Anda di halaman 1dari 83

KESADARAN MASYARAKAT PASAR MASOMBA

TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM


RANGKA MENSUKSESKAN KOTA PALU
SEBAGAI KOTA ADIPURA

FREWITS YULAN TAMSUR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
KESADARAN MASYARAKAT PASAR MASOMBA
TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM
RANGKA MENSUKSESKAN KOTA PALU
SEBAGAI KOTA ADIPURA

Oleh

FREWITS YULAN TAMSUR


A 351 16 007

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023

ii
iii
iv
v
ABSTRAK

Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran kesadaran


masyarakat dan upaya-upaya apa yang dapat dilakukan dalam rangka
menukseskan Kota Palu sebagai Kota Adipura di wilayah Pasar Masomba.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di pasar Masomba yang
berjumlah 400 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus slovin dengan
jumlah sampel sebanyak 40 orang. Teknik penarikan data meliputi angket,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar
masyarakat Pasar Masomba memiliki kesadaran yang baik terkait kebersihan
lingkungan dengan persentase 86,56%. Upaya-upaya yang perlu dilakukan
adalah menjalin Kerjasama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan-
kebijakan yang mendukung terlaksananya program Adipura melalui edukasi
kepada masyarakat.

Kata Kunci: Kesadaran, Kebersihan Lingkungan, Adipura.

vi
ABSTRACT

The problem in this study is how to describe public awareness and what efforts
can be made in order to make Palu City a success as an Adipura City in the
Masomba Market area. This research is a qualitative research with a descriptive
approach. The population in this study were all people in the Masomba market,
totaling 400 people. Determination of the sample using the slovin formula with a
total sample of 40 people. Data collection techniques include questionnaires,
interviews, and documentation. The results of this study indicate that most of the
Masomba Market Community has good awareness regarding environmental
cleanliness with a percentage of 86.56%. Efforts that need to be made are
establishing cooperation with the government to make policies that support the
implementation of the Adipura program through educating the public.

Keywords: Awareness, Environmental Cleanliness, Adipura.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengaruniakan berkat

kasih sayang-Nya sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan hasil ini

yang berjudul “Kesadaran Masyarakat Pasar Masomba Terhadap Kebersihan

Lingkungan Dalam Rangka Mensukseskan Kota Palu Sebagai Kota Adipura”.

Penulis sadar bahwa segala bentuk kesulitan, kemudahan, senang, dan duka

merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini, yang semuanya itu

kita patut syukuri sehingga penulis dapat mengatasinya. Penulis menyadari

bahwa karya tulis dalam bentuk skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk

itu penulis mohon saran dan kritikan dari semua pihak untuk menyempurnakan

skripsi ini. Selama penulisan skripsi ini banyak pihak yang memberikan bantuan

kepada penulis terutama berbagai hal yang berkaitan dengan judul skripsi.

Berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak khususnya kedua orang

tua terkasih yaitu Ayahanda Yermis Tamsur, ibunda Yasni, serta kakak Ferdi

Yanto Tamsur, Uchy Yolanda Tamsur, dan adik tercinta Suliana tamsur untuk

semua yang telah dilakukan demi penulis dan terima kasih atas setiap cinta yang

terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi setiap langkah penulis.

Semoga Tuhan, membalas setiap jerih payah yang diberikan untuk penulis.

Dengan kerendahan hati penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan

bantuan yang sangat berarti dalam penulisan skripsi khususnya kepada:

viii
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Amar, ST.,MT.,IPU.,ASEAN Eng Rektor Universitas

Tadulako Palu, yang telah memberikan saya kesempatan untuk menempuh

pendidikan di kampus tercinta ini.

2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd, M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang telah

menetapkan kebijakan-kebijakan demi kelancaran dalam proses

perkuliahan.

4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd, M.Ed, Ph.D Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Tadulako

5. Bapak Dr. Iskandar, M.Hum Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

6. Ibu Dr. Nuraedah, S.Pd, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial FKIP Universitas Tadulako yang senantiasa membantu dalam

penyelesaian administrasi dari awal hingga akhir penelitian dan

penyelesaian studi.

7. Bapak Iwan Alim Saputra, S.Pd, M.Sc Koordinator Program Studi

Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako yang telah banyak

memberikan nasehat, dukungan serta masukan selama menjadi mahasiswa

pada Program Studi Pendidikan Geografi.

ix
8. Ibu Dr. Widyastuti, S.Si, M.Si selaku penguji utama yang sudah banyak

memberikan masukan, kritikan dan saran yang sifatnya membangun.

9. Ibu Amalia Novarita, S.Pd, M.Pd selaku sekretaris penguji yang juga telah

banyak memberikan masukan dan saran.

10. Bapak Khairurraziq, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing skripsi saya dengan

judul Kesadaran Masyarakat Pasar Masomba Terhadap Kebersihan

Lingkungan Dalam Rangka Mensukseskan Kota Palu Sebagai Kota

Adipura.

11. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang telah

tulus mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

selama duduk di bangku kuliah.

12. Operator Program Studi Pendidikan Geografi yang telah banyak membantu

dalam pengurusan berkas dan administrasi selama perkuliahan.

13. Bapak dan Ibu Staf Pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako.

14. Bapak Irwan selaku kepala Petugas Pasar Masomba yang telah memberikan

kesempatan untuk saya melaksanakan penelitian di wilayah Pasar Msomba

Palu guna menyelesaikan tugas akhir skripsi.

15. Kepada Fransiska yang telah menjadi teman, sahabat, saudara, dan penolong

yang selalu mendukung dan menemani selama proses perkuliahan dari

semester 3 sampai pada penyelesaian skripsi ini.

x
16. Kepada teman-temanku tercinta selama kuliah. Kristian Alrois Ranuntu

S.Pd, Satria Aditama Nelwan , Dwi Imran, Vichy Sutriyadi Lapanda yang

banyak memberikan bantuan, dukungan, semangat serta motivasi selama

pelaksanaan penelitian.

17. Kepada teman-teman kaum muda Gereja Pantekosta Tabernakel Kristus

Kasih Palu yang senantiasa membantu dan memberikan pertolongan selama

saya berada di Palu dari awal Perkuliahan sampai pada selesainya proses

perkuliahan di Universitas Tadulako.

18. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2016 “Geo-

Education 16” yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang begitu banyak

memberikan kesan selama perkuliahan dan praktikum.

19. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

diucapkan banyak-banyak terimakasih.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penyusunan ini,

maka penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan. Semoga semua pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini senantiasa mendapat berkat dari Tuhan.

Aamiin.

Palu, Juni 2023


Penulis

xi
Frewits Yulan Tamsur
NIM:A35116007

xii
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN............................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK.................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4
1.5 Batasan Penelitian ............................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ................................ 6
2.1 Penelitian Relevan ........................................................................................... 6
2.2 Kajian Putaka ................................................................................................ 11
2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 20
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 20
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................................... 20
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 20
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 22
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 23
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 26

xiii
4.1 Gambaran Umum Pasar Masomba ................................................................. 26
4.2 Hasil Penelitian.............................................................................................. 26
4.3 Pembahasan ................................................................................................... 40
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 48
LAMPIRAN ................................................................................................................. 50

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Usia ........................................................ 27


Tabel 4.2 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan ................................. 28
Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin ......................................... 28
Tabel 4.4 Distribusi Responden menurut Aktifitas di Pasar Masomba..................... 29
Tabel 4.5 Pengetahuan Masyarakat Pasar Masomba tentang Kebersihan Lingkungan
sangat Penting untuk Keberlangsungan Hidup Manusia .......................... 30
Tabel 4.6 Kesadaran Bahwa Kerusakan Lingkungan dapat Berdampak Negatif bagi
Kesehatan Manusia................................................................................. 31
Tabel 4.7 Kesadaran Bahwa Kebersihan Lingkungan Tanggungjawab Manusia ...... 31
Tabel 4.8 Kebersihan Lingkungan Pasar dapat Mencegah Penyebaran Penyakit ...... 32
Tabel 4.9 Gaya Hidup Mendukung Kebersihan Lingkungan ................................... 32
Tabel 4.10 Perilaku Menjanga Kebersihan Lingkungan melindungi kehidupan
Manusia ................................................................................................. 33
Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan kebersihan lingkungan ............... 35
Tabel 4.12 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan Fasilitas Pengelolaan Sampah .... 36
Tabel 4.13 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan kondisi fisik lingkungan perkotaan
dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan .................................. 37

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 18
Gambar 3.1 Peta Admnistrasi Kawasan Masomba ........................................ 19
Gambar 4.1 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Kebersihan Jalan dan
Trotoar .................................................................................... 34
Gambar 4.2 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Ketersedian Tempat
Sampah ................................................................................... 35
Gambar 4.3 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Kebersihan Toilet .......... 36

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Master Tabel

2. Instrumen Penelitian

3. Daftar Angket Penelitian

4. Daftar Wawancara

5. Dokumentasi Penelitian

6. SK Pembimbing

7. SK Penguji

8. SK Jurnal

9. Surat Izin Penelitian

10. Surat balasan penelitian

11. Surat keaslian tulisan

12. Biodata Penulis

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang penduduknya terbesar keempat di dunia

dengan jumlah penduduk 272.229.372 jiwa pada tahun 2021 (Dirjen Dukcapil

Kemendagri, 2021), jumlah penduduk ini terus bertambah setiap tahunnya

menyebabkan berbagai masalah salah satunya persolan kebersihan. Lingkungan

merupakan tempat tinggal makhluk hidup manusia, tumbuhan dan binatang.

Lingkungan hidup yang bersih dan nyaman merupakan keinginan dari makhluk

hidup. Akan tetapi, untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, nyaman

dan terhindar dari berbagai macam penyakit membutuhkan pengelolaan yang baik

dari makhluk hidup itu sendiri, khususnya manusia sebagai makhluk yang bisa

berfikir.

Permasalahan lingkungan adalah faktor yang merugikan dari aktivitas

manusia bagi lingkungan biofisik. Enviromentalisme, adalah sebuah gerakan

sosial dan lingkungan yang ada sejak tahun 1960, yang berfokus pada penempatan

masalah lingkungan melalui edukasi, advokasi, serta aktivisme. Masalah

lingkungan saat ini yang mendominasi adalah polusi udara, berubahnya iklim,

permasalahan sampah serta lenyapnya sumber daya alam yang ada. Gerakan

konservasi berusaha memproteksi spesies yang terancam dan memproteksi habitat

alami yang ada nilainya secara ekologis.

Penataan lingkungan yang tidak baik dan pengelolaan lingkungan hidup

yang tidak teratur berakibat timbulnya berbagai masalah seperti banjir, tanah

1
longsor, dan bencana alam lainya. Sedangkan penataan lingkungan yang baik

akan menghasilkan lingkungan yang bersih, teratur dan bisa meningkatkan

pelestarian lingkungan itu sendiri. Untuk itu perlu adanya peran serta masyarakat

dalam memelihara lingkungan sekitarnya yang akan mempengaruhi terjadinya

perubahan lingkungan disekitarnya.

Menurut data dari DLH Kota Palu, volume sampah di Kota Palu mencapai

±103 per hari. Sampah tersebut berasal dari sampah masyarakat umumnya dan

sampah pasar yang berasal dari Pasar Inpres dan pasar Masomba yang ada di Kota

Palu. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, sampah Pasar

Masomba di Kota Palu hampir mencapai 85.1 m3/hari. Salah satu permasalahan

sampah pasar, selain jumlahnya yang relatif banyak serta mempunyai

permasalahan tersendiri, keadaan ini terjadi di Pasar Masomba Kota Palu sebagai

salah satu wadah perekonomian, aktivitas yang ada baik jual beli dari pedagang ke

komsumen atau dari pedagang ke pedagang secara tidak langsung menyebabkan

timbunan sampah. Pasar umum memliki jenis sumber sampah yang lebih banyak

dibandingkan pasar khusus, jenis barang yang diperjual belikan dalam suatu pasar

mempengaruhi volume serta sifat sampah yang dihasilkan. Sampah pasar

memiliki karakteristik khas, volumenya besar, kadar air tinggi, serta mudah

membusuk (DLH Kota Palu, 2021).

Indonesia dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

membuat program Adipura, penghargaan Adipura ini diberikan bagi kota-kota di

Indonesia yang mampu meningkatkan kebersihan kotanya. Munculnya program

ini dilatar belakangi oleh permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi di

2
Indonesia yang secara umum meliputi tiga hal pokok, yaitu kualitas hidup yang

cenderung menurun, termasuk lingkungan hidup perkotaan seperti masalah

kebersihan, ketersediaan ruang terbuka hijau dan ruang publik, pencemaran udara

dan air.

Program adipura merupakan salah satu program pemerintah pusat, program

ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk

mewujudkan kota ‘bersih dan teduh’ (clean and greeen city) dengan menerapkan

prinsip good governance. Program Adipura ini bertujuan mewujudkan masyarakat

sehat, lingkungan hidup bersih serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Pemerintah Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah menggencarkan

kegiatan pembersihan lingkungan hingga di tingkat kelurahan dalam upaya

meraih penghargaan Adipura tahun 2023. Program adipura merupakan jembatan

untuk mengubah dan memperbaiki tatanan Kota Palu menjadi lebih bersih, indah

dan rapi. Program Adipura akan terlaksana dengan baik apabila ditunjang dengan

partisipasi dan kesadaran dari seluruh elemen Pemerintah Daerah serta masyarakat

dalam pengelolaan lingkungan tersebut. Kerja sama yang baik antara pemerintah

daerah dengan masyarakat serta instansi terkait haruslah saling

berkesinambungan. Dengan adanya kerjasama yang saling berkesinambungan

maka akan tercipta sebuah tatanan kota yang bersih, indah, dan rapi sebagaimana

yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut Penulis memandang untuk meneliti

lebih lanjut tentang kesadaran masyarakat Pasar Masomba terhadap kebersihan

lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota adipura.

3
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka Penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran kesadaran masyarakat Pasar Masomba terhadap

kebersihan lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota

adipura?

2) Apa saja upaya-upaya yang dilakukan masyarakat Pasar Masomba terhadap

kebersihan lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota

adipura?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) Tingkat kesadaran masyarakat Pasar Masomba terhadap kebersihan

lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota adipura.

2) Upaya yang dilakukan masyarakat Pasar Masomba terhadap kebersihan

lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota adipura.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, sebagai berikut:

1) Bagi masyarakat di wilayah Pasar Masomba, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan masukan dan menambah pengetahuan terhadap

kebersihan lingkungan di Wilayah Pasar Masomba untuk mewujudkan kota

Palu sebagai kota adipura.

2) Bagi Mahasiswa, penelitian ini dapat memberikan referensi dan bahan

kajian untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya kesadaran

4
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam rangka

mensukseskan Kota Palu sebagai kota adipura.

3) Bagi Penulis, penelitian ini meningkatkan kemampuan dan pengetahuan

Penulis dalam membuat karya tulis ilmiah. Selain itu penelitian ini juga

memperkaya wawasan Penulis untuk meningkatkan kesadaran dalam

menjaga kebersihan lingkungan.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun untuk memperjelas dari batasan istilah, sebagai berikut:

1) Kesadaran masyarakat adalah sikap dan perasaan sadar yang dialami

masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan di wilayah Pasar

Masomba untuk mensukseskan Kota Palu sebagai kota adipura.

2) Kebersihan lingkungan adalah keadaan lingkungan yang bebas dari sampah

di wilayah aktifitas masyarakat di Pasar Masomba Kota Palu.

3) Adipura adalah penghargaan yang diberikan terhadap Kabupaten/Kota yang

dinyatakan berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup perkotaan sebagai

kota terbersih dan teduh.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Relevan

Penulis mengkaji beberapa penelitian dan menemukan penelitian yang

relevan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

2.1.1 Peranan Masyarakat Dalam Meningkatkan Lingkungan Yang Sehat Di

Kecamatan Medan Amplas Tahun 2019

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan masyarakat dalam

meningkatkan lingkungan yang sehat di Kecamatan Medan Amplas. Penelitian

yang dilakukan adalah penelitian hukum yang bersifat deskriptif analisis dengan

melakukan wawancara dan data sekunder dengan mengolah data dari bahan

hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, dan juga

penelitian ini mengelola data yang ada dengan menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Peran masyarakat dalam hal ini adalah

lebih kepada fungsi pengaturan atau legislasi karena keterwakilannya di dalam

lembaga perwakilan akan menentukan perundangundangan atau peraturan-

peraturan yang akan dibuat. Ikut melakukan pengawasan terhadap pembuatan

Undang-Undang, Rancangan Undang-Undang atau Peraturan mengenai

lingkungan hidup yang memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup.

Kebersihan lingkungan sangat relevan dengan peran masyarakat dalam

menjaga kebersihannya yang juga dituntut oleh pemerintah setempat. Oleh

karenanya, masyarakat seharusnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan

6
lingkungan dan menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan lingkungan (Desky,

2019)

2.1.2 Kepedulian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi terhadap

Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan Kantor Jurusan Pendidikan IPS

Tahun 2017

Permasalahan penelitian ini adalah masih banyak mahasiswa program

studi (Prodi) yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan dan ketertiban

lingkungan di Kantor jurusan IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat

gambaran kepdulian mahasiswa terhadap Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan

Kantor Jurusan Pendidikan IPS. Populasi dalam penlitian ini berjumlah 530 orang.

Dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan

jumlah sampel adal 53 orang, diambil dari 10% populasi.

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar mahasiswa Prodi Pendidikan

Geografi dengan presentase 45% mahasiswa kurang peduli terhadap kebersihan

dan ketertiban lingkungan Kantor Jurusan IPS. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kepedulian tersebut adalah faktor ajakan berupa perhatian dan pemberian sanksi

bagi mahasiswa yang tidak memerdulikan keadaan kebersihan lingkungan sekitar

(Ranuntu, 2017).

2.1.3 Sikap Sadar Lingkungan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Tahun

2013

Permasalahan Penelitian adalah masih ada sebagian mahasiswa belum

mempunyai sikap sadar lingkungan seperti belum membuang sampah pada

tempatnya, mahasiswa masih menginjak tanaman kampus, masih membiarkan

7
lampu menyala yang tidak digunakan, ketika adanya acara tentang pembuatan alat

peraga pembelajaran dari daur ulang kertas mahasiswa yang ikut hanya sedikit.

Berhubungan dengan hal tersebut Peneliti meneliti tentang Sikap Sadar

Lingkungan Pendidikan Geografi. Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui

sikap terhadap perlindungan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan Geografi,

2) mengetahui sikap terhadap pengawetan lingkungan kampus mahasiswa

pendidikan Geografi, 3) mengetahui sikap terhadap pemanfaatan lingkungan

kampus mahasiswa pendidikan Geografi.

Populasi mahasiswa pendidikan Geografi sebanyak 197 mahasiswa, teknik

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan karakteristik

mahasiswa angkatan 2006-2010 yang telah mengambil PKLH yaitu sejumlah 50

mahasiswa. Variabel dalam Penelitian adalah sikap terhadap perlindungan,

pengawetan dan pemanfaatan lingkungan kampus mahasiswa pendidikan

Geografi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase.

Hasil Penelitian menunjukkan sebanyak 90% mahasiswa pendidikan

Geografi dalam kategori baik dalam bersikap sadar terhadap kampus. Mahasiswa

mempunyai sikap terhadap perlindungan lingkungan seperti pandangan, perasaan

dan usaha untuk melakukan penanaman pohon dan untuk mengikuti seminar

dalam rangka perlindungan lingkungan di kampus. Mahasiswa mempunyai sikap

terhadap pengawetan lingkungan seperti mempunyai pandangan, perasaan dan

kecenderungan tindakan terhadap pengelolaan sampah, pengurangan pengggunaan

kertas dan hemat energi listrik di kampus. Mahasiswa mempunyai sikap terhadap

pemanfaatan lingkungan secara lestari seperti mempunyai pandangan, perasaan

8
dan kecenderungan tindakan terhadap daur ulang sampah, kompos, pemanfaatan

barang bekas di kampus, (Suciati 2013).

9
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Komponen Ranuntu, 2017 Desky, 2019 Suciati, 2013 Frewit Yulan Tamsur, 2023
Judul Kepedulian Mahasiswa Peranan Masyarakat Dalam Sikap Sadar Lingkungan Kesadaran Masyarakat Pasar
Penelitian Prohram Studi Pendidikan Meningkatkan Lingkungan Yang Sehat Mahasiswa Jurusan Masomba Terhadap
Geografi terhadap Di Kecamatan Medan Amplas Pendidikan Geografi Kebersihan Lingkungan
Kebersihan dan Ketertiban dalam Rangka Mensukseskan
Lingkungan Kantor Jurusan Kota Palu Sebagai Kota
Pendidikan IPS Adipura
Subjek 53 Orang Mahasiswa Petugas kecamatan Medan Amlas 50 Orang Mahasiswa Masyarakat wilayah Pasar
Penelitian Program Studi Pendidikan sebagai informan Pendidikan Geografi Masomba Kota Palu sebagai
Geografi informan dalam pengambilan
data
Jenis Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskripsi Kuantitatif Deskriptif Kualitatif
Penelitian
Penarikan Angket, Wawancara dan Wawancara dan data sekunder dari Angket Angket, Wawancara dan
Data Dokumentasi Kecamatan Dokumentasi
Hasil Hasil penelitian ini Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan
Penelitian menunjukan sebagian besar Peran masyarakat dalam hal ini adalah Menunjukkan sebanyak 90% bawa kesadaran masyarakat
Mahasiswa Program Studi lebih kepada fungsi pengaturan atau mahasiswa Pendidikan Pasar Masomba terhadap
Pendidikan Geografi kurang legislasi karena keterwakilannya di Geografi dalam kategori baik kebersihan lingkungan dalam
peduli terhadap kebersihan dalam lembaga perwakilan akan dalam bersikap sadar rangka mensukseskan Kota
dan ketertiban lingkungan menentukan perundang-undangan atau terhadap lingkungan kampus Palu sebagai kota Adipura
dengan presentase 45%. peraturan-peraturan yang akan dibuat. berada pada kategori baik
Faktor-faktor yang Kebersihan lingkungan sangat relevan dengan rerata 86,56%
mempengaruhi kebersihan dengan peran masyarakat dalam
lingkungan yakni kurangnya menjaga kebersihannya yang juga
sanksi tegas bagi pelaku. dituntut oleh pemerintah setempat.

10
2.2 Kajian Putaka

2.2.1. Masyarakat

Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab “syarakat: yang berarti ikut serta,

berpartisipasi, atau “musyarakat” yang berarti saling bergaul. dalam bahasa

Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata latin “

socius”, “berarti kawan“ (Koentrojoningrat, 1980). Abdul Syani (1987), bahwa

masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama,

kemudian menjadi masyarakat, yang artinya antara inividu satu dengan yang lain

saling berhubungan atau saling melengkapi satu sama lain dan saling

mempengaruhi dan mendapatkan kesepakatan menjadi masyarakat. (Basrowi,

2005).

Masyarakat disebut juga kelompok orang yang mempunyai kebudayaan

yang sama atau setidaknya mempunyai sebuah kebudayaan yang sama yang dapat

dibedakan dari kelompok lain dan yang tinggal satu daerah wilayah tertentu,

mempunyai perasaan akan adanya persatuan di antara anggota-anggotanya dan

menganggap diri mereka suatu kesatuan yang berbeda dari yang lainnya.

2.2.2. Kesadaran Masyarakat

a. Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat terdiri dari dua kata, yaitu kesadaran dan

masyarakat. Kesadaran menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu ingat

akan dirinya (KBBI, 2022). Secara harfiah kata “kesadaran” berasal dari kata

“sadar”, yang berarti insyaf, merasa, tahu dan mengerti. Jadi, kesadaran adalah

11
keinsyafan atau merasa mengerti atau memahami segala sesuatu. Berbicara

mengenai masalah kesadaran berarti tidak akan terlepas dari masalah psikis.

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang

dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan

tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat merupakan suatu

bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga

menghasilkan suatu adat istiadat (Soerjono, 2007).

Sehubungan dengan penelitian ini, maka yang dimaksudkan dengan

kesadaran masyarakat adalah kesadaran masyarakat dalam kaitannya dengan

perlindungan dan pengelolaan sampah. Dengan demikian, kesadaran yang

dimaksudkan dalam hal ini adalah kesadaran hukum masyarakat dalam

mentaati ketentuan hukum yang mengatur tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup, khususnya peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan pengelolaan dan penanganan sampah.

Melihat pengertian di atas, maka kesadaran merupakan sikap/perilaku

mengetahui atau mengerti dan taat pada aturan serta ketentuan perundang-

undangan yang ada. Selain itu juga, kesadaran dapat diartikan sebagai sikap

atau perilaku mengetahui atau mengerti dan taat pada ketentuan hukum yang

mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, khususnya

ketentuan hukum yang tentang pengelolaan dan penanganan sampah.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa kesadaran

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan adalah kondisi dimana terciptanya

ketaatan masyarakat secara suka rela dalam mematuhi dan menjaga kebersihan

12
lingkungan yang didukung oleh pengetahuan dan motivasi masyarakat dalam

meujudkan kota Palu sebagai kota Adi Pura.

2.2.3. Kebersihan Lingkungan

a. Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan

Pengertian dan paham apa yang kita miliki harus praktekan dengan

dengan menjaga lingkungan hidup, karena dengan sadar dan menjaga, kita

bisa memperoleh kehidupan yang baik (Mohamad Soerjani, 2007:29)

Susanti dalam artikelnya “Kesadaran Manusia Terhadap Lingkungan”

pada kenyataanya manusia kurang menyadari arti pentingnya lingkungan

terhadap kelangsungan hidup. Manusialah yang kurang menyadari kesadaran

akan lingkungan. Karna memang manusialah yang menjaga dan melestarikan

lingkungan itu sendiri dan manusia kurang menyadari perilakunya terhadap

lingkungan.

Menurut Susanti (2014) ada tiga faktor yang mempengaruhi kesadaran

Lingkungan, antara lain:

1. Faktor Pengetahuan

Ketidaktahuan disini, masyarakat kurang mengerti arti pentingnya

lingkungan terhadap kelangsungan hidup. Perlu adanya penanaman

kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup, dan masyarakat

kurang menegerti menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Untuk

mengetahui gambaran pengetahuan kesadaran masyarakat tentang

kebersihan lingkungan dikategorikan sebagai berikut:

a. Baik: apabila persentase jawaban benar 76%-100%

13
b. Cukup: apabila persentase jawaban benar 56%-75%

c. Kurang: apabila persentase jawaban benar kurang dari 56%

(Arikunto, 2015).

2. Faktor Kemanusiaan

Faktor kemanusiaan juga berdampak besar terhadap lingkungan hidup di

sekitar kita sebab manusia bisa menjadi yang bisa menjaga atau

sebaliknya sebagai perusak lingkungan. Baik dan buruknya suatu

lingkungan tergantung dari manusia itu sendiri.

3. Faktor Gaya Hidup

IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang menjadi salah satu yang

mempengaruhi perilaku manusia. Ilmu pengetahuan berperan besar

mempengaruhi gaya hidup manusia termasuk dalam hal kesadaran

lingkungan hidup. IPTEK dapat mempengaruhi manusia dalam waktu

singkat dan cepat, misalnya dalam berpakian dan meniru orang-orang

barat. Jadi IPTEK berperan besar mengeksploitasi lingkungan sekitar

mereka misalnya penggundulan hutan yang digunakan sebagai tempat

pemukiman, rumah, penyempitan lahan resapan air, dan lain sebagainya.

2.2.4. Adipura

Program Adipura merupakan salah satu program dari Kementrian

Lingkungan Hidup yang telah dilaksanakan sejak tahun 1986. Kemudian

dengan adanya krisis pemerintahan pada tahun 1998 program Adipura ini

sempat terhenti pelaksanaannya. Baru tanggal 5 Juni 2002, program ini

dicanangkan kembali di Denpasar, Bali. Dan mulai tahun 2006/2007

14
semua Kota diwajibkan mengikuti penilaian Adipura (Nurhidayatillah,

2013).

Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang

berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan Lingkungan Hidup perkotaan

Dalam program Adipura terdapat dua indikator pokok yaitu: 1). Kondisi

fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota dan

2). Pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi instruksi,

manajemen, dan daya tanggap (Nurhidayatillah, 2013).

Pelaksanaan Program Adipura mengacu kepada Visi Kementerian

Lingkungan Hidup yaitu terwujudnya perbaikan kualitas fungsi

lingkungan hidup melalui Kementerian Lingkungan Hidup sebagai

institusi yang handal dan proaktif dalam mewujudkan pembangunan

berkelanjutan melalui kepemerintahan yang baik dibidang lingkungan

(good enviromental governance) guna peningkatkan kesejahteraan rakyat

Indonesia.

Tujuan dilaksanakan Program Adipura adalah untuk mendorong

pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan kota yang

berwawasan lingkungan dengan membangun partisipasi aktif pemerintah

daerah dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perkotaan.

Sehingga dengan adanya program Adipura ini diharapkan kebersihan,

keindahan, serta tata kota yang indah dapat dilaksanakan sebagai bentuk

kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan memelihara

lingkungannya.

15
Adapun dasar hukum pelaksanaan piala Adipura saat ini mengacu

pada ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia Nomor P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adipura.

Pemberian penghargaan Adipura tahun 2022 diselenggarakan di

Gedung Manggala Wana Bakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (KLHK), Jakarta, Selasa 28 Februari 2023. Penilaian Adipura

tahun ini dilaksanakan terhadap 258 kabupaten/kota atau 50,2 persen dari

total 514 kabupaten/kota di Indonesia. Namun sungguh disayangkan Kota

Palu, Sulawesi Tengah, belum berhasil meraih Adipura 2022. Bahkan tak

satupun daerah di Sulawesi Tengah meraih penghargaan tertinggi dari

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu.

Penilaian Adipura juga dijalankan dengan mengedepankan kaidah

good governance, yakni proses monitoring dan evaluasi secara obyektif

sesuai dengan peraturan serta kebijakan yang berlaku. Penghargaan

tertinggi, yakni Adipura Kencana, diraih oleh lima kabupaten/kota yang

terdiri dari tiga peraih kategori kota sedang, satu kota besar, dan satu kota

metropolitan.

Peraih Adipura Kencana untuk kategori kota sedang adalah

Bontang, Jepara, dan Bitung. Sementara untuk kategori kota besar adalah

Balikpapan dan untuk kota metropolitan adalah Surabaya. Selain itu,

penghargaan kategori Adipura diraih oleh 80 kabupaten/kota. Kemudian

empat kabupaten/kota juga meraih penghargaan kategori Plakat Adipura

16
sebagai lokasi tematik dengan kondisi pengelolaan sampah terbaik.

Sementara kategori Sertifikat Adipura diberikan kepada 61 kabupaten/kota

karena dinilai memiliki upaya yang baik atas kinerja dalam pengelolaan

sampah dari sumbernya.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kebersihan lingkungan dapat terwujud dengan meningkatkan kesadaran

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan adalah dengan cara membuat

masyarakat sadar bahwa pentingnya menjaga keseimbangan alam yang bertujuan

untuk menjaga, menyelamatkan dan meningkatkan kualitas lingkungan untuk

meminimalisir dampak yang ditimbulkan seperti pencemaran lingkungan

(Irmawati, 2021). Kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kebersihan

lingkungan berpengaruh besar terhadap kesehatan, karena kebersihan adalah hal

mutlak yang dibutuhkan oleh setiap orang yang tinggal di dalam lingkungan

hidup.

Kebersihan lingkungan guna mendukung progran Adipura tahun 2023 di

wilayah Pasar Masomba sangat bergantung pada peran serta masayarakat yang

ada di wilayah Pasar Masomba. Kesadaran masyarakat akan kebersihan

lingkungan di wilayah pasar menjadi salah satu factor penyebab lingkungan pasar

menjadi kurang bersih dan sehat. Upaya untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di wilayah Pasar Masomba, maka

perlu diketahui faktor-faktor penyebab kurangnya kesadaran masyarakat di

wilayah Pasar Masomba sehingga dapat dibuatkan alternatif pemecahan masalah

untuk mengatasi permasalah tersebut. Kebersihan lingkungan di wilayah Pasar

17
Masomba dapat terwujud bila masyarakat dan pengunjung sama-sama peduli

berpartisipasi dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan kebersihan di

lingkungan pasar. Dapat disimpulkan bahwa jika masyarakat mampu

menumbuhkan rasa peduli didalam dirinya untuk menciptakan lingkungan yang

bersih dalam rangka mensukseskan kota palu sebagai kota Adipura.

Pasar Masomba

Kesadaran Masyarakat/ Pedagang Pasar


Masomba

Lingkungan Bersih, dilihat dari indikator:


- Pengetahuan
-Kemanusiaan
- Gaya Hidup

Kota Palu Kota Adipura

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

18
19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Djam’an

Satori (2011) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena

peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat

dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini penulis berusaha

menggambarkan secara khusus hal-hal yang berhubungan masalah dalam

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan faktor-

faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat terhadap

kebersihan lingkungan sebagai upaya mensukseskan kota Palu sebagai kota

Adipura.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Sehubungan dengan judul penelitian tersebut, maka penlitian ini dilakukan

di wilayah Pasar Masomba Kota Palu. Penulis mengambil lokasi penelitian

tersebut karena kebersihan pasar merupakan salah satu indikator penilaian kota

adipura dari indikator pengelolaan lingkungan perkotaan. Penelitian ini telah

dilaksanakan selama bulan Juni 2023.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal dan berjualan

di wilayah Pasar Masomba Palu yang berjumlah ± 400 orang (BPS, 2020).

20
3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian kecil populasi yang digunakan dalam uji

untuk memperoleh informasi statistik mengenai keseluruhan populasi.

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2)

Keterangan: N = Populasi

n = Sampel

d = Tingkat kepercayaan ditetapkan (0,15)

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑2)

400
𝑛=
1 + 400(0,15)2

400
𝑛=
1 + 400 (0,0225)

400
𝑛=
1+ 9

400
𝑛=
10

𝑛 = 40

Jadi, besarnya sampel penelitian ini adalah 40 responden. Adapun teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental

sampling. Menurut Sugiyono (2018:124) Sampling Insidental/ Accidental

Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

orang yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

21
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data yang

diperoleh secara langsung dari masyarakat melalui wawancara, obsrvasi dan alat

lainya adalah data primer, sedangkaan data yang diperoleh dari bahan-bahan

kepustakaan disebut sebagai data sekunder (Subagyo, 1997)

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat dan petugas pasar di

wilayah Pasar Masomba Kota Palu.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan berikut ini:

3.5.1 Angket

Soehartono (2011;65) berpendapat bahwa angket adalah teknik

pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar

pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan dalam

instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertanyaan

terbuka yang jawabanya tidak disediakan sehingga responden bebas

menuliskan jawabannya sendiri dan pertanyaan tertutup yang jawabannya

sudah disediakan sehingga responden dapat menjawab dengan memberi

tanda pada jawaban yang sesuai dengan pilihannya sendiri. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

22
Pilihan jawaban angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert untuk

mengulur sikap atau pendapat seseorang atau sejumlah kelompok terhadap sebuah

fenomena sosial dimana jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif.

3.5.2 Wawancara

Bungin (2005) berpendapat bahwa wawancara atau interview adalah sebuah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

Wawancara digunakan untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang

mempengaruhi kesadaran masyarakat dalam mensukseskan programAdipura.

3.5.3 Dokumentasi Data

Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa dokumen meruakan rekaman

kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak, dapat berupa catatan anekdot, surat,

buku harian dan dokumen-dokumen. Dokumen kantor termasuk lembaran

internal, komunikasi bagi publik yang beragam, file petugas pasar, deskripsi

program, data kelurahan dan data statistik. Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data sekunder tentang objek penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi penulis dalam

mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang

terkumpul, sehingga tepatlah jika hubungn antara instrumen dengan data ini di

kemukakan dalam ungkapan: “Garbage tool garbage result”. Itulah sebabnya

23
menyusun instrumen bagi kegiatan penelitian merupakan langkah penting yang

harus dipahami betul-betul oleh peneliti (Arikunto, 2010).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar angket dengan

jenis angket tertutup dan wawancara. Angket dipakai untuk mendapatkan

informasi mengenai gambaran kesadaran masyarakat terhadap kebersihan

lingkungan, sedangkan wawancara dipakai untuk mendapatkan informasi

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap

kebersihan lingkungan di wilayah Pasar Masomba.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan peneliti.

Setelah data terkumpul kemudian dianalisis. Analisis data yang digunkan dalam

penelitian ini adalah menggunakan deskriptif kualitatif yaitu mengolah dan

menggambrkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan sesuaikan dengan

kenyataan yang didapatkan di lokasi penelitian. Setelah data diperoleh dari lokasi

penelitian dan sudah terkumpul kemudian dianalisis secara desskriptif dilakukan

dengan mengambil data yang diperoleh melalui pemberian angket dan wawancara

yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

3.7.1 Analisis Data Angket

Data angket yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan

persentase tiap jawaban responden. Dalam hal ini peneliti menggunakan distribusi

frekuensi, sebagaimana diuraikan berikut:


𝐹
P= 𝑥 100%
𝑁

24
Keterangan:

P = Persentase yang dicapai

F = Jumlah frekuensi jawaban

N = Jumlah ferkuensi jawaban tertinggi

Persentase jawaban yang telah didapatkan kemudian diinterpretasikan dalam

bentuk tabel dan selanjutnya diberikan narasi sesuai dengan yang ditemukan

dalam persentase jawaban.

25
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pasar Masomba

Pasar Masomba Palu adalah salah satu pasar rakyat di Kota Palu, Sulawesi

Tengah. Pasar tradisional ini berlokasi di Jl. Manimbaya, Tg. Dako No. 1 Palu (Jl.

Perempatan Tg. Dako No. 1 Palu) hingga Jl. Tanjung Satu Palu, Palu, Sulawesi

Tengah, Indonesia.

Pasar tradisional ini menjual berbagai produk kebutuhan pokok dan

sembako seperti seperti mencari beras Kota Palu, terigu, gula, garam, sayur

mayur, bawang, cabe, ikan, ayam, dan lainnya. Kelebihan pasar jenis tradisional

ini adalah produk-produk yang ada di jual dengan harga rakyat, sehingga

harganya murah bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pasar pada umumnya.

Di Pasar Masomba ini, penjual/ pedagang dan pembeli bisa saling tawar

menawar untuk mendapat kesepakatan harga yang menguntungkan bagi kedua

belah pihak. Pedagang biasa juga memberikan diskon/ promo atau potongan harga

pada pelanggannya. Pasar ini juga telah di modern kan oleh pemerintah setempat

agar nyaman untuk berbelanja dan jual beli (idalamat, 2023).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik responden yang diuraikan dalam hasil penelitian ini adalah,

karakteristik berdasarkan kelompok usia, karakteristik berdasarkan tingkat

Pendidikan responden, karakteristik berdasarkan jenis kelamin, karakteristik

berdasarkan jenis aktifitas di Pasar Masomba.

26
a. Umur

Karakteristik umur responden dalam penelitian ini dikelompokkan

berdasarkan klasifikasi umur menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(2009), yaitu 19-25 tahun (masa remaja akhir), 26-35 tahun (masa dewasa awal),

36-45 tahun (masa dewasa akhir), 46-55 tahun (masa lansia awal) dan 56-65

(masa lansia akhir). Berdasarkan hasil olahan data angket, dari 40 responden

pengelompokan usia, seperti yang ada pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Usia


No. Kelompok Usia Frekuensi %
1. < 20 Tahun 1 2,5
2. 21-30 Tahun 5 12,5
3. 31-40 Tahun 8 20,0
4. 41-50 Tahun 10 25,0
5. 51- 60 Tahun 12 30,0
6. > 60 Tahun 4 10,0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.1 menunjukkan dari 40 orang responden berdasarkan

kelompok umur, didominasi oleh kelompok usia lansia (51-60 Tahun)

dengan persentasi 30%, yang berusia 41-50 tahun yakni kelompok usia

dewasa akhir memiliki persentase 25%, kelompok usia dewasa 31-40

tahun memiliki persentasi 20%, yang berusia produktif dewasa awal

yakni sebesar 12%, yang berusia lebih dari 60 tahun sebesar 10% dan

yang terkecil adalah kelompok usia kurang dari 20 tahun.

b. Pendidikan

Pendidikan responden dalam penelitian ini terdiri atas SD, SMP,

SMA, DI, dan S1, seperti yang ada pada Tabel 4.2

27
Tabel 4.2 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi %
1. SD 6 15,0
2. SMP 14 35,0
3. SMA 17 42,5
4. DI 1 2,5
5. SI 2 5,0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden, tingkat

pendidikan terbanyak berada pada tingkat SMA (42,5%) dan yang

berpendidikan DI sebesar 2,5% ini menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan masyrakat wilayah pasar Masomba berada di tingkat

pendidikan menengah. Yang berpendidikan SMP sebesar 35%,

berpendidikan SD sebanyak 15% dan yang memiliki Pendidikan tinggi

(S1) sebanyak 5,0%.

c. Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden masyarakat pasar Masomba, seperti yang

terlihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Frekuensi %
1. Laki-laki 17 42,5
2. Perempuan 23 57,5
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Pada tabel 4.3 menunjukkan dari 40 responden penelitian

didominasi oleh perempuan dengan persentase 57,5% dan berjenis

kelamin laki-laki sebesar 42,5%.

28
d. Jenis Pekerjaan

Pekerjaan responden dalam penelitian ini terdiri atas pedagang

barang campuran, pedagang ikan/ ayam/ daging, pedagang sayuran,

pemilik toko kelontong dan lainnya, seperti yang ada pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Responden menurut Aktifitas di Pasar Masomba


No. Jenis Pekerjaan Frekuensi %
1. Barang Campuran 6 15,0
2. Ikan/ Ayam/ Daging 8 20,0
3. Sayuran dan Buah 6 15,0
4. Kelontong 3 7,5
5. Lainnya 17 42,5
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

berdasarkan aktifitasnya di Pasar Masomba didominasi oleh lainnya

dengan persentase 42,5% dimana jenis aktifitas lainnya terdiri atas

petugas pasar, Pedagang pakaian, juru parkir, pedang jilbab, pedang

baju bekas, pedagang jajanan pasar, pedagang kosmetik dan pemilik

salon kecantikan. Sebesar 20% adalah pedagang Ikan/ Ayam/ Daging,

pedagang barang campuran dan sayur serta buah-buahan sebesar 15%

dan took kelontong sebesar 7,5%

4.2.2 Gambaran Kesadaran Masyarakat Pasar Masomba terhadap Kebersihan

dalam Rangka Mensukseskan Kota Palu Sebagai Kota Adipura

Kesadaran Manusia Terhadap Lingkungan berarti manusia harus paham

tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Namun pada kenyataannya

manusia kurang menyadari arti pentingnya lingkungan terhadap kelangsungan

29
hidup. Manusialah yang kurang menyadari kesadaran akan lingkungan. Menurut

Susanti (2014) ada tiga faktor yang mempengaruhi kesadaran Lingkungan, antara

lain: faktor Ketidaktahuan, faktor Kemanusiaan dan faktor Gaya Hidup.

Penulis mempersentasekan indikator yang mempengaruhi kesadaran

manusia terhadap kebersihan lingkungan berdasarkan ketiga faktor tersebut sesuai

dengan hasil olah data angket penelitian yang telah disebarkan kepada masyarakat

Pasar Masomba dan telah dianalisis. Dalam hal ini penulis menetapkan enam

indikator untuk mengetahui gambaran kesadaran masyarakat terhadap kebersihan

lingkungan. Indikator tersebut adalah pengetahuan tentang kebersihan lingkungan,

dampak kerusakan lingkungan, tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan,

manfaat kebersihan lingkungan, gaya hidup dan perilaku menjaga kebersihan

lingkungan. Persentase indicator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan tentang Kebersihan Lingkungan

Tabel 4.5 Pengetahuan Masyarakat Pasar Masomba tentang Kebersihan


Lingkungan sangat Penting untuk Keberlangsungan Hidup Manusia
No. Pengetahuan Frekuensi %
1. Sangat Setuju 26 65
2. Setuju 11 27,5
3. Netral 3 7,5
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

menyatakan netral dengan persentase 7,5%, setuju dengan persentase 27,5

dan sangat setuju dengan persentase sebesar 65%, bahwa pengetahuan yang

30
baik tentang kebersihan Lingkungan Pasar mendukung keberlangsungan

hidup manusia.

b. Dampak Kerusakan Lingkungan Bagi Kesehatan

Tabel 4.6 Kesadaran Bahwa Kerusakan Lingkungan dapat Berdampak


Negatif bagi Kesehatan Manusia
No. Dampak Kerusakan Frekuensi %
Lingkungan
1. Sangat Setuju 20 50,0
2. Setuju 15 37,5
3. Netral 5 12,5
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase sebesar 50%,

setuju sebesar 37,5% dan memilih netral sebesar 12,5% bahwa kerusakan

lingkungan memberikan dampak yang negative bagi kesehatan manusia.

c. Tanggungjawab terhadap Kebersihan Lingkungan

Tabel 4.7 Kesadaran Bahwa Kebersihan Lingkungan Tanggungjawab


Manusia
No. Kebersihan Lingkungan Frekuensi %
Tanggungjawab Manusia
1. Sangat Setuju 10 25
2. Setuju 24 60
3. Netral 6 15
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

31
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

sebagian besar menyatakan setuju dengan persentase sebesar 60%, sebanyak

25% sangat setuju dan 15% memilih netral, bahwa kebersihan lingkungan

merupakan tanggungjawab setiap manusia di lingkungan tersebut.

d. Dampak Kebersihan Lingkungan terhadap Pencegahan Penyakit

Tabel 4.8 Kebersihan Lingkungan Pasar dapat Mencegah Penyebaran


Penyakit
No. Pencegahan Penyakit Frekuensi %
1. Sangat Setuju 17 42,5
2. Setuju 18 45
3. Netral 5 12,5
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

sebagian besar menyatakan setuju dengan persentase sebesar 45%, 42,5%

sangat setuju dan 12,5% menyatakan netral, bahwa kesadaran akan

kebersihan lingkungan Pasar Masomba dapat mencegah penyebaran penyakit

dan mempromosikan Kesehatan masyarakat.

e. Gaya Hidup Menjaga Kebersihan Lingkungan

Tabel 4.9 Gaya Hidup Mendukung Kebersihan Lingkungan


No. Gaya Hidup Frekuensi %
1. Sangat Setuju 23 57,5
2. Setuju 13 32,5
3. Netral 4 10
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

32
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase sebesar 57,5%,

32,5% setuju dan 10% netral, bahwa gaya hidup terhadap menjaga kebersihan

lingkungan Pasar Masomba dapat memberikan dampak negative maupun

positif bagi Kesehatan lingkungan.

f. Perilaku Menjaga Kebersihan Lingkungan

Tabel 4.10 Perilaku Menjanga Kebersihan Lingkungan melindungi


kehidupan Manusia
No. Perilaku Frekuensi %
1. Sangat Setuju 12 30
2. Setuju 22 55
3. Netral 6 15
4. Tidak Setuju 0 0
5. Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian

sebagian besar menyatakan sangat setuju dengan persentase 55%, sebanyak

30% sangat setuju dan 15% netral, bahwa bila kita melakukan tindakan yang

baik dalam menjaga kebersihan lingkungan berarti juga melindungi

kehidupan manusia itu sendiri.

4.2.3 Kriteria Penilaian Adipura

Kesadaran masyarakat di wilayah Pasar Masomba terhadap kebersihan

lingkungan guna mendukung kesuksesan pelaksanaan program Adipura tidak

lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat tersebut, hal

inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab Kota Palu belum memenangkan

33
program Kota Adipura. Dalam program Adipura terdapat dua indikator pokok

yaitu: 1) Kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan

kota dan 2) Pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi

instruksi, manajemen, dan daya tanggap (Nurhidayatillah, 2013).

Persentase kriteria penilaian Adipura berdasarkan kedua indikator tersebut

sesuai dengan hasil olah data angket penelitian yang telah disebarkan kepada

masyarakat Pasar Masomba dan telah dianalisis.

50 47.5

45
40

35

30

25 22.5

20 17.5

15 12.5

10
5
0
0
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat tidak Baik

Sumber: Data Primer, 2023

Gambar 4.1 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Kebersihan Jalan dan


Trotoar

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian yang

menyatakan kebersihan jalan dan trotoar berada di wilayah Pasar Masomba dalam

keadaan baik dengan persentase 47,5%, cukup bersih sebesar 22,5%, kurang baik

sebesar 17,5% dan sangat baik 12,5%.

34
Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan kebersihan lingkungan

Kebersihan Lingkungan Pasar Frekuensi (f) Persentase (%)


Sangat Baik 0 0
Baik 34 85
Cukup 6 15
Kurang Baik 0 0
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.11 menunjukan bahwa dari 40 orang responden menyatakan

kebersihan lingkungan pasar Masomba berada pada keadaan baik dengan

persentase sebesar 85% dan keadaan kebersihan lingkungan pada keadaan cukup

sebesar 15%.

15% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup

85% Kurang Baik


Sangat tidak Baik

Sumber: Data Primer, 2023

Gambar 4.2 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Ketersedian Tempat


Sampah

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian yang

menyatakan ketersediaan tempat sampah di wilayah Pasar Pasar Masomba dalam

keadaan baik dengan persentase 85% dan cukup sebesar 15%.

35
Tabel 4.12 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan Fasilitas Pengelolaan
Sampah
Fasilitas Pengolaan Sampah Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 13 32,5
Cukup 14 35
Kurang Baik 13 32,5
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.12 menunjukan bahwa dari 40 orang responden menyatakan

fasilitas pengolaan sampah di wilayah pasar Masomba berada pada keadaan cukup

dengan persentase sebesar 35% dan yang menyatakan baik dan kurang baik

sebesar 32,5%.

Sangat tidak Baik

Kurang Baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

0 10 20 30 40 50 60 70

Sumber: Data Primer, 2023

Gambar 4.3 Penilaian Kriteria Adipura Berdasarkan Kebersihan Toilet

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa dari 40 orang responden penelitian yang

menyatakan kebersihan toilet di wilayah Pasar Pasar Masomba dalam keadaan

cukup dengan persentase 62,5% dan baik sebesar 37,55%.

36
Tabel 4.13 Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan kondisi fisik lingkungan
perkotaan dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan
Kebersihan Tempat Parkir Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 22 55,0
Cukup 17 42,5
Kurang Baik 1 2,5
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Kebersihan Kios dan Lapak Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 27 67,5
Cukup 12 30,0
Kurang Baik 1 2,5
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Ketersediaan Air Bersih Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 27 67,5
Cukup 13 32,5
Kurang Baik 0 0
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Keamanan dan Ketertiban Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Baik 0 0
Baik 34 85
Cukup 6 15
Kurang Baik 0 0
Sangat tidak Baik 0 0
Jumlah 40 100,0
Kriteria Adipura Frekuensi (f) Persentase (%)
Ya 40 100,0
Tidak 0 0
Jumlah 40 100,0
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4.13 menunjukan bahwa dari 40 orang responden Dilihat dari

kebersihan lapak/kios berada pada keadaan baik sebesar 67,5. Berdasarkan

pada ketersedian air bersih dan faslitas cuci tangan pasar Masomba berada

pada kriteria cukup dengan persentase sebesar 67,5%. Berdasakan pada

37
tingkat keamanan dan ketertiban berada pada kriteira baik dengan persentase

18%. Dan berdasarkan tanggapan tentang pemenuhan kriteria Adipura, 100%

responden berpendapat bahwa Pasar Masomba layak untuk memenuhi kriteria

Adipura.

4.2.4 Upaya menjaga Kebersihan Lingkungan dalam Mensukseskan Kota Palu

Sebagai Kota Adipura

Untuk mensukseskan pelaksanaan program Adipura di Kota Palu, perlu

dilakukan berbagai upaya sehingga kota Palu bisa memperoleh piala Adipura.

Data yang telah didapatkan melalui hasil wawancara dari beberapa informan yang

menjadi narasumber ialah 1 orang pengelola pasar, 1 orang pedagang dan 1 orang

juru parkir. Agar penjelasan wawancara lebih terarah maka hasil wawancara

disajikan dalam rincian sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu juru parkir di Pasar

Masomba, menyatakan bahwa mengetahui tentang program Adipura dan upaya

yang perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih adalah dengan

berupaya membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah yang

berserakan dan tidak sembarang membuang kotoran.

“Adipura merupakan program penilaian kebersihan kota oleh pemerintah,


agar terus bisa menjaga lingkungan tetap bersih kita perlu membiasakan diri
untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya asal melempar ke
sembarang arah. Dan ya sebisa mungkin untuk memungut sampah yang kita lihat
berserakan di lingkungan pasar.” (Bapak Hj. Sanati, 18 Juni 2023)

Selain hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu

pedagang menyatakan bahwa agar upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan

tetap terlaksana perlu dilakukan sosialisasi mengenai program Adipura agar

38
masyarakat turut serta berpartisipasi dalam kesuksesan program tersebut.

Sehingga semua upaya yang dilakukan terintegrasi baik dari sector pemerintah

hingga ke masyarakat.

“Banyak upaya yang harus dilakukan untuk mendukung kesuksesan


pelaksanaan Adipura, baiknya tidak hanya masyarakat saja yang menjaga
kebersihan dan membuat lingkungan masing-masing menjadi bersih, namun perlu
adanya dukungan pemerintah dalam menyediakan tempat-tempat pembuangan
dan pengolaan sampah yang layak serta memasang spanduk-spanduk himbauan
Bagai masyarakat.” (Ibu Sariani, 18 Juni 2023)

Hasil pernyataan salah satu pedagang ini didukung oleh pernyataan

pedagang lainnya, bahwa perlu disediakan sarana dan prasarana yang layak untuk

menunjang kebersihan di lingkungan pasar Masomba. Karena bila hanya dari

factor masyarakat saja yang beregerak tanpa adanya dukungan pemerintah maka

dapat menghambat segala Upaya yang telah dilakukan untuk kesuksesan

pelaksanaan program Adipura ini.

“Mungkin pemerintah perlu mendukung setiap kebijakan yang dibuat terkait


pelaksanaan program adipura, karna walaupun kami masyrakat bekerja keras
membersihkan dan menjaga kebrsihan lingkungan pasar ini, ya akan percuma.
Karna ada saja oknum masyarakat lain yang tetap membuang sampah karena
dipikrnya tidak ada sanksi akan perbuatannya tersebut.” (Ibu Salimah, 18 Juni
2023)

Dari hasil wawancara tiap informan, dapat disimpulkan bahwa untuk

mensukseskan program Adipura diwilayah Pasar Masomba, maka perlu dilakukan

Upaya-upaya untuk menyadarkan masyarakt tentang pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan di Pasar dan sebaiknya diberikan sosialisasi-sosialisasi

terkait Adipura, pelanggaran dan sanksi kepada masyarakat yang melanggar dan

membuang sampah sembarangan untuk memberikan efek jera, sehingga tidak

mengulangi perbuatannnya dilain waktu.

39
4.3 Pembahasan

4.3.1 Gambaran Masyarakat Pasar Masomba terhadap Kebersihan dalam

Rangka Mensukseskan Kota Palu Sebagai Kota Adipura

Kesadaran Manusia Terhadap Lingkungan berarti manusia harus paham

tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Namun pada kenyataannya

manusia kurang menyadari arti pentingnya lingkungan terhadap kelangsungan

hidup. Manusialah yang kurang menyadari kesadaran akan lingkungan. Menurut

Susanti (2014) ada tiga faktor yang mempengaruhi kesadaran Lingkungan, antara

lain: faktor Ketidaktahuan, faktor Kemanusiaan dan faktor Gaya Hidup.

Hasil penelitian menunjukan kesadaran masyarakat Pasar Masomba

terhadap kebersihan lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai

kota Adipura berada pada kategori baik dengan rerata 86,56%

Menurut asumsi peneliti masyarakat pasar sebagian besar memiliki

pengetahuan yang baik karena berdasarkan tingkat pendidikan pada karakteristik

responden sebagian besar berpendidikan tingkat menengah yakni SMP dan SMA

dan ada juga berpendidikan tinggi, S1 dan D1. Pendidikan yang semakin tinggi

membuat pola berpikir menjadi berkembang, sehingga pemahaman tentang

dampak kesadaran bahwa lingkungan yang bersih sangat penting untuk

keberlanjutan kehidupan manusia dan lingkungan yang tidak bersih akan

berdampak negative bagi Kesehatan manusia cukup dipahami oleh masyarakat di

wilayah Pasar Masomba. Semaikin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

semakin mudah untuk menerima informasi sehingga semakin banyak pemahaman

yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang rendah akan menghambat seseorang

40
terhadap nilai yang baru, karena pendidikan formal yang dimiliki sesorang akan

mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan sesorang dalam memahami sesuatu.

Meskipun peningkatan pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal

tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Menurut Mubarak (2012)

faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah tingkat pendidikan,

karena semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka semakin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi.

Dilihat dari jawaban hasil kuesioner sebagian besar responden menjawab

setuju (60%), tentang sikap sadar akan tanggungjawab untuk menjaga kebersihan

lingkungan baik untuk Kesehatan serta sebesar 42,5% responden sangat setuju

bahwa dengan sadar akan kebersihan lingkungan di Pasar Masomba akan

mencegah penyebaran penyakit.

Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa sebagian besar responden

51-60 tahun (30,0%). Dengan rentang umur tersebut responden mampu secara

baik untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri termasuk pengetahuan

tantang kesadaran akan gaya hidup yang baik akan mendukung perilaku yang baik

untuk menjaga kebersihan lingkungan. Umur masyarakat di Wilayah Pasar

Masomba dalam penelitian ini juga menunjukan kematangan pola pikir. Menurut

Notoatmodjo (2013), usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang, semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik.

41
4.3.2 Upaya-upaya menjaga Kebersihan Lingkungan dalam Mensukseskan Kota

Palu Sebagai Kota Adipura

Hasil penelitian berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa

orang informan diketahui bahwa Kebersihan lingkungan merupakan cerminan

bagi setiap orang dalam upaya menjaga kesehatan yang sangat bermanfaat untuk

kehidupannya. Kebersihan lingkungan merupakan kebersihan lingkungan adalah

keadaan masyarakat yangt terbebebas dari segala macam kotoran dan penyakit

yang dapat merugikan bagi masyarakat, yang ada keterkaitan antara perilaku

manusia dalam kegiatan yang dilakukannya, karena kehidupan manusia tidak akan

bisa dipisahkan antara kehidupan alamnya dengan kehidupan sosial.

“Undang-undang No 32 tahun 2009 pasal 1 ayat 2 dijelaskan bahwa

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) merupakan upaya

terpadu dan sistematis yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan

hidup dan mencegah pencemaran serta kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pengendalian, pemeliharaan, pemanfaatan, pengawasan, dan

penegakan hukum”.

Mendukung kesuksesan pelaksanaan program adipura harus didukung oleh

tingkat kesadaran masyarakat yang baik tentang pentingnya menjaga kebersihan

perlu diperhatikan faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat di

lingkungan Pasar Masomba. Upaya yang harus dilakukan adalah mengubah

kebiasaan dan perilaku masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. Hal itu dapat

berupa kebiasaan yang sederhana, seperti tidak membuang sampah dimana saja

dan selalu mencuci tangan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan. Hal ini perlu

42
didukung oleh kebijakan pemerintah daerah dengan memberikan sanki yang tepat

bagi para pelanggar untuk memberikan efek jera kepada mereka.

Upaya selanjutnya bisa dilakukan dengan memperhatikan budaya di

masyarakat sekitar. Budaya yang ada di suatu masyarakat di daerah tertentu pasti

akan mempengaruhi kepada perilaku dan kebiasaan yang diajarkan pada tiap

individu. Oleh karena itu agar kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan

kesehatan meningkat, perlu adanya kerja sama baik dari pemerintah, akademisi,

para pelaksana juga dari masyarakatnya sendiri.

Pendidikan merupakan salah satu faktor agar masyarakat mengerti akan

dampak kerusakan besar yang akan ditimbulkan dari ketidakpedulian dan sikap

acuh tak acuhnya pada lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup mempunyai

peran penting untuk perbaikan dan pelestarian lingkungan dalam mewujudkan

hidup sehat yang berkelanjutan. Dasar dari sebuah pendidikan lingkungan ialah

untuk membuat individu dan masyarakat dapat memahami sifat alam yang

kompleks dan lingkungan dibangun dari berbagai interaksi antara lain aspek fisik,

biologi, ekonomi dan budaya yang ada.

4.3.3 Kesadaran akan Kebersihan Lingkungan dari Pendekatan Geografi

Berdasarkan hasil penelitian ini jika dikaitkan antara teori geografi

lingkungan maka kesadaran akan kebersihan lingkungan sangat erat kaitannya

jika ditinjau dari perspektif pendekatan geografi. Kesadaran akan kebersihan

lingkungan pada masyarakat Pasar Masomba dalam rangka mensukseskan

program adipura bisa dilihat dari pendekatan secara ekologi. Pendekatan

43
kelingkungan adalah instrumen daripada pendekatan geografi untuk mengetahui

adanya hubungan dari unsur-unsur yang ada di suatu lingkungan.

Geografi dari konsep lingkungan dapat memberikan kombinasi yang kuat

perangkat konseptual untuk memahami masalah lingkungan yang kompleks.

Keberadaan geografi lingkungan tak terlepas dari masalah lingkungan,

khsususnya hubungan antara pertumbuhan penduduk, konsumsi sumberdaya, dan

peningkatan intensitas masalah akibat ekploitasi sumberdaya yang berlebihan.

Konsep ini berkaitan dengan lingkungan antara makhluk hidup dengan

makhluk hidup atau makhluk hidup dengan lingkungan alamnya. Pendekatan

kelingkungan juga disebut sebagai ekologi karena melakukan riset dan analisis

terhadap interaksi dan simbiosis antara organisme hidup dengan lingkungannya.

Berdasarkan hasil penelitian ini pendekatan kelingkungannya, yakni adanya

pemanfaatan dari masyarakat wilayah Pasar Masomba terhadap lingkungannya

untuk dijadikan sesuatu hal yang positif. Hal positif tersebut berupa kesadaran

untuk memelihara lingkungan Pasar Masomba dalam rangka mensukseskan Kota

Palu sebagai Kota Adipura tahun 2023.

Hasil penelitian ini di dukung oleh teori Bintarto dan Surastopo

Hadisumarno, 1979 dalam Ahmad Yani, 2007 yang menyatakan bahwa “Geografi

adalah disiplin ilmu yang berorientasi kepada masalah-masalah (problem

oriented) dalam rangka interaksi antara manusia dengan lingkungan”. Menurut

Bintarto dan Surastopo Hadisumarno (1979), terdapat tiga pendekatan dalam

geografi yaitu:

44
1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach): pendekatan ini mengkaji

fenomena geosfer dengan melihat pada ruang atau tempatnya. Pendekatan

keruangan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul dari tempat itu

sendiri (dari alam).

2. Pendekatan Kelingkungan (Ecological approach): Pendekatan ini disebut

juga ekologi. Pendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer dengan

mengamati interaksi antara makhluk hidup dengan tempat tinggal atau

lingkungannya. Masalah seperti pencemaran, banjir, dan tanah longsor

menjadi bahasan dalam pendekatan ini. Kita dapat mengatakan pendekatan

kelingkungan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul karena

manusia.

3. Pendekatan Kewilayahan/Kompleks Wilayah (Regional Approach):

Pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dengan

pendekatan kelingkungan. Para ahli geografi menyebut pendekatan ini

kompleks wilayah karena mengkaji masalah yang lebih rumit daripada

pendekatan-pendekatan lain sebelumnya di atas.

45
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Hasil penelitaian yang dilakukan diperoleh data tentang kesadaran

masyarakat Pasar Masomba terhadap kebersihan lingkungan dalam rangka

mensukseskan Kota Palu sebagai kota Adipura berada pada kategori baik

dengan rerata 86,56%

2) Upaya-upaya yang dilakukan masyarakat Pasar Masomba terhadap

kebersihan lingkungan dalam rangka mensukseskan Kota Palu sebagai kota

adipura, yaitu:

a. membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah untuk dapat

mensosialisasikan program Adipura kepada masyarakat

b. Meminta pemerintah untuk bekerja sama membuat perda terkait

pelaksanaan program Adipura

c. Berupaya untuk menerapkan kesadaran akan kebersihan lingkungan

dimulai dari diri sendiri.

5.2 Saran

Adapun saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut

1) Langkah awal yang harus dilakukan adalah membangkitkan kesadaran dalam diri

masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di Pasar Masomba

46
sehingga masyarakat sadar bahwa lingkungan yang bersih dan tertib adalah

tanggungjawab bersama.

2) Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah terkait tentang upaya-upaya meningkatkan

kebersihan lingkungan, sosialisasi ini bisa dilakukan melalui media flayer maupun

spanduk, maupun media suara seperti speaker aktif di pasar agar pada saat sedang

beraktifitas masyarakat di lingkungan bisa mendaptkan edukasi. Sosialisasi ini

diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat. Disamping itu juga perlu

adanya sanksi yang tegas bagi oknum yang membuang sampah sembarangan dan

melanggar tata tertib di lingkungan pasar Masomba. Sanksi yang tegas ini

merupakan sanksi yang bersifat membangun dan diharapkan memberikan efek jerah

pada setiap orang yang kedapatan melanggar di Lingkungan Pasar Masomba.

47
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Rineka


Cipta.
BPS. (2020). Direktori Pasar Indonesia 2020. Jakarta
Dirjen Dukcapil Kemendagri (2021). Administrasi Kependudukan (Adminduk) per
Juni 2021. Artikel
https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/809/distribusi-penduduk-
indonesia-per-juni-2021-jabar-terbanyak-kaltara-paling-sedikit. [Diakses 15
Maret 2022]
DLH Kota Palu. (2021). Dinas DLH Kota Palu Klaim, 60 Persen Sampah di Palu
Sudah Terurai. Artikel. https://rri.co.id/palu/daerah/1081650/dlh-kota-palu-
klaim-60-persen-sampah-di-palu-sudah-
terurai#:~:text=Kepala%20Dinas%20Lingkungan%20Hidup%20(DLH,tiap
%20hari%20mencapai%20103%20ton. [Diakses 15 Maret 2022]
Idalamat.com. (2023). https://idalamat.com/alamat/185064/pasar-masomba-palu-
sulawesi-tengah. [Diakses 20 Juni 2023]
Irmawati, A. (2021). Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap
Kebersihan Lingkungan di Wisata permanian Makawa Desa Bolong
Kecamatan Walenrang Utara Kabupaten Luwu. Skripsi. IAIN Palopo
Jakarta. Desky, M. Fathir Rahman. (2019). Peranan Masyarakat Dalam
Meningkatkan Lingkungan yang Sehat di Kecamatan Medan Amplas.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Fakultas Hukum
Kamus Bahasa Indonesia Online, “Pengertian Kesadaran”, diakses melalui:
hhtps://kbii.web.id [Diakses 02 April 2022]
Mubarak, 2012. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Notoatmodjo, S. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
--------------------, 2014. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta
Nurhidayatillah. (2013). Peran Pemerintah Dan Bentuk Partisipasi Masyarakat
Kota Pekan Baru Dalam Meraih Piala Adipura Di Kota Pekan Baru, Skripsi
Mahasiswa Fakultas Dakwa dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim, Pg. 11
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P/53/Menlhk/Setjen/Kum.1 /6/2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adipura
Raco, J.R. (2018). Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: Grasindo
Ranuntu, Kristian Alrois. (2017). Kepedulian Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Geografi terhadap Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan
Kantor Jurusan Pendidikan IPS. Skripsi. Universitas Tadulako.
Satori, Djam’an & Komariah, Aan. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif, ed.1,
Cetakan ke-7. Bandung: Alfabeta.
Soerjono Soekanto.(2007) Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

48
Subagyo, Joko. (1997). Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Pg. 87-88
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet
Suparni, Niniek. (1994) Pelestarian, Pengelolaan, dan Penegakan Hukum,
Jakarta: Sinar Grafika, Pg.1.
Tribunpalu.com. (2023). Tak Satupun Daerah di Sulteng Raih Adipura 2022 dari
Kementerian LHK. https://palu.tribunnews.com/2023/03/01/tak-satupun-
daerah-di-sulteng-raih-adipura-2022-dari-kementerian-lhk?page=all.
[diakses pada tanggal 25 Juni 2023]

49
LAMPIRAN

50
INSTRUMEN PENELITIAN

KESADARAN MASYARAKAT PASAR MASOMBA TERHADAP


KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM RANGKA
MENSUKSESKAN KOTA PALU SEBAGAI
KOTA ADIPURA

Variabel Indikator No. Soal Jumlah


Kesadaran Terhadap Kebersihan Lingkungan
Pengetahuan 1, 2 2
Kemanusiaan 3, 4 2
Gaya Hidup 5, 6 2
Kriteria Penilaian Adipura Berdasarkan Kondisi
Kesadaran Lingkungan Pasar
Masyarakat Kondisi fisik 7,8,9,10,11,12 6
terhadap lingkungan
Kebersihan dalam perkotaan dalam
Mensukseskan hal kebersihan dan
Kota Palu Sebagai keteduhan kota
Kota Adipura Pengelolaan 13,14,15 3
lingkungan
perkotaan
Kelayakan 16 1
menjadi kota
Adipura
Jumlah : 1 6 16 16

51
DAFTAR ANGKET PENELITIAN

Judul Penelitian:

KESADARAN MASYARAKAT PASAR MASOMBA TERHADAP


KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM RANGKA
MENSUKSESKAN KOTA PALU SEBAGAI
KOTA ADIPURA
Oleh:

FREWITS YULAN TAMSUR (Peneliti)

Kata Pengantar:

Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara(i), Saya adalah Mahasiswa Pend. Geografi
Jurusan Pend. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
Pada saat ini sedang melakukan survei untuk kepentingan akademik. Dalam
rangka melengkapi data untuk menyelesaikan penelitian (Tugas akhir/Skripsi).
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya mohon dengan hormat saya
meminta informasi/data dan pendapat Saudara(i) untuk kepentingan penelitian
tersebut. Saya mohon jawaban pertanyaan disampaikan dengan sejujurnya.
Kerahasiaan data akan saya jamin sepenuhnya. Atas bantuan dan partisipasi
Saudara(i), sebelum dan sesudah saya ucapkan banyak terima kasih.

52
IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
Pendidikan Terakhir :
a. SD/Sederajat
b. SMP/Sederajat
c. SMA/Sederajat
d. Sarjana (S1)/Sederajat
Pekerjaan :
a. Pedagang Barang Campuran
b. Pedagan Ikan
c. Pedagang Sayuran
d. Toko Kelontong
e. Lainnya (sebutkan)

Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan


Berilah tanda centang (√) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini yang menurut
Anda benar, berdasarkan pengetahuan dan kesadaran Anda tentang pentingnya
lingkungan terhadap kelangsungan hidup:
Keterangan : Sangat Setuju (SS), S (Setuju), Netral (N), Tidak Setuju (Tidak
Setuju), Sangat Tidak Setuju (STS)

No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya mengetahui bahwa
keberlanjutan lingkungan sangat
penting untuk kehidupan manusia.
2 Saya menyadari bahwa kerusakan
lingkungan dapat berdampak negatif
pada kesehatan manusia.
3 Saya sadar bahwa setiap individu
memiliki tanggung jawab untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
4 Saya menyadari bahwa kebersihan
lingkungan Pasar Masomba yang
baik dapat mencegah penyebaran

53
penyakit dan mempromosikan
kesehatan masyarakat.
5 Membuang sampah sembarangan
yang saya lakukan dapat berdampak
negatif pada kesehatan lingkungan di
Pasar Masomba.
6 Saya mengerti bahwa tindakan kita
dalam menjaga kebersihan
lingkungan di Pasar juga berarti
melindungi kehidupan manusia itu
sendiri.

Pernyataan Wawancara tentang Kriteria Penilaian Adipura berdasarkan


Kondisi Lingkungan Pasar
Keterangan : Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup Baik (CB), Tidak Baik (TB),
Sangat Tidak Baik (STB)
No Pernyataan SB B CB TB STB
1 Kebersihan Jalan dan Trotoar di
Lingkungan Pasar Masomba
2 Kebersihan Lingkungan Pasar
Masomba
3 Keberadaan Tempat Pembuangan
Sampah yang Tersedia di
Lingkungan Pasar Masomba
4 Keberadaan Fasilitas Pengelolaan
Sampah (pengolahan, daur ulang,
dll.) di lokasi Pasar Masomba
5 Keberadaan dan kebersihan toilet
umum di pasar
6 Keberadaan dan kebersihan tempat
parkir di pasar
7 Kebersihan kios dan lapak pedagang
8 Ketersediaan air bersih dan fasilitas
cuci tangan di pasar
9 Keamanan dan ketertiban di pasar
10 Apakah Anda merasa pasar yang Ya Tidak
Anda tempati memenuhi kriteria
Adipura?

54
MATERI PERTANYAAN WAWANCARA

4. Apa yang Anda ketahui tentang Adipura?


5. Apakah Anda mengetahui cara menjaga kebersihan lingkungan?
6. Menurut Anda apakah program Adipura ini dapat disosialisasikan dengan
baik?
7. Sebagai masyarakat, upaya apa yang Anda lakukan agar dapat menjaga
lingkungan tetap bersih?
8. Upaya apa yang Anda lakukan agar masyarakat dapat mengetahui program
Adipura?
9. Bagaimana pelaksanaan program Adipura di Pasar ini?
10. Bagaimana kondisi sarana prasarana yang ada di lingkungan Pasar ini?
11. Menurut Anda, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung
terlaksananya program Adipura ?

55
DOKUMENTASI PENELITIAN

Dokumentasi 1. Proses Wawancara Masyarakat Pasar Masomba

Dokumentasi 2. Proses Pengisian Angket oleh Masyarakat Pasar Masomba

Dokumentasi 3. Kondisi Lingkungam Pasar Masomba

56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
CURICULUM VITAE

Nama : FREWITS YULAN TAMSUR

Tempat & Tanggal Lahir : Uemasi, 19 Januari 1998

Agama : KRISTEN PROTESTAN

Suku/ Bangsa : INDONESIA

Alamat : Huntap Tondo Blok AC No. 12

No. HP 0822 9190 0636

Riwayat Pendidikan

1. Tamat SD : Tamat SD Negeri Uemasi Tahun 2010

2. Tamat SMP : Tamat SMP Negeri 2 Bungku Utara Tahun 2013

3. Tamat SMA : Tamat SMA Negeri 1 Petasia Tahun 2016

4. Terdaftar di Universitas Tadulako, sampai sekarang.

66

Anda mungkin juga menyukai