Anda di halaman 1dari 8

Nama : PUTRI ULUL AZMI

Nim : P07120317037
Prodi : DIV KEPERAWATAN
Tingkat :3

MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL


1. Tipe tipe kelompok social
a. Kelompok Sosial menurut Proses Terbentuknya. a. Kelompok semu. 1) Kerumunan
(crowd) 2) Massa (mass) 3) Publik (public) b. Kelompok nyata. 1) Kelompok statistik
(statistick group) ...
b. Kelompok Sosial menurut Ikatannya. a. Paguyuban (gemeinschaft) b. Patembayan
(gesellschaft)
c. Komunitas.
d. Organisasi Sosial.

2 Kelompok Sosial Yang Teratur


a. In-group dan out-group 
In-group adalah kelompok sosial yang individunya mengidentifikasinya dirinya dalam
kelompok tersebut. Sifat in-group didasarkan pada faktor simpat dan kedekatan dengan
anggotak kelompok. Seperti, dian adalah siswa kelas X-A SMA Harapan Pertiwi, maka
yang menjadi in-group Dian adalah kelas X-A. 
Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya
atau kelompok yang ada diluar kelompok dirinya. Seperti, out- qroup bagi Dian adalah
kelas selain kelas X-A, seperti kelas X-B atau X-C. 
b. Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat,
personal dan langgeng. Misalnya keluarga. 
Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk
untuk tujuan tertentu, dan hubungan antaranggotanya tidak bersifat pribadi sehingga
biasanya tidak langgeng. Misalnya kesebalasan sepak bola.
c. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)
Paguyuban adalah bentuk dari hubungan bersama yang anggota-anggotanya terikat
oleh hubungan batin murni yang sifatnya alamiah dan juga kekal. Ciri-ciri paguyuban
adalah hubungan akrab, eksklusif (hanya orang tertentu), dan bersifat pribadi. 
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang pendek. 
d. Grup formal dan grup informal
Grup formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur antar sesama. Contohnya: perusahaan,
birokrasi, dan negara. 
Grup informal adalah kelompok yang tidak mempunyai sturktur yang pasti, terbentuk
karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan
pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok teman terdekat atau perkawanan).  
e. Membership group dan reference group 
Membership group adalah suatu kelompok yang didalanya setiap orang secara fisik
menjadi anggotanya. 
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk
membetuk kepribadian dan perilakunya. 

Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur


a. Kerumunan (Crowd) 
Kerumunan identik dengan semangat dan keinginan yang menyala-nyala yang
cenderung merusak (destruktif). Namun, tidak semua kerumunan menciptakan kerusuhandan
kekacauan. Menurut Herbert Blumer (1900-1987), ada empat tipe kerumunan, yaitu sebagai
berikut...
 Kerumunana tidak tetap (causal crowd) adalah kerumunan yang keberadaannya singakat
dan terorganiasi longgar. Hal ini bersifat spontan. Contoh, kerumunan orang yang
bersama-sama melihat rumah terbakar atau kecelakaan lalu lintas. 
 Kermunan konvensional (conventional crowd) adalah kerumunan yang terjadi secara
terncana yang berperilaku teratur. Contohnya, para penonton sepak bola atau penonton
pertunjukan teater. 
 Kerumunan betindak (acting crowd) adalah kerumunan yang didasari pada permusuhan
atau aktivitas destuktif. Contohnya, mob (kemunculan yang secara emoasional dan
irasional yang muncul untuk menjalankan aksi penuh destruktif). 
 Kerumunan ekspresif (expressive crowd) adalah kerumunan yang muncul untuk
melampiaskan emosi dan ketegangan. Contohnya, para penonton konser musik rock. 
b. Publik 
Publik adalah orang-orang yang berkumpul secara alamiah yang memiliki kesamaan
kepentingan. Orang-orang yang berkumpul dalam suatu pasar tradisional (pengunjung)
memiliki banyak kesamaan, namun masing-masing tidak bertanggung jawab satu sama
lainnya

3. Pendekatan sosial keperawatan

2.1 Teori Pendekatan Sosial dalam keperawatan


Manusia akan selalu bersentuhan dengan indvidu lainnya, dengan kelompok individu,
bahkan antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain, atau dalam dunia sosial
lebih dikenal dengan istilah interaksi sosial. Interaksi sosial yang terbangun melahirkan gejala-
gejala sosial (fakta sosial) dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam pelaksanaannya, kesehatan
diupayakan dekat dengan masyarakat sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama
merupakan pendekatan. Pendekatan juga menjadi acuan pelayanan  kesehatan yang akan
diberikan. Macam-macam teori pendekatan sosial dalam kesehatan :

1. Teori Sistem
Teori sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
aspek sosial, manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan
internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri atas tujan, proses dan isi.
Tujuan adalah suatu yang harus dilaksanakan, sehingga tujuan dapat memberikan arah pada
sistem. Proses berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai dan isi terdiri atas
bagian yang membentuk suatu sistem.
2. Teori Kebutuhan Manusia
Teori ini memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama
lain dalam motifasinya untuk memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih
sayang, harga diri, dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu
tegangan internal sebagai akibat dari perubahan setiap komponen system. Tegangan tersebut
bertujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Inti kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Kerangka kerja pada teori ini menggambarkan suatu bagian
dimana penerapan proses kesehatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik
dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar
kebutuhan tersebut menjadi tanggung jawab dari setiap orang. Misalnya, tanggung jawab
orang tua terhadap anak adalah memenuhi kebutuhan dasar anak tersebut. Demikian juga
dengan tanggung jawab perawat, yaitu memberikan dukungan, memfasilitasi, dan
mengkomunikasikan kepada klien, baik yang sehat maupun yang sakit untuk membantu
memenuhi kebutuhan dasarnya.
3. Teori Persepsi
Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat dipengaruhi
oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu berubah kebutuhan dan kepuasannya
berdasarkan perubahan perilaku yang sangat unik. Akibatnya setiap perubahan yang terjadi
persepsinya akan selalu berbeda antara individu yang satu dengan yang lain, perbedaan
tersebut membawa konsekuensi terhadap masalah kesehatan.
Misalnya pada dua klien A dan B dengan diagnosis yang sama (diabetes militus) akan
timbul masalah kesehatan yang berbeda. Hal ini karena persepsi klien A dan B yang berbeda
terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Untuk memahami arti persepsi seseorang
harus mengadakan pendekatan melalui karakteristik individu yang mempersepsikan situasi
yang mempunyai makna bagi kita.
4. Teori Informasi dan Komunikasi
Perawat dituntut mempunyai pengetahuan tentang konsep dan teori sebagai dasar dalam
mengartikan data yang diperoleh serta dapat menjalin komunikasi yang efektif. Pengetahuan
tersebut meliputi kemampuan perawat tentang cara memperoleh data atau fakta, menyeleksi,
memproses informasi dan memutuskan suatu asuhan keperawatan berdasarkan data yang
diperoleh.
Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengidentifikasi masalah klien. Proses
keperawatan sebagai salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan
pada dasarnya merupakan suatu proses pegambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
5. Teori Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian Masalah
Setiap tindakan yang dilakukan secara rasional oleh seseorang selalu melibatkan
keputusan atau pilihan. Setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut
seseorang untuk dapat menerima hal yang baru, perbedaan dan aspek-aspek yang lebih
kompleks dari lingkungan yang sudah ada. Oleh sebab itu setiap kesenjangan adalah suatu
masalah dan masalah tersebut memerlukan jawaban serta solusi yang tepat.
Tujuan penerapan proses kesehatan dalam memberi asuhan keperawatan kepada klien
adalah untuk menyelesaikan masalah. Melalui pendekatan proses keperawatan masalah-
masalah dapat diidentifikasi secara tepat dan pengambilan keputusan dapat dilaksanakan
dengan akurat.

2.2 Pendekatan Sosial dalam Kesehatan


Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diartikan sebagai suatu proses dimana
individu, keluarga dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan
sebagai pelaku kegiatan dan upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan
kemandirian. Bantuan kesehatan diberikan karena ketidakmampuan,  ketidaktahuan,
ketidakmauan masyarakat dalam  mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan
potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah
setempat (locality development) merupakan bentuk pengorganisasian yang paling tepat
digunakan. Macam-macam pendekatan sosial dalam kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Emik
Pendekatan emik yaitu menganalisa perilaku seseorang dengan mendapatkan informasi
dari pelaku sendiri, bersifat naratif, subjektif dan sukar digeneralisir (Pelto, 1970). Menurut
Foster 1978, pendekatan emik adalah memahami mengapa atau penjelasan mengapa dia
melakukan atau menolak melakukan sesuatu. Dalam program kesehatan sering kita
mendapat kasus yang menggunakan pendekatan emik untuk mengetahui latar belakang
seseorang, misalnya ketika kita berhadapan dengan seseorang yang tidak mau diberikan
Imunsasi. Bila kita mengetahui alasannya dalam waktu yang akan datang kita sudah dapat
mengantisipasi dengan memberikan alternatif jalan keluar yang lebih baik.
2. Pendekatan Etik
Pendekatan etik yaitu menganalisa perilaku atau gejala sosial dari sudut pandang orang
luar dan dibandingkan dengan budaya lain. Sifatnya objektif dan mempunyai indikator atau
ukuran, agar bisa dibandingkan. Misalnya bagaimana prsepsi penduduk pinggir kali tentang
air bersih, yang melatarbelakangi pemakaian air sungai oleh penduduk sekitar daerah
tersebut. Biasanya juga dilakukan penelitian tentang budaya dua daerah tentang presepsi dan
perilaku dalam membuang sampah.
Pendekatan sosial dalam kesehatan sangat penting dalam dunia kesehatan. Dengan
adanya pendekatan sosial maka diharapkan akan tercapai perubahan perilaku individu,
keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan
sehat serta masyarakat mampu berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat juga akan terbentuk sesuai
konsep hidup sehat dengan adanya pendekatan sosial.
MAHASISWA MAMPU MENGUASAI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
1. Definisi kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal); diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa
Inggris yaitu culture dan bahasa Latin cultura.
2. Timbulnya kebudayaan
Sejarah Timbulnya Budaya. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Sumber
lahirnya budaya tersebut adalah karena adanya interaksi antara manusia pada zaman dahulu
dengan sesamanya dan dengan suatu yang mereka percayai sehingga menjadi sebuah
kebiasaan dan dianggap sakral dan penting.
3. Unsur-unsur kebudayaan
1. Bahasa
Suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat
perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan.
2. Sistem pengetahuan
Unsur ini berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat
peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam
sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia, tubuh manusia.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
Dimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan
sesamanya. Organisasi sosial meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem
kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi di sini dimaknai sebagai jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para
anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam
hubungannya dengan pengumpulan bahan-bahan mentah, pemrosesan bahan-bahan itu
untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan
kebutuhan lain yang berupa benda material. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah
kebudayaan fisik yang meliputi, alat-alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman,
pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat-alat transportasi.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Ini merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Sistem ekonomi ini meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
peternakan, perikanan, dan perdagangan.
6. Sistem religi
Perpaduan antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal
suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem ini meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai
dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Kesenian dapat dimaknai sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk
keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Pemetaan bentuk kesenian dapat terbagi menjadi tiga garis
besar, yaitu; seni rupa, seni suara dan seni tari.
4. Pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian
Dalam setiap masyarakat,akan dijumpai suatu proses dimana seorang anggota masyarakat
yang baru(misalnya bayi) akan mempelajari norma-norma dan kebudayaan masyarakat
dimana dia menjadi anggota proses itu dinamakan proses socialization.
Secara sosiologis,kepribadian seseorang didapat melalui proses diatas yang dimulai sejak
kelahirannya.pada tahap itu,dia mulai mempelajari pola-pola prilaku yang berlaku dalam
masyarakatnya.Dengan cara mengadakan hubungandengan orang lain.perttama deengan orang
tua dan saudara-saudaranya.Lambat laun setelah menjadi anak-anak,dia mulai dapat
membedakan dirinya sendiri dengan orang lain yang berada disekitarnya.
Dengan demikian,dia mulai Menyadari bahwa apabila dia mengikuti petunjuk-petunjuk
orang tuanya,pasti perbuatanya akan disukai orang lain.dengan demikian apabila dia
melanggar ptunjuk-petunjuk tersebut,dia akan mendapatkan teguran secara bertahap dia akan
memppunyai konsep tentang dirinya sendiri yang didasarkan pada dugaan tentang pendapat
orang-orang perihal dirinya. kesadaran akan dirinya sendiri yang didasarkan pada digaan
tentang pendapat orang-orang perihal dirinya. kesadaran akan dirinya sendiri dapat diamati
dalam tingkah laku anak tersebut dalam permainan, mungkin terhadap alat-alat permainan 
atau mingkin terhadap teman-teman sepermainannya . sifat-sifat tadi makin lama makin
berkembang dengan bertambah dewasanya individu tersebut itu semuanya menghasilkan
peranan individu dalam kelompoknya.
Walaupun demikian setiap masyarakat mempunyai pola prilaku yang berlaki umum,yang
membatasi prilaku individu adalah kepribadiannya. apabila memperhatikan kebiasaan -
kebiasaan masyarakat didunia ini , akan dijumpai prilaku-prilaku yang disuatu masyarakat
dilarang. tetapi dilain masyarakat justru tidak menjadi persoalan . misalnya mengeluarkan
bunyui berdesis dari mulut pada orang inggris dianggap sebagai perbuatan yang menghina.
akan tetapi orang jepang tindakan tersebut dianggap sebagai tanda menghargai orang yang
berasal dari derajat sosial yang lebih tinggi. sementara itu dikalangan orang-ornag basuto
diAfrika bunyi desis dianggap sebagai tepik tangan.
5. Fungsi kebudayaan bagi masayarakat
Dengan adanya perwujudan kebudayaan yang dapat kita amati. Baik berupa benda atau
sistem nilai, kebudayaan memiliki peranan yang besar dalam memajukan suatu peradaban.
Pada dasarnya kebudayaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk lebih
spesifiknya, berikut adalah fungsi kebudayaan bagi masyarakat :
a. Pakaian
Salah besar jika pakaian tertutup dianggap ketinggalan zaman. Mari kita berpikir
dengan logika. Dahulu kala di sekitar zaman batu, manusia memakai baju yang terbuka.
Bagian yang ditutupi hanyalah organ vital atau alat kelamin saja. Namun seiring
berkembangnya zaman yang juga memajukan cara berpikir manusia, fungsi pakaian
semakin kompleks.
Saat ini pakaian digunakan untuk menutup bagian-bagian tubuh yang dapat
mengundang syahwat, dimanfaatkan sebagai pelindung dari panas dan hujan bahkan
pakaian pada zaman sekarang sudah dianggap sebagai mode yang mencerminkan
karakter si pemakai. Karenanya pekerjaan desainer baju bukan lagi profesi ecek-ecek
yang dianggap sebelah mata Dengan semakin berkembangnya kecerdasan manusia,
fungsi dan model pakaian semakin menunjukkan seberapa beradab orang yang
mengenakan.
b. Rumah
Salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipungkiri adalah kebutuhan
akan papan. Kebutuhan papan dipenuhi dalam bentuk rumah sebagai tempat tinggal. Pada
zaman kebudayaan manusia primitif, rumah tinggal mereka ada di dalam gua-gua.
Sehingga banyak peninggalan zaman batu menunjukkan bukti berupa cap telapak tangan
di dinding gua sebagai fakta bahwa dahulu kebudayaan manusia hanya terbatas pada
keberadaan alam. 
Zaman sudah semakin berkembang, kebudayaan manusia juga semakin beragam.
Salah satu hasil karya manusia yang merupakan hasil kebudayaan adalah model
bangunan dan tempat tinggal. Setiap peradaban memiliki ciri khas rumah sendiri.
Misalkan saja peradaban Mesir Kuno, Persia dan Jawa sudah tentu beda. Jangankan yang
berbeda negara dan wilayah pemerintahan raja, dalam kebudayaan masyarakat Indonesia
saja hampir setiap provinsi memiliki gaya bangunan khas dan pakaian adat sendiri.
Model rumah adat mencerminkan perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat
tersebut. Selain itu, bisa juga faktor alam memberi pengaruh terhadap jenis bahan yang
digunakan sebagai pembangun rumah.
Orang-orang di pedalaman hutan, dahulunya hanya mengandalkan gua sebagai
tempat tinggal, lalu berubah menjadi rumah panggung yang tinggi agar terhindar dari
bahaya binatang buas atau bencana banjir. Setelah peradaban modern masuk ke
masyarakat tersebut, rumah-rumah dibuat dari batu-bata dan dilengkapi pagar besi.
Model bangunan juga dibuat bervariasi agar kelihatan indah.
c. Komunikasi
Orang-orang tradisional memanfaatkan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi.
Kemudian ada ide dan gagasan yang muncul atas dasar kesadaran terbatasnya
kemampuan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi dua arah. Akhirnya orang
memanfaatkan bedhug, gong, dan kentongan sebagai alat komunikasi massa
Kebutuhan manusia akan komunikasi semakin besar saja. Mereka merasa
komunikasi dengan memukul gong dan sejenisnya hanya bisa mengumpulkan orang yang
berada di jarak beberapa kilometer. Selebihnya tidak ada orang yang mendengar bunyi
gong tersebut. Kemudian manusia yang beradab mengembangkan kebudayaan yang
Peradaban dengan tingkat yang lebih tinggi ini ditandai dengan semakin
berkembangnya tekhnologi. Saat ini, manusia hanya perlu memegang alat komunikasi
dan menuliskan pesannya selama beberapa detik. Pesan tersebut akan dikirimkan melalui
kabel optik dan menyampaikan pesan yang berjarak ratusan mil dalam hitungan detik
bahkan menit. Sehingga komunikasi global sudah tidak dapat dihindari lagi. lebih tinggi.
Mulanya melalui jasa merpati pos yang kemudian beralih ke tukang pos.
d. Pangan
Menjadi kebutuhan primer manusia di seluruh bumi yaitu kebutuhan akan
panganan sebagai sumber kehidupan. Manusia pada masa tradisional memanfaatkan
bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum. Mereka tidak
melakukan pengolahan yang baik sebelum mengonsumsi makanan dan minuman.
Pertimbangan akan kesehatan, zat-zat yang terkandung dan rasa makanan yang
berbeda setelah dan sebelum mengalami proses pengolahan sempurna membuat manusia
berpikir semakin maju. Mereka melakukan suatu proses pengolahan bahan sebelum
dikonsumsi. Berbeda dengan manusia purba yang hanya mengumpulkan bahan makanan
dan memakannya mentah-mentah.
Pada saat itu, manusia purba belum memiliki tingkat kemajuan berpikir sebaik
homo sapien. Sehingga mereka tidak mempertimbangkan aspek apapun dalam
mengonsumsi makanan dan minuman. Setelah kebudayaan manusia berkembang, alat-
alat rumah tangga semakin bervariasi bentuknya. Alat tersebut diciptakan untuk
membantu memenuhi kebutuhan manusia. Begitu pula dengan perkakas untuk memasak
yang semakin berkembang menurut perkembangan kebudayaan.
e. Nilai atau Norma
Norma-norma yang hidup di masyarakat merupakan salah satu produk dari
kebudayaan. Norma tersebut terbentuk demi melindungi anggota masyarakat dari bahaya-
bahaya yang mungkin akan berakibat buruk jika didekati. Norma yang ada di masyarakat
bersifat unik dan khas. Setiap masyarakat dan bangsa selalu memiliki norma dan adat
yang berbeda untuk mengatur anggota atau rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai