SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
telah banyak memberikan petunjuk serta saran yang bermanfaat dan sangat
7. Terima kasih kepada Pembimbng IIbu Dr. T. Keizerina Devi A., S.H, CN,
yang telah banyak memberikan petunjuk serta saran yang bermanfaat dan
12. Terima kasih kepada Abang Daniel Manullang yang senantiasa menemani
14. Teman berbagi cerita dari semester I, Kwartaria Gultom dan Ekinia
Sebayang.
15. Kepada Bella Anastacia, Agnes Greselda, Ester Hutagaol, Devani Claudia,
Penulis.
Panjaitan.
17. Terima kasih kepada Bou Wamar dan Mami Wamar yang menyediakan
Nasional Indonesia stambuk 2015 Bung Jetro, Bung Agus, Bung Sandra,
19. Terima kasih kepada adik-adik teman bercerita selama perkuliahan Irna
yang lainnya yang tidak bisa Penulis sebutkan namanya satu persatu.
memberi manfaat bagi semua pihak dalam menambah dan memperkaya wawasan
berbagai kekhilafan, kekurangan dan kesalahan, dan tidak akan sempurna tanpa
bermanfaat bagi semua pihak, sehingga Ilmu yang telah diperoleh dapat
Pada era globalisasi saat ini berbagai aspek kehidupan masyarakat banyak
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.Perkembangan dunia
teknologi semakin maju dan memiliki banyak inovasi.Berkaitan dengan hal ini, jasa
berbasis aplikasi online merupakan tuntutan persaingan yang mengharuskan peran
teknologi di dalam mempermudah mobilitas masyarakat. Dalam perkembangannya
transaksi dalam jual beli secara online telah diatur melalui peraturan yuridis, yakni
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik
(UU ITE) dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE)
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1.Bagaimana pandangan hukum atas jasa titip online ?, 2. Bagaimana
perlindungan terhadap pengguna jasa titip online ?
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan
yuridis empiris.Metode penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang
mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam perundang-
undangan.yuridis empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang berfungsi
untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum
di lingkungan masyarakat.
Kesimpulan, Pandangan hukum pada transaksi berbasis aplikasi online yang
melibatkan jasa titip online pada hakekatnya adalah sebuah perikatan.Perikatan suatu
perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak.Pandangan hukum asal
menitipkan belanjaan online kepada seseorang atau jasa pengguna titip online adalah
diperbolehkan.Perlindungan terhadap pengguna jasa titip online dalam transaksi jual
beli atau belanja online menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen pada Pasal 4. Transaksi bahwa jual beli secara online pada
prinsipnya adalah sama dengan jual beli secara faktual pada umumnya.
Saran, Pemerintah Republik Indonesia perlu membuat dan/atau merevisi
peraturan pemerintah tentang sistem transaksi elektronik dari setiap isinya mengenai
pengguna jasa titip online agar kedepannya pengguna jasa titip online adanya
legalitas. Pemerintah Republik Indonesia perluadanya tindakankongkrit,sejauh
inisangatlahsedikitaturanhukumyang membahastentangpedagang
perantara,haltersebutperludiadakanagarterjaminnya hakdan
kewajibansertaperlindunganbagipedagangperantaradanuntuk menghindari
kecuranganyangselama initerjadiyangdapatmerugikan semuapihakdalamjualbeli
tersebut.
1
Dosen Pembimbing I, Depertemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara
2
Dosen Pembimbing II, Depertemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara
3
Mahasiswa Depertemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
A. Kesimpulan .................................................................................... 83
B. Saran............................................................................................... 84
No Judul Halaman
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini berbagai aspek kehidupan masyarakat banyak
Kegiatan bisnis yang pada umumnya dilakukan secara konvesional mulai perlahan
Commerce. 4
Saat ini teknologi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam aspek
global karena dunia semakin cepat berubah kearah modernisasi berbagai aspek,
oleh karena itu setiap negara harus mampu bersaing dengan pemanfaatan
4
Abdul Halim dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005), hlm 10.
5
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar Grafika,
2016), hlm 27.
commerce.
Sekarang ini sedang marak berbagai jenis bisnis bermunculan berasal dari
teknologi dalam jual beli semakin berkembang.Toko online kelas rumahan yang
berbagai produk. Dengan kemajuan teknologi saat ini tidak hanya kebutuhan
primer seperti makanan dan pakaian, namun kebutuhan lain seperti kebutuhan alat
Kegiatan jumlah jual beli secara online di Indonesia dapat dilihat dari tabel
Tabel 1. Jumlah Kegiatan Jual Beli Secara Online Di Indonesia dari Tahun
2016 Sampai Tahun 2018
Sumber: CupoNation yang diterima kompas.com pada Jumat tanggal 7 September 2018
tersebut. Salah satu portal kode diskon untuk situs-situs belanja online di
ini akan tumbuh signifikan. "Jumlah online shopper di Indonesia terus meningkat
dari studi internal pihaknya, didapati pertumbuhan pembeli secara online atau
online shopper di Indonesia terjadi dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2016,
jumlah pembeli online mencapai 9,6 persen dari jumlah populasi dan meningkat
tersebut tentulah merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi pelaku usaha
dengan membuat toko online untuk menawarkan produk-produk barang atau jasa
yang akan dijual. Pelaku usaha dalam melakukan bisnis online biasanya
6
Andri Donnal Putera, "Jumlah Pembeli Online", http://www.ekonomi.kompas-jumlah-
pembeli-online-indonesia-capai-119-persen-dari-populasi-html, diakses pada tanggal 10 Maret
2019.
7
Ambar Wariati dan Nani Irma Susanti, “E-Commerce Dalam Prespektif Perlindungan
Konsumen”, Jurnal Ekonomi&Bisnis, Vol. 1, No.2, Nopember 2014, hlm 2.
media sosial lainnya baik di milik Instagram sendiri maupun media sosial lainnya
yang dapat terhubung seperti facebook, tumblr, twitter, foursquare, dan flickr.
Dengan jumlah total pengguna aktif sebanyak 200 juta pada awal tahun 2014,
Instagram menjadi salah satu media sosial untuk menerapkan strategi paling
yang salah satunya oleh masyarakat dikenal sebagai jasa titip beli.Jasa titip adalah
sebuah pekerjaan keluar masuk toko, mall atau pedagang besar dengan beberapa
brand tertentu sesuai dengan keinginan para pelanggan yang percaya pada jasa
mereka.Barang yang dicari tidak hanya ditingkat lokal jasa, tidak jarang ada
Kedudukan seorang jasa titip merupakan pihak ketiga antara penjual dan pembeli,
namun tugas utama jasa titip merupakan pembelanjaan bagi para penitip dimana
8
Bayu Indrayana, Kudang Boro Seminar & Bagus Sartono, “Faktor Penentu Minat
Penggunaan Instagram Untuk Pembelian Online Menggunakan Techhnology Acceptance Model
(TAM) dan Theory Of Planned Behavior (TPB)”, Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2,
Mei 2016, hlm. 139.
9
Gita Arwana Cakti, “Jasa Titip”, http://www.jastip/jasa-titip.html, pada tanggal 20
Januari 2019.
atau pusat perbelanjaan tertentu lalu mepublikasikannya pada media sosial yang
marak saat ini terdapat pada Instagram yang membuat perbedaan antara jasa titip
dan bisnis online lainnya yakni pemberian keterangan berupa besarnya upah
mengerjakan jasa titip tersebut mengambil foto atau gambar dari barang si penjual
atau toko dan mempublikasikannya baik dengan media sosial atau sistem
barangnya.
Salah satu resiko bagi pengguna jasa titip atau orang yang memakai jasa
titip dalam memberi barang yaitu tingginya tingkat kerusakan barang atau cacat
barang yang diterima oleh si pengguna jasa titip.Dalam prakteknya, tentu barang
yang diterima tersebut tidak dapat dikembalikan lagi, terlebih dikarenakan tidak
adanya suatu perjanjian tertulis antara si pengguna jasa titip dan pelaku jasa titip
melihat barang yang ingin dibelinya melalui media sosial atau personal contact
tentang Informasi dan Teknologi Elektronik (UU ITE) dan Peraturan Pemerintah
persetujuan atas syarat dan ketentuan secara online sebagai salah satu bentuk
Selanjutnya dalam Pasal 48 ayat (3) PP PSTE dalam transaksi jual beli
Jasa titip dapat dilakukan antar kota maupun antar Negara. Namun pada
umumnya masyarakat Indonesia yang mengguna jasa tiitp untuk membeli barang
10
Indonesia (Penyelenggaraan Sistem) Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Pasal 47 ayat (2).
11
Ibid., Pasal 48 ayat (3).
transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal,
diimpor adalah “barang kiriman” yang mempunyai arti barang yang dikirim oleh
perbedaan jasa titip dengan kegiatan Impor ada pada kuantitas barang yang masuk
kedalam negeri dan pelakunya, dimana pada skala titip beli dilakukan oleh
individu dan pada proses impor dilakukan oleh perusahaan khusus yang bergerak
Jual beli secara online pada prinsipnya adalah sama dengan jual beli secara
faktual pada umumnya. Pembedanya hanya pada penggunaan sarana internet atau
online sulit dilakukan eksekusi ataupun tindakan nyata apabila terjadi sengketa
12
Amir, Ekspor-Impor, (Jakarta:Pustaka Binaman Pesindo, 1996), hlm 43.
13
Sugianto, Pengantar Kepabeanan dan Cukai, (Jakarta: Cikal Sakti, 2008), hlm 173.
14
Ibid, hlm 173.
15
Teguh Afriyadi “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Belanja Online”,
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50bf69280b1ee/perlindungan-konsumen-dala-e-
commerce/diakses tanggal 9 Februari 2019.
dan hal-hal yang harus ada dalam transaksi jual beli online secara jelas diatur
terhadap pengguna jasa titip online apabila terjadi cacat produk setelah melakukan
ONLINE”
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah agar memenuhi
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara. Namun, berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah
dan Jual Beli, dan pandangan hukum secara Undang Undang Informasi
b. Untuk mengetahui proses jual beli pada jasa titip online dan bagaimana
2. Manfaat Penulisan
a. Secara Teoritis
ekonomi.
b. Secara Praktis
secara khusus bagi penulis dan secara umum bagi masyarakat tentang
dengan judul yang sama. Penulisan ini berdasarkan hasil dari analisis undang-
undang dan literatur-literatur yang berkaitan dengan jasa titip online.Tulisan ini
merupakan sebuah karya asli dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang jujur,
rasional, objektif, dan terbuka. Semua ini merupakan hasil implikasi etis dari
ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945), untuk itu setiapproduk yang
Perlindunganhukumbisaberartiperlindunganyangdiberikanterhadaphukuma
gar
tidakditafsirkanberbedadantidakcederaiolehaparatpenegakhukumdanjugabisaberart
perlindunganyangdiberikanolehhukumterhadapsesuatu.Perlindunganhukumjugada
pat
menimbulkanpertanyaanyangkemudianmeragukankeberadaanhukum.Hukumsejati
nya
harusmemberikanperlindunganterhadapsemuapihaksesuaidenganstatushukumnya
samadihadapanhukum.Setiapaparatpenegak
hukumjelaswajibmenegakkanhukumdandenganberfungsinyaaturanhukum,makase
cara
tidaklangsungpulahukumakanmemberikanperlindunganterhadapsetiaphubunganhu
sendiri.
16
Joven Andis Hamdani, Perlindungan Hukum Hak Cipta Lagu Terhadap Pelanggaran
Melalui Download Pada Website Penyedia Lagu Gratis, (Medan: USU, 2015), hlm 20.
kepentingannyatersebut. 17
sesama manusia. 19
17
Satjipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
2003), hlm 121.
18
Setiono, Tesis: “Rule of Law (Supremasi Hukum)”, (Surakarta : Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2004), hlm 3.
19
Muchsin Tesis: “Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia”,
(Surakarta :Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), hlm
14.
20
Hetty Hasanah, “Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen atas
Kendaraan Bermotor dengan Fidusia”, http//www//perlindungan-konsumen-html.,diakses tanggal
26 Januari 2019.
aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai
21
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989), hlm 38.
22
Pjilipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya: PT. Bina
Ilmu, 1987), hlm 2.
23
Maria Alfons, Implentasi Perlindungan Indikasi Geografis Atas Produk-Produk
Masyarakat Lokal Dalam Perspektif Hak Kekayaan Intelektual, (Malang:Universitas Brawijaya,
2010), hlm 18.
24
Agnes Vira Ardian, Tesis: “prospek perlindungan hukum hak kekayaan intelektual
dalam kesenian tradisional di Indonesia”, (Semarang: Program Magister Ilmu Hukum Program
PascasarjanaUniversitas Diponegoro, 2008), hlm 28.
MenurutLiliRasjididanI.BWysaPutrabahwa
hukumdapatdidifungsikanuntukmenghujudkanperlindunganyangsifatnyatidakseke
daradaptifdanfleksibel,melaikanjugapredektifdanantipatif. 26Perlindunganhukumm
erupakan gambarandaribekerjanyafungsihukumuntukmewujudkantujuan-
tujuanhukum,yakni
25
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung:Citra Adytia Bakti, 2000), hlm 69.
26
LiliRasjidi dan I.BWysaPutra, HukumSebagaiSuatuSistem,(Bandung: Remaja
Rusdakarya, 1993), hlm 118.
ngan
yangdiberikankepadasubyekhukumsesuaidenganaturanhukum,baikituyangbersifat
preventifmaupundalambentukyangbersifatrepresif,baikyangsecaratertulismaupunti
daktertulisdalamrangkamenegakkanperaturanhukum.Hakekatnyasetiaporangberha
mendapatkanperlindungandarihukum.Hampirseluruhhubunganhukumharusmenda
hukum. 27
lain untuk menjelajah (browsing), mencari data dan berita, saling mengirim pesan
melalui e-mail, komunikasi melalui situs jejaring social, dan termasuk untuk
E-Commerce merupakan suatu proses jual beli barang dan jasa yang
Indonesia sering diterjemahkan sebagai “dalam jaringan” atau yang lebih dikenal
27
Ibid, hlm 118.
28
AhmadMRamli, CyberLawdan HAKIdalamSistemHukumIndonesia,
(Jakarta:RefikaAditama, 2004), hlm1.
terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet, jika komputer online maka dapat
sama lain. 30 Sedangkan jika diuraikan dalam istilah lain, e-commerce disebut juga
sebagai bisnis online. Istilah bisnis online lebih sering digunakan masyarakat
MenurutHooper,dalamDudung, bisnismerupakankeseluruhanyang
keinginannya banyak dibantu oleh jasa.Jenis jasa sangat beragam, seperti jasa
lain.
29
Andika Wijaya, op.cit, hlm 9.
30
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perpesktif Islam, (Yogyakarta:
Magistra Insania Press, 2004), hlm 15-17.
31
Ibid, hlm 18.
32
Diponogoro, “Dunia Bisnis” Law Journal, Volume5, Nomor 3, Tahun 2016, hlm 2.
jasa adalah tidak berwujud (intangible). Jasa yang berkualitas tidak lepas dari
service atau pelayanan yang baik, oleh karena itu pelayanan jasa secara total
Sifat dasar pengguna jasa yang tidak berwujud (intangible) dan lebih
merupakan proses yang dialami pelanggan secara subyektif, dimana produksi dan
didefinisikan dan diukur bila dibanding dengan kualitas pada produk barang.
Proses pembentukan kualitas jasa dipengaruhi oleh interaksi antara penyedia jasa
dan konsumen. Pada dasarnya kualitas jasa yang diberikan penyedia jasa
jasa tersebut. 34
Menurut Pasal 1 Ayat 6UU ITE No. 11 tahun 2008 adalah pemanfaatan
para pengguna jasa, yang merupakan bagian inti dari lahirnya jasa berbasis
aplikasi online ini, sebagai penyedia aplikasi memiliki peranan kunci dalam
33
Haris Faulidi Asnawi, op.cit, hlm 19.
34
Ibid, hlm 19.
35
Indonesia (Sistem Informasi) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat (6).
dan penawaran) yakni penyedia aplikasi atau perusahaan aplikasi, driver, dan
elektronik memiliki tanggung jawab yang diatur dalam Pasal 15 UU ITE No. 11
Penyedia jasa berbasis aplikasi online ini adalah penghubung antara driver
dengan pengguna jasa melalui telepon pintar yang telah memiliki aplikasi jasa
transportasi tersebut.
menginstal lebih dahulu aplikasi jasa transportasi didalam telepon pintar yang
36
Ibid, Pasal 15.
diterima dan diproses oleh server perusahaan jasa transportasi online tersebut. 37
ditawarkanoleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
padajasa mereka. Barang yang dicari tidak hanya ditingkat lokal jasa, tidak
jarangada permintaan untuk barang-barang dari luar negeri. 40Jadi jasa titip
belionline adalah sebuah transaksi jual beli online dalam bentuk jasa titipan
37
GeistiarYoga Pratama “Transportasi Online Wajib Sediakan Sarana Keamanan”,
http://infonitas.com/komuter /transjakarta/4-tahun-grab-investasi-rp-93-triliun/35781 diakses pada
tanggal 14 Februari 2019.
38
Oka A Yoeti, Psikology Pelayanan Wisata, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1999),
hlm 107.
39
Indonesia (Konsumen), Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 1 ayat (5).
40
Gita Arwana Cakti, “Jasa Titip”,http://www.jastip/jasa-titip.html, diakses pada tanggal
28 Januari 2019.
tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain
apa pun”.
semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk
fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan
proses aktivitas yang diberikan kepada konsumen yang tidak berwujud dan
jasa merupakan suatu yang khusus, karena merupakan sesuatu yang tidak nyata
3. Pengertian Online
41
Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar,
(Jakarta:PT. Reinika Cipta, 2011), hlm 227.
42
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi,
(Jakarta:Salemba Empat, 2013), hlm 5.
43
Gita Arwana Cakti, “Jasa Titip”,http://www.jastip/jasa-titip.html, diakses pada tanggal
28 Januari 2019.
setiap harinya.Online juga banyak dilakukan setiap orang untuk berjualan via
online dengan beberapa aplikasi seperti Buka Lapak; Tokopedia dan lain
sebagainya.Online menjadi sebuah kata yang seakan wajib dilakukan orang setiap
hari terasa hampa jika tidak online.Secara umum pengertian online adalah sebuah
kegiatan yang menjadikan sambungan internet sebagai inti dari koneksi yang
dibuat. 44
Pengertian online menurut para ahli yang bisa kita pahami dan dimengerti
tentunya bukan hanya memahami akan bentuk dari kegiatan online yang sudah
terjadi dalam kehidupan kita. Namun tentunya kini kita memiliki penjelasan
dengan kalimatnya tentang apa yang dimaksud dengan online. Menurut Jasmadi
dan Solusindo mengatakan bahwa “online juga bisa digunakan untuk sebuah
komunitas dan itu dapat diartikan menjadi sebuah tempat berbagai informasi
media untuk berbisnis yang menjadikan pemahaman online sebagai kegiatan jual
beli dalam sambungan internet dan fitur belanja online yang sdudah tersedia”.
Media online disebut juga dengan digital media adalah media yang tersaji
mediayang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan
suara.Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai
ini, makaemail, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial
bahwa kita mengerti tentang online yang disampaikan menurut para ahli mengenai
online bisa menjadi sebuah wawasan yang bermanfaat untuk bisa kita sama-sama
Perkataan jual beli sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu jual dan
beli. Sebenarnya kata “jual” dan “beli” mempunyai arti yang satu sama lainnya
46
Ibid.
47
M.Romli, Asep Syamsul. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media
Online, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), hlm 34.
perkataan jual beli menunjukkan adanya dua perbuatan dalam satu peristiwa, yaitu
satu pihak menjual dan dipihak yang lain membeli, maka dalam hal ini terjadilah
peristiwa hukum jual beli.Jual beli secara garis besar diartikan sebagai proses
pemindahan hak milik atau barang atau harta kepada pihak lain dengan
Menurut Pasal 1457 KUHPerdata 49, jual beli adalah suatu perjanjian
dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu
kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.
dengan mana penjual memindahkan atau setuju memindahkan hak milik atas
barang kepada pembeli sebagai imbalan sejumlah uang yang disebut harga. 50
Perjanjian jual beli adalah Suatu Perjanjian yang dibuat antara pihak
penjual dan pihak pembeli. 51Jual beli diatur dalam buku III KUHPerdata, bab ke
beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya
untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga
48
Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian dalam Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 1994),
hlm 33.
49
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pasal 1457
50
Muhammad Abdulkadir, Hukum Perjanjian, (Bandung: PT Alumni, 2010), hlm 243.
51
Salim H.S., Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta : Sinar
Grafika, 2003), hlm 49.
52
Ibid, hlm 49.
antara penjual dan pembeli harus ada kata sepakat tentang harga dan benda yang
menjadi objek jual beli.Suatu perjanjian jual beli yang sah lahir apabila kedua
belah pihak telah setuju tentang harga dan barang.Terdapat beberapa unsur
Bahwa yang harus diserahkan dalam persetujuan jual beli adalah barang
KUHPerdata yaitu: 54
1) Ada barang yang bertubuh dan ada barang yang tak bertubuh.
2) Ada barang yang bergerak dan ada barang yang tak bergerak.
3) Ada barang yang bergerak yang dapat dihabiskan, dan ada yang tidak
sebagai berikut:
53
op.cit, Pasal 1332
54
Ibid, Pasal 503-505
barang itu. 55
b. Harga
uang.Pembayaran harga dalam bentuk uang lah yang dikategorikan jual beli.Harga
ditetapkan oleh para pihak. 58Pembayaran harga yang telah disepakati merupakan
kewajiban utama dari pihak pembeli dalam suatu perjanjian jual beli. Pembayaran
55
Ibid, Pasal 612
56
Ibid, Pasal 616 dan Pasal 620
57
Ibid, Pasal 613
58
Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, (Bandung: PT Alumni, 1986), hlm 182.
kepada pembeli.
pun pada saat itu pembayaran belum semuanya dilunasi.Dalam hal ini,
menurut hukum, jual beli dan peralihan hak sudah sempurna terjadi,
beli. 59
F. Metode Penelitian
59
Munir Fuady, op.cit., hlm 25.
yang terdapat dalam berbagai perangkat hukum yang dapat digunakan untuk
suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian
adalah :
1. Jenis Penelitian
yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana
2. Sifat Penelitian
60
Soerjono Soekanto dan Sri Mahudji, Perlindungan Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hlm 13.
61
Ibid., hlm 14.
62
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm 1.
melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami
dan disimpulkan. Deskriptif dalam arti bahwa dalam penelitian ini, bermaksud
3. Sumber Data
yaitu dengan menguraikan semua data dan sifat serta peristiwa hukumnya.
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian
5. Analisis Data
sebagai kegiatan menganalisis data secara komprehensif, yaitu data sekunder dari
perundangan, dan hasil penelitian lainnya maupun informasi dari media massa.
Analisis data ini dilakukan setelah setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan,
63
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010),
hal 186.
64
Ibid.
ada. 65
G. Sistematika Penulisan
skripsi ini. Keseluruhan sistematika itu merupakan suatu kesatuan yang saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain yang dapat dilihat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
ONLINE
65
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
hlm 7
BAB IV PENUTUP
dengan hal yang lain, agar kehidupan individudalam kelompok dapat terpenuhi
tukar yang berlaku secarauniversal, mulai dari logam-logam mulai hingga pada
kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar hargayang telah ditetapkan. 66
lisan,seperti jual beli barang di Toko, jual beli makanan dan minuman diRestoran
atau di tempat umum, jual beli mobil secara tunai.Apabiladiperkenankan jual beli
66
Gunawan Wijaya dan Kartini Mulyadi, Jual Beli, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), hlm 7.
dibuat secara
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa untuk terjadi perjanjianjual beli,
cukup jika kedua pihak sudah mencapai persetujuan tentangbarang dan harganya
Jual beli dilihat dari segi pelaksanaannya dibagi menjadi tigamacam yaitu:
1. Jual beli dengan percobaan (coop of proof) yaitu jual beli yang
masa. 69
2. Jual beli percobaan diatur dalam Pasal 1463 KUH Perdata 70, jual beli
barang yang akan dibeli. Jual beli dengan percobaan dapat terjadi
67
Muhammad Abdulkadir, Hukum Perjanjian, (Bandung: Alumni, 1980), hlm 243.
68
op.cit, Pasal 1458
69
C.S.T. Kansil, Hukum Perdata I, (Jakarta: Pradya Paramita, 1997), hlm 237.
70
op.cit, Pasal 1463
dahulu tanpa disebut secara tegas, dianggap jual beli dengan syarat
mengenai jual beli sebuah lemari es, meskipun barang dan harga sudah
disetujui, baru jadi kalau barang sudah dicoba dan memuaskan. Begitu
3. Jual beli dengan contoh (coop op monster) yaitu jual beli yang disertai
Dagang.Padahal dalam praktek sehari-hari, banyak sekali terjadi jual beli dengan
yang akan diterimanya nanti. Jika barang-barang yang diterima pembeli tidak
sama jenisnya dengan monster, maka pembeli dapat menuntut pada penjual untuk
Jual beli sewa (huru coop) adalah perjanjian jual beli dimana sipembeli
menjadi pemilik mutlak dari barang yang dibelinya itu, padasaat pencicilan
71
M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, (Bandung: Alumni, 1986), hlm 186.
72
C.S.T. Kansil, op. cit, hlm 237.
73
M. Yahya Harahap, op. cit, hlm 186.
resiko kerugian dibagi dua antara pihak yangmenyewakan dengan pihak penyewa.
membayar ganti rugi, atau bisa diperbaiki langsung oleh orang yang menyewakan
Dari ketiga bentuk jual beli di atas yang cocok digunakanpada masa
sekarang adalah jual beli percobaan dan jual beli sewa,karena jual beli yang
terjadi dalam lalu lintas kehidupan masyarakatsehari-hari adalah jual beli dari
tangan ke tangan yakni jual beli yangdilakukan antara penjual dan pembeli tanpa
E-Commerce merupakan suatu proses jual beli barang dan jasa yang
dilakukan melalui jaringan komputer, yaitu internet. Jual beli secara online dapat
transaksi jual beli dengan setiap orang dimanapun dan kapanpun. Semua transaksi
jual beli melalui internet ini dilakukan tanpa ada tatap muka antara para pihaknya,
mereka mendasarkan transaksi jual beli tersebut atas rasa kepercayaan satu
74
C.S.T. Kansil, op. cit, hlm. 238.
seperti barang dan jasa secara lebih leluasa tanpa dibatasi oleh batas wilayah
Pasal 15 ayat (1) UUITE mengatur bahwa setiap penyelenggara sistem elektronik
mestinya. 77
Jual beli secara online (e-commerce) pada dasarnya sama dengan jaul beli
pada umumnya, dimana suatu jual beli terjadi ketika ada kesepakatan mengenai
barang atau jasa yang diperdagangkan serta harga atas barang atau jasa tersebut.
Jual beli secara online dan jaul beli pada umumnya (konvensional) yang
75
Herniwati, Tesis: “Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata Terhadap Jual Beli Secara
Online (E-Commerce)”, (Padang:UNP, 2013), hlm 3.
76
Ibid, hlm 3.
77
Indonesia (Sistem Informasi) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Pasal 15 ayat (1).
para pihak harus bertemu langsung disuatu tempat guna menyepakati mengenai
apa yang diperjual belikan serta berap harga atas barang atau jasa tersebut. 78
Sedangkan pada jual beli secara online (e-commerce), proses transaksi yang
terjadi memerlukan sutu media internet sebagai media utamanya, sehingga proses
transaksi perdagangan terjadi tanpa perlu adanya pertemuan langsung atau face to
face antar para pihak. Proses transaksi tawar menawar harga dapat dilakukan
dimana saja tanpa harus mempertemukan pihak penjual dan pembeli di dalam
suatu tempat yang sama untuk menyepakati harga dari suatu barang. 79
sebagai dasar pengaturannya sehingga apa yang menjadi syarat sahnya perjanjian
dalam KUHPerdata dapat diterapkan serta perjanjian jual beli secara online dapat
yaitu : 80
1. Kesepakatan
memberikan penawaran adalah pihak penjual dalam hal ini adalah yang
dengan bebas masuk untuk melihat penawaran tersebut untuk membeli barang
yang ditawarkan tersebut. Jika pembeli tertarik untukmembeli sutu barang atau
78
Herniwati, op.cit,hlm 4.
79
Herniwati, Ibid, hlm 12.
80
Op.cit, Pasal 1320.
keinginannya, biasanya setelah pesanan sampai kepada penjual maka penjual akan
terhadap customer 81
2. Kecakapan
anak-anak yang membuat perjanjian tetap dianggap sah jika tidak merugikan
kedua belah pihak.Dalam jual beli secara konvensional, seorang anak SD yang
membeli suatu barang dianggap sah jika tidak merugikan kedua belah
pihak.Demikian juga dalam transaksi online, seorang anak juga bisa membeli
suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh pedagang karena antara pembeli
Suatu hal tertentu adalah tentang objek atau benda atau barang yang jelas
jelas dan dapat dilihat secara langsung dan penyerahannya juga dilakukan secara
langsung, tapi secara online, barang yang ditawarkan adalah dalam bentuk gambar
atau foto dan pembeli akan melihat secara langsung jika sudah terjadi penyerahan
barang oleh penjual dengan mengklik penawaran barang oleh penjual. Baik jual
81
Yahya Ahmad Zein, Kontrak Elektronok & Penyelesain Sengketa Bisnis E-Commerce,
(Bandung: Mandar Maju, 2009), hlm 56.
tertentu.
Akibat hukum dari jual beli secara online adalah sah menurut hukum jika
syarat tersebut.Syarat satu dan dua disebut syarat subjektif karena menyangkut
orang, jika syarat 1 dan 2 tidak ada maka perjanjian tetap sah hanya saja dapat
tentang barang, jika objektif tidak dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum
Hubungan hukum yang terjadi dalam jual beli secara konvensional hanya
melibatkan antara dua pihak saja yaitu pihak penjual dan pembeli.Hubungan
tersebut berupa perjanjian yang menimbulkan akibat hukum yaitu hak dan
kewajiban penjual juga hak dan kewajiban pembeli. Baik perjanjian jual beli
secara konvensional atau secara online para pembeli dan penjual akan dilindungi
82
Yahya Ahmad Zein, Ibid, hlm 58-59.
Sebagaimana ditentukan pada Pasal 18 ayat (1) UU ITE No. 11 tahun 2008
sebagai berikut:
term of conditions-nya telah disetujui dan dipenuhi oleh pihak pembeli, maka
menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet card), cek pribadi
(personal check), atau transfer antar rekening. Langkah selanjutnya adalah pihak
yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktifitas ini adalah sebagai berikut: 83
83
Harisma Agung, “Perjanjian Jual beli” http:///makalah-perjanjian-jual-beli-dalam.html,
diakses pada tanggal 9 Februari 2019.
jenis produk atau jasa yang dibeli berikut detail mengenai metode
menjamin:
tidak diinginkan;
kartu kredit Visa dan Master card), atau kartu kredit seperti
Tahun 2008 didalam undang-undang ini diatur tentang hak dan kewajiban
beberapa tindakan yang berbeda dengan jual beli yang dilakukan secara tidak
barang. Konsep dari jual beli tersebut tetap ada dimana dengan adanya internet
84
Mariana Izen “Hukum Perdata dalam jual beli”, http://hukum-perdata-dalam-jual-
beli/2011/12/html, diakses pada tanggal 6 Februari 2019.
terjadi menjadi lebih singkat, mudah dan sederhana. Kapankan suatu perjanjian
pihak yang melakukan transaksi tersebut. Dalam transaksi jual beli biasa,
telah dipesan tadi tiba atau diantar ke alamat pembeli. Dalam transaksi yang
melibatkan pihak bank, maka bank baru akan mengabulkan permohonan dari
pembeli setelah penjual menerima konfirmasi dari Bank yang ditunjuk penjual
terkait langsung dalam transaksi paling tidak ada empat pihak yang terlibat, diatas
85
Raharjo Handri, Buku Pintar Transaksi Jual Beli Dan Sewa Menyewa, Cet. Kesatu,
(Jakarta:Penerbit Pustaka Yustisia, 2010), hlm 37.
kesepakatan diantara para pihak; cakap mereka yang membuatnya; atas suatu hal
tertentu; dan berdasarkan suatu sebab yang halal, maka transaksi tersebut
(KUHPerdata) 87.
terjadi,apabila seseorang menerima sesuatu barang dari orang lain dengan syarat
86
Raharjo Handri, Ibid, hlm 38-39.
87
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1694-1793
88
Ibid, Pasal 1694
Penitipan barang terjadi bila orang menerima barang orang lain dengan
yangsama, penitipan juga terbagi atas dua jenis yaituPenitipan Sekestrasi dan
Penitipan Sejati.
Penitipan barang sekestrasi diatur dalam Buku III Bab Ke-sebelas Bagian
Ke-tiga, mulai dari Pasal 1730 sampai dengan Pasal 1739 KUHPerdata. Definisi
dari sekestrasi disebutkan dalam Pasal 1730 ayat (1) KUHPerdata yang
berbunyi: 89
89
Ibid, Pasal 1730
barang yang menjadi sengketa diserahkan kepada seorang pihak ketiga oleh satu
orang atau lebih secara sukarela. 90Sekestrasi dapat mengenai baik barang-barang
barang yang sejati, yang hanya dapat mengenai barang yang bergerak saja. 92
semua pihak yang berkepentingan menyetujuinya atau apabila ada suatu alasan
Sekestrasi atas perintah hakim terjadi apabila Hakim memerintahkan supaya suatu
berikut: 95
sekestrasi dengan persetujuan, dan selainnya itu ia diwajibkan saban tahun, atas
90
Ibid , Pasal 1731
91
Ibid , Pasal 1734
92
Ibid, Pasal 1696
93
Ibid, Pasal 1735
94
Ibid, Pasal 1736
95
Ibid, Pasal 1737
itu tidak akan dapat diajukan terhadap para pihak yang berkepentingan. 96
debitor ini terpaksa meminta bantuan seorang jurusita atau notaris untuk
menawarkan barang atau uang tersebut (secara resmi) kepada kreditor tersebut.
Apabila penawaran tersebut ditolak oleh kreditor, maka barang atau uang tersebut
96
Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1995), hlm 117.
97
Subekti, Ibid, hlm 117.
98
op.cit, Pasal 1738
untuk menyatakan sah penitipan tersebut, dan dengan disahkannya penitipan itu,
perjanjian timbal balik antar pemberi titipan dan penerima titipan.Penitipan secara
kendaraan. 100
Penitipan barang yang sejati diatur dalam Buku III Bab Ke-sebelas Bagian
Ke-dua, mulai dari Pasal 1696 sampai dengan Pasal 1729 KUHPerdata. 101Pasal
1696 ayat (1) KUHPerdata menyebutkan bahwa penitipan barang yang sejati
99
Ibid.
100
Asevy Sobari “Penitipan Menurut Pasal 1694 KUHPerdata”, http://hukumonline.com-
pengertian-penitipan-pasal-1694-KUHPerdata-html, diakses pada tanggal 10 Februari 2019
101
op.cit, Pasal 1696-1729
102
Ibid, Pasal 1697
Penitipan barang yang sejati ada dua macam, yaitu sebagai berikut:
penitipan barang dengan sukarela terjadi karena sepakat bertimbal balik antara
pihak yang menitipkan barang dan pihak yang menerima titipan.Penitipan barang
cakap untuk untuk membuat perjanjian, menerima penitipan suatu barang dari
seorang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian, maka tunduklah ia pada
semua kewajiban yang dipikul oleh seorang penerima titipan yang sungguh-
penitipan sebagai suatu perjanjian yang sah hanya dapat diadakan antara orang-
orang yang cakap menurut hukum, namun apabila seorang yang cakap menerima
suatu penitipan barang dari seorang yang tidak cakap maka si penerima titipan
harus melakukan semua kewajiban yang berlaku dalam suatu perjanjian penitipan
103
Ibid, Pasal 1699
104
Ibid, Pasal 1701
105
Subekti, op.cit, hlm 108.
dilakukan oleh seorang yang berhak kepada seorang yang tidak cakap untuk
terhadap pihak yang menerima titipan untuk menuntut pengembalian barang yang
dititipkan, selama barang ini masih ada pada pihak yang terakhir itu; atau, jika
barangnya sudah tidak ada lagi pada si penerima titipan, maka dapatlah ia
menuntut pemberian ganti rugi sekadar si penerima titipan itu telah memperoleh
manfaat dari barang tersebut. 107 Maksudnya adalah, bahwa jika seorang yang
cakap menurut hukum menitipkan barang kepada seorang yang tidak cakap, maka
titipan itu ternyata telah memperoleh manfaat dari barang yang telah dihilangkan,
maka orang yang menitipkan dapat menuntut pemberian ganti rugi. Si penerima
titipan dapat dikatakan telah memperoleh manfaat dari barang yang telah
penjualan telah dipakainya. Jadi kalau barangnya hilang dicuri orang karena si
penerima titipan tidak menyimpannya dengan baik, tidak ada tuntutan ganti
rugi.Dengan sendirinya tuntutan pemberian gani rugi ini harus dilakukan terhadap
106
op.cit, Pasal 1702
107
Ibid, hlm 108.
108
Ibid, hlm 109
karena terpaksa adalah penitipan yang terpaksa dilakukan oleh seseorang karena
barang karena terpaksa ini diatur menurut ketentuan seperti yang berlaku terhadap
secara terpaksa itu mendapat perlindungan dari undang-undang yang tidak kurang
barang dengan pihak yang menerima titipan, di samping pasal tersebut terdapat
pula pasal berikutnya yang mendasari hukum penitipan barang. 112 Menurut Pasal
tertulis dan pasti mengikat kedua belah pihak dalam kontrak kerjasama
konsinyasi, maka apabila terjadi sengketa kedua belah pihak akan sulit untuk
109
op.cit, Pasal 1703
110
op.cit, hlm 109
111
op.cit, Pasal 1705
112
Ibid.
113
op.cit, Pasal 1706
adanya hubungan hukum kontrak atau perjanjian kerjasama yang pasti dan
berbentuk tertulis, walaupun telah ada unsur kesepakatan bertimbal balik dalam
menyatakan bahwa: “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.” 114
adalah:
1. Suatu perbuatan.
berjanji tersebut.
terjadi jika ada suatu perbuatan nyata, baik dalam bentuk ucapan, maupun
tindakan secara fisik, dan tidak hanya dalam bentuk pikiran semata-mata. 115
114
Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT.
Pradnya Paramita, 2008), hlm 338.
115
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian,
(Jakarta: Rajawali, 2010), hlm 7-8.
tepat karena ada beberapa kelemahan yang perlu dikoreksi, yaitu sebagai
berikut: 116
1. Hanya menyangkut sepihak saja. Hal ini dapat diketahui dari rumusan
kata kerja “mengikatkan diri”, sifatnya hanya datang dari satu pihak
saja, tidak dari kedua belah pihak. Seharusnya rumusan itu ialah
“persetujuan”;
116
Muhammad Abdulkadir, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya,
2000), hlm 224-225.
perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling
mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal yang bersifat kebendaan yang
perjanjian adalah apabila dua pihak saling berjanji untuk melakukan atau
Perjanjian jual beli adalah Suatu Perjanjian yang dibuat antara pihak
penjual dan pihak pembeli. 118Jual beli diatur dalam buku III KUHPerdata,bab ke
lima tentang Jual beli. Dalam Pasal 1457 KUHPerdata dijelaskan bahwa jual beli
adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
Unsur pokok dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga, dimana
antara penjual dan pembeli harus ada kata sepakat tentang harga dan benda yang
menjadi objek jual beli.Suatu perjanjian jual beli yang sah lahir apabila kedua
belah pihak telah setuju tentang harga dan barang. Sifat konsensual dari perjanjian
117
Muhammad Abdulkadir, Ibid, hlm 225.
118
H.Bahiyah, Jual Beli dalam Hukum Islam dan Hukum Perdata, (Surabaya:Unair), hlm
30.
119
op.cit, Pasal 1457.
dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang
mengikat para pihak saat terjadinya kesepakatan para tersebut mengenai unsur
mengenai unsur esensial dan aksidentalia, karena walaupun para pihak sepakat
mengenai barang dan harga, jika ada hal-hal lainnya yang tidak disepakati yang
terkait dengan perjanjian jual beli tersebut jual beli tetap tidak terjadi karena tidak
Akan tetapi, jika para pihak telah menyepakati unsur esensial, unsur
naturalia dari perjanjian jual beli tersebut, yaitu tentang barang yang akan dijual
dan harga barang tersebut, dan para pihak tidak mempersoalkan hal lainnya,
perjanjian. Unsur ini mutlak harus ada agar perjanjian itu sah,
120
H. Bahiyah, op.cit, hlm 31.
121
Ibid.
122
Ibid.
berupa prestasi-prestasi yang wajib dilakukan oleh salah satu atau lebih
Unsur naturalia pasti ada dalam suatu perjanjian tertentu, setelah unsur
123
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta:Liberty, 2009),
hlm 118-119.
konsensual karena ada juga perjanjian jual beli yang termasuk perjanjian formal,
yaitu yang mengharuskan dibuat dalam bentuk tertulisyang berupa akta autentik,
yakni jual beli barang-barang tidak bergerak. Kesepakatan dalam perjanjian jual
beli yang pada umumnya melahirkan perjanjian jual beli tersebut, juga
dicoba dulu pada saatpembelian, karena apabila yang menjadi objek perjanjian
jual beli tersebut adaah barang yang harus dicoba dulu untuk mengetahui apakah
barang tersebut baik atau sesuai keinginan pembeli, perjanjian tersebut selalu
mengikat apabila barang yang menjadi objek perjanjian adalah baik (setelah
dicoba). 125
124
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, op.cit., hlm 85-90.
125
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), hlm 126-127.
a. Kewajiban Pembeli
suatuperjanjian antara pelaku usaha dan konsumen.UU ITE No. 11Tahun 2008
pengirim telah diterima dan disetujui oleh penerima sebagai manayang ditentukan
126
op.cit, Pasal 1457.
transfer melalui ATM, kartu kredit, atau perantara pihakketiga seperti rekber
perjanjian yang telah disepakati dapat digugat oleh pihakyang merasa dirugikan
127
Indonesia (Sistem Informasi) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Pasal 20.
tersebut sah dan mengikat bagi para pihak.Dalam hal ini, jelas KUHPerdata ini
kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian dan
menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Didalam pembelian barang
secara online, seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang
dibuat tanpa perlu para pihak untuk saling bertemu, karena cukup melalui media
internet. 129
128
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta:
PT.Pradnya Paramita, 2004), hlm 339.
129
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Ibid, hlm 339.
sebagian besar waktu dan aktivitas mereka dihabiskan dari rumah ataupun tempat
duduk di kantor, untuk menikmati berbagai aplikasi, mulai dari permainan, media
masyarakat, tetapi di lain sisi ia juga memiliki dampak negatif, yakni munculnya
rasa malas dari pengguna untuk bergerak, berinteraksi dengan lingkungan ataupun
Pada saat ini para pengguna telepon genggam diberikan kemudahan oleh
yang saat ini sedang marak yakni aplikasi yang memiliki fitur untuk melayani
130
Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perjanjian Islam Di Indonesia (Konsep, Regulasi, dan
Implementasi), (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), hlm 200
131
Muslim, “hukum Transaksi titip belanja online”, https://www// hukum-transaksi-titip-
belanja-secara-online/, diakses pada tanggal 10 Februari 2019
barang atau kebutuhan yang ingin dibelinya. Kemudian dari pihak pengembang
dari kurir. Setelah itu barang titipan akan diantar oleh kurir, dan menyerahkannya
kepada penitip. Transaksi ditutup dengan penitip membayar harga barang sesuai
dengan yang di aplikasi, lalu ditambah dengan uang jasa layanan titipan.
pihak. Keuntungan bagi pihak penitip, ia tidak perlu keluar dari tempatnya untuk
membeli kebutuhannya, sehingga lebih hemat waktu, tenaga dan juga biaya.
Sementara bagi pihak pengembang aplikasi dan juga kurir, mereka mendapatkan
Transaksi layanan titip belanja seperti ini sangat terasa manfaatnya bagi
pengguna jasa layanan dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk memenuhi
Namun bila dalam transaksi layanan titip belanja ini terdapat hal-hal yang
serta akan menyeret pelakunya kepada berbagai kesusahan di dunia dan akhirat.
Namun dalam praktek transaksi layanan titip secara online yang ada saat
ini, ada sebagian yang menggunakan cara meminjam uang dari kurir untuk
membelikan barangnya terlebih dahulu, kemudian uang tersebut akan diganti pada
Pada dasarnya transaksi seperti itu juga masih diperbolehkan, selama tidak
ada penambahan nilai harga barang karena pinjaman dari kurir.Tetapi apabila ada
penambahan nilai barang dari harga yang tertera di aplikasi, selain dari upah
layanan kirim barang, maka transaksinya bisa terjatuh pada hal yang dilarang, dan
Kebiasaan ini sekarang dikembangkan lebih luas lagi dengan cara: bila
seseorang yang akan bepergian ke suatu kota atau negara dia memberitahukan niat
perjalanannya tersebut melalui situs penyedia jasa titip beli. Maka para
pengunjung situs yang menginginkan suatu barang dari kota/negara yang akan
harus mengeluarkan biaya dan tenaga yang besar untuk sengaja melakukan
perjalanan ke kota/negara yang dituju. Dan keuntungan lainnya harga barang yang
didapatkan dengan cara titip beli ini lebih rendah dibanding harga barang yang
sama yang dijual di kota penitip berada, belum lagi keaslian barang lebih
(upah) dari penitip untuk setiap barang yang dibelikan tanpa harus keluar biaya
jasatitipataupersonalshoppermenggunakanmekanismekerjayang
sangatsederhana.Kedudukanseorang jasatitipmerupakanpihakketigaantarapenjual
danpembeli,namuntugasutamadalamjasatitipinimerupakan pembelanjabagipara
penitipataukonsumendimanacarakerjadariprofesijasatitipinihanyadengancara
mempublikasikannyapadamediasosialyangmaraksaatiniterdapatpadaInstagram
yangmembuatperbedaanantarajasatitipdanbisnisonlinelainnyayaknipemberian
barangnya.
132
Muslim, “Hukum Transasksi Titip Belanja Online”, https://www//hukum-transaksi-
titip-belanja-secara-online/, diakses pada tanggal 10 Februari 2019.
perhubungan hukum antara dua orangatau dua pihak, berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut sesuatuhal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
pandangan hukum pada transaksi berbasis aplikasi online yang melibatkan jasa
133
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: PT.Intermasa, 1984), hlm 1.
134
op.cit, Pasal 1338 jo Pasal 1320
135
Ibid, Pasal 1618-1641
136
Subekti, R.Tjitrosudibio, Kitab Undang Undang Hukum Perdata, (Jakarta: Pradnya
Pramita, 1992), hlm 356.
yang termasuk perjanjian formal, yaitu yang mengharuskan dibuat dalam bentuk
angka 2 UU ITE No.11 Tahun 2008 bahwa transaksi elektronik adalah “perbuatan
dapat dilakukan dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat sesuai dengan
baik, karena memang transaksi elektronik dikenal di dunia maya yang tidak saling
Ayat (2) UUITE yangmenentukan bahwa para pihak yang melakukan transaksi
berlangsung. 138 Dalam lingkup hukum privat transaksi elektronik dapat pula
137
Elvian Sudirman, Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Transportasi Online Di
Kota Makassar ( Studi Pengguna Jasa Grab Motor (Grabbike), (Makasar:UNM, 2013), hlm 176.
138
Indonesia (Sistem Informasi) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Pasal 17.
salah satunya melalui media jejaring sosial seperti instagram, dan whatsapp yang
dipilih untuk digunakan sebagai media promosi, sebab penggunaan jejaring sosial
sebagai media promosi dan perdagangan barang yang mana dapat dilihat dari
pengguna aplikasi jejaring sosial media instagram yang cukup banyak, sehingga
terdapat jaringan internet, serta keuntungan yang lebih besar adalah untuk
untuk media promosi untuk bisnis jasa titip beli online tersebut.Adanya keinginan
instagram. 139
kegiatan sehari-hari melalui foto dan video serta untuk melihat fotodan video yang
diunggah oleh pengguna jejaring sosial media yang lainsetelah melihat foto-foto
yang diunggah oleh pemilik akun instagram, pemesan atau pembeli yang tertarik
139
Zurifah Diana Sari, Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Praktik Jasa Titip Beli Online
Dalam Akun Instagram @Storemurmersby, (Surabaya:UINSAS, 2018), hlm 70.
WhatsApp.
Proses jual beli atau mekanisme pada jasa titip online adanya akun tersebut
agar mudah terjadinya proses jual beli melalui jasa titip online. Adapun proses
atau tata cara jual beli pada jasa titip online adalah sebagai berikut: 140
foto yang diinginkan dan jumlah ataus pesifikasi lain yang diinginkan
oleh pemesan atau pembeli dan mengisi format pemesanan yang berisi
2. Setelah itu penjual akan memberikan rincian harga yang berupa harga
barang yang dipesan, besaran fee atas jasa titip beli tersebut untuk
setiap itemnya dan harga ongkos kirim sesuai dengan alamat pemesan.
Instagram.
140
Yosephine Hubarat, Wawancara pemilik akun instagram @yosephinehutabarat pada
tanggal 15 Februari 2019.
barang yaitu J&T atau melalui jenis lainnya dan penjual akan
diharuskan mengisi format pemesanan yang telah ditentukan oleh pihak penyedia
jasa tititp dan diharuskan untuk membayar terlebih dahulu melalui transfer ke
rekening milik penyedia jasa titip tersebut. Setelah itu, pihak yang dititipi akan
sudah tidak ada, maka pihak penyedia akan mengembalikan sejumlah uang penitip
namun jumahnya tidak sama dengan jumlah awal yang telah dibayarkan oleh
pihak penitip. Jumlah yang tidak sama ini dilakukan oleh pihak penitip yang
Manfaat adanya proses jual beli pada jasa titip beli online di kalangan
141
Kwarta Gultom, Wawancara pembeli produk pada akun instagram @kwartagultom
pada tanggal 15 Februari 2019.
142
Zurifah Diana Sari, op.cit, hlm 75.
untuk pergi berbelanja, sekarang dengan adanya bisnis ini pembeli tidak perlu
dengan duduk manis dan memainkan gadgednya pun barang sudah bisa dibeli dan
Kedua manfaat yang dirasakan dengan adanya bisnis ini adalah pihak
penyedia akun jasa titip beli online ini sendiri, selain bisnis ini tidak memerlukan
modal, bisnis ini bisa dibilang sangat menjanjikan keuntungan untuk setiap
Ketiga adalah pihak penjual, manfaat yang dirasakan dengan adanya bisnis
jasa titip ini adalah sangat dibantu oleh pihak penyedia jasa titip beli dalam hal
perbelanjaan sekarang ini sudah sepi pengunjung. Karena tidak lain disebabkan
Menurut Pasal 1457 KUH Perdata, disebutkan bahwa jual beli merupakan
suatu bentuk persetujuan yang dilakukan para pihak dengan pihak yang satu
lainnya untuk membayar harga yang telah dijanjikan. 144 Jadi, bisa dikatakan
143
Ibid, hlm 76.
144
op.cit, Pasal 1457.
bertimbal balik yang mana pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan
hak miliknya atas suatu barang, sedangkan pihak lainnya (pembeli) untuk
membayarkan harga yang terdiri dari sejumlah uang sebagai bentuk imbalan dari
bahwa obyek perjanjian harus tertentu, atau setidaknya, obyek tersebut dapat
ditentukan wujud dan jumlahnya ketika hendak diserahkan hak milik atas atas
barang tersebut kepada pihak pembeli. Sederhananya, pada saat terjadi perjanjian
jual-beli, maka akan ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-
masing pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Pihak penjual mau pun
pembeli, memiliki hak dan kewajibannya sendiri yang harus dipenuhi. 146
Hak dan kewajiban bagi penjual, terdapat dua kewajiban utama yang harus
hak milik atas barang, sekaligus menanggung kenikmatan tenteram atas barang
Hak penjual dalam pelaksanaan perjanjian jual beli melalui jasa perantara
ini adalah menerima pembayaran dari harga yang telah disepakati oleh pembeli
145
R. Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: Intermasa, 1995), hlm 1.
146
Faster “Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam KUHPerdata”
https://www.porosilmu.com/2016/11/hak-dan-kewajiban-para-pihak-dalam-kuh.html, diakses pada
tanggal 12 Februari 2019.
147
op.cit, Pasal 1518.
kewajiban utama pembeli adalah membayar harga pembelian pada waktu dan
tempat yang ditetapkan dalam persetujuan, hal tersebut merupakan hak yang harus
Kemudian pada Pasal 1517 KUHPerdata diatur juga jika pembeli tidak
membayar harga pembelian 149, maka penjual dapat menuntut pembatalan jual beli
itu menurut ketentuan-ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267. 150Pembatalan jual
beli dapat dilakukan oleh penjual jika pembeli tidak ada itikad baik untuk
melakukan pembayaran.
kedudukan yang lebih kuat dibanding dengan kedudukan pembeli yang lebih
pembeli; dan
148
Ibid, Pasal 1513.
149
Ibid, Pasal 1517.
150
Ibid, Pasal 1266 dan Pasal 1267.
151
Ibid, Pasal 1474.
2. Tidak adanya cacat yang tersembunyi pada barang tersebut, atau yang
jasa titip
barang sebagai imbalan haknya untuk menuntut penyerahan hak milik atas barang
yang dibelinya.Pembayaran harga ini dilakukan sesuai dengan waktu dan tempat
uang. Meski mengenai ketetapan ini tidak ditetapkan dalam undang -undang, akan
tetapi dalam istilah jual beli sudah termaktub pengertian yang umum, bahwa di
satu pihak ada barang dan di lain pihak ada uang. 153
152
Ibid, Pasal 1491.
153
R. Subekti, op.cit, hlm 21.
154
op.cit, Pasal 1481
yang dialami oleh pembeli atas barang yang dibelinya.Gangguan itu berupa
barang.Hak menunda pembayaran ini terjadi pada benda tidak bergerak misalnya
“Jika dalam menguasai barang itu pembeli diganggu oleh suatu tuntutan
hukum yang didasarkan hipotek atas suatu tuntutan untuk memperoleh
kembali barang tersebut, atau jika pembeli mempunyai suatu alasan yang
patut untuk khawatir akan diganggu dalam penguasaannya, maka ia dapat
menangguhkan pembayaran harga pembelian sampai penjual
menghentikan gangguan tersebut, kecuali jika penjual memilih
memberikan jaminan atau jika telah diperjanjikan bahwa pembeli wajib
membayar tanpa mendapat jaminan atas segala gangguan”.
155
Ibid, Pasal 1475.
156
Ibid, Pasal 1516.
hak-hak bagi kedua belah pihak atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian itu.
nyata dari tangan penjual atas nama penjual ke tangan pembeli, akan
terjadi jika barang tersebut dalam jumlah yang sangat banyak sehingga
tersebut;
atau dijamin oleh penjual terhadap barang yang dijualnya, yaitu: 157
dan
dan di tempat yang telah diperjanjikan, akan tetapi, apabila waktu dan tempat
menjamin dua hal yakni penguasaan barang yang dijual itu secara aman dan
tenteram dan tidak adanya cacat yang tersembunyi pada barang tersebut, atau
157
Ibid, Pasal 1491.
158
Ibid, Pasal 1491-1492.
demi hukum wajib menanggung pembeli terhadap tuntutan hak melalui hukum
untuk menyerahkan seluruh atau sebagian barang yang dijual itu kepada pihak
ketiga, atau terhadap beban yang menurut keterangan pihak ketiga dimilikinya
pertanggung jawaban dari peristiwa hukum ini. Ketika kedua orang pada sengketa
diatas mencoba meminta penjelasan dan bantuan kepada penjual untuk membantu
berdalih itu bukan kewenangnnya karena tanggung jawab mereka hanya sampai
1494 dan Pasal 1495 KUHPerdata walaupun tidak ada perjanjian penanggungan
perbuatan yang dilakukannya 159, paling tidak dengan memberikan itikad baik dan
Perlindungan terhadap pengguna jasa titip online dalam transaksi jual beli
159
Ibid, Pasal 1494-1495.
Di sisi lain, kewajiban bagi pelaku usaha (dalam hal ini adalah
160
Indonesia (Konsumen) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 4.
161
Indonesia (Konsumen) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 7.
barang/jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket,
Anda terima dengan barang tertera dalam iklan/foto penawaran barang merupakan
penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
162
Ibid, Pasal 8.
yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,
iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut, maka pelaku usaha
No. 11 tahun 2008 dan PP PSTE No. 82 Tahun 2012 Elektronik, tetap diakui
untuk membeli barang secara online dengan cara melakukan klik persetujuan atas
biasanya didahului pernyataan persetujuan atas syarat dan ketentuan jual beli
secara online yang dapat dikatakan juga sebagai salah satu bentuk kontrak
elektronik. 164
apabila:
163
Ibid, Pasal 62 ayat (2).
164
Indonesia (Penyelenggaraan Sistem Elektronik) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Pasal 47 ayat (1).
berikut: 165
menggunakan instrumen UU ITE No. 11 tahun 2008 dan PP PSTE No. 82 Tahun
2012 sebagai dasar hukum dalam menyelesaikan sengketa terhadap produk cacat.
No. 82 Tahun 2012 menegaskan bahwa pelaku usaha yang menawarkan produk
165
Ibid, Pasal 48 ayat (3).
Lebih lanjut ditegaskan lagi bahwa pelaku usaha wajib memberikan kejelasan
Jika Barang yang diterima tidak sesuai dengan yang diperjanjikan pada
Pasal 49 ayat (3) PP PSTE No. 82 Tahun 2012 mengatur khusus tentang hal
tersebut, yakni pelaku usaha wajib memberikan batas waktu kepada konsumen
untuk mengembalikan barang yang dikirim apabila tidak sesuai dengan perjanjian
diterima tidak sesuai dengan foto pada iklan took online tersebut (sebagai bentuk
penawaran), pembeli juga dapat menggugat pelaku usaha (dalam hal ini adalah
penjual) secara perdata dengan dalih terjadinya wanpretasi atas transaksi jual beli
wanprestasi adalah kelalaian atau kealpaan yang dapat berupa 4 macam kondisi
yaitu: 167
Jika salah satu dari 4 macam kondisi tersebut terjadi, maka secara perdata
166
Ibid, Pasal 49 ayat (2).
167
R.Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta:PT.Intermasa, 1995), hlm 15.
Perlu diingat dalam transaksi bahwa jual beli secara online pada prinsipnya
adalah sama dengan jual beli secara faktual pada umumnya. Hukum perlindungan
konsumen terkait transaksi jual beli online pun sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya tidak berbeda dengan hukum yang berlaku dalam transaksi jual beli
sulit dilakukan eksekusi ataupun tindakan nyata apabila terjadi sengketa maupun
memalsukan identitas dalam setiap transaksi maupun perjanjian jual beli. 168
Dalam hal pelaku usaha atau penjual ternyata menggunakan identitas palsu
atau melakukan tipu muslihat dalam jual beli online tersebut, maka pelaku usaha
dapat juga dipidana berdasarkan Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(“KUHP”) tentang penipuan dan Pasal 28 ayat (1) UU ITE No. 11 tahun 2008
168
Sofiah Hasanah, “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Belanja Online”,
https://www.hukum.online.com/klinik/detail/-lt50bf69280b1ee//-perlindungan -hukum-bagi-
konsumen-belanja-online, diakses pada tanggal 13 Februari 2019.
169
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 378.
Pasal 28 ayat (1) UU ITE No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
“Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik”.
Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat (1) UU ITE No. 11 tahun 2008 telah
diubah dalam UU ITE No. 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektornik diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 45A ayat (1) yakni: 170
“Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)”.
penjual maupun pembeli, terlebih pada transaksi berskala kecil sampai medium
170
Indonesia (Sistem Informasi) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik, Pasal 45 A ayat (1).
beli melalui jejaring sosial, komunitas online, took online, maupun blog). Salah
Dengan kondisi demikian, ada baiknya kita lebih selektif lagi dalam
A. Kesimpulan
perhubungan hukum antara dua orangatau dua pihak, berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut sesuatuhal dari pihak yang lain, dan pihak yang
menitipkan belanjaan online kepada seseorang atau jasa pengguna titip online
jasatitipataupersonalshoppermenggunakanmekanismekerjayang
sangatsederhana.
2. Perlindungan terhadap pengguna jasa titip online dalam transaksi jual beli atau
secara online pada prinsipnya adalah sama dengan jual beli secara faktual pada
beli online pun tidak berbeda dengan hukum yang berlaku dalam transaksi jual
beli secara nyata. Pembedanya hanya pada penggunaan sarana internet atau
sengketa maupun tindak pidana penipuan. Sifat siber dalam transaksi secara
B. Saran
1. Pemerintah Republik Indonesia perlu membuat dan/atau merevisi
mengenai pengguna jasa titip online agar kedepannya pengguna jasa titip
onlinedariasumsiyangtidakbaikdaripandanganmasyarakatdan
menjadikanjualbeliinimenjadikemaslahatanbagimasyarakatdantidakmelang
gar.
tindakankongkrit,sejauhinisangatlahsedikitaturanhukumyang
membahastentangpedagangperantara,haltersebutperludiadakanagarterjamin
nya
hakdankewajibansertaperlindunganbagipedagangperantaradanuntukmenghi
ndari kecuranganyangselama
initerjadiyangdapatmerugikansemuapihakdalamjualbeli tersebut
A. Buku;
Ardian, Agnes Vira. Tesis. 2008. “Prospek Perlindungan Hukum Hak Kekayaan
Intelektual dalam Kesenian Tradisional di Indonesia”, Semarang:
Program Magister Ilmu Hukum Program PascasarjanaUniversitas
Diponegoro.
Hamdani, Joven Andis. Tesis. 2015. “Perlindungan Hukum Hak Cipta Lagu
Terhadap Pelanggaran Melalui Download Pada Website Penyedia Lagu
Gratis”, Medan: USU.
Handri, Raharjo. 2010. Buku Pintar Transaksi Jual Beli Dan Sewa Menyewa, Cet.
Kesatu, Jakarta:Penerbit Pustaka Yustisia.
Herniwati.Tesis. 2013. “Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata Terhadap Jual Beli
Secara Online (e commerce)”, Padang:UNP.
H.S., Salim 2003.Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta:
Sinar Grafika. 85
Kansil, CST., 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka.
Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2010. Perikatan yang Lahir dari
Perjanjian, Jakarta: Rajawali.
Sari, Zurifah Diana. 2018. Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Praktik Jasa Titip
Beli Online Dalam Akun Instagram @Storemurmersby,
Surabaya:UINSAS.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 1995. Penelitian Hukum Normatif: Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Wijaya, Andika. 2016. Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, Jakarta:
Sinar Grafika.
Zein, Yahya Ahmad. 2009. Kontrak Elektronok & Penyelesain Sengketa Bisnis E-
Commerce, Bandung: Mandar Maju.
B. Jurnal;
Indrayana, Bayu, Kudang Boro Seminar & Bagus Sartono. 2016. “Faktor Penentu
Minat Penggunaan Instagram Untuk Pembelian Online Menggunakan
Techhnology Acceptance Model (TAM) dan Theory Of Planned Behavior
(TPB)”, Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2.
Wariati, Ambar dan Nani Irma Susanti. 2014. “E-Commerce Dalam Prespektif
Perlindungan Konsumen”, Jurnal Ekonomi&Bisnis, Vol. 1, No. 2.
C. Undang-Undang; Peraturan;
D. Internet; Wawancara;