Anda di halaman 1dari 29

“RANCANGAN PROTOTYPING APLIKASI BATUKALI BERSIH SEHAT

ASRI (BERSERI) SEBAGAI APLIKASI PENGELOLAAN SAMPAH


DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA BANJIR DI DESA BATUKALI
KECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA”

Disusun Oleh:

Naela Izzatin

Aisyah Mayangsari

Intan Wulan R

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Ke-IX Tahun 2019
Yang Diselenggarakan Oleh Semarak Geografi Universitas Negeri Yogyakarta
2019

Kategori Teknologi

SMA NEGERI 1 WELAHAN JEPARA


2019
Jalan Raya Gotri-Welahan KM 3 Kode Pos 59464 Telp (0291) 4256194
Web: sma1welahan.sch.id email: esemanela@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Ilmiah : “RANCANGAN PROTOTYPING APLIKASI


BATUKALI BERSIH SEHAT ASRI (BERSERI) SEBAGAI APLIKASI
PENGELOLAAN SAMPAH DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA
BANJIR DI DESA BATUKALI KECAMATAN KALINYAMATAN
KABUPATEN JEPARA”
2. Ketua Tim Penulis

Nama Lengkap : Naela Izzatin

NIS : 5153

Kelas : XII IPS

E-mail : naelaizzatin54@gmail.com

Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Welahan

Alamat Sekolah : Jalan Raya Gotri-Welahan KM 3 Jepara, Jawa Tengah

Telp : (0291) 4256194

Menyatakan bahwa substansi ini, yang berjudul “RANCANGAN


PROTOTYPING APLIKASI BATUKALI BERSIH SEHAT ASRI
(BERSERI) SEBAGAI APLIKASI PENGELOLAAN SAMPAH DALAM
UPAYA MITIGASI BENCANA BANJIR DI DESA BATUKALI
KECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA” belum pernah
disertakan dalam lomba apapun, dan dikerjakan dengan melibatkan anggota
penulis sebanyak 2 orang, pembimbing sebanyak 1 orang, dengan rincian
sebagai berikut :
Aggota Peneliti

Nama Lengkap Aisyah Mayangsari

NIS/Kelas 5133

Nama Lengkap Intan Wulan R

NIS/Kelas 5715

Pembimbing

Nama Lengkap Akhmad Alwi Muttaqin, S.Pd., Gr

Bidang Studi yang diampu Geografi

Jepara, 7 Oktober 2019

Guru Pembimbing, Ketua Tim Penulis

Akhmad Alwi Muttaqin, S.Pd Naela Izzatin

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Welahan

M. Suriyanto, S.Pd.

NIP 19690331 199702 1 00

ABSTRAK
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Jepara 2015 Kabupaten Jepara
terletak diantara 5°43ˋ20,67˝ LS-6°47ˋ25,83˝ LS dan antara 110°9ˋ48,02˝ BT-
110°58ˋ37,40˝ BT. Pada tahun awal 2014 kejadian bencana banjir bandang meluas
di Jawa Tengah, salah satunya di daerah Kecamatan Kalinyamatan. Kecamatan
Kalinyamatan memiliki ketinggian 2-7 m dpl sehingga dengan topografi yang
relatif datar dan dilalui oleh sungai besar, maka kecamatan ini memiliki risiko
tinggi terhadap bencana banjir. Ancaman banjir terbesar di Kecamatan
Kalinyamatan dialami oleh Desa Batukali yang letaknya di bantaran Sungai
Batukali. Pada tanggal 23-29 Januari 2014 Desa Batukali mengalami banjir
bandang sebagai dampak meluapnya Sungai Batukali akibat curah hujan tinggi.
Hal tersebut diperparah dengan tidak dikelolanya sampah dengan baik di Desa
Batukali, sehingga sampah menjadi faktor pemicu banjir selain curah hujan yang
tinggi. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk membuat gagasan futuristik yang
dapat digunakan sebagai media untuk mengelola sampah bagi masyarakat Desa
Batukali sebagai upaya mitigasi bencana banjir berupa “Rancangan Prototyping
Aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri (BERSERI) Sebagai Aplikasi Pengelolaan
Sampah dalam Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Desa Batukali Kecamatan
Kalinyamatan Kabupaten Jepara”.

Rancangan Prototyping Batukali Bersih Sehat Asri (BERSERI) Sebagai


Aplikasi Pengelolaaan Sampah Dalam Upaya Mitigasi Bencana Banjir dibuat
dengan validasi oleh ahli media, ahli isi dan pembimbing. Metode perancangan
aplikasi “Berseri” diawali dari penyusunan konsep aplikasi, kemudian
pengembangan desain yang terdiri dari bagan alur dokumen (flow of document)
dan desain alur sistem (system flow design). Dilanjutkan dengan Analisa
Kebutuhan dan tahap terakhir adalah Pengujian (testing) menggunakan metode
black box.

Kata Kunci: Rancangan Prototyping Aplikasi (BERSERI), Mitigasi


Bencana Banjir, Pengelolaan Sampah.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu


melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Rancangan Prototyping Aplikasi
Batukali Bersih Sehat Asri (BERSERI) Sebagai Aplikasi Pengelolaan Sampah
Dalam Upaya Mitigasi Bencana Banjir Di Desa Batukali Kecamatan
Kalinyamatan Kabupaten Jepara” dengan baik sesuai dengan harapan.
Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang memberikan dukungan dan bantuan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1). Bapak M. Suriyanto, S.Pd. Kepala SMA Negeri 1 Welahan.
2). Bapak Akhmad Alwi Muttaqin. S.Pd., Gr. Guru pembina Karya Ilmiah
Remaja atas waktu, saran, dan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini.
3). Bapak Haidar Abied. S.Pd. Pembimbing atas waktu, saran, dan arahan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4). Bapak Budiono S.Si. Validator Ahli atas waktu, saran, dan arahan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5). Keluarga kami yang telah membantu mendukung dan mendoakan kami dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
6). Rekan – rekan yang telah membantu, sehingga ini dapat tersusun dengan
baik.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai acuan
bagi penulis untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah penulis ini.
Jepara, 7 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................v
DAFTAR ISI ..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................8
B. Rumusan Masalah.............................................................................................9
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................10
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................11
E. Sitematika Penulisan.......................................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Banjir.............................................................................................13
B. Mitigasi Bencana.............................................................................................14
C. Aplikasi...........................................................................................................15
D. Prototyping......................................................................................................16
E. Bank Sampah..................................................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN


A. Konsep (Concept)...........................................................................................18
B. Desain (Design)...............................................................................................19
C. Analisa Kebutuhan..........................................................................................20
D. Kebutuhan Software........................................................................................21
E. Pengujian (Testing)..........................................................................................22
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................23
B. Saran................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Alur Dokumen (FOD) …........................................................15

Gambar 3.2 Desain alur sistem aplikasi.................................................................16


Gambar 4.1 Tampilan Landing Page.....................................................................17
Gambar 4.2 Tampilan Menu Pendaftaran..............................................................18
Gambar 4.3 TampilanMenu Login dan Request Penjemputan..............................19
Gambar 4.4. Tampilan Menu Dashboard Nasabah.................................................20
Gambar 4.5. Tampilan Menu-menu Admin & Petugas..........................................21
8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia yang terletak di 6˚ LU (Lintang Utara) - 11˚ LS (Lintang Selatan)
dan 95˚ BT (Bujur Timur) – 141˚ BT (Bujur Timur) atau beriklim tropis,
mengalami dua musim, yaitu, musim kemarau dan musim penghujan dalam satu
tahun. Akan tetapi intensitas kedua musim tersebut di tiap daerah dan tiap
kepulauan berbeda-beda, tergantung dari letak daerah tersebut terhadap posisi
garis bujur suatu daerah semakin besar intensitas curah hujannya, seperti daerah
yang berada di pulau-pulau Indonesia bagian barat yaitu Pulau Sumtera, Pulau
Kalimantan dan Pulau Jawa. Tingginya intensitas curah hujan di pulu-pulau
tersebut menyebabkan beberapa daerah sering dilanda bencana banjir pada musim
hujan, terutama daerah-daerah yang terletak di daerah rawan banjir seperti daerah
sekitar sungai (bantaran), pegunungan yang gundul atau daerah di kawasan pantai.
(Saptono, 2007:35).
Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki risiko bencana
yang tinggi dengan berbagai karakteristik. Bencana alam sering terjadi di Jawa
Tengah, antara lain gempa dan tsunami di Jawa Tengah bagian selatan, banjir
dominan pantai utara (Pantura), serta tanah longsor yang sering terjadi di wilayah
Jawa Tengah bagian tengah (Suharini, 2013:1).
Kabupaten Jepara terletak diantara 5°43ˋ20,67˝ LS-6°47ˋ25,83˝ LS dan
antara 110°9ˋ48,02˝ BT-110°58ˋ37,40˝ BT. Dipandang dari ketinggian permukaan
tanah dari permukaan air laut, wilayah Kabupaten Jepara memiliki ketinggian dari
1-301 mdpl. Terdiri dari 16 kecamatan, 194 desa/kelurahan, dengan luas wilayah
100.413,189 ha (BPS Kabupaten Jepara 2015).
Pada tahun awal 2014 kejadian bencana banjir bandang meluas di Jawa
Tengah, salah satunya di daerah Kecamatan Kalinyamatan. Kecamatan
Kalinyamatan memiliki ketinggian 2-7 m dpl sehingga dengan topografi yang
relatif datar dan dilalui oleh sungai besar, maka kecamatan ini memiliki risiko
tinggi terhadap bencana banjir. Ancaman banjir terbesar di Kecamatan
9

Kalinyamatan dialami oleh Desa Batukali yang letaknya di bantaran Sungai


Batukali. Di desa tersebut, pada tanggal 23-29 Januari 2014 mengalami banjir
bandang sebagai dampak meluapnya Sungai Batukali akibat curah hujan tinggi.
Pada kondisi puncak bencana banjir (25 januari 2014).
Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan merupakan desa terdampak banjir.
Setiap musim penghujan desa ini pasti tergenang air. Selain karena faktor air
hujan dan sungai yang tidak mampu menampung debit air, faktor lain yang
menjadi masalah yaitu masyarakat yang memiliki kebiasaan membuang sampah
ke sungai, sehingga sungai mengalami pendangkalan akibatnya terjadi banjir
setiap tahunnya.
Berdasarkan pada bencana banjir yang terjadi setiap periode musim
penghujan di Desa Batukali, tindakan yang paling tepat dilakukan dengan
mengurangi intensitas sampah. Cara mengurangi kebiasaan masyarakat Desa
Batukali yang membuang sampah ke sungai salah satunya dengan membuat
rancangan prototyping aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri (BERSERI). Aplikasi
tersebut merupakan aplikasi berbasis teknologi yang berfungi sebagai media
pengelolaan sampah dengan menukar hasil sampah organik dan non organik
dengan barang atau uang.
Dari uraian fakta dan temuan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang “Rancangan Prototyping Aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri
(BERSERI) Sebagai Aplikasi Pengelolaan Sampah dalam Upaya Mitigasi
Bencana Banjir di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian
ini adalah bagaimana rancangan prototyping Aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri
(BERSERI) sebagai aplikasi pengelolaan sampah dalam upaya mitigasi bencana
banjir pada masayarakat di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten
Jepara ?

C. Tujuan Penelitian
10

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah


untuk menghasilkan rancangan prototyping aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri
(BERSERI) sebagai aplikasi pengelolaan sampah dalam upaya mitigasi bencana
banjir di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
penulis maupun pembaca, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah hasanah ilmu pengembangan media berbasis teknologi.
b. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian pengembangan media
sosialisasi berbasis teknologi selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami manajemen kebencanaan
terutama pada tahap mitigasi bencana melalui perancangan prototype
aplikasi “BERSERI”. Aplikasi tersebut merupakan bagian dari inovasi
modern yang dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa
dalam pengelolaan sampah untuk mitigasi bencana banjir.
b. Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui media
berbasis teknologi dengan rancangan aplikasi “BERSERI”, sampah
dari masyarakat dapat terdata melalui aplikasi tersebut sehingga
sampah dapat ditukar dengan barang maupun uang, sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir yang diakibatkan oleh sampah.
c. Bagi Pemerintah
Memberikan sumbangsih alternatif media pengelolaan sampah
berbasis inovasi teknologi di era revolusi Industri 4.0.
11

E. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam tiga bagian,
yaitu bagian awal, bagian pokok, bagian akhir yang masing-masing diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Dalam penulisan karya ilmiah ini, bagian awal berisi halaman judul,
halaman pengesahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar gambar.
Bagian pokok dari penulisan karya ilmiah ini terdiri atas lima bab, yaitu:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, serta sistematika penulisan karya ilmiah.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori-teori tentang bencana, banjir, mitigas bencana, aplikasi,
prototyping, dan bank sampah.
c. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi konsep, desain yang berisi bagan alur
dokumen dan bagan alur sistem, analisa kebutuhan yang berisi kebutuhan
hardware dan software, dan pengujian (testing).
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi penjelasan komponen-komponen dari rancanagn prototyping
aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri (BERSERI).
e. BAB V PENUTUP
Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti.
12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Banjir

Banjir adalah tinggi muka air melebihi normal pada sungai dan biasanya
mengalir meluap melebihi tebing sungai dan luapan artinya menggenang pada
suatu daerah genangan (Hadisusanto, 2011:19). Banjir menjadi masalah dan
berkembang menjadi bencana ketika banjir tersebut mengganggu aktivitas
manusia dan bahkan membawa korban jiwa dan harta benda (Sobirin, 2009:
9).
Pengendalian banjir adalah pencegahan limpasan air di atas permukaan
tanah, khususnya tanah terendah, dan pengurangan aliran dalam saluran alami
atau sungai selama dan sesudah hujan besar. Pengendalian banjir ini
merupakan salah satu fase masalah teknik yang terlibat di dalam pengawetan
tanah dan air (Hardjoamidjojo dan Sukartaatmadja 1992:56).
Adapun penjelasan dari kejadian banjir tersebut dapat dijelaskan di
bawah ini:
1. Banjir Lokal

Banjir lokal disebabkan oleh tingginya intensitas hujan dan belum


tersedianya sarana drainase memadai. Banjir lokal ini lebih bersifat
setempat, sesuai dengan luas sebaran hujan lokal. Banjir ini semakin 13
parah apabila saluran drainase tidak berfungsi secara optimal, dimana
saluran tersumbat sampah, sehingga mengurangi kapasitas penyaluranya.
a. Banjir Kiriman
Banjir kiriman ini disebabkan oleh peningkatan debit air sungai
yang mengalir. Banjir ini diperparah oleh air kiriman dari daerah
atas.Sebagaian besar sebagai akibat bertambah luasnya daerah
terbangun dan mengubah koefisien aliran di daerah tangkapan,
13

sehingga semakin banyak air yang menjadi aliran permukaan,


sebaliknya semakin sedikit air meresap menjadi air tanah.
b. Banjir Rob
Banjir ini disebabkan oleh air laut yang pasang dan menggenangi
daratan.Biasanya terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka air
laut.

B. Mitigasi
Mitigasi bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
penanggulangan bencana, karena kegiatan ini merupakan kegiatan
sebelum terjadinya bencana yangdimaksudkan untuk mengantisipasi agar
dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Di sini juga terdapat beberapa
pengertian Mitigasi bencana menurut beberapa ahli yaitu:

a. Mitigasi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk


mengurangaidan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
bencana, yang meliputikesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan
fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi (Depdagri, 2003).
b. Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau
meminimalkan dampak darisuatu bencana terhadap masyarakat
(DKP, 2004).
c. Mitigasi adalah upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk
mengurangi dampak daribencana alam atau buatan manusia bagi
bangsa atau masyarakat (Carter, 1992).
d. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapai ancaman bencana (UU
Nomor 24 Tahun 2007)

C. Aplikasi
14

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak


komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya
dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan
berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan
kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang
menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah
pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.Beberapa aplikasi yang
digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu
paket atau suite aplikasi (application suite).Contohnya adalah Microsoft
Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah
kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya (Nazrudin Safaat H,
2012: 9)
Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka
pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna
untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. Sering kali, aplikasi
ini memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain
sehingga menguntungkan pengguna.

D. Prototyping

Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat


yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang
cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk
menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping.

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software


yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program
serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi
pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses
pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan
15

perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu


metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.

Model tersebut dapat berupa tiga bentuk:

1. Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan


bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.
2. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari
perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan
lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan,
sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.
3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat
software memiliki beberapa program yang sebagian dari program
tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan
pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan
kebutuhan.

Prototyping merupakan Javascript Framework yang dibuat untuk


lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web.
Metode protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan
sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode
pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus
merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen.

E. Bank Sampah
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan
sampah yang dipilah-pilah akan disetorkan ke tempat pengumpulan
sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti koperasi.
Nasabah adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank sampah.
16

Bank sampah merupakan model pengelolaan sampah mandiri


seperti pada pengelolan keuangan di bank pada umumnya. Masyarakat
dihimbau untuk menabung dalam bentuk sampah. Seperti halnya pada
umumnya, bank sampah ini juga terdapat nasabah, petugas dan admin.
Sistem yang dilakukan pada bank sampah ini adalah, masyarakat sebagai
nasabah bank memasukkan sampah yang telah dipilah kemudian diterima
oleh petugas penimbangan dan kemudian diterima oleh admin untuk
dimasukkan data ke dalam system aplikasi bank sampah.

Secara umum keuntungan pengelolaan sampah mandiri berbasis


teknologi antara lain menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
mengelola sampah dengan benar, membangun kebiasaan dalam
mengurangi, memilah dan mendaur ulang sampah, membuka peluang
usaha dan masyarakat tidak harus membayar iuran untuk pengambilan
sampah bahkan memberikan pemasukan untuk kas desa. Manfaat yang
paling penting adalah pengelolaan sampah mandiri dapat mengurangi
polusi air, tanah dan udara serta sumber-sumber penyakit yang
berbahaya.
17

BAB III

METODE PENULISAN

A. Konsep (Concept)
Tujuan dari aplikasi ini adalah membantu masyarakat Batukali dalam
pengelolaan sampah sebagai upaya mitigasi bencana banjir melalui
kecanggihan teknologi. Aplikasi ini terdiri dari 6 bagian yaitu pendaftaran
(nasabah), penjemputan sampah (petugas penjemput sampah), pengelolaan
nasabah (admin), transaksi (nasabah dan petugas penjemput sampah), laporan
hasil transaksi (petugas penjemput sampah), dan laporan saldo (admin).
Terdapat tiga jenis user (pelaku) yang berperan dalam aplikasi berseri yaitu
nasabah, admin dan penjemput sampah. Nasabah adalah masyarakat desa
Batukali yang mempunyai sampah. Admin adalah pengelola aplikasi berseri.
Petugas penjemput sampah adalah petugas yang bertugas menjemput sampah
di setiap RT di Desa Batukali.

B. Desain (Design)
1. Bagan Alur Dokumen (Flow Of Document)

Flow Of Document merupakan bagan yang menunjukkan alur sebuah


dokumen masuk ke masing – masing bagian dalam suatu sistem. Adapun
Flow Of Document yang akan berjalan pada Aplikasi Berseri dapat dilihat
pada Gambar 3.1 sebagai berikut :
18

Flow of Document Proses Nabung Sampah


Pet ugas
Na sabah Kes ek re tar iat an
Admin Direktur Bank Sampah
Penjemput Sampah

Mulai Menunjukkan
Sampah Ada 1 2

Mengkonfirmasi Daftar Jemp ut Laporan Total


Sampah Ad a Sampah Nasabah Sampah
Sampah
Tidak

Selesai
Jemput Sampah Perhitungan Pencatatan
Sampah Sampah

Ya

Kon firmasi Jemp ut Sald o Sampah Sampah


Sampah

Pembuiatan
Laporan Tot al
Sampah

Laporan Total
Sampah

K onfirmasi Jemput
Nasabah

Rekap
Pengamb ilan
Sampah
Nasabah

Daftar Jemput
Sampah Nasabah

1
es
ah
P

3.1 Bagan Alur Dokumen (FOD)

Flow Of Document di atas dapat dijelaskan dengan penjelasan di bawah


ini :

1. Nasabah menghubungi Admin bahwa sampah telah siap untuk


disetorkan.
19

2. Jika Nasabah memilih untuk mengantar sampah ke Bank Sampah


BERSERI nasabah diminta untuk menunjukkan sampah yang akan
disetorkan.
3. Kemudian sampah tersebut di akan diakumulasikan dengan saldo
nasabah.
4. Jika Nasabah memilih untuk dijemput oleh Petugas Penjemput
Sampah. Admin akan mencatat data nasabah yang akan dijemput
sampahnya.
5. Data Nasabah yang minta untuk dijemput sampahnya akan direkap
dan kemudian diserahkan kepada Petugas Penjemput Sampah.
6. Petugas Penjemput Sampah datang ke lokasi Nasabah untuk
mengambil sampah.
7. Petugas Penjemput Sampah mencatat jumlah sampah yang diperoleh
oleh Nasabah.
8. Petugas Penjemput Sampah melaporkan kepada Admin jumlah
sampah yang diperoleh oleh Nasabah.
9. Admin kemudian akan mengakumulasikan sampah yang didapat
Nasabah dengan saldo nasabah.
10. Admin membuat laporan total sampah yang disetor Nasabah.
11. Admin menyerahkan laporan total sampah yang disetorkan Nasabah
kepada Direktur Bank sampah.

2. Desain Alur Sistem (System Flow Design)

Desain alur sistem merupakan bahasan dari diagram tampilan yang


menjelaskan gambaran alur dari satu halaman ke halaman yang lainnya.
Desain alur sistem rancangan aplikasi dalam penelitian ini dapat dilihat
pada gambar 3.2 berikut ini:
20

Gambar 3.2 Desain Alur Sistem

Halaman awal pada aplikasi BERSERI adalah landing page. Selanjutnya


setiap user mempunyai fitur dan akses yang berbeda satu sama lain, yaitu :

1. Nasabah merupakan pengguna utama yaitu masyarakat yang


melakukan berbagai transaksi. fitur dari nasabah adalah Daftar, log in,
dan request jemput sampah.
2. Petugas merupakan user yang melakukan pengelolaan data nasabah
per RT, transaksi jemput nasabah, dan merekap hasil transaksi.
3. Admin merupakan user yang melakukan setting pengguna, nasabah,
lokasi bank sampah, transaksi penarikan tunai, dan merekap transaksi
secara keseluruhan.
21

C. Analisa Kebutuhan

Rancangan Prototyping Aplikasi Batukali Bersih Sehat Asri


(BERSERI) tidak akan bisa beroperasi tanpa adanya data yang valid serta
peralatan yang mendukung. Kebutuhan tersebut diantaranya:

1. Kebutuhan hardware : Processor Intel(R) Core(TM) i3-2330M atau


yang setara, RAM 2 GB, Hard disk 80 GB, keyboard, dan mouse.
2. Kebutuhan software : Sistem operasi menggunakan Microsoft
Windows, Linux, Menggunakan tool seperti Macromedia/Adobe
Dreamwever, Sistem databaseserver menggunakan MySQL, Web
browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera.
3. Kebutuhan brainware : User yang mampu menjalankan atau
mengoperasikan komputer dan menjalankan sistem prototyping
berseri.

D. Pengujian (Testing)
Teknik pengujian digunakan dengan metode Black Box. Metode pengujian
Black Box merupakan metode pengujian user interface kepada pengguna
apakah sistem dapat dioperasikan atau tidak.
22

BAB IV

PEMBAHASAN

Halaman awal aplikasi ini menampilkan landing page atau menu awal,
menu ini merupakan menu yang berfungsi sebagai Informasi awal bagi
pengguna yang baru saja menginstall aplikasi BERSERI. Menu Aplikasi
berada di sebelah kanan atas halaman landing page. Terdapat beberapa menu
pada halaman landing page antara lain yaitu menu Home, Manfaat, Why Us,
Service, dan Login. Menu tersebut merupakan menu-menu navigasi pada
Sistem aplikasi BERSERI. Berikut merupakan tampilan awal sistem yang
terdapat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Landing Page


Selanjutnya, pelanggan atau calon nasabah harus melakukan pendaftaran
terlebih dahulu dengan memilih atau menekan tombol daftar. Setelah tombol
tersebut ditekan, akan muncul data biodata diri yang harus diisi oleh pengguna
awal.
23

Gambar 4.2 Tampilan Menu Pendaftaran

Jika pengguna sudah melakukan pendaftaran, maka pengguna harus


melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke dashboard masing-masing
pengguna. Apabila pelanggan melakukan request untuk penjemputan maka pilih
dan tekan tombol jemput sampah, dan tombol tersebut akan berubah ketika
petugas sudah menyetujui penjemputan seperti gambar 4.3.

Gambar 4.3 Tampilan Menu Login dan Request Penjemputan


24

Pada halaman Dashboard nasabah terdapat tampilan untuk melakukan


analisa data saldo, transaksi maupun penarikan seperti pada gambar 4.4.

Gambar 4.4. Tampilan Menu Dashboard Nasabah

Halaman-halamn di atas merupakan seluruh menu bagi nasabah.


Selanjutnya terdapat dua Menu tambahan pada aplikasi BERSERI yaitu halaman
menu user Petugas dan user Admin Bank Sampah. Pada halaman khusus bagi
user petugas dan user admin terlebih dahulu harus Login, seperti pada gambar
4.5.
25

Gambar 4.5. Tampilan Menu Login Admin & Petugas

Setelah berhasil Login, muncul beberapa menu yang dikelola oleh admin
maupun petugas. Masing-masing menu tersebut mempunyai fungsi dan manfaat
yang berbeda, yaitu pengelolaan data nasabah, pengelolaan transaksi, rekapan
hasil transaksi seperti pada gambar 4.6.

Gambar 4.6. Tampilan Menu-menu Admin & Petugas


26

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Rancangan aplikasi Batukali Bersih Sehat (BERSERI) Asri sebagai
media upaya mitigasi bencana tersaji dengan apik. Aplikasi dibuat dengan
validasi oleh ahli media, isi dan pembimbing. Pada bagian awal menampilkan
menu landing page. Selanjutnya, nasabah melakukan pendaftaran yang
nantinya akan masuk ke dashboard. Pada halaman dashboard, user nasabah
melakukan request jemput sampah, melihat data saldo sampah, melakukan
transaksi maupun penarikan. Pada menu user petugas dan user admin terdapat
beberapa fitur menu untuk dapat melakukan pengelolaan data nasabah dan
berbagai jenis transaksi.

B. Saran
Pemerintah hendaknya mencanangkan sistem dimana upaya mitigasi
bencana banjir dapat di pahami, dikhayati dan di lakukan dengan maksimal
oleh masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana alam. Hal tersebut
dapat dilakukan pemerintah dengan cara membuat literasi digital agar
generasi milenial dapat tertarik dan berperan aktif dalam upaya mitigasi
bencana alam di daerahnya masing-masing. Selain itu pemerintah dapat
mengalokasikan dana lebih banyak untuk dapat menggerakkan komunitas-
komunitas berbasis masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam upaya
mitigasi bencana alam.
27

DAFTAR PUSTAKA

Badan Meteorologi dan Geofisika. (2008). Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan

Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

BMG: Jakarta

Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Daerah Kecamatan Semarang Utara

Tahun 2014.BPS: Semarang

BAKORNAS PB. (2002). Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di and

Aplications, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Kodoati, R. J, dan Sugiyanto. (2002). Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode

Indonesia. Jakarta : Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana

Lebis, J (1992). “Banjir Rencana Untuk Bangunan Air”.Departemen Pekerjaan

Umum

Pengelolaan Sumber Daya Air. (2007). Laporan Akhir Penyusunan Dokumen


Master

Plan Drainase Kota Semarang. PSDA. Semarang.

Republika Indonesia (2007).Undang-Undang nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana.Lembaran Negara Republik Indonesia.

Sobirin, S. (2009).Kajian Strategis Solusi Banjir Cekungan Bandung.

Disampaikan dalam Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air: Peran


Masyarakat, Pemerintah dan Swasta sebagai jejaring Dalam Mitigasi Daya
Rusak Air. Bandung, 11 Agustus 2009

Solikin, F. (2011). Aplikasi Logika Fuzzy dalam Optomasi Produksi Barang


28

Menggunakan Metode Mamdani dan Metode


Sugeno.Skripsi.Yogyakarta.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.
29

LAMPIRAN

BIODATA PESERTA DAN PENDAMPING

A. PESERTA

1. Peserta 1
a. Nama : Naela Izzatin
b. Tempat, tanggal lahir : Jepara, 14 Januari 2002
c. Nomor Induk Siswa : 5153
d. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Welahan

2. Peserta 2
a. Nama : Aisyah Mayangsari
b. Tempat, tanggal lahir : Jepara, 06 Juni 2002
c. Nomor Induk Siswa : 5133
d. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Welahan

3. Peserta 3
a. Nama : Intan Wulan R
b. Tempat, tanggal lahir : Tegal, 23 November 2002
c. Nomor Induk Siswa : 5715
d. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Welahan

B. PENDAMPING

Nama : Ahmad Alwi Muttaqin, S.Pd


NIP :-
Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 15 April 1992

Anda mungkin juga menyukai