Anda di halaman 1dari 30

Antropologi

dan Sosiologi
Sebagai Ilmu

Mata Kuliah: Antropologi Sosiologi Pendidikan


Pembahasan 01
Perkembangan sosiologi
dan antropologi

Sosiologi dan antropologi


02
sebagai ilmu

03 Konsep realita sosial

04 Masalah sosial
Pembahasan 1

Perkembangan
Sosiologi dan
Antropologi
Yunani Kuno (Abad ke 3 SM) Perkembangan Sosiologi
Plato (429-347 SM) Pencariannya tentang
makna negara
Institusi dalam masyarakat saling tergantung
secara fungsional
Aristoteles (384-322 SM) menganggap bahwa
masyarakat adalah suatu organisme hidup
Kaum agamawan berkuasa
Zaman Renaissance (Abad ke 12-16 M) Perkembangan Sosiologi
Machiavelii (1469 M) memisahkan antara politik
dan moral
Teori-teori politik dan sosial memusatkan
perhatian pada mekanisme pemerintahan
Abad Pencerahan (Abad ke 16-17 M) Perkembangan Sosiologi
Thomas Hobbes (1679) pengaruh keagamaan
mulai ditinggalkan, dan berfokus pada ilmu
science (hukum alam, fisika, dan matematika)
Masyarakat memiliki pandangan lebih
terhadap sesuatu yang bersifat hukum kodrat
duniawi yang ada (keduniawian)
Abad ke 18 M Perkembangan Sosiologi
John Locke (1704) dianggap sebagai Bapak
HAM, setiap manusia itu memiliki hak hak
dasar yang sangat pribadi.
Hak tersebut tidak dapat dirampas oleh orang
lain, termasuk oleh negara.
Abad ke 19 M Perkembangan Sosiologi
Auguste Comte (1857) Sebagai Bapak
Sosiolog di Dunia.
Mulai semakin berkembangnya Sosiologi.
Ilmu sosiologi memiliki objek kajian, dan
berkembang dengan ilmu lain, misalnya ilmu
sosiologi ekonomi, sosiologi politik dan
sebagainya.
Abad ke 20 M Perkembangan Sosiologi
Anthony Giddens (1938) memberikan
pengaruh kuat pada perkembangan sosiologi
Sosiologi benar benar berdiri mandiri karena
telah mempunyai objek khusus yaitu interaksi
manusia yang ada.
Koentjaraningrat (Ahli antropologi Perkembangan Antropologi
Indonesia)
Fase pertama (sebelum tahun 1800-an), para
ilmuwan berusaha mengumpulkan mengintegrasikan
bahan-bahan etnografi
Fase kedua (tahun 1800-an),antropologi sudah mulai
mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif
untuk tujuan akademios
Fase ketiga(awal tahun 1900-an), antropologi
digunakan untuk kepentingan kolonialisme.

Fase keempat(setelah tahun 1930-an), terjadi


perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan pada
penduduk pedesaan di luar Eropa saja,tetapi juga
suku bangsa di pedesaan Eropa.
Pembahasan 2

Sosiologi dan
Antropologi
Sebagai Ilmu
Berdasarkan obyeknya ilmu
pengetahuan terdiri dari ilmu alam,
ilmu sosial, humaniora dan
matematika. Sedangkan
berdasarkan penerapnnya ilmu
pengetahuan terdiri dari pure
science(ilmu murni) dan applied
Science (ilmu terapan).
Dimanakah kedudukan sosiologi antropologi dalam
kelompok ilmu pengetahuan ?

Sosiologi Antropologi

Menurut Comte sosiologi berasal dari kata latin Seperti halnya sosiologi , kata
socius yang berarti teman dan kata logos yang antropologi juga berasal dari
berarti ilmu atau bicara tentang. Jadi sec ara bahasa latin yaitu antropos yang
etimologi sosiologi berarti ilmu tentang berarti manusia dan logos yang
masyarakat.Secara keilmuan sosiologi adalah berarti ilmu. Secara etimologi
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik berarti ilmu tentang manusia.
antara individu dengan individu, individu dengan Secara keilmuan antropologi
kelompok maupun kelompok dengan kelompok adalah ilmu yang mempelajari
di masyarakat. manusia dari segi ke
anekaragaman
Ciri-ciri sosiologi dan antropologi
sebagai ilmu pengetahuan

Empiris Teoritis Kumulatif Non etis


Ilmu pengetahuan Suatu ilmu Disusun atas dasar Pembahasan suatu
tersebut didasarkan pengetahuan teori-teori yang masalah tidak
pada observasi yang selalu sudah ada atau mempersoalkan baik atau
terhadap kenyataan berusaha untuk memperbaiki, buruk masalah tersebut
dan akal sehat serta menyusun memperluas serta tetapi lebih bertujuan
hasilnya tidak abstraksi dari memperkuat teori- untuk menjelaskan
bersifat spekulatif hasil pengamatan teori yang lama masalah tersebut secara
mendalam
Keduannya adalah ilmu sosial
Hakikat Sosiologi
Bersifat normatif dan Antropologi
Tergolong dalam ilmu murni dan
Sebagai Ilmu
juga terapan
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang abstrak

Bertujuan menghasilkan
pengertian dan pola umum
manusia dan masyarakatnya.
Pembahasan 3

Konsep-Konsep
Realitas Sosial
Apa itu Realitas Sosial?
Peter Berger & Thomas Emile Durkheim
Luckman
Realitas sosial merupakan Peter Berger dan Thomas Realitas sosial merupakan
fakta atau kenyataan yang Luckman cara bertindak, apakah tetap
terjadi dalam kehidupan Realitas merupakan kualitas atau tidak, yang dapat menjadi
masyarakat. Hal tersebut yang berhubungan dengan pengaruh/hambatan eksternal
berkaitan dengan fenomena yang kita anggap bagi seorang individu. Berarti
kestabilan dalam keadaan berada di luar kemauan kita bahwa fakta sosial ialah cara
normal/tidak normal yang (sebab ia tidak dapat berpikir, bertindak, dan
terjadi pada pola-pola dienyahkan). perasaan yang berada di luar
hubungan di masyarakat. individu dan dibentuk sebagai
pola pada masyarakat.
Pengertian
Keluarga berasal dari dua kata yakni kawula dan warga.
Konsep Keluarga
Kawula berarti mengabdi dan warga berarti anggota.
Keluarga bisa diartikan sebagai satuan sosial terkecil yang
terikat berdasarkan pengabdian, ikatan darah, ikatan
perkawinan, adopsi dan kasih sayang.

Paul B. Horton & Chester L Hunt (1996)


Menjelaskan tentang beberapa fungsi keluarga yakni
sebagai 1. fungsi pengaturan seksual antara suami-istri,
2. fungsi reproduksi dimana seorang suami-istri dapat
memiliki keturunan, 3. fungsi sosialisasi akan nilai dan
norma sosial terutama pada anak, 4. fungsi afeksi yang
saling memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada
sesama anggota keluarga, 5. fungsi penentuan status
anak yang lahir di dalam sebuah keluarga, memberi
perlindungan fisik, ekonomis, psikologis serta
menciptakan keamanan bagi anggotanya.
Koentjaraningrat (1985)
Paul B. Horton
Menjelaskan bahwa masyarakat
Berpendapat bahwa masyarakat
merupakan kesatuan hidup
merupakan sekumpulan manusia
manusia yang melakukan
yang secara relatif hidup mandiri
interaksi menurut suatu sistem
bersama-sama dalam waktu yang
adat-istiadat tertentu dimana
cukup lama, mendiami suatu wilayah
tertentu, berkebudayaan yang sama
memiliki sifat kontinu serta
terikat oleh rasa identitas
Konsep
serta melakukan sebagian besar
kegiatan dalam kelompok itu.
bersama. Masyarakat

Ralph Linton
Seperti yang dikutip oleh Soerjono
Soekanto (1989) menafsirkan
bahwa masyarakat merupakan
kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerja
sama sehingga mereka mampu
mengorganisasikan dirinya sebagai
sebuah kesatuan dengan batas-
batas tertentu.
Ciri-ciri masyarakat pada umumnya
manusia yang hidup bersama , bergaul dalam
Konsep
waktu yang cukup lama , sadar merupakan
satu kesatuan, suatu sistem kehidupan
Masyarakat
bersama

Unsur-unsur agar terbentuk


masyarakat
tedapat sekumpulan orang, berdiam di suatu
wilayah dalam waktu yang relatif lama,
menghasilkan sistem nilai

Menurut Loomis masyarakat sebagai


sistem sosial mempunyai 9 unsur
kepercayaan dan pengetahuan , perasaan ,
tujuan ,kedudukan dan peran, kaidah/norma,
tingkat/pangkat, kekuasaan, sanksi,
fasilitas(sarana)
Kelompok Sosial
kelompok sosial yang teratur, in group dan
Organisasi Sosial
out group, kelompok primer dan sekunder,
paguyuban dan patembayan, kelompok formal
dan informal , kelompok sosial yang tidak
teratur yaitu kerumunan dan publik

Lembaga Sosial
Suatu sistem norma untuk mencapai suatu
sistem norma untuk mencapai suatu tujuan
atau kegiatan yang dianggap penting oleh
masyarakat
Konsep-konsep menganalisis dinamika sosial
Dinamika Sosial
Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan
sejarah ke seluruh dunia.
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi saat bertemunya suatu Dinamika sosial adalah penelaahan tentang
kebudayaan tertentu dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing. perubahan-perubahan yang terjadi pada
Asimilasi adalah proses perpaduan dari dua kebudayaan. fakta-fakta social yang meliputi pengendalian
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber social, penyimpangan social, mobilitas social
alam, modal, energi, dan teknologi yang menyebabkan adanya dan perubahan social.
produksi yang baru.
Internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan
sampai ia hampir meninggal.
Sosialisasi adalah proses seseorang individu dari masa anak-anak
sampai masa tuanya.
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses seorang individu dalam
menyesuaikan dan memperlajari pikiran dan sikapnya.
Pembahasan 4

Masalah Sosial
Masalah Sosial

Soerjono Soetomo
Soekanto masalah sosial merupakan
sebuah kondisi yang tidak
mendefinisikan diinginkan oleh sebagian besar
permasalahan sosial warga masyarakat.
sebagai ketidaksesuaian Martin S. Weinberg
unsur-unsur kebudayaan menambahkan bahwa
yang dapat membahayakan masyarakat yang tidak
kehidupan dari suatu menginginkan permasalahan
kelompok sosial. sosial tersebut sepakat bahwa
dibutuhkan suatu tindakan
untuk dapat mengubahnya.
Apa bedanya dengan konflik sosial?

Konflik atau pertentangan Robbins


ialah suatu bentuk interaksi
yang ditandai dengan Berpendapat bahwa dalam
keadaan saling mengancam, konflik sosial, ada salah satu
menghancurkan, melukai, pihak yang merasa dirugikan
dan melenyapkan di antara sehingga memberikan dampak
pihak-pihak yang terlibat di negatif kepada pihak yang
dalamnya. satunya lagi.

Konflik rasial
Konflik politik
Konflik agama
Konflik internasional
Faktor-Faktor Permasalahan Sosial Faktor-Faktor Konflik Sosial

Faktor ekonomi: Adanya perbedaan kebudayaan dan


masalah pengangguran adat istiadat.
kemiskinan. Adanya perbedaan kepentingan di
Faktor budaya: masalah antara individu maupun kelompok.
kenakalan remaja dan Timbulnya perasaan benci dan
dendam di tengah masyarakat.
seks bebas.
Timbulnya etnosentrisme sehingga
Faktor biologis: masalah masyarakat cenderung menilai
kekurangan gizi dan kebudayaan lain dengan tolak ukur
penyakit menular. kebudayaannya sendiri.
Faktor psikologis: Timbulnya primordialisme sehingga
masalah kontrol kelompok-kelompok merasa
kepentingan mereka lebih utama
terhadap emosi.
daripada kepentingan-kepentingan
lain.
Dampak Konflik Sosial
Dampak Permasalahan Sosial

Peningkatan tindak Perpecahan dan


kriminalitas permusuhan antar
Perpecahan kelompok kelompok
Perilaku menyimpang Pandangan negatif
Pengangguran terhadap kelompok
Kesenjangan antara yang tidak sama
kaya dan miskin dengannya
Sikap dan tindakan
diskriminatif pada
kelompok masyarakat
yang berbeda karena
satu dan lain hal
Nama Kelompok

A Annisa Azzahra

Sekian, H Hana Imtiyaz

Terimakasih! M Maysha Syahrul Ramadhan

Q Quratul Ayni Azzahra


Ibnu Khaldun Bapak Sosiologi dan Filsafat Sejarah

Ibnu Khaldun merupakan tokoh penting dalam peradaban Islam dari abad ke-14. Dalam dunia
modern, dia bergelar macam-macam. Mulai dari Bapak Sosiologi, peletak dasar Filsafat Sejarah,
perintis Ilmu Ekonomi, hingga penggagas teori politik.
Pemilik nama lengkap Abdul Rahman bin Khaldun itu lahir di Tunis pada 1332. Dia menulis banyak
karya. Di antaranya adalah Kitab al-Ibar yang terdiri atas tujuh jilid. Jilid pertamanya bertajuk
Muqaddimah yang di Dunia Barat juga dinamakan Prolegomena. Berikutnya, Ta’rif yakni semacam
autobiografi Ibnu Khaldun.
Nama Ibnu Khaldun mencuat secara global pada abad ke-17. Hal ini agaknya wajar. Sebab, semasa
hidup Ibnu Khaldun, peradaban Islam sedang meredup, baik di Timur maupun Barat.
Sementara, orang-orang Eropa baru mengetahui karya-karyanya sejak abad ke-19. Para ilmuwan
sosial Eropa begitu terkesan dengan pemikiran Ibnu Khaldun mengenai sosiologi yang mendahului
zamannya, khususnya dalam Muqaddimah. Sebagai informasi, istilah sosiologi itu sendiri baru
muncul pada abad ke-19 ketika digagas filsuf Prancis, Auguste Comte.
agumi
Arnold J Toynbee, meng Charles Issawi, Ibnu Khaldun adalah
s e b a g a i k a ry a p alin g luar
Muqaddimah tokoh terawal yang menemukan
ya ng p e rn a h d it u lis d alam era
biasa dasar-dasar sosiologi. Khususnya,
a n d i m a n a p u n . B a g inya, Ibnu
kapanpun d pemikiran bahwa fenomena sosial
e ru pa ka n o ra ng pe rt a ma yang
Khaldun m mematuhi suatu kaidah tertentu yang
k u ka n s eja ra h se b ag a i sebuah
memperla mesti dicari sosiolog.
mu, a lih -alih n a ra si s u bjektif.
il

Philip K Hitti menegaskan kontribusi besar


Ibnu Khaldun dengan pujian panjang-lebar:
“Belum pernah ada sebelum dia, baik itu Arab
apalagi Eropa, yang memiliki pandangan
komprehensif dan filosofis mengenai sejarah.
Ibnu Khaldun merupakan filsuf-sejarah yang
paling brilian yang pernah dihasilkan Dunia
Islam. Dia termasuk yang paling besar
sepanjang sejarah.”

Anda mungkin juga menyukai