Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ANTROPOLOGI KESEHATAN
Dosen Pengampu
Bapak Kuslan Sunandar, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh:

M Fahmi Khairrurijal
NIM. P17320122066
TK 1.B

PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
TAHUN AJARAN
2023
DEFINISI ANTROPOLOGI
Istilah antropologi berasal dari bahasa arab Yunani, yaitu anthropos yang berarti
“Manusia“ dan logos yang berarti “Cara Pikir“, “Wacana“, “Bernalar“, atau dapat juga di artikan
sebagai “Akal“.
Jadi, secara harfiyah dari istilah tersebut, Antropologi merupakan sebuah olahan cara pikir
manusia yang di pandang dari berbagai aspek kehidupannya atau dalam istilah Antropologi di
sebut dengan “Holistik“.

DEFINISI ANTROPOLOGI MENURUT PARA AHLI


 Havilland (1999) Menyebutkan bahwa antropologi merupakan studi tentang
keanekaragaman umat manusia yang di susun secara lengkap.
 Koentjaraningrat (1998) Mendefinisikan antropologi sebagai sebuah kajian tentang
manusia dari aneka warna, bentuk fisik dan kebudayaannya.
 Shiddiq (1990) Mendefinisikan antropologi sebagai suatu kajian tentang manusia yang di
pandang dari berbagai sudut atau aspek kehidupan seperti adat istiadat, tradisi,
pengetahuan, norma, seni, dan bahasa.

SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI


Antropologi memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang dan melalui proses
berfikir yang lama dari para pakarnya. Antropologi lahir karena sebuah desakan dari para pakar
yang telah melakukan serangkkaian penelitian tentang asal mula manusia dan budaya.
Lewih H. Morgan (1818-1881) adalah petintis dan pelopor yang memberikan andil besar
pada perkembangan antropologi, padahal dia berprofesi sebagai pengacara.
Dari tulisannya yang berjudul Ancient Society (1887) yang mengupas tentang sistem
kekerabatan suku Indian yang beragam, Morgan mendapatkan banyak kecaman maupun pujian
dari berbagai pihak.
Perkembangan selanjutnya, (abad 18-an), Antropologi mengalami pasang surut. Banyak
tulisan-tulisan yang di kritik, teori-teori yang di mentahkan, bahkan nyaris di tiadakan. Hal ini
disebabkan informasi menggunakan sumber seadanya, kurang sistematis dan tidak detail.
Pada abad ke-19 mulai muncul antropologi professional yang melakukan survey ke
berbagai wilayah. Abad ke-20 merupakan sejarah baru dalam perkembangan antropologi.
Seorang ahli Geografi bbernama Frans Boas muncul dengan segudang informasi-informasi
akurat melalui berbagai studi lapangan yang telah di lakukannya. Meskipun latar belakang
pendidikan kehidupannya Geografi, tapi hasil-hasil karya Boas justru lebih banyak mengkaji
tentang manusia dan kebudayaan. Seperti dalam salah satu bukunya yang bebrjudul The Central
Of Eskimo. Oleh karena itu, Frans Boas kemudian di juluki sebagai BAPAK PENDIRI
ANTROPOLOGI atau The Founding Father Of Anthropoogy
KONSEP INDIVIDU DAN MASYARAKAT
PENGERTIAN INDIVIDU
 Individu berasal dari Bahasa Yunani, individum, yang berarti satuan kecil yang tidak dapat
dibagi lagi (Syani,A 2002: 25), .
 Individu adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, dan rukun. Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat (Kartohadiprodjo,S dalam Soekanto,S, 2003),

CIRI-CIRI INDIVIDU
 Setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling berga
 Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya
bergabung.
 Raga atau jasmani merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan
antara individu satu dengan yang lainnya
 Rasa atau perasaan individu dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta, seperti merasakan panas, dingin dan lain sebagainya.
 Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk dapat mengembangkan
diri mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri setiap individu.
 Setiap individu memiliki rukun berupa hidup harmonis, damai dan saling melengkapi
sehingga dapat mempengaruhinya dalam membentuk kelompok sosial (masyarakat).
 Auguste Comte yang menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk hidup bersama
dengan sesamanya.

KONSEP TENTANG DIRI SENDIRI


Tiga fase dalam memunculkan konsep tentang diri sendiri (Coolye, dalam Huki,W 1982) :
1. Fase persepsi, yaitu apa yang dipikirkan oleh orang lain tentang kepribadian dan tingkah
laku;
2. Fase penafsiran, yaitu bagaimana orang-orang lain menilai apa yang mereka lihat di dalam
diriku;
3. Individu dengan dasar jawabannya sendiri terhadap pertanyaan-pertanyaan itu
menimbulkan sejumlah perasaan tentang diri sendiri dan mengembangkan sejumlah sikap
tentang dirinya sendiri, seperti sikap bangga, sombong, rendah hati dan lain sebagainya.
PENGERTIAN MASYARAKAT
 Masyarakat berasal dari kosa kata Arab, Syāraka-Yusyāriku-Musyārakah, yang berarti
bersama-sama, kemudian berubah menjadi ‘masyarakat’ yang berarti berkumpul bersama,
hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi, selanjutnya
mendapatkan kesepakatan menjadi masyarakat (Indonesia) (Syani A, 1987)
 Auguste Comte : masyarakat adalah kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-
realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang
menurut pola perkembangannya sendiri
 Menurut Koentjaningrat (1980), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang
terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sedangkan menurut Selo Soemardjan, masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

CIRI-CIRI POKOK MASYARAKAT, (SOEKARNO, S 2003)


1. Manusia yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan;
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama.
Sistem semacam ini akan menimbulkan kebudayaan karena masing-masing anggota
kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYRAKAT


Terdapat 3 alternatif jawaban terhadap bagaimana hubungan antara individu dengan
masyarakat, yaitu:
 Individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat;
 Masyarakat memiliki status yang relatif dominan terhadap individu;
 Individu dan masyarakat saling tergantung.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
A. PENGERTIAN PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian Proses Sosial
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu dan
kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau
apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
cara-cara hidup yang telah ada.
Dengan perkataan lain proses sosial adalah sebagai pengaruh timbal balik antara
pelbagai segi kehidupan bersama.

2. Pengertian Interaksi Sosial


Pengertian-pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna untuk menelaah dan
mempelajari banyak masalah didalam masyarakat. Umpamanya di indonesia dapat
dibahas bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara pelbagai suku bangsa,
antar golongan-golongan yang disebut mayoritas dan minoritas, dan antara golongan
terpelajar dengan golongan agama dan seterusnya.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa
interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan Bersama

B. INTERAKSI SOSIAL SEBAGAI FAKTOR UTAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


1. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( juga disebut proses sosial ), oleh
karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
2. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antar
individu, antar kelompok, maupun antara individu dan kelompok

C. SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL


Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi 2 syarat, yaitu :
1. Adanya kontak sosial
2. Adanya komunikasi
Kontak merupakan tahap pertama dari terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat
berlangsung dalam 3 bentuk, yaitu:
3. Antar individu
4. Antar individu dengan satu kelompok atau sebaliknya.
5. Antar satu kelompok dengan kelompok-kelompok lainnya.

Komunikasi berarti bahwa seseorang memberi arti pada perilaku orang lain,
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji
pada suatu kehidupan yang terasing kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan
ketidak mampuan mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain.
D. UNSUR-UNSUR MASYRAKAT
1. Manusia yang hidup Bersama
2. Bercampur untuk waktu yang lama
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup Bersama

E. PERUBAHAN EVOLUSIONER DAN REVOLUSIEONER


1. Perubahan Evolusioner
Perubahan social yang terjadi secara lambat dan waktunya lama, terjadi karena usaha
manusia menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat.

2. Perubahan Revolusioner
Perubahan secara cepat dan waktunya singkat mengenai sendi-sendi pokok kehidupan.
Misal sistem pemerintahan, ekonomi, ideologi, dll.

F. PROSES SOSIAL BUDAYA


1. Penyesuaian masyarakat terhadap kehidupan
2. Saluran-saluran perubahan social budaya umumnya melalui bidang pemerintahan,
ekonomi dan Pendidikan.
3. Pudarnya norma dan nilai dalam masyarakat terjadi karena adanya perubahan dalam
masyarakat.
4. Adanya proses perubahan norma dan nilai yang baru untuk menyesuaikan diri dengan
lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan.

G. BENTUK INTERAKSI SOSIAL


GILLIN DAN GILLIN MENGADAKAN PENGGOLONGAN YANG LEBIH LUAS :
1. PROSES YANG ASOSIATIF TERBAGI DALAM 3 BENTUK ;
a) AKOMODASI
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk kepada suatu
proses. Akomodasi yang menunjuk suatu keadaan, berarti kenyataan adanya
keseimbangan dalam interaksi antara individu dan kelompok sehubungan dengan
norma – norma sosial dan nilai – nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha –usaha untuk mencapai
kestabilan
b) Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai
dengan adanya usaha usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara individu
atau kelompok dan juga meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap,
dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama
c) Akulturasi
Akulturasi (acculturation) proses sosial yg timbul bila suatu kelompok manusia dgn
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dgn unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan.
2. PROSES YANG DISOSIATIF YANG MENCAKUP :
a. Persaingan
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana
individu atau kelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang bidang
kehidupanyang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara
menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa
menggunakan kekerasan atau ancaman
b. Pertentangan / pertikaian
Suatu pertikaian tidak mungkin berlangsung selama – lamanya. Pada suatu ketika
pertikaian itu mendapatkan suatu penyelesaian tersebut hanya dapat diterima untuk
sementara waktu.
Dalam arti bahwa kedua belah pertikaian kedua belah pihak berdamai karena
kekuatan saling berimbang ( akomodasi ) .
Pertentangan /pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang fihak lawan dengan
ancaman atau kekerasan.

3. SEBAB ATAU AKAR PERTENTANGAN


 Perbedaan individu-individu
 Perbedaan kebudayaan
 Perbedaan kepentingan
 Perbedaan sosial

4. BENTUK-BENTUK PERTENTANGAN
 Pertentangan pribadi
 Pertentangan antar kelas sosial umumnya disebabkan adanya perbedaan
kepentingan
 Pertentangan politik
 Pertentangan yang bersifat internasional

5. AKIBAT DARI BETUK PERTENTANGAN


 Tambahnya solidaritas group
 Mungkin sebaliknya yang terjadi yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok
 Perubahan kepribadian
 Akomodasi, dominasi, dan takluknya satu pihak tertentu.

Anda mungkin juga menyukai