Anda di halaman 1dari 93

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI

UPAYA PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT


(Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial (S.Sos) pada Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Haluoleo

OLEH:

SIRAJUDDIN PUTRA
C1A1 08 134

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk di pertahankan di hadapan


Panitia Ujian Skripsi pada tingkat Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari.

Judul : Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan


Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota
Kendari)

Nama : Sirajuddin Putra

No. Stambuk : C1A1 08 134

Jurusan : Ilmu Administrasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Kendari, 2012

Menyetujui ,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si Dra. Nurjannah, MA


NIP. 19610121 198803 1 004 NIP. 19671231 199803 2 004

Mengetahui,
Ketua Jurusan Administrasi Negara

Drs. H. Muh. Amir M.Si


NIP. 19690316 1989031 001
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Berjudul:
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI UPAYA
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
(Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)

Disusun Oleh:

SIRAJUDDIN PUTRA
C1A1 08 134

Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo guna memperoleh Sarjana Program Strata
Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Program Studi Administrasi
Negara pada hari Jumat, 29 Juni 2012, dan hasilnya dinyatakan memenuhi syarat
dan dinyatakan lulus.
PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. H.Akhyar Abdullah, M.Si (.......................................)

2. Sekretaris : Drs. H. Justawan, M.Si (...................................... )

3. Anggota : 1. Asriani, S.Ip, MA (.......................................)

2. Dra. Nurjannah, MA (.......................................)

3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si (.......................................)

Kendari, Juni 2012

Disahkan Oleh:
Dekan FISIP Unhalu,

Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si


NIP. 19530812 197411 1 002
ABSTRAK

Sirajuddin Putra (C1A1 08 134) ; Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan


Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia).
Skripsi dibimbing oleh: 1). Bapak Akhyar Abdullah. 2). Ibu Nurjannah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah


Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan kepada
masyarakat dan untuk mengetahui kaitan antara program kerja dengan pelayanan
kepada masyarakat. Masalahnya adalah bagaimana upaya pelaksanaan program
kerja Kecamatan Poasia terhadap pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjawab
permasalahan digunakan analisis deskriptif analitis.

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh pagawai pada Kantor Camat Poasia
yang berjumlah 29 orang. Dari jumlah populasi yang diteliti tersebut,kemudian
dilakukan metode penarikan semapel dengan teknik total sampling yaitu dengan
mengambil seluruh jumlah populasi menjadi responden penelitian. Selain
penetapan responden juga ditetapkan informan penelitian yaitu Camat Kambu dan
tokoh masyarakat di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Camat Poasia selaku pemerintahan di


Kecamatan Poasia telah melaksanakan program kerjanya dengan baik, hal ini
terlihat dari pelaksanaan program-program penguatan internal, pembangunan dan
pemberdayaan kemasyarakatan, pembangunan kewilayahan telah dilakukan
dengan baik dan muara dari program ini adalah pelaksanaan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat dengan menerapkan asas transparansi dan
akuntabilitas yang juga telah memberikan kepuasan kepada masyarakat di
Kecamatan Poasia.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu

Wata’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat serta

salam juga senantiasa penulis haturkan kepada sosok idola ummat Rasulullah

Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai suri tauladan dan panutan

penulis dalam bertingkah laku, sehingga hal tersebut menjadi motivasi untuk

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan

Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat

(Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) “. Dalam penelitian ini,

hamabatan dan kesulitan penulis dapatkan dalam teknis pelaksanaannya, namun

atas Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala dan bantuan, dukungan, serta doa dari

berbagai pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Olehnya

itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada

Ayahanda tercinta “ H.Muh. Arsyad Wahid “ dan Ibunda “ Hj. St. Syahriah

Rusmin” yang senantiasa memberikan dukungan, dorongan, pengorbanan, dan

bantuan baik berupa materil, moril, motivasi, dan kasih saying serta doa yang

tulus dan ikhlas selama penulis menempuh pendidikan. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada Bapak Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si selaku pembimbing I

dan Ibu Dra. Nurjannah, MA selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan sejak awal penulisan skripsi ini hingga selesai.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang ikut serta

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini khususnya kepada :


1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS., selaku Rektor Universitas Haluoleo

Kendari.

2. Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si., selaku Dekan beserta para Pembantu Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo

3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi dan Muh.

Nasir, S.Sos, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi.

4. Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu

Administrasi yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan

pengetahuan selama mengikuti pendidikan

5. Pimpinan dan seluruh staf pegawai kantor Camat Poasia Kota Kendari serta

seluruh masyarakat Poasia , atas bantuan dan kerjasamanya khususnya dalam

memberikan informasi yang relevan menyangkut penelitian ini.

6. Ucapan Spesial Penulis sampaikan kepada kakak saya Zulfikar Putra, SH dan

adikku Maharani Arsyad serta ucapan khusus penulis ucapkan pula kepada

teman-teman Aktivis Dakwah Kampus Universitas Haluoleo, khususnya

Astipin, Muhiyadin, Saleh, Rahmat, Rahmat Hidayat, Rusdi, Sabar, Indah,

Nurhijah, Risnawati, Sri, Andini, Icha dan seluruh sahabat di MPM Ulul

Albaab FISIP, FK-MPM Unhalu, UKKI Unhalu, Puskomda FSLDK Sultra

dan lain-lainnya yang telah memotivasi serta memberikan dukungan dan

semangat sehingga penulis mendapat spirit dalam menyelesaikan penelitian

ini sampai selesai.

7. Ucapan Khusus juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terdekatku :

Akbal, Dedi, Inal, Rocky, Ruslan, Hasan, Agus, Ipphank, Ima, Vivi, Iyan
yang telah menemaniku dengan berbagi suka dan duka. Dan kepada

Murabbiku Ust. Syuaib, S.Pd yang senantiasa memberikan motivasi spiritual

dalam rangka mendorong penulis menyelesaikan studi.

8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara

Angkatan 2008 atas kebersamaannya selama ini. Terima Kasih banyak.

Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

masih banyak kekurangan dan kesalahan yang masih jauh dari kesempurnaan

yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga, maupun

materi. Karenanya, segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua

pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian ini. Penulis juga

memdoakan semoga Allah Subhanahu Wata’ala Senantiasa memberikan

perlindungan, rahmat, dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu.

Dan semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa

Robbal ‘Alamin.

Kendari, Juni 2012

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …....………………............…………………………. i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………........………...........…….…………...... 1
...

B. Rumusan Masalah ………………..................……….………....….. 6


C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Program Kerja ……………………...................…..........… 8
B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan ……........................…...……. 18
.

C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat ……………….…......….... 22


D. Kerangka Pikir ................................................................................. 29
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ……………….........…………....….................... 30
B. Populasi dan Sampel ………..................……………..………...… 30
C. Teknik Pengumpulan Data ………...................………..…....…..... 31
D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32
E. Definisi Operasional ......................................................................... 33
F. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 34

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia ............................................... 36


B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Kecamatan ........................................................................................ 43
C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia ............................... 54
D. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya
Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 67
E. Kaitan Pelaksanaan Program Kerja Terhadap
Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 72

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 74
B. Saran ................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Luas Wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk


Menurut Kelurahan Kecamat Poasia .................................................. 37
2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kelurahan Tahun 2011 .......................................................... 39
3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia
Keadaan Tahun 2012 ............................................................................ 41
4. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Pelayanan
Administrasi perkantoran ...................................................................... 55
5. Tanggapan Responden Mengenai Upaya Pelaksanaan Program
Peningkatan Disiplin Aparatur yang dilakukan Camat Poasia ............. 57
6. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Peningkatan
Peran Serta Masyarakat ......................................................................... 61
7. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam ......................................... 63
8. Tanggapan Responden Terhadap Upaya Kecamatan Poasia dalam
Melaksanakan Program Perencanaan Pembangunan di Bidang
Ekonomi dan Sosial Budaya ................................................................. 66
9. Tanggapan Responden Mengenai Transparansi Kecamatan Poasia
Dalam Hal Pelayanan Kepada Masyarakat ........................................... 69
10. Daftar Keluhan Masyarakat Mengenai Pelayanan Aparatur
Kecamatan Terhadap Pengurusan Administrasi Kecamatan .................. 71
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap instansi ataupun organisasi dalam menjalankan aktivitasnya,

melakukan usaha-usaha tertentu agar dapat mencapai tujuan bersama yang

telah ditentukan. Bahkan dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut

banyak cara yang dilakukan, diantaranya dengan cara merumuskannya

dalam sebuah program kerja, ataupun hanya sekedar membuat langkah-

langkah strategis untuk dapat mencapai tujuan tersebut.

Berkaitan dengan hal ini, maka penyusunan program kerja menjadi

salah satu hal yang sangat sering untuk dilakukan, apalagi bagi instansi

pemerintahan seperti kecamatan. Penyusunan program kerja juga menjadi

salah satu cara bagi kecamatan dalam upaya untuk mencapai tujuan

bersama yang telah di tetapkan.

Soepardi dalam Eryanto (2003 : 29) mengemukakan bahwa sebuah

Program kerja yang disusun oleh suatu organisasi mengacu pada visi misi

yang ada dan terjabarkan dalam bentuk program. Jabaran program ini

biasanya terspesifikasi dalam sebuah langkah-langkah strategis untuk

menjawab setiap masalah-masalah yang ada, sekaligus juga untuk

mencapai target-target yang menjadi tujuan bersama.

Bagi sebuah instansi seperti kecamatan, pola pelaksanaan program

kerjanya meliputi pembangunan wilayah kecamatan, pelayanan kepada


masyarakat dan pengefektifan pelaksanaan aparatur kecamatan, dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Kecamatan Poasia yang merupakan salah satu instansi kewilayahan

dalam lingkup Kota Kendari, juga memainkan perannya sebagai satu

perangkat dalam pemerintahan kota. Sebagai satu kesatuan, setiap program

ataupun agenda pemerintah kota akan di maksimalkan pula oleh

pemerintah kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah

kota di wilayah kecamatan.

Secara umum, Kecamatan Poasia berada dalam wilayah Kota

Kendari dan terdiri dari 4 kelurahan yakni; Kelurahan Anduonohu,

Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan Matabubu.

Kantor Kecamatan Poasia terletak pada Kelurahan Rahandouna, dan

memiliki 29 orang staff selaku aparatur kecamatan yang membantu kerja

seorang camat. Aparatur kecamatan tersebut terdiri dari Sekertaris

Kecamatan yang membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

Sub Bagian Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan. Selain itu, aparatur

Kecamatan Poasia juga terdiri atas tiga seksi yakni, Seksi Pemerintahan

dan Pelayanan Umum, Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat, dan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan

Ketertiban Umum yang kesemuanya membantu memudahkan pekerjaan

camat dalam hal program kerja ataupun aktivitas lainnya sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dari setiap seksi atapun sub bagian yang ada dalam

kecamatan poasia dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama.


Dalam rangka untuk dapat merealisasikan tujuannya, maka

Kecamatan Poasia juga menerapkan pelaksanaan program kerja yang akan

dimaksimalkan selama berjalannya kepemerintahan di kecamatan tersebut.

Dan pada dasarnya yg menjadi program kerja di Kecamatan Poasia adalah

program turunan dari pemerintahan kecamatan yang sebelum-sebelumnya.

Program kerja yang kemudian akan dimaksimalkan oleh seluruh aparatur

Kecamatan Poasia muaranya adalah upaya seluruh aparatur kecamatan

untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, meskipun

diantaranya secara teknis tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Pada dasarnya upaya Kecamatan Poasia dalam menjalankan

program kerjanya adalah bertujuan untuk menguatkan internal, yang dalam

hal ini adalah aparatur kecamatan dan juga memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat.

Adapun program kerja Kecamatan Poasia meliputi program

pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan disiplin

aparatur, program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan, program peningkatan peran serta masyarakat,

program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam, dan

program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya.

Berkaitan dengan upaya Kecamatan Poasia dalam melaksanakan

program kerjanya dalam rangka untuk memaksimalkan pelayanan kepada

masyarakat di Kecamatan Poasia, maka menjadi menarik untuk melihat


bagaimana upaya yang dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk dapat

merealisasikan hal tersebut.

Menurut pengamatan awal penulis, upaya yang dilakukan

Kecamatan Poasia untuk melaksanakan program kerja demi maksimalnya

pelayanan kepada masyarakat, sudah berjalan sebagaimana mestinya

hanya saja dalam pelaksanaanya belumlah maksimal. Hal ini dikarenakan

perangkat kecamatan sebagian belum menekuni kegiatan sehari-harinya.

Mereka kurang tanggap dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya,

sehingga terkesan aparatur kecamatan bekerja hanya ketika mendapat

instruksi langsung dari camat selaku pimpinan. Kenyataan ini

menunjukkan bahwa kinerja pemerintah Kecamatan Poasia masih cukup

lemah dalam penerapannya sebagai birokrasi di lingkup kecamatan,

dimana dalam pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan

pelayanan kepada masyarakat masih seringkali bergantung kepada camat,

dalam hal bagaimana bekerja secara teknis. Karena memang kurangnya

inisiatif yang ada dalam diri aparatur Kecamatan Poasia dalam

melaksanakan agenda-agenda harian ataupun yang berkaitan langsung

dengan program kerja di Kecamatan Poasia.

Ketidakmasimalan perangkat kecamatan dalam menjalankan

program kerja, khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya ini

sangat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman

perangkat-perangkat kecamatan, khususnya aparatur kecamatan dalam

berorganisasi dan pemerintahan. Salah satu yang melatar belakangi hal ini
adalah latar belakang pendidikan dari aparatur kecamatan yang sebagian

besarnya hanyalah lulusan Sekolah Menengan Atas (SMA).

Kendala lain yang menunjukkan ketidak maksimalan pelaksanaan

program kerja yang dilakukan oleh Kecamatan Poasia adalah kondisi

sumber daya manusia, dalam hal ini aparatur/pegawai kecamatan yang

masih kurang menerapkan disiplin kerja dalam keseharian pelaksanaan

kerja mereka, terutama berkaitan dengan disiplin waktu para pegawai.

Selain itu, kurang arifnya para pegawai ketika melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai aparatur kecamatan, sehingga terkesan pekerjaan yang

dilakukan tidak berdasarkan tupoksi yang ada.

Salah satu hal yang juga menjadi kendala sekaligus penghambat

dalam upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia adalah

minimnya dana yang ada di kas Kecamatan Poasia. Kurangnya pemasukan

dari dana bergulir seperti P2KP ataupun berupa dana taktis dari

Pemerintah Kota yang masuk ke kas Pemerintah Kecamatan membuat

pelaksanaan kerja menjadi terhambat. Keberadaan dana ini sangatlah

penting untuk mendukung terlaksananya program kerja di Kecamatan

Poasia, karena selain untuk memudahkan dalam hal sarana dan prasarana,

dana ini juga berfungsi sebagai instrument pendukung dalam hal motivasi

kerja bagi pegawai (upah kerja/insentif,pen). Sehingga yang terjadi untuk

memenuhi hal-hal tersebut, camat selaku pimpinan dalam kecamatan

menggunakan dana kas pribadinya agar dapat memudahkan pelaksanaan


beberapa program kecamatan. (Wawancara dengan Camat Poasia, 18

Desember 2011)

Berdasarkan dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa terdapat

kendala-kendala yang dihadapi oleh unsur kecamatan, dalam hal ini

pegawai, staf, dan camat poasia selaku pimpinan Kecamatan Poasia dalam

upayanya untuk melaksanakan program kerja dalam rangka untuk

memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Poasia.

Berdasarkan kenyataan dan latar belakang di atas, penulis tertarik

untuk mengangkat topik dan melakukan penelitian dengan judul

“Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan

Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia

terhadap pelayanan kepada masyarakat ?

2. Bagaimana kaitan pelaksanaan program kerja dengan pelayanan

kepada masyarakat ?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah Kecamatan

Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan

kepada masyarakat.

b. Untuk mengetahui kaitan antara pelaksanaan program kerja dengan

pelayanan kepada masyarakat.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi pemerintah dan

masyarakat di Kecamatan Poasia mengenai pelaksanaan program

kerja kecamatan terhadap pelayanan kepada masyarakat.

b. Dapat menjadi bahan bacaan dan sumber referensi bagi masyarakat

umum dan pihak-pihak terkait yang ingin melakukan penelitian

dengan judul ataupun obyek penelitian yang sama.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Program Kerja

Program merupakan perangkat data/perencanaan yang dirumuskan

dalam bentuk perencanaan-perencanaan (Wikipedia.com). Sedangkan

Menurut Hans Hochholzer dalam E Hetzer (1983 : 11), Program merupakan

kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh

suatu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerjasama dengan

swasta dan masyarakat guna mencapai tujuan dan sarana yang ditetapkan.

Suatu program disusun berdasarkan atas tujuan ataupun target yang ingin

dicapai. Susunan perencanaan program-program tersebut disebut sebagai

program kerja.

Menurut Santosa dalam Soesanto (1995 : 17) program kerja adalah

suatu sistem rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan

tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh

suatu organisasi. program kerja ini menurut Joko Santosa akan menjadi

pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas organisasi. Program

kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi.

Selain itu, salah satu pengertian program kerja adalah program-program yang

nyata yang mungkin untuk diimplementasikan untuk mencapai misi

perusahaan atau organisasi (Journal; Shvoong)

Sejalan dengan pandangan di atas, E Hetzer (1983 :25) berpendapat

bahwa program kerja adalah aktivitas yang menggambarkan di muka bagian


mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut petunjuk-petunjuk

mengenai cara pelaksanaannya. Aktivitas menggambarkan di muka ini

biasanya menyangkut juga jangka waktu penyelesaian, penggunaan material

dan peralatan yang diperlukan, pembagian wewenang, dan tanggung jawab

serta kejelasan lainnya yang dianggap perlu. Menurut E Hetzer (1983 : 25),

setelah ditetapkannya target dan tujuan dari program, maka tindakan yang

harus diambil dalam program kerja dapat di rinci sebagai berikut:

1. Sarana dan Prasarana

Kondisi dan kemampuan semua sarana dan prasarana yang ada, tujuannya

untuk mengetahui apakah sarana dan prasarana tersebut masih layak

operasi atau tidak, bila masih layak operasi, maka apa saja perbaikan dan

penyempurnaan harus dilakukan, untuk menjalankan program 1 tahun

kedepan.

2. Metode

Semua metode yang digunakan dan proses yang dijalankan untuk

menjalankan program kegiatannya.

3. Kemampuan Sumber Daya Manusia

Untuk mengetahui kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap metode

dan proses kerja oleh pimpinan organisasi untuk memenuhi sampai dimana

kemampuan anggota dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Semangat Kerja

Seorang pimpinan harus mengetahui kondisi pengurus dan sifat bawahan

mereka, sehingga seorang pimpinan mampu memberi semangat kerja pada


pengurus tentang kebajikan dan sistem imbalan yang mencakup nilai

intensif dan penilaian prestasi kerja.

Ada tiga alasan pokok menurut E. Hetzer (1983 : 26), mengapa

program kerja perlu disusun oleh suatu organisasi :

1. Efisiensi Organisasi

Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu organisasi,

maka waktu yang dihabiskan oleh suatu organisasi untuk memikirkan

bentuk kegiatan apa saja yang akan dibuat tidak begitu banyak,

sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk mengimplementasikan

program kerja yang telah dibuat.

2. Efektifitas Organisasi

Keefektifan organisasi juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan

membuat program kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah

direncanakan sinkronisasi kegiatan organisasi antara bagian

kepengurusan yang satu dengan bagian kepengurusan yang lainnya.

3. Target Organisasi

Sebuah program kerja disusun salah satunya karena dilator belakangi

oleh keinginan untuk mencapai target ataupun tujuan dari sebuah

organisasi. dan program kerja merupakan sarana atupun anak tangga

untuk mencapai target ataupun puncak dari tujuan sebuah organisasi.


Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang bersangkutan, jenis-jenis

program kerja dapat dibedakan antara lain :

1. Menurut rentang waktu perencanaan

a. Program kerja untuk satu periode kepengurusan

Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu

periode kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi

hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk

tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari program

kerja yang telah ditetapkan.

b. Program kerja untuk waktu tertentu

Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu jangka waktu

tertentu biasanya triwulan, caturwulan, semester, dan lain-lain. Dalam

pembuatan metode program kerja seperti ini, maka akan ditemui

bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) organisasi

lebih dari sekali dalam satu periode kepengurusan.

2. Menurut sifat program kerja

a. Program kerja yang bersifat terus menerus (continue)

Program kerja seperti ini akan dilakukan secara terus menerus (tidak

hanya sekali) oleh suatu organisasi, kesulitan pengimplementasian

program kerja umumnya akan dihadapi saat pertama kali

melaksanakan jenis program kerja ini.


b. Program kerja yang bersifat insidental.

Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan pada suatu waktu

tertentu oleh suatu organisasi dan biasanya dengan mengambil

momentum-momentum waktu yang penting.

c. Program kerja yang bersifat tentatif.

Program kerja seperti ini sifatnya akan dilakukan sesuai dengan

kondisi yang akan datang. Alasan dibuatnya program kerja ini adalah

karena kurang terjaminnya faktor-faktor pendukung ketika

diadakannya perencanaan mengenai suatu program kerja lain.

3. Menurut targetan organisasi.

a. Program kerja jangka panjang

Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan

pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. program

kerja model ini dibuat karena kemungkinan untuk merealisasikan

program dalam jangka waktu yang pendek tidak memungkinkan untuk

dilaksanakan.

b. Program kerja jangka pendek

Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam

suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara satu

sampai tiga tahun, yang dirancang untuk memenuhi berbagai

kebutuhan organisasi pada masa tersebut. Dalam hubungannya dengan

program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek ini
dibuat bagian-bagian program kerja yang dapat direalisasikan dalam

jangka waktu dekat.

Program kerja dibuat berdasarkan atas kerangka yang telah disusun

secara matang. Adapun kerangka penyusunan program kerja menurut Andilie

Under (1991 : 25) mencakup beberapa aspek sebagai berikut :

1. Perencanaan

Seorang pimpinan harus bisa memilih program kerja yang menjadi

prioritas utama dalam sebuah organisasi yang menguntungkan,

menentukan sebuah kepanitiaan dan menentukan bidang-bidang

yang dibutuhkan, menentukan garis-garis besar dan tata cara

pelaksanaan program kerja dari tiap-tiap bidang, mengalokasikan

sumberdaya dan mengontrol jalannya pelaksanaan.

2. Program kerja prioritas

“Nama program kerja” yang menjadi prioritas.

3. Tujuan : mengapa punya program kerja ?

a. Mendidik/membangun sekelompok.....(siapa)....agar dapat

membuat/mengembangkan....(apa)......dengan waktu.....(berapa

lama).....dengan harapan terbentuk menjadi (bagaimana).....

dengan segala keterbatasan yang ada.

b. Program kerja dapat mengurangi apa ?

c. Apa hasilnya untuk organisasi ?

d. Apa kelanjutan dari program kerja (terobosan) ?


4. Isu : analisis system

a. Kenapa program kerja ini sampai diajukan ?

b. Kelemahan, kekuatan dari organisasi (dari dalam)

c. Peluang, ancaman dari organisasi (dari luar)

5. Cakupan : untuk siapa dan area cakupan seberapa besar ?

a. Diperuntukkan kepada siapa ?

b. Seberapa besar daerah cakupannya ?

6. Waktu

a. Butuh berapa tahap ?

b. Tiap tahun butuh berapa lama ?

Dalam sebuah organisasi pemerintahan seperti kecamatan, program kerja

yang dimiliki secara umum merupakan bagian dari perangkat program pemerintah

daerah. Program kerja kecamatan pada umumnya meliputi aspek perencanaan,

aspek pembangunan baik secara fisik maupun non fisik, serta evaluasi dan

pelayanan.

Aspek perencanaan yang dimaksudkan disini adalah perencanaan dalam

hal perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan

pembangunan wilayah, perencanaan tata ruang, dan sebagainya. sementara aspek

pembangunan fisik dan non fisik yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pembangunan fisik yang kegiatan pembangunannya diarahkan untuk menyediakan

sarana dan prasarana yang dibutuhkan publik, sedangkan pembangunan nonfisik

mencakup sisi pelayanan dan pemberdayaan yang menjadi inti pembangunan

kualitas sumberdaya manusia. Sedangkan aspek evaluasi dan pelayanan mencakup


system evaluasi capaian pembangunan, evaluasi kegiatan pemberdayaan

masyarakat, dan evaluasi kondisi internal kecamatan, selain itu aspek pelayanan

dalam program kecamatan meliputi pelayanan dalam hal urusan administrasi

kependudukan, catatan sipil, dan urusan keagrariaan masyarakat.

Dari hal tersebut diatas, dapat diklasifikasikan program kerja kecamatan

meliputi hal-hal berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

Program pelayanan administrasi perkantoran yang dimaksudkan

disini adalah terkait dengan pelayanan kepada aparatur kecamatan dalam

hal untuk memaksimalkan kinerja dari aparatur kecamatan. Adapun item

program pelayanan adiministrasi perkantoran ini adalah :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan jasa alat tulis kantor

f. Penyediaan alat tulis kantor

g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

h. Penyediaan jasa makanan dan minuman

i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

2. Program peningkatan disiplin aparatur

Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan disini

adalah program yang tujuannya untuk meningkatkan rasa disiplin aparatur


kecamatan demi memaksimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Adapun item program peningkatan disiplin aparatur ini adalah :

a. Pengefektifan apel pagi

b. Pengefektifan system reward and punishment

c. Pengefektifan sidak kelurahan

d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya

3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

keuangan

Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

program yang bertujuan untuk melaporkan ikhtisar capaian kinerja SKPD

dan laporan keuangan di akhir semester ataupun di akhir tahunnya.

Adapun item dari program ini adalah :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian realisasi

kinerja SKPD

b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun

4. Program peningkatan peran serta masyarakat

Program peningkatan peran serta masyarakat yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah program yang tujuannya untuk memberikan

pembinaan kepada masyarakat dengan meningkatkan peran serta

masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas

daerah, dalam hal ini kecamatan. Adapun item program ini adalah :
a. Pembinaan agama di tingkat kecamatan (MTQ/STQ tingkat

kecamatan)

b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan

5. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam

Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program yang

menitikberatkan kepada pembangunan fisik di sector wilayah kecamatan.

Adapun item program ini adalah :

a. Penyelenggaraan musrembang RKPD

c. Koordinasi perencanaan tata ruang, ESDM, dan lingkungan hidup

d. Kegiatan Pendampingan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan

Swadaya (BSP2S) dan peningkatan kualitas rumah

e. Inventarisasi data bidang perumahan masyarakat yang tidak mampu

tahun 2011

6. Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya

Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program pemerintah

kecamatan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan

kehidupan sosial budaya masyarakat. Adapun item dari program ini

adalah:

a. Koordinasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi

b. Koordinasi perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya

c. Koordinasi dan strategi penanganan kemiskinan


d. Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal

e. Mengadakan pelatihan UKM dan wirausaha mandiri

Program-program inilah yang kemudian menjadi acuan dalam hal

memaksimalkan program kerja di kecamatan. Target utama dari program-

program kecamatan ini adalah maksimalnya pembangunan dan tentunya

pelayanan kepada masyarakat.

B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan

Menurut Widjaya (2001 : 30) Kecamatan merupakan Perangkat

Daerah Kabupaten, sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai

wilayah kerja tertentu, dan dipimpin oleh seorang camat, Dengan dibantu

oleh beberapa orang staf yang menduduki posisi-posisi tertentu dalam

struktur organisasi kecamatan.

Camat berkedudukan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati/Walikota melalui Sekertaris Daerah. Sebagaimana perangkat-

perangkat daerah lainnya, Camat yang merupakan pimpinan wilayah

kecamatan yang memiliki wewenang, tugas, dan fungsi seperti yang sudah

tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2008 tentang

Kecamatan, yang digambarkan sebagai berikut :

a. Wewenang Camat

Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 Ayat (2), Camat

melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh

Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

yang meliputi aspek :


1. Perizinan;

2. Koordinasi;

3. Rekomendasi;

4. Pembinaan;

5. Pengawasan;

6. Fasilitasi;

7. Penetapan;

8. Penyelenggaraan dan;

9. Kewenangan lain yang dilimpahkan

Pelaksanaan atas kewenangan-kewenangan Camat tersebut

mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan pada lingkup

Kecamatan sesuai Peraturan Perundang-undangan.

a. Tugas Camat

Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 ayat (1), Camat

melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan yang meliputi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di

tingkat kecamatan;

6. Membina penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan/atau

Kelurahan;

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang

lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan

Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;

b. Fungsi Kecamatan

Kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana yang

digambarkan dalam PP No.19 Tahun 2008 pasal 15, juga memiliki

fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewewenangan

pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kehidupan

kemasyarakatan dari Bupati;

2. Penyelenggaraan tugas pemerintahan umum dan pembinaan

keagrariaan;

3. Pembinaan Politik Dalam Negeri;

4. Pembinaan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;

5. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Wilayah;

6. Pembinaan Pembangunan yang meliputi pembinaan

perekonomian, produksi, dan distribusi;

7. Pembinaan sosial dan kesejahteraan masyarakat;

8. Pembinaan pendidikan dan kesejahteraan;


9. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan;

10. Pembinaan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

wilayah Kecamatan;

11. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

Menurut Sjamsul Sjardi (2006 : 17), dalam melaksanakan tugas

pimpinan setiap unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional di

lingkungan kecamatan, camat selaku pimpinan wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di dalam lingkungan masing-

masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan kecamatan serta dengan

instansi lain diluar kecamatan untuk kesatuan gerak sesuai dengan tugas dan

fungsi masing-masing. Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan

kecamatan wajib melakukan pengawasan melekat (waskat) terhadap

bawahannya.

Setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan bertanggung

jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan

memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan wajib

mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasannya

masing-masing serta menyiapkan laporan berkala sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Camat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural

dibawahnya, dan dalam rangka pembinaan kepada bawahannya masing-


masing wajib melakukan rapat berkala. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

camat memiliki tata kerja dan hubungan dengan perangkat lain. Adapun tata

kerja camat adalah sebagai berikut :

1. Camat melakukan koordinasi dengan Kecamatan lain

disekitarnya.

2. Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah kerja kecamatan

dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan untuk

meningkatkan kinerja Kecamatan.

3. Camat melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat

Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Kecamatan.

Sedangkan hubungan kerja camat dengan perangkat-perangkat lainnya

adalah sebagai berikut :

1. Hubungan kerja Kecamatan dengan Perangkat Daerah Kabupaten

bersifat koordinasi teknis fungsional dan teknis operasional.

2. Hubungan kerja Kecamatan dengan instansi vertikal di wilayah

kerja kecamatan, bersifat koordinasi teknis fungsional.

3. Hubungan kerja Kecamatan dengan swasta, Lembaga Swadaya

Masyarakat, Partai Politik, dan organisasi kemasyarakatan lainnya

di wilayah kerja kecamatan bersifat koordinasi dan fasilitasi.

C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat

Sebelum membahas mengenai konsep pelayanan kepada masyarakat,

maka terlebih dahulu akan diberikan gambaran tentang pengertian dan


konsep mengenai pelayanan sebagai bentuk gambaran yang jelas terhadap

permasalahan yang akan dihadapi dan di bahas.

Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, Dkk.,

1995 : 646) menyatakan bahwa pelayanan adalah “usaha memenuhi

kebutuhan orang lain.” Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang

ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat

tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Dalam pengertian lain, Sugiarto

(2002 : 216) mendefinisikan pelayanan sebagai upaya maksimal yang

diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industry untuk

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan.

Selain itu, Cravens (1998 : 2003) mengungkapkan pengertian pelayanan

yaitu upaya dalam memenuhi permohonan untuk menspesifikasikan produk-

produk seperti data kinerja, permohonan untuk rincian, pemrosesan pesanan

pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi.

Sementara pengertian lain, mengenai pelayanan adalah suatu bentuk

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik di

pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa

dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku (KEPMENPAN 81/93 dalam Indra

Sufian : 2004). Tunggal dalam Sugiarto (2002 : 217) , menyebutkan bahwa

pelayanan sering disebut sebagai jasa yang diberikan oleh perusahaan.

Artinya bahwa adanya suatu perbuatan yang dilaksanakan suatu pihak


terhadap pihak yang lain. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991 : 14)

menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut :

a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat

berlawanan sifatnya dengan barang jadi.

b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan

merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.

c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat

dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya yang terjadi

dalam waktu dan tempat yang bersamaan.

Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan

terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal dalam

Sutopo dan Suryanto (2003 : 9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja

yang mempertinggi kepuasan pelanggan.

Berdasarkan pengertian pelayanan diatas, maka dapat di definisikan

pengertian pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini adalah

pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003

(Menpan, 2003 : 2) tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum

adalah “segala kegiatan pelayanan yang dilaksankan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Penyempurnaan definisi pelayanan publik menurut KEP/25M.PAN/2/2004

dalam Normann, 1991 : 38, yaitu segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan publik sehingga upaya pemenuhan kebutuhan penerima


pelayanan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pelayanan publik saat ini menjadi hal yang sangat krusial. Pelayanan

publik merupakan fenomena yang terjadi di negeri ini, setiap orang

membicarakannya antara baik dan buruk pelayanan tersebut. Penilaian yang

dirasakan tersebut dapat dirasakan ketika seseorang datang ke kantor

kecamatan untuk membuat KTP, atau membuat Akta Kelahiran di Catatan

Sipil, dan lain-lain. Seharusnya pada pelayanan yang disebut konsumen

adalah masyarakat yang mendapat manfaat dari aktifitas yang dilakukan

oleh petugas organisasi pemberi layanan tersebut dan setiap organisasi

mempunyai kategori pelanggan internal yaitu seluruh anggota organisasi

sedangkan eksternal adalah masyarakatnya sehingga istilah pelayanan

diartikan sebagai pelayanan kepada seluruh anggota masyarakat dalam

anggota masyarakat dalam rangka memuaskan pelanggan eksternal.

Menurut Moenir (1995 : 197-200), agar pelayanan dapat memuaskan

pelanggan, petugas yang melayani harus memenuhi empat kriteria pokok :

a. Tingkah laku yang sopan

b. Cara menyampaikan sesusatu yang berkaitan dengan apa yang

seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan

c. Waktu menyampaikan yang tepat

d. Keramah tamahan

Lebih lanjut ditambahkan oleh Moenir (1995 : 88) dalam pelayanan

kepada masyarakat terdapat beberapa faktor pendukung yang penting seperti


kesadaran petugas yang melaksanakan pekerjaan, aturan yang melandasi

tugas pekerjaan, organsiasasi sebagai system, alat kerja, dan sarana

prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan pelayanan. Jadi,

kesimpulannya bahwa pelayanan mempunyai hubungan yang kuat antara

loyaltas pelanggan dan kepuasan pelanggan dimana hubungan ini saling

mengukuhkan dan saling melengkapi dalam pelayanan, dan kesemuanya itu

tergantung pada kualitas pelayanannya.

Berkaitan dengan kualitas pelayanan, adalah sesuatu yang dirasakan

langsung oleh pelanggan yang dalam hal ini adalah masyarakat sebagai

penerima layanan. Kualitas pelayanan ini jika dilihat dari perspektif

masyarakat sebagai penerima layanan, maka dimensinya adalah pelayanan

yang kurang maksimal ataupun pelayanan yang maksimal (pelayanan yang

prima). Kedua dimensi ini sangat berkaitan erat dengan pemberi layanan,

yang dalam hal ini adalah anggota organisasi.

Berkaitan dengan pelayanan yang prima yang dalam hal ini adalah

pelayanan yang baik/maksimal, SESPANAS LAN dalam Nurhasyim (2004 :

16) menyatakan bahwa yang dimaksud pelayanan yang prima adalah :

a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau

pengguna jasa

b. Pelayanan yang prima ada bila ada standar pelayanan

c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar.

Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat


diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap

pelayanan standard an pelayanan yang dilakukan secara maksimal

d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat

eksternal dan internal

Pelayanan yang maksimal/prima sebagaimana tuntutan pelayanan

yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyararatan bahwa

setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang

professional, dengan demikian kulitas kompetensi profesionalisme menjadi

sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi untuk memuaskan

masyarakat sebagai penerima layanan. Kepuasan tersebut dapat dilihat dari

kualitas pelayanan yang tercermin dari asas-asas pelayanan publik berikut

(berdasarkan SK Menpan Nomor 63/2003 tentang pedoman umum

penyelenggaraan pelayanan publik) :

1. Transparansi,

Pelayanan dengan transparansi ini yakni pelayanan yang

bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti. Prinsip pelayanan dengan transparansi ini harus dilakukan

dengan transparan, sehingga institusi diharapkan menetapkan jaringan

informasi yang dibutuhkan masyarakat secara lengkap, sehingga

memungkinkan masyarakat membuat keputusan secara rasional dan

meminimalkan resiko.
Adapun unsur-unsur pelayanan dengan menerapkan sikap

transparansi/keterbukaan ini dalam arti prosedur/tata cara, persyaratan,

satuan kerja penanggungjawab pemberi pelayanan umum, meliputi

hal-hal sebagai berikut :

a. Waktu penyelesaian

b. Kepastian biaya

c. Akurasi system

d. Fasilitas dan peralatan

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam pelayanan maksudnya adalah

pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, norma sosial, dan

kepatuhan yang berlaku.

Adapun unsur pelayanan dengan menerapkan sikap

akuntabilitas dalam hal pertanggungjawaban kepada penerima

pelayanan publik yang dalam hal ini masyarakat adalah :

a. Pengelolaan keluhan-keluhan publik.

b. Menjamin hak-hak masyarakat untuk mengajukan keluhan.

Pada organisasi publik seperti kecamatan , peningkatan pelayanan

menjadi studi utama untuk meningkatkan kualitas kenyamanan kepada

masyarakat. Organisasi publik yang bersifat pengaturan dan pelayanan

dalam menjalankan tugasnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


1. Orientasi pelayanan dalam menjalankan tugas aparatur

pemerintah tidak berorientasi pada kekuasaan.

2. Netralis dalam menjalankan tugasnya, baik pengaturan maupun

pelayanan aparatur pemerintah tidak bersifat membeda-bedakan.

3. Orientasi kerja adalah efektifitas dan produktifitas.

4. Sikap adil dalam memberikan pelayanan kepada warga atau

masyarakat yang membutuhkan tanpa diskriminasi atau

perbedaan berdasarkan berbagai peraturan tertentu (Siagian, 12 :

1992)

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran secara singkat mengenai

hubungan-hubungan antar variabel, yaitu antara variabel bebas

(independent), dengan variabel terikat (dependent). Kerangka pikir ini

menjelaskan secara sistematik judul dari penelitian ini.

Adapun yang menjadi kerangka pikir dari penelitian ini adalah dapat

dijelaskan dalam bagan berikut :

! " # $
Program pelayanan administrasi perkantoran
Program peningkatan disiplin aparatur
Program peningkatan system pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program peningkatan peran serta masyarakat
Program perencanaan prasarana wilayah dan
sumberdaya alam
Program perencanaan pembangunan BAB IIIdan
ekonomi
sosial budaya
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Camat Poasia, Kota

Kendari. Lokasi ini dipilih karena berdasarkan atas beberapa pertimbangan

tertentu, diantaranya adalah karena Kantor Camat Poasia merupakan salah

satu wilayah kerja Pemerintah Kota Kendari yang urusan pemerintahan

dan pembangunannya cukup kompleks dengan berbagai permasalahan dan

kendala-kendala yang sangat beragam. Selain itu, lokasi ini dipilih karena

Kantor Camat Poasia merupakan wilayah tempat tinggal penulis, sehingga

program-program Kecamatan yang bersentuhan dengan masyarakat dapat

dirasakan langsung oleh penulis, sehingga dalam pelaksanaannya dapat

dikontrol dan di evaluasi.

B. Populasi dan Sampel

Oleh karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tentang

bagaimana pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia sebagai upaya

pelayanan kepada masyarakat, maka adapun populasi yang ada dalam

penelitian ini meliputi seluruh aparatur Kecamatan Poasia, yang

berjumlah 29 orang, yang terdiri dari Camat Poasia, Sekertaris Camat, sub

bagian, kepala seksi, dan staff kecamatan lainnya. Dari populasi tersebut,

kemudian dilakukan metode penarikan sampel dengan teknik Total

Sampling ataupun keseluruhan populasi dijadikan sebagai informan

penelitian.
Selain itu, informan lain dalam penelitian ini adalah masyarakat

Kecamatan Poasia, dalam hal ini adalah 4 orang tokoh masyarakat yang

terdiri dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia, yaitu Kelurahan

Anduonohu, Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan

Matabubu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah terdiri dari data

primer dan data skunder yang diperlukan melalui teknik-teknik sebagai

berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan teknik mengumpulkan data-data dengan membaca

dan mencatat bahan-bahan tertulis dari berbagai sumber, seperti

literature/buku bacaan, karya ilmiah, teori-teori dari internet, dan

sumber-sumber lain yang ada relevansinya dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang

dilakukan untuk mengumpulkan data-data dengan cara meneliti

langsung pada obyek yang hendak diteliti. Untuk memperoleh data

lapangan, maka digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Angket, adalah perolehan data melalui daftar isian pertanyaan

kepada responden terpilih. Dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan secara tertulis dan sistematis kepada responden untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan program kerja Kecamatan

Poasia, sehingga dapat memberikan mengenai evaluasi


pelaksanaan program kerja terhadap pelayanan kepada

masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

angket campuran, dimana daftar isian yang berisikan pertanyaan

pilihan dengan memberi tanda centang, digabungkan dengan

daftar isian yang memungkinkan reponden menuliskan alasan

kenapa memilih salah satu dari daftar pilihan pertanyaan.

b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung

dengan informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah

disiapkan sebelumnya.

c. Pengamatan, yaitu mengamati secara langsung aktivitas yang

dilakukan oleh aparat kecamatan, sehubungan dengan upaya

mereka dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan

program kerja Kecamatan dalam rangka untuk pelayanan kepada

masyarakat Kecamatan Poasia.

d. Kaji dokumen, yaitu dengan mempelajari dan atau mengecek

laporan-laporan pelaksanaan tugas masing-masing aparat,

terutama tugas yang berkaitan dengan masalah penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data secara

deskriptif analitis. Jadi, dari data-data yang ada baik yang diperoleh dari

studi kepustakaan maupun dari hasil data lapangan, dikumpulkan untuk

kemudian diklasifikasikan. Setelah itu, di analisis guna memperoleh

gambaran dari kenyataan yang ada.


Dalam penelitian ini dilakukan teknik analisis terhadap daftar

kuesioner yang disajikan kepada responden, dimana pilihan jawaban

sangat baik, cukup baik, dan kurang baik diukur dengan

mengakumulasikan salah satu jawaban pilihan reseponden. Dan untuk

mengukur persentasenya, jumlah responden yang memilih salah satu dari

tiga pilihan jawaban tersebut kemudian dikalikan dengan 100 untuk

mengukur persentasenya dan dibagi dengan total responden.

E. Definisi Operasional

Berdasarkan konsep yang telah dipaparkan pada bab tinjauan

pustaka, maka dirumuskan definisi operasional penelitian sebagai berikut :

1. Program kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

keseluruhan rancangan kerja yang telah disusun dan menjadi

tanggung jawab seluruh aparatur kecamatan untuk dilaksanakan.

2. Pelaksanaan program kerja kecamatan yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah peranan yang dilakukan oleh seluruh aparatur

kecamatan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat

dinamis.

3. Pelayanan kepada masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah segala upaya yang dilakukan oleh unsur-unsur organisasi yang

dalam hal ini adalah aparatur Kecamatan Poasia dalam melakukan

pelayanan kepada anggota internal dan eksternal. Anggota internal

yang dimaksudkan adalah staf, tata usaha, pegawai, dan aparatur

kecamatan lainnya yang juga memiliki hak untuk diberi pelayanan,


dalam hal ini adalah berupa pemenuhan hak-hak pegawai, penyediaan

sarana dan prasarana penunjang kerja, dan lain sebagainya. Sementara

anggota eksternal yang dimaksudkan adalah masyarakat umum yang

ada dalam Kecamatan Poasia yang sangat berhak untuk diberikan

pelayanan yang maksimal demi untuk kepuasaan masyarakat terhadap

aparatur kecamatan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan

yanh diberikan ketika akan mengurus KTP, Kartu Keluarga, Surat

Keterangan, dan lain sebagainya.

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator Kegiatan


Program Program pelayanan penyediaan jasa surat 1. Pengadaan
Kerja admninistrasi menyurat, penyediaan sarana prasarana
perkantoran jasa administrasi dan bahan
pustaka
keuangan, penyediaan
kecamatan
jasa kebersihan kantor, 2. Pemberian
penyediaan bahan bacaan insentif bagi
dan peraturan perundang- aparatur teladan
undangan
Program peningktan pengefektifan system 1. Apel pagi rutin
disiplin aparatur reward and punishment, 2. Pengadaan
pengefektifan sidak seragam dan ID
kelurahan, pengefektifan card
apel pagi 3. Arisan bulanan
Program peningkatan penyusunan laporan 1. Laporan akhir
pengembangan capaian kinerja SKPD, kepegawaian
system pelaporan penyusunan laporan 2. Laporan akhir
capaian kinerja dan keuangan akhir tahun keuangan
keuangan
Program peningkatan pembinaan agama di 1. MTQse-
peran serta tingkat kecamatan, kecamatan
masyarakat pembinaan kelurahan se- 2. Pelatihan untuk
kecamatan lurah
Program perencanaan penyelenggaraan 1. Musrembang
prasarana wilayah dan musrembang, tingkat kelurahan
sumberdaya alam inventarisasi data dan kecamatan
perumahan masyarakat 2. Pendampingan
tidak mampu, kegiatan BSP2S
BSP2S dan peningkatan 3. Bedah
kulaitas rumah rumah,PNPM
Mandiri, Block
Grant,
Bahtreramas, dll
Program perencanaan koordinasi perencanaan 1. Pelatihan UKM
pembangunan pembangunan di bidang dan wirausaha
ekonomi dan sosial ekonomi, sosial, dan mandiri
budaya budaya, koordinasi dan 2. Program BLUD
strategi penanganan
kemiskinan
Pelayanan Transparansi 1. Waktu penyelesaian 1. Pelayanan
2. Kepastian biaya pembuatan KTP
3. Akurasi system 2. Pelayanan
4. Fasilitas dan peralatan pengurusan
catatan sipil
Akuntabilitas 1. Pengelolaan keluhan 1. Pembuatan
publik daftar keluhan
2. Menjamin hak-hak masyarakat
masyarakat untuk 2. Pembuatan
mengajukan keluhan kotak saran
kecamatan
BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia

1. Letak Geografis

Kecamatan Poasia merupakan salah satu wilayah Kecamatan di

Kota Kendari yang secara geografis memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu


2
Luas wilayah daratan Kecamatan Poasia sebesar 43,52 Km atau

14,71 persen dari luas daratan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Luas wilayah menurut Kelurahan sangat beragam, Kelurahan

Anduonohu merupakan wilayah Kelurahan yang paling luas, kemudian

menyusul Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan

Matabubu.

2. Keadaan Demografis

a. Jumlah Penduduk

Penduduk Kecamatan Poasia berdasarkan data terakhir tahun 2010

mencapai 20.231 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Poasia adalah 43,52


2
Km . Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, maka kepadatan
terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepadatan penduduk Kecamatan
2
Poasia pada tahun 2010 adalah 465 jiwa per Km , dengan rincian

tingkat kepadatan tiap Kelurahan dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1. Luas wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan


Kecamatan Poasia
Luas Penduduk Kepadatan Penduduk
No Kelurahan
(Km2) (Jiwa) (Per Km2)
1. Anduonohu 15,24 7.268 477
2. Rahandouna 12,62 8.174 648
3. Anggoeya 12,55 3.555 283
4. Matabubu 3,11 1.234 397
Sumber : Kantor Camat Poasia 2011

b. Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk di Kecamatan Poasia tahun 2010 terpusat di

Kelurahan Rahandouna dan Anduonohu, dimana masing-masing

berkisar 8.174 jiwa untuk wilayah Rahandouna dan 7.268 jiwa untuk

wilayah Anduonohu. Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk

di dua kelurahn ini dibandingkan dengan dua kelurahan lainnya adalah

karena semakin pesatnya kegiatan perekonomian penduduk dan

banyaknya pembangunan sarana perekonomian. Untuk penduduk

Kelurahan Anggoeya 3.555 jiwa dan Matabubu 1.234 jiwa. Rata-rata

penduduk Kelurahan mengalami peningkatan jumlah penduduk

dengan persebaran penduduk yang sama dengan tahun sebelumnya.


c. Struktur Umur, Jenis Kelamin, dan Keluarga

Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk di Kecamatan Poasia

tahun 2010 adalah 12.975 jiwa penduduk usia dewasa yang terdiri dari

6.255 jiwa laki-laki dan 6.720 jiwa perempuan. Untuk usia anak-anak

6.506 jiwa terdiri dari 3.379 jiwa anak laki-laki dan 3.127 jiwa anak

perempuan. Sedangkan usia lansia 750 jiwa terdiri dari 411 jiwa laki-

laki dan 339 jiwa perempuan.

Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk

penduduk perempuan disebut rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin

di Kelurahan Poasia pada tahun 2009 adalah 99, artinya setiap 100

penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Secara lebih

jelasnya mengenai persebaran rasio jenis kelamin di tiap kelurahan di

Kecamatan Poasia dapat dilihat melalui table berikut :

Tabel 2. Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut

Kelurahan tahun 2010

No Kelurahan L P Jumlah Rasio

1. Anduonohu 3.853 3.415 7.268 112,83

2. Rahandouna 3.646 4.528 8.174 80,52

3. Anggoeya 1.913 1.642 3.555 116,50

4. Matabubu 633 601 1.234 105,32

Jumlah 10.045 10.186 20.231 98,61

Sumber : Kantor Camat Poasia 2011


d. Pendidikan

Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN, maka sasaran

pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan mulai dari

Taman Kanak-kanak, sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya

penngkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan

untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Sedangkan perluasan

kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia sekolah yang

setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan

penduduk untuk dapat memperoleh kesempatan pendidikan seluas-

luasnya.

Perkembangan dunia pendidikan di Kecamatan Poasia dapat

dilihat dari banyaknya sarana pendidikan negrinya yaitu 1 TKN, 11

SDN, 1 SMPN, 2 SMAN. Sedangkan sarana pendidikan yang swasta

yaitu 12 TK swasta, 1 SD swasta, sedangkan untuk SMP, SMA, dan

AK/PT swasta belum ada.

3. Keadaan Pemerintahan Kecamatan

Keadaan Pemerintahan Kecamatan Poasia pada dasarnya berdiri

dan berjalan sebagaimana mestinya, yang pusat pemerintahannya dalam

hal ini Kantor Camat Poasia terletak di Kelurahan Rahandouna yang

merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Poasia yang fase

perkembangan dan peningkatan pembangunannya cukup pesat dari tahun

ke tahun, jika dibandingkan dengan tiga kelurahan lainnya.


Aparat pemerintahan Kecamatan Poasia secara keseluruhan

adalah tercatat sejumlah 28 orang yang terdiri dari Camat Poasia,

Sekertaris Camat, Sub bagian perencanaan dan pelaporan keuangan, sub

bagian umum dan kepegawaian, seksi pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat, seksi pemerintahan dan pelayanan umum, seksi pembinaan,

pemberdayaan, dan ketertiban masyarakat, serta beberapa orang staff

yang membawahi beberapa sub bagian dan seksi yang tergabung dalam

struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Poasia.

Salah satu hal yang sangat mendukung terlaksananya

pemerintahan di sebuah instansi pemerintahan adalah keberadaan sarana

dan prasarana. Dimana ketersediaan sarana dan prasarana tersebut akan

sangat membantu aparat dalam menjalankan dan melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Keberadaan sarana dan prasarana yang dalam hal ini adalah

fasilitas penunjang kerja seluruh aparatur yang ada di Kantor Camat

Poasia secara umum dapat digambarkan masih cukup kurang, apalagi

bagi instansi pemerintahan sebesar Kantor Kecamatan Poasia yang

notabene nya telah mapan dalam segi administrasi dan pemerintahan.

Adapun untuk dapat mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki

Kecamatan Poasia, dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia, Keadaan Tahun 2012

NO Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan


1. Komputer 4 Unit Baik
2. Printer 2 Unit Baik
3. Meja 22 Buah Baik
4. Kursi 27 Buah Baik
5. Lemari 8 Buah Baik
6. Rak Buku 5 Buah Baik
7. Air Conditioner (AC) 1 Unit Baik
8. Water Closed (WC) 2 Buah Baik
9. Papan Profil 7 Buah Baik
10. Telepon - -
11. Alat Kebersihan :
12. a. Mesin Pemotong Rumput 5 Unit 4 Baik, 1 Rusak
b. Pacul 6 Buah Baik
c. Sapu Ijuk & Lidi 13 Buah Baik
d. Tong Sampah 5 Buah Baik
Jumlah 107 Buah/Unit
Sumber : Kantor Camat Poasia, Tahun 2012

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh pemerintah Kecamatan Poasia tergolong

sudah cukup baik. Hanya saja masih ada beberapa sarana dan prasarana

pendukung yang masih kurang dalam hal jumlah, apalagi bagi sebuah

instansi pemerintahan Kecamatan Poasia yang sudah tergolong mapan.

Hal ini terlihat dari minimnya sarana penunjang kerja aparatur

kecamatan, seperti perangkat computer dan printer. Keberadaan

computer dan printer ini sangatlah penting, karena kedua sarana ini

merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan kepada

masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Poasia.

Perangkat computer dan printer yang dimiliki masih kurang, mengingat


pelayanan yang maksimal yang perlu dilakukan oleh aparatur kecamatan

kepada masyarakat. Selain itu, tidak adanya sarana komunikasi resmi

milik Kecamatan Poasia berupa telepon. Hal ini terlihat dari model

komunikasi jarak jauh yang hanya menggunakan telepon seluler

(Handphone) pribadi masing-masing aparat kecamatan. Kemudian selain

itu, sarana lainnya semisal Air Conditioner (AC) yang hanya terdapat

diruangan camat saja.

Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah

Kecamatan Poasia tentunya akan berdampak negatif terhadap

pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, utamanya dalam rangka

pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Jika hal ini terus

berlangsung, maka tidak menutup kemugkinan pelaksanaan tugas

aparatur kecamatan akan semakin terhambat sehingga upaya untuk

melaksanakan program kerja dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

menjadi susah untuk dimaksimalkan.

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan

Kantor Camat Poasia merupakan Instansi Pemerintahan yang

menjalankan tugas pokok dan fungsi pemerintahannya berdasarkan pada

perangkat-perangkat organisasi yang saling terkait dan bekerjasama satu

sama lain. Perangkat-perangkat organisasi ini memiliki tugas dan fungsi

yang berbeda-beda, yang gunannya adalah untuk memudahkan dalam

penyelesaian pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.


Perangkat organisasi inilah yang kemudian menjadi motor

penggerak roda penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara

fisik maupun non fisik di Kecamatan Poasia, khususnya dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat. Perangkat organisasi ini dibuat dalam bentuk

struktur organisasi sesuai dengan kewenangan yang telah di gariskan oleh

pemerintah Kota Kendari, sebagaimana yang terlampir pada bagan struktur

organisasi Kecamatan Poasia berikut :


STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KECAMATAN POASIA

(Berdasarkan Perda Walikota Kendari Nomor 43 Tahun 2008)

Camat
Drs. Hajar Aswad

Kelompok Sekretaris Camat


Jabatan Reynold Simanjuntak, SH
Fungsional

Kasubag Umum dan Kasubag Perencanaan dan


Kepegawaian Pelaporan

Muis, S.Si Nurlina, SH

Staf Staf

Kasi Pemerintahan dan Kasi Pelaksanaan Pembangunan Kasi Pembinaan


Pelayanan Umum & Pemberdayaan Masyarakat Kemasyarakatan & Ketertiban
Umum
Drs. Munariang Muh. Awan Arma, SE La Halifa, S.Sos

Staf Staf Staf

Lurah-lurah
Lurah-lurah
Berdasarkan struktur organisasi kecamatan tersebut, dapat dilihat

bahwa setiap perangkat yang ada di Kecamatan Poasia memiliki tugas dan

fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pos amanah yang mereka pegang

masing-masing. Hal ini tentunya untuk mempermudah pelaksanaan tugas

kecamatan dalam mewujudkan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat.

Perbedaan tugas dan tanggungjawab dari masing-masing perangkat

kecamatan tersebut telah ditetapkan berdasarkan peraturan Walikota

Kendari Nomor 43 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata

kerja Kecamatan Kota Kendari yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Camat

Camat adalah perangkat pemerintahan yang langsung berada di

bawah Bupati/Walikota, dan camat diangkat dari Pegawai Negri Sipil

(PNS) yang memenuhi syarat Bupati/Walikota atas usul Sekertaris

Daerah/Kota.

Camat merupakan aparatur pemerintah yang merupakan seorang

pimpinan tertinggi di sebuah wilayah kecamatan, yang diberikan tugas,

wewenang, dan tanggung jawab oleh pemerintah Kota Kendari untuk

melakukan pemerintahan pada lingkup wilayah Kecamatan dan

bekerja sama dengan seluruh bagian yang ada di dalam kantor tersebut.

Camat mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mendukung

kegiatan pemerintahan di wilayah Kecamatan, dimana ia dibantu oleh


seluruh lapisan staf/aparat dalam jajaran Kantor Camat Poasia. Camat

menerima laporan dan menetapkan serta menandatangani target dan

sasaran yang akan dicapai oleh pemerintah Kecamatan.

b. Sekertaris Camat

Sekertaris Camat dipimpin oleh seorang sekertaris yang berada

dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Camat. Sekretaris

Camat merupakan aparatur Kecamatan yang menjalankan tugas-tugas

administrasi Kecamatan dan melakukan koordinasi dengan setiap

bagian-bagian yang ada di dalam kantor Kecamatan dan melakukan

tugas administrasi kesekretariatan di dalam kantor guna membantu

Camat dalam melaksanakan kegiatan Kecamatan. Sekertaris Camat

membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas,

sekertaris menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-tugas

penyelenggaraan tugas urusan kecamatan dan kelurahan serta

administrasi keuangan dan perlengkapan;

b. Penyusunan rencana program tahunan kecamatan dan kelurahan;

c. Pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan administrasi kecamatan

yang meliputi Tata Usaha Umum dan Kepegawaian serta

pengelolaan keuangan;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Kepala-Kepala Seksi;

e. Perencanaan pengadaan kebutuhan barang inventaris dan

pemeliharaannya;

f. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan urusan

Kecamatan dan Pengelolaan administrasi Kecamatan;

g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

didalam maupun diluar organisasi.

c. Kasubag Umum dan Kepegawaian

Kasubag Umum dan Kepegawaian merupakan aparatur Kecamatan

yang melaksanakan kegiatan dibagian administrasi umum dan

kepegawaian yang berfungsi untuk mengatur serta mengelola pegawai

dan melaksanakan kegiatan umum lainnya di dalam kantor, serta

melakukan koordinasi dengan bagian lain di dalam kantor dalam

melaksanakan pembangunan di Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud

penjelasan diatas, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis di sub bagian

administrasi umum dan kepegawaian kecamatan dan kelurahan;

b. Penyusunan kegiatan operasional penyelenggaraan administrasi

kecamatan;
c. Pelaksanaan pembinaan pengisian dan pemeliharaan buku

administrasi kecamatan;

d. Pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan

dan tata Kearsipan;

e. Pelaksanan urusan kesejahteraan dan kepangkatan pegawai

lingkup Kantor Kecamatan;

f. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

g. Pelaksanaan urusan keprotokolan;

h. Pelaksanaan urusan pemeliharaan dan keamanan kantor;

i. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris

kecamatan baik didalam maupun diluar organisasi.

d. Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan

Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan dipimpin oleh

aparatur Kecamatan yang melaksanakan kegiatan di bidang keuangan

dan pelaporan serta melakukan perencanaan keuangan Kecamatan yang

akan digunakan dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan

tempatnya bertugas. Kegiatan ini mempunyai tanggung jawab terhadap

pelaksanaan rencana-rencana penggunaan anggaran keuangan dalam

pembangunan Kecamatan dan peningkatan pelayanan administrasi.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Subbagian

Perencanaan dan Pelaporan Keuangan melaksanakan fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

subbagian perencanaan dan pelaporan keuangan;


b. Perencanaan keuangan dari masing-masing seksi serta

membuat laporan tentang penyelenggaraan pemerintahan

kecamatan dan kelurahan;

c. Penyediaan dan pemeliharaan data dan informasi kecamatan

dan kelurahan;

d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pelaporan;

e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

kegiatan di bidang perencanaan dan pelaporan keuangan;

f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris

kecamatan baik di dalam maupun di luar organisasi.

e. Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Camat

melalui Sekertaris Camat.

Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum mempunyai tugas

membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan dan pelayanan umum.

Untuk menyelenggarakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi

Pemerintahan dan Pelayanan Umum memiliki fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-

tugas penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan

umum
b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Kecamatan dan

Pelayanan umum;

c. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan

penyelenggaraan administrasi kependudukan, catatan Sipil, dan

keagrarianan sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring;

e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

Pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan;

f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

didalam maupun diluar organisasi.

f. Kepala Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat

Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan.

Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan

perumusan kebijakan evaluasi dan pelaporan urusan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi

Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menjalankan

fungsi-fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat;

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

penyelenggaraan seksi pelaksanaan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat;

c. Pengumpulan dan pemeliharaan pemeliharaan data potensi

wilayah kecamatan;

d. Penyusunan pedoman pembinaan pemberdayaan usaha

ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga;

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi;

f. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

tugaas seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat;

g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

didalam maupun diluar organisasi.

g. Kepala Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum

Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan.


Seksi pembinaan kemasyrakatan dan ketertiban Umum mempunyai

tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

evaluasi dan pelaporan urusan Kemasyarakatan dan Keterangan Umum.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi Pembinaan

Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum melaksanakan fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

seksi pembinaan kemasyarakatan dan ketertiban umum;

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

penyelenggaraan pembinaan kemasyarkatan dan ketertiban

umum;

c. Penyusunan pedoman pembinaan masyarakat, pemberdayaan

kesejahteraan keluarga, Keamanan dan Ketertiban Umum di

lingkup kecamatan;

d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring;

e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

tugas Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban

Umum;

f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

didalam maupun diluar organisasi.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Kecamatan sesuai dengan keahliannya.


2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

Fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan

Perundang-Undangan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada dipimpin

oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota.

4. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, diatur

berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.

C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Pelayanan administrasi perkantoran merupakan salah satu bagian

penting dalam upaya untuk memaksimalkan berjalannya pemerintahan

kecamatan secara efektif, karena hal ini bisa menjadi salah satu tolak

ukur tercapainya efisiensi dan efektifitas kerja aparatur kecamatan.

Adapun yang menjadi bagian dari program pelayanan administrasi

perkantoran adalah sebagai berikut :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan


g. Penyediaan jasa makanan dan minuman

h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Keberadaan program pelayanan administrasi perkantoran ini dinilai

penting karena akan berdampak pada semangat kerja yang timbul dari

aparatur kecamatan, karena berkaitan langsung dengan penunjang

terlaksananya kerja aparatur. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni

2012) yang menjelaskan bahwa :

“.....Pada dasarnya seluruh aparatur kecamatan membutuhkan


sarana dan prasarana penunjang kerja mereka, baik berupa sarana
prasarana secara fisik ataupun berupa pelayanan administrasi
perkantoran. Hanya saja dalam berjalannya, hal ini (pelayanan
administrasi perkantoran,pen) belum begitu maksimal. Diantaranya
adalah penyediaan jasa administrasi keuangan yang memang dikarenakan
kurangnya dana khusus untuk menunjang kegiatan kecamatan berupa
dana taktis dari pemerintah kota. Namun kekhawatiran ini lambat laun
sudah dapat diminimalisir dengan dana kas kecamatan ataupun dana
pribadi camat.”

Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa Kecamatan Poasia dalam

upayanya untuk melaksanakan program pelayanan administrasi

perkantoran belum begitu maksimal. Hal ini dikarenakan aparatur

Kecamatan Poasia masih terkendala dengan penyediaan jasa administrasi

keuangan yang dapat menunjang terlaksananya agenda-agenda ataupun

program kecamatan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan

kepada masyarakat.

Sementara itu, tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan

program pelayanan administrasi perkantoran adalah dapat dilihat pada

tabel berikut :
Tabel 4. Tanggapan responden mengenai pelaksanaan program
pelayanan administrasi perkantoran

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 20 60,60

2. Cukup Baik 10 30,30

3. Kurang Baik 3 9,01

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012

Berdasarkan hasil angket diatas, 20 orang dari total 33 responden

menyatakan bahwa pelaksanaan program pelayanan administrasi

perkantoran sudah baik. Hal ini dapat diketahui dari angket campuran

yang diberikan peneliti kepada responden, dimana salah seorang

responden yang mengemukakan pelaksanaan program pelayanan

administrasi menyatakan bahwa alasannya memilih baik adalah karena

selama bekerja di Kantor Camat Poasia, kebutuhan responden ini sudah

merasa terpenuhi dalam hal sarana dan prasarana administrasi kantor.

Sementara, 10 orang menyatakan cukup dan 3 orang menyatakan kurang

dengan alasan masing-masing.

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aparatur

Kecamatan Poasia sudah melaksanakan program pelayanan administrasi

perkantoran dengan baik. Dengan berjalannya program pelayanan

administrasi perkantoran dengan baik, maka hal ini dapat menunjang

keberlangsungan aktivitas kerja aparatur kecamatan dengan efektif dan

efisien.
2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Demi keberlangsungan pemerintahan Kecamatan Poasia secara

efektif dan efisien, maka perlu ada instrument khusus untuk

meningkatkan kemampuan disiplin aparatur kecamatan.

Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan dalam

program kerja ini adalah hal-hal penting yang dapat meningkatkan rasa

disiplin aparatur kecamatan. Hal-hal penting tersebut berupa :

a. Pengefektifan apel pagi

b. Pengefektifan system reward and punishment

c. Pengefektifan sidak kelurahan

d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lokasi penelitian, upaya

ini telah dilakukan oleh Camat Poasia untuk menerapkan disiplin

terhadap aparatur kecamatan termasuk jajaran dibawahnya semisal

kelurahan. Hal ini terlihat dengan intensnya apel pagi yang dilakukan

untuk mengevaluasi kinerja dari seluruh aparatur kecamatan. Dan di apel

pagi tersebut terkadang dilakukan pemberian reward (hadiah) bagi

aparatur kecamatan yang disiplin dan berprestasi, sementara itu

punishment (hukuman) bagi aparatur kecamatan yang tidak disiplin dan

tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Hal ini tergambar dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala

Subbagian Umum dan Kepegawaian, Musi, S.Si (Wawancara, 7 Juni

yang mengemukakan bahwa :


“......Camat Poasia memang telah maksimal menerapkan program
disiplin aparatur. Karena setiap aparatur Kecamatan Poasia, baik di
internal kecamatan itu sendiri ataupun kelurahan-kelurahan yang ada di
lingkup Kecamatan Poasia selalu dipantau dan diawasi keberjalanan
tugas-tugas masing-masing aparatur. Terlihat dengan rutinnya
pelaksanaan apel pagi di Kantor Camat Poasia untuk mengevaluasi
kinerja aparat kecamatan, dan terkadang kami mendampingi Camat
Poasia untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada kelurahan-
kelurahan untuk melihat keberlangsungan pelaksanaan program mereka.”

Hal ini bisa diukur dari tanggapan responden mengenai

pelaksanaan program disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia,

Drs. Hajar Aswad seperti yang tergambar pada tabel berikut :

Tabel 5. Tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan program


peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan Camat
Poasia

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 32 96,97

2. Cukup Baik 1 3,03

3. Kurang Baik - -

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012

Berdasarkan data responden diatas, menunjukkan bahwa 32 orang

atau sebanyak 96,97 % dari jumlah 33 orang responden menyatakan

pelaksanaan program peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan

Camat Poasia sudah baik, sementara 1 orang atau 3,03 % dari total

responden menyatakan cukup. Dari data kuesioner tersebut, responden

yang menyatakan upaya pelaksanaan program peningkatan disiplin

aparatur yang dilakukan Camat Poasia sudah baik, mengemukakan


alasannya bahwa dengan adanya apel pagi rutin yang diwajibkan Camat

Poasia kepada pegawainya dapat memberikan dampak peningkatan

disiplin pegawai. Karena dalam apel pagi itu ada arahan dan juga

evaluasi kinerja pegawai.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan untuk

menerapkan program disiplin aparatur sudah baik. Dan hal ini perlu

ditingkatkan agar tingkat disiplin aparat di Kecamatan Poasia semakin

tinggi.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Agar adanya kejelasan dan transparansi dalam hal capaian kerja

aparat dan pengelolaan anggaran di Kecamatan Poasia, maka perlu ada

program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

dan keuangan. Adapun item-item yang akan dimaksimalkan dalam

program ini adalah :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian

realisasi kinerja SKPD

b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun

Dari program tersebut, pelaksanaannya juga sudah dilakukan secara

maksimal oleh aparatur Kecamatan Poasia atau yang dalam hal ini adalah

menjadi tanggungjawab dari Kepala Subbagian Perancanaan dan

Pelaporan Keuangan. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang


dilakukan dengan Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni

2012) yang mengemukakan bahwa :

“........ Laporan-laporan mengenai capaian keuangan di akhir tahun


ataupun dalam jangka semester sudah dilakukan oleh Kepala Subbagian
Perencanaan dan Pelaporan Keuangan berserta para stafnya dengan
cukup baik. Karena dalam keberlangsungan pemerintahan di Kecamatan
Poasia, laporan mengenai ikhtisar realisasi anggaran selalu terlaporkan.
Hal ini juga cukup membantu dalam hal evaluasi diakhir tahun. Sama
halnya dengan laporan capaian kinerja SKPD di Kecamatan Poasia.”

Dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan

program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

dan keuangan telah dilakukan dengan baik. Hal ini sangat penting, agar

realisasi capaian yang telah ditargetkan oleh Kecamatan Poasia dalam hal

keuangan dan kinerja aparatur bisa di ukur di akhir tahunnya.

4. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Salah satu program yang ada di Kecamatan Poasia adalah program

peningkatan peran serta masyarakat terhadap pembangunan di

kecamatan, yang dalam hal ini juga menjadi tanggung jawab dari

kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia. adapun item dari program ini

adalah :

a. Pembinaan agama di tingkat Kecamatan (MTQ/STQ tingkat

kecamatan)

b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan

Tolak ukur berjalannya program ini adalah dapat dilihat dari

wawancara yang dilakukan dengan Lurah Rahandouna, Drs. Mahmud

Kaido (Wawancara, 30 Mei 2012) yang mengungkapkan bahwa :


“......Upaya Kecamatan Poasia dalam memaksimalkan program
peningkatan peran serta masyarakat sudah cukup maksimal. Hal ini di
tunjukkan dengan rutinnya program-program pembinaan kelurahan yang
dilakukan oleh Camat Poasia dalam rangka memaksimalkan program
pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat. Misalnya dengan
melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengadminsitrasian, menjadikan
lurah sebagai pembicara ataupun moderator dalam kegiatan-kegiatan
kecamatan, dan lain sebagainya yang menurut saya sangat berguna untuk
pembinaan kepada masyarakat....”

Selain itu, wawancara yang dilakukan dengan salah satu tokoh

masyarakat di Kelurahan Matabubu, Drs. H. Sahibu (Wawancara, 24 Mei

2012) mengungkapkan bahwa:

“......dalam hal peningkatan peran serta masyarakat yang dalam hal


ini dibidang keagamaan juga rutin dilakukan Kecamatan Poasia ditiap
tahunnya. Biasanya di momen bulan Ramadhan ataupun momen hari
besar islam lainnya diadakan lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) di tingkat Kecamatan. Hal ini sangat baik dan berguna bagi
masyarakat, apalagi untuk meningkatkan pembinaan keagamaan di
masyarakat.”

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa upaya yang

dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk program peningkatan peran

serta masyarakat sudah dilakukan dengan maksimal. Hal ini di dukung

dengan tanggapan responden mengenai pelaksanaan program

peningkatan peran serta masyarakat, seperti yang ada dalam tabel

berikut:
Tabel. 6. Tanggapan responden mengenai pelaksanaan program
peningkatan peran serta masyarakat

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 32 96,97

2. Cukup Baik 1 3,03

3. Kurang Baik - -

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012

Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa 32 orang atau

sebanyak 96,97 % dari jumlah 33 orang responden menyatakan

pelaksanaan program peningkatan peran serta masyarakat yang dilakukan

Kecamatan Poasia sudah baik, sementara 1 orang atau hanya 3,03 % dari

total responden menyatakan pelaksanaan program tersebut sudah cukup

baik. Untuk menguatkan evaluasi mengenai pelaksanaan program

peningkatan peran serta masyarakat,salah seorang responden yang

menyatakan keberjalanan program tersebut sudah dilakukan dengan baik

mengemukakan bahwa kegiatan Kecamatan Poasia dalam hal pelatihan-

pelatihan untuk aparatur kelurahan sering dilakukan. Hal ini sangat

berguna untuk memberikan bekal kepada aparatur kelurahan, khususnya

dalam hal pengelolaan keadministrasian kantor.

Jadi, dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang

dilakukan Kecamatan Poasia untuk menerapkan program peningkatan

peran serta masyarakat sudah baik.


5. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam

Sebagai salah satu elemen penting dalam hal peningkatan

pembangunan di tingkat Kotamadya ataupun Kabupaten, kecamatan juga

melakukan perannya dalam perencana pembangunan yang dalam hal ini

adalah perencana prasarana wilayah dan sumberdaya alam. Adapun item

dari program ini adalah :

a. Penyelenggaraan Musrembang RKPD

b. Koordinasi perencanaan tata ruang, ESDM, dan lingkungan

hidup

c. Kegiatan Pendampingan Bantuan Stimulan Pembangunan

Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Rumah

d. Inventarisasi data bidang perumahan masyarakat yang tidak

mampu tahun 2011

Dalam hal evaluasi pelaksanaan program perencanaan prasarana

wilayah dan sumber daya alam, dapat dilihat dari hasil responden berikut:

Tabel 7. Tanggapan responden mengenai pelaksanaan program


perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 28 84,84

2. Cukup Baik 3 9,09

3. Kurang Baik 2 6,07

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012
Data responden tersebut menunjukkan bahwa 28 orang atau 84,84

% dari jumlah responden menyatakan pelaksanaan program perencanaan

prasarana wilayah dan SDA sudah dilaksanakan dengan baik, sementara

3 orang atau 9,09 % menyatakan cukup, dan 2 orang atau 6,07 %

menyatakan masih kurang. Dari data angket diatas, salah seorang

responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan program perencanaan

prasarana wilayah dan sumberdaya alam masih kurang mengemukakan

bahwa :

“.....program-program bantuan pemerintah pusat seperti PNPM


Mandiri tidak terlaksana secara merata. Karena masih ada Kelurahan
yang ada di Kecamatan Poasia yang seharusnya bisa tersentuh oleh
program tersebut, tapi sampai sekarang belum tersentuh oleh pemerintah
Kecamatan Poasia. begitupun dengan program dana Block Grant yang
diperuntukkan kelurahan-kelurahan yang layak mendapat bantuan secara
umum belum tersentuh oleh kecamatan. Meskipun memang beberapa
wilayah di kelurahan, semisal kelurahan anggoeya sudah mendapatkan
dana block grant tersebut, tapi masih ada beberapa kawasan lain missal di
Kelurahan Matabubu yang belum kesemuanya mendapatkan dana
bantuan pemerintah daerah tersebut.”

Salah satu hal yang dapat menjadi tolak ukur dan pembanding

dalam penilaian mengenai pelaksanaan program perencanaan prasarana

wilayah dan SDA dapat dilihat dari hasil wawancara dengan salah satu

tokoh masyarakat di Kelurahan Anggoeya, Bapak Haeruddin Abu

(Wawancara, 30 Mei 2012) yang menyatakan bahwa :

“......peran yang dilakukan oleh Kecamatan Poasia dalam


perencanaan prasarana wilayah bisa terlihat dari kegiatan Pendampingan
Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan
Peningkatan Kualitas Rumah yang dilakukan aparatur Kecamatan Poasia,
khususnya di Kelurahan Anggoeya yang memang masih banyak terdapat
rumah belum layak huni. Dan peran yang dilakukan Kecamatan Poasia
adalah dengan mengarahkan bantuan berupa peningkatan kualitas rumah
tersebut di Kelurahan Anggoeya. Selain itu, Kecamatan Poasia juga
sering melakukan pendataan terhadap rumah-rumah tidak layak huni
untuk diberikan bantuan.”

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Poasia, Drs.

Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni 2012) beliau menyatakan bahwa :

“... dalam hal perencanaan prasarana wilayah dan SDA, Kecamatan


Poasia intens dalam melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrembang) dengan melibatkan masyarakat dan di mulai dari tingkat
kelurahan atau yang biasa dikenal dengan Musrembang Tingkat
Kelurahan kemudian diteruskan dengan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Tingkat Kecamatan yang biasa disebut dengan
Musrembang Tingkat Kecamatan. Tujuan dilaksanakannya Musrenbang
Tingkat Kecamatan adalah untuk menyusun perencanaan pembangunan
yang dibutuhkan masyarakat Kecamatan serta sebagai bahan untuk
Perencanaan Pembangunan Tingkat Kota (Musrenbang Tingkat Kota).
Selain itu dengan melakukan pendampingan terhadap peningkatan
kualitas rumah layak huni, pendataan terhadap rumah tidak layak huni,
dan inventarisasi data di bidang perumahan masyarakat yang tidak
mampu adalah bagian dari upaya Kecamatan Poasia untuk
memaksimalkan program perencanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam……..”

Dari hasil wawancara dan data kuesioner di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa Kecamatan Poasia sebagai salah satu perangkat untuk

meningkatkan pembangunan maupun perencana pembangunan di tingkat

kecamatan telah melakukan perannya secara baik dalam hal perencanaan

prasarana wilayah dan sumber daya alam.

6. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Budaya

Salah satu upaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

dengan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan sosial budaya, maka

Kecamatan Poasia berupaya untuk memaksimalkan program perencanaan

pembangunan ekonomi dan sosial budaya. Adapun item dari program

tersebut adalah :
a. Koordinasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi

b. Koordinasi perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya

c. Koordinasi dan strategi penanganan kemiskinan

d. Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal

e. Mengadakan pelatihan UKM dan wirausaha mandiri

Upaya pelaksanaan program perencanaan pembangunan di bidang

ekonomi dan sosial budaya ini bisa dilihat dari hasil wawancara dengan

Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni 2012) yang

menyatakan :

“.... pelaksanaan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi dan


sosial budaya ini pada dasarnya bertujuan untuk bagaimana memberikan
pembinaan, pemberdayaan, dan pelayanan kepada masyarakat akan
pentingnya berwirausaha mandiri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
taraf ekonomi masyarakat di Kecamatan Poasia. misalnya dengan
melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota dalam hal perencanaan
dan pengembangan penanaman modal, misalnya seperti program BLUD
(Badan Layanan Usaha Daerah) yang merupakan program Pemerintah
Kota. Dan hal ini mampu memberi perubahan dalam hal pembangunan di
bidang ekonomi. Terbukti tingkat warga miskin dan pengangguran di
Kecamatan Poasia lambat laun semakin berkurang dari tahun ke tahun...”

Sejalan dengan Camat Poasia, pelaksanaan program pembangunan

di bidang ekonomi dan sosial budaya ini dapat di ukur dari hasil

kuesioner yang dilakukan terhadap responden mengenai tanggapan

terhadap upaya pelaksanaan program pembangunan di bidang ekonomi

dan sosial budaya seperti yang ada dalam tabel berikut :


Tabel 8. Tanggapan responden terhadap upaya Kecamatan Poasia
dalam melaksanakan program perencanaan pembangunan di
bidang ekonomi dan sosial budaya.

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 32 96,97

2. Cukup Baik 1 3,03

3. Kurang Baik - -

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa 96,97 %

atau 32 dari 33 orang orang jumlah responden dalam penelitian ini

menyatakan bahwa pelaksanaan program perencanaan pembangunan di

bidang ekonomi dan sosial budaya yang dilakukan Kecamatan Poasia

sudah sangat baik, dan hanya 3,03 % atau satu orang dari jumlah

responden menyatakan cukup. Responden yang menyatakan bahwa

upaya Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program perencanaan

pembangunan di bidang ekonomi dan sosial budaya cukup baik,

mengemukakan bahwa pelatihan wirausaha mandiri sangat jarang untuk

dilakukan. Padahal kegiatan-kegiatan seperti ini sangat baik dan juga

mendukung untuk mendorong masyarakat di Kecamatan Poasia agar

dapat berwirausaha.

Dari data angket diatas, dari banyaknya jumlah responden

yang menyatakan upaya Kecamatan Poasia dalam melaksanakan

program perencanaan pembangunan dibidang ekonomi dan sosial


budaya sangat baik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Kecamatan

Poasia telah melakukan perannya secara maksimal dalam hal

perencanaan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial budaya.

Upaya ini di buktikan dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah

Kota dalam pengentasan tingkat kemiskinan dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat di Kota Kendari. Hal ini tentunya perlu untuk

selalu ditingkatkan agar upaya Pemerintah Kota untuk menekan angka

kemiskinan di Kota Kendari dapat tercapai.

D. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan

Kepada Masyarakat

1. Transparansi

Transparansi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua

pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

untuk di mengerti.

Pelaksanaan pelayanan dengan menerapkan asas transparansi yang

dilakukan oleh aparatur Kecamatan Poasia dapat dilihat dari sisi

keterbukaan dalam anggaran atau biaya administrasi pengurusan

administrasi kependudukan. Misalnya biaya administrasi dalam

pengurusan Kartu Keluarga yang ditetapkan sebesar Rp. 55.000. Selain

itu, prinsip dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dalam

asas transparansi pelayanan ini, misalnya sebagai contoh dapat dilihat

pada saat pelayanan pembuatan E-KTP. Pelayanan pembuatan E-KTP


dapat langsung diketahui oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Poasia

karena aparat Kecamatan Poasia menginformasikan di awal kepada

masyarakat Kecamatan Poasia mengenai pengurusan E-KTP melalui

surat penggilan.

Dalam upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia

terhadap pelayanan kepada masyarakat, sisi transparansi sudah

dilakukan oleh aparatur Kecamatan Poasia. hal ini sesuai dengan apa

yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan

Anggoeya, Bapak Haeruddin Abu (Wawancara, 7 Juni 2012) yang

menyatakan bahwa :

“....Kecamatan Poasia dalam melakukan pelayanan kepada


masyarakat sudah sangat baik, khususnya pada saat pelayanan
pembuatan E-KTP. Para pegawai kecamatan melakukan pelayanan
dengan cepat, karena di dukung oleh peralatan yang lengkap, kegesitan
pegawai kecamatan, dan penyelesaian pelayanan E-KTP bisa dilakukan
dengan cepat. Hal ini sangat memuaskan bagi saya pribadi...”

Selain itu, prinsip transparansi aparatur Kecamatan Poasia juga

dapat dilihat dari tabel kuesioner berikut :

Tabel 9. Tanggapan responden mengenai transparansi Kecamatan


Poasia dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%)


Responden
1. Sangat Baik 29 87,87

2. Cukup Baik 4 12,13

3. Kurang Baik - -

Jumlah 33 100
Sumber : Kuesioner, diolah 2012
Berdasarkan data responden diatas dapat dilihat dari jumlah 33

orang responden, 29 orang atau 87,87 % dari jumlah responden

menyatakan bahwa sikap transparansi yang ditunjukkan aparatut

Kecamatan Poasia dalam hal pelayanan kepada masyarakat sudah baik,

sementara 4 orang atau 12,13 % menyatakan cukup.

Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan salah seorang

responden yang menyatakan bahwa transparansi pelayanan Kecamatan

Poasia sudah cukup baik mengemukakan bahwa :

“.....pelayanan yang dilakukan sebenarnya sudah baik, dimana pegawai


kecamatan dalam memberikan pelayanan dilakukan dengan cepat.
Hanya saja terkadang ada beberapa orang oknum aparatur kecamatan
yang tidak konsisten dengan biaya administrasi pelayanan dalam hal
pengurusan catatan sipil. Terkadang antara pegawai satu dengan
pegawai yang lainnya berbeda dalam hal penentuan biaya, sehingga
membuat masyarakat menjadi bingung. Hal ini harus segera
diselesaikan, khususnya bagi Camat Poasia untuk menindak aparaturnya
yang melanggar tersebut.”

Dari data-data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kecamatan

Poasia, dalam hal ini aparaturnya telah melakukan pelayanan kepada

masyarakat dengan sikap transparansi sehingga 87,87 % masyarakat

menyatakan puas akan hal itu.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan, norma sosial, dan kepatuhan yang

berlaku.
Dalam hal pelayanan kepada masyarakat, prinsip akuntabilitas ini

sudah dilakukan oleh Kecamatan Poasia. dimana prinsip akuntabilitas

pelayanan yang mengedepankan pengelolaan keluhan-keluhan

masyarakat telah dimaksimalkan. Hal ini bisa dilihat dari daftar keluhan

masyarakat dari tahun ke tahun seperti yang terdapat dalam tabel

keluhan masyarakat berikut :

Tabel 10. Daftar Keluhan Masyarakat Mengenai Pelayanan Aparatur


Kecamatan Terhadap Pengurusan Administrasi Kecamatan

No Jenis Keluhan 2008 2009 2010 2011


1. Pengurusan administrasi 26 32 21 11
Catatan Sipil
2. Pengurusan administrasi 14 11 8 2
Keagrariaan
33 33 19 13
3. Pengurusan Administrasi
Kependudukan
Jumlah 73 76 48 26
Sumber : Kantor Camat Poasia 2012

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang

tokoh masyarakat di Kelurahan Rahandouna, H.Subair (Wawancara, 8

Juni 2012) menyatakan bahwa :

“......Kecamatan Poasia mampu mengakomodir setiap keluhan-keluhan


masyarakat, khususnya dalam hal pelayanan. Terlihat dari upaya yang
dilakukan Kecamatan Poasia dimana mereka membuat buku daftar
keluhan masyarakat mengenai ketidakpuasan masyarakat terhadap
pelayanan pegawai Kecamatan Poasia. Selain itu, di Kantor Camat
Poasia juga terdapat kotak saran yang bisa digunakan oleh masyarakat
untuk melakukan kritik, saran, ataupun masukan terhadap Kecamatan
Poasia. Dengan hal ini, masyarakat merasa dilibatkan dalam hal
perbaikan di lingkungan Kecamatan Poasia.”

Berdasarkan data-data diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa asas akuntabilitas yang diterapkan aparatur Kecamatan Poasia


sudah sangat baik, dimana hal ini bisa diukur dengan adanya bentuk

sarana dalam hal untuk mengakomodir setiap keluhan-keluhan

masyarakat mengenai pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan

Kecamatan Poasia. Dan hal tersebut sudah menjadi bagian dari prinsip

asas akuntabilitas pelayanan yang dimaksudkan dalam SK Menpan

No.63/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik.

E. Kaitan Pelaksanaan Program Kerja Terhadap Pelayanan Kepada

Masyarakat

Program kerja merupakan salah satu perangkat penting dalam sebuah

organisasi yang memiliki fungsi utama dalam upaya untuk mencapai tujuan

organisasi. Program kerja ini juga berfungsi untuk menjabarkan visi dan misi

dari suatu organisasi, baik organisasi bisnis, privat, ataupun organisasi publik

seperti organisasi pemerintahan di kecamatan.

Pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh seluruh aparatur

kecamatan, khususnya di Kecamatan Poasia tentu berdasarkan pada target

ataupun tujuan tertentu. Hal ini yang juga disampaikan oleh Camat Poasia,

Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni 2012) Beliau mengemukakan bahwa :

“......Program kerja yang dimiliki oleh Kecamatan Poasia pada dasarnya


bertumpu pada penguatan internal, pemberdayaan masyarakat, dan juga
pelayanan kepada masyarakat. Karena memang pada dasarnya yang menjadi
harapan dari kami selaku aparatur Kecamatan Poasia adalah berjalannya
pemerintahan secara efektif dengan memberdayakan seluruh aparatur
kecamatan untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat, selain itu yang
utama adalah masyarakat Poasia mendapatkan kenyamanan dan pelayanan
yang optimal dari kami.”
Berdasarkan hasil dari wawancara tersebut menunjukkan bahwa pada

dasarnya ada keterkaitan ataupun hubungan antara upaya untuk melaksanakan

program kerja (khususnya program kerja Kecamatan) dengan pelayanan

kepada masyarakat, apalagi jika di dalam program kerja tersebut terdapat

program-program pelayanan kepada masyarakat. Karena memang pada

dasarnya penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat pusat ataupun daerah

ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hubungan antara program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat

dapat dilihat dari pelaksanaan program kerja tersebut yang pastinya akan

bermuara pada pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Kepala Seksi

Pemerintahan dan Pelayanan Umum, Drs. Munariang (Wawancara, 7 Juni

2012) yang mengemukakan bahwa :

“.....ada keterkaitan antara pelaksanaan program kerja dengan pelayanan


kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan untuk dapat memaksimalkan
pelayanan khususnya kepada masyarakat, maka perlu ada instrument khusus
yang mengatur tentang bagaimana cara ataupun tahapan-tahapan untuk
memaksimalkan pelayanan tersebut. Instrument khusus tersebut disusun
berdasarkan rancangan agenda berkala ataupun program kerja. Melalui
program kerja ini pun bisa di ukur apakah pelayanan yang dilakukan kepada
masyarakat sudah berhasil atau tidak.

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa memang ada keterkaitan

antara pelaksanaan program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat.

Karena agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal, maka perlu diatur

dalam sebuah program kerja yang bisa jadi menjabarkan tentang metode

pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang dikemukakan

sebelumnya mengenai pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya

pelayanan kepada masyarakat (studi pada Kantor Camat Poasia) dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh seluruh aparatur

Kecamatan Poasia termasuk juga camat selaku pimpinan dalam melakukan

pelayanan kepada masyarakat secara umum dapat dikatakan sudah sangat

baik. Dimana tolak ukur variable program kerja dan pelayanan sudah

dilakukan. hal ini bisa dilihat dari tanggapan responden yang menyatakan

bahwa pelayanan yang dilakukan kepada masyarakat sudah baik, mulai dari

urusan pelayanan dalam hal pemberdayaan masyarakat, pelayanan dalam

hal urusan administrasi kependudukan, catatan sipil, agraria kepada

masyarakat, dan lain sebagainya. Selain itu, yang menjadi tolak ukur

program kerja Kecamatan Poasia yang khususnya berkaitan dengan

pelayanan masyarakat dikatakan sudah baik karena tingkat kepuasan

masyarakat di Kecamatan Poasia terhadap kinerja aparatur kecamatan,

termasuk kepada Camat Poasia dimana mereka mampu memberikan

pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, tanpa mengesampingkan

masukan-masukan dan saran kepada Kecamatan Poasia. hal ini bisa dilihat
dari asas transparansi dan akuntabilitas pelayanan yang dilakukan aparatur

Kecamatan Poasia.

2. Pelaksanaan program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat pada

dasarnya memiliki keterkaitan. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari upaya

yang dilakukan oleh seluruh instansi pemerintahan (termasuk Kecamatan

Poasia) untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,

diatur dalam sebuah rancangan umum yang tersusun dalam sebuah program

kerja. Mengenai kaitannya tersebut, sebuah program kerja akan terlihat

tolak ukur keberhasilannya ketika metode pelayanan kepada masyarakat

dengan menerapkan asas pelayanan yang maksimal, seperti asas

transparansi dan akuntabilitas bisa dilakukan dengan baik. Karena

memang pada dasarnya, setiap program kerja yang ada di instansi

pemerintahan akan bermuara pada pelayanan yang maksimal kepada

masyarakat. Karena tolak ukur utama keberhasilan suatu pemerintahan

dapat dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan itu

sendiri.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan, maka perlu ada

upaya-upaya perbaikan yang dapat dilihat dari saran-saran sederhana berikut :

1. Agar pelaksanaan program kerja dan fungsi pelayanan dapat berjalan secara

maksimal dan terukur, maka perlu di terapkan maksimalisasi fungsi dan

peran dari seluruh perangkat Kecamatan Poasia, mulai dari pegawai-


pegawai kecamatan yang dalam hal ini adalah sumber daya manusia dari

kantor Kecamatan Poasia dan juga peran perangkat lainnya seperti Lurah,

RT dan RW, serta elemen masyarakat lainnya yang juga mendukung

terlaksananya program kerja Kecamatan Poasia secara umum. Selain itu

perlu diterapkan system controlling, evaluasi, dan monitoring yang massif

dan optimal agar berjalannya program kerja serta pelayanan dapat terarah

dan sesuai dengan rencana.

2. Beberapa hal yang menjadi kendala ataupun penghambat terlaksnananya

program kerja Kecamatan terhadap pelayanan kepada masyarakat adalah

mengenai sumber daya manusia di internal Kecamatan Poasia yang dalam

hal ini perlu dilakukan pembinaan secara optimal dengan melakukan

pelatihan ataupun sejenisnya agar dapat memaksimalkan peran mereka

dalam pelayanan kepada masyarakat.


KUESIONER

Daftar Pertanyaan Untuk Para Responden

Dengan Hormat,

Dalam rangka menyelesaikan studi akhir pada Jurusan Ilmu Administrasi


Negara FISIP UNHALU, saya mohon dengan hormat kesediaan bapak/ ibu/
saudara meluangkan waktu sejenak. Maksud dari daftar ini semata-mata hanya
untuk kepentingan ilmiah. Jawaban yang anda berikan sangat berharga bagi saya
sebagai bahan untuk menyusun skripsi. Oleh karena itu jawaban yang sejujur-
jujurnya sangat saya harapakan untuk menunjang data dan informasi penyelesaian
skripsi penelitian saya. Adapun judul skripsi yang saya susun adalah
“Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada
Masyarakat (Studi pada Kantor Camat Poasia)”

Pada kesemptan yang baik ini peneliti juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas kesediaan bapak/ ibu, yang telah meluangkan
waktunya untuk mengisi angket ini. Peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan
yang kurang berkenan di hati bapak/ ibu.

Identitas Responden

1. Nama/Umur :
2. Jenis kelamin : Laki-laki/ perempuan *)
3. Alamat :
4. Pekerjaan :

Keterangan *) Coret yang tidak perlu

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tersedia


1. Bagaimana tanggapan anda mengenai aktivitas aparatur Kecamatan Poasia,
khususnya dalam melakukan aktivitas harian mereka ?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Bagaimana tanggapan anda mengenai pelaksanaan program kerja Kecamatan
Poasia yang dilakukan aparatur Kecamatan ?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Apakah Kecamatan Poasia telah menerapkan program peningkatan peran serta
masyarakat? Bagaimana tanggapan anda mengenai pelaksanaan program
tersebut?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Bagaimana tanggapan anda mengenai program kerja Kecamatan Poasia dalam
hal pelayanan administrasi perkantoran ?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
5. Tahukah anda mengenai program peningkatan disiplin aparatur Kecamatan
Poasia? Bagaimana tanggapan anda mengenai pelaksanaan program kerja
tersebut?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
......................................................................................................................
6. Bagaimana tanggapan anda mengenai pelaksanaan program perencanaan
prasarana wilayah dan sumber daya alam (dalam hal pembangunan dan
pengentasan kemiskinan) ?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
7. Bagaimana tanggapan anda terhadap pelaksanaan program perencanaan
pembangunan di bidang ekonomi dan sosial budaya (dalam hal peningkatan
lapangan kerja/usaha mandiri masyarakat dan sosial budaya kemasyarakatan)?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
8. Bagaimana tanggapan anda mengenai program-program Camat Poasia terkait
pelayanan kepada masyarakat?
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
9. Bagaimana menurut anda mengenai peranan serta partisipasi seluruh aparatur
Kecamatan Poasia dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat ?
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
......................................................................................................................
10. Salah satu hal penting dalam melakukan pelayanan adalah adanya sikap
transparansi pelayanan (bersifat terbuka, mudah, dan dapat di akses oleh
semua pihak). Menurut tanggapan anda, bagaimana dengan aparatur
Kecamatan Poasia dalam melakukan pelayanan yang bersifat transparansi
tersebut?
a. Sangat Baik
b. Cukup Baik
c. Kurang Baik
Jelaskan alasan anda :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
11. Bagaimana tanggapan anda mengenai peranan Camat Poasia dalam hal
pembinaan dan pengevaluasian kerja terhadap bawahan-bawahannya
(termasuk Lurah di lingkup Kecamatan Poasia) ?
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Jelaskan alasan anda :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Panduan Wawancara

Pertanyaan untuk informan (Camat Poasia)

1. Bagaimana kondisi pegawai (aparatur Kecamatan Poasia) dalam melaksanakan


aktivitas keseharian mereka di Kantor Camat Poasia ?
2. Bagaimana dengan program kerja di Kecamatan Poasia ? apakah seluruh
aparatur kecamatan juga mengambil peran penting dalam memaksimalkan
program kerja tersebut ?
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai upaya pelaksanaan program kerja
Kecamatan Poasia yang telah dilakukan, baik program-program pembangunan,
pemberdayaan, perencanaan, ataupun pelayanan kepada masyarakat ?
4. Dalam aspek pembangunan, seperti apa peran serta masyarakat Kecamatan
Poasia? dan bagaimana berjalannya peran serta masyarakat tersebut ?
5. Apakah dalam berjalannya program kerja tersebut, terdapat kendala-kendala
ataupun faktor penghambat yang di alami oleh aparatur kecamatan ?
6. Bagaiman metode ataupun solusi cerdas dalam menyelesaikan ataupun
setidaknya meminimalisir terjadinya kendala-kendala tersebut ?
7. Seperti apakah peran Camat Poasia dalam hal pengawasan dan pembinaan
terhadap bawahan-bawahannya (termasuk aparatur kelurahan) dalam hal
pelaksanaan tugas-tugasnya ?
8. Apakah dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, aparatur Kecamatan
Poasia sudah menerapkan asas-asas pelayanan (asas transparansi dan
akuntabilitas)?
9. Bagaimana metode yang dilakukan aparatur Kecamatan Poasia agar
pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia, khususnya terhadap pelayanan
kepada masyarakat dapat berjalan secara maksimal dan sesuai dengan yang
diharapkan ?
10. Bagaimana peran Camat Poasia dalam hal pemberdayaan kepada masyarakat ?
11. Bagaimana menurut anda, apakah ada keterkaitan antara pelaksanaan program
kerja yang maksimal dengan pelayanan yang di dapatkan masyarakat ?
PEDOMAN WAWANCARA

Pertanyaan (untuk Informan) :


1. Bagaimana pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh seluruh aparatur
Kecamatan Poasia ?
2. Bagaimana metode yang dilakukan oleh aparatur Kecamatan Poasia untuk
dapat memaksimalkan program kerja dalam kaitannya terhadap pelayanan
kepada masyarakat ?
3. Apa saja menurut anda yang menjadi kendala ataupun penghambat
pelaksanaan program kerja dalam upaya untuk memakslimalkan pelayanan
kepada masyarakat ?
4. Bagaimana menurut anda upaya yang dilakukan Kecamatan Poasia dalam hal
meningkatkan peran serta masyarakat (pembangunan, perencanaan, dan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan) ?
5. Apakah ada kaitannya pelaksanaan program kerja Kecamatan terhadap
pelayanan kepada masyarakat ?
6. Bagaimana peran Camat sebagai pimpinan dalam hal evaluasi pelaksanaan
program kerja terhadap pelayanan kepada masyarakat ?
7. Bagaimana bentuk pengawasan dan pembinaan yang dilakukan Camat
kepada bawahannya dalam hal pelaksanaan tugas-tugas dan disiplin
aparaturnya ?

Anda mungkin juga menyukai