DisusunOleh
VERNANDA SAMUEL
NIM :130906131
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi
pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga skripsi
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (+) Ir.
Manumpak Hamonangan Manik dan Maria Reti Mawar Sinaga yang telah tulus
memberikan kasih saying, cinta, doa, perhatian, dukungan moral dan materil yang
telah diberikan selama ini. Terima kasih telah meluangkan segenap waktunya
penulis dengan dibarengi alunan doa yang tiada henti agar penulis sukses dalam
menggapai cita-cita.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu S.H, M. Hum selaku Pejabat Rektor
3. Bapak Dr. Warjio, Ph.D. selaku Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP
5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Departemen Ilmu Politik FISIP USU
menyelesaikan studi;
S.Kom selaku ito dan lae saya yang memberikan semangat juga arahan
data skripsi
9. Andi Lumban Gaol, SH selaku Ketua OKK DPP Sumatera Utara PKP-
Indonesia
stambuk 2013.
ii
Naidu, Sonia Eka Putri Ginting SH, Putra Sihombing, Binsar Christian
Yonathan Goklas Tobing, Andi Siboro, Rina Yosefina Sinaga SE, Yogi
Dommy
13. Osman Manik BA, (+) R. Panggabean, Toman Manik SS, M.Sn, Melva
iii
19. Terkhusus kepada Lidia Margaret Sinaga SH, M.Kn yang telah support
20. Terakhir, kepada pacar saya Ledy Claudia Simanjuntak yang telah
telah berkontribusi dalam penulisan Skripsi ini, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penulisan skripsi ini, tapi penulis berharap semoga skripsi ini
iv
PERSATUAN INDONESIA..........................................................……....45
vi
vii
Rincian Isi Skripsi Terdiri dari, 103 halaman, 4 tabel, 1 gambar, 21 buku, 4 situs
internet, 6 wawancara
ABSTRAK
viii
Content Details Thesis Consists of, 103 pages, 4 tables, 1 picture, 21 books, 4
internet sites, 6 interviews
ABSTRACT
There are important findings in this research include; first, the process of
cadreisation conducted by the Justice and Unity Party of Indonesia Council of the
Province of North Sumatra is standard. Secondly, the system of cadresisation and
political recruitment conducted by the Justice and Unity Party of Indonesia
Council of the Province of North Sumatra Province is open to the public. Thirdly,
the Justice and Unity Party of Indonesia has not been an ideological party and has
no distinctive features
ix
PENDAHULUAN
Dalam suatu sistem demokrasi yang banyak dianut oleh banyak negara
seperti saat ini, keberadaan partai politik merupakan sesuatu yang sangat penting.
Bahkan sering kali derajat demokrasi suatu negara diukur dari tingkat
tidak ditunjang oleh terbangunnya politik yang sesuai dengan prinsip- prinsip
demokrasi.
munculnya negara kota (polis). Demokrasi secara etimologi berasal dari gabungan
dua kata yang berasal dari yunani, yakni demos yang berarti rakyat dan
Berangkat dari asumsi bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat, Salah satu
syarat dari terwujudnya Demokrasi adalah adanya partai politik yang berfungsi
1
R.Dahl. 1992.Demokrasi dan para pengkritikya, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Hal 58.
penting adalah meningkatkan kinerja dan efektifitas fungsi partai politik, dan jelas
tidak bisa dilepaskan dari berdirinya partai politik sebagai sebuah kebutuhan
politik masyarakat.2
dan keyakinan bebas dalam masyarakat demokratis. Dengan adanya partai politik,
demokrasi di sebuah negara. Sebagai salah satu tolak ukur eksistensi demokrasi di
menentukan demokrasi. Artinya, semakin tinggi peran dan fungsi partai politik,
akan semakin berkualitaslah demokrasi. Dapat dikatakan seperti itu, karena aktor
penting dalam percaturan politik adalah partai politik dan karena banyaknya
dikembangkan di suatu negara. Semua ini tentu berkaitan erat dengan dinamika
2
Koirudin. 2004. Partai Politik dan Agenda Transisi Demokrasi, Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Hal.8.
Partai politik adalah sebuah institusi yang hakiki di dalam sebuah sistem
antara pemilih, proses pemilihan umum, dan pemerintah yang dihasilkan dari
proses tersebut. Jika secara formal partai politik menyediakan wadah tersebut,
yang menjadi permasalahan kemudian adalah, seberapa jauh partai politik tersebut
partai politik. Manajemen partai politik sebagai satu dari empat dimensi utama
politik negara pada jangka panjang. Tanpa manajemen partai politik yang baik,
adanya prosedur demokratis di dalam partai politik. Segala keputusan penting dan
hal-hal penting dan strategis ini bersinggungan dengan hak-hak demokratis dari
Keputusan pimpinan partai bersifat final dan mutlak dan tidak dapat
tindakan serupa yang mungkin dilakukan oleh anggota atau pengurus daerah
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
didalam masyarakat, karena partai politik itu sendiri adalah wadah yang dapat
pemerintah yang berkuasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik
orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah
3
Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008
Tentang Partai Politik
4
Eko Prasetyo. 2005.Demokrasi Tidak Untuk Rakyat, Yogyakarta: Ressist Book. hal. 35.
pemerintah yang resmi dan yang mengaitkan dengan aksi politik didalam
Teori kelembagaan yang melihat adanya hubungan antara parlemen awal dan
timbulnya partai politik. Kedua, Teori situasi historik yang melihat timbulnya
partai politik sebagai upaya sistem politik untuk mengatasi krisis yang timbul
melihat partai politik sebagai sebuah produk modrenisasi sosial ekonomi. Dengan
terciptanya partai politik, maka partai politik dapat berfungsi bagi pemerintah
maupun bagi rakyat, adapun fungsi partai politik bagi pemerintah partai politik
berfungsi sebagai alat pengeras suara. Jadi, peran sebuah partai politik sebagai
5
Ramlan Surbakti. 2010. Memahami Ilmu Politik, Jakarta : Kompas Gramedia. Hal. 144.
pemilihan umum tahun 1955. Sistem kepartaian pada saat itu adalah sistem multi
partai, yaitu terdapat banyak partai politik yang ikut serta dalam pemilihan umum.
Namun, lain halnya ketika zaman orde baru berkuasa, hanya ada 3 partai politik
(Golongan Karya, PDI, dan PPP). Sehingga tidak ada pilihan bagi masyarakat
reformasi 1998 Indonesia menganut sistem multi partai. Salah satu pendekatan
telah berlangsung dalam suatu partai politik Yang dimaksud dengan pelembagaan
partai politik ialah proses pemantapan partai politik baik dalam wujud perilaku
politik baru yang lebih terbuka dan demokratis, ditandai dengan dipulihkannya
kembali hak-hak sipil dan politik termasuk juga kebebasan berserikat.Oleh karena
itu, tidak mengherankan dengan waktu yang singkat puluhan media dan puluhan
partai politik tumbuh bagai jamur dimusim hujan. 6 Kemudian pada saat itu
politik, saat ini undang-undang yang berlaku untuk mendirikan partai politik yaitu
terdapat pada Undang-undang No.2 tahun 2011 tentang partai politik. Perubahan
6
Syamsuddin Haris. 2005. Pemilu Langsung di Tengah Oligarki Partai: Proses Nominasi dan
Seleksi Calon Legislatif Pemilu 2004, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hal. 279.
Pada pemilihan umum tahun 1999 jumlah partai politik yang memenuhi
syarat mejadi peserta pemilu berjumlah 48 partai politik, dimana perolehan suara
enam besar dalam pemilu 1999 yaitu : PDIP dengan 33,11% suara dan 153 kursi,
Partai Golkar dengan 25,97% suara dan 120 kursi, PPP denga 12,55% suara dan
58 kursi, PKB dengan 11,03% suara dan 51 kursi, PAN dengan 7,35% suara dan
34 kursi, PBB dengan 2,81% suara dan 13 kursi. Kemudian pada pemilihan umum
2004 partai yang lolos yang memenuhi syarat menjadi peserta pemilu berjumlah
24 partai politik, dimana perolehan suara enam besar dalam pemilu 2004 yaitu :
Partai Golkar dengan 21,58% suara dan 128 kursi, PDIP dengan18,53% suara dan
109 kursi, PKB dengan 10,57% suara dan 52 kursi, PPP dengan 8,15% suara dan
58 kursi, Partai Demokrat dengan 7,45% suara dan 57 kursi. Pemilu 2004 adalah
Pada tahun 1999, terbentuklah dan didirikan sebuah partai yang bernama
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dahulu bernama Partai Keadilan
Bangsa (GKPB) pada tahun 1998 yang dikoordinasikan oleh Try Sutrisno, Edi
perselisihan intern Golkar sejak Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar 1998.
Selain itu, alasan kubu Jenderal (Purn) Edi Sudradjat untuk mendirikan partai
tersebut.8
suara. Ini tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk maju dalam pemilu
berikutnya, sehingga anggota partai membentuk partai baru dengan nama Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia. Pimpinan partai tetap di tangan Edi Sudradjat.
Pada pemilihan umum legislatif 2004, partai ini memenangkan 1,3% suara dan 1
dari 550 kursi. Pada pemilihan umum legislatif 2009, partai ini mendapatkan 0,9%
suara, kurang dari ambang batas pemilihan 2,5%, yang berarti bahwa partai ini
8
http://www.pkpi.info/sejarah.phpDiakses tanggal 22 September 2017 pukul 13.20
Agustus 2016. Pada 27 Agustus 2016, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PKPI di
aklamasi menjadi Ketua Umum PKPI. KLB ini dihadiri oleh 33 DPD dan 498
mencalonkan dirinya sendiri menjadi Ketua Umum PKP Indonesia karena beliau
merasa miris dan sedih terhadap keadaan dan pergerakan dari PKP Indonesia.
Beliau menilai selama 17 tahun PKP Indonesia belum memiliki kiprah dan sampai
sekarang belum berhasil mendudukkan kadernya di DPR RI. Maka dari itu beliau
mengambil alih menjadi Ketua Umum karena beliau memiliki strategi khusus
untuk bisa mendudukkan kadernya di DPR RI pada pemilu 2019 mendatang dan
Indonesia masih partai kelas bawah bukan kelas atas. Ideologi partai yang
9
Bambang Setiawan & Bestian Nainggolan (Eds) (2004) Partai-Partai Politik Indonesia: Ideologi
dan Program 2004-2009 (Indonesian Political Parties: Ideologies and Programs 2004-2009
Kompas ISBN 979-709-121-X. Hal.193
10
a b c Mihardi (28 Agustus 2016). "KLB PKPI, Kukuhkan Hendropriyono Sebagai Ketua Umum".
SindoNews.com. Diakses tanggal 24 September 2017 pukul 16.11
militer disini bukanlah dalam arti berperang tetapi secara teori tunduk dan taat
pada peraturan partai sehingga menghasilkan para kader yang militan dan solid.11
oleh elit politik. Pola pembentukan ini juga diikuti dengan pola rekruitmen yang
masyarakat yang terlebih dulu telah memiliki basis ekonomi dan massa yang
cukup kuat. Ini menjadi bertolak belakang dengan salah satu prinsip dalam
pengelolaan partai modern yang mensyaratkan adanya kaderisasi. Hal inilah yang
menjadi pentingnya proses kaderisasi yang harus dilakukan setiap partai politik.
Merupakan hal yang wajar dalam sistem demokrasi dengan banyak partai
politik, aneka ragam aspirasi dan kepentingan politik yang saling berkompetisi
partai politik. Semakin baik mekanisme kaderisasi dalam sebuah partai akan
melalui suatu partai politik, semakin besar pula potensi partai politik itu untuk
11
Wawancara Juliski Simorangkir, Ketua DPP Sumut PKP-Indonesia, tanggal 3-11-2017 pukul
14.00 WIB
10
partai yang kecil dan belum mempunyai eksistensi. Hal ini disebabkan karena
kurangnya political market yang dilakukan oleh pihak Dewan Pimpinan Nasional
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, mempunyai nilai jual yang tinggi di
kalangan masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya. Hal ini terbukti dari jumlah
kab/kota Medan ada 2 anggota DPRD, di kab/kota Deli Serdang ada 1 anggota
DPRD, di kab/kota Tebing Tinggi ada 2 anggota DPRD, di kab/kota Batu Bara
Labuhan Batu Utara ada 1 anggota DPRD, di kab/kota Labuhan Batu ada 2
Pematang Siantar ada 2 anggota DPRD, di kab/kota Toba Samosir ada 3 anggota
DPRD, di kab/kota Tapanuli Utara ada 2 anggota DPRD, di kab/kota Sibolga ada
Padang Lawas Utara ada 1 anggota DPRD, di kab/kota Gunung Sitoli ada 2
anggota DPRD, di kab/kota Nias ada 3 anggota DPRD, di kab/kota Nias Selatan
11
Tanah Karo ada 4 anggota DPRD, di kab/kota Dairi ada 1 anggota DPRD, di
Indonesia provinsi Sumatera Utara ini bukanlah tanpa usaha yang keras. Hal ini
bisa terwujud karena Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Dewan Pimpinan
yang ada di Sumatera Utara, juga Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Dewan
strategi dan langkah yang dilakukan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
diskusi terhadap para caleg maupun kader, ceramah dari pimpinan pusat, diskusi
rakyat untuk menegakkan keadilan dan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Di sisi lain, Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia menanamkan nilai militan kepada seluruh kader. Hal ini juga
tak terlepas dari kerja keras para kader untuk membesarkan partai.13
merupakan salah satu partai yang terbaik di Indonesia dari 33 provinsi karena
12
Data PKP-Indonesia tentang anggota legislatif Sumut dan Kab/Kota se-Sumatera Utara periode
2014-2019
13
Wawancara Juliski Simorangkir, Ketua DPP Sumut PKP-Indonesia, tanggal 4-11-2017 pukul
12.00 WIB
12
oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional saat ini bapak AM Hendropriyo
sehingga mencapai hasil seperti ini adalah dengan tidak memungut biaya untuk
para calon anggota legislatif dan para calon kandidat yang bakal maju pada
pilkada mendatang. Hal ini membuat banyaknya peminat dan menarik simpati
efektif.
kekuatan hukum Surat Keputusan dan masih menunggu pembentukan dari pusat,
namun untuk di Sumatera Utara sendiri Garda Republik Indonesia sudah aktif
bahkan beberapa kali sudah mengadakan kegiatan dan sudah memiliki atribut.
sebagian besar para kader atau pengurus pada saat rapat-rapat tertentu. Maka dari
itu, ketua Dewan Provinsi Sumatera Utara sudah melakukan perubahan susunan
partai.
Indonesia Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara adalah tidak adanya loyalitas
dari beberapa anggota DPRD, bahkan beberapa diantaranya ada yang tidak taat
dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
13
sebagian besar dari mereka yang tidak loyal dan menentang, sudah di berikan
Surat Peringatan (SP) I sampai Surat Peringatan III. Apabila sampai Surat
Peringatan III tersebut tidak di indahkan, maka akan diberikan sanksi Pergantian
Antar Waktu (PAW) oleh DPP Sumut ke Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK)
dan memutuskan atas aduan tersebut. Seperti anggota dewan Pematang Siantar,
Toba Samosir, dan Tanah Karo sedang dalam proses penggugatan ke pengadilan
Sumatera Utara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yaitu mengenai dualisme
Namun permasalahan tersebut tidak berlangsung lama karena konflik yang terjadi
kepemimpinan siapa yang dianggap sah secara hukum dan akhirnya pihak
Keputusan (SK) dari Kemenhukan atas rekomendasi dan keputusan dari Dewan
daerah tidak menempuh jalur hukum, hanya di tingkat nasional yang akan
14
Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Nasional Imam Ansori Soleh, yang dihadiri
juga oleh Gubernur Sumatera Utara Dr.Ir.H.Tengku Erry, M.Si Nuradi dalam
acara halal bil halal pada bulan ramadhan lalu di Hotel Sakura Medan. Beliau
sudah beberapa kali menemui Dewan Pimpinan Nasional untuk meminta arahan
dan strategi dalam menghadapi pilkada serentak 2018 mendatang, bahkan beliau
sudah bertemu dengan politisi Ruhut Sitompul, SH untuk meminta masukan dan
untuk kepentingannya pada pilkada 2018 mendatang, padahal jika dikaji ulang itu
Provinsi terhadap para kadernya yang tidak loyal dan tidak memiliki integritas.
tidak adanya rapat pengurus untuk mempertimbangkan tindakan apa yang akan
15
mengeluarkan surat dukungan namun belum ada Surat Keputusan karena belum
adanya kontrak politik yang dilakukan antara pihak Tengku Erry Nuradi dan PKP-
tertentu. Ada pandangan yang berbeda secara mendasar mengenai partai politik di
dengan harkatnya pada saat kelahirannya, yakni menjadi wahana bagi warga
Partai Politik berproses untuk bisa berkuasa, hal ini mengharuskan partai
jalannya pemerintahan. Dalam proses inner partai itulah, salah satu fungsi partai
politik urgent untuk dibahas, yakni fungsi pengkaderan. Proses pematangan kader
untuk dapat memimpin, baik pada konteks pemerintahan lokal ataupun nasional,
konsep seolah menjadi identitas yang tepat bagi keseriusan pembangunan sumber
16
ikut menikmati prestise yang selama ini dinikmati elit politik. Rekrutmen elit yang
bersifat tertutup, menggiring proses yang ada ke arah pembentukan elit oligarkhis.
Namun yang jelas rekrutmen elit politik sangat menentukan perjalanan politik
suatu masyarakat.
kader-kader muda yang akan menggantikan tokoh-tokoh senior terasa sangat sulit.
Tentu, tidak dinapikan banyak kader muda partai yang berkualitas tetapi belum
teruji secara moral dan integritas. Kondisional seperti itu mengharuskan turun
kelestarian partai politik itu sendiri, dalam artian perekrutan terhadap anggota dan
kader partai, serta dengan seleksi dan kaderisasi berguna untuk mencetak
17
memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. Semakin besar andil partai politik
indikator bahwa peran partai politik sebagai sarana rekrutmen politik berjalan
secara efektif.
Sumber daya yang paling utama dalam berpolitik adalah sumber daya
manusia, karena partai politik tidak digerakkan oleh mesin dan teknologi, tetapi
oleh manusia. Mendapatkan sumber daya yang baik perlu dimulai dari sistem
perlu direkrut. Persaingan dengan partai politik lain juga akan terjadi untuk
yang menentukandaya jual partai di publik. Makin baik pola rekrutmen dan
kaderisasi dalam tubuhsebuah partai, maka makin baik pula mutu "product" yang
akan dihasilkan dan ditawarkan ke publik. Makin baik mutu product yang
diajukan, maka makin tinggi juga daya jual partai tersebut dalam pemilu karena
makin tingginya keyakinan bahwa figur-figur yang akan dipilih merupakan kader-
kader partai terbaik yang akan mampu mewakili kepentingan rakyat dan
18
Layaknya sebuah hukum alam, ada proses perputaran dan pergantian disana.
adalah tetap berpegang pada komitmen sosial dengan segala dimensinya. Dari
latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Pola Kaderisasi Partai Politik (Studi Deskriptif : Partai Keadilan dan
2021)
1.2.Rumusan Masalah
Fokus masalah adalah substansi masalah yang akan diteliti dalam sebuah
15
Andi Prastowo. 2005 . Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian .
hlm.138
19
masalah berguna untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup terhadap hal-
hal apa saja dari masalah yang akan diteliti dan dibahas agar masalah yang
diangkat tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan
partai
kader/calon kader
20
ini adalah
pendidikan politik.
Selain itu, penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi instansi terkait
21
Bagian ini merupakan unsur yang paling penting didalam penelitian, untuk
sebuah kerangka teori. Kerangka teori adalah berfungsi sebagai landasan berpikir
dipilih. Teori itu sendiri adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi,
dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan
cara merumuskan hubungan antar konsep. Adapun kerangka teori yang menjadi
untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dimana
16
Miriam Budiarjo, 2006. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama hlm.160
22
Partai politik dapat berarti organisasi yang mempunyai basis ideologi yang
jelas, dimana setiap anggotanya mempunyai pandangan yang sama dan bertujuan
anggotanya.18
Dalam konteks ini, mereka melihat bahwa tujuan utama dibentuknya partai
17
Firmanzah, Ph.D, 2008, Mengelola Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,hlm 67
18
Miriam Budiarjo, Op.Cit,161
19
Ichlasul Amal, Teori-Teori Mutakhir Partai, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1998), hlm 11
23
pemerintah. Hal ini tentunya menyiratkan agar partai politik bisa mengkritisi
publik yang paling mapan dalam sebuah sistem politik modern. Secara sederhana
partai politik merupakan representition of ideas yang harus ada dalam kehidupan
politik modern yang demokrasi. Partai politik sebagai suatu organisasi yang
pendapat atau tuntutan yang saling bersaing, serta menyediakan ruangan bagi
Tahun 2002 dijelaskan bahwa tujuan partai politik ada 2,yaitu umum dan khusus.
20
Firmanzah, Op. Cit, 67
24
Indonesia.
mempunyai orientasi sama yang terbentuk dalam suatu wadah lembaga formal
Seperti halnya organisasi lain yang beroperasi dalam tataran public sphare,
partai politik perlu melihat kembali peran dan tugas yang diembannya. Secara
garis besar peran dan fungsi partai politik dapat di bedakan menjadi dua. Pertama,
perandan tugas internal organisasi. Dalam hal ini organisasi partai politik
politik. Kedua, partai politik juga mengemban tugas yang lebih bersifat eksternal
organisasi, di sini peran dan fungsi partai politik terkait dengan masyarakat luas,
bangsa dan negara. Kehadiran partai politik juga memiliki tanggung jawab
konstitusional, moral, dan etika untuk membawa kondisi dan situasi masyarakat
21
Firrmanzah, Op.Cit, 67
25
berdasarkan ideologi tertentu. Selain fungsi di atas, partai politik juga memiliki
begitu saja segala informasi dari pemerintah kepada masyarakat atau dari
dalam bahasa teknis dapat diterjemahkan dalam bahasa yang lebih mudah
22
Miriam Budiardjo, 2000, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 167
26
manusia yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara dan
27
dari pada dalam sistem politik totaliter karena dalam sistem politik
mandiri.
bersifat heterogen yang terdiri dari etnis, agama, dan lain-lain. Perbedaan
fungsi sebagai pengatur konflik. Partai politik sebagai salah satu lembaga
28
Partai politik dianggap sebagai atribut suatu negara dan mempunyai fungsi
sebelumnya bahawa partai politik dapat berfungsi untuk ikut serta dalam
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Partai politik adalah institusi politik
hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai kesejahteraan serta
lainnya adalah bahwa partai politik dapat berperan dalam penentuan kebijakan
Selain memiliki peran dan fungsi yang penting, partai politik juga
didasarkan atas beberapa hal diantaranya, dari segi komposisi, fungsi keanggotaan
politik dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu partai kader dan partai massa.
Menurut Haryanto, partai politik dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya
1. Partai massa, dengan ciri utamanya adalah jumlah anggota atau pendukung
23
Haryanto. 2005. Mengenal Teori-Teori Politik. Depok: Grasindo,hlm 567
29
partai sendiri.
kelompok-kelompok tertentu.
Partai massa merupakan kebalikan dari partai kader karena mereka lebih
dengan kata lain lebih menekankan aspek kuantitas. Kelemahan partai massa
adalah bahwa disiplin anggota biasanya lemah, juga lemahnya ikatan organisasi
sesama anggota, bahkan kadang kala tidak saling kenal, karena luasnya dukungan
30
dan kepentingan, menurut Ichlasul Amal terdapat lima jenis partai politik, yakni:24
1. Partai proto, adalah tipe awal partai politik sebelum mencapai tingkat
perkembangan seperti dewasa ini. Ciri yang paling menonjol partai ini
adalah pembedaan antara kelompok anggota atau ins dengan non anggota
atau outs. Selebihnya partai ini belum menunjukkan ciri sebagai partai
masyarakat.
3. Partai massa, muncul saat terjadi perluasan hak pilih rakyat sehingga
hak pilih serta pendorong bagi perluasan lebih lanjut hak-hak pilih
24
Ichlasul Amal. 1998. Teori-teori Mutakhir Partai Politik Edisi Revisi. Yogyakarta: Tiara Wacana,
hal 25
31
memiliki ideologi yang lebih kaku dan radikal. Pemimpin tertinggi partai
5. Partai catch-all, merupakan gabungan dari partai kader dan partai massa.
yang kaku.
Partai politik berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat
untuk aktif sebagai anggota partai politik. Dengan demikian partai politik turut
lainnya.25
25
Firmanzah. 2008. Mengelolah Partai Politik Jakarta : Yayasan Obor, hal. 35.
32
administratif maupun politik. Sistem rekrutmen politik dibagi menjadi dua cara.
kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk ikut bersaing dalam
masuk dan dapat menduduki posisi politik tidaklah sama bagi setiap warga
secara sehat.
Menurut Miftah Thoha, terdapat tiga sistem yang sering digunakan dalam
yang bersangkutan masih kawan dekat, sanak saudara dan juga karena asal daerah
yang sama. Sistem kawan ini juga didasarkan atas dasar perjuangan politik karena
memiliki satu aliran politik, ideologi dan keyakinan yang sama tanpa
33
mengangkat atau menduduki jabatan tertentu sehingga sistem ini bersifat objektif
ini, maka acap kali sistem ini di Indonesia dinamakan sistem jasa. Penilaian
Sistem ini sudah lama dikenal dikenalkan dan dipergunakan secara luas
usaha yang dilakukan secara dini dalam kehidupannya baik didunia kerja maupun
berlakunya karena hal ini penting dalam hal pengambilan keputusan atau
pembuatan kebijakan. Pada umumnya elit politik yang direkrut biasanya orang-
orang yang memiliki latar belakang sosial, budaya disamping memiliki kekuatan
berkualitas, karena hanya dengan kader berkualitas partai tersebut dapat menjadi
partai yang mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mengembakan diri.
Dengan mempunyai kader-kader partai yang berkualitas, maka partai tidak akan
26
Hesel Nogi tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi, Yogyakarta : Yayasan
Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia & Lukman Offset. hal. 188.
34
Selain untuk tingkat seperti itu partai politik juga berkepentingan untuk
kontiniuitas dan kelestarian partai, sekaligus merupakan salah satu cara untuk
melakukan rekrutmen politik, yaitu melalui kontak pribadi, persuasi ataupun cara-
cara lainnya.28
(nilai) dari satu orang ke orang lain. Nilai-nilai ini bisa berupa hal-hal yang
27
Miriam Budiarjo. Op.cit, hal. 408
28
Miriam Budiarjo. Op.cit, hal. 409
29
http://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2009/04/13/kenapa-harus-ada-kaderisasi/ diakses
pada 6 Oktober 2017
35
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mengalir, yang berarti dalam
setiap keberjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada generasi yang
dengan adanya sumber daya manusia yang menggerakan, jika sumber daya
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
output yang ingin dicapai, sehingga setiap individu yang terlibat di dalam
individu yang terlibat di dalam tidak berangkat dari nol tetapi sudah
36
pendewasaan.
Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan
anggota
Kaderisasi akan gagal ketika potensi anggota mati dan anggota tidak
terberdayakan.
sebagainya.
37
1.7.Metodologi Penelitian
sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial kemanusiaan. Proses
spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-
tema yang khusus ketema-tema yang umum menafsirkan makna dan data.30
awalnya yang dikatakan sebagai sumber data hanyalah apa yang ditemui pada saat
itu baik yang dilihat ataupun yang didengar tanpa mempertimbangkan segi
30
John w. Creswell. 2012, Research Design. Yogyakarta: pustaka pelajar. Hal 4-5
38
terjadi selama mekanisme kegiatan manusia dan akan berinteraksi seiring dengan
waktu. Oleh sebab itu, peranan waktu akan semakin menentukan dalam
dalam hal ini disebut sebagai sumber data. 31 Pada penelitian ini menggunakan
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dilakukan
dengan penelitian.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun
yang telah diolah, baik dalam bentuk angka maupun uraian. Data diperoleh
jurnal, artikel, makalah, internet serta sumber sumber lain yang dapat
31
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. Hal 44
32
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Hardi. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayu Media
Publishing. Hal 79.
39
terkait dengan tema penelitian. Sumber data utama penelitian ini di peroleh
dari buku atau literatur tertulis lainnya serta data dari informan. Dalam
sampel yang disesuaikan dengan tujuan dan syarat tertentu yang ditetapkan
sumber yaitu:
40
Utara
juga menganalisis makna yang ada dibalik informasi data dan proses
agar proses penyusunan karya ilmiah lebih mudah dan terarah. Maka
BAB I : PENDAHULUAN
41
INDONESIA
Pada BAB ini akan berisi pemaparan atau menggambarkan segala sesuatu
Pada BAB ini nantinya akan berisikan tentang penyajian data dan fakta
yang diperoleh dari wawancara, buku-buku, jurnal, serta internet dan juga
BAB IV : PENUTUP
Pada BAB ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh
dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya serta berisi kemungkinan
42
Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar 1998. Selain itu, alasan kubu Jenderal
(Purn) Edi Sudradjat untuk mendirikan partai sendiri karena menganggap Golkar
Golkar tidak konsisten dalam mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 karena
Partai ini lahir di awal masa reformasi, sebagai jawaban menghadapi krisis
(GKPB). Embrio Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) muncul setelah
masa-masa keruntuhan rezim Orde Baru pada 1998, dengan lahirnya Gerakan
Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Bernama awal Partai Keadilan
dan Persatuan (PKP), partai ini dideklarasikan pada 15 Januari 1999. Selain Try
Sutrisno, nama-nama lain yang menjadi figur di belakang berdirinya partai ini
adalah mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat, mantan Menteri
43
keadilan dan kedaulatan rakyat, yang berdasarkan persatuan. Selain membina dan
membangun kesadaran dan pengetahuan rakyat tentang hak dan tanggung jawab,
negara.
parpol (electoral threshold) Pemilu 2004. PKP berganti nama menjadi PKP
Indonesia (PKPI) Edi Sudrajat memimpin partai ini sejak didirikan. Pada Kongres
II untuk memilih masa bakti 2005-2010, Edi Sudrajat kembali terpilih dengan
ABRI itu sakit dan meninggal dunia. Meutia Hatta menggantikan Edi hingga
tahun 2010. Pada Pemilu 2009, PKPI hanya memperoleh 934.892 suara atau
0,90%.
Pada Kongres III PKPI 13 April 2010, terpilih Sutiyoso sebagai Ketua
2014, partai bernomor urut 15 ini sempat didera beberapa masalah. Komisi
Pemilihan Umum (KPU) memutuskan bahwa PKPI tidak memenuhi syarat dalam
44
sah sebagai peserta Pemilu ditolak KPU. Namun, akhirnya Pengadilan Tinggi
LAMBANG34
Gambar 2.1 :
33
Profil Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia di akses melalui
http://pkpi-nasional.blogspot.co.id di akses pada 7 November 2017
34
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, BAB VI Pasal 11
45
melambangkan persatuan.
INDONESIA.
46
Tuhan Yang Maha Kuasa, dan oleh karena itu harus dijaga dan
b. Kepada Sesama.
c. Kepada Lingkungan.
d. Semboyan.
47
PARTAI35
a. Ketua;
b. Wakil-wakil ketua;
c. Sekretaris;
d. Wakil-wakil sekretaris;
e. Bendahara;
f. Wakil-wakil bendahara;
g. Beberapa biro.
a. Ketua;
b. Wakil-wakil ketua;
c. Sekretaris;
35
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia,BAB VII Pasal 12
48
e. Bendahara;
f. Wakil-wakil bendahara.
ditambah biro-biro
hirarki;
B. Bertindak keluar di tingkat provinsi untuk dan atas nama partai dalam
Pimpinan Kabupaten/Kota.
Provinsi.
49
organisasi di bawahnya.
Koordinasi Internal36
saling berhubungan secara berjenjang dan timbal balik yang akan diatur
a. Anggota partai;
36
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia,BAB VII Pasal 19
37
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia,BAB VII Pasal 20
50
menjunjung tinggi supremasi hukum, dalam semangat Pancasila dan UUD 1945.38
melalui peri kehidupan yang adil, setara, merata dan tidak diskriminatif;
38
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Pasal 8
39
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Pasal 9
51
dan berkeadilan;
40
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Pasal 10
52
Republik Indonesia;
53
tahun secara gratis untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
41
Konfrensi Ketua Umum Am Hendropriyono
54
dengan pemerintah
Angkatan Udara
55
Terus berusaha agar organisasi yang tidak berasas Pancasila BUBAR dan
Jusuf Kalla
Indonesia
42
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, BAB II Pasal 2-6
56
menikah;
Partai setempat
anggota
5. Calon anggota partai wajib mengisi formulir pendaftaran anggota partai yang di
(KTP,SIM,Paspor dll)
57
dapat dilakukan secara langsung oleh calon anggota yang bersangkutan, atau
dengan :
telah disediakan
Keanggotaan
bersangkutan telah memenuhi syarat menjadi anggota partai, dan tidak tercatat
keanggotaan, maka calon tidak dapat di terima menjadi anggota partai, dan Dewan
58
11. Setiap anggota yang telah sah diterima sebagai anggota partai, diberi nomor
anggota dan berhak memperoleh Kartu Tanda Anggota (KTA) partai, sebagai bukti
identitas keanggotaan
12. Pemberian Nomor Pokok Anggota dilakukan oleh Dewan Pimpinan Partai
Penerima Pendaftaran
2.5.2 Keanggotaan
1. Anggota Biasa yaitu warga negara Indonesia yang secara sukarela menjadi
2. Anggota Luar Biasa yaitu warga negara Indonesia dalam kapasitas sebagai
tokoh dibidangnya yang telah terbukti membantu secara ikhlas membesarkan PKP
43
DPN PKP Indonesia. 2015.AD/ART Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, BAB I Pasal 1
59
Tabel 2.1
SUSUNAN PERSONALIA
Sekretaris Sabaruddin, SE
-------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------
60
Ketua : Sunaryo
3. Biro Ekonomi
61
PENGURUS HARIAN
---------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------
62
3. Biro Ekonomi
63
SIRAIT, S.Pd
M.Kn
SIDABUTAR, SH TAMPUBOLON,
A.Md
HASUNDUTAN SIMAMORA
SEMBIRING SH
BATU SELATAN
64
NATAL
SH
SIMORANGKIR, SH
BEDAGAI
SH
SELATAN
65
Amd
SIDEMPUAN
Amd.Kom
SIMATUPANG TAMPUBOLON
BALAI
66
67
31 Thomas Adi Wijaya Harahap Padang Lawas Utara 0812 6594 0021
68
69
Pada bab ini penulis akan menyajikan data dan menganalisisnya, analisis
ini dilakukan guna memperoleh jawaban permasalahan berdasarkan data dan fakta
yang terdapat di lapangan. Data yang diperoleh tersebut dilakukan melalui teknik
adalah dengan ketua dan sekretaris/wakil sekretaris Partai Keadilan dan Persatuan
fakta yang terjadi dilapangan berdasarkan arsip-arsip yang dimiliki oleh Dewan
partai sebagai sarana dalam mengaplikasikan tujuan mereka. Salah satu fungsi
partai politik yang terkait dengan ini adalah rekrutmen partai politik.44
anggota untuk kegiatan regenerasi dari sebuah organisasi, baik partai politik,
44
Amal, Ichlasul. 1996. Edisi Teori-teori Mutakhir Partai Politik Edisi Revisi. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogyakarta. Hal: 28
70
dikenal dalam bahasa politik seperti yang terdapat dalam buku Dasar-Dasar Ilmu
Politik yang menyebutkan: “…proses mencari dan mengajak orang yang berbakat
untuk melaksanakan sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan
diadopsi oleh partai politik seiring dengan kebutuhan partai akan dukungan
kekuasaan dari rakyat, dengan cara mengajak dan turut serta dalam keanggotaan
partai tersebut. Rekrutmen sendiri memiliki acuan waktu dalam prosesnya, maka
pada saat itu pula rekrutmen dilakukan pada saat partai memerlukan. Pendapat
dalam buku Memahami Ilmu Politik yang dimaksud rekrutmen politik adalah:
45
Budiardjo. Op.cit. hal:164
46
Cholisin, dkk. 2007. Dasar –Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press. hal: 113
71
calon pemimpin”47
disimpulkan sebagai ajang untuk mencari dan menyeleksi keanggotaan baru untuk
dan Althoff adalah: “…proses pengrekrutan politik memiliki dua sifat yaitu: (1)
sifat tertutup; adalah suatu sistem pengrekrutan administratif yang didasarkan atas
patronase. (2) sifat terbuka; adalah sistem yang berdasarkan pada ujian-ujian
terbuka”.48
Rekrutmen politik meliputi aspek : subyek politik dalam arti manusia, dan
obyek politik dalam arti partai politik. Rekrutmen politik partai dapat dilakukan
dengan cara-cara yang diinginkan partai baik secara terbuka maupun tertutup.
kemampuan atau bakat yang sangat di butuhkan untuk suatu jabatan politik.
47
Surbakti. Op.cit. hal:118
48
Michael Rush, Phillip Althoff, 2007,Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa oleh Kartini
Kartono, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hal:247.
72
kesempatan yang sama bagi seluruh warga Negara untuk ikut bersaing dalam
rasional. Dimana setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan
politik yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan
menduduki jabatan politik tidaklah sama setiap warga negara artinya hanya
nanti menjadikan arena pertarungan yang begitu ketat antar partai, belum lagi
kalau kita melihat pertarungan yang dilakukan antar partai yang memiliki basis
massa yang sama dikarenakan banyak partai yang memiliki ideologi, platform
atau azas yang sama. Untuk itu setiap partai politik yang ikut menjadi kontestan
pemilu harus mempersiapkan strategi yang jitu dan merekrut orang-orang yang
dianggap layak dan kapabel untuk duduk di lembaga parlemen atau legislatif.
Masalah bagaimana sebuah partai merekrut orang-orang yang akan djadikan calon
Kita ketahui bahwa salah satu arus utama rekrutmen adalah kaderisasi dan
73
Tuntutan adanya suatu sistem yang demokratis menjadi faktor yang penting dan
punya pengaruh besar pada era reformasi. Saat ini beberapa hal penting yang
harus dilakukan oleh partai politik adalah bagaimana mulai menata diri agar
Peran partai politik dalam merekrut kader partai adalah sangat penting, ini
sesuai dengan salah satu fungsi dari politik itu sendiri yakni rekrutmen politik.
Hal ini berarti partai menjadi wadah rekrutmen politik (kader) dan sekaligus
agar kelak mereka menjadi para pemimpin yang mampu membangun peran dan
fungsi organisasi secara lebih baik. Dalam pengkaderan, ada dua persoalan yang
kemampuan untuk menyediakan stok kader atau SDM organisasi, dan terutama
dikhususkan pada kaum muda. Ini merupakan bentuk pendidikan politik, dimana
selama ini peran tersebut terabaikan. Namun yang banyak terjadi sekarang ini
dilakukan oleh partai politik, dapat dilihat bahwa parpol tidak menseleksi secara
ketat siapa-siapa yang akan dijadikan wakil rakyat nantinya. Para pemimpin partai
74
Hal inilah yang menjadikan dorongan bagi penulis untuk meneliti dan
mempelajari mekanisme seperti apa yang diterapkan oleh Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia untuk bisa bersaing dalam pemilu legislatif 2014, serta juga
rekrutmen politik Caleg adalah jelas yaitu Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia itu sendiri. Maka penulis dalam melakukan penelitian ini merumuskan
sebagai berikut:
75
sakit
bukan buat mahar tapi buat sosialisasi dirinya untuk berkenal dengan masyarakat
tanpa adanya uang. Selanjutnya pendidikan minimal tamat SLTA tetapi untuk
49
Wawancara Andi Lumban Gaol, Ketua Biro OKK DPP Sumut PKP-Indonesia, tanggal 4-1-2018
pukul 13.00 WIB
76
Secara ringkas, dapat dikatakan pola rekrutmen caleg yang dilakukan oleh
umum. Kala itu dibawah kepemimpinan Bapak Haryanto bagi para caleg
Medan. Kala itu beliau merupakan kader Dewan Pimpinan Kota Medan
50
Wawancara Heru Purwiratno, Sekretaris DPP Sumut PKP-Indonesia, tanggal 5-1-2018 pukul
16.00 WIB
51
Michael Rush, Phillip Althoff, Op.Cit. hal: 247
77
kaderisasi sebuah organisasi tidak akan dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas
menjadi dua ikon. Pertama, pelaku kadersasi dan kedua, sasaran kaderisasi.
Pelaku kaderisasi adalah sebuah individu atau suatu kelompok orang yang
Maka dari itu sebagai pelaku kaderisasi dalam pengertian yang lebih jelas
jiwa dan etos seorang pendidik. Memimpin berarti menyelami perasaan dan
pikiran orang yang dipimpinnya agar mampu berkarya secara maksimal dalam
lingkungan tugasnya.
memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk melanjutkan visi dan misi
52
Jaka Triwidaryanta dkk.2008.Modul Pengkaderan Partai Politik. Yogyakarta: Strategic
Transformation Institute.hlm.13
53
Ibid .hlm.14
78
komitmen dan keterlibatan mereka secara intens dalam dinamika organisasi, dan
pemimpin54
tidak dilakukan. Layaknya sebuah hukum alam, ada proses perputaran dan
pergantian disana. Namun satu yang perlu kita pikirkan, yaitu format dan
lebih penting adalah tetap berpegang pada komitmen sosial dengan segala
dimensinya. Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari
waktu cukup lama, tidak bersifat ad-hoc dalam mengemban visi dan
melaksanakan misinya. Pada saatnya seorang pemimpin secara alamiah atau sebab
54
Ramlan Surbakti.1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. Hlm 118
79
lingkungan. Sistem pengkaderan di dalam suatu partai akan sangat tergantung dari
besar kecilnya organisasi, lingkup atau bidang kegiatan yang menjadi misi pokok,
sistem nilai yang dianut, serta eksistensi organisasi, apakah sementara atau jangka
panjang.
sesuatu (nilai) dari satu orang ke orang lain. Nilai-nilai ini bisa
55
http://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2009/04/13/kenapa-harus-ada-kaderisasi/
diakses pada 19 Januari 2018
80
81
pendewasaan.
3.2.1 Jenjang
1. Anggota Biasa, yaitu warga negara Indonesia yang secara sukarela menjadi
a. Warga Negara Indonesia yang telah berumur 17 tahun atau sudah menikah;
setempat.
2. Anggota Luar Biasa, yaitu warga negara Indonesia dalam kapasitas sebagai
tokoh dibidangnya yang telah terbukti membantu secara ikhlas membesarkan PKP
82
Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan tidak memiliki syarat tertentu
karena tidak diatur dalam AD/ART maupun peraturan partai. Mereka diangkat
langsung oleh pihak Dewan Pimpinan Nasional karena dianggap tokoh yang
memiliki integritas dan loyalitas tinggi kepada partai yang dianggap mampu
sekarang ini, Anggota Luar biasa dan Anggota Kehormatan belum ada.
3.2.2 Materi di setiap jenjang dan syarat untuk naik ke jenjang yang le tinggi
Dari hasil data dilapangan dan wawancara, setelah menjadi kader partai
maka anggota biasa akan diberikan atribut partai seperti baju, bendera, stiker,
AD/ART, buku panduan partai dan diajak dalam setiap kegiatan partai dan
melanjutkan program kerja partai. Materi yang diterima oleh anggota biasa adalah
pencapaian partai di tingkat daerah, kekuatan partai, program kerja partai yang
belum berjalan maksimal, permasalahan yang terdapat dalam internal partai, dan
pemaparan isu-isu daerah yang sedang terjadi. Secara sederhana dapat dikatakan
dan jika ingin bergerak ke Kabupaten/Kota atas nama partai, maka harus
Utara. Untuk menjadi seorang pengurus partai, tidak memiliki syarat dan kriteria
83
Seorang anggota biasa untuk bisa naik menjadi pengurus partai dilihat dari
signifikan. Pengangkatan seorang anggota biasa menjadi pengurus adalah hak dari
seorang pengurus di Dewan Pimpinan Provinsi. Rangkap jabatan juga tidak diatur
dalam AD/ART ataupun peraturan partai lainnya, jadi hal itu boleh dan sah-sah
saja asal tidak ada diatur dalam peraturan partai. Seperti Bapak Andi Lumban
Gaol, SH yang dimana beliau seorang Sekretaris Dewan Pimpinan Kota Medan
sebagai tokoh yang berpengaruh dan diangkat langsung oleh Dewan Pimpinan
keberadaan dan siapa nama tokoh dari Anggota Kehormatan dan Anggota Luar
84
Utara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia sebagai partai yang berlandaskan
UUD 1945, berpendirian teguh, bersih, percaya pada kekuatan sendiri dan
kekuatan rakyat, terbuka dan taat hukum serta senantiasa memiliki watak sebagai
pejuang yang berjuang untuk kepentingan rakyat memiliki pola pengkaderan yang
bersifat terbuka bagi setiap Warga Negara Indonesia (WNI), dan menganut
keanggotan stelsel-aktif, yaitu bagi setiap warga negara yang ingin menjadi
fungsional, daerah pemilihan, person kader dan anggota, maupun organisasi sayap
dan pendukung
sebelumnya Bapak Hariyanto, pola kaderisasi partai masih pasif dan kaku. Hal ini
ini merupakan penyebab dari baru terbukanya kebebasan berpolitik etnis tionghoa
pada era reformasi sehingga mereka baru bisa merasakan berpolitik pada saat ini.
Dari hasil data dan wawancara yang ditemukan di lapangan, bahwa kegiatan
politik belum ada, keuangan tertutup dan koordinasi dengan Dewan Pimpinan
85
BAPILU sudah dibentuk tetapi belum efektiv dan bekerja dengan baik.
sebanyak dua kali. Hal ini bisa dilihat dari banyak anggota partai yang direkrut.
Beliau melakukan sosialisasi agar banyak yang mengenal PKP Indonesia dan mau
Pimpinan Provinsi Sumatera Utara PKP Indonesia melalui sosial media dengan
tujuan menarik simpati masyarakat dan mau ikut bergabung ambil bagian dalam
Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara PKP Indonesia. Saat ini masyarakat
Kota Medan sudah banyak mengenal PKP Indonesia karena Bapak Juliski
dan ras. Adapun kegiatan yang dilakukan dibawah kepemimpinan Bapak Juliski
Sumatera Utara, dan bakti sosial berupa memberi santunan kepada anak yatim
jalan, dan transfusi darah. Seluruh kegiatan tersebut melibatkan para kader baik di
tetap terjalin harmonis dan seluruh kegiatan sosial tersebut sering diliput oleh
media massa sehingga PKP Indinesia Sumatera Utara jauh lebih dikenal oleh
86
biro Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan baik walaupun
belum maksimal sepenuhnya, ada beberapa biro yang masih kaku. Sebenarnya
pendidikan politik yang diberikan masih minim, tetapi untuk tahun 2018 sudah
PKP Indonesia se-Sumatera Utara dan anggaran dananya sudah ditetapkan. Ketua
Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara PKP Indonesia juga mengakui bahwa
partai masih proses dan berbenah untuk lebih dikenal masyarakat. Minimnya
pendidikan politik yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara
PKP Indonesia dikarenakan kekuatan finansial partai belum memadai dan dana
bantuan dari pemerintah tidak ada, adapun bantuan keuangan partai yang diterima
dari pemerintah pada akhir tahun dengan jumlah yang sedikit tidak begitu
Sumatera Utara PKP Indonesia terpaksa menalangi dana pribadi dan dana bantuan
partai saat ini sudah terbuka dan transparan sehingga para kader tidak risau akan
haknya yang akan diterima nanti. Berdasarkan data dan hasil wawancara, Bapak
dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang hal ini merujuk kepada koordinasi
87
Indonesia adalah :
pemenangannya.
88
masyarakat sekitar.
Sumatera Utara :
“Untuk sekarang ini, target Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara PKP
provinsi Sumatera Utara agar partai kita tidak dipandang sebelah mata dan
memiliki pengaruh di tingkat Sumatera Utara. Maka dari itu, kita akan mencari
tingkat pusat”56
4. Konsolidasi
56
Wawancara Juliski Simorangkir, Ketua DPP Sumut PKP-Indonesia, tanggal 6-1-2018 pukul 17.00
WIB
89
Untuk Rakyat”
sehingga Tanah Karo menjadi salah satu lumbung suara terbesar PKP
90
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pola Kaderisasi Dewan Pimpinan Provinsi Sumatera Utara Partai Keadilan dan
5. Mobilitas dari Ketua Umum selama ini belum ada terlihat dan
karena kiprah anggota DPRD yang ada saat ini dan kegiatan bakti
91
PKP Indonesia belum sepenuhnya berjalan aktif, hal ini bisa dilihat
Sumatera Utara
4.2 Saran
sendiri
92
5. Perlu sikap yang tegas dan arah yang jelas dari Ketua Umum
agar PKP Indonesia memiliki ciri khas dan menjadi partai yang
ideologis
93
Amal, Ichlasul. 1996. Edisi Teori-teori Mutakhir Partai Politik Edisi Revisi.
Cholisin, dkk. 2007. Dasar –Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press.
Indonesia.
94
Media
Pustaka Pelajar
Michaek Rush, Philip Althoff. 2007 .Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa
Utama
Widiasarana Indonesia.
95
Pustaka Utama
Yusuf Kalla. 2004. Pergulatan Partai Politik di Indonesia, Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada
Undang – Undang
Dokumen
Jakarta.
96
Situs Internet
pukul 16.11
http://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2009/04/13/kenapa-harus-ada-
97
Hasil Wawancara dengan Andi Lumban Gaol, Ketua Biro OKK DPP Sumut PKP-
Hasil Wawancara dengan Heru Purwiratno, Sekretaris Jendral DPP Sumut PKP-
98