MA HUSNUL KHOTIMAH
BAB 1
FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MENGKAJI GEJALA SOSIAL DI MASYARAKAT
Tugas seorang sosiolog adalah mengungkap atau menerangkan tindakan sosial sebagai
fakta sosial. Selain itu, apabila dilihat dari sifat hakikatnya, sosiologi mempunyai beberapa
karakteristik. Di mana karakteristik-karakteristik tersebut mampu menentukan ilmu
pengetahuan macam apakah sosiologi tersebut. Sosiologi mengenal dua macam metode
ilmiah.
a. Metode kualitatif. Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat diukur
b. Metode kuantitatif. Mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-
gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji statistik.
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama. Di dalamnya,
manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari
hidup bersama itu.
b. Memiliki system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia
dalam masyarakat
c. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan
d. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu system hidup bersama, yang
menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-
masing terikat dengan kelompoknya.
Sosiologi secara umum berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam
masyarakat. Namun demikian, para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-
beda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk
mengupas tentang perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang
mungkin lebih tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat
(sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai
spesialisasi dan subilmu dalam sosiologi.
4. Penyimpangan Sosial
Perlaku menyimpang atau deviasi sosial adalah segala bentuk tutur kata atau perbuatan
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial di masyarakat. Berdasarkan jumlah
pelakunya, dibedakan atas penyimpangan individual (seseorang) dan penyimpangan kolektif
(sekelompok masyarakat). Berdasarkan sifatnya penyimpangan dibedakan menjadi,
penyimpangan primer, sekunder, positif dan negative.
6. Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial. Menurut Soleman B. Taneko
(pengarang buku Struktur dan Proses Sosial), unsur-unsur pokok struktur sosial:
a. Kelompok sosial
b. Lembaga sosial
c. Kaidah/norma sosial
d. Stratifikasi sosial
7. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah suatu pola tertentu yang mengatur organisasi
kelompok sosial. Berdasarkan tipenya, mobilitas sosial terbentuk secara horizontal, vertical,
dan lateral.
8. Lembaga Sosial
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah system terpola yang menjaga
kelakuan individu dan berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Lembaga sosial bertugas memenuhi seluruh
aktivitas khusus yang dilakukan masyarakat.
9. Perubahan Sosial
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut memengaruhi system sosial, termasuk
nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat.
6. Metode yang menyimpulkan suatu keadaan dari gejala yang khusus untuk mendapatkan
kaidah-kaidah yang berlaku secara umum, dinamakan.....
a. Deduktif
b. Induktif
c. Sosiometrik
d. Empirik
e. Kategoris
7. Sosilogi adalah ilmu yang berdiri sendiri,karena sosiologi telah memnuhi segenap unsur dan
sifat pengetahuan,yaitu.....
a. Kategoris,murni,abstrak,rasional
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
11
b. Empiris,teoritis,kumulatif,nonetis
c. Terapan,umum,konkret,rasional
d. Konkret,rasional,modern,nonetis
e. Abstrak,nonetis,murni,rasional
8. Menurut Soerjono Soekanto, kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran [logika] disebut......
a. Teori
b. Dalil
c. Hukum
d. Pegetahuan
e. Ilmu
10. Sosiologi sebagai ilmu kemasyarakatan menuntut individu-individu baik sebagai manusia
biologis,maupun sosiologis harus mampu melihat segala permasalahan dalam hidup ini
dengan life skill seperti berikut ini,kecuali.....
a. Kognitif
b. Kolektif
c. Konatif
d. Afektif
e. Psikomotorik
11. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara.....
a. Mengembangkan pengetahuan objektif mengenai gejala masyarakat yang dapat
dimanfaatkan secara efektif
b. Mempelajari sejarah perkebangan manusia dan perkembangannya dalam masyarakat
tertentu
c. Mempelajari dasar-dasar kebudayaan dari setiap etnis yang ada di muka bumi
d. Mengadopsi seluruh budaya asing dan dijadikan sumber pengetahuan baru
e. Mencari suatu cara yang sistematis agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar
14. Sosiologi dapat digunakan dalam kajian yang lebih luas, yaitu meliputi perencanaan suatu
program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pengawasan
perilaku masyarakat agar sesuai dengan nilai dan norma. Dari uraian tersebut, fungsi
Sosiologi adalah membantu dalam merencanakan...
a. Penelitian dan analisis
b. Pembangunan dan analisis
c. Penelitian dan kontrol sosial
d. Pembangunan dan kontrol sosial
e. Pembangunan dan penelitian
16. Sosiologi berusaha memberikan penjelasan secara rasional tentang fenomena dalam
masyarakat. Pernyataan ini menunjukkan ciri Sosiologi, yaitu...
a. Empiris
b. Kumulatif
c. Non etis
d. Teoritis
e. Dedukatif
19. Pengetahuan mengenai gejala sosial dapat diakui telah memiliki sifat ilmiah apabila
tersusun teratur sesuai kaidah metodologi riset. Hal itu menunjukkan, bahwa pengetahuan
sosiologi harus bersifat...
a. Logis
b. Analitis
c. Rasional
d. Objektif
e. Sistematis
20. Ketika terjadi konflik sosial horizontal di daerah, pihak pemerintah meminta para ahli
sosiologi agar berperan aktif memberikan solusi sehingga konflik dapat diakhiri dengan
baik. Dalam contoh kasus teresbut, keahlian di bidang sosiologi berfungsi untuk...
a. Pertumbuhan penduduk
b. Perbaikan sistem sosial
c. Peningkatan pendapatan
d. Penyelesaian masalah
e. Pembangunan karakter
A. Individu
Dalam bab sebelumnya sudah dijelaskan tentang manusia sebagai makhluk individu.
Dalam konsep manusia, individu sebagai makhluk yang otonom atau berdiri sendiri dan
memiliki keunikan antara satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari,
individu tidak dapat berdiri sendiri. Dilihat dari aspek sosial, individu membutuhkan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa alasan yang mendorong
individu membentuk masyarakat yaitu :
1. Faktor reproduksi atau adanya keinginan individu untuk melanjutkan keturunanya.
2. Mencari kekuatan bersama adanya kesadaran individu itu lemah.
3. Adanya perasaan diuntungkan ketika berhubungan dan bergabung dengan individu
lain.
4. Terdapat berbagai kesamaan antarinividu, deperti keturunan, nasib, kebudayaan dan
teritorial
B. Kelompok
Hasrat manusia atau kepentingan pokok manusia yang dibawa sejak lahir, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingya, dan
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Keterikatan dan ketergantungan manusia mendorong manusia untuk membentuk
kelompok-kelompok sosial. Menurut Robert K Merton kelompok sosial adalah
sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang mapan.
Suatu himpunan manusia baru dapat baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika
memenuhi syarat berikut :
5. Memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
6. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
7. Ada faktor pengikat yang dimiliki oleh anggota kelompok, seperti kepentingan, tujuan,
dan ideologi yang sama
8. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
9. Bersistem dan berproses.
C. Hubungan Sosial
1) Pengertian Interaksi Sosial
Prof. Soerjono Soekanto dalam bukunya Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa
interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial. Tidak ada interaksi sosial berarti tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Berikut ini beberapa definisi interaksi sosial menurut para
pakar:
a. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak
atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar
kelompok atau antar individu dan kelompok”.
b. Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar
manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial”.
c. Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dan kelompok, dan
antarkelompok.
2) Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomin, sebuah hubungan bias disebut interaksi sosial jika
memiliki ciri-ciri berikut:
a. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
15
b. Adanya komunikai antarpelaku dengan menggunakan symbol atau lambing.
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa
mendatang.
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
3) Syarat terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi dengan dua syarat berikut:
1. Minimal ada dua orang
2. Kontak sosial. Dalam bahasa latin artinya bersama-sama menyentuh. Dalam
pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi secara fisik saja tetapi dapat
melalui media seperti telepon, radio, atau surat elektronik.
3. Komunikasi. Hal yang terpenting dalam komunikasi, yaitu adanya kegiatan saling
menafsirkan (pembicaraan, gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan.
a. Imitasi, yaitu tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-
macam bentuk seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola piker, dan
lain-lain.
b. Sugesti, yaitu sikap atau pandangan yang diterima begitu saja tanpa melalui proses
berpikir panjang. Sikap atau pandangan dapat berupa anjuran, saran, nasehat, pendapat
dan lain-lain.
c. Identfikasi, yaitu keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi
sifatnya lebih mendalam bandingkan dengan imitasi, karena proses identifikasi dapat
mempengaruhi atau membentuk kepribadian seseorang yang menirunya.
Contoh, seorang anak yang mengidolakan ayahnya dan berusaha mengidentifikasikan
dirinya seperti ayahnya. Dalam proses ini sikap, perilaku, nilai dll diterima dan
meresap dalam jiwa anak itu sehingga membentuk kepribadian yang persis sama
dengan kepribadian ayahnya.
d. Simpati, merupakan proses dimana seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Pada
proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan
merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut. Contoh
ketika ada tetangga yang terkena musibah, kita merasakan kesedihannya dan berusaha
untuk membantunya.
e. Empati, merupakan simpati mendalam yang mempengaruhi kejiwaan dan fisik
seseorang. Contohnya, seseorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya sekolah ke
luar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.
5. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.
Proses Asosiatif merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial
sedangkan proses disosiatif merupakan proses mengarah pada perpecahan atau disintegrasi
sosial. Interaksi sosial yang Bersifat Asosiatif mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:
Kerja sama, Akomodasi, Asimilasi dan Akulturasi.
a. Kerja Sama ( cooperation )
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai
suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang
dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan
tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang
menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam
b. Akomodasi ( Acomodation )
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menunjuk pada suatu keadaan dan
untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan lawan. Tujuan akomodasi berbeda-beda tergantung pada situasi yang
dihadapi. Beberapa tujuan akomodasi sebagai berikut:
1) Untuk menghasilkan sintesis atau titik temu antara dua atau beberapa pendapat yang
berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
2) Mencegah terjadinya pertentangan untuk sementara waktu.
3) Berusaha mengadakan kerja sama antarkelompok sosial yang terpisah akibat factor
sosial dan psikologis atau kebudayaan. Misalnya, kerja sama antarindividu yang
berbeda kasta.
4) Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah, misalnya, melalui
perkawinan.
Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
1) Coercion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya
paksaan secara fisik maupun psikologis. Dalam koersi, salah satu pihak berada pada
posisi yang lemah. Misalnya, dalam system perbudakan atau penjajahan.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
17
2) Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Contoh,
perjanjian antar Negara tentang batas wilayah perairan.
3) Arbitration, Suatu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab
pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesiakan masalahnya sendiri. Pihak
ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwenang. Contoh,
masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji dan diatasi dengan meminta
bantuan pemerintah yang kemudian menetapkan upah minimum.
4) Mediation, hamper mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya netral.
Kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasehat yang mengusahakan jalan damai,
tetapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
masalah.
5) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-
pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contoh,
mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling
mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.
6) Toleration, merupakan bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifat
formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi
alamiah individu atau kelompok yang inginmenghindari permasalahan. Contohnya,
pada bulan puasa, umat yang tidak berpuasa tidak makan disembarang tempat.
7) Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam
melakukan pertentangannya. Misalnya, ketegangan antara Korea Utara dan Korea
Selatan dibidang senjata nuklir.
8) Adjudication, penyelesaian perkara atau sengketa melalui pengadilan.
9) Segregation, yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar
dalam rangka mengurangi ketegangan.
10) Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
karena mengalah.
11) Subjugation atau Dominatiuon, pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta
pihak lain mentaatinya.
12) Majority rule (keputusan mayoritas), yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak dalam voting.
13) Minority Consent, yaitu golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi dapat
melakukan kegiatan bersama.
14) Konversi, yaitu penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan
mau menerima pendirian pihak lain.
15) Cease fire atau Gencatan senjata, yaitu penangguhan permusuhan dalam waktu
tertentu.
c. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama.
Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul jika ada kelompok-kelompok
yang memiliki perbedaan kebudayaan, kemudian individu-individu dalam kelompok tersebut
saling berinteraksi secara langsung dan terus menerus dalam jangka waktu lama sehingga
kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi terjadi proses identifikasi dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan
kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang melakukan asimilasi, maka batas-batas
antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kellompok yang baru. Proses
asimilasi dapat digambarkan sebagai berikut:
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
18
d. Akulturasi (acculturation)
Akulturasi adalah perppaduan dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing. Contoh,
Candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan India dan kebudayaan Indonesia.
Juga music keroncong merupakan perpaduan antara musik Portugis dengan music Indonesia.
Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak
dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat
dipisahkan karena tidak ada
1. Alex memilih mengikuti ekstrakulikuler pecinta alam daripada komputer, karena Alex
menyukai tantangan merupakan contoh dari tindakan sosial ....
a. Afektif
b. Kognitif
c. Tradisional
d. Berorientasi nilai
e. Rasional instumental
2. Suatu interaksi sosial hanya akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu...
a. imitasi dan sugesti
b. status dan peran
c. identifikasi dan sugesti
d. kerjasama dan akomodasi
e. kontak dan komunikasi
Contoh kasus nomor 1 dan 4 dapat dikategorikan ke dalam kontak sosial ....
a. Positif
b. Negatif
c. Primer
d. Sekunder
e. Tidak langsung
5. Pak Leo berjanji membelikan sepeda baru kepada anaknya apabila mendapatkan ranking
satu di kelas. Yang dilakukan pak Leo merupakan bentuk dari ....
a. Simpati
b. Empati
c. Sugesti
d. Motivasi
e. Identifikasi
7. Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih
payahnya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban
HIV/AIDS. Tindakan siswa dalam interaksi sosial tersebut dipengaruhi oleh faktor ….
a. Empati
b. Motivasi
c. Imitasi
d. Sugesti
e. Identifikasi
9. Keteraturan sosial merupakan salah satu kondisi dinamis yang menyebabkan kehidupan
masyarakat berlangsung tertib dan teratur. Terciptanya keteraturan ini disebabkan oleh
adanya dua faktor dalam masyarakat, yaitu ....
a. nilai dan norma sosial
b. nilai tradisional dan budaya
c. rasa persatuan dan kesatuan
d. saling pengertian dan tenggang rasa
e. kerjasama dan saling membutuhkan
10. Menurut Charles H. Cooley, kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka ....
a. berada dalam keadaan yang sama
b. mempunyai kedudukan berbeda-beda
c. telah menyelesaikan masalah-masalah bersama
d. mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama
e. dapat berdiri sendiri dengan kelompok masing-masing
11. Berikut ini merupakan bentuk interaksi sosial asosiatif, kecuali ....
a. Asimilasi
b. Akulturasi
c. Akomodasi
d. Kerjasama
e. Kontravensi
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
23
12. Sebagai langkah antisipasi, wali kelas mempertemukan dua siswa yang terlibat
perkelahian kecil di kelas. Kedua siswa diminta untuk membuat kesepakatan untuk tidak
mengulang perbuatan yang merusak nama baik kelas. Bentuk akomodasi yang ditempuh
wali kelas tersebut berbentuk …
a. Arbitrasi
b. Konsiliasi
c. Ajudikasi
d. Compromise
e. Cease fire
13. Susi melanggar traffic light karena terburu-buru agar tidak terlambat sampai kampus.
Seorang polisi memberhentikan dan mengambil tindakan dengan menahan SIM yang
bersangkutan. Susi merayu dan mengajak damai, namun petugas tetap menilangnya dan
mengharuskannya mengikuti sidang di pengadilan. Penyelesaian konflik tersebut adalah
….
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Ajudikasi
d. Arbitrasi
e. Kompromi