SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GENAP, 2008/2009
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
LEMBAR PERNYATAAN
adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari hasil
karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi ini,
saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Paskah Aprianti
NIM 051301067
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori
pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”, sebagai salah satu syarat
Utara.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari banyak pihak maka
penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan
kepada:
1. Prof. dr. Chairul Yoel. Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikologi USU.
penelitian ini.
kepada saya.
7. Sahabat-sahabat (Maria, Yoland, Nita, Icha, Elsa, Ika, Ezra, Nova, Nani,
Yulinda, Anggi, Afni, Ela, Yani, Yessy, Novi, Vera, Almh. Nur Anzelima,
Psikologi.
8. Para subjek penelitian yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
9. Semua sahabat dan pihak yang telah terlibat dalam penyusunan penelitian ini,
Seluruh isi skripsi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Penulis
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. .vi
LAMPIRAN ........................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................9
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................9
D. Manfaat Penelitian.............................................................................9
E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 10
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
E. Rancangan Penelitian ...................................................................... 40
F. Alat Ukur dan Instrumen ................................................................. 41
G. Prosedur Eksperimen ....................................................................... 44
H. Metode Analisis Data ...................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 68
LAMPIRAN ........................................................................................................... 73
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perbedaan tahap memori 18
Tabel 2 Rancangan penelitian 40
Tabel 3 Skor mentah dan skor standar 43
Tabel 4 Gambaran subjek penelitian berdasarkan kapasitas kemampuan memori
yang diperoleh melalui hasil tes inteligensi 51
Tabel 5 Norma dalam pengkategorisasian 52
Tabel 6 Gambaran subjek penelitian berdasarkan kategorisasi kemampuan
Memori 53
Tabel 7 One sample kolmogorov smirnov 54
Tabel 8 Levene test 55
Tabel 9 Deskripsi nilai rata-rata hasil tes ingatan 56
Tabel 10 Uji t 56
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Tahapan memori 15
Gambar 2 Kerangka penelitian 33
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Subjek Penelitian 73
Lampiran 2 Data Kelompok Kontrol 74
Lampiran 3 Data Kelompok Eksperimen 75
Lampiran 4 Data Berpasangan 76
Lampiran 5 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 77
Lampiran 6 Uji Normalitas Kelompok Kontrol 78
Lampiran 7 Uji Homogenitas 79
Lampiran 8 Uji t 80
Lampiran 9 Prosedur Penelitian 81
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu hidup di dunia yang penuh dengan informasi yang terdiri dari
pemandangan, suara, bau, dan rasa yang mengelilinginya setiap waktu. Informasi
masuk ke dalam pikiran melalui alat indra dan sebagian besar dari informasi yang
masuk dengan segera dibuang tanpa disadari oleh individu. Sedangkan beberapa
informasi disimpan di dalam memori untuk beberapa saat dan kemudian dilupakan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
namun ada juga beberapa informasi yang tetap dapat tersimpan di dalam memori
Setiap kata-kata yang diucapkan serta semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi
memori, proses kehidupan manusia tidak akan berlangsung. Memori atau yang biasa
disebut dengan kemampuan mengingat merupakan suatu hal yang fenomenal karena
memori manusia mampu menyimpan informasi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Selain itu, memori juga dianggap sebagai sumber pengetahuan karena semua materi
tersimpan di dalam memori (Spear & Riccio, 1994). Tulving dan Craik (dalam
Kehidupan individu selalu diwarnai oleh proses belajar dan proses belajar
tersebut tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya memori. Jika individu tidak
dapat mengingat pengalaman yang terjadi dalam kehidupannya maka individu tidak
akan dapat melakukan proses belajar. Bahkan dalam melakukan komunikasi sosial
proses belajar tidak akan ada hasilnya jika individu tidak dapat mengingat. Passer
dan Smith (2007) mendefinisikan belajar sebagai proses yang dilakukan untuk
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
beberapa peranan penting memori dalam proses belajar, di antaranya adalah memori
Individu sebenarnya telah menggunakan memori ketika masih bayi namun bayi
bayi belum seefektif memori pada orang dewasa (Spear & Riccio, 1994). Piaget
(dalam Papalia, 2004) menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada awal
perkembangan struktur otak yang belum sempurna. Struktur otak akan semakin
informasi yang telah dipelajari atau yang biasa disebut dengan lupa. Lupa tentu saja
pernah dan bahkan sering dialami oleh individu, tidak terkecuali pada mahasiswa.
Pada penelitian yang dilakukan Graff (dalam Hunt & Ellis, 2004) membuktikan
bahwa pada tugas-tugas yang memerlukan memori eksplisit partisipan yang berusia
belasan hingga dua puluhan memiliki kemampuan memori yang lebih baik.
Sementara pada tugas-tugas yang memerlukan memori implisit tidak ada perubahan
dalam rentang kehidupan. Mahasiswa berada pada rentang usia subjek penelitian
yang dilakukan oleh Graff. Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Hopkins
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
yang telah diucapkan, dan 42 % responden sering lupa dengan wajah seseorang.
Buzan (2002) menyatakan bahwa sebagian besar individu hanya mampu mengingat
kurang dari 10 % nama-nama orang yang telah mereka temui dan sebagian besar
individu melupakan lebih dari 99 % nomor telepon yang diberikan pada mereka.
Penelitian ini membuktikan bahwa fenomena lupa merupakan hal yang sangat dekat
Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa. Lupa dapat terjadi
karena adanya informasi baru yang mengganggu informasi yang telah ada di dalam
memori. Selain itu, faktor waktu juga dapat menyebabkan individu menjadi lupa
Mahasiswa merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam pengembangan
negara dan para mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam proses belajar
mana mereka dihadapkan pada suatu lingkungan pendidikan baru yang sangat jauh
menggunakan asumsi, dan menggunakan cara pandang baru terhadap dunia. Selain
itu, perubahan dalam hal kurikulum juga membuat mahasiswa harus menggunakan
cara berpikir yang baru. Zaman yang penuh dengan teknologi dan informasi juga
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
merencanakan proses belajar yang tepat, salah satunya dengan menggunakan metode
Peningkatan memori tentu saja merupakan hal yang sangat vital, khususnya
dalam dunia pendidikan. Individu harus dapat memasukkan informasi yang berguna
saat ujian khususnya, individu harus dapat mengingat kembali materi-materi yang
telah dipelajari. Kenyataannya, memori sering kali dapat bekerja dengan lancar
dalam situasi-situasi yang tidak resmi namun dalam ujian hanya kadangkala saja
memori dapat menunjukkan hasil yang baik. Beberapa pelajar khususnya mahasiswa
juga mengalami berbagai hambatan selama proses belajar terutama pada saat
menghadapi ujian. Mereka merasa takut, tegang, dan bingung selama berminggu-
minggu atau hari-hari menjelang ujian berlangsung. Saat pertama kali menghadapi
kertas ujian, kegugupan sangat dirasakan di mana mereka akan membaca dengan
masalah yang ditanyakan. Beberapa dari mereka ada yang menghabiskan lima belas
sampai tiga puluh menit dari satu jam ujian untuk menulis catatan-catatan acak,
menggaruk kepala, mengerutkan dahi, dan berusaha mengingat semua yang mereka
pengetahuan dan informasi yang telah mereka miliki (Buzan, 2002). Maka untuk itu
memori agar pemrosesan informasi berjalan dengan efektif dan pengetahuan yang
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Salah satu metode peningkatan memori yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan humor. Penggunaan humor dalam proses belajar dan mengajar dapat
memberikan pengembangan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan, yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli
dilakukan oleh Cossairt dan Jacobs (1998) menyatakan bahwa penggunaan humor di
dalam ruangan kelas dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting bagi para
tenaga pengajar. Humor memberikan efek yang positif pada program pendidikan
materi-materi yang telah dipelajari, dan memberikan energi bagi tenaga pengajar dan
anak didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari
humor dapat meningkatkan memori karena humor dapat menimbulkan arousal yang
Penelitian yang dilakukan oleh Sabato dan Gruner (dalam Sabato, 1985)
Smith, 2004) menyatakan bahwa stimulus positif seperti humor dapat memicu
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Carlson (2001) juga menemukan efek yang sangat besar dalam memori ketika
terhadap memori dalam dunia pendidikan juga dirasakan oleh beberapa mahasiswa
“Aku biasanya sebelum belajar untuk ujian baca komik atau nonton film-film
yang lucu dulu baru belajar. Rasanya lebih cepat aja nangkapnya kalau baca
komik atau nonton yang lucu itu. Jadi belajarnya lebih enak dan lebih cepet.
Namanya juga mahasiswa, pasti maunya ingatannya itu kuat jadi ga gampang
lupa, apalagi kalau ujian.”
K. T. Purba (Komunikasi personal, 3 November 2008)
“Iya, kalau lagi nonton film lucu, pasti yang lucu-lucu lebih mudah untuk
diingat. Terus kejadian sehari-hari yang lucu juga pasti selalu diingat. Kalau
dosen yang ngajar pake lawak-lawak gitu jadi lebih gampang untuk diingat,
apalagi kalau dijadikan perumpaan gitu. Ada materi yang diumpamakan dengan
hal-hal lucu, pasti lebih mudah diingat. Kalau soal slide yang lucu-lucu udah
pasti lebih enak dilihat dan biasanya isi slidenya juga jadi lebih diperhatikan
dan gampang diingat. Kalau udah siap nonton kayaknya lebih enak aja, lebih
masuk kalau masuk belajar. Maunya si dosen-dosen kalo ngajar juga ya
slidenya dibuat lucu-lucu, pake animasi yang lucu pasti lebih enak suasananya
dan kayak yang tadi kubilang, lebih gampang diingat. Psikologi kan banyak
kali hapalan terus pake bahasa Inggris lagi jadi makin susah belajarnya.
Menurut aku sih perlulah ya cara-cara untuk meningkatkan memori jadi kalau
belajar ga cepet lupanya. Jadi beban belajar bisa agak berkurang gitu”.
E. Sitanggang (Komunikasi personal, 5 November 2008)
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memori, salah satunya adalah
perubahan fisiologis dan tingkah laku. Banyak individu yang tidak menyadari bahwa
emosi seringkali memberi pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan. Selain itu
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
emosi juga memberi energi dan berperan penting dalam komunikasi sosial (Papalia,
2004; Passer & Smith, 2007). Keadaan emosi individu akan mempengaruhi proses
intensitasnya pada saat berada pada emosi negatif. Hal ini akan mengakibatkan
pemrosesan informasi tidak berjalan dengan efektif dan berdampak pada memori
akan meningkatkan kadar glukosa pada otak. Peningkatan kadar glukosa pada otak
akan berdampak pada peningkatan memori (Clayton dalam Rathus, 2005; Sternberg,
2006). Powless dan Nielson (2004) menyatakan bahwa emosi positif dapat
itu, emosi negatif akan merangsang pengeluaran hormon stres kortisol yang akan
(Nadel dkk. dalam Lahey 2003). Pada proses pembelajaran tentu saja fokus
utamanya adalah pada emosi positif karena selain dapat memicu arousal, keadaan
emosi yang positif juga menimbulkan mood yang positif yang mana mood berperan
penting dalam proses pemahaman (Hunt & Ellis, 2004). Penelitian yang dilakukan
oleh Ellis (dalam Hunt & Ellis, 2004) menemukan bahwa siswa-siswa yang sedang
pemahaman mereka terhadap suatu masalah menjadi terganggu akibat mood yang
tidak efektifnya kemampuan individu dalam mengingat. Salah satu hal yang dapat
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
memicu emosi positif adalah humor. Humor dapat membangkitkan emosi positif,
baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelly, 2002; Taber, Redden, & Hurley,
2007).
Secara sederhana humor merupakan sesuatu hal yang lucu dan dapat membuat
individu tertawa dan merasa senang. Saper (dalam Franzini, 2001) mengartikan
humor sebagai aspek kognitif, afektif, dan estetik pada individu, stimulus, ataupun
peristiwa yang dapat membangkitkan rasa senang dan respon seperti tertawa ataupun
tersenyum.
Humor dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tayangan visual dan
termasuk dalam kategori cerita ringkas. Menurut Ross (1999), humor yang
dihadirkan secara visual memiliki efek yang lebih kuat namun bukan berarti humor
dalam bentuk lainnya tidak memiliki pengaruh. Tayangan humor yang merupakan
input sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input
sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif namun
belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori
masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses
input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan
amygdala yang berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini
emosi yang aktif telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor
emosi positif akan menstimulasi hipotalamus untuk mengontrol sistem endokrin yang
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
bertugas untuk mengeluarkan hormon yang akan meningkatkan kadar glukosa pada
otak dan berguna dalam peningkatan memori (Passer & Smith, 2007).
tayangan humor. Tayangan humor dalam penelitian ini hanya akan disajikan satu kali
saja. Setelah kelompok pertama selesai menonton tayangan humor maka kemampuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh tayangan humor terhadap
peningkatan memori.
D. Manfaat Penelitian
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
1. Manfaat Teoretis
Pendidikan.
2. Manfaat Praktis
memori.
c) Memberikan informasi kepada para tenaga pengajar agar dapat menerapkan cara-
mengingat.
e) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau referensi untuk
humor.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,
penulisan.
pembahasan.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Memori
1. Definisi memori
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Passer dan Smith (2007) menyatakan bahwa memori merupakan suatu proses
informasi tentang masa lalu. Memori adalah pengalaman mental yang dapat
Sternberg, 2006).
Morris dan Maisto (2005) menyatakan bahwa memori adalah kemampuan untuk
mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan dialami oleh individu. Hunt dan Ellis
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa memori adalah
informasi ataupun pengalaman masa lalu yang akan digunakan untuk kebutuhan di
masa sekarang.
Ada tiga proses pengolahan informasi yang dilakukan di dalam memori, yaitu:
a) encoding
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Rathus (2005) mengemukakan bahwa informasi dari dunia luar akan ditangkap
oleh alat indera dalam bentuk stimulus fisik dan kimiawi. Tahap pertama dalam
dapat diterima mental. Biasanya kode yang digunakan adalah kode semantik,
visual, dan akustik. Kode semantik didasarkan pada makna dan merupakan kode
yang dominan di dalam memori jangka panjang (long term memory). Kode
akustik didasarkan pada bahasa dan merupakan kode memori yang dominan
dalam memori jangka pendek (short term memory). Materi yang ada di dalam
kode akustik biasanya terdiri dari urutan huruf, angka, ataupun kata-kata yang
b) penyimpanan (storage)
c) pemanggilan (retrieval)
yang telah disimpan. Menurut Hunt dan Ellis (2004) proses pemanggilan ada dua,
Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk mengirim informasi menuju ke
memori jangka panjang (Atkinson & Shiffrin dalam Reed, 2004), yaitu:
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
b) Coding merupakan usaha yang dilakukan agar informasi dapat diingat dengan
Ada beberapa bagian otak yang berperan dalam pemrosesan informasi pada
memori, di antaranya adalah talamus, sistem limbik, dan cerebrum. Bagian otak
informasi sensori menuju korteks. Selain itu, talamus juga berperan dalam perhatian
dan pada saat tidur. Misalnya, talamus menyampaikan informasi sensori dari mata
struktur yang berfungsi untuk mengatur memori, motivasi, dan emosi. Sistem limbik
berada di dekat cerebrum. Ada tiga bagian, yaitu amygdala, hipocampus, dan
beberapa bagian dari hipotalamus. Amygdala terletak di bagian bawah dari sistem
limbik dan berbentuk seperti dua buah kenari kecil. Amygdala berfungsi untuk
mengatur emosi, proses belajar, dan memori. Passer dan Smith (2007) menyatakan
berfungsi untuk mengatur proses berpikir dan bahasa. Bagian permukaan cerebrum
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
yang berlipat dan berwarna abu-abu disebut dengan serebral korteks. Serebral
korteks berfungsi untuk mengatur sensasi, respon, proses berpikir, dan bahasa.
Serebral korteks terdiri dari dua buah hemisper, yaitu hemisper kanan dan kiri. Setiap
hemisper dibagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontal (terletak di bagian depan),
ocipital (terletak di belakang dan di bawah lobus parietal dan di belakang temporal).
3. Tahapan memori
tradisional dari memori yang terdiri dari tiga tahap, yaitu sensory register, memori
Tahapan Memori
respon
Sensory register merupakan tahap pertama dari memori yang berfungsi untuk
menangkap semua pengalaman sensori (berupa visual, auditori, dan sentuhan) hingga
akhirnya diproses. Proses encoding pada sensory register berlangsung pada saat
informasi diubah dalam bentuk impuls-impuls yang dapat diproses otak. Pada proses
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
penyimpanan, informasi yang berada dalam sensory register tidak bertahan lama
Sejumlah informasi yang telah diseleksi dari sensory register akan dikirim ke
tahap selanjutnya, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek merupakan
perhatian yang cukup terhadap informasi maka informasi tersebut akan segera
dikirim ke memori jangka pendek. Proses encoding pada memori jangka pendek
terjadi saat informasi dari sensory register diubah ke dalam bentuk yang dapat
diproses lebih lanjut (Lahey, 2003). Menurut Lahey (2003), coding merupakan
bentuk informasi yang disimpan dalam memori. Coding yang dominan di dalam
Informasi yang ada di dalam memori jangka pendek akan segera hilang jika
tidak segera dilakukan pengulangan (Reed, 2004). Ada empat teori yang dapat
a) Interference theory
Interference theory menyatakan bahwa lupa terjadi karena adanya informasi yang
mengganggu informasi yang telah ada di dalam memori (Peterson & Peterson
dalam Reed, 2004). Biasanya karena informasi yang lain tersebut mirip dengan
informasi yang diingat oleh individu (Lahey, 2003). Wickens dkk. (dalam Lahey,
2003) menyatakan ada dua hal yang berhubungan dengan teori ini, yaitu
yang terjadi akibat memori yang telah ada sebelumnya. Sementara retroactive
interference adalah gangguan yang terjadi akibat memori yang baru saja masuk.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Gangguan ini tidak hanya terjadi pada memori jangka panjang tetapi juga pada
b) Decay Theory
Decay theory menyatakan bahwa memori yang tidak digunakan akan berangsur-
angsur hilang seiring berjalannya waktu (Lahey, 2003). Teori ini ditentang oleh
beberapa psikolog dengan menyatakan bahwa lupa yang disebabkan oleh waktu
hanya terjadi pada sensory register dan memori jangka pendek sementara
informasi dalam memori jangka panjang bersifat permanen (White dalam Lahey,
2003).
yang ada di dalam memori jangka panjang kadang-kadang berubah menjadi lebih
2003).
Galotti (2004) mengemukakan model kerja dari memori jangka pendek yang
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
phonological yang berfungsi untuk menyimpan informasi verbal dan mekanisme
c) Central executive yang berfungsi untuk memilih informasi yang akan diproses
Memori jangka panjang merupakan tahap ketiga dari memori yang meliputi
proses penyimpanan informasi dalam waktu yang lama (Lahey, 2003). Informasi
yang dapat disimpan di dalam memori jangka panjang tidak terbatas jumlahnya
(Goldman & Rakic dalam Rathus, 2005). Memori jangka panjang disebut juga
sebagai perpustakaan bagi manusia. Informasi yang ada harus diorganisasikan agar
pada memori jangka panjang terjadi pada saat informasi dari memori jangka pendek
diubah dalam bentuk makna. Informasi yang telah dipanggil dari memori jangka
panjang akan masuk kembali ke memori jangka pendek dan muncullah respon
Tulving (dalam Lahey, 2003) mengemukakan tiga jenis memori jangka panjang,
yaitu:
b) Memori semantik merupakan memori yang berkaitan dengan makna dan tidak
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
c) Memori episodik merupakan memori yang berkaitan dengan pengalaman dan
semantik namun kurang efektif dalam menyimpan memori episodik. Hal ini terjadi
karena struktur fisik dari informasi (memori episodik) telah dilupakan sejak di dalam
memori jangka pendek (Lahey, 2003). Selain itu, Passer dan Smith (2007)
menyatakan bahwa di dalam memori jangka panjang juga terdapat memori implisit
dan eksplisit. Memori eksplisit terjadi saat individu harus mengingat informasi-
sadar (Sternberg & Wagner, 1999). Memori implisit adalah memori yang berkaitan
bahasa namun individu tidak sadar telah melakukan proses pemanggilan informasi
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 1. Perbedaan Tahap Memori
4. Tes ingatan
Ada dua jenis alat tes yang dapat mengukur tingkat memori, yaitu:
Tes ingatan langsung adalah tes yang membutuhkan memori episodik. Biasanya
tes-tes yang menuntut recall dan recognition (Buyer, 2004). Menurut Sternberg
(2006) dalam recall, individu mengingat fakta, kata-kata, ataupun aitem lainnya
membutuhkan level yang lebih tinggi dibandingkan recognition. Salah satu tes
ingatan langsung yang dapat digunakan adalah tes Intelligenz Strukture Test
(ME). IST dalam versi Indonesia merupakan bentuk adaptasi dari tes asli dan
sudah distandarisasi. Tes IST terdiri dari sembilan subtes, yaitu SE, WA, AN,
GE, RA, ZR, FA, WU, dan ME. Subtes Satzerganzung (SE) mengukur masalah
pembentukan keputusan, akal sehat, suatu penilaian yang mendekati realitas, dan
Wortauswahl (WA) mengukur daya pikir verbal yang integratif, dapat memahami
isi dari suatu pengertian, dan suatu kemampuan untuk menghayati masalah
Aufgaben (RA) mengukur daya pikir praktis dalam berhitung. Subtes Zahlen
untuk membayangkan, dan suatu cara untuk berpikir secara keseluruhan secara
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
terakhir adalah subtes Merk Aufgaben (ME) mengukur daya ingat dan
Wechsler, 1992).
Tes ingatan tidak langsung adalah tes yang membutuhkan memori semantik dan
yaitu:
Informasi yang tidak relevan dan tidak penting tidak akan mendapat perhatian
dari individu.
Jika ada gangguan pada saat individu ingin memasukkan informasi ke dalam
c) Tidak fokus
Jika banyak informasi yang muncul pada saat kita ingin memasukkan suatu
d) Keadaan mental
Keadaan mental yang mempengaruhi memori adalah emosi. Keadaan emosi akan
mempengaruhi proses kognitif, seperti proses belajar dan memori (Hunt & Ellis,
2004). Ganong (1973) menyatakan bahwa emosi terdiri dari dua komponen, yaitu
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
fisik dan mental. Komponen-komponen tersebut meliputi kognitif (kesadaran
merupakan pengalaman emosi yang bertahan cukup lama (Matlin, 2005). Mood
memori. Pada proses belajar yang menjadi fokus perhatian adalah emosi positif.
Kondisi fisik yang lelah juga sangat berpengaruh terhadap daya serap informasi
dan akan berpengaruh terhadap memori. Pikiran dan tubuh saling mempengaruhi,
Ada kebiasaan hidup yang kurang mendukung kerja otak, misalnya kebiasaan
B. Humor
1. Definisi humor
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Lippman dan Dunn (2000) menyatakan bahwa humor adalah segala sesuatu yang
nyaman. Humor adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan respon tertawa
(Provine, 2000).
Menurut Ross (1999), humor adalah sesuatu yang membuat orang tertawa
ataupun tersenyum dan digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian. Richman
(2000) berpendapat bahwa humor ialah sesuatu yang menimbulkan kesenangan dan
Taber dkk. (2007) menyatakan bahwa humor dapat dilihat dari beberapa cara,
yaitu:
d) Sebagai karakter kepribadian, misalnya afek dan emosi positif yang dihasilkan
oleh humor.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa humor ialah segala
2. Fungsi humor
Ada beberapa fungsi dari humor ditinjau dari beberapa bidang, yaitu:
a) Bidang medis
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Humor berguna untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup
2001).
b) Bidang fisiologis
2001). Selain itu, humor juga berperan penting dalam peningkatan aktivitas sel
c) Bidang sosial
d) Bidang psikologis
3. Tipe-tipe humor
a) Parodi
Parodi ialah tiruan-tiruan yang bertujuan hanya sebagai hiburan belaka hingga
yang bersifat menyindir. Parodi terdiri dari dua rentang, yaitu ironi (bersifat
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Permainan kata atau makna ambigu terdiri atas:
1) Fonologi, yaitu bunyi yang menyusun bahasa. Fonologi terbagi atas dua,
yaitu homofon (kata yang pengucapannya sama namun berbeda dalam hal
penulisan) dan homonim (kata yang memiliki pengucapan dan penulisan yang
visual. Beberapa humor lebih dapat dipahami jika dihadirkan secara visual
4) Lexis merujuk pada kata-kata dalam bahasa Inggris yang diadaptasi dari
bahasa lain.
5) Sintaks merujuk pada cara bagaimana suatu kalimat dibentuk sesuai dengan
Melanggar hal-hal yang dianggap tabu merupakan tipe humor yang terlepas dari
hal-hal yang dianggap suci ataupun dilarang. Hal ini tergantung pada budaya
Tipe humor ini menggunakan hal-hal yang sepele yang mungkin sama sekali
tidak menjadi pusat perhatian seseorang dan biasanya dialami oleh semua orang
sehingga semua orang tanpa terkecuali menjadi bagian dari humor tersebut.
4. Teori humor
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Ada beberapa teori humor yang sangat berpengaruh, yaitu:
Teori ini fokus pada elemen keterkejutan (surprise). Humor muncul akibat
adanya ketidaksesuaian pada apa yang diharapkan dengan apa yang sebenarnya
terjadi. Ketidaksesuaian terjadi karena adanya makna ambigu dalam bahasa yang
tiba-tiba yang dilakukan oleh orang yang melakukan penghinaan terhadap orang
Teori ini menjelaskan bahwa tertawa dipacu oleh rasa ingin melepaskan
humor dapat menampilkan gerak fisik ataupun permainan kata yang membuat
Komedi situasi merupakan tayangan yang didasarkan pada situasi dan karakter
yang potensial untuk humor. Contoh, komedi situasi yang sangat terkenal adalah
”Friends”.
C. Mahasiswa
Winkel (1997) menyatakan bahwa masa mahasiswa meliputi rentang usia dari
18/19 tahun sampai 24/25 tahun. Rentang usia mahasiswa dapat dibagi-bagi atas
periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester I s/d
semester IV; dalam periode waktu 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa
dimiliki untuk mencapai kemandirian dan kompetensi, misalnya dalam hal karir dan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
bekerja, dan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan. Memilih untuk
kuliah merupakan suatu gambaran untuk memperoleh karir di masa depan dan hal ini
Pada masa mahasiswa terjadi peningkatan dalam hal penalaran dan cara berpikir.
Perry (dalam Papalia, 2003) menyatakan bahwa terjadi perubahan pola berpikir pada
masa transisi dari sekolah menengah menuju kampus, yaitu pola berpikir yang
awalnya kaku berubah menjadi fleksibel dan dapat memilih sesuatu dengan bebas
namun penuh dengan komitmen. Mahasiswa juga telah dapat mengenali bahwa pada
tersendiri. Selain itu, mahasiswa juga mampu untuk mencapai komitmen yang
bersifat relatif, yaitu mereka dapat membuat pertimbangan sendiri dan memilih nilai
serta kepercayaan yang benar menurutnya. Menurut Piaget (dalam Papalia, 2003)
mahasiswa termasuk dalam tahap berpikir postformal, yaitu pola pikir yang matang
dan didasarkan pada pengalaman dan intuisi subjektif namun tetap berlandaskan
suatu hubungan yang dekat baik secara emosional dan fisik. Mahasiswa mampu
menyampaikan keadaan emosi yang ada pada dirinya dan telah memiliki empati.
Emosi pada manusia cenderung bersifat konsisten dan tidak mengalami banyak
perubahan. Pada masa dewasa individu akan semakin tidak emosional dan cemas,
individu pada usia dua puluhan (dewasa awal) akan lebih emosional dibandingkan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
D. Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Memori Mahasiswa
karena setiap aspek kehidupan manusia selalu membutuhkan memori. Setiap kata
yang diucapkan serta semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi merupakan fungsi
dari memori. Tanpa adanya memori individu tidak akan mampu melakukan
pekerjaan apa pun karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara melakukannya.
Kehidupan sosial juga tidak akan berlangsung tanpa adanya memori karena individu
Dunia pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan memori. Informasi yang
berguna harus dapat disimpan di dalam memori dan dipanggil kembali saat informasi
tersebut dibutuhkan. Proses belajar yang terjadi dalam dunia pendidikan tidak dapat
dipisahkan dengan memori. Belajar merupakan proses untuk mengenali sesuatu hal
yang baru dan memori bertugas untuk mempertahankan informasi tersebut. Semua
proses belajar tidak akan berguna jika memori tidak dapat menyimpan informasi
tersebut dengan tepat. Hal ini membuktikan bahwa memori merupakan salah satu hal
Saat individu tidak dapat memanggil kembali informasi yang dibutuhkan maka
hal ini disebut dengan lupa. Fenomena ini biasa dan seringkali terjadi pada setiap
individu, tidak terkecuali mahasiswa. Padahal, jika ditinjau dari tahap perkembangan
kognitifnya mahasiswa berada pada tahap tipe berpikir postformal (Piaget dalam
Papalia, 2003). Pada tahap ini, perkembangan kognitif mahasiswa telah matang dan
memiliki pola berpikir yang matang serta didasarkan pada logika namun mahasiswa
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
juga seringkali lupa, khususnya pada saat ujian. Buzan (2002) menyatakan bahwa
banyak mahasiswa yang frustasi pada saat ujian karena tidak dapat mengingat
jawaban yang dibutuhkan. Mahasiswa merupakan salah satu aset penting dalam
pendidikan nasional maka untuk itu mahasiswa hendaknya dapat menguasai banyak
berkembangnya teknologi juga berdampak pada banyaknya hal yang harus dipelajari.
yang baik.
menggunakan humor. Pada penelitian ini, humor akan disajikan dalam bentuk
tayangan. Saper (dalam Franzini, 2001) mengartikan humor sebagai aspek kognitif,
afektif, dan estetik pada individu, stimulus, ataupun peristiwa yang dapat
membangkitkan rasa senang. Humor dapat membangkitkan emosi positif, baik secara
langsung maupun tidak langsung (Kelly, 2002; Taber, 2007). Arousal yang
ditimbulkan oleh emosi positif akan memicu sistem endokrin untuk mengeluarkan
hormon (Clayton dalam Rathus, 2005). Pengeluaran hormon pada otak akan
menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada otak yang berperan penting dalam
peningkatan memori (Morris & Maisto, 2005). Hormon yang dikeluarkan ini bekerja
Menurut Passer dan Smith (2007), tayangan humor yang merupakan input
sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input
sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif, namun
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori
masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses
input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan
hipotalamus dan amygdala. Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang
berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif
telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor akan
Tes ingatan yang diberikan berupa kata-kata yang harus dihapal dalam waktu
tiga menit kemudian setelah tiga menit akan diberikan soal-soal yang berkaitan
dengan hapalan tersebut. Saat subjek penelitian menghapal kata-kata yang diberikan
Proses encoding pada sensory register terjadi saat informasi diubah ke dalam
bentuk yang dapat diproses oleh otak. Proses penyimpanan terjadi hanya sepersekian
detik di dalam sensory register, jika subjek penelitian memberikan perhatian yang
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
cukup maka informasi tersebut akan dikirim menuju memori jangka pendek. Proses
encoding pada memori jangka pendek terjadi ketika informasi dari sensory register
diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses lebih lanjut, pada memori jangka
pendek bentuk informasi yang dominan adalah kode akustik, yaitu berupa urutan
kata-kata dan angka serta kata-kata yang tidak memiliki makna. Proses penyimpanan
dalam memori jangka pendek hanya berlangsung selama tiga puluh detik.
mengasumsikan bahwa pada kelompok pertama telah terjadi peningkatan kadar gula
pada otak yang diakibatkan oleh emosi positif. Peneliti mengharapkan dengan
terjadinya peningkatan kadar gula pada otak maka jumlah soal yang dapat dijawab
dengan benar oleh kelompok pertama lebih banyak dibandingkan dengan kelompok
kedua.
Kerangka Penelitian
Informasi (berupa
Tidak diberikan kata-kata) Diberikan
tayangan humor tayangan humor
Sensory register
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
perhatian perhatian
Lupa Ingat
E. Hipotesis Penelitian
meningkatkan memori.
BAB III
METODE PENELITIAN
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Bentuk eksperimen yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah eksperimen sederhana yang meliputi dua kelompok
eksperimen, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen (Mitchell & Jolley, 2004).
B. Definisi Operasional
yang ada di dalam suatu eksperimen yang mana definisi tersebut meliputi
operasionalisasi prosedur dan pengukuran yang dapat diobservasi (Myers & Hansen,
1993).
1. Memori
penyimpanan, dan pemanggilan informasi ataupun pengalaman masa lalu yang akan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
digunakan untuk kebutuhan di masa sekarang. Memori dalam penelitian ini akan
diukur dengan menggunakan tes ingatan, yaitu subtes ME (Merk Aufgaben) dari tes
Tes ingatan ini bertujuan untuk mengukur daya ingat dan kemampuan mengingat
kata-kata yang telah dipelajari. Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dalam
tes ingatan tersebut maka semakin tinggi tingkat kemampuan mengingat individu
tersebut. Subjek penelitian akan diberikan kata-kata yang harus dihapal dalam waktu
tiga menit kemudian akan diberikan sejumlah soal yang berkaitan dengan hapalan
yang telah diberikan. Waktu yang disediakan bagi subjek penelitian untuk
mengerjakan soal-soal adalah enam menit. Memori yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah memori jangka pendek. Kemampuan mengingat individu akan
dilihat melalui total skor tes yang diperoleh subjek. Setiap jawaban yang dijawab
dengan benar akan mendapat nilai satu sedangkan jawaban yang salah akan
2. Tayangan humor
Tayangan humor ialah visualisasi yang menampilkan aktivitas fisik atau raut
wajah atau permainan kata yang bersifat lucu dan dapat membangkitkan emosi
positif individu. Tayangan humor merupakan perlakuan yang akan diberikan kepada
memiliki beberapa kriteria, yaitu dapat membuat orang merasa senang dan tidak
melanggar hal-hal tabu yang berkaitan dengan agama, seks, dan ras.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tayangan humor akan diberikan hanya kepada kelompok eksperimen dan akan
diputar dengan menggunakan laptop serta dengan menggunakan peralatan lain, yaitu
white screen, loud speaker, dan LCD. Penyusunan tempat duduk akan disusun dalam
bentuk lima baris tiga kolom dan tetap menjaga agar semua subjek penelitian dapat
melihat tayangan humor tersebut dengan jelas. Kondisi ruangan dan lingkungan
sekitar penelitian akan dikondisikan dalam keadaan tenang dan nyaman agar subjek
penelitian tidak terganggu. Ruangan eksperimen memiliki air conditioner (AC) dan
Tipe tayangan humor yang digunakan termasuk dalam kategori cerita ringkas
dan hanya akan ditayangkan satu kali saja. Setelah kelompok eksperimen selesai
menonton tayangan humor maka kelompok eksperimen akan langsung diberikan tes
maka kelompok kontrol memasuki ruangan yang sama dengan kelompok eksperimen
eksperimen dan kelompok kontrol pada saat mengikuti tes ingatan dibuat dalam
Populasi ialah semua individu yang membentuk suatu kelompok (Bordens &
Abbott, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Fakultas Psikologi
dapat meningkatkan kemampuan mengingat sehingga akan lebih efektif dalam proses
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Sampel ialah sejumlah kecil individu yang diambil dari populasi (Bordens &
Abbott, 2005). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
Adapun karakteristik populasi pada penelitian ini adalah dalam penelitian ini
adalah:
c) Mahasiswa yang tidak mengkonsumsi alkohol secara konsisten dan dalam jumlah
terlarang.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
kelompok kontrol merupakan kelompok yang dipilih dengan cara randomisasi dan
tidak mendapatkan perlakuan (Mitchell & Jolley, 2004). Subjek penelitian untuk
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen masing-masing terdiri dari lima belas
orang. Peraturan umum menyatakan bahwa lima belas orang subjek penelitian untuk
agar pada suatu kelompok tidak terdiri dari subjek-subjek yang memiliki variabel
pengaruhnya pada variabel tergantung. (Myers & Hansen, 2006). Randomisasi pada
penelitian ini dilakukan dengan cara pengundian atau yang biasanya disebut dengan
D. Teknik Kontrol
Peneliti harus menciptakan kondisi yang sesuai sehingga efek dari variabel bebas
validitas internal maka harus dilakukan teknik kontrol (Myers dan Hansen, 2006).
Variabel pengganggu ialah variabel-variabel lain selain variabel bebas yang dapat
mempengaruhi variabel tergantung dan variabel tersebut bukan merupakan fokus dari
Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi ruang eksperimen yang kondusif
oleh variabel pengganggu yang berupa kebisingan, suhu udara yang panas, dan
Informasi yang tidak penting dan tidak relevan berhubungan dengan perhatian
yang diberikan oleh subjek penelitian. Peneliti akan menciptakan kondisi yang
adanya interfensi atau gangguan dan menjaga agar subjek penelitian tetap fokus
para subjek penelitian agar menjaga ketertiban saat pelaksanaan tes ingatan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
mengontrol kebisingan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya
eksperimen.
Peneliti akan memilih subjek penelitian yang tidak mengkonsumsi alkohol secara
konsisten dan dalam jumlah yang banyak serta tidak ada dalam pengaruh obat-
obatan terlarang.
Kondisi fisik para subjek penelitian yang berada pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen adalah sama. Dengan ini maka diharapkan pengaruh dari
E. Rancangan Penelitian
nama rancangan randomized matched two group design (Seniati dkk., 2005), dengan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan :
Ra : Randomisasi
KK : Kelompok kontrol
EG : Kelompok eksperimen
O : Pengukuran memori
Alat ukur dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Laptop
c) Loud speaker
3) White screen
4) Alat tulis
5) Stopwatch
a) Administrasi
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tester akan menyampaikan instruksi “Di hadapan Anda sudah terdapat satu
lembar kertas yang berisi beberapa kata, tugas Anda adalah mengingat kata-
kata tersebut. Saya akan memberikan Anda waktu untuk mengingat selama
tiga menit, setelah waktu habis saya akan mengambil lembaran tersebut dan
Anda tadi. Jangan pernah melakukan sesuatu apapun tanpa ada instruksi dari
saya, jika ada pertanyaan silahkan diajukan dari sekarang ataupun jika ingin
pelaksanaan tes saya tidak akan melayani permintaan Anda atau menjawab
pertanyaan yang Anda ajukan. Apakah ada pertanyaan? Sudah siap? Baik,
diberikan. Lembaran yang berisi beberapa kata yang harus dihapal akan
ditutup setelah waktunya habis dan tester akan mengambil lembaran tersebut.
habis, silahkan soalnya ditutup!” Soal kembali diambil oleh tester dan
lembar jawabannya, kemudian tulis data Anda pada bagian atas lembar
silahkan kerjakan soal yang berada di hadapan Anda dan tuliskan jawaban
Anda pada lembar jawaban. Waktu yang disediakan dalam mengerjakan soal
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
b) Pemberian skor (skoring)
Setiap jawaban yang benar akan diberi skor satu sedangkan jawaban yang
salah akan diskor nol. Skor total diperoleh berdasarkan penjumlahan seluruh
skor standar sesuai dengan aturan yang tersedia pada tes IST. Keseluruhan
skor yang dapat dijawab dengan benar disebut dengan skor mentah. Informasi
mengenai skor standar tes ingatan (subtes ME) diperoleh dari salah satu biro
yang ada di Medan Berikut ini adalah skor standar tes ingatan untuk
mahasiswa.
tidak melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas alat ukur karena
alat ukur yang digunakan telah distandarisasi. Uji validitas terhadap aitem-
aitem pada subtes IST yang memiliki skor dikotomi, yaitu subtes SE, WA,
AN, GE, RA, ZR, FA, WU, dan ME menggunakan teknik analisis konsistensi
Product Moment karena skornya bukan dikotomi. Uji reliabilitas pada subtes
untuk menguji validitas dan reliabilitas IST maka ditemukan bahwa aitem
yang dinyatakan valid terdiri dari 131 aitem dari 176 aitem. Aitem yang tidak
valid merupakan aitem yang tidak sempat untuk dijawab subjek karena waktu
antara 0,463 – 0,821 dengan taraf signifikansi 0,01. Berdasarkan hasil yang
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
telah diperoleh maka dinyatakan bahwa tes IST layak untuk mengukur
inteligensi.
G. Prosedur Eksperimen
1. Tahap persiapan
kategori kurang, rata-rata bawah, rata-rata, rata-rata atas, dan baik. Kemudian
alkohol dalam jumlah yang banyak dan secara konsisten serta tidak
b) Peneliti juga menyeleksi lima buah tayangan humor yang mendapatkan peringkat
tinggi dan respon positif dari masyarakat saat ditayangkan, yaitu “Prime Time”
(20 menit) dan “Coffee Bean show” (20 menit), “OKB” (15 menit), “Office Boy”
(20 menit), dan “Suami-suami takut istri” (15 menit). Setelah menyeleksi
tiga orang yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik populasi
dan meminta pendapat mereka tentang tayangan yang telah mereka tonton.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan isi cerita, budaya, dan tayangan
mana yang paling membangkitkan rasa senang. Selain itu, peneliti juga
paling membangkitkan rasa senang. Berdasarkan hasil uji coba dan pendapat
tayangan yang paling membangkitkan rasa senang, isi ceritanya mudah untuk
dilaksanakan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes IST
dengan subtes ingatan, yaitu ME. Peneliti bekerja sama dengan Unit Pelayanan
ingatan tersebut dan meminta bantuan jasa dalam pelaksanaan tes ingatan.
d) Perizinan
Pada tanggal 19 Januari 2009 peneliti mengajukan surat permohonan izin riset
tanggal 13 Februari 2009 peneliti juga meminta izin kepada koordinator Unit
pelaksanaan penelitian.
Pada 16 Februari 2009 peneliti melakukan uji coba prosedur penelitian untuk
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2. Tahap pelaksanaan
Pengambilan data dilakukan pada 19 Februari 2009, pukul 12.00 – 13.10 WIB di
ruangan Unit Pelayanan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Peneliti dan
pengawas hadir pada pukul 11.30 untuk mempersiapkan ruangan dan alat-alat
penelitian. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup, adanya air conditioner (AC)
sehingga suhu yang panas tidak menggangu para subjek penelitian, kursi-kursi
disusun dalam bentuk tiga baris lima kolom dan tetap memastikan para subjek
penelitian dapat menyaksikan tayangan humor dengan jelas. Pada saat menonton
tayangan humor, pencahayaan tidak dinyalakan agar tayangan humor dapat semakin
jelas terlihat namun pada saat pelaksanaan tes ingatan, pencahayaan kembali
dinyalakan.
Pada hari pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang tester yang
berasal dari Unit Pelayanan Psikologi dan dua orang pengawas. Tugas dari tester dan
pengawas adalah:
humor, memberikan instruksi agar para subjek penelitian yang termasuk dalam
penelitian untuk memasuki ruangan, menjaga agar tidak orang yang melewati
ruang penelitian namun jika tidak dapat dicegah pengawas berusaha untuk
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
menjaga agar situasi tetap kondusif, dan memberikan reward kepada para subjek
kemampuan memori mereka segara diukur. Kondisi ruangan pada saat pemberian
tes ingatan dibuat dalam keadaan yang sama pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
menggunakan bantuan program SPSS 14.00 for windows. Penggunaan SPSS berguna
1. Teknik uji
Teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired samples t-test,
karena para subjek yang terdapat dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
miliki (dalam Larry, Christensen & Burke, 2004). Pada penelitian ini, subjek
dipasangkan. Sebelum analisis data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus
dilakukan terlebih dahulu, yaitu uji asumsi normalitas dan uji homogenitas.
signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) maka sebaran data normal, sedangkan
jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka sebaran data tidak normal.
menggunakan Levene Test. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0.05)
lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka menunjukkan bahwa sampel tidak homogen.
3. Tingkat Kepercayaan
Jika nilai signifikansi dari uji t lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka ada
pengaruh yang signifikan dari tayangan humor terhadap peningkatan memori. Selain
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
itu, nilai t hitung yang diperoleh harus lebih besar dari nilai t hitung (Seniati dkk.,
2005). Jika kedua syarat tersebut telah dipenuhi maka dapat disimpulkan bahwa ada
BAB IV
Diawali dengan analisis data yang terdiri dari gambaran subjek penelitian dan hasil
mengenai penelitian.
A. Analisis Data
Sumatera Utara yang secara keseluruhan berjumlah 30 orang dan semuanya berjenis
rata-rata atas, dan baik, tidak mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak dan
secara konsisten, serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Berikut ini adalah
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
a) Gambaran subjek penelitian berdasarkan kapasitas kemampuan memori yang
rata, rata-rata atas, dan baik. Setelah peneliti memperoleh data tentang kapasitas
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan data pada tabel 4, dapat dilihat bahwa kapasitas kemampuan
memori para subjek penelitian dimulai dari kategori kurang sampai dengan
Jumlah subjek penelitian yang paling banyak adalah subjek penelitian yang
memiliki kapasitas kemampuan memori rata-rata dan rata-rata atas, yaitu masing-
masing sebanyak 8 orang (26,6 %). Subjek penelitian yang memiliki kapasitas
jumlah subjek penelitian yang paling sedikit adalah subjek penelitian yang
menggunakan tes ingatan, yaitu subtes ME (tes IST). Jumlah seluruh soal yang
dapat dijawab dengan benar disebut dengan skor mentah, kemudian skor mentah
tersebut diubah menjadi skor standar. Setelah diperoleh skor standar maka
memori yang telah baku. Tes IST merupakan tes yang sudah baku maka dalam
yang telah terstandarisasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan salah satu Biro
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 5. Norma dalam Pengkategorisasian
Memori Kategori
≥ 131 Baik sekali
121 – 130 Baik
111 – 120 Rata-rata atas
101 – 110 Rata-rata
91 – 100 Rata-rata bawah
81 – 90 Kurang
≤ 80 Kurang sekali
Kelompok Kelompok
Total %
Kategori Kontrol Eksperimen
Jumlah % Jumlah %
Baik sekali - - 5 33,3 5 16
Baik 1 6,6 4 26,6 5 16
Rata-rata atas 5 33,3 4 26,6 9 30
Rata-rata 6 40 2 13,3 8 26
Rata-rata bawah - - - - - -
Kurang 3 20 - - 3 10
Kurang sekali - - - - - -
Total 15 100 15 100 30 100
Berdasarkan pada tabel 6 dapat dilihat bahwa untuk kategori memori baik sekali,
kontrol tidak terdapat subjek penelitian yang memiliki memori dalam kategori baik
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
sekali. Selanjutnya untuk kategori memori baik, pada kelompok eksperimen terdapat
4 orang (26,6 %) sementara pada kelompok kontrol hanya terdapat 1 orang (6,6 %).
Pada kategori memori rata-rata atas, terdapat 4 orang (26,6 %) untuk kelompok
eksperimen sementara pada kelompok kontrol terdapat 5 orang (3,3 %). Pada
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 6 orang (40 %). Selanjutnya untuk
kategori memori kurang, pada kelompok kontrol terdapat 3 orang (20 %) sementara
pada kelompok eksperimen tidak terdapat subjek penelitian yang berada pada
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tayangan humor
Sumatera Utara. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
paired sample t-test karena setiap subjek penelitian terlebih dahulu dipasangkan
berdasarkan variabel tertentu yang telah mereka miliki dan dianggap berpengaruh
terhadap variabel tergantung (Seniati dkk., 2005). Pada penelitian ini, setiap subjek
penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan memori yang sama terlebih dahulu
dipasangkan. Sebelum hasil utama penelitian dapat dianalisis dengan paired sample
t-test maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi penelitian yang mencakup uji
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
a. Uji asumsi
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebaran data normal, sedangkan
jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran data tidak normal.
Memori
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Kolmogorov-Smirnov 0.700 0.700
Signifikansi (p) 0.707 0.707
Pada penelitian ini, nilai signifikansi uji normalitas untuk kelompok kontrol
diperoleh sebesar 0,700. Pada kelompok eksperimen nilai signifikansi uji normalitas
diperoleh sebesar 0,700. Nilai signifikansi uji normalitas pada kedua kelompok lebih
besar dari 0,05 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data tes ingatan telah
penelitian adalah homogen. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka populasi bersifat homogen sementara jika nilai
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka populasi penelitian bersifat tidak
Berdasarkan pada tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji homogenitas
diperoleh sebesar 0,185. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (p >
0,05) maka hal ini membuktikan bahwa populasi penelitian bersifat homogen.
Uji analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah paired sample t-test
memori mereka masing-masing. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh pada hasil tes ingatan maka nilai rata-
rata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pada
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Nilai rata-rata hasil tes ingatan pada kelompok eksperimen, yaitu sebesar 17,86
lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada kelompok kontrol, yaitu sebesar
hipotesis yang harus dipenuhi pada suatu penelitian eksperimen, yaitu nilai
signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari
nilai t tabel ( t hitung > t tabel). Hasil pengujian signifikansi terhadap hasil tes
ingatan pada kedua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada uji t adalah
sebesar 0.000, nilai ini lebih kecil dibandingkan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pada penelitian ini diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh
tayangan humor terhadap peningkatan memori. Nilai t pada hasil uji paired samples
t-test terhadap memori adalah 5,045. Untuk mengetahui signifikansinya, maka perlu
dibandingkan dengan nilai t tabel. Nilai t tabel untuk derajat bebas 14 (df = 15 -1 =
14) dan l.o.s 0,05 adalah 2,145 (Walpole, 1993). Nilai t hitung (5,045) lebih besar
dibandingkan dengan nilai t tabel (2,145) maka dapat dinyatakan bahwa tayangan
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
B. Pembahasan
peningkatan memori. Hal ini terlihat dari kemampuan memori pada kelompok yang
dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan berupa menonton tayangan humor.
kemungkinan disebabkan oleh bangkitnya emosi positif. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Marquette
terhadap peningkatan memori (dalam Smith, 2004). Powless dan Nielson (dalam
Smith, 2004) juga menyatakan bahwa stimulus positif seperti humor dapat memicu
Pada penelitian yang dilakukan oleh Levi (dalam Rosenweig, Leiman, &
penelitian yang menonton tayangan yang dapat membangkitkan rasa senang. Humor
adalah salah satu tayangan yang dapat membangkitkan rasa senang pada seseorang.
Rasa senang merupakan salah satu jenis emosi positif. Menurut Kelly (2002) dan
Taber dkk. (2007), humor dapat membangkitkan emosi positif, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Arousal yang ditimbulkan oleh emosi positif akan memicu
Pengeluaran hormon pada otak akan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
otak yang berperan penting dalam peningkatan memori (Morris & Maisto, 2005).
Hormon yang dikeluarkan ini bekerja dengan cepat dan efeknya bertahan cukup lama
(Santrock, 1991). Pada penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa emosi positif pada
Menurut Passer dan Smith (2007), tayangan humor yang merupakan input
sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input
sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif, namun
belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori
masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses
input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan
hipotalamus dan amygdala. Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang
berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif
telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor akan
memori yang sebenarnya (potensi) dengan kemampuan memori yang muncul pada
memori yang kurang ada yang memperoleh skor tes ingatan yang lebih tinggi
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
memori dan skor tes ingatan yang diperoleh antara satu subjek dengan subjek
para subjek penelitian mengenai keadaan mereka pada saat pelaksanakan tes ingatan.
tidak dapat berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada saat pelaksanaan tes
ingatan sehingga berdampak pada tidak optimalnya hasil tes ingatan yang mereka
peroleh.
Tidak dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi memori. Seperti yang telah dikemukan pada bab II bahwa
tidak relevan dan tidak penting akan mempengaruhi perhatian seseorang, adanya
interfensi atau gangguan, tidak fokus, emosi, keadaan fisik yang lelah, dan pengaruh
zat-zat kimia tertentu (alkohol dan obat-obatan terlarang yang dikonsumsi dalam
peningkatan memori. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu karena tayangan
humor pada penelitian ini disajikan secara visual, menggunakan bahasa Indonesia
dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, dan durasi tayangan humor yang
tidak terlalu lama. Sementara hal-hal yang dianggap peneliti berdampak negatif
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Peneliti telah berusaha mengontrol variabel-variabel lingkungan yang dapat
interfensi ataupun gangguan. Walaupun usaha peneliti sudah optimal, namun masih
penelitian ini mengganggu maka para subjek penelitian tidak akan fokus dan
tidak dapat diukur. Perhatian dan konsentrasi merupakan hal-hal yang sangat penting
Perhatian dan konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses
memori jangka pendek jika mendapat perhatian yang cukup. Para subjek penelitian
yang tidak mampu menjawab soal-soal dengan benar kemungkinan besar terjadi
akibat kurangnya perhatian dan konsentrasi. Selain itu, memori jangka pendek
memang memiliki kapasitas yang terbatas, yaitu 5 – 9 aitem, namun jika dilakukan
chunking maka kapasitas penyimpanan memori jangka pendek akan lebih optimal.
mereka lupa akan kata-kata yang telah dihapal karena waktu yang diberikan sangat
terbatas sehingga tidak sempat melakukan pengulangan yang optimal. Hal ini sesuai
dengan decay theory yang menyatakan bahwa memori individu akan hilang seiring
interference theory maka dapat disimpulkan bahwa masuknya informasi baru dapat
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
menggangu informasi yang telah ada di dalam memori ataupun sebaliknya. Ketika
tersimpan menjadi terganggu dan akhirnya dilupakan. Selain itu, kata-kata yang telah
ada di dalam memori juga dapat membuat individu susah untuk menghapal kata-kata
yang baru sehingga terjadi tumpang tindih antara satu kata dengan kata lainnya dan
Jika dilihat pada data penelitian pada lampiran 1 maka dapat disimpulkan bahwa
soal-soal yang berkaitan dengan kata-kata yang pertama kali dihapal oleh para subjek
penelitian merupakan soal-soal yang paling banyak dapat dijawab dengan benar oleh
para subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan teori primacy effect yang menyatakan
bahwa aitem-aitem awal lebih mudah untuk diingat karena lebih sering diulang pada
saat dimasukkan ke dalam memori. Soal-soal yang paling sedikit dapat dijawab
dengan benar oleh para subjek penelitian adalah soal-soal yang berisi kata-kata
hapalan yang terakhir, hal ini tidak sesuai dengan teori recency effect yang
karena baru saja dimasukkan ke dalam memori sehingga masih dapat diingat dengan
jelas (Matlin, 2003). Namun, hal ini dapat terjadi karena faktor kelelahan yang
itu, faktor waktu yang terbatas juga mengakibatkan ada beberapa kata-kata terakhir
Pada penelitian ini, peneliti mengontrol keadaan fisik yang lelah dengan cara
membuat kondisi yang sama pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Gunawan (2003) menyatakan bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi.
Keadaan fisik para subjek penelitian yang lelah akan mengakibatkan proses
penyimpanan informasi tidak optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada siang hari,
penelitian pada para subjek penelitian yang mendapat perlakuan berupa menonton
tayangan humor dan yang tidak mendapat perlakuan berupa menonton tayangan
humor dilakukan dalam rentang waktu yang sama maka diharapkan efek dari
keadaan fisik yang lelah tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil penelitian. Selain
lainnya yang ada pada para subjek penelitian tidak menimbulkan ataupun hanya
Humor pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tayangan visual. Ross (1999)
menyatakan bahwa humor dalam bentuk tayangan visual memiliki efek yang lebih
kuat dibandingkan dengan bentuk yang lainnya. Selain itu, peneliti memilih tayangan
humor dengan durasi yang tidak terlalu lama, yaitu 20 menit. Pertimbangan peneliti
adalah jika terlalu lama menonton maka rasa bosan dan perhatian individu yang
Saat pelaksanaan penelitian, peneliti tidak menanyakan tentang hal-hal apa saja
yang dirasakan oleh para subjek penelitian selama menonton tayangan humor. Hal
mengujicobakannya pada tiga orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek penelitian. Sebaiknya tayangan humor yang diseleksi lebih banyak dan proses
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
perekaman tayangan humor lebih baik lagi sehingga para subjek penelitian dapat
merupakan salah satu faktor yang menghambat humor. Selain itu, budaya juga sangat
berpengaruh, humor bagi sekelompok masyarakat tertentu belum tentu dianggap lucu
oleh masyarakat lainnya. Jika tayangan humor yang berasal dari luar Indonesia
disajikan maka pengaruh bahasa dan budaya mungkin akan berpengaruh terhadap
hasil penelitian.
berada para rentang usia mahasiswa berbeda dengan kemampuan memori anak-anak
dan orang tua. Anak-anak memiliki struktur memori yang sama dengan memori
orang dewasa namun berbeda dalam hal kompleksitas. Seiring dengan pertambahan
usia pada anak maka kemampuan memorinya juga akan semakin baik (Papalia,
2003). Graff (dalam Hunt & Ellis, 2004) dalam penelitiannya mengungkapkan
bahwa pada rentang usia belasan hingga dua puluhan, individu memiliki kemampuan
memori yang baik, khususnya pada memori eksplisit karena memori implisit tidak
lebih tua, Graff menemukan bahwa mereka memiliki kemampuan memori yang
buruk. Hal ini membuktikan bahwa generalisasi penelitian ini terbatas hanya pada
individu yang memiliki rentang usia yang sama dengan populasi penelitian.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian randomized matched two
group. Ada dua kelompok eksperimen yang terlebih dahulu dipasangkan berdasarkan
dalam bentuk potensi sehingga pengaruh tayangan humor kurang dapat terlihat
memang disebabkan oleh variabel bebas yang telah dimanipulasi. Rancangan pretest-
posttest ini juga memiliki kelemahan, yaitu adanya efek belajar dari para subjek
BAB V
Bab ini akan membahas mengenai uraian kesimpulan yang bisa diambil
berdasarkan hasil penelitian. Pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran, meliputi
A. Kesimpulan
bahwa ada pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori pada mahasiswa
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
yang diberi perlakuan berupa menonton tayangan humor lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan berupa menonton tayangan humor.
B. Saran
1. Saran Praktis
menarik bagi para mahasiswa, karena selain membuat suasana hati senang
humor terlebih dahulu sebelum belajar agar suasana hati menjadi senang
sehingga segala sesuatu yang akan dipelajari lebih mudah untuk diingat.
Tayangan humor yang ditonton sebaiknya dalam durasi yang tidak terlalu lama
agar waktu untuk belajar tidak terganggu. Selain itu, lebih baik untuk
Para tenaga pengajar dapat menerapkan strategi pengajaran yang lebih menarik
perhatian sehingga dapat menimbulkan emosi positif. Salah satu cara yang dapat
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dalam slide-slide yang ditampilkan sehingga lebih menarik perhatian para anak
2. Saran Metodologis
Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai tayangan
fisik para subjek penelitian lebih baik. Pikiran dan keadaan fisik merupakan hal
yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian akan lebih optimal jika dilaksanakan
gangguan lainnya agar para subjek penelitian dapat lebih fokus selama
sebelum menonton tayangan humor dan setelah menonton tayangan humor. Pada
yang masih dalam bentuk potensi. Peneliti selanjutnya yang akan menggunakan
rancangan pretest-posttest sebaiknya membuat dua buah alat ukur yang setara
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
sehingga efek belajar pada penelitian yang menggunakan rancangan pretest-
d) Proses perekaman tayangan humor agar lebih baik dan jelas sehingga para subjek
penelitian dapat lebih menikmati dan fokus terhadap tayangan yang disajikan.
Jika para subjek penelitian tidak dapat menikmati tayangan humor yang disajikan
e) Kemampuan memori pada anak-anak dan orang tua berbeda dengan kemampuan
pada anak-anak dan orang tua. Selain itu, kemampuan anak-anak dan orang tua
mempersepsikan sesuatu yang dianggap humor tentu saja berbeda dengan para
emosi para subjek penelitian setelah menonton tayangan humor, misalnya dengan
DAFTAR PUSTAKA
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Berg, E.M., & Lippman, L.G. (2001, April). Does humor in radio advertising affect
recognition of novel product brand names [41 paragraf]. The Journal of
General Psychology [On-line serial]. Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=77223100&SrchMode=1&s
id=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS
=1225976737&clientId=63928. Volume:127 File:psychology.185.127.197.
Diakses pada 24 September 2008.
Bordens, K.S., & Abbott, B.B. (2005). Research design and methods (6th ed.). USA :
McGraw-Hill.
Burst, J.C.M. (2008). Humor appreciation and the right frontal lobe [3 paragraf].
Brain [On-line serial], 4(122). Available FTP :
http://eric.ed.gov/ERICWebPortal/custom/portlets/recordDetails/detailmini.js
p?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=ED266416&ERICExtSea
rch_SearchType_0=no&accno=ED266416. Diakses pada 21 September 2008.
Buyer, L.S. (2004). Cognition : Theory and application (6th ed.). Kanada : Thompson
Learning.
Casper, R. (1999). Laughters and humor in the classroom : Effects on the classroom.
Lincoln : Universitas Nebraska.
Chandra. (2008, 13-26 September). The living comedy. Intermeso, 04, 81.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Feldman, R.S. (2003). Essentials of understanding psychology (5th ed.).
Massachusetts : McGraw-Hill.
Franzini, L.R. (2001, April). Humor in therapy: The case for training therapists in its
uses and risks [61 paragraf]. The Journal of General Psychology [On-line
serial], 128(2). Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=77223099&sid=9&Fmt=4&clientId=63
928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 28 Agustus 2008.
Galotti, K.M. (2004). Cognitive psychology (3rd ed.). USA : Thomson Learning.
Hamidah. (2001). Uji validitas dan reliabilitas item tes IST (Intelligenz Strukture
Test). Abstrak dari : http://library.unair.ac.id/go.php?id=jiptunair-gdl-res-
2001-hamidah-494-sessid. Diakses pada 20 November 2008.
Higbee, L.K. (2003). Your memory : Mengasah daya ingat. Semarang : Dahara
Prize.
Hunt, R.R., & Ellis, H.C. (2000). Fundamental of cognitive psychology (7th ed.).
London : McGraw-Hill.
Johnson, B., & Christensen, L. (2004). Educational research (2nd ed.). USA :
Pearson Education.
Kelly, W.E. (2002). An investigation of worry and sense of humor [29 paragraf]. The
Journal of Psychology [On-line serial], 136(6). Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=275099831&sid=9&Fmt=4&clientId=6
3928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 20 September 2008.
Lahey, B.B. (2003). Psychology : An introduction (8th ed.). New York : McGraw
Hill.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Larry, C., & Burke, J. (2004). Educational research (quantitative, qualitative, &
mixed approaches). USA : Allyn & Bacon.
Lippman, L.G., & Dunn, M.L. (2000, April). Contextual connections within puns:
Effects on perceived humor and memory [36 paragraf]. Journal of General
Psychology [On-line serial], 127(2). Available FTP :
http://minerva.stkate.edu/psychology.nsf/973d574997ee262886256edd007d1
591/097da744802a828086256f9d005d250f/$FILE/E%20Lit%20Review.doc.
Diakses pada 25 Agustus 2008.
Marnat, G.G. (2005). Psychological assessment (4th ed.). Kanada : John Wiley &
Sons.
Martin, D.W. (2004). Doing psychology experiment (6th ed.). Kanada : Thompson
Learning.
Matlin, M.W. (2005). Cognition (6th ed.). USA : John Wiley & Sons.
Mitchell, M.L., & Jolley, J.M. (2004). Research design: Explained (5th ed.). Kanada :
Thomson Learning.
Morris, C.G., & Maisto, A.A. (2005). Basic psychology. New Jersey : Collier Book.
Morrison, M.K. (2008, Mei). Using humor to maximize education: The links
between positive emotions and learning [2 paragraf]. Reference and Research
Book News [On-line serial], 23(200). Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1503520281&sid=5&Fmt=3&clientId=
63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses tanggal 25 Agustus 2008.
Myers, A., & Hansen, C. (1993). Experimental psychology (3rd ed.). USA :
Thompson Wadsworth.
Myers, A., & Hansen, C. (2006). Experimental psychology (6th ed.). USA :
Thompson Wadsworth.
Newirth, J. (2006, Oktober). Jokes and their relation to the unconscious: Humor as a
fundamental experience [34 paragraf]. Psychoanalytic Dialogues [On-line
serial], 16(15). Available FTP:
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1206931271&sid=2&Fmt=3&clientId=
63928&RQT=309&VName=PQD. Volume: 16 File: psychoanalytic
dialogues.557.16.15.base-rate. Diakses pada 20 September 2008.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2003). Human development (9th ed.).
New York : McGraw-Hill.
Passer, M.W., & Smith, R.E. (2007). Psychology : The science of mind and behavior
(3rd ed.). New York : McGraw-Hill.
Provine, R.R. (2000, Desember). The science of laughter [22 paragraf]. Psychology
Today [On-line serial], 33(6). Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=62022847&sid=9&Fmt=4&clientId=63
928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 24 Agustus 2008.
Rathus, S.A. (2005). Psychology : Concept and connections (9th ed.). Kanada :
Thompson Learning.
Reed, S.K. (2004). Cognition : Theory and applications (6th ed.). USA : Thompson
Learning.
Sabato, S., Derks., & Peter. (1985, April). The effect of pictures and humor on
memory for verbal materials in two extreme scholastic aptitude population
[43 paragraf]. American Educational Research EducationI [On-line serial].
Available FTP :
http://justice.uaa.alaska.edu/indicators/ACI/publications/series03/aci03a2.pop
ulation.pdf. Diakses pada 5 November 2008.
Santrock, J.W. (1991). Psychology : The science of mind and behaviour (3rd ed.).
USA : Brown Publisher.
Schollon, C.N. (2004). Emotions across culture and methods. [13 paragraf]. Journal
of Cross Cultural Psychology [On-line serial], 35. Available FTP :
http://jcc.sagepub.com/cgi/content/35/3/304. Diakses pada 31 Oktober 2008.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B.N. (2005). Psikologi eksperimen. Jakarta :
Gramedia.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Shadish, Cook, & Campbell. (2002). Experimental and quasi experimental design.
USA : Houghton Mifflin Company.
Solso, R.L., & MacLin, M.K. (2002). Experimental psychology : A case approach
(7th ed.). USA : Allyn & Bacon.
Smith, S.A. (2004, Agustus). TV makes you smart [8 paragraf]. Psychology Today
[On-line serial], 4. Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=653717131&SrchMode=1&s
id=2&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS
=1225975821&clientId=63928. Diakses pada 5 November.
Spear, N.E., & Riccio, D.C. (1994). Memory : Phenomena and principles. USA :
Simon & Schuster.
Sternberg, R.J., & Wagner, R.K. (1999). Reading in cognitive psychology. USA :
Thompson Learning.
Taber, K.H., Redden, M., & Hurley, R.A. (2007, Agustus). Functional anatomy of
humor: Positive affect and chronic mental illness [13 paragraf]. The Journal
of Neuorpsychiatry and Clinical Neuroscience [On-line serial], 19(5).
Available FTP :
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1385674881&sid=5&Fmt=3&clientId=
63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 15 September 2008.
Thompson, K., & Bordwell, D. (2003). Film history : An introduction (2nd ed.).
Amerika Utara : McGraw-Hill.
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
LAMPIRAN 1
Descriptive Statistics
KE
N 15
Normal Mean 17.87
Parameters(5/ 65,b) Std. Deviation 2.066
Most Extreme Absolute .182
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Differences Positive .151
Negative -.182
Kolmogorov-Smirnov Z .707
Asymp. Sig. (2-tailed) .700
LAMPIRAN 2
Descriptive Statistics
KK
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
N 15
Normal Mean 13.87
Parameters(a,b) Std. Deviation 2.900
Most Extreme Absolute .183
Differences Positive .151
Negative -.183
Kolmogorov-Smirnov Z .707
Asymp. Sig. (2-tailed) .700
LAMPIRAN 3
UJI HOMOGENITAS
Oneway
Descriptives
Memori
95% Confidence Interval
Std. Std. for Mean Minimu Maximu
N Mean Deviation Error Lower Upper m m
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Bound Bound
KK 15 13.87 2.900 .749 12.26 15.47 9 18
KE 15 17.87 2.066 .533 16.72 19.01 14 20
Total 30 15.87 3.203 .585 14.67 17.06 9 20
Memori
Levene
Statistic df1 Df2 Sig.
1.849 1 28 .185
ANOVA
Memori
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Between
120.000 1 120.000 18.933 .000
Groups
Within Groups 177.467 28 6.338
Total 297.467 29
LAMPIRAN 4
UJI T
Paired Samples Statistics
Std. Std.
Mean N Deviation Error
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Mean
Correlatio
N n Sig.
Pair KE &
15 .271 .328
1 KK
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair KE -
4.000 3.071 .793 2.300 5.700 5.045 14 .000
1 KK
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009