Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PERMASALAHAN

DEFISIT Badan Pelayanan Jaminan Sosial


Kesehatan
Muhamad Ilham Maulana Yusuf
017330035
2
permasalahan
 BPJS Kesehatan memang dirundung defisit besar.
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut defisit BPJS Kesehatan yang makin lebar karena angka iuran peserta yang
belum sesuai perhitungan aktuaria.
 Presiden Jokowi mengaku pemerintah sudah mengeluarkan dana hingga Rp115 triliun untuk membantu BPJS kesehatan. Itu pun
baru sampai 2018 dan belum termasuk iuran yang disubsidi pemerintah.
 Saat ini, pemerintah mensubsidi iuran untuk 37 juta jiwa masyarakat tidak mampu dan 17 juta anggota TNI/Polri. Berdasarkan
laporan terakhir yang diterima Presiden Jokowi, jumlah anggota Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat sudah
mencapai 222 juta jiwa, naik hampir dua kali lipat dari 133 juta jiwa pada 2014. Dari jumlah itu, 96 juta adalah masyarakat tidak
mampu sehingga tidak dipungut biaya, mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat maupun daerah. Jumlah anggota Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat yang meningkat membuat keuangan BPJS Kesehatan menjadi defisit.
 Pada 2014, angka defisit tercatat Rp1,9 triliun dan menjadi Rp9,4 triliun pada 2015. Tren defisit terus berlanjut pada tahun-tahun
berikutnya.
 Pada 2016, angka defisit sempat turun menjadi Rp6,4 triliun berkat penyesuaian iuran setiap dua tahun sekali. Namun, pada 2017,
defisit naik tajam menjadi Rp13,8 triliun dan pada 2018 naik menjadi Rp19,5 triliun.
 Sri Mulyani memperkirakan defisit BPJS Kesehatan pada 2019 mencapai Rp32,8 triliun dari prediksi BPJS Kesehatan Rp28,9
triliun. Adapun defisit itu telah menguras uang pemerintah hingga Rp25,7 triliun dalam lima tahun terakhir. Presiden Jokowi
menyebut permasalahan defisit BPJS Kesehatan terletak pada institusi, bukan di rumah sakit.
3

Data defisit dari tahun 2014-2019


4

Penyebab defisit BPJS Kesehatan

Rumah sakit Nakal


Peserta aktif rendah
Banyak rumah sakit/fasilitas kesehatan rujukan
Tingkat kepesertaan dari pekerja bukan
tingkat pertama menaikan kategori demi mendapat
penerima upah masih rendah, yaitu 53,7
penggantian biaya lebih tinggi.

Layanan lebih banyak dari peserta Manajemen klaim buruk


Penggunaan layanan ada 233,9 juta, namun total Ditemukan klaim ganda peserta hingga
peserta jaminan kesehatan nasional 233,3 juta klaim dari peserta yang sudah meninggal
orang Ada juga peserta tidak aktif tetapi
klaimnya bisa dicairkan.

Perusahaan nakal
Banyak perusahaan mengakali laporan gaji Data tidak valid
karyawan lebih kecil yang dibayarkan agar Peserta yang harusnya tidak masuk
mengurangi beban perusahaan dalam membayar dalam sistem, peserta tidak memiliki
kewajiban iuran. NIK dan nama ganda.
5
Solusi untuk mengatasi defisit Bpjs kesehatan
 mengoptimalkan pembayaran iuran dari peserta. Berdasarkan data, BPJS Kesehatan mencatat jumlah
kepesertaan baru mencapi 224,1 juta atau 83 persen dari penduduk Indonesia yang berjumlah 269 juta
orang per 27 Desember 2019.
 subsidi silang dari cukai rokok. penerimaan cukai periode 2019 mencapai Rp 172,33 triliun atau tumbuh 8
persen dari target yang ditetapkan Rp 165,5 triliun. Sementara cukai hasil tembakau menyumbang
penerimaan terbesar yakni Rp 164,87 triliun. Sementara dari cukai minuman mengandung etil alkohol
(MMEA) sebesar Rp 7,3 triliun. Sedangkan cukai etil alkohol (EA) sebesar Rp 120 miliar.
 cost sharing atau urun biaya khusus untuk penyakit katastropik dan diderita oleh peserta mandiri. banyak
negara di belahan dunia menerapkan cost sharing. Seperti Jerman dan Amerika Serikat. Menurutnya, cost
charing diterapkan lantaran jenis penyakit katastropik seperti jantung, stroke, cuci darah, dan lainnya.
 pemerintah menutup sisa defisit BPJS Kesehatan dengan menggunakan dana SAL (Sisa Anggaran Lebih).
Menurutnya, dana SAL mencapai Rp 160 triliun.
 Mengandalkan Supply chain financing adalah kegiatan pendanaan yang diberikan kepada pihak-pihak dalam
rantai pasokan pekerjaan yang berasal dari pemberi kerja rekanan Aktivaku. Dengan fasilitas SCF maka
Peminjam dapat memperoleh pembayaran lebih cepat atas pekerjaan yang telah dilakukan tanpa harus
menyediakan jaminan secara penuh.
6

kesimpulan

Defisit BPJS Kesehatan yang makin lebar karena angka iuran peserta yang belum sesuai perhitungan aktuaria.
Defisit terus terjadi dari tahun-tahun ke tahun
 Pada 2014, angka defisit tercatat Rp1,9 triliun dan menjadi Rp9,4 triliun pada 2015.
 Pada 2016, angka defisit sempat turun menjadi Rp6,4 triliun berkat penyesuaian iuran setiap dua tahun sekali.
Namun, pada 2017, defisit naik tajam menjadi Rp13,8 triliun dan pada 2018 naik menjadi Rp19,5 triliun.
 pada 2019 mencapai Rp32,8 triliun dari prediksi BPJS Kesehatan Rp28,9 triliun. Adapun defisit itu telah
menguras uang pemerintah hingga Rp25,7 triliun dalam lima tahun terakhir. Presiden Jokowi menyebut
permasalahan defisit BPJS Kesehatan terletak pada institusi, bukan di rumah sakit.
Penyebab dari defisit bpjs ini banyak rumah sakit yang inggin mendapatkan penggantian lebi tinggi dari bpjs,
kepesertaan yang rendah, layanan yang lebih banyak dari pada peserta, banyak prusahaan yang memipulasi data gaji
karyawan, manajemen klaim sangat buruk, banyak pesrta yang mempunyai nama ganda dan tidak mempunyai NIK.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai