Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR KERJA SISWA SEMESTER 1

MA HUSNUL KHOTIMAH

BAB 1
FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MENGKAJI GEJALA SOSIAL DI MASYARAKAT

A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial


1. Hakikat Manusis sebagai Makhluk Individu
Kata “individu” mempunyai makna yang berbeda dengan individualism dan
individualis. Individualism adalah paham yang mementingkan hak perseorangan disamping
kepentingan masyarakat atau negara. Individualis adalah sikap yang mementingkan diri
sendiri.
Sebagai makhluk individu manusia memiliki kepribadian yang unik. Dia memiliki
penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan dan sikap yang berbeda dengan
sesamanya. Kata “individu” dalam konsep manusia menunjukan bahwa manusia adalah
makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan pilihannya dan bertanggungjawab atas pilihannya tersebut. Manusia sebagai
makhluk Allah yang diberikan kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya dengan
sendirinya dan harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya di dunia. Allah
menetapkan Iblis untuk masuk ke Neraka karena dirinya telah membangkang perintah Allah
swt dan memastikan malaikat ke Surga karena ketaatannya terhadap Allah. Sedangkan
manusia diberikan pilihan menentukan kehidupan di Akhirat semasa di dunia untuk memilih
Surgan dengan taqwa dan memilih neraka dengan kekafiran.
Manusia juga bersifat unik antara satu sama lain memiliki perbedaan dari sudut
pandang fisik dan kepribadian. Antara satu sama lain memiliki perbedaan.

2. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial


Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak akan
memperoleh keutamaan dan tidak akan menjadi baik jika tidak mempunyai teman dan
terasing dari masyarakatnya. Demikian halnya bahwa sesungguhnya manusia tidak akan dapat
hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia
membutuhkan orang lain. Misalnya dalam satu aspek saja dari pembuatan makanan pokok
kita yakni nasi terdapat beberapa orang yang terlibat seperti : petani, tukang penggiling padi,
pedagang, dapur, dan distribusi hingga sampai ke kita untuk memakannya.

B. Sosiologi sebagai Ilmu


1. Pengelompokan Ilmu Pengetahuan
a. Pengelompokan berdasarkan objek kajiannya
1) Ilmu pengetahuan alam (natural sciences) Ilmu pengetahuan alam (natural
sciences) merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam, baik hayati
maupun nonhayati. Yang termasuk dalam ilmu ini adalah biologi, fisika,
kimia, dan lain-lain.
2) Ilmu pengetahuan sosial (social sciences) Ilmu pengetahuan sosial (social
sciences) adalah ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan
sesamanya seperti, antropologi, sosiologi, ekonomi, dan lain-lain.
3) Ilmu pengetahuan budaya (humanistics study) Ilmu pengetahuan budaya
merupakan ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari
kehidupan bersama manusia.

b. Ilmu pengatahuan yang didasarkan pada tujuan pengkajiannya.


LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 1
1) Ilmu murni (pure sciences)
Ilmu murni (pure science) merupakan suatu ilmu yang bertujuan mendalami teori
untuk memajukan atau memperkaya khazanah ilmu tersebut. Contoh, seseorang ingin menguji
kebenaran teori konflik yang dikemukakan oleh Ralp Dahrendorf. Menurutnya (sebagaimana
dikutip George Ritzer: 2003), setiap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
akan menimbulkan pertentangan yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan
masyarakat. Berdasarkan teori itulah seseorang melakukan sejumlah penelitian untuk
membuktikan kebenaran teori tersebut. Hasil dari penelitian itu akan menghasilkan suatu ilmu
yang termasuk ilmu murni atau pure science.
2) Ilmu terapan (applied sciences)
Ilmu terapan (applied science) merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis, sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung
oleh masyarakat. Misalnya, akhir-akhir ini di Indonesia disibukkan dengan bencana gempa
dan gelombang tsunami yang melanda di sebagian besar wilayahnya. Mulai Aceh, Lampung,
Ciamis, Cilacap, Bantul, Singaraja, bahkan Minahasa. Akibatnya, ketenangan masyarakat
menjadi terganggu, rasa ketakutan menyelimuti hampir seluruh warga pesisir pantai. Oleh
karena itulah para geolog, ahli demografi, dan pengamat gempa bekerja sama mencari
penyebab-penyebab terjadinya gempa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut berbagai saran
dan solusi disebarluaskan kepada masyarakat luas sebagai upaya antisipasi dan diajukan
kepada pemerintah supaya masalah tersebut ditindaklanjuti.

2. Metode Penelitian Sosiologi


Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran (logika). Sosiologi telah memenuhi syarat-syarat ilmu tersebut. Oleh
karena itu, sosiologi dapat disebut sebagai ilmu. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri di mana objeknya adalah masyarakat.
Menurut Harry M. Johnson dalam bukunya Sosiology: A Systemic Introduction
(1967), setiap ilmu mempunyai karakteristik yang khas. Begitu juga sosiologi, karakteristik
keilmuan sosiologi sebagai berikut :
a. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada observasi
dan penalaran, bukan atas dasar wahyu atau hasil spekulasi.
b. Sosiologi bersifat teoretis, artinya sosiologi berusaha memberi ikhtisar (summary)
yang menunjukkan hubungan pernyataan atau proporsi-proporsi secara logis.
c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibangun atas dasar teori
yang sudah ada. Teori-teori baru yang lebih besar dan luas, pada dasarnya
merupakan penyempurnaan teori-teori yang sudah ada.
d. Sosiologi bukan etika, artinya sosiologi bukan ajaran tentang tata susila. Para
sosiolog tidak membicarakan apakah suatu tingkah laku sosial itu baik atau buruk.
Sifat hakikat sosiologi sebagai berikut.
a. Sosiologi merupakan ilmu sosial bukan merupakan ilmu pengetahuan alam
ataupun ilmu pengetahuan humanistik.
b. Sosiologi bersifat kategoris dan bukan normatif, artinya sosiologi membatasi diri
pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau
seharusnya.
c. Sosiologi merupakan ilmu murni dan bukan merupakan ilmu pengetahuan
terapan.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan ilmu pengetahuan
yang konkret. Artinya, bahwa yang diperhatikan adalah bentuk dan pola-pola
peristiwa dalam masyarakat, tetapi bukan wujudnya yang konkret.
e. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum interaksi.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 2
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan yang khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum yang ada
pada setiap interaksi antarmanusia.

Tugas seorang sosiolog adalah mengungkap atau menerangkan tindakan sosial sebagai
fakta sosial. Selain itu, apabila dilihat dari sifat hakikatnya, sosiologi mempunyai beberapa
karakteristik. Di mana karakteristik-karakteristik tersebut mampu menentukan ilmu
pengetahuan macam apakah sosiologi tersebut. Sosiologi mengenal dua macam metode
ilmiah.
a. Metode kualitatif. Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat diukur
b. Metode kuantitatif. Mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-
gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji statistik.

C. Konsep Dasar Sosiologi


1. Pengertian Sosiologi
Istilah Sosiologi menurut Auguste Comte berasal dari bahasa Yunani (latin). Sosiologi
berasal dari kata socius yang artinya kawan atau teman atau sesama dan logos berarti ilmu
atau cerita. Jadi menurut arti katanya sosiologi berarti cerita tentang teman atau kawan
(masyarakat). Sebagai ilmu, sosiologi merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang
tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain. Berikut
ini beberapa definisi tentang sosiologi.
a. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.
b. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala
moral).
c. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.
d. J. A. A. Von Dorn dan C. J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
f. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial termasuk perubahan sosial.
g. Hassan Shadily
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalammasyarakat, menyelidiki
ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan
maksud hidup bersama, cara terbentuknya hidup bersama serta perubahannya, perserikatan
hidup, kepercayaan, dan keyakinan.
h. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk
kehidupan kelompok tersebut.
i. Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 3


2. Objek Kajian Sosiologi
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kata masyarakat berasal dari akar kata
Arab musyarak, artinya bersama-sama. Istilah masyarakat dalam Bahasa Inggris adalah
society. Kata society berasal dari Bahasa Latin socius, yang berarti kawan. Selo Soemardjan
mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan. J. L Gillin dan J. P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar. Mereka mempunyai kebisaaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan
yang sama. Sementara itu, menurut Ralf Linton, masyarakat merupakan suatu kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.
Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya
pada hal-hal berikut.
a. Hubungan timbal-balik antara manusia satu dan manusia lainnya
b. Hubungan antara individu dan kelompok
c. Hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya
d. Proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat

Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama. Di dalamnya,
manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari
hidup bersama itu.
b. Memiliki system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia
dalam masyarakat
c. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan
d. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu system hidup bersama, yang
menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-
masing terikat dengan kelompoknya.

Sosiologi secara umum berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam
masyarakat. Namun demikian, para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-
beda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk
mengupas tentang perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang
mungkin lebih tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat
(sosiologi politik). Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai
spesialisasi dan subilmu dalam sosiologi.

3. Ciri Ilmu Sosiologi


a. Sosiologi bersifat Empiris artinya sosiologi berdasarkan hasil observasi
(pengamatan)
b. Sosiologi bersifat Teoritis artinya sosiologi selalu berusaha menyusun abstraksi dari
hasil observasi menjadi sebuah teori.
c. Sosiologi bersifat Kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori
yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus
teori-teori lama.
d. Sosiologi bersifat Non-Etis. Tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta, tetapi
menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.

4. Sejarah Perkembangan Sosiologi


Ibnu Khaldun, nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan Barat. Ia
adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap murni dan baru pada
zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang tertuang dalam buku
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 4
fenomenalnya “muqaddimah” dianggap sebagai bibit dari kelahiran Ilmu Sosiologi.
Penelitiannya tentang sejarah dengan menggunakan metode yang berbeda dari penelitian
Ilmuwan pada saat itu juga disebut sebagai bibit dari kemunculan Filsafat Sejarah seperti yang
ada sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di Tunisia (Afrika) dan Andalusia, serta
hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung pemikirannya tentang Politik serta Sosiologi
tajam dan mampu memberikan sumbangsih yang besar pada Ilmu Pengetahuan.
Sebagai pendiri ilmu pengetahuan sosiologi, lbnu Khaldun secara khas membedakan
cara memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung
kejadian-kejadian yang nyata. Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan
pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik Muslim maupun non-
Muslim. Seorang kritikus Barat terkemuka mengatakan, Tak ada satu pun dalam
perbendaharaan sastra Kristen dari masa Abad Pertengahan yang pantas disejajarkan dengan
sejarahnya lbnu Khaldun dan tak satu pun sejarawan Kristen yang menulis sebuah versi
dengan begitu gamblang dan tepat mengenai negara Islam.
Hal ini menandakan bahwa Ibnu Khaldun merupakan tokoh yang memiliki pengaruh
tidak hanya ditanah Arab namun juga diberbagai belahan dunia. Walaupun karyanya yang
klasik atau bahkan tidak dianggap oleh ilmuwan Barat dan Amerika. Namun yang terpenting
karya Khaldun sangat penting untuk dipahami untuk menjelaskan perilaku manusia dan
masyarakat tidak mulai dari munculnya dunia Barat Modern saja.

a.      Perkembangan Sosiologi pada abad XIX


Perkembangan ilmu sosiologi  di Prancis berawal dari hasil karya pemikiran Claude
Saint Simont, Auguste Comte, dan Emile Durkheim. Saint Simon adalah guru Auguste
Comte. Saint Simon adalah pemikir positivis yang mendahului Auguste Comte. Saint Simon
menegaskan bahwa studi fenomena sosial harus didasarkan pada teknik ilmiah seperti halnya
yang digunakan untuk mempelajari sains.  Banyak karya Saint Simon yang dikembangkan
oleh Auguste Comte. Auguste Comte lebih mampu mengembangkan karya Saint Simon lebih
sitematis.
Auguste Comte adalah orang pertama menggunakan istilah sosiologi. Karena itu, ia
disebut sebagai Bapak Sosiologi. Istilah sosiologi diambil dari dua kata, yaitu socius dan
logos. Socius berasal dari bahasa Latin yang berarti kawan. Logos berasal dari bahasa Yunani
yang berarti kata atau berbicara. Dapat disimpulkan sosiologi berarti ilmu yang
membicarakan tentang masyarakat.
Awalnya Auguste Comte menyebut sosiologi dengan fisika sosial. Nama fisika sosial
menunjukkan bahwa Auguste Comte mensejajarkan sosiologi dengan hard science. Titik
konsentrasi fisika sosial lebih difokuskan untuk mempelajari statiska sosial dan dinamika
sosial.
Emile Durkheim dikenal sebagai penganut sitem liberalis. Buku karya Emile
Durkheim yang terkenal adalah The Rules of Sociological Method. Emile Durkheim tidak
menyukai kekacauan sosial (chaos). Buku karya Emile Durkheim terinspirasi dari adanya
kekacauan yang ditimbulkan proses perubahan sosial. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya
Revolusi Prancis pada saat itu adalah pemogokan buruh, kekacauan kelas sosial, perpecahan
Negara dan gereja serta kebangkitan politik antisemitisme. Antisemitisme adalah konflik yang
muncul akibat tindakan penganiayaan. Penganiayaan tersebut dilakukan terhadap agama,
etnik, dan kelompok ras. Durkheim berpendapat bahwa kekacauan sosial dapat dikurangi
melalui reformasi sosial.
b.      Perkembangan Sosiologi Abad XX
Perkembangan sosiologi semakin variatif. Apabila tokoh terdahulu dikenal sebagai
tokoh teori sosiologi klasik. Memasuki abad XX Anthony Giddens mulai mengembangkan
teoti sosiologi kotemporer. Ia menjelaskan bahwa modernisasi akan menghancurkan berbagai
pihak yang menentang adanya kondisi tersebut. Fokus teori Anthony Giddens adalah

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 5


strukturisasi dan agen. Mekanisme modern memilii kekuasaan yang lebih besar jika
dibandingkan agen yang menjalankan modernisasi tersebut.
c.       Perkembangan Sosiologi pada Saat Ini
Perkembangan ilmu sosiologi secara signifikan terlihat mulai tahun 2000 hingga saat
ini. Hal tersebut terbukti dengan adanya kajian ilmu sosiologi industri, sosiologi kesehatan,
sosiologi hukum, sosiologi perdesaan, sosiologi perkotaan, sosiologi keluarga, sosiologi
pendidikan, sosiologi politik, sosiologi agama, sosiologi militer, patologi sosial, perubahan
sosial, dan sosiologi budaya.

5. Tokoh dan Teori Sosiologi


a. Auguste Comte (1798 – 1857)
Tokoh sosiologi ini mendapat julukan sebagai bapak Sosiologi. Salah satu sumbangan
pemikirannya terhadap sosiologi adalah tentang hukum kemajuan kebudayaan masyarakat
yang dibagi menjadi tiga zaman yaitu: pertama, zaman teologis adalah zaman di mana
masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis, percaya pada roh, jimat serta agama, dunia
bergerak menuju alam baka, menuju kepemujaan terhadap nenek moyang, menuju ke sebuah
dunia di mana orang mati mengatur orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa
masyarakat di mana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak
dan universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa di mana segala penjelasan gejala sosial
maupun alam dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukumhukum ilmiah).
Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis positivisme.
Ciri-ciri metode positivis adalah objek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat, dan mengarah
pada kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah pemikiran
tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan. Menurut
Comte, intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada sebuah moralitas. Bagi
Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial tergantung pada perkembangan
perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan sehingga masyarakat
yang tertib, maju, dan modern dapat terwujud. Tetapi agama humanitas ini belum sempat
dikhotbahkan oleh Comte sebagai agama baru bagi masyarakat dunia karena pada tahun 1957,
Comte meninggal dunia.
b. Karl Marx (1818 – 1883)
Lahir di Jerman pada tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniawan Yahudi. Pada
tahun 1814 mengakhiri studinya di Universitas Berlin. Karena pergaulannya dengan orang-
orang yang dianggap radikal terpaksa mengurungkan niat untuk menjadi pengajar di
Universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik. Sumber: Teori Sosiologi Klasik Gambar
1.3 Karl Marx, tokoh Sosiologi Klasik. Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada
teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisannya yang berjudul The Communist
Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah
masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan
pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas
borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar
(buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang
dieksploitasi oleh kelas borjuis (majikan). Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan
menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan
masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tetapi pemikiran
tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan
sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.
c. Emile Durkheim (1858 – 1917)
Merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya antara lain Rules
of The Sociological Method, The Division of Labour in Society, Suicide, Moral Education,
dan The Elementary Forms of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa setiap
masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan dua tipe utama solidaritas
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 6
yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada persamaan
dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas organis yang ditandai dengan
adanya saling ketergantungan antarindividu atau kelompok lain, masyarakat tidak lagi
memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat
(munculnya diferensiasi, spesialisasi) semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis
berubah menjadi solidaritas organis. Pada masyarakat dengan solidaritas organis masing-
masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri
melainkan ditandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain.
Solidaritas organis merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian-bagian yang
saling bergantung seperti bagian-bagian suatu organisme biologis. Berbeda dengan solidaritas
mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka solidaritas organis didasarkan pada
akal dan hukum. Dalam pengembangan selanjutnya, Durkheim menggunakan lima metode
untuk mempelajari sosiologi, yaitu: a. Sosiologi harus bersifat ilmiah, di mana fenomena-
fenomena sosial harus dipelajari secara objektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.
b. Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain.
c. Menjelaskan kenormalan patologi. d. Menjelaskan masalah sosial secara ‘sosial’ pula. e.
Mempergunakan metode komparatif secara sistematis. Metode tersebut telah diterapkan
dalam sebuah penelitian tentang gejala bunuh diri yang melanda masyarakat Eropa saat itu
dengan judul “Suicide”.
d. Max Weber (1864 – 1920)
Max Weber lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum,
ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu-ilmu tersebut di berbagai
universitas di Jerman. Serta terusmenerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi yang
saat itu masih berusia muda. Karya penting dari Weber berjudul The Protestant Ethic and The
Spirit of Capitalism yang berisi hubungan antara Etika Protestan dalam hal ini Sekte
Kalvinisme dengan munculnya perkembangan kapitalisme. Menurut Weber, ajaran
Kalvinisme mengharuskan umatnya untuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun
mereka ke surga dengan syarat bahwa keuntungan dari hasil kerja keras tidak boleh untuk
berfoya-foya atau bentuk konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk
kemewahan menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang
dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dari sinilah menurut Weber kapitalisme di
Eropa berkembang pesat.
e. Ferdinand Tonnies
Ferdinand Tonnies adalah sosiolog dari Jerman. Teorinya yang terkenal adalah konsep
masyarakat gemeinschaft (paguyuban: bentuk kehidupan masyarakat) dan gesellschaft
(patembayan: kehidupan bersama untuk jangka pendek) serta evolusi masyarakat tanpa
kemajuan (berkaitan dengan kerinduan masyarakat gesellschaft pada pola hubungan
masyarakat gemeinschaft.
f. Talcott Parsons
Melalui karyanya yang berjudul The Social System, Talcott Parsons menjadi tokoh
sosiologi yang dominan di Amerika. Buku tersebut membahas tentang fungsionalisme
struktural. Menurutnya, masyarakat akan tetap survive ketika variable-variable berpola atau
system tindakan telah menjalankan keempat fungsinya, yang dikenal dengan konsep AGIL.
g. Wright Mills
C. Wright Mills mengembangkan teori sosiologi modern dengan pokok pikiran
khayalan sosiologi (the sociological imagination). Khayalan sosiologi dapat dikembangkan
melalui dua konsep pemikiran, yaitu troubles (masalah yang muncul dalam pribadi seseorang
akibat adanya pertentangan pola pikir) dan issues (dorongan yang muncul dari luar pribadi
manusia untuk menentukan dan menyikapi suatu kondisi).

D. Gejala Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 7


Manusia hidup dalam masyarakat. Masyarakat menurut Paul B. Horton & C. Hunt
merupakan kumpulan manusia yang relative mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompok manusia tersebut (Horton dan Hunt, 2010).
Didalam masyarakat, menurut Kathy S. Stolley, orang-orang saling berinteraksi dan berbagi
budaya yang sama (Stolley, 2005). Dalam proses ini berbagai gejala sosial terjadi.
1. Pengertian Gejala Sosial
Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik
secara individu maupun secara kelompok (Gulo, 2010). Suatu peristiwa atau proses disebut
gejala sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya saling terkait. Menurut
Durkheim, gejala sosial harus dipahami sebagai fakta objektif di luar kehidupan subjektif
individu. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya dan
gejala moral.
Contoh gejala sosial antara lain adalah kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan,
dan persamaan gender. Setiap gejala sosial menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala
sosial yang lain. Misalnya keyakinan agama mempengaruhi praktik ekonomi. Kepentingan
ekonomi menentukan teori politik.

2. Bentuk dan Jenis Gejala Sosial


Berbagai gejala sosial tersebut, menurut Guglielmo Carchedi, dapat dikelompokkan
dalam bentuk gejala sosial yang menentukan (the determinan sosial phenomenon) dan bentuk
gejala sosial yang ditentukan (the determined sosial phenomenon).
Gejala sosial yang menentukan merupakan bentuk gejala sosial yang mengkondisikan
keberadaan gejala sosial yang ditentukan. Gejala sosial yang ditentukan merupakan bentuk
gejala sosial yang menjadi kondisi reproduksi atau menggantikan gejala sosial yang
menentukan.
Gejala-gejala sosial, menurut Pitirim A. Sorokin, dapat dikelompokkan dalam
berbagai jenis. Diantaranya adalah sbagai berikut.
a. Gejala sosial religious. Misalnya perayaan panen padi
b. Gejala sosial ekonomi. Misalnya gejala menurunnya pertumbuhan ekonomi dan
meningkatnya pengangguran.
c. Gejala sosial politik. Misalnya, terjadinya praktik politik uang untuk memenangkan
pemilu.
d. Gejala sosial hukum. Misalnya, ketidakdisiplinan pengendara sepeda motor di jalan
raya.

Berdasarkan tingkatannya, menurut Norman Blaikie, ada tingkatan gejala sosial.


a. Gejala sosial mikro terjadi pada individu-individu dalam kehidupan sosial sehari-hari.
b. Gejala sosial meso terjadi pada organisasi, masyarakat, massa dan gerakan sosial
c. Gejala sosial makro terjadi dalam entitas sosial yang lebih besar.

E. Fungsi dan Peran Sosiologi dalam Mengkaji Gejala Sosial di Masyarakat


Dalam disiplin ilmu sosiologi, keberadaan teori-teori sosiologi mengacu pada upaya
untuk memberikan penjelasan sistematis dan konsisten terhadap gejala sosial. Tahap akhir
dari penjelasan sosiologi atas gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa
para pelaku yang terlibat dalam gejala sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial
itu dapat terjadi.
Istilah ‘sosiologi’ pertama kali digunakan oleh Auguste Comte (1798-1859). Comte
menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam
dan tidak berubah-ubah. Halnya dengan pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.
Misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, serta
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 8
masyarakat dan politik. Menurut Emile Durkheim, pokok bahasan sosiologi adalah fakta-fakta
sosial. Fakta sosial adalah pola-pola atau system yang mempengaruhi cara manusia bertindak,
berpikir dan merasa. Fakta sosial tersebut berada di luar individu. Fakta sosial mempunyai
kekuatan memaksa atau mengendalikan individu tersebut.
Peran berkaitan dengan hak dan kewajiban yang dilakukan oleh sesorang berdasarkan
kedudukan yg dimiliki. Peran berkaitan dengan profesi kerja yang harus dilaksanakan oleh
seseorang secara professional. Profesi kerja yang sesuai dengan ilmu sosiologi: sebagai ahli
riset yang berhubungan dengan kegiatan penelitian atau kegiatan ilmiah, sebagai konsultan yg
membantu sesorang atau masyarakat untuk menentukan kebijaksanaan yang mengarah pada
proses perbaikan, sebagai teknisi yang ikut terlibat dalam kegiatan dan perencanaan program
kerja masyarakat, sebagai pendidik khusus mata pelajaran sosiologi.

F. Konsep Sosiologi tentang Realitas Sosial dalam Masyarakat


1. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang terjadi antarindividu, individu dengan
kelompok, dan antarkelompok dalam bentuk kerjasama ataupun persaingan. Interaksi sosial
dilaksanakan berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Syarat
terjadinya adalah kontak sosial dan komunikasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi
sosial:
a. Imitasi: kecenderungan meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
seseorang secara berlebihan.
b. Sugesti: sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir ulang.
c. Simpati: suatu proses ketertarikan seseorang kepada pihak lain yang berkaitan dengan
perilaku atau pemanpilan.
d. Identifikasi: keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
e. Empati: kemampuan untuk merasakan diri sendiri seolah-olah ikut merasakan hal yang
dialami orang lain.
f. Motivasi: dorongan dalam diri seseorang.

2. Nilai dan Norma Sosial


Nilai sosial adalah prinsip standar atau kualitas yang berharga dan diinginkan
masyarakat. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku
sosial. Nilai dianggap baik dan bersifat abstrak.
Norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang pantas dan dibenarkan dalam
menjalani interaksi sosial dalam suatu masyarakat tertentu. Pelanggarnya akan dikenakan
sanksi. Norma merupakan bentuk konkret/nyata dari nilai sosial yang ada di masyarakat.

3. Sosialisasi dlam Proses Pembentukan Kepribadian


Fungsi sosialisasi:
a) Membentuk pola perilaku individu berdasarkan kaidah, nilai dan norma sosial suatu
masyarakat.
b) Menjaga keteraturan hidup dalam masyarakat atas keseragaman pola tingkah laku
berdasarkan nilai dan norma yang diajarkan.
c) Menjaga integrasi kelompok dalam masyarakat.

4. Penyimpangan Sosial
Perlaku menyimpang atau deviasi sosial adalah segala bentuk tutur kata atau perbuatan
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial di masyarakat. Berdasarkan jumlah
pelakunya, dibedakan atas penyimpangan individual (seseorang) dan penyimpangan kolektif
(sekelompok masyarakat). Berdasarkan sifatnya penyimpangan dibedakan menjadi,
penyimpangan primer, sekunder, positif dan negative.

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL 9


5. Pengendalian sosial
Pengendalian sosial melupakan alat atau cara yang digunakan masyarakat secara
komprehensif untuk mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan aturan, nilai dan norma
sosial.

6. Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial. Menurut Soleman B. Taneko
(pengarang buku Struktur dan Proses Sosial), unsur-unsur pokok struktur sosial:
a. Kelompok sosial
b. Lembaga sosial
c. Kaidah/norma sosial
d. Stratifikasi sosial

7. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah suatu pola tertentu yang mengatur organisasi
kelompok sosial. Berdasarkan tipenya, mobilitas sosial terbentuk secara horizontal, vertical,
dan lateral.

8. Lembaga Sosial
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah system terpola yang menjaga
kelakuan individu dan berpusat pada aktivitas-aktivitas khusus untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Lembaga sosial bertugas memenuhi seluruh
aktivitas khusus yang dilakukan masyarakat.

9. Perubahan Sosial
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut memengaruhi system sosial, termasuk
nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat.

10. Penelitian Sosiologi


Untuk memperoleh rasa keingintahuan seseorang terhadap munculnya berbagai jenis gejala
sosial. Seseorang harus berfikir secara logis dan sungguh-sungguh. Penelitian sosiologi
terfokus pada realita sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Pendekatan penelitian yang
digunakan untuk penelitian sosiologi:
1)      Pendekatan dan metode penelitian kualitatif:
a)      Penelitian eksploratif
b)      Penelitian deskriptif
c)      Penelitian eksplanatoris
d)     Penelitian survey
e)      Penelitian eksperimen
f)       Penelitian expost-facto (penelitian komparatif)
2)      Pendekatan dan metode penelitian kualitatif:
a)       Penelitian deskriptif
b)      Penelitian studi kasus
c)      Penelitian historis
d)     Fenomenologi

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


10
LATIHAN SOAL BAB 1
1. Tokoh sosiologi August Comte membagi sosiologi menjadi dua bagian, yaitu...
a. statika sosial dan dinamika sosial
b. jenjang teologi dan jenjang metafisika
c. jenjang metafisika dan jenjang positif
d. jenjang positif dan jenjang teologi
e. stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial

2. Berikut ini peranan sosiologi dalam pembangunan,kecuali.....


a. Memberi sumbangan dalam perencanaan.pelaksanaan,dan evaluasi perubahan yang
direncanakan.
b. Menunjukan ketidaksesuaian antara masyarakat dan kebudayaan dalam perubahan
sosial
c. Memberi arah dan sasaran yang jelas dalam perubahan yang dikehendaki masyarakat
d. Menunjukan proses perubahan yang dikehendaki baik positif dan negatif bagi
masyarakat
e. Memberi sumbangan dalam perencanaan sosial khususnya di bidang pendidikan
manusia

3. Yang menjadi objek material dari sosiologi adalah....


a. Kehidupan sosial,gejala-gejala dan proses hubungan antar manusia
b. Ciri-ciri fisik beragam etnis di muka bumi
c. Hasil kebudayaan manusia
d. Prilaku,tradisi dan nilai-nilai sosial
e. Manusia sebagai makhluk biologis

4. Yang menjadi objek formal sosiologi adalah....


a. Manusia sebagai makhluk sosial
b. Ciri-ciri fisik manusia
c. Proses hubungan manusia
d. Manusia sebagai makhluk biologis
e. Hasil budaya manusia

5. Menurut Soerjono Soekamto,hakikat sosiologi adalah seperti berikut ini,kecuali...


a. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan
b. Sosiologi bersifat kategoris
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak
e. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum

6. Metode yang menyimpulkan suatu keadaan dari gejala yang khusus untuk mendapatkan
kaidah-kaidah yang berlaku secara umum, dinamakan.....
a. Deduktif
b. Induktif
c. Sosiometrik
d. Empirik
e. Kategoris

7. Sosilogi adalah ilmu yang berdiri sendiri,karena sosiologi telah memnuhi segenap unsur dan
sifat pengetahuan,yaitu.....
a. Kategoris,murni,abstrak,rasional
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
11
b. Empiris,teoritis,kumulatif,nonetis
c. Terapan,umum,konkret,rasional
d. Konkret,rasional,modern,nonetis
e. Abstrak,nonetis,murni,rasional

8. Menurut Soerjono Soekanto, kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran [logika] disebut......
a. Teori
b. Dalil
c. Hukum
d. Pegetahuan
e. Ilmu

9. Membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain,satu kebudayaan dengan


kebudayaan lain,sehingga akan diperoleh garis-garis persamaan yang berlaku umum
merupakan penelitian dengan metode.......
a. Historis
b. Komparatif
c. Studi kasus
d. Korelasi
e. Kualitatif

10. Sosiologi sebagai ilmu kemasyarakatan menuntut individu-individu baik sebagai manusia
biologis,maupun sosiologis harus mampu melihat segala permasalahan dalam hidup ini
dengan life skill seperti berikut ini,kecuali.....
a. Kognitif
b. Kolektif
c. Konatif
d. Afektif
e. Psikomotorik

11. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidupnya. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara.....
a. Mengembangkan pengetahuan objektif mengenai gejala masyarakat yang dapat
dimanfaatkan secara efektif
b. Mempelajari sejarah perkebangan manusia dan perkembangannya dalam masyarakat
tertentu
c. Mempelajari dasar-dasar kebudayaan dari setiap etnis yang ada di muka bumi
d. Mengadopsi seluruh budaya asing dan dijadikan sumber pengetahuan baru
e. Mencari suatu cara yang sistematis agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar

12. Sosiologi sangat berguna bagi pembagunan karena dapat.....


a. Mengolah data secara terperinci tentang keadaan masyarakat
b. Mengembangkan pengetahuan secara objektif dan rasional
c. Mencari pemecahan masalah dari kondisi suatu masyarakat
d. Memberikan data sosial yang diperlukan dalam pengelolaan pembangunan
e. Menganalis dampak yang ditimbulkan pembangunan dari sudut ipteks

13. Perhatikan pernyataan berikut ini !


1) Rusaknya infrastruktur akibat bencana alam
2) Persebaran penduduk dalam kelas-kelas sosial
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
12
3) Perkembangan teknologi baru yang tepat guna
4) Kedudukan seseorang dalam kelompok
5) Kehidupan lintas etnis dan budaya
Objek kajian Sosiologi ditunjukkan oleh nomor...
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

14. Sosiologi dapat digunakan dalam kajian yang lebih luas, yaitu meliputi perencanaan suatu
program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pengawasan
perilaku masyarakat agar sesuai dengan nilai dan norma. Dari uraian tersebut, fungsi
Sosiologi adalah membantu dalam merencanakan...
a. Penelitian dan analisis
b. Pembangunan dan analisis
c. Penelitian dan kontrol sosial
d. Pembangunan dan kontrol sosial
e. Pembangunan dan penelitian

15. Sosiologi bersifat non etis, artinya sosiologi...


a. Merupakan ilmu pengetahuan terapan
b. Tidak mempersoalkan baik buruknya suatu fakta
c. Selalu menggunakan metode penelitian
d. Merupakan ilmu umum yang mudah dipelajari
e. Menjadi pedoman dalam kehidupan sosial

16. Sosiologi berusaha memberikan penjelasan secara rasional tentang fenomena dalam
masyarakat. Pernyataan ini menunjukkan ciri Sosiologi, yaitu...
a. Empiris
b. Kumulatif
c. Non etis
d. Teoritis
e. Dedukatif

17. Perhatikan variabel soal berikut!


(1) Perubahan sosial masyarakat
(2) Interaksi alam dengan penebang pohon
(3) Keragaman kehidupan sosial kebudayaan
(4) Hubungan lingkungan alam dengan Tuhan
(5) Persaingan dalam memperoleh kehidupan yang baik
Dari variabel tersebut yang menjadi objek kajian sosiologi adalah...
a. (1), (2), (3)
b. (1), (2), (4)
c. (1), (3), (5)
d. (2), (4), (5)
e. (3), (4), (5)

18. Perhatikan pernyataan berikut !


(1) Alam dan gejala sosial perwujudan kerohanian manusia
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
13
(2) Hubungan manusia dengan alam semesta
(3) Realitas sosial yang terjadi di masyarakat
(4) Interaksi sosial antarindividu/masyarakat
(5) Perilaku sosial individu dan kelompok
Yang merupakan objek ilmu sosiologi adalah...
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (3), dan (5)
c. (2), (3), dan (4)
d. (2), (4), dan (5)
e. (3), (4), dan (5)

19. Pengetahuan mengenai gejala sosial dapat diakui telah memiliki sifat ilmiah apabila
tersusun teratur sesuai kaidah metodologi riset. Hal itu menunjukkan, bahwa pengetahuan
sosiologi harus bersifat...
a. Logis
b. Analitis
c. Rasional
d. Objektif
e. Sistematis

20. Ketika terjadi konflik sosial horizontal di daerah, pihak pemerintah meminta para ahli
sosiologi agar berperan aktif memberikan solusi sehingga konflik dapat diakhiri dengan
baik. Dalam contoh kasus teresbut, keahlian di bidang sosiologi berfungsi untuk...
a. Pertumbuhan penduduk
b. Perbaikan sistem sosial
c. Peningkatan pendapatan
d. Penyelesaian masalah
e. Pembangunan karakter

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


14
BAB 2
Realitas Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial

A. Individu
Dalam bab sebelumnya sudah dijelaskan tentang manusia sebagai makhluk individu.
Dalam konsep manusia, individu sebagai makhluk yang otonom atau berdiri sendiri dan
memiliki keunikan antara satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari,
individu tidak dapat berdiri sendiri. Dilihat dari aspek sosial, individu membutuhkan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa alasan yang mendorong
individu membentuk masyarakat yaitu :
1. Faktor reproduksi atau adanya keinginan individu untuk melanjutkan keturunanya.
2. Mencari kekuatan bersama adanya kesadaran individu itu lemah.
3. Adanya perasaan diuntungkan ketika berhubungan dan bergabung dengan individu
lain.
4. Terdapat berbagai kesamaan antarinividu, deperti keturunan, nasib, kebudayaan dan
teritorial
B. Kelompok
Hasrat manusia atau kepentingan pokok manusia yang dibawa sejak lahir, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingya, dan
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Keterikatan dan ketergantungan manusia mendorong manusia untuk membentuk
kelompok-kelompok sosial. Menurut Robert K Merton kelompok sosial adalah
sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang mapan.
Suatu himpunan manusia baru dapat baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika
memenuhi syarat berikut :
5. Memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
6. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
7. Ada faktor pengikat yang dimiliki oleh anggota kelompok, seperti kepentingan, tujuan,
dan ideologi yang sama
8. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
9. Bersistem dan berproses.

C. Hubungan Sosial
1) Pengertian Interaksi Sosial
Prof. Soerjono Soekanto dalam bukunya Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa
interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan sosial. Tidak ada interaksi sosial berarti tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Berikut ini beberapa definisi interaksi sosial menurut para
pakar:
a. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak
atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar
kelompok atau antar individu dan kelompok”.
b. Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar
manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial”.
c. Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dan kelompok, dan
antarkelompok.
2) Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomin, sebuah hubungan bias disebut interaksi sosial jika
memiliki ciri-ciri berikut:
a. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
15
b. Adanya komunikai antarpelaku dengan menggunakan symbol atau  lambing.
c. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa
mendatang.
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut.
3) Syarat terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi dengan dua syarat berikut:
1. Minimal ada dua orang
2. Kontak sosial. Dalam bahasa latin artinya bersama-sama menyentuh. Dalam
pengertian sosiologi, kontak  sosial tidak selalu terjadi secara fisik saja tetapi dapat
melalui media seperti telepon, radio, atau surat elektronik.
3. Komunikasi. Hal yang terpenting dalam komunikasi, yaitu adanya kegiatan saling
menafsirkan (pembicaraan, gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang
disampaikan.

4) Faktor yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial

a. Imitasi, yaitu tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-
macam bentuk seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola piker, dan
lain-lain.
b. Sugesti, yaitu sikap atau pandangan yang diterima begitu saja tanpa melalui proses
berpikir panjang. Sikap atau pandangan dapat berupa anjuran, saran, nasehat, pendapat
dan lain-lain.
c. Identfikasi, yaitu keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi
sifatnya lebih mendalam bandingkan dengan imitasi, karena proses identifikasi dapat
mempengaruhi atau membentuk kepribadian seseorang yang menirunya.
Contoh, seorang anak yang mengidolakan ayahnya dan berusaha mengidentifikasikan
dirinya seperti ayahnya. Dalam proses ini sikap, perilaku, nilai dll diterima dan
meresap dalam jiwa anak itu sehingga membentuk kepribadian yang persis sama
dengan kepribadian ayahnya.
d. Simpati, merupakan proses dimana seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Pada
proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan
merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut. Contoh
ketika ada tetangga yang terkena musibah, kita merasakan kesedihannya dan berusaha
untuk membantunya.
e. Empati, merupakan simpati mendalam yang mempengaruhi kejiwaan dan fisik
seseorang. Contohnya, seseorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya sekolah ke
luar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.
5. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.
Proses Asosiatif merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial
sedangkan proses disosiatif merupakan proses mengarah pada perpecahan atau disintegrasi
sosial. Interaksi sosial yang Bersifat Asosiatif mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:
Kerja sama, Akomodasi, Asimilasi dan Akulturasi.
a. Kerja Sama ( cooperation )
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai
suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang
dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan
tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang
menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


16
perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja
sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-
group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan
bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota / perorangan lainnya.
Para ahli membagi kerja sama kedalam 4  bentuk:
1) Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
2) Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil
perintah atasan atau penguasa
3) Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
4) Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau
unsur dari sistem sosial.
Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memilki 5 bentuk:
1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2) Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-
jasa antara 2 organisasi atau lebih
3) Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara
untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
4) Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk
sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai
struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama
adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah
kooperatif.
5) Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya
pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.

b. Akomodasi ( Acomodation )
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menunjuk pada suatu keadaan dan
untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan lawan. Tujuan akomodasi berbeda-beda tergantung pada situasi yang
dihadapi. Beberapa tujuan akomodasi sebagai berikut:
1) Untuk menghasilkan sintesis atau titik temu antara dua atau beberapa pendapat yang
berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
2) Mencegah terjadinya pertentangan untuk sementara waktu.
3) Berusaha mengadakan kerja sama antarkelompok sosial yang terpisah akibat factor
sosial dan psikologis atau kebudayaan. Misalnya, kerja sama antarindividu yang
berbeda kasta.
4) Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah, misalnya, melalui
perkawinan.
Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
1) Coercion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya
paksaan secara fisik maupun psikologis. Dalam koersi, salah satu pihak berada pada
posisi yang lemah. Misalnya, dalam system perbudakan atau penjajahan.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
17
2) Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Contoh,
perjanjian antar Negara tentang batas wilayah perairan.
3) Arbitration, Suatu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab
pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesiakan masalahnya sendiri. Pihak
ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwenang. Contoh,
masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji dan diatasi dengan meminta
bantuan pemerintah yang kemudian menetapkan upah minimum.
4) Mediation, hamper mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya netral.
Kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasehat yang mengusahakan jalan damai,
tetapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
masalah.
5) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-
pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contoh,
mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling
mengungkapkan keinginan dan mencapai kesepakatan.
6) Toleration, merupakan bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifat
formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi
alamiah individu atau kelompok yang inginmenghindari permasalahan. Contohnya,
pada bulan puasa, umat yang tidak berpuasa tidak makan disembarang tempat.
7) Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam
melakukan pertentangannya. Misalnya, ketegangan antara Korea Utara dan Korea
Selatan  dibidang senjata nuklir.
8) Adjudication, penyelesaian perkara atau sengketa melalui pengadilan.
9) Segregation, yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar
dalam rangka mengurangi ketegangan.
10) Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
karena mengalah.
11) Subjugation atau Dominatiuon, pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta
pihak lain mentaatinya.
12) Majority rule (keputusan mayoritas), yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak dalam voting.
13) Minority Consent, yaitu golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi dapat
melakukan kegiatan bersama.
14) Konversi, yaitu penyelesaian konflik dimana salah satu pihak bersedia mengalah dan
mau menerima pendirian pihak lain.
15) Cease fire atau Gencatan senjata, yaitu  penangguhan permusuhan dalam waktu
tertentu.
c. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antarindividu atau
antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan
bersama.
Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan timbul jika ada kelompok-kelompok
yang memiliki perbedaan kebudayaan, kemudian individu-individu dalam kelompok tersebut
saling berinteraksi secara langsung dan terus menerus dalam jangka waktu lama sehingga
kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi terjadi proses identifikasi dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan
kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang melakukan asimilasi, maka batas-batas
antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kellompok yang baru. Proses
asimilasi dapat digambarkan sebagai berikut:
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
18
d. Akulturasi (acculturation)
Akulturasi adalah perppaduan dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing. Contoh,
Candi Borobudur merupakan perpaduan antara kebudayaan India dan kebudayaan Indonesia.
Juga music keroncong merupakan perpaduan antara musik Portugis dengan music Indonesia.

Interaksi Sosial yang Bersifat Disosiatif mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut:


a.  Competition atau persaingan
Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Persaingan mempunyai dua tipe, yaitu persaingan yang bersifat pribadi ( antarindividu) dan
persaingan yang bersifat non pribadi (antarkelompok). Tipe-tipe tersebut menghasilkan
beberapa bentuk persaingan, diantaranya persaingan dibidang ekonomi, politik, persaingan ras
dan lain-lain. Ciri persaingan antara lain sportif atau fair play dan dilakukan secara damai.
Nilai dan norma dijunjung tinggi oleh mereka dan tidak menggunakan ancaman atau paksaan.
Persaingan diperlukan untuk meningkatkan prestasi seseorang.

b.  Contravention atau kontravensi


Kontravensi pada hakekatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan
dan pertentangan. Kontravensi ditandai oleh adanya ketidakpuasaan atau ketidakpastian
mengenai diri seseorang, rencana, dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, atau
kebencian dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung bersifat
rahasia. Contoh, Perang dingin dengan tujuan membuat lawan tidak tenang atau resah.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker, kontravensi memiliki 5 bentuk berikut :
1) Umum, misalnya penolakan, keengganan, perlawanan, protes, perbuatan menghalang-
halangi, melakukan kekerasan, atau mengacaukan rencana pihak lain.
2) Sederhana, misalnya menyangkal pernyataan orang di muka umum, memaki melalui
surat selebaran, atau mencerca.
3) Intensif, misalnya pengahasutan atau menyebarkan desas-desus.
4) Rahasia,  misalnya mengumumkan rahasia lawan atau berhianat.
5) Taktis, misalnya mengejutkan pihak lawan, membingungkan pihak lawan, provokasi,
atau intimidasi.

c.  Conflict atau pertentangan.


Konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menantang pihak lawan. Biasanya konflik disertai ancaman atau kekerasan.
Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan,
kepentingan, dan terjadinya perubahan sosial yang cepat yang menimbulkan disorganisasi
sosial. Perbedaan-perbedaan tersebut akan memuncak menjadi pertentangan karena
keinginan-keinginan para pihak tidak dapat diakomodasikan, akibatnya tiap-tiap individu atau
kelompok berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Penyebab Terjadinya pertentangan:
1) Perbedaan individu ( perasaan, keinginan, pendirian, dll)
2) Perbedaan latar belakang kebudayaan
3) Perbedaan kepentingan
4) Perubahan sosial yang cepat.
Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus, yaitu sebagai berikut:
1) Pertentangan pribadi
2) Pertentangan rasial
3) Pertentangan antarkelas sosial
4) Pertentangan antar kelompok sosial
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
19
5) Pertentangan politik
6) Pertentangan internasional

6. Hubungan Interaksi Sosial dengan Tindakan Sosial


a. Rasionalitas Instrumental
Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan
pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal). Artinya tindakan sosial itu sudah
dipertimbangkan masak-masak tujuan dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Contohnya: Ari memutuskan bekerja daripada memilih melanjutkan kuliah setelah
lulus SMA. Alasannya karena Ari ingin segera dapat membantu orang tua dan membiayai
sekolah adik-adiknya. Setelah mengambil keputusan bekerja, maka Ari membuat lamaran
kerja ke semua perusahaan yang membuka lowongan kerja sesuai kualifikasi pendidikan yang
dimilikinya
b. Rasionalitas yang Berorientasi Nilai
Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat,
sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan.Tindakan ini menyangkut
kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat.Bagi tindakan sosial ini yang penting
adalah kesesuaian tindakan dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat.
Contohnya: tidak pernah mempersoalkan mengapa kita harus makan dan minum
dengan tangan kanan. Tindakan tersebut kita lakukan karena pandangan masyarakat yang
menekankan kalau makan dan minum dengan tangan kanan lebih sopan daripada dengan
tangan kiri.
c. Tindakan Tradisional
Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan
kondisi kebisaaan yang telah baku dan ada di masyarakat. Oleh karena itu, tindakan ini
cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya, karena
pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan.Contohnya: upacara-upacara adat yang
berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan mengikuti kebiasaan yang
telah turun-temurun.
d. Tindakan Afektif
Tindakan afektif yaitu tindakan yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh
perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yang matang. Perasaan
marah, cinta, sedih, gembira muncul begitu Sikap positif dapat saja sebagai reaksi spontan
terhadap situasi tertentu. Oleh mendorong terbinasebab itu tindakan sosial itu bisa
digolongkan menjadi tindakan nya hubungan yang yang irasional. baik antarmanusia
Contohnya: seorang wanita menangis begitu mendengar cerita sehingga produktivitas
maksimal bisa sedih. Tindakan tersebut merupakan ungkapan-ungkapan tercapai. langsung
tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu alasan tujuannya

7. Hubungan Interaksi sosial dengan Keteraturan Sosial


a. Tertib Sosial yaitu gambaran tentang kondisi kehidupan yang aman, dinamis, teratur
contohnya kehidupan di desa dimana semua warganya bertindak sesuai dengan status
dan perannya masing-masing.
b. Order yaitu sistem norma atau nilai sosial yang diakui dan dipatuhi. Contohnya adat
istiadat yang dijadikan pedoman hidup warga, tata tertib sekolah, peraturab RT/RW.
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
20
c. Keajegan yaitu gambaran keteraturan tetap dan relatif tidak berubah. Contohnya
sistem nilai dan norma yang dilakukan secara konsisten dan terpelihara dalam
tindakan.
d. Pola yaitu corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial. Misalnya
kebiasaan masyarakat desa yang menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

D. Status dan Peran dalam Interaksi Sosial


Status sosial atau kedudukan adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakat
dalam hubungannya dengan orang lain. Contohnya, Pak Ahmad dalam masyarakat memiliki
kedudukan sebagai kepala keluarga, ketua RT, anggota LKMD dan lain sebagianya.
Menurut Ralp Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam cara
memperoleh status sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Ascribed Status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa
memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status ini dapat diperoleh sejak
lahir atau karena keturunan. Contohnya, anak yang lahir dari keluarga bangsawan,
dengan sendirinya langsung memperoleh status bangsawan.  Pada umumnya ascribes
status banyak dijumpai pada masyarakat yang menganut system lapisan tertutup dan
masyarakat feodal.
2. Achieved Status merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang
disengaja. Untuk mendapatkan status ini sangat tergantung pada kemampuan dan
perjuangan seseorang dalam mencapai tujuannya. Contohnya, Kedudukan sebagai
Kepala Desa memerlukan kemampuan dan usaha-usaha yang sungguh-sungguh dari
seseorangh untuk mencapainya.
3. Assigned Status merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned
status mempunyai hubungan erat dengan achieved status, artinya, suatu kelompok atau
golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorag yang berjasa atau
seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan atau
kepentingan masyarakat banyak. Cohtohnya, gelar pahlawan revolusi, siswa teladan,
peraih kalpataru.

Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak
dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat
dipisahkan karena tidak ada

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


21
LATIHAN SOAL BAB 2

1. Alex memilih mengikuti ekstrakulikuler pecinta alam daripada komputer, karena Alex
menyukai tantangan merupakan contoh dari tindakan sosial ....
a. Afektif
b. Kognitif
c. Tradisional
d. Berorientasi nilai
e. Rasional instumental

2. Suatu interaksi sosial hanya akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu...
a. imitasi dan sugesti
b. status dan peran
c. identifikasi dan sugesti
d. kerjasama dan akomodasi
e. kontak dan komunikasi

3. Berikut adalah contoh dari kontak sosial !


1) Chandra menyapa Ika ketika bertemu di mall
2) Tukang pos mengirim surat
3) Kerjasama bilateral antara dua negara
4) Gian dan Yuni mengobrol untuk melepas rindu setelah lama tidak bertemu
5) Peperangan antara Israel dan Palestina

Contoh kasus nomor 1 dan 4 dapat dikategorikan ke dalam kontak sosial ....
a. Positif
b. Negatif
c. Primer
d. Sekunder
e. Tidak langsung

4. Perhatikan pernyataan berikut !


1) Interaksi sosial tidak memiliki tujuan
2) Adanya komunikasi antarpelaku menggunakan simbol
3) Jumlah pelaku dua orang atau lebih
4) Tidak terjadi kontak sosial
Yang termasuk ciri-ciri interaksi sosial adalah ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 1) dan 3)
d. 3) dan 4)
e. 2) dan 3)

5. Pak Leo berjanji membelikan sepeda baru kepada anaknya apabila mendapatkan ranking
satu di kelas. Yang dilakukan pak Leo merupakan bentuk dari ....
a. Simpati
b. Empati
c. Sugesti
d. Motivasi
e. Identifikasi

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


22
6. Sikap perilaku dan penampilan Fenny seperti berbicara, berjalan, berpakaian selalu ingin
sama dengan Agnes Monika idolanya. Contoh kasus tersebut merupakan tindakan yang
didasari oleh...
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Simpati
d. Empati
e. Identifikasi

7. Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih
payahnya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban
HIV/AIDS. Tindakan siswa dalam interaksi sosial tersebut dipengaruhi oleh faktor ….
a. Empati
b. Motivasi
c. Imitasi
d. Sugesti
e. Identifikasi

8. Banyak masyarakat yang mempunyai penyakit berbondong-bondong datang ke rumah


dukun cilik mengharapkan kesembuhan setelah meminum air yang telah dicelup oleh batu
ajaib. Dari contoh tersebut interaksi antara masyarakat dan Ponari didasarkan oleh faktor
….
a. imitasi
b. simpati
c. identifikasi
d. sugesti
e. empati

9. Keteraturan sosial merupakan salah satu kondisi dinamis yang menyebabkan kehidupan
masyarakat berlangsung tertib dan teratur. Terciptanya keteraturan ini disebabkan oleh
adanya dua faktor dalam masyarakat, yaitu ....
a. nilai dan norma sosial
b. nilai tradisional dan budaya
c. rasa persatuan dan kesatuan
d. saling pengertian dan tenggang rasa
e. kerjasama dan saling membutuhkan

10. Menurut Charles H. Cooley, kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka ....
a. berada dalam keadaan yang sama
b. mempunyai kedudukan berbeda-beda
c. telah menyelesaikan masalah-masalah bersama
d. mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama
e. dapat berdiri sendiri dengan kelompok masing-masing

11. Berikut ini merupakan bentuk interaksi sosial asosiatif, kecuali ....
a. Asimilasi
b. Akulturasi
c. Akomodasi
d. Kerjasama
e. Kontravensi
LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL
23
12. Sebagai langkah antisipasi, wali kelas mempertemukan dua siswa yang terlibat
perkelahian kecil di kelas. Kedua siswa diminta untuk membuat kesepakatan untuk tidak
mengulang perbuatan yang merusak nama baik kelas. Bentuk akomodasi yang ditempuh
wali kelas tersebut berbentuk …
a. Arbitrasi
b. Konsiliasi
c. Ajudikasi
d. Compromise
e. Cease fire

13. Susi melanggar traffic light karena terburu-buru agar tidak terlambat sampai kampus.
Seorang polisi memberhentikan dan mengambil tindakan dengan menahan SIM yang
bersangkutan. Susi merayu dan mengajak damai, namun petugas tetap menilangnya dan
mengharuskannya mengikuti sidang di pengadilan. Penyelesaian konflik tersebut adalah
….
a. Mediasi
b. Konsiliasi
c. Ajudikasi
d. Arbitrasi
e. Kompromi

14. Perhatikan interaksi sosial berikut ini !


1) Bentrokan antara mahasiswa dan aparat
2) Pertandingan sepakbola antara Persib melawan Persija
3) Tawuran antara siswa SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta
4) Perlombaan model baju batik tingkat propinsi Jawa Barat
Yang termasuk pada bentuk interaksi sosial berupa persaingan adalah nomor ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 3)
c. 3) dan 4)
d. 1) dan 3)
e. 2) dan 4)

15. Perhatikan pernyataan berikut !


1) Penolakan
2) Protes
3) Khianat
4) Provokasi
Contoh kontravensi umum adalah nomor ….
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 1) dan 3)
d. 3) dan 4)
e. 2) dan 3)

LKS SOSIOLOGI SEMESTER GANJIL


24

Anda mungkin juga menyukai