Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Dosen pengampu :
Eneng Yeni Mariah, S.Pd.I., M.Pd
Disusun oleh :
Nevi Irawati Nurlatifah (0318.0304)
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Antropology
Kata antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu antropos dan logos yang
berarti manusia dan ilmu. Jadi, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Manusia merupakan
makhluk yang memiliki kebudayaan dan peradaban, hal ini dapat dibuktikan sejak
zaman manusia purba sampai manusia modern. Keunikan dalam hal peradaban ini
tidak dimiliki makhluk lainnya.
“Antropologi berasal dari kata latin: antropos yang berarti manusia dan
logos atau akal. Dengan begitu, antropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu
yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari
aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat serta kebudayaannya.”
4
Dari batasan diatas tergambar demikian luas objek yang menjadi kajian ilmu
antropology. Secara global dapat diungkapkan ruang lingkup ilmu ini sebagai
berikut:
1. Paleontologi Primata
Mempelajari deskripsi varietas manusia yang telah tidak ada lagi hidup di
muka bumi ini dan tentang makhluk lain yang masih erat hubungannya
dengan manusia.
2. Evolusi Manusia
3. Antropometri
5
4. Somatologi
5. Antropologi Rasial
2. Pengertian Sosiologi
Secara etimologis kata sosiologi berasal dari bahasa latin: socius dan logos.
Socius artinya masyarakat dan logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah tentang
masyarakat. Horton dan Hunt (1987,59) dan Peter L. Berger dalam Damsar (2010)
telah memberikan definisi masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang secara relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
mendiami suatu wilayah, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian
kegiatannya dalam kelompok tersebut. Masyarakat yang terdiri dari sekumpulan
manusia tersebut selalu berinteraksi satu sama lain.
6
b. J.A A Van Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil.
c. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah imu yang
mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
Struktur sosial adalah jalinan antara unsur sosial yang pokok (norma sosial,
lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial). Proses sosial adalah
pengaruh timbal balik antara gejala sosial yang melahirkan perubahan sosial
dan struktur sosial.
Soekanto (1990)
3. Ilmu Politik
Istilah politik berasal dari kata polis menurut Bahasa Yunani yang
artinya negara kota. Dari kata polis di hasilkan kata-kata politeia artinya
segala hal ihwal mengenai negara. Polites artinya warga negara. Politikus
ahli negara atau orang yang paham tentang negara atau negarawan. Politicia
artinya pemerintahan negara.
7
c. J. Barents, politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara dan
tugas-tugasnya yang merupakan dari masyarakat.
Damsar (2010) Budiarjo (1972)
4. Psikologi Sosial
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku individu atau kelompok dalam berinteraksi
dalam masyarakat.
8
B. Struktur Ilmu-ilmu Sosial
1. Fakta
Fakta dapat diartikan sebagai suatu informasi atau data yang ada/terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ahli ilmu
sosial yang terjamin kebenarannya. Walaupun demikian fakta memiliki
kekuatan yang terbatas untuk menjelaskan suatu masalah. Fakta menunjuk pada
kondisi yang khusus dan keberlakuannya terbatas (kurang berlaku umum). Di
bawah ini dikemukakan beberapa contoh fakta sebagai berikut:
Hubungan yang erat antara fakta dan konsep dapat dilihat pada ilustrasi
berikut, sebagai contoh:
Indonesia selama tiga setengah abad dijajah oleh bangsa Belanda. Sejak
tahun 1908 bangsa indonesia mulai berjuang untuk melawan penjajah yang dikenal
dengan hari Kebangkitan Nasional. Dengan melalui perjalanan yang panjang
dengan pengorbanan yang tidak sedikit, bangsa Indonesia menyatakan bebas dari
9
penjajahan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selain 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya. Setelah
merdeka bangsa Indonesia merasa kedudukannya sejajar dengan bengsa-bangsa
lain di Dunia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia ingin menentukan nasib dan masa
depannya sendiri.
Dari contoh diatas dapat dikatakan bahwa fakta merupakan suatu kejadian
atau peristiwa yang pernah terjadi atau pernah ada dan memberikan informasi yang
bermakna bagi manusia, sehingga dapat membentuk sebuah konsep.
2. Konsep
Selanjutnya More dalam Skell (1995:30) bahwa: “Konsep itu adalah sesuatu
yang tersimpan dalam benak atau pikiran manusia berupa sebuah ide atau
sebuah gagasan”. Sedangkan Paker menyatakan bahwa: “Konsep itu adalah
gagasan-gagasan tentang sesuatu”. Konsep dapat berupa fakta yang memiliki
keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep diberi label
atau nama berupa kata-kata.
3. Generalisasi
10
Fakih Samlawi (1998:9) mengemukakan bahwa: “Generalisasi
merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna.
Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. Kebenaran suatu
generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian.
Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut, fakta merupakan salah satu
materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada, kita dapat
menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta
sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang
ada kita dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi.
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep
peristiwa/kejadian tempat dan waktu. Geografi terdiri dari konsep lokasi, posisi
(kedudukan), situasi, tempat (side), distribusi dan perancangan. Dalam ilmu
ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan (scancity), spesialis (specialization),
11
saling ketergantungan (interdepence), pasar (market) dan konsep kebijaksanaan
umum (public policy). Pada psikologi mengkaji konsep keanggotaan dalam
kelompok prilaku, tujuan, norma, nilai, peran, keluwesan, dan lokasi.
Sedangkan adat istiadat, etika, tradisi, hukum dan keyakinan. Dalam psikologi
terkandung konsep-konsep kemandirian, motif, sikap, persepsi internasional,
kelompok, norma kelompok, konflik dan sebagainya. Sedangkan dalam ilmu
politik terkandung konsep negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijaksanaa, pembagian kekuasaan, demokrasi dan lain-lain.
Struktur ilmu pengetahuan terdiri dari fakta, konsep dan generalisasi. Dari
pernyataan itu jelas, bahwa ilmu pengetahuan tidak akan terbentuk secara
teorotis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu
pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada.
Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna
bila terkait dengan bentuk generalisasi dan generalisasi merupakan simpulan-
simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan.
12
fakta, konsep dan generalisasi. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa fakta
merupakan suatu informasi atau data yang terjadi dalam kehidupan ini dikumpulkan
oleh para ahli ilmu sosial untuk menjamin kebenarannya dan memiliki kemampuan
menjelaskan yang terbatas, seperti contoh: angin berhembus, matahari terbit dari
sebelah timur, jakarta adalah ibu kota negara Indonesia.
a. Strategi
Untuk materi ini tepat sekali menggunakan strategi pemberian contoh dan
ilustrasi kepada kelompok maupun kepada individu agar siswa lebih cepat
memahami tentang apa itu fakta, konsep dan generalisasi.
b. Metode
13
Metode yang digunakan dapat sesuai dengan kondisi siswa agar materi
dapat diterima oleh siswa dan tidak membosankan yang penting efektif dan
efisien. Misalnya metode ceramah bervariasi tanya jawab, diskusi, dan lain-
lain.
c. Media
d. Evaluasi
Dapat menggunakan beberapa item tes yang disusun guru dan dilaksanakan
secara tertulis setelah proses pembelajaran selesai.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. I Gede A B. Wiranata, S.H., M.H 2002. Antropologi Budaya, Bandung:
PT Citra Aditya Bakti.
Susi Fitria Dewi, S.Sos., M.Si., Ph.D 2017. Sosiologi Politik, Yogyakarta: Gre
Publishing
Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh. 1998/1999. Konsep Dasar IPS. Jakarta:
Dekdikbud. Ditjen. Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
https://kuliahsonia.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-model-pembelajaran-
fakta.html?m=1
https://pgsdday.blogspot.com/2017/12/fakta-konsep-dan-generalisasi.html?m1
16