Anda di halaman 1dari 5

1. Perpindahan posisi seseorang, kelompok/masyakat dari satu lapisan ke lapisan lain disebut...

Mobilitas sosial
2. Seorang petani dengan kemauan dan kegigihan berhasil menjadi pengusaha, contoh ini
menggambarkan sifat mobilitas sosial termasuk dalam...
Mobilitas vertikal naik
3. Pada masyarahat yang berkelas sosial terbuka akan memiliki tingkat mobilitas yang lebih..
Aktif dan kreatif
4. Ada seorang dosen ”M” pada salah satu perguruan tinggi dengan status dosen biasa karena
prestasi yang dimiliki dan kopetensinya memenuhi syarat, dosen diangkat menjadi direktur.
Peningkatan status tersebut tersebut dalam mobilitas?
horizontal
5. Penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut , kecuali ? (penyebapnya)
(penyebab sosial climbing:melakukan peningkatan prestasi kerja,menggantikan kedudukan
yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi,orientasi sikap terhadap
mobilitas,tingkat fertilitas yang berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang
mempunyai kedudukan tinggi atau rendah, meningkatkan kualitas hidup)
6. Hal yang sering menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena adanya perubahan pada hak
dan kewajibannya seperti seorang bupati diberhentikan dari jabatannya karena korupsi jadi
tidak lagi dihargai masyarakat kejadian seperti ini disebut juga ? (pelajari mobilitas sosial, sosial
climbing dan sinking)
Sinking (proses penurunan ststus atau kedudukan sesorang)
7. Ciri utama mobilisasi horizontal
Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosial atau
lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.
8. Urbanisasi, transmigasi, migrasi merupakan gerakan sosial dalam bentuk ?
Perpindahan penduduk
9. Konsekuensi mobilitas sosial berdampak positif dan negativ. Contoh dampak positif , kecuali..
1. Mendorong seseorang lebih maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata
2. Mempercepat tingkat perubahan nasional karena lebih baik
3. Penyesuaian dapat dilakukan untuk meningkatkan intregasi sosial
4. Dapat menimbulkan berbagai jenis konfli (konflik antar kelas, kelompok sosial, antar
generasi)
5. Menyebapkan gangguan psikologis akibat tidak mampu menghadapi mobilitas soasial

10. Dampak negatif mobilitas sosial adalah kecuali?


Dampak negatif(berkurangnya solidaritas kelompok,seseorang yang melakukan mobilitas
akan mengalami gangguan psikologis,terjadi konflik antar kelas sosial)
11. Faktor yang mempengaruhi mobilisasi sosial?
Status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, motif” keagamaan dan faktor kependudukan
12. Faktor pekerjaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada mobilisasi sosial, faktor
ini termasuk dalam? (pelajari faktor mobilisasi sosial)
Pembagiaan kerja
13. Penekanan pada kualitas dari orang perorang, baik dari tingkat pendidikan penampilan maupun
keterampilan dalam mobilisasi sosial termasuk dalam faktor?
individu
14. Terjadinya perang antar suku termasuk faktor mobilisasi sosial,faktor apa?
penghambat
15. Pembagian kelas sosial terdiri dari, kecuali? (pelajari kelas2 sosial)
Atas 3 bagian yaitu ; ststus ekonomi, ststus sosial , berdasarkan ststus politik
16. Pada masyarakat bali dibagi dalam 4 faktor, brahmana, satria, waisya, sudra. Pembagian kasta
menggambarkan statifikasi lapisan masyarakat berdasarkan?
Kreteria sosial
17. Kriteria yang lazim dilakukan dalam menentukan ukuran dasar lapisan masyarakat berdasarkan
ukuran apa?
Kekayaan, kekuasaan atau wewenang, kehormatan dan ilmu pengetahuan
18. Adanya kesadaran bahwa ia adalah bagian dari kelompoknya dan hubungan timbal balik antar
anggota dengan anggota lain serta rasa memiliki bersama dan mempunyai struktur berkaidah
bersistem merupakan ciri?
Kelompok sosial
19. Unsur interaksi sosial apa saja?
Adanya empati , faktor eksternal, adanya sugesti, adanaya simpati.
20. Terjadinya lapisan masyarakat disebabkan oleh apa saja?
Faktor” yang dibawa individu sejak lahir, misal usisa, jenis kelamin, keturunan

Jawabanya pasti
21. Obat tradisional adalah
Bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan , bahan hewan, bahan mineral sediakan
gelenik atau campuran bahan bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman
22. Sediakkn obat tradisional
Jamu, obat herbal tersrandar OHT, obat fitofarmaka
23. Etnomedisin adalah
Etnomedisin secara etimologi berasal dari kata Ethno (Etnis) dan Medicine (Obat). Hal ini
menunjukan bahwa Etnomedisin sedikitnya berhubungan dengan dua hal yaitu etnis dan
obat. Secara ilmiah dinyatakan bahwa etnomedisin merupakan presepsi dan konsepsi
masyarakat lokal dalam memahami kesehatan atau studi yang mempelajari sistem medis
etnis tradisional. (Bhasin, 2017;Daval 2009)
24. Peran perawat dalam transkultural nursing
yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan
sistem perawatan melalui asuhan keperawatan.
25. Gambaran Masyarakat Terhadap Kasus Yang Berkaitan Dengan Transkultural Nursing
1. Culture care preservation / maintenance
Yaitu prinsip membantu, memfasilitasi/memerhatikan fenomena budaya guna membantu
individu menentukan tingkat kesehatan dan guna hidup yang diinginkan
2. Culture care accommodation / negotiation
Yaitu prinsip membantu, memerhatikan fenomena buadaya yang ada, yang merefleksiakan
cara untuk beradaptasi, bernegosiasi / mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup
klien
3. Culture care repatterning / restructuring
Yaitu prinsip merekonstruksi / mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan dan pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
26. Hubungan Perawat dan Dokter
Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan shering pengetahuan yang
direncanakan yang disengaja,dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien.
Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga profesional.
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik bekerja
dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek profesional
keperawatan, dengan pengawasan dan supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan
kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh perturan suatu negara dimana pelayanan
diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan mempraktekkan sebagai kolega, bekerja
saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai dan
pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkonstribusi terhadap perawatan
individu, keluarga dan masyarakat
27. Pandangan Budaya terhadap Status Gizi Masyarakat
Masalah gizi kini sangat luas, gizi di sini tidak hanya berhubungan dengan masalah
pangan,kesehatan, dan pengasuhan tetapi masalah gizi di sini juga berhubungan dengan
masalah sosial ekonomi,budaya,pendidikan dan lingkungan, dalam tulisan ini sedikit saya
membahas masalah pengaruh budaya terhadap status gizi masyarakat.
28. Pandangan Dunia Barat dan Non Barat terhadap Dunia Kesehatan
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Melihatnya secara parsial akan
menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi tentang kesehatan tersebut

Umumnya, ada dua pandangan terhadap berbagai hal di dunia ini, termasuk pula masalah
kesehatan. Secara umum, barat selalu menjadi simbol dari sudut pandang materi ataupun
pendekatan empiris, sedangkan timur menjadi simbol dari sudut pandang non materi atau
pendekatan spiritual.

Menurut pandangan barat, dokter yang hebat adalah yang spesialistis dan mengetahui segala
hal mengenai komponen-komponen pembentuk tubuh, sedangkan menurut pandangan
timur, dokter yang hebat adalah yang bijaksana dalam memperbaiki sinergisitas seorang
individu dalam tatanan sosial maupun alam.
Melihat kesehatan sebagai suatu sistem dengan menggunakan pendekatan holistik,
pandangan barat dan timur klasik ini bukanlah sesuatu yang harus dibenturkan akan tetapi
dua hal yang melengkapi satu sama lainnya
29. Profesionalisme Perawat adalah
Perawat yang bertaggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara
mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya
(depkes RI 2002)
30. Tujuan proses profesi ners
Agar diperoleh hasil askep yang bermutu , efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan
agar pelaksanaannya dilakukan secara sistemtis dinamis dan berkelanjutan.

Tambahan
IMPLIKASI ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Sejarah keilmuan yang sedang dipelajari bermula dari filsafat sebagai “mother of science”
dalam ilmu yang mempelajari manusia terdiri dari sosiologi, antropologi dan psikologi. Dalam
peerkembangan keilmuan selanjutnya, ketiga ilmu ini dikategorikan sebagai ilmu prilaku
Secara teori dan praktis, antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu
sumbangan pada pelayanan kesehatan. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa
pola pemikiran, cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigm untuk menganalisis
suatu situasi kesehatan.

Definisi implikasi
Kata implikasi memiliki arti yang cukup luas sehingga maknanya cukup beragam.
· Implikasi didefinisikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu hal , implikasi memiliki
makna bahwa sesuatu yang disimpulkan dalam suatu penelitian yang lugas dan jelas.
Implikasi dalam bahasa Indonesia adalah efek yang ditimbulkan dimasa depan atau dampak
yang dirasakan ketika melakukan sesuatu.
· Implikasi adalah akibat langsung yang terjadi karena suatu hal misalnya : penemuan atau
karena hasil penelitian

Macam-macam implikasi
Implikasi teoritis : pada bagian ini peneliti menyajikan gambaran lengkap mengenai implikasi
teoritikal dari penelitian. Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada mengenai
konstribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan
masalah penelitian, tetapi implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian
utama yang disajikan dalam model teoritis.
Implikasi manajerial : pada bagian ini, peneliti menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini implikasi
manajerial memberikan konstribusi praktis bagi manajemen.

• Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan fenomena konsep sehat sakit


dapat dilihat dari factor berikut :
• 1. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan manusia maupun penyakit dalam evolusi ekologis. Kajian ini didukung ilmu
lain seperti genetika, anatomi, serologi, biokimia
• 2. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku sakit pada
pasien, mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan
perawat-dokter-petugas farmasi. Kajian ini didukung ilmu seperti psikologi, sosiologi,
administrasi, poloyik, komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai