SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
IMRAN
10538328715
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
pernyataan ini tidak benar.
Imran
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SURAT PERJANJIAN
Nama : Imran
Nim : 10538 328715
Jurusan : Pendidikan Sosiologi
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi saya, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi saya.
4. Apa bila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Imran
v
“MOTTO DAN PERSEMBAHAN”
Kosong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk perubahan sosial pada
masyarakat lokal, akibat interaksi yang terjadi dengan wisatawan dan untuk mengetahui faktor–factor
apa saja yang mempengarui perubahan sosial masyarakat lokal terhadap perkembangan pariwisata.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan adapun lokasi penelitian yaitu di Desa
Tadang Palie, Dusun Wakka, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang. Teknik pengambilan sampling
yaitu dengan cara menentukan karakteristik sendiri (purposive sampling) dan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu yang menjadi bentuk perubahan sosial di Dusun Wakka adalah
Perubahan secara kecil yang tidak membawa pengaruh langsung/ berarti bagi masyarakat seperti
perubahan gaya berbusana/pakaian pada masyarakatnya yang sudah mulai mengikuti trend, tapi
masih saja mempertahankan kebudayaannya. Dan yang menjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan sosial diDusun Wakka yaitu dengan adanya pendidikan formal yang sudah maju pada
masyarakat membuat pola pikir masyarakat juga sudah maju, dilihat dari cara masyarakat
menyelesaikan konflik yang tidak lagi menggunakan cara main hakim sendiri, melainkan
menyelesaikan masalah/konflik dengan cara musyawarah atau dengan mediasi yang menunjuk orang
ketiga sebagai penengah
The result of this research is social change in Wakka village is small social
change which doesnot bring direct or meaningful influence for society like
fashion change which follows trend but it still defends its culture. Factors cause
social change in Dusun Wakka namely advanced of formal education in society
that advance society mindset, from public way in solving problen not use street
justice any longer, but solve problem by discussing or mediating (pointing third
parties as counsellor).
KATA PENGANTAR
Allah Swt, yang karena-Nya kita hidup dan hanya kepada-Nya kita kembali.
Dari-Nya segala sumber kekuatan dan inspirasi terindah dalam menapaki jalan
hidup ini, Dialah yang memberikan begitu banyak nikmat khususnya kesehatan
dapat penulis selesaikan. Shalawat dan taslim semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad Saw. yang merupakan uswatun hasanah atau suri tauladan
Akan tetapi, berkat pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT. dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan walaupun dalam
wujud yang sederhana. Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan
yang teristimewa dengan segenap cinta dan hormat penulis haturkan kepada
kedua orang tuaku Ayahanda terhormat Baktiar dan Ibunda tercinta Nursia
yang telah mencurahkan segala kasih sayang dan cintanya serta doa restu yang
tak henti-hentinya untuk keberhasilan penulis. Semoga apa yang beliau berikan
viii
Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah sangat
Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
5. Kaharuddin, M.Pd., Ph.D dan Dr. Hj. Ruliaty,. M.M sebagai Pembimbing I
penulis.
bimbingan dan nasihat yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan
penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang
Enrekang.
ix
9. Terkhusus kepada narasumber atas segala informasi dan kerja samanya
semangat dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
karyaini. Semoga saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis
Penulis,
Imran
x
DAFTAR ISI
v
C. Informan Penelitian ................................................................................. 32
D. Fokus Penelitian ...................................................................................... 33
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34
F. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 35
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 36
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 37
I. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 39
J. Etika Penelitian ………………………………………………………… ..41
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Asal-Usul Desa …..………………………………………...................... 43
B. Letak Geografis ………………………………………………………....44
C. Kondisi Demografi ……………………………………………………...47
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………...... 52
B. Pembahasan ……………………………………………………..……. 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ……………………………………………………… 79
B. SARAN ………………………………………………………………. 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 81
LAMPIRAN.......................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Persuratan
Lampiran 4. Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terjadi secara terus menerus dan merupakan perbaikan kearah tujuan
negative.
tentu saja bukan hasilnya belaka yang di harapkan, akan tetapi justru
timbulkannya.
tetapi juga dampak yang kita tidak inginkan yaitu Negatif hal ini yang
tidak bisa kita tolak karena merupakan hal lumrah dari efek pembangunan
pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak yang
akibatkan dari perubahan yang berkembang pesat saat ini selain dari
luar yang masuk dengan mudah akibat proses pembangunan itu sendiri.
dampak yang tidak selalu positif. Dampak positif biasannya langsung dan
bisa menimbulkan rasa tidak puas terhadap gaya hidup tradisional dan
yang bersangkutan .
Dusun Wakka, efek-efek demikian ini dapat merubah pola tingkah laku
ataupun dengan adanya berbagai macam pengaruh dari budaya lain yang
menjadi warisan sosial manusia. Pada masa lampau tidak begitu banyak
sosial yang cepat itu mungkin disebabkan oleh berbagai penemuan baru,
lokasi wisata yang dapat menarik pengunjung dari luar daerah Pinrang.
anut. Tampaknya hal ini terjadi, karena ada rasa ketidakpuasan sebagaian
kebutuhan primer dan sekunder mereka yang kurang terpenuhi dan kurang
mengalami kemajuan.
pula oleh kemajuan teknologi yang diperoleh warga atau kelompok yang
berikut :
perkembangan pariwisata ?
C. Tujuan Penelitian
perkembangan pariwisata
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan
2. Secara praktis
a. Bagi masyarakat
b. Bagi Peneliti
E. Defenisi Operasionl
1. Perubahan sosial
1. Pariwisata
Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat
tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai
kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain, seperti karena
sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun belajar.
Wisatawan merupakan seseorang atau kelompok orang yang
melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourit),
jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau
negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara
dikunjungi dengan kurang waktu dalam 24 jam maka mereka disebut
dengan pelancong (excursionist). Pengunjung (visitor), yaitu setiap
orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan
biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan
yang menerima upah. Pariwisata memiliki definisi yang bermacam-
macam, yang dikemukakan oleh beberapa ahli sesuai dengan tinjauan
mereka masing-masing.
Pariwisata berhubungan erat denagn pengertian perjalanan
wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara
seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan
untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan
kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat
juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga
untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha yang
lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem
sosial sebagai satu kesatuan (Sztompka, 2010: 3). Perubahan sosial dibedakan
menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pengamatan, apakah dari sudut
aspek, fragmen atau dimensi sistem sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem
sosial itu tidak sederhana, tidak hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai
kombinasi atau gabungan hasil dari berbagai komponen.
Pengertian dari dinamis dalam sosiologi secara umum adalah pola hidup
masyarakat yang selalu berubah dan terus berkembang. Dalam ilmu sosiologi
sendiri yang menjabarkan hubungan antar mahkluk sosial terdapat istilah yang
sering muncul yaitu dinamika sosial. Dinamika sosial ini mengkaji seluruh
perubahan yang terjadi dalam komponen mansyarakat terkait kehidupan bersosial.
Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai
akibat. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau
produk tetapi merupakan proses. Perubahan sosial merupakan keputusan bersama
yang diambil oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi
sebuah bahasan yang menarik untuk memahami perubahan sosial.
melalui:
a. Tujuan akomodasi
1. Mengurangi pertentangan
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama
4. Mengusahakan terjadinya asimilasi
b. Bentuk-bentuk akomodasi
4. Perubahan Besar
6. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang
menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
7. Perubahan Proses
f. Heterogenitas Penduduk
G. Konsep Pariwisata
a. Pengerian Pariwisata
asalnya di mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh
karena hasil usaha selama dalam perjalan wisata yang dilakukan; dan
perjalan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, perjalanan itu
dengan 3 hal yaitu tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu. Srategi jiga
berikut:
sekitar.
tradisional dan alami. Karena era kekinianlah objek wisata yang alami
Daerah ini masih banyak ditemukan didaerah luar jawa seperti daerah
Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk
pariwisata.
sebagai salah satu pemasukan bagi divisit Negara dan daerah menjadi
Hasil/Temuan
METODE PENELITIAN
budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan
laporan penelitian.
aktual.
dimulai bulan juni sampai dengan bulan agustus 2019. Penelitian dilakukan
C. Fokus Penelitian
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi
sosial (lapangan). Adapun menurut Spradley dalam Prastowo (2014:137)
domain.
iptek.
D. Informan Penelitian
dan kondisi (lokasi atau tempat) penelitian jadi syaratnya, ia harus banyak
Jenis dan sumber data yang akan digunakan adalah data primer yang
F. Instrumen Penelitian
Afrizal (214: 134) Instrumen penelitian adalah alat-alat yang di
yaitu, peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peniliti. Karena
intstrumen). Hal ini didasari oleh adanya potensi manusia yang memiliki
penelitian. Semakin banyak data yang diperoleh maka semakin bagus pula
1. Observasi
wawancara
3. Dokumentasi
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analis data
penelitian
3. Menarik Kesimpulan/verifikasi
semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data.
Penarikan
Reduksi Data
Kesimpulan/verifik
asi
dapat menguju kebenaran informasi, baik yang berasal dari diri sendiri
situasi yang sangat relevan dengan permasalahan atau isu yang sedang
diteliti, dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
hasil ulang suatu data yang dihasilkan dari wawancara. Dengan demikian
data yang diperoleh akan menjadi data yang objektif. Arti Triangulasi
suatau yang lain diluar itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai
4. Analisis kasus negatif : yaitu kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan
hasil peneliti hingga pada saat tertentu. Disini peneliti mencari data yang
membuktikan data yang telah ditemukan oleh penliti. Misalnya data hasil
tentang interaksi manusia atau suatu keadaan perli didukung oleh fofto-
foto.
seberapa jauh data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi
J. Etika Peneletian
Oleh karena itu maka segi etika harus diperhatikan. Masalah etika yang
informed consent ini bertujuan agar sybjek mengerti maksud dan tujuan
2. Confidentiality(Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah di kumpulkan maupun masalah-
3. Anonymity(tanpa nama)
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
yang disajikan.
4. Jujur
5. Obyektivitas
6. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian, lakukan penelitian dengan cara yang
7. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil ide, alat, dan sumber daya
swot-sebagai-alat-formulasi.html
Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur). Bogor:
Apridar et al. 2011. Ekonomi Kelautan dan Pesisir. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pariwisata.
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Yogyakarta
Yogyakarta.
Grafindo Persada
Spillance,J.1987.Pariwisata Indonesia,Yogyakarta.Kanisw
BAB IV
Pembahasan pada BAB IV ini didasarakan pada seluruh data yang berhasil
dihimpun pada saat penulis melaukan penelitian dilapangan Desa Tadang Palie
Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang, Data yang dimaksud dalam hal ini
A. Asal-usul Desa
Cempa Kabupaten Pinrang. Desa Tadang Palie pada mulanya hanyalah sebuah
antara lain, Kampung Wakka dan Kampung Salipolo yang diperintahkan oleh
seorang “Matoa” dengan nama Matoa Wakka yang berada dalam wilayah Distrik
Paria.
Sekitar tahun 1960an Distrik Paria berobah Nama menjadi Desa Paria.
Dan pada tahun 1978 Desa Paria Dimakarkan menjadi 2 Desa yaitu Desa Paria
Desa Tadang Palie merupakan Desa yang kaya akan sumber daya alam
51
52
Dusun Wakka Wakka merupakan salah satu dari 2 Dusun yang ada
di Desa Tadang Palie Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang, Desa Tadang Palie
wisata laut bahari ini, dari ibu kota Kabupaten jarak tempuh sekitar 25 Km atau
kurang lebih lama tempuh satu jam perjalanan, atau sekitar 15 Km dari ibu kota
berbatasan dengan :
Desa yang berada di sebelah barat kota Pinrang ini memiliki banyak
C. Kondisi Demografi
jiwa sampai akhir oktober 2019, yang tersebar di Dua Dusun, yaitu :
1. Kependudukan
2. Kesejahteraan Sosial
3. Pendidikan
dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi
memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia
berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh
sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam
berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal
rendahnya mutu pendidikan adalah tingkat pendidikan yang rendah dapat dilihat
1. Perguruan Tinggi 75
JUMLAH 3.118
Sumber : Dinas Sosial Kebudayaan dan Pariwisata Pinrang
4. Pemerintahan
2. SekertarisDesa
3. Kepalaurusan pemerintahan
4. Kepalaurusan pembangunan
5. Kepalaurusan Umum
1. Ketua BPD
2. WakilKetua
3. Sekertaris
5. Sosial
Sumber daya alam yang ada di Desa Tadang Palie Kecamatan Cempa
a. Pertanian
membudidayakan pisang.
b. Perkebunan
c. Peternakan
d. Perikanan
57
Pinrang memelihara jenis dan produksi budidaya ikan dan air tawar yang
e. Wisata
dikembangkan yaitu Wisata Bahari yang ada di Gusun Pare dan Gusun
Pinrang.
a. Prasarana peribadahan
1 Masjid 3
2 Gedung TPA 2
Sumber : Dinas Sosial Kebudayaan dan Pariwisata Pinrang
58
b. Prasarana Kesehatan
c. Prasarana Pendidikan
1 Kantor Desa 1
2 SD 3
3 Gedung TK 1 Atap 1
4 Gedung SMP/MTS 1
Sumber : Dinas Sosial Kebudayaan dan Pariwisata Pinrang
59
d. Prasarana Ekonomi
1 Pasar Desa 1
2 Pabrik Padi 3
1 Petani 796
2 Peternak 26
3 Pedagang 20
4 Tukang Kayu 15
5 Tukang Batu 7
6 Penjahit 10
7 PNS 21
8 Pensiunan 5
9 Perangkat Desa 7
10 75
Nelayan
981
Jumlah
Sumber : Dinas Sosial Kebudayaan dan Pariwisata Pinrang
61
pilihan lain selain menjadi petani, selain itu disusul nelayan setelah petani
62
BAB V
A. Hasil Penelitian
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
61
62
makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa mayarakat sebagai wadah
yang berlangsung dan menjadi norma dalam masyarakat atau pola-pola perilaku
masyarakat tradisional pada umumnya dan kebiasaan masih terjaga disana seperti
kebiasaan mappano’ tallo buat nelayan dan kebiasaan bakar–bakar dupa di malam
jumat, yang dipercaya masyarakat Wakka, yaitu ika membakar dupa pada malam
jumat maka tidak akan ada makhluk halus masuk kedalam rumahnya.
“iya nak, masih dilakukan kebiasaan seperti kalau ada tetangga yang buat
acara kerumahnya ki bantu-bantu, sama kebiasaan ma’pano tallo untuk
nelayan supaya banyak ikan didapat” (Wawancara:5 -8-2019 ).
Dari wawancara informan diatas yang bekerja sebagai penjual ikan bakar
menunjukkan kalau di Dusun Wakka belum mengalami perubahan dari segi adat
hampir sama. dan dapat disimpulkan bahwa adat istiadat atau kebiasaan
masyarakat di Dusun Wakka masih terjaga dan belum berubah. Hal ini terjadi
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
hidup atau life style dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki
tertentu. Gaya hidup dalam hal ini dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik
seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sekap terhadap diri
sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang (1998: 208), Gaya hidup merupakan
kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang
kepercayaan tertentu.
manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tersebut supaya tidak
dibilang ketinggalan zaman. Hal inilah yang mendasari terbentuknya gaya hidup
baru yaitu gaya hidup modern. Dengan bertambahnya zaman dan semakin
masalah kebutuhan pokok dari pada masalah penampilan, tetapi sekarang berbeda
keadaannya, karena kini urusan penampilan dan gaya hidup mulai menjadi
mereka terkadang membuat mereka mempunyai kesan kuno dan tertinggal dari
wilayah lain. Masyarakat Sekarang yang dahulu identik dengan masyarakat yang
tradisional, lugu, dan sederhana. Kesan modern jauh dari citra mereka sebagai
berbagai perubahan Setelah adanya wisatawan dari luar daerah. Gaya hidup
mempunyai gaya hidup yang mengikuti gaya hidup para wisatawan. Wisatawan
Gaya hidup wisatawan yang sebagian anak muda yang jati dirinya adalah
Hal ini senada dengan hasil wawancara dengan Informan HL (34 Tahun)
yang mengatakan :
beda dikemukakan pula oleh informan AN yaitu tentang bagaimana gaya hidup
anak-anak di Dusun Wakka yang dlihat dari cara berpakaian dan cara
keadaannya, karena kini urusan penampilan dan gaya hidup mulai menjadi
perhatian serius.
67
urusan penampilan sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam sejarah. Urusan
penampilan atau presentasi-diri ini sudah lama menjadi perbincangan sosiolog dan
dari penampilan teatrikal yang diritualkan, yang kemudian lebih dikenal dengan
sekarang yang tinggal di Dusun Wakka yang cara berpakaiannya sudah mulai
mengikuti trend atau gaya berbusana pengunjung yang datang dari luar daerah
baik dalam sikap maupun perilakunya. Sekarang ini para penduduk Sekarang
bergaya layaknya masyarakat kota yang serba modern, bukan tradisional seperti
dahulu. Dan juga perubahan terjadi karena masuknya teknologi ke Daerah itu
B. Pembahasan
dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai
anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti
asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga,pakaian, system
sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus
oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan
dengan kebaikan bertingkah laku, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang
yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal
sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia,
perilaku sosial termasuk perilaku komunikasi manusia. Serta teknologi dan gaya
hidup yang semakin susah dipisahkan dari masyarakat seperti perbedaan gaya
hidup remaja pedesaan pada masa dahulu selalu diidentikkan dengan gaya hidup
yang dipengaruhi oleh nilai agama dan budaya setempat, misalnya saja dalam hal
berpakaian terkesan sederhana dan tidak mengikuti mode karena belum terlalu
umumnya menyukai musik atau lagu tradisional dari daerahnya, serta menyukai
norma yang kurang ideal atau norma atau norma rata-rata. Norma ideal sangat
penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide
sosial termasuk perilaku komunikasi manusia. Serta teknologi dan gaya hidup
yang semakin susah dipisahkan dari masyarakat seperti perbedaan gaya hidup
70
remaja pedesaan. Gaya hidup yang di pengaruhi oleh nilai agama dan budaya
setempat, misalnya saja dalam hal berpakaian sederhana dan tidak mengikuti
pilihan hiburan, mereka umumnya menyukai musik atau lagu trasdisional dari
Pergaulan remaja pria dan perempuan pun tidak sebebas sekarang, tidak
boleh berpegangan tangan di tempat umum, remaja pria tidak bebas berkunjung
ke rumah remaja perempuan, pergaulan remaja pria dan perempuan masih sangat
tabu. Peranan keluarga dan orang tua sangat penting dalam pembentukan
semakin memudar. Bahkan kini sulit untuk membedakan identitas remaja desa
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
yang bertujuan untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang
penduduk asli seperti yang di kemukakan oleh Malinowski. Etnografi ini bukan
masyarakat. Inti dari etnografi itu sendiri yaitu sebuah upaya dalam
memperhatikan makna suatu tindakan dari kejadian yang dialami oleh orang ingin
72
dipahami yang terekspresikan baik secara langsung maupun tidak melalui bahasa,
kata, perbuatan.
masyatrakat, namun juga menyelidiki makna dari tingkah laku itu. Antropologi
Tujuan dari aktivitas ini adalah memahami suatu pandangan dari sudut pandang
mengenai dunia yang orang telah belajar melihat, mendengar, berfikir dan
minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
hidup atau life style dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki
tertentu. Gaya hidup dalam hal ini dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik
seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sekap terhadap diri
73
sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang (1998: 208), Gaya hidup merupakan
kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang
kepercayaan tertentu.
manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tersebut supaya tidak
dibilang ketinggalan zaman. Hal inilah yang mendasari terbentuknya gaya hidup
baru yaitu gaya hidup modern. Dengan bertambahnya zaman dan semakin
masalah kebutuhan pokok dari pada masalah penampilan, tetapi sekarang berbeda
keadaannya, karena kini urusan penampilan dan gaya hidup mulai menjadi
mereka terkadang membuat mereka mempunyai kesan kuno dan tertinggal dari
wilayah lain. Masyarakat Sekarang yang dahulu identik dengan masyarakat yang
tradisional, lugu, dan sederhana. Kesan modern jauh dari citra mereka sebagai
gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual
sampai yang lebih kompeleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi
relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata dan
semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antar manusia, organisasi atau
ide baru, dan munculnya nilai-nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun
dalam aspek kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu
tenteram, damai, selaras, jauh dari perubahan yang dapat menimbulkan konflik.
Oleh karena itu, desa dianggap sebagai tempat yang cocok untuk menenangkan
pikiran atau melepaskan lelah dari kehidupan kota. Akan tetapi, sebaliknya,
adapula kesan yang menganggap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam
sebagainya. Kesan semacam ini timbul karena masyarakat kota hanya mengamati
kehidupan desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka
sebenarnya.
dahulu, yang berupa perubahan pola pikir adalah bergesernya pola pikir
tradisional pada masyarakat kearah pola pikir yang bersifat modern, dan sekarang
75
etos kerja masyarakat juga semakin tinggi dan mereka juga lebih menghargai
mengatakan :
mengutarakan bahwa :
“Deppa nangka lu runtui angka tau mallaga okkoe, yanna angka mallaga
iye mitu padanna pengunjunge, ko angka mallaga ya langsungngi ilapor
okko pa’lingkungan” (Wawancara:8-8-2019).
(belum pernah ada yang saya dapatkan berkelahi, tapi kalau ada yaa
mungkin sesamanya ji pengunjung, terus kalau ada yang berkelahi kita
melapor ke pa’lingkungan)
Dari hasil wawancara diatas informan HL (31 Tahun) dan informan AN(34
Tahun), dapat disimpulkan bahwa jika terjadi konflik disekitar kawasan pantai
atau wisata masyarakat bertindak secara cepat untuk menyelesaikan masalah itu.
Dan perkataan seorang informan TM (31 Tahun) tidak jauh bedan dengan
ada begitu langsung dilapor dulu sama pa’lingkungan Wakka, baru diami
yang kasih damai” (Wawancara: 10-8-2019)
Dari hasil wawancara diatas tentang pola pikir masyarakat sudah maju
dapat disimpulkan bahwa masyarakat sekarang di Dusun Wakka itu jika terjadi
banyak terjadi yaitu perkelahian antara pengunjung dengan pengunjung dan jika
terjadi konflik ia mencoba untuk melerainya tapi jika konflik yang terjadi serius
untuk menanganinya.
ke objek wisata ini. Area sekitar pantai Dusun Wakka yang luas dan terancam
sekitar pantai Jalur kendaraan dalam kawasan pantai Dusun Wakka juga kurang
terawat dan kurang ditata dengan baik. Tampak dari sepanjang jalan masuk
jalan, selain itu di samping kiri dan kanan jalan masih banyak terdapat tumbuhan
Tahun) mengatakan :
77
“ada, perbedaannya dulu disini alla-alla ji, jarang rumah, sekarang sudah
banyak rumah pengunjung juga bertambah jadi keuntungan bertambah
juga, kalau buat pemerintah ya kalau bisa fasilitas umum seperti jalan,
mushallah diperbaiki lagi.”(Wawancara:10-8-2019)
menambahkan bahwa :
“sekarang Wakka ini sudah beda dengan dulu, sudah banyak yang
berubah dari pembangunannya, sepert jalannya, sudah ada mushollah,
78
perubahan dari segi pembangunannya, yang dulunya tempat wisata ini dilihat dari
sepanjang jalan masuk kawasan pantai Dusun Wakka masih banyak terdapat
lubang-lubang di tengah jalan, selain itu di samping kiri dan kanan jalan masih
banyak terdapat tumbuhan rerumputan yang tidak tertata degan baik. Tetapi
sekarang di Dusun Wakka sudah menjadi objek wisata pantai yang menjadi
kawasan tersebut. Bukan hanya itu, kawasan pantai ini juga biasa di tempati
wisatawan bakar-bakar ikan karena ikan mudah didapatkan, bisa dari nelayan
bisa pula dari empang karena selain kawasan pantai banyak pula area
pertambakan yang ada di sekitar kawasan tersebut di sekitar area tersebut biasa
juga di gunakan sebagai tempat bermain, berolah-raga dan balapan. pantai Dusun
Wakka di jadikan sebagai tempat permandian dan memancing. Selain itu, tempat
ini juga biasa di jadikan sirkuit balapan cross, dan dengan bertambahnya
pembangunan seperti mushollah yang dulunya tidak ada sekarang ada, tempat
mandi pengunjung/WC, dan pondokkan buat pengunjung tempati makan ikan juga
sudah bertambah.
Pembahasan
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam
bila kita melakukan suatu perbandingan dengan melihat suatu masyarakat pada
merupakan suatu proses yang terjadi terus menerus, ini artinya bahwa masyarakat
terjadi pada suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tidaklah sama.
kebutuhan yang tidak terbatas. Kita akan dapat melihat perubahan itu setelah
Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
Pola pikir masyarakat yang sudah maju bahwa masyarakat sekarang dusun
wakkka itu jika ada terjadi konflik atau perkelahian diantara pengunjung dengan
80
melerainya, dan kasus yang banyak terjadi yaitu perkelahian antara pengunjung
dengan pengunjung dan jika terjadi konflik ia mencoba untuk melerainya tapi jika
banyak perubahan dari segi pembangunnya, yang dulunya tempat wisata ini
dilihat dari sepanjang jalan masuk kawasan pantai Dusun Wakka masih banyak
terdapat lubang-lubang di tengah jalan, selain itu disamping kiri dan kanan jalan
masih banyak terdapat rerumputan yang tidak tertata dengan baik. Tetapi sekarang
di Dusun Wakka sudah menjadi objek wisata pantai menjadi popular di mata
Bukan hanya itu, kawasan pantai ini juga biasa di tempati wisatawan bakar-bakar
ikan karena ikan mudah didapatkan, bisa dari nelayan bisa pula dari empang
karena selain kawasan pantai banyak pula area pertambakan yang ada di sekitar
raga dan balapan. Pantai Dusun Wakka di jadikan sebagai tempat permandian dan
memancing.
tidak ada sekarang ada, tempat mandi pengunjung/WC, dan pondokkan buat
bertambah.
tenteram, damai, selaras, jauh dari perubahan yang dapat menimbulkan konflik.
Oleh karena itu, desa dianggap sebagai tempat yang cocok untuk menenangkan
pikiran atau melepaskan lelah dari kehidupan kota. Akan tetapi, sebaliknya,
adapula kesan yang menganggap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam
sebagainya. Kesan semacam ini timbul karena masyarakat kota hanya mengamati
kehidupan desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka
sebenarnya.
karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar maupun tidak
terkait dengan lingkungan fisik, alam dan sosial di sebut perubahan sosial.
Perubahan sosial cepat atau lambat senantiasa terjadi dan tidak dapat dihindari
oleh siapapun.
82
Perubahan dapat berarti suatu perkembangan yang sesuai dengan tujuan atau
dapat juga tidak sesuai dengan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, orang perlu
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam
bila kita melakukan suatu perbandingan dengan melihat suatu masyarakat pada
merupakan suatu proses yang terjadi terus menerus, ini artinya bahwa masyarakat
terjadi pada suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tidaklah sama.
kebutuhan yang tidak terbatas. Kita akan dapat melihat perubahan itu setelah
Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
wewenang, interaksi sosial, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, Perubahan
sosial meliputi perubahan organisasi sosial, status, lembaga, dan sruktur sosial
dalam masyarakat.
mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti kemunduran. Dengan kata
yang fungsinya tidak serasi yang keadaanya lebih buruk dari sebelumnya. Semua
objek wisata harus mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang
1. Teori Etnografi
Yunani, ethnos, berarti masyarakat, ras atau sebuah kelompok kebudayaan, dan
dari pola-pola perilaku dan kepercayaan kelompok yang berlangsung secara terus
menerus jika hal tersebut akan didefinisikan sebagai sifat budaya daripada sebagai
bahwa setiap orang dalam kelompok sosial dan budaya mempercayai hal yang
sama, atau berperilaku dengan cara yang sama. Didalam setiap kelompok dan
segala ranah kebudayaan yang bisa kita bayangkan, variasi substansial akan
bervariasi tergantung pada etnis, identitas rasial, gender, status dan kelas sosial,
tingkat pendidikan, umur, tempat tinggal dan faktor lain yang relevan di dalam
bagaimana orang berfikir, percaya, dan berperilaku yang disituasikan dalam ruang
pemecahan masalah yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok LeCompte dan
dalam masyarakat.
BAB VI
A. Simpulan
data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka dapat
1. Adat istiadat dan kebiasaan yang begitu kuat sehingga sulit untuk
kebudayaannya.
membuat pola pikir masyarakat juga sudah maju, dilihat dari cara
74
75
bertambahnya pengunjung.
B. SARAN
Cempa Kabupaten Pinrang agar tidak terlalu mengikuti atau meniru apa
karena hal tersebut yang menjadi daya tarik. Agar masyarakat di Dusun
Dari Buku:
Arifin,Zainal ,2011, Penelitian Pendidikan Metode dan Paragdigma baru.
Bandung PT. Remaja Rosda karya
Arikunto. 1988. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta PT.
Renekan Cipta.
Azhar Arsyad, 2000, Media Pengajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Bungin, Burhan, 2003, Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Chalid, Fandeli, 1995. Analisis Masalah Dampak Lingkungan, Jogjakarta : UGM
Press,
Martono, Nanang.2012. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT Grafindo
Persada.
Pendit, Nyoman S. 1981. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:
Pradyana Paramita.
Pitana, I Gede, Putu G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Ritzer, George, 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
Spilane, James J. 1987. Pariwisata Indonesia. Jogjakarta: Kanisius.
Stompka Piotr. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Pernada.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta; Rajawali.
Strauss, Anseln dan Juliet Corbin. 2007. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soekanto, Soerjono. 2007 . Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Djondronegoro Sediono, M. P, 1999. Keping-Keping Sosiologi Pedesaan. Bogor:
Pustaka Pelajar
Sunarto Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Tim Penyusun Fkip Unismuh, 2013, Pedoman Panduan Skripsi. Makassar:
Panrita Press
Usman, Sayoto, 2010. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pustaka
Pelajar. Masyarakat: Yogyakarta Pustaka Pelajar
Yoeti, Oka A, 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa.
Dari Skripsi :
Zaldy Putra Al,Perubahan Sosial Masyarakat Lokal Akibat Perkembangan
Pariwisata kelurahan sumpang Binange Kabupaten barru Pengembangan
Potensi Objek wisata di Pulau Barang Lompo, Makassar:Unismuh
(Jurusan sosiologi fkip)
Dari Internet :
Http://Subadra ./Wordprees.com/20070826/BaliTourismwatch/PERAN
MASYARAKAT-LOKAL-DALAM-PEMBANGUNAN-PARIWISATA
Http://www.g-excess.com/id/pages/perubahan%11sosial.html Perubahan sosial
dan Perubahan Kebudayaan. (20-06-2016)
Http://syair 79.wordpress.com/2009/04/17/makalah-perubahan-sosial/Makalah
perubahan sosial. (22 -06-2016)
DAFTAR INFORMAN
1. Informan “HL”(Perempuan)
keluarga, janda 4 orang anak, pendidikan informan hanya sampai sekolah menengah atas
(SMA), informan HL lahir Di Maros dan bertempat tinggal di Dusun Wakka serta sudah
menggeluti pekerjaan sebagai penjual ikan bakar selama 7 tahun. Informan HL menggunakan
penghasilnya untuk menyekolahkan 4 orang anaknya. Ibu HL dibantu oleh anak pertamanya
Informan AN ini selain menjadi ibu rumah tangga ia juga sebagai penjual ikan bakar
di Dusun Wakka yang suaminya bekerja sebagai nelayan , ia berusia 34 tahun yang memiliki
3 orang anak, datang ke Dusun Wakka ± 9 tahun yang lalu, pendidikan terakhir yaitu
SMA, dan Alhamdulillah sudah mampu menyekolahkan anaknya hingga tingkat universitas.
Wakka serta informan MP juga berstatus sebagai Ibu kepala keluarga dengan 5 orang anak
dan pendidikan terakhir informan MP hanya sampai pada sekolah menengah pertama (SMP),
selama 9 tahun informan MP menekuni pekerjaan sebagaipenjual ikan bakar di Desa Tadang
4. Informan “NN”(Laki-Laki)
Informan NN ini berumur 23 tahun beragama islam, informan NN adalah seorang
mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pinrang, Wakka adalah tempat favorit informan
Informan ini berumur 31 tahun, ia seorang ibu rumah tangga, yang sering
menjadikan tempat wisata Dusun Wakka ini sebagai tempat arisannya bersama dengan
teman-temannya.
Informan ini bekerja sebagai pegawai negeri swasta di salah satu perkantoran di Pinrang,
buah cinta dan kasih sayang dari pasangan Nursia dan Baktiar.
Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMa Negeri
Pada tahun 2015 penulis melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi