SKRIPSI
FARID MUSLIM
K111 14 090
RINGKASAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
Makassar, Mei 2019
FARID MUSLIM
“Penanggulangan Bencana Banjir dalam Aspek Sanitasi Lingkungan di
Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanya Kota Makassar Tahun 2019”
(xiii + 106 + 9 Tabel + 10 gambar + Lampiran)
Bencana banjir adalah salah satu bencana yang sering terjadi di wilayah
Indonesia dan menyebabkan dampak bagi masyarakat khususnya penyakit berbasis
lingkungan. Sehingga perlu penanggulangan bencana yang efektif dan efisien mulai
dari pra bencana, saat bencana, hingga pasca bencana.Penelitiaan ini bertujuan
untuk mengetahui bentuk kegiatan penanggulangan bencana banjir dalam aspek
sanitasi lingkungan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu mix methode. Penentuan informan
menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh informan sebanyak 10
orang untuk data kualitatif, 132 untuk data kuantitatif serta 5 sampel eksperimen
untuk memperkuat data kuantitatif. Pengumpulan data berupa wawancara
mendalam dan observasi. Keabsahan data dilakukan triangulasi data, triangulasi
sumber dan triangulasi situasi. Analisis data menggunakan content analysis.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penanggulangan bencana banjir yang
dilakukan di kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar telah
di laksanakan oleh berbagai pihak khususnya BPBD Kota Makassar, Pemerintah
Kecamatan dan Kelurahan, serta warga masyarakat. Akan tetapi kegiatan
penanggulangan bencana yang dilakukan masih umum dan hanya sedikit kegiatan
dalam aspek sanitasi lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada
elemen-elemen terkait beserta masyarakat untuk melakukan kegiatan
penanggulangan bencana yang lebih menyeluruh, kegiatan-kegiatan yang di
khususkan dalam aspek sanitasi lingkungan perlu di maksimalkan agar risiko
bancana banjir dapat di kurangi.
v
vi
Kata Pengantar
pencipta alam semesta yang senantiasa memberikan nikmat sehingga kita masih
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Tak lupa pula kita kirimkan salawat dan
salam kepada junjungan Nabi besar kita, Muhammad SAW. Sang revolusioner sejati
yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang-
benderang.
Tahun 2019” sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan
Penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
penyusunan Skripsi ini. Terkhusus kepada kedua orang tua penulis, Ibu Suriati , Ibu
jumiati, S,Pd, Ibu Pasuloi, Bapak Surnallah dan Bapak Arifuddin serta Pembimbing
Skripsi penulis Dr. Agus Bintara Birawida, S.Kel., M.Kes. Selaku pembimbing 1
dan dr. Makmur Selomo, MS. Selaku pembimbing 2 yang dengan tulus ikhlas
vi
vii
1. Fajaruddin Natsir, SKM., M.Kes. dan Indra Dwinata, SKM., M.Kes selaku
ini.
2. Ibu Dr. Erniwati Ibrahim, SKM., M.Kes., sebagai Ketua Departemen Kesehatan
dan pengetahuan yang diberikan, serta staf kak Tika dan kak Misra untuk segala
ini.
informan saya.
6. dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, Ph.D selaku pembimbing akademik yang selalu
penulis.
vii
viii
9. Nur Rafiqa Sukri, Puput Putri, Waode Ri’aayatun Hajrah, Syanisah Honora, dan
Nurul Rida Ainun yang telah membantu penelitian hingga pengadaan draft
penulis.
penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan namanya
satu persatu. Semoga Allah SWT membalasnya dengan hal yang lebih baik.
Amin.
Sebab daya dan upaya yang penulis miliki pun asal hanya dari-Nya.
Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari khilaf, penulis menyadari bahwa
hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf, serta dengan kerendahan hati menerima kritik dan saran yang
Demikianlah, semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi siapa pun yang
Penulis
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI......................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................. iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAT ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Banjir ................................................................... 11
B. Tinjauan Umum Tentang Penanggungalangan Bencana............................. 16
C. Tinjauan Umum Tentang Sanitasi Lingkungan ........................................... 24
D. Kerangka Teori .............................................................................................. 45
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ............................................................ 46
B. Kerangka Konsep ........................................................................................... 48
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .................................................. 49
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 52
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 52
C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 53
D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 56
ix
x
x
xi
DAFTAR TABEL
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
khatulistiwa, di antara dua benua dan dua samudrea, dan berada pada pertemuan
tiga lempeng tektonik utama dunia. Sebagai daerah rawan bencana, pemerintah
for Disaster Reduction (UNISDR) yang diteliti mulai dari tahun 1977 sampai
2009 menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat sembilan dunia yang
beresiko bencana. Hal ini didapat dari resiko bencana yang dialami oleh suatu
1
2
bencana yang telah terjadi dalam Negara Indonesia yang beresiko sangat tinggi
Di dunia, benua asia adalah benua dengan kejadian bencana tertinggi. Cina
banjir atau tanah longsor dan 6 badai. Dalam hal dampak manusia, India
menyaksikan beban tertinggi bencana alam pada tahun 2017 dengan hampir
2.300 kematian dan 22,5 juta orang terkena dampak (sebagian besar oleh banjir
dan badai). Secara keseluruhan, tingginya angka kematian dan jumlah orang
Negara barat pun mengalami hal yang sama, dalam penelitian Antony
Amerika Serikat melaporkan selama 100 tahun terakhir era industrialisasi dan
setelah terjadi bencana, banyak bahan kimia terkubur di sedimen sungai, muara
rehabilitasi sehingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal pada lingkungan
pedoman sudah memiliki kesiapan bencana pada tahap sebelum, selama dan
sendiri. Dalam studi ini menunjukkan bahwa di Malaysia, sebuah studi mengenai
2016).
ketika terjadi bencana dan juga merupakan aspek dari kesehatan masyarakat
suatu masalah yang sangat kompleks dan saling berkaitan dengan masalah-
2005).
kulit yang mengancam kesehatan para korban banjir, namun juga beberapa
berbagai wilayah Indonesia yang berefek pada sanitasi masyarakat yang dapat
4
dan 12 Agustus 2017, ketika hujan deras menyebabkan banjir besar di 21 distrik
yang berbatasan dengan India. Pada 16 Agustus 2017, 75.000 rumah telah
terkena dampak dan 123 orang telah terbunuh. Hal yang sangat tersoroti adalah
air, sanitasi, dan kebersihan di Nepal, jumlah nyawa yang hilang karena penyakit
mungkin lebih banyak daripada yang hilang selama banjir (Gautam, 2017).
pada peningkatan kunjungan untuk infeksi pernapasan akut, infeksi kulit, dan
diare yang diamati tiga bulan setelah timbulnya banjir. Air banjir dapat merusak
kebersihan atau sanitasi dasar dan meningkatkan risiko penularan penyakit fecal-
oral yang ditularkan melalui air. Tempat penampungan yang menampung para
persediaan air yang dikelola dengan aman dan 28.500 rumah dicatat sebagai
rusak atau hancur oleh banjir antara tahun 1996 dan 2013. Menurut Global
sekitar 101 kasus per 100.000 orang dan sebuah studi baru-baru ini mengenai
5
kasus per 100.000 populasi (Saulnier, Hanson, Ir, Alvesson, & Schreeb, 2018).
bencana yang dilakukan oleh BPBD provinsi DKI Jakarta yang menunjukan
pra bencana BPBD melakukan tahapan kesiagaan, peringatan dini, dan mitigasi.
pelatihan kesigapan personil satgas BPBD Kota Bengkulu, sosialisasi yang rutin,
satgas BPBD Kota Bengkulu, sarana dan prasarana serta peralatan yang
permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tersebut. Hal ini
yang terkena bencana banjir pada tanggal 28 Desember 2018. Enam dari tujuh
kecamatan yang ada di Kabupaten Barru diterjang banjir akibat tingginya curah
hujan kecamatan Balusu adalah yang terparah. Selain merusak dan menggenangi
puluhan rumah warga, banjir juga menimbulkan korban jiwa. Satu orang
dinyatakan tewas karena terbawa arus air banjir di Pacciro, Kecamatan Balusu,
Kabupaten Barru.
tanggap darurat bencana di laksanakan selama lima hari sejak 28 desember 2018.
Banjir yang melanda Kabupaten Barru berimbas pada terjadinya penyakit seperti
ISPA dan diare serta tercemarnya air sumur warga di wilayah terdampak banjir
waktu dua hari tercatat hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Pada
tanggal 21 januari 2019 tercatat curah hujan di Panaikang 122 mm, maros 133
korban tewas sementara itu, lebih dari 3000 orang mengungsi. Kota Makassar,
7
wilayah terdampak paling parah akibat banjir tersebut. BPBD, Tim SAR,
TNI/Polri, PMI hingga Tagana langsung terjun untuk mengevakuasi warga dari
lokasi yang terkena bencana banjir. Status tanggap darurat pun masih akan
Di kota Makassar juga terjadi hujan dengan intensitas yang cukup lebat
yang mengakibakan banjir di daerah rawan bencana banjir yaitu di beberapa titik
Banjir tahun ini adalah yang terparah dari tiga tahun terakhir. Salah satu
Kompleks Kodam III. BPBD sudah membuka dapur umum dan layanan
kesehatan dibantu dari PMI Kota Makassar. Pihak kelurahan melaporkan, sekitar
400 lebih rumah terendam banjir. Rumah yang terendam banjir berada di RW 06
dengan tiga RT masing-masing RT 01, 03 dan 04. Rumah yang terendam banjir
yang lebih parah di RT 03 dengan ketinggian air lebih satu meter atau sebatas
8
perut orang dewasa. Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
menimbulkan dapat masalah kesehatan yang berawal dari kurangnya air bersih
dan berakibat pada buruknya kebersihan diri, serta buruknya sanitasi lingkungan
perkembang biakan vektor. Pasca bencana banjir dapat timbul berbagai macam
terfokus pada penyediaan air bersih, dan pembuangan kotoran yang dapat
penanggulangan bencana yang efektif dan efeisen mulai dari pra bencana, saat
B. Rumusan Masalah
yang akan diteliti yaitu bagaimana penanggulangan bencana banjir dalam aspek
9
Makassar tahun 2019 sehingga dapat menghasilkan saran dan data untuk
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2019.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2019.
Tahun 2019.
Tahun 2019.
2019.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
penanggulangan banjir.
Kesehatan Lingkungan.
dihadapi.
TINJUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Banjir dalam pengertian umum adalah debit aliran air sungai dalam
jumlahyang tinggi, atau debit aliran air di sungai secara relatif lebih besar
dari kondisi normal akibat hujan yang turun di hulu atau di suatu tempat
ditampung oleh alur sungai yang ada,maka air melimpah keluar dan
Banjir adalah aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan
yang biasanya kering atau bukan rawa, dan banjir sebagai akibat terjadinya
limpasan air dari alur sungai yang disebabkan karena debit pada sungai
Banjir adalah aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan
yang biasanya kering atau bukan rawa, dan banjir sebagai akibat terjadinya
limpasan air dari alur sungai yang disebabkan karena debit pada sungai
musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada
paling sering terjadi dan paling banyak merugikan, baik dari segi
yaitu:
a. Faktor alam seperti curah hujan, erosi dan sedimentasi, topografi dan
sebagainya;
sangat merugikan.
13
2. Klasifikasi Banjir
mampu menampung debit air yang ada sehingga air meluap keluar
melewati tanggul sungai. Daerah yang terkena banjir jenis ini biasanya
menampung lagi air hujan seiring dengan pertumbuhan kota. Dapat juga
terjadi suatu banjir yang terjadi di daerah hilir sebagai akibat hujan deras
b. Banjir lokal
menggenangi daerah yang relatif lebih rendah (ledokan). Jenis banjir ini
peresapan air ke dalam tanah sangat kecil. Dapat juga terjadi pada
14
Jenis banjir ini terjadi pada dataran aluvial pantai yang letaknya
cukup rendah atau berupa cekungan dan terdapat muara sungai dengan
anak-anak sungainya sehingga jika terjadi pasang dari laut atau 'rob'
maka air laut atau air sungai akan menggenangi daerah tersebut. Jenis
banjir ini tidak disebabkan oleh hujan sehingga meskipun pada musim
3. Penyebab Banjir
a. Hujan, dimana dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya hujan
4. Efek Banjir
terganggunyajalannya pemerintahan.
komunikasi.
16
1. Pengertian
psikologis.
teror.
evaluasi di setiap tahap penanggulangan bencana yaitu pra, saat dan pasca
bencana.
bernegara.
rekonstruksi):
a. Pra Bencana
musibah. Apalagi pada daerah yang tidak terduga akan terjadi bencana,
karena tidak termasuk daerah rawan bencana sebab sudah puluhan atau
ratusan tahun tidak pernah ada bencana didaerah tersebut. Tahap ini dapat
3) pembuatan brosur/leaflet/poster
masyarakat.
21
b. kesiapsiagaan;
lain:
2) simulasi/gladi/pelatihan siaga;
c. tanggap darurat;
antara lain:
kesehatan;
d. pemulihan.
bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik.
yang rusak akibat bencana secara lebih baik dan sempurna. Upaya‐upaya
3) Pemulihan psiko‐sosial.
a. Cepat dan Akurat – Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah
mendukung.
dapatdipertanggungjawabkan.
i. Kemitraan
j. Pemberdayaan.
perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran
bencana.
24
1. Pengertian
yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol
2006).
sampah yang tidak teratur, air rumah tangga yang buruk, perumahan yang
25
terlalu sesak dan keadaan sosial ekonomi yang jelek. Ternyata pula bahwa
2. Air
terdiri dari air, tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari
air, untuk anak-anak 55% berat badan terdiri dari air, dan untuk bayi sekitar
sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk
Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau,
terdiri darihidrogen dan oksigen dengan rumus H 2O. Air adalah semua air
dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
rata kebutuhan air setiapindividu perhari berkisar antara 150-200 liter atau
35-40 galon. Kebutuhan air tesebut bervariasi dan tergantung pada keadaan
tangga
27
pencemaran air.
pengendalian pencemaran air, kualitas air didefinisikan sebagai sifat air dan
Pada dasarnya perubahan kualitas air di alam ini terjadi dalam dua
persediaan air harus memenuhi standar air minum dan tidak membahayakan
persyaratan kualitas air tersebut. Selain itu, standar kualitas air dapat
a. Syarat Fisik
1) Suhu
reaksi kimia pengaruhnya terhadap kelarutan suatu gas, bau, rasa dan
2) Warna
Air yang murni itu tidak berwarna, walaupun air murni itu dikatakan
Warna dibagi dalam dua jenis yaitu warna sejati dan warna semu.
Intensitas dalam warna air ini diukur dengan satuan unit warna
dalam air minum adalah 20 unit dengan skala Pt-co. Standar ini lebih
unit.
3) Rasa
Air biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat
(Slamet, 1994). Rasa dalam air disebabkan oleh chlor, chlorida, penol
4) Bau
Bau dan rasa yang terdapat dalam air baku dapat dihasilkan oleh
air yang berbau apalagi bau busuk seperti bau telur yang membusuk
berlaku. Selain itu yang berkaitan dengan warna pada air yang berasal
atau terbawa ke dalam jasad hidup lain di dalam air, misalnya tanaman
5) Kekeruhan
Turbidity atau kekeruhan dalam air dapat disebabkan oleh cloy, pasir,
b. Syarat Kimia
Kandungan unsur kimia dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat
2) Besi ( Fe)
Kandungan besi dalam air bersih yang diperbolehkan : 0,1 –1,0 mg/l.
3) Mangan ( Mn) :
4) Chlorida (Cl) :
5) Sulfida (H2S) :
Kandungan sulfida dalam air harus nol ppm, karena sangat beracun
air.
6) Amonium (NH4) :
ini dapat menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung.
7) Nitrit ( NO2) :
Kandungan nitrit harus nol ppm. Adanya bahan kimia ini diadalam
c. Syarat Mikrobiologi
berikut :
Air untuk keperluan minum harus bebas dari segala bakteri, terutama
Diseases” yaitu:
3) Dysentria Bacillaris
4) Hepatitis infectiosa
air rumah tangga tidak boleh terkontaminasi feces manusia ataupun ternak.
adalah adanya bakteri Escherichia coli, karena bakteri ini selalu terdapat
dalam feces manusia baik berasal dari orang sakit maupun orang sehat.
3. Jamban
penyebaran penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung bila tidak
pembuangan tinja.
Yang dimaksud dengan tinja adalah semua benda atau zat yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh, zat-
zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh berbentuk tinja (feses), air seni
4. Pengelolaan sampah
berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksinya atau
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah
Selain itu sampah yang tidak disimpan dengan baik dapat menjadi
tempat bersarangnya vektor penyakit seperti tikus dan lalat. Vektor ini dapat
tidak disimpan dengan baik tidak menarik untuk dilihat. Oleh karena itu,
a. Sampah yang sulit/tidak dapat terurai bila dibuang pada lahan akan
b. Sampah yang terbuang dari selokan/kanal dan badan air sungai akan
dapat menurunkan daya dukung badan air tersebut dan tidak sesuai
komposisi bahan organic alami yang tinggi. Jika dibuang pada lahan
atau badan air, akan terurai menjadi unsur-unsur hara dan asam-asaman,
rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh karena itu
akhir (TPA).
berbagai cara:
tanah
pembuangan akhir.
5. SPAL
Air limbah atau air sisa buangan adalah sisa air yang dibuang yang
hidup. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
39
cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum
Dalam kehidupan sehari-hari, sumber air limbah yang lazim dikenal adalah:
a. Air limbah yang berasal dari rumah tangga, misalnya: dari kamar mandi
dan dapur.
b. Air limbah yang berasal dari perusahaan. Seperti dari Hotel dan
Restoran.
industri makanan.
d. Air limbah yang berasal dari sumber lainnya, seperti air hujan yang
a. Karakteristik fisik ialah air limbah terdiri dari 99% air serta sejumlah
kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta macam-macam zat
lainnya.
e. Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat
c. Irigasi yaitu air limbah dialirkan kedalam parit-parit terbuka yang digali
dan air akan merembes masuk dalam tanah melalui dasar dan dinding
parit-parit tersebut.
nyamuk.
d. Menimbulakan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
hidup lainnya.
6. Vektor Nyamuk
yang terbagi menjadi 109 genus dan Anophelinae yang terbagi menjadi 3
genus. Di seluruh dunia terdapat lebih dari 2500 spesies nyamuk namun
sebagian besar dari spesies nyamuk tidak berasosiasi dengan penyakit virus
menjadi vektor utama, dari subfamili Culicinae adalah Aedes sp, Culex sp,
sp (Harbach, 2008).
larva nyamuk melanjutkan hidupnya di air dan hanya bentuk dewasa yang
hidup di darat. Telur nyamuk menetas dalam air dan menjadi larva. Nyamuk
betina biasanya memilih jenis air tertentu untuk meletakkan telur seperti
pada air bersih, air kotor, air payau, atau jenis air lainnya. Bahkan ada
nyamuk yang meletakkan telurnya pada axil tanaman, lubang kayu (tree
holes), tanaman berkantung yang dapat menampung air, atau dalam wadah
dewasa, tetapi cara ini tidak dapat membunuh larva yang hidup
(Sembel, 2009).
(Sembel,2009).
45
D. Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori (Sumber: Undang Undang nomor 24 tahun 2007
KERANGKA KONSEP
Banjir adalah aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak
kanan dan kiri serta menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah yang melebihi
1. Faktor alam seperti curah hujan, erosi dan sedimentasi, topografi dan
2. Faktor manusia antara lain perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah,
banjir tidak tepat, dan sebagainya. Kedua faktor tersebut dapat terjadi secara
tidak hanya merupakan masalah fisik saja tetapi mencakup banyak aspek sosial-
musim penghujan. Kondisi semacam ini biasanya akan diikuti dengan rusaknya
dan kebutuhan dasar manusia dan bisa jadi menjadi agen dalam menyebarkan
penyakit sehingga menjadi hal yang sangat di perhatikan ketika saat terjadi
baik dan benar terkait sanitasi lingkungan seperti air bersih, pengelolaan
B. Kerangka Konsep
Untuk memperoleh batasan yang jelas tentang penelitian ini maka penulis
1. Penanggulangan Bencana
berdasarkan waktunya meliputi pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
2. Pra Bencana
telah di tentukan.
3. Saat Bencana
telah di tentukan.
50
4. Pasca bencana
telah di tentukan.
5. Sanitasi lingkungan
6. Air bersih
Kondisi air pada saat sebelum dan sesudah bencana banjir ada atau tidak adanya
sumber air bersih dengan kualitas yang memenuhi syarat kimia dan fisik.
7. Pengelolaan Sampah
berefek pada kondisi sanitasi meliputi ada atau tidaknya tidak tempat sampah
8. Jamban
Kondisi jamban meliputi dimana ada atau tidaknya jamban, jenis pembuangan
Kondisi SPAL meliputi ada atau tidaknya saluran pembuangan air limbah
rumah tangga berupa saluran, tempat pembuangan limbah dari SPAL, dan
kondisi SPAL.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus
yang memiliki ciri-ciri memusatkan diri pada unit tertentu dalam berbagai
atau nyata. Deskriptif kualitatif ini dilakukan pada saat melakukan wawancara
yaitu bencana banjir meliputi pengisian kuesioner dan lembar observasi serta
52
53
1. Populasi
Katimbang.
2. Sampel
(Sampel informan).
diragukan lagi.
Kota Makassar.
Makassar.
n = (Z.P(1-P)N) / (d2(N-1)+Z.P(1-P))
Keterangan:
n = Besar Sampel
P = Estimasi Proporsi
n = (Z.P(1-P)N) / (d2(N-1)+Z.P(1-P))
n = (1,96.0,5(1-0,5)400) / (0,052(400-1)+1,96.0,5(1-0,5))
n = 196 / 1,4875
n = 131,76
n = 132
titik diambil sampel air sumur untuk mewakili titiknya dengan tetap
1) Inklusi
sehari-hari.
oleh warga.
2) Eksklusi
D. Instrumen Penelitian
Adapun Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar kusioner
3. Alat tulis
4. Kamera
5. Perekam suara.
E. Pengumpulan Data
1. Data primer
2. Data Sekunder
instansi terkait.
kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan subjek penelitian.
kerja sama antara peneliti dan informan untuk mendapatkan informasi yang
periksa kandungan yang ada dalam sampel air dengan cara pemeriksaan
b. Periksa seksama alat yang digunakan (botol timba, botol sampel, label,
air, selang out let berada dipermukaan air. Isi sampai penuh, kemudian
diangkat.
sampel.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis ini berarti bahwa data yang diperoleh dari penelitian
gambaran terhadap fakta yang terjadi. Model analisis yang digunakan ada dua,
yaitu analisis data model interaktif dan analisis data deskriptif. Pada teknik
analisis data model interaktif terdiri atas tiga tahapan, yakni sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara merangkum,
memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan teks yang
bersifat naratif dari catatan lapangan, teks naratif dari catatan lapangan
apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, untuk
3. Penarikan Kesimpulan
rumusan masalah yang telah ada. Kesimpulan sementara atau awal yang
H. Pengolahan Data
Data dari hasil wawancara dan observasi akan diolah secara manual,
manual sesuai dengan petunjuk pengolahan data kualitatif serta sesuai dengan
Data yang dikumpul yang bukan angka sehingga akan dianalisis dimulai dengan
informan.
60
BAB V
Biringkanaya Kota Makassar tahun 2019. Dalam penelitian ini, pengumpulan data
pemeriksaan sampel air bersih sebagai metode untuk mendukung hasil dalam
A. Hasil
dan 13 RT.
2. Karakteristik Informan
60
61
Makassar dan Staf yang turun langsung ke lapangan pada saat terjadi banjir.
Tabel 5.1
karakteristik informan untuk Penanggulangan Bencana Banjir di
Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Tahun 2019
no Nama Instansi Jabatan
1 NH BPBD Kota Makassar Kasi Kesiap-siagaan BPBD
Kota Makassar
2 YL BPBD Kota Makassar Staff BPBD Kota Makassar
unit BTP
3 SF Pemerintah Kecamatan Kasi Trantib, Keamanan, dan
Biringkanaya penegakan perda kota
Makassar
4 SH Pemerintah Kelurahan Kasi pemerintahan
Katimbang
5 JD Warga RW 5 Warga
6 MS Warga RW 6 Ketua RT 01
7 AP Warga RW 7 Anak ketua RT 02
8 EV Warga RW 2 Warga
9 YS Warga RW 1 Ketua RT 02
10 AW Warga RW 3 Keponakan Ketua RT 03
Sumber: data primer 2019.
62
3. Hasil wawancara
yang di maskud adalah pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
a. Pra bencana
bencana.
1) BPBD
dinas kesehatan dan PU. BPBD fokus dalam hal pelatihan dan
kota Makassar.
dinas tata ruang. Terdapat tiga RW yang berisiko tinggi untuk banjir,
tetapi masyarakat belum sadar akan hal tersebut dan masih banyak
Makassar
terjadi banjir.
ambil sampahnya”(SH).
pelatihan ini adalah BPBD dan Damkar atau instansi lain yang
memindahkan barang-barangnya.
“Tidak ada persiapan karena di kira tidak tinggi sekali ji, ternyata
langsung tinggi”(EV).
68
b. Saat bencana
para instansti terkait telah siap. Pengkajian secara cepat dan tepat
pimpinan daerah.
dan 1 masjid.
makan, ada dapur umum dan makanan berupa nasi dos. Pada
70
yang mengungsi.
makanan.
posko pengungsian.
“Ada yang mengungsi ada juga tinggal, kalo sy tinggal karena tidak
bantuan berupa makanan dan air bersih dari pemerintah dan lainnya.
c. Pasca bencana
pasca bencana.
budaya akan dilakukan jika kerusakan yang signifikan jadi tidak ada
masing tapi kalo waktu makan siang kami suruh lagi kembali di sini
makan”(SH).
kerja bakti”(EV).
75
masyarakat.
rumah tangga warga yang terkena bencana banjir, karena tidak semua warga
Tabel 5.2
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori sumber
air bersih di kelurahan Katimbang kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar.
Frekuensi
Sumber air bersih
n %
Sumur Gali 11 8,3
Sumur Bor 121 31,7
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
bahwa ada dua sumber air bersih yaitu sumur gali dan sumur bor. Sumur
bor dengan jumlah 121 atau 31,7 % dan sumur gali dengan jumlah 11
untuk keperluan masyarakat yang ada di sana sebanyak 132 atau 100%.
sampel air sumur. Untuk sampel air peneliti mengambil 5 sampel yang
Adapun kualitas air sumur yang diperiksa adalah kualitas air bersih dari
Tabel 5.3
Hasil Pengkurangan Sampel Air Sumur di Kelurahan Katimbang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Hasil pengukuran
Peraturan menteri
No Parameter Satuan kesehatan RI no
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5
32 tahun 2017
sebanyak 132 responden atau 100% jadi jenis pembuangan kotoran yang
terjadi pada saat banjir setelah banjir surut jamban sudah tidak rusak.
79
banjir
Table 5.4
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori proses
pengelolaan sampah di kelurahan Katimbang kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.
Proses pengelolaan sampah Frekuensi
n %
Di buang 126 95,5
Di bakar 6 4,5
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
Tabel 5.5
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori kondisi
tempat sampah setelah banjir di kelurahan Katimbang kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.
Frekuensi
Kondisi tempat sampah
n %
baik 128 97,0
rusak 4 3,0
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
dimiliki baik 97% dengan 132 responden dan tidak baik 3% dengan 4
responden. Tempat sampah yang rusak biasa nya tempat sampah yang
terjadi banjir.
Tabel 5.6
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori
pembuangan air limbah di kelurahan Katimbang kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar
Frekuensi
Pembuangan air limbah
n %
Jalan/halaman/kebun 6 4,5
Saluran terbuka/selokan 126 95,5
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
Tabel 5.7
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori kondisi
SPAL setelah banjir di kelurahan Katimbang kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.
Frekuensi
Kondisi SPAL
n %
Baik 118 83,4
Rusak 14 10,6
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
saluran pembuangan air limbah yang dimiliki baik 83,4% dengan 118
di kurangi.
Gambar 5.6 selokan yang tertutupi oleh pasir dan selokan yang telah
terjadi banjir.
Tabel 5.8
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori
banyaknya nyamuk yang di rasakan di kelurahan Katimbang
kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Banyaknya nyamuk yang di Frekuensi
rasakan n %
Ya 52 39,4
Tidak 80 60,6
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
tidak.
Tabel 5.9
Distribusi karakterisitik responden berdasarkan kategori ada atau
tidaknya genangan air di sekitar rumah di kelurahan Katimbang
kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Frekuensi
Genangan air di sekitar rumah
n %
Ya 8 6,1
Tidak 124 93,9
Jumlah 132 100
Sumber; data primer 2019
6,1% menjawan ada genangan dan 124 responden atau 93,9% menjawab
tidak.
B. Pembahasan
air bersih dan berakibat pada buruknya kebersihan diri, serta buruknya sanitasi
menular dan perkembang biakan vektor. Pasca bencana banjir dapat timbul
berbagai macam penyakit seperti penyakit menular seperti diare, disentri, dan
typhus.
menanggulangi bencana banjir mulai dari pra bencana, saat bencana, hingga
1. Pra Bencana
air menggenangi daerah yang biasanya tidak digenangi air dalam selang
waktu tertentu. Banjir umumnya terjadi pada saat aliran air melebihi volume
air yang dapat ditampung dalam sungai, danau, rawa, drainase, maupun
saluran air lainnya pada selang waktu tertentu. Faktor utama yang
86
terjadi. Kondisi topografi, kondisi tanah, serta kondisi tutupan lahan juga
banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi yang berada di atas ambang
jumlah air yang jatuh ke bumi sangat banyak. Banyaknya jumlah air hujan
yang jatuh ke bumi tidak mampu tertampung di sungai, danau, rawa, waduk
tahun sehingga penyebabnya pun sama setiap tahun yaitu curah hujan yang
kerusakan, yang berakibat naiknya ketinggian air sungai yang mengalir dari
terkenan dampak dari naiknya ketinggian air tadi dan menyebabkan banjir.
pihak masih umum dan jarang di arahkan pada aspek sanitasi lingkungan
yang dapat menekan jumlah sampah, jadi pada saat banjir sampah yang
bersedarakan dapat di kurangi dan efek dari bencana banjir yang akan terjadi
Contoh kasus kegiatan pra bencana yaitu Bencana banjir yang terjadi
meresapkan air hujan ke dalam tanah, dan pengerukan pada Kali Anyar
(Dewi, 2014) .
Dapat dilhat bahwa penangan bencana banjir pada tahap pra sangat
lingkungan adalah hal yang perlu di perhatikan oleh segala elemen karena
2. Saat Bencana
setelah tahap pra bencana. Tahap saat terjadi banjir dalam Undang-Undang
kegiatan saat terjadi bencana. Dalam hal ini semua instansi dan masyarakat
harus bekerja sama untuk kegiatan saat bencana atau biasa di katakan
dilakukan dengan segera ada saat terjadi bencana untuk menangani efek
yang dibuat oleh BPBD dan pemerintah setempat, walaupun masih ada
jika BPBD sudah melakukan tindakan sesuai tahapan yanga ada pada saat
saat terjadi bencana dapat dilihat bahwa semua pihak baik msyarakat
jelaskan seperti hasil di dapatkan. Hanya sangat kurang aspek sanitasi yang
dasar.
3. Pasca Bencana
bencana yang sering terjadi adalah bencana banjir yang timbul akibat faktor
kerugian yang timbut seperti dari perumahan dan alat-alat dapur rumah
tangga yang terbawa oleh banjir yang datang tiba-tiba. Pasca terjadinya
pada tahap pasca bencana hanya sedikit yang dapat dilakukan salah satunya
air dan bubuk abate untuk membunuh centik nyamuk, walaupun masih
sangta sedikit.
Kondisi air bersih yang ada di masyrakat beberapa parameter melebihi baku
mutu walaupun hanya sedeikit tetapi yang lainnya hampir melebihi baku
mutu air bersih sehingga dapat berefek kepada masyarakat jika tidak di
tangani. Kemudian jamban yang tadinya mampet pada saat banjir juga
setemapat.
yang dilakuka oleh peneliti dan penelitian yang hampir sama. Di mana fokus
berfokus pada progam yang lebih besar yaitu pembuatan tanggul dan
penahan besi.
perbaikan secara cepat agar fasilitas sanitasi lingkungan yang tadinya rusak
dapat ditanggulangi.
telah terjadi. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau
Kondisi air bersih di dapatkan data yaitu ada dua sumber air bersih
yaitu sumur gali dan sumur bor. Sumur bor dengan jumlah 121 atau 31,7 %
dan sumur gali dengan jumlah 11 atau 8,3 %. Kecukupan air yang ada di
sana sebanyak 132 atau 100%. Air sangat penting bagi kehidupan manusia.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
95
masak, mandi mencuci, dan sebagainya. Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan
TDS, Klorida, Kesadagan, pH, dan zat organik. Sampel 3 yaitu parameter
TDS tidak memenuhi standar baku mutu, sampel 5 yaitu parameter TDS dan
terjadi apabila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang
tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan.
bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya
atau 100%. Jenis pembuangan limbah kotoran dengan septic tank sebanyak
132 responden atau 100%. data kondisi jamban setalah banjir menunjukan
baik sebanyak 132 responden atau 100%. Jamban rusak pada saat terjadi
banjir tetapi kembali baik pada saat banjir telah surut. Apabila tinja yang
sudah terinfeksi maka akan mengandung virus atau bakteri dalam jumlah
sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses
100% kepemilikannya.
di buang sebanyak 126 atau 95,5% dan di bakar sebanyak 6 atau 4,5 %.
sampah yang dimiliki baik 97% dengan 132 responden dan tidak baik 3%
97
dan memenuhi syarat kesehatan haruslah: (1) Mudah dibersihkan; (2) Tidak
dibuang atau dibiarkan begitu saja di atas permukaan tanah; (4) Sebaiknya
sementara ditempatkan di luar atau jauh dari rumah dengan tujuan agar
Air limbah adalah semua air/zat cair yang tidak lagi dipergunakan,
sekalipun kualitasnya semakin baik. Air limbah meliputi semua air kotoran
yang berasal dari perumahan (kamar mandi, kamar cuci, juga dapur) yang
berasal dari industri-industri dan juga air hujan. Tentang kepemilikan SPAL
yang ada di kelurahan katimbang dimana SPAL yang dimiliki adalah 100%
pembuangan air limbah yang dimiliki baik 83,4% dengan 118 responden
bekas mandi, bekas cuci pakaian, maupun perabot dan bahan makanan, dan
98
60,6% menjawab tidak. tentang ada atau tidaknya genangan air yang ada di
genangan dan 124 responden atau 93,9% menjawab tidak. Semua jenis
melanjutkan hidupnya di air dan hanya bentuk dewasa yang hidup di darat.
Telur nyamuk menetas dalam air dan menjadi larva. Nyamuk betina
biasanya memilih jenis air tertentu untuk meletakkan telur seperti pada air
bersih, air kotor, air payau, atau jenis air lainnya (Normitasari, 2012).
syarat dan masih ada beberapa responden yang tidak memiliki SPAL.
sanitasi lingkungan dan menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat
99
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pra Bencana
2. Saat Bencana
dasar.
100
101
3. Pasca Bencana
4. Kondisi Lingkungan
banjir dapat di atasi dengan baik dan cepat oleh kerja sama berbagai pihak
B. Saran
berikut.
pada tahap tanggup darurat tetapi juga penting pada tahap perencanaan
102
dengan pasrah dan hanya menunggu arahan. Tetapi juga berinisiatif dan
DAFTAR PUSTAKA
BMKG. (2019). Info BMKG-Cuava , Iklim, dan Gempa Bumi Inonesia. Makassar:
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Crunch, Cred. (2018). ‘Natural disasters in 2017: Lower mortality, higher cost’. In
Journal Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED)
Research Institute Health & Society (IRSS), Université catholique de
Louvain, Belgium
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 tahun 2002 Tentang
Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta
Pribadi, Khrisna S, dkk. (2009). Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung : Pusat Mitigasi Bencana ITB
Purwoko, Alif. (2016). ‘Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Tentang Resiko Bencana
Banjir Terhadap Kesiapsiagaan Remaja Usia 15 – 18 Tahun Dalam
Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Pedurungan Kidul Kota
Semarang’. In Skripsi Universitas Negeri Semarang. Semarang
105
Saulnier, Del, et al. (2018). The Effect of Seasonal Floods on Health: Analysis of
Six Years of National Health Data and Flood Maps. In International
Journal of Environmental Research and Public Health (ISSN 1660-4601;
CODEN: IJERGQ; ISSN 1661-7827 for printed edition)
Selomo, Makmur, dkk. (2018). ‘Potensi Risiko Kejadian Diare Akibat Kondisi
Sanitasi di Pulau Kecil Kota Makassar’ in jurnal nasional ilmu kesehatan
(JNIK) Volume 1 edisi juni 2018 ISSN 2621-6507
Sholehah, Iffatus. (2017). Upaya Rehabilitasi Pasca Bencana Oleh Mdcd Studi
Kasus Bandung Jawa Barat. Tesis Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Tim Penyusun. (2016). Pedoman Penulisan Skrpsi Tesis dan Disertasi. Makassar:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
106
Selamat Pagi/Siang/Sore
Perkenalkan nama Saya Farid Muslim mahasiswi S1 angkatan 2014 dari Departemen
Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Saya bermaksud melakukan penelitian tentang “Penanggulangan Bencana Banjir
dalam Aspek Sanitasi Lingkungan di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanya
Kota Makassar Tahun 2019”. Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam
penyelesaian studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Setelah Saudara membaca maksud dan kegiatan penelitian di atas, saya mohon untuk
mengisi nama dan tanda tangan di bawah ini.
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu, Saudara(i) untuk ikut serta di dalam
penelitian ini.
Pedoman wawancara untuk BPBD Kota Makassar
Penanggulangan Bencana dalam Aspek Sanitasi Lingkungan
Di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya
Kota Makassar Tahun 2019
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Jabatan :
No telp :
Tanggal wawancara :
Nama pewawancara :
Tanggal Wawancara :
Identitas lokasi
Lingkungan
RT/RW
Informed consent
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, setelah mendapat penjelasan peneliti
mengenai tujuan penelitian tentang “Penanggulangan Bencana dalam Aspek
Sanitasi LIngkungan di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar Tahun 2018” akan berperan serta dalam penelitian ini yaitu menjadi
responden. Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari
siapapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani
lembar persetujuan ini.
Ttd Responden
Kondisi Sanitasi Lingkungan ko
de
Pilihan jawaban
A. Air Bersih
1. Air PDAM
A1 Darimana sumber air bersih anda? 2. Sumur Gali
3. Sumur Bor
4. Air galon
1. Ya
A2 Apakah sumber air bersih Anda cukup 2. Tidak
kehidupan sehari-sehari?
B. Jamban
1. Iya
B1 Apakah anda punya jamban keluarga? 2. Tidak
1. Septic tank
B2 Apakah jenis pembuangan limbah dari 2. Cemplung
jamban yang di gunakan? 3. lainnya
1. Baik
B3 Bagaimana kondisi jamban anda? 2. Rusak
C. Pengelolaan Sampah
1. Ya
C1 Apakah anda memiliki tempat sampah? 2. Tidak
1. Di buang
C2 Bagaimana proses pengelolaan sampah 2. Di bakar
anda? 3. Di kubur
4. Di daur ulang
1. Baik
C3 Bagaimana kondisi tempat sampah anda? 2. Rusak
D. SPAL
1. Ya
D1 Apakah anda memiliki SPAL? 2. Tidak
1. Ke jalan/halaman/kebun
D2 Kemana air bekas buangan limbah di 2. Sungai/kanal
buang? 3. Lubang galian
4. Saluran terbuka/selokan
5. Pipa saluran IPAL
1. Baik
D3 Bagaimana kondisi SPAL anda? 2. Rusak
1. Ya
E2 Apakah terdapat genangan air di sekitar 2. tidak
rumah anda?
1. Baik
E3 Bagaimana kondisi penampungan air 2. Rusak
anda?
Hasil Pengukuran sampel air bersih oleh BTKL-PP
Matris wawancara informan BPBD Kota Makassar
Pra
2 Pengurangan risiko yang Hd Pengurangan risiko yang Pengurangan risiko di buat Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan oleh BPBD kota dilakukan dalam bentuk perencanaan terlebih dahulu pengurangan risiko dilakukan
Makassar? perencanaan kemudian kemudian melakukan kegiatan- dengan sistematis walaupun
berkoordinasi dengan dinas lain kegiatan seperti pelatihan- fokusannya hanya perencanaan dan
untuk melakukan kegiatan pelatiahn penanggulangan koordinasi. Ada beberapa aspek
langsung atau aksi langsung. bencana dengan berkoordinasi sanitasi lingkungan yang dilakukan
dengan instansi terkait.
Yl Bentuk pengurangan risiko yang
kami lakukan adalah membuat
pelatihan-pelatihan di tingkat
RT RW. Melatih apa yang perlu
di persiapkan dan perlu di
perhtaikan pada saat terjadi
banjir.
3 Pencegahan bencana banjir yang Hd Pencegahan banjir ada dalam Pencegahan bencana banjir Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan oleh BPBD kota dokumen resmi dari BPBD tapi sudah di buatkan perencaan pencegahan bencana banjir harus di
Makassar? kalo mau di lihat realnya ada di dalam bentuk dokumen lakukan oleh instansi terkait. Atau
kementerian lingkungan hidup kemudain di rekomendasikan yang memiliki kekuatan untuk
dan PU untuk pencegahan banjir kepada instansi terkait seperti mencegah bencana banjir.
kota Makassar. Karena untuk untuk pembuatan drenasi ada
melakukan pencegahan banjir pada dinas PU.
adalah kerja multi sektoral.
5 Persyaratan analisis dari BPBD Hd Persyaratan analisis juga ada Persyaratan analisis ada dalam Dapat di simpulkan bahwa
kota Makassar? dalam dokumen KRB. Dan bentuk dokumen KRB, yang peryaratan analisis ada dalam
petunjuk teknis melaksanakan kemudian di aplikasikan oleh tim bentuk dokumen kemudian d
mitigasi dan kesiapsiagaan. lapangan pada saat melakukan aplikasikan.
analisis.
Yl Analisis sesaui dengan arahan
BPBD kota Makassar
6 Pemantauan penegakan tata Hd Penegakan tata ruang ada di Penegakan tata ruang dilakukan Dapat di simpulkan bahwa
ruang? dinas terkait tapi BPBD dengan membuat perencaan, penegakan tata ruang sudah
berkontribusi dalam memberikan saran dan
perencanan. Contohnya peta- rekomendasi sampai turun dilakukan tetapi masih ada
peta daerah rawan bencana dari langsung tempat-tempat rawan masyarakat yang tidak sadar.
BPBD menjadi referensi dalam bencana untuk kemudian di
pemantauannya. laporkan kepada instansi terkait
untuk di tindak lanjuti.
BPBD belum terlalu turun
langsung cuman dalam bentuk
diskusi dan rekomendasi agar
pemantauan tetap di laksanakan.
7 Pendidikan dan pelatihan yang Hd Pendidikan dan pelatihan jalan Pendidikan dan pelatihan terus Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan oleh BPBD kota terus. Secara umum penyiapan dilakukan oleh BPBD kota pendidikan dan pelatihan sudah
Makassar? masyarakat terkait Makassar di berbagai titik daerah dilakukan dengan berbagai sasaran
kesiapsiagaanya, dalam bentuk rawan bencana dan berbagai dan berbagai titik daerah rawan
sosialiasi. Berkala taip tahun sasaran, yang di harapkan dapat banjir. Namun masih kurang dalam
dan berbagai sasaran seperti memberi kontribusi kepada aspek sanitasi lingkungan
pemuda, TNI/Polri, guru santri masyarkat dalam
dll. penanggulangan bencana.
Untuk banjir pernah dilakukan
pelatihan pengurangan risiko
banjir untuk masyarakat.
Saat
1 Pengkajian secara cepat dan Hd Ada yang di bilang TRC untuk Pengkajian cepat dilakukan pada Dapat di simpulkan bahwa
tepat? melakukan kaji cepat evakuasi saat terjadi bencana dengan cepat pengkajian cepat dapat maksimla
tempat pengungsian. Dan ada dengan menggunakan tenaga karena dapat bantuan dari instansi
tim-tim dari dari dinas terkait instansi terkait bidangnya. Dan lain dan kader-kader pelatihan.
yang juga melakukan bantuan dari kader pelatihan.
pengakijian cepat seperti
puskesmas tapi tetap di
koordinasikan.
Dalam aspek sanitasi yang
paling diperhatikan adalah air
bersih.
2 Penetapan status keadaan Hd Indikatiornya ada di dokumen Penetapan status keadaan darurat Dapat di simpulkan bahwa
darurat? yang telah di buat untuk keadaan di kembalikan kepada pimpinan penetapan status keadaan darurat
siaga darurat hingga tanggap dengan memperhatikan indicator ada pada wewenang pimpinan
darurat. Siaga darurat itu dlihat yang ada dalam dokemen tetapi tetap memperhatikan
dari curah hujan dan tanggap resminya, seperti memperhatikan indicator.
darurat jika banjir terjadi. curah hujan.
3 Penyelamatan dan evakuasi Hd Pada saat siaga darurat sudah Penyelamatan dan evakuasi Dapat di simpulkan bahwa
yang dilakukan ada persiapannya, dan dinas dilakukan dengan persiapan penyelamatan dan evakuasi
terkait pun sudah siap, PU, sebelumnya sehingga instansi- mendapat bantuan dari berbagai
PDAM, dinsos, dan lain-lain. instansi terkait pun dapat turun instansi.
Kemudian di distribusikan ke langsung ke lapangan untuk
titik-titik banjir. bekerja dengan cepat. Tempat
pengungsianpun sudah di
Yl Penyelamatan dilakukan oleh siapkan.
BPBD di bantu oleh basarnas,
TNI,POLRI, DAMKAR, dan
Potensi SAR yang ada di
Makassar.
4 Pemenuhan kebutuhan dasar? Hd Terkantung kondisi apa yang Pemenuhan kebutuhan dasar Dapat di simpulkan bahwa
dibutuhkan dan BPBD memiliki dilakukan pembagian oleh BPBD pemenuhan kebutuhan dasar dapat
perlindungan kelompok rentan? stok. jika memiliki stoknya. Dan terpenuhi dengan bantuan dari
berkoordinasi dengan instansi instansi terkait dan sumbangan
Banyak bantuan-bantuan juga lain jika memiliki barang-barang masyarakat kemudain di salurkan
yang masuk dalam daerah yang lain. Penyalurannya di oleh pemerintah setempat.
bencana. berikan wewenang kepada
pemerintah daerahnya.
Kebutuhan dasar untuk makan
kemarin ada dapur umu dan nasi
dos.
Untuk kelompok rentan ada
empat yaitu Perempuan hamil
menyusui, manula, anak-anak,
difabel.
5 Pemulihan fungsi sarana dan Hd Pemulihan tidak dilakukan Tidak dilakukan di saat terjadi Dapat di simpulkan bahwa tidak
prasarana? karena fungsi sarana da sarana bencana, tetapi pasca terjadi ada pemulihan.
pada saat banjir kemarin tidak bencana.
terganggu.
Yl Pemulihan fungsi ini dilakukan
setelah banjir karena bagaimana
mau memulihkan na masih
banjir.
Pasca
1 Perbaikan lingkungan yang Hd Kalo signifikan kerusakan maka Perbaikan lingkungan dilakukan Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan akan dilakukan perbaikan. jika terjadi kerusakan yang cukup pebaikan dilakukan jika terjadi
besar. Jika terjadi kerusakan kerusakan yang cukup besar.
Tetapi tetap dinas terkait yang cukup besar maka di
melakukan normalisasi, seperti laporkan kepada instansi terkait
PU untuk drenasi, Dinas untuk melakukan perbaikan.
kesehatan untuk masalah
kesehatan. Pemerintah
kelurahan dan kecamatan untuk
pemerintahan
3 Pemulihan social ekonomi dan Hd Kalo signifikan kerusakan maka Tidak ada, tergantung kerusakan Dapat di simpulkan bahwa tidak
budaya akan dilakukan perbaikan. yang terjadi ada pemulihan
Yl Tidak ada
4 Pemulihan keamanan dan fungsi Hd Kalo signifikan kerusakan maka Tidak ada, tergantung kerusakan Dapat di simpulkan bahwa
pemerintahan akan dilakukan perbaikan. yang terjadi. pemulihan.
Yl Tidak ada.
Matris wawancara informan Pemerintah Kecamatan Biringkanaya dan pemerintah kelurahan katimbang
Pra
1 Pengurangan risiko yang SF Pengurangan risiko tetap Pengurangan risiko untuk Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan oleh pemerintah memperhatikan aspek-aspek bencana banjir sudah dilakukan dilakukan program-program dalam
kecamatan/kelurahan? lingkungan seperti dilakukan program seperti penangkutan aspek sanitasi yang dilakukan.
program pengangkutan sampah sampah yang rutin dilakukan dan
dan melakukan kerja bakti untuk kerja bakti rutin, hingga tetap
sanitasi. memberikan pemberitahuan
kepada warga jika akan terjadi
SH Kalo mau terjadi banjir tetap di banjir.
sampaikan sama masyarkat
untuk bersiap-siap dan hati-hati.
Pengangkutan sampah dan kerja
bakti juga dilakukan, walaupum
tdk banjir tetap di lakukan. Kalo
di katimbang 3 kali seminggu di
ambil sampahnya.
2 Pencegahan bencana banjir yang SF Banjir dapat di cegah jika semua Pencegahan banjir tidak ada Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan oleh pemerintah pihak dapat bekerja sama untuk dilakukan hanya memberikan pencegahan banjir dapat
kecamatan/kelurahan? mencegahnya. tanggapan dan solusi bahwa
banjir dapat di cegah jika semua dilaksanakan jika semua pihak
SH Banjir dalam di selesaikan kalo pihak bekerja sama dalam bekerja sama.
walikota Makassar sama bupati menyelesaikannya.
maros yang turun untuk
memperbesar saluran air yang
ada di situ, tapi sampai sekarang
belum selesai.
3 Pemaduan penanggulangan SF Dilakukan pemaduan seperti di Pemaduan dilakuakn dengan Dapat di simpulkan bahwa
bencana dari pemerintah undangnya BPBD dan dinas instansi terkait tergantung pemaduan dilakukan dengan
kecamatan/kelurahan? terkait pada saat membuat kegiatan yang dilaksanakan, berbagai instansi tergantung
peltihan atau sosialiasi tentang seperti pelatihan kebencanaan kegiatan yang dilaksanakan.
kebencanaan. oleh BPBD, dan puskesmas
untuk kegiatan kesehatan
SH Kerja sama dengan puskesmas
4 Pendidikan dan pelatihan yang SF Pelatihan juga melakukan Kecamatan sudah melakukan Dapat di simpulkan bahwa ada
dilakukan oleh pemerintah pelatihan dan sosialisasi untuk pelatihan kebencaan tetapi pelatihan yang dilakukan tetapi
kecamatan/kelurahan? menanggulangi kebencanaan, kebencaan secara umum, tidak maksimal.
narasumberi dari BPBD dan walaupun kelurahan tidak
Damkar atau instansi terkait. melaksanakannya.
Saat
No Pertanyaan informan Jawaban Reduksi Kesimpulan
1 Penyelamatan dan evakuasi SF Mengantisipasi dengan di Di buatkan posko evakuasi dan Dapat di simpulkan bahwa
yang dilakukan buatnya posko-posko kemudian pegawai pemerintahan memiliki penyelamatan dan evakuasi
di ungsikan di posko induk. tanggung jawab untuk melayani dilakukan dengan membuat posko
warganya yang ada diposko pengungsian dan melayani warga
SH Kantor kelurahan di buatkan evakuasi tersebut. yang ada di posko.
posko pengungsian, di kantor
pngungsian kemarin ada 537
warga yang mengungsi.
2 Pemenuhan kebutuhan dasar? SF Pemenuhan kebutuhan dasar Kebutuhan dasar tidak Dapat di simpulkan bahwa
pemerintah melakukan kekurangan dan tidak ada kebutuhan tercukupi.
penyaluran kebutuhan dasar. keluhan dari warga, pemerintah
Jika ada logistic masuk kami yang memiliki tanggung jawab
yang salurkan. untuk menyalurkan kebutuhan
dasar untuk warga yang terkena
SH alhamulillah tidak kekurangan. bencana banjir
Kami juga menyalurkan kepada
warga-warga yang datag di
kantor dan menyalurkan ke RW-
RW yang ada di kelurahan
Katimbang.
3 Penanganan korban yang SF Memberikan tempat, dan warga yang meninggalkan Dapat di simpulkan bahwa warga
meninggalkan rumahnya ke pos menampung logistic yang rumahnya mendapatkan tertangani pada saat di posko
evakuasi? masuk kemudian disalurkan. pelayanan di posko pengungsian evakuasi.
yang memiliki logistic yang
SH Menampung pengungsi yang cukup
datang kemudian di salurkan
kebutuhan dasar yang
dibutuhkan oleh pengungsi
4 Penanganan korban yang tidak SF Tetap disediakan logistic di Warga yang memilih untuk Dapat di simpulkan bahwa warga
meninggalkan rumahya? posko pengungsian untuk tinggal di rumahnya tetap di tetap di tangani walapaun tidak
masyakarat yang tidak sediakan dan di bagikan logistic melakukan pengungsian.
mengungsi. untuk warga yang tidak
mengungsi.
SH Makanan tetap kami bagikan ke
warga-warga yang tidak
mengungsi tapi datang ke kantor
minta makanan kami kasih.
5 Kondisi sanitasi dasar? SF Kondisi sanitasi dasar ditetap di Kondisi sanitasi dasar tetap di Dapat di simpulkan bahwa kondisi
perhatikan seperti air bersih di perhatikan dengan menjaga sanitasi dasar tetap diperhatikan.
adakan untuk pengungsi. kebersihan, dan tetap menjaga
Kebersihan pun tetap di kecukupan air bersih dari PAM
perhatikan. Tapi yang paling di
utamakan adalah pemenuhan
kebutuhan dasar.
SH Air kami ada dari PAM dan
kami Tanya pengungsi kalo
sampahnya jangan berserakan di
buang pada tempatnya.
Pasca
1 Perbaikan lingkungan yang SF Di bagikan air berish dalam Perbaikan lingkungan di bantu Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan bentuk mobil tangker, untuk air oleh instansi terkait perbaikan adaperbaikan yang dilakukan oleh
bersihnya, pembagian kaporit yang dilakukan, warga juga warga dan instansi lainnya.
dan bubuk abate, dan melakukan kerja bakti dan
melakukan foging. memberishkan rumah masing-
masing.
SH Kami mengarahkan warga
untuk memperbaiki rumah
masing-masing tapi kalo waktu
makan siang kami suruh lagi
kembali di sini makan karena
masih banyak makanan.
Matris wawancara informan warga yang terkena banjir
Pra
1 Persiapaan dan Pengurangan JD Tidak ada persiapan yang Lebih banyak warga yang tidak Dapat di simpulkan bahwa lebih
risiko yang dilakukan? dilakukan. melakukan persiapan karena banyak informan yang tidak
dampak bencana banjir tahun ini melakukan persiapan.
MS Sudah mengantisipasi memang lebih besar dari biasanya.
karena tiap tahun selalu datang
memang, Tetapi masih ada yang
melakukan persiapan mulai dari
Mempersiapkan apa-pa yang mengamankan barang-barang,
perlu di persiapkan seperti hingga meninggikan rumahnya.
memindahkan barang-barang.
2 Pencegahan bencana banjir yang JD Kami harapkan bantuan dari Semua informan mengatakan Dapat di simpulkan bahwa banjir
dilakukan? pemerintah karena banjir selalu bawha banjir tidak bisa di cegah sudah tidak dapat di cegah.
ada Karena ada sungai di karena daerah meraka memang
belakang. adalah daerah yang tiap tahun
telah terjadi banjir.
MS Banjir tidak bisa di cegah cuman
resikonya yang bisa di kurangi
kalo di sini.
3 Pendidikan dan pelatihan yang JD Tidak ada pelatihan yang di Kebanyakan informan tidak Dapat di simpulkan bahwa
dilakukan? ikuti. Tapi selalu ji siap mendapatkan pelatiahn pelatihan dan pendidikan belum di
penanggulangan bencana, rasakan oleh kebanyakan warga
MS Tidak ada datang, tapi kita walaupun ada juga yang tidak
sendiri yang melatih diri sendiri. ikut pelatihan tetapi sudah siap
akan bencana karena sudah
AP Tidak ada pelatihan. terbias, tetapi ada juga yang
sudah mengikuti,
EV Tidak ada pelatihan.
Saat
2 Pemenuhan kebutuhan dasar? JD Air bantuan dari PAM dan ada ji Kebutuhan dasar tetap terpenuhi Dapat di simpulkan bahwa kebutan
makanan di salurkan ke masjid bagi yang ada di posko dasar dapat terpenuhi.
baru distu mi ambil. pengungsian dan yang tidak
mengungsi juga mendapatkan
MS Karena ada juga yang tidak bantuan.
mengungsi jadi kebutuhan dasar
itu saya ambil masuk drop ke
sini.
3 Kondisi sanitasi dasar? JD Ada bantuan air PAM masuk 1 Sanitasi dasar tidak terlalu Dapat di simpulkan bahwa sanitasi
mobil, sampah di biarkan sja diperhatikan karena warga dasar tidak terlalu diperhatikan oleh
berfokus pada penyelamatan dan warga.
MS Air bersih dari PAM. Pada saat evakasi hingga pemenuhan
banjir focus ke pemenuhan kebutuhan dasarnya.
kebutuhan dasar dulu.
Pasca
145
RIWAYAT HIDUP
Golongan Darah :O
Agama : Islam
Suku : Bugis
Kebangsaan : Indonesia
Kewarganegaraan : Indonesia
No HP : 081242877898
E-mail : faridmuslim13@yahoo.co.id
2. SMPN 10 Parepare
3. SMAN 2 Parepare