Anda di halaman 1dari 80

PERAN FEAR OF MISSING OUT (FoMO) TERHADAP ATENSI

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA


UTARA DALAM PROSES BELAJAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Ujian Sarjana Psikologi

Oleh:
KHAIRUN NISA
151301057

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ii

Universitas Sumatera Utara


PERAN FEAR OF MISSING OUT (FoMO) TERHADAP ATENSI
MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA DALAM PROSES BELAJAR

Khairun Nisa dan Filia Dina Anggaraeni


Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Fear of Missing Out (FoMO) ialah perasaan takut, khawatir dan cemas yang
muncul karena pemikiran pengalaman dan pembicaraan orang lain lebih penting.
FoMO dapat mengakibatkan terganggunya atensi seseorang dalam berbagai
kegiatan termasuk proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran
FoMO terhadap atensi dalam proses belajar. Subjek adalah mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara lahir pada tahun 2000-2001 sebanyak 50
orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala FoMO oleh
Przybylski (2013) dan pengukuran atensi dengan subtes Stroop Tes. Analisa data
dilakukan dengan metode analisis regresi linear. Pada penelitian ini diperoleh
hasil signifikansi yaitu 0.789 yang artinya p<0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa
FoMO tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap atensi.

Kata kunci: Fear of Missing Out, atensi, mahasiswa.

iii

Universitas Sumatera Utara


THE EFFECT OF FEAR OF MISSING OUT (FoMO) ON ATTENTION OF
STUDENTS FACULTY OF PSYCHOLOGY OF NORTH SUMATERA
UNIVERSITY IN THE LEARNING PROCESS

Khairun Nisa and Filia Dina Anggaraeni


Faculty of Psychology, University of North Sumatra

ABSTRACT

Fear of Missing Out (FoMO) is a feeling of fear, worry and anxiety that arises
because of the thought that events, experiences and conversations by others are
more satisfying so that they have the drive to be constantly connected with social
media which results in disruption of one's attention in various activities including
the learning process. This study aims to look at the effect of FoMO on attention in
the learning process. Subjects were 50 students from the Faculty of Psychology,
University of North Sumatra, born in 2000-2001. The method used in this
research is quantitative research methods. Data collection was performed using
the FoMO Scale by Przybylski (2013) and attention measurement with the Stroop
Test sub-test. Data analysis was performed using linear regression analysis
method. In this study the significance results obtained are 0.789. These results
indicate that fear of missing out is not a predictor that significantly influences
attention in the learning process.

Keywords: Fear of Missing Out, attention, students.

iv

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, atas rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT,

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Fear Of Missing Out

(FoMO) terhadap Atensi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara dalam Proses Belajar” pada Mata Kuliah Skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara.

Selama pengerjaan dan penyelesaian skripsi, peneliti menghadapi berbagai

kendala dan hambatan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi

perhatian dan pertolongan. Terima kasih kepada orang tua tercinta peneliti, yakni

Ibu Nur Idayati, S.PdI atas pengorbanannya seorang diri membesarkan peneliti

dengan memberikan segala kasih sayangnya, perhatiannya, doa-doanya, serta

memaafkan peneliti atas segala kesalahan selama menjadi anak. Kepada abangda

Muhammad Ihsan dan kakak Ade Ramadhani terimakasih telah menjadi saudara

yang selalu mendukung. Semoga keluarga peneliti selalu dalam lindungan dan

dekapan Allah SWT.

Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terlibat memberikan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan proposal

penelitian ini, yaitu:

1. Bapak Zulkarnain, Ph.D, psikolog selaku dekan Fakultas Psikologi USU.

2. Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

senantiasa menyediakan waktunya untuk membimbing peneliti dan

memberikan saran-saran yang terbaik untuk skripsi peneliti serta menerima

peneliti kembali atas kesalahan-kesalahan yang telah peneliti lakukan..

Universitas Sumatera Utara


3. Dra. Sri Supriyantini, M.Si, Psikolog sebagai Dosen Pembimbing Akademik

Peneliti yang selalu memberikan bimbingan, semangat, arahan serta nasihat

kepada peneliti mulai dari awal sampai akhir masa perkuliahan serta pada

masa revisi skripsi peneliti.

4. Seluruh dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara yang telah membantu peneliti dengan

memberikan kritik dan saran selama proses penelitian skripsi.

5. Adik-adik mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang

telah bersedia meluangkan waktunya selama pengambilan data untuk mengisi

skala serta mengikuti subtes yang dilakukan.

6. Mr. Andrew Przybylski yang telah sangat membantu menjelaskan teori,

memberikan pencerahan atas segala kebingungan serta menyempatkan dalam

segala kesibukannya tetap menanyakan perkembangan penelitian.

7. Sahabat-sahabat paling tersayang peneliti Adinda, Ami, dan Arfa. Sangat

bersyukur telah dipertemukan dengan kalian, terimakasih menemani semasa

perkuliahan. Menerima segala kekurangan, selalu membantu dalam

kesusahan, serta memahami berbagai perlakuan jahat yang telah peneliti

lakukan dan tetap membalas dengan kebaikan. Tanpa kalian peneliti tidak

akan mencapai titik ini, terimakasih banyak. Mohon tetap berada disisi.

8. Gina (Stephnie Regina) yang paling cantik sedunia (kata Khairun Nisa),

terimakasih telah mendengar semua perjulidanku selama ini, menjadi

pendengar setia, bahkan meluangkan kesibukannya menemani dalam suasana

vi

Universitas Sumatera Utara


bahagia maupun sedih. Tetap menjadi sahabatku dalam keadaan apapun, jarak

sejauh apapun. Love you

9. Aulia Dewi, Mhd Alfarabi Hsb, Rosa Linanasmi dan Dedy Harahap

terimakasih telah bersedia memberikan bantuan serta dukungan semasa

perkuliahan, baik makanan atau pun tumpangan.

10. Hadityawi Pradipta, Amanda Astiningtyas, Muhammad Ihsan, Luqman Hadi

dan Kristanto belum banyak waktu yang telah kita lalui bersama tetapi

dukungan dan bantuanmu sungguh amat berarti. Terimakasih telah hadir

mengisi hari-hari.

11. Psibara, terimakasih sudah mewarnai kisah perkuliahan ini dan memberikan

cinta antar sesama berbagi suka maupun duka.

12. Gery, Jihan, Pute, Wando dan seluruh teman-teman pertongkrongan

terimakasih telah bersabar mengumpul bersama namun peneliti tetap

membawa skripsi. Semoga selalu bersama dengan makrab kita.

13. Semua pihak yang terlibat baik bantuan ataupun saran, terimakasih. Kalian

yang terbaik, salam cinta.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

memaksimalkan kualitas penelitian ini agar hasilnya dapat bermanfaat bagi

masyarakat di bidang psikologi, terutama Psikologi Pendidikan.

Medan,

Peneliti

vii

Universitas Sumatera Utara


Daftar Isi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................................. iii

ABSTRACT ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

Daftar Isi ................................................................................................................... viii

BAB I ............................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................. 8
1.4.3. Manfaat Teoritis ............................................................................................. 9
1.4.2. Manfaat Praktis .............................................................................................. 9
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 9
BAB II ........................................................................................................................ 11

2.1 Fear of Missing Out (FoMO) ............................................................................... 11


2.1.1 Definisi FoMo .............................................................................................. 11
2.1.2 Aspek FoMO ................................................................................................ 13
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi FoMO .............................................................. 14
2.2 Atensi ................................................................................................................... 16
2.2.1 Definisi Atensi.............................................................................................. 16
2.2.2 Aspek Atensi ................................................................................................ 17
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Atensi .............................................................. 18
2.3 Dinamika Pengaruh FoMO pada Atensi dalam Proses Belajar ............................. 19
2.4 Hipotesa Penelitian ............................................................................................... 22
BAB III ....................................................................................................................... 23

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 23

viii

Universitas Sumatera Utara


3.2 Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................................ 23
3.3 Definisi Operasional ............................................................................................. 24
3.3.1 Fear of Missing Out ...................................................................................... 24
3.3.2 Atensi ........................................................................................................... 24
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 24
3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .......................................... 25
3.5 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur .................................................................... 29
3.6 Prosedur Pelaksanan Penelitian ............................................................................ 29
BAB IV ....................................................................................................................... 46

4.1 Analisa Data ......................................................................................................... 46


4.1.1 Gambaran umum responden penelitian ........................................................ 46
4.1.2 Gambaran umum skor Fear of Missing Out dan Atensi ............................... 47
4.1.3 Kategorisasi data penelitian .......................................................................... 49
4.1.4 Hasil Uji Asumsi .......................................................................................... 50
4.1.5 Hasil Analisa Data ........................................................................................ 52
4.2 Pembahasan .......................................................................................................... 53
BAB V ......................................................................................................................... 57

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................................... 57
1. Saran metodologis ........................................................................................ 57
2. Saran Praktis ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. ix

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Blueprint skala FoMO ...................................................................... 25

Tabel 4.1. Gambaran responden anak berdasarkan jenis kelamin .................... 28

Tabel 4.2. Gambaran responden anak berdasarkan tahun lahir ........................ 29

Tabel 4.3. Gambaran responden anak berdasarkan intensitas........................... 29

Tabel 4.10. Perbandingan data hipotetik dan empirik FoMO ........................... 51

Tabel 4.11. Perbandingan data hipotetik dan empirik atensi ............................ 52

Tabel 4.12. Norma kategorisasi FoMO ............................................................. 52

Tabel 4.13. Kategorisasi FoMO ........................................................................ 53

Tabel 4.14. Norma kategorisasi atensi .............................................................. 53

Tabel 4.15. Kategorisasi atensi ......................................................................... 53

Tabel 4.18. Hasil uji normalitas ........................................................................ 54

Tabel 4.19. Hasil uji linearitas .......................................................................... 55

Tabel 4.20. Peranan keterlibatan FoMO dengan Atensi ................................... 56

Tabel 4.21. Koefisien determinan (R Square) ................................................... 56

Tabel 4.22. Hasil regresi FoMO dan atensi....................................................... 57

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan, membentuk kepribadian, dan mempersiapkan diri

peserta didik ke tahapan selanjutnya (Khodijah, 2017). Menurut Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 1 menyebutkan pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dalam bermasyarakat dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta

didik melalui proses pembelajaran. Dalam pasal 4 dijelaskan bahwa salah satu

jenis pendidikannya ialah perguruan tinggi (Undang Undang Republik Indonesia,

2003). Penilaian suatu kegiatan belajar mengajar dinilai melalui kinerja prosesnya

baik keberhasilan pengajar dan peserta didiknya (Yuzarion, 2017).

Keberhasilan mahasiswa dalam menyesuaikan diri pada bidang akademik

dapat dilihat dari prestasi akademik yang dicapai (Chairiyati, 2013). Hasil belajar

atau Indeks Prestasi (IP) merupakan salah satu hal yang sangat penting dimiliki

oleh mahasiswa karena menjadi tolok ukurnya sebagai individu yang

berkompeten dibidangnya, dibutuhkan belajar yang optimal untuk mencapai hasil

belajar yang tinggi (Mulyana & Puspitadewi, 2013). Beberapa faktor yang

1
Universitas Sumatera Utara
2

berpengaruh terhadap motivasi belajar dan hasil belajar adalah cita-cita, kapasitas

inteligensi seseorang yang meliputi, perhatian (atensi), kemampuan mengingat,

kemampuan berpikir, dan imajinasi (Dimyati & Mudjiono, 2006). Atensi berperan

peran penting dalam proses belajar, karena bisa mempertahankan fungsi kognitif

yakni memori, bahasa dan fungsi eksekutif. Atensi juga berperan dalam

kecerdasan, karena berhubungan dengan kecepatan konduksi neuron (Sternberg

& Wagner, 1999).

Atensi, minat, dan motivasi merupakan faktor-faktor yang ada pada setiap

individu untuk melakukan aktivitas, termasuk aktivitas belajar.Hasil belajar yang

maksimal sulit tercapai bila ketiga faktor tersebut tidak optimal (Surya, 2009).

Beberapa permasalahan yang sering dihadapi mahasiswa dalam proses

pembelajaran adalah gangguan teman sebangku, tidak tenang dan tidak bisa

memperhatikan dosen dalam penyampaian bahan pelajaran, tidak dapat

menuntaskan tugas dengan baik, melamun dan tidur di dalam kelas, tidak

mengikuti instruksi dengan baik, gelisah saat mengikuti proses pembelajaran,

bermain gawai serta tidak aktif dalam proses pembelajaran (Mulyana et al., 2013).

Menurut studi yang di lakukan oleh University of Nebraska-Lincoln, yang

melibatkan sekitar 700 orang mahasiswa dari 26 negara bagian di Amerika

menemukan bahwa rata-rata mahasiswa mengecek gawai mereka sekitar 20 menit

selama kelas berlangsung, dan membuka hal yang tidak terkait dengan pelajaran,

padahal ini tentu mengganggu dan mengalihkan atensi saat mempelajari materi

yang sedang berlangsung. (Przybylski & Weinstein, 2013)

Universitas Sumatera Utara


3

Penelitian Rosen (2012) menunjukan bahwa remaja menggunakan internet

pada gawai mereka hampir sepanjang hari. Oleh karena itu, mereka cenderung

memeriksa gawai secara teratur terutama media sosial mereka (Hato, 2013).

Hadirnya media sosial memberikan ruang bagi seseorang untuk melakukan

komunikasi aktif dengan orang lain dan memudahkan dalam mengakses informasi

baru (Burke, Marlow, & Lento, 2010). Przybylski.Muyarma, Deehan dan

Gladwell (2013) mengatakan media sosial memudahkan dalam mengakses

informasi yang sedang terjadi terkait aktivitas, kegiatan dan percakapan

seseorang. Selain itu media sosial menarik karena memiliki fungsi untuk

membangun identitas sosial dan memenuhi kebutuhan prioritas (Oberst,

Wegmann, Stodt, Brand, & Chamarro, 2017). Hal ini menyebabkan media sosial

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam banyak hal pada kehidupan, bahkan

menyebabkan kecemasan saat tidak menggunakannya (Anderson & Jiang, 2018).

Terdapat salah satu fenomena yang berkaitan dengan kecemasan, yaitu

Fear of Missing Out (FoMO). FoMO adalah ketakutan seseorang akan kehilangan

kesempatan sosial yang mendorong untuk selalu terkoneksi secara terus menerus

dengan orang lain dan mengikuti berita terbaru tentang segala sesuatu yang orang

lain lakukan (Przybylski, Murayama, Dehaan, & Gladwell, 2013). Perasaaan

takut, cemas dan khwatir yang muncul tersebut membuat seseorang tidak mampu

untuk menguasai lingkungan, menjalin relasi positif dengan orang lain dan

melakukan penerimaan terhadap dirinya (Beyens, Frison, & Eggermont, 2016).

Seseorang yang memiliki tingkat fomo yang tinggi akan cemas, khawatir

Universitas Sumatera Utara


4

berlebihan dan menganggap orang lain yang sedang melakukan kegiatan lebih

menyenangkan (Przybylski et al., 2013).

Fenomena ini kemudian menyebabkan orang yang merasa tertinggal dari

teman atau kelompoknya memiliki keharusan untuk tetap terhubung dengan

apayang orang lain lakukan. FoMO juga didefiniskan sebagai rasa takut akan

penyesalan yang dapat menyebabkan kekhawatiran kompulsif bahwa seseorang

mungkin kehilangan kesempatan untuk berinteraksi sosial, mendapatkan

pengalaman baru, atau berbagai peristiwa menyenangkan lainnya (Wortham,

2011). FoMO ditandai dengan adanya keinginan untuk terus terhubung dengan

apa yang orang lain lakukan melalui berbagai media, salah satunya dengan

terhubung dengan internet dan media sosial. (Wolniewicz, Tiamiyu, Weeks, &

Elhai, 2018). Parker (dalam JWT Intelligence, 2011) berpendapat FoMO

menyajikan pengalaman berbagi, dan semua orang mengalaminya. Orang-orang

akan malu jika mengalaminya, sehingga tidak ada yang mau mengakui jika

mengalami FoMO. Namun, hidup di masyarakat saat ini hampir tidak mungkin

untuk tidak mengalami FoMO kecuali berada pada peradaban asing karena segala

kegiatan dapat dilakukan dengan mengakses media sosial (Abel, Buff, & Burr,

2016).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa FoMO memiliki hubungan dengan

penggunaan jejaring sosial. Salah satunya menyatakan bahwa semakin besar

tingkat FoMO seseorang maka akan semakin besar ketertarikan mereka dalam

menggunakan media sosial (Al-Menayes, 2016). Selain itu, semakin tinggi tingkat

FoMO seseorang semakin sering ia menggunakan media sosial sehari-harinya

Universitas Sumatera Utara


5

(Przbylski, Murayama, Dehaan, & Gladwell, 2013). Penggunaan media sosial

yang tinggi juga dapat mengindikasikan meningkatnya level FoMO seseorang.

Penggunaan media sosial juga dapat memperparah atau berhubungan dengan

FoMO yang dimiliki oleh seseorang (Buglass, Binder, Betts, & Underwood,

2017). Seseorang yang memiliki level FoMO yang tinggi akan memiliki

keinginan untuk tersambung melalui media sosial, dan penggunaan media sosial

tersebut juga dapat memicu atau meningkatkan level FoMO yang dimiliki,

dikarenakan meningkatnya tingkat awareness seseorang yang disebabkan oleh

banyaknya kemungkinan untuk berinteraksi melalui penggunaan media sosial

(Chamarro Lusar, 2017).

Pengguna internet di Indonesia paling banyak ditempati pengguna dengan

rentang usia 20-24 tahun, yaitu sebesar 88,5%. Lalu bila dilihat dari segi

pekerjaan pengguna internet terbanyak ditempati oleh mahasiswa, dengan jumlah

persentase 92,1%. Hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) juga membuktikan penggunaan internet paling banyak

digunakan untuk mengakses konten dari media sosial, yaitu sebesar 97,4% atau

sebesar 192,7 juta jiwa (APJII, 2018). Menurut survei oleh JWT Intelligence

(2012), sekitar 40% individu dari 12-67 tahun mengatakan bahwa media sosial

telah meningkatkan FoMO. Hanya 8% responden survei ini yang pernah

mendengar tentang FOMO. Setelah FOMO dijelaskan dalam penelitian ini, 70%

dari milenium dewasa (18-34 tahun) mengatakan mereka bisa sepenuhnya atau

agak berhubungan dengan konsep tersebut. Di Indonesia sebuat penelitian

menemukan sebanyak 98 (28,6%) dari 343 subjek mengalami kecanduan media

Universitas Sumatera Utara


6

sosial. Lalu ditemukan sebanyak 36 (10,5%) dari 343 subjek mengalami FoMO

dengan tingkat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan umumnya remaja

merasa kecewa jika melewatkan kesempatan untuk berkumpul dengan teman-

temannya, apalagi jika dirinya tidak diajak dalam pertemuan tersebut (Fathadhika

& Afriani, 2018).

Peneliti melakukan survey terhadap 50 mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara 46 dari mereka mengatakan bahwa selama belajar

dikelas sembari memainkan gawai untuk mengecek pesan pribadi atau sekedar

melihat media sosial. Kecemasan juga terjadi didukung oleh wawancara dengan

mahasiswa Fakultas Psikologi U SU yang tercantum dalam kutipan wawancara

berikut:

“Kalau sering gak main hp kan kita jadi kayak ketinggalan gitu
kak. Nanti pas ketemu kawan, mereka cerita apa kita jadi kayak
gatau apa-apa, makanya megang hp terus liat-liat takut
ketinggalan kan bekawan pun gak tersudutkan jadinya”
(Komunikasi Personal, 8 April 2019)

“Sekarang kan semua orang harus upload ini itu kak, kalau ga
nanti dibilang ga gaul atau jadi bahan bicaraan belum lagi
kesannya kita gatau apa apa yang terjadi sama kawan, masa kita
bekawan gatau kawan kita update-annya kan”
(Komunikasi Personal, 8 April 2019)

Mengalami FoMO akan mengakibatkan seseorang selalu terhubung ke

media sosial dan selalu dapat melihat hal-hal yang terlewatkan yang dapat

menyebabkan individu memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih cemas,

mudah tersinggung, merasa lebih tidak memadai, memiliki atensi yang rendah

dalam beraktivitas, dan memiliki harga diri yang lebih rendah untuk sementara

Universitas Sumatera Utara


7

setelah melihat media sosial (Abel, Buff, & Burr, 2016). Bagi mahasiswa tahun

pertama aktif muncul dan menjaga ketenarannya dalam media sosial sangatlah

penting, karena mereka akan merasa tidak menjadi bagian dari “kaumnya” dan

komunikasi sosial antar mereka lebih besar di media sosial (Wegmann, Oberst,

Stodt, & Brand, 2017). FoMO memiliki pengaruh terhadap munculnya gangguan

seperti peningkatan stres dan penurunan tidur, penurunan nilai akademik dan

kurang fokus dalam belajar (Milyavskaya, & Koestner, 2018).

Menjadi mahasiswa Psikologi banyak tanggung jawab yang harus dilakukan,

tidak hanya belajar dikampus, mengembangkan luang lingkup dalam

bersosialisasi juga merupakan hal yang penting, guna meningkatkan menjadi diri

yang dewasa dan berkompeten (Chairiyati, 2013). Sebagian besar mahasiswa

berada pada periode remaja akhir dan memasuki periode perkembangan dewasa

awal dengan rentang usia 18 – 24 tahun (Newman & Newman, 2006). Beberapa

mahasiswa juga mengeluhkan terganggunya atensi mereka yang mengakibatkan

hasil akademik mereka terganggu.

“Kalau ujian kayak tau jawabnnya cuma karena main hp kan jd


kadang gatau pasti yang mana jawabannya”
(Komunikasi Personal, 10 April 2019)

“Kadang jadi harus baca lagi karena kan dikelas main hp, pernah
pas main hp aja tiba tiba ujian jadi benar satu aja padahal sepuluh
soal hahahah”
(Komunikasi Personal, 8 April 2019)

Pada masa ini manusia menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan

baru, harapan-harapan sosial baru dan memainkan peran baru secara mandiri, baik

Universitas Sumatera Utara


8

mandiri secara ekonomi maupun mandiri dalam membuat keputusan. Selain itu,

masa dewasa awal merupakan masa yang dianggap penuh berbagai masalah dan

tekanan namun individu harus tetap meningkatkan perkembangan diri agar

menjadi individu yang lebih dewasa dan matang , dapat dilakukan dengan salah

satu wadah yaitu media sosial. Namun di sisi lain, penggunaan media sosial pun

berkaitan dengan meningkatnya FoMO.

Atas dasar fenomena dan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai peran FoMO terhadap atensi belajar pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peran Fear

of Missing Out (FoMO) terhadap atensi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara dalam proses belajar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Fear of Missing

Out (FoMO) terhadap atensi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara dalam proses belajar.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis.

Universitas Sumatera Utara


9

1.4.3. Manfaat Teoritis

Dapat memberi sumbangan informasi dan pemikiran untuk

mengembangkan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Pendidikan

terkait dengan Fear of Missing Out (FoMO) terhadap atensi dalam

proses belajar.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Kepada pihak dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi , diharapkan

hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang peranan

FoMO terhadap atensi dalam proses belajar sehingga pihak dosen dan

mahasiswa dapat membuat perencanaan yang tepat untuk

meningkatkan atensi.

b. Kepada pihak Universitas Sumatera Utara, diharapkan hasil penelitian

ini dapat memberikan gambaran tentang peranan FoMO terhadap

atensi dalam proses belajar sehingga dapat menginspirasi universitas

untuk lebih meningkatkan atensi mahasiswa lainnya..

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Berisikan uraian singkat mengenai latar belakang permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Universitas Sumatera Utara


10

Berisikan mengenai tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam pembahasan

permasalahan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Fear of Missing Out (FoMO) dan atensi.

BAB III : Metode Penelitian

Berisikan mengenai rumusan pertanyaan penelitian, identifikasi variabel

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian,

metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, prosedur

pelaksanaan, serta metode analisis data

BAB IV: Analisis Data dan Pembahasan

Berisikanpenjelaskan mengenai analisa data penelitian dan pembahasan

hasil analisa yang telah dilakukan.

BAB V: Kesimpulan dan Saran

Berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang akandiberikan

baik dari saran metodologis dan saran praktis.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Fear of Missing Out (FoMO)

2.1.1 Definisi FoMo

Turkle (dalam Przybylski, 2013) mengatakan kemajuan teknologi yang terjadi

membawa dampak positif atau pun negatif.Ia berpendapat seseorang yang tertambat

dengan teknologi akan selalu berusaha untuk selalu terhubung melalui teknologi

tersebut yang mengakibatkan pengalaman sosial yang terjadi terganggu.

Kecenderungan seseorang untuk berusaha selalu terhubung karena takut akan

kehilangan momen disebut Fear of Missing Out (FoMO).

Wortham (2011) mengungkapkan FoMO merupakan sumber perasaan

negative atau perasaan depresi karena dapat melemahkan perasaan bahwa

seseorang telah membuat keputusan terbaik dalam hidupnya. FoMO dapat dianggap

sebagai sifat disposisi dalam hal karakteristik individu yang relatif stabil dan

sebagai ketakutan umum seseorang kehilangan sesuatu. Ketergantungan terhubung,

berbagi dan memiliki pengalaman yang dirasa bermanfaat pada orang lain telah

meningkat pesat karena aksesibilitas permanen media sosial melalui perangkat

seluler. Oleh karena itu, seringnya penggunaan aplikasi komunikasi internet juga

dapat memicu atau meningkatkan aspek FoMO yang merujuk secara khusus pada

aktivitas onlinepengguna lain, yang berkembang dalam konteks komunikasi

11
Universitas Sumatera Utara
12

Internet dan kurang stabil (Wegmann et al., 2017). J. Walter Thompson

Intelligence-JWT Intelligence (2013) sebuah lembaga riset, penemuan dan inovasi

mengungkapkan FoMO ialah merupakan fenomena dimana individu merasa

ketakutan ketika orang lain memperoleh pengalaman yang menyenangkan namun ia

tidak terlibat secara langsung sehingga menyebabkan individu berusaha untuk tetap

terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui media dan internet. Secara

lebih sederhananya, FoMO dapat diartikan sebagai ketakutan ketinggalan hal-hal

menarik di luar sana dan atau takut dianggap tidak eksis dan up to date.

Przybylski (2013) mengartikan FoMO sebagai kekhawatiran yang dirasakan

seseorang bahwa orang lain mungkin melakukan pengalaman memuaskan, hal ini

mendorong untuk terhubung terus menerus. FoMO menimbulkan perasaan

kehilangan, stres, dan merasa jauh jika tidak mengetahui peristiwa penting individu

atau kelompok lain. Hal ini didasarkan pada pandangan determinasi sosial bahwa

media sosial memberikan efek pemberian pembanding antara individu mengenai

tingkat kesejahteraan serta persepsi kebahagiaan menurut individu lain.

Tersedianya media sosial yang memudahkan mengakses kegiatan orang lain

menjadi jembatan utama mengatasi kecemasan akan ketertinggalan yang terjadi

sehingga mengakibatkan akan harus selalu terhubung (Stead & Bibby, 2017).

Media sosial memberikan jalan kepada individu untuk membiarkan individu lain

mengetahui perilaku-perilaku yang terjadi di hidupnya sebagai bentuk penghargaan

diri individu dan ketika individu lain melihat persepsi yang dimunculkan, hal

Universitas Sumatera Utara


13

tersebut diterjemahkan sebagai bentuk kebahagiaan yang sebenarnya (Przybylski,

Murayama, Dehaan, & Gladwell, 2013). Menutupi kecemasan untuk menjadi

bagian dalam pengalaman orang lain dan berbagi pengalaman dengan orang lain

yang dirasakan dapat diatasi dengan selalu menyaksikan serta membagikan

pembaruan di media sosial mengakibatkan ketergantungan seseorang untuk selalu

aktif menggunakan media sosial (Beyens, Frison, & Eggermont, 2016)

Berdasarkan gagasan diatas dapat disimpulkan bahwa FoMO ialah perasaan

takut, khawatir dan cemas yang muncul karena pemikiran bahwa kejadian,

pengalaman dan pembicaraan yang dilakukan oleh orang lain lebih memuaskan

sehingga memiliki dorongan untuk senantiasa terkoneksi dengan media sosial serta

merasa penting untuk mengetahui berbagai pengalaman orang lain agar merasa

menjadi bagian dalam ruang lingkupnya.

2.1.2 Aspek FoMO

Berdasarkan definisi yang telah dijabarkan Przyblylski, Murayama, DeHaan

dan Gladwell (2013) sebagaimana di atas maka aspek-aspek dari FoMO adalah

sebagai berikut:

a. Ketakutan dan kecemasan akan kehilangan momen berharga dari individu.

Keadaan emosional yang timbul pada seseorang yang merasa terancam, cemas

ketika sedang terhubung atau tidak dengan suatu kejadian, pengalaman atau

percakapan dengan orang lain lalu selalu mencek media sosial. Hal ini juga

Universitas Sumatera Utara


14

ditandai dengan kegiatan membagikan kegiatan pribadi dengan orang lain

secara online dan merasa penting bagi orang lain mengetahui kegiatan yang

dilakukan olehnya.

b. Ketakutan dan kecemasan akan kehilangan momen berharga dari kelompok

lain.

Perasaan yang timbul saat menemukan bahwa orang lain mengalami peristiwa

menyenangkan tanpa dirinya dan merasa kehilangan suatu kesempatan

bertemu dengan mereka. Hal ini ditandai dengan kegiatan selalu menyaksikan

hal yang dibagikan oleh orang lain secara online agar tetap merasa bagian dari

orang tersebut.

c. Keinginan untuk tetap terhubung dengan apa yang orang lain lakukan.

Respons tidak menyenangkan seperti cemas, gelisah ketika seseorang tidak

terhubung dengan suatu kejadian, berbagi pengalaman, ataupun melakukan

percakapan dengan orang lain sehingga individu akan selalu mencek gawai

miliknya.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi FoMO

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya FoMO yang

dimiliki seseorang, yaitu :

a. Usia dan Gender

Surveri yang dilakukan JWT (2012) menemukan bahwa laki-laki (dari

Amerika) lebih mudah mengalami FoMO melalui media sosial.Rasa

Universitas Sumatera Utara


15

kehlangan muncul ketika teman-temannya melakukan aktivitas tanpa

dirinya.Kemudian Przybylski (2013) menemukan bahwa partisipan muda dan

berjenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan memiliki level FoMO

tinggi.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fuster (2017) menunjukkan

bahwa mengakses jejaring sosial melalui ponsel menghadirkan perilaku

adiktif dan sangat berkorelasi dengan FoMO. Dari hasil penelitian tersebut,

sebanyak 7,6% terjadi pada remaja yang lahir pada tahun 2000-2001.

b. Penggunaan Media Sosial

Mc Mahon & Pospisil (dalam Alt,2015) mengungkapkan saat ini generasi

memiliki fokus intera ksi sosial dan koneksi antar satu sama lain terjadi di

media sosial. Fathadhika (2018) mengatakan bahwa media sosial dapat

mendorong seseorang berperilaku adaptif.

c. Motivasi

Przybylski (2013) mengidentifikasi rendahnya kepuasan akan kebutuhan

psikologi terhadap kompetensi, otonomi dan hubungan dengan orang lain

dilaporkan individu yang memiliki level FoMO yang tinggi.

d. Tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis akan Relatedness

Relatedness (kedekatan atau keinginan untuk berhubungan dengan orang lain)

adalah kebutuhan seseorang untuk merasakan perasaan tergabung, terhubung,

dan kebersamaan dengan orang lain. Individu yang memiliki circle

pertemanan cenderung memiliki level FoMO yang tinggi (Przybylski &

Weinstein, 2013)

Universitas Sumatera Utara


16

2.2 Atensi

2.2.1 Definisi Atensi

Atensi merupakan perhatian dengan konsentrasi ataupun sebuah aktivitas dari

terdapatnya jiwa di dalam diri kita dalam pengamatan, pengertian dan juga

sebagainya dan mengenyampingkan yang diluar hal tersebut (Lund, 2011). Atensi

adalah fokus dan konsentrasi dari usaha mental yang biasanya menghasilkan

kesadaran oleh rangsangan sensorik eksternal, yang ditangkap melalui panca indra

atau pengalaman yang menggunakan upaya mental (Styles, 2005). Atensi ialah

pemilihan beberapa informasi untuk diproses lebih lanjut dan menghalangi

informasi lain agar diproses (Smith & Kosslyn, 2014). William James dalam

Principles of Psychology menjelaskan atensi adalah pengambil alihan pikiran,

dalam bentuknya yang jelas dan terpilah-pilah, terhadap sesuatu yang berasal dari

apa yang serentak merupakan objek-objek sekaligus rangkaian pikiran yang tepat,

yang berarti atensi merupakan penarikan diri dari hal-hal lain agar dapat berurusan

secara efektif terhadap suatu hal tertentu.

Berdasarkan gagasan diatas dapat disimpulkan bahwa atensi ialah cara aktif

seseorang dalam memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar

informasi yang disediakan oleh indra, memori yang tersimpan oleh proses kognitif

yang lain serta secara sadar menghiraukan informasi lain untuk diproses oleh

kognitif.

Universitas Sumatera Utara


17

2.2.2 Aspek Atensi

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat beberapa struktur

anatomi otak yang berhubungan dengan tiga aspek berbeda dari atensi, yaitu alerting,

orienting dan excecutive attention(Douglass, 2006) .

a) Alerting didefinisikan sebagai pencapaian dan usaha untuk mempertahankan

keaadan waspada terhadap stimuli yang akan datang.

b) Orienting merupakan proses mengarahkan atensi kepada sumber rangsangan

yang bertujuan untuk memperkuat rangsang tersebut. Manipulasi pada

orienting bisa dilakukan dengan cara menghadirkan isyarat, yang akan

mengarahkan atensi ke lokasi isyarat tersebut berada.

c) Executive attention adalah bagian dari atensi yang berfungsi untuk

mengeksekusi hal-hal yang muncul saat seseorang memberikan atensi. Proses

executive ini biasanya dipelajari dengan memberikan tes yang melibatkan

konflik. Contohnya pengukuranya adalah Stroop Test, terdapat nama-nama

warna dengan tinta yang berbeda-beda. Subjek diminta untuk menyebutkan

warna dari tinta sembari mengabaikan nama-nama warna tersebut. Adapun

seseorang yang memfokuskan atensinya pada suatu hal atau objek dapat lebih

cepat mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi pada hal atau objek

tersebut. Selain itu, seseorang yang menaruh atensi pada suatu hal atau objek

akan mempunyai waktu reaksi yang lebih baik terhadap suatu hal atau objek

tersebut

Universitas Sumatera Utara


18

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Atensi

Atensi membantu menyeleksi informasi yang paling relevan dengan kita pada

suatu titik waktu tertentu.Penting memiliki kemampuan untuk memerhatikan

informasi dan mengabaikan informasi yang tidak relevan. Menurut Elisabeth A

Styles (2006) terdapat dua faktor yang mempengaruhi atensi seseorang :

Faktor Stimulus, Secara umum stimulus akan lebih mudah menarik perhatian

kalau stimulus itu tampil beda, lain dari yang lain.

a) Prepotensi stimulus : perbedaan kekuatan atau intensitas stimulus. Semakin

kuat suatu stimulus berbeda dengan stimulus lain (yang lemah), stimulus kuat

itu semakin berpotensi menarik perhatian.

b) Change : stimulus yang berubah-ubah lebih menarik perhatian.

c) Size : stimulus yang ukurannya beda lebih menarik perhatian ( luar biasa

besarnya atau luar biasa kecilnya).

d) Repetisi : Stimulus yang diulang-ulang akan menarik perhatian, tetapi kalau

pengulangannya berjalan terus menerus secara ritmik monoton akan terjadi

adaptasi reseptor, kebosanan dan hilangnya atensi.

Faktor Individu

a) Keadaan biologis : kebutuhan fisik-biologis seperti lapar, haus, mengantuk

dapat mengalihkan atensi bahkan menjadi kesempatan tidur.

b) Interes, sikap, perasaan dan aspek-aspek psikologis lainnya secara sendiri-

sendiri atau bersamaan dapat mempengaruhi arah perhatian.

Universitas Sumatera Utara


19

2.3 Dinamika Pengaruh FoMO pada Atensi dalam Proses Belajar

Mahasiswa masa ini sudah mengenal internet dan telah menggunakannya dalam

keseharian bahkan terlahir pada saat teknologi semakin berkembang pesat (Wegmann

et al., 2017). Mereka sudah mengenal dan sudah berpengalaman dengan gadget,

smartphone dan kecanggihan teknologi lainnya ketika usia mereka yang masih dini

(Budiati & Susianto, 2018). Namun, Cherenson (2015) mendapati hasil survei

terhadap 333 pelajar dan mahasiswa, bahwa responden dapat menyumbangkan 11

jam dalam sehari untuk menghabiskan waktu pada media sosial, guna tetap terhubung

dengan aktivitas yang dilakukan orang lain.

Menurut Bell Gredler (dalam Subyarata, 2018) belajar ialah proses memperoleh

berbagai kompetensi, sikap dan keterampilan. Proses yang dilalui sangat penting

dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam proses belajar memiliki

perhatian (atensi) yang maksimal penting untuk mencapai hasil belajar yang juga

maksimal. (Suryabrata, 2018). Atensi adalah cara-cara aktif memproses sejumlah

informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indra ,

memori yang tersimpan dan oleh proses kognitif lain (Sternberg & Wagner, 1999).

Atensi yang memiliki peran penting dalam proses belajar merupakan hal yang

sebaiknya tidak terganggu dalam prosesnya (Sternberg & Wagner, 1999).

Permasalahan yang sering terjadi saat belajar ialah penggunaan gawai saat didalam

kelas maupun dalam proses belajar. Dalam proses belajar namun sembari

menggunakan gawai kita menggunakan SDT (signal detected theory-teori

pendektesian sinyal). Teori ini melibatkan cara kita mendeteksi stimuli yang

Universitas Sumatera Utara


20

melibatkan empat kemungkinan hasil terkait hadir atau tidaknya stimulus dan

kemampuan kita mengkategorikan upaya-upaya atau kemampuan tersebut untuk tidak

terdeteksi. Saat kita menggunakan gawai dalam proses belajar secara tidak sadar alam

bawah kita akan melakukan pendeteksian mana yang lebih penting bagi diri belajar

atau mengecek apa yang terjadi pada gawai tersebut. (Sternberg R. J., 2008).

Atensi dianggap sebagai konstruksi psikologis yang signifikan dalam proses

pembelajaran, dan sangat terkait dengan prestasi akademik dan kegigihan di

perguruan tinggi (Alt, 2015). Pada saat belajar manusia menggunakan atensi visual

yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang dimiliki.Perubahan fungsi biokimia dan

fisiologis memengaruhi tingkat kinerja kognitif. Folkard & Monk (1978) dan Folkard

(1979) mengidentifikasi perubahan sirkadian dalam kemampuan kognitif,

menghubungkannya dengan perubahan paralel dalam dominasi hemisfer.Dia

berpendapat bahwa belahan kiri otak, dominan pada jam-jam pagi, mengontrol

pemrosesan data akustik, memori jangka pendek dan kegiatan rutin.Dalam

pandangannya belahan otak kanan dominan selama jam-jam sore dan bertanggung

jawab untuk memproses informasi visual yang mengandung beberapa komponen

semantik dan tugas-tugas perseptual yang meliputi transformasi informasi dan

memori jangka panjang organisasi. Karya Natale & Lorenzetti (1997) dan Perri &

Dawson (1988) mendukung adanya perubahan sirkadian dalam memori jangka

pendek dan jangka panjang. Morton & Kershner (1985) mengemukakan bahwa

kemampuan dan bakat seseorang berada di otak belahan kanan, karena kemampuan

Universitas Sumatera Utara


21

individu untuk meningkatkan fungsi atensi pada kogntifnya lebih meningkat pada

latihan yang berkaitan dengan visual.

Dalam pengukuran tingkat atensi dapat dilakukan dengan Stroop Test. Pada

Stroop Testakan melihat kemampuan perhatian individu yang melatih Davided

Attention (DA) dan Selective Attention pada individu melatih Davided Attention (DA)

adalah ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai

sumber dan melakukan beberapa jenis kegiatan sekaligus sedangkan Selective

Attention adalah situasi saat seseorang memantau atau memperoleh banyak informasi

sekaligus. DA individu harus memperhatikan beberapa pesan secara simultan dan

berrespon terhadap setiap pesan sesuai dengan respon yang diharapkan setiap pesan

tersebut. Pada saat belajar sambil bermain gawai atensi yang dimiliki akan terbagi

akan mengakibatkan kinerja pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan

(Nguyen & Le Nguyen, 2018)

Putra (2017) melakukan penelitian FoMO pada 450 mahasiswa tahun awal

dengan hasil semakin tinggi FoMO seseorang makin rendah kesejahteraan psikologi

seseorang. Individu akan lebih tertarik dan terikat pada aktivitas orang lain. Dalam

fenomena FoMO akan menimbulkan perasaan kehilangan, stres, dan merasa jauh jika

tidak mengetahui peristiwa penting individu atau kelompok lain. (Przybylski &

Weinstein, 2013). Seseorang yang memiliki FoMO dengan nilai yang tinggi akan

merasakan yang terpenting dalam hidupnya ialah ia tetap mengetahui berbagai hal

yang terjadi dengan orang lain dengan begitu akan menjadi bagian yang ia ikuti.

(Oberst, Wegmann, Stodt, Brand, & Chamarro, 2017). Hal ini juga terjadi dengan

Universitas Sumatera Utara


22

beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang meras bahwa kalau mereka tidak

mengikuti kegiatan atau beberapa trend yang terjadi disekitar akan menjadi yang

tertinggal. FoMO yang terjadi pada remaja pada umumnya mengakibatkan

menurunnya produktifitas mereka dalam atensi dan konsentrasi.(Beyens et al., 2016).

2.4 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan uraian mengenai teori masing-masing variabel dan hubungan

diantara keduanya, maka hipotesa penelitian ini adalah terdapat peran FoMO terhadap

atensi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara dalam proses

belajar.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif menurut Azwar (2018) adalah penelitian yang

analisisnya berfokus pada data-data kuantitatif (angka) yang dikumpulkan melalui

prosedur pengukuran dan diolah dengan metode analisis statistika. Biasanya

penelitian yang menggunakan penelitian kuantitatif adalah penelitian inferensial

(pengujian hipotesis) dan membuat setiap kesimpulan hasil yang di peroleh pada

suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.Penelitian ini merupakan

penelitian korelasional karena bertujuan untuk memprediksi seberapa jauh

perubahan nilai variabel dependen ketika salah satu atau sebagian variabel

doposisikan sebagai predictor bagi variabel yang lain (Azwar, 2018).

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan label bagi variabel-

variabel utama dalam penelitian dan fungsi masing-masing dalam setiap hipotesis

(Azwar, 2018). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel bebas : Fear of Missing Out

2. Variabel tergantung : Atensi

23
Universitas Sumatera Utara
24

3.3 Definisi Operasional

3.3.1 Fear of Missing Out

Fear of Missing Out (FoMO) ialah perasaan takut, khawatir dan cemas

yang muncul karena pemikiran bahwa kejadian, pengalaman dan pembicaraan

yang dilakukan oleh orang lain lebih memuaskan sehingga memiliki dorongan

untuk senantiasa terkoneksi dengan media sosial.

3.3.2 Atensi

Atensi adalah cara aktif seseorang dalam memproses sejumlah informasi

yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh indra, memori

yang tersimpan oleh proses kognitif yang lain serta secara sadar menghiraukan

informasi lain untuk diproses oleh kognitif, dalam proses belajar hanya

memproses informasi mengenai materi pembelajaran dan menghiraukan hal

lainnya yang tidak berhubungan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak

dikenai generalisasi hasil penelitian.Sebagai suatu populasi, kelompok subjek

tersebut harus memiliki beberapa ciri atau karakteristik bersama yang

membedakannya dari kelompok subjek lainnya (Azwar, 2018). Populasi

penelitian dapat berbeda-beda sesuai dengan masalah yang akan diselidiki.

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara.Subjek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah

benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang

Universitas Sumatera Utara


25

dipermasalahkan. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

2. Lahir mulai tahun 2000-2001

3. Menggunakan Sosial Media

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental

sampling. Incidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel, berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan

peneliti dapat digunakan, jika dilihat orang yang kebetulan ditemui memiliki

kriteria yang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

peneliti menemui mahasiswa

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Fear of Missing Out

Variabel ini diukur dengan skala FoMO oleh Przybylski et al (2013) yang

telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia oleh Angga Dwi Putra (2017). Przybylski

merupakan seorang professor psikologi terapan Universitas Oxford. Ia

mengumpulkan banyak responden dan merepresentasikan sampel nasional

dalam pembuatan skala. Skala FoMO yang telah diadaptasi ke Bahasa

Indonesia oleh Angga Dwi Putra (2017) dengan nilai reliabilitas sebesar 0,790

dan nilai validitas 0,05.

Pada penelitian ini, semakin tinggi skor total FoMO yang diperoleh

individu, semakin tinggi pula tingkat FoMO individu dan sebaliknya. Skala

yang digunakan pada penelitian ini adalah skala FoMO diadaptasi dari alat

Universitas Sumatera Utara


26

ukur yang dikembangkan oleh Przybylski (2013) dengan lima alternatif

jawaban, yaitu: STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), CS (Cukup

Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai) sehingga data akan berbentuk

ordinal.

Tabel 3.1 Blueprint FoMO

Nomor
Aspek Indikator Jumlah Persentase
Item
Selalu
Ketakutan dan membagikan dan
kecemasan akan mengabadikan
kehilangan momen kejadian , 1,2,8 3 30%
berharga dari pengalaman atau
individu. percakapan diri
sendiri.
Ketakutan dan
Menyaksikan
kecemasan akan
suatu kejadian dan 4, 5, 7,
kehilangan momen 4 40%
pengalaman pada 10
berharga dari
kelompok lain
kelompok lain.
Keinginan untuk Terhubung suatu
tetap terhubung kejadian dan
3,6, 9 3 30%
dengan apa yang percakapan pada
orang lain lakukan. orang lain

Total 10 100%

Universitas Sumatera Utara


27

Atensi

Pengukuran yang dilakukan ialah dengan Stroop Test. Individu

diperintahkan untuk mengikuti perintah yang dilakukan yaitu menyebutkan

warna, kata dan jumlah kata. Contohnya ialah dengan menyajikan kata

MERAH dicetak dengan tinta kuning. Kemudian dilakukan 2 babak dengan 12

warna per babaknya dengan pola yang berbeda-beda.Pertama mengucapkan

warnanya. Kedua kalimat yang tertera lalu ketiga mencari kalimatnya. Berikut

intruksi perlakuan yang diberikan kepada subek penelitian :

Intruksi yang diberika saat akan memulai Stroop Testdengan

mempersilahkan duduk parisipan terlebih dahulu lalu tester akan mengatakan : “

Selamat Siang, perkenalkan nama saya Khairun Nisa mahasiswi Fakultas

Universitas Sumatera Utara


28

Psikologi USU angkatan 2015. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada

(meneyebutkan nama partisipan) yang telah bersedia menjadi subjek penelitian

saya. Hari ini kita akan melaksanakan kegiatan menyenangkan, untuk babak

pertama tugas kamu menyebutkan warna tulisan pada layar tanpa menghiraukan

kata yang tertera. Kita latihan terlebih dahulu.Kita mulai 1 2 3.”Lalu berlanjut ke

babak ke 2.“Pada babak kedua tugas kamu menyebutkan kata pada layar tanpa

menghiraukan warna yang tertera”.

Kemudian untuk menunjang kelancaran dari penelitian maka peneliti

melengkapi penelitian dengan beberapa instrumen. Instrumen yang peneliti

gunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Whiteboard

2. Proyektor

3. Laptop

4. Kursi

5. Lembar scoring untuk Stroop Test.

6. Alat ukur berupa kuesioner yang berisi aitem-aitem dari Fear of Missing

Out

7. Reward yang akan diberikan kepada subjek penelitian.

8. Informed Consent. Lembar ini berisi penjelasan mengenai waktu, tujuan,

tata cara, dan resiko penelitian yang harus disepakati oleh pihak subjek

penelitian.

Universitas Sumatera Utara


29

9. Surat pernyataan kesediaan berpartisipasi. Lembar ini berisi pernyataan

kesediaan partisipan sebagai subjek penelitian untuk berpartisipasi dalam

penelitian.

3.5 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Skala FoMO

Validitas alat ukur adalah sejauh mana skala tersebut dapat menghasilkan

data yang akurat dan cermat sesuai dengan tujuan ukurnya. Suatu tes atau

instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat

ukur tersebut menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran (Azwar,

2018). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tampang

(face validity. Validitas tampang berusaha dicapai dengan penyajian alat ukur

yang rapi dan jelas. Alat ukur akan disajikan di kertas A4 dalam bentuk booklet

dengan jenis huruf Times New Roman.

3.6 Prosedur Pelaksanan Penelitian

1. Persiapan penelitian

a. Perizinan alat ukur

Proses pembuatan alat ukur dimulai dengan meminta izin dengan pemilik

alat ukur serta menghubungi peneliti sebelumnya yang telah mengadaptasi alat

ukur kedalam bahasa Indonesia.

b. Pengurusan izin

Universitas Sumatera Utara


30

Setelah alat ukur selesai, selanjutnya peneliti harus mengurus izin untuk

melakukan penelitian terkait subtes. Peneliti akan mengurus surat izin ruangan

untuk pengambilan data dari pihak fakultas, apabila pihak fakultas memberikan

izin maka peneliti dapat melanjutkan pengambilan data di salah satu ruangan

tersebut.

c. Penentuan sampel

Sebelum memulai pelaksanaan penelitian, peneliti harus menetukan sampel

yaitu mahasiswa fakultas psikologi dengan kelahiran pada tahun 2000-2001, yang

telah ditentukan sebanyak 50 orang.

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Universitas Sumatera Utara.

3. Pengolahan data penelitian

Data yang telah terkumpul dari proses pengambilan data selanjutnya

dianalisis dengan analisis regresi menggunakan program SPSS.

3.6 Metode Analisa Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yang mana bertujuan

untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen ketika salah

satu atau sebagian variabel doposisikan sebagai prediktor bagi variabel yang lain

(Azwar, 2018). Uji hipotesis untuk data prediktif menggunakan analisis regeresi

dengan menggunakan program SPSS versi 22 for windows. Dalam melakukan

metode analisis data dengan analisis regresi, perlu dilakukan uji asumsi terlebih

dahulu yaitu uji liniearitas dan normalitas (Sugiyono, 2012).

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan keseluruhan hasil penelitian, meliputi gambaran

umum responden penelitian, hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil

analisa data.

4.1 Analisa Data

4.1.1 Gambaran umum responden penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi responden penelitianadalah mahasiswa

Fakultas Psikologi USU, dengan berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang

lahir pada tahun 2000 dan 2001. Total responden berjumlah 50 orang.Sebelum

dilakukan analisa data lebih lanjut, berikut gambaran umum dari responden

penelitian.

a. Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin

Berikut tabel yang menunjukkan gambaran respondenberdasarkan jenis

kelamin.Data dapat dilihat dalam tabel 4.1.berikut:

Tabel 4.1.
Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)


Laki-laki 21 42%
Perempuan 29 58%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah responden

berdasarkan jenis kelamin berjumlah setara yaitu, berjenis kelamin perempuan

sebanyak 21 orang (42%), sedangkan responden laki-laki hanya sebanyak 29

orang (58%).

46
Universitas Sumatera Utara
47

b. Gambaran responden berdasarkan tahun lahir

Berikut tabel yang menunjukkan gambaran respondenberdasarkan jenis

kelamin.Data dapat dilihat dalam tabel 4.2.berikut:

Tabel 4.2
Gambaran Responden Berdasarkan Tahun Lahir
Tahun Lahir Jumlah (N) Persentase (%)
2000 25 50%
2001 25 50%
Total 50 100%

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

tahun lahir memiliki jumlah yang hampir setara yaitu,responden yang lahir pada

tahun 2000 sebanyak 24 orang (48%), sedangkan responden yang lahir pada tahun

26 orang (52%).

c. Gambaran responden berdasarkan intensitas penggunaan sosial media

per hari

Berikut tabel yang menunjukkan gambaran responden berdasarkan

penggunaan media sosial. Data dapat dilihat dalam tabel 4.3.berikut:

Tabel 4.3
Gambaran Responden Berdasarkan Intensitas Menggunakan Sosial
Media

Waktu Jumlah (N) Persentase (%)


1-2 jam 3 6%
3-4 jam 8 16%
>5jam 39 78%
Total 50 100%

4.1.2 Gambaran umum skor Fear of Missing Out dan Atensi

a. Gambaran umum skor Fear of Missing Out

Universitas Sumatera Utara


48

Dalam skala FoMO terdapat 10 item. Model skala yang digunakan adalah

skala Likert dengan rentang nilai 1-5. Adapun skor minimum yang bisa

diperoleh untuk skala FoMO adalah 10 dan skor maksimalnya adalah 50. Hasil

Perhitungan nilai hipotetik dan empirik untuk variabel keterlibatan orangtua

dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4
Perbandingan Data Hipotetik dan Empirik FoMO

Variabel Data Hipotetik Data Empirik


Fear of Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Missing 10 50 30 7.5 10 50 30.36 8.996
Out

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mean hipotetikFoMO sebesar30 dengan

standart deviasi sebesar 7.5 serta mean empirik yaitu sebesar 30.36 dengan

standart deviasi sebesar 8.996.

b. Gambaran umum skor atensi

Atensi diukur dengan melakukan Stroop Tes dengan dua babak.Setiap

subtes memiliki skor 0-1, adapun skor minimum yang bisa diperoleh untuk

pengukuran atensi adalah 0 dan skor maksimalnya adalah 24. Hasil

Perhitungan nilai hipotetik dan empirik untuk variabel atensi dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5
Perbandingan Data Hipotetik dan Empirik Atensi

Variabel Data Hipotetik Data Empirik


Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Atensi
0 24 12.5 4 12 24 20.06 3.285

Universitas Sumatera Utara


49

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mean empirik atensi sebesar 20.06 dengan

standart deviasi sebesar 3.285 serta mean hipotetik yaitu sebesar 12.5 dengan

standart deviasi sebesar 4.

4.1.3 Kategorisasi data penelitian

a. Kategorisasi Fear of Missing Out

Norma kategorisasi yang digunakan pada variabel FoMO adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.6
Norma Kategorisasi FoMO

Rentang Nilai Kategori


X >mean + SD Tinggi
Mean - SD ≤ X ≤ Mean + SD Sedang
X <Mean – SD Rendah

Besar nilai mean hipotetik variabel FoMO adalah 30 dengan standart

deviasi adalah 7.5.Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7
Kategorisasi FoMO

Rentang Nilai Kategori FoMO Jumlah (N) Persentase


(%)
X> 37.5 Tinggi 9 18%
22.5≤ X ≤ 37.5 Sedang 34 68%
X < 22.5 Rendah 7 14%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bawah mayoritas responden penelitian

memiliki FoMO dalam kategori sedang yaitu sebanyak 34 orang dan sebanyak 9

orang berada pada kategori tinggi. Sementara sisanya, 7 orang berada dalam

kategori rendah.

b. Kategorisasi Atensi

Universitas Sumatera Utara


50

Norma kategorisasi yang digunakan pada atensi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8
Norma Kategorisasi Atensi

Rentang Nilai Kategori


X >mean + SD Tinggi
Mean - SD ≤ X ≤ Mean + SD Sedang
X <Mean – SD Rendah

Besar nilai mean hipotetik variabel atensi adalah 12.5dengan standart

deviasi adalah4.Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Kategori Skor Atensi
Rentang Nilai Kategori Atensi Jumlah Persentase (%)
X> 12.5 Tinggi 42 84%
8.5≤ X <12.5 Sedang 8 16%
X <8.5 Rendah 0 0%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel di 4.9 diketahui bawah responden penelitian mayoritas

memiliki atensi dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 42 orang.Sementara

sisanya, 8 orang berada dalam kategori sedang dan tidak ada yang berada

dalam kategori rendah.

4.1.4 Hasil Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji analisis regresi perlu dilakukan uji normalitas dan

uji linearitas (Sugiyono, 2012). Apabila data tidak normal dan linear maka analisis

regresi tidak dapat dilakukan.Berikut adalah hasil uji normalitas dan uji linearitas

pada penelitian ini.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil

berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan

Universitas Sumatera Utara


51

menggunakan uji Shapiro-wilk, uji ini bekerja sangat baik jika setiap nilai bersifat

unik dan independen serta biasanya digunakan untuk sampel kecil (Widhiarso,

2012).Data pada penelitian ini akan dikatakan tersebar secara normal apabila

memiliki nilai p > 0.05.Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari

Tabel 4.10.

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas

Variabel Nilai Signifikansi


Fear of Missing Out 0.459
Atensi 0.010

Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh nilai signifikansi untuk variabel FoMO

adalah 0.459 dan nilai signifikansi untuk variabel atensi adalah 0.010.Berdasarkan

data yang diperoleh, nilai signifikansi masing-masing variabel p > 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat garis regresi antara X dan Y

membentuk garis linear atau tidak yakni FoMO dengan atensi mempunyai garis

yang linear atau tidak secara signifikan.Data yang linear berarti FoMO memiliki

keterikatan terhadap atensi.

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan test for linierity.Variabel

bebas (FoMO) dapat dikatakan memiliki hubungan linear terhadap variabel

tergantung (atensi) apabila memiliki nilai p < 0.05 untuk linearity dan p > 0.05

untuk deviation from linearity.Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Universitas Sumatera Utara


52

Tabel 4.11
Hasil Uji Linearitas

Variabel Linearity Keterangan


Linearity 0.876
Linear
Deviation from linearity 0.381

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

linear atau uji asumsi linearitas terpenuhi.

4.1.5 Hasil Analisa Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan FoMO dengan atensi

sehingga uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linear

sederhana.Pengujian data dilakukan dengan menggunakan metode analisa data

regresi linear dengan bantuan SPSS 22.0 for windows.Hasil uji statistik yang

diperoleh digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.12
Pengaruh FoMO terhadap Atensi

F Sig.
0.072 0.789

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai F = 0.072, p = 0.789 yang

berarti p > 0.05. Hal ini berarti hasil model regresi ini secara siginifikan tidak

memprediksi dengan baik FoMO.Singkatnya, secara keseluruhan model regresi

memprediksi FoMO secara signifikan (Field, 2009).Selanjutnya, pengujian

seberapa besar pengaruh FoMO terhadap atensi ditunjukkan melalui tabel berikut.

Tabel 4.13
Koefisien Determinan (R Square)

Model R R Square Adjust R Square


1 0.039a 0.001 0.019

Universitas Sumatera Utara


53

Berdasarkan tabel 4.13 maka diperoleh nilai koefisien determinan (R

Square) dari pengaruh FoMO terhadap atensi mahasiswa psikologi adalah sebesar

0.39.Artinya, FoMO hanya memberikan sumbangan efektif sebesar 39% dalam

atensi. Kemudia n, sisanya sebesar 61% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

penelitian ini.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis regresi FoMO dengan atensi diperoleh persamaan

garis regresi bernilai negatif yang berarti bahwa jika FoMO mengalami kenaikan

maka atensi mengalami penurunan. Hal ini kurang sesuai dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh (Baker, Krieger, & LeRoy, 2016) yang menemukan bahwa

seseorang yang mengalami FoMO akan mengalami penurunan kualitas tidur dan

memiliki atensi yang rendah daam beraktifitas. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa peran yang rendah pada FoMO dengan atensi. Semakin tinggi FoMO

belum tentu semakin rendah atensi yang dimiliki pada mahasiswa. Hasil analisis

data juga menemukan bahwa besaran peran FoMO terhadap atensi adalah sebesar

39%, sementara sisanya 61% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian

ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka FoMO memiliki

pengaruh negatif dengan atensi. Hal ini sesuai hipotesis penelitian yaitu terdapat

hubungan negatif antara FoMO dengan atensi pada mahasiswa fakultas psikologi

Universitas Sumatera Utara, semakin tinggi FoMO maka atensi akan semakin

rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara FoMO dengan

atensi pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sumatera Utara dalam

Universitas Sumatera Utara


54

proses belajar. Pengambilan data ini melibatkan 50 mahasiswa dengan kelahiran

pada tahun 2000-2001 fakultas psikologi Universitas Sumatera Utara. Pada

pembahasan kali ini akan membahas dua variabel yang berada dalam penelitian

ini, yaitu FoMO dan atensi.

Fear of Missing Out (FoMO) ialah perasaan takut, khawatir dan cemas yang

muncul karena pemikiran bahwa kejadian, pengalaman dan pembicaraan yang

dilakukan oleh orang lain lebih memuaskan sehingga memiliki dorongan untuk

senantiasa terkoneksi dengan media sosial. Seseorang yang mengalami FoMO

cenderung melakukan aktivitas yang terhubung dengan orang lain baik

menyaksikan kejadian, pengamalan dan terhubung secara percakapan. (Przybylski

& Weinstein, 2013). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 50

mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara mengalami FoMO

dalam kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil keseluruhan yaitu sebanyak

34 mahasiswa berada dalam kategori sedang. Sedangkan sebanyak 9 mahasiswa

berada dalam katagori tinggi dan yang berada dalam katagori rendah sebanyak 7

mahasiswa.

Keterkaitan yang tinggi antara penggunaan media sosial dengan FoMO

mengindikasikan bahwa seseorang yang selalu menggunakan dan mengecek

media sosialnya cenderung mengalami FoMO. Seseorang yang mengalami

FoMO akan cenderung menghabiskan waktunya untuk menyaksikan media sosial

dalam berbagai kesempatan (Beyens et al., 2016). Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada 50 mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

mengenai intensitas menggunakan media sosial. Hal ini dapat dilihat dari hasil

Universitas Sumatera Utara


55

keseluruhan yaitu sebanyak 3 orang menggunakan media sosial dalam jangka

waktu 1-2 jam , sebanyak 8 orang menggunakan media sosial dalam jangka waktu

3-4 jam dan sebanyak 39 orang menggunakan >5jam.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa individu yang berada dikategori

tinggi tidak memiliki banyak teman dekat. Individu yang memiliki FoMO tinggi

cenderung tidak memiliki banyak teman dekat sehingga mereka sibuk

memperhatikan kegiatan orang lain. (Hetz, Dawson, & Cullen, 2015). Hal ini

sejalan dengan penelitian Ryff (2015) yang menemukan bahwa seseorang yang

memiliki FoMO cenderung tidak memiliki relasi positif. Seseorang yang memiliki

relasi positif dengan orang lain diartikn dengan kedalaman hubungan yang

dimiliki seserang dengan orang lain. Seseorang yang memiliki relasi positif

dengan orang lain tidak sekedar berkomunikasi dan berelasi tetapi memiliki

hubungan yang hangat, memuaskan, dan saling percaya. Hasil ini menunjukkan

bahwa individu yang mengalami FoMO berusaha untuk terhubung dengan orang

lain namun tidak memiliki kedalaman, kehangatan, kepuasan dan rasa saling

percaya satu sama lain.

Berdasarkan subtes Stroop Test yang telah dilakukan subjek penelitian banyak

mengalami kelemahan untuk fokus pada warna daripada kata. Kesalahan terbesar

ialah saat melihat kata dengan warna hitam. Saat melihat jenis kata yang

menyebutkan warna namun menggunakan tinta hitam, manusia akan terbiasa

menyebutkannya hitam karena otak terbiasa dengan melihat setiap tulisan

menggunakan warna hitam (Kruschke, 2003). Stimulus yang diulang-ulang akan

menarik perhatian, tetapi kalau pengulangannya berjalan terus menerus secara

Universitas Sumatera Utara


56

ritmik monoton akan terjadi adaptasi reseptor, terbiasa dengan tulisan dengan

warna hitam mengakibatkan individu lebih cepat merespon tulisan yang bewarna

hitam.

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan. Pertama, peneliti tidak

mengontrol responden penelitian berdasarkan jenis media sosial yang digunakan,

karena pengaruh berbagai jenis media sosial pada setiap orang memiliki peran

yang berbeda. Tidak mengontrol hal ini dapat mengakibatkan media sosial yang

paling berperan sebenarnya kurang diketahui. Kedua, peneliti juga tidak

melakukan subtes untuk mengontol rentang atensi, hal ini menyebabkan tidak

diketahui pasti waktu seseorang terganggu atensinya. Ketiga, jumlah sampel

dalam penelitian ini hanya 50 orang yang termasuk kecil, sehingga hasil penelitian

ini tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh mahawasiswa.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran yang berhubungan

dengan hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. FoMO tidak berperan positif dan signifikan terhadap atensi dalam belajar. Hal

ini berarti FoMO tidak mempengaruhi atensi dalam proses belajar seutuhnya.

2. Besaran peran FoMO terhadap atensi dalam proses belajar adalah sebesar

39%, sementara sisanya 61% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian yang telah

dijabarkan, maka terdapat beberapa saran yang diusulkan oleh peneliti yaitu sebagai

berikut.

1. Saran metodologis

a. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa FoMO memiliki pengaruh

terhadap atensi sebesar 39% sedangkan sisanya 61% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lainnya. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk melakukan

57

Universitas Sumatera Utara


58

penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel yang

berkemungkinan memiliki kontribusi terhadap atensi dalam proses belajar.

b. Peneliti selanjutnya dapat melihat lebih jauh atensi dalam proses belajar sehari-

hari pada setiap individu agar melihat perbedaannya.

c. Peneliti selanjutnya dapat melihat perbedaan FoMO setiap individu lebih jauh

dengan melakukan kontrol terhadap media sosial yang digunakan.

d. Penelitian ini menggunakan sampel dengan jumlah yang sedikit yaitu sebanyak

50 orang, yang berakibat penelitian ini tidak dapat digeneralisasi lebih luas.

Oleh karena itu peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya menambahkan

jumlah sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan

2. Saran Praktis

a. Bagi mahasiswa sebaiknya mengurangi penggunaan media sosial saat belajar

agar tidak terganggunya atensi yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

b. Bagi univeristas, dapat mempertahankan atau bahkan memperbanyak kegiatan-

kegiatan yang mengasah dan meningkatkan kemampuan atensi.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abel, J. P., Buff, C. L., & Burr, S. A. (2016). Social Media and the FoMO: Scale

Development and Assessment. Journal of Business & Economics Research

(JBER). https://doi.org/10.19030/jber.v14i1.9554

Alt, D. (2015). College students’ academic motivation, media engagement and

FoMO. Computers in Human Behaviour, 0747-5632.

Al-Menayes, J. (2016). The Fear of Missing out Scale : Validation of the Arabic

Version and Correlation with Social Media Addiction. International Journal of

Applied Psychology. https://doi.org/10.5923/j.ijap.20160602.04

Anderson, M., & Jiang, J. (2018). Teens, social media & technology. Pew Research

Center [Internet & American Life Project].

APJII. (2018). Survei Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

Azwar. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. (2012).Penyusunan Skala PsikologiEdisi II.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. (2018). Metode Penelitian Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Beyens, I., Frison, E., & Eggermont, S. (2016). “I don’t want to miss a thing”:

Adolescents’ fear of missing out and its relationship to adolescents’ social needs,

ix

Universitas Sumatera Utara


Facebook use, and Facebook related stress. Computers in Human Behavior.

https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.05.083

Buglass, S. L., Binder, J. F., Betts, L. R., & Underwood, J. D. M. (2017). Motivators

of online vulnerability: The impact of social network site use and FOMO.

Computers in Human Behavior, 66. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.09.055

Budiati, I., & Susianto, D. Y. (2018). STATISTIK GENDER TEMATIK: PROFIL

GENERASI MILENIAL INDONESIA. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak.

Burke, M., Marlow, C., & Lento, T. (2010). Social network activity and social well-

being. Conference on Human Factors in Computing Systems - Proceedings.

https://doi.org/10.1145/1753326.1753613

Chairiyati, L. R. (2013). Hubungan Antara Self-Efficacy Akademik dan Konsep Diri

Akademik dengan Prestasi Akademik. Humaniora.

https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i2.3553

Chamarro Lusar, A. (2017). Fear of Missing Out, online social networking and

mobile phone addiction: A latent profile approach. Aloma: Revista de

Psicologia, Ciències de l’educació i de l’esport.

Fathadhika, S., & Afriani, -. (2018). SOCIAL MEDIA ENGAGEMENT SEBAGAI

MEDIATOR ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN KECANDUAN

Universitas Sumatera Utara


MEDIA SOSIAL PADA REMAJA. Journal of Psychological Science and

Profession. https://doi.org/10.24198/jpsp.v2i3.18741

Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya

Douglass, W. (2006). Attention. United States of America: Oxford University Press.

Hato, B. (2013). (Compulsive) Mobile Phone Checking Behavior Out of a

FoMO:Development, Psychometric Properties and Test-Retest Reliability of a

C-FoMO-Scale. Master Thesis .

Khodijah, N. (2017). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Lund, N. (2011). Attention and Pattern Recognition. Philadhelpia: British Library

Cataloguing in Publication Data.

Milyavskaya, M., Saffran, M., Hope, N., & Koestner, R. (2018). FoMO: prevalence,

dynamics, and consequences of experiencing FOMO. Motivation and Emotion.

https://doi.org/10.1007/s11031-018-9683-5

Mulyana, O. P., Izzati, U. A., & Puspitadewi, N. W. S. (2013). PENERAPAN

RELAKSASI ATENSI UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI

BELAJAR PADA SISWA SMK. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan.

https://doi.org/10.26740/jptt.v3n2.p103-112

Oberst, U., Wegmann, E., Stodt, B., Brand, M., & Chamarro, A. (2017). Negative

xi

Universitas Sumatera Utara


consequences from heavy social networking in adolescents: The mediating role

of FoMO. Journal of Adolescence.

https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2016.12.008

Przybylski, A. K., Murayama, K., Dehaan, C. R., & Gladwell, V. (2013).

Motivational, emotional, and behavioral correlates of FoMO. Computers in

Human Behavior. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014

Przybylski, A. K., & Weinstein, N. (2013). Can you connect with me now? How the

presence of mobile communication technology influences face-to-face

conversation quality. Journal of Social and Personal Relationships.

https://doi.org/10.1177/0265407512453827

Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology-Fifth Edition. New York: Mc Graw

Hill.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Smith, E. E., & Kosslyn, S. M. (2014). Psikologi Kognitif Terjemahan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Stead, H., & Bibby, P. A. (2017). Personality, fear of missing out and problematic

internet use and their relationship to subjective well-being. Computers in Human

Behavior. https://doi.org/10.1016/j.chb.2017.08.016

xii

Universitas Sumatera Utara


Sternberg, R. J. (2008). Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Styles, E. A. (2005). Attention, perception, and memory : an integrated introduction.

New York: Taylor & Francis e-Library.

Sternberg, R. J., & Wagner, R. K. (1999). Readings in Cognitive Psychology. United

States America: Wadsworth.

Subyarata, S. (2018). Psikologi Pendidikan. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Sugesti, H., Amrullah, J. F., & Natalia, V. (2017). Gambaran Faktor yang

Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Anak Usia Sekolah di SMP Negeri 45

Bandung. Jurnal Kesehatan .

Surya, H. (2009). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan

Nasional. 08 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 4301. Jakarta.

Wegmann, E., Oberst, U., Stodt, B., & Brand, M. (2017). Online-specific FoMO and

Internet-use expectancies contribute to symptoms of Internet-communication

disorder. Addictive Behaviors Reports.

https://doi.org/10.1016/j.abrep.2017.04.001

Wolniewicz, C. A., Tiamiyu, M. F., Weeks, J. W., & Elhai, J. D. (2018). Problematic

smartphone use and relations with negative affect, FoMO, and fear of negative

xiii

Universitas Sumatera Utara


and positive evaluation. Psychiatry Research.

https://doi.org/10.1016/j.psychres.2017.09.058

Yuzarion, Y. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Peserta Didik.

Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan.

https://doi.org/10.17977/um027v2i12017p10

xiv

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1
SKALA PENELITIAN

xv

Universitas Sumatera Utara


RAHASIA

ALAT UKUR PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

xvi

Universitas Sumatera Utara


FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi tugas akhir diProgram Studi Psikologi Universitas


SumateraUtara, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat saya peroleh dengan
adanya kerjasama dari Saudara/i.

Sayaberharap kesedian Saudara/i meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala


yang saya berikan. Saudara/i diharapkan memberikan jawaban yang sesuai dengan
Saudara/i. Dalam pengisian skala ini, tidak ada jawaban yang salah.Semua jawaban
adalah benar selama jawaban tersebut adalah jawaban yang sesuai dengan diri
Saudara/i. Cara menjawab skala ini dijelaskan di dalam petunjuk pengisian skala.

Kesediaan Saudara/i dalam menjawab skala ini dengan sebenarnyaakan sangat


membantu bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerja sama Saudara/i, saya
mengucapkan terima kasih.

Medan, 17 Desember 2019

Hormat saya,

Peneliti

Khairun Nisa

xvii

Universitas Sumatera Utara


IDENTITAS DIRI

Nama : _______________________

Usia : _______________________

Angkatan : _______________________

TTL : _______________________

Jenis Kelamin :P/L

Intensitas menggunakan media sosial per hari

□ 1 – 2 jam / hari

□ 3 – 4 jam / hari

□ > 5 jam / hari

Jenis Media Sosial :

□WA □Instagram

□Twitter □Facebook

□Telegram □Tinder

□Line □dll

□dll ________________________

Memiliki teman dekat :

□ 1 – 4 orang

□ 4 – 8 orang

□ >10 orang

xviii

Universitas Sumatera Utara


PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah setiap pernyataan-pernyataan berikut dengan teliti. Pilih SATU dari


beberapa alternatif jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
Anda pilih. Berikut ini alternatif jawaban yang tersedia :

STS : Sangat Tidak Sesuai


TS : Tidak Sesuai
CS : Cukup Sesuai
S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai
Contoh:

PILIHAN JAWABAN

NO PERNYATAAN STS TS CS S SS

1 Saya senang menari. X

Jika Anda ingin mengganti jawaban, lakukan hal seperti ini :

PILIHAN JAWABAN

NO PERNYATAAN STS TS CS S SS

1 Saya senang menari. X X

Penting: Tidak ada jawaban yang benar/salah atau baik/buruk. Tulis dan plih
jawaban dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan Anda yang sesungguhnya.

= SELAMAT MENGERJAKAN =

xix

Universitas Sumatera Utara


PILIHAN JAWABAN
NO PERNYATAAN
STS TS CS S SS

Saya khawatir jika orang lain memiliki pengalaman yang


1.
lebih berharga daripada saya.

Saya takut jika teman saya memiliki pengalaman yang


2.
lebih berharga daripada saya.

Saya khawatir ketika mengetahui teman-teman saya


3.
bersenang-senang tanpa saya.

Saya merasa cemas ketika saya tidak tahu apa yang


4.
sedang dilakukan teman saya.

Penting bagi saya untuk memahami teman-teman saya


5.
sedang bercanda dan memahi lelucon sekitar mereka.

Terkadang, saya merasa terlalu menghabiskan banyak


6.
waktu untuk mengikut segala hal yang sedang terjadi.

Saya sangat tidak suka ketka saya melewatkan


7.
kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman saya.

Saya rasa sangat penting untuk membagikan pengalaman


8.
saya secara onlne ketika saya sedang bersenang-senang.

Saya terganggu bila saya melewatkan kesempatan untuk


9.
bertemu dengan teman-teman saya.

Ketika saya pergi berlibur, saya terus mengikuti apa yang


10.
sedang dilakukan teman saya.

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN SAUDARA/SAUDARI,


PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

TERIMAKASIH 

xx

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2
TABULASI PENELITIAN

xxi

Universitas Sumatera Utara


Skala Fear of Missing Out

aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10
subjek1 4 4 4 4 2 4 2 1 4 4 33
subjek2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 36
subjek3 4 4 3 1 3 2 4 3 4 4 32
subjek4 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 34
subjek5 3 4 3 3 5 5 2 5 2 4 36
subjek6 3 4 2 1 4 2 1 4 1 1 23
subjek7 3 3 2 2 2 2 2 4 3 1 24
subjek8 2 3 3 4 2 3 4 1 1 4 27
subjek9 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 27
subjek10 5 5 5 5 5 5 5 2 5 1 43
subjek11 4 3 5 3 2 3 5 2 5 4 36
subjek12 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 43
subjek13 2 4 4 4 5 5 5 3 3 2 37
subjek14 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 31
subjek15 2 2 3 4 5 4 4 1 4 2 31
subjek16 2 2 4 2 4 2 3 2 3 2 26
subjek17 2 2 2 1 5 4 4 4 3 2 29
subjek18 2 2 4 3 5 2 4 2 3 2 29
subjek19 3 1 1 3 4 2 4 3 3 2 26
subjek20 3 2 3 1 4 4 3 2 3 2 27
subjek21 1 1 1 4 5 4 2 2 2 4 26
subjek22 2 3 2 3 5 4 5 4 5 3 36
subjek23 2 2 3 3 5 3 3 3 3 2 29
subjek24 3 3 5 3 5 5 5 4 4 3 40
xix

Universitas Sumatera Utara


subjek25 1 1 2 1 5 4 1 5 5 2 27
subjek26 1 1 2 1 3 3 2 2 2 3 20
subjek27 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 27
subjek28 1 1 3 1 4 2 2 3 2 3 22
subjek29 2 2 5 2 5 4 5 2 4 2 33
subjek30 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 24
subjek31 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 32
subjek32 2 2 2 2 3 5 2 1 1 1 21
subjek33 1 1 1 1 4 3 2 3 2 1 19
subjek34 1 1 1 1 2 3 5 2 5 1 22
subjek35 3 3 2 2 4 4 5 5 4 4 36
subjek36 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46
subjek37 2 4 4 4 5 5 5 3 3 2 37
subjek38 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 31
subjek39 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 32
subjek40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
subjek41 2 2 5 2 5 4 5 2 4 2 33
subjek42 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 24
subjek43 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 15
subjek44 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 15
subjek45 1 2 4 4 4 3 1 4 2 3 28
subjek46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
subjek47 2 1 1 1 1 2 2 3 1 3 17
subjek48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
subjek49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
subjek50 2 3 3 3 3 4 5 4 4 5 36

xx

Universitas Sumatera Utara


Skoring Stroop Test

Babak 1 = Menyebutkan Warna


Subjek
Hijau Kuning Hitam Ungu Orange Biru Merah Kuning Hijau Merah Hitam Ungu
Subjek1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
Subjek3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek5 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
Subjek6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
Subjek8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Subjek9 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
Subjek10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek11 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
Subjek12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Subjek13 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
Subjek14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek15 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
Subjek16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

xxi

Universitas Sumatera Utara


Subjek17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Subjek18 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
Subjek19 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1
Subjek20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Subjek22 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
Subjek23 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
Subjek24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Subjek25 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
Subjek26 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
Subjek27 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
Subjek28 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek29 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
Subjek30 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek31 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
Subjek32 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Subjek33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
Subjek34 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Subjek35 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

xxii

Universitas Sumatera Utara


Subjek36 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0
Subjek37 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
Subjek38 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek39 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Subjek40 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
Subjek41 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
Subjek42 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek44 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek45 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
Subjek46 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
Subjek47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek48 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek50 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

xxiii

Universitas Sumatera Utara


Babak 2 = Menyebutkan Kata
Subjek
Merah Hijau Biru Kuning Pink Orange Biru Merah Putih Hijau Merah Pink
Subjek1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Subjek2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Subjek15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

xxiv

Universitas Sumatera Utara


Subjek17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Subjek20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek31 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
Subjek32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek35 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

xxv

Universitas Sumatera Utara


Subjek36 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
Subjek37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Subjek39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek40 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
Subjek41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek42 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek45 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek46 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1
Subjek47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek48 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
Subjek49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Subjek50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

xxvi

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3

OUTPUT UJI NORMALITAS DAN ANALISA

REGRESI

xxvii

Universitas Sumatera Utara


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

FoMO 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%


Atensi 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

FoMO Mean 30.36 1.272

95% Confidence Interval for Lower Bound 27.80


Mean Upper Bound 32.92

5% Trimmed Mean 30.23

Median 30.00

Variance 80.929

Std. Deviation 8.996

Minimum 10

Maximum 50

Range 40

Interquartile Range 12

Skewness .263 .337

Kurtosis .141 .662


Atensi Mean 15.02 .951

95% Confidence Interval for Lower Bound 13.11


Mean Upper Bound 16.93

5% Trimmed Mean 15.28

Median 15.50

Variance 45.244

Std. Deviation 6.726

Minimum 1
Maximum 24

xxviii

Universitas Sumatera Utara


Range 23

Interquartile Range 12

Skewness -.398 .337

Kurtosis -.965 .662

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

FoMO .090 50 .200* .978 50 .459


Atensi .143 50 .012 .937 50 .010

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

xxix

Universitas Sumatera Utara


xxx

Universitas Sumatera Utara


Hasil Analisa Regresi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .039a .001 -.019 3.317

a. Predictors: (Constant), FoMO

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .793 1 .793 .072 .789b

Residual 528.027 48 11.001

Total 528.820 49

a. Dependent Variable: Atensi


b. Predictors: (Constant), FoMO

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 20.489 1.666 12.295 .000

FoMO -.014 .053 -.039 -.269 .789

a. Dependent Variable: Atensi

xxxi

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai