HASIL PENELITIAN
Oleh:
Nurfitri
B 201 18 236
Proposal penelitian skripsi ini telah diperiksa oleh pembimbing utama dan
pembimbing pendamping serta disetujui oleh Koordinator Program Studi
Sosiologi untuk selanjutnya diajukan dalam seminar proposal penelitian skripsi
pada Program Studi Sosiologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Tadulako.
Nama : Nurfitri
No. Stambuk : B 201 18 236
Jurusan : Sosiologi
Konsentrasi : Pembangunan
Program Studi : Sosiologi
Palu,
Mengetahui
Koordinator Program Studi Sosiologi
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima Oleh Panitia Ujian Skripsi Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, untuk
menjadi sebagia syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
dalam :
Nama : Nurfitri
Jurusan : Sosiologi
Pada Hari/Tanggal :
Palu,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako,
Ketua Jurusan Sosiologi
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
Palu” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam proses
penyelesaian studi pada Program Studi Sosiologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Hasil penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas akhir dan syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Penulis menyadari bahwa
menyertai upaya ini. Namun atas anugerah dan petunjuk Allah SWT, serta
bimbingan, dorongan dan arahan dari berbagai pihak moril maupun materi,
terkasih yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang dan kesabaran guna
penuh rasa hormat dan kerendahan hati memberikan do’a yang tak terhingga
sebagai ungkapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Arson
Madjido dan Ibunda Almh. Wartin yang tidak ada hentinya mencurahkan cinta
dan kasih sayangnya dalam merawat, mendidik serta senantiasa memanjatkan
langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan yang sangat
berarti dalam penulisan hasil penelitian ini dan dalam proses penyelesaian studi
khususnya kepada:
2. Prof. Dr. Muhammad Khairil, S.ag., M.Si. M.H, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako atas kesempatan yang diberikan
3. Dr. Hj. Nuraisyah, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Untversitas Tadulako atas kesempatan yang diberikan kepada
4. Dr. Ikhtiar Hatta, S.Sos., M. Hum, selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako yang telah memberikan
studi.
5. Dr. Zaiful S.Sos, M.Si, selaku Koordinator Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako sekaligus pembimbing utama
yang telah banyak memberikan bantuan, arahan serta meluangkan waktu, pikiran
dan tenaga dalam membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan perhatiannya
6. Dr. Indah Ahdiah, M.Si, selaku pembimbing pendamping sekaligus Dosen Wali
yang telah memberikan motivasi, dorongan serta arahan yang tidak ada hentinya
7. Prof. Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si, selaku penguji utama yang telah berkenan
skripsi ini.
8. Dr. Sudirman K Udja, M.Si, selaku ketua penguji yang telah memberikan
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tadulako khususnya pada Program Studi Sosiologi, yang telah mendidik dan
kuliah.
11. Seluruh staf dan tata usaha di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
12. Kepada Manager Cafe 168 Kota Palu dan Informan yang telah bekerja sama
dengan penulis dan memberikan segala informasi yang penulis butuhkan selama
melakukan penelitian.
13. Kepada kakakku Muamar S,Hut dan adikku Nur Latifah terima kasih telah
14. Kepada kaka Herny Ross, S.Pd dan teman-temanku kepada Firdayanti S.Sos,
Hafiza Fisahbilila S.Sos, Nutfiah, S.Sos, Wiliam, S.Sos, Ahmad Didin, Rexy
Rivaldo, dan Kusmayadi yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama
penyusunan skripsi.
tanpa terkecuali terima kasih atas segala kebersamaannya dan waktu yang kalian
berikan kepada penulis selama ini, semoga kita sukses di jalan kita masing-
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa disebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari sisi analisis, struktur kalimat maupun cara penulisan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh
penulis sehingga menjadi masukan untuk perbaikan skripsi ini. Segala bantuan
yang diberikan oleh banyak pihak baik langsung maupun secara tidak langsung,
Palu, 2024
Penulis
NURFITRI
B 201 18 236
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 4
1.3.1 Tujuan Penelitian 4
1.3.2 Manfaat Penelitian 4
1.4. Sistematika Penulisan 5
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA 2
2.1. Peneliti Terdahulu 6
2.2. Pengertian Pekerja 11
2.3. Teori Tindakan Sosial 12
2.4 Konsep Pelayan 15
2.5 Konsep Café 17
BAB 3. METODE PENELITIAN 18
3.1. Jenis Penelitian 18
3.2. Lokasi Penelitian 18
3.3. Unit Analisis dan Informan 19
3.4. Teknik Pengumpulan Data 19
3.5. Teknik Analisis Data 20
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 22
4.1. Hasil Penelitian 22
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian 22
1. Sejaran Singkat Kota Palu 22
2. Keadaan Geografis Kota Palu 26
3. Letak Geografis Palu Timur 4
4. Letak geografis Kelurahan Besusu Tengah 4
5. Keadaan Demografis 4
6. Data Café di Kota Palu 4
7. Profil Cafe 168 Kota Palu 4
4.1.2 Profil Informan 4
4.2. Pembahasan 4
4.2.1 Latar Belakang Pekerja Perempuan (Waiters) di Cafe 168 Kota
Palu 4
4.2.2 Kegiatan Pekerja Perempuan (Waiters) di Cafe 168 Kota
Palu 4
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5
5.1. Kesimpulan 5
5.2. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6
Lampiran 8
Daftar Tabel
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
memperoleh pekerjaan. Ini dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan kerja tanpa adanya perlakuan
diskriminasi untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya
dengan memperhatikan kondisi perkembangan dunia usaha. Diskriminasi
masih sering menghiasi kehidupan dalam bidang ketenagakerjaan dengan
melihat kasus kasus yang terjadi. (Muslim, 2020)
2
terhadap perempuan menjadi dasar dalam pembagian lapangan kerja. Jika
dalam masyarakat tradisional dikenal pembagian kerja secara seksual, laki-
laki sebagai pemburu (hunter) dan perempuan sebagai pengasuh (nurture),
maka hal yang sama masih dijumpai dalam masyarakat modern. (Nasaruddin
Umar, 1999)
3
dikafe itu jam kerja berlaku dari pukul 17.00-04.00 wita, jam tersebut
merupakan waktu rentan bagi perempuan dimalam hari. observasi awal yang
dilakukan ada beberapa perempuan yang bekerja sebagai waiters di Cafe
tersebut. Hal inilah yang membuat penulis tertarik dalam mengangkat ini
menjadi sebuah penelitian yang berjudul ”Fenomena Pekerja perempuan
(Waiters) Studi Kasus di Cafe 168 Kota Palu”.
4
pekerja malam (waiters) dan penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif dan edukasi bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat kajian pustaka yang berisi pengertian Strategi Adaptasi,
Perubahan Sosial, Teori AGIL Talcot Parsons
Bab ini memuat tentang metode penelitian yang terdiri atas jenis penelitian
lokasi penelitian, unit analisis dan informasi, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
BAB V PENUTUP
Bab ini diperinci dalam beberapa sub bab yakni Kesimpulan dan Saran
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
tempat karaoke Princess Syahrini adalah sesuatu yang tidak wajar di
lakukan oleh wanita. Sedangkan masyarakat yang pro berpendapat wajar
jika wanita bekerja pada malam hari atau bekerja di tempat karaoke
selama mereka dapat menjaga diri mereka. 3. Wanita yang bekerja di
tempat karaoke memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak
negatifnya yaitu mempengaruhi status pekerja wanita, banyaknya
sindiran, penilaian buruk serta kritikan dari masyarakat terkait
pekerjaannya sebagai pekerja wanita di malam hari di tempat karaoke
Princess Syahrini. Sedangkan dampak positifnya yaitu peningkatan
kualitas hidup dari segi ekonomi serta kuatnya solidaritas dalam hal
saling tolong-menolong yang terjalin antar sesama karyawan ditempat
karaoke Princess Syahrini.
7
oleh faktor eksternal dan internal. Yang mana, faktor internal meliputi yang
harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan tanggungan keluarga
yang di bebankan sehingga mengharuskan untuk bekerja. Alasan
selanjutknya adalah untuk mengisi luang yang banyak juga di lakukan serta
tidak adanya peluang kerja yang tepat bagi mereka yang mungkin memilki
pendidikan yang tinggi. Kemudian, pada faktor eksternal di landasi dengan
tingkat umur dan tren ikut ikutan bekerja yang di jadikan alasan pendorong
bagi mereka mengapa bekerja di café. Isu keadilan yang terjadi pada
perempuan pekerja café di Banda Aceh sampai saat ini mash kerap terjadi,
sejauh ini peneliti menemukan beberapa isu ketidakadilan yang dialami oleh
sebagian dari mereka perempuan yang bekerja di café dimulai adanya
pembatasan ruang kerja bagi mereka perempuan yang bekerja, pembedaan
upa yang terjadi pada perempuan pekerja dan adanya pelecehan yang terjadi
pada sebahagian dari mereka perempuan yang bekerja dicafe. Dalam
pemaham perempuan yang bekerja di café merupakan hal yang belum biasa
dan belum banyak di jumpai di sekitarannya sehingga banyak menimbulkan
persepsi yang berbeda-beda dari kalangan masyarakat. Disini, diperjelas
dengan tanggapan masyarakat dengan dua segi yanitu segi keagamaan
masyarakat yang mengatakan bahwa tidak ada hal salah bagi perempuan
bekerja di café walaupun café yang dikenal dengan percampuran tempat
untuk laki-laki dan perempuan akan tetapi itu tidak menjadi masalah dalam
agama juga dijelaskan bahwasanya tidak ada pembatasan bagi perempuan
dan laki-laki untuk bekerja asal bekerja sesuai dengan jalur dan tidak
menyalahi aturan syariat islam. Dan kemudian, sesuai dengan segi agama
masyarakat untuk segi sosial masyarakat juga untuk perempuan yang bekerja
di café pekerjaan ini yang wajar untuk dilakukan dan hal mereka mempunyai
kualitas dan kuantitas yang bagus saat bekerja, hal tersebut sewajarnya
dilakaukan tampa menggagu dan merugikan orang lain serta dapat menjaga
diri saat bekerja. Dalam konteks yang menjadi permasalahan dalam ruang
lingkupnya perempuan bekerja di café di Banda Aceh adalah mengenai
8
pengetahuan/pendidikan yang menepatkan persfektif masyrakat dan pemilik
café memiliki perbandingan dan pengertian menurut mereka masing-masing.
9
hukum tenaga kerja (wanita), untuk mengawasi penerapan berlakunya
undang-undang yang terkait dengan ketenaga kerjaan kepada tenaga
kerja maupun perusahaan yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil
(Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah/Pusat yang
menerima surat tugas), mencakup hak dan kewajiban perusahaan maupun
tenaga kerja.
Prinsip pengawasan ada pada bidang ketenagakerjaan, layanan
publik, lakuntabilitas, efisiensi dan efektivitas, universal,
proporsionalitas, bagi tenaga pengawas ketenagakerjaan berkewajiban
dan tidak menyalahgunakan kewenangannya, memegang segala
kerahasiaan profesionalitas integritas, kemandirian dan imparsialitas, dan
berkewenanggan menyelidiki, memberi perintah kepada penyidik untuk
ditindaklanjuti dan tetap melakukan koordinasi kepada pimpinan/kepada
kantor yang bersangkutan.
4. Hasil Penelitian Titis Dwi Haryuni (2020)
Penelitian Titis Dwi Haryuni (2020), berjudul “Perempuan dan
Warung Kopi Sebuah Perspektif Fenomologi” Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif berjenis fenomenologis dimana sebagai
pengalaman subjektif atau pengalaman yang ditampilkan dalam
fenomena keseharian individu dan studi tentang kesadaran dari perspektif
pokok dari seseorang Husserl.
10
polesan make up di wajah yang tebal dan mencolok; melalui ”kode” yang
dilontarkan melalui bahasa verbal dengan nada mendesah dan gestur
tubuh yang difokuskan pada setiap lekukan tubuh pelayan perempuan.
a. Pengertian Perempuan
11
struktur biologis komposisi dan perkembangan unsur-unsur kimia tubuh.
Sedangkan Sudut pandang psikis didasarkan pada persifatan, maskulinitas
atau feminitas. Perempuan dalam konteks psikis atau gender didefinisikan
sebagai sifat yang melekat pada seseorang untuk menjadi feminim.
Sedangkan perempuan dalam pengertian fisik merupakan salah satu jenis
kelamin yang ditandai oleh alat reproduksi berupa rahim, sel telur dan
payudara sehingga perempuan dapat hamil, melahirkan dan menyusui.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa perempuan berarti
jenis kelamin yakni orang atau manusia yang memiliki rahim, mengalami
menstruasi, hamil, melahirkan, dan menyusui. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
12
melakukan sesuatu, atau penerimaan suatu situasi secara pasif. (Muhammad
Mustari 2011)
13
adalah alat mencapai tujuan. Memberi infak dan sedekah di kalangan umat
Islam, misalnya, dapat dilihat sebagai tindakan rasional nilai. Menjadi
hamba Allah yang diridhai dan meraih surga di akhirat kelak merupakan
tujuan yang berorientasi kepada nilai absolut dan nilai akhir. Pilihan
memberi infak dan sedekah sebanyak mungkin sebagai alat untuk meraih
tujuan yang berorientasi kepada nilai absolut dan nilai akhir tersebut tidak
bisa dinilai apakah lebih efisien dan efektif dibandingkan mengerjakan
shalat sunnah, misalnya. Mungkin ada baiknya dilanjutkan dengan contoh
lain. Untuk hidup Anda jelas membu- tuhkan suatu pekerjaan, apakah
Anda mencarinya membuat sendiri. Itu salah satu tujuan Anda. Namun ti-
dak semua pekerjaan mau Anda lakukan. Kenapa? Anda memiliki nilai
dan norma yang menjadi patokan atau rujukan Anda dalam melakukan
sesuatu, termasuk dalam hal pekerjaan. Oleh karena itu, Anda tidak akan
atau bekerja dalam perjudian dan prostitusi, misalnya, meskipun
pendapatan yang akan diperoleh relatif besar. Jadi, tindakan tersebut
dipandang sebagai tindakan rasional nilai. (Damsar 2017)
c. Tindakan afektif (affectual action), yaitu tindakan yang didominasi
perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang
sadar. Misalnya tindakan-tindakan yang dilakukan karena cinta, marah,
takut, gembira sering terjadi tanpa diikuti dengan pertimbangan rasional,
logis, dan ideologis. Ketika dua anak manusia berlainan jenis sedang
dilanda badai asmara, misalnya, yang menyebabkan mereka mengalami
"mabuk cinta". tidak jarang mereka melakukan suatu tindakan yang tidak
rasional dan logis, sehingga seolah-olah merasakan "tahi gigi jadi cokelat".
Contoh lain adalah misalkan Anda merasa terhina oleh perlakuan seorang
tetangga, oleh karenanya Anda marah dan tidak terima atas perlakuan
tersebut. Padahal Anda terhina karena tetangga tersebut mengkritik Anda
di hadapan orang ramai atas sikap Anda yang tidak memperhatikan (cuek)
terhadap penampilan diri, sehingga Anda terkesan kampungan. Karena
Anda marah dan tersinggung, maka apa saja yang dikerjakan oleh tetangga
tersebut Anda pandang jelek selalu, tidak pernah benar di mata Anda.
14
Tindakan ini mencerminkan tindakan afektif, tindakan didasari emosi atau
perasaan tanpa refleksi intelektual. (Damsar 2017)
d. Tindakan tradisional (traditional action), Tindakan kebiasaan atau tradisi.
Tindakan tersebut dilakukan tanpa refleksi yang sadar dan perencanaan,
apabila ditanyakan kenapa hal tersebut dilakukan, jawaban yang diberikan
adalah karena nenek moyang mereka telah melakukannya semenjak
dahulu kala. Oleh karena itu, tradisi ini harus dilanjutkan, kata pelaku
tindakan tradisional. Jika ditanyakan kepada para aktivis mahasiswa,
sebagai suatu contoh, kenapa mereka masih melakukan plonco terhadap
mahasiswa baru? Jawaban mereka adalah ini sudah jadi tradisi mahasiswa.
Alasan untuk menciptakan keakraban yang dilontarkan mahasiswa untuk
menopang alasan tradisi sering dipatahkan oleh argumentasi bahwa secara
sosiologis dan psikologis manusia cenderung untuk berteman. Oleh sebab
itu, tidak pun ada plonco, mahasiswa junior akan berusaha berteman
dengan seniornya. Lagipula kenapa harus dengan pemaksaan jika
tujuannya untuk mencipakan hubungan antara senior dan junior? Jika
belum paham, berikut contoh kedua. Jika Anda ditanyakan terhadap suatu
tindakan yang Anda lakukan, sedangkan jawabannya adalah semua orang
melakukannya dan Anda juga melakukannya seperti nenek moyang Anda.
Maka tindakan tersebut dikategorikan sebagai tindakan tradisional. Karena
Anda melakukan suatu tindakan karena orang lain melakukan dan juga
Anda berulang kali melakukan, tanpa ada suatu refleksi sadar dan
perencanaan terhadap hal itu. ((Damsar 2017)
15
- Tindakan rasional instrumental: Tindakan ini paling efisien untuk
mencapai tujuan ini, dan inilah cara terbaik untuk mencapainya. (Damsar
2017)
2.4 Konsep Pelayan
Pelayan (waiters) adalah karyawan atau karyawati didalam sebuah
restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu membuat tamu-tamu merasa
mendapat sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan
dan minuman serta menyajikannya, juga membersihkan restoran dan
lingkungannya serta mempersiapkan meja makan untuk tamu. Menurut Endar
Sugiarto dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998
menjelaskan bahwa waiters ialah karyawan restoran hotel yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melayani kebutuhan makanan dan minuman
bagi para pelanggan hotel restoran secara professional. (Endar Sugiarto 1998)
Membersihkan restaurant dan lingkungannya serta mempersiapkan
meja makan (table setting) untuk tamu berikutnya. agar waiter atau waitress
bekerja sesuai dengan Standart Operational Procedure, maka waiter atau
waitress harus memiliki sifat-sifat dan perilaku yang baik. Penampilan
fisikpun juga harus diperhatikan, seperti kebersihan badan dan kerapian dalam
menyajikan makanan atau minuman yang dipesan secara maksimal. Jika
pelayanan yang diterima konsumen baik maka semakin banyak pelanggan
yang datang sehingga kesejahteraan para pegawainya ikut membaik
dikemudian hari waitress atau waiter berdasarkan tugasnya adalah menyajikan
makanan dan minuman di restaurant dan termasuk dalam penyiapan alat-alat
hidang, serta mengatur meja dan memasang taplak meja dan lain-lain
perbedaan waitress atau waiter yaitu waitress adalah sebutan bagi pelayanan
perempuan di restoran yang bekerja melayani makan dan minum tamu
restoran secara professional dan pelayanan laki–lakinya disebut waiter. (Endar
Sugiarto, 1998)
Waitress atau Waiter bertanggung jawab juga untuk memelihara
kebersihan dan ikut serta di dalam memberikan service yang terbaik kepada
tamu, men-service makanan atau minuman ke tamu, clear up makanan atau
16
minuman ke tamu, Menset up meja, menurunkan table cloth dan napkin yang
kotor ke linen juga menjaga dan memelihara kebersihan restaurant. Menurut
Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan
merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat,
sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. (Kotler, 2007)
17
minuman dan makanan. Cafe termasuk tipe restoran namun lebih
mengutamakan suasana rileks, hiburan dan kenyamanan pengunjung sehingga
menyediakann tempat duduk yang nyaman dan sedikit alunan musik. Istilah
Cafe berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya kopi, namun digunakan
sebagai nama tempat dimana orang-orang berkumpul atau sekedar bersantai dan
beraktivitas. Seiring perkembangan jaman, cafe bukan hanya menyediakan kopi,
tetapi juga minuman lain serta makanan ringan. Cafe biasanyanya tidak menyediakan
menu makanan utama namun hanya menyediakan minuman dan makanan ringan
sebagai menu hidangan dan ada juga yang menyediakan hiburan bagi para
pengunjung yang datang (Maulidi, 2017).
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Robert K YIN penelitian studi kasus adalah salah satu metode
yang digunakan dalam ilmu sosial untuk memahami fenomena sosisal yang
kompleks. Ini digunakan dalam banyak disiplin seperti psikologi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan lain-lain. (Iswandi, 2023)
18
prosesnya. Dalam Moleong (2013) juga menjelaskan mengenai data deskriptif.
Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka.
a. Unit Analisis
b. Informan
19
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Kajian pustaka
b. Penelitian lapangan
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
20
Dokumentasi digunakan pada saat wawancara dengan informan
sebagai salah satu bentuk data penguat dalam suatu penelitian.
Menurut Miles & Huberman (1992) analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai tiga alur tersebut, lebih lengkapnya
sebagai berikut:
1. Data Collection (Pengumpulan data)
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi atau gabungan ketiganya.
21
BAB IV
22
kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan
perlindungan dari Manado di tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur
Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal
tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. Setelah
peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan
jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi,
pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian
pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Berikut daftar susunan raja-raja Palu :
23
1. Swapraja Palu
2. Swapraja Dolo
3. Swapraja Kulawi
24
Sebagai latar belakang pertumbuhan Kota Palu dalam
perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari hasrat keinginan rakyat di
daerah ini dalam pencetusan pembentukan Pemerintahan wilayah kota
untuk Kota Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng
di Poso Tahun 1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-
langkah positif oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan
Pemerintah Dati II Donggala guna mempersiapkan segala sesuatu yang
ada kaitannya dengan kemungkinan Kota Palu sebagai Kota Administratif.
Usaha ini diperkuat dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Sulteng Nomor
225/Ditpem/1974 dengan membentuk Panitia Peneliti kemungkinan Kota
Palu dijadikan Kota Administratif, maka pemerintah pusat telah berkenan
menyetujui Kota Palu dijadikan Kota Administratif dengan dua kecamatan
yaitu Palu Barat dan Palu Timur.
1. Pemerintah
2. Pembina kehidupan politik, ekonomi, social budaya perkotaan
3. Pengarahan pembangunan ekonomi, social dan fisik perkotaan
25
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tanggal 12 Oktober
1994, Mendagri Yogi S Memet meresmikan Kota madya Palu dan
melantik Rully Lamadjido, SH sebagai wali kotanya. Kota Palu terletak
memanjang dari timur ke barat disebelah utara garis khatulistiwa dalam
koordinat 0,35 – 1.20 LU dan 120 – 122,90 BT. Luas wilayahnya 395,06
km2 dan terletak di Teluk Palu dengan dikelilingi pegunungan. Kota Palu
terletak pada ketinggian 0 – 2500 m dari permukaan laut dengan keadaan
topografis datar hingga pegunungan. Sedangkan dataran rendah umumnya
tersebut disekitar pantai. (sumber : http://palukota.go.id)
26
Batas-batas administrasi Kota Palu adalah sebagai berikut :
- Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke
selatan, bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat
memanjang dari utara ke selatan merupakan dataran rendah/pantai
dengan ketinggian antara 0 – 100 m di atas permukaan laut.
- Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke
arah selatan dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara
100 – 500 m di atas permukaan laut.
- Kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas
permukaan laut.
Duyu Lere
Ujuna Kabonena
Nunu Tipo
Boyaoge Buluri
Balaroa Silae
Donggala Kodi Watusampu
Kamonji Siranindi
Baru
Tatura Kawatuna
Birobuli Tanamodindi
Petobo Lolu Utara
27
Tawanjuka Lolu Selatan
Palupi Sambale Juraga
Pengawu Tamalanja
Lasoani Tondo
Poboya Besusu Tengah
Talise Besusu Timur
Besusu Barat Layana Indah
Mamboro Panau
Taipa Lambara
Kayumalue Ngapa Baiya
Kayumalue Pajeko Pantoloan
(sumber : http://palukota.go.id)
28
Tabel 41. Kondisi Fisik Kecamatan Palu Timur
29
Tabel 4.2. Penduduk Kota Palu dirinci menurut Jenis
Kelamin pada setiap kecamatan tahun 2023
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
(Jiwa)
30
Palu timur sendiri mengalami penurunan jumlah penduduk dari yang
awalnya tahun 2017 sebanyak 70,378 jiwa sekarang di tahun 2023 menjadi
44,428 jiwa. Diposisi ke enam ada Kecamatan Ulujadi dengan jumlah
penduduk 36,156 jiwa. Kemudian Kecamatan Palu utara berada di posisi
ke tujuh dengan jumlah penduduk 25,041 jiwa. Sedangkan Kecamatan
Tawaeli menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu
23,342 jiwa.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin hari
pertumbuhan penduduk di Kota palu mengalami peningkatan, selain
karena faktor kelahiran, faktor migrasi juga sangat berpengaruh.
Perkembangan kota palu yang banyak membuka peluang-peluang kerja
dan usaha, utamanya di sektor informal secara langsung menjadi salah satu
daya Tarik bagi orang-orang untuk bermigrasi ke Kota Palu. Salah satu
diantaranya adalah semakin maraknya dibuka pusat-pusat kuliner skala
kecil seperti cafe, rumah makan dan tempat jajanan.
Hadirnya pusat-pusat kuliner tersebut secara langsung membuka
peluang kerja bagi banyak orang, apalagi bagai kalangan pencari kerja usia
belia (tamatan SLTA/SMK) yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi,
banyak meminati lapangan kerja tersebut. Inilah salah satu aspek yang
menjadi pemicu tingginya pertumbuhan di Kota Palu selain aspek lainnya.
31
Mantikulore 603
Palu Utara 157
Tawaeli 4
Kota Palu 2681
Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk melakukan
penelitian di Café 168 Kota Palu yang berada di Kecamatan Palu Timur.
7. Profil Café 168
Café 168 merupakan salah satu usaha mikro kecil bidang
Kuliner yang menyediakan berbagai macam menu makanan dan
minuman dengan tempat yang nyaman dan fasilitas yang serta tempat
parkir yang aman. Cafe 168 Kota Palu terletak di Jalan Setia Budi No. 5
Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur Kota Palu, Sulawesi
Tengah. Yang berada di antara sebuah gedung, di sebelah kanan
berdampingan dengan Coffe Malino Kopi milik salah satu warga. Sebelah
kiri berdampingan rumah warga. Sebelah selatan terdapat terdapat lampu
merah Moh. Hatta yang merupakan jalan utama jalur dua jl. Moh. Hatta.
Letak Café 168 berada di tengah-tengah kota palu dan sangat strategis.
Café 168 sendiri berdiri pada tahun 2017.
Café 168 memiliki fasilitas seperti mini bar, panggung untuk
live music serta tempat makan outdor dan tempat makan yang berada di
gazebo-gazebo yang bergaya modern. Bukan hanya itu saja, café 168 juga
mempunya fasilitas lain di dalamnya seperti diskotik dan tempat karaoke.
Tetapi untuk diskotik dan karaoke berada di dalam ruangan terpisah
dengan cafenya. Hal inilah yang membuat café 168 menjadi salah satu
tempat elit dan banyak diminati oleh masyarakat yang gemar
menghabiskan waktu di malam hari. Jumlah tenaga kerja baik laki-laki
maupun wanita café 168 sebanyak 36 orang, yang terbagi atas 2 orang
sebagai manager, 9 orang pekerja wanita dan 27 orang pekerja laki-laki.
Dengan pembagian kerja yaitu maneger, kasir, reception, cs,
waiter/waitress dan satpam seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4. Jumlah Karyawan Beserta Jabatanya di Café 168
32
Jumlah Karyawan
No Jabatan
Laki-laki Perempuan
1. Manager 1 1
2. Kasir 1 2
3. Resepsionis 1 1
4. Waiters 12 3
5. Cleaning Service (CS) 4 2
6. Satpam 8 0
Sumber data: Di ambil dari wawancara dengan Adit pada tanggal 17 Desember 2023
33
biasanya dalam sehari bekerja mulai pukul 19:00-04:00 Wita, khusus
untuk resepsionis biasanya di kerjakan oleh laki-laki yang berjumlah satu
orang. Namun hal tersebut sudah tidak berlaku saat ini, biasanya antara
waiter dan reception mereka sering kali bergantian atau saling tukar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Latar Belakang Pekerja Perempuan (waiters) di Café 168 Kota
Palu
34
Dalam bekerja tempat menjadi salah satu hal yang sangat
diperhatikan, terutama bagi mereka para pekerja perempuan. Seperti yang
telah di bahas sebelumnya disini menjadikan objek cafe tempat untuk
perempuan bekerja tidaklah menjadi permasalahan yang cukup besar dan
pemilihan tempatnya juga tergantung dengan keberuntungan yang didapat.
Seperti yang di ungkap oleh Yuni yang menceritakan awal mulannya bekerja
di café 168 Kota Palu.
35
sampai siang terkadaang harus ke kampus. Akan tetapi, di café
168 Kota Palu tempat saya bekerja jam kerja mereka di malam
hari sehingga tidak menggangu kegiatan di siang hari.” (18
Desember 2023)
Jadi bagi mereka perempuan yang memilih bekerja di cafe 168
Kota Palu sebagai tempat mereka kerja, dikarenakan cafe 168 Kota Palu
memberikan peluang mereka untuk memilih. Dengan kata sederhana dapat
memilih jam kerja pada malam hari sesuai dengan jam operasional cafe
tersebut dan mendapatkan penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur
dalam pekerjaan tersebut berdasarkan jumlah hari kerja yang dengan
tanggung jawab yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak baik itu dari
pekerja itu sendiri maupun dari pihak pemilik cafe sebelum menandatangani
kontrak yang ada. Untuk pegawai di 168 Kota Palu sendiri memiliki masa
trening jika pegawai tersebut masih baru seperti yang di ungkapkan Ayu:
36
masing (faktor internal), maupun dari luar diri mereka (faktor eksternal).
Dalam kajian ini penulis akan mengkaji alasan yang melatar belakangi para
perempuan bekerja di antaranya:
37
mandiri di bidang ekonomi keluarga dilakukan hanya untuk berusaha
membiayayai kebutuhan hidupnya serta memenuhi tanggung jawab yg dia
tanggung.
“Saya bekerja untuk membantu meringankan beban orang tua
saya, dikarenakan penghasilan kerja ibu dan ayah saya yang
hanya seorang petani dan buruh serabutan terkadang sulit untuk
bertahan dengan saya yang kuliah dan adik saya yang sedang
sekolah membuat saya bertekat untuk bekerja membantu
beringankan bebannya untuk menyekolahkan saya dengan adik
saya, setidaknya saya bisa menghidupi diri sendiri dari hasil
bekerja” (18 Desember 2023)
38
Melakukan suatu kegiatan atau aktivitas secara ikut-ikutan zaman
sekarang tidaklah menjadi sesuatu yang aneh kita lihat, banyak seseorang
melakukan sesuatu dikarenakan ingin ikut seperti apa yang orang lakukan,
ingin terlihat lebih sama dan tidak ingin ketinggalan itu alasan utamanya
mengapa orang sering ikut-ikutan terlebih untuk gaya hidup. Gaya hidup
yang ditampilkan dan mengikuti karena adanya dorongan ingin terlihat sama
dan lebih dari orang lain dan yang ditampilkan antara kelas sosial satu
dengan kelas sosial yang lain, bahkan ada kecenderungan masing-masing
individu untuk mengembangkan gaya hidup yang eksklusif dan
membedakan dirinya dengan kelas yang lain. (Suryanto, 2004)
Gaya hidup lain yang tidak sama satu dengan yang lain adalah
dalam segi berpakaian maupun atribut lainnya yang bersifat lebih objektif.
Dengan secara lebih sfesifik melihat dengan finansial yang keterbatasan,
sehingga mengharuskan seseorang untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan
gaya hidupnya.
39
“Melihat dan mendengar keseruan teman saya saat bekerja dan
menghasilkan uang sendiri, saya juga meresa ingin ikut bekerja
dengan mereka dan ketika saya mengatakan saya juga ingin
bekerja dan bagusnya pada tidak lama setelah itu teman saya
menawarkan pekerjaan di tempat dia bekerja, merasa cocok
hingga saat ini saya bekerja dari pada saya hanya menganggur
dirumah karena tidak mau kuliah.” (19 Desember 2023)
Terdengar sangat sederhana alasan Ayu untuk dia memulai
memutuskan bekerja, siapa sangka dengan alasan tersebut Ayu mampu
mengubah sesuatu yang ada pada dirinya dan lebih banyak mendapatkan
pengalaman dan bahkan bisa mengubah siklus pendapatan ekonomi untuk
keluarga dan diri sendiri. Beda lagi halnya dengan Yuni dia mengatakan:
40
Begitu juga yang di ungkapkan oleh Yuni yang hanya sebagai
perempuan yang biasa tidak sedang berkuliah:
“Mendapatkan pekerjaan disini (café 168 Kota Palu)
sudah cukup untuk saya dikarenakan peluang kerja yang
lain tidak ada atau kurang pas untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari disini saya sangat merasa nyaman gajinya juga
lumayan kadang dapat 2 kali lipat gaji kalau ada acara
tertentu.” (17 Desember 2023)
1. Jam Kerja
41
Jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya
pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individu untuk
bekerja dengan harapan memperoleh penghasilan atau tidak bekerja dengan
konsekuensi mengorbankan penghasilan yang seharusnya ia dapatkan,
kesediaan tenaga kerja untuk bekerja dengan jam kerja Panjang ataupun
pendek adalah merupakan keputusan individu. (Nicholson dalam Wicaksono,
2011)
Jam kerja dalam Penelitian ini jumlah atau lamanya waktu yang
dilakukan pekerja perempuan untuk bekerja pada malam hari di café 168
Kota Palu. Merencanakan pekerjaan-pekerjaan yang akan datang merupakan
langkah-langkah memperbaiki pengurasan waktu. Apabila perencaan
pekerjaan belum dibuat dengan teliti, tidak ada yang dapat dijadikan panduan
untuk menentukan bahwa pekerjaan yang dijalankan adalah selaras dengan
sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya pengurasan kegiatan-kegiatan
yang hendak dibuat, seseorang itu dapat menghemat waktu dan kerjanya.
Perempuan yang bekerja di café 168 kota palu mulai bekerja mulai pukul
19.00 sampai dengan 04.00 pagi sehingga kegiatan para pekerja perempuan
(waiter) setelah bekerja ada bermacam-macam, ada yang setelah bekerja
istirahat ada juga yang melanjutkan aktivitas lainnya seperti kuliah atau
mengerjakan tugas akhirnya. Hal ini dibenarkan oleh Yuni yang mengatakan:
” Disini saya bekerja selama 9 jam dari malam hingga subuh, jadi
setelah bekerja saya hanya tidur dan istirahat di kos sebelum
akhirnya bekerja lagi dimalam hari.” (17 Desember 2023)
Jam kerja yang diterapkan di café 168 memang mengharuskan para
karyawannya untuk kuat begadang akan tetapi mereka tidak full satu minggu
bekerja, ada waktu dimana para karyawan diberikan untuk off bekerja, maka
tidak heran jika setelah bekerja mereka memilih untuk hanya beristirahat
seharian di kos mereka.
42
Setelah dari kampus baru saya melanjutkan istirahat saya sebelum
beraktivitas Kembali di tempat kerja tapi kalau tidak ada urusan di
kampus saya habiskan waktu seharian untuk beristirahat.” (18
Desember 2023)
43
Ungkap Ayu yang menjelaskan pekerjaanya selama dia bekerja di
cafe 168. Cinta juga menambahkan sebagai pelayan di café 168 yang
beroperasional pada malam hari:
44
“saya sangat bersyukur bekerja disini karena bisa mendapatkan
uang lebih kalau hanya bekerja di café biasa gajinya tidak
sebesar seperti bekerja disini, kalau saya ya kadang terima
sampai 1 juta uang tambahan diluar gaji pokok saya.” (18
Desember 2023)
Untuk Ayu yang memang hanya menghidupi kehidupannya sendiri
dia mengatakan:
45
mengarah ke jual diri dan juga PSK apa lagi café 168 sendiri memiliki
diskotik di dalamnya.
46
di café kami, karena pendidikan tidak menjamin bagaimana bisa
seseorang bisa berinteraksi dengan baik dan memiliki sopan santun
yang bagus untuk di perlihatkan saat bekerja.” (17 Desember 2023)
Pendapat semacam ini juga dikatakan oleh beberapa masyarakat
yang beranggapan sama pendidikan tidak menjadi suatu permasalahan jika
ingin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau tidak layak untuk bekerja
terutama bagi mereka yang bekerja di café. Dan hal inilah yang membuat
perbadingan satu sama masyarakat dengan pemilik café tentang perempuan
yang bekerja di café.
47
aktivitasnya berakhir di luar kita tidak pernah tau karena sibuk
dengan pekerjaan masing-masing.”
Hal tersebut di ungkapkan oleh seorang perempuan ibu Rini yang
bekerja dan sekaligus ibu rumah tangga yang kediamannya berdekatan
dengan café 168 Kota Palu. Pendapat serupa juga disampaikan oleh tukang
parkir di sekitaran café 168 Kota Palu yang mengamati pekerjaan mereka dari
luar yang mengatakan bahwa tidak cukup buruk bagi mereka perempuan
untuk bekerja di café, walaupun memang café 168 Kota Palu kerap
dikunjungi oleh laki-laki kebanyakan karena di dalamnya terdapat diskotik
akan tetapi itu semua tidak seperti yang dibayangkan karena mereka hanya
melakukan pekerjaan mereka tanpa berbuat yang tidak-tidak.
48
beberapa minggu pekerja yang lain datang untuk mendapatkan
pekerjaan dengan mengadakan test untuk mereka bekerja selama
seminggu dan untuk dalam waktu semingu itu saya mengamati
bahwa disini khususnya pada (wetters) dibutuhkan yang seperti ini
karena perempuan lebih terlihat ramah dan kompeten dalam
melayani tamu.” (17 Desember 2023)
Terlepas dari itu semua daya tarik suatu café adalah dengan adanya
pelayanan yang bagus suasana yang nyaman serta apa pilihan yang disajikan,
seperti yang di jelasakan oleh salah satu manager café 168 di atas faktanya
para pekerja perempuan lebih mampu membaurkan diri dengan para
pengunjung. Alasan serupa juga di katakan oleh manager café Adit:
49
Tidak hanya bertanya kepada para pengunjung laki-laki saya
penulis juga bertanya kepada pengunjung perempuan bagaimana mereka
menanggapi persepsi ini, Siti salah satu mahasiswa yang mengatakan dirinya
yang lebih sering menghabiskan waktunya di café 168 karena tugas
menjelaskan bahwa benar adanya jika memang benar jika mempekerjakan
perempuan lebih terlihat lebih rapi ramah dan cukup menarik jika dilihat
pelayanan juga diberikan lebih menarik dan pengunjung pun lebih merasa
nyaman saat berkunjung apalagi jam di café 168 memang beroperasi dari
malam hingga subuh. Dan menurut hasil yang banyak diketahui pendapat
tersebut juga yang banyak di katakan oleh pengunjung.
50
baru disebagian kehidupan bermasyarakat. Dan banyak kegiatan yang
dilakukan sebagai pengenalan dan membahas kategori dengan tujuan
mensosialisasikan konsep-konsep ketidakadilan dan sebaginya. Pembahasan
mengenai gender juga masih sering kali menimbulkan suasana kurang
nyaman, baik itu dalam forum khusus yang melibatkan keduanya (laki-laki
maupun perempuan). (Mufidah, 2010)
Bagi mereka para pekerja perempuan di café juga memiliki
konsekuensi dalam bekerja dikarenakan, café merupakan tempat yang umum
dan sering kunjungi oleh siapa saja yang mayoritas pengunjungnya adalah
laki-laki dan tidak ada pembatas lagi antara laki-laki maupun perempuan
disana semua sudah tercampur tampa ada pembatas yang ada, sehingga
karena itulah café sering di anggap sebagai tempat yang bebas serta memiliki
peluang yang besar untuk terjadinya ketidakaadilan dalam bekerja karena
mayorita pekerja di café 168 Kota Palu adalah campuran yaitu laki-laki dan
perempuan maka tidak heran jika perbedaan pemberlakuan di tempat kerja
tidak sama. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi alasan bagi mereka yang
bekerja di café 168 Kota PPalu untuk berhenti dari pekerjaan mereka.
Mempunyai tujuan yang khusus untuk bekerja tanpa memikirkan
persepsi masyarakat tentang pekerjaan itulah yang mereka katakan. Bahkan,
isu ketidakadilan gender kerap didengar jika itu berhubungan dengan pekerja
perempuan baik itu dari tempat mereka bekerja maupun dari lingkungan
mereka bekerja. Secara umum ketidakadilan gender yang terjadi di kalangan
pekerja perempuan café 168 Kota Palu yaitu pelecehan pada pekerja
perempuan.
Sepintas kata pelecehan kerap terdengar jika berhubungan dengan
perempuan dan identik dengan kekerasan pada perempuan, baik itu secara
fisik dan non-fisik. Pelecehan terhadap perempuan merupakan manifestasi
penundukan yang berbasis kelas yang menepatkan perempuan dalam posisi
yang lebih inferior dibandingkan dengan laki-laki. (Sugihastuti,2007)
Hal ini bisa terjadi di kalangan pekerja perempuan karena pada
dasarnya pelecehan terjadi karena adanya anggapan perempuan itu lemah dan
51
perempuan harus tunduk. Pelecehan seksual juga dapat sederhana kita
golongkan dalam beberapa contoh seperti pelecehan fisik yang terjadi
perlakuan yang tidak wajar pada individu, kekerasan seksual yang pada
pekerja seperti dipegang pada tubuh bagian tertentu tampa persetujuan dari
korban, serta kekerasan psikologis ucapan juga sudah termasuk dalam
katagori pelecehan seperti mengeluarkan kata-kata kotor, bentakan, hinaan
dan ancaman. (Amanda, 2020)
Untuk kasus disini penulis menemukan bahwa adanya tindakan
pelecehan yang terjadi pada pekerja perempuan di café 168 Kota Palu yaitu
Cinta yang berparas cantik dan menarik mungkin suatu hal yang menjadi
penyebab dia kerap beberapa kali menjadapatkan sikap yang tidak pantas dari
beberapa pengunjung laki-laki, bukan melakukan kekerasan secara fisik akan
tetapi kekerasan seksual yang mana Cinta mengungkapkan kekerasan seksual
terjadi saat beliau sedang melaksanakan pekerjaanya sebagai wetters
melayani pengunjung yang datang.
”Saat saya datang kemeja pengunjung yang ada di dalam
diskotik seperti biasa saya menyapa dan mengantarkan
minuman yang mereka pesan, tapi waktu saya ambil buku
menu kembali tangan saya ditahan dan dipegang oleh salah
satu pengunjung,dan waktu saya menarik tangan saya dia
tidak melepaskan alasanya di seperti itu karena waktu itu
saya tidak mau duduk menemani mereka minum-minum.”
(18 Desember 2023)
Tidak hanya sekali Cinta dalam pengalamanya yang bekerja sudah
hampir 8 bulan beliau sudah beberapa kali mendapat perlakuan yang serupa
dengan alasan yang sama ingin mengetahui informasi pribadi pengunjung
laki-laki kerap bersifat seperti itu bahkan sebagian dari mereka menawarkan
diri mengantar pulang kemudian Cinta akan diberikan uang. Saat diketahui
mendapatkan perlakuan seperti itu Cinta mengungkapkan:
52
Kasus yang sama juga pernah pada rekan kerja Cinta Yaitu Ayu,
dia mengungkapkan beberapa kali juga sering mendapatkan perlakuan serupa.
53
BAB V
Bab ini adalah suatu bab yang menjelaskan kesimpulan dari penelitian
tentang Fenomena Pekerja Perempuan (Waiters) Studi Kasus di Café 168 Kota
Palu. Penelitian ini akan mengajukan untuk beberapa saran dalam bab ini yang
berhubungan dengan analisis yang telah di teliti oleh peneliti.
4.2 Kesimpulan
54
Sebagai hasil sakhir dari penelitian dan analisis data yang telah
penulis lakukan, maka sebagian hasil akhir dari penelitian ini dikemukakan
beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:
1. Ada beberapa latar belakang yang membuat para Pekerja Perempuan
(Waiters) berja di café 168 Kota Palu :
a. Ekonomi dan Pendidikan
b. Mengikuti tren gaya hidup
c. Tidak ada peluang kerja yang tepat
2. Aktivitas para pekerja perempuan (waiters) di café 168 Kota Palu layaknya
seperti pelayan café pada umumnya. Namun terkadang para pekerja
perempuan (waiters) di café 168 Kota Palu mendapatkan beberapa
perlakuan yang kurang pantas dari para pelanggan laki-laki. Dan mereka
harus pandai menawarkan minuman beralkohol kepada pelanggan yang
ada di dalam diskotik café 168 Kota Palu.
4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberi saran untuk
pemilik café 168 Kota Palu dan para pekerja perempuan (waiters) di café 168
Kota Palu yaitu pemilik kace harus lebih memperhatikan keselamatan dan
kenyamanan dalam bekerja untuk karyawannya terutama perempuan
dikarenakan café 168 Kota Palu beroperasi pada malam sampai dini hari
dimana jam tersebut sangat rawan untuk pekerja perempuan. Dan untuk
pekerja perempuan(waiters) harus lebih memproteksi dirinya agar terhindar
dari hal-hal yang tidak di inginkan selama bekerja di cefe 168 Kota Palu.
DAFTAR PUSTAKA
55
Anggriani Dewi. (2013) Perempuan Dalam Dinamika. Beragama: Suatu
Tinjauan Antropologi Agama. Makassar: Alauddin University Press
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, (2007), Manajemen Pemasaran, PT.
Indeks, Indonesia.
56
Muslim, B. (2020). Perlindungan Hukum Pekerja Perempuan Di Malam Hari
Dalam Perspektif UU 13 Tahun 2003. Jurnal Panorama Hukum, 5(1),
26-36.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesi, Edisi 4,.
2008. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumber lain:
57
https://palukota.bps.go.id/indicator/35/124/1/jumlah-warung-kedai-makanan.html
https://dukcapil.palukota.go.id
LAMPIRAN
1. PEDOMAN WAWANCARA
Profil informan
58
Nama :
Umur :
Suku :
Agama :
Pendidikan terkahir :
Quisioner
1. Dari sekian banyak café di kota palu kenapa memilih untuk bekerja di café
168?
2. Apakah anda tinggal Bersama orang tua di palu?
3. Anda berapa bersaudara dan di dalam keluarga anda siapa saja yang sudah
bekerja?
4. Berapa jam efisien kerja di café 168 ?
5. Sudah berapa lama anda bekerja di kafe 168
6. Apakah anda nyaman bekrja di kafe 168
7. Berapa penghasilan anda perbulan selama bekerja di café 168?
8. Bagaimana pandangan lingkungan sekitar anda melihat anda bekerja di café
168?
9. Apa kegiatan anda sehari-hari sebelum berangkat kerja di café 168?
10. Selama anda bekerja sebagai waiters di café 168, apakah ada hal-hal
negative yang pernah anda alami?
11. Apakah anda pernah diminta melakukan pekerjaan lain selain menjadi
waiters di café 168?
12. Apakah anda ada niatan untuk mencari tempat kerja lain?
13. Selama anda bekerja apakah anda menabung untuk tabungan jangka Panjang
dan berapa persen?
2. Surat Izin Penelitian
59
60
3. Surat Balasan Café 168 Kota Palu
61
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Yuni Waiters di café 168 Kota Palu pada tanggal 17
Desember 2023
62
Wawancara dengan Ayu Waiters di café 168 Kota Palu pada tanggal 19 Desember
2023
63
Wawancara dengan Adit salah satu manager di café 168 Kota Palu pada tanggal
18 Desember 2023
64
Café 168 Kota Palu
65
66
67
68