Anda di halaman 1dari 135

KESADARAN MASYARAKAT MENJAGA KEBERSIHAN

LINGKUNGAN DI KELURAHAN ALALAK TENGAH


KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

SKRIPSI

Oleh
ASLAMIYAH
NIM A1A214206

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
BANJARMASIN
2019
KESADARAN MASYARAKAT MENJAGA KEBERSIHAN
LINGKUNGAN DI KELURAHAN ALALAK TENGAH
KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas Lambung Mangkurat
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh
ASLAMIYAH
NIM A1A214206

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
BANJARMASIN
2019
ABSTRAK

Aslamiyah, 2019. Kesadaran Masyarakat Menjaga Kebersihan Lingkungan Di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara. Skripsi Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) H. Wahyu (II)
Fatimah.

Kata Kunci: kesadaran, kebersihan lingkungan.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan


hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia. Manusia
hendaknya menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan dan penghidupan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang bersih dan asri merupakan
dambaan bagi setiap warga masyarakat yang menempati suatu pemukiman. Masalah-
masalah yang kerap mengganggu kesehatan warga suatu pemukiman sering kali
berasal dari kurangnya kualitas kebersihan dari warga dan lingkungannya.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Kesadaran masyarakat
mengenai masalah kebersihan di Kelurahan Alalak Tengah khususnya di Alalak
Tengah RT 10 Kecamatan Banjarmasin Utara. (2) Inisiatif yang dimiliki masyarakat
dalam menjaga kebersihan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian selanjutnya dilakukan
analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah RT 10 masih belum bisa dikatakan sebagai lingkungan
yang sangat bersih maupun sehat. Kebersihan lingkungan masih sangat terlihat minim
sekali meskipun masyarakat memahami bahwa kebersihan dan kesehatan lingkungan
sangatlah penting. (2) Kesadaran masyarakat di Kelurahan Alalak Tengah RT 10
mengenai pemahaman tentang arti menjaga kebersihan lingkungan memang sudah
sadar tetapi dalam perilaku yang sebenarnya masyarakat masih belum sepenuhnya
menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan.
(3) Masyarakat banyak masih belum memiliki inisiatif maupun ide kreatif terhadap
sampah-sampah yang bisa di daur ulang menjadi bahan kreatifitas yang mana
sebenanrnya dapat mengasilkan keuntungan apabila berhasil di pasarkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar kebersihan lingkungan
harusnya menjadi perhatian yang lebih serius lagi oleh lembaga-lembaga terkait
seperti Dinas Kebersihan Lingkungan.

VI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-

Nyapeneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kesadaran Masyarakat

Menjaga Kebersihan Lingkungan Di Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan

Banjarmasin Utara” tepat pada waktunya. Peneliti tidak lupa menghaturkan

shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga,

sahabat serta pengikut beliau hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan lulus Strata 1

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lambung Mangkurat. Dalam menyusun skripsi ini peneliti banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak baik lewat tenaga, pikiran dan do’a, serta motivasi

yang tidak henti-hentinya diberikan kepada peneliti sampai berhasil

menyelesaikan penulisan skripsi ini, maka pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Si. M.Sc. selaku Rektor Universitas

Lambung Mangkurat

2. Bapak Prof. Dr. H. Wahyu, M.S selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat yang telah

memberikan izin penelitian pada peneliti, sehingga penelitian ini dapat

selesai

VII
3. Bapak Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M. Hum selaku Ketua Jurusan

Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lambung Mangkurat.

4. Bapak Dr. H. Harpani Matnuh, M.H selaku Ketua Prodi PPKn Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

5. Bapak Prof. Dr. H. Wahyu, M.S selaku pemimbing I yang banyak

memberikan bimbingan, saran dan motivasi serta kesediaan waktu,

tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang mana karena

melalui bimbingan beliau yang begitu besar sehingga penelitian ini dapat

selesai.

6. Ibu Dr. Fatimah, M.Hum selaku pembimbing II yang juga telah

mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini dan banyak

memberikan masukan dan saran, serta motivasi selama bimbingan hingga

penelitian ini selesai.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dan Civitas Akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

8. Bapak Ujud Yuliarno yang selaku kepala Kelurahan Alalak Tengah

Kecamatan Banjarmasin Utara beserta seluruh pegawai yang telah

bersedia meluangkan banyak waktu untuk dimintai data-data dan

informasi berkaitan dengan penelitian ini.

VIII
9. Ayahanda bapak Ilyas dan Ibunda Mila selaku orang tua penulis yang

senantiasa mendoa’kan dan memberikan dukungan moril dan materil

selama menjalani studi dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Ibu Rusdiana, ibu Sumiati, ibu Ernawati, ibu Jamilah, ibu Saniah, ibu

Yeti dan bapak Mahyuni selaku narasumber yang telah bersedia

meluangkan banyak waktu untuk dimintai data-data dan informasi

berkaitan dengan penelitian ini.

11. Kepada adikku tercinta Azi Tamimi dan Ika Kurnia yang selalu

mendo’akan dan memberikan semangat agar menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

12. Sahabatku Misriani, Klana Indah Putri Nusantara, Mahmudah, Nani

Farwasih, Hairiah, Nur’Izzah Maulida, Barsinah, dan seluruh teman

seperjuangan serta rekan-rekan PPKn angkatan 2014 yang banyak

membantu dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Semoga segala bantuan yang diberikan itu baik moril maupun

materil yang langsung maupun tidak langsung mendapat ganjaran yang

berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya peneliti berharap semoga apa

yang telah disusun ini bermanfaat bagi diri peneliti khususnya dan bagi

semua pihak pada umumnya.

IX
Banjarmasin, 2019

Peneliti,

Aslamiyah

NIM A1A214206

X
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK.................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Fokus Penelitian.............................................................................6
C. Rumusan Masalah…………………………………………………7
D. Tujuan Penelitian............................................................................7
E. Manfaat Penelitian..........................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................9


A. Lingkungan Hidup ...........................................................................9
B. Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Hidup...............................12
C. Pengertian Kesadaran......................................................................14
D. Kesadaran dalam pendekatan psikologi..........................................15
E. Tingkat Kesadaran...........................................................................17
F. Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Lingkungan.......................18
G. Kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup..................................19
H. Kebersihan Lingkungan Hidup........................................................20
I. Menjaga Kebersihan Lingkungan.....................................................23
J. Budaya Sungai..................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................34
A.Alasan Menggunakan Metode Kualitatif..........................................34
B.Tempat Penelitian..............................................................................35
C.Instrumen Penelitian..........................................................................35
D.Sumber Data......................................................................................36
E.Teknik Pengumpulan Data.................................................................37
F.Teknik Analisis Data..........................................................................39
G.Pengujian Keabsahan Data................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................42


A.Gambaran Umum Tempat Penelitian................................................42
B.Hasil Penelitian……………………………………………………..44
1. Kesadaran Masyarakat Mengenai Kebersihan…………………......44
2. Inisiatif Dalam Menjaga Kebersihan…………………………....….50
C.Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………….54
1.Kesadaran Masyarakat Mengenai Kebersihan……………………...54
2. Inisiatif Dalam Menjaga Kebersihan…………………………….....61

XI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................68
A. Kesimpulan...........................................................................................68
B. Saran.....................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................70
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................58

XII
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Jumlah Penduduk KelurahanAlalak Tengah........................................................43

4.2 Jumlah Keluarga KelurahanAlalak Tengah.........................................................43

XIII
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Panduan Wawancara........................................................................................73

2. Panduan Observasi...........................................................................................78

3. Panduan Dokumentasi.....................................................................................79

4. Matrik Wawancara...........................................................................................80

5. Hasil Observasi...............................................................................................109

6. Photo Kegiatan................................................................................................110

7. Surat Izin Penelitian dari ULM ke Kelurahan Alalak Tengah…...................119

8. Surat Izin Penelitian dari BANKPOL ke KelurahanAlalak Tengah…...........120

9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kelurahan Alalak

Tengah…........……….....................................................................................121

10. Lembar Konsultasi Skripsi.............................................................................122

11. Riwayat Hidup Penulis………....…………….…………………………….123

XIIII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan merupakan tempat di mana semua makhluk hidup tinggal,

bukan hanya manusia tetapi hewan, tumbuh-tumbuhan dan juga makhluk hidup

lainnya. Semuanya hidup dalam suatu ekosistem dan saling keterkaitan antara satu

dengan yang lain sebagai rantai makanan. Keberadaan lingkungan hidup yang

bersih dan sehat sangat berpengaruh dalam kelangsungan semua makhluk hidup di

bumi. Manusia sebagai makhluk hidup yang berada di puncak rantai makanan,

membuat perilaku dan kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-

hari sangat berpengaruh dalam lingkungan sekitarnya.

Di era globalisasi saat ini (2019), di mana masyarakat pada umumnya

menganut gaya hidup konsumtif, serba instan dan praktis membuat masyarakat

lebih banyak menghasilkan sampah, baik organik maupun non organik setiap

harinya. Gaya hidup dan perilaku konsumtif tersebut harus dapat diimbangi

dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pada

kenyataannya gaya hidup yang dianut oleh banyak masyarakat tidak diimbangi

dengan kesadaran serta kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Kita

banyak menemui sampah-sampah non organik seperti plastik hampir dibanyak

tempat, seperti pinggir jalan, selokan, gang-gang rumah, kolong rumah bahkan

yang memprihatinkan adalah banyaknya sampah-sampah di sepanjang aliran

sungai. Pada dasarnya keberadaan sampah di sepanjang aliran sungai itu sangat

1
berdampak terhadap keberlangsungan semua makhluk hidup. Keberadaan sampah

bahkan limbah di sungai sudah pasti membuat sungai akan tercemar dan

berdampak terhadap kehidupan didalamnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan

hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia.

Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang memberi kehidupan dan

penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang

bersih dan asri merupakan dambaan bagi setiap warga masyarakat yang

menempati suatu pemukiman. Masalah-masalah yang kerap mengganggu

kesehatan warga suatu pemukiman sering kali berasal dari kurangnya kualitas

kebersihan dari warga dan lingkungannya.

Buhungo (2012), kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap

individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-

hari.Kebersihan lingkungan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala

kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap

kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia tidak

bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Juju (2013) Manusia berkembang dan mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam rangka menghadapi berbagai tantangan dalam lingkungannya.

Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggung jawab akan

kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, mulai dari

sekolah dasar pun sudah diajarkan untuk selalu hidup bersih dan sehat . Manusia

dan lingkungannya merupakan dua faktor yang saling mempengaruhi. Oleh sebab

1
itu, pengenalan terhadap lingkungan beserta segala masalahnya merupakan suatu

cara untuk dapat lebih menentukan fungsi dan peranan manusia dalam lingkungan

hidupnya (Lastriyah, 2011). Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan dan perbaikan lingkungan adalah bahwa lingkungan tempat manusia

hidup, khususnya tempat manusia bekerja, bergerak, dan belajar harus memenuhi

syarat kesehatan. Artinya lingkungan tersebut tidak mudah menimbulkan hal yang

dapat membahayakan keselamatan jiwanya (Juju, 2013).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Di Alalak Tengah RT. 10

dalam menjaga lingkungannya untuk tetap bersih memang masih sering menjadi

kendala tersendiri yang kerap menjadi penyakit masyarakat. Perilaku-perilaku

yang tidak bersih dalam menjaga kesehatan lingkungan masyarakat masih sering

ditemukan sehingga menjadi masalah tersendiri pula untuk membentuk kesadaran

warga untuk memiliki perilaku bersih yangs lebih baik. Masyarakat seringkali

mengabaikan lingkungannya yang masih tidak bersih seperti yang terlihat pada

lingkungan sekitar rumahnya apalagi ketika air sungai naik kepermukaan maka

sangat terlihat sekali banyak sampah-sampah yang berada pada rumah-rumah

masyarakat, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sebelah rumah

lewat jendela, membuang sampah ke sungai, maupun membuang sampah

sembarangan di jalanan umum memang masih saja terus terjadi hal inilah yang

membuat lingkungan tersebut masih belum bisa dikatakan bersih.

Usaha untuk meningkatkan kebersihan lingkungan pemukiman dapat

dilakukan melalui peningkatan pengetahuan. Kesadaran masyarakat perlu

dibangkitkan untuk memiliki perilaku bersih yang lebih baik dengan memberikan

1
4

kesadaran kolektif untuk bersama-sama menunjukkan perilaku hidup bersih yang

lebih baik. Upaya peningkatan perilaku hidup bersih masyarakat yang lebih baik

antara lain dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang

dapat membangkitkan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih untuk

menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan asri.

Menurut peneliti pada dasarnya kesadaran masyarakat di Alalak Tengah

RT 10 menyadari akan pentingnya perilaku hidup bersih, Namun kesadaran saja

tidak cukup tanpa diimbangi dengan perilaku nyata dalam menjaga kebersihan

seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah kesungai

dan lain sebagainya. Karena pada permasalahan ini hanya memiliki satu solusi

yaitu dengan merubah perilaku agar sesuai sebagaimana mestinya.

Hasil penelitian terdahulu oleh Septiana Sekolah Tinggi Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan (STIKIP) PGRI Sumatera Barat Padang 2014 dalam bentuk

skripsi yang berjudul Budaya Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan

Lingkungan Di Sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau

Kabupaten Bengkalis. Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa

kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah di tepi jalan pasar masih banyak

terjadi , kebiasaan masyarakat dalam membersihkan lingkungan di sekitar Pasar

pada umumnya hanya kadang-kadang saja , masyarakat jarang melakukan gotong

royong, memberikan sumbangan, rapat mengenai kebersihan lingkungan sehingga

masyarakat sendiri belum menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka

dengan baik.
5

Hasil penelitian oleh Shafrina Nur Hanif Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Poltik Universitas Jember 2014 dalam bentuk skripsi yang berjudul Perilaku

Rendahnya Kesadaran Menjaga Lingkungan Pada Pedagang Kaki Lima Di Alun-

Alun Kota Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian masih banyaknya sampah

berserakan di lokasi tempat pedagang kaki lima menggelar dagangannya, sampah

tersebut sengaja dibiarkan begitu saja dengan alasan yang terkesan mementingkan

diri sendiri sehingga mereka melupakan tanggung jawab sebagai pengguna

fasilitas umum.

Hasil penelitian oleh Dewi Masitoh Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang 2006 dalam bentuk skripsi yang berjudul Tingkat Kedisiplinan

Masyarakat Dalam Menjaga Budaya Hidup Bersih Terhadap Lingkungannya.

Berdasarkan hasil penelitian masih banyak sampah dan ketidakteraturan

masyarakat menangani kebersihan lingkungan mereka yang disebabkan oleh

faktor perilaku masyarakat yang pada umumnya dalam pemahaman kebersihan

lingkungan belum sesuai dengan kenyataan yang ada di lingkungan.

Berdasarkan tiga asumsi yang disampaikan oleh Septiana, Shafrina dan

Dewi Masitoh menjadi acuan penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa masih

banyak perilaku yang mengabaikan kebersihan lingkungan karena masih

banyaknya sampah yang dibiarkan berserakan. Harus ada penanganan yang

khusus dalam perkara ini baik pencegahan atau fasilitas untuk mengurangi

perilaku-perilaku yang tidak perduli akan kebersihan lingkungan. Penelitian ini

menekankan untuk mengetahui bagaimana kesadaran masyarakat serta inisiatif

masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Oleh sebab itu lah peneliti
6

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Kesadaran Masyarakat Menjaga

Kebersihan Lingkungan Di Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan

Banjarmasin Utara”. Penelitian ini diharapkan akan memperoleh pemecahan

masalah terhadap kurangnya kesadaran dan inisiatif masyarakat dalam menjaga

kebersihan.

B. Fokus Penelitian

Dacana (1996) menjelaskan bahwa masalah kebersihan lingkungan erat

kaitannya dengan budaya hidup sehat. Salah satu indikator untuk mengukur

tingkat kedisiplinan dalam kehidupan sosialnya di lingkungan masyarakat adalah

budaya hidup sehat. Lingkungan yang bersih, dapat terwujud apabila dalam sikap

dan perilaku individu dalam masyarakat peduli terhadap alam sekelilingnya. Sikap

dan perilaku demikian itu biasanya lahir dan dilatar belakangi oleh tingkat

pengetahuan, kesadaran tingkat disiplin pribadi ditengah-tengah kehidupan

masyarakat.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, penulis ingin melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui kesadaran masyarakat menjaga kebersihan

lingkungan. Namun berdasarkan data awal yang diperoleh diketahui bahwa tidak

semua masyarakat bersikap dan berperilaku peduli terhadap lingkungan

sekitarnya. Sehingga peneliti akan memfokuskan penelitian pada kesadaran

masyarakat serta perilakunya dalam menjaga kebersihan lingkungan.


7

C. Rumusan Masalah

Diketahuinya pokok-pokok permasalahan yang dihadapi, maka masalah-

masalah tersebut dapat dirumuskan dalam suatu rumusan masalah. Rumusan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kesadaran masyarakat mengenai masalah kebersihan ?

2. Bagaimana inisiatif masyarakat dalam menjaga kebersihan ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang :

1. Kesadaran masyarakat mengenai masalah kebersihan.

2. Inisiatif yang dimiliki masyarakat dalam menjaga kebersihan.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjang terhadap pengembangan

teori dan konsep lingkungan hidup serta teori dan konsep warga negara yang

baik dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan hidup.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat

memberikan masukan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan

kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.


8

b. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat menjadi sumbangan kepada pemerintah untuk

lebih baik dalam membuat kebijakan untuk membuat meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

c. Bagi Prodi PPKn FKIP ULM Banjarmasin

Penelitian ini dapat menjadi manfaat dalam rangka pengembangan

kurikulum prodi terutama materi tentang lingkungan hidup.

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi daftar rujukan untuk

penelitian tentang kebersihan lingkungan yang lebih lagi baik ke

depannya.

e. Peneliti Sendiri

Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan jua

dapat membantu peneliti sendiri dalam melakukan usaha meningkatkan

kesadaran menjaga kebersihan lingkungan di masyarakat.


9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lingkungan Hidup

Pengertian lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan

segala benda dan makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan

perilakunya yang mempengaruhi keberlangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Lingkungan hidup

mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga udara yang ada.

Dalam suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang

harmonis dan seimbang antar komponen-komponen lingkungan

hidup.Stabilitas keseimbangan dan keserasian interaksi antar komponen

lingkungan tersebut tergantung pada usaha manusia. Karena manusia adalah

komponen lingkungan hidup yang paling dominan dalam mempengaruhi

lingkungan. Sebaliknya lingkungan pun memengaruhi manusia, sehingga

terdapat hubungan yang saling pengaruh-mempengaruhi antara manusia dan

lingkungan hidupnya

Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tersirat bahwa

lingkungan hiduplah yang mempengaruhi makhluk hidup, termasuk di

dalamnya manusia. Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang

memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

9
ST. Munadjat Danusaputro (1980: 67), Mengartikan lingkungan

hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan

tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada

dan mempengaruhi hidup dan kesejahteraan manusia dan jasad hidup lain-

lainnya.

Emil Salim (1991: 34 ), juga menyatakan bahwa secara umum

lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi dan keadaan dan

pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi

hal hidup termasuk kehidupan manusia.

Menurut Munadjat Danusaputro (Muhammad Akib, 1985:67)

lingkungan atau lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta

kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkat perbuatannya, yang

terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan memengaruhi

kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad hidup

lainnya. Sementara itu, menurut Otto Soemarwoto (Muhammad Akib,

1991:48) menambahkan bahwa :

Lingkungan hidup diartikan sebagai ruang yang ditempati


suatu makhluk lingkungan hidup bersama dengan benda hidup dan
tak hidup di dalamnya.Manusia bersama tumbuhan, hewan dan
jasad renik menempati suatu ruang tertentu.Kecuali makhluk
hidup, dalam ruang itu terdapat juga benda tak hidup, seperti udara
yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan
padat, tanah dan batu.Ruang yang ditempati makhluk hidup
bersama benda hidup dan tak hidup inilah dinamakan lingkungan
hidup.
Permasalahan mengenai lingkungan hidup serta pengelolaan

sampah sebagai bentuk dari menjaga kebersihan lingkungan tertulis dalam


peraturan perundang-undangan skala nasional bidang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan sampah berdasarkan

lingkupnya:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah.

3. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga.

Hal tersebut juga tertulis dalam Peraturan Daerah Kota

Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Persampahan /

Kebersihan Dan Pertamanan, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851) .

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059).


B. Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Hidup

Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih

objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Efek dua arah ini

penting dalam konsep interaksi sebagai lawan dari hubungan satu arah pada

sebab akibat. Interaksi merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara

individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan

kelompok.Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja,

melainkan mencakup interaksi manusia dengaan lingkungan alam, sosial,

budaya dan ekonomi. Dalam interaksi dinamika ini mendorong terbentuknya

suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya.

Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara

manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara

satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia

karena merupakan komponen penting dari kehidupan manusia. Begitupun

sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup

dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas

lingkungan alam, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.

Semua manusia di muka bumi ini hidup dalam lingkungan tertentu.

Dalam skala luas, manusia hidup dalam negara yang berbeda-beda, kota yang

berbeda-beda, sampai pada lingkungan terkecil seperti lingkungan rumah

tangga yang pasti berbeda-beda pula. Lingkungan merupakan kombinasi antara

kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
mineral, energi surya, serta flora dan fauna baik yang tumbuh di atas tanah

maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia

seperti keputusan bagaimana cara menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Secara sederhana, lingkungan merupakan ruang yang ditempati oleh makhluk

hidup dan benda yang tak hidup. Kehidupan manusia tentu saja tak dapat

dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan

sosial. Contohnya kita bernapas dari udara dari lingkungan sekitar kita. Semua

aktivitas manusia seperti makan, minum, dan menjaga kesehatan semuanya

memerlukan lingkungan. Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan

lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik,

biotik, dan sosial budaya. Dengan berkembangnya peradaban manusia, kita

dikelilingi oleh berbagai bentuk artefak, peralatan, kendaraan dan benda-benda

lain hasil karyanya. Benda-benda tersebut selanjutnya menjadi bagian dari

lingkungan secara keseluruhan. Bahkan di daerah perkotaan, lingkungan

didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan,

jembatan, gedung bertingkat, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain.

Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh

lingkungan buatan atau binaan manusia.

Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara.

Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Kedua, manusia memiliki

kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik interaksi manusia dan

lingkungan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, begitu juga satu

masyarakat dengan masyarakat lainnya. Pada masyarakat yang tradisional, ada


kecenderungan lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan

manusia seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan. Sedangkan

pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang lebih maju,

manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah

dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia.

C. Pengertian Kesadaran

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri. Kesadaran

juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memeliki kendali

penuh terhadap stimulus iternal mauupun stimulus eksternal.Dalam

Cambridge International Dictionary of English (1995) ada sejumlah definisi

tentang kesadaran. Pertama, kesadaran diartikan sebagai kondisi terjaga atau

mampu mengerti apa yang sedang terjadi. Kedua, kesadaran diartikan sebagai

semua ide, perasaan, pendapat, dan sebagainya yang dimiliki seseorang atau

sekelompok orang. Kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran

yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya

perhatiannya terpusat. Kesadaran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Kesadaran Aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan

pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus

yang diberikan.

2. Kesadaran Pasif adalah keadaan dimana seseorang bersikap

menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu baik

stimulus internal maupun eksternal.


D. Kesadaran dalam pendekatan psikologi

Kesadaran dalam psikologi terdapat empat perspektif besar yang

digunakan untuk memahami kesadaran manusia, antara lain:

a. Psikoanalisa membagi kesadaran manusia menjadi tiga area, yaitu sadar

(conscious), pra-sadar (pre-conscious/subconscious), dan tak sadar

(unconscious), dimana di dalam area kesadaran tersebut beroperasi tiga

struktur kepribadian: id (yang menggunakan prinsip pleasure-based), ego

(yang menggunakan prinsip reality-based), dan super-ego (yang

menggunakan prinsip value-based). Dalam psikoanalisa, kesadaran

manusia yang sesungguhnya diwakili oleh area unconscious karena

menggunakan porsi terbesar pada keseluruhan area kesadaran manusia

(diperkirakan 80% area kesadaran manusia merupakan unconscious).

Perilaku-perilaku abnormal manusia dianggap sebagai bentuk mekanisme

pertahanan diri dari ego (yang menempati area conscious) yang

menegosiasi pertentangan antara id dan super-ego (yang menempati area

subconscious dan unconscious); yang sifatnya impulsif dan neurotis.

Karena kesadaran manusia yang sesungguhnya terwakili oleh area

unconscious, mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh ego dapat

diartikan sebagai bentuk pengingkaran kesejatian diri manusia.

2. Behavioristik memandang kesadaran manusia sebagai bentuk yang

nampak berupa perilaku, namun beberapa behavioris-kognitif juga

mengakui bahwa di dalam otak manusia terdapat proses belajar yang turut

membentuk kesadaran tersebut. Dalam behavioristik, perilaku-perilaku


abnormal manusia disebut sebagai perilaku maladaptif. Behavioristik

meyakini bahwa perilaku-perilaku maladaptif manusia merupakan hasil

belajar yang sifatnya terkondisikan, daripada mekanisme pertahanan diri

ego yang sifatnya impulsif dan neurotis. Hasil belajar tersebut dapat

diperoleh melalui proses pengkondisian melalui penguatan hubungan

stimulus-respon atau adanya reinforcement, maupun proses kognitif—

melalui proses observational learning (social learning).

3. Humanistik memandang kesadaran manusia, yaitu sebagai usaha

pendayagunaan diri untuk mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup

hingga mencapai aktualisasi diri. Dengan kata lain, kesadaran manusia

termanifestasi di dalam pemberdayaan diri; manusia dianggap sadar jika

dirinya terus berusaha untuk mencapai aktualisasi diri, sebaliknya,

manusia yang berhenti mengusahakan aktualisasi dirinya dapat dikatakan

bahwa ada sebagian kesadarannya yang terpendam.

4. Tranpersonal berusaha mengintegrasikan pemahaman tentang kesadaran

manusia dari psikoanalisa, behavioristik, dan humanistik dan

menambahkan satu faktor yang merupakan inti dari perspektif ini, yaitu

transendensi keadaan dimana manusia berhasil memperoleh personal

consciousness dan mengalami universal consciousness. Menurut

Assagioli (dalam Firman & Gila, 2002), agar manusia mampu mencapai

personal consciousness, dirinya perlu mensintesiskan kesadarannya pada

tingkat bawah (lower unconscious) dan tingkat menengah (middle

unconscious), sedangkan agar manusia mampu mengalami universal


consciousness (Assagioli menggunakan istilah transpersonal

consciousness), dirinya perlu mensintesiskan personal consciousness dan

higher unconscious konsep ini disebut psychosynthesis.

E. Tingkat Kesadaran

Berdasarkan tingkatannya, N.Y Bull (Kosasih Djahiri, 1985: 24)

mengemukakan bahwa kesadaran dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan

yang masing-masing tingkatan menunjukan derajat kesadaran seseorang.

Tingkatan-tingkatan kesadaran tersebut antara lain:

a. Kesadaran yang bersifat heteronomoud, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang berlandaskan dasar atau motivasi yang beraneka

ragam atau berganti-ganti

b. Kesadaran yang bersifat sosionomous, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang berorientasi kepada kiprah umum atau khalayak

ramai.

c. Kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep atau landasan

yang ada dalam diri sendiri.

Tingkatan kesadaran masyarakat pada akhirnya akan menimbulkan

partisipasi dari masyarakat untuk ikut mengelola lingkungan. Partisipasi

merupakan kemampuan dari masyarakat untuk bertindak dalam

keberhasilan yang teratur untuk menanggapi kondisi lingkungan sehingga

masyarakat tersebut dapat bertindak sesuai dengan logika yang dikandung

oleh kondisi lingkungan tersebut (Adjid 1985)


F. Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Lingkungan

1. Faktor ketidaktahuan

Ketidaktahuan disini maksudnya, masyarakat kurang mengerti akan

pentingnya lingkungan hidup sekitar dengan kelangsungan kehidupan

masyarakat ke depannya. Serta kemungkinan masyarakat memiliki

pengetahuan yang kurang tentang lingkungan hidup baik itu cara

pengolahan limgkungan yang baik, pencemaran, pengaruh tindakan

masyarakat bagi lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Jadi perlu adanya

sosialisai kepada masyarakat tentang lingkungan hidup oleh pemerintah

2. Faktor kemanusiaaan

Faktor manusia juga berdampak besar terhadap kelangsungan

perkembangan lingkungan hidup di sekitar kita sebab manusia bisa menjadi

yang bisa menjaga atau bahkan sebaliknya sebagai perusak lingkungan.

Masyarakat harus memiliki kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup

bagi kehidupan. Dimulai dari hal kecil yaitu menumbuhkan sikap peduli

terhadap lingkungan hidup dengan cara mulai mengelola sampah-sampah

anorganik dengan baik dan benar.

3. Faktor gaya hidup

Globalisasi membawa dampak bagi Indonesia dengan semakin

banyaknya industri-industri besar di Indonesia yang merupakan penghasil

atau penyumbang sampah anorganik dari pengemasan produk-produknya.

Masyarakat atau perusahaan tidak bisa mengantisipasi atau mengurangi

penggunaan barang yang tidak dapat terurai dalam jangka waktu dekat.
Gaya hidup masyarakat mempengaruhi lingkungan hidup.

Masyarakat yang berpenghasilan cukup akan berbeda dengan masyarakat

yang penghasilannya kurang. Masyarakat mampu memiliki kebiasaan hidup

boros yang mempengaruhi volume sampah rumah tangga yang

dihasilkannya, seandainya gaya hidup boros tidak diimbangi dengan

pengelolaan sampah yang baik akan menimbulkan masalah besar.

G. Kesadaran dalam menjaga lingkungan hidup

Kesadaran menjaga lingkungan hidup adalah keadaan dimana

individu masyarakat menyadari bahwa pentingnya sebuah ruang lingkup

(lingkungan) yang di dalamnya terdapat makhluk-makhluk hidup yang harus

dijaga kelestariannya agar dapat dirasakan oleh generasi dimasa yang akan

datang. Kesadaran akan menjaga lingkungan di sekitar kita merupakan aspek

dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Mengingat kondisi bumi yang

suhunya terus meningkat, kita semua sebagai penghuni sekaligus sebagai

pemakai sumber daya alam yang ada di bumi ini, kita harus menjaga bumi

kita ini agar kondisi bumi membaik.

Kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara

lain: Pertama, pendidikan dalam arti memberi arahan pada system nilai dan

sikap hidup untuk mampu memelihara keseimbangan antara pemenuhan

kepentingan pribadi, kepentingan lingkungan sosial, dan kepentingan alam.

Kedua memiliki solidaritas sosial dan solidaritas alam yang besar mengingat

tindakan pribadi berpengaruh kepada lingkungan sosial dan lingkungan

alam.
Kesadaran terhadap lingkungan hidup itu didasarkan pada sikap

mental sebagai rangkaian hubungan sebab akibat yang saling bergantungan

secara utuh. Melalui pengembangan batin yang berdasarkan kebijaksanaan,

perilaku moral, konsentrasi, dan belas kasih menyadari betapa pesntingnya

keterkaitan antara manusia dengan lingkungan secara luas, sehingga

manusia tidak dapat hidup sendiri. Kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya lingkungan hidup perlu terus ditingkatkan melalui penyuluhan,

pendidikan, penegakkan hukum disertai pemberian motivasi atas peran aktif

masyarakat menjaga lingkungan hidup seperti adanya lomba kebersihan

lingkungan anrat RT dengan sebuah hadiah atau lainnya. Peningkatan

kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya

dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang lingkungan hidup.

H. Kebersihan Lingkungan Hidup

Kebersihan lingkungan hidup mempunyai arti sebuah keadaan bebas

dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau.Kebersihan

merupakan upaya manusia umtuk memelihara diri dan lingkungannya dari

segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan

kehidupan yang sehat dan nyaman.Kebersihan merupakan syarat bagi

terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat

memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan

tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit

merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan


Kebersihan lingkungan hidup adalah kegiatan menciptakan atau

menjadikan lingkungan yang bersih, indah, asri, nyaman, hijau dan enak

dipandang mata. Lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang

besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan

memberikan masalah yang besar kepada manusia. Lingkungan yang bersih

juga mempunyai berbagai macam manfaat, yaitu:

1. Membuat lingkungan menjadi lebih enak dan nikmat dipandang.

Dengan adanya kebersihan lingkungan yang terjaga dengan baik,

serta lingkungan yang selalu asri dan juga bersih. Hal ini tentu saja

akan menyebabkan lingkungan menjadi enak dan juga nikmat

dipandang.

2. Kualitas Udara yang lebih baik. Manfaat udara pada lingkungan

yang bersih memiliki beberapa indikator penting. Berikut ini

adalah beberapa indikator yang dapat dikategorikan lingkungan

yang bersih :

a. Polusi dan juga asap yang sedikit dan rendah

b. Tumpukan sampah yang terorganisir dengan baik, sehingga

tidak mengganggu

c. Sungai dan juga saluran pembuangan air yang bersih

3. Lingkungan jauh dari berbagai macam penyakit. Manfaat

lingkungan yang bersih adalah dapat menghindarkan atau paling

tidak dapat mengurangi resiko penyebaran berbagai macam

penyakit. Apabila sampah menumpuk tanpa dibersihkan, pastinya


akan sangat kotor dan menimbulkan banyak sekali lalat. Lalat

merupakan salah satu hewan pembawa penyakit. Ketika tinggal

pada lingkungan yang tidak dan juga kurang bersih, hal ini akan

menyebabkan meningkatnya persebaran penyakit, seperti demam,

diare, disentri, penyakit pernapasan, dan jua penyakit lainnya.

4. Kepuasan tersendiri bagi warga lingkungan tersebut. Lingkungan

yang bersih juga memberikan kepuasan tersendiri bagi warga

lingkungannya. Dengan berhasil mempertahankan kebersihan

lingkungan dan juga membuat lingkungan menjadi lebih bersih.

Maka warga yang sudah berhasil tersebut tentunya akan merasa

puas. Apalagi setelah melihat lingkungan tempat tinggalnya

menjadi sangat bersih dan juga enak untuk dipandang.

5. Mencegah Banjir. Manfaat lingkungan bersih adalah dapat

mencegah banjir dan juga bencana alam lainnya. Sebut saja sampah

yang menumpuk di kai dan juga sungai. Penumpukan sampah

tersebut sangat berpotensi untuk menyebabkan banjir dan tentu saja

merugikan kita sebagai warga yang tinggal di lingkungan tersebut.

Karena itu, jagalah kebersihan lingkungan, agar bencana seperti

banjir tidak melanda lingkungan kita.

Lingkungan hidup yang bersih dan sehat juga merupakan salah satu

modal dasar penting pembangunan manusia Indonesia karena kualitas

lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat.Oleh


karena itu pemerintah bersama-sama dengan masyarakat harus berupaya

untuk menciptakan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.

I. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga lingkungan agar tetap bersih merupakan hal yang sangat

penting, selain lingkungan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat,

lingkungan sekitar merupakan daerah tempat tinggal yang mana

kebersihannya juga harus dijaga. Apabila lingkungan sudah bersih maka

akan nyaman tinggal dilingkungan tersebut.Menjaga kebersihan lingkungan

dapat dimulai dari hal yang paling kecil yaitu diri sendiri. Ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan diri sendiri, seperti

dilakukan dari hal sehari-hari kita seperti mencuci tangan sebelum makan.

Mencuci tangan merupakan hal yang penting makan, karena apabila tangan

kotor makan berbagai kotoran, kuman dan bakteri dapat masuk ke tubuh.

Setelah menjaga kebersihan diri sendiri, selanjutnya yang perlu

diperhatiikan adalah menjaga kebersihan di rumah, yaitu terkait dengan

keluarga kita. Rumah merupakan tempat tinggal sebuah keluarga, yang

mana didalam sebuah keluarga tentu saja masalah kebersihan sangat perlu

diperhatikan dan dijaga agar keluarga tetap sehat dan terhindar dari berbagai

penyakit.

Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan banyak cara

seperti yang paling sederhana dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk

membuang sampah pada tempatnya. Membuang sampah pada tempatnya,


sampah yang dibuang sembarangan akan mengakibatkan banjir, selain itu

sampah yang kotor juga bisa menjadi sumber penyakit berbahaya. Lebih

baik lagi adalah membuang sampah berdasarkan sifatnya, misalnya adalah

membedakan membuang sampah yang sifatnya organik dan non organik.

Oleh karena itu, ketersediaan tempat sampah yang memadai di lingkungan

kita juga perlu diperhatikan. Melakukan kerja bakti antar warga juga sangat

penting untuk membersihkan lingkungan.

J. Budaya Sungai

Di Indonesia sungai dapat dijumpai di setiap tempat dengan kelasnya

masing-masing. Pada masa lampau sungai dimanfaatkan untuk memenuhi

keperluan sehari-hari, baik transportasi, mandi, mencuci dan sebagaimya

bahkan untuk wilayah tertentu seungai dapa dimanfaatkan untuk menunjang

makan dan minum. Sungai sebagai sumber air, sangat penting fungsinya

dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagau sarana penunjang utama

dalam meningkatkan pembangunan nasional. Sebagai sarana transportasi

yang relatif aman untuk menghubungkan wilayah satu dengan lainnya.

Budaya sungai meliputi cara hidup, berperilaku, dan adaptasi

manusia yang hidup di tepi sungai, hal itu telah menjadi tradisi yang

dilakukan secara turun temurun (Hartatik, 2004). Budaya sungai sangat

kental dalam kehidupan masyarakat. Budaya sungai merupakan produk dari

keluwesan, pengalaman hidup, dan adaptasi mereka dengan kehidupan di

pinggiran atau sepanjang bantaran sungai. Banyaknya masyarakat yang


membuang sampah ke sungai di kawasan tempat tinggal mereka, sehingga

menyebabkan berbagai masalah. Aroma yang tidak sedap di kawasan

sungai, banyaknya sampah yang menymbat aliran sungai sehingga sering

mengakibatkna banjir ketika hujan besar dan juga masalah kesehatan.

Perilaku membuang sampah sembarangan ini tidak mengenal tingkat

pendidikan maupun status sosial. Keberadaan sampah di kehidupan sehari-

hari tak lepas dati tangan manusia yang membuang sampah sembarangan.

Kebiasaan tersebut oleh sebagian besar masyarakat tidak dianggap sebagai

sesuatu yang salah. Kebiasaan untuk hidup sehat dan bersih tidak terlalu

menjadi prioritas.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif

Penelitian deskriptif akan mempermudah peneliti mengumpulkan

data dan informasi dengan melalui analisis dan mencatan gejalan yang

terjadi saat ini. Dengan asumsi teoritis tersebut, penulis akan menggunakan

cara pengamatan, dialog dan menganalisis dari gejala yang akan terjadi di

lapangan.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana

kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di Kelurahan Alalak

Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara, sehingga data yang nantinya

dikumpulkan ataupun didapatkan oleh peneliti berupa gambaran, deskripsi

ataupun lukisan sistematis, sehingga hasil penelitian tidak dapat dijabarkan

dengan menggunakan angka-angka, dan metode yang paling tepat

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif

setiap langkah yang diambil dalam pelaksanaan penelitian pada dasarnya

menekankan aspek subyektif dari perilaku orang. Dengan sadar peneliti

akan menempatkan diri pada kedudukan obyek yang ditelaah untuk

memahami sikap gejala dengan penghayataan secara sosial, kultural dan

psikologis. Dalam rencana penelitian tidak dikemukakan adanya hipotesis.

34
35

Justru melalui penelitian ini diharapkan dapat terlahirkan beberapa

pemikiran hipotesis.

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan Di Kelurahan Alalak Tengah RT. 10

Kecamatan Banjarmasin Utara. Pada dasarnya pemilihan tempat penelitian

ini dikarenakan keprihatinan peneliti terhadap lingkungan di Kelurahan

Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara. Dimana peneliti telah

melakukan observasi awal di tempat tersebut, peneliti menemukan

banyaknya sampah yang berserakan dipinggir jalan, disamping rumah

bahkan di sungai yang dekat dengan rumah masyarakat.

C. Instrumen Penelitian

Penellitian kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di

Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara menggunakan

metode kualitatif, sehingga yang menjadi instrument utama adalah peneliti

sendiri, dimulai dari penetapan masalah, mengkaji, merumuskan, mengolah

dan juga menyimpulkan hasil penelitian.

Untuk itu peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk

mendapatkan data. Pada dasarnya purposive sampling digunakan karena

peneliti sudah mengetahui siapa-siapa saja yang akan menjadi informan

yang akan peneliti mintai keterangannya perihal kesadaran masyarakat

menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat dan juga ketua RT.10

untuk dimintai keterangan mengenai data yang menjadi informan peneliti.


36

Namun tidak menutup kemungkinan peneliti mengembangkan instrumen

sederhana sebagai usaha menjaring data pada sumber data yang lebih luas

sehingga dapat mempertajam dan melengkapi data yang didapat.

D. Sumber Data

Penelitian ini mengkaji tentang kesadaran masyarakat menjaga

kebersihan lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan

Banjarmasin Utara. Data yang akan diperoleh peneliti terdiri dari dua jenis,

yakni data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperolah langsung dari informan yakni,

masyarakat di Kelurahan Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin

Utara. Data yang dikumpulkan meliputi data yang memiliki hubungan

dengan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di Kelurahan

Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang berisi informasi dan ada hubungannya

dengan objek penelitian. Selain itu sumber data sekunder ini bisa diperoleh

dari referensi buku, dokumen, foto-foto, rekaman, catatan penelitian dan

data mengenai masyarakat yang ada di RT.10 Kecamatan Banjarmasin

Utara.
37

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi dipilih karena peneliti memerlukan gambaran data-

data mengenaim kesadaran masyarakat yang harus dilihat langsung oleh

peneliti dan terjun langsung di Kelurahan Alalak Tengah RT. 10 Kecamatan

Banjarmasin Utara. Hal ini agar memudahkan peneliti memperoleh data atau

informasi dengan mudah dan leluasa. Dalam observasi ini peneliti

melakukan observasi kepada masyarakat khususnya perilaku atau sikap

mereka di masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

2. Wawancara

Teknik wawancara dipilih agar peneliti dapat mengetahui secara

langsung dari informan sebagai sumber data. Wawancara yang dilakukan

untuk mendapatkan data secara umum tentang kesadaran masyarakat

menjaga kebersihan lingkungan dan wawancara dilakukan kepada

masyarakat Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara yang telah

ditentukan peneliti sebagai informan. Selain itu wawancara bisa dilakukan

secara mendalam untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan dilakukan

secara intensif kepada informan kunci yaitu masyarakat. Wawancara ini

pada umumnya dilakukan dalam bahasa daerah setempat yaitu bahasa

Banjar dan bahasa Indonesia.


38

Selain mengumpulkan data primer, peneliti juga mengumpulkan data

sekunder yang diambil dari profil masyarakat yang berhubungan dengan

masalah penelitian baik yang dipublikasikan maupun yang tidak

dipublikasikan. Waktu pelaksanaan wawancara dapat dilakukan secara

fleksibel, artinya waktu wawancara tidak mesti harus pagi hari namum

wawancara bisa dilaksanakan di siang maupun sore hari. Sesuai dengan

kesiapan dan waktu yang dapat disediakan informan sebagai sumber data

peneliti.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dipilih agar memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data baik dokumen tertulis atau gambar sebagai sumber data

dalam penelitian ini sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

Dokumentasi bisa berupa gambaran demografi tempat yang diteliti, data-

data informan ataupun informasi tentang keluarga yang diteliti melalui ketua

RT.10, gambaran masyarakat terhadap sampah di lingkungan sekitar rumah

mereka baik dengan tetangga maupun keluarga, gambaran saat peneliti

melakukan wawancara dengan informan, rekaman, dan lain sebagainya

sebagai bukti nyata lapangan.

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis secara kualitatif dalam penelitian ini melalui tiga

tahapan, yakni:
39

1. Pengumpulan data, sumber data yang telah diperoleh dari data primer

dan sekunder melalui observasi (pengamatan), wawancara serta

dokumentasi di Kelurahan Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin

Utara, dikumpulkan secara runtut dan teratur agar dapat dianalisis.

2. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuang yang tidak perlu

dimunculkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti nantinya

tentang kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.di

Kelurahan Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara.

3. Penyajian data, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian agar dapat

menggabungkan informasi yang telah peneliti dapatkan di lapangan tentang

kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di Kelurahan Alalak

Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara

4. Menarik kesimpulan, peneliti menarik garis besar atau membuat

kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan merupakan

jawaban dari rumusan masalah kesadaran masyarakat menjaga kebersihan

lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah RT.10 Kecamatan Banjarmasin

Utara

G. Pengujian Keabsahan Data


40

Dalam penelitian ini untuk pengujian keabsahan data merupakan

teknik yang mencari titik tengah informasi dari data yang terkumpul guna

pengecekan dan pembanding terhadap data yang telah ada.

1. Perpanjangan pengamatan, peneliti kembali ke lapangan pada tanggal 18

Oktober sampai dengan 20 Oktober 2018, untuk melakukan pengamatan,

wawancara lagi dengan informan yang pernah ditemui. Perpanjangan

pengamatan ini, mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini

merupakan yang benar atau tidak.

2. Meningkatkan ketekunan dengan melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat terekam secara pasti dan sistematis.

3. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Peneliti melakukan triangulasi pada tanggal 21 Oktober 2018.

a. Triangulasi sumber, peneliti melakukan pengujian kreadibilitas atau

kevalidan data yang telah didapatkan peneliti di Kelurahan Alalak Tengah

RT.10 Kecamatan Banjarmasin Utara, dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber seperti wawancara

dengan informan mengenai kesadaran masyarakat menjaga kebersihan

lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara.

Data yang diperoleh peneliti kemudian akan digambarkan dan


41

dikelompokkan sesuai dengan apa yang diperoleh peneliti dari berbagai

sumber tersebut. Peneliti melakukan pemilahan data yang sama dan data

yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Triangulasi teknik, peneliti melakukan pengujian dengan cara mengecek

kembali data yang telah didapatkan sebelumnya kepada sumber yang sama

namum menggunakan teknik yang berbeda, misalnya dengan melakukan

observasi, wawancara, atau dokumentasi. Peneliti melakukan konfirmasi

kepada sumber data yaitu masyarakat yang telah ditentukan oleh peneliti

guna memperoleh data yang dianggap benar mengenai kesadaran

masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah

Kecamatan Banjarmasin Utara

c. Triangulasi waktu, narasumber ataupun informan yang bditemui pada

pertemuan awal dapat memberikan informasi yang berbeda pada

pertemuan selanjutnya. Pengecekan yang dilakukan oleh peneliti

dilakukan menurut waktu tertentu, seperti di pagi, siang ataupun sore.

Oleh karena itu, peneliti melakukan pengecekan berulang-ulang agar

ditemukan kepastian data yang lebih kredibel dan jenuh.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Alalak Tengah

Pemerintah Kelurahan yang merupakan perangkat Daerah Kabupaten/Kota

berdasarkan UU No.32 tahun 2004 adalah perpanjangan tangan Bupati/Walikota

yang langsung bertanggung jawab pada Bupati/Walikota melalui camat sebagai

atasan langsung dari Lurah.Pemerintah Kelurahan merupakan ujung tombak

Pemerintah Daerah Kabupatan/Kota dimana secara langsung berhadapan dengan

masyarakat memberikan pelayanan serta menyampaikan program-program

Pemerintah baik dibidang pembangunan maupun sosial ekonomi, serta menjaga

ketertiban umum serta menjalankan pemerintah umum lainnya.

Pada zaman belanda Kelurahan Alalak Tengah termasuk Desa Alalak

Besar, setelah berakhirnya masa Penjajahan Belanda dan masuknya Jepang ke

Indonesia, alalak besar di bagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Desa Alalak Selatah

2. Desa Alalak Tengah

Kelurahan Alalak Tengah berdiri atas inisiatif rakyat itu sendiri melalui

musyawarah antara pemerintah dengan masyarakat setempat. Untuk membangun

kantor tersebut di dapat dari Swadaya Masyarakat dan Pemerintah, dan untuk luas

wilayah cukup besar yaitu 125,00 Ha yang terdiri dari pemukiman 85,50 Ha,

persawahan 4,40 Ha, perkebunan 05,00 Ha. Batas wilayah Kelurahan Alalak

42
43

Tengah sebelah utara berbatasan dengan Dati II Barito Kuala, sebelah selatan

berbatasan dengan Kelurahan Alalak Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan

Kelurahan Alalak Utara (sekarang di batasi dengan jalan HKSN) dan sebelah

barat berbatasan dengan sungai barito.

Jumlah penduduk dan jumlah keluarga di Kelurahan Alalak Tengah

sebagai berikut.

TABEL 4.1
Jumlah Penduduk Kelurahan Alalak Tengah

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

Jumlah penduduk tahun 4667 orang 4606 orang


ini

Jumlah penduduk tahun 4580 orang 4398 orang


lalu

Sumber:Kantor Kelurahan Alalak Tengah, 2018

TABEL 4.2
Jumlah Keluarga Kelurahan Alalak Tengah

KK Laki- KK Jumlah
laki Perempuan Total
Jumlah

Jumlah kepala 2400 KK 307 KK 2707 KK


keluarga tahun ini

Jumlah kepala 2358 KK 230 KK 2588 KK


keluarga tahun lalu

Sumber: Kantor Kelurahan Alalak Tengah, 2018


44

B. Hasil Penelitian

1. Kesadaran Masyarakat Mengenai Kebersihan

Peneliti awalnya melakukan observasi yang dilakukan di Alalak

Tengah RT 10 Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin

Utara.Berdasarkan observasi yang di lakukan oleh peneliti masyarakat pada

umumnya memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan. Namun di satu

sisi masih banyak juga masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga

kebersihan tetapi tidak menunjukkan perilaku hidup bersih dalam menjaga

kebersihan lingkungan.

Peneliti berhasil mendapatkan data seputar kesadaran masyarakat

dalam menjaga kebersihan lingkungan, apa saja ide kreatif dari masyarakat

dalam mengelola sampah, cara masyarakat dalam menjaga kebersihan

lingkungan, kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk tetap

bersih, dimana masyarakat membuang limbah rumah tangga, serta cara

masyarakat dalam memberikan kesadaran pada keluarga dan tetangga

sekitar. Memang masih sering menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat,

padahal pada dasarnya masyarakat di Alalak Tengah RT 10 menyadari akan

pentingnya perilaku hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan

namun pada kenyataannya ada beberapa pelilaku masyarakat yang masih

sering mengabaikan lingkungannya yang masih tidak bersih seperti yang

terlihat pada lingkungan sekitar rumahnya.


45

Melihat dari permasalahan di atas, yakni tanggapan masyarakat

mengenai arti dari kebersihan lingkungan maka peneliti mencari informasi

mengenai bagaimana pemahaman masyarakat tentang kebersihan

lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat

mengenai kebersihan lingkungan oleh ibu RS mengatakan bahwa :

Kebersihan itu iya pang kesehatan, suasananya nyaman dipandang


apalagi amun di dalam rumah ni bersih jadi kita ni sehat jua amun
lingkungan tu bersih. ( Kebersihan itu kesehatan suasana enak di
pandang apalagi kalau di dalam rumah ini bersih jadi kita ini sehat
juga kalau lingkungan itu bersih ). ( RS, wawancara 16 Oktober
2018)
Selain itu, narasumber juga mengungkapkan bahwa sehat itu juga

berasal dari lingkungan yang bersih dan seperti yang dikatakan oleh ibu SM:

kebersihan tu rumah bersih kada behamburan sampah sana kemari

lingkungan sekitar bersih jua jadi nyaman di pandang dan sehat jua

( kebersihan itu rumah bersih tidak berantakan sampah kesana kemari

lingkungan sekitar bersih juga jadi enak di pandang dan sehat juga ). ( SM,

wawancara 16 Oktober 2018 ). Hal ini juga ditambahkan oleh pendapat ibu

NH yang mengatakan bahwa: kebersihan itu nyaman dilihat kada rigat kaya

sampah kada behamburan perakas rumah kada sabak jadi kita melihat tu

senang jua amun bersih ( kebersihan itu enak dilihat tidak kotor seperti

sampah tidak berserakan perabotan rumah tidak berantakan jadi kita melihat

itu senang juga ) ( SN, wawancara 16 Oktober 2018 ). Berbeda dengan

bapak MY mengatakan: menurut aku kebersihan tu umumnya bebas dari


46

sampah jadi kalau sampah ni ibaratnya kadada lingkungan jadi terlihat

bersih ( menurut saya kebersihan itu umumnya bebas dari sampah jadi

kalau samapah ini ibaratnya tidak ada lingkungan jadi terlihat bersih ) ( MY,

wawancara 16 Oktober 2018 ).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa semua

informan berpendapat kebersihan lingkungan itu adalah enak dilihat, bersih

tidak kotor, dan juga sampah tidak berserakan.Sebagaimana yang kita

ketahui bahwa pada umumnya kebrsihan itu adalah bebas dari segala hal

yang membuat kotor lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan

masyarakat.

Setelah menanyakan pendapat tentang kebersihan lingkungan pada

narasumber, peneliti kemudian menanyakan tentang seberapa pentingnya

menjaga kebersihan menurut ibu RS mengatakan: sepenting-pentingnya ai

apalagi nang utama ni bersih gasan di dalam rumah dulu kalau rumah kada

bersih kita jua nang risihnya (sangat penting apalagi yang utama ini bersih

untuk di dalam rumah dulu kalau rumah tidak bersih kita juga yang risihnya)

(RS, wawancara 16 Oktober 2018). Pernyataan ini juga sependapat dengan

ibu JM yang mengatakan bahwa: menjaga kebersihan itu penting, mulai dari

dalam rumah kita dulu karna rumah kan tempat tinggal kita yang iyanya

harus bersih gasan keluarga kita jua (menjaga kebersihan itu penting mulai

dari rumah kita dulu karena rumah tempat tinggal kita yang lebih harus

bersih untuk keluarga kita juga) (JM, wawancara 16 Oktober 2018 ).


47

Pernyataan ibu RS dan JM juga di tambahkan oleh ibu YT dan bapak

MY dimana ibu YT mengatakan: penting menjaga lingkungan supaya hidup

sehat amun lingkungan kada bersih penyakit lakas jua datang kaya demam

berdarah (penting menjaga lingkungan supaya hidup sehat kalau tidak

bersih penyakit cepat juga datang seperti demam berdarah) (YT, wawancara

16 Oktober 2018). Sedangkan Bapak MY mengatakan: menjaga kebersihan

itu penting banar amun bersih kita jua yang nyaman merasakan suasananya

(menjaga kebersihan itu sangat penting kita juga yang enak merasakan

suasanya) ( MY, wawancara 16 Oktober 2018 ).

Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa narasumber

menganggap menjaga kebersihan itu penting karena lingkungan yang bersih

membuat lingkungan enak dipandang dan membuat lebih sehat. Selain

permasalahan di atas, peneliti juga menanyakan tentang kesadaran

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal ibu RS

mengatakan: kesadaran menjaga kebersihan tu ya kada berigat dimulai dari

diri sorangan dulu yang sadar harus bersih ( kesadaran menjaga kebersihan

itu tidak kotor di mulai dari diri sendiri dulu yang sadar harus bersih ) ( RS,

wawancara 16 Oktober 2018 ). Pernyataan ini dipertegas oleh Ibu SM yang

mengatakan: kesadarannya kada membuang sampah sembarangan rumah

dibersihi kada dilihat akan sabak (kesadarannya tidak membuang sampah

sembarangan rumah dibersihkan tidak dibiarkan berantakan ). (SM,

Wawancara 16 Oktober 2018). Senada dengan pendapat ibu SM dimana ibu

NH mengatakan bahwa: kesadaran menjaga itu kada membuang sampah


48

sembarangan kada meolah rigat rumah.intinya dibersihkan tarus pang

(kesadaran itu tidak membuang sampah sembarangan tidak membuat kotor

rumah itinya dibersihkan terus). (NH, Wawancara 16 Oktober 2018).

Berdasarkan hasil wawancara di atas masyarakat sadar dalam

menjaga kebersihan lingkungan, mereka menyadari bahwa kebersihan itu

tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membuat kotor lingkungan

tempat tinggal.

Selanjutnya peneliti juga menanyakan bagaimana memberikan

kesadaran kepada keluarga maupun tetangga agar menjaga kebersihan

lingkungan Ibu SM mengatakan: kada pernah pang memadahi kesadaran

kada tahu kayapa yang jelas dulu sorang ja pang yang sadar kayapa urang

biar ai (tidak pernah memberikan kesadaran kepada orang lain tidak tahu

bagaimana yang jelas dulu diri sendiri yang sadar bagaimana orang biar

saja) (SM, wawancara 16 Oktober 2018) . Pendapat ini juga sependapat

dengan pernyataan oleh ibu ER yang mengatakan: meharap sadar sorangan

ja pang nang rigat dibersihkan kaitu aja pang kalau urangnya acuh jua

ngalih sorang handak memadahi (berharap sadar sendiri saja yang kotor itu

dibersihkan kalau orangnya acuh juga sulit mau memberitahu) (SM,

wawancara 16 Oktober 2018). Senada dengan ibu ER, dimana ibu NH

mengatakan: menagur ja rasa ngalih apalagi memadahi kesadaran jadi

bisa-bisa sendiri saja (menegur saja rasa sulit apalagi memberikan

kesadaran jadi bisa-bisa sendiri saja) (NH, Wawancara 16 Oktober 2018).

Berbeda dengan pendapat bapak MY yang mengatakan: mencoba menagur


49

ai begimitan gasan bersama jua nyamannya amun lingkungan bersih

(mencoba ditegur pelan-pelan untuk bersama juga enaknya kalau lingkungan

bersih) (MY, wawancara 16 Oktober 2018 ).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa mereka tidak

sepenuhnya bisa memberikan kesadaran terhadap orang lain dan berharap

orang tersebut memiliki kesadaran sendiri terhadap kebersihan lingkungan

karena memang pada dasarnya hal yang lebih utama adalah kesadaran

tumbuh dari dalam diri sendiri.

Berdasarkan temuan peneliti dari observasi dan wawancara yang

telah dilakukan peneliti menemukan bahwa masyarakat masih kurang

kesadarannya dalam menjaga lingkungan terbukti bahwa masih saja

masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat pembaungan sampah terlebih

juga masih banyak sampah yang beserakan di jalan-jalanan umum maupun

di samping-samping rumah masyarakat, meskipun masyarakat mengetahui

bahwa lingkungan tempat tinggal harus selalu dibersihkan setiap harinya

tetapi masyarakat hanya mengetahui dasar itu saja seperti sampah masih saja

tetap dibuang pada bukan tempat seharusnya memang fasilitas masih belum

memadai tetapi setidaknya masyarakat bisa mengelola bagaimana sebaiknya

sampah tersebut agar tidak menjadi sebuah masalah seperti banjir ataupun

penyakit yang akan timbul akibat adanya sampah yang sembarangan di

buang.
50

2. Inisiatif dalam menjaga kebersihan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh

peneliti di lapangan terlihat bahwa inisiatif masyarakat dalam menjaga

kebersihan lingkungan dimana selanjutnya peneliti melakukan wawancara

kepada bapak MY selaku ketua RT di lingkungan masyarkat Alalak Tengah

RT 10 dimana bapak MY mengatakan: pastinya dibersihkan setiap hari

cara menjaga kebersihan itu kada mungkin kalo seminggu sekali hanyar

dibersihkan apalagi setahun sekali (pastinya dibersihkan setiap hari cara

menjaga kebersihan itu tidak mungkin satu minggu sekali baru dibersihkan

apalagi satu tahun sekali) (MY, wawancara 16 Oktober 2018). Selanjutnya

ibu ER mengatakan: caranya dibersihkan setiap hari dan sampah

dikumpulkan supaya tidak berhamburan (caranya dibersihkan setiap hari

dan sampah dikumpulkan supaya tidak berserakan) (ER, wawancara 16

Oktober 2018). Pendapat ini juga dipertegas oleh ibu NH yang mengatakan:

cara menjaga kebersihan ni ya dibersihkan disimpuni nang rigat-rigat

supaya nyaman dpandang (cara menjaga kebersihan ini dibersihkan

dibereskan yang kotor-kotor supaya enak dipandang) (NH, wawancara 16

Oktober 2018). Kemudian ibu YT juga mengatakan bahwa: menjaga

kebersihan tu dibersihkan kada behambur sampah apalagi dibuang

sembarangan (menjaga kebersihan itu dibersihkan tidak mehambur sampah

apalagi dibuang sembarangan) (YT, wawancara 16 Oktober 2018).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa cara mereka

menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap bersih dengan selalu


51

membersihkannya setiap hari, tidak membuang sampah sembarangan tetapi

membuang sampah harus pada tempatnya agar lingkungan terlihat lebih

bersih dan sehat.

Pertanyaan selanjutnya adalah dimana biasanya membuang limbah

rumah tangga ibu RS mengatakan: ku buang ke sungai biasanya bila kawa

dibakar ku bakar ai jua (saya buang ke sungai biasanya bila bisa dibakar

saya bakar juga) (RS, wawancara 16 Oktober 2018). Senada dengan

pendapat ibu NH yang mengatakan: sepalih dibakar sepalih di buang ke

sungai, kayapa kadada petugas kebersihan disini atau kaya bak sampah tu

(terkadang sebagian dibakar terkadang sebagian di buang ke sungai,

bagaimana petugas kebersihan disini tidak ada atau seperti tempat sampah

itu) (NH, wawancara 16 Oktober 2018). Kemudian ibu ER mengatakan: ku

buang ke sungai meumpati orang banyak jua karna kadada tempat

pembuangan sampah disini (saya buang ke sungai mengikuti orang juga

karena tidak ada tempat pembuangan sampah disini). (ER, wawancara 16

Oktober 2018)

Pernyataan di atas juga diperkuat oleh pendapat Ibu JM yang

mengatakan:

Dimana lagi amun kada membuang ke sungai kaya urang

jua sama aja membuang ke sungai (dimana lagi kalau tidak

membuang ke sungai seperti orang juga sama saja membuang ke

sungai) (JM, wawancara 16 Oktober 2018).


52

Pendapat yang hampir sama juga dikatakan oleh Ibu YT:

Dikumpul akan dulu timbai ai lagi imbahnya ke sungai

kada ngalih dasar ke sungai pang tarus membuang sampah –

sampah (dikumpulkan dulu baru di buang ke sungai tidak mau sulit

memang ke sungai terus membuang sampah-sampah). (YT,

wawancara 16 Oktober 2018)

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa alasan mereka

(masyarakat) membuang limbah rumah tangga ke sungai karena tidak

adanya tempat atau bak sampah untuk pembuangan limbah rumah tangga

tersebut.Limbah rumah tangga yang dimaksud disini seperti plastik-plastik,

bungkus nasi baik daun maupun kertas dan sebagainya. Karena belum

adanya fasilitas mendukung tersebut yang bisa membuat masyarakat sadar

akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang

sampah di sungai lagi.

Selanjutnya peneliti menanyakan apakah masyarakat mempunyai ide

kreatif untuk mengelola lingkungan tetap bersih

Ibu RS mengatakan:

Kadada pang kada bisa jua ibarat kaya botol-botol bekas tu ku

barikan pemulung dari pada menumpuk di rumah kada jadi apa-apa jua

( tidak ada tidak bisa juga ibarat seperti botol-botol bekas itu saya berikan

pemulung daripada menumpuk di rumah tidak jadi apa-apa juga ) ( RS,

wawancara 16 Oktober 2018 ).


53

Ibu SM mengatakan:

Kada bisa aku meolah kerajinan dari sampah bekas yang masih

kawa didaur ulang tu bingung handak di olah apa kadada bisi keahlian ni

(tidak bisa saya membuat kerajinan dari sampah bekas yang masih bisa di

daur ulang itu bingung mau dibuat apa tidak punya keahlian) (SM,

wawancara 16 Oktober 2018 )

Ibu JM mengatakan: amun ide ni ada ja pang tapi kada bisa mengelolanya

(kalau ide ada saja tapi tidak bisa mengelolanya) ( JM, wawancara 17

Oktober 2018). Senada dengan pendapat ibu JM, bapak MY juga

mengatakan: ada aja beisi ide tapi masih kada tegawikena ai pulang dipikir

akan atau membawai nang lain jadi sama-sama (ada saja punya ide tetapi

masih tidak dikerjakan nanti dipikirkan atau mengajak yang lain jadi sama-

sama) (MY, wawancara 16 Oktober 2018).

Berbeda dengan ibu YT mengatakan: ada ai beisi rancak ku olah

kerajinan kaya tas bakul dari bungkus minuman pop ice ku jual bisa jua

lumayan dapat duit (ada punya ide sering saya buat kerajinan seperti tas

bakul dari bungkus minuman pop ice saya jual bisa juga lumayan dapat

uang) (YT, wawancara 16 Oktober 2018)

Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa mereka

masih banyak yang tidak mempunyai inisiatif atau ide kreatif dalam

mengelola sampah yang dapat di daur ulang. Tetapi ada juga beberapa orang

masyarakat yang sudah merealisasikan ide kreatif mereka dengan cara


54

mendaur ulang sampah yang masih bisa di gunakan untuk kerajinan tangan

seperti botol plastik, bekas minuman sachet, dll. Limbah tersebut bisa didaur

ulang menjadi tas bakul dari bekas minuman sachet dan lampion dari botol

plastik dll.

Berdasarkan temuan peneliti yang didapat setelah observasi dan

wawancara peneliti menemukan bahwa masyarakat masih belum

sepenuhnya memiliki inisiatif bagaimana limbah rumah tangga ataupun

sampah yang masih bisa di daur ulang tersebut menjadi sesuatu barang yang

benilai harga jual padahal sampah pun bisa menjadi sebuah penghasilan

khususnya bagi ibu rumah tangga apabila berhasil untuk memasarkannya.

Maka dari itu perlunya kerjasama dari berbagai kalangan terkhusus untuk

penyuluhan masalah sampah yang masih dapat di daur ulang kalaupun bisa

adanya tempat khusus perkumpulan untuk membina kreatifitas masyarakat.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kesadaran Masyarakat Mengenai Kebersihan Lingkungan

Kesadaran pada dasarnya berarti berpikir. Jika menghendaki segala

sesuatu perubahan dalam masyarakat, dalam skala besar atau kecil, maka

langkah pertama ialah merubah cara berfikir. Kesadaran adalah hasil cara

berpikir sekolompok masyarakat, masing-masing pikiran terpisah satu sama

lain (Simonangkir, 1987). Kesadaran akan hidup sehari-hari merupakan

jaringan makna-makna yang membuat individu mampu menjalani peristiwa-


55

peristiwa biasa dan perjumpaan-perjumpaan dengan orang lain (Peter L Berg

Dkk, 1992).

Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan pada akhir-akhir ini

sangatlah minim, berdasarkan hal tersebut dapat diprediksi bahwa masyarakat

masih belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan

dari masyarakat berpikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan diri

sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,

pembuangan limbah rumah tangga, polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain.

Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu

meningkat, dan mengakibatkan keadaan yang merugikan seperti banyaknya

sampah yang menumpuk di titik-titik tertentu dan saluran air yang bisa

menyebabkan banjir karena meluapnya air yang tidak tertampung, untuk itu

kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan tidak hanya pemerintah setempat

yang harus menanggungnya.

Kesadaran sendiri sama artinya dengan mawas diri. Kesadaran juga bisa

diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh

terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.Kesadaran juga mencakup

dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu

sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Kesadaran dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu:
56

1. Kesadaran Aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada

inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang

diberikan.

2. Kesadaran Pasif adalah keadaan dimana seseorang bersikap menerima

segala stimulus yang diberikan pada saat itu baik stimulus internal maupun

eksternal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dan diperoleh

informasi bahwa, menurut ibu RS mengatakan: kesadaran menjaga

kebersihan tu ya kada berigat dimulai dari diri sorangan dulu yang sadar

harus bersih (kesadaran menjaga kebersihan itu tidak kotor di mulai dari

diri sendiri dulu yang sadar harus bersih) ( RS, wawancara 16 Oktober 2018

). Pernyataan ini dipertegas oleh Ibu SM yang mengatakan: kesadarannya

kada membuang sampah sembarangan rumah dibersihi kada dilihat akan

sabak (kesadarannya tidak membuang sampah sembarangan rumah

dibersihkan tidak dibiarkan berantakan). (SM, Wawancara 16 Oktober

2018). Senada dengan pendapat ibu SM dimana ibu NH mengatakan bahwa:

kesadaran menjaga itu kada membuang sampah sembarangan kada meolah

rigat rumah.intinya dibersihkan tarus pang (kesadaran itu tidak membuang

sampah sembarangan tidak membuat kotor rumah itinya dibersihkan terus ).

(NH, Wawancara 16 Oktober 2018).

Dapat diketahui bahwa kebanyakan dari mereka berpendapat

kebersihan lingkungan itu adalah bersih tidak kotor, sampah tidak

berserakan.Kebersihan lingkungan hidup sendiri mempunyai arti dimana


57

sebuah keadaan yang bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,

sampah, dan bau. Kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara

diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka

mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan

nyaman .Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan

sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat

menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu

faktor yang mengakibatkan penderitaan.

Kebersihan lingkungan hidup adalah kegiatan menciptakan atau

menjadikan lingkungan yang bersih, indah, asri, nyaman, hijau dan enak

dipandang mata. Lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang

besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan

memberikan masalah yang besar kepada manusia. Kebersihan sebuah

cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting

dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran lingkungan adalah upaya untuk

menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah,

pencemaran, penghijauan, dan perlindungan satwa langka, tetapi lebih dari

pada itu semua. Kesadaran menjaga lingkungan hidup adalah keadaan

dimana individu masyarakat menyadari bahwa pentingnya sebuah ruang

lingkup (lingkungan) yang di dalamnya terdapat makhluk-makhluk hidup

yang harus dijaga kelestariannya agar dapat dirasakan oleh generasi dimasa

yang akan datang.


58

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Proverawati (2012) kebersihan

lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari. Perilaku hidup

bersih merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa

memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Pola

hidup bersih harus diterapkan sedini mungkin agar menjadi kegiatan yang

positif.

Ada satu ungkapan Islami yang berkaitan dengan kebersihan yang

berbunyi “Kebersihan Sebagian dari Iman”. Ungkapan ini didukung oleh

Hadist Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah Ta’ala

adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia

dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. Maka

bersihkanlah halaman rmahmu dan janganlah kamu menyerupai orang

yahudi” (HR. Ar-Tarmidzi)

Hadist tersebut diatas menunjukkan bahwa kebersihan (an-nazahfa)

merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Kiranya sampah yang

dianggap limbah yang tidak berguna dapat dioah, dimanfaatkan untuk

membuat kompos yang sangat berguna untuk memperbaiki struktur tanah

dan menyuplai zat makanan yang sangat diperlukan tumbuh-tumbuhan

(Nida, 2010 : 4).

Dikatakan bahwa sadar lingkungan ini mendorong pribadi manusia

untuk hidup serasi dengan alam dan dengan begitu menumbuhkan rasa religi
59

dan gandrung akan kasih sayang Allah yang sesungguhnya tertulis melalui

alam dan isi bumi ini (Neolaka, 2007 : 40).

Kesadaran akan menjaga lingkungan di sekitar kita merupakan aspek

dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Kesadaran terhadap lingkungan

hidup itu didasarkan pada sikap mental sebagai rangkaian hubungan sebab

akibat yang saling bergantungan secara utuh. Melalui pengembangan batin

yang berdasarkan kebijaksanaan, perilaku moral, konsentrasi, dan belas

kasih menyadari betapa pentingnya keterkaitan antara manusia dengan

lingkungan secara luas, sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri.

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan hidup perlu terus

ditingkatkan melalui penyuluhan, pendidikan, penegakkan hukum disertai

pemberian motivasi atas peran aktif masyarakat menjaga lingkungan hidup

seperti adanya lomba kebersihan lingkungan anrat RT dengan sebuah hadiah

atau lainnya. Peningkatan kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui

berbagai cara misalnya dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat

tentang lingkungan hidup.

Kesadaran lingkungan di tengah-tengah keluarga bisa dilakukan

dengan cara melibatkan tiga pihak sekaligus, sehingga hasilnya berdampak

positif dan optimal. Strategi penerapannya di dalam keluarga dapat

dilakukan kampanye lingkungan oleh orang tua. Orang tua adalah kepala

keluarga dan akan menjadi pemimpin di dalam sebuah rumah tangga. Orang

tua punya otoritas untu mengatur dan menjalankan berbagai kebijakan di


60

tengah-tengah keluarga, sehingga akansangat tepat jika orang tua menjadi

bagian penting dari kampanye kesadaran lingkungan.

Orang tua dapat memulai ini dengan berbagai tindakan sederhana

yang muda dilihat dan dicontoh oleh anggota keluarga lainnya, sehingga

semua anggota keluarga akan terlibat dan berperan aktif serta di dalam

kegiatan tersebut. Kampanye ini tentu tidak harus dilakukan dengan

himbauan semata, sebab hal tersebut tidak cukup efektif dan tidak bisa

menggerakkan orang-orang lain yang mendengarnya. Orang menjadi lebih

mudah ketika melihat sesuatu dan kemudian menirunya, itulah langkah tepat

yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam menumbuhkan kesadaran

lingkungan. Di dalam rumah tangga, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai

tindakan seperti, membiasakan diri untuk membuang sampah pada

tempatnya, menggunakan seminim mungkin kantong plastik, dan berbagai

tindakan sederhana lainnya yang mudah ditiru oleh anak dan anggota

keluarga lainnya.

Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan

ikut gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Dengan membuang

sampah-sampah yang dapat menghambat jalan air pada selokan.Tidak

membuang sampah pada sungai-sungai. Dengan menjaga kebersihan

lingkungan maka nakan menghambat berkembangnya kuman-kuman dan

jentik-jentik nyamuk pada tempat sampah dan selokan dan juga mencegah

terjadinya banjir.
61

Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab

bersama. Menjaga kebersihan lingkungan dilakukan mulai dari diri sendiri.

Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan membuang sampah

pada tempatnya. Menjaga kebersihan lingkungan akan menciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat.

2. Masyarakat memiliki inisiatif dalam menjaga kebersihan

Menjaga lingkungan agar tetap bersih merupakan hal yang sangat

penting, selain lingkungan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat,

lingkungan sekitar merupakan daerah tempat tinggal yang mana

kebersihannya juga harus dijaga. Apabila lingkungan sudah bersih maka

akan nyaman tinggal dilingkungan tersebut.

Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari hal yang paling

kecil yaitu diri sendiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menjaga kebersihan diri sendiri, seperti dilakukan dari hal sehari-hari kita

seperti mencuci tangan sebelum makan. Mencuci tangan merupakan hal

yang penting makan, karena apabila tangan kotor makan berbagai kotoran,

kuman dan bakteri dapat masuk ke tubuh. Setelah menjaga kebersihan diri

sendiri, selanjutnya yang perlu diperhatiikan adalah menjaga kebersihan di

rumah, yaitu terkait dengan keluarga kita. Rumah merupakan tempat

tinggal sebuah keluarga, yang mana didalam sebuah keluarga tentu saja

masalah kebersihan sangat perlu diperhatikan dan dijaga agar keluarga

tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.


62

Berdasarkan wawancara dengan informan dapat diketahui bahwa

menurut bapak MY selaku ketua RT di lingkungan masyarakat Alalak

Tengah RT 10 dimana bapak MY mengatakan: pastinya dibersihkan setiap

hari cara menjaga kebersihan itu kada mungkin kalo seminggu sekali

hanyar dibersihkan apalagi setahun sekali (pastinya dibersihkan setiap hari

cara menjaga kebersihan itu tidak mungkin satu minggu sekali baru

dibersihkan apalagi satu tahun sekali) (MY, wawancara 16 Oktober 2018).

Selanjutnya ibu ER mengatakan: caranya dibersihkan setiap hari dan

sampah dikumpulkan supaya tidak berhamburan (caranya dibersihkan

setiap hari dan sampah dikumpulkan supaya tidak berserakan) (ER,

wawancara 16 Oktober 2018). Pendapat ini juga dipertegas oleh ibu NH

yang mengatakan: cara menjaga kebersihan ni ya dibersihkan disimpuni

nang rigat-rigat supaya nyaman dpandang (cara menjaga kebersihan ini

dibersihkan dibereskan yang kotor-kotor supaya enak dipandang) (NH,

wawancara 16 Oktober 2018). Cara mereka menjaga lingkungan tempat

tinggal agar tetap bersih dengan selalu membersihkannya setiap hari, tidak

membuang sampah sembarangan.

Secara naluriah manusia memiliki kecenderungan untuk selalu

memahami lingkungannya. Manusia dan lingkungan memiliki ikatan

keterjalinan sedemikian dekat satu dengan yang lain. Begitu pentingnya

lingkungan bagi kehidupan kita mengharuskan kita untuk selalu

menjaganya. Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab terhadap terhadap

lingkungan, terdapat beberapa prinsip yang relevan untuk makhluk hidup.


63

Prinsip-prinsip ini didasarkan pada teori ejologisentrisme serta hak alam dan

di latarbelakangi oleh krisis ekologi yang bersumber pada cara pandang dan

perilaku antropologi antara lain (Rahayu, dalam Rahmadi, 2011: 207).

1. Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan perlu ditingkatkan

dengan tetap memperhatikan potensi dan keanekaragaman serta

memperhatikan pula hal-hal menyangkut hubungan lingkungan

daerah sekitar.

2. Sikap Hormat Terhadap Alam (repect for nature) menurut teori

biosentrisme dan ekosntrisme manusia mempunyai kewajiban

moral untuk menghargai alam semesta dan segala isinya. Manusia

adalah bagian dari alam karena alam mempunyai nilai pada dirinya

sendiri. Sedangkan teori ekofeminisme berpandangan bahwa

kemunitas ekologis adalah komunitas moral. Menurut Kohlberg,

moralitas pada dasarnya mengalami perkembangan dan berpusat

pada ranah kognitif, bersifat interaksional dan dilandasi oleh

prinsip-prinsip keterbukaan, kesamaan, resiprositas, dan keadilan.

Moral bagi Kohlberg dibatasi oleh suatu konstruk lain yang disebut

pertimbangan (judgment), terutama karakter formal dari

pertimbangan dan bukan isinya (Sarbaini, 2011).

3. Prinsip tanggung jawab (moral responbility for nature) prinsip

hormat terhadap alam diwujudkan melalui tanggung jawab moral

terhadap alam karena manusia adalah bagian integral dari alam.

Prinisp tanggung jawab moral ini menuntu manusia untuk


64

mengambil prakarsa, usaha, kebijakan, dan tindakan bersama

secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan segala isinya.

4. Solidaritas kosmis (cosmis solidarity) prinsip solidaritas kosmis

akan mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dan

kehidupan di alam ini karena alam beserta semua kehidupan di

dalamnya mempunyai nilai yang sama dengan kehidupan manusia.

Solidaritas kosmis itu untuk mencegah manusia untuk merusak dan

mencemari alam dan seluruh kehidupan di dalamnya.

Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan banyak cara

seperti yang paling sederhana dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk

membuang sampah pada tempatnya. Cara menjaga kebersihan rumah yang

pertama adalah menjaga lingkunga sekitar, menjaga kebersihan sekitar

rumah atau tempat tinggal bisa dilakukan dengan mudah tapi efektif,

caranya adalah dengan menyapu atau mengepel. Menyapu digunakan untuk

membersihkan lantai dan debu atau sampah kering. Membuang sampah

pada tempatnya, sampah yang dibuang sembarangan akan mengakibatkan

banjir, selain itu sampah yang kotor jga bisa menjadi sumber penyakit

berbahaya. Lebih baik lagi adalah membuang sampah berdasarkan sifatnya,

misalnya adalah membedakan membuang sampah yang sifatnya organik dan

non organik. Oleh karena itu, ketersediaan tempat sampah yang memadai di

lingkungan kita juga perlu diperhatikan. Melakukan kerja bakti antar warga

juga sangat penting untuk membersihkan lingkungan.


65

Sampah sebagai hasil kegiatan manusia tidak harus dibuang tetapi

dikelola agar tidak menganggu kesehatan lingkungan dan berfungsi sebagai

sumber daya ekonomi. Oleh karena itu “buanglah sampah pada tempatnya”

tetapi “kumpulkan sampah pada tempatnya”. Penyataan “buanglah” secara

tidak langsung akan memberikan dampak psikolog bahwa sampah harus

dibuang. Penanaman dasar yang keliru tersebut tersebar di seluruh

masyarakat di suatu generasi berikutnya. Demikian seterusnya sampai

dengan terjadi perubahan persepsi pada masyarakat bahwa sampah tidak

harus dibuang tetapi dikumpulkan (Al Muhdhar, 2001)

Sudah seharusnya tiap rumah diberikan dua tempat sampah, yaitu

khusus untuk anorganik dan organik.Sampah organik ini dapat juga

dimanfaatkan kembali. Sampah organik itu merupakan sampah yang dapat

mengalami pelapukan dan mudah terurai menjadi bahan yang lebih

kecil.Sampah organik ini bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Pupuk

kompos ini bisa dijual atau sekadar digunakan sendiri untuk merawat

tanaman yang ada di lingkungan rumah.

Hal tersebut dipertegas oleh Zubair yang mengatakan bahwa

pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah

atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat. Sampah yang telah

terkumpul dapat diolah lebih lanjut, baik di lokasi sumber sampah mapun

setelah sampai di TPA. Tujuannya agar sampah dapat dimanfaatkan

kembali, sehingga dapat mengurangi tumpukan sampah serta memperoleh

nilai ekonomi dari sampah (Zubair, 2012).


66

Perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah untuk

menghasilkan nilai tambah, merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk

mengurangi jumlah sampah, salah satunya adalah dengan pola daur ulang

(Oswari, 2006).

Cara pengolahan limbah rumah tangga adalah dengan cara

mengelola sampah padat organik di rumah. Limbah padat organik adalah

sampah yang berasal dari benda-benda yang bisa diurai alam, misalkan :

pembungkus daun pisang, sayuran, kulit buah-buahan, nasi, roti. Sampah ini

bisa diolah sendiri menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman dengan

metode takakura. Metode takakura ini adalah pembuatan kompos rumah

tangga kering tanpa menimbulkan bau. Bahan baku pembuatan kompos

takakura adalah sampah dapur organic.

Cara pengelohan limbah rumah tangga sampah padat anorganik,

yaitu benda-benda berbahan plastik seperti sterofoam. Pengolahan limbah

rumah tangga yang paling mudah adalah dengan melakukan 3R, yaitu:

reuse, reduce, recycle. Cara ini bisa mengatasi penumpukan sampah kota

permasalahannya, utamanya plastik.

Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak hal kreatif yang dapat

dilakukan dengan sampah-sampah yang bisa dimanfaatkan dalam segala hal,

Sampah rumah tangga itu biasanya berupa kantong plastik, plastik sachet,

botol-botol, dan sampah organik lainnya. Karena sampah sudah melekat

dibenak masyarakat sebagai barang yang tidak berguna dan hanya sisa,

maka wajar jika masyarakat membuang sampah tersebut ke tempat


67

pembuangan sampah. Padahal kalau memilah sampah rumah tangga,

beberapa diantaranya dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih

berharga bahkan nantinya bisa layak jual. Memilah sampah kantong sachet

bekas makanan atau bekas barang lainnya, kemudian diolah dan dirangkai

menjadi aneka produk tas dan aksesoris lainnya. Sebenarnya sudah banyak

UKM yang membuat produk olahan dari sampah plastik ini menjadi produk

tas dan lainnya. Tentu dengan dibuat seperti ini selain dapat mengurangi

limbah sampah di lingkungan, juga dapat mendatangkan penghasilan

tambahan.
68
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesadaran masyarakat di Kelurahan Alalak Tengah RT 10 mengenai

pemahaman tentang arti menjaga kebersihan lingkungan memang belum

sadar dalam perilaku yang sebenarnya masyarakat masih belum sepenuhnya

menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar dalam menjaga kebersihan

lingkungan. Fasilitas untuk kebersihan masih belum ada disediakan

pemerintah setempat oleh karena itu masih banyaknya masyarakat yang

membuang sampah ke sungai yang secara tidak langsung sungai menjadi

tempat utama mereka untuk membuang sampah. Sampah-sampah juga

masih banyak yang berserakan baik itu di lingkungan rumah maupun

jalanan umum. Kebersihan lingkungan di Kelurahan Alalak Tengah RT 10

juga masih belum bisa dikatakan sebagai lingkungan yang sangat bersih

maupun sehat. Kebersihan lingkungan masih sangat terlihat minim sekali

meskipun masyarakat memahami bahwa kebersihan dan kesehatan

lingkungan sangatlah penting.

2. Masyarakat masih belum memiliki inisiatif maupun ide kreatif dalam

pengelolaan sampah agar kebersihan lingkungan lebih bersih dan sehat.

Kurangnya inisiatif masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih masih

jauh dari harapan apalagi kepedulian terhadap sampah-sampah yang masih

bisa di daur ulang.

68
69

B. Saran

1. Kesadaran lingkungan dapat ditingkatkan lagi dengan adanya sosialisasi

mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat

oleh pemerintah setempat agar lebih memahami tentang menjaga kebersihan

lingkungan, meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat

dalam menjaga kebersihan lingkungan dan dalam pengelolaan sampah dan

juga mengadakan petugas kebersihan serta bank sampah di lingkungan

masyarakat yang sama sekali masih belum tersedia serta mengadakan

gotong-royong dengan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan

lingkungan.

2. Inisiatif dalam pengelolaan sampah yang masih bisa di daur ulang dapat

diwujudkan dengan di adakannya sosialisasi program membuat sampah

menjadi rupiah oleh pemerintah setempat untuk masyarakat Alalak Tengah

RT 10 seperti sampah anorganik dari botol plastik, koran, sedotan, kaleng

bekas dan lain-lain yang bisa di buat menjadi barang yang lebih bermanfaat

dan sampah-sampah tersebut juga bisa di jadikan berbagai aneka kreasi

sampah plastik.
DAFTAR PUSTAKA

Akib, Muhammad.2014.Hukum Lingkungan :Perspektif Global dan Nasional.


Jakarta: Rajawali Pers

Alex S. 2012. Sukses Mengelola Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Azwar, S, 1989. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Edisi ke-l.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cang, W. 2001.Moral Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Kanisius

Daryanto, 1995.Ekologi dan Sumber Daya Alam. Bandung: Tarsito

Dewi Masitoh. 2006. Tingkat Kedisiplinan Masyarakat Dalam Menjaga Budaya


Hidup Bersih Terhadap Lingkungannya. Universitas Negeri Semarang

Joshua, Obed. 2014. Kebersihan Lingkungan (Online)


(https://obedjoshua.blogdetik.com/2014/02/18/artikel-tentang-kebersihan-
lingkungan, diakses, 20 September 2018).

Kebung Konrad. 2008. Manusia Makhluk Sadar Lingkungan.


Jakarta: Prestasi Pusaka Raya.

Neolaka Amos. 2007. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan


Persampahan / Kebersihan Dan Pertamanan

Prakoso Bambang, 2013. Manfaat dan Tujuan Sampah Jakarta Sehat, (Online).
(https://jakartagreenmonster.com/2013/08/tujuan-dan-manfaat-bank-
sampah.html,diakses 20 Agustus 2018)

Priojati Hari, 2013. Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan, (Online).


(https://hariopriojati.wordpress.com/mengubah-kultur-masyarakat-peduli-
sampah-2/,diakses 20 Agustus 2018)

Rahmadi Takdir.2011. Hukum Lingkungan di Indonesia.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarbaini. 2011. Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dari Teori ke


Aplikasi.
Banjarmasin: Aswajaya Pressindo.

70
71

Salim Emil. 2000. Lingkungan Hidup Dan Pembangunan.


Jakarta: Penerbit Mutiara Sumber Widya

Septiana.2014. Budaya Masyarakat Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Di


Sekitar Pasar Mandau Kelurahan Duri Timur Kecamatan Mandau
Bengkalis. Sumatera Barat: STIKIP PGRI

Sembel, Dantje T. 2015. Toksikologi Lingkungan. Manado: CV ANDI OFFSET

Shafrina Nur Hanif.2014.Perilaku Rendahnya Kesadaran Menjaga Lingkungan


Pada Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Kota Pasuruan.Universitas
Jember

Siahaan.2004 .Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua.


Jakarta: Erlangga, 2004

Slamet, Juli Soemirat. 2009 . Kesehatan Lingkungan.Surabaya: Usaha Nasional

Soesanto Wibisono. 2006 .Lingkungan Sehat. Jakarta: Penerbit PN SPPH

Sugiharto, 1987. Dasar- Dasar Pengelolaan Air LimbahCetakan Pertama.


Jakarta: UI Press

Tya.2011.Peduli Terhadap Kebersihan Lingkungan.( Online)


(http://tyachietgress.blogspot.com/2011/04/peduli-terhadap-kebersihan-
lingkungan.html?m=1. Di akses 20 September2018 )

Wahyu.2012 .Metode Penelitian Kualitatif. Banjarmasin: Universitas Lambung


Mangkurat

Wahyu. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.
72

LAMPIRAN-LAMPIRAN
73

PANDUAN WAWANCARA

Fokus Rumusan Tujuan Pertanyaan/Pengumpulan Sasaran

Penelitian Masalah Penelitian Data

Bagaimana 1. Apakah Untuk 1. Bagaimana


kesadaran masyaraka mengetahui pendapat anda
masyarakat t sudah bagaimana tentang arti
Ketua RT
serta sadar kesadaran kebersihan dan
perilakunya mengenai masyarakat lingkungan Masyarakat
dalam masalah mengenai hidup ? sekitar.

menjaga kebersihan masalah 2. Apakah penyebab


kebersihan ? kebersihan lingkungan
lingkungan. menjadi kotor
seperti banyaknya
sampah yang
berserakan
dimana-mana ?
3. Menurut anda
seberapa
pentingnya
menjaga
kebersihan
lingkungan
hidup ?
4. Bagaimana
kesadaran anda
terhadap
kebersihan
74

lingkungan hidup
anda tinggal ?
5. Apakah menurut
anda kebersihan
lingkungan hidup
sangat
berpengaruh
terhadap aktifitas
kehidupan sehari-
hari ?
6. Apakah orang-
orang di sekitar
tempat tinggal
anda sering
membuang
sampah
sembarangan ?
7. Apa alasan orang
yang membuang
sampah
sembarangan
menurut anda ?
8. Apakah menurut
anda kebersihan
lingkungan di Rt
10 ini sudah
baik ?
9. Siapa seharusnya
yang berperan
untuk menjaga
Untuk
kebersihan
75

mengetahui lingkungan ?
inisiatif 10. Menurut anda apa Ketua RT
2.Apakah
apa yang alasan bagi dan
masyarakat
dimiliki mereka yang tidak Masyarakat
memiliki inisiatif sekitar.
masyarakat memperhatikan
sendiri dalam
dalam kebersihan pada
menjaga
menjaga lingkungan
kebersihan ?
kebersihan. hidupnya ?
11. Bagaimana
perasaan anda
kalau tidak ada
yang mau peduli
dengan kebersihan
lingkungan ?
12. Bagaimana cara
anda memberikan
kesadaran
terhadap tetangga,
teman atau
keluarga anda
agar mereka bisa
menjaga
kebersihan ?

1. Bagaimana
jika anda
diberikan
tanggung
jawab untuk
mengawasi
kebersihan
76

dilingkungan
tempat anda
tinggal ?
2. Bagaimana
cara anda
menjaga
kebersihan
lingkungan
tempat tinggal
agar tetap
bersih dan
sehat ?
3. Dimana
biasanya anda
membuang
limbah rumah
tangga ?
4. Apakah
pernah
mengadakan
kerja bakti ?
5. Apakah anda
mempunyai
ide kreatif
untuk
mengelola
lingkungan
agar tetap
bersih dan
sehat ?
6. Apa harapan
77

anda
kedepannya
terhadap
kebersihan di
lingkungan
masyarakat
tempat anda
tinggal

PANDUAN OBSERVASI

Tujuan Observasi Rasionalnya Aplikasinya Dalam Observasi

Mengetahui bagaimana Menjadi 1. Kehidupan sehari-hari

kesadaranmasyarakatda masyarakatyang masyarakat

lammenjagakebersihanl sadarakanpentingnyam 2. Keadaanlingkunganm


78

ingkungan enjagakebersihanlingku asyarakatapakahsudah

nganhidup agar bersihataubelum

tetapbersihdansehat

PANDUAN DOKUMENTASI

No Jenis Dokumen Dokumen Tentang Sumber

1. Monografi Desa Data mengenai desa yang Kelurahan Setempat

dijadikan tempat

penelitian
79

MATRIX WAWANCARA

Nama : Rusdiana

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 16 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawa


80

1. Apakah masyarakat sudah 1. Bagaimana pendapatan anda 1. Kesehatan, dan kenyama


sadar mengenai masalah tentang arti kebersihan 2. Tidak bisa membersihkan
kebersihan ? lingkungan ? 3. Penting-pentingnya, sep
2. Apakah penyebab lingkungan rumah
2. Apakah masyarakat menjadi kotor seperti 4. Dari diri sendiri dulu tida
memiliki inisiatif sendiri banyaknya sampah yang 5. Berpengaruh
dalam menjaga berserakan dimana-mana ? 6. Kedalam plastik terus
kebersihan ? 3. Menurut anda seberapa sampahnya dibakar.
pentingnya menjaga 7. Karena warga di disini
kebersihan lingkungan ? lingkungan sehingga ling
4. Bagaimana kesadaran anda 8. Kebersihan di RT 10 ma
terhadap kebersihan sadar bahwa itu harus dib
lingkungan anda tinggal ? 9. Diri sendiri yang pastiny
5. Apakah menurut anda RT, tetangga dan dilaku
kebersihan lingkungan sangat royong)
berpengaruh terhadap 10. Kesadarannya masih kura
aktifitas kehidupan sehari- 11. Tidak senang melihat ora
hari ? membuang sampah semb
6. Apakah orang-orang di 12. Mulai dari diri sendiri du
sekitar tempat tinggal anda kesadaran kepada orang l
sering membuang 13. Saya mau saja tapi p
sembarangan ? (gotong-royong).
7. Apa alasan orang yang 14. Di rapikan dibersihkan ya
membuang sampah 15. Ke sungai bisa juga di b
sembarangan menurut anda ? bakar jadi di bakar
8. Apakah menurut anda 16. Tidak pernah
kebersihan lingkungan di RT 17. Tidak ada tidak bisa juga
10 ini sudah baik ? seperti botol-botol itu ser
9. Siapa seharusnya yang pemulung.
81

berperan untuk menjaga 18. Semoga kebersihan ini le


kebersihan lingkungan ? kerjasama dalam membe
10. Menurut anda apa alasan bagi
mereka yang tidak
memperhatikan kebersihan
pada lingkungannya ?
11. Bagaimana perasaan anda
kalau tidak ada yang mau
peduli dengan kebersihan
lingkungan ?
12. Bagaimana cara anda
memberikan kesadaran
terhadap tetangga, teman atau
keluarga anda agar mereka
bisa menjaga kebersihan ?
13. Bagaimana jika anda
diberikan tanggung jawab
untuk mengawasi kebersihan
dilingkungan tempat anda
tinggal ?
14. Bagaimana cara anda
menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal
agar tetap bersih dan sehat?
15. Dimana biasanya anda
membuang limbah rumah
tangga ?
16. Apakah pernah mengadakan
kerja bakti ?
17. Apakah anda mempunyai ide
kreatif untuk mengelola
82

lingkungan agar tetap bersih


dan sehat ?
18. Apa harapan anda
kedepannya terhadap
kebersihan di lingkungan
masyarakat tempat anda
tinggal ?
83

MATRIX WAWANCARA

Nama : Sumiati

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 16 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat 1. Bagaimana 1. Sehat, enak di pandang


sudah sadar mengenai pendapatan anda 2. Karena membuang sampah
masalah kebersihan ? tentang arti sembarangan
kebersihan 3. Penting sekali supaya enak
2. Apakah masyarakat lingkungan ? dipandang
memiliki inisiatif 2. Apakah penyebab 4. Dengan membuang sampah tidak
sendiri dalam menjaga lingkungan menjadi sembarangan
kebersihan ? kotor seperti 5. Iya
banyaknya sampah sangat
yang berserakan berpenga
dimana-mana ? ruh
3. Menurut anda 6. Sering sekali
seberapa pentingnya 7. Karena tidak ada kesadarannya
menjaga kebersihan 8. Menurut saya masih belum baik
lingkungan ? 9. Semua masyarakat
4. Bagaimana 10. Karena mereka masih belum
kesadaran anda menyadari kebersihan itu sangat penting
terhadap kebersihan 11. Berarti orang itu tidak sadar dengan
lingkungan anda kebersihan dan saya tidak senang
tinggal ?
84

5. Apakah menurut melihatnya


anda kebersihan 12. Tidak pernah memberikan
lingkungan sangat kesadaran kepada orang lain tidak tahu
berpengaruh bagaimana yang jelas dulu diri sendiri
terhadap aktifitas yang sadar
kehidupan sehari- 13. Saya bersedia jika diberikan
hari ? tanggung jawab tapi tetap harus
6. Apakah orang-orang bersama-sama juga mengelolanya
di sekitar tempat 14. Di bersihkan supaya tidak
tinggal anda sering berserakan kotor
membuang 15. Ke bawah rumah ke sungai juga
sembarangan ? 16. Belum pernah mengadakan kerja
7. Apa alasan orang bakti
yang membuang 17. Tidak bisa saya membuat kerajinan
sampah dari sampah bekas yang masih bisa di
sembarangan daur ulang itu
menurut anda ? 18. Semoga ke depannya lebih baik lagi
8. Apakah menurut sama-sama menjaga kebersihan
anda kebersihan lingkungan
lingkungan di RT 10
ini sudah baik ?
9. Siapa seharusnya
yang berperan untuk
menjaga kebersihan
lingkungan ?
10. Menurut anda apa
alasan bagi mereka
yang tidak
memperhatikan
kebersihan pada
lingkungannya ?
85

11. Bagaimana perasaan


anda kalau tidak ada
yang mau peduli
dengan kebersihan
lingkungan ?
12. Bagaimana cara
anda memberikan
kesadaran terhadap
tetangga, teman atau
keluarga anda agar
mereka bisa menjaga
kebersihan ?
13. Bagaimana jika anda
diberikan tanggung
jawab untuk
mengawasi
kebersihan
dilingkungan tempat
anda tinggal ?
14. Bagaimana cara
anda menjaga
kebersihan
lingkungan tempat
tinggal agar tetap
bersih dan sehat?
15. Dimana biasanya
anda membuang
limbah rumah tangga
?
16. Apakah pernah
mengadakan kerja
86

bakti ?
17. Apakah anda
mempunyai ide
kreatif untuk
mengelola
lingkungan agar
tetap bersih dan
sehat ?
18. Apa harapan anda
kedepannya terhadap
kebersihan di
lingkungan
masyarakat tempat
anda tinggal ?
87

MATRIX WAWANCARA

Nama : Ernawati

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 16 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah 1. Bagaimana pendapatan anda 1. Kebersihan adalah


masyarakat tentang arti kebersihan sebagian daripada iman
sudah sadar lingkungan ? 2. Kurang kesadaran jadi
mengenai 2. Apakah penyebab lingkungan membuang sampah
masalah menjadi kotor seperti sembarangan
kebersihan ? banyaknya sampah yang 3. Menjaga itu penting
berserakan dimana-mana ? karena kebersihan itu
2. Apakah 3. Menurut anda seberapa kesehatan membuat
masyarakat pentingnya menjaga kebersihan pandangan kita enak
memiliki lingkungan ? 4. Kesadaran tidak
inisiatif sendiri 4. Bagaimana kesadaran anda membuang sampah
dalam menjaga terhadap kebersihan sembarangan
kebersihan ? lingkungan anda tinggal ? 5. Sangat berpengaruh bagi
5. Apakah menurut anda aktifitas sehari-hari
kebersihan lingkungan sangat 6. Banyak dan sering saya
berpengaruh terhadap aktifitas melihat tetangga
kehidupan sehari-hari ? membuang sampah
6. Apakah orang-orang di sekitar sembarangan
tempat tinggal anda sering 7. Karena mereka merasa
membuang sembarangan ?
88

7. Apa alasan orang yang tidak apa-apa


membuang sampah 8. Kebersihan di RT 10 ini
sembarangan menurut anda ? masih belum baik
8. Apakah menurut anda 9. Diri sendiri, keluarga,
kebersihan lingkungan di RT tetangga semuanya
10 ini sudah baik ? 10. Karena kesadaran mereka
9. Siapa seharusnya yang tadi yang masih kurang
berperan untuk menjaga 11. Kurang sadarnya kalau ada
kebersihan lingkungan ? yang tidak mau peduli
10. Menurut anda apa alasan bagi dengan kebersihan
mereka yang tidak 12. Berharap sadar sendiri saja
memperhatikan kebersihan yang kotor itu dibersihkan
pada lingkungannya ? 13. Saya mau dan bersedia
11. Bagaimana perasaan anda 14. Caranya dibersihkan setiap
kalau tidak ada yang mau hari sampah itu
peduli dengan kebersihan dikumpulkan supaya tidak
lingkungan ? berserakan
12. Bagaimana cara anda 15. Saya buang ke sungai
memberikan kesadaran mengikuti orang juga
terhadap tetangga, teman atau karena tidak ada tempat
keluarga anda agar mereka bisa pembuangan sampah
menjaga kebersihan ? disini
13. Bagaimana jika anda diberikan 16. Belum pernah di adakan
tanggung jawab untuk kerja bakti
mengawasi kebersihan 17. Tidak punya ide saya asal
dilingkungan tempat anda bersih sudah beres
tinggal ? 18. Semoga lingkungan disini
14. Bagaimana cara anda menjaga lebih bersih lagi sama-
kebersihan lingkungan tempat sama mau menjaga
tinggal agar tetap bersih dan kebersihannya terutama di
sehat? RT 10 ini.
89

15. Dimana biasanya anda


membuang limbah rumah
tangga ?
16. Apakah pernah mengadakan
kerja bakti ?
17. Apakah anda mempunyai ide
kreatif untuk mengelola
lingkungan agar tetap bersih
dan sehat ?
18. Apa harapan anda kedepannya
terhadap kebersihan di
lingkungan masyarakat tempat
anda tinggal ?
90

MATRIX WAWANCARA

Nama : Jamilah

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 16 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di Kelurahan


Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat 1. Bagaimana pendapatan 1. Kebersihan itu kesehatan


sudah sadar mengenai anda tentang arti 2. Karena tidak perduli dengan
masalah kebersihan ? kebersihan lingkungan ? adanya sampah yang berserakan
2. Apakah penyebab 3. Menjaga itu penting dan dimulai
2. Apakah masyarakat lingkungan menjadi dari rumah kita dulu
memiliki inisiatif sendiri kotor seperti banyaknya 4. Kesadaran menjaga kebersihan itu
dalam menjaga sampah yang berserakan peduli dengan sampah jadi
kebersihan ? dimana-mana ? dibersihkan
3. Menurut anda seberapa 5. Sangat berpengaruh apalagi
pentingnya menjaga tehadap kesehatan kita
kebersihan lingkungan ? 6. Sering sekali melihat orang yang
4. Bagaimana kesadaran sembarangan membuang sampah
anda terhadap kebersihan mau menegur takut orang
lingkungan anda tersinggung
tinggal ? 7. Karena kesadarannya kurang
5. Apakah menurut anda 8. Kebersihan RT 10 ini masih
kebersihan lingkungan belum baik banyak yang masih
sangat berpengaruh membuang sampah sembarangan
terhadap aktifitas 9. RT yang seharusnya lebih
kehidupan sehari-hari ?
91

6. Apakah orang-orang di berperan


sekitar tempat tinggal 10. Karena kesadarannya tadi yang
anda sering membuang masih kurang
sembarangan ? 11. Siapa saja pasti tidak senang
7. Apa alasan orang yang melihat dan rasanya ingin marah
membuang sampah 12. Berharap sadar sendiri saja
sembarangan menurut 13. Saya siap jika diberikan tanggung
anda ? jawab
8. Apakah menurut anda 14. Dibereskan biasanya tidak
kebersihan lingkungan di nyaman juga kalau melihat yang
RT 10 ini sudah baik ? kotor
9. Siapa seharusnya yang 15. Dimana lagi kalau tidak
berperan untuk menjaga membuang ke sungai
kebersihan lingkungan ? 16. Belum pernah diadakan kerja
10. Menurut anda apa alasan bakti
bagi mereka yang tidak 17. Kalau ide ada saja tapi tidak bisa
memperhatikan mengelolanya
kebersihan pada 18. Pastinya semoga lebih baik lagi
lingkungannya ? ke depannya
11. Bagaimana perasaan
anda kalau tidak ada
yang mau peduli dengan
kebersihan lingkungan ?
12. Bagaimana cara anda
memberikan kesadaran
terhadap tetangga, teman
atau keluarga anda agar
mereka bisa menjaga
kebersihan ?
13. Bagaimana jika anda
diberikan tanggung
92

jawab untuk mengawasi


kebersihan dilingkungan
tempat anda tinggal ?
14. Bagaimana cara anda
menjaga kebersihan
lingkungan tempat
tinggal agar tetap bersih
dan sehat?
15. Dimana biasanya anda
membuang limbah rumah
tangga ?
16. Apakah pernah
mengadakan kerja bakti ?
17. Apakah anda mempunyai
ide kreatif untuk
mengelola lingkungan
agar tetap bersih dan
sehat ?
18. Apa harapan anda
kedepannya terhadap
kebersihan di lingkungan
masyarakat tempat anda
tinggal ?
93

MATRIX WAWANCARA

Nama : Saniah

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 18 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat 1. Bagaimana 1. Kebersihan itu enak dilihat tidak kotor


sudah sadar pendapatan anda 2. Tidak bisa
mengenai masalah tentang arti membersihkan
kebersihan ? kebersihan sampah
lingkungan ? 3. Penting sekali bersih itu
2. Apakah 2. Apakah penyebab 4. Kesadaran itu tidak membuang sampah sembarangan
masyarakat lingkungan tidak membuat kotor rumah
memiliki inisiatif menjadi kotor 5. Sangat berpengaruh tehadap aktivitas
sendiri dalam seperti banyaknya 6. Sering ada yang sampah kesamping rumah saya
menjaga sampah yang sampahnya
kebersihan ? berserakan 7. Karena dia tidak sadar dengan kebersihan
dimana-mana ? 8. Kebersihan RT 10 ini masih kurang bersihnya
3. Menurut anda 9. Ketua RT seharusnya tapi kita juga
seberapa 10. Sama seperti tadi karena mereka masih kurang
pentingnya kesadarannya
menjaga 11. Tidak senang melihat tapi mau menegur sulit juga
kebersihan 12. Menegur saja rasanya sulit apalagi memberikan
lingkungan ? kesadaran jadi bisa-bisa sendiri saja
4. Bagaimana 13. Siap dan bersedia seandainya diberikan tanggung
kesadaran anda
94

terhadap jawab
kebersihan 14. Cara menjaga kebersihan ini dibersihkan dibereskan
lingkungan anda yang kotor-kotor supaya nyaman dipandang
tinggal ? 15. Terkadang dibakar terkadang di buang ke sungai
5. Apakah menurut 16. Tidak pernah diadakan kerja bakti
anda kebersihan 17. Tidak tahu saya bagaimana mengelola sampah
lingkungan sangat 18. Semoga lingkungan RT 10 ini lebih bersih lagi
berpengaruh
terhadap aktifitas
kehidupan sehari-
hari ?
6. Apakah orang-
orang di sekitar
tempat tinggal
anda sering
membuang
sembarangan ?
7. Apa alasan orang
yang membuang
sampah
sembarangan
menurut anda ?
8. Apakah menurut
anda kebersihan
lingkungan di RT
10 ini sudah
baik ?
9. Siapa seharusnya
yang berperan
untuk menjaga
kebersihan
95

lingkungan ?
10. Menurut anda apa
alasan bagi
mereka yang
tidak
memperhatikan
kebersihan pada
lingkungannya ?
11. Bagaimana
perasaan anda
kalau tidak ada
yang mau peduli
dengan
kebersihan
lingkungan ?
12. Bagaimana cara
anda memberikan
kesadaran
terhadap tetangga,
teman atau
keluarga anda
agar mereka bisa
menjaga
kebersihan ?
13. Bagaimana jika
anda diberikan
tanggung jawab
untuk mengawasi
kebersihan
dilingkungan
tempat anda
96

tinggal ?
14. Bagaimana cara
anda menjaga
kebersihan
lingkungan
tempat tinggal
agar tetap bersih
dan sehat?
15. Dimana biasanya
anda membuang
limbah rumah
tangga ?
16. Apakah pernah
mengadakan kerja
bakti ?
17. Apakah anda
mempunyai ide
kreatif untuk
mengelola
lingkungan agar
tetap bersih dan
sehat ?
18. Apa harapan anda
kedepannya
terhadap
kebersihan di
lingkungan
masyarakat
tempat anda
tinggal ?
97

MATRIX WAWANCARA

Nama : Yeti

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 18 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat 1. Bagaimana pendapatan anda 1. Kebersihan itu bersih


sudah sadar mengenai tentang arti kebersihan dari kotor
masalah kebersihan ? lingkungan ? 2. Tidak bisa
2. Apakah penyebab lingkungan membersihkan
2. Apakah masyarakat menjadi kotor seperti banyaknya sampah dibiarkan
memiliki inisiatif sampah yang berserakan dimana- berserakan
sendiri dalam menjaga mana ? 3. Penting menjaga
kebersihan ? 3. Menurut anda seberapa lingkungan supaya
pentingnya menjaga kebersihan hidup sehat
lingkungan ? 4. Kesadaran menjaga
4. Bagaimana kesadaran anda lingkungan itu seperti
terhadap kebersihan lingkungan tidak membuang
anda tinggal ? sampah sembarangan
5. Apakah menurut anda kebersihan supaya tidak
lingkungan sangat berpengaruh berserakan
terhadap aktifitas kehidupan 5. Sangat bepengaruh
sehari-hari ? 6. Sering membuang
6. Apakah orang-orang di sekitar sembarangan asal
tempat tinggal anda sering buang
membuang sembarangan ? 7. Karena dia tidak
98

7. Apa alasan orang yang memikirkan


membuang sampah sembarangan dampaknya akan
menurut anda ? membuat kotor
8. Apakah menurut anda kebersihan 8. Menurut saya masih
lingkungan di RT 10 ini sudah belum baik karena
baik ? tadi masih banyak
9. Siapa seharusnya yang berperan sampah yang
untuk menjaga kebersihan berserakan
lingkungan ? 9. Seharusnya ketua RT
10. Menurut anda apa alasan bagi yang paling berperan
mereka yang tidak 10. Karena dia masih
memperhatikan kebersihan pada kurang sadarnya
lingkungannya ? 11. Ingin saya jambak
11. Bagaimana perasaan anda kalau rasanya melihat orang
tidak ada yang mau peduli seperti itu apalagi
dengan kebersihan lingkungan ? yang sembarangan
12. Bagaimana cara anda membuang sampah
memberikan kesadaran terhadap 12. Saya tegur apalagi
tetangga, teman atau keluarga saat membuang
anda agar mereka bisa menjaga sampah sembarangan
kebersihan ? supaya dia sadar itu
13. Bagaimana jika anda diberikan kotor
tanggung jawab untuk 13. Saya bersedia jika
mengawasi kebersihan diberikan tanggung
dilingkungan tempat anda tinggal jawab
? 14. Menjaga kebersihan
14. Bagaimana cara anda menjaga itu dibersihkan tidak
kebersihan lingkungan tempat mehambur sampah
tinggal agar tetap bersih dan apalagi dibuang
sehat? sembarangan
15. Dimana biasanya anda 15. Di kumpulkan dulu
99

membuang limbah rumah baru di buang ke


tangga ? sungai
16. Apakah pernah mengadakan 16. Belum pernah ada
kerja bakti ? kerja bakti tapi
17. Apakah anda mempunyai ide seandainya akan di
kreatif untuk mengelola adakan saya sangat
lingkungan agar tetap bersih dan setuju
sehat ? 17. Ada punya sering
18. Apa harapan anda kedepannya saya buat kerajinan
terhadap kebersihan di seperti tas bakul dari
lingkungan masyarakat tempat bungkus minuman
anda tinggal ? pop ice
18. Pastinya semoga
lebih baik lagi
bersama-sama
menjaga lingkungan,
semoga lebih sadar
lagi terhadap
kebersihan
lingkungan
100

MATRIX WAWANCARA

Nama : Mahyuni

Tempat Wawancara : Rumah Narasumber

Tanggal : 18 Oktober 2018

Judul Penelitian : Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di


Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

1. Apakah masyarakat sudah 1. Bagaimana pendapatan anda 1. Bersih itu pada


sadar mengenai masalah tentang arti kebersihan umumnya bebas dari
kebersihan ? lingkungan ? sampah
2. Apakah penyebab lingkungan 2. Karena tidak adanya
2. Apakah masyarakat menjadi kotor seperti pengelolaan sampah
memiliki inisiatif sendiri banyaknya sampah yang dengan baik
dalam menjaga berserakan dimana-mana ? 3. Menjaga kebersihan
kebersihan ? 3. Menurut anda seberapa itu sangat penting
pentingnya menjaga 4. Kesadaran menjaga
kebersihan lingkungan ? kebersihan bisa
4. Bagaimana kesadaran anda mengelola sampah
terhadap kebersihan supaya tidak
lingkungan anda tinggal ? berserakan supaya
5. Apakah menurut anda bersih
kebersihan lingkungan sangat 5. Sangat berpengaruh
berpengaruh terhadap terhadap aktivitas
aktifitas kehidupan sehari- 6. Sering sekali bahkan
hari ? banyak dari yang
6. Apakah orang-orang di muda sampai yang tua
sekitar tempat tinggal anda 7. Karena kebiasaan dan
101

sering membuang kurangnya menyadari


sembarangan ? bahwa sampah itu
7. Apa alasan orang yang tidak baik
membuang sampah 8. RT 10 masih belum
sembarangan menurut anda ? baik karena masih
8. Apakah menurut anda banyak
kebersihan lingkungan di RT masyarakatnya yang
10 ini sudah baik ? belum menyadari
9. Siapa seharusnya yang kebersihan lingkungan
berperan untuk menjaga 9. Kalau masyarakat
kebersihan lingkungan ? pasti berharapnya
10. Menurut anda apa alasan bagi ketua RT tetapi
mereka yang tidak kerjasama semuanya
memperhatikan kebersihan harus ada
pada lingkungannya ? 10. Kerena masih kurang
11. Bagaimana perasaan anda sadar tadi
kalau tidak ada yang mau 11. Melihat orang seperti
peduli dengan kebersihan itu ditegur tapi tetap
lingkungan ? saja kesadarannya
12. Bagaimana cara anda masih kurang
memberikan kesadaran 12. Mencoba ditegur
terhadap tetangga, teman atau pelan-pelan
keluarga anda agar mereka 13. Sangat bersedia kalau
bisa menjaga kebersihan ? diberikan tanggung
13. Bagaimana jika anda jawab sebagai
diberikan tanggung jawab pengawas kebersihan
untuk mengawasi kebersihan 14. Pastinya dibersihkan
dilingkungan tempat anda setiap hari caranya
tinggal ? menjaga kebersihan
14. Bagaimana cara anda 15. Saya bakar biasanya
menjaga kebersihan kecuali seperti kepala
102

lingkungan tempat tinggal ikan baru di buang ke


agar tetap bersih dan sehat? sungai
15. Dimana biasanya anda 16. Belum pernah
membuang limbah rumah diadakan tapi berpikir
tangga ? unduk mengadakan
16. Apakah pernah mengadakan sudah ada
kerja bakti ? 17. Ada saja punya ide
17. Apakah anda mempunyai ide tetapi masih tidak
kreatif untuk mengelola dikerjakan
lingkungan agar tetap bersih 18. Harapannya agar
dan sehat ? sama-sama lebih baik
18. Apa harapan anda lagi, ada penyuluhan
kedepannya terhadap dari dinas terkait juga
kebersihan di lingkungan mengenai kebersihan.
masyarakat tempat anda
tinggal ?

HASIL OBSERVASI
103

1. Observasi pada Hari Selasa 16 Oktober 2018

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada hari selasa tanggal 16

Oktober 2018 di Alalak Tengah RT 10 dapat diketahui ada 7 orang masyarakat

yang dapat dijadikan obyek penelitian. Beberapa orang ini dipilih dengan

pertimbangan jarak rumah dengan peneliti tidak terlalu jauh sehingga

mempermudah proses observasi.

2. Observasi pada Hari Rabu 17 Oktober 2018

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada hari kamis tanggal 17

Oktober 2018 di Alalak Tengah RT 10 dapat diketahui bahwa ketika mengamati

keseharian narasumber dapat dilihat pekerjaan sehari-harinya 3 orang hanya

sebagai ibu rumah tangga, 1 orang sebagai pedagang, 2 orang bekerja membantu-

bantu di rumah orang dan 1 orang terakhir pekerjaannya swasta.

3. Observasi pada Hari Kamis 18 Oktober 2018

Berdasarkan observasi yang dilakukan pneliti pada hari kamis tanggal 18

Oktober di Alalak Tengah RT 10 dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan

rumah narasumber hampir tidak berbeda dimana masih ada sampah-sampah yang

berserakan.

PHOTO KEADAAN LINGKUNGAN


104

Gambar 1 Kondisi Lingkungan Sekitar Jalanan

Gambar 2 Kondisi Lingkungan Rumah Warga


105

Gambar 3 Halaman Depan Rumah Warga


106

Gambar 4 Kondisi Lingkungan Sekitar Jalan


107

Gambar 5 Kondisi Halaman Rumah Warga

Gambar 6 Kondisi Belakang Rumah Warga Sekitaran Tempat Pabrik Kayu


108

Gambar 7 Kondisi Sekitar Sungai


109

Gambar 8 Kondisi Sekitar Sungai

Gambar 9 Kondisi Sekitar Sungai


110

Gambar 10 Kondisi Sekitar Sungai


111

PHOTO KEGIATAN

Gambar 11 Wawancara dengan Ibu Rusdiana


112

Gambar 12 Wawancara dengan Ibu Sumiati


113

Gambar 13 Wawancara dengan Ibu Ernawati


114

Gambar 14 Wawancara dengan Ibu Jamilah


115

Gambar 15 Wawancara dengan Ibu Saniah


116

Gambar 16 Wawancara dengan Ibu Yeti


117

Gambar 17 Wawancara dengan Bapak Mahyuni


118

Gambar 18 Kelurahan Alalak Tengah Kecamatan Banjarmasin Utara


119
120
121
122
123
124
125
126
127

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Aslamiyah lahir di Alalak Tengah, Kecamatan

Banjarmasin Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Lahir

pada tanggal 30 November 1996, putri pertama dari

empat bersaudara, pasangan Bapak Ilyas dan Ibu Mila.

Pendidikan pertama ditempuh di Taman Kanak-Kanak Puspa Kencana

Alalak Tengah, tamat tahun 2002 dan Pendidikan Dasar di SDN Alalak Tengah 1,

Kecamatan Banjarmasin Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, tamat tahun 2008.

Dilanjutkan sekolah di MTsN Noor Aini dan tamat pada tahun 2011. Lalu

dilanjutkan di SMAN 8 Banjarmasin dan tamat pada tahun 2014.

Pendidikan berikutnya ditempuh di Program Studi Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai