Anda di halaman 1dari 71

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN

AIR BERSIH DI DUSUN SILAMOLO DESA


KALIBURU KECAMATAN SINDUE
TOMBUSABORA KABUPATEN
DONGGALA

HASIL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Ujian Guna


MemperolehGelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako

Oleh:

MEGA SASMITA
B 201 18 148

Program Studi Sosiologi


Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako
Palu
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. A Maddukelleng, M.si Dr. Zaiful, M.Si


NIP. 19591211 198803 1 001 NIP. 19671019 200312 1 001

Palu,
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Sosiologi

Dr. Ritha Safithri, M.Si


NIP. 19680130 199203 2 002
Hasil penelitian ini telah diperiksa oleh pembimbing utama dan

pembimbing pendamping serta disetujui oleh Koordinator Program Studi

Sosiologi untuk selanjutnya diajukan dalam Seminar proposal pada Program Studi

Sosiologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tadulako.

Nama : Mega Sasmita Liamin

No. Stambuk : B 201 18 148

Konsentrasi : Pembangunan

Program Studi : Sosiologi

Judul Skripsii : Partisipasi Masyarakat Dalam Pemenuhan Air Bersih Di


Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan
SindueKabupaten Donggala

ii
ABSTRAK

Mega Sasmita Liamin B 201 18 148, Partisipasi Masyarakat Dalam Pemenuhan


Air Bersih Di Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan SindueKabupaten
Donggala, dibimbing oleh Dr. A Maddukelleng, M.si dan Dr. Zaiful, M.Si.
Tujuan penelitan ini Untuk mengetahui gambaran pemenuhan air bersih di
Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten
Donggala, dan Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhan air bersih. Dalam proses
penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive. Dengan menetapkan
sebanyak 5 orang informan yaitu Pemerintah Desa dan Masyarakat Dusun
Silamolo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi, sumber data diperoleh dari data primer
dan sekunder serta studi kepustakaan sehingga dapat di pertanggung jawabkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pemenuhan air bersih di Dusun
Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala
Pemerintah desa dalam menjalankan tugasnya pasti menginginkan sebuah
pelayanan yang maksimal yang ingin diberikan kepada masyarakat Dusun
Silamolo Desa Kaliburu, masyarakat desa juga pastinya menginginkan sebuah
pelayanan dari pemerintah desa yang maksimal dan baik atau ramah Salah satunya
yaitu penyediaan air bersih “Dalam upaya mempercepat pencapaian akses air
bersih dan sanitasi yang layak, pemerintah desa Kaliburu telah menerbitkan
sejumlah kebijakan yang mendukung upaya percepatan pembangunan air bersih.
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhan Air bersih di Dusun Silamolo
Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala.
1)Partisipasi dalam proses merencanakan dan memutuskan Tahap ini menyangkut
perencanaan program pembangunan apa yang akan dilaksanakan masyarakat yang
terkait dengan kebutuhan utama masyarakat di desa Kaliburu. partisipasi
tergolong sedang dalam tahap proses dan memutuskan pembangunan desa, dan
dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa telah membahas tentang perencanaan
dan memutuskan terlebih dahulu tentang pembangunan bak air bersih kepada RT
dan RW, musyawarah bersama. 2)Partisipasi dalam pelaksanaan,Tahap ini dapat
dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberi kontribusi guna
menunjang terhadap pelaksanaan pembangunan Baka Air Bersih Desa.
3)Partisipasi Dalam Memanfaatan Hasil Partisipasi dalam tahap ini menyangkut
untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama anggota masyarakat. Sebab itu,
anggota masyarakat berhak berpartisipasi dalam menikmati setiap usaha bersama
yang ada. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa berdasarkan
wawancara sudah ada karena pembangunan yang dibangun sesuai diperuntukan
masyarakat, untuk partisipasi dalam memanfaatkan hasil pembangunan sudah
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Kata kunci : partisipasi. masyarakat. Air bersih.

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan

hidayah-Nya, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi besar

Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat serta pengikutnya

yang setia hingga akhir zaman. Karena atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Partisispasi

Masyarakat Dalam Pemenuhan Air Bersih Di Dusun Silamolo Desa Kaliburu

Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala”. Skripsi ini diselesaikan

sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)

Pada Program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tadulako.

Selama dalam penyusunan hasil ini penulis menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan, hambatan, rintangan dan cobaan yang selalu menyertai,

namun atas segala Rahmat dan petunjuk dari Tuhan yang maha esa serta

bimbingan, dorongan, arahan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak

baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan penghargaan

dan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua, papa Saprin liamin dan

mama Herna Latudi yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril

maupun materil untuk keberhasilan studi penulis dari jenjang pendidikan dasar

sampai saat ini, sebagai rasa syukur dan terima kasih yang selalu mendukung dan

iv
menguatkan serta seluruh keluarga besar yang memberikan sumber kekuatan,

dukungan dan perhatiannya selama ini.

Keberhasilan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dengan

penuh keikhlasan kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P. Rektor Universitas Tadulako yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimbah ilmu pengetahuan

di Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tadulako.

2. Prof. Dr. Muhammad Khairil, M.Si., M.H. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Tadulako atas berbagai kebijakan dan telah

membantu memudahkan penulis dalam penyelesaian studi di Prodi

Sosiologi.

3. Dr. Nuraisyah, M.Si. Wakil dekan bidang akademik dan penguji Utama,

atas berbagai bantuan yang telah memudahkan penulis dalam penyelesaian

studi dijurusan Sosiologi.

4. Dr. Ilyas, M.I.Kom. Wakil dekan bidang Umum dan Keuangan atas bantuan

kepada penulis dalam penyelesaian studi.

5. Dr. Ani Susanti, M.Si. Wakil dekan bidang Kemahasiswaan atas bantuan

kepada penulis semasa dalam penyelesaian studi.

6. Dr. Hj. Haslinda Baji Andriani, M.Si. Ketua Jurusan Sosiologi yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

v
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas

Tadulako.

7. Dr. Indah Ahdiah, M.Si. sekretaris Jurusan Sosiologi yang telah

memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyelesaian studi.

8. Dr. Ritha Safithri., M.Si. Koordinator Program Studi Sosiologi atas

dukungan dan perhatiannya, kepada penulis sehingga dapat menempuh

pendidikan di jurusan Sosiologi dengan baik.

9. Dr. A Maddukelleng M.Si selaku Pembimbing Utama, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan dorongan, arahan dan penguatan kepada penulis

sejak bimbimgan proposal hingga dalam penyusunan skripsi sampai saat

ini.

10. Dr. Zaiful S.Sos, M.Si Pembimbing Pendamping serta pembina di

HIMASOS yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta saran dan

masukan selama ini serta memberikan bimbingan, dorongan dan arahan

dalam penyusunan proposal hingga penyusunan skripsi sampai saat ini.

11. Dr. Roslinawati, M.Si selaku Ketua yang telah memberikan ilmu

pengetahuan serta saran dan masukan selama ini.

12. Dr. Hasan Muhamad Sebagai penguji utama serta pembina di HIMASOS

yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta saran dan masukan selama

ini.

13. Nanang Wijaya, S.Sos, M.Si sebagai sekertaris penguji dan juga Pembina

HIMASOS yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan,saran,

masukan dan dorongan kepada penulis.

vi
14. Kepada seluruh jajaran dosen, khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, semoga apa yang diperoleh penulis

dapat bermanfaat untuk kepentingan kemanusiaan.

15. Kepada Seluruh tata usaha dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Tadulako, ka anca, ka ansari, ka wiwik atas segala

bantuan dalam pelayanan administrasi akademis yang merupakan proses

dari penyelesaian penulis.

16. Kepada bapak kepala desa Kaliburu dan seluruh jajarannya yang telah

memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh penulis, serta kepada

seluruh informan yang telah meluangkan waktunya untuk kepentingan

penulis, sehingga data yang dibutuhkan dan diperoleh dapat membantu

penulisan skripsi ini.

17. Terima kasih yang tulus terkhusus kepada kedua orang tua, papa Saprin

Liamin dan mama Herna Latudi adik Dwi Veranica Liamin, Azril Budiar

Putra Liamin,Geovano Febrizio Liamin yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan moril maupun materil untuk keberhasilan studi

penulis dari jenjang pendidikan dasar sampai saat ini, sebagai rasa syukur

dan terima kasih kepada seluruh keluarga besar yang memberikan sumber

kekuatan, dukungan dan perhatiannya selama ini

18. Salam Gemeinschaft dan Terima kasih kepada Seluruh Keluarga Besar

Himasos yang telah menjadi wadah bagi penulis dalam mengenal nilai-nilai

kesadaran akan pentingnya kemanusiaan, Terimaksih kepada angkatan 2009

Himasos ka Mustafa, ka Zaldin, kakak Aba Ras, kepada ka Yuda angkatan

vii
2010. kepada ka Fandi, ka Stevi, ka Igal angkatan 2012. kepada ka Cio, ka

Manaen angkatan 2013, kepada ka Fahrur, ka Restu, ka Wawan, ka Hasyim

angkatan 2014, kepada ka Acul, ka Fahrin, ka Fikri, ka Anwar angkatan

2015, kepada ka Komang Suantara, ka Hair, ka Yayan Angkatan 2016,

Kepada ka Rusdin Albakir, ka Wandi, ka Viran, ka Zidan, ka Andri, ka Iip,

Ka Nisa, Ka Ela, Ka Yana, Ka Indah angkatan 2017 yang telah menjadi

pendamping kepengurusan selama 1 tahun dan juga kakak bagi saya serta

memberikan masukan, bantuan dan saran selama di Himasos dan dalam

menempuh pendidikan di Universitas Tadulako. Kepada angkatan 2019

Gufran, Andi Riskan, Anas hidayat, Aldi, rian, ebet, iskandar, Muhammad

Gilang gifari, Ikram, Fikram, Dian, Ayu, Nabila, Nur rahma Dm yang telah

menjadi pendamping kepengurusan di HIMASOS selama 1 Tahun dan juga

banyak membantu penulis serta memberikan dukungan dan motivasi selama

penyusunan skripsi ini.

19. Terima kasih kepada teman-teman pengurus Himasos angkatan 2018, Moh

Ikbal, Andi akbar, Moh Anas, Moh Alan, Andi Rifai, Ari Fahmi, Awifka,

Fadil Garel, Rexy, Chantika putri selong, Sartika, Rizkiya yang telah

menjadi keluarga dan siap memberikan bantuan tenaga serta fikiran untuk

membantu saya selama ini dan juga telah melewati suka duka selama

menjadi kepengurusan HIMASOS FISIP UNTAD

20. Terima kasih kepada seluruh angkatan Avatar Sosiologi 2018, dan kepada

teman-teman kelas C, kepada Zulkarnaen, Moh Darul Vikri, Calkon, Elsa

viii
dina andesta, Hairunnisa, Wilda, Hafiza, Hair, mas Wahid semoga teman-

teman diberikan kesuksesan dalam penyelesaian studi.

21. Terima kasih kepada sahabat CENTIL Siti Hardiyanti Putri Kamaru, Putri

Reskitasari, Novianti Jhoni, Nurul Rhamadani Putri, Chantika Putri selong,

Sartika, dan Andi Rosyana yang sudah menjadi keluarga, sahabat selama di

tanah rantau yang sudah memberikan begitu banyak bantuan, motivasi,

dorongan untuk penyelesaian studi menuju sarjana.

22. Terima kasih kepada adik-adik angkatan 2020, 2021, dan 2022 Himasos

yang terlibat membantu saya selama proses penyelesaian studi.

23. Terima kasih kepada teman-teman KKN angkatan 98 kelompok empat

Posko Tondo Jln Al-khairat

24. Kepada keluarga besar Liamin dan Latudi terutama untuk Rhiska srikansi,

Rezza, Friska, Rana rajamutu, Hana aulia, Robi Prasetya, terimaksih karena

sudah memotivasi saya untuk terus berjuang hingga saat ini.

25. Terimakasih untuk ciwi-ciwi cantik Putri Natasya Monoarfa, Anggun

Yulisma dan juga Dea annisa yang sudah menjadi teman yang baik selama

di perantauan dan juga banyak membantu penulis serta selalu memberikan

dukungan motivasi untuk penyelesaian studi.

26. Terimakasih untuk pemilik NIM B20119066 yang tidak bisa saya sebutkan

namanya, terimakasih sudah banyak membantu selama menempuh Studi di

Universitas Tadulako. Banyak memberikan pelajaran, pengalaman dan

memberikan tawa dan juga tangis, apapun itu Im proud of you.

ix
27. kepada diri sendiri terima kasih sudah berjuang hingga saat ini, kepada hati

dan jiwa serta mental yang masih kuat hingga akhir penulisan skripsi ini.

Semoga perjuangan apa yang telah dilakukan dan diusahakan sampai saat

penyelesaian tulisan ini bisa mendapatkan kebaikan dikemudian hari.

Tulisan ini saya persembahkan kepada keluarga dan pembaca Semoga

segala bantuan, bimbingan dan motivasi yang diberikan dari pihak yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan hasil penelitian ini semoga mendapatkan balasan kebaikan dari

allah SWT, Aamiin.

Palu, November 2022


Penulis

Mega sasmita Liamin

DAFTAR ISI

x
SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.4.1 Manfaaat Teoritis...............................................................................5
1.4.2 Manfaat Paraktis................................................................................6
1.5. Sistematika Pembahasan...........................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................7
2.1. Sumber Daya Air Bersih...........................................................................7
2.2. Kebutuhan Air Bersih..............................................................................10
2.3. Solidaritas Sosial.....................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................20
3.1. Jenis Penelitian............................................................................................20
3.2. Lokasi Penelitian.....................................................................................20
3.3. Unit Analisis dan Informan.....................................................................20
3.4. Instrumen Penelitian................................................................................21
3.5. Tehnik Pengumpulan Data......................................................................22
3.6. Teknik Analisis Data...............................................................................24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................25
4.1. Hasil Penelelitian.....................................................................................25
4.2. Pembahasan.............................................................................................35
BAB V....................................................................................................................50
PENUTUP..............................................................................................................50
5.1 Kesimpulan...................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................52

xi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kelangsungan hidup

bagi manusia dan bisa dipastikan kehidupan tidak akan ada tanpa adanya air.

Jumlah air dibumi ini sangat melimpah ruah namun hanya sedikit yang dapat

dimanfaatkan. Dari total air yang ada di bumi sebesar 97,5% merupakan air asin

yang ada di lautan, dan proporsi air tawar yang ada hanya 2,5% yang dua

pertiganya ada di kutub berupa gletser. Hidayat (2019) Keberadaan air di bumi

dimanfaatkan untuk berbagai macam sektor. Salah satu bentuk pemanfaatannya

adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum bagi manusia. Jenis

kebutuhan air bersih dapat berupa kebutuhan air domestik atau kebutuhan air

rumah tangga, kebutuhan nondomestik, pelayanan umum, dan industri.

Kebutuhan air bersih untuk masing-masing daerah tentunya berbeda-beda.

Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu

semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan.

Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk,

peningkatan derajat kehidupan warga, serta perkembangan kota/kawasan

pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial

ekonomi warga yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air

perkapital.

Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang

mempunyai sistem pemerintahan sendiri, dikepalai oleh seorang Kepala Desaatau

1
desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan satu kesatuan.

Selama ini terbukti keragaman tersebut telah menjadi kekuatan penyokong bagi

tegak dan eksisnya bangsa. Dengan demikian, keberadaan desa perlu

diberdayakan dan dilindungi, terutama dalam pelaksanaan kewenangannya. Desa

adalah suatu wilayah yang didiami oleh sejumlah penduduk yang saling mengenal

atas dasar hubungan kekerabatan dan/atau kepentingan politik, sosial, ekonomi,

dan keamanan yang dalam pertumbuhannya menjadi kesatuan masyarakat hukum

berdasarkan adat sehingga tercipta ikatan lahir batin antara masing-masing

warganya.

Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, maka pemerintah desa

memiliki fungsi salah satunya: melaksanakan meningkatkan kualitas air bersih di

dusun 4 silamolo itu di bawah kaki gunung, dan tempat air itu berada di bawah

gunung, dan harus lewat kebunnya masyarakat dan naik turun gunung untuk

menuju titik air. Pemdes sudah mengupayakan tandon dan pipa dari sumber air ke

mushola dan juga rumah warga tapi airnya tidak naik saking tingginya jadi mau

tidak mau warga disana harus turun langsung ke sumber air. Selain itu warga

disana juga memanfaatkan air hujan, setiap turun hujan warga menampung air

untuk digunakan sehari hari.Secara garis besar potensi desa dapat dibedakan

menjadi dua; pertama adalah potensi fisik yang berupa tanah, air, iklim,

lingkungan geografis, binatang ternak, dan sumber daya manusia. Kedua adalah

potensi non-fisik berupa masyarakat dengan corak dan interaksinya, lembaga-

lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial desa, serta aparatur dan

pamong desa.

2
Air sangat dibutuhkan oleh setiap mahluk hidup untuk bertahan hidup dan

juga beraktivitas sehari-hari, di desa Kaliburu dusun 4 silamolo masih

kurangterdapat prasarana untuk kesediaan air dimana kesediaan sumber air bersih

yang debit airnya cukup untuk memenui kebutuhan warga Dusun 4 silamolo,

pemerintah desa telah melakukan pengelolaan air bersih dengan membuat saluran-

saluran air bersih dibeberapa titik yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Berdasarkan dengan perkembanngan jumlah populasi yang mengakibatkan

sulitnya pada bagian masyarakat dalam bermata pencaharian atau bekerja demi

memenuhi kebutuhan keseharian mereka maka masyarakat harus kreatif dalam

menciptakan sebuah bentuk mata pencaharian atau berwirausaha dengan

melakukan hal-hal yang baru agar mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

demi kelangsungan hidup mereka. Salah satu mata pencaharian yang ada di

masyarakat yaitu sebagai petani. Masyarakat yang menekuni atau menggeluti

bentuk mata pencaharian ini umumnya adalah masyarakat yang tergolong kelas

ekonomi menengah kebawah dan juga latar belakang pendidikan yang rendah.

Mereka melakukan kegiatan atau bermata pencaharian sebagai petani dengan

penuh semangat meskipun terik matahari dan derasnya hujan mereka tidak peduli

demi kelangsungan hidup mereka. Hal yang sangat menarik yang ditunjukan oleh

para komunitas petani di Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue

Tomusabora Kabupaten Donggala

Berdasarkan hasil observasi penulis di Dusun Silamolo Desa Kaliburu

Kecamatan Sindue Tomusabora Kabupaten Donggala ditemukan bahwa potensi

kesediaan air bersih ini belum terpenuhi oleh pemerintah desa dengan baik,

3
dimana dalam pelaksanaannya belum sesuai harapan masyarakat, hal ini dapat

dibuktikan dengan belum secara menyeluruh yang merasakan pelayanan air di

desaJauhnya rumah ke sumber air sekitar 3 kilo. Selain itu, infrastruktur air bersih

yang ada di Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tomusabora

Kabupaten Donggala disejak diberlakukannya kebijakan pengelolaannya, belum

ada upaya mengenai kesediaan air, hal ini dapat dilihat dari kesediaan air yang

masih kurang terutama DusunSilamoloDesa Kaliburu Kecamatan Sindue

Tombusabora Kabupaten Donggala.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun skripsi dengan judul:“PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PEMENUHAN AIR BERSIH DI DUSUN SILAMOLO DESA KALIBURU

KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran pemenuhan Air bersih di Dusun Silamolo Desa

Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala

2. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhanAir bersih di Dusun

Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten

Donggala

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas untuk

mengetahui secara mendalam mengenai :

4
1. Untuk mengetahui gambaran pemenuhanair bersih di Dusun Silamolo

Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala

2. Untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhan air bersih di

DusunSilamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora

Kabupaten Donggala

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu

sebagai berikut :

1.4.1 Manfaaat Teoritis


1) Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pengetahuan dan

pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

tentang sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Tadulako, kiranya dapat memberi kontribusi yang layak dalam

mengembangkan konsep maupun teori sosiologi, khusunya pada

pengetahuan tentang “kesediaan kualitas air bersih.

2) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi peneliti lain

yang akan meneliti mengenai masalah yang sama, atau akan

mengembangkan penelitian yang berkaitan dengankesediaan kualitas

air bersih.

5
1.4.2 Manfaat Paraktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi konstruktif

bagi pelaksanaan dan pengembangan program pembangunan Desa

khususnya dalam meningkatkan kesediaan kualitas air bersih.

2) Seluruh data, informasi, hasil, dan analisis ini diharapkan menjadi

bahan pertimbangan bagi pihak-pihak tertentu atau instansi

pemerintah yang akan menentukan suatu kebijakan

1.5. Sistematika Pembahasan

Sistematika tersusun dalam tiga bab, bab satu pendahuluan yang terdiri

dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian

dan sistematika pembahasan.

Bab dua kajian pustaka yang terdiri dari beberapa pendapat sebagai

landasan teori dan konsep dalam penulisan.

Bab tiga metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi

penelitian, unit analisi informan, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.

2.

2.1. Sumber Daya Air Bersih

Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan

air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula pengertian layak

untuk mandi, cuci dan kakus. Sebagai air yang layak untuk diminum, tidak

diartikan bahwa air bersih itu dapat diminum langsung, artinya masih perlu

dimasak atau direbus hingga mendidih. Secara terperinci Kementrian Kesehatan

mempunyai definsi tentang air bersih.

Menurut Sutrisno (2010), sumber air bersih merupakan salah satu

komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa

adanya sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.

Sumber air bersih yang terjaga dan dalam kondisi yang baik akan menghasilkan

air bersih dengan kualitas yang baik pula meskipun harus diolah terlebih dahulu

untuk dikonsumsi.

Menurut Sutrisno (2010),ada berbagai macam sumber air yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber air bersih yaitu

a. Air Atmosfir

Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya

pengotoranudara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan

lain sebagainya. Maka untuk menjadikan hujan sebagai sumber air minum

7
hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat

hujan mulai turun karena masih mengandung banyak kotoran.

b. Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada

umumnya air permukaan ini akan mengandung banyak kotoran selama

mengalir di atas permukaan. Kotoran-kotoran tersebut dapat berasal dari

tanah, lumpur, dedaunan kering dan sebagainya.

c. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona

jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan

atmosfer. Air tanah terbagi ke dalam air tanah dangkal dan air tanah

dalam. Air tanah dangkal adalah air tanah yang terjadi karena adanya

proses peresapan air ke dalam tanah. Sementara air tanah dalam adalah air

tanah yang terdapat setelah lapis rapat air tanah yang pertama.

d. Mata Air

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya dari permukaan

tanah dengan hampir tidak dipengaruhi oleh perubahan musim yang

kualitasnya tidak jauh berbeda dengan air dalam. Mata air terbagi ke dalam

dua jenis, yaitu rembesan yang merupakan mata air yang keluar dari

lereng-lereng perbukitan atau pegunungan dan umbul yang merupakan

mata air yang keluar ke permukaan pada suatu dataran.

e. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya,

8
air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan

air minum.

Sumber daya air merupakan air yang terdapat di alam tidak semata-mata

dalam bentuk cair, tetapi dapat berubah dalam bentuk padat, serbuk dan gas

seperti es, salju dan uap yang terkumpul di atmosfir. Air yang ada di alam ini

tidaklah statis tetapi selalu mengalami perputaran sehingga dalam jangka panjang

air yang tersedia di alam selalu mengalami perpindahan. Penguapan terjadi pada

air laut, danau, sungai, tanah maupun tumbuh-tumbuhan melalui panas matahari.

Kemudian lewat suatu proses waktu, air dalam bentuk uap terkumpul di atmosfir

dalam bentuk gumpalan-gumpalan awan hingga mengalami perubahan dalam

bentuk butir-butir air dan butir-butir es.

Sumber daya air bukan termasuk komponen infrastruktur, namun bagian-

bagian dari pengelolaan sumber daya air bisa dikategorikan sebagai infrastruktur

keairan, misalnya sistem Air Minum, irigasi, drainase, pengendalian banjir dan

lain lain. Beberapa devinisi tentang dan yang berkenaan dengan pengembangan

sumber daya air (Moegijantoro, 1995)

1) Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.

Termasuk di dalamnya antara lain: air dalam sistem sungai, waduk, danau, air

irigasi, dan air.

2) Air tanah ialah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat di

kumpulkan dengan sumur-sumur, trowongan atau sistem drainase atau

dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke

permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan.

9
2.2. Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air berhubungan erat dengan penggunaan air yang dibutuhkan.

Ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi penggunaan air bersih yakni iklim,

ciri-ciri penduduk, masalah lingkungan hidup, keberadaan industri dan

perdangangan, iuran air dan meteran, ukuran kota (Utari dan Aprilia, 2017)

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk

keperluan rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas

kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan

kebutuhan air untuk mengganti kebocoran(Moegijantoro, 1995).

a. Ditinjau dari segi kuantitas

1) Kebutuhan air minum dan mengolah makanan 5 liter /orang perhari.

2) Kebutuhan air untuk individu yaitu untuk mandi dan membersihkan diri

kurang lebih 25-30 liter perorang perhari.

3) Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25-30 liter/orang

perhari.

4) Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas

sanitasi atau pembuangan kotoran 4-6 liter / orang perari, sehingga total

pemakaian perorang adalah 60-70 liter / hari di kota.

5) Banyaknya pemaikan air tiap harinya setiap rumah tangga berlainan, selain

pemakaian air yang tidak tetap, banyak keperluan air bagi tiap orang atau

setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor,

diantaranyta adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak

daripada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya,

10
ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan

menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu dan

semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan

air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada pada

musim hujan.

b. Ditinjau dari segi kualitas (Mutu) air

Berdasarkan kualitas air tanah dipengaruhi beberapa hal diantaranya :

1) Iklim curah hujan dan temperatur. Perubahan temperatur berpengaruh

terhadap pelarutan gas. Semakin rendah temperatur maka gas yang

tertinggi sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang jatuh ke

permukaan tanah akan melarutkan unsur-unsur kimia anatara lain,

oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan unsur lainnya.

2) Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur-

unsur padat dalam batuan tersebut.

3) Waktu yaitu semakin lama air tanah tinggal disuatu tempat akan

semakin tempat makan akan semakin banyak unsuir yang terlarut.

4) Aktivitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengarauh negatif

terhadap air tanah apabila kegiatan tidak memperhatikan lingkungan

seperti pembuangan sampah dan kotoran manusia. Suparmin (dalam

Asmadi, dkk 2011

Kualitas air menurut Asmadi (2011: 35) terbagi menjadi tiga aspek yakni

secara fisik, kimia dan biologi. Aspek fisik terdiri dari rasa, bau, suhu, dan

kekeruhan. Aspek kimia terdiri dari pH, tingkat kesadahan, kandungan besi,

11
kandungan aluminium, kandungan zat organik, kandungan sulfat, kandungan

nitrat,kandungan nitrit, kandungan chlorida, dan kandungan zink. Aspek biologi

terdiri dari Bakteri, COD, dan BOD.

Adapun, untuk kualitas air yang baik sebagai berikut (Asmadi, dkk, 2011)

a. Secara fisik

1) Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat

ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri atau unsur lain yang

masuk ke badan air.

2) Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat

ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan

akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.

3) Suhu

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan meningkatkan kenaikan

aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan

suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan

vegetasi disekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabakan banyaknya

cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara

langsung Chay (dalam Asmadi, dkk., 2011: 26)

12
4) Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan

anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika

kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui

buangan sedang warna air tergantung pada warna buanagn yang memasuki

badan air.

2.2.1. Fungsi dan Peranan Air Bagi Kehidupan


Menurut Azwan (dalam Asmadi dkk, 2011: 6) bagi manusia kebutuhan

akan air ini amat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia

sebagian besar terdiri dari air yang jumlah sekitar 73% dari bagian tubuh

Berikut adalah fungsi dan manfaat serta peranan penting air bagi makhluk

hidup menurut Azwan(dalam Asmadi dkk, 2011: 6).

1. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Manusia

Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain adalah untuk membantu

proses pencernaan, mengatur metabolisme tubuh, mengangkut zat-zat makanan

dalam tubuh, mengatur keseimbangan tubuh dan menjaga tubuh agar tidak

kekeringan. Menurut dokter dan para ahli kesehatan, konsumsi air yang

dibutuhkan oleh tubuh adalah sebanya 2,5 liter atau setara dengan 8 gelas setiap

harinya.Selain itu air juga diperlukan dalam usaha menjaga kebersihan tubuh

dengan cara mandi sebanyak dua kali sehari.

2. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Hewan

13
Tidak jauh berbeda dengan manusia, hewan juga membutuhkan air sebagai

alat bantu untuk proses pencernaan dan juga mengatur suhu tubuh serta menjaga

metabolisme tubuh hewan, dan khusus bagi hewan air, air adalah sebagai sarana

utama bagi tempat tinggal hewan tersebut. Tanpa adanya air, hewan-hewan yang

memiliki habitat air tidak akan mampu bertahan hidup, seperti ikan, mamalia laut

dan amfibi.

3. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Tumbuhan

Kelangsungan hidup tumbuhan sangat bergantung pada jumlah air yang

tersedia. Kegunaan air bagi tumbuhan antara lain untuk menjaga proses

pertumbuhan serta menjaga agar tumbuhan tidak mengalami kekeringan. Dan

apabila tumbuhan kekurangan suplai air, maka tumbuhan akan mengalami

kekeringan yang mengakibatkan tumbuhan tersebut akan mati.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa air memiliki

peranan yang sangat penting bagi kehidupan mahkluk hidup seperti untuk

memenuhi cairan dalam tubuh, sebagaiusaha untuk menjaga kebersihan tubuh

terlebih bagi manusia dan hewan dan sebagai tempat tinggal bagi beberapa hewan

dan tumbuhan.

2.1.

2.3. Solidaritas Sosial

Solidaritas adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh sebuah masyarakat

ataupun kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan

solidaritas. Kelompok-kelompok sosial sebagai tempat berlangsungnya kehidupan

bersama, masyarakat akan tetap ada dan bertahan ketika dalam kelompok sosial

14
tersebut terdapat rasa solidaritas diantara anggota-anggotanya. Istilah solidaritas

dalam kamus ilmiah popular diartikan sebagaikesetiakawanan, dan perasaan

sepenanggungan. Sementara Paul Johson dalam bukunya mengungkapkan bahwa

konsep solidaritas sosial merupakan kepedulian secara bersama kelompok yang

menunjukan pada suatu keadaan hubungan antara individu dan kelompok yang

didasarkan pada persamaan moral, kolektif yang sama, dan kepercayaan yang

dianut serta diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih

mendasar daripada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional,

karena hubungan hubungan serupa itu mengandaikan sekurang kurangnya satu

tingkat/derajat konsensus terhadap prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar

kontrak itu. Emile Durkheim dilahirkan di Perancis dan merupakan anak seorang

laki-laki dari keluarga Yahudi. Dia mahir dalam ilmu hukum filsafat positif. Dia

terakhir mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama

kali di Perancis pada tahun 1986. Durkheim dididik dalam tradisi pencerahan dan

dia memberikan reaksi terhadap revolusi politik sosial yang terjadi pada masanya

kemudian menghubungkan dengan pemikiran “ the general will “ ( kehendak

bersama ) dan solidaritas sosial. ( EmileDurkheim, 1990 )

Konsep solidaritas diperkenalkan dalam teori Sosiologi oleh Emile

Durkheim pada tahun 1858. Menurut Emile Durkheim masalah sentral dari

eksistensi sosial adalah masalah keteraturan bagaimana mencapai solidaritas

sosial dalam masyarakat. Solidaritas merupakan suatu keadaan hubungan antara

individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan

kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional

15
bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan

kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung

nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari

hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga

memperkuat hubungan antar mereka. Solidaritas merupakan bentuk kerja sama

yang dapat mengikat masyarakat secara kompleks, yaitu dimana masyarakat harus

saling mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling

ketergantungan antar bagian. Pada masyarakat yang berlandaskan solidaritas

mekanik, masyarakat memiliki tingkat pembagian kerja yang rendah. Pada

masyarakat ini, semua anggota masyarakat hampir bisa melakukan apa yang

semua bisa lakukan.

Di dalam karya tersebut, Emile Durkheim melacak perkembangan relasi

modern di antara para individu dan masyarakat. Secara khusus, Emile

Durkheimingin menggunakan ilmu sosiologinya yang baru untuk memeriksa apa

yang oleh banyak orang pada masa itu telah dilihat sebagai krisis moralitas

modern. pembagian kerja adalah suatu kebutuhan ekonomis yang merusak

perasaan solidaritas, akan tetapi Durkheim beragumen bahwa “ layanan-layanan

ekonomis yang dapat ia berikan tidak begitu penting dibandingkan dengan efek

moral yang ia hasilkan dan fungsinya yang sebenarnya ialah untuk menciptakan

perasaan solidaritas antar dua orang atau lebih. Perubahan dalam pembagian kerja

mempunyai implikasi-implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat.

George Ritzer,Untukmenangkap perbedaan tersebut, Durkheim mengacu

kepada dua tipe solidaritas mekanik dan organik. Suatu masyarakat yang dicirikan

16
oleh solidaritas mekanik bersatu karena semua orang adalah generalis. Ikatan di

antara orang-orang itu ialah karena mereka semua terlibat di dalam

kegiatankegiatan yang mirip dan mempunyai tanggung jawab yang mirip.

Sebaliknya, suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas organik dipersatukan

oleh perbedaan-perbedaan di antara orang-orang, oleh fakta bahwa semuanya

mempunyai tugas-tugas dan tanggung jawab yang berbeda.

2.3.1. Jenis-jenis Solidaritas Sosial


Solidaritas sosial menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu

dan kelompok. Sehingga pertumbuhan dalam pembagian kerja akan

meningkatkan suatu perubahan pada struktur sosial dari solidaritas mekanik ke

solidaritas organik. Durkheimmengamati bahwa peningkatan sistem pembagian

kerja tersebut berimplikasi pada perubahan tipe solidaritas sosialnya. Ia

menjelaskan adanya dua tipe solidaritas sosial yang dikaitkan dengan tingkat

pembagian kerja dalam masyarakat. Pada masyarakat dengan sistem pembagian

kerja yang rendah, akan menghasilkan tipe solidaritas mekanik, sedangkan pada

masyarakat dengan pembagian kerja yang kompleks akan menghasilkan tipe

solidaritas organik.

Perbedaan jenis pekerjaan, pemikiran dan gaya hidup orang kota

menyebabkan terciptanya solidaritas organik sehingga dengan adanya perbedaan

tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat salingbergantung sama lain.

Kedua tipe solidaritas ini memiliki beberapa ciri sebagaimana dijelaskan

Durkheim yaitu ( EmileDurkheim, 1990 )

17
1. Anggota masyarakat dengan tingkat pembagian kerja yang rendah dan

masih terikat satu sama lain atas dasar kesamaan emosional dan

kepercayaan, serta adanya komitmen moral. Perbedaan adalah sesuatu

yang harus dihindari. Pada masyarakat dengan tingkat pembagian kerja

yang tinggi (solidaritas organik), sangat memungkinkan terjadi perbedaan,

dan masyarakat disatukan oleh saling ketergantungan fungsional.

2. Solidaritas mekanik didasarkan pada kesadaran kolektif yang kuat,

anggota masyarakat diharapkan mampu mempertahankan kesamaan,

sedangkan solidaritas organik, otonomi individu sangat dihargai

mengingat setiap individu menjalankan fungsi yang berbeda-beda.

3. Dari segi kontrol sosial, dalam solidaritas mekanik, nilai dan norma

bersifat umum dan abstrak, hukum yang berlaku lebih bersifat represif.

Hukuman diberlakukan hanya semata-mata agar pelanggar hukum jera dan

mendapat hukuman yang sebanding dengan pelanggarannya. Pada

solidaritas organik, hukum lebih bersifat restitutif, maksudnya hukum

diberlakukan hanya semata-mata untuk mengembalikan masyarakat pada

kondisi semula. Hukuman diberikan oleh individu yang memang diberi

tugas untuk melakukan kontrol sosial.

Bangunan solidaritas dalam suatu masyarakat sangat penting diperbarui oleh

pembagian kerja yang lahir atas kepentingan dimana membangun karakteristik

yang ada yaitu paguyuban dimana nilai-nilai dari dua karakteristik ini sangat

memperbaharui dalam proses sosial yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.

Jadi, solidaritas yang terbangun dalam suatu masyarakat akan mempengaruhi

18
proses sosial dalam bermasyarakat, bahwa seperti yang telah dijelaskan di atas

bahwa perkembangan solidaritasdalam suatu masyarakat dapat dibangun oleh

pembagian kerja yang bermula atas dasar kepentingan.

19
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Menurut Moleong (2005) Metode penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud memahami fenomena apa yang dialami oleh penelitian dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiahuntuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Dalam penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kulitatif yang bersifat deskriptif, yaitu bertujuan

untuk memberikan gambaran tentang objek dan permasalahan, berdasarkan data

yang didapatkan pada lokasi penelitian. Maka kesimpulan jenis metode penelitian

ini dapat memberikan gambaran mengenai,Partisipasi Masyaraakat Dalam

Pemenuhan Air Bersihdi Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue

Tomusabora Kabupaten Donggala.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukandi Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan

Sindue Tomusabora Kabupaten Donggala.

3.3. Unit Analisis dan Informan

3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis ini adalah objek yang menjadi sasaran penelitian, adalah

masyarakat yang berada disekitar lokasi Desa Kaliburu Kecamatan Sindue

Tombusabora Kabupaten Donggala tepatnya Dusun 4 silamolo di bawah kaki

20
gunung, untuk melihat bagaimana kesediaan airdi Dusun Silamolo Desa Kaliburu

Kecamatan Sindue Tomusabora Kabupaten Donggala.

3.3.2 Informan
Berdasarkan bentuk penelitian Kulitatif deskriptif, maka dilakukan

pemiliha sampel degan menggunakan metode “Purposive Sampling” artinya

penarikan sampel dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu yang dapat

menjelaskan mengenai fenomena yang diteliti. Jumlah infroman yang ditentukan

oleh peneliti ada sebanyak 5 orang terdiri dari Kepala Desa, Kepala dusun, dan

Masyarakat setempat

3.4. Instrumen Penelitian

Moleongmengatakan bahwa dalam pengumpulan data, pencari tahu

(peneliti) alamiah lebih banyak bergantung pada dirinya sendiri sebagai alat. Hal

itu, katanya, mungkin disebabkan oleh sukarnya mengkhususkan secara tepat apa

yang akan diteliti. Sejalan dengan itu, Nasution (1996:55) mengatakan, “Manusia

sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif dipandang lebih serasi.” Pada

penelitian ini, penulis berperan sebagai instrument utama dalam menjaring data

dan informasi yang diperlukan. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang

diperlukan pedoman wawancara, tape recorder, kamera, dan lainnya. Untuk

melengkapi instrumen yang digunakan, dibuat pula catatan lapangan, yaitu catatan

tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan selama

berlangsungnya pengumpulan dan refleksi data (Bogdan dan Biklen).

Menurut Nasution“Wawancara merupakan alat yang ampuh untuk

mengungkapkan kenyataan hidup dan apa yang dipikirkan atau yang dirasakan

21
orang tentang berbagai aspek kehidupan.” Melalui tanya jawab, kita dapat

memasuki alam pikiran orang lain sehingga diperoleh gambaran tentang dunia

mereka.Wawancara dapat berfungsi deskriptif, yaitu melukiskan dunia kenyataan

seperti dialami oleh orang lain. Wawancara menurut Guba & Lincoln (Moleong)

terdiri atas empat macam, yaitu: (1) wawancara oleh tim atau panel, (2)

wawancara tertutup dan wawancara terbuka, (3) wawancara riwayat lisan, (4)

wawancara terstruktur dan tak terstruktur. Dalam penelitian ini, akan digunakan

wawancara terstruktur, yaitu dengan menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan.

3.5. Tehnik Pengumpulan Data

3.5.1. Penelitian Pustaka


Penelitian ini dimaksutkan untuk menelusuri informasi mengenai konsep-

konsep pemikiran yang ada hubungnya dengan fokus dan masalah penelitian.

Sumber-sumber untuk mendapatkan data jenis ini meiliputi buku-buku, majalah,

artikel, internet da lain-lain. Melalui penelitian pustaka ini akan diperoleh konsep-

konsep, teori-teori serta informasi-informasi yang ada kaitanya dengan dengan

objek dan masalah penelitian.

22
1.

2.

3.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6.

3.5.2 Penelitian Lapangan


Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data primer

maupun sekunder melalui teknik dan prosedur sebagai berikut :

1. Pengamatan (Observation)

Sebagai salah satu cara pengumpulan data, fakta atau informasi maka

pengamatan dalam penelitian ini dilakukan untuk memahami lingkungan

fisik dan lingkungan sosial daerah penelitian mengenai, impliklasi

kesediaan airDesa Kaliburu Kec. Sindue Tombusabora Kab Donggala

tepatnya Dusun 4 silamolo di bawah kaki gunung

2. Wawancara Mendalam (indept Interview)

Dalam penelitian ini, wawancara mendalam dilakukan pada sejumlah

informan dalam rangka untuk mencari informasi yang diperlukan. Sebelum

melakukan wawancara penelitian terlebih dahulu menyiapkan pedoman

wawancara agar wawancara yang dilakukan terarah dan tepat sasaran. Dalam

23
wawancara peneliti dapat mengembangkan pertanyaan lebih luas sehingga data-

data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara maksimal.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengempulan data yang digunakan

dalam metodologi penelitian. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data

dalam bentuk gambar, terhadap apa yang diteliti atau kegiatan lainya sebagai

salah satau cara untuk melengkapi data penelitian.

3.6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari berbagai hasil metode pengumpulan data,

maka selanjutnya penyusunan melakukan analisis data yaitu proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara. Catatan

lapangan dan dokumntasi dengan cara mengkategorikan data kedala kategori

menjabarkan kedalam unit-unit dan membuat kesimpulan sebagai bahan

pembahasan penelitian sehingga mudah dipahami dan diiterpretasikan,(Sugiyono,

2008:). Maka untuk analisisnya dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :Pengumpulan Informasi, dari penelusuran empiric (Observasi lapangan)

melalui wawancara langsung dengan sumber utama.Reduksi, langkah ini adalah

untuk memilih informasi nama yang sesuai dengan masalah penelitian.Penyajian,

setelah informasi dipilih maka disajikan dalam uraian pejelasan hasil

pengumpulan informasi reduksi.Tahap akhir adalah menarik kesimpulan, hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dengan responden merupakan bahwa kajian

yang mendasar untuk sebuah kesimpulan.

24
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Desa


Desa kaliburu terbentuk pada pada tanggal 19 Desember 1920. Arti nama

desa KALIBURU Berasal dari bahasa Melayu yang terdiri dari kata KALI artinya

Sumber Air = BURU dari bahasa kaili Rai Buburu yang artinya Nasi Bubur di

singkat dengan kata BURU yang artinya Satu kesatuan yang yang tidak bias di

pisakan ibarat Air dan Nasi Bubur yang melambangkan kekuatan dan persatuan.

Desa Kaliburu adalah salah satu desa dari enam desa yang ada di

kecamatan Sindue Tombusabora kabupaten Donggala. Jumlah penduduk desa ini

sebanyak 2.267 yang terdiri dari laki-laki 1.167 dan perempuan 1.100 jiwa, 553

rumahtangga dengan luas 104,64 km (Kecamatan Sindue Tombusabora dalam

angka, 2015). Dari enam desa yang ada di kecamatan Sindue Tombusabora

terdapat lima desa pantai namun juga memiliki akses yang dekat dengan

pengunungan. Penduduk yang bermukim dipesisir pantai mata pencahariannya

sebagai nelayan merangkap juga sebagai petani. Begitu juga sebaliknya mereka

yang tinggal di pengunungan sesekali mereka juga turun melaut.

4.1.2 Sejarah Pemerintah Desa Kaliburu


Tabel. 1
Nama Kepala Desa Terdahulu Hingga Sekarang
NO Periode Nama kepala Desa Keterangan
1 1920 S/D 1922 LASANOMO
2 1922 S/D 1932 LAMARINI

25
3 1932 S/D 1934 MARTINUS
4 1934 S/D 1938 LAHIA
5 1938S/D 1957 MAKURAGA
6 1957 S/D 1965 M. SALEH
7 1965 S/D 1989 BAHMID
8 1989 S/D 1992 ABDULAH
9 1992 S/D 1994 RAJAMAULU KARTEKER
10 1994 S/D 2002 TJAHURA
11 2002 S/D 2004 DAWI. M
12 2004 S/D 2009 SAMSU. L
13 2009 S/D 2016 ANSOR. M. SALEH
14 2016 S/D 2021 ANSOR. M. SALEH PERIODE KE II
15 2021 S/D 2022 DIRWAN PJ. KADES

Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

4.1.3. Sejarah Pembangunan Desa Kaliburu


Sejarah pembangunan desa dari tahun 1920 sampai sekarang, sebagimana

terlihat pada tabel di bawah ini.

NO Tahun Kegiatan Pembangunan Keterangan

1 1920 S/D 1922 Mengajarkan kebersamaan.

2 1922 S/D 1932 1. Selalu meberi motifasi pada


masyarakat untuk bertani /berkebun
2. Membangun gapiran (lumbung padi)
pada saat itu
3 1932 S/D 1934 Melanjutkan Program Pelayanan
masyarakat
4 1934 S/D 1938 Melanjutkan Program Pelayanan
masyarakat

26
5 1938 S/D 1957 1. Merintis lapangan sepak bola kaliburu.
2. Membangun dua rumah ibadah (mesjid).
3. Membangun balai pertemuan (baruga).
6 1957 S/D 1965 1. Membangun lapangan sepak bola hingga
Layak
digunakan.
2. Peletakan batu pondasi pertama SDN
No.1
Kaliburu.
3. Membangun kantor desa kaliburu.
4. Memajukan olahraga khususnya bola
kaki
7 1965 S/D 1989 1. Melanjutkan pembangunan SDN No. 1
Kaliburu.
2. Membangun Madrasah Alkhairat.
3. Melanjutkan pembangunan kantor desa.
4. Memberi bimbingan terhadap Dewan
Adat.
8 1989 S/D 1992 1. Merenovasi mesjid baiturrahim desa
Kaliburu.
2. Membuka lahan perkebunan kakao
dusun I Tombu

9 1992 S/D 1994 Melanjutkan program pelayanan


masyarakat.
10 1994 S/D 2002 1. Pembangunan Sarana Air bersi water
slip.
2. Pembukaan jalan desa ± 4 km.
1. Pembukaan jalan kantong produksi
Silamolo ± 5 km.
2. Merehab kantor desa kaliburu.
11 2002 S/D 2004 3. Membangun mushallah dusun III kata
sekaligus mengislamkan masyarakat

27
kata.
4. Pembangunan tanggul pinggir pantai
±100 m dusu
12 2004 S/D 2009 1. Membentuk kelompok tani desa
kaliburu.
2. Memelihara air bersi water slip.
3. Pengaspalan jalan kantong produksi
Silamolo ± 2 km.
4. Pembangunan tanggul pinggar pantai ±
100 m dusun III kaliburu.
1. Pembentukan Dewan Adat skop desa
Kaliburu.
2. Pembukaan jalan kantong produksi ± 9
km Dusun I kaliburu.
3. Sarana air bersih Pamsimas.
4. Pembuatan tanggul beton ± 100 m
13 2009 2 dusun III Kaliburu.
016 5. Pembangunan masjid dusun IV
kaliburu.
6. Membentuk organisasi karang taruna
dan Risma
7. Penambahan ruangan kantor desa dan
Balai pertemuan desa kaliburu.
1. Pembukaan Jalan Kantong Produksi
Silamolo menuju Toangilo dan
Pangana ± 3 Km
14 2016 S/D 2021 2. Pembuatan dan Peningkatan Drainase
Dusun 1.
3. Pembuatan Drainase Lapangan Dusun
2.
4. Pembuatan Bak Penampung Air
Dusun. 03
5. Rehab Polindes
6. Pengadaan Mesin Pipilan Jagung dan
Gilingan Jagung
7. Peningkatan jalan kantong produksi
Silamolo ke Pangana dan Toangilo
8. Peningkatan air bersih untuk Dusun.
1.2 dan 3
9. Pembuatan dan Peningkatan Drainase

28
Dusun 1.2 dan 3
10. Pembangunan gedung serba guna
11. Pembangunan Gedung Posyandu
Dusun 3
12. Pembangunan dan pemeliharaan
lapangan desa
13. Peningkatan jalan Desa + Drainase
14. Pembuatan Bronjong Sungai
Bambavara
15. Pembangunan Mushala Dusun 4
16. Pembangunan Sekolah Dusun 4
17. Peningkatan jalan Kantong produksi
Silamolo-Pangana-Toangilo
18. 1 Peningkatan Jalan Kantong Produksi
Buluntongo- Silamolo (Rabat)
19. Peningkatan Jalan Buluveve-Toangilo
20. Pengadaan Mobil BUMDES
21. Pembangunan Gudung PAUD Dusun 3
22. Rabat Jalan Lingkungan Desa Dusun 4
23. Pembukaan Jalan Kantong Produksi
Jono- Bulumanyanyi-Buluveve
24. Pembangunan Rumah Layak Huni.
Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

4.1.4 Kondisi Geografis Desa

Tabel 2. Kondisi Geografis

No Uraian Keterangan
1 Luas Wilayah :± 4.830 Ha

2 Jumlah Dusun : 4 (empat) Dusun

1. Dusun I (dusun Tombu),


2. Dusun II (dusun Vara),
3. Dusun III (dusun Siusu),
4. Dusun. IV (dusun Da’a)

29
3 Batas Wilayah :

1. Sebelah Selatan berbatasan dngan desa Tibo


2. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Kaliburu
Kata
3. Sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Parigi Moutong
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
4 Topografi

a. Luas Kemiringan Lahan


1. Dataran (25 %),
2. Perbukitan (25 %)
3. Pegunungan (50 %)
b. Ketinggian diatas permukaan laut (rata-
rata) 100 M
5 Hidrologi

Irigasi berpengairan teknis

6 Klimatologi :

a. Suhu °C
b. Curah Hujan :..................
c. Kelembaban Udara ...............
d. Kecepatan Angin ...................
7 Luas Lahan Pertanian

a. Sawah teririgasi : - Ha

b. Sawah Tadah Hujan : - Ha


8 Luas Lahan Pemukiman : 82 Ha

9 Kawasan Rawan Banjir Ha

Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

30
4.1.5 Kondisi Demografi Desa
1. Keadaan Penduduk

Tabel 3. Keadaan Jumlah Penduduk


No Jenis kelamin Jumlah Presentase (%) Keterangan

1 Laki-laki 929 51,14%


2 Perempuan 870 48,36%
Jumlah 1.799 100 %

Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

2. Menurut Kelpmpok Usia

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia


No Usia Jumlah Presentase (%) Keterangan
1 0-2 tahun 31 1,76 %

2 3-4 tahun 74 4,19%


3 5-6 tahun 50 2,83 %
4 7-12 tahun 188 10,65 %
5 13-15 tahun 85 4,82 %
6 16-19 tahun 137 7,76 %

7 20-30 tahun 355 20,11 %


8 31-45 tahun 339 19,21 %
9 46-50 tahun 110 6,23 %
10 51-56 tahun 111 6,29 %

11 57 tahun > 285 16,15 %

Jumlah 1.799 100%

Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

31
3. Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk


No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase Keterangan
Penduduk
1 Tidak sekolah 96
2 Tidak tamat SD 8

3 Tamat SD 750

4 Tamat SLTP 287

5 Tamat S LTA 362

6 D1 -

7 D2 5

8 D3 3

9 S1 14

10 S2 1

10 S3 -

JUMLAH 1799

Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

4.1.6 Kondisi Mata Pencaharian

Tabel 6. Mata Pencaharian


No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang Keterangan
1 PNS Umum 2

2 PNS Guru 8

3 Guru Honor/GTT 13

4 TNI -

5 POLRI 1

32
6 Pensiunan TNI/POLRI -

7 Pensiunan PNS 1

8 Pensiunan BUMN -

9 Karyawan Swasta 80

10 Buruh tidak tetap -

11 Tukang 35

12 Wiraswasta/Pengrajin 30

13 Pedagang keliling 3

14 Pedagang (termasuk diluar -


kota)
15 Petani 332

16 Buruh tani 55

17 Tukang Ojeg -

18 Ustazd/Guru ngaji 9

19 Dokter -

20 Perawat 3

21 Bidan 1

22 Dukun Beranak -

23 Pegawai Seni -

24 Wartawan/Koresponden -

25 Politikus -

26 Mahasiswa 16

27 TKI/TKW 6

28 Sopir 4

29 Tidak bekerja 513

33
JUMLAH 1.143
Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022
4.1.7. Kondisi Pemerintahan Desa

1. Pembagian Wilayah Desa

Desa Kaliburu merupakan bagian dari wilayah administratif

Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala dengan luas

wilayah 4.830 Ha yang terbagi atas 4 (Empat) Dusun yaitu :

1. Dusun I (dusun tombu),

2. Dusun II (dusun Vara),

3. Dusun III (dusun siusu),

4. Dusun IV (dusun Da’a),

2. Pemerintah Desa

Sebagaimana tertuang dalam pasal 11 PP Nomor 72 tahun 2005

pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa

sebagaimana maksud di atas terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa

lainnya. Perangkat desa lainnya terdiri atas sekretariat desa, pelaksana tekhnis

lapangan dan unsur kewilayahan. Selanjutnya susunan organisasi dan tata kerja

pemerintahan desa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Tabel 6. Pemerintah Desa

NO Nama Jabatan Keterangan

1 Dirwan Pj. Kepala Desa

2 Dirwan Sekertaris Desa

3 Sukisdi Kaur Tata Usaha dan Umum

34
4 Selfi Kaur Keuangan

5 Anjas Kaur Perencanaan

6 Yayan Kasi Pemerintahan

7 Mas’edi Kasi Kesejateraan

8 Rofil Kasi Pelayanan

9 Ivan Kadus I

10 Sahna Kadus II

11 Taufik Kadus III

12 Arjan Kadus IV
Sumber: Desa kaliburu Tahun 2022

4.1.8 Profil Informan

Informan dalam penelitian berjumlah 5 orang, diantaranya 3 (tiga)

masyarakat dan 2 (Dua) pemerintah Desa. Dengan profil sebagai berikut :

1. Nama : Dirwan umur 53 thn jabatan Kepala Desa

2. Nama : Bimo umur 23 thn masyarakat dusun silamolo

3. Nama : Ranti umur 25 tahun masyarakat dusun silamolo

4. Nama : Nur Aini umur 24 thn masyarakat dusun silamolo

5. Nama sugisdi umur 50 thn jabatan kepala dusun silamolo

4.2. Pembahasan
4.2.1 Partisipasi Masyarakat Dalam Pemenuhan Air Bersih Di Dusun
Silamolo

35
4.2.1.1. gambaran pemenuhan air bersih di Dusun Silamolo Desa Kaliburu
Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala.

1. Bagaimana Kondisi air dari tahun ke tahun

Pemerintah desa dalam menjalankan tugasnya pasti menginginkan sebuah

pelayanan yang maksimal yang ingin diberikan kepada masyarakat Dusun

Silamolo Desa Kaliburu, masyarakat desa juga pastinya menginginkan sebuah

pelayanan dari pemerintah desa yang maksimal dan baik atau ramah Salah satunya

yaitu penyediaan air bersih untuk masyarakat desa hal tersebut dilakukan agar

masyarakat desa Kubu Kandang tidak lagi menggunakan air yang kurang layak

dikonsumsi Pemerintah desa Kaliburu juga mempunyai perhatian dalam

pengembangan prasarana dan sarana air bersih” “Dalam upaya mempercepat

pencapaian akses air bersih dan sanitasi yang layak, pemerintah desa Kaliburu

telah menerbitkan sejumlah kebijakan yang mendukung upaya percepatan

pembangunan air bersih Selain itu telah ditetapkan pula standar pelayanan

minimal bidang air bersih melalui peraturan menteri pekerjaan Umum No

14/PRT/M/2010 tentang standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang, serta pedoman penyusunan rencana aksi daerah” “Pemerintah

Desa Kaliburu perlu memiliki kebijikan, strategi, program kegiatan dan investasi

yang sesuai Dalam rangka membantu pemerintah Desa Kaliburu dalam kebijikan

air bersih dan penyertahan lingkungan termasuk yang berbasis masyarakat.

Seperti yang dikatakan oleh Dirwan umur 53 thn selaku Kepala


Desa Kaliburu “mereka yang menggunakan mata air itu lebih dibawa
mata air dari pada pemukiman. pengadaan air kemarin sudah dua kali
untuk anggaran pengadaan air bersih itu kita anggarkan dari Dana desa
Cuma Kayaknya setengah mati tidak mampu karena terlalu tinggi, sudah
dua kali pengadaan air di sana waktu kemarin yang diupayakan dari dana

36
desa itu ada juga kerjasama pemerintah dengan penduduk di sana.(22
desember 2022)
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Kepala desa Bahwa masyarakat

atau dusun silomalo masih kesulitan dalam kebutuhan air bersih dikarenakan

sulitnya akses dari pemukiman dengan tempat tampungan air,sejauh ini desa

sudah mengupayahkan untuk melakukan pemenuhan air untuk masyarakat desa

kaliburu melalui anggaran desa namu yang menjadi kendalah adalah keterbatasan

dana desa yang di miliki pemerinta desa masi bulum cukup sehingga pemerintah

desa berupayah untuk mengkordinasikan kepadah pihak yang berwewenang yaitu

pemerintah Kabupaten donggala.

Gambar .1 : wawancara dengan Bapak Dirwan umur 53 thn selaku Kepala Desa

Kaliburu.

2. Bagaimana kondisi lingkungan Dusun silamolo

37
Dusun Silomalo merupakan wilayah daratan yang lebih tinggi dibanding

wilayah lainnya, sehingga wilayah ini tdak mudah di akses terlebih lagi mengenai

masalah kebutuhan hidup khusunya air bersih seperti yang di sampaikan oleh

Bapak Dirwan umur 53 thn selaku Kepala Desa Kaliburu dalam wawancaranya

sebagai berikut :.

penduduk di sana dari tahun berapa ada korban dua orang yang
meninggal itu dari kalangan mereka sehingga pemerintah Desa anggap
buruk, karena Awalnya wilayah tempat mereka itu tidak aman memang
ditempati wilayah itu bukan hanya itu saya tidak tahu Tahun berapa
kemarin ada tanah longsornya sehingga akses untuk air bersih sulit
karena saking tingginya makanya Desa itu yang pertama yang menjadi
kendala adalah mata air karena di bawah sekali baru pemukiman di atas.
(22 desember 2022)

3. Bagaimana model penampungan air Bersih dalam pemenuhan kebutuhan


masyarakat.
Air yang ditampung menggunakan tandon yang berada di mushola

digunakan untuk keperluan Sumber mata air apa namanya (Namanya Salua)

- Jarak mata air ke lokasi tempat tinggal ( 1 KM)

- Alat untuk mengambil ( Jergen 5 liter)

- Kondisi mata air

- Waktu turun pengambil air ( setengah jam )

- Waktu naik ( Setengah jam lebih)

- Fungsi air untuk apa? ( Kebutuhan sehari hari seperti memasak dan minum)

- Aktifitas yang dilakukan di mata air ( Mandi dan mencuci pakaian)

38
- Cara mengonsumsi air dengan cara dimasak atau tidak ( Dimasak)

- kejadian yang pernah di alami waktu pengambilan air ( Jatuh dari motor dan

terpeleset pas menaiki dan turun gunung)

Agar tercapainya tujuan tersebut bermusyawarahlah pemerintah Desa

Kaliburu dengan masyarakat Desa Kaliburu untuk merealisasikan program

tersebut Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap, yakni:”

a. tahap perencanaan

b. tahap pelaksanaan

c. tahap pengawasan

Sebagaimana yang disampaikan Bapak Dirwan umur 53 thn selaku Kepala

Desa Kaliburu dalam wawancaranya sebagai berikut:

“adapun untuk merealisasikan program penyediaan air bersih untuk


masyarakat air bersih di Dusun Silamolo Desa Kaliburu ini, kami selaku
Pemerintahan Desa bersama dengan warga masyarakat air bersih di Dusun
Silamolo Desa Kaliburu ikut berpartisipasi dalam membuat program ini,
yakni mulai dari tahap perencanaanya, pelaksanaannya, sampailah
evaluasinya”(22 desember 2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala desa Juga menjelaskan

bahwa sejauh ini masyarakat sudah ikut berpartisipasi dalam membuat

penampungan untuk air bersih yang berada di desa Silamolo akan tetapi tetap saja

sulit karan dusun ini berada di dataran tinggi sedangkan Air bersih berada di

bawah sehingga masyarakat masi merasakan kesulitan dalam pemenuhan air

bersih.

39
4.2.1.2 Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhan Air bersih di
Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten
Donggala
Pembangunan sarana air bersih di Desa Kaliburu dusun Silamolo

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, yang dibiayai oleh, pemerintah

daerah melalui dana APBD Kab. Donggala, dan melalui partisipasi masyarakat

berupa in cash yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk dana yang dikumpulkan

oleh masyarakat dan in kind yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga

kerja dan material lokal, sangatlah diharapkan hasil dari kegiatan/pembangunan

tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara bekesinambungan dalam

waktu yang tidak terbatas, karena keberhasilan suatu kegiatan atau pembangunan

tidak hanya diukur dari tercapainya kegiatan fisik secara kualitatif atau kuantitatif

tetapi yang paling penting adalah sarana yang dibangun tersebut dapat

dimanfaatkan dan dipelihara serta dikembangkan oleh masyarakat penerima

manfaat.

Tinggi rendahnya rasa memiliki masyarakat atas hasil suatu kegiatan atau

pembangunan sangat ditentukan oleh tingkat pelibatan/partisipasi masyarakat itu

sendiri dalam setiap tahap pelaksanaan kegiatan atau pembangunan tersebut,

mulai dari tahap perencanan. pelaksanaan fisik, pemeliharaan dan operasional,

dan pengembangannya. Partisipasi masyarakat dimaksud, bisa dalam bentuk

gagasan, dorongan, tenapa kerja, material lokal, uang tunai, ketaatan atas aturan,

tanggung jawab dan lain-lain.

Tingginya keinginan masyarakat untuk turut bekerja didalam proyek

penyediaan air bersih dikarenakan kontribusi tenaga tidak berkaitan dengan/

40
membutuhkan pendidikan tinggi dan keahlian khusus, apalagi hanya sebagai

buruh kasar.

wawancara pada bapak Bimo umur 23 thn masyarakat dusun


silamolo “waktu ada pemerintah Desa mau kasih Jalan Air dari bawah ke
atas ada juga perempuannya yang bekerja membantu laki-laki semua
bekerja di pemasangan pipa sampai pemasangan tandon yang di mushola
tapi air di mushola itu air hujan kalau masyarakat di sini tetap ambil air
yang dibawa karena di atas juga memanfaatkan air hujan biasa juga
pakai air hujan masyarakat di sini dipakai untuk mandi tapi kalau untuk
makan minum harus turun kebawah karna air yang ada di atas hanya air
tampungan dari air hujan.(22 Desmber 2022)
Berdasrkan hasil wawancara dengan bapak bimo masyarakat dusun

silamolo masi bergantung dengan tampungan air hujan tetapi partispasi masyarakt

sekitar sangat antusias karena semua ikut andil dalam pemasangan pipa baik Laki-

laki maupun perempuan. Walaupun demikian kebutuhan air di masyarakat dusun

silamolo masih belum terpenuhi.

Gambar 2: wawancara pada bapak Bimo umur 23 thn masyarakat dusun silamolo

41
Pada umumnya mata pencaharian masyarakat di semua desa lokasi

penelitian adalah bertani dan berkebun, sehingga didalam beraktifitas keseharian

masyarakat sangat membutuhkan air.

Dengan adanya pembangunan prasarana air bersih di desa, masyarakat

merasa terbantu karena bisa turut bepartisipasi dalam bekerja, keaadaan ini

otomatis sangat membantu masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan hidup

sambil menunggu bantuan mengenai kebutuhan air karena masyarakat berasal dari

dataran tinggi, Adapun proses pengambilan air dengan menggunakan kendaraan

roda dua dan ada juga jalan kaki.

Seperti yang diucapkan ibu Ranti umur 25 tahun masyarakat dusun


silamolo Kami di sini pada prinsipnya jangankan air di gunakan mandi
air yang digunakan untuk masak saja harus bolak balik dari atas kebawah
begitu terus tiap hari, kami sudah senang di karenakan masyarakat sudah
ada bak penampung air yang nantinya menampung air yang disediakan
oleh pemerintah desa ternyata airnya yang tidak naik dan harus ambil
kebawah lagi.(22 desember 2022)

Gambar : wawancara dengan ibu ranti masyarakat dusun silamolo

42
Berdasarkan hasil wawancara bahwa masyarakat masi kesulitan dalam

memnuhi kebutuhan air akan tetapi masyarakat tetap semangat dalam

berpartisipasi apa bila ada bantuan dari pemerintah desa dalam pemenuhan air

bersih.berikut dokumentasi proses pengambilan Air di dusun silamolo :

Gambar 3 : proses pengambilan air di dusun silamolo

Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa air memiliki

peranan yang sangat penting bagi kehidupan Masyarakat dusun silaomlo seperti

untuk memenuhi air bersih, dan sebagai kebutuhan masak bagi ibu rumah tangga.

1. Partisipasi dalam proses merencanakan dan memutuskan

Tahap ini menyangkut perencanaan program pembangunan apa yang akan

dilaksanakan masyarakat yang terkait dengan kebutuhan utama masyarakat di

desa Kaliburu. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama Bapak Dirwan

umur 53 thn selaku Kepala Desa Kaliburu. yang mengatakan bahwa :

43
“ada, karena setiap pembangunan yang di rencanakan desa adalah hasil

musrembang yang telah di rencanakan masyarakat, secara tidak langsung

ide dan gagasan pembangunan awalnya merupakan bagian dari

musyawarah masyarakat desa Kaliburu jadi masyarakat memang sudah

terlibat langsung dalam memutuskan pembangunan”. (Tanggal 22

Desember 2022).

Selanjutnya hal ini juga diperjelaskan kembali oleh Kepala Desa Bapak

sebagai berikut :

“Masyarakat desa selalu hadir setiap adanya musyawarah tentang

perancanaan pembangunan yang akan di rencana, ada beberapa mereka

yang menyampaikan ide dan gagasan tentang pembangunan adapun

pendapat mereka kami tampung dan mengadakan diskusi secara bersama

terkait masalah pembangunan yang akan di bangun didusun silamolo”.

(tanggal 22 Desember 2022).

Pemaparan diatas dapat disimpulkan, pemerintah Desa telah membahas

tentang partisipasi masyrakat dalam pembangunan bak air bersih berdasarkan

pendapat masyarakat bersama.

Selanjutnya penulis melakukan crosscheck kepada tokoh masyarakat yaitu

Bapak Toi yang memberi tanggapan sebagai berikut :

“setiap adanya proses pembangunan yang di rencanakan oleh


desa, kami selalu menanggapi walaupun tidak hadir secara langsung
dalam musyawarah membahas pembangunan tersebut, hanya dengar dari
mulut ke mulut masyarakat, terkadang pembangunan yang direncanakan
pemerintah desa tidak sesuai dengan hasil dan kebutuhan masyarakat,

44
salah satu pembuatan baik air yg sampai sekarang kurang manfaatnya
untuk penduduk sini. (Tanggal 22 Desember 2022).

Penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa elemen masyarakat

desa untuk dijadikan sebagai data pendukung dari hasil wawancara diatas yang

pertama didapati dari informan yaitu ibu Nur Aini umur 24 thn masyarakat dusun

silamolo yang menyatakan sebagai berikut :

“yang saya tau tentang pengadaan air ini memang sudah di

upayakan oleh pemerintah desa lagi-lagi yang menjadi persoalan adalah

lokasi air yang dibawah dan pemukiman yang di atas gunung itu yang

mengakibatkan sehingga airnya ini yang tidak ada naik”. (Tanggal 22

Desember 2022).

Gambar 5 : wawancara dengan ibu Nur Aini umur 24 thn masyarakat dusun
silamolo.

45
Berdasararkan wawancara terhadap informan diatas tentang partisipasi

dalam proses merencanakan dan memutuskan pembangunan desa sebagaimana

telah diperjelaskan masyarakat bahwa partisipasi tergolong sedang dalam tahap

proses dan memutuskan pembangunan desa, dan dapat disimpulkan bahwa

pemerintah desa telah membahas tentang perencanaan dan memutuskan terlebih

dahulu tentang pembangunan bak air bersih kepada RT dan RW, musyawarah

bersama tokoh masyarakat desa yang mewakili dari masyarakat desa Kaliburu

sebagai menyampaikan aspirasi masyarakat dalam musyawarah. Seharusnya

pemerintah desa dalam preoses perencanaan dan memutuskan pembangunan desa

harus melibatkan masyarakat agar masyarakat bisa menyalurkan aspirasi mereka

sesuai dengan keinginan apa yang dibutuhkan masyarakat.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan

Tahap ini dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberi

kontribusi guna menunjang terhadap pelaksanaan pembangunan Baka Air Bersih

Desa. Hal tersebut juga dapat dilihat dari beberapa tanggapan informan dibawah :

Kaur perencanaan Desa yaitu Bapak Anjas mengatakan :

“partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tentu ada, karena

pembangunan dibangun diperuntukan masyarakat dan kita bersama,

tinggal saja masyarakat yang mengelola dan menjaga pemabangunan

ini”.(Tanggal 22 Desember 2022).

Dari tanggapan informan diatas dapat diketahui bahwa partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa memang sudah ada partisipasi

masyarakat berjalan karena sesuai pembangunan yang di peruntukan masyarakat

46
desa.hanya saja ada beberapa dusun yang belum terpenuhi kebutuhan

pembangunan salah satuhnya kebutuhan air bersih karna jarak pengambilan air

masih jauh dari pemukiman yang berada didaratan tinggun khususnya masyarakat

dusun silamolo yang masih kesulitan dalam pemenuhan air yang meliki jarak

yang agak jauh.

Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada kepala dusun silamolo

sebagai berikut :

“kalau saya lihat dari masyarakat sendiri bagaimana partisipasi

mereka dalam pelaksanaan pembangunan ini berjalan dengan baik dan

berkerja sama dengan pemerintah desa walaupun ada sedikit mereka yang

tidak ikut serta,tetapi pengadaan air ini berjalan dengan baik sampai

selesai”. (Tanggal 22 Desember 2022).

Gambar 4 : wawancara sugisdi umur 50 thn jabatan kepala dusun silamolo

47
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara diatas adalah

masyarakat tidak begitu berperan penting dalam pembangunan desa dikarenakan

kurangnya komunikasi pemerintah desa kepada masyarakat desa dalam

pembangunan. Dalam hal ini perlu adanya peran pemerintah desa dan perangkat

desa meransang masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa

khususnya dalam pembangunan bak air bersih desa. Masyarakat sebagai unsur

utama dalam pembangunan wajib untuk diikutsertakan dalam pelaksanaan

pembangunan. Karena nantinya yang merasakan manfaat dari pembangunan

adalah masyarakat itu sendiri.

3. Partisipasi Dalam Memanfaatan Hasil

Partisipasi dalam tahap ini menyangkut untuk kepentingan dan

kesejahteraan bersama anggota masyarakat. Sebab itu, anggota masyarakat berhak

berpartisipasi dalam menikmati setiap usaha bersama yang ada. Partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa berdasarkan wawancara sudah ada karena

pembangunan yang dibangun sesuai diperuntukan masyarakat, untuk partisipasi

dalam memanfaatkan hasil pembangunan sudah dimanfaatkan dengan baik oleh

masyarakat.

Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada masyarakat sebagai

berikut :

“Saya ketahui air bersih ini sangat bermanfaat bagi kami, dan

hanya saja dalam pengelolaanya saja masih kurang, untuk kebutuhan kami,

masih sangat kurang memadai.”. (Tanggal 22 Desember 2022).

48
Berdasarkan tanggapan diatas dapat di katakan partisipasi masyarakat

dalam memanfaatkan hasil pembangunan, baik itu secara perawatan dan menjaga

hasil pembangunan sudah berjalan dengan baik, tingkat partisipasi masyarakat

desa kaliburu memang sudah ada.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, selain perhatian

diharapkan pada aspek keadilan dan pemerataan pembangunan serta hasil hasil,

hendaknya pembangunan juga berorientasi pada kepentingan masyarakat yang

betul betul sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan dirasakan oleh mereka

terkhusu lagi masyarakat dusun silamolo.

4.2.2 Analisis Teori Partisipasi Masyarakat Dalam Pemenuhan Air Bersih Di

Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan SindueKabupaten Donggala.

Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan

air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula pengertian layak

untuk mandi, cuci dan kakus. Sebagai air yang layak untuk diminum, tidak

diartikan bahwa air bersih itu dapat diminum langsung, artinya masih perlu

dimasak atau direbus hingga mendidih. Secara terperinci Kementrian Kesehatan

mempunyai definsi tentang air bersih.

Menurut Sutrisno (2010), sumber air bersih merupakan salah satu

komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa

adanya sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.

Sumber air bersih yang terjaga dan dalam kondisi yang baik akan menghasilkan

air bersih dengan kualitas yang baik pula meskipun harus diolah terlebih dahulu

untuk dikonsumsi.

49
Kebutuhan air berhubungan erat dengan penggunaan air yang dibutuhkan.

Ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi penggunaan air bersih yakni iklim,

ciri-ciri penduduk, masalah lingkungan hidup, keberadaan industri dan

perdangangan, iuran air dan meteran, ukuran kota (Utari dan Aprilia, 2017)

Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk

keperluan rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas

kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan

kebutuhan air untuk mengganti kebocoran(Moegijantoro, 1995).

c. Ditinjau dari segi kuantitas

1) Kebutuhan air minum dan mengolah makanan 5 liter /orang perhari.

2) Kebutuhan air untuk individu yaitu untuk mandi dan membersihkan diri

kurang lebih 25-30 liter perorang perhari.

3) Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25-30 liter/orang

perhari.

4) Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas

sanitasi atau pembuangan kotoran 4-6 liter / orang perari, sehingga total

pemakaian perorang adalah 60-70 liter / hari di kota.

5) Banyaknya pemaikan air tiap harinya setiap rumah tangga berlainan, selain

pemakaian air yang tidak tetap, banyak keperluan air bagi tiap orang atau

setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor,

diantaranyta adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak

daripada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya,

ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan

50
menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu dan

semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan

air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada pada

musim hujan.

d. Ditinjau dari segi kualitas (Mutu) air

Berdasarkan kualitas air tanah dipengaruhi beberapa hal diantaranya :

1) Iklim curah hujan dan temperatur. Perubahan temperatur berpengaruh

terhadap pelarutan gas. Semakin rendah temperatur maka gas yang

tertinggi sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang jatuh ke

permukaan tanah akan melarutkan unsur-unsur kimia anatara lain,

oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan unsur lainnya.

2) Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan

unsur- unsur padat dalam batuan tersebut.

3) Waktu yaitu semakin lama air tanah tinggal disuatu tempat akan

semakin tempat makan akan semakin banyak unsuir yang terlarut.

4) Aktivitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengarauh negatif

terhadap air tanah apabila kegiatan tidak memperhatikan lingkungan

seperti pembuangan sampah dan kotoran manusia. Suparmin (dalam

Asmadi, dkk 2011).

Berikut ini wawancara Dari bapk sugisdi umur 50 thn jabatan kepala

dusun silamolo yang menyatakan :

51
“Dari hasil pengadaan tendon air ini memberikan hasil yang sangat

baik kepada masyarakat, “mengapa”? Karena manfaatnya begitu besar

dari hasil pembangunan, akan tetapi dalam manfaatkan hasil pengadaan

masyarakat masih bersusah payah lagi untuk naik turun gunung untuk

mendapatkan air bersih, karena pemerintah desa sudah menyediakan

tendon air bersih di musholah yaitu tendon salah satu kebutuhan

masyarakat”. (tanggal 22 Desember 2022).

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara bersama sugisdi

umur 50 thn jabatan kepala dusun silamolo sudah seharusnya pemerintah desa

menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat kaliburu terkhusus dusun

silamolo.

Berikut adalah fungsi dan manfaat serta peranan penting air bagi makhluk

hidup menurut Azwan(dalam Asmadi dkk, 2011: 6).

4. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Manusia

Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain adalah untuk membantu

proses pencernaan, mengatur metabolisme tubuh, mengangkut zat-zat makanan

dalam tubuh, mengatur keseimbangan tubuh dan menjaga tubuh agar tidak

kekeringan. Menurut dokter dan para ahli kesehatan, konsumsi air yang

dibutuhkan oleh tubuh adalah sebanya 2,5 liter atau setara dengan 8 gelas setiap

harinya.Selain itu air juga diperlukan dalam usaha menjaga kebersihan tubuh

dengan cara mandi sebanyak dua kali sehari.

52
5. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Hewan

Tidak jauh berbeda dengan manusia, hewan juga membutuhkan air sebagai

alat bantu untuk proses pencernaan dan juga mengatur suhu tubuh serta menjaga

metabolisme tubuh hewan, dan khusus bagi hewan air, air adalah sebagai sarana

utama bagi tempat tinggal hewan tersebut. Tanpa adanya air, hewan-hewan yang

memiliki habitat air tidak akan mampu bertahan hidup, seperti ikan, mamalia laut

dan amfibi.

6. Fungsi/Manfaat serta Peranan Air bagi Tumbuhan

Kelangsungan hidup tumbuhan sangat bergantung pada jumlah air yang

tersedia. Kegunaan air bagi tumbuhan antara lain untuk menjaga proses

pertumbuhan serta menjaga agar tumbuhan tidak mengalami kekeringan. Dan

apabila tumbuhan kekurangan suplai air, maka tumbuhan akan mengalami

kekeringan yang mengakibatkan tumbuhan tersebut akan mati.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa air memiliki

peranan yang sangat penting bagi kehidupan mahkluk hidup seperti untuk

memenuhi cairan dalam tubuh, sebagaiusaha untuk menjaga kebersihan tubuh

terlebih bagi manusia dan hewan dan sebagai tempat tinggal bagi beberapa hewan

dan tumbuhan. Seperti yang di jelaskan oleh masyarakat yaitu ibu Ranti umur 25

tahun masyarakat dusun silamolo:

“Air bersih sangat berfungsi bagi masyarakat apalagi ibu rumah

tangga hanya saja keterbatasan air yang ada di dataran tinggi

mengharuskan kami masyarak dusun silamolo harus bolak balik dalam

mengambil air bersih yang ada di bawah, mau tidak mau kami harus

53
lakukan itu karna air tersebut dibutuhkan untuk keperluan memasak dan

lainnya.(22 Desember 2022)

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara diatas sudah

seharusnya pemerintah desa menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat

kaliburu terkhusus dusun silamolo dan mengawasi partisipasi masyarakat terhadap

pembangunan yang ada didesa tidak hanya pembangunan fisik desa juga

memperhatikan pembangunan sumber daya manusia yang ada di desa. Apabila

warga masyarakat sudah sadar mengenai arti pentingnya pembangunan itu, maka

jelas mereka juga akan lebih banyak melibatkan diri didalamnya. Hal ini

dimaksudkan agar apa yang menjadi citacita pembangunan desa dapat tercapai

yakni memberikan hidup sejahtera semua masyarakat desa.

54
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut :

1. gambaran pemenuhan air bersih di Dusun Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan

Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala.

Pemerintah desa dalam menjalankan tugasnya pasti menginginkan sebuah

pelayanan yang maksimal yang ingin diberikan kepada masyarakat Dusun

Silamolo Desa Kaliburu, masyarakat desa juga pastinya menginginkan sebuah

pelayanan dari pemerintah desa yang maksimal dan baik atau ramah Salah satunya

yaitu penyediaan air bersih untuk masyarakat desa hal tersebut dilakukan agar

masyarakat desa Kubu Kandang tidak lagi menggunakan air yang kurang layak

dikonsumsi Pemerintah desa Kaliburu juga mempunyai perhatian dalam

pengembangan prasarana dan sarana air bersih “Dalam upaya mempercepat

pencapaian akses air bersih dan sanitasi yang layak, pemerintah desa Kaliburu

telah menerbitkan sejumlah kebijakan yang mendukung upaya percepatan

pembangunan air bersih Selain itu telah ditetapkan pula standar pelayanan

minimal bidang air bersih melalui peraturan menteri pekerjaan Umum No

14/PRT/M/2010 tentang standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang, serta pedoman penyusunan rencana aksi daerah”

55
2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam pemenuhan Air bersih di Dusun

Silamolo Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten

Donggala.

1) Partisipasi dalam proses merencanakan dan memutuskan

Tahap ini menyangkut perencanaan program pembangunan apa yang akan

dilaksanakan masyarakat yang terkait dengan kebutuhan utama masyarakat di

desa Kaliburu. partisipasi tergolong sedang dalam tahap proses dan

memutuskan pembangunan desa, dan dapat disimpulkan bahwa pemerintah

desa telah membahas tentang perencanaan dan memutuskan terlebih dahulu

tentang pembangunan bak air bersih kepada RT dan RW, musyawarah

bersama.

2) Partisipasi dalam pelaksanaan

Tahap ini dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam

memberi kontribusi guna menunjang terhadap pelaksanaan pembangunan

Baka Air Bersih Desa.

3) Partisipasi Dalam Memanfaatan Hasil

Partisipasi dalam tahap ini menyangkut untuk kepentingan dan

kesejahteraan bersama anggota masyarakat. Sebab itu, anggota masyarakat

berhak berpartisipasi dalam menikmati setiap usaha bersama yang ada.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa berdasarkan wawancara

sudah ada karena pembangunan yang dibangun sesuai diperuntukan

masyarakat, untuk partisipasi dalam memanfaatkan hasil pembangunan sudah

dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

56
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Khayan and Kasjono, H. S. 2011.Teknologi Pengolahan Air Minum.

Edisi Pert. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Agung Raharjo. (2009). Buku Kantong Sosiologi SMA IPS. Yogyakarta : Pustaka

Widyatama.

Abdilah 2011. Gotong Royong Cermin Budaya Bangsa Dalam Arus

Globalisasi.Yogyakarta.

Ahmadi, A. (2009). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative Research for Education:

AnIntroduction to Theories and Methods.

Baihakki, 2003, Prioritas Peningkatan Kapasitas Pelayanan PDAM

KotaPalembang, Tesis Program Magister Teknik Pembangunan Wilayah

danKota, Universitas Diponegoro, Semarang.

Darmasetiawan, Martin. 2001. Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan

Air.Yayasan Suryono. Bandung.

Dwiyanto Agus. 2011. Manajemen Pelayanan Publik, Gadjah Mada

UniversityPress.Yogyakarta.

Dwi Narwoko, J dan Suyanto. 2013.Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan.

Jakarta : Kencana.

Dalam Imam Gunawan. 2014. Metode penelitian kualitatif: Teori dan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara.

57
Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Petunjuk Praktis Perencanaan

Pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan, Direktorat Jendral

Cipta karya, Jakarta.

EmileDurkheim, 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi

Sosiologi Pendidikan, Jakarta:Erlangga.

Friedman, M. Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.

Jakarta : EGC.

Graham . Kinloch. (2005).Perkembangan Paradigma Utama Teori

Sosiologi.Bandung.

George Ritzer(2012). Teori Sosial Klasik. Edisi Ke-8. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hassan Shadily,1993 Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: PT

RinekaCipta.

Hardini, Ari, 2003, Studi Pelayanan Air Bersih di Kecamatan Pademangan,

JakartaUtara, Tugas Akhir, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Hidayat, (2021). Menyusun Instrumen Penelitian & Uji ValiditasReliabilitas.

Health Books Publishing.

Irawan D, Handi. 2002. Sepuluh Prinsip Keputusan Pelanggan. Cetakan pertama.

Jakarta : Elexmedia Komputindo.

John Scott, 2012.Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi,

Yogyakarta: PustakaPelajar.

58
Johnson, D. P. 1994. Teori Sosiologi klasik dan modern. Jakarta.Koentjaraningrat,

Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009.Martono.

Nanang(2012).SosiologiPerubahan Sosial.Jakarta

PipJones,(2009).PengantarTeori-TeoriSosial.JakartaProf. Dr.Damsar(2004).

PengantarTeoriSosiologi. Jakarta

Kiki Dwi Jayanti. 2016. Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Bersih Untuk

Kawasan Timur Dari Reservoir Ipa Jurug Pdam Surakarta Proyeksi Tahun

2026. Surakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Lexy. J. Moleong. 2000.Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Posdayakarya.

Nasution, 1996. Manajemen Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Raharjo. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Air Bersih

di Kota Rembang, Tesis Program Magister Teknik Pembangunan Wilayah

dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang.

Syarifin pipin, 2010, Pemerintahan Daerah Di Indonesi, Pustaka Setia. Bandung

Sutrisno, C. Totok. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta :

Jakarta.

Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sutrisno, E. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Jakarta.

Hidayat, R. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis . Pengertian Website.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas, Gramedia.

59
Utari, D. Purwanti, A., & Prawironegoro, D. (2016). Akuntansi Manajemen. Jawa

barat: Mitra Wacana Media.

Ulfa Nimalia, 2019. Identifikasi Permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum,

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

ZulkarnainNasution. 2009.

SolidaritasSosialdanPartisipasiMasyarakatDesaTransisi,SuatuTinjauan

Sosiologis.Surabaya: UMMPress.

B. JURNAL

Agus Yunanto. 2007. Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Ketersediaan Air

BersihIpa Sumur Dalam Banjarsari PDAM Kota Surakarta Terhadap

Jumlah Pelanggan. Surakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dwiati Wismarini dan Dewi Handayani Untari Ningsih. 2010.Analisis

SistemDrainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi dalam

MembantuPengambilanKeputusanbagiPenangananBanjirhal41.

Moegijantoro, 1996. Air Untuk Kehidupan Manusia, Majalah Air Minum. edisi

No. 85 / th. XXV Oktober 2001.

Silalahi, M. D. 2002. Optimalisasi Sarana Yuridis Sebagai Upaya Menumbuhkan

Masyarakat Sadar Urgensi Sumber Daya Air (SDA). Majalah Air Minum,

edisi No. 97 / th. XXIII Desember 2002.

60

Anda mungkin juga menyukai