Skripsi
Oleh
Juliana Sihombing
140903002
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing dan Dosen
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
Juliana Sihombing
NIM : 140903002
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Aparatur Desa dalam
dokumen yang terkait dengan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini
dilakukan secara kualitatif. Kinerja aparatur dilihat dari indikator Agus Dwiyanto
pemerintahan desa sudah berjalan dengan baik meskipun belum terlalu optimal,
kurangnya pengetahuan yang dimiliki aparat dalam mengelolah data-data dan fakta-
fakta yang ada dilapangan, kurangnya komitmen dan kesungguhan aparat dalam
pemerintah.
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Administrasi Publik
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Saya
menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak mulai dari masa
menyelesaikannya. Oleh kerena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Husni Thamrin, S.Sos, M.S.P selaku Wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
3. Ibu Dra. Asima Yanti Siahaan, Ma.,Ph.D selaku sekretaris program studi Ilmu
Administrasi Publik.
4. Staf Dosen Ilmu administrasi Publik yang telah membekali penulis dengan
berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan samapai akhir penulisan skripsi ini.
5. Sekretaris dan Pendamping desa yang telah membantu saya dalam memperoleh
8. Kedua orang tua saya, Bapak P. Sihombing dan mama H.Lubis serta saudara saya
Nova Sihombing dan Miko Sihombing yang selalu menyertai saya dalam doa.
11. Para sahabat, rekan-rekan PKL di Dispar Tobasa angkatan 2014 yang telah
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
Indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca pada kususnya.
Penulis
ABSTRAK ................................................................................................................iii
4.2 Kinerja Aparatur Desa dalam Pelayanan Publik di Desa Pagarbatu Kabupaten
Lampiran-lampiran .................................................................................................76
PENDAHULUAN
pemerintahan desa. Dalam lingkungan pemerintah desa, kepala desa dan seluruh
akan menentukan sejauhmana negara telah menjalankan perannya dengan baik sesuai
birokrasi daerah yang tangguh dan sangat memahami peranan yang dilakukannya.
masyarakat, birokrasi wajib memberikan pelayanan yang adil dan maksimal. Melalui
undangan. Peran pengaturan sesungguhnya lebih luas dari itu, karena hal ini melekat
Kemampuan birokrasi tidak hanya sebatas pada penyediaan sumber daya dan sumber
dana, birokrasi dituntut mampu menciptakan suasana yang lebih terbuka bagi warga
tantangan yang mereka hadapi. Banyaknya jenis peranan dan luasnya ruang lingkup
dalam sistem dan struktur pemerintahan daerah yang telah diperbaharui dengan
optimal dalam pelaksanaan tugasnya agar terjalinnya hubungan yang serasi antara
menunjukkan kualitasnya sebagai abdi masyarakat dan abdi Negara. Sebagai abdi
masyarakat aparatur pemerintah desa adalah wakil dari masyarakat. Dengan fungsi
yang dipimpinnya.
seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran bahwa warga negara memiliki hak
menciptakan sebuah pelayanan yang efisiensi, namun juga bagaimana pelayanan juga
dilayani, atau dengan kata lain bagaimana menciptakan pelayanan yang adil dan
Kinerja aparat desa harus sesuai dengan pedoman yaitu konstitusi atau
undang-undang yang telah dibuat untuk mengelola dan menangani urusan desa.
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
Negara berkewajiban melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi
setiap pelayanan umum ini, senantiasa harus selalu ditingkatkan kinerjanya sesuai
desa dan pelayanan non fisik atau pelayanan yang berbentuk pemberdayaan
masyarakat desa.
desa. Administrasi desa dapat berjalan dengan baik apabila kualitas manusia sebagai
sumber daya dapat melaksanakan dengan sebaik mungkin, Kualitas tersebut selain
dilandasi kemampuan dan keterampilan yang memadai juga harus disertai kerjasama,
mandiri, tanpa harus selalu bergantung pada pemerintahan diatasnya. Selain itu tujuan
dari administrasi desa ialah untuk menjadi landasan dasar dalam setiap pengambilan
Desa masih sangat tergantung dari bantuan Pemerintah Pusat dan Daerah
fungsi dan perannya dengan baik. Sumber daya aparatur desa yang masih jauh dari
ideal disinyalir menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan administrasi desa. Sering
dengan perubahan kelembagaan di desa maka mau tidak mau mendorong sumber
diharapkan, maka yang harus diperhatikan adalah adanya aparat pemerintah yang
memiliki kapasitas yang memadai atau optimal. Kualitas tersebut selain dilandasi
kapasitas dan keterampilan yang memadai juga harus disertai kerjasama, sehingga
dicapai karena aparat pemerintah desa seringkali belum mengetahui dan memahami
pemerintah desa belum terwujud secara memadai. Kondisi tersebut berdampak pada
administrasi desa.
Sumber daya manusia dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan manusia
seperti kompetensi atau kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Desa Pagarbatu
dalam melaksanakan tertib administrasi desa. Hal ini dapat dillihat dari masih
diatas, maka yang menjadi perumusan di dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana
Tapanuli Utara”?.
masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya. Kinerja atau tingkat keberhasilan
masalah yang diteliti, serta merupakan tugas akhir bagi peneliti untuk
Tinjauan Pustaka
2.1 Kinerja
kompleks dan dibentuk untuk tujuan tertentu, dimana hubungan antara anggotanya
bersifat resmi, ditandai oleh aktivitas kerjasama, terintegritasi dalam lingkungan yang
lebih luas, memberikan pelayanan dan produk tertentu dan tangggungjawab kepada
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh
dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Kinerja individu
individu dan kelompok kerja diperusahaan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kinerja
merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam menilai apakah tujuan telah
dicapai dengan baik, dan sejauhmana misi telah dicapai oleh organisasi.
Menurut Mahmudi (2005: 21), factor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Yaitu:
Parasuraman, dan Berry (1990) mengemukakan bahwa kinerja pelayanan publik yang
baik dapat dilihat melalui berbagai indikator yang sifatnya fisik. Penyelenggaraan
pelayanan publik yang baik dapat dilihat melalui aspek fisik pelayanan yang
pengguna jasa, seperti seragam dan aksesoris, serta berbagai fasilitator kantor
pedoman dalam menilai kinerja organisasi pelayanan publik, antara lain adalah :
1. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) atau
output ( hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang
Aspirasi dan tuntutan masyarakat pada layanan publik yang optimal harus
meadapat perhatian dan tanggapan pemerintah. Oleh karena itu dipelukan upaya
melekat pada birokrasi itu seperti efektivitas dan efisiensi, tetapi harus dilihat juga
Menurut Agus Dwiyanto (2006 : 50-51) ada beberapa indikator yang biasanya
a. Produktivitas.
Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga
efektivitas pelayanan. Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu
efektivitas yang mengarah pada pencapaian hasil kerja yang maksimal
yaitu pencapaian target yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan
kualitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua efisiensi yang berkaitan dengan
suatu keadaan yang menunjukkan tercapainya perbandingan terbaik antara
masukan dan keluaran dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan kemampuan organisasi dalam memberikan
pelayanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat yang bertujuan pada
Penilaian kinerja dari sisi pengguna jasa menjadi sangat penting bagi birokrasi
pengguna pelayanan oleh publik sering tidak ada hubungannya sama sekali dengan
kepuasan terhadap pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja organisasi publik
tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi
publik atau pemerintah, seperti pencapaian target semata. Sekarang ini sebaiknya
kinerja harus dinilai dari ukuran ekternal, seperti nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat agar diperoleh hasil atau terdapat hubungan antara penggunaan pelayanan
Setiap aspek tersebut mempunyai potensi yang sama untuk muncul sebagai
faktor dominan yang terkait dengan kinerja organisasi publik, baik terkait dalam arti
eksternal yang secara langsung maupun tidak ikut mempengaruhi kinerjanya, seperti
pihak-pihak yang terkait dengan penyediaan input, misalnya wajib pajak dan para
pembuat kebijakan. Keberhasilan kebijakan akan sangat tergantung pada karakter dari
tujuan kebijakan itu sendiri, jumlah staf yang memadai, dan mempunyai motivasi
1. Tujuan (Goal), merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari
oleh seorang individu atau organisasi untuk dicapai
2. Standar (Standart) , merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang
diinginkan dapat dicapai
3. Umpan balik (Feedback), merupakan masukan yang dipergunakan untuk
mengukur kemajuan kinerja, standarr kerja, dan pemcapaian tujuan
4. Alat atau sarrana (Mean) merupakan sumber daya yang dapat
dipergunakan untuk membantu ,enyelesaikan tujuan dengan sukses
5. Kompetensi (Competence) merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan
baik.
6. Motif (motive) merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk
melakukan sesuatu
7. Peluang (Opportunity), pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk
menunjukkan prestasi kerjanya.
pemerintah, dua diantaranya mempunyai peran sangat penting, yaitu tujuan dan motif.
Kineja pemerintah ditentukan oleh tujuan organisasi yang hendak dicapai dan untuk
tujuan, kinerja tidak akan berjalan. Namun kinerja memerlukan adanya dukungan
Indonesia. Pasal 1 angka 3, menyebutkan Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau
yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsure
pemerintah dan desa BPD. Pemerintah desa dipimpin oleh kepala desa yang dibantu
oleh sekretaris desa dan perangkat desa yang bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Desa.
mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan
profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. BPD memiliki
bagian terkecil dalam susunan pemerintahan yang di pimpin oleh seorang kepala
dapat diatur sendiri oleh masing-masing individu sebagai perangkat desa. Namun,
kewenangan tersebut tidak serta merta bebas tanpa ada batas, kewenangan yang
dimiliki pemerintah desa dalam mengelola jalannya roda pemerintahan harus sesuai
dan memperhatikan adat istiadat masyarakat yang ada selain itu juga karakter lokal
masyarakat juga harus tetap dijaga sebagai suatu ciri dan keistimewaan yang dimiliki
lain:
masyarakat.
Kabupaten/Kota.
(BPD). Seorang kepala desa adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
dilanggar dapat dipulihkan seperti sediakala, tetapi juga agar orang-orang yang
melanggar hukum itu tidak mengulangi lagi perbuatannya dan orang-orang yang telah
a. Kepala Desa
bersama BPD
BPD
8) Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
b. Sekertaris
2) Fungsi :
umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta
2) Fungsi :
d. Kaur Keuangan
2) Fungsi :
e. Kaur Pemerintahan
2) Fungsi :
Kepala Desa
f. Kaur Pembangunan
2) Fungsi :
2) Fungsi :
1) Tugas
royong masyarakat
masyarakat
2) Fungsi
1) Tugas :
masyarakat
2) Hak :
peraturan perundang-undangan
desa
masyarakat
golongan
kemasyarakatan
masyarakat dan abdi Negara. Sehingga terdapat koordinasi dalam menjalankan tugas
dan fungsi tersebut. Artinya bahwa aparatur desa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya dapat melakukan kerjasama. Para aparatur desa dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya akan dikontrol oleh lembaga-lembaga yang ada di pemerintahan desa
pembaharuan, baik dari sisi paragdigma maupun format pelayanan seiring dengan
memuaskan, bahkan masyarakat diposisikan sebagai pihak yang tidak berdaya dan
Menurut Anita (2005: 25) Pelayanan publik dapat diartikan secara luas dan
secara sempit. Secara luas pelayanan publik adalah segala aktivitas pengadaan barang
dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang dilakukan baik
melalui mekanisme pemerintah maupun bukan pemerintah. Sedangkan secara sempit
pelayanan publik adalah suatu kegiatan penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat,
baik pemerintah maupun bukan Pemerintah yang dilakukan secara tatap muka
(langsung) atau pelayanan publik adalah berlangsungnya kontak atau pertemuan
langsung antara pemberi atau penerima layanan.
publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan
mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
a. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran.
b. Kepastian Waktu
c. Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaiakn dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
3. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
4. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman
dan kepastian hukum.
5. Tanggung jawab pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat
yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
6. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
7. Kemudahan Akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
8. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ihklas.
atau masyarakat yang ada di bawahnya, Masyarakat yang merupakan pelanggan dari
pelayanan publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara
Standar pelayanan yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (dalam Atep,
2004 : 14) adalah Suatu tolok ukur yang dipergunakan untuk acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai komitmen atau janji dari pihak penyedia pelayanan kepada
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan
termasuk pengaduan.
2. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan
sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.
3. Biaya Pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses
pemberian pelayanan
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
5. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik.
6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang
dibutuhkan.
yang berkualitas, cepat, mydah, terjangkau, dan terukur terkait data dan informasi
program dan kegiatan yang dibutuhkan sehingga dicapai kepuasan semua pihak.
1. Pelayanan Administratif
2. Pelayanan Barang
lain: listrik, pelayanan air bersih, pelayanan telepon, dan lain sebagainya.
3. Pelayanan Jasa
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana
terpakai dalam jangka waktu tertentu. Contoh pelayanan ini antara lain,
lain sebagainya.
sebagai abdi masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan kinerja pelayanan publik
pelayanan, proses pelayanan serta sumber daya manusia pemberi layanan. Dalam
hubungan ini maka upaya peningkatan kinerja pelayanan publik senantiasa berkenan
dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujauan yang telah
menyimpulkan bahwa Administrasi adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
Menurut (Silahi, 2009 : 10) ciri-ciri pokok untuk disebut sebagai administrasi:
a. Sekelompok orang; adalah kegiatan administrasi hanya mungkin
terjadi jika dilakukan oleh lebih dari satu orang
b. Kerja sama; adalah kegiatan administrasi hanya mungkin terjadi jika
dua orang atau lebih bekerja sama.
c. Pembagian kerja; adalah kegiatan administrasi bukan sekedar kegiatan
kerja sama, melainkan kerja sama tersebut harus didasarkan pada
pembagian kerja yang jelas.
akan berjalan tanpa adanya sekelompok orang, kerja sama sangat dibutuhkan dan
Oleh sebab itu semua dapat dilakukan melalui mekanisme dan sasaran kerja
yang telah ditetapkan oleh organisasi pemerintah desa dengan sebuah proses
administrasi sesuai tugas dan tanggungjawab dari atasan sampai kepada bawahan dan
dilaksakan.
tata struktur yang baik dari mulai adanya kepala desa sampai staff-staff pembantu
kepala desa. Hampir di seluruh desa dalam wilayah Indonesia menerapkan sistem
pemerintahan desa yang sama antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain,
dan antara desa yang satu dengan desa yang lain, sehingga tatanan pemerintahan di
(suggested, recommended) sebagai satu panduan dalam proses analisis data. Hipotesis
kerja adalah hipotesis yang sebenarnya yang asli, yang bersumber dari kesimpulan
teoritik (Tatang M Amirin 2000 :84). Penulis merumuskan hipotesis kerja dalam
penelitian ini, yaitu kinerja aparatur desa dalam pelayanan publik di desa Pagarbatu
Metode Penelitian
kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam. Menurut Kirk dan Miller
penelitian yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini sejalan dengan
tujuan penelitian dalam melihat bagaimana kinerja aparatur desa dalam pelayanan
dan akuntabilitas sebagai indikator untuk mengukur sejauhmana hasil kinerja aparatur
desa, serta sarana dan prasarana pelayanan belum terwujud secara memadai. Hal
Kabupaten Tapanuli Utara terkait kinerja aparatur desa dalam pelayanan publik.
mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian
dan dianggap relevan dalam menjawab permasalahan. Agar sesuai dengan tujuan
dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini adapun yang
masyarakat
No Informan Jumlah
Jenis Informasi yang dibutuhkan
Penelitian Informan
1. Kepala Desa 1. Produktivitas terkait kinerja aparatur desa 1
dalam pelayanan publik di desa Pagarbatu
Kabupaten Tapanuli Utara
2. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kualitas kinerja pelayanan publik
3. Daya tanggap Aparatur Desa di desa
Pagarbatu dalam pelayanan publik untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. kesesuaian antara kinerja pelayanan
publik dalam menyusun rencana kegiatan
terkait penertiban Administrasi Desa.
5. Tanggungjawab kinerja aparatur desa
Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi, untuk itu
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa data primer. Data
primer adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi
a). Wawancara
pedoman wawancara.
b). Observasi
data penelitian yang diamati oleh peneliti melalui panca indra. Observasi
c). Dokumentasi
dokumentasi.
yang diperoleh dari lapangan dan para informan. Setelah data-data diperoleh,
maka dilakukan analisis data dengan menelaah seluruh data yang terkumpul,
1. Reduksi Data
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
keabsahan data. Teknik Triangulasi menurut Moleong (2011: 330) adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu.
penelitian harus valid, rediabel dan objektif. Dalam penelitian ini, pengujian
keabsahan data yang diperlukan adalah uji kredibilitas karena melibatkan penetapan
hasil penelitian kualitatif yang sangat dipercaya. Kriteria kredibilitas dilihat dari
perspektif partisipan dalam penelitian yang dilakukan karena pada hakikatnya tujuan
penelitian kualitatif ialah untuk memahami fenomena social yang menarik perhatian
(2005;330) yaitu:
1. Triangulasi Penyidikan
Triangulasi ini diakukan dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat
lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data,
yaitu dengan membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan
analisis lainnya.
2. Triangulasi Sumber Data
Dilakukan dengan membandingkan dan engecek baik kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam
metode kualitatif yang dilakukan. Hal ini dapat dicapai dengan
membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi,
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen, dan
sebagainya.
3. Triangulasi metode
Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap
penggunaan metode pengumpulan data, apakah informan yang didapat
melalui metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah
hasil observasi sesuai dengan informasi yang ketika di interview. Begitu
pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data
ketika di interview dan di observasi akan memberikan informasi yang
sama atau berbeda.
4. Triangulasi Teori
Triangulasi ini didasarkan pada anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat
diperiksa derajatnya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi teori
membandingkan hasil data yang diperoleh dengan teori yang ada. Dalam
membahas suatu permasalahan, hendaknya peneliti tidak menggunakan
atau data dengan cara yang berbeda. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian
Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang utuh
pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan
Pada awalnya desa Pagarbatu satu desa dengan Desa Sipahutar yang dikepalai
oleh peggawai negeri yang setaraf dengan kepala desa. Pagarbatu adalah nama suatu
tokoh masyarakat desa Pagarbatu dikenal sebagai Desa yang dikelilingi sungai dan
memiliki mata air yang terhubung dengan sungai-sungai kecil yang mengalir di desa
tersebut yang dipergunakan masyarakat. Wilayah ini lambat laun menjadi sebuah
desa yang pada saat sekarang ini bernama Desa Pagarbatu, Kecamatan Sipoholon,
pemerintah Transmigrasi Sosial yang pada saat itu penduduk berjumlah 106 KK dan
dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Pada tahun 1947 pengelolaan Desa diserahkan
kepada pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara, dan Kepala Desanya dipilih oleh
warga desanya. Tanah yang digunakan untuk lokasi desa Pagarbatu berasal dari
pembagian lahan oleh beberapa desa yang saat ini sudah berdiri sendiri sebagai desa.
desa Jannes Hutabarat terpilih sebagai Kepala Desa. Pada masa pemerintahan Kepala
Desa pertama ini, kegiatan desa Pagarbatu terfokus untuk menata kelembagaan
lainnya. Pada saat itu, kegiatan kelompok masyarakat banyak bekerja pada sektor
kepala desa, yang terpilih menjadi kepala desa Pagarbatu adalah Saut Pardamean dan
Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara dengan titik koordinat 98,94139
BT dan 2,10976 LU. Luas wilayah Desa Pagarbatu adalah 17,49 km2 (9,24%)
atau 1.749 ha, 50% berupa daratan yang bertopografi berbukit-bukit, dan 30%
daratan untuk dimanfaatkan sebagai lahan persawahan tadah hujan. Sementara 20%
Desa Pagarbatu berjarak 8 km dari ibu kota kecamatan yang terbentuk atas 4
Kondisi sarana dan prasarana umum desa Pagarbatu secara garis besar adalah
sebagai berikut:
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa Pagarbatu merupakan hal
pokok yang wajib dimiliki oleh desa guna mendukung program-program baik desa,
Dusun Huta Toruan, Dusun Hutagalung, Dusun Hutabarat, dan Perumnas serta
masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara khusus. Jadi disetiap
dusun ada yang mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan, sementara pusat Desa
berada di dusun Hutabarat dan setiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.
Kepala Desa dan Perangkat Desa. Dalam hal ini Kepala Desa adalah
- Bendahara :-
- Kepala Dusun IV :-
Sekretaris Desa
1. Visi desa
Desa pagarbatu desa yang komtmen dalam menjalankan aturan dan peraturan
dalam bidang:
c. Pendidikan
d. Kesehatan
e. Pembangunan
f. Keamanan
2. Misi desa
A. Pemerintahan
surat kependudukan.
tanah.
kewajiban
B. Hukum adat
serta menyamankan pendapat dalam hal adat istiadat yang berlaku di Desa
Pagarbatu, maka saya akan bekerja sama dengan BPD, LADN, LPM,
Karang Taruna, kepala dusun, dan raja-raja huta untuk merumuskan aturan
dan peraturan serta sangsi tanpa melawan peraturan dan hukum yang
melakukannya
C. Pendidikan
anak sekolah dasar maka perlu diadakannya kerjasama yang baik kepada
sekolah SD untuk :
D. Pembangunan
D1. Infrastruktur
D2. Perkebunan
D4 Peternakan
E. Kesehatan
lanjut (lansia) maka perlu diadakan kerja sama dengan pihak kesehatan
E3. Biaya perobatan harus sesuai dengan prosedur dan tidak pilih
kasih.
F. Keamanan
dan kewajiban.
Keberadaan kepala desa dan perangkat desa yang diserahi tugas dibidang
pemerintahan yang paling bawah mengetahui sacara pasti segala kondisi dan
permasalahan yang ada di wilayahnya. Oleh sebab itu, bagi perangkat desa dituntut
tugas-tugas yang dilimpahkan oleh pemerintah tingkat atas dan harus mampu melihat
mempunyai keterpaduan.
Perangkat desa yang dimaksud terdiri dari Sekretaris Desa, pelaksana kewilayahan
dan pelaksana teknis yang bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas
pelaksanaan tugas terutama dalam menyiapkan bahan dan informasi, Hal ini
Berdasarkan hal tersebut untuk menata pelayanan administrasi secara baik penulis
menggunakan teori yang disampaikan oleh Agus Dwiyanto dalam menilai kinerja
tugas yang dimaksud diperlukan aparatur pemerintah Desa yang profesional dalam
kabupaten, kecamatan hingga desa atau kelurahan. Perangkat desa diharapkan atau
sekarang ini. Sementara itu, konsep lain mendefinisikan kemampuan atau ability
sebagai sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang
melakukan sesuatu yang bersifat mental atau fisik sedangkan skill atau keterampilan
menghasilkan sesuatu yang optimal. Hal ini diungkapkan sekretaris desa mengenai
„‟Kalau soal bidang saya sudah paham, tetapi untuk komputer saya selalu
minta tolong kepada anak saya‟‟ (Hasil wawancara 15 April 2018, transkrip
wawancara halaman 14).
Dari beberapa pernyataan diatas bahwa pemahaman dan keterampilan kinerja aparat
desa masih kurang, belum memiliki keterampilan dan ketangkasan dalam tertib
administrasi desa disebabkan oleh kurangnya peran dari kepala desa Pagarbatu dalam
pelayanan public juga harus diperkuat oleh mekanisme kerja yang adil dan
memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat. dari hasil wawancara peneliti
dengan sekretaris desa, mekanisme kerja aparat desa adil, setiap aparat memiliki
pendapat sekretaris desa dilihat dari kinerja pemerintah desa Pagarbatu mengatakan
bahwa :
“Belum maksimal, cuma menurut saya mungkin karena ada beberapa aparat
yang tidak menerima gaji jadi mereka merasa dirinya bukan aparat desa ya
sehingga mereka hanya dipanggil saat dibutuhkan saja‟‟. (Hasil wawancara 15
April 2018, transkrip wawancara halaman 14).
belum berjalan maksimal, kecil dan tidak adanya gaji menjadikan niat kerja para
aparat desa tidak berjalan dengan baik. Tidak adanya reward menjadikan aparat desa
tidak memiliki inisiatif dan kompetisi dalam memberikan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat.
Peneliti juga telah melakukan observasi pada tanggal 15 april 2018, dalam
desa di rumah kepala desa, tidak ada jam kerja dan tidak ada papan informasi. SDM
tidak lengkap, dusun 4 belum memiliki kepala dusun. Peneliti melihat bahwa posisi
bendahara masih kosong diakibatkan adanya masalah internal mulai dari bulan 8
hingga sekarang. Kemudian denggan adanya pergantian antara sekretaris yang lama
dan sekretaris yang baru menyebabkan adanya masalah internal dalam menjalankan
aparat desa, dari hasil wawancara dengan Kepala Urusan pemerintahan mengatakan
bahwa :
„‟Sejauh ini koordinasi antar aparatur masih sangat jauh dari yang seharusnya
karena pergantian para pengurus aparatur desa baru dilakukan, kantor kepala
desa nya kan tidak ada dek jadi komunikasinya pun jarang sama pengurus
aparatur yang lain‟‟.(Hasil informasi wawancara 15 April 2018, transkrip
wawancara halaman 11).
sangat dibutuhkan agar menjalin tali silaturahmi dan kekompakan antar perangkat
desa menjadi tujuan utama sehingga dalam menjalankan tugas dalam pelayanan
Melalui hasil observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 15 April 2018
melihat bahwa, hubungan antar aparat desa kurang dekat, bahkan ketika penulis
menanyakan keberadaan beberapa aparat desa, beliau tidak mengetahui bahkan beliau
tidak mengenal siapa bendahara desa dan nomor telepon dari beberapa aparat desa
pun tidak punya. Dari sini penulis menyimpulkan koordinasi yang terjalin diantara
aparat desa tidak baik, aparat hanya berkomunikasi hanya ketika diadakannya rapat
desa saja dan untuk pelayanan masyarakat sekretaris desa lebih banyak berperan,
terlihat ketika penulis melakukan penelitian di rumah kepala desa, aparat desa yang
adalah service excellence atau pelayanan yang unggul, yakni suatu sikap atau cara
karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Secara garis besar ada 4
(empat) unur pokok dalam konsep pelayanan yang unggul, yaitu 1). Kecepatan; 2).
Ketepatan; 3). Keramahan; 4). Kenyamanan. Keempat komponen ini merupakan satu
kesatuan pelayanan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak
kerja dan sikap selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati
karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada
baik bisa memahami bahasa isyarat (gesture) pelanggan, dan memiliki kemampuan
dilihat dari aspek kecepatan, ketepatan, keramahan, kenyamanan sudah cukup baik.
dapat lebih mendisiplinkan diri dalam hal waktu. Sebagai seorang publik servant,
sudah menjadi kewajiban pegawai untuk dapat memberikan pelayanan prima yang
pelayanan harus cepat yang artinya pelanggan tidak menunggu terlalu lama.
Masyarakat juga tidak mau waktunya tersita hanya karena tidak adanya kepastian
seharusnya menjadi prioritas nomor satu para pegawai, sehingga memberikan layanan
dengan cepat kepada pemohon akan dapat terwujud. Seperti yang diungkapkan
Hal diatas kurang lebih sama diungkapkan oleh masyarakat lain, yaitu :
Dari petikan wawancara diatas menurut peneliti bahwa dengan persyaratan yang
Biaya pelayanan merupakan segala biaya dan rinciannya atau sebutan apapun
undangan yang berlaku. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan masyarakat
dengan aparat desa juga mengatakan hal yang sama. Dari hasil observasi yang
dilakukan, peneliti melihat masyarakat memberi uang sekedarnya saja kepada aparat
tersebut.
„‟Mereka tidak pernah membentak dan tidak pernah saya lihat wajah yang
judes. Namanya orang desa, perangkatnya juga dari daerah sekitar jadi sudah
saling kenal‟‟.(Hasil informasi wawancara tanggal 16 April 2018, transkrip
wawancara halaman 36).
mengatakan bahwa :
„‟Menurut saya sikap mereka sopan, ramah. Jadi kita tidak ada rasa takut
untuk mengurus sesuatu‟‟. (Hasil informasi wawancara tanggal 6 April 2018,
transkrip wawancara halaman 38).
dan keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik. Hal ini
masyarakat.
Pernyataan ini juga didukung oleh kepala urusan pembangunan mengatakan bahwa :
„‟Untuk sarana prasarana masih ada yang kurang, padahal kita tahu jaminan
desa untuk maju itu juga salah satunya fasilitas desa harus lengkap, tapi ya
beginilah kita pun tidak bisa berkata apalagi kembali lagi ke tingkat
kabupaten. Dengan tidak adanya kantor hubungan kami sebagai sesama aparat
tidak begitu dekat hanya sebatas perlunya saja pergi ke rumah kepala
desa‟‟.(Hasil wawancara tanggal 15 April 2018, transkrip wawancara,
halaman 15).
Ketersediaan kelengkapan prasarana dan sarana Desa Pagarbatu dapat dilihat pada
peroleh dalam penelitian ini seperti pada tabel 4.2 di atas, dapat dikatakan bahwa
peralatan dan perlengkapan sudah tersedia secara lengkap, maka hal ini akan
mempermudah kerja dari aparat desa untuk melaksanakan tugas pelayanannya kepada
masyarakat yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pelayanan yang lebih
kantor desa dan fasilitas lain yang belum juga ada, hal ini menjadikan kinerja aparat
Dari gambar 4.3 dan 4.4 di atas dapat dikatakan bahwa, sarana dan prasarana
masyarakat, seperti komputer, dan printer. Sarana dan prasarana yang lengkap sangat
dibutuhkan untuk menunjang pelayanan dengan yang cepat. Hal ini dapat diketahui
disebabkan tidak ada kantor desa. Oleh sebab itu, ketika desa memiliki kantor maka
kinerja aparat desa berjalan efektif dan efisien dalam memberikan kenyamanan dan
dan aspirasi serta tuntutan pengguna jasa. Responsivitas sangat dibutuhkan dalam
pelayanan publik karena hal tersebut merupakan bukti kemampuan organisasi untuk
Pemerintah desa dalam hal ini kepala desa beserta pegawai dan staff yang bertugas di
desa Pagarbatu dituntut untuk mempunyai kualitas kinerja pelayanan yang tinggi
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya serta berupaya untuk
Sikap responsif aparatur desa Pagarbatu dapat dilihat dari hasil wawancara
Hal ini didukung oleh komentar-komentar positif dari masyarakat yang mengatakan
bahwa :
„‟Mereka baik, mereka selalu merespon masyarakat yang membutuhkan
bantuan. Masyarakat disini selalu dilayani dan diharagin gitu. Jadi kita yang
datang kesini pun merasa nyaman‟‟ (Hasil wawancara tanggal 16 April 2018,
transkrip wawancara halaman 38)
Sikap daya tanggap aparatur desa dalam merespon keinginan dan kebutuhan
menyatakan bahwa aparat sudah baik namun masih memiliki kendala yaitu seperti
„‟Karena kantor kepala desa harusnya ada, agar kinerja nya efektif, dengan
adanya jam kerja kita masyarakat yang hendak berurusan tahu kapan
mendatangi mereka, karena ini tidak ada jam kerja jadi ketika pergi ke
rumahnya kadang tidak ketemu sama mereka. Mungkin ada urusan pribadi
diluar saya kurang tau juga‟‟.(Hasil wawancara tanggal 16 April 2018,
transkrip wawancara halaman 40 )
kendalanya, aparatur pemerintahan desa tidak mempunyai waktu kerja bahkan jarang
mendatangi rumah kepala desa dan memilih untuk melakukan kegiatan lain.
selayaknya aparatur desa memberi pelayanan yang maksimal, mulai dari prosedur tata
tempat pelayanan dirumah kepala desa dengan kondisi baik, serta melayani
pelayanan umum yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
yang sudah ditentukan namun dengan adanya persyaratan yang belum terpenuhi
sesuai prosedur akan menjadikan dokumen selesai lebih lama. Seperti hasil
“Kami cepat dalam merespon apapun itu kebutuhan masyarakat. Kita hanya
menyesuaikan waktu kerja dengan situasi disini , ya misalnya kalau pagi kami
usahakan di kantor sebentar. Dan malam setelah warga pulang dari ladang.
Kami juga menerima pelayanan setiap hari, hari minggu juga kami
terima‟‟.(Hasil wawancara tanggal 15 April 2018, transkrip wawancara
halaman 8)
pelayanan public. Organisasi di bidang jasa dalam memberikan pelayanan tidak luput
pelayanan yang serius menangani setiap keluhan yang disampaikan serta bersama-
sama mencari jalan keluar. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, sejauh
itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai
prinsip-prinsip administrasi yang benar dan kebijakan birokrasi baik eksplisit maupun
implisit. Pada pelaksanaan pelayanan, aparatur dapat bekerja dengan sopan serta
santun dalam melayani masyarakat dan berinterkasi dengan masyarakat dengan tutur
kata yang baik serta dapat memberikan kenyamanan pada masyarakat serta
Selama ini pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan yang
aspirasi masyarakat, namun tentunya di setiap pelayanan yang diberikan tentunya ada
publik dapat di pertanggung jawabkan kepada rakyat atau konsisten dengan kehendak
akuntabilitas public digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa salah satu
kewajiban dari Aparatur Sipil Negara adalah melaksanakan tugas dengan penuh
aparatur memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik, mereka
bahwa pelayanan yang diberikan aparatur Desa Pagarbatu sudah baik. Hal tersebut
“Cukup baik, saya tidak pernah merasa dirugikan semua kebutuhan yang saya
dapat dari desa semua terpenuhi. Tidak ada satupun kesalahan sehingga harus
mondar-mandir untuk mengurus kembali”. (Hasil wawancara tanggal 16 April
2018, transkrip wawancara halaman 33).
Aparatur desa dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya harus jelas dan wajib
lembaga/birokrat yang ada di atasnya dalam hal ini desa dan juga kepada pihak yang
diungkapkan oleh salah satu informan dalam penelitian ini selaku Sekretaris desa
mengatakan bahwa :
tugasnya sudah berjalan dengan baik seperti yang disampaikan oleh aparat desa
desa memang bukan hanya dititikberatkan pada laporan pencapaian kinerja saja,
pengertian di sini adalah bagaimana aparat desa bekerja dengan niat dan keseriusan,
desa yang secara baik dijalankan para perangkat desa, akan mengandung nilai positif
terhadap pelaksanaan tugas para perangkat desa walaupun masih timbulnya beberapa
kendala namun dari pemerintah Desa Pagarbatu sendiri sudah mengoptimalkan untuk
5.1 Kesimpulan
pada bab sebelumnya, maka dalam penulisan ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
5.1.1 Produktivitas
cukup baik. Hal itu dapat diketahui dengan pelayanan administrasi yang
diberikan dalam melayani masyarakat sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
dilakukan oleh Pemerintahan desa Pagarbatu tidak dilakukan dalam satu atap,
Pagarbatu.
administrasi berjalan dengan lancar. Hal ini dapat kita ketahui dari kepuasan
masyarakat sudah merasa dilayani dengan baik dengan kinerja dan keramahan
5.1.3 Responsivitas
Daya tanggap dari aparat sesuai dengan penelitian sudah sesuai yang
5.1.4 Responsibilitas
Responsibilitas pada desa Pagaratu sudah dapat dikatakan baik. Dapat dilihat
dari pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh pegawai sudah sesuai dengan
5.1.5 Akuntabilitas
aparat desa bekerja dengan niat dan keseriusan, dibutuhkan komitmen dan
Sebagai saran dari penulis terhadap Kinerja Aparatur Desa dalam Pelayanan
5.2.1 Aparatur desa harus mampu menciptakan suatu sistem koordinasi yang baik,
memiliki hubungan yang lebih baik diantara aparatur untuk menciptakan satu
tujuan yang jelas. Kepala desa diharapkan lebih bersikap tegas dan menjadi
5.2.2 dibutuhkan untuk menunjang pelayanan dengan yang cepat dibutuhkan sarana
kantor desa dibangun, supaya aparat dan masyarakat lebih leluasa dalam
lebih baik lagi. Meskipun selama ini aparat desa sudah menanggapi dengan
baik berbagai keluhan yang ada, diharapkan selanjutnya untuk berupaya lebih
responsive lagi.
5.2.4 Aparatur desa harus selalu sejalan dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan
Adya, Atep. 2004, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Achmad, Rucky S. 2002, Sistem Manajemen Kinerja, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta .
Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik., Unit Penerbit dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Sembiring, Masana. 2012, Budaya dan Kinerja Organisasi, Fokus media, Bandung.
Simanjuntak, Payaman J. 2005, Manajemen dan Evaluasi Kerja, Fekon UI, Jakarta.
Thoha, M. 1993, Pembinaan Organisasi: Proses Diagnosa dan Intervensi, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Syafiie Kencana Ini, Djamaldin Tanjung, dan Supardan Modeong, 1999. Ilmu
Administrasi Publik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Widjaja, Haw. 2008. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh.
Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Peraturan Desa Pagar Batu Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara Nomor :
01 / Pb /Iii/2016 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (Rkp-Des) Tahun
2016.