Anda di halaman 1dari 14

RESUME

T4-T7 ANTROPOLOGI KESEHATAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah antropologi Kesehatan

Dosen Pengampu: Hj. Tati Suheti, M.Kes

Disusun oleh:

Farsya Zahira Mazana

P17320122036

1B

DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2022-2023
KONSEP ANTROPOLOGI KESEHATAN

• Hassan dan Prasad (1959): Pada awal pendefinisian diusulkan bahwa antropologi kesehatan adalah
cabang dari ilmu “ilmu mengenai manusia” yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan
manusia (termasuk sejarahnya) dari titik-tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical),
sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran
(medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia.

• Hochstrasser dan Tapp (1970): Antropologi kesehatan berkenaan dengan pemahaman biobudaya
manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan.

• Lieban (1973): Antropologi kesehat-an mencakup studi tentang fenomena medis.

• Secara umum antropologi kesehatan didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.

• Para ahli antropologi tersebut umumnya disebut sebagai ahli antropologi kesehatan dan lapangan
yang diwakilinya adalah subdisiplin baru antropologi, yakni “antropologi kesehatan”

Ranah Antropologi Kesehatan

• Para antropolog kesehatan pada masa kini (khususnya di Amerika) bekerja di fakultas-fakultas
kedokteran, sekolah perawat, di bidang kesehatan masya-rakat, di rumahsakit-rumahsakit dan
depertemen-departemen kesehatan, serta di jurusan-jurusan antropologi pada universitas umum.

• Mereka melakukan penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri, epidemiologi,
kesehatan jiwa, penyalahguna- an obat, definisi mengenai sehat dan penya-kit, latihan petugas
kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah-sakit, hubungan dokter-pasien, dan
proses mem-perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada masyarakat-masyarakat yang semula
hanya mengenal sistem kesehatan tradisional.

• Mereka melakukan penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri, epidemiologi,
kesehatan jiwa, penyalahguna- an obat, definisi mengenai sehat dan penya-kit, latihan petugas
kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah-sakit, hubungan dokter-pasien, dan
proses mem-perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada masyarakat-masyarakat yang semula
hanya mengenal sistem kesehatan tradisional.
• Secara konseptual perspektif dan pusat perhatian dari aktivitas yang dilakukan antropologi
kesehatan dapat dijajarkan dalam satu kontinum, dengan ujung yang satu disebut kutub biologi
sedangkan ujung lainnya disebut kutub sosio-budaya.

• Ke arah kutub biologi terdapat ahli-ahli antropologi yang pokok perhati-annya adalah tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan
paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba).

• Ke arah kutub sosio-budaya terdapat ahli-ahli antropologi dengan pokok perhatian pada sistem
medis tradisional (etnomedisin),masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka, tingkahlaku sakit, hubungan antara dokter-pasien, serta dinamika dari usaha
memperkenalkan pelayanan kesehatan modern pada masyarakat tradisional.

Akar Antropologi Kesehatan

Akar antropologi kesehatan kontemporer dapat ditelusuri pada empat sumber yang berbeda, yang
perkembangannya masing-masing secara relatif terpisah satu sama lain:

1. Antropologi fisik

2. Etnomedisin.

3. Studi-studi tentang kebudayaan dan

kepribadian.

4. Kesehatan masyarakat internasional.

Definisi Kerja Antropologi Kesehatan

Penelitian mereka yang tujuannya adalah definisi komprehensif dan interpretasi tentang hubungan
timbal-balik biobudaya , antara tingkahlaku manusia di masa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan
dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dan pengetahuan tersebut.

6 PROSES PEMBENTUKAN SOSIAL


1. Persepsi
Persepsi merupakan kesan atau penilaian terhadap seseorang, budaya dan sifat khas dalam
masyarakat. Pembagian peran anggota kelompok biasanya didasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu, seperti tingkat intektual, bahasa, atau soft skills. Berbagai kemampuan dan keahlian
tersebut dinilai dari pencapaian akademis yang telah diraih.

2. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu maupun individu lain
untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Motivasi diperlukan di dalam suatu kelompok agar setiap
anggota dapat berkembang demi mencapai tujuan bersama. Pembagian wewenang yang seimbang
akan mendorong anggota kelompok untuk bersaing secara adil dan sehat tanpa menimbulkan
konflik.

3. Tujuan
Suatu kelompok sosial terbentuk disebabkan oleh persamaan tujuan, pemikiran, dan cita-
cita. Dengan adanya persamaan tujuan, kelompok sosial dapat mendorong rasa kekeluargaan
dan kerja sama di antara anggota kelompok.

4. Organisasi
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan dan pendistribusian tugas dan
tanggung jawab kepada setiap anggota kelompok. Pengorganisasian berfungsi untuk membantu
menciptakan struktur organisasi yang jelas dan tegas. Selain itu, pengorganisasian dilakukan
supaya pekerjaan atau kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar.

5. Independensi
Setiap anggota kelompok memiliki hak dan kebebasan untuk menyampaikan dan
meyuarakan ide, gagasan, pendapat, saran, dan ekspresi di dalam kegiatan kelompok. Independensi
sangat diperlukan oleh kelompok demi menyesuaikan arah perkembangan dan dinamika
masyarakat.

6. Interaksi
Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan dinamis antaranggota kelompok yang saling
memengaruhi satu sama lain. Interaksi merupakan salah satu komponen utama dalam
perkembangan dan dinamika kelompok.
Interaksi dapat membuat setiap anggota kelompok saling bekerja sama demi tercapinya tujuan dan
cita-cita kelompok. Dengan adanya kerja sama antaranggota kelompok dapat menciptakan rasa
persatuan, solidaritas, dan tanggung jawab

KELOMPOK SOSIAL

1. Kelompok Primer
Adalah kelompok – kelompok yang anggota – anggotanya saling mengenal – mengenal
dan memiliki kerjasama yang erat serta bersifat pribadi, spontan, sentimental, dan inklusif.

2. Kelompok Sekunder
Adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang bagaimna hubungannya
tanpa perlu berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi dan sipatnya juga tidak begitu langgeng.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

Berikut ini akan disebutkan beberapa ciri kelompok sosial.

• Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain
• Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain
berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
• Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri
dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing
• Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi
dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
• Berlangsungnya suatu kepentingan.
• Adanya pergerakan yang dinamik.
Ciri-ciri kelompok primer ditandai dengan adanya :

• Interaksi antar anggota yang terjalin lebih intensif, lebih erat, dan anggota kelompok sering
berdialog dan bertatap muka karenanya mereka saling mengenal lebih dekat dan lebih akrab.
• Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan pada
simpati.
Ciri-ciri kelompok sekunder, yaitu :

• Ukuran besar, hubungan bersifat tidak pribadi dan jauh antara sesama anggota, sedikit saja
komunikasi tatap muka, bersifat temporer, para anggota berada bersama-sama dalam waktu
yang relatif singkat, anggota tidak saling mengenal secara baik, bersifat lebih formal,
kelompoknya sering mempunyai nama, pegawai, tempat dan waktu pertemuan yang teratur
dan tetap.
• Keputusan dalam kelompok lebih rasional dan menekankan pada efisiensi.
Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai kelompok sosial
memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :

• Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah sebagian dari kelompok
yang bersangkutan.
• Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
• Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat,
misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
sama, dan lain-lain.
• Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
• Bersistem dan berproses.
• Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung pada
kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya
• Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
• Memiliki kepentingan bersama.

DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL

Pengertian

Dinamika kelompok social adalah serangkaian problematika kehidupan yang dialami


oleh individu dan kelompok yang ingin melakukan bentuk mobilisasi sosial dengan cepat sehingga
mengubah keteraturan sosial yang sudah berjalan lama di masyarakat

Ciri-ciri Dinamika Kelompok Sosial

• Terjadinya gejala sosial yang mengarah pada perpecahan


• Tersusunnya perubahan struktur sosial di masyarakat dari sebelum dan sesudahnya terjadinya
dinamika
• Terbentuknya perubahan sosial baru
• Menentang aturan dan nilai sosial di masyarakat
Jenis Dinamika Kelompok Sosial

• Dinamika Kecil, Dinamika kecil perubahan baik kecil yang ada di masyarakat dan berpengaruh
pada suatu kelompok sosial.
• Dinamika Besar, Merupakan dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial perubahan progres
(maju) ataupun perubahan regres (mundur) akibat proses mobilitas sosial
Faktor Dinamika Kelompok Sosial

Penghambat

• Terjadi isolasi
• Terdapat keinginan untuk mempertahankan keadaan
• Terdapat tradisi yang mengikat
Pendorong

• Terdapat keinginan anggota kelompok untuk melakukan perubahan


• Terjadi pergantian anggota kelompok
• Terjadi konflik antaranggota kelompok
• Terjadi perubahan lingkungan sosial
• Terjadi modernisasi

KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL

a. Kelompok sosial yang teratur

1. In-group dan out-group

2. Kelompok primer dan sekunder

3. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)

4. Kelompok formal dan informal

5. Membership group dan Reference group

b. Kelompok sosial yang tidak teratur


1. Kerumunan
2. Public
Kelompok sosial yang teratur
a. In-group dan Out-group
In-group: Kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya.

Out-group: Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.

b. Kelompok primer dan Kelompok Sekunder


Kelompok primer: face to face group à kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya
saling mengenal serta ada kerjasama yang erat à co: keluarga, kelompok sepermainan dll.

Kelompok sekunder: kelompok yang terdiri dari banyak orang, yang sifat hubungannya tidak
berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng à co: hubungan kontrak jual beli

c. Paguyuban dan Patembayan


Paguyuban (gemeinschaft): bentuk kehidupan bersama, dimana anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa
persatuan batin yang memang telah dikodratkan à co: keluarga, kelompok kekerabatan, rukun
tetangga dll. 3 tipe paguyuban : by blood, of place, of mind

Patembayan (gesselschaft): ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu
pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka à co: ikatan antara pedagang,
organisasi suatu pabrik dll.

d. Kelompok Formal dan Informal


Kelompok formal: kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh
anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama à co: organisasi.

Kelompok informal: tidak memiliki struktur organisasi tertentu atau yang pasti. Biasanya terbentuk
karena pertemuan yang berulangkali yang didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.

e. Membership Group dan Reference Group


Membership group: suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya.

Reference group: kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk
kepribadian dan perilakunya

f. Kelompok Okupasional dan Volunter


Kelompok okupasional: kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan,
dimana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya
kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia
Kelompok volunteer: kelompok orang yang memiliki kepentingn sama, namun tidak mendapatkan
perhatian masyarakat.

Kelompok sosial yang tidak teratur

a. Kerumunan (Crowd)
Kumpulan individu-individu yang secara kebetulan berhimpun dalam suatu tempat

dalam waktu yang bersamaan. (massa kampanye, penonton layar tancap,

demonstran dan sebagainya).

1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial;

2. Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd).

3. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowd)

b. Publik
Kelompok yang bukan merupakan kesatuan, akan tetapi terdapat interaksi
antar anggota melalui alat komunikasi seperti radio, TV, desas-desus, jaringan internet, pembaca
koran, majalah dan sebagainya.

BENTUK LAPISAN SOSIAL

• Casta: adalah kumpulan sosial keturunan di mana pangkat seseorang , hak-haknya dan kewajiban,
dikaitkan berdasarkan kelahirannya dalam suatu kumpulan tertentu.

• Kedudukan: berdasarkan kelas pemerintah masyarakat moden, kedudukan seseorang bergantung


pada pencapaian memanfaatkan ciri-ciri dan kekayaan

• Domain: adalah sistem akar Eropah Abad Pertengahan, kerana ia menyediakan satu lagi stratifikasi
sistem yang memberikan banyak penekanan kepada kelahiran, serta kekayaan dan harta benda.

• Perbudakan: mempunyai yayasan ekonomi setiap hamba mempunyai tuan kepada siapa dia
tertakluk

• Status: berdasarkan dasar negeri, mengenai jumlah unsur ekonomi yang ada dalam masyarakat,

• Pendapatan: pendapatan antara individu atau keluarga,

DASAR LAPISAN SOSIAL


Stratifikasi social

• Paul B. Horton dan Chester L. Hunt: sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

• Pitirim A.,: stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-
kelas secara bertingkat.

• Bruce J. Cohen: Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai kualitas yang
dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.

Dasar-Dasar Stratifikasi dalam Masyarakat

• Ukuran Kekayaan=Barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk lapisan teratas.
Kekayaan tersebut bisa dilihat dalam bentuk rumah dan mobil pribadi yang mewah, cara
menggunakan pakaian, kebiasaan berbelanja, dan lain-lain.

• Ukuran Kekuasaan=Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang
terbesar, menempati lapisan atas. Dalam hal ini dapat dicontohkan dengan kehidupan para raja, di
mana mereka memiliki kekuasaan yang absolut.

• Ukuran Kehormatan= Orang yang paling disegani atau dihormati mendapat tempat yang teratas
dalam pelapisan sosial. Ukuran semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat
tradisional.Biasanya yang mendapat tempat di atas adalah golongan tua atau mereka yang pernah
berjasa. Demikian juga para pemimpin agama, mereka sangat dihormati oleh umatnya, bahkan
perilakunya dijadikan sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.

• Ukuran Ilmu Pengetahuan/Pendidikan=Ilmu pengetahuan juga dijadikan sebagai ukuran yang


dipakai masyarakat dalam pelapisan sosial. Tetapi, kadang kadang-kadang ukuran tersebut
menyebabkan terjadinya hal-hal yang negatif.

KARAKTERISTIK LAPISAN SOSIAL

Karakteristik lapisan masyarakat

• Universal: bahwa tidak ada masyarakat di dunia ini yang bebas dari stratifikasi, apa pun jenisnya.
semua kumpulan yang dianjurkan secara tetap berstrata.“
• Sosial: bahwa kualiti biologi tidak menentukan keunggulan dan rendah diri seseorang. Faktor
seperti umur, jantina, kecerdasan, dan juga rintangan, sering menyumbang sebagai asas budaya
mana yang dibedakan dari orang lain. Tetapi pendidikan, harta, kuasa, dan pengalaman adalah
antara kualiti yang paling penting

• Kuno: Sistem stratifikasi adalah sangat tua, perbedaan antara kaya dan miskin, rendah hati dan
berkuasa ada.

• Pelbagai bentuk: Mereka tidak seragam dalam semua masyarakat, di dunia moden kelas, kasta dan
akar adalah bentuk umum dari stratifikasi, semua masyarakat, masa lalu atau sekarang, besar atau
kecil, dicirikan oleh pelbagai bentuk stratifikasi social

• Gaya hidup: Sistem kelas tidak hanya memberi kesan kepada peluang hidup tetapi juga gaya hidup,
Mereka termasuk perkara-perkara seperti kawasan kediaman di semua komuniti yang mempunyai
prestise, pangkat, cara penginapan, cara rekreasi, jenis pakaian, buku, program televisi yang mana
ia terdedah dan sebagainya..

LAPISAN SOSIAL MASYARAKAT

Pengertian

Sistem lapisan masy dalam sosiologi dikenal dengan istilah social stratification yang
merupakan pembedaan penduduk atau masy ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara
hirarkhis).

Terjadinya Lapisan Masyarakat

• Terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat: Proses ini berjalan sesuai
dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

• Sengaja disusun untuk mengejar tujuan Bersama: Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja
untuk mengejar tujuan bersama.

Sifat Sistem Lapisan Masyarakat

• Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification): Kemungkinan untuk berpindah lapisan
atau strata sosial

• Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification): Tidak terdapat kemungkinan untuk
melakukan perpindahan lapisan atau strata sosial
• Stratifikasi Sosial Campuran (Mix Social Stratification): Kemungkinan untuk berpindah lapisan
atau strata sosial dalam batas tertentu

Dasar Lapisan Masyarakat

1. Ukuran kekayaan (Ekonomi)

2. Ukuran kekuasaan

3. Ukuran kehormatan

4. Ukuran ilmu pengetahuan

Unsur Lapisan Masyarakat

1. Status
2. Peranan
Lapisan yang sengaja disusun

Dalam organisasi formal dilakukan pelapisan yang sengaja.

• Perusahaan: Manajer puncak, menengah, bawah, staff, dll.


• Perguruan Tinggi: Asisten ahli, lektor, lector kepala, guru besar

SIFAT LAPISAN SOSIAL

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

• Bersifat tertutup: Startifikasi dengan sifat yang tertutup membatasi seseorang untuk berpindah
dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik pindah ke atas maupun ke bawah. Satu-satunya jalan
untuk menduduki lapisan tersebut hanya melalui kelahiran.Contoh: Pada masyarakat yang
menganut sistem kasta, masyarakat feodal, dan masyarakat yang menggunakan ciri-ciri fisik
sebagai ukuran lapisan seorang individu.
• Bersifat terbuka: Dalam sistem pelapisan yang bersifat terbuka, setiap anggota masyarakat
memiliki kesempatan untuk menduduki lapisan yang paling atas.Dalam lapisan yang demikian,
setiap individu termotivasi untuk mencapai keinginannya sesuai kemampuan dirinya. Dengan
demikian kompetisi akan terjadi dan pembangunan lebih cepat berjalan.
• Bersifat campuran: Dalam sistem yang bersifat campuran akan dijumpai dalam masyarakat
bahwa untuk hal-hal tertentu menggunakan sistem tertutup sementara pada hal yang lain
menggunakan sistem terbuka.Contoh sederhana adalah masyarakat Bali yang masih menganut
sistem kasta dalam kehidupan sosial budayanya. Namun, dalam bidang ekonomi siapa saja
boleh berkompetisi.

UNSUR LAPISAN SOSIAL

Unsur stratifikasi social

a. Kedudukan (status): Kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam lingkungan pergaulannya, prestasinya
dan hak-hak serta kewajibannya.
Menurut proses perkembangannya

• Ascribet status (status yang diperoleh atas dasar keturunan). Kedudukan ini diperoleh atas dasar
turunan atau warisan dari orang tuanya, jadi sejak lahir seseorang telah diberi kedudukan dalam
masyarakat. Kedudukan ini tidak memandang perbedaan-perbedaan ruhaniah dan kemampuan
seseorang tapi benar-benar didapatkan dari keturunan (kelahiran).
• Achieved status (status yang diperoleh atas dasar usaha yang dilakukan secara sengaja). Kedudukan
ini diperoleh setelah seseorang berusaha melalui usaha-usaha yang dilakukan berdasarkan
kemampuannya agar dapat mencapai kedudukan yang diinginkan.

b. Peranan (role): Merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal
dari pola pergaulan hidupnya dan hal itu sekaligus berarti bahwa peranan tersebut
menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan apa yang diberikan
oleh masyarakat kepadanya.
• Peranan yang diharapkan (expected roles), yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut
penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-
cermatnya dan peranan ini tidak dapat di tawar dan harus di laksanakan seperti yang di tentukan
peranan jenis ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler, diplomatik, dan sebagainya.
• Peranan yang di sesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya itu dijalankan. Peranan
ini pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu, peranan
yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi kekurangannya yang muncul
dapat dianggap wajar oleh masyarakat.
DIMENSI STRATIFIKASI SOSIAL

1. Prestige: Menunjukan kebiasaan hormat. Rdcliffe brown berkata, ada diantaranya orang tua,
orang-orang dengan berkuasa luar biasa.
2. Keutamaan: Meliputi kedudukan fungsi yang dipilih oleh kebanyakan orang, dievaluasi sebagai
yang unggul. Contoh: Saya ingin menjadi seorang dokter, karena profesinya ini menunjukan tingkat
hierarki tertentu.
3. Populariti: Mereka adalah pilihan yang dipilih oleh masyarakat karena bergaya, dianggap paling
popular.

Anda mungkin juga menyukai