Anda di halaman 1dari 116

PERILAKU SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN

ADAT AMMATOA KAJANG KECAMATAN KAJANG KABUPATEN


BULUKUMBA

HASIL PENELITIAN

AKBAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
PERILAKU SOSIAL EKONOMI DI KAWASAN ADAT
AMMATOA KAJANAG KECAMATAN KAJANG
KABUPATEN BULUKUMBA

HASIL PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar


Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

AKBAR
1364040009

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing yang ditunjuk berdasarkan surat Persetujuan Dekan Fakultas Ilmu


Sosial Universitas Negeri Makassar Nomor :6274/UN36.6/LT/2018 Tanggal 14
Januari 2019.

Untuk membimbing saudara :

Nama : Akbar

Nomor Stambuk : 1364040009

Program Studi : Pendidikan IPS

Judul Skripsi : Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat


Di kawasan Adat Ammatoa Kajang
Kecamatan Kajang Kabupaten
Bulukumba

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan Panitia
Penguji Skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Makassar.

Makassar, 28 Juni 2019

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ibrahim, S. Ag., M. Pd Dalilul Falihin, S. Ag., M. Si


NIP. 1971521200812 1 001 NIP. 19750719200812 1 001

ii
MOTO

Akan ada banyak sekali jalan dalam menuju sebuah pintu keberhasilan.akan
tetapi,aka ada sebagian orang yang masih terus menatap pintu yang
tertutup.padahal,bila ia mencoba untuk mencari pintu yang lain maka ada pintu
lain yang terbuka untuknya.
(AKBAR)

Malaikat tidak pernah salah. Setan tidak pernah benar. Manusia bisa benar, bisa
salah. Maka kita dianjurkan untuk saling mengingatkan bukan saling
menyalahkan.
( Gus Mus)

Karya ini kupersembahkan untuk


Ayahanda dan Ibunda tercinta serta
Keluarga besarku atas segala kasih sayang,
Doa dan pengorbanannya yang tulus demi
Kebahagiaan dan keberhasilan Dunia Akhirat

iii
ABSTRAK

Akbar, 2019. Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Adar


Ammatoa Kajang Kecamatan Kajang Kabupaten Kajang. Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
UniversitasNegeri Makassar. Di bimbing oleh Pak Ibrahim dan dalilul falihin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial ekonomi
masyarakat di kawasan adat ammatoa kajang di Kabupaten Bulukumba dan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui perilaku sosial ekonomi
masyarakat di adat ammatoa kajang kabupaten bulukumba. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka penelitian menggunakan tehnik penggumpulan data
melalui, dokumentasi, observasi, wawancara. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian diolah dengan menggunakan Analisis Kualitatif untuk mengetahui
perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang di Kabupaten
Bulukumba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Suku kajang adalah salah satu
suku yang masih bertahan dari sekian banyak suku yang sudah tergeser yang
oleh sebagian orang disebut sebagai hidup modern. Orang-orang kajang
adalah orang-orang yang memiliki sikap kearifan yang tinggi dalam mengelola
alam dan bergaul dengan lingkungan serta orang-orang yang ada disekitarnya.
Hidup mereka ditunjukkan dengan sikap kebersamaan yang diperlihatkan
dalam segala aspek kehidupan. Dalam hal mengolah tanah tidak hanya sampai
disitu bahkan sampai disegala kehidupan orang kajang selalu mengerjakan
kerja secara bersama-sama, membangun rumah, membajak sawah, menuai dan
lain-lain. Suku kajang yang masih memegang teguh ritual adatnya hingga saat
ini. Meskipun sekarang sudah banyak suku pedalaman yang meninggalkan
ritual adatnya. Suku kajang juga merupakan salah satu suku yang belum bisa
menerima perubahan meskipun hanya sedikit. Mereka menganggap perubahan
itu melanggar hukum adat yang telah dibuat oleh nenek moyang.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan kehadirat

Allah SWT, atas segalah limpahan Rahmat dan petunjuknya sehingga Skripsi

ini yang berjudul“perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang

kecamatan kajang kabupaten bulukumba”.

Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu, Bab I, Pendahuluan, terdiri dari

Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Hasil

Penelitian. Bab II tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir, Bab III Metode

Penelitian, terdiri dari Identifikasi Variabel dan Desain Penelitian, Definisi

Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan

Pembahasan. Bab V terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan akan tetapi dengan usaha

yang semaksimal mungkin dan dukungan dari berbagai pihak sehingga segala

hambatan dapat teratasi pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasi

kepada:

1. Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, Rektor Universitas Negeri Makassar.

2. Prof. Dr. Hasnawi, M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Univrsitas Negeri

Makassar yang telah memberikan izin dan persetujuan mengadakan

penelitian.

v
3. Dr. Herman, S.Pd., M.Si, dan Dr. Ibrahim, S. Ag., M.Pd, Ketua dan

Sekretaris Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Ilmu Sosial UniversitasNegeri Makassar.

4. Dr. Ibrahim,S.AgM.Pd dan Dalilul Falihin S.Ag.,M.SI Pembimbing I dan

Pembimbing II, yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi serta

arahan dan bimbingan sejak dari penyusunan Proposal Penelitian Skripsi

sampai penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini.

5. Bapak Dr. Herman, S.Pd.,M.Si, dan Syarifah Balkis, S.Pd., M.Pd Selaku

Penguji I dan II, atas saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar yang telah mendidik dan membimbing

selama proses perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Makassar yang telah member pelayanan kepada penulis selama dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Salam selaku Kepala Desa tanah towa telah member izin penelitian.

9. Bapak dan Ibu Masyarakat Desa tanah towa yang telah memberikan data

dan informasi mengenai perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammatoa

kajang.

10. Kepada kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang dan

pengorbanannya sehingga penulis bisa menyelesaikan masa studi di

universitas negeri Makassar.

vi
11. Teristimewa penulis mengucapakan banyak terimakasih yang sedalam-

dalamnya untuk istriku tercinta yang selalu memberikan semagat dan

motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada kawan-kawan integrasi 013 pendidikan ips yang selalu menemani

penulis selama menjadi mahasiswa di kampus.

13. Kepada keluarga besar pendidikan IPS

Akhirnya skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua,dan

istriku saudara-saudari serta seluruh keluarga yang tidak henti-hentinya

memberikan bantuan baik berupa moril maupun berupa material serta doa

sehingga penulis akan meyelesaikan studi pada program Studi Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.

Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya pada penulis dan serta semua

pihak yang berkepentingan dengan hal ini.

Makassar, 28 Juni 2019

AKBAR

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
MOTO .................................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP ....................... 7
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 7
B. Kerangka Konsep ............................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 20
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................................................ 20
B. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 20
C. Sumber Data ...................................................................................................... 21
D. Instrument Penelitian ......................................................................................... 22
E. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................. 22
F. Pengecekan Keabsahan Temuan ....................................................................... 26
G. Analisis Data ..................................................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 29
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................................. 29
B. Hasil Penelitian ................................................................................................... 34
C. Pembahasan ........................................................................................................ 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61

viii
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 61
B. Saran ................................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 62
LAMPIRAN ........................................................................................................... 63
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 110

ix
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Skema Kerangka Konsep ........................................................... 19

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kisi-kisi wawancara. ...................................................................................64

2. Pedoman Wawancara ..................................................................................65

3. Hasil Wawancara. .......................................................................................67

4. Daftar Informan ...........................................................................................98

5. Surat Usul Judul Penelitian .........................................................................101

6. Surat Permohonan Pengesahan ...................................................................102

7. Surat Pengesahan Judul dan Pembimbing ..................................................103

8. Surat Izin Fakultas.......................................................................................104

9. Surat Izin Penelitian dari Provinsi Sul-Sel ..................................................105

10. Surat Izin Penelitian dari kabupaten Bulukumba ........................................106

11. Surat Izin Penelitian dari kecamatan Kajang ..............................................107

12. Surat keterangan telah meneliti ...................................................................108

13. Dokumentasi ...............................................................................................109

xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang

dipenuhi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia.Sumber daya alam

merupakan salah satu modal utama bangsa dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam bentuk pembangunan nasional. Sesuai dengan undang-undang

republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 ayat (3) dinyatakan bahwa;sumber daya

alam Indonesia dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat

Seorang individu akan selalu berusaha untuk mempertahankan

kehidupannya dengan cara memenuhi segala kebutuhan mereka sehari-hari.

Kebutuhan hidup yang terus meningkat mendorong manusia untuk berusaha

keras, melakukan banyak cara, demi memenuhi kebutuhan hidup terutama

kebutuhan pokok.Untuk memenuhi semua kebutuhan manusia dituntut untuk

bekerja, dengan memanfaatkan segala sumber daya alam.

Tingkat ekonomi masyarakat di lihat dari adanya proses sosial atau

interaksi sosial yang merupakan cara-cara berhubungan yang saling berkaitan

sehingga menguntungkan dari aspek ekonomi maupun sosial. Apabila para

individu dan kelompok saling bertemu dengan menentukan sistem serta bentuk

hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apa bila ada perubahan-perubahan

yang menyebabkangoyahnyacara-carahidup yang telahada.


2

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi ini juga semakin

ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha,baik dalam negeri maupun

luar negeri dimana sistem ekonomi ini sudah memasuki era persaingan global

antara negara. Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pemahaman serta

pengetahuan bagi kalangan pelaku ekonomi guna meningkatkan mutukinerjanya

dalam mengembangkan unit-unit usahanya dan bagi paramahasiswa halini akan

dirasakan sangat bermanfaat nilainya didalamnya kita mempelajari peranan

pelaku ekonomi yang ada di Indonesia sehingga akan memberikan gambaran yang

jelas bagimahasiswa dalam rangka mendapatkan tambahan wawasan dan

pengetahuan sebagai bekal nantinya. Halinilah yang melatar belakangi penting

bagi setiap mahasiswa untuk mempelajari aspek-aspek yang saling terkait dalam

perekonomian dimana pelaku ekonomi memilki perang yang sangat sterategis dan

pemerintah juga berperang penting sebagai pemberi juga pemegang kebijakan

yang dapat member makna positif bagi para pelaku ekonomi baik itu kebijakan

yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku ekonomi itu

sendiri, jadi dengan demikian mahasiswa dapat melakukan analisis-analisis yang

terkait dengan hal itu.mahasiswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut serta

menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran unntuk kemajuan ekonomi.

Selain itu kebudayaan. Keanekaragaman suku bangsa khususnya di Negara

kita ini sangat terjaga, baik itu suku pedalaman maupun suku yang sudah tidak

kental dengan tradisional dan primitive lagi. Namun pada suku padalaman masih

sangat memegang teguh kebudayaan mereka .Terdapat beragam suku seperti suku

batak, suku bugis, suku kajang, dan masih banyak lagi .Dengan banyaknya suku
3

bangsa di Indonesia ini, masih ada orang orang yang belum mengenal secara

mendalam dan secara keseluruhan terhadap kebudayaan suku tersebut bahkan

terhadap keberadaan suku tersebut. Salah satu diantara banyaknya suku bangsa di

Indonesia adalah Suku Kajang yang terletak di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Masyarakat kajang dalam lebih memegang teguh budaya dan tradisi-tradisi

yang berlaku di lingkungannya. Sedangkan ,masyarakat kajang luar rmerupakan

masyarakat kajang yang tinggal di luar perkampungan, masyarakat kajang luar ini

sudah bersifat modern dan dapat menerima hal baru dari luar , tidak semua aturan-

aturan masyarakatkajang yang merekaikuti, dibanding masyarakat kajang dalam

yang sifatnya masih sangat tradisional. Dalam kehidupan masyarakat Kajang,

wanita diwajibkan bisa membuat kain dan memasak. Sedangkan peria wajibkan

untuk bekerja di ladang dan membuat perlengkapan rumah dari kayu .Keahlian

membuat perlengkapan dari kayu ini juga merupakan kewajiban bagi kaum pria

untuk berumah tangga. Bagi wanita membuat pakaian merupakan syarat untuk

melangsungkan pernikahan, jika tidak mempunyai keahlian membuat pakaian,

maka tidak diperbolehkan melangsungkan pernikahan. Proses pembuatannya

dilakukan dengan cara tradisional mulai dari pembuatan benang, proses

pewarnaan hingga menenunnya menjadi selembar kain. Jika kita berkunjung

kedaerah tanah toa , kita akan bertemu dengan orang orang dengan pakaian serba

hitam, mulai dari ujung rambut hingga keujung kaki baik perempuan maupun laki

laki. Baju ,sarung hitam (tope leleng), sorban atau penutup kepala (passapu) yang

semuanya berwarna hitam bagi laki laki, sedangkan untuk perempuan digunakan

pakaian yang juga berwarna hitam. Selain itu, penggunaan alas kaki juga dilarang.
4

Bagi masyarakat kajang warna hitam merupakan kesakralan, selain itu

warna hitam dianggap sebagai lambang kesederhanaan, persamaan derajat setiap

orang dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, berbeda dengan warna warna mencolok

seperti merah, biru dan kuning yang dianggap suatu kemewahan dan tidak sesuai

dengan identitas masyarakat kajang. Jika kita memasuki daerah Suku Kajang,

maka kita harus berpakaian serbahitam. Bagi mereka warna hitam merupakan

bentuk persamaan dalam segala hal tidak ada warna hitam yang lebih baik dari

hitam lainnya.

Dari segi ekonomi kelompok masyarakat ammatoa juga masih sangat

terbelakangsebab memang merupakan nilai budaya dan nilai sosial yang hidup

sederhana bersahaja dan pasrah kepada nasib sehingga pola penghidupan mereka

hanya tumbuh secara alami karena bisa di bilang tidak tersentuh oleh modernisasi

tidakakan ditemui benda elektronik,telpon seluler dan listrik.bukanya mereka

menolak kemajuan teknologi yang ada melainkan mereka memiliki konsep hidup

dengan cukup yaitu memanffatkan apa yang telah alam sediakan kepada mereka

dengan sewajarnya dan tetap mejaga kelestariannya masyarakat ammatoa kajang

menganut sistem perekonomian tradisional dimana parawarganya hanya

memusatkan kegiatan ekonominya hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan

pribadinya. Namanya saja system ekonomi tradisional, maka alat yang digunakan

untuk kegiatan ekonomi terkesan sederhana dan masi begitu jauh dari modern,

seperti halnya alat penenung sarung hitam yang masi menggunakan teknologi

manual ataupun cara mereka bertani dan menggarap sawah yang masih

menggunakan kerbau sebagai tenaga penggarap.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusa masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana perilaku sosial ekonomi masyarakat di kawasan adat ammatoa

kajang di Kabupaten Bulukumba?

2. Bagaimana Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial ekonomi

masyarakat di kawasan adat ammatoa kajang di kabupaten bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perilaku sosial ekonomi masyarakat di kawasan adat

ammatoa kajang di Kabupaten Bulukumba.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui perilaku sosial ekonomi

masyarakat di adat ammatoa kajang kabupaten bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitan ini yaitu:

a. Manfaat teoritis

1. Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah wawasan dan ruang

lingkup studi Pendidikan IPS.

2. Diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembagan ilmu

pengetahuan khususnya konsep perilaku ekonomi

b. Manfaat praktis

1. Bagi penulis selanjutnya diharapkan makin bertambahnya wawasan dan

ruang ligkup serta menjadi bahan referensi bagi paramahasiswa yang

berminat melakukan penelitian ilmiah dalam bidang ini.


6

2. Bagi masyarakat di harapkan untuk mengetahui tingkat perkembangan

ekonomi di wilayah ammatoa kabupaten bulukumba.


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

1. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Perilaku Sosial Ekonomi

Perilaku sosial menurut Hurlock mengemukakan bahwa:“aktivitas fisik

dan psikis seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi

diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntunan sosial”1.

Rahmanmenjelaskan bahwa:

“Perilaku sosial bukan hanya ekspresi dari perbedaan individual dalam hal
kognisi, afeksi, motivasi maupun kepribadian, tapi juga merupakan hasil
adaptasi terhadap konteks sosial yang berbeda dalam hal sistem nilai,
agama, struktur sosial, bahasa, dan stratifikasi sosialnya”2.

Lanjut, Rahmanmenjelaskan bahwa:“Salah satu faktor kontekstual yang

berpengaruh besar terhadap perilaku sosial adalah prinsip moral yang dianut oleh

masyarakat”.

Walgito Bimo perilaku atau aktivitas dalam pengertian luas yaitu:

“Perilaku yang menampak (overt behavior) dan atau perilaku yang tidak

menampak (inner behavior), demikian pula aktivitas tersebut disamping aktivitas

motorik juga termasuk aktivitas emosional dan kognitif”3.

Soekanto mengemukakan bahwa:

“Sebenarnya kepribadian merupakan organisasi faktor biologis, psikologis,


dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, sikap dan sifat lainnya yang khas dimiliki seseorang

1
Hurlock, Elizabet, B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I .Tejemahan oleh Meitasari Tjandrasa dan
Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.hal. 7
2
Rahman, Abdul, Agus. 2013. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan
Empirik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.hal. 7
3
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.hal. 7
8

yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.


Perwujudan perilaku individu yang nyata pada waktu individu tersebut
berhubungan dengan individu lainnya”4.

Wujud perilaku tersebut dinamakan juga peranan, yaitu perilaku yang

berkisar pada pola interaksi manusia. Dasar pokok perilaku seseorang merupakan

faktor biologis dan psikologis.

Sebagai diketahui perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau

organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus

yang diterima organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal, maupun

stimulus internal.Social dalam pengertian umum erarti segala sesuatu mengenai

masyarakat atau kemasyarakatan.Soekanto mengemukakan bahwa: “sosial adalah

berkenan dengan perilaku atau yang berkaitan dengan proses sosial”.

Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang

hayatnya berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan

relasi interpersonal dalam memenuhi kebutuhan baik dari segi ekonomi maupun

sosial. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu,

baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata atau justru melalui

proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari disebut perilaku sosial ekonomi.

Ekonomi adalah aktifitas manusia yang behubungan dengan produksi,

distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.Ekonomi merupakan kata

serapan dari bahas ainggris yaitu economy.Dapat diartikan bahwa ekonomi

merupaka suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang

4
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.hal. 8
9

berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat yang teratas diantara

berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan usaha dan

keinginan masing-masing.

Damsar mengatakan bahwa:

“ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan


pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
rumah tangga yang terbatas iantara berbagai anggotanya dengan
mempertimbangkan kemampuan, usaha dan keinginan masing-masing”5.

Soeharno menjelaskan bahwa:

“perilaku sosial dalam ekonomi sebagai kehidupan sosial yang


mempelajari perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan manusia dapat dikatakan tidak terhingga,
sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan (barang dan jasa) sangat
terbatas a6.

Soeharno mengemukakan bahwa:

“Ilmu ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial, yang objek studinya


adalah manusia.Jadi, bagaimana manusia berperilaku untuk memenuhi
kebutuhannya.Namun ilmu ekonomi lebih bersifat memprediksikan
perilaku manusia dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi”.

Menurut Bimbie dalam blognya mengemukakan bahwa:

“Perilaku ekonomi adalah suatu proses yang dijalani oleh perusahaan atau
organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
membuang suatu produk maupun jasa yang baru saja dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhannya. Lanjut teori perilaku ekonomi mempelajari
tentang, dalam kondisi apa dan bagaimana kebiasaan konsumen ketika
memutuskan membeli produk dengan merek tertentu”7.

Perilaku sosial ekonomi merupakan bagian dari kehidupan manusia sejak

lahir yang memegang peranan penting dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup.

5
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Media Group.hal.9
6
Soeharno. 2006. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Andi.hal 9
7
Bimbie.“Teori Perilaku Ekonomi”.16 Desember 2015.Http://www.bimbie.com./teori-perilaku-
ekonomi.htm.Hal. 10
10

Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia

yang dibentuk oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis

rumah dan jabatan dalam organisasi. Sedangkan menurut Soekanto, sosial

ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain

dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya dan hak-hak serta kewajiban dalam

hubungan dengan sumber daya. Aktivitas ekonomi secara sosial didefinisikan

sebagai aktivitas ekonomi yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dan sebaliknya

mereka mempengaruhinya.

Memahami tindakan ekonomi sebagai bentuk dari tindakan sosial dapat

dirujuk pada konsep tindakan sosial yang diajukan weber dalam Damsar

mengemukakan bahwa:

“tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai suatu tindakan sosial sejauh


tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku orang lain. Memberi
perhatian ini dilakukan secara sosial dalam berbagai cara misalnya
memperhatikan tingkah laku orang lain, berbicara dengan mereka, berpikir
tentang mereka dan memberi senyuman pada mereka”8.

Lebih jauh Weber dalam Damsar menjelaskan bahwa aktor selalu

mengarahkan tindakannya kepada perilaku orang lain melalui makna-makna yang

terstruktur. Ini berarti bahwa aktor enginterprestasikan kebiasaan, adat dan norma-

norma yang dimiliki dalam sistem hubungan sosial yang sedang berlangsung.

Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikatakan Soekantoyang mengatakan

bahwa:

“perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah


terjadinya pergeseran kehidupan masyarakat dari sederhana menjadi

8
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Media Group.hal 10
11

modern dan kemampuan mereka menyekolahkan, hal ini terjadi karena


kemampuan mereka merubah pola pikir”9.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

perilaku sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan tersebut

berkaitan dengan penghasilan.

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku sosial ekonomi

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan perubahan perilaku sosial

ekonomi seseorang dalam masyarakat menurut Soekanto yaitu :

1) Tingkat pendidikan.

Menurut Jacobus dalam blognya mengemukakan bahwa:Kebijakan otonomi

di bidang pendidikan (otonomi pendidikan) kemudian banyak membawa harapan

akan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia di masa yang akan

datang.Perbedaan perlakuan antara orang yang mampu menyelesaikan pendidikan

formal sampai pada jenjang yang lebih tinggi, umumnya memperoleh hak dan

kewajiban yang lebih beragam, sehingga status sosial yang diperolehnya akan

lebih beragam dan pemenuhan ekonomi terjamin10.

2) Jenis pekerjaan.

Perilaku seseorang di dalam masyarakat dapat dipengaruhi oleh jenis

pekerjaannya. Hal ini memunculkan stratifikasi yang sangat tampak pada instansi

9
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.hal 11
10
Jacobus, Arnold. “Kebijakan Pemerintah Daerah Dan Pengaruhnya Terhadap Mutu Pendidikan
di Bombana”. 10 Maret 2016.https://arnoldjacobus.wordpress.com/2014/02/16/kebijakan-
pemerintah-daerah-dan-pengaruhnya-terhadap-mutu-penddikan/. Hal 12
12

organisasi yang dikelola secara modern, dimana terdapat kedudukan yang berbeda

beda untuk pekerjaan sejenis.

3) Tingkat pendapatan.

Definisi pendapatan yang dikemukakan oleh Zaki Baridwan dalam budianas

(2013) dalam blognya mengemukakan bahwa: “aliran kas masuk atau kenaikan

lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi) selama

suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan

jasa atau dari kerugian lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.

Definisi pendapatan yang dijelaskan di atas hampir seluruhnya mempunyai

pengertian yang sama, hal ini sejalan dengan istilah pendapatan yang dipakai IAI

dalam buku Standar Akuntansi Keuangan dalam Budianas sebagai berikut:

pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman

modal.

Menurut Aliminsyah, Budianas mendefinisikan pendapatan sebagai

berikut:

a. Arus kekayaan dalam bentuk tunai, piutang atau aktiva lain yang
masuk ke dalam perusahaan atau menurunnya kewajiban sebagai akibat
penjualan barang atau penyerahan jasa.
b. Jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang
dijual. Pendapatan dapat juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam
modal (biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang
berasal dari barang dan jasa yang dijual11.
11
Budianas.“Pengertian dan Jenis-Jenis Pendapatan”.15 Febuari
2016.http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dan-jenis-jenis-pendapatan.html.
Hal 13
13

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pendapatan adalah suatu aliran kas masuk atau kenaikan lain aktiva yang

berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan atau aktivitas

utama perusahaan.

Pendapatan juga mengandung makna yang luas dimana dalam pendapatan

termasuk pula pendapatan bunga, sewa, laba, pendapatan aktiva lain-

lain.Sehingga penyajian pendapatan dalam laporan keuangan dipisahkan antara

pendapatan operasional dengan pendapatan di luar pendapatan operasional.Dasar

yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah dengan

menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang atau jasa yang ditukar

dengan cash equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang diharapkan

dapat diterima.

Budianas mengemukakan Pendapatan terdiri dari beberapa jenis, sebagai

berikut:

a) Pendapatan bersih (disposable income): adalah pendapatan seseorang


sesudah dikurangi pajak langsung.
b) Pendapatan diterima di muka (unearned revenues): adalah uang muka
untuk pendapatan yang belum dihasilkan.
c) Pendapatan lain-lain: adalah pendapatan yang berasal dari sumber-
sumber diluar kegiatan utama perusahaan, tidak termasuk dalam
pendapatan operasi, misalnya: pendapatan bunga, pendapatan sewa,
pendapatan deviden dan laba penjualan aktiva tetap.
d) Pendapatan permanen (permanent income): adalah pendapatan rata-
rata yang diharapkan rumah tangga konsumsi selama hidupnya.
e) Pendapatan uang (money income): adalah pendapatan rumah tangga
konsumsi atau rumah tangga produksi dalam bentuk suatu kesatuan
moneter.
f) Pendapatan usaha (operating revenue): adalah pendapatan yang berasal
dari kegiatan utama perusahaan.
g) Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue or income):
Pendapatan (atau penghasilan) yang diterima di muka tetapi belum
14

diakui sebagai pendapatan (dicatat sebagai utang pendapatan) pada


saat penerimaannya, dan baru akan diakui sebagai pendapatan
manakala perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya berupa
pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pihak yang
bersangkutan pada waktu yang akan datang. Unearned revenue dapat
diakui secara bertahap sesuai dengan penyelesaian kewajiban oleh
perusahaan; deferved revenue. Disebut juga dengan pos-pos transitoris
pasif (pajak) pendapatan dari sumber-sumber selain jasa-jasa pribadi.
h) Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues or accrued
receivable): adalah pendapatan yang sudah dihasilkan (earned)
walaupun piutang yang bersangkutan belum jatuh tempo (belum
saatnya ditagih).

4) Aktivitas ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia

untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu sesuai dengan

kebutuhannya.Kegiatan ekonomi, juga dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk

mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Selain itu, kegiatan ekonomi juga dapat

diartikan sebagai cara untuk mendapatkan maupun mencapai tujuan. Dalam hal ini

barang dan jasa.Jadi, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekonomi bertujuan untuk

kemakmuran hidup individu.Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi tiga jenis,

yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi dan kegiatan konsumsi.

c. Bentuk-bentuk perilaku sosial ekonomi

Adapun bentuk-bentuk perilaku sosial ekonomi bahwa:

1. Kecenderungan perilaku peran


Perilaku peran merupakan seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi
yang memiliki serangkaian hak, kewajiban, harapan dan norma.
2. Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial
Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial merupakan cara dapat
diterima atau ditolak oleh orang lain, suka bergaul dan tidak suka bergaul,
sifat ramah dan tidak ramah, simpatik dan tidak simpatik.
15

3. Kecenderungan perilaku ekspresif merupakan sifat suka bersaing dan tidak


suka bersaing, sifat agresif dan tidak agresif, sifat kalem atau tenang secara
sosial, sifat suka pamer atau menonjolkan diri.12

1. Perilaku konsumen adalah suatu proses atau kegiatan saat seseorang


melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
mengevaluasi suatu produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginannya.
2. Perilaku produsen ialah suatu teori yang menjelaskan tentang bagemana
tingkat perilaku produsen dalam menghasilkan produk yang mencapai
efesiensi dalam kegiatan produksinya.produsen berusaha untuk
menghasilkan produksi sebaik mungkin dengan mengatur penggunaan
faktor produksi yang paling efisien.
3. Sumber keuangan adalah semuahnya yang berhubugan dengan penerimaan
dan pengeluaran Negara republik Indonesia sumber keuanga tersebut
berdampak besar terhadap perekonomian Negara kita secara
keseluruhan.13

d. Teori - teori perilaku sosial ekonomi

Perilaku manusia sebagian besar berupa perilaku yang dibentuk, perilaku

yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa teori menurut Walgito

yaitu:

1) Teori insting. Menurut Mc Dougall perilaku itu desebabkan oleh


isnting, insting adalah perilaku innate, perilaku yang bawaan dan
insting akan mengalami perubahan karena pengalaman. Perilaku
manusia disebabkan banyak faktor, termasuk orang yang ada
disekitarnya dengan perilakunya.
2) Teori dorongan. Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa
organisme itu mempunyai dorongan atau drive tertentu. Diringan ini
berkaitan dengan kebutuhan organisme yang mendorong organisme
berperilaku. Bila organisme itu mempunyai kebutuhan dan organisme
ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi tegangan dalam diri
organisme itu. Bila organisme itu berperilaku dan dapat memenuhi

12
Akyas,azhari. 2004. Psikologi umum dan perkembangan.jakarta selatan:teraju. Hal. 161
13
Saladin,djaslim. 2005. Perilaku konsumen dan pemasaran strategic, cet ke-2 bandung:agung
ilmu. Hal. 66
16

kebutuhannya maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari


dorongan tersebut.
3) Teori insentif. Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku
organisme itu disebabkan karena adanya insentif. Dengan insentif akan
mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif juga disebut
sebagai Reinforcement yang positif dan negatif.
4) Teori atribusi. Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab
perilaku orang. Apakah perilaku ini disebabkan oleh disposisi internal
ataukah oleh keadaan eksternal.
5) Teori kognitif. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat
melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan pertimbangan di samping
melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang dan juga dapat melihat
ke depan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.

e. Aspek perilaku sosial ekonomi

Damsar mengemukakan bahwa aspek perilaku sosial ekonomi meliputi

antara lain:

1) Aspek sosial demografi meliputi antara lain: pembaharuan sosial,


tingkah laku, motivasi masyarakat, serta kependudukan dan migrasi.
2) Aspek ekonomi meliputi antara lain: kesempatan kerja, tingkat
pendapatan dan pemilikan barang.
3) Aspek pelayanan sosial meliputi antara lain: sarana pendidikan, sarana
kesehatan, sarana olahraga dan sarana transfortasi14.

f. Pengertian masyarakat

Masyarakat menurut Soemardjan dalam Soekanto mengemukakan

bahwa:“masyarakat merupakan orang yang hidup bersama, yang menghasilkan

kebudayaan”.

Soekanto menunjukkan bahwa:

“yang dimaksud dengan masyarakat itu mencakup beberapa unsur seperti:


1) adanya manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosila taka da
ukuran yang muklak maupun angka yang pasti untuk mentukan bebrapa
jumlah manusia yang harus ada, akan tetapi secara teoritis, angka
minimalnya adalah dua orang yang hidup bersama.2) bercampur dalam
waktu yang cukup lama. Kumpulan manusia tidaklah sama dengan

14
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Media Group
17

kumpulan benda mati, seperti meja, kursi dan sebagainya. Karena dengan
berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia baru. Manusia itu juga
dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereka juga memiliki
keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan dan
perasaannya.Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistem
komunikasi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia
dalam kelompok tersebut. 3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu
kesatuan. 4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama15.

Bouman dalam Wulansari menjelaskan bahwa:“masyarakat adalah suatu

bentuk pergaulan hidup yang akrab antara manusia, dipersatukan dengan cara

tertentu oleh hasrat-hasrat masyarakat mereka”16. Lysen dalam Wulansari

mengemukakan bahwa: “menuturkan masyarakat adalah hubungan antara

kekuatan dari bentuk-bentuk masyarakat dan dengan kehidupan individu”.

Linton dalam Soekanto (2010:22) mengemukakan bahwa:

“masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja
bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur hidup

2. Kerangka Konsep

Dalam kehidupan sehari-hari seorang individu yang dalam lingkungan

masyarakat yang luas akan terus mencari kehidupan yang lebih baik sehingga

akan mencapai suatu kesejahteraan dalam hidup. Masyarakat Kajang, khususnya

yang berdiam di tanah towa, daerah possi tanah sering juga disebut dengan

kelompok masyarakat amma towa, sampai saat ini menarik untuk dijadikan objek

penelitian ilmiah. Salah satu alasannya adalah bahwa kelompok masyarakat

tersebut mempunyai perilaku sosial ekonomi yang unik yang berbeda dengan

sistem kehidupan kelompok-kelompok masyarakat pada umumnya, baik dari segi

sistem kepercayaannya atau sistem ritus dan upacara penyembahannya.

15
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.hal 18
16
Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama.hal 18
18

Masyarakat amma towa kajang terdapat di kabupaten bulukumba ini

memiliki perilaku sosial seperti yang di kaji dari segi kerjasama, persaingan,

sikap tidak mementingkan diri sendiri dan meniru dan hasrat akan penerimaan

sosial.

Adapun faktor-fakor yang ingin dilakukan dari segi tingkat pendidikan,

jenis pekejaan, pendapatan dan aktivitas ekonomi sehingga ini merupakan bagian

yang mempengaruhi kehidupan masyarakat amma towa kajang di kabupaten

Bulukumba.

Maka dari itu untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian

tentang perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammato kajang kabupaten

bulukumba maka dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


19

Perilaku Sosial Ekonomi masyarakat Di Kawasan


Adat Ammatoa Kajang Kecamatan Kajang
Kabupaten Bulukumba

Perilaku Sosial Ekonomi Faktor-faktor yang


1. Kecenderungan perilaku peran mempengaruhi perilaku
2. Kecenderungan perilaku dalam sosial ekonomi
hubungan sosial 1) Tingkat pendidikan
3. Kecenderungan perilaku 2) Jenis pekerjaan
ekspresif 3) Pendapatan
4. Perilaku Konsumen 4) Aktivitas ekonomi
5. Perilaku Produsen
6. Sumber keuangan
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Krangka konsep

Kawasan Adat Ammatoa Kajang

Skema 1.1. Kerangka Konsep


20

BAB III
METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian

yang berupa pernyataan-pernyataan mengenai isi, sifat, ciri, keadaan, dari sesuatu

atau gejala, atau pernyataan mengenai hubungan-hubungan antara sesuatu yang

lain. Sesuatu ini bisa berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, atau gagasan-

gagasan, nilai dan norma, bisa pula peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

masyarakat dengan bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi

sebagai situasi variabel yang menjadi objek.17 Penelitian ini mengkaji dan

menggambarkan secara mendalam tentang (Perilaku sosial Ekonomi Di Kawasan

Adat Ammatoa Kajang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba) .Untuk

memahami permasalahan ini maka penulis menggunakan jenis pendekatan

kualitatif yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data

sesuai dengan kenyataan yang telah di dapat di lapangan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan di desa

tanah toa Kawasan Adat Ammatoa Kajang Kecamatan Kajang Kabupaten

Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian

tentang perilaku Sosial ekonomi dalam bermasyarakat untuk meningkatkan

17
Heddy Shri Ahimsa.2007.Paradigma, Epistemologi, dan Metode Ilmu Sosial Budaya.
Yogyakarta: Universitas Gaja Mada, hal.19
21

kesejahteraan hidup. Jadi, hal ini yang kemudian menjadi alasan utama peneliti

melakukan penelitian ini dimana masyarakat Bulukumba Khususnya di Kawasan

Ammatoa Kajang merupakan sebagian besar bermata pencaharian sebagai

penenung kain Sarung.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini utuk emperoleh data yang diperlukan, ada beberapa

hal yang menjadi perhatian peneliti, antara lain:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi serta berbagai

keterangan atau masukan dari informan melalui wawancara yang mendalam

dalam rangka menggali informasi dari masyarakat yang berdomisi tetap di

Kawasan Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba yang terkait langsung dengan

peneliti dalam pengambilan data. Proses ini dilakukan agar peneliti bisa

memahami berbagai fenomena social yang terjadi dilapangan secara mendalam

sehingga diharapkan akan mendapatkan sebuah gambaran permasalahan yang

jelas mengenai perilaku ekonomi masyarakat.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan instansi

yang terkait dengan penelitian ini.Sumber didapat berupa Buku, Koran, Jurnal,

disertasi ataupun tesis dan data-data statistik yang diterbitkan pemerintah ataupun

swasta.
22

4. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen penelitian adalah penliti itu sendiri.Oleh karena itu, peneliti sebagai

instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan

penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.18Tolak ukur keberhasilan

penelitian juga tergantung pada instrumen yang digunakan untuk membantu

peneliti dalam memperoleh data di lapangan.Instrumen pengumpulan data adalah

suatu alat untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati.

Adapun alat-alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu :

a) Pedoman wawancara; digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam

melakukan wawancara dengan informan.

b) Buku catatan dan alat tulis; digunakan oleh peneliti untuk mencatat hal-hal

penting yang didapatkan pada saat melakukan wawancara dan observasi di

lokasi penelitian.

c) Alat dokumentasi atau kamera; digunakan sebagai alat dokumentasi pada

saat peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini antara lain :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung dengan objek penelitian dengan tujuan

18
Zakiatul Fitri. 2018. Persepsi Guru dan Siswa terhadap Kekerasan Fisik dalam Pendidikan di
SMK Negeri 2 Makassar. Makassar : Universitas Negeri Makassar, Hal.37
23

melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.Teknik pengamatan secara observasi

dapat dilakukan dengan mengamati, mendengarkan dan mencatat semua yang

bersangkutan dengan masalah penelitian ini.19Ketika peneliti telah melakukan

observasi, maka ada beberapa data yang telah penulis dapatkan diantaranya dalam

hal mengamati secara langsung kegiatan masyarakat yang berprilaku

ekonomi.Teknik observasi yang digunakan yakni Observasi Non Partisipan yaitu

dalam pengamatan ini, peneliti tidak berada di dalam atau melakukan keterlibatan

dalam kegiatan yang diamati. Dengan kata lain, pengamatan berada di luar

kegiatan yang diamati.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik yang dilakukan oleh peneliti kepada

seseorang atau subjek penelitian mengenai hidupnya, pengalamnnya serta masalah

sosial yang terjadi diharapkan memberi keterangan atau informasi mengenai data

yang diperlukan tersebut.20.penulis mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan

secara langgsung kepada masyarakat kajang tentang perilaku sosial ekonomi yang

ada di kajang kemudian jawaban responden direkam atau di catat.

Ada pun wawancara yan ingin digunakan yaitu Wawancara terbuka,yaitu

wawancara yang dilakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang tidak di batasi jawabannya, artinya pertanyaan yang mengundang jawaban

terbuka.

Ada pun yang ingin di wawancarai yaitu mereka yang terlihat secara langsung

dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam hal ini, yaitu Masyarakat Sekitar di

19
Ahmadin.2013. Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia, hal. 99
20
Ibid. Hal.103
24

kawasan adat ammatoa kajang atau orang-orang yang sangat memahami

permasalahan yang di teliti yaitu kepala suku adat ammatoa kajang.

a. Informan biasa, yaitu mereka yang terlihat secara langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti. Dalam hal ini, yang menjadi informan biasa yaitu

Masyarakat Sekitar di kawasan adat ammatoa kajang.

b. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang

diteliti. Dalam hal ini, yang menjadi informan kunci yaitu Pengelola atau

kepala suku yang ada kawasan adat ammatoa kajang .

c. Informan ahli, mereka yang mempunyai pengetahuan luas mengenai sektor

dalam masyarakat, dan yang mempunyai berbagai kemampuan untuk

mengintroduksikan kepada penelitian untuk menghubungi informan lain.

Yang menjadi informan ahli yaitu Tokoh Masyarakat dan Pemerintah.

Metode wawancara ini mencakupcara yang di pergunakan seseorang

untuk suatu tujuan tugas tertentu,mencoba untuk mendapatkan suatu keterangan

atau pendirian secara lisan dari seseorang responden.adapun wawancara yang di

gunakan yaitu dengan bertatap muka secara langgsung dengan informan dengan

menggunakan pedoman wawancara.dimana wawancara ini untuk mendapatkan

keteragan dan data dari individu-individu tertentu untuk keperluan informasi dan

wawancara untuk mendapatkan keterangan tentang data pribadi. Pendirian atau

pandangan dari individu yang di wawancarai untuk keperluan

komparatif.pelaksanaan wawancara dan urutan pertanyaan di sesuaikan dengan

keadaan responden.
25

Tujuan penulis menggunakan metode ini,untuk memperoleh data secara

jelas dan kongkret tentang bagemana perilaku sosial ekonomi di kawasan adat

ammatoa kajang kecamatan kajang kabupaten bulukumba.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dilakukan untuk

memperoleh informasi dari data-data tertulis, selain itu dokumentasi berguna

untuk menunjang dalam pengumpulan data. Teknik dokumentasi dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara mengumpulkan tulisan atau artikel dari internet, data

terkait modernisasi pertanian dan bahan-bahan pustaka yang membahas

permasalahan yang sama dengan penelitian ini. Foto-foto yang berupa dokumen

pribadi juga merupakan dokumentasi yang berguna sebagai alat pengumpul data.

Sehingga data yang diperoleh kemudian dapat dijadikan referensi yang menunjang

proses penelitian. Setelah melakukan pengumpulan data yang berupa dokumentasi

peneliti menggabungkannya dengan hasil observasi, serta wawancara.Kemudian

data-data tersebut dibuat suatu tulisan yang padu.Dokumen terdiri dari dua

macam, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.Dokumentasi merupakan

salah satu teknik pengumpulan data.Dalam penelitian ini dengan dokumentasi

diharapkan mampu memberikangambar nyata, berbentuk gambar, data statistik,

semua data itu menggambarkan situasi dan kondisi penelitian yang sedang

berlangsung.21

21
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2005.Metode Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara, hal 84.
26

6. Pengecekan Keabsahan Data

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui

maupun yang baru.

b. Ketekunan

Dengan ketekunan sebagai peneliti diharapkan dapat mempermudah

proses penyelesaian penelitian ini, karena dengan adanya ketekunan segala

hambatan akan dapat dilalui.

c. Menggunakan bahan Referensi

Adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti.Seperti halnya data wawancara yang didukung oleh rekaman wawancara

sehingga data yang didapat menjadi kredibel atau lebih dapat dipercaya.

d. Triangulasi

1) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Adapun

triangulasi teknik ditempuh melalui, peneliti menggunakan observasi non

partisipan, wawancara, serta dokumentasi untuk sumber data yang sama.

2) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dengan menggunakan teknik triangulasi


27

dalam pengumpulan data, maka data yang di peroleh akan lebih konsisten, tuntas

dan pasti. Selain itu, dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data.

3) Triangulasi Waktu

Keabsahan data juga sering dipengaruhi oleh waktu. Oleh karena itu dalam

rangka pengujian keabsahan data yang dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi dan tehnik lain dalam waktu dan situasi

yang berbeda di kawasan adat ammatoa kajang .

7. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya penataan secara sistematis catatan hasil

observasi, wawancara, dokumentasi, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang

kecamatan kajang kabupaten bulukumba

Ada beberapa bagian analisis data yaitu “Data reduction (reduksi data),

data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verifikasi”.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)


Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay
data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sebagainya.Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami.
28

3. Conclusion Drawing/Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian berada dilapangan.22

Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian

selanjutnya digabungkan dan disimpulkan.Penarikan kesimpulan merupakan

bagian dari satu kegiatan konvigurasi yang utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan

juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.Verifikasi data yaitu pemeriksaan

tentang besar dan tidaknya hasil laporan penelitian.

22
Sugiyono. op. cit. hal.246
29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kawasan Adat Ammatoa yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kajang

Kabupaten Bulukumba dengan batas wilayah di sebelah timur berbatasan dengan

Desa Malleleng dan Desa Tambangan, di sebelah utara berbatasan dengan Desa

Batunilamung, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bonto Baji, dan di

sebelah barat berbatasan dengan Desa Pattiroang. Kawasan Adat Ammatoa

merupakan tempat bermukim sekelompok masyarakat yang sebagai salah satu

komunitas adat yang tinggal di wilayah adat secara turun temurun , tepatnya di

Kecamatan Kajang Kabupten Bulukumba, daerah itu di anggap sebagai tanah

warisan leluhur yang harus dijaga dan mereka menyebutnya “Tanah Towa” atau

kampung tua. Masyarakatnya lebih dikenal dengan nama masyarakat adat

Ammatoa Kajang. Ammatoa adalah sebutan bagi pemimpin adat yang secara turun

temurun. ‘Amma artinya bapak’,sedangkan Toa artinya yang dituakan.

Kajang terletak di Kabupaten Bulukumba, Kabupatan Bulukumba adalah

salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Ibu

kota Kabupaten ini terletak di Kota Bulukumba. Kabupaten ini memiliki luas

wilayah 1.154,67 km² dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan

sensus penduduk 2013). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 Kecamatan, 24

Kelurahan, serta 123 Desa.23

23
Arsip kantor Desa Tana Toa mengenai data kependudukan di Desa Tana Toa, Tahun
2013
30

Secara geografis wilayah Kawasan Adat Ammatoa, berada pada daerah

perbukitan dan bergelombang. Jika dilihat dari topografi, ketinggian wilayah

Tanah Towa sekitar 50-200 M di atas permukaan laut, luas wilayah Tanah Towa

secara keseluruhan tercatat 972 HA, yang terbagi atas beberapa peruntukan seperti

untuk luas permukiman 169 HA, untuk persawahan 93 HA, perkebunan 30 HA,

kuburan 5 HA, pekarangan 95 HA, perkantoran 1 HA, prasarana 30 HA, Dan

Hutan Adat Ammatoa Kajang seluas ± 313,99 (tiga ratus tiga belas koma sembilan

puluh sembilan) hektar, yang berlokasi di Desa Tana Toa, Desa Pattiroang, Desa

Bonto Baji dan Desa Malleleng, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba,

Provinsi Sulawesi Selatan Sebagai Hutan Adat Masyarakat Hukum Adat

Ammatoa Kajang. Dari 3.894 jiwa penduduk Desa Tanah Towa hanya ada 1.257

jiwa yang secara aktual bekerja. Persentase pekerjaan tertinggi adalah petani

dengan jumlah 90,5 % dan persentase pekerjaan terendah adalah pegawai negeri

sipil yang hanya berada pada 1,4 % dari jumlah keseluruhan penduduk. Sisanya

ada yang berprofesi sebagai wiraswasta dan pegawai swasta.24 Berdasarkan data

yang diperoleh tersebut, maka dapat disumpulkan bahwa masyrakat di Kawasan

adat Ammatoa sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Wilayah

Kawasan Adat Ammatoa Kajang secara keseluruhan berbatasan dengan Tuli di

sebelah Utara, dengan Limba di sebelah Timur, dengan Seppa di sebelah Selatan,

dan dengan Doro di sebelah Barat. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Kajang

dalam yang masih sepenuhnya berpegang teguh kepada adat Ammatoa. Mereka

mempraktekkan cara hidup sangat sederhana dengan menolak segala sesuatu yang

24
Arsip kantor Desa Tana Toa mengenai kependudukan di Desa Tana Toa, tahun 2013.
31

berbau modernisasi. Bagi mereka, benda-benda teknologi dapat membawa

dampak negatif bagi kehidupan mereka, karena bersifat merusak kelestarian

sumber daya alam. Komunitas yang selalu mengenakan pakaian hitam inilah yang

kemudian disebut sebagai masyarakat adat Ammatoa.

Secara administratif Desa Tana Toa adalah satu dari Sembilan belas desa

yang ada dalam lokasi Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi

Selatan. Desa Tana Toa adalah desa tempat komunitas masyarakat adat kajang

yang masih erat dalam menjaga dan melindungi peradaban mereka sampai yang

sampai hari ini masih dipertahankan.

Masyarakat Ammatoa memperaktekkan sebuah agama adat yang disebut

dengan Patuntung. Istilah Patuntung berasal dari tuntungi, kata dalam bahasa

Makassar yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya mencari

sumber kebenaran. Ajaran Patuntung mengajarkan jika manusia ingin

memdapatkan sumber kebenaran tersebut, maka ia harus menyadarkan diri pada

tiga pilar utama, yaitu menghormati Tuhan dan nenek moyang (Turiek Akrakna).

Kepercayaan dan penghormatan terhadap Turiek Akrakna merupakan keyakinan

yang paling mendasar dalam Agama Patuntung. Masyarakat adat Kajang percaya

bahwa Turiek Akrakna adalah pencipta segala sesuatu, Maha kekal, Maha

mengetahui, Maha perkasa, dan Maha kuasa. Turiek Akrakna menurunkan

perintahnya kepada masyarakat Kajang dalam bentuk Pasang melalui manusia

pertama yang bernama Ammatoa.

Dalam masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa sekelompok masyarakat

mengidentifikasi dirinya sebagai komunitas adat kajang yang meliputi wilayah


32

adat yaitui Lalang Embayya (ra’bang seppang) dan I Pantarang Embayya (Tanah

Kuasayya). Dalam konteks kewilayaahan Ri lalang Embayya dapat diartikan

sebagai wilayah yang berada dalam kawasan adat, sedangkan Ri

Pantarangembayya bermakna wilayah yang berada di luar Kawasan adat, atau

Kawasan yang diatur oleh sistem pemerintahan, namun tidak menutup

kemungkinan bahwa mereka berada diluar kawasan lalu mereka tidak terikat

dalam aturan adat. Di wilayah I Lalang Embayya, di wilayah ini pemanfaatan

teknologi modern menjadi pantangan untuk dilakukan, karena di wilayah ini

pelaksanaan pasang dilakukan secara utuh, karena penggunaan peralatan

keseharian baik rumah tangga maupun pengelolaan sumber daya alam

menggunakan peralatan tradisional. Di wilayah I Pantarang Embayya, di wilayah

ini pemanfaatan teknologi dimungkinkan untuk dilakukan. karena sudah

terkontaminasi dengan modernisasi.

Masyarakat Ammatoa dikenal sebagai kelompok masyarakat yang hidup

dengan kesederhanaan dan saling gotong royong. Hidup sederhana bagi

masyarakat Kawasan Ammatoa merupakan sebagai rujukan nilai dalam

menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang terkandung dalam prinsip

hidup (Pasang) sebagai berikut:

Anre kalumannyang kalumpepeang ri kamase-masea.


Accidongko nutuna, Ammentengko nu kamase-mase,a’lingkakoo nu
kamase-mase, a’miako nu kamase-mase.

Artinya:

Tidak ada kekayaan yang melimpah ruah yang ada hanya kebersahajaan
dan kesederhanaan. Berdiri engkau sederhana, duduk engkau sederhana,
melangkah engkau sederhana, dan berbicara engkau sederhana.
33

Selain perilaku hidup masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa yang

menggunakan filosofi Kamase-mase, mereka juga menerapkan prinsip hidup

ramah dan saling menghargai. Ketika mereka saling berpapasan, maka diharuskan

untuk tersenyum sebagai bentuk keramahan dan apabila bertutur kata, harus

dengan tutur kata yang baik, serta apabila menyapa, harus menggunakan

panggilan yang sopan. Misalnya, sapaan untuk laki-laki disebut Puto dan sapaan

untuk wanita disebut Jajak. Masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa sangat

menjunjung tinggi kebenaran sebuah Pasang yang menjadikan mereka sebagai

kelompok masyarakat yang hidup dalam kedamaian.Masyarakat dalam Kawasan

Adat Ammatoa sangat menjunjung tinggi nilai yang terkandung dalam pasang

sebagaimana yang mereka telah jadikan pedoman dalam malakukan aktivitas

sehari-hari.

Masyarakat adat Kajang hidup dari bertani dan memelihara hewan ternak.

Kehidupan masyarakat adat Kajang sangat sederhana, bahkan rumah mereka pun

sangat sederhana, tiap rumah hanya memiliki satu tangga berikut pintu masuk di

bagian depan. Pada bagian dalam tidak ada kamar, yang ada hanyalah dapur yang

terdapat pada bagian depan rumah tepat di sebelah kiri pintu. Penempatan pintu

mengandung filosofis bahwa masyarakat Kajang sangat memuliahkan dapur

sebagai sumber kehidupan. Tidak adanya sekat runagan memiliki makna bahwa

masyarakat Kajang ingin menunjukkan sikap keterbukaannya kepada para tamu

yang datang.
34

B. Hasil Penelitian

1) Penyajian data

a. Perilaku sosial ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang di


Kabupaten Bulukumba
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan

potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,

pertumbuhan, perkembangan, dan mati. Manusia sebagai makhluk sosial artinya

manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk

bersosialisasi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling

berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Di

dalam setiap masyarakat terdapt pola-pola perilaku. Pola-pola perilaku tersebut

merupakan cara-cara masyarakat bertindak dan berkelakuan yang sama dan harus

diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Yang memiliki kemampuan

melahirkan nilai-nilai dari proses interaksi antara orang-orang yang menjalin

ikatan kelompok tertentu.

Dalam permukiman adat, juga terdapat aktivitas masyarakat adat yang

dipengaruhi oleh adat dan berperan dalam membentuk permukiman adat tersebut.

Konsep tau kamase-masea dalam pasang ri Kajang diwujudkan baik dalam

kehidupan ekonomi untuk masyarakat adat yang selalu merasa cukup, lingkungan

untuk menciptakan kawasan yang lestari melalui konservasi lingkungan serta

pengelolaan sumber daya alam yang arif serta sosial adalah nilai yang dibangun

dalam masyarakat adat adalah sama rata, gotong royong dan saling menghargai

satu sama lain. Perilaku sosial ekonomi merupakan tingkah laku yang dilakukan

masyarakat dalam pemenuhan kebetuhandalam bentuk berkelompok. Gambaran


35

perilaku sosial ekonomi di Desa Ammatoa Kajang yakni, Kecenderungan perilaku

peran, Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial, Kecenderungan perilaku

ekspresif, Perilaku Konsumen, Perilaku Produsen dan Sumber keuangan.

1. Kecenderungan perilaku peran

Berikut di bawah ini hasil wawancara dengan informan terkait dengan

kecenderungan perilaku peran sosial ekonomi masyarakat kajang.

Menurut Bapak Baddu, bahwa :

“Sangat baik karena mereka masi menngikuti aturan yang ada di kajang
ammatoa ketika dia datang ke sini mereka mengikuti aturan aturan yang
ada”.
Jawaban yang senada disampaikan oleh informan lain. Seperti apa yang

disampaikan oleh Bapak Solong, bahwa :

“Kalo masalah hubungan kami dengan masyarakat luar itu baik karena dia
masih mengikuti aturan yang ada di kajang ammatoa ketika dia ke sini”.
Menurut Bapak Luwe, bahwa :

“Hubungan kami sangat baik karena menjalankan kehidupan sebagai


makhluk sosial tidak bisa di lepaskan dari pemenuhan hak terhadap orang
lain dan kewajiban kepada manusia lainnya.karena kita meyakini bahwa
hubugan antaramanusia harus sama-sama memberikan manfaat dan
kebaikan”.
Bapak Siga mengatakan bahwa :

“Baik karena kami sebagai masyarakat kajang membuka ruang untuk


masyarakat luar untuk datang ke sini selagi mereka menaati aturan yang ada
di kajang ammatoa”.
Adapun Bapak Dongkeng berpendapat bahwa :

“Karena masyarakat kajang berinteraksi baik dengan masyarakat di luar


kajang karea sebagai masyarakat luar kajang berasal dari kajang ammatoa”.
Selanjutnya menurut Ibu Sangnebo, bahwa :
36

“Hubungan masyarakat kajang dengan masyarakat luar saling menjalin


silahturahmi dan interaksi yang baik, walaupun kami masyarakat kajang
tertutup dan mempertahankan kebudayaan nenek moyang”.
Jawaban yang sedikit berbeda disampaikan oleh Bapak Ripin yang

mengatakan bahwa :

“Kalo masyarakat kajang itu tertutup tidak banyak yang mengetahu tentang
apa yang di lakukan masyarakat ammatoa sehari-hari yang masyarakat luar
hanya mengetahu tentang bagemana menjaga alam dan budaya yang telah
ada”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa

kecenderungan peran dari masyarakat Kajang masih sangat berpedoman pada

aturan adat yang sifatnya tertutup dari perubahan sosial yang ada di luar dari

kawasan adat. Namun, interaksi sosial antara sesama masyarakat Kajang maupun

dengan masyarakat luar masih tetap terjalin dengan baik.

Adapun hasil observasi menunjukkan bahwa masyarakat kajang tetap

membuka diri ketika ada orang luar yang berkunjung ke dalam kawasan adat.

Bahkan pimpinan Ammatoa selalu siap menerima dan berinteraksi dengan

pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak mengeni kehidupan masyarakat

Kajang.

2. Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial

Berikut hasil wawancara terkait dengan kecenderungan perilaku dalam

hubungan sosial di masyarakat Kajang.

Menurut Bapak Baddu, bahwa :

“Ada sebagian masyarakat kajang yang ingin merasakan hidup di luar tapi
itu tidak jadi masalah tetapi kalo sudah keluar dari kajang itu tidak bisa lagi
kembali di sini sebagai masyarakat ammatoa kajang”.
Bapak Solong mengatakan bahwa :
37

“Tidak kenapa saya katakan tidak karena kami di kajang itu saling
menghormati dan taat kepada aturan yang ada di ammatoa seperti halnya
hubugan kami dengan lingkungan hutan karena itu seperti memperlakukan
huta seperti seorang ibu yang harus di hormati dan dilindungi”.

Adapun Bapak Luwe, mangatakan bahwa :

“Tidak karena kami sebagai masyarakat kajang kami harus junjung karena
adanya upaya penghormatan kepada sang maha kuasa merusak lingkungan
dan alam sama halnya dengan menghianati ajaran tuhan dan ammatoa yang
memberikan kehidupan selama ini kepada kami”.
Selanjutnya dari Bapak Bakari yang mengatakan bahwa :

“Tidak karena kami sebagai masyarakat kajang masi sepenuhnya berpegang


teguh kepada adata ammatoa karena memraktekkan cara hidup yang
sederhana dengan menolak segala sesuatu yang berbau teknologi”
Menurut Bapak Siga, bahwa :

“Tidak karena masyarakat luar seringkali meyelewengkan aturan yang ada


beda dengan kami dengan masyarakat kajang ammatoa yang memegang
teguh apa yang sudah di buat oleh ammatoa”.
Lanjut Bapak Dongkeng mengatakan bahwa :

“Masyarakat luar kajang tidak mau merasakan luar kajang karena


menjujung tinggi adat istiadatnya”.
Sedangkan Ibu Sangnebo mengatakan bahwa :

“Beberapa masyarakat kajang pasti ingin merasa keluar dari pemukiman


suku kajang, tetapi kami masyarakat suku kajang tidak melarang
masyarakatnya untuk keluar dari kawasan suku kajang tetapi harus
memengang adat suku sesuai dengan kultur masyarakat”.
Selanjutnya Bapak sumpu mengatakan bahwa :

“Ada sebagian masyarakat kajang yang ingin merasakan hidup di luar tapi
itu tidak jadi masalah tetapi kalo sudah keluar dari kajang itu tidak bisa lagi
kembali di sini sebagai masyarakat ammatoa kajang”.
Adapun Bapak Sokko, bahwa :

“Masyarakat luar kajang tidak mau merasakan luar kajang karena


menjujung tinggi adat istiadatnya”.

Sedangkan Bapak Ripin mengatakan bahwa :


38

“Saya sebagai masyarakat kajang saya akan bertahan apa yang menjadi
budaya yang selama ini di anut kalo masayarakat di luar itu sudah di
pengaruhi oleh perkembagan zaman”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa

masyarakat Kajang sangat menjunjung tinggi aturan adat yang berlaku di

wilayahnya sehingga hal ini berdampak pada perilaku sosial mereka. Mereka

merasa enggan untuk keluar dari kawasan adat untuk menetap lama. Adapun

sanksi yang dikenakan bagi yang mau keluar menetap dari kawasan adat yaitu

tidak diperbolehkan lagi untuk kembali menetap tinggal di dalam kawasan adat.

Adapun hasil observasi menunjukkan bahwa masyarakat Kajang sangat

tertutup dari pengaruh perkembangan teknologi dari luar.

3. Kecenderungan perilaku ekspresif

Berikut hasil wawancara terkait dengan kecenderungan perilaku ekspresif

masyarakat Kajang.

Menurut Bapak Baddu, bahwa :

“Kenapa masyarakat kajang ammatoa tidak mau mengikuti gaya hidup


modern karena kami mempunyai peraturan tersendiri seperti ketika orang
yang mau ke kajang itu harus menggunakan pakaian hitam karena hitam
menunjukkan kekuatan,kesamaan derajat bagi setiap orang di depan sang
pencipta.”
Adapun Bapak Solong, mengatakan bahwa :

“Karena kami di kajang ammatoa masih memegang teguh adat hingga saat
ini karena kami tidak bisa menerima perubahan meskipun hanya sedikit”.
Selanjutnya dari Bapak Luwe yang mengatakan bahwa :

“Karena kami sabagai masyarakat kajang masi percaya pada pasang ri


kajang karena kami di ajarkan untuk melindungi alam seperti biasanya yang
di katakana oleh ammatoa bila kamu merusak hutan sama artinya kamu
merusak diri sendiri”.
Sedangkan menurut Bapak Bakari bahwa :
39

“Karena kami sebagai masyarakat kajang masi berpegang teguh kepada adat
ammatoa.yang dimana dia kita menolak segala sesuatu yang berbau
teknologi karena benda-benda teknologi itu bisa membawah dampak
negative bagi kehidupan kami”.
Bapak Siga mengatakan bahwa :

“Karena masyarakat kajang itu sudah hidup dengan sederhana yang sudah
menjadi turung temurung”.
Menurut Bapak Dongkeng , bahwa :

“Karena kami sebagai masyarakat kajang itu tidak mau mengikuti pada hal-
hal yang berbau modern”.
Adapun Ibu Sangnebo mengatakan bahwa :

“Kami tidak mengikuti gaya hidup masyarakat luar karena dapat berdampak
tidak baik bagi kehidupan masyarakat kajang dalam”.
Lanjut Bapak sumpu mengatakan bahwa :

“Kenapa masyarakat kajang ammatoa tidak mau mengikuti gaya hidup


modern karena kami mempunyai peraturan tersendiri seperti ketika orang
yang mau ke kajang itu harus menggunakan pakaian hitam karena hitam
menunjukkan kekuatan,kesamaan derajat bagi setiap orang di depan sang
pencipta.”
Bapak Sokko mengatakan bahwa :

“Karena kami sebagai masyarakat kajang itu tidak mau mengikuti pada hal-
hal yang berbau modern”
Kemudian menurut Bapak Ripin, bahwa :

“Masyarakat kajang ammatoa itu tidak mau mengikuti gaya hidup modern
karena bisa menurunkan moralitas dalam kehidupan seperti tidak saling
menghargai dan sebagainya”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa

masyarakat Kajang menerapkan pola dan gaya hidup yang sederhana dan jauh dari

pengaruh modernisasi yang di pertegas oleh aturan-aturan adat yan membatasi

adanya pengaruh teknologi masuk ke dalam kawasan Adat.


40

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar peralatan hidup

masyarakat Kajang sifatnya masih tradisional.

4. Perilaku Konsumen

Berikut hasil wawancara terkait dengan perilaku konsumen masyarakat

Kajang.

Menurut Bapak Baddu, mengatakan bahwa :

“Kalo masalah terpenuhinya ekonomi kami di kajang ammmatoa itu iya kita
membuat sarung dan memjual di pasar dan pergi bertani supaya kubutan
ekonomi masyarakat kajang ammatoa bisa terpenuhi kebutuhanya”
Lanjut Bapak Solong, bahwa :

“Kalo masalah kebutuhan ekonomi bisa terpenuhi kita harus bekerja keras
dan menjaga alam karena dari alam kita bisa hidup.”
Adapun Bapak Luwe mengatakan bahwa :

“Kalo masalah kebutuhan ekonomi kami itu sudah terpenuhi karena kami
masyarakat di sini itu bekerja sebagai bertani dan membuat sarung”.
Kemudian dari Bapak Bakari yang mengatakan bahwa :

“Kami sebagai masyarakat kajang apa bila ingin terpenuhi kebutuhanya itu
kita harus bekerja keras supaya kebutuhan kita terpenuhi”.
Sedangkan Bapak Siga, mengatakan bahwa :

“Dengan menafaatkan hasil pertanian dan peternakan”.


Selanjutnya Bapak Dongkeng mengatakan bahwa :

“Kami sebagai masyarakat kajang itu bertani dan berkebun serta menjual
hasil keseniannya”.
Menurut Ibu Sangnebo, bahwa :

“Kebutuhan masyarakat kajang sudah tercukupi walaupun tidak mengikuti


gaya modern tersebut, terpenuhi dari bercocok tanam sampai berternak
seperti halnya masyarakat desa.”
Dan Bapak sumpu mengatakan bahwa :
41

“Sangat berperan penting karena apabila kita berkunjung ke kajang dalam


itu harus mendapat izin dari pemerintah setempat dearah kajang”
Bapak Sokko mengatakan bahwa :

“Kami sebagai masyarakat kajang apa bila ingin terpenuhi kebutuhanya itu
kita harus bekerja keras supaya kebutuhan kita terpenuhi”
Serta menurut Bapak Ripin, bahwa :

“Masyarakat kajang itu supaya bisa terpenuhi itu kita harus menjaga alam
karena dimana kita bergantung pada alam”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa

perilaku konsumen masyarkat Kajang terpusat pada hasil pertanian dan

peternakan yang menjadi sumber mata pencaharian. Masyarakat Kajang sangat

menjaga kelestarian alam karena mereka berkeyakinan bahwa kehidupan mereka

sangat bergantung pada alam.

Hasil observasi menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat Kajang

terpusat pada aktivitas pertanian, peternakan, perebunan, dan menenun sarung.

5. Perilaku Produsen

Berikut hasil wawancara terkait perilaku produsen masyarakat Kajang.

Menurut Bapak Baddu, bahwa :

“Kegiatan kami di sini itu iya seperti membuat sarung,bertani dan


berkebung itu sudah cukup untuk meningkatkan kebutuhan kami di kajang”.
Lanjut dari Bapak Solong yang mengatakan bahwa :

“Kegiatan yang kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami iya dimana
masyarakat di sini bertani dan membuat sarung.”
Adapun Bapak Luwe mengatakan bahwa :

“Yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan kebutuhan kami iya kita
harus menjaga alam disini karena kebutuhan kami tergantung pada alam”
Sedangkan Bapak Bakari mengatakan bahwa :
42

“Dimana kita harus mejaga hutan karena dimana hutan kita bisa manffatkan
semisal mata air hanya di pergunakan untuk keperluan rumah tangga dan
pertanian supaya kebutuhan kami mencukupi”.
Kemudian Bapak Siga mengatakan bahwa :

“Tidak ada selain kita berternak dan membuat sarung”


Selanjutnya Bapak Dongkeng , mengatakan bahwa :

“Saya rasa hal yang dapat meningkatkan kebutuhannya yaitu ketika ia


menjual sarung hitam yang di buatnya harga 1 sarung yang di buat yaitu 1
juta.”
Dari Ibu Sangnebo yang mengatakan bahwa :

“Kegiatannya setiap hari yaitu seperti biasa berternak, berkebun dan


menenun sehingga kebutuhannya terpenuhi.”
Menurut Bapak sumpu, bahwa :

“Kegiatannya setiap hari yaitu seperti biasa berternak, berkebun dan


menenun sehingga kebutuhannya terpenuhi”.
Juga dari Bapak Sokko yang mengatakan bahwa :

“Dimana kita harus mejaga hutan karena dimana hutan kita bisa manffatkan
semisal mata air hanya di pergunakan untuk keperluan rumah tangga dan
pertanian supaya kebutuhan kami mencukupi”.

Menurut Bapak Ripin, bahwa :

“Iya ada seperti bertani,beternak,dan kegiatan membuat sarung”


Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa kegiatan produksi

masyarakat Kajang terdiri dari produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan

produksi sarung tenun. Hal ini sesuai dengan hasil observasi terkait dengan mata

pencaharian masyarakat Kajang.

6. Sumber keuangan

Berikut hasil wawancara terkait dengan sumber keuangan dari perilaku

ekonomi masyarakat Kajang.


43

Menurut Bapak Baddu, bahwa :

“Alat tukar yang kami gunakan iya sama seperti masyarakat luar yaitu uang
untuk membeli sesuatu“.
Lanjut Bapak Solong yang mengatakan bahwa :

“Kalo di sini itu sepertiji juga masyarakat luar ketika mau membeli sesuatu
itu pake uang tapi biasa ada juga di tukar dengan sayur-sayuran untuk
menukar yang ingin di butuhkan atau di beli”
Adapun menurut Bapak Luwe, bahwa :

“Alat yang kami gunakan itu seperti pada umumnya seperti uang”.
Sedangkan menurut Bapak Bakari, bahwa :

“Seperti pada umunya masyarakat luar yang di gunakan untuk membeli


sesuatu itu harus pake uang.”
Selanjutnya menurut Bapak Siga, bahwa :

“Alat tukar yang kami gunaka iya seperti masyarakat umumnya iya
mengunakan uang”.
Kemudian Bapak Dongkeng mengatakan, bahwa :

“Hasil tani dan berkebung masyarakat kajang itu kita menjual lalu uang dari
hasil penjualan tersebut di gunakan untuk membeli kebutuhan mereka yang
lainnya”.
Ibu Sangnebo mengatakan bahwa :

“Alat tukar yang digunakan yaitu uang walaupun di masyarakat kajang lebih
mengenal barter sesame masyarakat kajang sehingga kebutuhannya
terpenuhi”.
Adapun Bapak sumpu mengatakan bahwa :

“Alat tukar yang digunakan yaitu uang walaupun di masyarakat kajang lebih
mengenal barter sesame masyarakat kajang sehingga kebutuhannya
terpenuhi”.
Dari Bapak Sokko mengatakan bahwa :

“Seperti pada umunya masyarakat luar yang di gunakan untuk membeli


sesuatu itu harus pake uang”.
44

Sedangkan Bapak Ripin jugan mengatakan bahwa :

“Alat tukar yang kami gunakan biasanya itu uang dan bisa juga kita saling
menukar barang kebutuhan”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa alat

tukar keuangan yang dipakai oleh masyarkat Kajang dalam betranksaksi dengan

penjual yang ada di luar yaitu alat tukar uang yang sama denga uang pada

umumnya. Namun, untuk sesame masyarakat Kajang sendiri di dalam kawasan

adat, biasanya mereka menggunakan sistem barter atau saling menukarkan barang

sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Hasil observasi menunjukkan bahwa kawasan adat ammatoa Kajang tidak

terdapat pasar sehingga untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka keluar

mencari pasar di sekitar kawasan adat. Selain itu, juga diperlihatkan alat tukar

uang yang mereka pakai yang tiding berbeda dengan uang pada umumnya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial ekonomi

Kawasan adat Amma Toa Kajang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan.

Pemahaman tentang hutan sebagai induk kehidupan yang mengatur keseimbangan

alam agar terhindar dari bencana. Sehingga dalam memanfaatkan hasil bumi,

masyarakat tidak mengeksploitasi secara berlebihan dan memanfaatkan segala

potensi alam (sungai, tanaman dan sebagainya) untuk memenuhi kebutuhan

mereka. Pasang tidak mengatur secara khusus mengenai penolakan terhadap

modernisasi kecuali untuk aspal. Namun, segala bentuk modernisasi yang

dianggap merusak atau mengganggu dalam kawasan adat tidak diperbolehkan.

Misalnya, dalam penggunaan Senso (mesin pemotong kayu) tidak diperbolehkan

masuk dalam kawasan adat karena menyebabkan kebisingan dan dapat memotong
45

Jika kayu ditebang akan mengurangi hujan, mengganggu mata air.

Hal tersebut menjadi dasar bagi masyarakat adat menolak senso untuk

mencegah eksploitasi berlebihan sehingga merekamemotong pohon secara

tradisional (menggunakan parang) karena prosesnya yang lama dan akan menjadi

acuan untuk mengambil seperlunya saja.

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses pengalaman yang disadari dan disengaja

untuk mmeningkatkan dan mengembangkan peradaban masyarakat untuk

keberlangsungan kehidupan. Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting

dalam proses pembentukan diri seseorang yang menyangkut aspek kognitif berupa

kemampuan akademik dan kemampuan memecahkan masalah. Hasil proses

pendidikan akan memungkinkan seseorang dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Pengetahuan yang dimiliki memungkinkan pula baginya untuk

berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan dalam suatu masyarakat.

Tidak terdapat bangunan sekolah formal dalam kawasan adat dikarenakan

aturan adat yang melarang adanya modernisasi, sehingga di bangun SDN 351

Amma Towa yang terletak di Dusun Sobbu tepat didepan pintu gerbang Kawasan

Adat Amma Toa untuk anak-anak Kajang Dalam yang seragam sekolahnya

berbeda dengan seragam pada umumnya yakni berwarna putih hitam. Sehingga

untuk mengurangi angka buta huruf dalam kawasan adat, pemerintah membangun

balla a’baca untuk masyarakat adat. Bentuk balla a’baca berupa rumah panggung,

didalamnya tidak terdapat kursi karena siswa akan duduk bersila.


46

Syarat untuk menjadi Ammatoa atau pemimpin wilayah adat adalah harus

memiliki akal dan pemikiran yang baik maka dari itu Ammatoa sangat

menghargai kepintaran dan kecerdasan seseorang. Perlahan tapi pasti pendidikan

mulai menjadi syarat bagi masyarakat adat Ammatoa yang ingin menjadi kepala

dusun di wilayah adat Ammatoa, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Baddu

seorang tokoh masyarakat adat mengatakan bahwa :

“Dari dulu itu Ammatoa sangat menghargai pendidikan tetapi pendidikan


tersebut tidak boleh melanggar peraturan Pasang ri kajang, maka dari itu
pada awal 1993 dibangun Sekolah dasar , Sd Negeri 351 Kawasan yang
berada didepan gerbang masuk Wilayah adat Ammatoa dan
memperbolehkan anak-anak dari kawasan adat untuk bersekolah disekolah
tersebut, awalnya itu ada yang menolak adanya itu sekolah dan adanya
larangan dari orang tua murid yang berasal dari wilayah adat, mereka
menganggap ketika anaknya bersekolah dan menjadi pintar maka anak-anak
mereka akan dibawa oleh bangsa belanda. Tetapi setelah penjelasan dan
pemberian pemahaman maka anak-anak wilayah adat Ammatoa
diperbolehkan kembali bersekolah di sekolah tersebut. Atas permintaan
Ammatoa saat itu kepada menteri pendidikan untuk memperbolehkan
penggunaan warna hitam pengganti warna merah untuk celana dan rok
sekolah kemudian di izinkan Sd Negeri 351 Kawasan sebagai satu satunya
sekolah di Indonesia yang memperbolehkan muridnya menggunakan kain
hitam sebagai pengganti merah. Sejak saat itu perlahan masyarakat wilayah
adat mulai menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi Dan
ada yang sampai pendidikan di tingkat Universitas”

Selanjutnya menurut Bapak Siga, bahwa :

“Tidakji kapang, karena saya cuman sekolah sampai SD. Mungkin saya

lebih dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan nenek moyang dulu disini”

Adapun menurut Bapak Dongkeng, bahwa :

“Tidak mempengaruhi karena perilaku sosial ekonomi masyarakat

ammatoa masih bersifat terasional sesuai adat dan budaya”.

Menurut ibu Sangnebo, bahwa :


47

“Tidak berpengaruh karena saya tidak pernah sekolah jadi kalo soal

perilaku itu lebih banyak di ajarkan oleh nenek moyang kami”

Sedangkan Bapak Sumpu mengatakan bahwa :

“Saya kurang tau karena saya tidak pernah sekolah jadi saya tidak tau apa

pengaruhnya terhadap ekonomi”.

Dari hasil wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa tingkat

pendidikan informan tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku sosial ekonomi

yang ada di masayarakat Kajang. Berdasarkan hasil observasi juga menunjukkan

bahwa semua informan penelitian tidak pernah mengenyam pendidikan formal,

mereka hanya mendapatkan pendidikan dari orang tua dan masyarakat sekitar.

Selain itu, juga tidak ditemukan adanya bangunan sekolah formal di dalam

kawasan adat.

b. Jenis pekerjaan

Perubahan sosial yang terjadi di dalam kawasan, termasuk pada pola

ekonomi dan konsumsi adalah hal yang tak terelakkan. Jika sebagian besar warga

kajang dulunya adalah petani dan pekebun, maka perlahan kini ada yang keluar

menjadi tenaga buruh di tempat lain. Pola konsumsi pun dalam beberapa dekade

terakhir juga mengalami perubahan yang cukup mencolok. Ada waktu di masa

lalu mereka hanya mengkonsumsi makanan dari sagu dan nasi jagung, yaitu

ketika mereka menghadapi masa panceklik akibat tekanan dari penjajahan

Belanda yang kemudian kini warga Kajang mengkonsumsi nasi dari hasil sawah

yang dipanen dua kali setahun. Jenis-jenis makanan produk modern juga mulai

dikonsumsi, seperti mie-mie instan, yang kini banyak di luar kawasan.Masyarakat


48

Wilayah adat terkhusus kaum muda wilayah adat mulai tak asing dengan produk

modernisasi yang ada diluar dan dijual hanya 5 meter dari Pintu masuk kawasan

adat, ketika diwawancarai ada yang beralasan bahwa tidak apa-apa menggunakan

bahan-bahan dari luar seperti detergen dan mie instan yang memudahkan mereka

dalam hidup di wilayah adat bahkan beberapa dari mereka memiliki motor dengan

alasan memudahkan mereka untuk hidup diluar wilayah adat. secara tidak

langsung dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan saat ini kaum muda

ammatoa paling rentan akan modernisasi. Berikut hasil wawancara terkait dengan

pengaruh pekerjaan terhadap perilaku sosial ekonomi masayarakat Kajang.

Bapak Dongkeng mengatakan bahwa:

“Mempengaruhi karena jenis usaha yang dilakukan membentuk kebiasaan

yang ada contohnya itu jenis usaha kain yang menuntut para wanita agar

bisa menenun.”

Menurut Bapak Sokko, bahwa :

“Menurut saya iya sangat berpengaruh karena mampu meningkatkan

ekonomi masyarakat”.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Sumpu mengatakan, bahwa :

“Berpengaruh karena mampu meningkatkan perekonommia di kajang”.

Adapun menurut Bapak Ibu Sangnebo, bahwa :

“Iya mungkin ada pengaruhnya misalkan kalo kita memaneng padi

biasanya kita mengunakan sistem gotong royong”.

Selanjutnya menurut Bapak Solong, bahwa :


49

“Pekerjaan tidak mempengarui perilaku sosial ekonomi.tidak adaji

pengaruhnya itu sama sosial ekonomi”.

Dari hasil wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa secara langsung

jenis pekerjaan masyarakat Kajang berpengaruh terhadap perilaku sosial dan

peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat misalkan dalam proses

pertanian dan menenun sarung. Masyarakat Kajang terbiasa dengan kerja secara

bersama-sama.

Adapun hasil observasi menunjukkan bahwa jenis pekerjaan yang digeluti

oleh masyarakat Kajang yaitu bertani, berkebun, beternak dan menenun sarung.

Jenis hewan yang diternakkan oleh masyarakat Kajang, diantaranya ayam, sapi,

kuda, dan kerbau sedangkan pertanian dan perkebunan terdiri atas tanaman padi

dan jagung,

c. Pendapatan

Sumber mata pencaharian masyarakat Kajang Dalam pada umumnya yaitu

bertani seperti menanam padi (pare) dan jagung (ba’do) dan masa panen sebanyak

dua kali dalam satu tahun. Musim tanam pertama padi pada bulan Desember dan

masa panen bulan April, tanam kedua bulan Mei dan panen pada bulan

September. Untuk jagung, masa tanam pertama pada bulan November dan panen

pada bulan Januari dan tanam kedua pada bulan Februari kemudian masa panen

pada bulan Mei, musim tanam dan panen di Kajang dalam sudah menjadi jadwal

tetap dalam kehidupan mereka, saat musim tanam atau panen maka masyarakat

yang sedang bekerja di luar kota akan kembali ke kampung mereka untuk

membajak sawah. Selain itu membuat sarung tenun khas Kajang Dalam kemudian
50

dijual di pasar, bekerja sebagai kuli bangunan, dan bekerja pekerjaan musiman di

daerah lainnya yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Kajang

Dalam.

Pemerintah melalui program wajib belajar 12 tahun berusaha untuk

memastikan usaha pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia melalui

keterjangkauan pendidikan sampai ke pelosok desa. Melalui program ini maka

diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang mampu bersaing semenjak dari

pedesaan, hal ini terlihat dari keseriusan pemerintah mengusahakan fasilitas

berupa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah

Atas di Desa Tanah Toa. Meski dalam realitasnya, warga desa Tanah Toa

kebanyakan hanya menyelesaikan jenjang pendidikannya sampai ke tingkat

Sekolah Dasar. Setidaknya hal ini mampu menekan jumlah warga yang buta

huruf. Tabel keadaan pendidikan Masyarakat di Desa Tanah Toa termasuk pula

didalamnya sejumlah dusun yang didiami masyarakat adat Ammatoa

memperlihatkan adanya kemauan bagi masyarakat adat untuk menempuh

pendidikan setinggi-tingginya, meski tak dapat dipungkiri sejumlah masyarakat

adat yang berhasil menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi cukup banyak

yang memilih hidup di luar kawasan adat daripada kembali menetap di dalam

kawasan adat. Berikut hasil penelitian terkait pendapatan masyarakat Kajang dari

jenis pekerjaan yang digeluti

Wawancara dengan Bapak Baddu yang mengatakan bahwa :

“Iya kalo soal pendapatan itu tidak menentu biasa pendapatannya orang di

sini itu kadang-kadang lima ratus sampe satu juta”.


51

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Solong yang mengatakan bahwa :

“Iya kalo soal pendapatan kita di sini itu tidak menentu”.

Jawaban yang senada juga disampaikan oleh Bapak Bakari dan Ibu

Sangnebo, mengatakan bahwa :

“Tidak menentu tergantung dari penjualan sarung dan hasil paneng di


sawah Cuma kalo biasa banyak pengunjung dating ke sini itu biasa
membeli sarung”.
Lanjut dengan Bapak Luwe mengatakan bahwa :

“Satu juta lima ratus itu biasanya kalo banyak orang yang datang di kajang
dan ketika mau pulang dia biasanya membeli sarung hitam”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa jumlah

pendapatan yang didapat oleh masyarakat Kajang rata-rata Rp. 500.000- Rp.

1.500.000 per bulannya. Namun, beberapa informan mengatakan bahwa jumlah

pendapatan sangat tergantung dari hasil panen dan banyaknya pengunjung yang

datang untuk membeli sarung tenun. Adapun hasil observasi menunjukkan bahwa

masyarakat Kajang sangat mengandalkan hasil bertanian dan penjualan sarung

untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya.

d. Aktivitas ekonomi

Interpretasi kesederhanaan dapat dilihat dari upaya menciptakan masyarakat

yang kuat dan tahan terhadap intervensi atau pun modernisasi yang terus

berkembang. Sehingga mereka tetap mengandalkan perangkat tradisonal dalam

mengelolah sumber daya alam mereka agar dapat bertahan hidup. Masyarakat

Kawasan Adat Ammatoa menganut sistem perekonomian tradisional dimana

masyarakat memusatkan kegiatan ekonominya hanya sekedar untuk memenuhi


52

kebutuhan pribadinya karena mereka selalu bersyukur dan merasa cukup dengan

apa yang mereka miliki.

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat hukum adat Ammatoa

sangat menggantungkan hidupnya pada alam, mereka makan nasi, umbi-umbian,

dan sayuran dari hasil bercocok tanam sendiri, sehingga dalam kawasan adat tidak

terdapat pasar sebagai tempat jual-beli kebutuhan sehari-hari. Pasar tradisional

terdekat terdapat di kawasan kajang luar, itupun dengan hari-hari tertentu.

Aktivitas ekonomi masyarakat Kajang terfokus pada pertanian, perkebunan,

peternakan dan menenun sarung. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Baddu

yang mengatakan bahwa :

“Menenun kain sarung dan selendang dengan bahan tenunnya yang berasal
dari tanaman tarum yang mereka tanam sendiri,alat tenun dan alat setrika
dibuat dengan teknologi yang sangat sederhana. Hasil tenung ini dapat kita
pasarkan langgsung kepada pembeli yang dating terutama pendapatan
seperti turis asing dengan harga Rp 250.000”.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Solong, mengatakan bahwa :

“Di sini aktifitas ekonomi berupa menenung sarung dan bertani”

Menurut Bapak Bakari , bahwa :

“Kegiatan ekonomi di daerah kajang itu mayoritas pada perkebunan atau


pertanian dimana hasil dari perkebunan dan pertanian tersebut sebagian
digunakan untuk kebutuhan hidup dan sebagiannya lagi dijual”.

Lanjut wawancara dengan Bapak Dongkeng yang mengatakan bahwa :

“Aktifitas ekonominya bisa di bilang lambat karena tidak adanya jenis

usaha yang lain”.

Adapun Ibu Sangnebo, mengatakan bahwa :

“Rata-rata orang di sini itu bertani dan berkebun dan menenun sarung”.
53

Aktivitas ekonomi masyarakat Kajang tentunya juga menghadapi beberapa

kendala atau masalah. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Ripin yang

mengatakan bahwa :

“Yang hambat itu kalo kita mau membuat sarung ya alat tenungnya yang

kita buat”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Sokko, bahwa :

“Kendala kami itu iya seperti bahan pembuatan sarung karena ada yang
harus di beli di luar seperti kapan itulah yang menghambat pembuatan
sarung”.
Selain kendala dari pencarian bahan pembuatan sarung, masyarakat

Kajang juga menganggap bahwa kendala yang lain adalah adanya persaingan

dengan masyarakat luar. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sangnebo yang

mengatakan bahwa :

“Kalo kita keluar menjual sarung seperti di pasar di luar dari kajang
adanya persaingan yang menjadi kendala dalam penjualan sarung karena
banyaknya persaingan”.
Kawasan adat Ammatoa Kajang merupakan kawasan yang tidak terlalu

terikat dengan peraturan pemerintah daerah yang ada di kabupaten Bulukumba

dikarenakan kebanyakan peraturan yang ada berasal dari aturan adat yang sudah

terjaga secara turun-temurun. Namun, bukan berarti bahwa tidak ada peran

pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Kajang. Hal ini

dibuktikan dengan wawancara bersama beberapa informan. Seperti yang

disampaikan oleh Bapak Baddu, bahwa :

“Di sini di kajang sangat di butuhkan peranpemerintah karena dari


pemerinta itu bisaki na bantu untuk mendapatkan bantuan. Kalo masalah
bantuan dari pemerinta itu yang na berikan sama masyarakat seperti
pupuk sama sembako”.
54

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Solong, bahwa :

“Itu sangat di butuhkan untuk menjaga kelastarian alam


danmeninggkatkan perekonomian yang ada di kajang. Bantuan yang
biasanya kami terima dari pemerinta itu seperti puput untuk para petani
sawa”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa

aktivitas ekonomi masyarakat Kajang terpusat pada kegiatan bertani, berkebun,

dan menenun sarung serta menjualnya di pasar. Adapun kendala yang biasa

dihadapi dalam menjalankan aktivitas ekonominya seperti kesulitan mendapatkan

bahan pembuatan sarung tenun dan juga adanya persaingan dengan sarung yang

diproduksi oleh masyarakat di luar dari Kajang dalam. Masyarakat Kajang sangat

mengharapkan peran pemerintah dalam meningkatkan perekonomian di kawasan

adat Ammatoa Kajang seperti pemberian bantuan berupa pupuk untuk pertanian

dan perkebunan dan juga sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan hasil

observasi menunjukkan bahwa memang aktivitas ekonomi masyarakat Kajang

sangat terpusat pada kegiatan pertanian, perkebunan dan menenun sarung


55

C. PEMBAHASAN

1. Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang

di Kabupaten Bulukumba

a. Kecenderungan perilaku peran

Perilaku peran merupakan seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi

yang memiliki serangkaian hak, kewajiban, harapan dan norma. Dari hasil

penelitian terhadap informan yang ada di dalam kawasan adat Ammatoa Kajang

memperlihatkan bahwa kecenderungan peran dari masyarakat Kajang masih

sangat berpedoman pada aturan adat yang sifatnya tertutup dari perubahan sosial

yang ada di luar dari kawasan adat. Namun, interaksi sosial antara sesama

masyarakat Kajang maupun dengan masyarakat luar masih tetap terjalin dengan

baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yang

mengamati mengenai sikap keterbukaan masyarakat kajang terhadap orang luar

yang berkunjung ke dalam kawasan adat. Bahkan pimpinan Ammatoa selalu siap

menerima dan berinteraksi dengan pengunjung yang ingin mengetahui lebih

banyak mengeni kehidupan masyarakat Kajang.

b. Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial

Kecenderungan perilaku dalam hubungan sosial merupakan cara dapat

diterima atau ditolak oleh orang lain, suka bergaul dan tidak suka bergaul, sifat

ramah dan tidak ramah, simpatik dan tidak simpatik. Dari hasil penelitian yang

dilakukan pada masyarakat adat Ammatoa Kajang dapat diketahui bahwa bahwa

masyarakat Kajang sangat menjunjung tinggi aturan adat yang berlaku di

wilayahnya sehingga hal ini berdampak pada perilaku sosial mereka. Mereka
56

merasa enggan untuk keluar dari kawasan adat untuk menetap lama. Adapun

sanksi yang dikenakan bagi yang mau keluar menetap dari kawasan adat yaitu

tidak diperbolehkan lagi untuk kembali menetap tinggal di dalam kawasan adat.

Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis bahwa masyarakat Kajang sangat

tertutup dari pengaruh perkembangan teknologi dari luar. Masyarakat Kajang

meyakini bahwa pengaruh modernisasi dapat berdampak terhadap rusaknya

tatanan cultural yang sudah sejak lama terbangun dan turun temurun

dipertahankan oleh masyarakat Kajang. Di balik dari kehidupannya yang terlihat

tradisiononal terkandung banyak makna filosofis yang ada di dalamnya yang

menjadi pedoman laku hidup dalam diri manusia-manusia yang hidup dalam

kawasan adat Ammatoa Kajang.

c. Kecenderungan perilaku ekspresif

Kecendurangan perilaku ekspresif merupakan sifat suka bersaing dan tidak

suka bersaing, sifat agresif dan tidak agresif, sifat kalem atau tenang secara sosial,

sifat suka pamer atau menonjolkan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

masyarakat Kajang menerapkan pola dan gaya hidup yang sederhana dan jauh dari

pengaruh modernisasi yang di pertegas oleh aturan-aturan adat yan membatasi

adanya pengaruh teknologi masuk ke dalam kawasan Adat. Sesuai dengan hasil

observasi bahwa sebagian besar peralatan hidup masyarakat Kajang sifatnya

masih tradisional. Hal tersebut mengindikasikan kehidupan sosial yang tidak

agresif dan tidak suka menonjolkan diri. Masyarakat hidup dalam keadaan yang

bergantung sepenuhnya pada kondisi alam sehingga apapun pengaruh dari luar
57

yang sifatnya modern dan berdampak buruk terhadap lingkungan pasti akan

ditolak oleh masyarakat Kajang.

d. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu proses atau kegiatan saat seseorang

melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasi

suatu produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perilaku konsumen masyarkat

Kajang terpusat pada hasil pertanian dan peternakan yang menjadi sumber mata

pencaharian. Masyarakat Kajang sangat menjaga kelestarian alam karena mereka

berkeyakinan bahwa kehidupan mereka sangat bergantung pada alam. Hasil

observasi menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat Kajang terpusat

pada aktivitas pertanian, peternakan, perebunan, dan menenun sarung.

e. Perilaku produsen

Perilaku produsen ialah suatu teori yang menjelaskan tentang bagemana

tingkat perilaku produsen dalam menghasilkan produk yang mencapai efesiensi

dalam kegiatan produksinya.produsen berusaha untuk menghasilkan produksi

sebaik mungkin dengan mengatur penggunaan faktor produksi yang paling

efisien. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan produksi

masyarakat Kajang terdiri dari produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan

produksi sarung tenun. Hal ini sesuai dengan hasil observasi tmengenai aktivitas

masyarakat Kajang terkait dengan mata pencaharian.


58

f. Sumber Kuangan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tukar keuangan

yang dipakai oleh masyarkat Kajang dalam betranksaksi dengan penjual yang ada

di luar yaitu alat tukar uang yang sama denga uang pada umumnya. Namun, untuk

sesame masyarakat Kajang sendiri di dalam kawasan adat, biasanya mereka

menggunakan sistem barter atau saling menukarkan barang sesuai dengan

kebutuhan masing-masing. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang

menunjukkan bahwa di kawasan adat ammatoa Kajang tidak terdapat pasar

sehingga untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka keluar mencari pasar di

sekitar kawasan adat. Selain itu, juga diperlihatkan alat tukar uang yang mereka

pakai yang tidak berbeda dengan bentuk uang pada umumnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat


di Kawasan Adat Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba

Menurut Soekanto faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial

ekonomi suatu masyarakat terdiri dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

pendapatan dan aktivitas ekonomi. Berikut uraian pembahasan beberapa faktor

yang mempengaruhi perilaku sosial ekonomi masyarakat di kawasan Adat

Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba.

a. Tingkat Pendidikan

Kawasan Adat Ammatoa Kajang sangat kental dengan aturan adat yang

sifatnya tradisional sehingga hal ini berpengaruh terhadap tidak adanya bangunan

sekolah formal yang dibangun di daerah tersebut. Dari hasil penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku sosial ekonomi masyarakat


59

Kajang. Kebiasaan dalam hubungan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat

Kajang dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan para pendahulu yang terjaga sampai

sekarang. Hal ini disebabkan oleh ketatnya aturan Adat yang tidak membolehkan

pengaruh modernisasi masuk ke dalam kawasan Adat. Sedangkan data observasi

juga mendukung hasil wawancara seperti tidak ditemukannya bangunan sekolah

formal yang terdapat di dalam kawasan adat dan masyarakat yang dijadikan

sebagai informan penelitian tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

Olehnya itu, dalam konteks masyarakat adat Ammatoa Kajang pengaruh

pendidikan formal terhadap pembentukan perilaku sosial ekonomi terbilang tidak

berpengaruh secara siginifikan. Pembentukan tersebut lebih banyak dipengaruhi

oleh aturan-aturan Adat dan proses pendidikan informal yang berlangsung sejak

dahulu dan terus terjaga sampai sekarang.

b. Jenis Pekerjaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik

wawancara ditemukan bahwa secara umum informan penelitian menganggap

bahwa jenis pekerjaan berpengaruh langsung terhadap perilaku sosial ekonomi

masyarakat Kajang. Seperti pekerjaan menenun sarung yang menuntut untuk

terbiasa berinteraksi dengan pengunjung dan masyarakat luar ketika memasarkan

sarung di pasar dan kegiatan bertani yang dibeberapa tahapan pertanian dilakukan

secara gotong royong. Adapun hasil observasi memperihatkan bahwa pekerjaan

yang digeluti oleh masyarakat Kajang terpusat pada pertanian,

berkebun,peternakan dan memproduksi sarung tenun yang kemudian dijual ke

pasar dan menawarkan kepada pengunjung yang datang ke kawasan adat.


60

c. Pendapatan

Pendapatan dari masyarakat Kajang bersumber dari pekerjaan bertani,

berkebun, bertenak dan menenun sarung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

jumlah pendapatan rata-rata masyarakat Kajang berkisar antara Rp. 500.000-

Rp.1.500.000 per bulan. Jumlah tersebut sangat bergantung dari hasil panen dan

penjualan sarung tenun. Secara tidak langsung jumlah pendapatan berpengaruh

terhadap perilaku sosial masyarakat Kajang, seperti kebutuhan yang tidak

terpenuhi dari hasil pendapatan yang ada maka akan menuntut masyarakat Kajang

untuk saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. Apalagi kebiasaan untuk

saling membantu dan bekerja sama merupakan kebiasaan yang terjaga secara

turun-temurun.

d. Aktifitas Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat

Kajang terfokus kepada produksi pertanian, perkebunan dan sarung tenun.

Kegiatan bertani dan berkebun menuntut adanya kerja sama dan sikap saling

meniru satu sama lain, sedangkan dengan kegiatan menjual sarung hasil produksi

menuntut adanya interaksi sosial dangan masyarakat yang ada di dalam maupun di

luar dari kawasan adat. Selain itu, peran pemerintah dalam meningkatkan

perekonomian masayarakat Kajang terlihat dalam bentuk pemberian bantuan

pupuk untuk pertanian dan perkebunan dan juga bantuan sembako. Sehingga hal

ini membuktikan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat Kajang sangat berpengaruh

terhadap perilaku sosial dan ekonomi.


61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan masalah yang diajukan

disimpulkan sebagai berikut :

1. Perilaku sosial ekonomi di kawasan adat Ammato Kajang di Kabupaten

Bulukumba sangat berpedoman pada aturan adat Ammatoa Kajang dan

kebiasaan yang terawat secara turun temurun. Masyarakat adat Ammatoa

Kajang terkesan tertutup dari pengaruh modernisasi, namun mereka tetap

membuka diri bagi orang luar yang ingin berkunjung dan berinteraksi serta

aktivitas ekonominya terpusat pada kegiatan pertanian, perkebunan,

peternakan, dan menenun sarung.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial ekonomi di kawasan adat

Ammato Kajang di Kabupaten Bulukumba terdiri atas faktor jenis pekerjaan,

pendapatan dan aktivitas ekonomi. Adapun faktor tingkat pendidikan formal

tidak berpengaruh secara signifikan. Kebiasaan masyarakat Kajang masih

terbentuk dari pendidikan informal yang ada di kawasan Adat.

B. Saran

Masyarakat Suku Kajang harus tetap menjaga apapun yang telah

disediakan Tuhan di dalam alam, sebagai warga masyarakat Suku Kajang kita

harus tetap melestarikan budaya Suku Kajang ini. Dengan mengetahui kebiasaan

Adat Ammatoa Kajang yang masih sangat sederhana.


62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin.2013. Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia.

Bimbie.“Teori Perilaku Ekonomi”. 16 Desember 2015.


Http://www.bimbie.com./teori-perilaku-ekonomi.htm.

Budianas.“Pengertian dan Jenis– Jenis Pendapatan”.15 Febuari 2016.http://nanang


budianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dan-jenis-jenis-
pendapatan.html.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2005. Metode Penelitian.Jakarta: Bumi


Aksara.

Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Media Group

Heddy Shri Ahimsa. 2007. Paradigma, Epistemologi, dan Metode Ilmu Sosial
Budaya. Yogyakarta: Universitas Gaja Mada.

Hurlock, Elizabet, B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I .Tejemahan oleh


Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta.

Soeharno. 2006. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Andi

Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Rahman, Abdul, Agus. 2013. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Tiro, Muhammad Arif dan Hidayah Nur.2011. Metode Penelitian


Sosial.Makassar : Andira Publisher

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.

Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: RefikaAditama.


63
64

Kisi-kisi Wawancara “Perilaku Sosial Ekonomi masyarakat Di Kawasan

Adat Ammatoa Kajang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba”

No Variabel Indikator No.Item

1 Bagaimana perilaku 1. Kecenderungan 1,2


perilaku peran
sosial ekonomi 2. Kecenderungan 3,4
perilaku dalam
masyarakat di kawasan
hubungan sosial
adat ammatoa kajang di 3. Kecenderungan 5,6
perilaku ekspresif
Kabupaten Bulukumba 4. Perilaku Konsumen 7
5. Perilaku Produsen 8,9
6. Sumber keuangan 10

2 Bagaimana Faktor- 1. Tingkat pendidikan 11


2. Jenis pekerjaan
12
faktor yang 3. Pendapatan
4. Aktivitas ekonomi 13
mempengaruhi perilaku
14,15,16,17,18,19,20
sosial ekonomi

masyarakat di kawasan

adat ammatoa kajang di

kabupaten bulukumba
65

PEDOMAN WAWANCARA

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :

1. Bagaimana hubungan masyarakat kajang dengan masyarakat diluar


kajang?jelaskan?
2. Apakah anda terpenuhi hak dan kewajibannya sebagai masyarakat kajang?
3. Sebagai masyarakat kajang, apakah ingin merasakan atau tidak dengan
masyarakat diluar kajang?
4. Bagaimana sikap anda dengan masyarakat kajang yang sudah keluar atau
yang telah merasakan hubungan dengan masyarakat diluar kajang?
5. Bisakah anda jelaskan mengapa masyarakat kajang tidak ingin mengikuti
gaya hidup modern?
6. Menurut anda adakah perbedaan yang menonjol masyarakat kajang dan
masyarakat yang terpengaruh gaya hidup modern?
7. Bagaimana masyarakat kajang terpenuhi kebutuhan ekonominya?
8. Apakah masyarakat kajang tidak ingin terpenuhi kebutuhannya seperti
masyarakat luar kajang?
9. Adakah kegiatan masyarakat kajang yang dapat meningkatkan
kebutuhannya?
10. Alat tukar apa yang digunakan masyarakat kajang ketika ingin membeli
sesuatu untuk terpenuhi kebutuhannya?
11. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh dalam perilaku sosial ekonomi di
kawasan adat ammatoa kajang?
12. Apakah jenis pekerjaan mempegarui perilaku sosial ekonomi di kawasan
adat ammatoa kajang?
13. Berapakah pendapatan anda?
14. Bagaimana aktifitas ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang?
15. Apa kendala atau masalah anda selama ini sejak anda menjadi penenun
sarung?
16. Berapa keuntungan yang anda dapatkan selama sebulan?
17. Bagaimana peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
di kawasan ammatoa kajang?
66

18. Pengaruh apa saja yang ada di kawasan ammatoa kajang dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ammatoa kajang?
19. Menurut anda, bantuan seperti apa yang diberikan pemerintah untuk
kesejahteraan masyarakat di kawasan ammatoa kajang?
20. Apakah jumlah bantuan dari pemerintah sudah mencukupi kebutuhan
masyarakat di kawasan ammatoa kajang?
67

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak baduu

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Tanatoa

1. Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa Kajang,


Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 .Bagaimana hubungan masyarakat Sangat baik karena mereka masi
kajang dengan masyarakat diluar menngikuti aturan yang ada di
kajang?jelaskan? kajang ammatoa ketika dia datang
ke sini mereka mengikuti aturan
aturan yang ada

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Kalo masalah hak dan kewajiban
kewajibannya sebagai masyarakat kami sebagai masyarakat kajang iya
kajang? karena di sini ada aturan yang kami
jalankan

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Ada sebagian masyarakat kajang


ingin merasakan atau tidak dengan yang ingin merasakan hidup di luar
masyarakat diluar kajang? tapi itu tidak jadi masalah tetapi
kalo sudah keluar dari kajang itu
tidak bisa lagi kembali di sini
sebagai masyarakat ammatoa kajang

4 Bagaimana sikap anda dengan Masyarakat kajang yang sudah


masyarakat kajang yang sudah keluar keluar itu tidak bisa lagi tinggal di
atau yang telah merasakan hubungan sini kalo dia sudah keluar akan
dengan masyarakat diluar kajang? tetapi dia bisa kembali kesini itu
hanya bertemu bersama keluarga
yang ada di kajang ammatoa

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Kenapa masyarakat kajang ammatoa


masyarakat kajang tidak ingin tidak mau mengikuti gaya hidup
mengikuti gaya hidup modern? modern karena kami mempunyai
peraturan tersendiri seperti ketika
orang yang mau ke kajang itu harus
menggunakan pakaian hitam karena
68

hitam menunjukkan
kekuatan,kesamaan derajat bagi
setiap orang di depan sang pencipta.

6 Menurut anda adakah perbedaan yang Kalo masalah berbedaan itu kita
menonjol masyarakat kajang dan bisa lihat dari sisi pakean karena
masyarakat yang terpengaruh gaya kami di kajang itu hanya pakean
hidup modern? hitam sedangkan kalo hidup modern
itu banyak warna dan banyak
bentuknya

7 Bagaimana masyarakat kajang Kalo masalah terpenuhinya ekonomi


terpenuhi kebutuhan ekonominya? kami di kajang ammmatoa itu iya
kita membuat sarung dan memjual
di pasar dan pergi bertani supaya
kubutan ekonomi masyarakat kajang
ammatoa bisa terpenuhi
kebutuhanya

8 Apakah masyarakat kajang tidak Sebenarnya ingin seperti masyarakat


ingin terpenuhi kebutuhannya seperti luar tetapi kami kan di sini di kajang
masyarakat luar kajang? itu membuat sarung dan bertani
mungkin itu sudah cukup bagi kami
untuk kebutuhan ekonommi kami di
kajang ammatoa
9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Kegiatan kami di sini itu iya seperti
yang dapat meningkatkan membuat sarung,bertani dan
kebutuhannya? berkebung itu sudah cukup untuk
meningkatkan kebutuhan kami di
kajang.

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat tukar yang kami gunakan iya
masyarakat kajang ketika ingin sama seperti masyarakat luar yaitu
membeli sesuatu untuk terpenuhi uang untuk membeli sesuatu
kebutuhannya?
69

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Dari dulu itu ammatoa sangat
berpengaruh terhadap perilaku sosial menghargai pendidikan tetapi
ekonomi di kawasan adat ammatoa pendidikan tersebut tidak boleh
kajang? melanggar peraturan pasang ri
kajang,maka dari itu pada awal
1993 di bangun sekolah dasar, sd
negeri 351 kawasan yang berada
didepan gerbang masuk wilayah
adat ammatoa dan memperbolehkan
anak-anak dari kawasan adat untuk
bersekolah di sekolah tersebut,
awalnya itu ada yang menolak
adanya itu sekolah dan adanya
larangan dari orang tua murid yang
berasal dari wilayah adat, mereka
menganggap ketika anaknya sekolah
dan menjadi pintar maka anak-anak
mereka akan di bawah oleh bangsa
belanda. Tetapi setelah penjelasan
dan pemberian pemahaman maka
anak-anak wilayah adat ammatoa
diperbolehkan kembali bersekolah
di sekolah tersebut. Atas
pemerintaan ammatoa saat itu
kepada menteri pendidikan untuk
memperbolehkan penggunaan
warna hitam pengganti warna merah
untuk celana dan rok sekolah
kemudian di izinkan sd negeri 351
kawan sebagai satu satunya sekolah
di Indonesia yang memperbolehkan
muridnya menggunakan kain hitam
sebagai pengganti merah. Sejak saat
itu perlahan masyarakat wilayah
adat mulai menyekolahkan anak-
anaknya kejenjang yang lebih tinggi
dan ada yang sampai pendidikan
tinggi di universitas

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Pekerjaan tidak mempengarui


perilaku sosial ekonomi di kawasan perilaku sosial ekonomi.tidak adaji
adat ammatoa kajang? pengaruhnya itu sama sosial
70

ekonomi
3 Berapakah pendapatan anda? Iya kalo soal pendapatan itu tidak
menentu biasa pendapatannya orang
di sini itu kadang-kadang lima ratus
sampe satu juta
4 Bagaimana aktifitas ekonomi di menenun kain sarung dan
kawasan adat ammatoa kajang? selendang dengan bahan tenunnya
yang berasal dari tanaman tarum
yang mereka tanam sendiri,alat
tenun dan alat setrika dibuat dengan
teknologi yang sangat sederhana.
Hasil tenung ini dapat kita pasarkan
langgsung kepada pembeli yang
dating terutama pendapatan seperti
turis asing dengan harga Rp
250.000.
5 Apa kandala atau masalah anda Terkadang itu bahan pembuatan
selama ini sejak anda menjadi sarunya itu kurang jadi bisa
penenun sarung? menghambat pembuatan sarung

6 Berapa keuntungan yang anda Kalo keuntungan yang saya


dapatkan selama sebulan? dapatkan itu selama sebulan iya
kadang-kadang satu juta sampe dua
juta

7 Bagaimana peran pemerintah dalam Di sini di kajang sangat di butuhkan


meningkatkan pendapatan masyarakat peranpemerintah karena dari
di kawasan ammatoa kajang? pemerinta itu bisaki na bantu untuk
mendapatkan bantuan

8 Pengaruh apa saja yang ada di Kita itu saling berinteraksi antara
kawasan ammatoa kajang dalam suku kajang karena kami satu suku
meningkatkan kesejahteraan serta masyarakat kajang singga kita
masyarakat di kawasan ammatoa saling membantu satu salama lain
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Kalo masalah bantuan dari


yang diberikan pemerintah untuk pemerinta itu yang na berikan sama
kesejahteraan masyarakat di kawasan masyarakat seperti puput sama
ammatoa kajang? sembako

10 Apakah jumlah bantuan dari Kalo masalah bantuan dari


pemerintah sudah mencukupi pemerintah itu sebenarnya sudah
kebutuhan masyarakat di kawasan mencukupi apa kebutuhan
ammatoa kajang? masyarakat di ammatoa
71

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak solong

Umur : 42 tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Kalo masalah hubugan kami
kajang dengan masyarakat diluar dengan masyarakat luar itu baik
kajang?jelaskan? karena dia masi mengikuti aturan
yang ada di kajang ammatoa ketika
dia ke sini

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya karena kami sebagai


kewajibannya sebagai masyarakat masyarakat kajang yaitu untung
kajang? menjaga hutan yang ada di kajang
karena kami bergantung pada
kelestarian hutan untuk bertahan
hidup

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Tidak kenapa saya katakana tidak


ingin merasakan atau tidak dengan karena kami di kajang itu saling
masyarakat diluar kajang? menghormati dan taat kepada
aturan yang ada di ammatoa seperti
halnya hubugan kami dengan
lingkungan hutan karena itu seperti
memperlakukan huta seperti
seorang ibu yang harus di hormati
dan dilindungi

4 Bagaimana sikap anda dengan Iya banyak yang sudah keluar dari
masyarakat kajang yang sudah keluar kajang tapi itu tidak ada laragan
atau yang telah merasakan hubungan untuk keluar tapi ketika dia sudah
dengan masyarakat diluar kajang? keluar dari kajang mereka tidak
akan bisa kembali lagi ke kajang
untuk tinggal lagi bersama kami
mereka bisa ke sini tapi itu hanya
untuk ketemu sama keluarganya
72

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena kami di kajang ammatoa


masyarakat kajang tidak ingin masi memegang teguh adat hingga
mengikuti gaya hidup modern? saat ini karena kami tidak bisa
menerima perubahan meskipun
hanya sedikit

Menurut anda adakah perbedaan yang Iya ada kalo di kajang ammatoa itu
6 menonjol masyarakat kajang dan kita menjauhkan diri dari segala
masyarakat yang terpengaruh gaya seuatu yang berhubugan dengan
hidup modern? hal-hal moderenisasi sedangkan
masyarakat dari luar itu sudah
terpengaruh dengan moderenisasi

7 Bagaimana masyarakat kajang Kalo masalah kebutuhan ekonomi


terpenuhi kebutuhan ekonominya? bisa terpenuhi kita harus bekerja
keras dan menjaga alam karena
dari alam kita bisa hidup

8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Itu tidak semuah terpenuhi seperti
terpenuhi kebutuhannya seperti masyarakat luar karena kita di sini
masyarakat luar kajang? hanya membuat sarung dan itu bisa
di perjual belikan di pasar

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Kegiatan yang kamu lakukan untuk


yang dapat meningkatkan memenuhi kebutuhan kami iya
kebutuhannya? dimana masyarakat di sini bertani
dan membuat sarung

10 Alat tukar apa yang digunakan Kalo di sini itu sepertiji juga
masyarakat kajang ketika ingin masyarakat luar ketika mau
membeli sesuatu untuk terpenuhi membeli sesuatu itu pake uang tapi
kebutuhannya? biasa ada juga di tukar dengan
sayur-sayuran untuk menukar yang
ingin di butuhkan atau di beli
73

2 Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Sangat berpengaruh karena jika
berpengaruh terhadap perilaku sosial sesorang itu mempunyai tinggkat
ekonomi di kawasan adat ammatoa pendidikan yang rendah bisa saja
kajang? orang tersebut tidak banyak
mengetahu tentang perilaku sosial
ekonomi

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Iya mempengarui karena


perilaku sosial ekonomi di kawasan kebanyakan orang hanya ingin
adat ammatoa kajang? bergaul dan bersosialisasi dengan
orang yang sama
3 Berapakah pendapatan anda? Iya kalo soal pendapatan kita di sini
itu tidak menentu

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Di sini aktifitas ekonomi berupa


kawasan adat ammatoa kajang? menenung sarung dan bertani

5 Apa kandala atau masalah anda Kendala kami itu iya seperti kapas
selama ini sejak anda menjadi karena itu terbatas bahanya jadi kita
penenun sarung? harus membelinya di luar

6 Berapa keuntungan yang anda Tidak menentu tergantung dari


dapatkan selama sebulan? penggunjung yang datang di kajang

7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Itu sangat di butuhkan untuk


meningkatkan pendapatan masyarakat menjaga kelastarian alam dan
di kawasan ammatoa kajang? meninggkatkan perekonomian yang
ada di kajang
8 Pengaruh apa saja yang ada di Tergantung bagemana kita menjaga
kawasan ammatoa kajang dalam alam yang ada karena kita tau di
meningkatkan kesejahteraan kajang itu sanggat menjaga alam
masyarakat di kawasan ammatoa karena kehidupan orang di kajang
kajang? itu tergantung dari alam
9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuan yang biasanya kami terima
yang diberikan pemerintah untuk dari pemerinta itu seperti puput
kesejahteraan masyarakat di kawasan untuk para petani sawa
ammatoa kajang?
10 Apakah jumlah bantuan dari Untuk saat ini bantuan dari
pemerintah sudah mencukupi pemerinta sudah cukup tapi ada
kebutuhan masyarakat di kawasan beberapa masyrakat yang tidak
ammatoa kajang? mendapatkan bantuan
74

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak luwe


Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa tanatoa
1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa
Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat hubugan kami sangat baik karena
kajang dengan masyarakat diluar menjalankan kehidupan sebagai
kajang?jelaskan? makhluk sosial tidak bisa di
lepaskan dari pemenuhan hak
terhadap orang lain dan kewajiban
kepada manusia lainnya.karena kita
meyakini bahwa hubugan
antaramanusia harus sama-sama
memberikan manfaat dan kebaikan

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya karena kami sebagai


kewajibannya sebagai masyarakat masyarakat itu kawjiban kami iya
kajang? harus mengada hutan adat yang ada
di sini

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Tidak karena kami sebagai


ingin merasakan atau tidak dengan masyarakat kajang kami harus
masyarakat diluar kajang? junjung karena adanya upaya
penghormatan kepada sang maha
kuasa merusak lingkungan dan alam
sama halnya dengan menghianati
ajaran tuhan dan ammatoa yang
memberikan kehidupan selama ini
kepada kami

4 Bagaimana sikap anda dengan Kalo masalah yang sudah keluar


masyarakat kajang yang sudah keluar dari kajang itu mungkin sudah ada
atau yang telah merasakan hubungan dia yang biasanya sudah keluar itu
dengan masyarakat diluar kajang? ingin bekerja di luar dari kajang dan
ingin merasakan hidup modern
75

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena kami sabagai masyarakat


masyarakat kajang tidak ingin kajang masi percaya pada pasang ri
mengikuti gaya hidup modern? kajang karena kami di ajarkan
untuk melindungi alam seperti
biasanya yang di katakana oleh
ammatoa bila kamu merusak hutan
sama artinya kamu merusak diri
sendiri

Menurut anda adakah perbedaan yang Iya ada karena kami sebagai
6 menonjol masyarakat kajang dan masyarakat kajang yang hidup di
masyarakat yang terpengaruh gaya tanah toa yang merupakan tanah
hidup modern? kebersahajaan karena kami harus
menjujung tinggi tata cara
pergaulan yang sopan dan santun
dan adat istiadat yang
mencerminkan kebaikan kalo
mereka yang sudah hidup modern
itu iya mungkin pergaulanya sudah
bebas seperti dalam berpakaian

7 Bagaimana masyarakat kajang Kalo masalah kebutuhan ekonomi


terpenuhi kebutuhan ekonominya? kami itu sudah terpenuhi karena
kami masyarakat di sini itu bekerja
sebagai bertani dan membuat
sarung

8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Kalo masalah kebutuhan kami di


terpenuhi kebutuhannya seperti kajang itu mungkin tidak
masyarakat luar kajang? sepenuhnya terpenuhi seperti
masyarakat luar karena kami di sini
itu hanya banyak bekerja sebagai
petani dan membuat sarung tidak
seperti di luar banyak pekerjaan lain
yang bisa di kerjakan
9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Yang dapat kami lakukan untuk
yang dapat meningkatkan meningkatkan kebutuhan kami iya
kebutuhannya? kita harus menjaga alam disini
karena kebutuhan kami tergantung
pada alam

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat yang kami gunakan itu seperti
masyarakat kajang ketika ingin pada umumnya seperti uang
membeli sesuatu untuk terpenuhi
kebutuhannya?
76

2 Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidak karena kami dulu itu tidak
berpengaruh terhadap perilaku sosial pernah rasakan yang namanya
ekonomi di kawasan adat ammatoa sekolah jadi kami tidak tau apa
kajang? pengaruhnya terhadap perilaku
sosial ekonomi

2 Apakah jenis pekerjaan Iya, sangat mempengaruhi karena


mempengaruhi perilaku sosial jenis pekerjaan yang di kerjakan
ekonomi di kawasan adat ammatoa oleh masyrakat kajang harus
kajang? mengikuti apa yang ada di kajang
seperti menenung dan bertani
sawah
3 Berapakah pendapatan anda? Satu juta lima ratus itu biasanya
kalo banyak orang yang datang di
kajang dan ketika mau pulang dia
biasanya membeli sarung hitam

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Aktifitas kami di sini di kajang iya


kawasan adat ammatoa kajang? seperti menenung dan bertani

5 Apa kandala atau masalah anda Kendalanya itu iya bahan pokoknya
selama ini sejak anda menjadi karena biasanya itu terbatas dan itu
penenun sarung? tergantung dari musim

6 Berapa keuntungan yang anda Keuntungan kami itu dalam sebulan


dapatkan selama sebulan? iya tergantung dari pembeli dan
hasil panen yang kami dapat
7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Iya pemerinta saat ini masi kami
meningkatkan pendapatan masyarakat harapkan untuk menjaga alam yang
di kawasan ammatoa kajang? ada karena kebutuhan hidup kami
itu tergantung dari alam
8 Pengaruh apa saja yang ada di Iya kita sama-sama menjaga alam
kawasan ammatoa kajang dalam karena kita ketahu alam yang ada di
meningkatkan kesejahteraan kajang itu.itulah kebutuhan hidup
masyarakat di kawasan ammatoa masyrakat yang ada di kajang
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Kami sebagai masyrakat kajang


yang diberikan pemerintah untuk sangat membutuhan bantuan dari
kesejahteraan masyarakat di kawasan pemerinta berupa pupuk untuk para
ammatoa kajang? petani yang ada di kajang
77

10 Apakah jumlah bantuan dari Belum karena kami masi butuh


pemerintah sudah mencukupi berupa bantuan seperti dana karena
kebutuhan masyarakat di kawasan biasanya kalo pembagian pupuk itu
ammatoa kajang? kan terbatas

Hasil wawancara Masyarakat

Nama : Bapak bakari


Umur : 65 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa tanatoa
1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa
Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Hubugan kami dengan masyarakat
kajang dengan masyarakat diluar luar baik karena ketika dia
kajang?jelaskan? berkunjung ke sini kami
menerimanya dengan baik dan
mengikuti aturan yang ada dan
biasa juga ada masyarakat itu
membawahkan sebuah kue untuk di
berikan kepada kami ada juga biasa
yang membawah kopi

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya karena kami di sini sebagai
kewajibannya sebagai masyarakat masyarakat kajang itu dimana
kajang? harus menjaga lingkunggan dan
alam yang ada di kajang untuk
memenuhi kebutuhan kami karena
kami tergantung pada alam

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Tidak karena kami sebagai


ingin merasakan atau tidak dengan masyarakat kajang masi
masyarakat diluar kajang? sepenuhnya berpegang teguh
kepada adata ammatoa karena
memraktekkan cara hidup yang
sederhana dengan menolak segala
sesuatu yang berbau teknologi

4 Bagaimana sikap anda dengan Mungkin yang sudah keluar dari


masyarakat kajang yang sudah keluar kajang ammatoa dia mau
78

atau yang telah merasakan hubungan merasakan yang namanya


dengan masyarakat diluar kajang? teknologi seperti listriki

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena kami sebagai masyarakat


masyarakat kajang tidak ingin kajang masi berpegang teguh
mengikuti gaya hidup modern? kepada adat ammatoa.yang dimana
dia kita menolak segala sesuatu
yang berbau teknologi karena
benda-benda teknologi itu bisa
membawah dampak negative bagi
kehidupan kami

Menurut anda adakah perbedaan yang Iya mungki masyarakat luar itu
6 menonjol masyarakat kajang dan bisa menerima peradaban teknologi
masyarakat yang terpengaruh gaya beda dengan kami masyarakat
hidup modern? kajang yang tidak dapat adanya
listrik bukan Cuma itu kami juga
melarang orang-orang yang mau
masuk di sini tidak boleh memaikai
sandal karena sandal di buat dari
teknologi

7 Bagaimana masyarakat kajang Kami sebagai masyarakat kajang


terpenuhi kebutuhan ekonominya? apa bila ingin terpenuhi
kebutuhanya itu kita harus bekerja
keras supaya kebutuhan kita
terpenuhi

8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Kita sebagai masyarakat kajang apa
terpenuhi kebutuhannya seperti bila kebutuhn kita mau mencukupi
masyarakat luar kajang? iya kita harus menjaga alam dan
sekitarnya karena Diana alam itu
bisa memebrikan kita manffat
seperti mata air yang mengalir ke
sawah

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Dimana kita harus mejaga hutan


yang dapat meningkatkan karena dimana hutan kita bisa
kebutuhannya? manffatkan semisal mata air hanya
di pergunakan untuk keperluan
rumah tangga dan pertanian supaya
kebutuhan kami mencukupi
10 Alat tukar apa yang digunakan Seperti pada umunya masyarakat
masyarakat kajang ketika ingin luar yang di gunakan untuk
membeli sesuatu untuk terpenuhi membeli sesuatu itu harus pake
kebutuhannya? uang.
79

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidak berpengaruh Karen
berpengaruh terhadap perilaku sosial masyrakat di sini masi memegang
ekonomi di kawasan adat ammatoa teguh adat dan budaya yang ada di
kajang? kajang

2 Apakah jenis pekerjaan Saya rasa mempengaruhi karena


mempengaruhi perilaku sosial kegiatan ekonomi yang ada di Adat
ekonomi di kawasan adat ammatoa Ammatoa sebagian sudah seperti
kajang? masyarakat pada umumnya.

3 Berapakah pendapatan anda? Tidak menentu karena semuah itu


tergantung dari hasil paneng yang
ada

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Kegiatan ekonomi di daerah kajang


kawasan adat ammatoa kajang? itu mayoritas pada perkebunan atau
pertanian dimana hasil dari
perkebunan dan pertanian tersebut
sebagian digunakan untuk
kebutuhan hidup dan sebagiannya
lagi dijual

5 Apa kandala atau masalah anda Kendala dalam proses penenun itu
selama ini sejak anda menjadi adalah tanaman yang digunakan
penenun sarung? untuk menghitamkan sarung itu
diperlukan waktu yang cukup lama
dalam proses pembuatannya.
6 Berapa keuntungan yang anda Pendapatan dalam perbulan itu
dapatkan selama sebulan? tidak menentu karena apabila ia
menjual sarung hitam nilainya itu
mencapai 1.000.000
7 Bagaimana peran pemerintah dalam Sangat berperan penting karena
meningkatkan pendapatan masyarakat apabila kita berkunjung ke kajang
di kawasan ammatoa kajang? dalam itu harus mendapat izin dari
pemerintah setempat dearah kajang
8 Pengaruh apa saja yang ada di Mereka sangat patuh terhadap
kawasan ammatoa kajang dalam aturan yang ada di kawasan adat
meningkatkan kesejahteraan Ammatoa
masyarakat di kawasan ammatoa
kajang?
80

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuan yang diberikan oleh


yang diberikan pemerintah untuk pemerintah ialah berupa bantuan
kesejahteraan masyarakat di kawasan materi
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Saya rasa belum, karena kawasan


pemerintah sudah mencukupi Adat Ammatoa masih menutup diri
kebutuhan masyarakat di kawasan dari beberapa kebutuhan yang
ammatoa kajang? bersifat canggih.

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak siga

Umur : 42 tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Baik karena kami sebagai
kajang dengan masyarakat diluar masyarakat kajang membuka ruang
kajang?jelaskan? untuk masyarakat luar untuk datang
ke sini selagi mereka menaati aturan
yang ada di kajang ammatoa

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya terpenuhi karena kami sebagai
kewajibannya sebagai masyarakat masyarakat kajang sendiri itu
kajang? merasa terpenuhi selagi kita
mengikuti aturan-aturan yang ada di
sini

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Tidak karena masyarakat luar


ingin merasakan atau tidak dengan seringkali meyelewengkan aturan
masyarakat diluar kajang? yang ada beda dengan kami dengan
masyarakat kajang ammatoa yang
memegang teguh apa yang sudah di
buat oleh ammatoa

4 Bagaimana sikap anda dengan Tidak ada masalah bagi kami yang
masyarakat kajang yang sudah keluar ingin keluar selagi mereka yang
81

atau yang telah merasakan hubungan keluar itu tidak akan bisa lagi
dengan masyarakat diluar kajang? kembali tinggal di sini

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena masyarakat kajang itu sudah


masyarakat kajang tidak ingin hidup dengan sederhana yang sudah
mengikuti gaya hidup modern? menjadi turung temurung

Menurut anda adakah perbedaan yang Ada karena kami sebagai


6 menonjol masyarakat kajang dan masyarakat kajang itu masi buta
masyarakat yang terpengaruh gaya dengan pengetahuan teknologi
hidup modern? sedangkan masyarakat luar itu
sudah merasakan yang namanya
teknologi
7 Bagaimana masyarakat kajang Dengan menafaatkan hasil pertanian
terpenuhi kebutuhan ekonominya? dan peternakan

8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Sebenarnya sih ingin seperti


terpenuhi kebutuhannya seperti masyarakat luar yang sudah
masyarakat luar kajang? mendapatkan banyak bantuan dari
pemerinta atau lebih mudah
mendapatkan kebutuhan yang
mereka butuhkan
9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Tidak ada selain kita berternak dan
yang dapat meningkatkan membuat sarung
kebutuhannya?

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat tukar yang kami gunaka iya
masyarakat kajang ketika ingin seperti masyarakat umumnya iya
membeli sesuatu untuk terpenuhi mengunakan uang
kebutuhannya?
82

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidakji kapang, karena saya cuman
berpengaruh terhadap perilaku sosial sekolah sampai SD. Mungkin saya
ekonomi di kawasan adat ammatoa lebih dipengaruhi oleh kebiasaan-
kajang? kebiasaan nenek moyang dulu
disini.
2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Tidak karena kita di sini tidak
perilaku sosial ekonomi di kawasan memandang status ekonomi dalam
adat ammatoa kajang? berhubugan sosial
3 Berapakah pendapatan anda? Kalo pendapatan itu di sini tidak
menentu
4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Iya kalo di sini aktifitas ekonomi di
kawasan adat ammatoa kajang? kajang berjalan dengan normal

5 Apa kandala atau masalah anda Kami sebagai penenum sarung itu
selama ini sejak anda menjadi biasa ada kendala yang kami alami
penenun sarung? yaitu alat tenung

6 Berapa keuntungan yang anda Iya keuntungan yang biasanya kami


dapatkan selama sebulan? dapatkan itu dalam sebulan kadang
tidak menentu juga biasanya itu
satujuta lima ratus atau dua juta
7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Memberikan usaha kepada
meningkatkan pendapatan masyarakat masyarakat kajang untuk membuka
di kawasan ammatoa kajang? suatau usaha

8 Pengaruh apa saja yang ada di Kalo di kawasan ammatoa seperti


kawasan ammatoa kajang dalam masyarakat umumnya masyarakat
meningkatkan kesejahteraan di sini masi mengandalkan
masyarakat di kawasan ammatoa kehidupan bertani ada beberapa
kajang? sawa dan kebung buntuk memnuhi
kehidupan masyarkat ammatoa
9 Menurut anda, bantuan seperti apa Pasti saya berharap pemerinta bisa
yang diberikan pemerintah untuk memberikan bantuan bantuan
kesejahteraan masyarakat di kawasan seperti pengadaan puput seperti
ammatoa kajang? pertaniaan dan dana-dana lain untuk
pembagunan kawasan adat
10 Apakah jumlah bantuan dari Iya saya piker kalo masalah bantuan
pemerintah sudah mencukupi itu masi perlu di tingkatkan lagi
kebutuhan masyarakat di kawasan bantuanya supaya bisa membantu
ammatoa kajang? masyarakat ammatoa
83

Hasil wawancara masyarakat


Nama : Bapak dongkeng
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Karena masyarakat kajang
kajang dengan masyarakat diluar berinteraksi baik dengan
kajang?jelaskan? masyarakat di luar kajang karea
sebagai masyarakat luar kajang
berasal dari kajang ammatoa

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya belum sepenuhnya terpenuhi


kewajibannya sebagai masyarakat karena setiap kebijakan dari
kajang? pemerintahnya belum sepenuhnya
dilaksanakan

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Masyarakat luar kajang tidak mau


ingin merasakan atau tidak dengan merasakan luar kajang karena
masyarakat diluar kajang? menjujung tinggi adat istiadatnya

4 Bagaimana sikap anda dengan Mereka yang telah keluar dari


masyarakat kajang yang sudah keluar kajang ammatoa mungkin mau
atau yang telah merasakan hubungan merasakan yang namanya
dengan masyarakat diluar kajang? moderenisasi

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena kami sebagai masyarakat


masyarakat kajang tidak ingin kajang itu tidak mau mengikuti
mengikuti gaya hidup modern? pada hal-hal yang berbau modern

6 Menurut anda adakah perbedaan yang Sangat menonjol karena setiap


menonjol masyarakat kajang dan masyarakat kajang memiliki
masyarakat yang terpengaruh gaya karakteristik yang berbeda dengan
hidup modern? masyarakat luar
84

7 Bagaimana masyarakat kajang Kami sebagai masyarakat kajang


terpenuhi kebutuhan ekonominya? itubertani dan berkebung serta
menjual hasil keseniannya

8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Saya rasa mereka ingin namun
terpenuhi kebutuhannya seperti keadaan larangan untuk hal-hal
masyarakat luar kajang? yang berbau modern yang ada di
masyarakat kajang ammatoa

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Saya rasa hal yang dapat


yang dapat meningkatkan meningkatkan kebutuhannya yaitu
kebutuhannya? ketika ia menjual sarung hitam
yang di buatnya harga 1 sarung
yang di buat yaitu 1 juta

10 Alat tukar apa yang digunakan Hasil tani dan berkebung


masyarakat kajang ketika ingin masyarakat kajang itu kita menjual
membeli sesuatu untuk terpenuhi lalu uang dari hasil penjualan
kebutuhannya? tersebut di gunakan untuk membeli
kebutuhan mereka yang lainnya

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidak mempengarui karena perilaku
berpengaruh terhadap perilaku sosial sosial ekonomi masyarakat
ekonomi di kawasan adat ammatoa ammatoa masih bersifat terasional
kajang? sesuai adat dan budaya

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Mempengarui karena jenis usaha


perilaku sosial ekonomi di kawasan yang dilakukan membentuk
adat ammatoa kajang? kebiasaan yang ada contohnya itu
jenis usaha kain yang menuntut
para wanita agar bisa menenun
3 Berapakah pendapatan anda? Tergantung dari jumlah orang yang
membeli

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Aktifitas ekonominya bisa di


kawasan adat ammatoa kajang? bilang lambat karena tidak adanya
85

jenis usaha yang lain

5 Apa kandala atau masalah anda Sulitnya memperoleh bahan untuk


selama ini sejak anda menjadi membuat kain tenung contohnya
penenun sarung? daun nila sebagai pewarna kain dan
juga bahan kapas yang terbatas dan
harus menyesuaikan dengan cuaca
6 Berapa keuntungan yang anda Rata-rata 1.000.000-2.000.000
dapatkan selama sebulan?

7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Memberikan kesempatan kepada


meningkatkan pendapatan masyarakat masyarakat untuk mengelola
di kawasan ammatoa kajang? sumber daya, dan menaikkan minat
masyarakat luar yang ingin
berkunjung
8 Pengaruh apa saja yang ada di Yang paling penting mematuhi adat
kawasan ammatoa kajang dalam yang mengajarkan kesedrhanaan
meningkatkan kesejahteraan dan kesamarataan
masyarakat di kawasan ammatoa
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuan berupa bantuan dana desa
yang diberikan pemerintah untuk dan bantuan yang membantu para
kesejahteraan masyarakat di kawasan petani kebun
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Masih banyak yang dibutuhkan


pemerintah sudah mencukupi oleh masyarakat apalagi bantuan
kebutuhan masyarakat di kawasan untuk menjaga tanah adat dari pihak
ammatoa kajang? luar yang ingin merusak
86

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Ibu sangnebo

Umur : 49 tahun

Pekerjaan : Urt

Alamat : Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Hubungan masyarakat kajang
kajang dengan masyarakat diluar dengan masyarakat luar saling
kajang?jelaskan? menjalin silahturahmi dan interaksi
yang baik, walaupun kami
masyarakat kajang tertutup dan
mempertahankan kebudayaan nenek
moyang.
2 Apakah anda terpenuhi hak dan Kami merasa hak dan kewajiban
kewajibannya sebagai masyarakat masyarakat suku kajang terpenuhi
kajang? dari leluhur sampai saat ini, hal
yang harus ditahu kalau masyarakat
kajang memiliki aturan hidup
tersendiri sehingga kami selalu
merasa tercukupi.
3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Beberapa masyarakat kajan pasti
ingin merasakan atau tidak dengan ingin merasa keluar dari pemukiman
masyarakat diluar kajang? suku kajang, tetapi kami masyarakat
suku kajang tidak melarang
masyarakatnya untuk keluar dari
kawasan suku kajang tetapi harus
memengang adat suku sesuai
dengan kultur masyarakat.
4 Bagaimana sikap anda dengan Sikap kami sebagai salah satu dari
masyarakat kajang yang sudah keluar masyarakat pemukiman kajang
atau yang telah merasakan hubungan merasa itu adalah pilihan dan hak
dengan masyarakat diluar kajang? seseorang, kami hanya menjelaskan
dan mengingatkan arti dari
kehidupan masyarakat kajang dalam
yang tidak ingin merasakan dampak
dari pengaruh dari luar.
87

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Kami tidak mengikuti gaya hidup


masyarakat kajang tidak ingin masyarakat luar karena dapat
mengikuti gaya hidup modern? berdampak tidak baik bagi
kehidupan masyarakat kajang
dalam.
Menurut anda adakah perbedaan yang Sudah jelas ada perbedaan dilihat
6 menonjol masyarakat kajang dan dari penampilan maupun gaya hidup
masyarakat yang terpengaruh gaya yang instan yang dipengaruhi
hidup modern? globalisasi, kami tidak mau seperti
itu dan masih seperti dulu.
7 Bagaimana masyarakat kajang Kebutuhan masyarakat kajang
terpenuhi kebutuhan ekonominya? sudah tercukupi walaupun tidak
mengikuti gaya modern tersebut,
terpenuhi dari bercocok tanam
sampai berternak seperti halnya
masyarakat desa.
8 Apakah masyarakat kajang tidak Kami tidak ingin mengikutinya
ingin terpenuhi kebutuhannya seperti karena merasa sudah tercukupi
masyarakat luar kajang? dengan apa yang ada di kawasan
ammatoa kajang.

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Kegiatannya setiap hari yaitu seperti


yang dapat meningkatkan biasa berternak, berkebun dan
kebutuhannya? menenun sehingga kebutuhannya
terpenuhi.

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat tukar yang digunakan yaitu
masyarakat kajang ketika ingin uang walaupun di masyarakat
membeli sesuatu untuk terpenuhi kajang lebih mengenal barter
kebutuhannya? sesame masyarakat kajang sehingga
kebutuhannya terpenuhi.
88

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidak berpengaru karena saya tidak
berpengaruh terhadap perilaku sosial perna sekolah jadi kalo soal
ekonomi di kawasan adat ammatoa perilaku itu lebih banyak di ajarkan
kajang? oleh nenek moyan kami

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Iya mungkin ada pengaruhnya


perilaku sosial ekonomi di kawasan misalkan kalo kita memaneng padi
adat ammatoa kajang? biasanya kita mengunakan sistem
gotong royong
3 Berapakah pendapatan anda? Tidak menentu tergantung dari
penjualan sarung dan hasil paneng
di sawah Cuma kalo biasa banyak
pengunjung dating ke sini itu biasa
membeli sarung

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Rata-rata orang di sini itu bertani


kawasan adat ammatoa kajang? dan berkebun dan menenun sarung

5 Apa kandala atau masalah anda Kendalanya itu biasa bahan-


selama ini sejak anda menjadi bahannya itu kita harus cari di luar
penenun sarung? seperti kapas juga kalo pekerjaan
menenung itu sangat bergantung
pada kondisi cuaca misanya seperti
musing hujan itu kita susah
menenung
6 Berapa keuntungan yang anda Kalo keuntungan itu tidak menentu
dapatkan selama sebulan? tergantung dari hasil pananeng sawa
dan pengunjung yang dating di sini
untuk membeli sarung
7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Biasa kita di kasi bantuan dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat bentuk puput untuk petani dan juga
di kawasan ammatoa kajang? biasa dapat sembako dari pemerinta
untuk membantu masyarakat kajang
8 Pengaruh apa saja yang ada di Kita di sini terbiasa saling
kawasan ammatoa kajang dalam membantu dengan sesama
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kajang dan itu sudah
masyarakat di kawasan ammatoa terjaga dari dulu kemudian aturan
kajang? yang di tarapkan di sini sangat ketat
kita haru menghormati alam karena
kita mengandalkan kebutuhan hidup
89

dari alam
9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuanya itu seperti puput dan
yang diberikan pemerintah untuk sembako
kesejahteraan masyarakat di kawasan
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Sebenarnya belum karena kami di


pemerintah sudah mencukupi sini tidak terlalu banyak di campuri
kebutuhan masyarakat di kawasan oleh perkembangan di luara kajang
ammatoa kajang?

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak sumpu


Umur : 62 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat :Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Sangat baik karena mereka masi
kajang dengan masyarakat diluar menngikuti aturan yang ada di
kajang?jelaskan? kajang ammatoa ketika dia datang
ke sini mereka mengikuti aturan
aturan yang ada

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Kalo masalah hak dan kewajiban
kewajibannya sebagai masyarakat kami sebagai masyarakat kajang iya
kajang? karena di sini ada aturan yang kami
jalankan

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Ada sebagian masyarakat kajang


ingin merasakan atau tidak dengan yang ingin merasakan hidup di luar
masyarakat diluar kajang? tapi itu tidak jadi masalah tetapi
kalo sudah keluar dari kajang itu
tidak bisa lagi kembali di sini
sebagai masyarakat ammatoa
kajang

4 Bagaimana sikap anda dengan Masyarakat kajang yang sudah


masyarakat kajang yang sudah keluar keluar itu tidak bisa lagi tinggal di
90

atau yang telah merasakan hubungan sini kalo dia sudah keluar akan
dengan masyarakat diluar kajang? tetapi dia bisa kembali kesini itu
hanya bertemu bersama keluarga
yang ada di kajang ammatoa

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Kenapa masyarakat kajang


masyarakat kajang tidak ingin ammatoa tidak mau mengikuti gaya
mengikuti gaya hidup modern? hidup modern karena kami
mempunyai peraturan tersendiri
seperti ketika orang yang mau ke
kajang itu harus menggunakan
pakaian hitam karena hitam
menunjukkan kekuatan,kesamaan
derajat bagi setiap orang di depan
sang pencipta.

Menurut anda adakah perbedaan yang Pendapatan dalam perbulan itu tidak
6 menonjol masyarakat kajang dan menentu karena apabila ia menjual
masyarakat yang terpengaruh gaya sarung hitam nilainya itu mencapai
hidup modern? 1.000.000

7 Bagaimana masyarakat kajang Sangat berperan penting karena


terpenuhi kebutuhan ekonominya? apabila kita berkunjung ke kajang
dalam itu harus mendapat izin dari
pemerintah setempat dearah kajang
8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Mereka sangat patuh terhadap
terpenuhi kebutuhannya seperti aturan yang ada di kawasan adat
masyarakat luar kajang? Ammatoa

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Kegiatannya setiap hari yaitu seperti


yang dapat meningkatkan biasa berternak, berkebun dan
kebutuhannya? menenun sehingga kebutuhannya
terpenuhi.

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat tukar yang digunakan yaitu
masyarakat kajang ketika ingin uang walaupun di masyarakat
membeli sesuatu untuk terpenuhi kajang lebih mengenal barter
kebutuhannya? sesame masyarakat kajang sehingga
kebutuhannya terpenuhi.
91

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Saya kurang tau karena saya tidak
berpengaruh terhadap perilaku sosial perna sekolah jadi saya tidak tau
ekonomi di kawasan adat ammatoa apa pengaruhnya terhadap ekonomi
kajang?
2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Berpengaru karena mampu
perilaku sosial ekonomi di kawasan meningkatkan perekonommia di
adat ammatoa kajang? kajang

3 Berapakah pendapatan anda? tidak menentu pendapatan yang ada


di sini

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Di sini itu orang rata-rata bertani


kawasan adat ammatoa kajang? dan menenung sarung

5 Apa kandala atau masalah anda Terbatasnya bahan pembuatan


selama ini sejak anda menjadi sarung seperti kapas kita harus
penenun sarung? membeli di luar dari kajang

6 Berapa keuntungan yang anda Biasa yang kami dapatkan itu iya
dapatkan selama sebulan? limaratus sampe satujuta

7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Dengan mengakui dan sekaligus


meningkatkan pendapatan masyarakat belajar tentang nilai luhur dari
di kawasan ammatoa kajang? nenek moyan seperi pengololan dan
pemanfaatan hasil hutan
8 Pengaruh apa saja yang ada di Keterlibatan pemerinta dan
kawasan ammatoa kajang dalam melestarikan alam yang ada
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di kawasan ammatoa
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuanya itu berupa puput untuk
yang diberikan pemerintah untuk petani sawa
kesejahteraan masyarakat di kawasan
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Kalo bantuan dari pemerinta itu


pemerintah sudah mencukupi mungkin sudah cukup untuk kami
kebutuhan masyarakat di kawasan para petani sawa
ammatoa kajang?
92

Hasil wawancara masyarakat


Nama : Bapak sokko
Umur : 67 tahun
Pekerjaan : petani
Alamat : Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Karena masyarakat kajang
kajang dengan masyarakat diluar berinteraksi baik dengan masyarakat
kajang?jelaskan? di luar kajang karea sebagai
masyarakat luar kajang berasal dari
kajang ammatoa

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya belum sepenuhnya terpenuhi


kewajibannya sebagai masyarakat karena setiap kebijakan dari
kajang? pemerintahnya belum sepenuhnya
dilaksanakan

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Masyarakat luar kajang tidak mau


ingin merasakan atau tidak dengan merasakan luar kajang karena
masyarakat diluar kajang? menjujung tinggi adat istiadatnya

4 Bagaimana sikap anda dengan Mereka yang telah keluar dari


masyarakat kajang yang sudah keluar kajang ammatoa mungkin mau
atau yang telah merasakan hubungan merasakan yang namanya
dengan masyarakat diluar kajang? moderenisasi

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Karena kami sebagai masyarakat


masyarakat kajang tidak ingin kajang itu tidak mau mengikuti pada
mengikuti gaya hidup modern? hal-hal yang berbau modern

Menurut anda adakah perbedaan yang Iya mungki masyarakat luar itu bisa
6 menonjol masyarakat kajang dan menerima peradaban teknologi beda
masyarakat yang terpengaruh gaya dengan kami masyarakat kajang
hidup modern? yang tidak dapat adanya listrik
bukan Cuma itu kami juga melarang
orang-orang yang mau masuk di sini
tidak boleh memaikai sandal karena
sandal di buat dari teknologi
93

7 Bagaimana masyarakat kajang Kami sebagai masyarakat kajang


terpenuhi kebutuhan ekonominya? apa bila ingin terpenuhi
kebutuhanya itu kita harus bekerja
keras supaya kebutuhan kita
terpenuhi

8 Apakah masyarakat kajang tidak Kita sebagai masyarakat kajang apa


ingin terpenuhi kebutuhannya seperti bila kebutuhn kita mau mencukupi
masyarakat luar kajang? iya kita harus menjaga alam dan
sekitarnya karena Diana alam itu
bisa memebrikan kita manffat
seperti mata air yang mengalir ke
sawah
9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Dimana kita harus mejaga hutan
yang dapat meningkatkan karena dimana hutan kita bisa
kebutuhannya? manffatkan semisal mata air hanya
di pergunakan untuk keperluan
rumah tangga dan pertanian supaya
kebutuhan kami mencukupi

10 Alat tukar apa yang digunakan Seperti pada umunya masyarakat


masyarakat kajang ketika ingin luar yang di gunakan untuk
membeli sesuatu untuk terpenuhi membeli sesuatu itu harus pake
kebutuhannya? uang.

2. Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda Tidak berpengaru yang jelasnya
berpengaruh terhadap perilaku sosial kita tidak melanggar aturan yang
ekonomi di kawasan adat ammatoa ada di kajang ammatoa
kajang?

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui Menurut saya iya sangat


perilaku sosial ekonomi di kawasan berpengaruh karena mampu
adat ammatoa kajang? meningkatkan ekonomi masyarakat

3 Berapakah pendapatan anda? Pendapatan kami tidak menentu


tergantung dari hasil paneng sawa
dan penjualan sarung
94

4 Bagaimana aktifitas ekonomi di Di sini aktifitas ekonomi yang ada


kawasan adat ammatoa kajang? di kajang itu rata-rata bertani

5 Apa kandala atau masalah anda Kendala kami itu iya seperti bahan
selama ini sejak anda menjadi pembuatan sarung karena ada yang
penenun sarung? harus di beli di luar seperti kapan
itulah yang menghambat pembuatan
sarung
6 Berapa keuntungan yang anda Keuntungan kami biasanya selama
dapatkan selama sebulan? sebulan iya satujutalima ratus

7 Bagaimaa peran pemerintah dalam Dengan mengakui dan sekaligus


meningkatkan pendapatan masyarakat belajar tentang nilai luhur dari
di kawasan ammatoa kajang? nenek moyan seperi pengololan dan
pemanfaatan hasil hutan
8 Pengaruh apa saja yang ada di Adanya campur tangan pemerinta
kawasan ammatoa kajang dalam dan pemuda untuk melestarikan
meningkatkan kesejahteraan alam yang ada di kajang
masyarakat di kawasan ammatoa
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Bantuan yang kami terima dari
yang diberikan pemerintah untuk pemerinta itu iya seperti sembako
kesejahteraan masyarakat di kawasan untuk masyarakat kajang
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Kalo masalah bantuan dari


pemerintah sudah mencukupi pemerinta itu mungkin kurang
kebutuhan masyarakat di kawasan karena biasanya itu pembagian
ammatoa kajang? puput itu tidak merata
95

Hasil wawancara masyarakat

Nama : Bapak ripin


Umur :48 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa tanatoa

1 Bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat di Adat Ammatoa


Kajang, Kabupaten Bulukumba?

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana hubungan masyarakat Kalo masyarakat kajang itu tertutup
kajang dengan masyarakat diluar tidak banyak yang mengetahu
kajang?jelaskan? tentang apa yang di lakukan
masyarakat ammatoa sehari-hari
yang masyarakat luar hanya
mengetahu tentang bagemana
menjaga alam dan budaya yang
telah ada

2 Apakah anda terpenuhi hak dan Iya karena terpenuhi dengan alam
kewajibannya sebagai masyarakat yang ada di kajang ammatoa kalo
kajang? maslah kebutuhan dari pemerinta itu
hnaya sedikit yang terpenuhi seperti
pupuk untuk para petani

3 Sebagai masyarakat kajang, apakah Saya sebagai masyarakat kajang


ingin merasakan atau tidak dengan saya akan bertahan apa yang
masyarakat diluar kajang? menjadi budaya yang selama ini di
anut kalo masayarakat di luar itu
sudah di pengaruhi oleh
perkembagan saman

4 Bagaimana sikap anda dengan Kami tidak akan melarang mereka


masyarakat kajang yang sudah keluar keluar dari kajang ammatoa karena
atau yang telah merasakan hubungan mungkin dia mau merasakan yang
dengan masyarakat diluar kajang? namanya perubahan

5 Bisakah anda jelaskan mengapa Masyarakat kajang ammatoa itu


masyarakat kajang tidak ingin tidak mau mengikuti gaya hidup
mengikuti gaya hidup modern? modern karena bisa menurunkan
moralitas dalam kehidupan seperti
tidak saling menghargai dan
sebagainya.
96

6 Menurut anda adakah perbedaan yang Masyarakat itu kita saling


menonjol masyarakat kajang dan menghargai satu sama lain dan masi
masyarakat yang terpengaruh gaya menjujung tinggi nilai-nilai budaya
hidup modern? yang ada di kajang ammatoa
sedangkan gaya hidup modern itu
sudah tidak memperhatikan hal
seperti itu

7 Bagaimana masyarakat kajang Masyarakat kajang itu supaya bisa


terpenuhi kebutuhan ekonominya? terpenuhi itu kita harus menjaga
alam karena dimana kita bergabtung
pada alam
8 Apakah masyarakat kajang tidak ingin Tidak karena kami sebagai
terpenuhi kebutuhannya seperti masyarakat kajang ammatoa masi
masyarakat luar kajang? terkcukupi denga apa yang ada
sekarang itulah kita harus menjaga
alam di sekitar kita

9 Adakah kegiatan masyarakat kajang Iya ada seperti bertani,beternak,dan


yang dapat meningkatkan kegiatan membuat sarung
kebutuhannya?

10 Alat tukar apa yang digunakan Alat tukar yang kami gunakan
masyarakat kajang ketika ingin biasanya itu uang dan bisa juga kita
membeli sesuatu untuk terpenuhi saling menukar barang kebutuhan
kebutuhannya?
97

2.Bagaiman Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Ekonomi di


Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba ?

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah tingkat pendidikan anda pendidikan tersebut tidak boleh
berpengaruh terhadap perilaku sosial melanggar peraturan pasang ri
ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang,maka dari itu ada sekolah di
kajang? bangun sekolah dasar, sd negeri
351 kawasan yang berada didepan
gerbang

2 Apakah jenis pekerjaan mempengarui tidak adaji pengaruhnya itu sama


perilaku sosial ekonomi di kawasan sosial ekonomi
adat ammatoa kajang?
3 Berapakah pendapatan anda? Pendapatan orang di sini itu tidak
menentu
4 Bagaimana aktifitas ekonomi di tenunnya yang berasal dari
kawasan adat ammatoa kajang? tanaman tarum yang mereka tanam
sendiri

5 Apa kandala atau masalah anda Yang hambat itu kalo kita mau
selama ini sejak anda menjadi membuat sarung ya alat tenungnya
penenun sarung? yang kita buat

6 Berapa keuntungan yang anda Kalo keuntungan yang saya


dapatkan selama sebulan? dapatkan iya
dua juta lima ratus
7 Bagaimaa peran pemerintah dalam sangat di butuhkan peran
meningkatkan pendapatan masyarakat pemerintah bisa membantu
di kawasan ammatoa kajang?

8 Pengaruh apa saja yang ada di Kita itu saling membantu suku
kawasan ammatoa kajang dalam karena kami satu suku serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat kajang
masyarakat di kawasan ammatoa
kajang?

9 Menurut anda, bantuan seperti apa Kalo masalah bantuan dari


yang diberikan pemerintah untuk pemerinta itu yang na berikan sama
kesejahteraan masyarakat di kawasan masyarakat seperti sembako
ammatoa kajang?

10 Apakah jumlah bantuan dari Kalo masalah bantuan dari


pemerintah sudah mencukupi pemerintah itu sebenarnya sudah
kebutuhan masyarakat di kawasan mencukupi apa kebutuhan
ammatoa kajang? masyarakat di ammatoa
98

DAFTAR NAMA-NAMA INFORMAN

1. Nama : Bapak Baddu

Umur : 55 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Bertani

Alamat : Kajang

2. Nama : Bapak Solong

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang

3. Nama : Bapak Luwe

Umur : 37 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang

4. Nama : Bapak Bakari

Umur : 65 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : kajang

5. Nama : Bapak Siga

Umur : 42 Tahun
99

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang

6. Nama : Bapak Dongkeng

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang

7. Nama : Ibu Sangnebo

Umur : 49 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Urt

Alamat : Kajang

8. Nama : Bapak sumpu

Umur : 56 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang

9. Nama : Bapak Sokko

Umur : 67 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang
100

10. Nama : Bapak Ripin

Umur : 48 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Alamat : Kajang
123

DOKUMENTASI

1. Wawancara dengan Bapak Sokko 2. Foto di daerah Ammatoa Kajang

3.Wawancara dengan Bapak Dongkeng


124

4. Kawasan Ammatoa Kajang 5. Wawancara dengan Ibu Sangnebo

ww 6. Kawasan Tanah Toa Kajang


125

7. Wawancara dengan Bapak Luwe

8. Gerbang Masuk di Ammatoa Kajang


110

RIWAYAT HIDUP

AKBAR, Lahir pada tanggal 21 Januari 1995 di bulukumba. Anak kedua yang

merupakan buah kasih sayang dari pasangan zaenal dan jaboria. Penulis memulai

pendidikan di jenjang Sekolah Dasar (SD) tepatnya di SD 22 allu, dan tamat tahun

2007. Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke

tingkat SLTP tepatnya di SMP Negeri 4 bulukumba dan lulus tahun 2010. Penulis

melanjutkan pendidikan lagi ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Negeri 1 ujung loe dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2013.

Selanjutnya pada tahun 2013 penulis berhasil diterima sebagai Mahasiswa

Universitas Negeri Makassar, Fakultas Ilmu Sosial dengan Program Studi

Pendidikan IPS, Program Strata I (Satu) melalui program Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Berkat Rahmat Allah yang MahaEsa, dan perjuangan serta kerja keras

yang diiringi do’a restu dari kedua orang tua dan istri saya yang tulus, serta

bimbingan dari dosen sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Sehingga

penulis mampu menyelesaikan studi dengan menyusun skripsi yang berjudul

“Perilaku Sosial Ekonomi di kawasan adat ammatoa kajang kecamatan kajang

kabupaten bulukumba.”

Anda mungkin juga menyukai