KETIDAKSETARAAN GENDER
Nim : 3201111017
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatdan rahmatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
POLITIK KEWARGANEGARAAN yang berjudul “Critical Journal Review”. Penulis juga
menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca.
PENDAHULUAN
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswakarena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah
ada.Terdapatbeberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan
jurnal yangsesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan
mencobauntuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
- Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam
suatu jurnal.
Jurnal Utama :
Judul : Peran Keluarga dalam Meminimalisir Tingkat Kekerasan Seksual pada Anak
Penulis : Erika Vivian Nurchahyati, Martinus Legowo
Nama Jurnal : Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak
Jurnal Pembanding :
Nama Jurnal : Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak
PEMBAHASAN
Jurnal Utama
Untuk menganalisis hal ini digunakan teori struktural fungsional oleh durkheim.
Teori struk-tural fungsional ini merupakan teori yang mene-kankan pada sautu
keseimbangan suatu sistem yang stabil dalam keluarga ataupun dalam sistem sosial dan
masyarakat. Teori struktur fungsional dapat digunakan dalam menganalisis suatu peran
keluarga agar mempunyai fungsi dengan baik da-lam menjaga keutuhan keluarga dan juga
masya-rakat. Teori struktural fungsional mengarah kepa-da konsep homeostasis yang
maksutnya adalah kemampuan untuk memelihara suatu stabilitas suatu sistem agar tetap
terjaga. Dalam teori stuk-tural fungsional dapat digunakan untuk mengana-lisis adanya
suatu penyimpangan seperti penyim-pangan nilai dan norma di masyarakat. Asumsi dasar
dari struktur fungsional adalah jika suatu struktur tidak bekerja maka akan hilang
dengan sendirinya. Hal ini karena dalam struktur fung-sional menekankan pada
keteraturan yang dalam teori ini setiap struktur yang ada di masyarakat saling
melengkapi dan terhubung (Soetomo, 2015). Dalam teori ini Durkheim melihat bahwa
setiap struktur yang ada di masyarakat memiliki fungsi-nya masing-masing. Selain
pemerintah yang telah mengupayakan segala cara untuk mencegah ter-jadinya kekerasan
seksual, keluarga walaupun me-reka unit terkecil di masyarakat justru yang meru-pakan unit
terpenting untuk setidaknya memini-malisir hal ini. dari data wawancara yang dipero-leh
sebagai keluarga mereka merasa khawatir, takut jika hal ini terjadi kepada anak, adik
dan orang terdekat mereka. Untuk itu, mereka melaku-kan upaya untuk setidaknya
meminimalisir keke-rasan seksual terhadap anak, hal ini juga dilakukan sebagai bentuk
implementasi fungsi keluarga terutama fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan
pendidikan, dan juga fungsi sosial budaya.
Jurnal Pembanding
Tindakan yang dilakukan oleh janda cerai mati berhubungan dengan tujuan yang
ingin di-capai. Dalam perspektif teorisosiologi, teori pili-han rasional James S. Coleman
menjelaskan bahwa segala tindakan individu dipengaruhi oleh keputu-san aktor (janda cerai
mati) itu sendiri. Fokus teori ini bukanlah pada aspek pilihan yang diambil oleh aktor
melainkan fakta bahwa kekonsistenan aktor dalam melakukan tindakan yang
dianggapnya memiliki tujuan yang ingin dicapai secara rasional (Ritzer, 2012). Terdapat dua
unsur penting dalam teori ini adalah aktor dan sumber daya. Jika ak-tornya adalah para
janda cerai mati maka sumber dayanya yaitu potensi yang dimiliki oleh para janda cerai
mati.
Para sosiolog menunjukkan bahwa model pilihan rasional didasari atas (1)
fenomena sosial itu nyata, (2) tindakan para aktor bertujuan untuk mengejar kepentingan, (3)
kemajuan individualis-me metodologis, (4) titik fokus terletak pada hu-bungan aktor
dan strategi yang diambil, dan (5) cara berpikir menggunakan deduksi (khusus ke
umum) untuk menjelaskan suatu fenomena (Ritzer & Goodman, 2004). Jika dikaji, perilaku
keputusan janda cerai mati untukmemenuhi kebutuhan pendidikan anak sejalan dengan
logika yang maju (rasional) dengan membuka usaha dan meman-faatkan potensi diri
(sumber daya) yang dianggap dapat membantu memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan