Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 3

Bahan Diskusi

Saudara mahasiswa,

Pada tema tentang teori-teori organisasi kali ini kita kan mendiskusikan beberapa pemikiran dari kaca
mata sosiologi organisasi. Seperti yang telah saudara baca pada materi inisiasi, teori organisasi ini,
dapat kita lihat banyak sekali organisasi-organisasi di dalam kehidupan masyarakat. Dimana setiap
organisasi mempunyai pemimpin. Ketika pemimpin organisasi itu bisa menerapkan tentang teori-
teori organisasi maka, organisasi itu akan berjalan lancar dan awet. Sedangkan ketika mendapati atau
menemukan dan mengalami mempunyai pemimpin yang bertindak sesuka hati dan membuat
keputusan juga sesuka hati maka, apakah yang akan terjadi pada organisasi dan para pengikutnya
tersebut?

Sekarang, coba sauadara analisis peran sosiologi organisasi terhadap masalah tersebut sebagai
penerapan yang ada di lingkungan saudara tinggal dengan menggunakan teori sebagai pisau
analisisnya.

Selamat Berdiskusi

Jawaban

Masalah sosial merupakan suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh masyarakat, karena dapat
mengganggu bahkan membahayakan kehidupan masyarakat. Metode dalam penyelesaian masalah
sosial ini adalah metode preventif yakni metode untuk mengatasi masalah sosial sebelum terjadinya
penyimpangan sosial, kemudian metode represif yaitu metode untuk mengatasi masalah sosial
setelah terjadinya penyimpangan sosial.

Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog sangat berperan dalam membangun masyarakat
terutama di daerah yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk peran sosiologi tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Sosiolog Sebagai Ahli Riset

Seperti ilmuan lainnya, para sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data. Oleh
karena itu, para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah untuk mencari data kehidupan
sosial masyarakat. Dan itu kemudian di olah menjadi karya ilmiah yang berguna bagi pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah- masalah di masyarakat.

2. Sosiologi Sebagai Konsultan Kebijakan


Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
Setiap kebijakan adalah suatu prediksi. Artinya, kebijakan diambil dengan harapan menghasilkan
pengaruh atau dampak yang diinginkan.

3. Sosiolog Sebagai Praktisi

Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan
antar karyawan, masalah moral, maupun hubungan antar kelompok dalam organisasi. Sosiologi
bekerja sebagai ilmuan terapan (applied scientist) yang harus memperhatikan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang dibahasnya karena keduanya merupakan nilai ideal.

4. Sosiolog Sebagai Guru atau Pendidik

Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog. Sebagai seorang
pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di
berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat

Pengertian tentang organisasi sering kali dirumuskan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian serta
tergantung pada konteks dan perspektif keilmuan dari seseorang yang merumuskannya.

Dalam buku Achmad Sobirin (2007: 5-7), terdapat kutipan mengenai pengertian organisasi, di
antaranya adalah pendapat Stephen Robbins: “Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan
untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-
sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan untuk
mencapai satu tujuan tertentu.”

Teori sosiologi organisasi memiliki beberapa jenis teori, salah satunya yaitu Teori Neo-klasik
(Adaptive-Organic). Teori Neo-klasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (the human relation movement). Teori ini memberikan perhatian lebih besar terhadap
hubungan sosial di lingkungan kerja, dan lebih menekankan harmoni kelompok sebagai tujuan
organisasi yang paling primer. Pemikiran manajemen lebih dipusatkan pada korelasi manusia dengan
manusia, dan di semua organisasi yang ada.

Teori ini pula lebih menekankan di tindakan dan perilaku antarpribadi, cara sikap antarkelompok,
cara pandang manusiawi. Organisasi dalam Teori Neo-klasik lebih menekankan pada yang sifatnya
kultural serta kekeluargaan tanpa menghilangkan sistem formalnya. Namun penekanananya lebih
pada kebutuhan-kebutuhan sosial kejiwaan

Penerapan teori ini yaitu dengan mengakui pentingnya hubungan antarpribadi yang harmonis. Di
dalam organisasi perlu dibina hubungan yang berciri kerukunan, saling bantu-membantu, saling
hormat-menghormati, saling harga-menghargai pendapat dalam usaha menciptakan kebulatan
pendapat untuk memperlancar pelaksanaan kerja.

Salah satu organisasi yang menerapkan teori sosiologi organisasi ini ialah Karang Taruna. Organisasi
Karang Taruna berdasarkan Permensos RI tahun 2010 Pasal 1 Ayat 1 yaitu organisasi sosial
masyarakat yang dijadikan sebagai wadah dan salah satu sarana pengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh serta berkembang atas dasar rasa tanggung jawab sosial yang berasal dari,
oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri terutama generasi muda. Pergerakan pemuda untuk
kesejahteraan sosial bagi rakyat yang bisa berkontribusi pada lingkup desa atau kelurahan.

Teori Neo-klasik mendefinisikan suatu organisasi merupakan kelompok orang dengan tujuan
bersama. Sama seperti dasaran terbentuknya Karang Taruna adalah adanya kesadaran terhadap
keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut
berusaha menanganinya.

Kesadaran dan tanggung jawab sosial tersebut merupakan pedoman dasar dalam tumbuh dan
berkembangnya Karang Taruna. Dalam organisasi Karang Taruna melibatkan seluruh warga
masyarakat yang memiliki kepentingan bersama guna mewujudkan tujuan bersama.

Tujuan Karang Taruna ialah:

1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan akan kesadaran atas sebuah tanggung jawab
berkaitan dengan sosial. Setiap generasi muda sebagai anggota Karang Taruna pada mencegah,
menangkal, menanggulangi, dan mengantisipasi akan adanya berbagai duduk perkara sosial.

2. Terbentuknya jiwa serta semangat berjuang bagi generasi muda anggota Karang Taruna yang
terampil, berkepribadian, dan berpengetahuan.

3. Tumbuhnya potensi serta kemampuan generasi muda dalam melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan Karang Taruna.

4. Menjadikan generasi muda yang mempunyai motivasi tinggi setiap untuk bisa menjalin sebuah
toleransi, dengan hal tadi diperlukan bisa menjadi perekat persatuan pada keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa serta bernegara.

5. Terjalinnya kerja sama antara generasi muda anggota Karang Taruna dengan masyarakat dan
pemerintah pada rangka mewujudkan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan sosial bagi warga
lebih kurang.

6. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang makin tinggi bagi warga atas segala hal yang dilakukan oleh
Karang Taruna. Hal ini yang memungkinkan pelaksanaan segala fungsi sosialnya menjadi manusia,
mampu melakukan pembangunan yang bisa mengatasi duduk perkara kesejahteraan sosial di
lingkungannya.

7. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generas muda yang menyeluruh. Karang Taruna
bersama pemerintah serta rakyat lainnya bersama-sama dengan pemerintah serta komponen warga
lainnya guna menanggulangi berbagai problem kesejahteraan sosial, baik yang bersifat preventif,
rehabilitatif juga pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Dalam Teori Neo-klasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:

1. Partisipasi, adalah melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.

2. Perluasan kerja (job enlargement), yaitu kebalikan dari pola spesialisasi.

3. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para junior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Penjelasan di atas sudah diterapkan pada organisasi Karang Taruna yang mana setiap rapat seluruh
anggota bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Semua pekerjaan dalam Karang Taruna
dianggap sama tanpa membedakan suatu hal dalam pengerjaannya, serta para senior Karang Taruna
akan membimbing para junior untuk melaksanakan dan mengarahkan tugas secara perlahan dan
dapat terlaksana dengan baik.

Referensi:

- BMP SOSI4310/SOSIOLOGI ORGANISASI/MODUL 3

- https://repositori.kemdikbud.go.id/19529/1/Kelas%20X_Sosiologi_KD%203.1%20%285%29.pdf

- https://nalarpolitik.com/penerapan-teori-sosiologi-organisasi/

Maximum rating: 80 (1)

Anda mungkin juga menyukai