Anda di halaman 1dari 79

HUBUNGAN SOSIAL POLITIK KERJA ANTARA BURUH PABRIK DAN

PERUSAHAAN(Studi Analisis : PT. Kreasi Kertas Megah Tanjung Morawa)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)


pada Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh:
Chairunnisa Putri Siregar
110906084

Dosen Pembimbing : Prof. Sublihar. Ph.D

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:


Nama : Chairunnisa Putri Siregar
NIM : 110906084
Departemen : Ilmu Politik
Judul :HUBUNGAN SOSIAL POLITIK KERJA ANTARA BURUH
PABRIK DAN PERUSAHAAN (Studi Analisis : PT. Kreasi
Kertas Megah Tanjung Morawa)

Menyetujui:

Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing

(Warjio, MA, Ph.D) (Prof. Sublihar. Ph.D)


NIP. 197408062006041003 NIP. 196207181987101001

Mengetahui:
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si)


NIP. 197409302005011002

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Pengesahan

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu
Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Chairunnisa Putri Siregar


NIM : 110906084
Judul :HUBUNGAN SOSIAL POLITIK KERJA ANTARA BURUH
PABRIK DAN PERUSAHAAN (Studi Analisis : PT. Kreasi
Kertas Megah Tanjung Morawa)
Dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Majelis Penguji:
Ketua :
Nama : (..............................................)
NIP :

Penguji Utama:
Nama : (Prof. Sublihar, MA., Ph.D.)
NIP : 196207181987101001

Penguji Tamu:
Nama : (...............................................)
NIP :

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan sesungguhnya :

1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul HUBUNGAN
SOSIAL POLITIK KERJA ANTARA BURUHPABRIK DAN
PERUSAHAAN (Studi Analisis : PT. Kreasi Kertas Megah Tanjung
Morawa)adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar
Akademik, baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi
lain.
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan
dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembimbing dan penguji.
3. Di dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
di publikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan pengarang
dan mencantumkannya pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan
ketentuan hokum yang berlaku.

Medan, 15 Oktober 2018


Yang Menyatakan

Chairunnisa Putri Siregar


NIM : 110906084

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
CHAIRUNNISA PUTRI SIREGAR (110906084)

HUBUNGAN SOSIAL POLITIK KERJA ANTARA BURUH PABRIK DAN


PERUSAHAAN (Studi Analisis : PT. Kreasi Kertas Megah Tanjung
Morawa)
Rincian isi Skrispi, 63 halaman, 6 tabel, 2 gambar, 12 buku, 2 jurnal, 1 Skripsi, 11
situs internet. (Kisaran buku dari tahun 1983-2017)

ABSTRAK

Kreasi Kotak Megah merupakan anak perusahaan Asia Pulp & Paper Co. Ltd.
milik dari perusahaan PT. Sinarmas Group yang secara spesifik bergerak dalam
bidang converting manufacturing yaitu memproduksi caton box kemasan untuk
beberapa produk. Kurangnya pengawasan mengakibatkan masih terjadinya
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh keadaan yang berbahaya dan perilaku
yang membahayakan. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan penelitian
mengenai bagaimana hubungan kerja buruh dan perusahaan dalam keseimbangan
posisi tawar di PT. Kreasi Kotak Megah. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa relasi atau hubungan kerja
antara karyawan dan perusahaan PT.Kreasi Kotak Megah hingga saat ini masih
berjalan baik-baik saja. Semua persoalan yang timbul selalu dapat diselesaikan
secara bersama tanpa ada yang dirugikan. Serikat sendiri selalu mendapingi
semua karyawan yang mengalami permasalahan dengan perusahaan untuk
mendapatkan solusi-solusi terbaik karena semua yang terlibat dalam perusahaan
diatur Perjanjian Kerja Bersama.

Kata kunci : Politik Industrial, Buruh, Pekerja, Karyawan, Perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOSIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
CHAIRUNNISA PUTRI SIREGAR (110906084)

SOCIAL POLITICAL RELATIONSHIPS OF WORK BETWEEN


WORKERS OF FACTORIES AND COMPANIES (Study Analysis: PT.
Kreasi Kertas Megah Tanjung Morawa)
Skrispi contents, 63 pages, 6 tables, 2 pictures, 12 books, 2 journals, 1 thesis, 11
internet sites. (Book range from 1983-2017)

ABSTRACT

PT. Kreasi Kotak Megah is a subsidiary of Asia Pulp & Paper Co. Ltd. property of
the company PT. Sinarmas Group which is specifically engaged in converting
manufacturing is producing caton box packaging for several products. Lack of
supervision results in the occurrence of work accidents caused by dangerous
conditions and harmful behavior. This study tries to answer the research question
about how the working relationship of workers and companies in the balance of
bargaining position at PT. Kreasi Kotak Megah. This study uses qualitative
research methods using descriptive analysis.
Based on the results of this study concluded that the relationship or working
relationship between employees and the company PT. Kreasi Kotak Megah is still
going well. All problems that arise can always be resolved together without being
harmed. The union itself always accompanies all employees who experience
problems with the company to get the best solutions because all those involved in
the company are regulated in a Collective Labor Agreement.

Keywords: Industrial Politics, Labor, Workers, Employees, Companies.

Universitas Sumatera Utara


Karya ini dipersembahkan untuk
Ibunda Tercinta dan Ayahanda Tercinda

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdullillah hirobbil'alamin, segala puji dan syukur kepada Allah
SWT, karena berkat rahmat dan Karunia-Nya telah memberikan nikmat
kesempatan dan kemampuan kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan pesan kebenaran agar kita
senantiasa menjadi insan yang membawa keselamatan di muka bumi.
Penulisan skripsi berjudul judul HUBUNGAN SOSIAL POLITIK KERJA
ANTARA BURUH PABRIK DAN PERUSAHAAN (Studi Analisis : PT. Kreasi
Kertas Megah Tanjung Morawa) ini merupakan salah satu syarat mendapatkan
gelar Sarjana Ilmu Politik di Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih yang sebesar-besarnya Peneliti ucapkan kepada kedua orang
tua Peneliti, dr. Muhammad Sakti Siregar dan Endang Supriati yang selalu
bersabar menanti serta dengan tulus dan ikhlas telah memberikan dukungan moril
maupun materil yang begitu besar kepada Peneliti.
Peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang memerlukannya. Karena peneliti sadar, apa yang telah ditulis ini masih jauh
dari kata memuaskan.
Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa pulamenyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu S.H, M. Hum selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Muriyanto Amin. S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
3. Bapak Warjio, MA, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP
USU.

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Prof. Sublihar, MA., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan bimbingan, pemikiran, dan meluangkan
waktunya selama proses penulisan Skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP
USU.
6. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, khususnya
kawan-kawan angkatan 2011.
7. Almarhum adik kandung penulis, Muhammad Alfin Mashuri Siregar
yang selalu ada dalam doa.
8. Ahmad Suraya S.H, yang selalu setia memberikan dukungan kepada
penulis.
Demikian ucapan syukur dan terimakasih penulis kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penulisan Skripsi ini, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penulisan skripsi ini, tetapi penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 15 Oktober 2018

Chairunnisa Putri Siregar


110906084

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Persetujuan .................................................................................. i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Halaman Pernyataan .................................................................................. iii
Abstrak ......................................................................................................... iv
Abstrack ....................................................................................................... v
Halaman Persembahan ............................................................................... vi
Kata Pengantar ........................................................................................... vii
Daftar Isi ...................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Daftar Gambar ............................................................................................. xi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah .............................................................................. 9

1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

1.6. Kerangka Teori ................................................................................... 10

1.6.1. Relasi Patron-klien .............................................................. 10

1.6.2. Negosiasi ............................................................................. 12

1.8. Metodologi Penelitian ......................................................................... 17

1.8.1. Jenis Penelitian ..................................................................... 18

1.8.2. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 18

1.8.3. Teknik Analisa Data............................................................. 18

1.9. Sistematika Penulisan ......................................................................... 19

Universitas Sumatera Utara


BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang ........................................... 20

2.1.2. Sejarah Singkat Kecamatan Tanjung Morawa ................... 24

2.2. Sejarah Singkat Perusahaan (PT. Kreasi Kotak Megah) ................... 26

2.2.1. Unit Pembantu Produksi dan Organisasi ............................ 30

2.2.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam kerja ................................... 32

2.3. Web Base PT. Kreasi Kotak Megah ................................................... 34

BAB III

ANALISIS HUBUNGAN KERJA BURUH DAN PERUSAHAAN

PADA PT. KREASI KOTAK MEGAH

3.1. Relasi Patron-Klien Antara Buruh Dan Perusahaan

Pada PT. Kreasi Kotak Megah .......................................................... 40

3.2. Posisi Tawa Buruh Dan Perusahaan Dalam Relasi

Industrial Lewat Negosiasi ................................................................ 48

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 58

4.2. Saran ................................................................................................... 60

Daftar Pustaka.......................................................................................... 61

Lampiran

Universitas Sumatera Utara


Daftar Tabel

Tabel 2.1 : Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten

Deli Serdang, 2016. ................................................................ 23

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk

di Kecamatan Tanjung Morawa, 2010, 2015, dan 2016. ....... 25

Tabel 2.3 : Tipe Carton Box....................................................................... 27

Tabel 2.4 : Jumlah tenaga kerja PT. Kreasi Kotak Megah ........................ 32

Tabel 2.5 : Jam Kerja Karyawan Produksi PT. Kreasi Kotak Megah ...... 33

Tabel 2.6 : Jam Kerja Karyawan Administrasi PT. Kreasi Kotak Megah ....

................................................................................................................... 33

Daftar Gambar

Gambar 2.1 : Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten

Deli Serdang, 2016. ............................................................. 22

Gambar 2.2: Struktur Organisasi PT. Kreasi Kotak Megah ...................... 31

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri di dunia diawali dari Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18

yang disebabkan oleh penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Dorongan terbesar terjadinya Revolusi Industri adalah penemuan mesin uap oleh

James Watt’s pada tahun 1764. Mesin ini menjadi pendorong utama tenaga

penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan Revolusi Industri terjadi pada tahun

1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan bakar dan listrik.

Hal tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang berkaitan dengan

berbagai permasalahn sosial ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu sendiri

merupakan suatu perubahan dan pembaharuan secara radikal dan cepat pada

bidang perdagangan, industri, dan teknik yang terjadi di Eropa. 1

Penemuan mesin tersbut mendorong pemilik bermodal besar untuk

memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung

besar. Tempat-tempat kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut

manufacture. Manufacture-manufacture inilah yang merupakan langkah awal

terjadinya proses Industrialisasi. Perkembangan Revolusi Industri menorong

timbulnya produksi dan pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan

automatisasi, serta menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi

perekonomian dari produksi barang ke produksi jasa. 2

1
Dedylondong. 10 Desember 2012. Sejarah Industrialisasi di Indonesia. tersedia di: http://dedylo
ndong.blogspot.com/2012/12/saat-mengikuti-trainning-mengenai.html. Diakses pada 5 Januari
2018, pukul 20.00 wib
2
Ibid

Universitas Sumatera Utara


Perkembangan industri di Inggris sangat ditunjang oleh luasnya daerah-

daerah koloni yang dikuasai Kerajaan Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi

daerah-daerah pemasaran yang sangat potensial. Sedangkan era Industrialisasi di

Amerika dimulai tahun 1804, saat Oliver Evans mengembangkan mesin uap

tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk kapal dan pabrik. Kemudian pada

tahun 1813, sekelompok pedagang kaya yang terkumpul dalam Boston Associates

membentuk Boston Manufacturing Company. Mereka mendirikan pabrik

pertamanya di Waltham, Massachusets.proses produksi dari bahan mentah hingga

bahan jadi dilakukan pada satu pabrik. Pada tahun 1815, pabrik tekstil di New

England telah berjumlah ratusan yang meletakkan dasar bagi perkembangan

produksi masal industri tekstil di Amerika. 3

Indonesia memasuki era Industrialisasi Sejak Tahun 1826Era Industri

Indonesia dimulai pada jaman kolonial Belanda. Industri di Indonesia dimulai

bersamaan dengan awal perkembangan Pabrik-pabrik Gula di Jawa.Gula

merupakan komoditas utama pada jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1667

datang sekelompok pedagang Belanda di Pulau Jawa yang mendirikan VOC.

Dengan peningkatan permintaan gula di Eropa maka pada tahun 1750 pabrik

milik etnis Cina disewa untuk memproduksi gula di Eropa terutama di pantai utara

Jawa.

Teknologi pengolahan tebu pada awalnya menjadi gula sangat sederhana

dan tradisional. Cairan atau sari tebu didapat dari alat pengepres berupa silinder

batu atau kayu secara manual oleh manusa atau ternak. Karena tingginya

permintaan di Eropa, sejak tahun 1826, Indonesia pada jaman Hindia Belanda

3
Ibid

Universitas Sumatera Utara


telah memiliki tiga pabrik gula menggunakan mesin - mesin produksi dan Steam

Engine (Ketel Uap). Inilah yang menjadi titik awal lahirnya Industri di Indonesia. 4

Kemudian pada tahun 1837 sampai 1838 didirikan pabrik-pabrik gula

meggunakan mesin-mesin yang lebih modern di wilayah wonopringgo, Sragie,

dan Kalimatie. Pertumbuhan industri ini menyebabkan tingginya permintaan akan

tenaga kerja. Pada masa inilah, sejarah panjang tenaga kerja kontrak (kuli kontrak)

di mulai dan pendorong penerapan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) tahun 1830

untuk mendapatkan suplay tenaga kerja dan bahan baku (tebu) dengan biaya yang

murah. 5

Pesatnya pertumbuhan industri gula saat itu juga diikuti oleh pertumbuhan

industri kereta api di akhir abad ke-18 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,

Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze

Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV.NISM) yang

dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26

Km. Sedangkan di Sumatera pembangunan Rel KA juga dilakukan di Aceh tahun

1874, Sumatera Utara tahun 1886, Sumatera Barat tahun 1891, dan Sumatera

Selatan tahun 1914. Kereta Api pada masa itu digerakkan oleh lokomotif uap

(steam engine) hasil pembakaran batu bara atau kayu. 6

Selanjutnya pada awal dekade sembilan puluhan terjadi pergeseran buruh

atau angkatan kerja. Jumlah buruh yang bekerja di sektor industri makin

bertambah jumlahnya. Dengan bertambahnya buruh yang bekerja di industri dan

mempunyai hubungan kerja, maka masalah hubungan buruh dengan manajemen

4
Ibid
5
Ibid
6
wikipedia.org. Sejarah perkeretaapian di Indonesia. tersedia di: https://id.wikipedia.org
/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia. diakses pada: 25 Januari 2018, pukul 20.00 wib

Universitas Sumatera Utara


atau hubungan industrial yang dikenal dengan istilah labour manajement

relationsatau industrial relations makin penting. Dunlop mengemukakan ada tiga

pelaku hubungan industrial yaitu : buruh, manajemen dan pemerintah. Interaksi

dari ketiga pelaku hubungan industrial dapat mempertahankan, mengubah atau

membuat baru dari the rules of the workplace (aturan di tempat kerja). Dahrendorf

berpendapat bahwa adanya dekomposisi buruh, dekomposisi modal dan kelas

menengah baru menyebabkan perubahan di masyarakat industri. 7

Kondisi perindustrian yang berkembang sedemikian rupa membawa

permasalahan sosial khususnya yang dialami oleh pekerja. Diantara beberpa

permasalahn ketenagakerjaan yang sedang di hadapi Indonesia saat ini adalah

seperti seringkali terjadi seseorang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya.

Menurut F.W. Taylor, seseorang seharusnya bekerja sesuai dengan keahliannya

(the right man in the right place). Jika seseorang dapat bekerja sesuai dengan

keahliannya, maka ia akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien, sehingga

dapat mencapai kualitas dan kauntitas kerja yang tinggi. 8

Rendahnya upah yang di terima oleh tenaga kerja yang disebabkan oleh

tingginya jumah angkatan kerja yang berbanding terbalik dengan lapangan kerja

terbatas. Secara ekonomi penawaran tenaga kerja mengalami peningkatan

sedangkan pemintaan tenaga kerja rendah, sehingga harga tenaga kerja (upah

tenaga kerja) akan terus menurun. Akibat dari upah yang rendah, akan berdampak

7
Comas Batubara. Universitas Indonesia Librar. Hubungan industrial di Indonesia aspek politik
dan perubahan aturan di tempat kerja dekade sembilan puluhan dan awal dua ribuan. Tersedia di:
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-74597.pdf. Diakses pada: 10 Februari 2018, pukul 20.00
wib
8
Kokoh Dwiko. Macam-Macam Masalah Angkatan Kerja Di Indonesia. tersedia di:
http://sekolahbagiilmu.blogspot.com/2017/02/macam-macam-masalah-angkatantenaga.html.
Diakses pada 15 Februari 2018, pukul 22.00 wib

Universitas Sumatera Utara


pada kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya juga rendah dan hal ini akan

berakibat pada rendahnya kinerja tenaga kerja. 9

Kemudian kurangnya perlindungan terhadap tenaga kerja yang selalu

dihadapkan pada risiko kerja, baik risiko yang berhubungan dengan pekerjaannya

seperti terjadinya kecelakaan kerja maupun risiko yang lain seperti pemutusan

hubungan kerja (PHK). 10Tenaga kerja Indonesia baik yang berada di Indonesia

maupun di luar negeri kerap menghadapi situasi demikian dan kurang

mendapatkan perlindungan. Di era globalisasi ini pasar dan akses informasi yang

tanpa batas, paradigma hubungan pengusaha dengan pekerja/buruh harus berubah.

Kedua belah pihak harus menyadari dan mempunyai kemauan hubungan atas

prinsip kemitraan. Hal ini sangat relevan karena keduanya saling membutuhkan. 11

Sebab substansi dari sebuah Kemitraan adalah pihak yang menikmati

kemakmuran yaitu perusahaan lebih mau berbagi untuk mengangkat derajat

mitranya yaitu buruh atau Pekerja. Hubungan antara pelaku dibangun diatas

landasan keterbukaan, keadilan (fairness) dan kemauan untuk berbagi beban dan

tantangan maupun berbagi hasil pencapaian produksi dan distribusi kemakmuran.

Masalah tenagakerjaan yang kompleks harus dilihat sebagai dinamika komunikasi

dimana menjadikan pekerja sebagai teman berfikir untuk mencari solusi terbaik. 12

Dunia usaha sangat membutuhkan ilkim yang kondusif dalam

pembangunan perekonomian nasional secara luas. Tujuannya agar tercipta

ketenangan kerja singga mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan


9
Ibid
10
bahtiar.blogspot.com. 9 September 2015. Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia. tersedia di
https://catatan-bahtiar.blogspot.com/2015/09/permasalahan-tenaga-kerja-indonesia.html. Diakses
pada 20 Februari 2018, pukul 10.00 wib
11
Subiyanto Pudin. 27 Januari 2010. Hubungan Industrial Di Indonesia Era Modern Paradigma
Kuno. Tersedia di: http://ppfspkep-spsi.blogspot.com/2010/ 01/hubungan-industrial-di-indonesia-
era.html. Diakses pada 20 Februari 2018, pukul 13.00 wib
12
Ibid

Universitas Sumatera Utara


bagi semua pihak. Hubungan Industrial mengatur syarat kerja yang terdiri hak dan

kewajiban dari masing-masing pihak untuk mewujudkan kondisi yang kondusif.

Hubungan industrial harus berdasarkan pada azas Equality before the law

yaitu bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum.

Walaupun secara kedudukan pengusaha/pemberi kerja lebih tinggi dari

pekerja/penerima kerja namun secara hukum kedudukan keduanya adalah sama.

Kemudian azas Equality and equity, terdapat kesetaraan dan keadilan antara

pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh serikat pekerjanya dalam pengaturan

dan pelaksanaan hak dan kewajiban.

Prinsip kemitraan dalam hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja

semestinya dibangun bersama dengan saling memahami bahwa pengusaha dan

pekerja adalah Partner in production. Pengusaha yang menyediakan lahan

fasilitas, material dan modal sedangkan pekerja menyediakan pikiran dan tenaga

untuk berproduksi. Kemudian kemitraan Partner is responsiblitydimana

pengusaha maupun pekerja memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan tujuan

bersama. Serta membangun kemitraan Partner in benefitdimana kedua belah

pihak berhasil melaksanakan kemitraan baik dalam produksi maupun tanggung

jawab sehingga tercapai tujuan yang memiliki output bagi hasil atas benefit atau

keuntungan yang dicapai secara adil. 13

Pemerintah dalam hubungan industrial memiliki peran dan fungsi untuk

menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melakukan pengawasan dan

melakukan penindakan terhadap pelanggaran UU. Pengusaha mempunyai peran

dan fungsi untuk menciptakan kemitraan, mengembangakan usaha, memperluas


13
Shanto. 6 Januari 2007. Menciptakan Hubungan Industrial Yang Baik. Tersedia di:
https://spn.or.id/menciptakan-hubungan-industrial-yang-baik-2/. Diakses pada: 5 Maret 2018,
pukul 16.00 wib

Universitas Sumatera Utara


lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan secara terbuka, demokratis dan

berkeadilan. Sedangkan pekerja atau buruh memiliki peran dan fungsi untuk

melaksanakan pekerja sesuai kewajiban, menjaga ketertiban dan kelangsungan

produksi, menyalurkan aspirasi secara demokrasi, mengembangkan keterampilan

dan keahlian, ikut memajukan perusahaan dan memperjuangankan

kesejahteraan. 14

Berangkat dari latar belakang tersebut dalam penelitian ini peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian terkait kemitraan perusahaan dan pekerja di PT.

Kreasi Kotak Megah. PT. Kreasi Kotak Megah merupakan anak perusahaan Asia

Pulp & Paper Co. Ltd. milik dari perusahaan PT. Sinarmas Group yang secara

spesifik bergerak dalam bidang converting manufacturing yaitu memproduksi

caton box kemasan untuk beberapa produk. 15

PT. Kreasi Kotak Megah telah menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), namun kurangnya pengawasan

mengakibatkan masih terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada umumnya

disebabkan oleh dua faktor yaitu kecelakaan kerja karena diakibatkan oleh

keadaan yang berbahaya (unsafe condition) dan perilaku yang membahayakan

(unsafe action). Keadaan yang berbahaya (unsafe condition) tersebut disebabkan

oleh mesin dan peralatan memiliki potensi bahaya. Sedangkan yang disebabkan

olehperilaku yang membahayakan (unsafe action) ataupun human error akibat

tidak disiplin atau lalai dalam bekerja. 16

14
Ibid
15
Adrian Akbar. 2015. Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Pendekatan SMK3 Dan Risk Assesment di PT. Kreasi Kotak Megah. FT USU. Hal 4
16
Ibid

Universitas Sumatera Utara


PT. Kreasi Kotak Megah dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013 memiliki

16 kasus kecelakaan kerja. Kecelakaan tersebut terjadi pada taun 2009 sebanyak 3

kecelakaan kerja, tahun 2010 sebanyak 4 kecelakaan kerja, tahun 2011 sebanyak 4

kecelakaan kerja, tahun 2012 sebanyak 2 kecelakaan kerja dan tahun 2013

sebanyak 3 kecelakaan kerja. 17 Kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja PT.

Kreasi Kotak Megah seperti tangan terkena steam ketika melakukan pengecekan,

mata operator terkena lontaran potongan carton sheet, jari tangan terkena mata

pisaudan jari tangan terjepit pada mesin single face dan terjatuh dari tangga ketika

mengecek temperatur steam pada mesin heating plate. 18

PT. Kreasi Kotak Megah pada tahun 2009 pernah dilaporkan oleh

karyawan yang menuntut pertanggungjawaban perusahaan setelah mengalami

kebutaan karena terkena tumpahan minyak rasidu. 19Selain itu PT. Kreasi Kotak

Megah pada tahun 2011 juga pernah dituding tidak memberikan THR kepada

karyawan kontrak yang bekerja di perusahaan tersebut. 20 oleh sebab itu

berdasarkan seluruh uraian diatas maka peneliti mengangkat judul penelitian:

Hubungan Kerja Buruh dan Perusahaan pada PT. Kreasi Kotak Megah (Studi

Analisis Keseimbangan Posisi Tawar Antara Buruh dan Perusahaan).

17
Ibid
18
Ibid
19
Rakyat Menggugat. 29 Oktober 2009. Surahman Korban Kecelakaan Kerja Kedua Bola Mata
Buta, Pengusaha Tidak Bertanggung jawab. Tersedia di: http://wwwtpkb.blogspot.com
/2009/10/surahman-korban-kecelakaan-kerja.html. diakses pada 8 Maret 2018, pukul 20.00 wib
20
Sumutpos.co. 22 Agustus 2011. Karyawan Kontrak Tak Dapat THR. Tersedia di :
https://sumutpos.co/2011/08/22/karyawan-kontrak-tak-dapat-thr/. Diakses pada 8 Maret 2018,
pukul 23.00 wib

Universitas Sumatera Utara


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hubungan kerja buruh dan perusahaan dalam

keseimbangan posisi tawar di PT. Kreasi Kotak Megah.

1.3. Batasan Masalah

Suatu penelitian membutuhkan pembatasan masalah dengan tujuan untuk

dapat menghasilkan uraian yang sistematis dan tidak melebar. Maka batasan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini membahas tentang hubungan kerja buruh dan

perusahaan dalam keseimbangan posisi tawar di PT.Kreasi Kotak

Megah.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan hubungan kerja antara buruh pabrik danperusahaan

pada PT.Kreasi Kotak Megah.

2. Menganalisis Keseimbangan Posisi Tawar Antara Buruh dan

Perusahaanpada PT.Kreasi Kotak Megah.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan

penulis dalam membuat suatu karya tulis ilmiah tentang hubungan kerja

buruh dan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


2. Secara Praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan baik oleh perusahaan

maupun pemerintah terkait hubungan kerja buruh dan perusahaan.

3. Secara Akademis, penelitian ini dilakukan sebagai syarat memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Politik.

1.6. Kerangka Teori

1.6.1. Relasi Patron-klien

Hubungan patron-klien atau yang biasa dikenal dengan“patronase”

(patronage) berasal dari istilah “patron” dari ungkapan Spanyol yang berarti

“seseorang yang memiliki kekuasaan (power), status, wewenang dan pengaruh”. 21

Sedangkan klien berarti “bawahan” atau orang yang diperintah dan yang

disuruh. Pola hubungan patron-klien merupakan aliansi dari dua kelompok

komunitas atau individu yang tidak sederajat, baik status, kekuasaan, maupun

penghasilan, sehingga menempatkan klien dalam kedudukan yang lebih rendah

(inferior), dan patron dalam kedudukan yang lebih tinggi (superior). Dapat pula

diartikan bahwa patron adalah orang yang berada dalam posisi untuk membantu

klien-kliennya. 22

Pola hubungan semacam ini dapat dimasukkan ke dalam hubungan

pertukaran yang lebih luas, yaitu teori pertukaran. Adapun asumsi dasar yang

diajukan adalah bahwa transaksi pertukaran akan terjadi apabila kedua belah

pihak dapat memperoleh keuntungan-keuntungan dari adanya pertukaran

21
Sunyoto Usman. 2004. Sosiologi; Sejarah, Teori dan Metodologi. Center for Indonesian
Research and Development (CIReD). Yogyakarta. Hal 20
22
James C Scoot. 1983. Moral Ekonomi Petani. LP3S. Jakarta. Hal 35

Universitas Sumatera Utara


tersebut. 23Menurut Scott, hubungan patron-klien berawal dari adanya pemberian

barang atau jasa yang dapat dalam berbagai bentuk yang sangat berguna atau

diperlukanoleh salah satu pihak, bagi pihak yang menerima barang atau jasa

tersebut berkewajiban untuk membalas pemberian tersebut. 24

Agar dapat menjamin kontinyuitas hubungan patron-klien antar pelaku

yang terdapat di dalamnya, maka barang atau jasa yang dipertukarkan tersebut

harus seimbang. Hal ini dapat berarti bahwa reward atau cost yang dipertukarkan

seharusnya kurang lebih sama nilainya dalam jangka panjang atau jangka pendek.

Menurutnya Scott seorang patron berposisi dan berfungsi sebagai pemberi

terhadap kliennya, sedangkan klien berposisi sebagai penerima segala sesuatu

yang diberikan oleh patronnya. 25

Menurut James Scott arus dari klien ke patron adalah jasa atau tenaga yang

berupa keahlian teknisnya bagi kepentingan patron. Adapun jasa-jasa tersebut

berupa jasa pekerjaan dasar/pertanian, jasa tambahan bagi rumah tangga, jasa

domestik pribadi, pemberian makanan secara periodik dan lain-lain. Bagi klien,

unsur kunci yang mempengaruhi tingkat ketergantungan dan penlegitimasiannya

kepada patron adalah perbandingan antara jasa yang diberikannya dan hasil/jasa

yang diterimanya. Makin besar nilai yang diterimanya dari patron dibanding biaya

yang harus ia kembalikan, maka makin besar kemungkinannya ia melihat ikatan

patron-klien itu menjadi sah dan legal. 26

23
Bramasto. 2006. Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang
Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten
Temanggung). Hal 19
24
James C scott. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. hal 15
25
Ibid
26
Ibid

Universitas Sumatera Utara


James Scott mengatakan bahwa ciri-ciri hubungan patron-klien adalah

sebagai berikut:

a) Adanya kepemilikan sumberdaya ekonomi yang tidak seimbang.

b) Adanya hubungan Resiprositashubungan yang saling

menguntungkan, saling memberi dan menerima walupun dalam

kadar yang tidak seimbang.

c) Hubungan Loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan.

d) Hubungan Personalmerupakan hubungan yang bersifat langsung

dan intensif antara patron dengan client, yang menyebabkan

hubungan terjadi tidak bersifat semata-semata bermotifkan

keuntungan saja melainkan juga mengandung unsur perasaan yang

bisa terdapat dalam hubungan yang bersifat pribadi.

Tujuan dasar dari hubungan patron klien bagi klien yang sebenarnya

adalah penyediaan jaminan sosial dasar bagi subsistensi dan keamanan. Apabila

hubungan dagang/pertukaran yang menjadi dasar pola hubungan patron klien ini

melemah karena tidak lagi memberikan jaminan sosial dasar bagi subsistensi dan

keamanan maka klien akan mempertimbangkan hubungannya dengan patron

menjadi tidak adil dan eksploitatif. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika ada

tuntutan dari pihak klien terhadap patronnnya untuk memenuhi janji-janji atau

kebutuhan dasarnya sesuai dengan peran dan fungsinya. 27

1.6.2. Negosiasi

Negosiasi berasal dari kata to negotiate, to be negotiating dalam bahasa

inggris yang berarti "merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu

27
Ibid

Universitas Sumatera Utara


kondisi, dan atau menawar". Sedangkan kata-kata turunanya antara

lain"negotiation" yang berarti "menunjukkan suatu proses atau aktivitas untuk

merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk disepakati dengan orang lain",

dan "negotiable" yang berarti "dapat dirundingkan, dapat dibicarakan, dapat

ditawar". 28

Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk

pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan

bisnis. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak dimana didalamnya

terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga

merupakan kesepakatan dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua

belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan

dengan kesepakatan bersama. 29

Negosiasi menurut beberapa ahli:

a) Jaqueline M. Nolan-Haley:“Negosiasi dapat diartikan sebagai proses

penawaran antara para pihak untuk mencapai suatu kesepakatan

tetang suatu sengketa atau sesuatu hal yang berpotensi menjadi

sengketa.”

b) Gary Godpaster: “Negosiasi adalah proses interaksi dan komunikasi

yang dinamis dan beraneka ragam, mengandung seni dan penuh

rahasia, untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap menguntungkan

para pihak”.

28
Sujana, Asep ST, 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta : PT. SUN Printing. Hal 36
29
Ibid

Universitas Sumatera Utara


c) Fisher dan Urg: “Negosiasi adalah komunikasi dua arah yang

dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak

memiliki kepentingan yang berbeda“.

d) FriedrichNaumannStiftung: “Negosiasi Suatu proses dimana

sedikitnya dua orang (atau lebih) berusaha mencapai sesuatu. Agar

hal itu tercapai, kedua pihak harus menyepakati suatu cara

pemecahan. Namun, itu baru permulaan. Kedua pihak harus tetap

bekerjasama dalam pelaksanaan dari “kontrak” yang telah

disepakati.” 30

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa negoisasi adalah satu cara antara

dua orang atau lebih yang berbedakepentingan baik itu berupa pendapat,

pendirian, maksud atau tujuan dalammencari kesepahaman dengan cara

mempertemukan penawaran dan permintaan darimasing-masing pihak sehingga

tercapai suatu kesepakatan atau kesepahamankepentingan baik itu berupa

pendapat, pendirian, maksud atau tujuan (mencapaikesepakatan bersama). 31

Kesepakatan tercapai ketika posisi negosiator berkumpul dan mereka

mencapai berbagai penyelesaian yang dapat diterima, seperti rasa adil dan puas

tidak ada yang dirugikan. Ada banyak cara yang berbeda untuk negosiasi segmen

untuk mendapatkan pemahaman yang lebih besar dari bagian penting. Negosiasi

melibatkan tiga elemen dasar: proses, perilaku dan substansi. Proses ini mengacu

pada bagaimana para pihak berunding: konteks negosiasi, pihak dalam negosiasi,

30
Putu Suardiana Utama. 4 Juli 2014. Negosiasi. Tersedia di : http://putusuardiana.blog
spot.com/2014/07/negosiasi.html. Diakses pada 10 Maret 2018, pukul 19.00 wib
31
Djoko purwanto. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. Hal. 251

Universitas Sumatera Utara


taktik yang digunakan oleh para pihak, dan urutan dan tahapan di mana semua ini

bermain keluar. 32

Selain untuk memperoleh kesepakatan kedua belah pihak, menurut Thong,

alasan bernegosiasi adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau

menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang lain. Untuk

mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan antara lain:

a) Persiapan yang cermat.

b) Persentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.

c) Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.

d) Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan

hubungan yang baik dan saling menguntungkan dan saling

menghormati.

e) Kemauan untuk membuat konsensi untuk mencapai kesepakatan

melalui kompromi bila terjadi kemacetan.

1.6.2.1. Tujuan Negosiasi

Secara umum negosiasi mempunyai tujuan, yaitu:

a) Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian

(damage) pihak lawan.

b) Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting

more) dari pihak lawan.

c) Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang saling

menguntungkan (mutual gain)

32
Ibid

Universitas Sumatera Utara


d) Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh keuntungan tanpa

memperhatikan penerimaan pihak lain.

e) Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan menghindari

yang negatif.

1.6.2.2. Tujuan kombinasi

Dalam bisnis negosiasi mempunyai tujuan,antara lain :

a) Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung

kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.

b) Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan

keluar dari masalah yang dihadapi bersama.

c) Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan

dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution).

1.6.2.3. Manfaat Negosiasi

Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam pengertian

bisnis resmi antara lain adalah :

a) Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan

usaha atau institusi ataupun perorangan untuk melakukan suatu

kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian. suatu

proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi

guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.

b) Menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk

mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan

penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga

Universitas Sumatera Utara


yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang

lebih besar.

1.6.2.4. Karakteristik Negoisasi

a) Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan

organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok,

b) Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar

(bargain) maupun tukar menukar (barter),

c) Hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan,

gerak tubuh maupun ekspresi,

d) Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu

yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi. 33

1.7. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian dengan

metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang

bersifat unik dan kompleks. Padanya terdapat regularitas atau pola tertentu,

namun penuh dengan variasi (keragaman). 34

1.7.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif. Penelitian deskriptif

digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang berdasarkan

fakta dan data-data yang ada. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih

detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Tujuan dasar penelitian deskriptif ini

33
Ibid
34
Burhan,bungin. 2003.analisis data penelitian kualitatif ,pemahaman filosofi dan metodologis
kearah penguasaan modal aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Hal.53

Universitas Sumatera Utara


adalah membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, factual dan akurat

mengenai fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 35

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Kepustakaan.

Studi kepustakaan adalah proses memperoleh data atau informasi yang

menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku,

jurnal dan karya tulis lainnya yang berhubungan dengan objek

penelitian. 36

2. Wawancara

Wawancara yaitu percakapan yang dilakukan pengumpul data dengan

responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang

diperlukan dalam penelitian ini. 37

1. Zulhadi - Kepala Shift PT. KKM

2. Rinaldi - Pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992

1.7.3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data yang bersifat

kualitatif. Teknik analisa kualitatif memberikan hasil penelitian untuk

memperoleh gambaran terhadap proses yang diteliti dan menganalisis makna yang

ada dibalik informasi,data,dan proses tersebut. Setelah semua data dikumpulkan

35
Bambang, prasetyo dkk. 1995. metode penelitian kualitatif, teori dan aplikasi. Jakarta:Raja
Grafindo Persada,hal.20
36
Siagian,matias.2011. metode penelitian, medan :PT. Grasindo Manoratama.hal.47
37
I b i d Hal. 49

Universitas Sumatera Utara


secara lengkap maka akan dilakukan analisis dan selanjutnya akan ditarik suatu

kesimpulan akhir. 38

1.8. Sistematiaka Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas ataupun penjabaran mengenai

rencana penelitian dan mempermudah penulisan penelitian, maka penulisan

skripsi ini akan dibagi kedalam 4 (empat) bab, yakni :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menyajikan analisis data yang diperoleh untuk

menjawab pertanyaan penelitian.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis

data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh.

38
Bungin, Burhan, 2009. Penelitian Kualifikasi : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public dan
Ilmu Sosial Lainnya : Jakarta. Kencana. Hal. 15

Universitas Sumatera Utara


BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang

Sebelum Perang Dunia II atau tegasnya sebelum Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia, Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah Kesultanan Deli

dan Serdang. Kesultanan Deli berkedudukan di Medan dan Kesultanan Serdang

berkedudukan di Perbaungan. Kedua wilayah tersebut pada masa penjajahan

merupakan Karesidenan Sumatera Timur. Sejak Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia, kekuasaan kesultanan berakhir dan struktur pemerintah disesuaikan

dengan pemerintah Indonesia dan kesultanan Deli dan Serdang dijadikan daerah

kabupaten Deli Serdang. 39

Daerah kabupaten Deli Serdang juga merupakan daerah yang cukup

terkenal di kawasan nusantara, terutama karena devisa negara yang berasal dari

hasil bumi Kabupaten Deli Serdang yang sangat potensial seperti karet, tembakau

dan kelapa sawit. Di bidang politik pun Kabupaten Deli Serdang pun cukup kritis

seperti peristiwa-peristiwa pentraktoran di Tanjung Morawa pada masa Orde

Lama yang telah mengakibatkan jatuhnya kabinet di zaman Orde Baru. Peranan

daerah Kabupaten Deli Serdang dalam pembangunan sangat menonjol. Melalui

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru telah kelihatan

meningkatnya pertumbuhan ekonomi diberbagai sektor di Deli Serdang, dimana

sektor pertanian dan perkebunan menjadi pemeran utama dalam meningkatkan

pendapatan para petani di Kabupaten Deli Serdang. 40

39
BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2017. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Deli Serdang. Hal Ix
40
I b i d hal - Ixii

Universitas Sumatera Utara


Sejalan dengan lanjutnya pembangunan, maka pembangunan di bidang

politik pun berjalan cukup mantap, stabil dan dinamis, dengan adanya kerjasama

yang harmonis antara kekuatan sosial politik di kawasan ini merupakan modal

yang tidak terhitung nilainya dalam mewujudkan demokrasi Pancasila. Azas

persatuan dan kesatuan selalu menjiwai pemerintah daerah Deli Serdang sehingga

kestabilan politik tetap mantap dan terkendali. Disamping itu, peran serta

masyarakat, swasta dan pemerintah terus bersinergi demi kesinambungan

pembangunan Kabupaten Deli Serdang yang adil dan Berkemakmuran. 41

Secara geografis , Kabupaten Deli Serdang berada pada 2°57’ Lintang

Utara sampai 3°16’ Li ntang Uta ra dan 98°33’ Bujur Timur sampai 99°27’ Bujur

Timur. Wilayah Kabupaten Del i Serdang seluas 2.497,72 km2. Batas area di

sebelah uta ra adalah Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, di sebelah timur

berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, di sebelah s elatan berbatasan

dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat dan di sebelah barat berbata san

dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Karo. 42

Kabupaten Deli Serdang adalah daerah yang beriklim tropis dengan dua

mus im yaitu mus im hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan musim

kemarau biasanya di tandai dengan jumlah hari hujan pada tiap bulan terjadinya

musim. Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan dan 394

desa/kelurahan. Kecamatan tersebut antara lain adalah Gunung Meriah, Sinembah

Tanjung Muda Hulu, Sibolangit, Kuta limbaru, Pancur Batu, Biru-Biru, Sinembah

Tanjung Muda Hilir, Bangun Purba, Galang, Tanjung Morawa, Patumbak, Del i

41
Ibid
42
I b i d hal 3

Universitas Sumatera Utara


Tua, Sunggal, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, Batang Kuis ,

Pantai Labu, Beringin, Lubuk Pakam, dan Pagar Merbau. 43

Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan

PantaiTimur Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas

2.497,72 km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan dan 394 Desa/Kelurahan Definitif. 44

Gambar 2.1 :
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, 2016

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2017.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. Hal 7

43
I b i d hal 4-5
44
I b i d hal 7

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 : Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang,
2016. 45

Luas (km2)
Kecamatan Persentase
No. Total Area
Subdistrict Percentage
(square.km)
1 Gunung Meriah 76,65 3,07
2 Sinembah Tanjung Muda Hulu 223,38 8,94
3 Sibolangit 179,96 7,20
4 Kuta limbaru 174,92 7,00
5 Pancur Batu 122,53 4,91
6 Namo Rambe 62,30 2,49
7 Bi ru-Biru 89,69 3,59
8 Sinembah Tanjung Muda Hilir 190,50 7,63
9 Bangun Purba 129,95 5,20
10 Galang 150,29 6,02
11 Tanjung Morawa 131,75 5,27
12 Patumbak 46,79 1,87
13 Del i Tua 9,36 0,37
14 Sunggal 92,52 3,70
15 Hamparan Perak 230,15 9,21
16 Labuhan Deli 127,23 5,09
17 Percut Sei Tuan 190,79 7,64
18 Batang Kuis 40,34 1,62
19 Pantai Labu 81,85 3,28
20 Beringin 52,69 2,11
21 Lubuk Pakam 31,19 1,25
22 Pagar Merbau 62,89 2,52
Deli Serdang 2.497,72 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. BA PPEDA Kabupaten Deli Serdang - Kabupaten
Deli Serdang Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. Hal 10

45
I b i d hal 10

Universitas Sumatera Utara


2.1.2. Sejarah Singkat Kecamatan Tanjung Morawa

Sejarah pembentukan dan perkembangan wilayah Kecamatan Tanjung

Morawa, Sebelum Kemerdekaan RI Kecamatan Tanjung Morawa terdiri dari

berbakan kedaton yang langsung tunduk kepada Kesultanan Serdang berpusat di

Simpang Tiga Perbaungan (Kecamatan Perbaungan Sekarang). Dalam hal ini asal

usul nama Tanjung Morawa menurut beberapa versi antara lain berasal dari kata

Belanda, yaitu Tanjung Morawa dimana mengingatkan penjajah Belanda pada

leluhurnya di Eropa. 46

Kata Tanjung Morawa dalam versi lain berasal dari bahasa Karo yaitu

Tanjoung Merawa yang berarti merawa yaitu marah, perlawanan/patriotik

pejuang-pejuang bangsa, karena dimana revolusi fisik melawan penjajah Belanda.

Tanjung Morawa merupakan dareah perjuangan Medan Area Selatan. Setelah

kemerdekaan RI maka wilayah Kecamatan Tanjung Morawa terbentuk sebanyak

23 Desa dan selanjutnya sekitar tahun 1979 salah satu desa yang ada di

Kecamatan Tanjung Morawa ditunjuk sebagai kelurahan dan titetapkan Ibu Kota

Kecamatan yaitu Tanjung Morawa Pekan. 47

Kecamatan Tanjung Morawa terletak pada 3⁰48’ - 3⁰59’ Lintang Utara,

98⁰73’ - 98⁰83’ Bujur Timur. Memiliki luas wilayah : 131,75 Km2 berbatasan

wilayah Utara dengan Kec. Batang Kuis dan Kec. Beringin, wilayah Selatan

dengan Kec. STM Hilir, wilayah Timur dengan Kec. Patumbak, Kec. Percut Sei

Tuan dan Kota Medan dan wilayah Barat berbatasan dengan Kec. Lubuk Pakam

dan Kec. Pagar Merbau. Kecamatan Tanjung Morawa memiliki 25Desa dan 1

Kelurahan yang terdiri dari 184 Dusun dan 5 Lingkungan. Kecamatan Tanjung
46
BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. KECAMATAN TANJUNG MORAWA DALAM ANGKA
2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. Hal Xi
47
Ibid

Universitas Sumatera Utara


Morawa dilintasi 3 sungai yaitu Sungai Belumai, Sungai Batang Kuis, Sungai

Pulau Kemiri dan Sungai Lainnya. 48

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di

Kecamatan Tanjung Morawa, 2010, 2015, dan 2016

Laju Pertumbuhan

Jumlah Penduduk (jiwa) Penduduk/Tahun

(%)

2010- 2015-
No. Desa/Kelurahan 2010 2015 2016
2016 2016

1 Medan Sinembah 7.655 8.657 8.820 2.36 1.88

2 Bandar Labuhan 6.720 7.644 7.767 2.41 1.61

3 Bangun Rejo 11.969 13.527 13.807 2.38 2.07

4 Aek Pancur 349 423 428 3.41 1.18

5 Naga Timbul 3.723 4.225 4.318 2.47 2.20

6 Lengau Serpang 4.445 5.055 5.168 2.51 2.24

7 Sei Merah 1.294 1.452 1.479 2.22 1.86

8 Dagang Kerawan 5.895 6.673 6.814 2.41 2.11

9 Tj. Morawa Pekan 6.296 7.133 7.351 2.58 3.06

10 Tanjung Morawa A 13.514 15.295 15.613 2.40 2.08

11 Limau Manis 19.416 21.978 22.446 2.41 2.13

12 Ujung Serdang 3.695 4.164 4.247 2.32 1.99

13 Bangun Sari 15.276 17.242 17.619 2.37 2.19

14 Bangun Sari Baru 10.248 11.618 11.791 2.33 1.49

15 Buntu Bedimbar 15.402 17.437 17.798 2.41 2.07

48
I b i d hal 3

Universitas Sumatera Utara


16 Telaga Sari 6.676 7.546 7.701 2.38 2.05

17 Dagang Kelambir 3.609 4.057 4.137 2.27 1.97

18 Tanjung Morawa B 14.709 16.589 16.950 2.36 2.18

19 Tanjung Baru 8.971 10.118 10.317 2.32 1.97

20 Punden Rejo 2.354 2.664 2.715 2.37 1.91

21 Tanjung Mulia 1.647 1.872 1.915 2.51 2.30

22 Perdamaian 4.257 4.845 4.947 2.50 2.11

23 Wono Sari 10.755 12.153 12.455 2.44 2.48

24 Dalu 10 A 7.202 8.112 8.272 2.30 1.97

25 Dalu 10 6.400 7.242 7.392 2.40 2.07

26 Penara Kebun 282 363 367 4.43 1.10

Tanjung Morawa 192.759 218.084 222.634 2,40 2,09

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035. BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017.
KECAMATAN TANJUNG MORAWA DALAM ANGKA 2017. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Deli Serdang. Hal 19

2.2. Sejarah Singkat Perusahaan (PT. Kreasi Kotak Megah)

PT. Kreasi Kotak Megah di bangun diatas lahan seluas 18.159 m2 pada

tahun 1991, dan mulai beroperasi tanggal 01 November 1993. PT. Kreasi Kotak

Megah merupakan perusahaan group Asia Pulp & Paper Co. Ltd. (APP) di bawah

divisi BU# 17 milik dari perusahaan PT. Sinarmas Group, yang secara spesifik

bergerak dalam bidang converting manufacturing. APP adalah satu dari

perusahaan pulp & kertas yang merupakan produsen pulp & kertas terintegrasi

terbesar di tingkat Asia. 49

PT. Kreasi Kotak Megah bergerak dalam bidang pengolahan paper roll

menjadi carton box. PT. Kreasi Kotak Megah memasarkan produknya dengan

49
Adrian Akbar. 2015. Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Pendekatan SMK3 Dan Risk Assesment di PT. Kreasi Kotak Megah. FT USU. Hal 9

Universitas Sumatera Utara


anak perusahaan PT. Sinarmas Group seperti PT. Smart. Tbk, PT. Smart Telkom,

PT. Socimas, PT. Cakrawala Megah Indah, PT. Sinar Dunia dan perusahaan

lainnya. Penjualan produk carton box ini dilakukan oleh bagian marketing PT.

Kreasi Kotak Megah bagian pusat yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 791

km 12,5 Gedebage Bandung 40294. 50

Seluruh hasil produksi PT. Kreasi Kotak Megah produknya dipasarkan di

dalam negeri. Semua hasil produksi dari pabrik ini harus dilaporkan ke kantor

pusat. Pelanggan yang akan membeli carton box berurusan dengan kantor pusat

dan nantinya bagian marketing yang berada di kantor pusat akan memerintahkan

kepada devisi PT. Kreasi Kotak Megah. PT. Kreasi Kotak Megah

mengimplementasikan sistem SAP OTC (Order to Cash) untuk menjamin bahwa

order yang diterima dapat dikirim tepat waktu, dan dapat melakukan kontrol

disemua proses produksi dengan menggunakan sistem berbasis Web Base.51

Proses pengolahan paper roll di PT. Kreasi Kotak Megah adalah produk carton

box yang berkualitas yang menghasilkan tiga jenis produk carton box, yaitu:

A1/Standart, A3/Over Flap, dan Die Cut.

Tabel 2.3 : Tipe Carton Box

Tipe Carton Box


Berdasarkan tinggi Flute Berdasarkan Face Berdasarkan Wall
A Flute : 4,7 – 5 mm Single Face Single Wall
B Flute : 2,7 – 3 mm Double Face Double Wall
C Flute : 3,7 – 4 mm
E Flute : 1,2 – 1,5 mm

Sumber : Adrian Akbar. 2015. Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pendekatan SMK3 Dan Risk Assesment di PT. Kreasi Kotak Megah. FT USU. Hal
10

50
Ibid
51
I b i d hal 10

Universitas Sumatera Utara


PT. Kreasi Kotak Megah mempunyai dua standar mutu produk yang

berbeda. Untuk jenis carton box yang akan diisi dengan produk snack maka

produk tersebut di kompres dengan mesin bertekanan 8 kg selama waktu 3 menit,

dan untuk jenis carton box yang akan diisi dengan produk minyak dan barang

elektronik maka harus dikompres dengan tekanan 10 kg selama waktu 10 menit

untuk menjamin ketahanan dan standar mutu produk. 52

Dalam rangkaian proses produksi carton box PT. Kreasi Kotak Megah

menggunakan beberapa bahan utama dan peralatan, diantaranya yaitu:

1. Steam (Uap) yang digunakan untuk memanaskan lem pada saat proses

penyambungan.

2. Glue (lem) berfungsi sebagai perekat yang terbuat dari campuran air

dan tepung tapioka atau tepung kanji yang viskositas atau daya rekat

tinggi.

3. Polyvinyl Acetate senyawa polimer termoplastik yang memiliki sifat

tahan panas, daya regang tinggi, serta larut dalam pelarut organik.

4. Kostik Soda atau Natrium Hidroksidacair yang secara spontan

menyerap karbon dioksida dari udara bebasdan akan melepaskan

panas ketika dilarutkan sehingga glue (lem) lebih cepat kering.

5. Pressure Sensitif Adhesives (PSA)adalah salah satu jenis bahan

perekat dimana aplikasinya hanya membutuhkan tekanan yang ringan

dan cepat tanpa melalui pemanasan.

52
I b i d hal 11

Universitas Sumatera Utara


Proses produksi PT. Kreasi Kotak Megah menggunakan mesin-mesin

dalam menghasilkan produknya yaitu carton box. Mesin produksi yang ada di PT.

Kreasi Kotak Megah adalah sebagai berikut:

1. Corrugator Machine adalah mesin yang berfungsi untuk membuat

kertas bergelombang (Carton Sheet).

2. Corrugating Roll berfungsi untuk membuat Flutingyang didukung

oleh tekanan hydrolic dan tekanan steam (uap) dari boiler.

3. Paper Roll berfungsi untuk melapisi fluting dengan liner.

4. Glue Roll berfungsi sebagai pengantar lem dari fluting ke liner.

5. Pre Heater berfungsi untuk memanasi lapisan liner agar pada saat

penyambungan antara liner dengan fluting dan lem dapat rekat

menjadi Single Face.

6. Pre Conditioner berfungsi untuk memanasi kertas bagian Medium

agar moisture (pengembangan) kertas dapat lebih stabil dan cepat

kering.

7. Mill Roll Stand berfungsi sebagai pembersihan kotoran/debudengan

bantuan media angin.

8. Double Backer berfungsi untuk merekatkan lapisan kerta outer liner

dengan single face.

9. Heating Plate berfungsi untuk memanaskan permukaan luar liner

agar rekat dengan single face. 53

53
I b i d hal 15

Universitas Sumatera Utara


2.2.1. Unit Pembantu Produksi dan Organisasi

Unit pembantu produksi merupakan unit penunjang proses agar produksi

dapat berjalan dengan lancar. adapun unit pendukung yang terdapat pada PT.

Kreasi Kotak Megah adalah sebagai berikut 54:

a. Unit Pengolahan Air (Water Treatment) merupakan salah satu unit

yang penting mengurusi Air untuk mendukung proses produksi carton

box. Airdigunakan untuk keperluan umpan boiler. Air juga digunakan

diluar kegiatan pabrik yaitu untuk kantor dan kantin. Sumber air yang

digunakan PT. Kreasi Kotak Megah berasal dari Sungai Deli yang

terletak ± 4,5 km dari lokasi pabrik.

b. Unit Pembangkit Tenagasalah satu unit yang bertanggungjaawab

untuk mengurusi sumber tenaga yang digunakan untuk operasional

seluruh alat dan mesin.Sumber tenaga khususnyalistrik diperoleh dari

PLN dan mesin diesel dengan bahan bakar solar. PT. Kreasi Kotak

Megah menggunakan uap untuk mesin corrugating roll, pre heater,

pre conditioner, dan heating plate.

c. Unit Keamanan dan Keselamatan (Safety and Fire

Protection);Kegiatan keamanan dilaksanakan oleh security yang

bekerja secara bergantian atas 3 shift dalam waktu 24 jam. Sedangkan

kegiatan keselamatan kerja dilengkapi dengan peralatan kerja

pendukung seperti : sarung tangan, kacamata pelindung, helm, dan

safety shoes.Perusahaan juga melengkapiperalatan kerja pendukung

seperti : racun api, mesin pompa, dan hydrantuntuk kegiatan

penaggulangan bahaya kebakaran.

54
I b i d hal 20

Universitas Sumatera Utara


Setiap perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu akan berusaha

semaksimal mungkin membuat suatu hubungan kerjasama yang baik dan harmoni,

demikian juga halnya dengan PT. Kreasi Kotak Megah. Untuk menciptakan

hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dalam operasionalnya, maka

perusahaan ini memiliki struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi,

uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang akan tergambar dengan jelas

sehingga mempermudah dalam menentukan, mengarahkan dan mengawasi

jalannya operasional perusahaan. 55 Struktur organisasi bagi perusahaan

mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar

jalannya roda perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Kreasi Kotak Megah

adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2: Struktur Organisasi PT. Kreasi Kotak Megah

Sumber : Adrian Akbar. 2015. Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pendekatan SMK3 Dan Risk Assesment di PT. Kreasi Kotak Megah. FT USU. Hal
24

55
I b i d hal 22-24

Universitas Sumatera Utara


2.2.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam kerja

Jumlah tenaga kerja pada perusahaan PT. Kreasi Kotak Megah pada

berjumlah 171 orang, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.4 : Jumlah tenaga kerja PT. Kreasi Kotak Megah

Jumlah Jumlah
No. Keterangan No . Keterangan
/orang /orang

1 Mill Head 1 11 Delivery 6

Production Mile Service


2 1 12 1
Head Head

Corrugated
3 57 13 Finance 8
(Shift I,II,III)

Flexo (Shift
4 21 14 Accounting 8
I,II,III)

5 Ware House 6 15 IT 5

6 MME/MMTC 4 16 Mill Office 5

Bussiness
7 1 17 MBOS 7
Head

8 Sales 8 18 Humas 6

9 Iner 4 19 HRD /GA 9

10 QC 9 20 Purchasing 4

Total 171

Sumber: PT. Kreasi Kotak Megah

Universitas Sumatera Utara


Tenaga kerja yang bekerja di PT. Kreasi Kotak Megah dibagi menjadi 2

jenis jam kerja, yaitu jam kerja karyawan produksi dan jam kerja karyawan bagian

administrasi. Pada masa produksi, jam kerja yang diberlakukan bagi setiap

karyawan produksi adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 3 shift selama 6

hari kerja, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.5 : Jam Kerja Karyawan Produksi

PT. Kreasi Kotak Megah

Jam kerja karyawan produksi selama 6 hari

kerja (Senin – Sabtu)

Shift 1 Pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB

Shift 2 Pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB

Shift 3 Pukul 23.00 WIB – 07.00 WIB

Sumber: PT. Kreasi Kotak Megah

Sedangkan untuk karyawan dibagian administrasi masa kerja selama 5 hari

kerja dalam satu minggu adalah sebagai berikut 56:

Tabel 2.6 : Jam Kerja Karyawan Administrasi


PT. Kreasi Kotak Megah

Senin – Kamis Jumat Keterangan

Pukul 07.00 WIB – Pukul 07.00 WIB –


: Jam kerja
17.00 WIB 11.30 WIB
Pukul 12.00 WIB – Pukul 11.30 WIB –
: Jam istirahat
13.00 WIB 13.30 WIB
Pukul 13.00 WIB – Pukul 13.30 WIB – : Jam kerja
17.00 WIB 17.00 WIB setelah istirahat
Sumber: PT. Kreasi Kotak Megah

56
I b i d hal 25 - 27

Universitas Sumatera Utara


2.3. Web Base PT. Kreasi Kotak Megah

PT. Kreasi Kotak Megah mengimplementasikan sistem SAP OTC (Order

to Cash) untuk menjamin bahwa order atau pesanan Customer yang diterima

dapat dikirim tepat waktu, dan dapat melakukan kontrol disemua proses produksi

dengan menggunakan sistem berbasis Web Base. Adapun tampilan web base PT.

Kreasi Kotak Megah yang dapat di akses di laman http://kkm.co.id adalah sebagai

berikut: 57

Home / Beranda laman:

About / Tentang:

We are part of APP Sinarmas Group which focus on supplying corrugated carton box

packaging for Industrial market in Sumatra Island, Indonesia. Our market segment include

57
PT. Kreasi Kotak Megah. Tersedia di: http://kkm.co.id. Diakses pada 11 Agustus 2018, pukul
00.40 Wib

Universitas Sumatera Utara


Paper & Tissue, palm Oil, instant noodle, snacks, frozen seafood, mineral & flavored

water, poultry, electronics, spareparts, pharmacy, soap, plastic packaging etc.

Kami adalah bagian dari Grup APP Sinarmas yang berfokus pada penyediaan kotak karton

bergelombang untuk pasar Industri di Pulau Sumatera, Indonesia. Segmen pasar kami

meliputi Kertas & Tissue, Minyak Kelapa Sawit, mi instan, makanan ringan, makanan laut

beku, air mineral & rasa, unggas, elektronik, suku cadang, farmasi, sabun, dll. Kemasan

plastik.

Service / Pelayanan

Best Material

Our sister mill is one of the biggest paper manufacturer in the world and they ensure a

consistent and top quality base paper delivered on time for our smooth production

operations.

Bahan terbaik

Pabrik saudara kami adalah salah satu produsen kertas terbesar di dunia dan mereka

memastikan kertas dasar yang konsisten dan berkualitas tinggi dikirimkan tepat waktu

untuk operasi produksi kami yang lancar.

Universitas Sumatera Utara


Ready to Ships

Solid production planner team, good management and complete facility ensure us to

deliver your goods right to your place on time!

Siap untuk dikirim

Tim perencana produksi yang solid, manajemen yang baik dan fasilitas lengkap

memastikan kami untuk mengirimkan barang Anda langsung ke tempat Anda tepat waktu!

Up to date

Up to date machine technology in our mill support our mill to be the 1st customer choice in

our area

Terkini

Teknologi mesin terkini di pabrik kami mendukung pabrik kami untuk menjadi pilihan

pelanggan pertama di daerah kami

Our Patner / Mitra Kami :

• SAP AG

• IBM - International Business Machines Corporation

Universitas Sumatera Utara


Supplier / Pemasok:

IKPP SERANG

Indah Kiat Serang is one of the biggest paper packaging companies located in Serang,

Banten Province, Indonesia. The 550 hectare facility is strategically located close to

reliable distribution hub, the seaport.

Indah Kiat Serang adalah salah satu perusahaan kemasan kertas terbesar yang berlokasi di

Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Fasilitas seluas 550 hektar berlokasi strategis dekat

dengan pusat distribusi yang andal, pelabuhan laut.

IKPP PERAWANG

Indah Kiat Pulp & Paper Perawang Mill strategically located in Perawang, on the island

of Sumatra, approximately one and a half hour’s drive from Pekanbaru, capital of Riau

province, Sumatra

Indah Kiat Pulp & Paper Perawang Mill berlokasi strategis di Perawang, di pulau Sumatra,

sekitar satu setengah jam berkendara dari Pekanbaru, ibukota provinsi Riau, Sumatra

Customer / Pelanggan :

Universitas Sumatera Utara


PT. Tirta Investama (Mineral Water/Air Mineral)

PT. Musim Mas (Oil/Minyak Goreng)

PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (Oil/Minyak Goreng)

PT. The Univenus Medan (Tissue/Tisu)

PT. Pacific Medan Industri (Oil/Minyak Goreng)

Permata Hijau Grup (Oil/Minyak Goreng)

PT. Indofood Cbp Sukses Makmur (Food/Makanan)

PT. Multimas Nabati Asahan (Oil/Minyak Goreng)

PT. Unibis (Food/Makanan)

Career / Lowongan Kerja:

Awards / Penghargaan:

Universitas Sumatera Utara


PT. Kreasi Kotakmegah has received award from Central Statistic Organism of Indonesia

for good cooperation on delivering industries data to help government in development

planning.

PT. Kreasi Kotak Megah telah menerima penghargaan dari Badan Pusat Statistik Indonesia

untuk kerjasama yang baik dalam menyampaikan data industri untuk membantu

pemerintah dalam perencanaan pembangunan.

Contact / Kontak Informasi 58

58
Ibid

Universitas Sumatera Utara


BAB III

ANALISIS HUBUNGAN KERJA BURUH DAN PERUSAHAAN

PADA PT. KREASI KOTAK MEGAH

3.1. Relasi Patron-Klien Antara Buruh Dan Perusahaan Pada PT. Kreasi

Kotak Megah

Hubungan patron-klien atau yang biasa dikenal dengan“patronase”

(patronage) berasal dari istilah “patron” dari ungkapan Spanyol yang berarti

“seseorang yang memiliki kekuasaan (power), status, wewenang dan pengaruh”. 59

Sedangkan klien berarti “bawahan” atau orang yang diperintah dan yang disuruh.

Pola hubungan patron-klien merupakan aliansi dari dua kelompok komunitas atau

individu yang tidak sederajat, baik status, kekuasaan, maupun penghasilan,

sehingga menempatkan klien dalam kedudukan yang lebih rendah (inferior), dan

patron dalam kedudukan yang lebih tinggi (superior). Dapat pula diartikan bahwa

patron adalah orang yang berada dalam posisi untuk membantu klien-kliennya. 60

Pola hubungan semacam ini dapat dimasukkan ke dalam hubungan

pertukaran yang lebih luas, yaitu teori pertukaran. Adapun asumsi dasar yang

diajukan adalah bahwa transaksi pertukaran akan terjadi apabila kedua belah

pihak dapat memperoleh keuntungan-keuntungan dari adanya pertukaran

tersebut. 61 Menurut Scott, hubungan patron-klien berawal dari adanya pemberian

barang atau jasa yang dapat dalam berbagai bentuk yang sangat berguna atau

59
Sunyoto Usman. 2004. Sosiologi; Sejarah, Teori dan Metodologi. Center for Indonesian
Research and Development (CIReD). Yogyakarta. Hal 20
60
James C Scoot. 1983. Moral Ekonomi Petani. LP3S. Jakarta. Hal 35
61
Bramasto. 2006. Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang
Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten
Temanggung). Hal 19

Universitas Sumatera Utara


diperlukan oleh salah satu pihak, bagi pihak yang menerima barang atau jasa

tersebut berkewajiban untuk membalas pemberian tersebut. 62

Agar dapat menjamin kontinyuitas hubungan patron-klien antar pelaku

yang terdapat di dalamnya, maka barang atau jasa yang dipertukarkan tersebut

harus seimbang. Hal ini dapat berarti bahwa reward atau cost yang dipertukarkan

seharusnya kurang lebih sama nilainya dalam jangka panjang atau jangka pendek.

Menurutnya Scott seorang patron berposisi dan berfungsi sebagai pemberi

terhadap kliennya, sedangkan klien berposisi sebagai penerima segala sesuatu

yang diberikan oleh patronnya. 63

Menurut James Scott arus dari klien ke patron adalah jasa atau tenaga yang

berupa keahlian teknisnya bagi kepentingan patron. Adapun jasa-jasa tersebut

berupa jasa pekerjaan dasar/pertanian, jasa tambahan bagi rumah tangga, jasa

domestik pribadi, pemberian makanan secara periodik dan lain-lain. Bagi klien,

unsur kunci yang mempengaruhi tingkat ketergantungan dan penlegitimasiannya

kepada patron adalah perbandingan antara jasa yang diberikannya dan hasil/jasa

yang diterimanya. Makin besar nilai yang diterimanya dari patron dibanding biaya

yang harus ia kembalikan, maka makin besar kemungkinannya ia melihat ikatan

patron-klien itu menjadi sah dan legal. 64

Melihat kenyataan dewasa ini tanggung jawab korporasi untuk

menghormati hak asasi manusiadi mana korporasi semakin memegang peranan

penting dalam kehidupan masyarakat khususnya dalam bidang ekonomi.

Korporasi dalam dunia modern mempunyai peranan penting dalamkehidupan

ekonomi yang mempunyai banyak fungsi yaitu pemberi kerja, produsen , penentu
62
James C scott. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. hal 15
63
Ibid
64
Ibid

Universitas Sumatera Utara


harga, pemakai devisa dan lain-lain. Bahkan korporasi kinimerambanh kegiatan-

kegiatan bisnis mereka di luar wilayah dari perusahaan induk, yang berupa multy

nationalcorporation atau trans nationalcorporation. 65

Dalam konteks HAM, terdapat alasan kebijakan yang kuat bagi Negara

untuk secara jelas menyampaikan harapan bahwa bisnis menghormati hak asasi

manusia, terutama di mana Negara itu sendiri terlibat di dalamnya atau

mendukung bisnis-bisnis tersebut. Alasannya termasuk memastikan kemungkinan

bagi perusahaan bisnis dengan menyediakan pesan-pesan yang koheren dan

konsisten, serta menjaga reputasi Negara itu sendiri. Negaranegara telah

mengadopsi serangkaian pendekatan dalam hal ini. Beberapa merupakan usaha-

usaha domestik dengan dampak ekstrateritorial. 66

Saat ini, secara umum Negara negara tidak diharuskan berdasarkan hukum

hak asasi manusia internasional untuk mengatur kegiatan-kegiatan bisnis di luar

wilayah mereka dari perusahaan yang berdomisili di dalam wilayah dan/atau

yurisdiksi mereka. Tidak juga mereka secara umum dilarang dari tindakan

tersebut, dengan syarat dasar yurisdiksi yang diakui. Contoh Kasus Pelanggaran

HAM oleh Perusahaan di Indonesia antara lain tidak terlindunginya individu atau

(kelompok) masyarakat dari praktik buruk kelompok usaha, misalnya kasus

terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong,

Jatim (1994). Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang

memperjuangkan hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur.

Dia meninggal secara mengenaskan dan jasadnya ditemukan tanggal 9 Mei 1993

65
Ishviati Joenaini Koenti. 2016. Implementasi Pedoman Pbb Tentang Bisnis Dan Ham Melalui
Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Fakultas Hukum Universitas Janabadra. Jurnal
Kajian Hukum Vol 1, No 1. Hal 52.
66
Ibid

Universitas Sumatera Utara


di di pinggir sawah dekat hutan jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten

Nganjuk yang diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan,

penganiayaan dan pembunuhan. 67

Hal tersebut juga terjadi dalam hubungan buruh dan perusahaan di PT.

Kreasi Kotak Megah, meskipun hubungan kemitraaan selalu dalam defenisi

konflik yang selalu berkontradiksi, secara umum hubungan buruh dan perusaaan

di PT. Kreasi Kotak Megah dapat dikatakan stabil dan tidak terjadi pertentangan

yang tegang. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Zulhadi yang bertugas

sebagai kepala Shift di PT.Kreasi Kotak Megah. Zulhadi menjelaskan bahwa:

“Terkait kemitraan perusahaan dan karyawan, sejauh ini


selama 8 tahun saya jadi karyawan PT.KKM hubungannya
masih baik-baik aja. Nggak ada yang aneh-aneh.” 68

James Scott mengatakan bahwa ciri-ciri hubungan patron-klien adalah

Adanya kepemilikan sumber daya ekonomi yang tidak seimbang. Terdapat

hubungan Resiprositas yaitu hubungan yang saling menguntungkan, saling

memberi dan menerima walupun dalam kadar yang tidak seimbang. Hubungan

yang membentuk Loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan. Hubungan Personal

merupakan hubungan yang bersifat langsung dan intensif antara patron dengan

client, yang menyebabkan hubungan terjadi tidak bersifat semata-semata

bermotifkan keuntungan saja melainkan juga mengandung unsur perasaan yang

bisa terdapat dalam hubungan yang bersifat pribadi.

Tujuan dasar dari hubungan patron klien bagi klien yang sebenarnya

adalah penyediaan jaminan sosial dasar bagi subsistensi dan keamanan. Apabila

hubungan dagang/pertukaran yang menjadi dasar pola hubungan patron klien ini
67
Ibid
68
Wawancara pribadi dengan Zulhadi - Kepala Shift. Bertempat di Dusun III gg. Banten 20
Tanjung Morawa pada 28 Agustus 2018 0ukul 10.15 Wib.

Universitas Sumatera Utara


melemah karena tidak lagi memberikan jaminan sosial dasar bagi subsistensi dan

keamanan maka klien akan mempertimbangkan hubungannya dengan patron

menjadi tidak adil dan eksploitatif. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika ada

tuntutan dari pihak klien terhadap patronnnya untuk memenuhi janji-janji atau

kebutuhan dasarnya sesuai dengan peran dan fungsinya. 69 Hubungan tersebut

dapat dijelaskan dengan fasilitas yang diberikan perusahaan terhadap pekerja atau

buruhnya dalam bentuk fasilitas. Mengenai fasilitas yang di berikan PT.Kreasi

Kotak Megah Zulhadi Menjelaskan:

“Saya sudah kerja di PT.KKM selama 8 tahun. Fasilitas


yang beri perusahaan ada gaji, BPJS kesehatan untuk
pekerja dan anggota keluarga, uang makan 250.000
per/bulan.” 70

Mengenai fasiltas perusahaan terhadap karyawan dalam bentuk upah

dibedakan dari peran, fungsi, dan tanggungjawab karyawan terhadap perusahaan.

Zulhadi yang merupakan kawaryawan dan kepala Shift di PT.KKM menjelaskan

perolehan upah yang diperolehnya dari PT.KKM mencapai 3,8 Juta Rupiah.

Zulhadi menjelaskan:

“Sekarang, gaji saya sebulan 3.187.000. itu juga udah


dipotong lg, dipotong BPJS, Serikat, koperasi. Semua
karyawan bersertifikasi K3.” 71

PT. Kreasi Kotak Megah yang memproduksi kotak cartoon atau box untuk

keperluan pengemasan melakukan operasional produksi selama 24 jam oleh sebab

itu selain upah pokok PT. Kreasi Kotak Megah Juga memberikan upah tambahan

saat karyawan mendapatkan shift atau jadwal kerja lembur. Upah yang diterima

karyawan dari PT. Kreasi Kotak Megah juga dibedakan dari jadwal operasional

69
Ibid
70
I b i d, Zulhadi
71
I b i d, Zulhadi

Universitas Sumatera Utara


karyawan, dalam hal ini upah lembur yang diperoleh karyawan PT. Kreasi Kotak

Megah adalah Rp. 25.000 perjam yang kerja lembur tersebut dalam kurun waktu

delapan jam kerja. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Zulhadi sebagai

berikut :

“upah lembur dipabrik, kami kerja pershift pabriknya


beroprasi 24 jam. Hitungan lemburnya kalau sejam, jadi
satu jam setengah, kalau lemburnya 2 jam, jadi tiga jam
setengah. Upah lemburnya 25.000 perjam. Kalau kita
masuk jam tiga sore sampe jam 11 malam, kalo malem
masuk jam 11 malam sampai jam 7 pagi, hitungannya
lembur paling lama 8 jam.” 72

Selain Upah yang menjadi tuntutan normatif karywan terhadap perusahaan

adalah mengenai cuti atau hari libur. Cuti atau hari libur bagi karyawan tersebut

dapat berupa kalender kerja yang didalamnya disesuaikan dengan libur nasional

yaitu peringatan hari-hari keagamaan secara nasional seperti, Idul fitrri, idul adha,

natal dan tahun baru. Selain itu cuti bagi karyawan untuk keperluan menikah dan

melahirkan merupakan bagian dari hak individual karyawan yang harus di

akomodir oleh perusahaan. Dalam hal ini karyawan di PT. Kreasi Kotak Megah

bisa mendapatkan cuti tambahan untuk keperluan menikah dalam kurun waktu 12

hari dalam satu tahun. Terkait hal tersebut Zulhadi menjelaskan bahwa:

“Semuanya sama rata Cuma boleh cuti 12 hari dalam


setahun. Biasanya yang sudah karyawan tetap ataupun
karyawan yang sudah masuk setahun kerja.” 73

Hubungan atau relasi Ptron-Klien dalam aspek saling menguntungkan

dalam hubungan industri seminimalnya mengandung dua norma yaitu

penghargaan dan hukuman. Penghargaan diberikan perusaaan sebagai patron

terhadap karyawan pada posisi klien yang memberikan dedikasi terbaik,

72
I b i d, Zulhadi
73
I b i d, Zulhadi

Universitas Sumatera Utara


kepatuhan dan loyalitas yang mendukung kemajuan perusahaan. Sedangkan

hukuman dalam artian perusahaan memberikan sangksi berupa hukuman atau

peringata. PT. Kreasi Kotak Megah juga tentunya memiliki hubungan yang

demikian, seperti yang dijelaskan oleh Zulhadi mengenai reward yang perusahaan

berikan untuk karyawan berprestasi dan punishment atau hukuman untuk

pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Zulhadi menjelaskan bahwa:

“Kalau karyawan sering terlambat biasanya berpengaruh


sama gaji biasanya dipotong, uang makan 250.000 sebulan.
Biasanya 3 hari nggak masuk tanpa kabar langsung phk itu,
kalau nilainya D langsung PHK dia, kalau dia nialainya A+
berpengaruh sama gaji biasanya ada hadiahnya. Ada
nilainya A, B, C, kalau D baru di PHK, penilaian karyawan
ini dilakukan oleh kepala seksi yang kontrol kehadiran dan
kinerjanya.” 74

Secara keseluruhan terkait kondisi kerja di PT. Kreasi Kotak Megah

mengalami perbaikan dalam kaitannya pemenuhan hak-hak karyawan. Zulhadi

menjelaskan bahwa gaji karyawan pelahan naik secara bertahap setiap tahun dan

disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab karyawan terhadap proses produksi

di PT. Kreasi Kotak Megah. Zulhadi menjelaskan bahwa:

“Sekarang setiap tahun gaji naik tiap tahun, kalau dulu 2,9
sekarang udah 3,2. Ada yang bedain karywan lama sama
yang baru tunjangan masa kerja, uang jabatan, uang shift. 1
kepala shif dibawahnya ada 6 karyawan.” 75

Upaya untuk membuat perimbangan terhadap posisi tawar antara buruh

dan perusahaan dalam relasi industrial tentunya tidak dapat dilakukan oleh

individu namun harus bersatu dan menyatukan diri dalam kelompok sebagai

bentuk afiliasi politik pekerja untuk memperjuangkan hak-haknya dan membuat

perimbangan terhadap posisi tawarnya. Seluruh karyawan PT. Kreasi Kotak

74
I b i d, Zulhadi
75
I b i d, Zulhadi

Universitas Sumatera Utara


Megah juga demikian, merekan bergabung dalam satu serikat pekerja sebagai

sarana mereka memperjuangkan aspirasinya. Hal tersebut dijelaskan oleh zulhadi

sebagai berikut:

“Kalau karyawan nggak ada organisasi lain, cuma serikat


pekerja aja.” 76

Relasi patro-klien dalam industri tidak jarang menimbulkan gesekan antara

pengusaha dan karyawan. Hal tersebut disebabkan oleh pemenuhan hak dan

kewajiban dantara pengusaha dan karyawan yang tidak seimbang. Kondisi

tersebut terkadang menimbulkan pertentangan yang memicu konflik dan

teraktualisasi dalam berbagai bentuk pengungkapan aspirasi, mulai dari protes

lewat demonstrasi atau boikot terhadap proses produksi. Hal tersebut seperti yang

dijelaskan oleh zulhadi sebagai berikut :

“Masalah makan kita, gaji, lembur, kadang gaji lembur


kurang. Kan kadang lembur karyawan seharusnya 120.000
Cuma dibayar 100.000, kalo kita bawa diem aja ya hangus.
Kalo kayak gitu biasanya karyawan semua bikin angket dan
kita kasih sama atasan, waktu karywan bikin angket kepala
shift pasti tau tuntutan karywan. Kadang kalo angket ngga
diperdulikan perusahaan ya gitulah demo, mogok kerja,
nggak produksi.” 77

Tidak jarang pula tuntutan karyawan terhadap perusahaan tersebut

mempengaruhi proses produksi karena semua aktivitas produksi berhenti yang

disebabkan oleh perusahaan sendiri belum melakukan upaya pemenuhan hak

karyawan. Momen seperti hari buruh terkadang menyebabkan situasi

diperusahaan tidak terkendali akibat swiping atau penjemputan karyawan oleh

rekan-rekan buruh untuk melakukan demonstrasi. PT. Kreasi Kotak Megah

dibeberapa tahun belakangan ini berusaha memfasilitasi karyawan untuk tour atau

76
I b i d, Zulhadi
77
I b i d, Zulhadi

Universitas Sumatera Utara


liburan, sebagai bentuk hadiah yang diperikan perusahaan terhadap karyawan.

Zulhadi menjelaskan hal tersebut sebagai berikut :

“Ya berhenti produksi.. tapi kalau misalnya ada swiping pas


hari buruh kami nggak ikut, kami kan libur, kayak hari
buruh kemaren dibawa liburan 30 bus ke parapat. Kalo hari
buruh nggak pernah produksi, kalau tempat kami ini hari-
hari besar aja yang libur seperti hari raya, 17 agustus selain
itu nggak ada libur. Kalau kerja dihari libur dikali 2 kalau
hari kinggu dikali 1 tetap 8 jam. Jadi kami setiap hari
kerja..” 78

3.2. Posisi Tawa Buruh Dan Perusahaan Dalam Relasi Industrial Lewat

Negosiasi

Negosiasi berasal dari kata to negotiate, to be negotiating dalam bahasa

inggris yang berarti "merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu

kondisi, dan atau menawar". Sedangkan kata-kata turunanya antara lain

"negotiation" yang berarti "menunjukkan suatu proses atau aktivitas untuk

merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk disepakati dengan orang lain",

dan "negotiable" yang berarti "dapat dirundingkan, dapat dibicarakan, dapat

ditawar". 79

Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk

pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan

bisnis. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak dimana didalamnya

terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga

merupakan kesepakatan dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua

belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan

dengan kesepakatan bersama. 80

78
I b i d, Zulhadi
79
Sujana, Asep ST, 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta : PT. SUN Printing. Hal 36
80
Ibid

Universitas Sumatera Utara


Friedrich Naumann Stiftung: “Negosiasi Suatu proses dimana sedikitnya

dua orang (atau lebih) berusaha mencapai sesuatu. Agar hal itu tercapai, kedua

pihak harus menyepakati suatu cara pemecahan. Namun, itu baru permulaan.

Kedua pihak harus tetap bekerjasama dalam pelaksanaan dari “kontrak” yang

telah disepakati.” 81

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa negoisasi adalah satu cara

antara dua orang atau lebih yang berbedakepentingan baik itu berupa pendapat,

pendirian, maksud atau tujuan dalammencari kesepahaman dengan cara

mempertemukan penawaran dan permintaan darimasing-masing pihak sehingga

tercapai suatu kesepakatan atau kesepahamankepentingan baik itu berupa

pendapat, pendirian, maksud atau tujuan (mencapaikesepakatan bersama). 82

Upaya mencapaikesepakatan bersama antara karyawan dan perusahaan

tentunya sangat penting karena hal tersebut sangat mempengaruhi proses produksi

perusahaan dikemudian hari dalam hal ini selayaknya perusahaan melibatkan atau

mengikutsertakan karyawan dalam proses pembuatan kebijakan dalam

perusahaan. Dalam hal ini karyawan mengakui bahwa perusahaan melakukan

rapat-rapat kordinasi dalam aspek produksi saja. Hal tersebut dijelaskan zulhadi

sebagai berikut:

“Kalau perusahaan nggak capai target semua karyawan ikut


rapat dijelaskan apa aja hambatannya, setelah itu dirubahlah
dikasih solusi-solusi sama karyawan supaya capai target
perusahaan. Misalnya produksinya 100 harus ditambah,
adalagi misalnya kayak ditempat kami itu namanya
finishing biasanya diperiksa ada garisnya ngga pas,
ukurannya ngga pas itulah nanti dibenahi.” 83

81
Putu Suardiana Utama. 4 Juli 2014. Negosiasi. Tersedia di : http://putusuardiana.blog
spot.com/2014/07/negosiasi.html. Diakses pada 10 Maret 2018, pukul 19.00 wib
82
Djoko purwanto. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. Hal. 251
83
Wawancara pribadi dengan Zulhadi - Kepala Shift. Bertempat di Dusun III gg. Banten 20
Tanjung Morawa pada 28 Agustus 2018 0ukul 10.15 Wib.

Universitas Sumatera Utara


Pengarahan dari menejemen PT. Kreasi Kotak Megah kepada karyawan

dalam menjalankan operasional perusahaan dilakukan dalam bentuk bimbingan

kepada karyawan baru. Khususnya karyawan produksi yang beraktivitas dengan

menggunakan alat-alat yang bisa mengancam keselamatan karyawan. Dalam hal

ini perusahaan selalu memberikan arahan-arahan kepada karyawan, seperti yang

dijelaskan oleh zulhadi sebagai berikut:

“Untuk arahan biasanya saat pertama kali masuk, kepala


shift juga ngasi arahan dan selanjutnya saat operasional
harian operator yang memberi arahan menggunakan alat
dan teknis kerja. Kalau ada karyawan yang baru masih
belum tau biasanya dikasih tau sampai bisa dalam waktu
sebulan dua bulan setiap hari dikasih tau sampai bisa
mandiri.” 84

Perusaan merupakan institusi bisnis yang berorientasi pada target

pencapaian produksi dan keuntungan, pada dasarnya setiap perusaan mengatur

menejemnnya untuk memperoleh keuntungan besar. Dalam hal ini PT. Kreasi

Kotak Megah juga demikian, berusaha mengakomodir kepentingan perusahaan

dan mengkordinasikan kepada karyawan. Semua target dan pencapain harus

diketahui semua karyawan untuk mencapai target. Namun pola koordinasi dan

menejemen tersebut belum sepenuhnya baik, karena perusahaan hanya

melaporkan kerugian kepada karyawan sedangkan informasi keuntungan

perusahaan hanya diperuntukan untuk pengusaha ataupun elite dalam perusahaan,

sedangkan karyawan tidak pernah memperoleh informasi keuntungan yang

diperoleh perusahaan, hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Zulhadi sebagai

berikut :

84
I b i d, Zulhadi

Universitas Sumatera Utara


“Kalau perusahaan rugi karna gacapai target penjualan pasti
kalau dikasih tau tapi kalo perusahaan untung keryawan
nggak pernah dikasi tau, dibawa diem aja.” 85

Peneliti dalam kesempatan ini berusaha mengkonfrontir informasi tambahan

kepada Rinaldi yang merupakan karyawan PT. Kreasi Kotak Megah sekaligus

Pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 yang menaungi karyawan PT.

Kreasi Kotak Megah. Dalam kesempatan tersebut rinaldi menjelaskan bahwa

Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 merupakan serikat pekerja yang berdiri

sejak tahun 1993 dan hingga saat ini telah memiliki sekita 117 anggota yang

merupakan karyawan PT. Kreasi Kotak Megah. Rinaldi menjelaskan hal tersebut

sebagai beriku :

“Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992, berdiri tahun


1993 beralamat di jalan harapan no 82, sekarang jumlah
anggota sekitar 117 orang” 86

Menurut Serikat Pekerja, saat ini yang menjadi permasalahan pekerja di

PT. Kreasi Kotak Megah ada yang bersifat normatif dan non-normatif.

Permasalahan normatif yang sering terjadi adalah mengenai upah dan penetapan

harilibur nasional. Kemudian permasalahan non-normatif adalah mengenai

kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan yang tertuang dalam

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal ini terkadang ada poin-poin yang

berjalan tidak sesuai dengan PKB sehingga menyebabkan gesekan antara

karyawan dan pengusaha. Rinaldi menjelaskan hal tersebut sebagai berikut :

“Permasalahan pekerja ada yang bersifat normatif, seperti


hak upah, cuti. Kalau yang nggak normatif kesepakatan
pekerja dengan perusahan lewat Perjanjian Kerja Bersama
(PKB). Trepatrid antara pekerja, perusahaan dan

85
I b i d, Zulhadi
86
Wawancara pribadi dengan. Rinaldi - Pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992.
Bertempat di Dusun III gg. Banten 12 tj. Morawa, pada 28 agustus 2018 pukul 13.00 wib

Universitas Sumatera Utara


pemerintah dicantumkan di Perjanjian Kerja Bersama,
semua yang terlibat dalam perusahaan tersebut di atur oleh
Perjanjian Kerja Bersama. Hal-hal yang non-normatif
biasanya kedisiplinan karyawan, kesalahan produksi, dan
clash antara atasan dan bawahan. Tuntutan pekerja tentang
kelayakan hidup, muswarah kenaikan upah, yang
ditentukan pemerintahkan karyawan yang 1 tahun kebawah
lewat UMK, selanjutnya tinggal bagaimana perusahaan
bermusyawarah dengan pekerja untuk menentukan
kenaikan upah dari ketetapan pemerintah.” 87

Upah secara ekonomi seperti yang didefinisikan di atas mencakup semua

pekerja, baik yang mengunakan fisik ataupun mental sehingga uang yang diterima

disebut upah. Akan tetapi perlu difahami makna istilah ”mata

pencarian”dibandingkan dengan upah, dimana mata pencarian digunakan sebagai

istilah untuk sejumlah bayaran yang diperoleh dan ditentukan bukan saja oleh

kadar upah bahkan oleh jumlah kerja yang telah dilakukan termasuk di dalamnya

adalah bayaran bagi kerja lembur, bonus tahunan dan yang lain. 88

Dari definisi dan penjelasan di atas, maka ada dua sifat pokok upah;

pertama, kemampuan kerja pekerja yang akan dibayar didasarkan pada keinginan

majikan selama jangka waktu tertentu. Kedua, adanya perjanjian di mana jumlah

bayaran yang diterima pekerja diterangkan dengan jelas dalam perjanjian itu.

Dengan demikian upah merupakan biaya produksi yang harus ditanggung

perusahaan atau pengusaha dalam satu proses produksi. Sehingga proses

penentuan upah pekerja akan diberlaku seperti penentuan harga faktor-faktor

produksi yang lain, yaitu ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran. 89

Serikat Pekerja menjelakan tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja

yang mengalami kecelakaan kerja serta fasilitas apa saja yang diberikan perusahan

87
I b i d, Rinaldi
88
Murtadho Ridwan. 2013. Standar Upah Pekerja Menurut Sistem Ekonomi Islam. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Volume 1, No.2, hal 243
89
I b i d hal 244

Universitas Sumatera Utara


sudah dialihkan ke BPJS. Dalam hal ini perusahaan tidak lagi melakukan

pemberian fasilitas secara langsung terhadap karyawan karena semua

permasalahan jaminan hari tua, kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan

pemeliharaan kesehatan sudah dialihkan ke BPJS, pada kondisi ini perusahaan

hanya mengurusi produksi dan pemenuhan upah karyawan. Hal tersebut

dijelaskan Rinaldi sebagai berikut :

“Kalau tanggung jawab perusahaan dalam kecelakaan kerja


nggak ada ya.. karena udah ada BPJS, ada jaminan hari tua,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan
pemeliharaan kesahatan. Kalau K3 selalu dijalankan,
namun kita kan nggak bisa juga memastikan dalam proses
produksi nggak ada kecelakaan, tetap ada kesalahan yang
nggak di sengaja, jadi kalau terjadi kecelakaan tetap ke
BPJS. Perjanjian Kerja Bersama ini sifatnya turunan dari
UU / peraturan kementerian ketenagakerjaan, Perjanjian
Kerja Bersama tidak boleh menyalahi UU / peraturan
pemerintah, ya puas tidak puas Perjanjian Kerja Bersama di
perusahaan harus tetap dijalankan juga sama karyawan
karena jadi kesepakatan.” 90

Pada kondisi demikian relasi antara perusahaan dan karyawan menjadi

bias karena peran tanggungjawab perusahaan berkurang secara tidak langsung

akibat adanya BPJS. Dalam kondisi tertentu sangat memberatkan karyawan

karena pemotongan upah untuk BPJS. Pada kondisi yang lain kesadaran karyawan

PT. Kreasi Kotak Megah juga masih rendah, hal tersebut diakibatkan masih

berfikir masalah-masalah personal sehingga terkadang partisipasi mereka tidak

sepenuhnya sadar dalam berorganisasi dan berserikat. Hal tersebut dijelaskan

rinaldi sebagai berikut :

“Kalau untuk sekarang anggota itu sekedar ikut-ikut aja,


tapi kalau udah dia sudah terkena permasalahan baru dia

90
I b i d, Rinaldi

Universitas Sumatera Utara


sadar, kalau nggak kena masalah seolah dari pada nggak
gitu aja..” 91

Serikat pekerja untuk memperjuangkan tuntutan pekerja terhadap PT.

Kreasi Kotak Megah tidak selalu menempuh jalan demonstrasi ataupun mogok.

Serikat pekerja lebih menekankan tuntutan hak karawan pada saat perumusan

Perjanjian Kerja Bersama yang disepakati tiga pihak yaitu perusahan, karyawan,

dan pemerintah. Terkait upaya apasaja yang dilakukan serikat untuk

memperjuangkan kepentingan anggotanya Rinaldi menjelaskan hal tersebut

sebagai berikut :

“Nggaklah.. Kita kan sudah buat Perjanjian Kerja Bersama


semua udah terwadahi kalau ada tuntutan atau
ketidakpuasan kita kembali ke Perjanjian Kerja Bersama,
Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku dalam 2 tahun oleh
sebab itu ada hal-hal yang tidak sesuai dan bekembang kita
revisi dengan melibatkan perusahaan, pekerja, dan
pemerintah dan kemudian disahkan oleh
pemerintah/depnaker.” 92

Tuntutan karyawan terkadang mampu mempengaruhi operasional dan

proses produksi di PT. Kreasi Kotak Megah tergantung pada sifat tuntutan

tersebut. rinaldi menjelaskan proses tuntutan karyawan terhadap perusahaan

tersebut apaa bila bersifat urgrnt yaitu hal-hal yang berkaitan dengan upah.

Biasanya apabila terjadi permasalahan akibat kesalahpahaman anatara perusahaan

dan karyawan akibat upah serikat pekereja membentuk tim runding untuk

dihadapkan kepada prusahaan dan meminta klarifikasi atas kondisi yang terjadi,

seeikat pekerja selalu perlandasan pada Perjanjian Kerja Bersama antara karyawan

dan perusahaan yang sudah jauh haari di sepakati, apabila tidak ada kata sepakat

91
I b i d, Rinaldi
92
I b i d, Rinaldi

Universitas Sumatera Utara


tentunya karyawan bisa melakukan boikot dan mogok produksi. Rinaldi

menjelsakan hal tersebut sebagai berikut :

“Kalau tuntutannya bersifat urgent dan kalau Perjanjian Kerja


Bersama mentok tidak ada kesepakatan, misalnya hal-hal bersifat
normatif seperti upah kan wajib dijalankan oleh perusahaan, bisa
saja kita mogok, bisa juga kita diwakili oleh tim runding dari
serikat untuk bermusyawarah dengan perusahaan. Selanjutnya
diadakan rapat anggota serikat untuk menyepakati poin-poin
tertentu yang sudah dibahas oleh tim runding serikat dan
perusahaan. Kalau rapat Perjanjian Kerja Bersama kita memilih
melaksanakan diluar perusahaan karna serikat menjaga supaya
image anggota serikat tidak disetir perusahaan, kita tetap
independen memperjuangkan anggota serikat karena kita semua
termasuk dalam Perjanjian Kerja Bersama tersebut.” 93

Perkembangan industrialisasi saat ini telah mengupayakan perlindungan

ham terhadap karyawan dalam relasi industrial. Bisnis dan HAM merupakan

sebuah tinjauan yang mengharuskan perusahaan melibatkan dan mengikut

sertakan karyawan dalam semua aspek pembuatan kebijakan perusahaan, karena

pengusaha dan karyawa memiliki titik saling ketergantungan. Yaitu perusahaan

membutuhkan karyawan dan karyawan juga membutuhkanperusahaan atau

pengusaha sebagai pemodal dan pemilik alat produksi. Apabila relasi keduanya

tidak baik tentunya keuntungan yang akan diperoleh juga tidak maksimal.

Tinjauan Bisnis dan Ham saat ini juga tak jarang melibatkan karyawan dalam

rapat-rapat pembuatan kebijakan perusahaan bahkan Rapat Umum Pemengang

Saham (RUPS). Dalam hal ini PT. Kreasi Kotak Megah belum melakukan hal

tersebut, karyawan yang diwakili serikat juga tidak pernah dilibatkan dalam

RUPS (Rapat Umum Pemengang Saham). Rinaldi menjelaskan hal tersebut

sebagai berikut :

93
I b i d, Rinaldi

Universitas Sumatera Utara


“Kalau RUPS (Rapat Umum Pemengang Saham) nggak
ada, serikat nggak pernah dilibatkan. Kalau ada kerugian
baru didatangi dikasih tau. Kalau pun ada rapat dengan
perusahaan ya itu tadi soal hal-hal normatif, upah,
menentukan cuti hari libur, menyepakati poin-poin K3,
menyepakati Perjanjian Kerja Bersama.” 94

Secara keseluruhan, Serikat Pekerja terhadap relasi atau hubungan kerja

antara karyawan dan perusahaan PT.Kreasi Kotak Megah hingga saat ini masih

berjalan baik-baik saja. Semua persoalan yang timbul selalu dapat diselesaikan

secara bersama tanpa ada yang dirugikan. Serikat sendiri selalu mendapingi

semua karyawan yang mengalami permasalahan dengan perusahaan untuk

mendapatkan solusi-solusi terbaik. Rinaldi menjelaskan hal tersebut sebagi

berikut :

“Kalau perusaaan kami PT. Kreasi Kotak Megah semuanya


baik-baik aja karena ada diatur Perjanjian Kerja Bersama
yang disepakati semuanya. Kalau ada ya melanggar
tentunya ada, sudah lumrah setiap peraturan ada yang
melanggar. Contohnya begini,kalau ada dijatuhkan surat
peringatan kepada pekerja, dalam Perjanjian Kerja Bersama
mengatur harus didampingi oleh pengurus serikat. Kalau
nggak di dampingi pekerja berhak menolak dan perusahaan
nggak boleh memaksa. Biasanya persoalan ini dengan
HRD, kita pengurus serikat tinggal mediasi.” 95

Serikat Pekerja berpendapat bahwa harus selalu ada upaya bersama yang

solid didalam serikat untuk memperjuangkan hak karyawan. Tindakan-tindakan

yang bisa dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar pekerja terhadap relasi

industrial perusahaan adalah dengan selalu berindak pro-aktif didalam serikat

karena sejauh ini seperti yang diakui rinaldi bahwa kesadaran karyawan untuk

menyatukan diri dalam serikat juga masih rendah. Tanpa adanya sinergitas antara

94
I b i d, Rinaldi
95
I b i d, Rinaldi

Universitas Sumatera Utara


pengurus serikat dan anggota tetntunya sulit bagi karyawan untuk meningkatkan

posisi tawarnya terhadap perusahaan.

Rinaldi menjelaskan bahwa upaya meningkatkan posisi tawar karyawan

dengan perusahaan tidak selalu dicerminkan dengan konflik dan pertententangan

yang terus menerut, adanya perjanjian kerja bersama merupakan dasar yang

mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak yaitu pihak karyawan dan

perusahaan yang direvisi dan diperbarui setiap dua tahun. Segiatan serikat dalam

satu tahunnya juga tidak selalu soal tuntutan hak, tak jarang juga serikat

membahas pencapaian dan target-target perusahaan, hal tersebut dikarenakan

karyawan juga punya tanggungjawab untuk memajukan perusahaan. Rinaldi

menjelaskan hal tersebut sebagai berikut :

“Kalau meningkatkan posisi tawar pekerja terhadap


perusahaan yang paling penting adalah kesatuan dan
kekompakan karena kalau kita berjalan sendiri-sendiri
susah, antara anggota dan pengurus serikat harus bersatu
untuk meningkatkan posisi tawar. Karena pengurus dan
anggota harus singkron, pengurus nggak akan kuat juga
tanpa anggota, dan angota pun nggak akan mengerti tentang
hak-hak mereka. Misalanya anggota ditekan dengan hal-hal
yang nggak sesuai dan dipaksakan harus diterima karena
dia nggak paham ya mau tidak mau dilaksanakan. Pada
prinsipnya pengurus serikat sehebat apapun kalau anggota
tidak mendukung ya susah. Kalau di serikat pekerja kami
dalam setahun ada 2 sampai 3 kali berkumpul membahas
permasalahan yang muncul, bisa juga kita membahas
kerugian perusahaan dan efisiensi karena tanggung jawab
kita juga harus berperan aktif untuk memajukan
perusahaan, kita juga tidak melulu menuntut hak kita dan
melupakan kewajiban kita.” 96

96
I b i d, Rinaldi

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian

serta analisis yang dilakukan lewat wawancara dan data sekunder yang diperoleh

dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, laman internet dan dokumen

lainnya. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan penelitian

mengenaihubungan kerja antara buruh pabrik dan perusahaan serta Keseimbangan

Posisi Tawar Antara Buruh dan Perusahaan pada PT. Kreasi Kotak Megah. Maka

berdasarkan penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:

1. Upaya mencapaikesepakatan bersama antara karyawan dan perusahaan

tentunya sangat penting karena hal tersebut sangat mempengaruhi proses

produksi perusahaan dikemudian hari. Dalam hal ini karyawan PT. Kreasi

Kotak Megah mengakui bahwa perusahaan hanya melakukan rapat-rapat

kordinasi dalam aspek produksi. Sedangkan dalam tinjauan Bisnis dan

Ham saat ini tidak jarang perusahaan melibatkan karyawan dalam rapat-

rapat pembuatan kebijakan perusahaan bahkan Rapat Umum Pemengang

Saham (RUPS). Namun PT. Kreasi Kotak Megah belum melakukan hal

tersebut, karyawan yang diwakili serikat juga tidak pernah dilibatkan

dalam RUPS (Rapat Umum Pemengang Saham) keterlibatan karyawan

dalam penentuan kebijakan hanya berada dalam perumusan Perjanjian

Kerja Bersama (PKB) serta Perusahaan hanya mengadakan rapat

koordinasi untuk menginformasikan kerugian perusahaan kepada

karyawan.

Universitas Sumatera Utara


2. Secara keseluruhan, Serikat Pekerja terhadap relasi atau hubungan kerja

antara karyawan dan perusahaan PT.Kreasi Kotak Megah hingga saat ini

masih berjalan baik-baik saja. Semua persoalan yang timbul selalu dapat

diselesaikan secara bersama tanpa ada yang dirugikan. Serikat sendiri

selalu mendapingi semua karyawan yang mengalami permasalahan dengan

perusahaan untuk mendapatkan solusi-solusi terbaikkarena semua yang

terlibat dalam perusahaan diatur Perjanjian Kerja Bersama. Saat ini yang

menjadi permasalahan pekerja di PT. Kreasi Kotak Megah ada yang

bersifat normatif dan non-normatif. Permasalahan normatif yang sering

terjadi adalah mengenai upah dan penetapan harilibur nasional. Kemudian

permasalahan non-normatif adalah mengenai kesepakatan bersama antara

perusahaan dan karyawan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) dalam hal ini terkadang ada poin-poin yang berjalan tidak sesuai

dengan PKB sehingga menyebabkan gesekan antara karyawan dan

pengusaha.

3. Serikat Pekerja berpendapat bahwa harus selalu ada upaya bersama yang

solid didalam serikat untuk memperjuangkan hak karyawan. Tindakan-

tindakan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar pekerja

terhadap relasi industrial perusahaan adalah dengan selalu berindak pro-

aktif didalam serikat karena sejauh inikesadaran karyawan untuk

menyatukan diri dalam serikat juga masih rendah. Tanpa adanya sinergitas

antara pengurus serikat dan anggota tetntunya sulit bagi karyawan untuk

meningkatkan posisi tawarnya terhadap perusahaan.Upaya meningkatkan

posisi tawar karyawan dengan perusahaan tidak selalu dicerminkan dengan

Universitas Sumatera Utara


konflik dan pertententangan yang terus menerut, adanya perjanjian kerja

bersama merupakan dasar yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah

pihak yaitu pihak karyawan dan perusahaan yang direvisi dan diperbarui

setiap dua tahun. Segiatan serikat dalam satu tahunnya juga tidak selalu

soal tuntutan hak, tak jarang juga serikat membahas pencapaian dan target-

target perusahaan, hal tersebut dikarenakan karyawan juga punya

tanggungjawab untuk memajukan perusahaan.

4.2. Saran

1. Untuk meningkatkan posisi tawar antara buruh dan perusahaan di PT.

Kreasi Kotak Megah perlu dilakukan upaya konsolidasi yang masif oleh

serikat pekerja terkait hak-hak pekerja agar terbangun kesadaran bersama

dan solid saat melakukan tekanan guna perimbangan posisi tawar buruh

terhadap perusahaan.

2. Peningkatan intensitas koordinasi antara perusahaan dan buruh yang

diwakili serikat pekerja hendaknya semakin ditingkatkan untuk

mengantisipasi pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama antara perusahaan

dan karyawan, tidak sebatas pada koordinasi teknis produksi.

3. Penting untuk dilakukan pendekatan kepada para pemangku kepentingan

yang bersifat multistakeholdersmelalui dialog untuk bertukar pandangan

dengan pemerintah, perusahaan dan karyawan yang diwakili serikat

pekerja untuk mencapai kesepakatan dan perimbangan posisi tawar yang

saling menguntung khususnya dipihak karyawan yang sering mengalami

resiko kerja tinggi.

Universitas Sumatera Utara


Daftar Pustaka :

Akbar, Adrian. 2015. Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 Dan Risk Assesment di PT. Kreasi Kotak
Megah. Medan : FT USU.

Burhan, Bungin. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofi


Dan Metodologis Kearah Penguasaan Modal Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.

Burhan, Bungin. 2009. Penelitian Kualifikasi : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Public dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Bambang, prasetyo dkk. 1995. metode penelitian kualitatif, teori dan aplikasi.
Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Bramasto. 2006. Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau (Studi Deskriptif


Kualitatif Tentang Hubungan Patron-Klien Petani Tembakau di Desa Wonotirto,
Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung).

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Siagian, matias.2011. metode penelitian. Medan: PT. Grasindo Manoratama.

Scoot, James C. 1983. Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3S.

Scott, James C. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sujana, Asep ST, 2004. Retail Negotiator Guidance. Jakarta : PT. SUN Printing.

Usman, Sunyoto. 2004. Sosiologi; Sejarah, Teori dan Metodologi. Yogyakarta:


Center for Indonesian Research and Development (CIReD).

BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2017.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

BPS Kabupaten Deli Serdang. 2017. Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka
2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Jurnal :

Koenti, Ishviati Joenaini. 2016. Implementasi Pedoman Pbb Tentang Bisnis Dan
Ham Melalui Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Fakultas Hukum
Universitas Janabadra. Jurnal Kajian Hukum Vol 1, No 1.

Ridwan, Murtadho. 2013. Standar Upah Pekerja Menurut Sistem Ekonomi Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Volume 1, No.2.

Universitas Sumatera Utara


Wawancara :

Wawancara pribadi dengan Zulhadi - Kepala Shift. Bertempat di Dusun III gg.
Banten 20 Tanjung Morawa pada 28 Agustus 2018 0ukul 10.15 Wib.

Wawancara pribadi dengan. Rinaldi - Pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia


1992. Bertempat di Dusun III gg. Banten 12 tj. Morawa, pada 28 agustus 2018
pukul 13.00 wib

Internet :

bahtiar.blogspot.com. 9 September 2015. Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia.


tersedia di: https://catatan-bahtiar.blogspot.com/2015/09/permasalahan-tenaga-
kerja-indonesia.html. Diakses pada 20 Februari 2018, pukul 10.00 wib

Comas Batubara. Universitas Indonesia Library. Hubungan industrial di Indonesia


aspek politik dan perubahan aturan di tempat kerja dekade sembilan puluhan dan
awal dua ribuan. Tersedia di: http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-74597.pdf.
Diakses pada: 10 Februari 2018, pukul 20.00 wib

Dedylondong. 10 Desember 2012. Sejarah Industrialisasi di Indonesia. tersedia di:


http://dedylondong.blogspot.com/2012/12/saat-mengikuti-trainning-mengenai.htm
l. Diakses pada 5 Januari 2018, pukul 20.00 wib

Kokoh Dwiko. Macam-Macam Masalah Angkatan Kerja Di Indonesia. tersedia


di:http://sekolahbagiilmu.blogspot.com/2017/02/macam-macam-masalah-angkata
ntenaga.html. Diakses pada 15 Februari 2018, pukul 22.00 wib

Rakyat Menggugat. 29 Oktober 2009. Surahman Korban Kecelakaan Kerja Kedua


Bola Mata Buta, Pengusaha Tidak Bertanggung jawab. Tersedia di:
http://wwwtpkb.blogspot.com /2009/10/surahman-korban-kecelakaan-kerja.html.
diakses pada 8 Maret 2018, pukul 20.00 wib

PT. Kreasi Kotak Megah. Tersedia di: http://kkm.co.id. Diakses pada 11 Agustus
2018, pukul 00.40 Wib

Putu Suardiana Utama. 4 Juli 2014. Negosiasi. Tersedia di : http://putusuardiana.


blogspot.com/2014/07/negosiasi.html. Diakses pada 10 Maret 2018, pukul 19.00
wib

Sumutpos.co. 22 Agustus 2011. Karyawan Kontrak Tak Dapat THR. Tersedia di :


https://sumutpos.co/2011/08/22/karyawan-kontrak-tak-dapat-thr/. Diakses pada 8
Maret 2018, pukul 23.00 wib

Subiyanto Pudin. 27 Januari 2010. Hubungan Industrial Di Indonesia Era Modern


Paradigma Kuno. Tersedia di:http://ppfspkep-spsi.blogspot.com/2010/01/hubunga

Universitas Sumatera Utara


n-industrial-di-indonesia-era.html. Diakses pada 20 Februari 2018, pukul 13.00
wib

Shanto. 6 Januari 2007. Menciptakan Hubungan Industrial Yang Baik. Tersedia


di:https://spn.or.id/menciptakan-hubungan-industrial-yang-baik-2/. Diakses pada:
5 Maret 2018, pukul 16.00 wib

wikipedia.org. Sejarah perkeretaapian di Indonesia. tersedia di: https://id.


wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia. diakses pada: 25
Januari 2018, pukul 20.00 wib

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Lampiran

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai