Nur Fitri Skripsi Fix
Nur Fitri Skripsi Fix
SKRIPSI
Oleh:
Nur Fitri
B 201 18 236
i
ii
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
Palu” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam proses
penyelesaian studi pada Program Studi Sosiologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Hasil penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas akhir dan syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Penulis menyadari bahwa
menyertai upaya ini. Namun atas anugerah dan petunjuk Allah SWT, serta
bimbingan, dorongan dan arahan dari berbagai pihak moril maupun materi,
terkasih yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang dan kesabaran guna
penuh rasa hormat dan kerendahan hati memberikan do’a yang tak terhingga
sebagai ungkapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Arson
vi
Madjido dan Ibunda Almh. Wartin yang tidak ada hentinya mencurahkan cinta
langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuan yang sangat
berarti dalam penulisan hasil penelitian ini dan dalam proses penyelesaian studi
khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Amar ST, MT., IPU., ASEAN Eng. Rektor Universitas Tadulako
2. Prof. Dr. Muhammad Khairil, S.ag., M.Si. M.H, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako atas kesempatan yang diberikan
3. Dr. Hj. Nuraisyah, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Untversitas Tadulako atas kesempatan yang diberikan kepada
4. Dr. Ikhtiar Hatta, S.Sos., M. Hum, selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako yang telah memberikan
studi.
5. Dr. Zaiful S.Sos, M.Si, selaku Koordinator Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako sekaligus pembimbing utama
yang telah banyak memberikan bantuan, arahan serta meluangkan waktu, pikiran
vii
dan tenaga dalam membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
6. Dr. Indah Ahdiah, M.Si, selaku pembimbing pendamping sekaligus Dosen Wali
yang telah memberikan motivasi, dorongan serta arahan yang tidak ada hentinya
7. Prof. Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si, selaku penguji utama yang telah berkenan
skripsi ini.
8. Dr. Sudirman K Udja, M.Si, selaku ketua penguji yang telah memberikan
9. Dr. Andi Mascunra Amir, M.Si, selaku sekretaris penguji yang telah
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tadulako khususnya pada Program Studi Sosiologi, yang telah mendidik dan
kuliah.
11. Seluruh staf dan tata usaha di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
12. Kepada Manager Cafe 168 Kota Palu dan Informan yang telah bekerja sama
dengan penulis dan memberikan segala informasi yang penulis butuhkan selama
melakukan penelitian.
viii
13. Kepada kakakku Muamar S,Hut dan adikku Nur Latifah terima kasih telah
14. Kepada kaka Herny Ross, S.Pd dan teman-temanku kepada Firdayanti S.Sos,
Hafiza Fisahbilila S.Sos, Nutfiah, S.Sos, Wiliam, S.Sos, Ahmad Didin, Rexy
Rivaldo, dan Kusmayadi yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama
penyusunan skripsi.
tanpa terkecuali terima kasih atas segala kebersamaannya dan waktu yang kalian
berikan kepada penulis selama ini, semoga kita sukses di jalan kita masing-
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa disebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari sisi analisis, struktur kalimat maupun cara penulisan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh
penulis sehingga menjadi masukan untuk perbaikan skripsi ini. Segala bantuan
yang diberikan oleh banyak pihak baik langsung maupun secara tidak langsung,
NURFITRI
B 201 18 236
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI x
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 5
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 5
1.3.1 Tujuan Penelitian 5
1.3.2 Manfaat Penelitian 5
1.4. Sistematika Penulisan 6
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA 8
2.1. Peneliti Terdahulu 8
2.2. Pengertian Pekerja 16
2.3. Teori Tindakan Sosial 17
2.4 Konsep Pelayan 22
2.5 Konsep Café 24
BAB 3. METODE PENELITIAN 26
3.1. Jenis Penelitian 26
3.2. Lokasi Penelitian 27
3.3. Unit Analisis dan Informan 27
3.4. Teknik Pengumpulan Data 28
3.5. Teknik Analisis Data 29
x
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian 31
1. Sejaran Singkat Kota Palu 31
2. Keadaan Geografis Kota Palu 36
3. Letak Geografis Palu Timur 39
4. Letak geografis Kelurahan Besusu Tengah 40
5. Keadaan Demografis 40
6. Data Café di Kota Palu 43
7. Profil Cafe 168 Kota Palu 44
4.1.2 Profil Informan 46
4.2. Pembahasan 48
4.2.1 Latar Belakang Pekerja Perempuan (Waiters) di
Cafe 168 Kota Palu 48
4.2.2 Kegiatan Pekerja Perempuan (Waiters) di Cafe 168 Kota
Palu 60
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 75
5.1. Kesimpulan 75
5.2. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA 77
Lampiran
xi
Daftar Tabel
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keadilan merupakan suatu nilai moral yang dijunjung di Indonesia
moral keadilan juga merupakan cita-cita suatu bangsa dan negara yang mana
hak-hak antara pria dan wanita masih sering terjadi, terutama di dunia
Dunia kerja pada zaman modern saat ini, atau biasa dikenal sebagai
era globalisasi, kini tidak lagi memandang jenis kelamin baik laki-laki
dan peran penting dalam pengelolaan dan pertumbuhan ekonomi, baik yang
1
dunia publik tidak lagi menjadi pemandangan yang langkah, sebab pada
yang diperoleh antara laki-laki dan wanita sama demi terwujudnya keadilan
(Muslim, 2020)
2
perempuan berdasarkan harapan, kebiasaan, adat dan tradisi yang melekat
bebas berkiprah dalam berbagai sektor di masyarakat. Terlebih lagi pada era
globalisasi dunia kerja tidak lagi membutuhkan kekuatan fisik (otot), tetapi
yang sama, maka antara laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang
sama besar dalam dunia pekerjaan. Relasi kekuasaan dan status laki-laki
maka hal yang sama masih dijumpai dalam masyarakat modern. (Nasaruddin
Umar, 1999)
malam bahkan dini hari selalu mendapat prasangka yang negatif dari
3
tersebut adalah perempuan “nakal” atau yang lebih parahnya lagi mereka
dinilai sebagai pekerja seks komersial. Dalam teori belajar sosial, prasangka
pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari sesuai yang diterapkan oleh
tempat kerja tersebut. Pekerjaan pada waktu malam hari dilakukan dengan
dasar target dari tempat usaha tersebut. Hal ini bisa kita lihat contohnya usaha
café-café yang ada di Kota Palu. Dari sekian banyak café yang ada di kota
palu salah satunya adalah café 168 yang membuka jam operasional cafenya
yang ada di café tersebut. Tempat yang dimaksud penulis adalah para
perempuan pelayan (waiters) di Cafe 168 Kota Palu, jumlah mereka sebanyak
3 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan di kafe 168 karena dikafe itu jam
kerja berlaku dari pukul 17.00-04.00 wita, jam tersebut merupakan waktu
rentan bagi perempuan dimalam hari. observasi awal yang dilakukan ada
beberapa perempuan yang bekerja sebagai waiters di Cafe tersebut. Hal inilah
4
penelitian yang berjudul ”Fenomena Pekerja perempuan (Waiters) Studi
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan pekerja perempuan (waiters) di Cafe 168
Kota Palu?
b. Manfaat Praktis
5
pekerja malam (waiters) dan penelitian ini diharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat kajian pustaka yang berisi pengertian Strategi Adaptasi,
Bab ini memuat tentang metode penelitian yang terdiri atas jenis penelitian
lokasi penelitian, unit analisis dan informasi, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
6
BAB V PENUTUP
Bab ini diperinci dalam beberapa sub bab yakni Kesimpulan dan Saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan
dengan penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan
8
keluarga dan tetangga sekitar lingkungan rumah mereka berkurang
yang seringkali terjadi antara anggota Satuan Polisi Pamong Praja dengan
mengenai lisan maupun tulisan serta tingkah laku yang diamati dari
subjek yang sedang diteliti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
9
yang digunakan melalui metode purposive. Pengumpulan data dalam
Pamong Praja dikarenakan ingin lebih baik dan mapan secara ekonomi
10
banyak diminati masyarakat. Sub masalah dalam penelitian ini adalah:
Subjek penelitian informan terdiri dari lima orang informan inti yang
11
hubungan dengan partner kerja, karena dapat mempengaruhi output
12
perekonomian
keluarga, status sosial,
relasi sosial,
solidaritas dan
dampak negatif yaitu
pandangan negative
masyarakat tentang
perempuan bekerja,
kurangnya
komunikasi antar
anggota keluarga dan
tetangga, beban ganda
dan kesehatan.
2. WinnyWahyu Penelitian ini Hasil yang ditemukan
Hutami menggunakan dalam penelitian ini
“Fenomena metode penelitian antara lain: 1)
Satuan Polisi kualitatif yang perempuan –
Pamong Praja berupa data perempuan yang
Perempuan” deskriptif bekerja sebagai
mengenai lisan anggota Satuan Polisi
maupun tulisan Pamong Praja
serta tingkah laku dikarenakan ingin
yang diamati dari lebih baik dan mapan
subjek yang sedang secara ekonomi
diteliti. Teori yang meskipun sebelumnya
digunakan dalam tidak memiliki
penelitian ini pengetahuan cukup
adalah teori mengenai tugas dan
Fenomenologi oleh pekerjaan sebagai
Alfred Schutz dan anggota Satuan Polisi
teori Feminisme Pamong Praja
Struktural perempuan; 2) tugas
dicetuskan oleh yang dilakukan oleh
Miriam Johnson. anggota Satuan Polisi
Teknik penentuan Pamong Praja
informan yang perempuan
digunakan melalui merupakan
metode purposive. dikhususkan untuk
bersosialisasi kepada
masyarakat dengan
lembut, humanis dan
santun serta
bernegosiasi ketika
akan dilaksanakan
penertiban.; 3)
13
anggota Satuan Polisi
Pamong Praja
perempuan memilih
bertahan dengan
pekerjaannya dengan
beragam alasan yaitu
sudah nyaman dengan
pekerjaannya atau
karena baru menjadi
anggota Satuan Polisi
Pamong Praja
perempuan hingga
memiliki banyak
tanggungan hidup
serta tidak mungkin
mencari pekerjaan
baru karena usia yang
sudah tidak produktif.
14
sudah bisa terwujud
seperti sudah
memiliki penghasilan
sendiri, dan
perekonomian
keluarga semakin
membaik menjadi
salah satu faktor
perilaku sosial di
dalam masyarakat.
Ketiga, yaitu faktor
integration atau
hubungan pada bagian
tertentu seperti
menjaga hubungan
dengan partner kerja,
karena dapat
mempengaruhi output
produksi yang
dihasilkan, individu
mampu memelihara
hubungan sebaik-
baiknya dengan
lingkungan pekerjaan.
Keempat, yaitu faktor
latent atau
pemeliharaan
hubungan baik
dengan lingkungan
kerja serta
memberikan pengaruh
baik atau motivasi
baik kepada partner
kerja, lingkungan
perusahaan, serta
masyarakat terutama
perempuan yang
sudah lulus sekolah
dengan tujuan
bekerja.
15
2.2 Pengertian Pekerja
adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain. Pengertian ini tersebut memang agak umum, tetapi maknanya
lebih luas karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja,
menerima upah atau imbalan dalam bentuk apa pun. Penegasan imbalan
dalam bentuk apa pun ini perlu karena upah selama ini diberikan dengan
uang, padahal ada pula buruh atau pekerja yang menerima imbalan dalam
a. Pengertian Perempuan
Perempuan adalah pilihan kata untuk mengungkapkan salah satu
dengan kata laki-laki, selain itu kata wanita sering juga digunakan kata
penurunan nilai makna kata dimana kata yang sekarang lebih rendah dari
persoalan fisik dan psikis. Dari sudut pandang fisik di dasarkan pada
16
struktur biologis komposisi dan perkembangan unsur-unsur kimia tubuh.
kelamin yang ditandai oleh alat reproduksi berupa rahim, sel telur dan
jenis kelamin yakni orang atau manusia yang memiliki rahim, mengalami
Indonesia)
aktivitas manusia, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Pada
kelompok sosial). Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang
Max Weber sesuatu dapat berarti tindakan sosial ketika tindakan itu berisi
17
tiga unsur. Pertama, perilaku itu mempunyai makna subjektif. Kedua,
tidak semestinya terbatas pada tindakan positif yang dapat diperhatikan secara
Mustari 2011)
oleh orang, termasuk dalam tindakan orang dalam kaitannya dengan berbagai
aspek dari kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi. Weber menemukan
pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam kaitannya dengan tujuan suatu
tindakan dan alat yang dipakai untuk meraih tujuan yang ada. Misalnya
mereka tidak bisa dilepaskan dari dunia politik. Oleh sebab itu, meng-
18
Tindakan pengusaha tersebut dapat dipandang sebagai tindakan rasional
(keuntungan material yang lebih besar) dan alat yang digunakan untuk
contoh lain untuk memahami lebih dalam. Berikut ini disajikan contoh
tersebut. Jika Anda seorang pekerja, maka apa pun alasannya dipastikan
(Damsar 2017)
absolut dan nilai akhir bagi individu, yang dipertimbangkan secara sadar
adalah alat mencapai tujuan. Memberi infak dan sedekah di kalangan umat
hamba Allah yang diridhai dan meraih surga di akhirat kelak merupakan
tujuan yang berorientasi kepada nilai absolut dan nilai akhir. Pilihan
memberi infak dan sedekah sebanyak mungkin sebagai alat untuk meraih
tujuan yang berorientasi kepada nilai absolut dan nilai akhir tersebut tidak
lain. Untuk hidup Anda jelas membu- tuhkan suatu pekerjaan, apakah
Anda mencarinya membuat sendiri. Itu salah satu tujuan Anda. Namun ti-
19
dak semua pekerjaan mau Anda lakukan. Kenapa? Anda memiliki nilai
dan norma yang menjadi patokan atau rujukan Anda dalam melakukan
sesuatu, termasuk dalam hal pekerjaan. Oleh karena itu, Anda tidak akan
logis, dan ideologis. Ketika dua anak manusia berlainan jenis sedang
"mabuk cinta". tidak jarang mereka melakukan suatu tindakan yang tidak
rasional dan logis, sehingga seolah-olah merasakan "tahi gigi jadi cokelat".
Contoh lain adalah misalkan Anda merasa terhina oleh perlakuan seorang
tetangga, oleh karenanya Anda marah dan tidak terima atas perlakuan
di hadapan orang ramai atas sikap Anda yang tidak memperhatikan (cuek)
Anda marah dan tersinggung, maka apa saja yang dikerjakan oleh tetangga
tersebut Anda pandang jelek selalu, tidak pernah benar di mata Anda.
20
d. Tindakan tradisional (traditional action), Tindakan kebiasaan atau tradisi.
dahulu kala. Oleh karena itu, tradisi ini harus dilanjutkan, kata pelaku
mahasiswa baru? Jawaban mereka adalah ini sudah jadi tradisi mahasiswa.
itu, tidak pun ada plonco, mahasiswa junior akan berusaha berteman
belum paham, berikut contoh kedua. Jika Anda ditanyakan terhadap suatu
Anda melakukan suatu tindakan karena orang lain melakukan dan juga
Anda berulang kali melakukan, tanpa ada suatu refleksi sadar dan
sosial dengan cara menarik, lugas, dan tajam, berikut penjelasan dari Jones:
21
- Tindakan tradisional: Saya melakukan ini karena saya selalu
melakukannya
- Tindakan rasional nilai: Yang saya tahu saya hanya melakukan ini
mencapai tujuan ini, dan inilah cara terbaik untuk mencapainya. (Damsar
2017).
tugas dan tanggung jawab untuk melayani kebutuhan makanan dan minuman
bagi para pelanggan hotel restoran secara professional. (Endar Sugiarto 1998)
meja makan (table setting) untuk tamu berikutnya. agar waiter atau waitress
fisikpun juga harus diperhatikan, seperti kebersihan badan dan kerapian dalam
22
pelayanan yang diterima konsumen baik maka semakin banyak pelanggan
hidang, serta mengatur meja dan memasang taplak meja dan lain-lain
perbedaan waitress atau waiter yaitu waitress adalah sebutan bagi pelayanan
Sugiarto, 1998)
kebersihan dan ikut serta di dalam memberikan service yang terbaik kepada
minuman ke tamu, Menset up meja, menurunkan table cloth dan napkin yang
Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan
Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat,
23
2.5 Konsep Cafe
kedai maupun café yang lebih menawarkan berbagai macam sajian bukan
hanya dari kopi yang membuat konsumen tertarik untuk berada di tempat
tersebut, ditambah dengan pelayanan serta fasilitas yang dimiliki café. Hal ini
terbesar. Kedai kopi yang besar ini memiliki konteks yang berbeda dengan
warung kopi biasa yang biasanya terletak di sisi jalan, dengan bangunan yang
ala kadarnya. Cafe lebih memiliki bangunan yang mewah, ditata dengan
interior yang terkonsep modern dan memiliki variasi olahan kopi beserta
dengan makanan yang harganya berlipat dari warung kopi. Baik Cafe maupun
warung kopi, adalah ruang publik yang selalu lekat dengan budaya nongkrong.
Selain itu, kedua tempat ini relevan dengan gaya tradisional terkait kebiasaan
dalam meminum kopi sebagai sebuah komoditas yang ingin dilestarikan oleh
menyediakann tempat duduk yang nyaman dan sedikit alunan musik. Istilah
24
Cafe berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah artinya kopi, namun digunakan
sebagai nama tempat dimana orang-orang berkumpul atau sekedar bersantai dan
tetapi juga minuman lain serta makanan ringan. Cafe biasanyanya tidak menyediakan
menu makanan utama namun hanya menyediakan minuman dan makanan ringan
sebagai menu hidangan dan ada juga yang menyediakan hiburan bagi para
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
pendekatan studi kasus. Metode tersebut menurut penulis tepat karena akan
168 Kota Palu. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif deskriptif ini juga
bertujuan untuk memahami objek yang diteliti secara mendalam dan memberikan
Menurut Robert K YIN penelitian studi kasus adalah salah satu metode
yang digunakan dalam ilmu sosial untuk memahami fenomena sosisal yang
kompleks. Ini digunakan dalam banyak disiplin seperti psikologi, sosiologi, ilmu
dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
secara utuh dan dengan cara deskriptif yaitu dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah yang salah satunya bermanfaat untuk keperluan peneliti dari segi
Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka.
26
3.2 Lokasi Penelitian
tetapkan yaitu di Cafe 168 yang terletak di Jl. Setia Budi, Besusu Tengah, Kec.
Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Karena cafe itu memberlakukan jam
kerja dari jam 19.00-04.00 WITA, jam tersebut rentan bagi perempuan. Sehingga
a. Unit Analisis
(waiters) di Cafe 168 Kota dengan demikian yang menjadi unit analisis
Sulawesi Tengah.
b. Informan
27
Selain itu juga di wawancarai masyarakat sebagai partisipasi dalam
a. Kajian pustaka
sebuah konsep atau teori yang dianggap mendukung proses penulisan dan
analisis data.
lainnya.
b. Penelitian lapangan
lokasi atau objek penelitian. Dalam hal ini peneliti melihat secara
1. Observasi
28
(waiters) situasi ini yang membuat observasi ini dilakukan untuk
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian.
menurut Sugiono (2015) yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
kepada orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis
Menurut Miles & Huberman (1992) analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan
29
penarikan kesimpulan/verifikasi. Mengenai tiga alur tersebut, lebih lengkapnya
sebagai berikut:
polanya.
4. Conclusion drawing/Verification
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Palu adalah “Kota Baru” yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt
menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste
Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat
Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal
31
peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan
32
termasuk dalam Afdeling Donggala yang kemudian dibagi lagi lebih kecil
menjadi Arder Afdeling, antara lain Order Palu dengan ibu kotanya Palu,
1. Swapraja Palu
2. Swapraja Dolo
3. Swapraja Kulawi
dari tangan penjajah Belanda kemudian Jepang pada tahun 1945 semakin
lama semakin meningkat. Dimana hasrat masyarakat untuk lebih maju dari
33
13 Tahun 1964 Tentang Terbentuknya Dati I Propinsi Sulteng dengan
Ibukota Palu.
untuk Kota Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng
di Poso Tahun 1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-
34
Berdasarkan landasan hukum tersebut maka pemerintah Kota Palu
1. Pemerintah
dari timur ke barat disebelah utara garis khatulistiwa dalam koordinat 0,35
– 1.20 LU dan 120 – 122,90 BT. Luas wilayahnya 395,06 km2 dan terletak
35
ketinggian 0 – 2500 m dari permukaan laut dengan keadaan topografis
sebagai berikut:
kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu. Wilayahnya terdiri dari lima
dimensi yaitu wilayah pegunungan, lembah, sungai, teluk dan lautan. Secara
dengan ketinggian 0 – 700 meter dari permukaan laut. Luas wilayah Kota
36
Palu mencapai 395,06 kilometer persegi yang terbagi menjadi delapan
kecamatan.
yaitu:
- Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke
selatan, bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat
- Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke
arah selatan dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara
permukaan laut.
37
Adapun pembagian wilayah menjadi empat, yaitu:
• Duyu • Lere
• Ujuna • Kabonena
• Nunu • Tipo
• Boyaoge • Buluri
• Balaroa • Silae
• Kamonji • Siranindi
• Baru
• Tatura • Tawanjuka
• Birobuli • Palupi
• Petobo • Pengawu
• Lasoani • Tondo
38
4. Kecamatan Palu Utara mencakup 8 Kelurahan
• Mamboro • Panau
• Taipa • Lambara
(sumber : http://palukota.go.id)
posisi antara 0°44’50” dan 0°49’50” Lintang Selatan serta 119°50’00” dan
diapit oleh batas darat antara dua kecamatan, separuh dibatasi oleh satu
3 Iklim
39
a. Curah Hujan 8,8 mm – 87,1 mm
6 Kemiringan 0-8%
meter, dengan luas wilayah 2,26 Km². Dan terbagi atas 14 Rukun
5. Keadaan Demografis
Kota Palu berpenduduk sebanyak 382,017 yang terdiri atas penduduk laki-
jiwa.
40
Berikut gambaran penduduk Kota Palu tahun 2023, tersaji dalam table
berikut:
Tabel 4.2. Penduduk Kota Palu pada setiap kecamatan tahun 2023
Jumlah Penduduk
No Kecamatan
(Jiwa)
5. Ulujadi 36,156
6. Tatanga 53,463
7. Tawaeli 23,342
8. Mantikulore 80,343
Jumlah 382,017
Sumber: dukcapil.palukota.go.id
41
(Dosen) serta pegawai yang juga ribuan jumlahnya. Tentu mahasiswa,
Kecamatan Tatanga yang menacapai 53,463 jiwa dari total penduduk Kota
awalnya tahun 2017 sebanyak 70,378 jiwa sekarang di tahun 2023 menjadi
23,342 jiwa.
sektor informal secara langsung menjadi salah satu daya Tarik bagi orang-
42
orang untuk bermigrasi ke Kota Palu. Salah satu diantaranya adalah
peluang kerja bagi banyak orang, apalagi bagai kalangan pencari kerja usia
banyak meminati lapangan kerja tersebut. Inilah salah satu aspek yang
Menurut data yang diperoleh dari BPS Kota Palu 2022 untuk
Tatanga 244
Ulujadi 150
Mantikulore 603
Tawaeli 4
43
Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk melakukan penelitian
Café 168 merupakan salah satu usaha mikro kecil bidang Kuliner
dengan tempat yang nyaman dan fasilitas yang serta tempat parkir
yang aman. Cafe 168 Kota Palu terletak di Jalan Setia Budi No. 5
berdampingan dengan Coffe Malino Kopi milik salah satu warga. Sebelah
merah Moh. Hatta yang merupakan jalan utama jalur dua jl. Moh. Hatta.
Letak Café 168 berada di tengah-tengah kota palu dan sangat strategis.
Café 168 memiliki fasilitas seperti mini bar, panggung untuk live
music serta tempat makan outdor dan tempat makan yang berada di
gazebo-gazebo yang bergaya modern. Bukan hanya itu saja, café 168 juga
dengan cafenya. Hal inilah yang membuat café 168 menjadi salah satu
maupun wanita café 168 sebanyak 36 orang, yang terbagi atas 2 orang
44
sebagai manager, 9 orang pekerja wanita dan 27 orang pekerja laki-laki.
waiter/waitress dan satpam seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini:
Jumlah Karyawan
No Jabatan
Laki-laki Perempuan
1. Manager 1 1
2. Kasir 1 2
3. Resepsionis 1 1
4. Waiters 12 3
6. Satpam 8 0
Sumber data: Di ambil dari wawancara dengan Adit pada tanggal 17 Desember 2023
masing-masing seperti:
45
3. Resepsionis: Bertugas mengantar pengunjung ke meja maupun
berbagai meja serta ruangan diskotik dan karauke mulai dari lantai
biasanya berdiri tepat di depan pintu masuk Café 168 dan memeriksa
Namun hal tersebut sudah tidak berlaku saat ini, biasanya antara waiter
46
pertama dari 2 bersaudara. Pendidikan Yuni adalah SMA yang tamat
pada tahun 2017. Yuni tinggal sendiri di palu kost sedangkan orang
adiknya yang harus di biayai, oleh karena itu Yuni memilih untuk
bekerja.
2. Cinta usia 20 Tahun beragama islam, merupakan etnis Kaili yang lahir di
universitas yang ada di Kota Palu dan sudah semester akhir, karena
faktor ekonomi dan keterbatasan biaya terpaksa cinta harus bekrja oleh
karena itu Cinta mencari kerja agar dapat membiayai dirinya sendiri dan
beragama Kristen yang merupakan etnis Mori. Orang tua Ayu tinggal di
perguruan tinggi.
47
4.2 Pembahasan
Palu
terutama bagi mereka para pekerja perempuan. Seperti yang telah di bahas
oleh Yuni yang menceritakan awal mulannya bekerja di café 168 Kota Palu.
“Alasan saya bekerja di café cukup sederhana dikarenakan pada awalnya saya
melamar pekerjaan ada di berapa tempat sekaligus. Akan tetapi, kebetulan
ada sudara saya yang bekerja di café 168 sehingga saya bisa bekerja di café
168 Kota Palu.” (wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 Desember 2023)
Dimana cafe menjadi tempat yang umum ramai dikunjungi oleh siapa pun
dan kapan pun itu. Tidak terlepas dengan alasan Yuni di atas yang bekerja di
waktu malam hari, Cinta yang merupakan salah satu mahasiswa semester
akhir yang bekerja juga mengatakan alasan dia menjadikan cafe 168 menjadi
tempat untuk dia bekerja adalah karena ketenggangan waktu yang bisa
akhir yang sedang dia jalani. Singkatnya dia bisa melakukan kewajibannya
untuk mengerjakan tugas akhirnya setengah hari dan bekerja pada malam
harinya. Jam kerja memiliki peranan yang penting bagi perempuan yang telah
48
berstatus sebagai mahasiswa untuk masuk dalam tenaga kerja maupun tidak.
Dimana adanya peran utama untuk berkuliah, ini semua akan memberikan
“Sebelum saya memutuskan untuk bekerja, saya mengatur dahulu waktu saya
yang mana saya harus membagi antara kewajiban saya yang berkuliah dengan
bekerja. Dimana, jika saya bekerja di toko pakaian semacamnya atau bahkan
di perkantoran pula mereka juga membutuhkan pekerja yang bekerja
sepanjang hari tetapi saya tidak bisa, karena saya pagi sampai siang
terkadaang harus ke kampus. Akan tetapi, di café 168 Kota Palu tempat saya
bekerja jam kerja mereka di malam hari sehingga tidak menggangu kegiatan
di siang hari.” (wawancara bersama Cinta pada tanggal 18 Desember 2023)
Jadi bagi mereka perempuan yang memilih bekerja di cafe 168 Kota
Palu sebagai tempat mereka kerja, dikarenakan cafe 168 Kota Palu
memilih jam kerja pada malam hari sesuai dengan jam operasional cafe
tanggung jawab yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak baik itu dari
pekerja itu sendiri maupun dari pihak pemilik cafe sebelum menandatangani
kontrak yang ada. Untuk pegawai di 168 Kota Palu sendiri memiliki masa
trening jika pegawai tersebut masih baru seperti yang di ungkapkan Ayu:
“Saya sendiri masih merupakan karyawan trening karena saya baru 2 bulan
bekerja disini, masa magang di cafe 168 Kota Palu ini selama 3 bulan dan
setelah itu bisa menjadi karyawan tetap.” (wawancara bersama Ayu pada
tanggal 19 Desember 2023)
Tempat yang semacam inilah menjadikan alasan bagi mereka pekerja
perempuan menjadikan café 168 Kota Palu untuk mereka bekerja, karena
49
pihak cafe memberikan kebebasan serta kompensasi untuk para pekerjanya
memilih waktu untuk mereka bekerja. Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah
satu owner cafe 168 Kota Palu yang beberapa pekerjanya adalah perempuan
bekerja pada malam hari. Terkhusus bagi mereka yang perempuan dan
mahasiswa pemilik cafe 168 Kota Palu memberikan rentan waktu bekerja
dengan batas waktu dari pukul 19.00 malam hingga pukul 04.00 dini hari.
Jadi, mereka hanya perlu menyesuaikan saja waktu mereka untuk bekerja.
bekerja pasti memiliki alasan dibalik itu semua, terdapat beberapa alasan
yang mempengaruhi mereka untuk bekerja baik itu dari dalam diri mereka
eksternal). Dalam kajian ini penulis akan mengkaji alasan yang melatar
50
Kecenderungan ekonomi yang rendah mengakibatkan setiap anggota
2004)
penghasilan dapat dikarenaka beberapa hal dan alasan lain, seperti adanya
ekonomi, dan ada pula yang bekerja hanya karena mengisi waktu luang
ketika mereka libur kuliah bahkan ada yang bekrja karena ikut dengan
tergolong kurang mampu. Pekerja wanita yang kurang mampu berasal dari
berbagai daerah, bahkan ada di atara mereka yang berasal dari kabupaten
lain dan memilih menetap di Kota Palu. Rata-rata mereka yang tinggal jauh
51
dari orang tuanya, mereka hanya tinggal di sebuah kos-kosan tidak jauh dari
tanggung.
dan mengurus rumah tangga serta bertanggung jawab dan bergantung pada
52
“Saya bekerja hanya untuk mengisi waktu luang saja, orang tua saya sudah
berulang kali menyuruh saya untuk kuliah tapi saya masih ingin beristirahat
dan mencari pengalaman terlebih dahulu dengan bekerja.” (wawancara
bersama Ayu pada tanggal 19 Desember 2023)
Sedangkan Yuni yang sudah 1 tahun bekerja di café 168 Kota Palu
“faktor ekonomi keluraga yang mengharuskan saya mau tidak mau harus
bekerja dari pada melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
masih ada adik-adik saya yang harus di biayai karena saya yatim, Ayah saya
sudah meninggal jadi hanya tinggal ibu saya yang membiyayai anak-
anaknya. Sehingga saya harus membantu ibu saya membiayai kehidupan
sehari-hari. (wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 Desember 2023)
Henderson mengemukakan bahwa manusia adalah mahluk sosial
yang perlu bekerja dan ingin bekerja yang berarti dapat memberikan
dampak fisik dan emosi. Sementara itu bekerja merupakan upaya untuk
yang dikemukakan oleh May Smith yang mengatakan bahwa tujuan kerja
fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup, yang berarti
bekerja.
Perempuan yang bekerja ketika malam hari dengan segala resiko dan
dilakukannya demi mengisi kwalitas hidup agar lebih baik, walaupun ada
53
b. Tingkat Pendidikan
dalam masyarakat.
yang berubah dan bergeser. Oleh karena itu, mau tidak mau paradigma dan
lebih baik.
54
gaya lama (tradisional) menganggap siswa sebagai objek yang harus
cukup singkat mengacu pada tingkat pendidikan karena sebagian besar yang
Hal tersebut yang membuat para pekerja perempuan (waiters) di Café 168
Kota Palu memilih untuk bekerja sebagai waiters di Café 168 Kota Palu.
“Saya rasa dengan hanya lulusan SMA sulit untuk bekerja di kantor-kantor
apa lagi kalau tidak punya koneksi,yang lulusan S1 saja susah cari kerja apa
lagi yang hanya lulusan SMA seperti saya.” (wawancara bersama Yuni
pada tanggal 17 Desember 2023)
Cinta yang merupakan seorang mahasiswa yang bekerja menjelaskan
bahwa:
55
Pendapat diterangkan oleh ibu Asri yang berpendapat bahwa
dengan penjelasan yang diberikan oleh ibu Selvi yang merupakan salah satu
pengelola café 168 Kota Palu. Memang secara keterangan yang dikatakan
oleh salah satu manager café 168 Kota Palu Adit mereka tidak
ingin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau tidak layak untuk
bekerja terutama bagi mereka yang bekerja di café. Dan hal inilah yang
56
c. Tren mengikuti gaya hidup
sekarang tidaklah menjadi sesuatu yang aneh kita lihat, banyak seseorang
melakukan sesuatu dikarenakan ingin ikut seperti apa yang orang lakukan,
ingin terlihat lebih sama dan tidak ingin ketinggalan itu alasan utamanya
mengapa orang sering ikut-ikutan terlebih untuk gaya hidup. Gaya hidup
yang ditampilkan dan mengikuti karena adanya dorongan ingin terlihat sama
dan lebih dari orang lain dan yang ditampilkan antara kelas sosial satu
Gaya hidup lain yang tidak sama satu dengan yang lain adalah dalam
segi berpakaian maupun atribut lainnya yang bersifat lebih objektif. Dengan
hidupnya.
“Karena saya tipe orang yang suka dengan (fashion), sementara Orang tua
saya memberikan uang saku untuk saya terbatas, tapi untuk saya pribadi
uang segitu tidak cukup untuk memenuhi kebutuah sehari-hari saja, dan
untuk memenuhi kebutuhan saya yang seperti itu saya harus mencari uang
sendiri tanpa meminta dan membebani orang tua saya, ya salah satunya
dengan cara saya bekerja disini, selain bisa menambah uang untuk
memenuhi kehidupan saya ya adalah saya sisipkan gaji saya untuk orang tua
saya walaupun hanya sedikit.” (wawancara bersama Cinta pada tanggal 18
Desember 2023)
Cinta yang mengungkapkan alasan keduanya yang tertera di atas
yang menjadikan gaya hidup yang dia jalani sebagai alasan untuk dia
57
bekerja di cafe 168 saat ini. Seperti itu juga dengan bekerja ada dari sekian
alasan yang ditanyakan mengapa bekerja dia hanya ingin ikut-ikutan dan
berkaitan dengan kebutuhan gaya hidup saja tidak terpaut seperti yang
Ayu yang merupakan salah satu pekerja yang memulai bekerja dengan
mengubah sesuatu yang ada pada dirinya dan lebih banyak mendapatkan
keluarga dan diri sendiri. Beda lagi halnya dengan Yuni dia mengatakan:
“Kalau saya tidak mengukiti tren, saya sendiri bekerja memang atas
kemauan saya sendiri dan bertujuan membantu perekonomian keluarga.”
(wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 Desember 2023)
d. Tidak ada peluang kerja yang tepat
58
membekali perempuan agar dapat bekerja, berusaha dan dapat memiliki
penghasilan.
karenakan peluang kerja yang terbatas dan hanya dapat bekerja di tempat
tertentu secara umum dapat bekerja. Cinta juga mengatakan hal tersebutlah
yang menjadikan dia sekarang hanya bisa bekerja di cefe 168 Kota Palu,
dengan pengelaman yang terbatas dan dibatasi juga dengan dia yang hanya
seorang mahasiswa.
“Mendapatkan pekerjaan disini (café 168 Kota Palu) sudah cukup untuk
saya dikarenakan peluang kerja yang lain tidak ada atau kurang pas untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari disini saya sangat merasa nyaman gajinya
juga lumayan kadang dapat 2 kali lipat gaji kalau ada acara tertentu.”
(wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 Desember 2023)
“Saya sendiri merasa lebih nyaman bekerja di café dari pada tempat kerja
yang lain misalnya di toko-toko, menurut saya bekerja di toko atau tempat
lain lebih cape karena harus bekerja dari pagi sampai sore hari dan saya
59
pribadi lebih senang beraktivitas atau bekerja pada malam hari.”
(wawancara bersama Ayu pada tanggal 19 Desember 2023)
Ungkap Ayu yang merasa lebih nyaman bekerja di malam hari dan
juga peluang untuk bekerja di café lebih besar dari pada di tempat lain
Akan tetapi, baiknya mayoritas dari kebanyakan dari cafe yang berada di
disini mereka hanya memegang dengan konsep bekerja dengan jujur, bersih
dan disiplin.
Seperti Cafe 168 Kota Palu juga memiliki pelayan (waiter) yang
merupakan seorang pelayan yang tugasnya seperti tempat cafe atau restoran
60
lainnya, yaitu melayani pelanggan dalam bentuk menghidangkan makanan
tempat tersebut.
“Kegiatan saya selama bekerja yaitu datang absen kemudian biasanya saya
makan dulu sebelum mulai bekerja, saya biasanya datang 30 menit sebelum
jam kerja jadi saya bisa makan dulu dan siap-siap sebelum bekerja.”
(wawancara bersama Ayu pada tanggal 19 Desember 2023)
tidak seperti café lain yang hanya menyediakan tempat untuk kuliner. Jadi
café 168 Kota Palu juga menerapkan berbagai persyaratan dalam menerima
menarik.
61
Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan,
mendapatkan gaji sejumlah 1,2 juta untuk yang sudah menjadi karyawan tetap
mendapatkan gaji 1,8 juta. Gaji tersebut tidak menentu seperti yang di
“Kadang 1 bulan saya mendapat 2 kali gaji jadi ya sebulan saya bisa dapat
sampai 3 juta, itu karena kadang di café 168 Kota Palu sering mengadakan
acara-acara di diskotik misalnya mendatangkan DJ terkenal jadi pengunjung
bisa mencapai 2 kali lipat.” (wawancara bersama Yuni pada tanggal 17
Desember 2023)
Hal ini yang membuat para pekerja senang bekerja di café 168 Kota
wawancara:
“saya sangat bersyukur bekerja disini karena bisa mendapatkan uang lebih
kalau hanya bekerja di café biasa gajinya tidak sebesar seperti bekerja disini,
kalau saya ya kadang terima sampai 1 juta uang tambahan diluar gaji pokok
saya.” (wawancara bersama Cinta pada tanggal 18 Desember 2023)
Untuk Ayu yang memang hanya menghidupi kehidupannya sendiri dia
mengatakan:
“Dengan hanya bekerja disini saya merasa sangat cukup, soalnya kan saya
hanya menghidupi diri saya sendiri disini paling ya cuma bayar kos, jadi ya
untuk gaji 1,2 karena masih magang tapi kadang ada tip-tip dari pengunjung
cukup lah buat kehidupan sehari-hari. Soalnya saya biasa dapat tip sampai
500 ribu kadang lebih.” (wawancara bersama Ayu pada tanggal 19 Desember
2023)
Dengan gaji yang di terangkan oleh para informan mereka rasa itu
sesuai dengan jam kerja yang diterapkan oleh café 168 Kota palu yaitu jam
19.00-04.00 WITA.
62
Jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya
pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individu untuk
kesediaan tenaga kerja untuk bekerja dengan jam kerja Panjang ataupun
2011)
Jam kerja dalam Penelitian ini jumlah atau lamanya waktu yang
dilakukan pekerja perempuan untuk bekerja pada malam hari di café 168
pekerjaan belum dibuat dengan teliti, tidak ada yang dapat dijadikan panduan
yang hendak dibuat, seseorang itu dapat menghemat waktu dan kerjanya.
Perempuan yang bekerja di café 168 kota palu mulai bekerja mulai pukul
19.00 sampai dengan 04.00 pagi sehingga kegiatan para pekerja perempuan
istirahat ada juga yang melanjutkan aktivitas lainnya seperti kuliah atau
mengerjakan tugas akhirnya. Hal ini dibenarkan oleh Yuni yang mengatakan:
” Disini saya bekerja selama 9 jam dari malam hingga subuh, jadi setelah
bekerja saya hanya tidur dan istirahat di kos sebelum akhirnya bekerja lagi
dimalam hari.” (hasil wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 Desember
2023)
63
Jam kerja yang diterapkan di café 168 memang mengharuskan para
karyawannya untuk kuat begadang akan tetapi mereka tidak full satu minggu
bekerja, ada waktu dimana para karyawan diberikan untuk off bekerja, maka
tidak heran jika setelah bekerja mereka memilih untuk hanya beristirahat
“Kalau saya setelah 9 jam bekerja biasanya saya sempatkan untuk membuka
dan mengerjakan tugas akhir saya, jika waktunya bimbingan biasanya saya
hanya tidur 3 jam kemudian kekampus. Setelah dari kampus baru saya
melanjutkan istirahat saya sebelum beraktivitas Kembali di tempat kerja tapi
kalau tidak ada urusan di kampus saya habiskan waktu seharian untuk
beristirahat.” (wawancara bersama Cinta pada tanggal 18 Desember 2023)
mengatakan:
“kalau saya kan memang lebih suka begadang jadi menurut saya bekerja 9
jam di cafe 168 Kota Palu ya biasa saja. Soalnya sudah biasa makanya saya
lebih senang kerja di malam hari tidak panas juga.” (wawancara bersama Ayu
pada tanggal 19 Desember 2023)
Tidak hanya jam kerja pelayanan dalam sebuah cafe biasanya sangat
mudah, butuh suatu keahlian untuk memberikan pelayanan yang bisa menarik
64
perhatian pelanggan. Karena aturan jam kerja yang di tetapkan oleh café 168
tengah malam merupakan perempuan tidak baik dan itu berpengaruh terhadap
kehidupannya.
pekerjaannya sudah jelas tidak baik. Apalagi bagi orang awam yang menilai
bahwa Café 168 Kota Palu merupakan tempat orang-orang untuk dugem.
sebagai pelayan cafe apalagi sebagai pelayan cafe di malam hari, akan
mendapat pandangan yang kurang bagus dari teman bahkan dari masyarakat
setempat, dan juga akan di jauh dari masyarakat. Masyarakat Kota Palu
sebagian berangapan bahwa perempuan yang bekerja di café 168 Kota Palu
pasti mengarah ke jual diri dan juga PSK apa lagi café 168 sendiri memiliki
pandangan negatif.
merupakan proses yang mana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu
memahami berbagai fenomena dan kejadian informasi dan data yang ada di
65
melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan yang mereka punya. (Inda,
2017)
dalam kehidupan menuntut seseorang untuk keluar dari zona mereka masing-
masing. Perempuan bekerja, untuk saat ini di Kota Palu sudah banyak terlihat
nuansa-nuansa yang berbeda berubah menjadi kota yang padat dan memiliki
wilayah cukup luas, kehidupan yang jarang jika masyrakat untuk berinteraksi
satu dengan yang lain. Berbeda dengan susasana yang di pedesaan yang mana
mereka masih mempunyai tingkat kebersamaan yang lebih tinggi dari pada
dengan kehidupan mereka yang di kota. Sehingga dalam berbagai hal pula
apa lagi café 168 yang memiliki diskotik dan karaoke di dalamnya adalah
perempuan yang tidak benar atau, terkadang para perempuan yang bekerja
malam hari atau yang bekerja di Cafe mendapat sindiran dari masyarakat.
“masyarakat atau tetangga kost sering kali melihat saya sebagai wanita
“Nakal”, bahkan tidak jarang di antara mereka mengatakan bahwa kami yang
bekerja di café 168 Kota Palu adalah wanita “Penghibur” dan dekat dari
kemaksiatan, padahal saya disana bekerja sebagai waiters bukan ledies.”
(wawancara bersama Yuni pada tanggal 17 desember 2023)
66
Ia pun mengatakan bahwa sejak ia bekerja di tempat hiburan malam
“Memang rata-rata orang yang tau saya kerja di café 168 Kota Palu pasti
mereka mengira saya disana bekerja sebagai ledies dan pandangan mereka
say aini perempuan nakal. Padahal kan pekerjaan disana untuk perempuan
bukan hanya itu.” (Wawancara bersama Ayu pada tanggal 19 desember 2023)
Senada dengan yang diungkapkan oleh Cinta, ia mengatakan bahwa
karaoke dan pulang larut malam adalah wanita “Nakal”. ia juga mengatakan
bahwa:
alasan mengapa mereka bekerja di Café 168 Kota Palu pada malam hari.
tidak jauh dari Café 168 Kota Palu akan tetapi dia mengaku belum pernah
pernah beberapa kali menghadiri acara ulang tahun rekan kerjanya di Café
lain seperti My Kopi O! dan See You Latte Cafe. Ketika peneliti menanyakan
wanita, ia menjawab:
67
“Memang masyarakat awam akan beranggapan negatif ketika melihat
perempuan yang bekerja di tempat café yang ada hiburan malam atau klub-
klub malam. Andai saja saya punya wewenang maka saya akan memberikan
keterampilan terhadap pekerja perempuan agar bisa memiliki usaha sendiri
tanpa harus bekerja di café seperti itu yang ada tempat hiburan malamnya.
Terkadang saya kasihan terhadap perempuan yang bekerja di tempat seperti
itu karena secara status sosial mereka dianggap rendah oleh sebagian
masyarakat. Belum lagi masalah keselamatan, perempuan yang pulang larut
malam bahkan pulang pagi sampai pukul 04:00 saya rasa sangat
membahayakan keselamatan mereka.” (wawancara bersama Marien pada
tanggal 20 Desember 2023
Arif salah satu mahasiswa di Kota Palu, berpendapat bahwa banyak
yang tidak baik, karena perempuan yang kerja di malam hari sangat dekat dari
jual diri dan lain sebagainya. Lanjutnya, rata-rata masyarakat menilai bahwa
perempuan yang hanya dibekali iman yang minim akan cepat tergoyahkan
oleh tempat ia bekerja. Sebab pada dasarnya ketika kita menyebut tempat
hiburan malam maka yang akan terlintas dalam pikiran adalah perempuan-
perempuan yang bekerja di Café 168 Kota Palu memiliki dampak negatif
68
negatif yang di dapat yaitu buruknya penilaian masyarakat terhadap dirinya,
Café 168 Kota Palu. Hal ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh
masyarakat yang tidak tahu jenis pekerjaannya pun tidak akan ragu atau segan
untuk mengatakan bahwa mereka adalah perempuan yang tidak baik, ketika
Sebagai perempuan yang berkerja pada malam hari tidak jarang para
café 168 Kota Palu memiliki diskotik yang notabennya banyak sekali orang
69
Untuk memutuskan bekerja seseorang harus mampu memikirkan apa
pun yang terjadi kedepannya karena secara umum setiap pekerjaan memiliki
aturan serta konsekuensinya. Begitu pula bagi mereka yang menjadi pekerja
dalam suatu pekerjaan mereka meliki hak dan perlindungan dari tempat
mereka bekerja.
juga masih sering kali menimbulkan suasana kurang nyaman, baik itu dalam
(Mufidah, 2010)
dan sering kunjungi oleh siapa saja yang mayoritas pengunjungnya adalah
laki-laki dan tidak ada pembatas lagi antara laki-laki maupun perempuan
disana semua sudah tercampur tampa ada pembatas yang ada, sehingga
70
karena itulah café sering di anggap sebagai tempat yang bebas serta memiliki
mayorita pekerja di café 168 Kota Palu adalah campuran yaitu laki-laki dan
tidak sama. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi alasan bagi mereka yang
bekerja di café 168 Kota Palu untuk berhenti dari pekerjaan mereka.
isu ketidakadilan gender kerap didengar jika itu berhubungan dengan pekerja
perempuan baik itu dari tempat mereka bekerja maupun dari lingkungan
pekerja perempuan café 168 Kota Palu yaitu pelecehan pada pekerja
perempuan.
perempuan dan identik dengan kekerasan pada perempuan, baik itu secara
dasarnya pelecehan terjadi karena adanya anggapan perempuan itu lemah dan
perlakuan yang tidak wajar pada individu, kekerasan seksual yang pada
71
pekerja seperti dipegang pada tubuh bagian tertentu tampa persetujuan dari
pelecehan yang terjadi pada pekerja perempuan di café 168 Kota Palu yaitu
Cinta yang berparas cantik dan menarik mungkin suatu hal yang menjadi
penyebab dia kerap beberapa kali menjadapatkan sikap yang tidak pantas dari
”Saat saya datang kemeja pengunjung yang ada di dalam diskotik seperti
biasa saya menyapa dan mengantarkan minuman yang mereka pesan, tapi
waktu saya ambil buku menu kembali tangan saya ditahan dan dipegang oleh
salah satu pengunjung, dan waktu saya menarik tangan saya dia tidak
melepaskan alasanya dia seperti itu karena waktu itu saya tidak mau duduk
menemani mereka minum-minum.” (wawancara bersama Cinta pada tanggal
18 Desember 2023)
Tidak hanya sekali Cinta dalam pengalamanya yang bekerja sudah
hampir 8 bulan beliau sudah beberapa kali mendapat perlakuan yang serupa
laki-laki kerap bersifat seperti itu bahkan sebagian dari mereka menawarkan
diri mengantar pulang kemudian Cinta akan diberikan uang. Saat diketahui
“jujur saya awalnya trauma dan merasa takut dan tidak nyaman tetapi saya
berusaha bersikap biasa saja berusaha bekerja dengan professional dan
72
mengabaikan mereka dengan senyuman” (wawancara bersama Cinta pada
tanggal 18 Desember 2023)
Kasus yang sama juga pernah pada rekan kerja Cinta Yaitu Ayu, dia
“Kalau saya ya sering di ajak duduk ditarik apa lagi kalau pengunjung
tersebut sudah mabuk, disuruh menuangkan minuman ke gelas bahkan
ditawari minum ketika saya sedang mengantar minuman ke diskotik di dalam,
tapi hal itu saya tanggapi biasa saja selagi saya bisa menjaga diri saya.” (19
Desember 2023)
Penuturan Ayu diatas juga sama seperti yang dituturkan oleh Yuni
bekerja di tempat yang sama dengannya karena dia tidak bisa bertahan seperti
Cinta, Yuni dan Ayu yang mengganggap cuek tentang permasalahan seperti
ini. Akan tetapi tidak setiap hari mereka mengalami hal yang kurang
mengenakan, jika mereka melayani di bagian café tidak ada hal-hal negative
73
terhadap perempuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak memilki hubungan
kekerasan yang berasal dari orang luar tampa adanya ikatan keluarga atau
kerabat.
74
BAB V
4.2 Kesimpulan
Pendidikan, Mengikuti Tren Gaya Hidup, Tidak Ada Peluang Kerja yang
layaknya seperti pelayan café pada umumnya. Namun dengan jam kerja
yang rawan bagi perempusn yaitu jam 19-00 sampai 04.00 terkadang
beberapa pandangan negatif dan perlakuan yang kurang pantas dari para
beralkohol kepada pelanggan yang ada di dalam diskotik café 168 Kota
Palu.
4.3 Saran
pemilik café 168 Kota Palu dan para pekerja perempuan (waiters) di café 168
Kota Palu yaitu pemilik kace harus lebih memperhatikan keselamatan dan
dikarenakan café 168 Kota Palu beroperasi pada malam sampai dini hari
75
dimana jam tersebut sangat rawan untuk pekerja perempuan. Dan untuk
dari hal-hal yang tidak di inginkan selama bekerja di cefe 168 Kota Palu.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abd Rahman. (2014) Wanita Antara Idealitas dan Realitas Masyarakat Perspektif
Setia
Bekerja Pada Malam Hari Oleh Pengusaha Hiburan Malam: Studi Kasus
77
Tempat Karaoke di Kota Surabaya. Bureaucracy Journal: Indonesia
PEREMPUAN." journal.unair.ac.id
2017: 14
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, (2007), Manajemen Pemasaran, PT.
Indeks, Indonesia.
PRESS, 2010
26-36.
78
Nasaruddin Umar. (1999). Argumen Kesetaraan Gender. Jakarta: Paramadina
Wanita, http://blogspot.co.id
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesi, Edisi 4,.
48:5006-519.
79
Titis Dwi Haryuni, Anggaunita Kiranantika. “Perempuan dan Warung Kopi
Wicaksono. 2011. “Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, Dan Jam Kerja Terhadap
Diponegoro : Semarang
Sumber lain:
https://palukota.bps.go.id/indicator/35/124/1/jumlah-warung-kedai-makanan.html
https://dukcapil.palukota.go.id
80
LAMPIRAN
81
LAMPIRAN
1. PEDOMAN WAWANCARA
Profil informan
Nama :
Umur :
Suku :
Agama :
Pendidikan terkahir :
Status dalam keluarga :
Quisioner
1. Dari sekian banyak café di kota palu kenapa memilih untuk bekerja di café
168?
2. Apakah anda tinggal Bersama orang tua di palu?
3. Anda berapa bersaudara dan di dalam keluarga anda siapa saja yang sudah
bekerja?
4. Berapa jam efisien kerja di café 168 ?
5. Sudah berapa lama anda bekerja di kafe 168
6. Apakah anda nyaman bekrja di kafe 168
7. Berapa penghasilan anda perbulan selama bekerja di café 168?
8. Bagaimana pandangan lingkungan sekitar anda melihat anda bekerja di café
168?
9. Apa kegiatan anda sehari-hari sebelum berangkat kerja di café 168?
10. Selama anda bekerja sebagai waiters di café 168, apakah ada hal-hal
negative yang pernah anda alami?
11. Apakah anda pernah diminta melakukan pekerjaan lain selain menjadi
waiters di café 168?
12. Apakah anda ada niatan untuk mencari tempat kerja lain?
13. Selama anda bekerja apakah anda menabung untuk tabungan jangka Panjang
dan berapa persen?
82
2. Surat Izin Penelsitian
2. Surat Balasan Café 168 Kota Palu
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Yuni Waiters di café 168 Kota Palu pada tanggal 17
Desember 2023
Wawancara dengan Ayu Waiters di café 168 Kota Palu pada tanggal 19 Desember
2023
Wawancara dengan Adit salah satu manager di café 168 Kota Palu pada tanggal
18 Desember 2023
Café 168 Kota Palu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama : NUR FITRI
No. Stambuk : B 201 18 236
Tempat Tanggal Lahir : Mamboro 20 Januari 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. S. Palayua