SKRIPSI
Disusun Oleh :
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kasih
skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial
(Studi Pada Tibor Kupi Ulee Kareng Medan)”. Isi dari skiripsi ini Penulis
ini, namun dengan adanya perhatian, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis FISIP USU dan terutama sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah
iii
4. Seluruh Staff dan Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
5. Kedua Orangtua Penulis, Bapak Malanthon Pardosi dan Tirobin Tinur Hutasoit
yang selalu berdoa, berusaha dalam bentuk apapun, dan memberi motivasi dan
nasehat kepada Penulis agar dapat mengerjakan skripsi dengan lancar dan tepat
waktu.
7. Teman spesial Penulis, Bella Riama Adelberta Cornelia Sidabalok yang selama
Batara Malau, Shelin Panjaitan yang selalu bersedia membantu penulis dalam
9. Sahabat Penulis “The Tutung’s”, Kevin Ari Natayuda Damanik, Irsyad Permadi
Irsyad Afif, Aidil Fadli Dalimunthe, Ahmad Rusadi Ritonga, Rifqi Syauqi,
iv
10. Teman terdekat Peneliti, Afifur Rahman, Muhammad Siddiq, Zaqi Prananta,
Irvandi Chairul, Muhammad Hamdani, Ahmad Taufik, Putri Ajeng yang telah
11. Sri Karina, Hendri Muda, teman seperbimbingan Penulis yang lain serta alan
marwin, rifi akbar, ivan ade, rosmida, khalija dan teman-teman pendopo.
Terima kasih buat kerja samanya dan bantuan kepada Penulis dalam
bersama-sama
13. Kepada seluruh responden yang sudah membantu penelitian ini dan seluruh
ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
vi
3.8.1.1 Uji Validitas .................................................................... 36
3.8.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 37
3.8.2 Metode Analisis Data ................................................................ 37
3.8.2.1 Uji Asumsi Klasik........................................................... 37
3.8.2.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ................................. 38
3.9 Uji Hipotesis ....................................................................................... 39
3.10 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 39
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 4.44 Uji Normalitas Kolmogrov-Sminorv ....................................................74
Tabel 4.45 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana .............................................76
Tabel 4.46 Hasil Uji Parsial (Uji T) .......................................................................78
Tabel 4.47 Hasil Uji Koefisien Determenasi (R2)..................................................78
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis di era sekarang ini telah bekembang sangat pesat dan
mengalami perubahan yang signifikan, terlebih perkembangan usaha cafe. Hal ini
karena cafe telah digunakan sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas yang
menjadikannya sebagai gaya hidup yang populer. Perubahan gaya hidup ini lah
Saat ini bisnis/usaha cafe atau coffee shop adalah salah satu bisnis/usaha yang
sedang berkembang, ada yang menjalankan cafe dengan konsepnya sendiri, dan ada
pula yang melakukan franchise dari cafe yang memang sudah terkenal sebelumnya.
diperlukan untuk mengisi berbagai posisi kerja. Dalam hal ini, sebuah usaha harus
mampu mencari karyawan yang memang sesuai dengan kebutuhan usaha dan
pekerjaan yang akan dilakukan. Sebab kualitas sumber daya manusia yang baik
perilaku, dan efektivitas seorang karyawan. Sejak beberapa tahun belakangan, para
pakar bisnis sangat memperhatikan tentang budaya organisasi. Hal ini dapat dilihat
1
2
dalam organisasi tersebut. Budaya yang kuat dapat memberikan dorogan atau
paksaan kepada para anggota untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi. Organisasi yang dimaksud disini adalah perusahaan dan
anggota adalah karyawan. Budaya merupakan persepsi umum yang dimiliki oleh
organisasi akan mempunyai nilai, keyakinan dan perilaku yang sesuai dengan
organisasi. Budaya yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi
menjadi kuat dan tujuan orang dapat terakomodasi. Pada dasarnya manusia atau
seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan
perilaku dari masing- masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah
budaya dimana individu berada seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan
perilaku, artinya perilaku individu dalam seseorang akan diwarnai oleh budaya
dianggapa sebagai corporate culture. Tidak ada dua pribadi yang sama, tidak ada
budaya organisasi yang identik. Para ahli dan konsultan mempercayai bahwa
perbedaan budaya memiliki pengaruh yang besar pada kinerja organisasional dan
budaya organisasi. Dewasa ini semakin disadari oleh berbagai pihak bahwa dalam
setiap organisasi menjadi sangat penting. Salah satu faktor yang dapat mendukung
pemimpin harus mampu menunjukkan perilaku serta suasana kerja yang dapat
Kepemimpinan adalah suatu sifat, sikap, gaya atau perilaku yang dimiliki
pemimpin dalam usaha untuk membangun perilaku yang positif terhadap kinerja
kinerja dan kesuksesan yang hebat adalah keterampilan yang dibutuhkan seorang
untuk bertindak dan berlaku sesuai dengan arah tujuan instansi. kepemimpinan
mempunyai pengaruh penting dan langsung terhadap budaya organisasi. Hal itu
dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai yang ada pada usaha cafenya
seperti datang tepat waktu, saling bekerjasama dan terbuka dengan karyawan,
menumbuhkan sikap yang sopan yang ramah kepada pelanggan, memiliki nilai
integritas yang tinggi, rutin melalukan evaluasi dan diskusi dengan karyawan.
tindakan seperti itu akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk melakukan hal hal
positif dan produktif. Lalu mereka akan menerapkannya dalam kehidupannya dan
juga dalam pekerjaannya secara terus menerus sampe akhirnya terbangun budaya
organisasi dalam dirinya. Untuk itu diperlukan perilaku pemimpin yang dapat
yang terjadi pada cafe Tibor Kupi Ulee Kareng, Peneliti tertarik untuk melihat dan
mengalisis lebih jauh mengenai penerapan budaya organisasi pada cafe tersebut.
Saat penulis menganalisa, banyak hal dari budaya organisasi yang perlu
mendorong karyawan agar lebih produktif dan kreatif, mengubah kebiasaan yang
lama menjadi kebiasaan yang baru sesuai dengan sistem yang ada pada cafe tibor
dan banyak lagi. Dari beberapa permasalahan yang sudah Peneliti jelaskan diatas,
disimpulkan bahwa pentingnya penerapan budaya organisasi yang baik pada cafe
Tibor Kupi Ulee Kareng untuk menciptakan suatu suasana atau sistem yang
Tibor Kupi Ulee Kareng. Oleh karena itu, pemimpin harus bisa menjadi contoh dan
datang ke cafe untuk ikut memantau pekerjaan para karyawannya guna melihat
masukan kepada karyawan tentang apa yang harus dilakukan guna meningkatkan
5
produktivitas mereka, tetapi dengan pendekatan yang baik. Semua itu harus
menjadi kebiasaan yang akan membuat budaya kerja berjalan dengan baik.
Timor Leste yang dilakukan oleh Nelson Guteress, dkk (2014). Hasil penelitian
positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Putu Pradiva Putra Salain dan Made
terhadap Budaya Organisasi, Inovasi, dan Kinerja Karyawan pada Kanwil PT.
organisasi inovasi pada karyawan di Kanwil PT. Pegadaian (Persero) Denpasar, (4)
inovasi di Kanwil PT. Pegadaian (Persero) Denpasar, dan (5) budaya organisasi
Pegadaian (Persero) Denpasar. Dan yang terakhir ada penelitian dari Nurwati
terhadap Budaya Organisasi, Komitmen Kerja, Perilaku Kerja dan Kinerja Pegawai
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil dari
6
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
1. Bagi Peneliti
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan penelitian ini diharapkan dapat
organisasi
7
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Cafe Tibor Kupi
studi dan memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa yang
ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan masalah atau objek yang sama
2.1 Kepemimpinan
dan memiliki pengertian yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi pada waktu
pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi, sementara Katz dan Kahn
pengaruh sedikit demi sedikit dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap
berhubungan dengan kegiatan rutin organisasi, dan belum mengarah kepada apa
tujuan yang hendak dicapai organisasi tersebut. Baru lah muncul pendapat Rauch
dan Behling (1984) serta Jacob & Jacque (1990) dalam Yukl (2015:3), yang
1. Kepemimpinan merupakan suatu yang melekat pada diri seseorang yang berupa
8
9
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungan antar
manusia untuk mempengaruhi orang lain dan diarahkan melalui proses komunikasi
dengan tujuan agar orang lain tersebut (mungkin seseorang atau kelompok orang)
mau melakukan sesuatu dalam usaha untuk mencapai apa yang diinginkan untuk
orang yang mempengaruhi atau oleh mereka semua. Sedangkan menurut (Kartono,
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
memiliki khusus yang tepat bagi situasi khusus. Robbins (1996) dalam Heriyanti
adalah pengaruh antara pribadi yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta
diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan
dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas dan
10
pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju dengan ketentuan waktu dan
peranan para pimpinan dalam organisasi sangat sentral dalam pencapaian tujuan
wakil dan juru bicara organisasi, komunikator, mediator dan integritor. Menurut
menghadapi masalah
Indikator ini sangat berguna untuk dipelajari sampai sejauh mana sikap seorang
dari sebuah kepuasan kerja dalam penyelesaian tugasnya. Perilaku pemimpin dapat
diketahui bila bawahan atau masyarakat dapat memahami sikap seorang pemimpin
dalam bekerja.
suasana kerja menjadi lebih kondusif dengan cara memperhatikan bawahan yang
diberi motivasi bekerja. Pendekatan ini dapat menjadikan sikap pemimpin diketahui
oleh bawahan atau masyarakat dan membuat organisasi menjadi sahabat serta
kepemimpinan ini dapat diakui bagi setiap organisasi atau kelompok, karena
13
pelaksanaan tugas dan tujuan yang akan dicapai oleh kerja sama tim.
sebagai cara bertindaknya pemimpin dengan bantuan alat-alat fisik dan macam-
3. Dinamika kelompok.
4. Komunikasi.
kemampuan dalam pengambilan keputusan yang tepat sebagai langkah pada tujuan
terlihat kondusif.
1. Kepemimpinan otoriter
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara
dibuat oleh pemimpin; komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada
para bawahannya dilakukan secara ketat; prakarsa harus selalu datang dari
intruktif; lebih banyak kritik dari pada pujian; pimpinan menuntut kesetiaan
mutlak tanpa syarat; cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman; kasar
2. Kepemimpinan demokratis
nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan serta
dan bawahan; komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara
sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan dilakukan secara
3. Kepemimpinan Liberal
bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
terhadapa sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan yang dilakukan para
bawahan; prakarsa selalu datang dari bawahan; hampir tiada pengaruh dari
berbuat sesuatu
mengatur orang lain sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan
anggota biasa
Misi dan peranan organisasi hanya dapat dirumuskan atau didefinisikan dengan
kebiasaan, agama, norma dan kaidah yang menjadi keyakinannya yang merupakan
dinamakan budaya. Oleh karena budaya dikaitkan dengan mutu atau kualitas kerja,
budaya organisasi merupakan pola dari suatu asumsi dasar yang dipelajari oleh
melakukan integrasi internal yang selama ini telah terbukti efektif, sehingga dirasa
perlu untuk diajarkan pada anggota baru sebagai cara memandang, berpikir, merasa,
dan bertindak yang benar. Dari defenisi diatas dapat diketahui bahwa budaya
Menurut Kotter dan heskett (1992) dalam Tika (2014:19) budaya organisasi adalah
kelompok. Nilai nilai sebagai budaya organisasi cenderung tidak terlihat maka
sangat sulit berubah. Sedangkan norma perilaku kelompok dapat dilihat dan
tergambar pada pola tingkah laku dan gaya tingkah organisasi relatif dapat berubah.
menurut Robbins (2003) dalam wibowo (2013:37) budaya organisasi adalah sistem
nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkatan bagaimana para
19
internal.
Berdasarkan berbagai asumsi diatas, hal penting yang perlu ada dalam
definisi budaya organisasi adalah suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya
oleh seluruh orang dalam organisasi. Selain dipahami, seluruh jajaran meyakini
sistem nilai-nilai tersebut sebagai landasan gerak organisasi. Juga akan diperoleh
gambaran majemuk dari budaya organisasi. Gambaran ini menjadi dasar untuk
diharapkan berperilaku.
disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh
acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang sudah
ditetapkan.
3. Berorientasi kepada hasil. Sejauh mana manajemen fokus pada hasil, bukannya
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut
organisasi
5. Berorientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan pada tim, bukan
pada individu
adalah:
karyawan
individual
Gambar 2.1
Fungsi Budaya Organisasi (Pascale)
Budaya Organisasi
para karyawan pada budaya organisasi. Proses sosialisasi terdiri dari tiga tahap,
budaya organisasi:
1. Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Ini berarti bahwa budaya organisasi
organisasi
fungsi eksternal dan fungsi internal. Fungsi eksternal budaya organisasi adalah
internal berkaitan dengan integrasi berbagai sumber daya yang ada didalamnya
menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi, tetapi dapat pula menjadi faktor
utama kegagalan organisasi. Oleh karenanya tepat sekali bila Kotter dan Hasket
dalam Muluk (1998) membedakan budaya organisasi menjadi budaya kuat dan
demikian budaya organisasi yang kuat merupakan alat kendali perilaku manusia
yang efektif sekaligus efisien. Sementara budaya organisasi lemah tidak mampu
sebagai berikut:
a. Budaya rasional
b. Budaya ideologis
c. Budaya konsesnsus
d. Budaya hierarkis
a. Budaya organisasi
dan mengimplementasikan visi dan strategi bisnis yang cocok dengan lingkungan
binis sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pada saat
pembentukan budaya organisasi tersebut ada tujuan yang ingin dicapai yaitu
satu langkah yang dilakukan adalah menumbuhkan budaya organisasi yang kuat
pada perusahaan. Setelah budaya organisasi yang tercipta kuat maka seorang
Kinerja Pegawai Kantor Kepresidenan Timor Leste” oleh Nelson Guteress, Dkk
Karyawan pada Kanwil PT. Pegadaian (Persero) Denpasar” oleh Putu Pradiva
Putra Salain dan Made Wardana (2014). Tujuan penelitian ini adalah untuk
terhadap budaya organisasi inovasi dan kinerja karyawan. Jumlah sampel dalam
teknik analisis model structural (SEM analysis), dengan alat bantu program
SPSS (statistical package for social science) dan AMOS (analysis of moment
inovasi di Kanwil PT. Pegadaian (Persero) Denpasar, dan (5) budaya organisasi
Perilaku Kerja dan Kinerja Pegawai pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara” oleh Nurwati Husin, Dkk (2012). Tujuan dari
setiap usaha bisnis berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan
produktivitas secara efektif dan efisien di setiap elemen yang berada dalam
perusahaan tersebut, baik elemen internal maupun elemen eksternal. Hal tersebut
dilakukan agar kualitas performa dari sumberdaya yang ada tetap terjaga. Begitu
menjadi penentu terlaksananya budaya organisasi, baik itu kearah positif ataupun
dikemukan oleh Siagian (2010) ada enam, yaitu; perhatian pada kenyamanan kerja
bagi para bawahan, perhatian pada kesejahteraan bawahan, pengakuan atas status
yang telah ditetapkan oleh Peneliti untuk diteliti melalui teori yang dikemukan oleh
O’Reily dan Jehn (2018), yaitu inovasi dan pengambilan resiko, perhatian terhadap
rincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan.
Gambar 2.2.
Kerangka Konsep Penelitian
Kepemimpinan (X)
Siagian (2010)
1. Perhatian pada
kenyamanan kerja bagi para
bawahan
2. Perhatian pada Budaya Organisasi
kesejahteraan bawahan (Y)
3. Pengakuan atas status Robbins (2003)
para bawahan secara tepat 1. Inovasi dan
dan proporsional pengambilan resiko
4. Memperhitungkan faktor 2. Perhatian terhadap
kepuasan kerja para rincian
bawahan dalam 3. Orientasi hasil
menyelesaikan tugas-tugas 4. Orientasi orang
yang dipercayakan padanya. 5. Orientasi tim
6. Keagresifan
5. Memperhitungkan 7. Kemantapan
perasaan para bawahan
6. Penghargaan terhadap ide
bawahan
7. Iklim saling
mempercayai.
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih, mencari peranan, dan pengaruh, hubungan yang bersifat sebab
akibat, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel yang
dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang terdiri dari variabel
Lokasi penelitian ini dilakukan di lokasi Tibor Kupi Ulee Kareng, Jl. Setia
Budi No. 11B, Medan. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui
penyebaran kuesioner secara langsung ke Karyawan Ulee Kareng dan Gayo. Waktu
3.3.1 Populasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
dari penelitian ini adalah semua karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng yang sudah
28
29
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2008: 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner
dengan Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
kecil dan kurang dari 100 atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
3.4 Hipotesis
pada rumusan masalah. Hipotesis disebut dengan sementara oleh karena jawaban
sebenarnya belum mungkin dikemukakan pada bagian ini, sebab belum ada data
apapun yang dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
pembahasan dalam penelitian ini. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini
diukur dengan satu jenis variabel bebas yaitu Kepemimpinan serta satu jenis
Kepemimpinan (X) dalam penelitian ini adalah suatu bentuk sikap dan
tindakan yang ditunjukan oleh seorang pemimpin dalam usaha untuk mendorong
dan memotivasi para karyawannya agar melakukan tugas dan fungsinya dengan
maksimal tanpa paksaan dan mampu menciptakan suasana yang positif dalam
lingkungan kerja agar mencapai tujuan yang ingin dicapai (Stogdill: 2015, Katz dan
Budaya Organisasi (Y) dalam penelitian ini adalah suatu kondisi yang
mempunyai kriteria dan yang harus diterapkan oleh setiap anggota dalam organisasi
31
secara terus menerus sampai menjadi kebiasaan dalam dirinya, bertujuan untuk
individu maupun kelompok dalam perusahaan (Triguno: 2005, Schein: 2003, Kotter
3. Berorientasi kepada hasil. Sejauh mana manajemen fokus pada hasil, bukannya
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut
organisasi
5. Berorientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan pada tim, bukan
pada individu
6. Agresif. Sejauh mana orang-orang tersebut agresif dan kompetitif. (O’Reily dan
Jehn: 2018)
32
karyawan mengeluarkan
kemampuan terbaiknya
lebih produktif,
kompetitif, dan
mempunyai target
individu maupun
kelompok dalam
Robbins: 2013,
Mangkunegara: 2010).
3.6.1 Data
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan oleh peneliti adalah angket
(kuesioner) yang diberikan kepada karyawan cafe Tibor Kupi Ulee Kareng
Medan
2. Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah
b.Studi dokumentasi
dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang
diteliti.
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik
1. Kusioner (Angket)
2. Observasi
menjadi objek penelitian guna mendapat data awal, dimana dalam penelitian
ini, yaitu mengamati dan mencari informasi data dalam kegiatan dan pekerjaan
tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui buku, karya
likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok
Ada lima tipe alternatif jawaban yang diberikan peneliti serta skor terhadap
ini adalah kelima alternatif jawaban tersebut beserta pemberian skornya yaitu:
36
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Peneliti (2019)
dapat dijadikan tolak ukur dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan yang perlu
Menurut Juliandi (2014:79) uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh
mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel
32 responden. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai
37
rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada
setiap instrumen.
melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat
dipercaya. Karena instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas dalam penelitian ini
yaitu:
1. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji memiliki
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut tidak
reliable.
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel dinyatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dalam
Untuk menguji hipotesis harus melalui uji asumsi klasik terlebih dahulu
1. Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
a. Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
b. Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak
berdistribusi normal.
apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel independen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Maka dari
itu digunakan metode analisis regresi linear sederhana agar hasil yang diperoleh
Y’= a+bX
Dimana:
Independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Namun
sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana H0 diterima Uji hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikan ttabel > 0,05 maka variabel bebas berpengaruh
b. Jika nilai signifikan ttabel < 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar atau
mendekati 1, maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang dipergunakan semakin kuat
Sebaliknya, jika R2 semakin kecil atau mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). hal ini
berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
Tibor Kupi Ulee Kareng adalah sebuah cafe yang berada di jalan Setiabudi
No. 11B, Sei Sikambing, Medan Sunggal. Tibor Kupi Ulee Kareng adalah sebuah
usaha yang didirikan oleh Mirza, putra dari almarhum haji Fuad Yusuf yang
merintis usaha mi aceh titi borok pada tahun 1996. Saat ayahnya pertama kali
berjualan, Mirza masih berada dalam kandungan ibunya. Ayahnya yaitu haji Fuad
Yusuf berjualan hanya dengan menggunakan gerobak yang mangkal di lokasi yang
kualitas hidup, sang ayah memulai usaha dengan berjualan mi aceh. Bersama sang
istri beliau awalnya hanya memiliki dua meja saja, usaha ini setiap tahunnya selalu
berkembang hingga pada tahun 2004, mereka sudah dapat membangun ruko
permanen di lokasi yang sama dengan tempat haji Fuad berjualan mi aceh dengan
gerobaknya.
Sejak tahun 2004, usaha mereka terus berkembang pesat. Tahun 2013 adalah sukses
tahap ke dua yang ditandai dengan perluasan restoran menjadi 2 lantai sekaligus
untuk membangun mushala. Alhasil restoran Mie Aceh Titi Bobrok terdiri dari 2
lantai di atas lahan seluas 850 meter persegi. Tahun 2016, sang ayah meninggal
dunia. Jadilah Mirza sebagai anak pertama meneruskan usaha ditemani sang ibu
dan adiknya. Lalu pada tahun yang sama, Mirza mulai memperluas bisnis
40
41
aceh titi bobrok. Ia membangun café atau lebih cocok disebut dengan warkop atau
warung kopi, warkop ini diberi nama Tibor Kupi Ulee Kareng.
Tibor Kupi Ulee Kareng ini sebenarnya didirikan sebagai perluasan dari Mi
Aceh Titi Bobrok, karena sering kali pada akhir pekan atau pada hari libur, para
pengunjung sangat memenuhi mi aceh titi bobrok sehingga ruko tidak sanggup
menampung pelanggan yang sangat banyak. Oleh karena itu Mirza membangun
Tibor Kupi ini sebagai tempat alternative untuk makan mi Aceh. Tetapi karena
nama dan suasana yang berbeda, para pengunjung yang merupakan anak muda
lebih suka datang ke Tibor Kupi daripada Mi Aceh Titi Bobrok, karena suasana di
Tibor Kupi lebih cocok dengan anak muda dan terkenal sebagai warung kopi yang
sering digunakan sebagai tempat nongkrong, daripada Mi Aceh Titi Bobrok yang
terkenal sebagai tempat makan keluarga. Fasilitas yang ditawarkan juga cukup
menyenangkan bagi anak muda, seperti wifi, dan proyektor yang digunakan untuk
menonton.
Tibor Kupi Ulee Kareng sudah berdiri kurang lebih 3 tahun, dan terus
karyawan yang bekerja dengan sistem shift yang terdiri dari tiga shift, yaitu
pagi,siang, dan malam. Tibor Kupi mulai buka pada jam 09.00 pagi sampai jam
Gambar 4.1
Logo Perusahaan
Pada bagian ini, Peneliti akan menyajikan data sesuai dengan metode
penelitian, kusioner ini disebar kepada sampel yang memenuhi kriteria penelitian.
Sehingga data yang didapat lebih dipastikan kebenarannya karena diperoleh dari
sumber pertama. Adapun penyajian data hasil penelitian ini akan dijelaskan di
bagian berikut.
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh
responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 20 (62,5%) dari jumlah sampel
yang ditentukan. Hal tersebut dikarenakan Tibor Kupi Ulee Kareng mempunyai 3
shift kerja yang mengharuskan karyawan bisa bekerja pada malam hari. Kemudian
hasil penyajian data responden menurut jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel
4.1:
Tabel 4.1
Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Pria 20 62,5%
2 Wanita 12 37,5%
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
2. Usia
Karakteristik usia responden yang mendominasi dalam penelitian ini adalah
usia 25 hingga 30 tahun sebanyak 14 orang (43,75 %) dari sampel yang memenuhi
kriteria penelitian. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut sangat banyak mencari
pekerjaan dan Tibor Kupi juga membutuhkan karyawan yang sudah mempunyai
pengalaman dan kematangan dalam bekerja. Berikut hasil penyajian data responden
berdasarkan usia yang dapat dilihat pada tabel 4.2:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase
1 18-24 Tahun 8 25%
2 25-30 Tahun 14 43,75%
3 31-35 Tahun 10 31,25%
4 36-40 Tahun - -
Total 32 100%
Sumber : Peneliti (2019)
44
3. Pendidikan Terakhir
memenuhi kriteria. Hal ini menunjukan bahwa orang yang SMA/Sederajat yang
memiliki minat tinggi untuk bekerja di Cafe Tibor Kupi Ulee Kareng. Berikut hasil
penyajian data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dapat dilihat pada
tabel 4.3:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1 SD - -
2 SMP - -
3 SMA/Sederajat 25 78,13%
4 S1 (Sarjana) 7 21,87%
Total 32 100%
Sumber : Peneliti (2019)
4. Masa Kerja
bekerja selama 1-2 tahun sebanyak 22 orang (68,75%). Hal ini menunjukan bahwa
karyawan Tibor Kupi mempunyai loyalitas yang cukup tinggi terhadap Cafe Tibor
Kupi Ulee Kareng. Berikut penyajian data responden menurut masa kerja yang
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Persentase
1 <1 tahun 2 6,25%
2 1-2 tahun 22 68,75%
3 >2 tahun 8 25%
Total 32 100%
Sumber : Peneliti (2019)
45
yang diajukan dalam kusioner dalam bentuk tabel. Pernyataan tersebut akan
7 indikator yaitu, perhatian pada kenyamanan kerja bagi para bawahan, perhatian
pada kesejahteraan karyawan, pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan
Ulee Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan
Pemimpin Tibor Kupi memberikan rasa nyaman pada karyawan. sesuai dengan
hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban paling dominan
menyatakan setuju dengan frekuensi 19 atau 59,4%. Hal ini menunjukan bahwa
Pemimpin pada Tibor Kupi memberikan rasa nyaman yang sesuai pada karyawan.
rasa nyaman sangat dibutuhkan oleh karyawan dalam bekerja untuk meningkatkan
Tabel 4.5
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi
Memberikan Rasa Nyaman Pada Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 7 21,9 %
2 Setuju 19 59,4%
3 Netral 6 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Pemimpin
Tibor Kupi Memberikan Perhatian Pada Setiap Karyawan. sesuai dengan hasil
jawaban responden, dimana pernyataan ini jawaban setuju adalah yang lebih
dominan dengan frekuensi 20 atau 62,5%. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin
tibor kupi memberikan perhatian yang sesuai pada setiap karyawan. Perhatian yang
Tabel 4.6
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi
Memberikan Perhatian Pada Setiap Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 8 12,5%
2 Setuju 20 62,5%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi
pada pernyataan ini, jawaban setuju merupakan yang lebih dominan dengan
47
frekuensi 19 atau 59,4%. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tibor kupi pasti
karyawannya dalam bekerja dan mempunyai waktu untuk berlibur dengan keluarga
maupun kerabat. Jatah cuti untuk karyawan untuk setahun 2 minggu. Dan untuk
libur mingguan cafe memberikan 1 hari untuk setiap karyawan. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya yang memilih setuju. Untuk lebih jelas lihat tabel 4.7
Tabel 4.7
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Waktu Cuti Kepada Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 7 21,9%
2 Setuju 19 59,4%
3 Netral 6 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi
pada pernyataan ni, jawaban sangat setuju merupakan jawaban terbanyak dengan
frekuensi 17 atau 53,1%. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tibor kupi tidak
membuat karyawan bekerja lebih masksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya responden yang memilih sangat setuju. Untuk lebih jelasnya bisa lihat
tabel 4.8
48
Tabel 4.8
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi
Memperhatikan Kebutuhan Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan “Pemimpin
yang telah didapatkan, sebanyak 16 orang atau 50% menjawab sangat setuju. Ini
Hal ini membuktikan bahwa benar pemimpin tibor kupi memberikan fasilitas
disediakan pihak cafe dan memotong beberapa persen dari gajinya. Hal itu
membuat karyawan tidak takut bekerja karena ada asuransi yang menanggung jika
terjadi kecelakaan saat bekerja. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Fasilitas Kesehatan Kepada Karyawannya”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan “Pemimpin
49
Posisinya”. Sesuai dengan jawaban yang telah didapatkan, jawaban yang sangat
setuju menjadi jawaban paling banyak dengan jumlah 15 orang atau 46,9%, unggul
sedikit dari jawaban setuju yang mendapat persentase sebesar 13 orang atau 40,6%.
Dari jawaban ini, dapat disimpulkan bahwa pemimpin tibor kupi memberikan
pekerjaan kepada karyawab sesuai dengan posisinya pada cafe tibor kupi. Ada yang
khusus memasak makanan, ada yang khusus membuat minuman dan sisanya
bekerja bergantian sebagai kasir dan pelayan. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada
tabel 4.10
Tabel 4.10
Jawaban Responden Untuk Peryataan “Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Pekerjaan Kepada Setiap Karyawan Sesuai Dengan Posisinya”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 15 46,9%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Pemimpin
sesuai dengan jawaban dari para responden, sebanyak 16 orang atau 50% dari total
responden menjawab sangat setuju. Ini menjadikan jawaban sangat setuju menjadi
jawaban paling banyak atau dominan. Dari jawaban tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemimpin tibor kupi tidak pernah memberikan pekerjaan yang tidak mampu
dilakukan karyawannya. Karena jika hal tersebut tidak dilakukan, maka pekerjaan
Tabel 4.11
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Tidak
Pernah Memberikan Pekerjaan Diluar Kemampuan Karyawannya”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Pekerjaan
Yang Diberikan Pimpinan Memberikan Rasa Puas Untuk Karyawan. sesuai dengan
jawaban yang telah didapatkan, sebanyak 15 orang atau 46,9% menjawab sangat
setuju. Ungguk sedikit dari jawaban setuju yang menjawab sebanyak 13 orang atau
40,6%. Dari jawaban tersebut, dapat disimpulkan bahwa para karyawan puas
mengerjakan yang mereka mampu dan tidak dengan keadaan terpaksa. Jika mereka
agenda yang sudah dibuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pekerjaan Yang Diberikan
Pimpinan Memberikan Rasa Puas Untuk Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 15 46,9%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
51
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Pemimpin
Tibor Kupi memberikan Kebebasan Dalam Bekerja Kepada Setiap Karyawan. dari
jawaban yang didapatkan, jawaban sangat setuju menjadi jawaban yang lebih
dominan dari jawaban lainnya dengan jawaban 17 orang atau 53,1%. Hal ini
menunjukan bahwa dalam bekerja di tibor kupi, karyawan diberi kebebasan dalam
dasar kepada karyawan. Yang terpenting mereka tidak bekerja secara asal-asalan.
Tabel 4.13
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi memberikan
Kebebasan Dalam Bekerja Kepada Setiap Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi
sebanyak 16 orang atau 50% menjawab sangat setuju. Ini menjadikan jawaban
sangat setuju menjadi jawaban paling banyak dipilih. Hal itu menunjukan bahwa
pemimpin tibor kupi memberikan fasilitas kerja kepada karyawan. fasilitas yang
diberikan stok bahan makanan dan peralatan masak yang lengkap. Untuk karyawan
52
yang bertugas sebagai joki/barista diberikan stok bahan minuman dan peralatan
yang lengkap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi memberikan
Fasilitas Kerja Kepada Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi
jawaban yang didapatkan, jawaban yang paling dominan adalah jawaban setuju
dengan jumlah orang yang menjawab adalah 19 orang atau 59,4%. Hal ini
menunjukan bahwa karyawan sering mendapat arahan dan nasehat dari pemimpin,
terutama jika mereka melakukan kesalahan dalam bekerja. Arahan dan nasehat
penting untuk setiap karyawan untuk membuat mereka terus belajar dan
mengembangkan diri dalam pekerjaan. Itu akan menjadi feedback yang baik bagi
cafe tibor kupi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi memberikan
Arahan Dan Nasehat Jika Karyawan Melakukan Kesalahan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 7 18,8%
2 Setuju 19 59,4%
3 Netral 6 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
53
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi
sebanyak 17 orang atau 53,1% dari total responden menjawab sangat setuju. Ini
menjadikan jawaban sangat setuju menjadi jawaban paling banyak. Hal ini
baik. Hal ini merupakan sikap positif yang ditunjukan pemimpin kepada
menjadi lebih senang dan mereka juga akan bersikap baik juga kepada
Tabel 4.16
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi
Memperlakukan Karyawan Dengan Baik”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Jika Ada Keluhan Dari
jawaban yang telah didapatkan, sebanyak 16 orang atau 50% dari total responden
menjawab sangat setuju unggul sedikit dari jawaban setuju yang dijawab oleh 13
orang. Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tibor kupi peduli dengan para
karyawannya. Jika ada karyawan yang mendapat masalah, pemimpin siap untuk
membantu. Lalu mereka juga memberikan arahan dan nasehat agar kedepannya
54
karyawan lebih baik bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.17
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Ada Keluhan Dari Karyawan,
Pimpinan Tibor Kupi Mau Mendengarkan Dan Membantu”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi Mau
Mendengarkan Setiap Ide Yang Disampaikan Karyawan. dari jawaban yang telah
didapat, jawaban sangat setuju unggul sedikit dengan jumlah 15 orang atau 46,9%
dari jawaban setuju yang dijawab oleh 13 orang. Hal ini menunjukan bahwa
pemimpin tibor kupi mau mendengarkan ide dari setiap karyawannya. Ide dari
karyawan merupakan hal penting bagi usaha cafe tibor kupi untuk mengembangkan
usaha yang dimiliki pemimpin. Dengan adanya ide mereka, akan memunculkan
kretifitas dan inovasi dalam produk makanan maupun minuman yang di jual cafe
tibor kupi maupun membuat sistem pada tibor kupi lebih baik lagi. Untuk lebih
Tabel 4.18
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Mau
Mendengarkan Setiap Ide Yang Disampaikan Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 15 46,9%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
55
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Jika Ada Ide
Yang Cocok Dan Menarik, Akan Dimasukan Kedalam Program Kerja Tibor Kupi.
Dari jawaban yang telah didapatkan, jawaban yang paling dominan adalah jawaban
setuju dengan jumlah 19 orang atau 59,4%. Hal ini menunjukan bahwa cafe tibor
kupi memiliki sistem kerja yang terbuka. Itu dapat dilihat dari ide karyawan yang
akan dimasukan kedalam program kerja. Jika ide itu memang cocok dan menarik.
Ide yang dimaksud disini berarti membuat makanan/minuman dengan menu atau
rasa yang unik, mendesain tempat, dan lain lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel 4.19
Tabel 4.19
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Ada Ide Yang Cocok Dan
Menarik, Akan Dimasukan Kedalam Program Kerja Tibor Kupi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 7 18,8%
2 Setuju 19 59,4%
3 Netral 6 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 32 karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng
yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Pemimpin Tibor Kupi
didapatkan, sebanyak 20 orang atau 63,5% menjawab setuju dan menjadi jawaban
ini menjadi jawaban paling dominan diantara jawaban lainnya. Hal ini menunjukan
bahwa pemimpin tibor kupi akan memberikan bonus kepada karyawannya yang
berprestasi. Prestasi karyawan bisa berupa menciptakan inovasi pada produk tibor
kupi atau membuat pekerjaan yang lebih baik dari pada karyawan lainnya. Bonus
56
yang diberikan berupa tambahan gaji sesuai yang ditetapkan manajer. Bonus yang
menciptakan ide-ide lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.20
Tabel 4.20
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Bonus Kepada Karyawan Yang Berprestasi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 8 25%
2 Setuju 20 62,5%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 32 karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng
yang menjadi responden pada penelitian ini, Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Kepercayaan penuh Kepada Karyawan Dalam Bekerja. Dari jawaban yang telah
didapatkan, jawaban yang paling dominan adalah 19 orang atau 59,4%. Hal ini
karyawan akan bekerja lebih leluasa dan bebas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.21
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Pemimpin Tibor Kupi Memberikan
Kepercayaan penuh Kepada Karyawan Dalam Bekerja”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 7 21,9%
2 Setuju 19 59,4%
3 Netral 6 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 32 karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng
57
yang menjadi responden pada penelitian ini, Jika Ada Keluhan Dari Pelanggan,
didapatkan, sebanyak 17 orang atau 53,1% menjawab sangat setuju dan membuat
jawaban sangat setuju menjadi jawaban paling banyak dipilih dari total responden.
Hal ini menunjukan bahwa pemimpin tibor kupi tidak langsung menyalahkan
masalah dan menghadapinya dengan lebih bijak. Jika memang karyawan membuat
lebih baik lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.22
Tabel 4.22
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Ada Keluhan Dari Pelanggan,
Pimpinan Tidak Langsung Menyalahkan Karyawan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Karyawan
Sering Melakukan Inovasi Dalam Bekerja Di Tibor Kupi. Dari jawaban yang telah
jawaban netral menjadi jawaban paling banyak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
terkadang karyawan sering melakukan inovasi dalam bekerja, tetapi ada juga yang
dikarenakan terlalu capek untuk berpikir jadi mereka bekerja sesuai porsinya saja.
58
Tabel 4.23
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Karyawan Sering Melakukan
Inovasi Dalam Bekerja Di Tibor Kupi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 4 12,5%
2 Setuju 10 31,3%
3 Netral 18 56,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Inovasi Dari
Karyawan Diterapkan Dan Membuat Cafe Tibor Kupi Lebih Maju. Dari hasil yang
didapat, sebanyak 14 orang atau 43,8% menjawab setuju. Unggul sedikit dari
jawaban netral yang dijawab oleh 13 orang. Hal ini menunjukan bahwa inovasi
yang diberikan karyawan diterapkan oleh cafe tibor kupi. Inovasi mereka juga
membuat tibor kupi lebih maju. Inovasi sangat penting bagi cafe tibor kupi. Ide
tersebut dapat membuat cafe lebih menarik sehingga pelanggan yang datang lebih
banyak lagi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 4.24
Tabel 4.24
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Inovasi Dari Karyawan Diterapkan
Dan Membuat Cafe Tibor Kupi Lebih Maju”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 5 15,6%
2 Setuju 14 43,8%
3 Netral 13 40,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Jika Terjadi
59
Kesalahan, Saya Siap Menganggung Segala Resikonya. Dari hasil yang didapat,
sebanyak 17 orang atau 53,1% menjawab setuju dan menjadikan jawaban setuju
menjadi jawaban paling dominan. Dari hasil itu dapat disimpulkan bahwa para
karyawan tibor kupi yang melakukan kesalahan siap menanggung segala resiko
yang diterimanya. Para karyawan harus siap untuk bertanggung jawab atas
kesalahan yang mereka buat. Hal itu membuat karyawan lebih dewasa dalam
menghadapi masalah yang terjadi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 4.25
Tabel 4.25
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Terjadi Kesalahan, Saya Siap
Menganggung Segala Resikonya”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 11 12,5%
2 Setuju 17 53,1%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini untuk pernyataan Saya
Meminimalisir Kesalahan. Dari hasil yang saya dapatkan, sebanyak 17 orang atau
53,1% menjawab sangat setuju dan menjadikan jawaban ini menjadi paling
dominan dari jawaban lainnya. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
karyawan tibor melakukan pekerjaannya pada tibor kupi dengan rapi dan terperinci.
Penting bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya harus rapi dan terperinci.
Jika mereka bekerja lebih rapi dan terperinci, hal tersebut akan membuat hasil
pekerjaan mereka lebih memuaskan, baik itu bagi tibor kupi maupun pelanggan
yang datang. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel 4.26
60
Tabel 4.26
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Melakukan Pekerjaan Di
Tibor Kupi Dengan Rapi Dan Terperinci Untuk Meminimalisir Kesalahan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Sering Melakukan
hasil yang didapat, sebanyak 16 orang atau 50% menjawab sangat setuju dan
makanan/minuman kepada karyawan. untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.27
Tabel 4.27
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sering Melakukan
Pengecekan Sebelum Memberikan Makanan/Minuman Kepada Pelanggan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Sering Memberikan
Target Pada Pekerjaan Yang Akan Saya Lakukan Di Tibor Kupi. Dari hasil yang
61
tersebut menjadi yang terbanyak dari jawaban lainnya. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hampir semua karyawan tibor kupi sering memberikan target
pada pekerjaan yang akan dilakukannya. Pemberian target akan membuat karyawan
bekerja dengan lebih tertata dan terjadwal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
4.28
Tabel 4.28
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sering Memberikan Target
Pada Pekerjaan Yang Akan Saya Lakukan Di Tibor Kupi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 22 68,8%
2 Setuju 8 25%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Sering Mencapai Target
Pada Pekerjaan Yang Saya Lakukan. Dari hasil yang didapat, sebanyak 20 orang
atau 62,5% menjawab setuju dan menjadikannya jawaban paling dominan. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi sering mencapai target
saat bekerja. Hal ini dikarenakan mereka membuat target untuk pekerjaan yang
mereka lakukan agar pekerjaan mereka lebih tertata dan terorganisir. Untuk lebih
Tabel 4.29
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sering Mencapai Target Pada
Pekerjaan Yang Saya Lakukan”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 10 31,3%
2 Setuju 20 62,5%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Melakukan Pekerjaan
Pada Tibor Kupi Dengan Maksimal. Dari hasil yang didapat, sebanyak 16 orang
atau 50% menjawab sangat setuju dan menjadikannya jawaban paling dominan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi bekerja dengan
maksimal. Hal tersbut dikarenakan para karyawan membuat target dalam setiap
Tabel 4.30
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Melakukan Pekerjaan Pada
Tibor Kupi Dengan Maksimal”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Terus Mengembangkan
Diri Supaya Bisa Melakukan Pekerjaan Dengan Optimal. Dari hasil yang didapat,
sebanyak 22 orang atau 68,8% menjawab sangat setuju dan menjadikannya sebagai
63
jawaban paling dominan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan
tibor kupi terus mengembangkan diri supaya mereka bisa bekerja dengan optimal.
Para karyawan yang bekerja secara optimal akan membuat hasil dari pekerjaannya
juga optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.31
Tabel 4.31
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Terus Mengembangkan Diri
Supaya Bisa Melakukan Pekerjaan Dengan Optimal”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 22 68,8%
2 Setuju 8 25%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Berusaha Agar Menjadi
Lebih Baik Daripada Karyawan Lain Dalam Bekerja Di Tibor Kupi. Dari hasil yang
didapat dari responden, sebanyak 20 orang atau 62,5% menjawab setuju dan
sangat setuju yang menjawab 10 orang dan netral dijawab oleh 2 orang. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap karyawan pada tibor kupi terus berusaha
agar dapat bekerja lebih baik dari karyawan lain. Para karyawan mencoba untuk
menjadi lebih baik dengan bekerja lebih efektif dan efisien. Hal itu akan
menimbulkan persaingan yang sehat antar karyawan dan membuat cafe tibor kupi
menjadi lebih maju. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.32
64
Tabel 4.32
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Berusaha Agar Menjadi
Lebih Baik Daripada Karyawan Lain Dalam Bekerja Di Tibor Kupi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 10 31,3%
2 Setuju 20 62,5%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Sering Meminta Masukan
Dari Karyawan Lain Dalam Bekerja. Dari hasil yang didapat, sebanyak 17 orang
atau 53,1% menjawab setuju dan menjadikannya sebagai jawaban paling dominan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap karyawan yang bekerja di tibor
kupi sering meminta masukan dari karyawan lainnya jika mereka merasa bingung.
Itu akan membuat mereka lebih kompak dalam bekerja dan membuat pekerjaan
yang dilakukan lebih mudah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.33
Tabel 4.33
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sering Meminta Masukan
Dari Karyawan Lain Dalam Bekerja”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 11 34,4%
2 Setuju 17 53,1%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 32 karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng
yang menjadi responden pada penelitian ini, Karyawan Tibor Kupi Rutin
Melakukan Diskusi Dan Evaluasi. Dari hasil yang didapat, sebanyak 17 orang atau
dominan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi rutin
karyawan lebih kompak dan saling sharing tentang masalah yang dihadapinnya
dalam bekerja. Mereka juga rutin melakukan evaluasi untuk meninjau bagaimana
pekerjaan mereka selama satu hari itu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
4.34
Tabel 4.34
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Karyawan Tibor Kupi Rutin
Melakukan Diskusi Dan Evaluasi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 17 53,1%
2 Setuju 11 34,4%
3 Netral 4 12,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 32 karyawan Tibor Kupi Ulee Kareng
yang menjadi responden pada penelitian ini, Karyawan Tibor Kupi Sering
Membantu Satu Sama Lain Dalam Bekerja. Dari hasil yang didapat, sebanyak 16
orang atau 50% menjawab sangat setuju dan menjadikannya sebagai jawaban yang
paling dominan unggul sedikit dari jawaban setuju yang dijawab oleh 13 responden.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi sering membantu
karyawan lain jika terjadi kendala. Mereka tidak segan mebantu karyawan lain. Hal
tersebut akan menciptakan kekompakan tim dalam usaha cafe tibor kupi. Tentunya
itu akan membuat lingkungan kerja lebih harmonis. Untuk lebih jelas dapat dilihat
Tabel 4.35
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Karyawan Tibor Kupi Sering
Membantu Satu Sama Lain Dalam Bekerja”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Sering Bekerja Secara
Tim Dengan Karyawan Lain Pada Tibor Kupi. Dari hasil yang didapat, sebanyak
22 orang atau 68,8% menjawab sangat setuju dan menjadikannya sebagai jawaban
paling dominan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi
sering bekerja secara tim. Mereka bekerja secara bersama sama karena memang
karyawan pada tibor tidak bisa bekerja secara individu. Seorang yang memasak nasi
goreng atau yang membuat kopi tidak mungkin mengantar pesanan juga. Hal itu
akan membuat pekerjaan menjadi berantakan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama tim.
Tabel 4.36
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sering Bekerja Secara Tim
Dengan Karyawan Lain Pada Tibor Kupi”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 22 68,8%
2 Setuju 8 25%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Saya Melakukan Pekerjaan Di
67
Tibor Kupi Dengan Cepat Dan Maksimal. Dari hasil yang didapat, sebanyak 20
orang atau 62,5% menjawab setuju dan menjadikannya sebagai jawaban paling
dominan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan pada tibor kupi
bekerja secara cepat dan maksimal. Hal itu memang harus dimiliki oleh karyawan
yang bekerja di cafe. Jika mereka bekerja dengan cepat akan membuat
yang cepat harus didukung oleh kerapiannya supaya hasilnya maksimal. Untuk
Tabel 4.37
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Melakukan Pekerjaan Di
Tibor Kupi Dengan Cepat Dan Maksimal”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 10 31,3%
2 Setuju 20 62,5%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Jika Ada Keluhan Dari
Pelanggan, Saya Dapat Merespon Dengan Cepat. Dari hasil yang didapat, sebanyak
16 orang atau 50% menjawab sangat setuju dan menjadikannya sebagai jawaban
paling banyak dari jawaban lainnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
karyawan tibor kupi merespon dengan cepat setiap keluhan yang didapat dari
pelnggan. Hal itu akan menunjukan sikap profesional dari karyawan dan membuat
pelanggan yang datang merasa dihargai dan tidak segan untuk datang lagi ke tibor
Tabel 4.38
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Ada Keluhan Dari Pelanggan,
Saya Dapat Merespon Dengan Cepat”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 16 50%
2 Setuju 13 40,6%
3 Netral 3 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
Kareng yang menjadi responden pada penelitian ini, Jika Karyawan Lain
Mendapatkan Masalah, Saya Merespon Dan Membantu Dengan Cepat. Dari hasil
yang didapat, sebanyak 22 orang atau 68,8% menjawab sangat setuju dan
menjadikan sebagai jawaban paling dominan dari jawaban lainnya. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan tibor kupi memiliki respon yang cepat
dalam menanggapi setiap masalah. Hal itu dikarenakan jika ada karyawan yang
mereka akan membuat karyawan lain merasa senang dan tidak segan untuk kembali
Tabel 4.39
Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Jika Karyawan Lain Mendapatkan
Masalah, Saya Merespon Dan Membantu Dengan Cepat”
No Jawaban Responden Jumlah Persentase
1 Sangat Setuju 22 68,8%
2 Setuju 8 25%
3 Netral 2 6,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 32 100%
Sumber: Peneliti (2019)
69
apakah data yang didapat dari alat ukur penelitian yaitu kusioner memiliki data yang
valid. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dapat diukur dengan
bantuan kolom rtabel pada tingkat signifikansi 0,05%. Kriteria penentuan data valid
ditentukan saat rhitung > rtabel dengan nilai positif maka data tersebut dikatakan valid.
rtabel sebesar 0,296 dengan jumlah 32 responden. Sehingga pernyataan pada variabel
ini akan valid jika rhitung > 0,296. Hasil dari uji validitas Variabel Kepemimpinan
Tabel 4.40
Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Sehingga ke 18 instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel
Kepemimpinan (X).
Uji validitas adalah uji yang dilakukan dengan cara menguji sejauh mana
ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Uji
pernyataan pada variabel ini akan valid jika rhitung > 0,296. Hasil dari uji validitas
Variabel Budaya Organisasi (X2) disajikan pada tabel 4.41, sebagai berikut;
71
Tabel 4.41
Hasil Uji Validitas Instrumen Budaya Organisasi
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel Budaya
Organisasi (Y).
72
uji statistik Cronbach Alpa. Untuk mengetahui instrumen memiliki reabilitas yang
baik jika koefisien reabilitas > 0,60. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai
berikut;
mendapatkan hasil sebesar 0,937. Hasil ini lebih besar dari 0,60 sehingga dapat
penelitian ini reliable. Hasil penyajian data ini dapat dilihat pada tabel 4.42, sebagai
berikut:
Tabel 4.42
Uji Reabilitas Variabel Kepemimpinan (X)
Cronbach's Alpha N of Items
.937 18
Sumber: Peneliti (2019)
mendapatkan hasil sebesar 0,920. Hasil ini lebih besar dari 0,60 sehingga dapat
penelitian ini reliable. Hasil penyajian data ini dapat dilihat pada tabel 4.42, sebagai
berikut:
73
Tabel 4.43
Uji Reabilitas Variabel Budaya Organisasi (Y)
Cronbach's Alpha N of Items
.920 17
Sumber: Peneliti (2019)
sebagai berikut:
data normal. Jika nilai yang didapat > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa distribusi
data normal. Apabila nilai signifikan <0,05 maka distribusi data tidak normal.
Tabel 4.44
Uji Normalitas Kolmogorov-Sminorv
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Mean 73.4375000
Parametersa,b Std. Deviation 6.24138615
Most Absolute .170
Extreme
Positive .163
Differences
Negative -.170
Test Statistic .962
Asymp. Sig. (2-tailed) .313c
Sumber: Peneliti (2019)
74
Berdasarkan Tabel 4.44 nilai yang diperoleh dari hasil uji normalitas
Kolmogorov-Sminorv sebesar 0,313. Nilai ini lebih besar dari pada 0,05 sehingga
2. Grafik Histogram
data normal. Distribusi data normal jika grafik histogram berbentuk lonceng, dapat
Gambar 4.2
Grafik Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat grafik histogram ini membentuk sebuah
lonceng. Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal dan sesuai
Budaya Organisasi” dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi
75
linear sederhana. Analisis regresi sederhana adalah suatu analisis yang mengukur
pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat. Metode analisis regresi linear
sederhana ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS yang merupakan salah satu
Y = a + bX
Keterangan :
X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
Tabel 4.45
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.215 6.359 2.550 .016
KEPEMIMPINAN .746 .082 .856 9.051 .000
a. Dependent Variable: BUDAYA ORGANISASI
Sumber: software statistic (2019)
adalah :
Y= 16,215 + 0,746X
1. Konstanta = 16,215
0,746 atau 74,6% koefisien bernilai positif artinya antara kepemimpinan (X)
sebagai berikut:
Tabel 4.46
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.215 6.359 2.550 .016
KEPEMIMPINAN .746 .082 .856 9.051 .000
a. Dependent Variable: BUDAYA ORGANISASI
Sumber : software statistic, 2019
menghasilkan nilai t hitung variabel kepemimpinan (X) adalah 9,051 dan nilai t
tabel (df = 30-2) adalah 1,697 sehingga t hitung > t tabel (9,051 > 1,697) dan Sig
organisasi.
besar proporsi dari total variasi dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.47
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .856a .732 .723 3.83959
a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN
b. Dependent Variable: BUDAYA ORGANISASI
78
0,732 yang artinya bahwa variasi dari variabel independen yaitu kepemimpinan
26,8% diterangkan oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu Variabel Kepemimpinan
terhadap variabel terikat yaitu Variabel Budaya Organisasi yang dilakukan di Tibor
Kupi Ulee Kareng. Total responden penelitian ini berjumlah 32 responden yang
didapat dengan menggunakan rumus sampel jenuh yang artinya total populasi sama
dengan total sampel. Dari keseluruhan responden terbagi oleh 20 laki-laki dan 12
perempuan yang didominasi dengan usia 25-30 tahun yang menunjukan sebagian
besar responden merupakan orang yang sudah memiliki pengalaman kerja. 25 orang
bahwa tibor kupi menerima karyawan yang membutuhkan pekerjaan dan sudah
memiliki pengalaman. Dari keseluruhan data juga dapat diketahui bahwa mayoritas
responden adalah yang bekerja dengan masa 1-2 tahun. Ini menunjukan bahwa
karyawan tibor kupi adalah orang-orang yang memiliki loyalitas yang tinggi dalam
bekerja meskipun cafe tibor kupi baru buka selama 3 tahun. Berdasarkan dari hasil
positif dan signifikan dapat dilihat dari uji T dan uji R yang dilakukan dengan
Kepemimpinan (X) memiliki pengaruh yang positif dengan nilai sebesar 9,051 >
1,697, dan juga memiliki nilai yang signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan
kriteria hipotesis, jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil
Organisasi di Tibor Kupi Ulee Kareng. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan
sisanya sebesar 26,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
Bekerja Di Tibor Kupi” banyak yang menjawab netral. Hal tersebut membuat
peneliti berkesimpulan bahwa banyak yang kurang aktif dalam melakukan inovasi
saat bekerja.
Budaya Organisasi” pada Tibor Kupi Ulee Kareng Medan sesuai dengan indikator
Secara Tepat Dan Proposional” yang pernyataannya adalah jawaban sangat setuju
paling banyak dari responden. Serta indikator Budaya Organisasi yang dikemukan
oleh O’Reily dan Jehn (Mulyadi, 2018) terutama pada indikator “Perhatian
Terhadap Rincian dan Orientasi hasil” yang pernyataannya adalah jawaban sangat
setuju paling banyak dari responden. Dari sini dapat dilihat bahwa Kepemimpinan
Tibor Kupi. Pengaruh tersebut juga didukung oleh teori dari beberapa ahli (Stogdill:
2015, Katz dan Kahn: 2015, Terry: 2013, Wahyosumidjo: 2005, Rivai: 2012) yang
jika disimpulkan memiliki arti “Kepemimpinan adalah suatu bentuk sikap dan
tindakan yang ditunjukan oleh seorang pemimpin dalam usaha untuk mendorong
dan memotivasi para karyawannya agar melakukan tugas dan fungsinya dengan
maksimal tanpa paksaan dan mampu menciptakan suasana yang positif dalam
lingkungan kerja agar mencapai tujuan yang ingin dicapai” dan (Triguno: 2005,
Schein: 2003, Kotter dan Heskett: 2014, Robbins: 2013, Mangkunegara: 2010)
yang jika disimpulkan memiliki arti “Budaya Organisasi adalah suatu kondisi yang
mempunyai kriteria dan yang harus diterapkan oleh setiap anggota dalam organisasi
secara terus menerus sampai menjadi kebiasaan dalam dirinya, bertujuan untuk
individu maupun kelompok dalam perusahaan. Dari pengertian diatas dapat dilihat
bahwa di Cafe Tibor Kupi, sikap dan tindakan yang ditunjukan seorang Pemimpin
terdahulu yang dilakukan oleh Nurwati Husni (2012) yang berjudul “Pengaruh
dipengaruhi oleh Budaya organisasi yang berjalan baik. Selain itu, hasil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang
Organisasi (studi pada Tibor Kupi Ulee Kareng)”, maka peneliti memperoleh
(X) menghasilkan nilai t hitung variabel Kepemimpinan (X) sebesar 9,051 dan nilai
t tabel (df = 32-2) adalah 1,697 sehingga t hitung lebih besar daripada t tabel (9,051
> 1,697) dan Sig < 5% (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebesar 0,732, yang artinya bahwa variasi dari variabel independen yaitu
sedangkan sisanya 26,8% diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Dari hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini yang
dilihat dari uji parsial (uji T) dan uji koefisien determinasi (R2) dapat disimpulkan
memiliki peran yang penting terhadap penerapan Budaya Organisasi di Cafe Tibor
Kupi Ulee Kareng. kepemimpinan menjadi faktor utama dan terbesar terhadap
terlaksananya budaya yang sudah ditetapkan oleh cafe tibor itu sendiri. Untuk itu
budaya organisasi harus terus berjalan dengan baik dan menjadi acuan karyawan
untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya. Dampaknya Cafe Tibor Kupi Ulee
83
Kareng Medan akan semakin maju dengan sistem yang berjalan baik. Kemudian
untuk inovasi yang dilakukan karyawan untuk tibor kupi ulee kareng masih kurang.
Hal tersebut membuat cafe tibor kupi menjadi kurang fresh atau bisa dibilang agak
membosankan dengan tampilan yang begitu saja dan menu yang sama selama
bertahun tahun. Hal itu tentunya tidak bisa dibiarkan terus menerus jika cafe tibor
5.2 Saran
Pemimpin Cafe Tibor Kupi Ulee Kareng sudah baik dilihat dari penilaian yang
dilakukan pada karyawan. untuk itu, Pemimpin Cafe Tibor Kupi Ulee Kareng
karyawan. café tibor kupi harus mewajibkan semua karyawan bisa memasak
aceh dan makanan lain serta membuat minuman kopi sanger dan minuman lain
untuk karyawan yang belum pandai. Karena mie aceh tibor merupakan mie aceh
yang paling terkenal dan digemari banyak orang. Jika hal tidak diinginkan
terjadi pada karyawan yang memasak, bisa digantikan oleh karyawan lain yang
sudah dilatih sebelumnya. Hal itu akan membuat Cafe Tibor Kupi Ulee Kareng
2. Berdasarkan penelitian ini, hal yang perlu ditingkatkan lagi adalah karyawan
harus lebih sering melakukan inovasi dalam bekerja. Karena inovasi sangat
makanan dan minuman agar lebih unik dan menarik. Inovasi yang dihasilkan
84
tempat kerja bisa menjadi hal baru dan tidak membosankan. Hal itu akan
Sumber Buku:
Juliandi, Azuar dan Irfan. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu
Bisnis. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Penerbit Kencana
85
86
Yukl, Gary. 2015. Kepemimpinan dalam organisasi. edisi ketujuh. Ati Cahayani,
Trans. Jakarta: PT Indeks
Sumber Jurnal:
Sumber Internet:
https://web.facebook.com/tiborkupi/foto diakses pada tanggal 14 mei 2019
https://www.google.com/amp/s/www.stastikian.com/2012/10/penelitian
KUSIONER PENELITIAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI
(Studi Pada Tibor Kupi Ulee Kareng Medan)
Perkenalkan nama saya Samuel Rizky Pardosi, mahasiswa Jurusan
Administrasi Bisnis Universitas Sumatra Utara angkatan 2015. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan laporan tugas akhir (skripsi)
dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi”. Sehubung
dengan hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kusioner ini
seobjektif mungkin sesuai dengan kenyataan.
Adapun data yang diberikan dalam kusioner ini dijamin kerahasiaannya dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Jika ada pertanyaan terkait
penelitian ini, dapat menghubungi saya melalui email: samuelpardosi46@gmail.com.
Atas kesediaan dan waktunya saya mengucapkan terima kasih.
1. No Responden :_________________________
2. Jenis kelamin
Pria
Wanita
3. Usia
18-24 tahun
25-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
4. Pendidikan Terakhir
SD (Sekolah Dasar)
SMP (Sekolah Menengah Pertama)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
S1
Other : _______
5. Masa kerja
<1 tahun
1-2 tahun
>2 tahun
Daftar Pertanyaan
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 20 62.5 62.5 75.0
SS 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 6 18.8 18.8 18.8
S 19 59.4 59.4 78.1
SS 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 13 40.6 40.6 53.1
SS 15 46.9 46.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 13 40.6 40.6 53.1
SS 15 46.9 46.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 6 18.8 18.8 18.8
S 19 59.4 59.4 78.1
SS 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 13 40.6 40.6 53.1
SS 15 46.9 46.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 6 18.8 18.8 18.8
S 19 59.4 59.4 78.1
SS 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 20 62.5 62.5 75.0
SS 8 25.0 25.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 6 18.8 18.8 18.8
S 19 59.4 59.4 78.1
SS 7 21.9 21.9 100.0
Total 32 100.0 100.0
X1.18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Variabel Y
Y1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 18 56.3 56.3 56.3
S 10 31.3 31.3 87.5
SS 4 12.5 12.5 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 13 40.6 40.6 40.6
S 14 43.8 43.8 84.4
SS 5 15.6 15.6 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 17 53.1 53.1 65.6
SS 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 8 25.0 25.0 31.3
SS 22 68.8 68.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 20 62.5 62.5 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 8 25.0 25.0 31.3
SS 22 68.8 68.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 20 62.5 62.5 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 17 53.1 53.1 65.6
SS 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 4 12.5 12.5 12.5
S 11 34.4 34.4 46.9
SS 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 8 25.0 25.0 31.3
SS 22 68.8 68.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 20 62.5 62.5 68.8
SS 10 31.3 31.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 3 9.4 9.4 9.4
S 13 40.6 40.6 50.0
SS 16 50.0 50.0 100.0
Total 32 100.0 100.0
Y1.17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid N 2 6.3 6.3 6.3
S 8 25.0 25.0 31.3
SS 22 68.8 68.8 100.0
Total 32 100.0 100.0
3. Lampiran Tabulasi Data Jawaban Responden
Data Jawaban Responden Variabel X
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 Total
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 80
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 80
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 80
3 4 3 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 4 3 4 3 5 75
3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 70
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 75
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 75
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 69
3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 62
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 75
5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 83
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 83
4 4 4 3 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 4 4 4 3 75
3 5 3 3 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 3 72
5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 83
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 79
4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 78
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 83
5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 83
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 64
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 83
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 83
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 83
5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 82
4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 75
3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 58
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 80
4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 80
Data Jawaban Responden Variabel Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Total
3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 76
3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 76
3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 76
3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 78
3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 72
3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 72
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 64
3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 71
3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 72
4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 75
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 74
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 81
4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 77
3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 74
3 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 74
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 72
4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 73
4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 78
3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 72
3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 61
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 54
4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 78
4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 78
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 81
5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 79
4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 69
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 53
3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 76
3 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 76
4. Lampiran Hasil Pengolahan Data
1) Uji Validitas
a. Kepemimpinan
Item-Total Statistics
Cronbach’s
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha N of Items
.937 18
b. Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.920 17
3) Uji Normalitas
a. Kolmogorov Smirnov
Unstandardized
Predicted Value
N 32
Positive .163
Negative -.170
Kolmogorov-Smirnov Z .962
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model Summaryb