Disusun oleh :
YON YANTJEG
010902024
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan guna memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu sosial dan Ilmu Politik
kekurangan dan masih sangat jauh dari sempurna. Dengan menyadari kekurangan
dalam skripsi ini, penulis dengan senang hati mengharapkan kritik dan saran dari
sehingga skripsi ini dapat terwujud, dan secara khusus penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Sumatera Utara
penulis.
warga belajar.
7. Teristimewa untuk kedua orang tua saya Bapak Yosua ginting dan Mamak
semangat dan doa yang begitu besar bagi penulis, yang jasa-jasa mereka
Juli, Jimi, Jefking, dan Inganta. Semoga kelak menjadi orang yang
berguna.
Jujur, Fajar, Anggiat dan yang lain gak tersebutkan namanya satu persatu.
11. Teristimewa buat sahabat aku etha yang memberikan semangat dan doa
skripsi ini. Tetap utamakan pendidikan dan rahilah cita-cita setingi langit.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga skripsi ini
Penulis
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN
OLEH PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM )
EMPHATY MEDAN
Oleh: YON YANTJE GINTING
NIM: 010902024
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang………………………………………………...1
I.2. Perumusan Masalah…………………………………………...8
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………..9
I.4 Sistematika Penulisan………………………………………...10
BAB V ANALISISADATA
V.1. Program Pendidikan Kesetaraan….………………………...50
V.1.1. Program Paket B………………………………………….53
V.1.2. Program Paket C………………………………………….60
V.2. Keterlibatan PKBM EMPHATY Medan Dalam Pelaksanaan
Program Pendidikan Kesetaraan……………..……………..71
V.2.1. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK)..……......71
V.2.2. Pendanaan Pendidikan Kesetaraan………………..………75
BAB VI PENUTUP
VI.1. Kesimpulan………………………………………………...78
VI.2. Saran……………………………………………….………79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN
OLEH PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM )
EMPHATY MEDAN
Oleh: YON YANTJE GINTING
NIM: 010902024
PENDAHULUAN
ayat (1) bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (2)
disebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
setiap warga negara berhak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
kecerdasan dan bakat istimewa berhak mendapat pendidikan khusus serta setiap
sepanjang hayat.
dan budaya. Karna itu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi setiap hak
diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di masa depan, bahkan lebih penting
syarat mutlak yang harus dipenuhi karna pendidikan faktor determinan bagi suatu
utama dalam dalam pembukan UUD 1945, yang tak dapat diubah yang dianggap
pendidikan nasional telah memperoleh cukup perhatian dari para elite politik yang
ada. Jika kita melihat sejarah, proklamator Bung Hatta merupakan salah satu
Sebagai pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI baru) sejak tahun 1931
(PNI lalu pecah menjadi Partai Sosialis dan Partai sosialis Indonesia), konsep
pentingnya pendidikan telah diajukan Hatta dalam pasal 4 Konsitusi PNI, yaitu
pendidikan sosial (pidato Bung Hatta dalam reuni Pendidikan Nasional Indonesia
Pendidikan Untuk Semua disebut PUS atau Eduction for All (EFA) bukan
lah suatu program baru. Kalau bisa disebut jargon alias slogan,hal itu merupakan
yang telah ada dilaksanakan oleh berbagai intansi terkait seperti aparat
Kerangka Aksi Dakar 2000. Program yang dipayungi oleh UNESCO ini lahir dari
keprihatinan dunia akan kondisi pendidikan pada tahun 1980-an yang memilukan.
Lebih dari100 juta anak (60 juta diantarnya perempuan ) tidak mengenyam
pendidikan dasar. 960 juta orang dewasa ( dua pertiganya perempuan ) masik buta
huruf, dan lebih dari dua pertiga penduduk dunia tidak memiliki akses teknologi
dan media. Pada pertengahan tahun 1990-an masih ada 872 juta penduduk negara
berkembang yang masih buta huruf, dua pertiganya adalah perempuan. Semenjak
tahun 1980, penurunan angka buta huruf hanya mencapai 15% dan sangat kecil
diperkirakan jumlah buta huruf mencapai 881 juta jiwa. (Budiharso, 2007: 8)
memastikan pada tahun 2015 nanti, semua anak, terutama perempuan, anak-anak
yang terpinggirkan dan mereka yang menjadi etnis minoritas, memiliki akses
belajar dari semua generasi muda maupun dewasa terpenuhi melalui terbukanya
akses terhadap segala bentuk pendidikan, baik formal maupun informal. Keempat,
pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005 dan mencapai kesetaran
Saat ini hampir 7 juta anak tidak bisa sekolah, sedangkan estimasi
UNESCO lebih dari jumlah itu. Data yang dilansir Departemen Pendidikan
Nasional (Juni 2007) menunjukan, 12.881.080 orang masuk kategori buta aksra di
Indonesia. Malah ada yang menyebut 70 juta orang yang buta huruf ( The New
menemukan tingkat pengangguran sangat besar antara mereka yang putus sekolah.
Pada kelompok usia 15-17 tahun, angka pengangguran sebesar 71 persen. Besaran
ini merupakan bukti yang kuat adanya kebutuhan untuk tidak membiarkan anak-
anak dibawah usia 15 tahun masuk kedalam angkatan kerja, dan harus tetap
sekolah. “anak yang putus sekolah dan masuk dunia kerja memang dapat
pendidikan dan kesempatan latihan yang luas bagi orang muda. “ hal ini tidak
hanya membantu mereka, namun akan menjadi investasi yang efektif bagi masa
cendrung untuk menikah dan memiliki anak pertama rata-rata dua tahun lebih
Sebanyak 86 ribu anak usia 7-15 tahun didaerah ini didapati tidak melanjutkan
masalah ini terjadi didaerah terpencil yang cendrung terisolir. Letaknya yang jauh
dari pusat pamerintahan, meyulitkan akses kedaerah itu. “Jadi, daerah yang paling
pengajarnya dan prasarana masih jauh tertinggal dari kota besar. (Harian Global,
07 juni 2006)
sistim pendidikan nasional yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan
belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan
kesetaraan melalui program Paket A Setara SD, program Paket B Setara SMP dan
pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Sekalipun itu hanya selembar ijazah
setingkat SMP.
Setidaknya itulah harapan Sri Wahyuni (20), warga Slipi, Jakarta Barat.
Ibu dari seorang anak berusia empat tahun ini, Selasa (26/6) kemarin—bersama
SMP). Mereka mengikuti ujian di lokasi PKBM Budi Daya, dengan jadwal mata
seperti para kader partai politik yang dicalonkan menjadi anggota parlemen.
Misalnya karena ijazahnya hilang waktu kebanjiran. Dulu pernah ada yang
peserta. Jumlah total 464.147 atau naik 920 peserta. Jumlah peserta pada Mei-Juni
2006 280.980. Jadi, total peserta tahun ini 745.127. Jumlah peserta UN
Provinsi dengan jumlah peserta terbesar pada periode kedua Jawa Tengah
(80.627), Jawa Timur (44.850, Jawa Barat (33.055), Nusa Tenggara Timur
untuk Paket A 252, Paket B 1.807, Paket C 8.720. Jumlah totalnya, 10.779
peserta. Tingkat kelulusan UN untuk Mei-Juni 2006 secara nasional kecuali DIY
dan Kabupaten Klaten untuk Paket A 84,28, Paket B 88,3, Paket C IPS 75,26 dan
Klaten diundur, karena gempa. Tingkat kelulusan di DIY untuk paket C IPS
melaksanakan try out di Perguruan Gajah Mada Jalan Bunga Kenanga Medan
Selayang. Try out tiga hari ini dimaksudkan menguji kemampuan sebelum
Try out bagi peserta pendidikan luar sekolah yang didominasi anak putus
sekolah dalam paket belajar B setara SMP dan C setara SMA oleh PKBM
Emphaty dihari pertama menguji materi PPKN dan Matematika dengan jumlah 50
dan 30 soal ujian. Pelaksanaan try out ini langsung kepala cabang dinas
kelulusan PKBM Emphaty dapat mencapai hasil serupa seperti tahun lalu. “
Tahun lalu lulus 100 persen dimana meluluskan 54 siswa Paket B dan 5 siswa
Dilihat dari jumlah peserta yang begitu banyak dan antusiasnya peserta
kita sadar akan pentingnya pendidikan dan memiliki harapan untuk hidup lebih
baik. Karena tidak adanya akses dan faktor sosial ekonomi, sosial budaya, dan
dapat melanjutkan pendidikan dan juga mengurangi angka anak putus sekolah.
Disisi lain program ini membantu mereka yang benar-benar tidak mampu dalam
hal ekonomi untuk mendapatkan pendidikan juga status sosial yang lebih baik.
Karena salah satu sasaran program pendidikan kesetaraan adalah mereka yang
pendidikan kesetaraan yang menjadi lokasi penelitian penulis. Selain itu juga yang
penelitian ini perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang diteliti. Berdasarkan
kedepan.
kesetaraan.
BAB I : PENDAHULUAN
melakukan penelitian
penelitian
Beserta analisisnya
BAB VI : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
bahwa suatu proses interaksi diantara merancang dan menentukan sasaran yang
diinginkan.
Lebih jauh Van Meter dan Van Horn dalam Wahab (1990:51)
II.1.2. Program
tujuan itu.
dilalui.
masyarakat merasa ikut dilibatkan dan membawa hasil dari program yang
dilaksanakan.
implementasi.
kegiatan bagian dari program, dan program merupakan penjabaran dari strategic
objectives dan strategic initiatives. Oleh karena itu, eksekutif harus menyadari
struktur organisasi pemerintah sebenarnya dapat dilihat dari tiga sudut pandang,
yakni:
pusat).
(1990:49).
dalam upaya mereka untuk memberikan pelayanan atau untuk mengubah perilaku
Pendidikan adalah usaha sadar dan terus menerus oleh manusia dalam
pendidikan ada pada nilai-nilai kejujuran dan keberanian. Seperti tertuang dalam
peryataannya:
mengatakan pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
perubahan zaman.
tinggi.
progam Paket A Setara SD/MI, Paket B Setara SMP/MTs dan Paket C Setara
yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B dan
Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang
ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan
pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas
pekerjaan.
1. Progam Paket A
nonformal setara SD/MI bagi siapapun yang terkendala kependidikan formal atau
Pemegang ijazah Progam Paket A memiliki hak eligibilitas yang sama dengan
2. Progam Paket B
dasar. Pemegang ijazah Progam Paket B memiliki hak eligibilitas yang sama
3. Progam Paket C
menengah. Pemegang ijazah Progam Paket C memiliki hak eligibilitas yang sama
professional.
• Meningkatkan mutu daya saing lulusan serta relavansi program dan daya
1. Penduduk usia tiga tahun diatas usia SD/MI (13-15 tahun) untuk
Paket A dan tiga tahun diatas usia SMP/MTs (16-18 tahun) untuk
Paket B.
pekerja lainnya.
komponen mata pelajaran baik yang diujikan pada ujian nasional (UN) maupun
dalam kompetensi yang terdiri dari standar kompetensi (SK) dan kopetensi dasar
(KD) pada tingkat atau semester. Standar kopetensi dan kopetensi dasar
Kopetensi (SKK) yang menujukkan satuan kompetensi yang dicapai oleh peserta
ditetapkan oleh dinas yang bertanggung jawab dibidang pendidikan sesuai dengan
2. Kualifikasi Akademik
dan Paket C. Namun untuk tidak daerah yang tak memiliki sumberdaya
manusia (SDM) yang sesuai, pendidikan minimal D-II dan yang sederjat
b. Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/MTs untuk Paket B dan guru
pelajaran keterampilannya.
perpustakan.
masyarakat yang:
masyarakat yang:
c. Putus SMP/MTs
masyarakat yang:
1. Tempat Belajar
yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti
Masyarakat (SKB), mesjid, pusat-pusat majlis taklim, gereja, balai desa, kantor
2. Adminitarsi
II.3.9. Pengelolaan
2. Proses Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksnaan
jadwal kegiatan.
kelompok.
c. Pasca Pembelajaran
tinggi.
usaha.
II.3.10. Pembiayaan
dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
swadaya masyrakat dan sumber dana lain yang sah dan tak mengikat. Diantra
d. Honorarium penyelengara.
Pendidikan.
4) Intruksi Persiden :
Tahun
Aksara
Paket B
program kesetaraan.
yang dialami oleh peserta didik dan yang diberikan oleh tutor, sehingga
Peran tutor yaitu untuk membetulkan konsep yang ada pada peserta didik
maupun masyarakat.
PEDAGOGI ANDRAGOGI
Kategori Usia Peserta Anak Orang Dewasa
Didik
Konsep Diri Bergantung Lebih Mandiri
Pengalaman Pengalaman yang dapat Pengalaman lebih unik,
dijadikan sumber belajar yang dapat dijadikan
lebih terbatas sumber belajar lebih
kaya.
Kesiapan Belajar Bergantung pada Diorentasikan pada tugas
ketertarikan sesuai rasa peran dan fungsinya
ingin tahu, perkembangan dimasyarakat.
fisik, dan emosinya
Orientasi Belajar Lebih berpusat pada Segera menerapkan
subjek, bila tutornya tidak pengetahuan dalam
menarik perhatiannya permasalahan yang
akan kurang, menunda dihadapinya. Bergeser
penerapan pegetahuan dari berpusat pada subjek
keberpusat lebih pada
masalah.
harus terkait dengan lingkungan dimana peserta didik hidup dan bekerja.
pendidikan nonformal yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat atau ormas,
Ia adalah tempat atau pusat belajar masyarakat; oleh, dari dan untuk masyarakat
yang netral dan fleksibel. PKBM sebagi lembaga pendidikan nonformal, yang
Paket C yang dilaksanakan oleh Yayasan Empahaty medan yang beralamat Jl.
Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dengan undang-undang. Ini tercantum dalam UUD 45 Pasal 31 disini
tertulis bahawa setiap warga negara berhak dapat pendidikan dan warga negara
Dan lebih jauh diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
adalah mereka yang tidak merasakan pendidikan formal karna berbagai alasan.
Dalam hal ini Yayasan Emaphaty medan bekerja sama dengan dinas
pendidikan dan pemerintah daerah sebagai pengawas dan penyalur dana demi
kesetaraan.
dibawah ini:
Pendidikan
Nonformal
Masyarakat luas
PKBM
EMPHATY
Program Progam
Paket B Paket C
Warga Belajar
mendasar dan penyamaan persepsi tentang apa yang diteliti serta menghindari
pemerintahan.
peneliti akan tahu pengukuran suatu variable, sehingga ia dapat mengetahui baik
• Program Paket B
• Program Paket C
Pendidikan Kesetaraan
METODE PENELITIAN
Ada pun tipe penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu suatu
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai mana adanya
(Nawawi, 1990:63).
Jl. Jamin Ginting No. 807 Padang Bulan Medan Kel. Beringin. Alasan penulis
memilih lokasi ini, karna Yayasan Emphaty Medan memiliki warga belajar di
pendidikan kesetaraan juga melakukan proses belajar dengan rutin. Dimana juga
yang diteliti. Peneliti di penelitian ini menentukan informan sebagai sumber data
Adapun yang menjadi criteria informan dalam penelitian ini antara lain:
• Informan yang menjadi sumber data adalah pimpinan, staf dan pekerja
• Informan lain sebagai sumber data adalah warga belajar yang menjadi
2.Data Sekunder
yang ada baik yang diperoleh dari buku-buku, majalah, artikel, jurnal
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik
dengan manual. Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dan
observasi.
beralamat di Jalan. Jamin Ginting No. 807 Padang Bulan Medan Kel. Beringin.
Dalam hal ini penulis akan menggambarkan lokasi penelitian yang meliputi
sejarah singkat lembaga, lokasi lembaga struktur organisasi, sarana dan parasarana
beraktifitas dan penghidupan dijalan. Lembaga ini muncul disaat pendiri yayasan
mengadakan investigasi dan melihat tingkat persaingan hidup serta banyak anak
turun kejalan akibat keris ekonomi yang berkepanjangan dan adanya PHK oleh
pihak perusahaan.
November oleh Lolita Pulungan SH. Kemudian berubah pada tanggal 5 April
2002 oleh Merci Rumiris SH, yang didirikan oleh Drs Bukti Nainggolan (USU),
Visi
eksploitasi yang terjadi pada anak harus segera dihentikan dan setiap
Misi
B. Staff Ahli :
• Dra. Ria Manurung M
• Drs. Adri Sembiring
• Swanto, SH
• M. Silaban
Staf Administrasi
Tiur MN Ssos
Pengelola
Electa S. Sos
Warga Belajar
Sumber: Yayasan Emphaty Medan
2. Tahun 2000
- Penanganan anak jalanan sebanyak 30 orang
- Pemberian sembako dan pengobatan gratis bekerja sama
dengan PSM Sumut
3. Tahun 2001
- Penanganan anak jalanan sebanyak 200 orang bekerja sama
dengan dinas sosial Sumut
- Pemberian beasiswa sebanyak sebanyak 130 orang anak
jalanan bekerjasama dengan Dinas Sosial
- Pemberdayan orng tua anak jalanan bekerja sama dengan
Dinas Sosial
- Pelatihan bidang kesehatan bekerja sama dengan koalisi
untuk Indonesia sehat
4. Tahun 2002.
- Penanganan anak jalanan sebanyak 200 orang bekerja sama
dengan Dinas Sosial
- Pelatihan ketarampilan bagi pemuda pengganguran untuk
dapat mandiri sebanyak 20 orang bekerja sama dengan
Dikrakernas
- Pemberdayan usaha bagi anak jalanan bekerjasama dengan
Dinas Sosial
- Program Life Skill (Kursus menjahit, perbengkelan,
elektonika) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota
Medan
- Pelatihan SDM bekerjasama dengan PPAI
- Pembagian sembako bagi keluarga miskin bekerjasam
dengan PSM SUMUT Gereja GBKP, HKBP, dan GBI
Bethany Milenium Plaza
6. Tahun 2004
7. Tahun 2005
8. Tahun 2006
BINANIKA Medan.
• Warga miskin.
• Prumnas Simalingkar
Sarana dan prasana adalah unsure yang sangat mempengaruhi tujuan dari
oraganisasi tidak terlepas dari pengaruh sarana dan parasana suatu organisasi.
Adapun yang menjadi sarana dan prasaran yang ada di yayasan emphaty
Table 1
Sarana Yayasan Emphaty Medan:
No. Nama Jumlah
1. Kantor 1
2. Ruang Belajar 2
3. Perpustakaan 1
5. Ruang Tutor 1
7. Kantin 1
8. Dapur 1
meraih cita-citanya. Namun ini tidak lah mudah untuk digapai karena banyak
faktor yang harus dipenuhi. Salah satu faktor yang utama adalah ekonomi, faktor
ini tak semua anak bisa memenuhinya sehingga banyak anak yang harus
tua dengan turut serta bekerja., sehingga mereka harus mengorbankan pendidikan.
dan secercah harapan untuk menjawab kondisi anak-anak yang tidak dapat
merasakan pendidikan formal. Berangkat dari realita ini pusat kegiatan belajar
mutlak bagi suatu bangsa atau negara, jika ingin berpartisipasi aktif dalam
manusia Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya, yang salah satu upaya-
nonformal, pemerintah dalam hal ini Direktorat jendral pendidikan luar sekolah
program yang salah satu diantarnya adalah pendidikan kesetaraan yang terdiri atas
(SMA).
Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C,
Mempunyai hak egibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftarkan pada satuan pendidikan yang
lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak egibilitas yang setara
mereka yang tergolong kurang beruntung, baik dari aspek ekonomis, geografis,
dan sosial budaya. Oleh karna itu, aspek akademis dan kecakapan hidup dalam
intergrasi.
untuk bekal mencari nafkah dan melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dalam
Yayasan Emphaty sebagi salah satu lembaga yang ikut serta mengelola
masyarakat Emphaty Medan telah terbentuk. Sejak itu telah banyak warga belajar
buruh pabrik dengan menggunakan ijazahnya. Seorang warga belajar yang telah
lulus Paket C bernama Norma boru sinaga yang telah lulus dari ujian nasional
untuk tingkatan SD saja. Semisal pun kalau ada yang mendaftar Paket A ke
PKBM Emphaty kami terima, tapi kami alihkan ke PKBM Pakpak Mandiri yang
PKBM Empahaty Medan yakni program Paket B dan Paket C memiliki warga
belajar yang cukup banyak. Bahkan kapasitas ruko yang tidak terlalu besar kurang
lebih hanya 5x15 meter tidak mampu menampung warga belajar yang mencapai
126 warga belajar dari Paket B dan Paket C dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3.
Program Paket B digabung dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 mejadi satu dalam
“Kami tidak bisa menyewa gedung lagi karna keterbatasan dana yang diberikan
dari dinas pendidikan. Sedangkan sewa gedung ini saja sudah berat dimana kami
harus bayar 12 juta pertahun dan anggaran untuk itu tidak ada…”
dasar. Pemegang ijazah Program Paket B memiliki hak egibilitas yang sama
tahun dengan prioritas usia 16-18 tahun, kecuali bagi peserta didik yang
• Putus SMP/MTs
Sayrat adminitrasi yang harus dipenuhi warga belajar yang mengikuti Program
Medan ada sekitar 44 orang yang tergabung antara kelas 1, kelas 2, kelas 3 yang
dilihat dari berapa lama tamat dari sekolah dasar (SD), jika anak yang baru tamat
dari sekolah dasar (SD) mereka ditempatkan di kelas 1. Mereka yang dua tahun
tamat dari sekolah dasar mereka ditempatkan di kelas 2. Mereka yang berada
dikelas 3 adalah mereka yang telah tamat sekolah dasar (SD) tiga tahun atau lebih.
Warga belajar yang berada di kelas 1 biasanya mereka adalah anak yang
baru tamat dari sekolah dasar formal, namun karna faktor ekonomi mereka tidak
mampu melanjutkan SMP formal mereka mengambil jalur nonformal yang tanpa
harus membayar uang pendaftaran lagi. Salah seorang anak yang menjadi warga
“Bapak aku gak mampu membiyayai uang sekolah, karna kami banyak bang dan
Dan mereka yang berada di kelas 2 dan kelas 3 biasanya mereka adalah anak-
anak yang putus sekolah dari sekolah-sekolah formal. Namun ada juga diantara
mereka sudah lama tamat dari sekolah dasar (SD) karena berbagai alasan
kemudian tidak melanjutkan ke kejenjang yang lebih tinggi dijalur formal sekolah
menengah pertama (SMP). Berbagai alasan mereka masuk pusat kegiatan belajar
“Aku dipecat dari sekolah karna sering cabut, kemudian ada kawan yang ngajak
sekolah disini yang aku ikut aja bang, karna mamak pun nyuruh sekolah lagi”
Warga belajar yang ada di Yayasan Emphaty Medan tidak hanya mereka yang
tiadak mampu ekonominya, tetapi berapa dari mereka adalah anak-anak putus
sekolah bukan karna tidak mampu melainkan karna dipecat dari sekolah formal
Ada juga warga belajar seorang atlit angkat besi bernama Dodi yang masuk Pusat
“Aku butuh ijazah karana pengurus kami minta untuk direkomendasikan untuk
sudah bekerja dan mereka sangat jarang mengikuti proses belajar bahkan hanya
Pihak yayasan memaklumi hal ini seperti yang dikatakan Pak Bukti Nainggolan:
“Kami tidak bisa melarang mereka untuk harus mengikuti proses belajar, mau
Tabel 3
DAFTAR NAMA WARGA BELAJAR KEJAR PAKET B
PKBM EMPHATY TAHUN 2007/2008
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu, bahwa sebagian besar
diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Moh. Surya, 1997).
pusat kegiatan belajar masyarakat. Mereka dibekali dengan ilmu pengetahuan dan
kecakapan hidup (life skill). Jadwal belajar Paket B yang dilakukan di Yayasan
Emphaty Medan adalah setiap hari senin hingga kamis yang dimulai dari jam
8.00-12.00 WIB. Mata pelajaran yang diberikan sama dengan formal yakni IPS,
pembelajaran warga belajar diberi konseling dan bimbingan anak ini dilakukan
guna memotivasi warga belajar. Setiap Jumat dilakukan ceramah agama muslim
dan Sabtu dilakukan ceramah agama Kristen. Selain itu mereka juga diberiakan
belakangnya adalah anak putus sekolah dan anak jalanan, maka kami
karna tidak dipaksakan bagi warga belajar, hanya berapa warga belajar saja yang
mengikuti ceramah agama dan tidak setiap minggu dilakukan. Bila les komputer
Seperti yang di ungkapkan salah satu warga belajar Mustika Nurpandi kepada
penulis, mengatakan:
“Kalau les komputer aku suka, aku pengen bisa gimana main komputer bang…”
menengah. Pemegang ijazah Progam Paket C memiliki hak eligibilitas yang sama
Peserta didik program Paket C Setara SMA/MA adalah warga masyarakat yang:
• Seleksi melalui wawancara atau tes tertulis yangt dilakukan oleh tutor atau
berdasakan ijazah saja untuk dimana calon peserta didik ditempatkan pada kelas
berapa. Warga belajar yang sudah tamat dari pendidikan formal atau nonformal
setara SMP/MTs selama tiga tahun atau lebih ditempatkan pada kelas 3 dan bagi
mereka tamat dari pendidikan formal atau nonformal baru satu atau dua tahun
Medan sering dimanfaatkan orang yang hanya mencari ijazah demi kepentingan
tertentu. Ada dari mereka berani bayar sampai 1.000.000 hingga 1.500.000 rupiah.
Biasanya mereka tidak mengikuti proses belajar hanya mengikuti ujian nasional
pendidikan kesetaraan saja. Pihak pengelola memanfaatkan ini sebagi uang masuk
sampingan dari dana anggaran pemerintah. Hal seperti ini udah menjadi rahasia
umum di PKBM yang ada di Medan bahkan pihak dinas pendidikan mengetahui
hal ini. Dalih dari pihak pengelola adalah keterbatasan dana yang diberikan oleh
penulis:
“Selama ini hanya Paket B saja yang dibiyayai oleh pemerintah daerah, kalau
Paket C itu gak ada biayanya dari pemerintah daerah. Kalau Paket C itu dari
mereka yang mau mengikuti pendidikan kesetaraan program Paket B dan Paket C.
besarnya biaya yang harus mereka keluarkan sebesar 500.000 hingga 1.500.000
rupiah. Biasanya ini dipatokan bagi mereka yang hanya mengikuti ujian nasional
Biasanya mereka punya kebutuhan akan ijazah untuk kepentingan sesuatu dan
mereka lakukan dengan jalan pintas. Seperti seorang bapak bernama Kabister
Girsang yang berasal dari desa Sumbul. Bapak tersebut membutuhkan ijazah
“Warga meminta Saya menjadi Kepala Desa. Namun Saya tidak memiliki ijazah
dan kebetulan Saya mengenal Pak Bukti, Dia menyuruh Saya mengikuti ujian
Ada juga seorang bapak bernama Abdul Rahmat seorang kader partai yang mau
menjadi anggota dewan namun terbentur karma tidak memiliki ijazah. Dengan
Jadwal belajar untuk Paket C sama dengan Paket B namun hanya mata
pelajaran yang berbeda. Warga belajar Paket C juga masuk mulai pagi hari.
Kecakapan hidup untuk Paket C di berikan berupa les komputer bekerja sama
Tabel 6
JADWAL BELAJAR
KEJAR PAKET C SETARA SMA
PKBM EMPHATY TAHUN AJARAN 2007 / 2008
NO HARI JAM MATA PELAJARAN
Medan di sebut tutor. Jumlah tutor yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Emphaty berdasarakan data dari yayasan ada sekitar 14 orang tenaga pengajar
(tutor). Tutor yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Emphaty sebagian
berasal dari sekolah formal yang ada di Medan, mereka turut serta dalam proses
pembelajaran warga belajar. Namun ada juga yang menjadi tutor tetap yang
medan.
Tutor yang ada di pusat kegitan belajar masyarakat direkut oleh Pimpinan
belajar masayarakat masih memilikki hubungan saudara dan juga anggota dari
Seperti yang dikatakan pak B. Panjaitan BA seorang guru formal di SMP kepada
“Saya mengajar disini hari kamis dan selasa karna gak ngajar di sekolah formal,
Berbeda dengan pak B. Damanik salah satu tutor dan merupakan tutor tetap yang
“Mengajar disini karna diminta oleh Pak Bukti, karna kami satu gereja. Dan
sebelum mengajar disini saya sudah mengajar di PKBM AMUBA jadi saya tau
betul seluk beluk bagaimana mengenai pendidikan kesetaraan ini. Dan warga
belajar masyarakat Emphaty Medan, Penulis melihat hal pertalian saudara yang
belajar tersebut.
berbagai kemampuan.
yaitu:
• Tutor memberi peluang dan waktu yang cukup bagi setiap peserta
pembelajaran.
pembelajaran.
peserta didik.
yang belum dikuasai peserta didik melalui ujian teori dan praktek.
nilai-nilai masyarakat.
didiknya.
Pendidikan Kesetaraan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pusat dan pemerinta daerah
(PEMDA).
kesetaraan (UNPK). Sejak tahun 2006 PKBM EMPHATY telah meluluskan 203
warga belajar paket c dan 186 paket b. Pusat kegiatan belajar masyarakat
diikuti beberapa pusat kegiatan belajar masyarakat yang ada di Medan, yaitu
PKBM EMPATHY Medan pada tahun 2007 sebanyak dua kali, tahap pertama
tahap pertama Paket B sebanyak 75 orang yang tidak lulus ada 3 orang, peserta
Paket C sebanyak 104 orang yang tidak lulus ada 15 orang. Tahap kedua jumalah
peserta paket b 52 orang dan paket c 45 orang, ujian tahap kedua belum ada hasil
Medan Selayang.
Ketiadak lulusan warga belajar sebagian besar dikarenakan ketidak hadiran dalam
tercapainya standar nilanya, standar yang harus dipenuhi peserta adalah minimal
4,75 dalam setiap mata pelajaran yang di ujikan. Tidak adanya ruangan
Mata pelajaran yang di ujikan sama dengan formal. Paket B yang di ujiankan
PPKN, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Ingris Paket C untuk
IPS mata pelajaran yang diujikan adalah PPKN, Bahasa Indonesia, Sosiologi, Tata
Negara, Ekonomi, dan Bahasa Inggris. Peserta harus meraih nilai 4,75 setiap mata
pelajaran dan nilai terendah harus minimal 4,30 dengan nilai komulatif 28,50
peserta didik, ini dilakukan agar peserta didik lulus. Dalam hal ini dibentuk tim
untuk khusus melakukan tugas ini bisanya dilakukan dua orang untuk
juga kepada pengawas yang berasal dari lembaga sendiri. Kondisi ini juga
diketahui orang dinas pendidikan dari kecamatan sebagai tim kepanitian ujian.
biasanya peserta mengikuti try out ini dilakukan seminggu sebelum ujian nasional
pendidikan kesetaraan, try out dilakukan dengan tujuan melatih warga belajar
supaya mahir melingkari soal dan tata cara pengisian lembaran jawaban
Pusat kegiatan belajar masyarakat emphaty meminta biaya ujian dari warga
belajar untuk Paket B 100.000 rupiah dan paket C 150.000 rupiah. Ini dilakukan
Menurut Pak Bukti Pimpinan yayasan kenapa menarik dana dari warga belajar,
saat wawancara:
“Kita tak punya dana untuk biaya oprasional saja kita kurang, dimana kita harus
sewa gedung dan bayar pengawas, sedangkan biaya oprasional yang diberikan
mengawasi jalan ujian dan mengurus kebutuhan ujian, berupa tempat ujian dan
daftar peseta ujian. Kepanitian ini berasal dari PKBM penyelengara, PKBM yang
ikut serta, pihak sekolah dimana ujian diselenggarakan dan juga pihak dari dinas
pendidikan kecamatan.
Tabel 9
Daftar Nama Panitia Penyelenggara dan Monitoring
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C
Periode Pertama Tahun 2007 di Kecamatan Medan Selayang
No Nama Jabatan Dalam Dinas Jabatan Dalam
Kepanitian
1 Sadariah, SH, MM Kepala Cabang Dinas Ketua
Pendidikan Medan Selayang
2 H. Paimo, SH Kepala Cabang Dinas Wakil Ketua
Pendidikan Kecamtan Amplas
3 Antonius Y. M.S.Pd Kepala SMU YP Gajah Mada Seketaris
Medan Selayang
4 Electa S.Sos Pengelola PKBM EMPHATY Bendahar
baru bisa diterima warga belajar Desember ini. Bahkan untuk mengetahui lulus
atau tidaknya baru bisa diketahui dua bulan setelah ujian nasional pendidikan
pendidikan kota Medan, itupun bisa setelah peserta didik dinyatakan lulus dari
wawancara:
jika tidak ada dana bisa dipastikan program akan sulit terlaksana. Pendanaan
kegiatan belajar masyarakat EMPHATY Medan sebesar 19. 480.000 rupiah untuk
tersebut hanya untuk 20 orang Paket B. Sedangkan untuk Paket C pusat kegiatan
sedang kan untuk paket c sebesar 1.516.360 rupiah. Melihat jumlah besaran dana
oleh sebab itu PKBM EMPHATY meminta dana dari warga belajar sebesar
“Dana yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk membiayai warga belajar
yang banyak ini, sedangkan kami hanya dapat dana hanya Paket B itu pun hanya
buat 20 orang…”
Tabel 10
REKAPITULASI ANGGARAN DANA
BIAYA OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP)PROGRAM
KESETARAN PAKET B
PKBM EMPHATY TA. 2007/2008
NO PROGRAM KEGIATAN VOL. SATUAN SATUAN JUMLAH
BIAYA BIAYA
• Bantuan ATK WB
01 Bantuan Warga Belajar 4.600.000
• Bantuan Motivasi WB
20 Orang 120.000 2.400.000
• Bantuan
WB dan tutor
administrasi 1 Lbg 220.000 220.000
Tabel 12
REKAPITULASI ANGGARAN DANA
UNPK PAKET B SETARA SMP PERIODE I TAHUN 2007
KECAMATAN MEDAN SELAYANG
NO URAIAN VOL. JUMLAH TOTAL
(Rp) (Rp)
01 Pengisian pengiriman data calon peserta UN 75 orang 150 11.250
ke penyelenggara UN Tk. Kab/Kota
02 Pengambilan Bahan UN ke Penyelnggara UN 1 kec 50.000 50.000
Tingkat Kab/Kota
03 Pengiriman LJUN ke kab/Kota 1 kec 50.000 50.000
04 Operasional Penyelenggara UN 1 kec 75.000 75.000
05 Pengadaan bahan pendukung UN 1 lbg 10.650 10.650
06 Pengisian kartu Peserta UN 75 orang 100 7.500
07 Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi 1 kec 100.000 100.000
penyenggara UN
08 Pengawasan Pelaksanaan UN di Kec. Medan 1 orang 75.000 75.000
Selayang
09 Honor Pengawas UNPK Paket C IPS 6 orang 3 hari 25.000 450.000
10 Honor Panitia Kecamatan 7 orang 20.000 140.000
11 Penyusunan dan pengiriman laporan 1 lbg 50.000 50.000
12 Pengambilan blanko ijasah & SKHUN 1 lbg 50.000 50.000
Total Rp.
1.069.400
PENUTUP
VI.1 KESIMPULAN
pendidikan kesetaraan.
dinas pendidikan. Namun kwantitas tutor masih kurang dilihat dari jumlah
menjadi pioritas sasaran pendidikan kesetaraan baik dari segi umur dan
ekonomi.
ruangan sudah melebihi kapasitas dilihat dari jumlah warga belajar yang
Nawawi, Hardi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada Universitas Press,
Yokyakarta,1991.
Sumber-sumber lain
(http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=110011)