Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan, penghargaan dan
krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang
dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan
pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka
yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan
ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan
anggota keluarga mereka.
Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang teratur dan dalam karakter dan
sikap perubahan perkembangan berdasarkan karakter awal yang membantu membentuk
perilaku dan karakteristik selanjutnya. Perkembangan setiap orang, bagaimanapun,
merupakan sebuah proses yang unik (Haber et al,1992). perubahan itu dialami oleh dewasa
awal termasuk prose salami maturasi dan sosialisasi. Dewasa awal melewati periode
pergantian stabilitas dan perubahan. Selama masa periode stabilitas, mereka membuat
beberapa pilihan dan membangun struktur di sekeliling mereka. Dalam periode perubahan,
mereka mengefaluasi kembali pilihan ini dan mempertimbangkan alternative baru
(Erickson,1968,1982).
Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan sampai akhir 30-
an(Edelman N magle,1994). Dewasa awal kira 26% dari populasi. Selama masa dewasa
awal idividu semakin terpisah dari keluarga asal mereka, membangun tujuan karier dalam
memutuskan apakah akan menikah dan memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri.
Dewasa awal ini aktif dan harus beradaptasi dengan pengalaman baru. Transisi menjadi ke
usia pertengahan terjadi ketika orang muda menjadi sadar bahwa perubahan dalam
kemampuan reproduksi dan fisik menandakan dimulainya tahap yang lain dalam kehidupan.
Usia baya adalah waktu transisi lanjutan ketika individu memperhitungkaan tujuan hidupnya
dan menambahkan tujuan baru. Pada tahun 1990, hamper 84 juta orang di AS berusia
antara 35 dan 64, atau kira-kira 34% dari populasi AS adalah dewasa usia baya (US. Dept.
Of Commerse,1992).
Seorang dikatakan mencpai Maturitas ketika mereka sudah menapai keseimbangan
pertumbuhan psikologis, psikososial, dan kognitif. Individu yang matur meresa nyaman
dengan kemampuan, pengetahuan, dan respon yang telah mereka kembangkan selama
bertahun-tahun. Mereka melihat dunia dengan pandangan yang luas, berdasarkan paduan
penglihatan, emosi, dan imajinasi mereka menghadapi masalah yang dapat dipecahkan tapi
mengenali dan belajar untuk hidup dengan masalah yang tidak terpecahkan.
Orang-orang yang matang terbuka untuk menerima saran dan kritik yang membangun tanpa
kehilangan kepercayaan diri. Mereka mempertimbangkan masukan dan rekomendasi orang
lain ketika membuat keputusan tetapi tidak terlalu terpengaruh atau terintimidasi oleh orang
lain. Diatas semua itu, orang yang matur berkembang dengan belajar dari diri sendiri atau
pengalaman orang lain.
Karakteristik lain dari maturitas dikaitkan dengan komunikasi dan berperilaku interpersonal.
Orang yang matur mengakui kelebihan dan kekurangan. Dewasa matur menghadapi tugas
secara terbuka, menggunakan tekhink pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
dan perbuatan mereka dapat diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan.
A. Falsafah keperawatan
Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Hakekat manusia yang dimaksud
disini adalah manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual, sedangkan
esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi :
Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala
kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan secara
komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.
1. Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan.
2. Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku,
kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi.
3. Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri.
4. Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang
penerima jasa yang pasif.
B. Paradigma keperawatan
2) Masalah psikososial
Masalah kesehatan psikososial dewasa awal sering berhubungan dengan stress, seperti
stress karena pekerjaan dan keluarga.
a) Stres pekerjaan
Stress pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu. Stress situasi pekerjaan
situasional dapat terjadi ketika atasan baru memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu
hampir dekat, atau diberi tanggungjawab yang baru.
b) Stress keluarga
Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga
ada puncaknya, ketika setiap orang dalam keluarga bekerja sama dan sampai pada
lembahnya, ketika setiap orang dalam keluarga memisahkan diri. Stresor situasi terjadi pada
peristiwa seperti kelahiran, kematian, penyakit,dll.
E. DEWASA TENGAH & AKHIR
Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup dan
membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk
menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada
penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap
perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti latihan fisik diet yang seimbang,
tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik.
1. Teori perkembangan Dewasa Tengah
a. Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang utama pada usia baya
adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk
merawat dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapai generatifitas dengan
anak-anaknya melalui bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika
dewasa tengah gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini ditunjukkan
dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan
masyarakat.
b. Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh perkembangan untuk orang
dewasa tengah (Havighurst, 1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi:
1) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
2) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
3) Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
4) Mengembangkan aktivitas luang
5) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
6) Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
7) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
2. Tahap-tahap perkembangan
a. Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang paling terlihat
adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya
terjadi selama masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal.
Penurunan ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini.
b. Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena sakit atau
trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan informasi baru. Beberapa
dewasa tengah mengikuti program pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri
memasuki pasar kerja atau perubahan pekerjaan.
c. Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang diharapkan,
perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian
teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi seluruh
tingkat kesehatan dewasa.
3. Masalah kesehatan
a. Masalah fisiologis
1) Stress
2) Adanya penyakit kronis
3) Tingkat kesejahteraan
4) Membentuk kebiasaan sehat yang positif
b. Masalah Psikososial
1) Ansietas
Ansietas adalah fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan perubahan, konflik dan
pengendalian lingkungan yang diterima (Haber et al,1992)
2) Depresi
Depresi adalah gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam berbagai cara .
(Habert at al,1992)
4. Fase Dewasa Akhir
Fase Dewasa akhir (41-50/55 tahun) ditandai karya produktif, sukses-sukses, berprestasi
dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat dicapai kalau status
pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap.
Masalah-masalah yang mungkin muncul yaitu
a. Menurunnya keadaan jasmaniah
b. Perubahan susunan keluarga
c. Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang pekerjaan atau
perbaikan kesehatan yang lalu
d. Penurunan fungsi tubuh
Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi pegawai menghadapi sepi dan
masa memasuki peniun. Biasanya ada PPS (Post Power Sindrom) misalnya biasa
seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas perkembangan ini, individu
mengalami PPS. Misalnya adalah :
a. Tingkat perkembangan yang mundur
b. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
c. Tidak ada motivasi
d. Kesehatan yang buruk
e. Cacat tubuh
f. Tingkat kecerdasan yang rendah
g. Tingkat adaptasi yang jelek
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap individu memiliki usia dan karakter yang berbeda karena setiap orang adalah unik.
Dan disepanjang daur kehidupannya, individu akan mengalami fase kehidupannya. Mulai
dari fase perinatal, bayi, toddles, preschool, sekolah, remaja, hingga fase dewasa muda
menengah dan tua. Masing-masing dari semua fase itu memiliki tahap pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda pula. Laju pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang berbeda pula karena perkembangan merupakan aspek perilaku
dari pertumbuhan.
Adapun dari fase-fase yang terjadi terdapat tugas-tugas perkembangan yang diharapkan
dapat dicapai oleh individu pada setiap tahap perkembangannya. Tugas-tugas ini harus
dicapai sebelum seorang individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya.
Apabila seseorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka ia akan
sulit untuk memenuhi dan melaksanakan tugas perkembangan pada fase selanjutnya.
Sebagai seorang perawat, kita dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang manusia
mulai dari masa perinatal hingga masa dewasa tua itu. Oleh karena keunikan yang dimiliki
setiap individu berbeda-beda dan fase kehidupan yang juga bertahap-tahap sehingga dalam
menangani kasus yang samapun tindakan yang di berikan akan sangat berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, penulis hanya menfokuskan pembahasan dalam hal-hal yang
terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan pada dewasa muda, menengah, dan tua
pada makalah ini.
2.1.2 Perkembangan
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan keterampilan.
Perkembangan adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki individu untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan merupakan aspek perilaku dari
pertumbuhan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang dewasa adalah sebagai
berikut:
1. Faktor genetik
a. Faktor keturunan — masa konsepsi;
b. Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan;
c. Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.
2. Faktor eksternal / lingkungan
Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang
cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya.
a. Keluarga
Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan
sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan
perilaku.
b. Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam
interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok
teman sebaya adalah sebagai tempat belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan
menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga serta untuk mencapai tujuan
kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan
mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain
pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari fetal (janin). Ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan karena kesehatan terganggu akan mengakibatkan tumbuh kembang juga
terganggu.
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi juga mempengaruhi
perkembangan seseorang.
1. Perkembangna Fisik
Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia 20a-an. Semua sistem pada
tubuh(seperi kardio vaskuler, pengelihatan, pendengaran dan reproduktif) juga berfungsi
pada efesiensi puncak. Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat badan dan massa otot
dapat berubah akikab diet dan olah raga.
2. Perkembangan Psikososial
Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman serta perubahan gaya hidup
yang baru saat beranjak dewasa, mereka harus membuat pilihan mengenai pendidikan,
pekerjaan, perkawinan, memulai rumah tangga, dan untuk membesarkan anak.
Tanggungjawab sosial meliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan menjelani
beberapa kegiatan di masyarakat.
Beberapa perkembangan psikososial pada dewasa muda, yaitu:
a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan unutk mencapai hubungan
seksual yang matur (mengacu pada teori Freud)
b. Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada pemikiran Havighurst:
· Memilih pasangan;
· Belajar untuk hidup bersama pasangan;
· Membentuk sebuah keluarga;
· Membesarkan anak;
· Mengatur rumah tangga;
· Memulai suatu pekerjaan;
· Memikul tanggung jawab sebagai warga negara;
· Menemukan kelompok sosial yang cocok.
3. Perkembangan Kognitif
Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna terjadi kurang lebih sejak usia 11-15
tahun. Sejak periode tersebut, operasi formal(contoh: membuat hipotesis) menandakan
pemikiran selama massa dewasa, egosentrismenya terus berkurang. Mereka mampu
memahami dan menyeimbangkan argumen yang diciptakan oleh logika dan emosi.
4. Perkembangan Moral
Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari pengharapan dan aturan-aturan
orang lain, dan mendefinisikan moralitas terkait prinsip moral. Saat mempersepsikan konflik
dengan norma dan hukum masyarakat, mereka membuat penilaian berdasarkan prinsip
pribadi mereka.
5. Perkembangan Spiritual
Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu dewasa yang berusia 27 tahun
dapat mengemukakan pertanyaan yang bersifat filosofi mengenai spiritualitas dan
menyadari akan hal spiritual tersebut. Ajaran-ajaran agama yang diperoleh semasa kecil,
sekarang dapat diterima/didefenisikan kembali.
1. Perkembangan Fisik
Pada perkambangan ini, banyak berubahan fisik yang terjadi, antara lain sebagai berikut:
a. Penampilan
Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit berkurang, muncul kerutan pada kulit,
jaringan lemak diretribusikan kembali sehingga menyebabkan deposit lemak di area
abdomen.
b. Sistem muskuloskeletal
Massa otot skeletal berkurang sekitar usia 60-an. Penipisan diskus interverbal
menyebabkan penurunan tinggi badan sekitar 1 inci. Kehilangan kalsium dari jaringan tulang
lebih sering terjadi pada wanita pasca menstruasi. Otot tetap tetap bertumbuh sesuai
penggunaan.
c. Sistem kardiovaskular
Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebi tebal
d. Presepsi sensori
Ketajaman visual menurun, seringkali terjadi diakhir usia 40-an, khususnya untuk
pengelihatan dekat(presbiopia). Ketajaman pendengaran untuk suara frekuansi tinggijuga
menurun(presbikusis), khususnya pada pria. Sensasi perasa juga berkurang.
e. Metabolisme
Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan
f. Sistem pencernaan
Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat menyebabkan kecendrungan terjadinya
konstipasi pada individu.
g. Sistem perkemihan
Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi glomelurus menurun.
h. Seksualitas
Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wanita.
2. Perkembangan Psikososial
Menurut havighurst, individu paruh baya memiliki tugas perkembangan psikososial sebagai
berikut:
a. Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa dan tanggung jawab sosial;
b. Membangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup;
c. Membantu anak yang beranjakremaja untuk menjadi individu dewasa yang bahagia dan
bertanggung jawab;
d. Mengembangkan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu luang;
e. Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu;
f. Menerima dan menyesuaikan perubahan fisk di masa paruh baya;
g. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia.
3. Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya tidak banyak mengalami
perubahan. Proses kognitif meliputi waktu rekreasi, memori, persepsi, pembelajaran,
pemecahan masalah, dan kreativitas.
4. Perkembangan Moral
Pada tahap ini, individu perlu memiliki pengalaman yang luas tentang pilihan moral personal
serta tanggung jawab.
5. Perkembangan Spiritual
Pada tahap ini, individu dapat memandang “kebenaran” dari sejumlah sudut pandang.
Mereka cenderung tidak terlalu fanatik terhadap keyakinan agam, dan agama seringkali
membrikan lebih banyak kenyamanan pada diri individu di masa ini dibandingkan
sebelumnya. Individu kerap kali bergantung pad akeyakinan spiritual untuk membantu
mereka menghadapi penyakit, kematian, dan tragedi.
Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih besar daripada
kelompok usia dewasa muda, antara lain:
1. Kecelakaan
Faktor perubahan fisiologis, dan kekhawatiran terhadap tanggung jawab personal dan
pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan pada individu paruh baya, terutama
kecelakaan kendaraan bermotor.
2. Kanker
kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu yang berusia antara 25 dan 64
tahun di AS. Pria memiliki insiden penyakit kanker paru dan kandung kemih yang tinggi.
Pada wanita, penyakit kanker payudara menempati posisi tertinggi, diikuti kanker kolon dan
rektum, uterus, dan kanker paru.
3. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di AS. Faktor penyebabnya
meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, gaya hidup kurang gerakriwayat
keturunan atau riwayat kematian mendadak pada ayah saat berusia kurang dari 55 tahun
atau ibu saat berusia kurang dari 65 tahun, serta faktor usia individu.
4. Obesitas
Obesits merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit kronis seperti dibaetes dan
hipertensi. Klien harus mencegah obesitas dengan mengurangi asupan kalori dan
berolahraga secara teratur.
5. Alkoholisme
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah pengangguran,
keretakan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan berbagai penyakit.
6. Perubahan Kesehatan Mental
Stresor perkembangan, seperti menopause, penuaan, dan masa pensiun yang semakin
dekat, serta stresor situasional, seperti perceraian, pengangguran, dan kematian pasangan,
dapat memicu peningkatan depresi di masa paruh baya. Klien dapat memperoleh manfaat
dari kelompok pendukung atau terapi individu untuk mengatasi masalah ini.
Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk dewasa menengah/paruh baya antara lain:
1. Tes Skrining Kesehatan
· Pemeriksaan fisik rutin(setiap tahun untuk wanita; setiap 2-3 tahuh untuk pria)
· Imunisasi sesuai anjuran(seperti vaksinasi influenza)
· Pemeriksaan gigi secara berkala
· Pemeriksan tonometri untuk melihat adanya tanda-tanda glaukoma atau penyakit mata lain
setiap 2-3 tahun
· Pemeriksaan payudara di ahri pertama setiap bulan sesudah monopause
· Pemeriksaan testis sendiri setiap bulan
· Skrining untuk penyakit kardiovaskular( misalnya pengukuran tekanan darah)
· Skrining untuk kanker payudara, uterus dan prostat
· Skrining untuk tuberkulosis setiap 2 tahun
2. Keamanan
· Dukungan keselamatan kendaraan bermotor, khususnya saat berkendaraaan di malam
hari
· Tindakan keamanan di tempat kerja
· Tindakan keamanan di rumah
3. Nutrisi dan Olahraga
· Pentingnya asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang cukup dalam diet
· Faktor nutrisi dan olahraga yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular( misalnya
obesitas, asupan kolesterol dan lemak, kurang giat berolahraga)
4. Interaksi Sosial
· Kemungkinan munculnya krisis di masa paruh baya: dukung untuk diskusi mengenai
perasaan, kekhawatiran dan rasa takut.
· Merencanakan masa pensiun
1. Perkembangan Psikososial
Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa inia dalah integritas ego versus putus asa.
Seseorang yang mencapai integritas ego memandang kehidupan dengan perasaan utuh
dan meraih kepuasan dari keberhasilan yang dicapai di masa lalu. Mereka memandang
kematian sebagai akhir kehidupan yang dapat diterima. Sebaliknya, orang yang putus asa
sering kali merasa pilihannya salah dan berharap dapat mengulang kembali waktu.
Tugas perkembangan lansia menurut Peck tahun 1968, antara lain:
a. Usia 65-75 tahun
· Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang menurun
· Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang menurun
· Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan teman
· Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak yang sudah dewasa
· Menyesuaikan diri dengan waktu luang
· Menyesuaikan diri dengan respons fisik dan kognitif yang melambat
b. Usia 75 tahun atau lebih
· Beradaptasi dengan situasi “hidup sendiri”
· Menjaga kesehatan fisik dan mental
· Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo
· Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain
· Menemukan makna hidup
· Mengurus akan kematiannya kelak
· Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas
· Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan
2. Perkembangan Kognitif
Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring bertambahnya usia. Diyakini bahwa
terjadi penurunan jumlah neuron yang progresif. Selain itu, aliran darah ke otak menurun,
dan metabolisme otak melambat. Penurunan intelektual umumnya mnecerminkan proses
penyakit, seperti arterosklerosis.
Pada lansia, proses penarikan informasi dari memori jangka panjang dapat menjadi lebih
lambat. Lansia cenderung melupakan kejadian yang baru saja berlalu. Dan mereka
memerlukan waktu yang lebih banyak dalam belajar.
3. Perkembangan Moral
Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional perkembangan moral, mereka
mematuhi setiap aturan agar tidak menyakiti atau menyusahkan orang lain. Sedangkan
pada tingkat konvensional, mereka mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai respons
terhadap harapan orang lain.
4. Perkembangan Spiritual
Carson (1989) mengemukakan bahwa agama “memberi makna baru bagi lansia, yang dapat
memberikan kenyamanan, penghiburan, dan penguatan dalam kegiatan keagamaan”.
Banyak lansia memiliki keyakinan agama yang kuat dan terus menghadiri pertemuan atau
ibadah keagamaan. Keterkaitan lansia dalam hal keagamaan kerap membantu mereka
dalam mengatasi berbagai masalah yang nerkaitan dengan makna hidup, kesengsaran,
atau nasib baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa fase
pertumbuhan dan perkembangan pada dewasa memiliki tiga fase yaitu fase dewasa muda,
menengah, dan tua. Dari masing-masing fase tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan
yang harus dipenuhi oleh individu yang terlibat. Jika individu tidak dapat melaksanakan
tugas-tugas perkembangannya dengan baik maka tugasnya dalam tahap perkembangan
selanjutnya akan terganggu. Peran seorang perawat disini sangat penting, perawat harus
memahami setiap proses perkembangan manusia, terutama pada fase dewasa ini. Perawat
juga harus bisa melakukan pengkajian terhadap perkembangan serta promosi kesehatan
untuk setiap fasenya.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberi ingin memberi saran antara lain sebagai
berikut:
1. Agar perawat dapat memahami setiap proses pertumbuhan dan perkembangan dari
masing-masing fase orang dewasa.
2. Kepada tema-teman mahasiswa keperawatan agar dapat menggali pengetahuan lebih
dalam lagi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada fase dewasa ini sehingga
dapat memiliki pedoman pengajaran lebih banyak lagi dalam menerapkan penegetahuan
kita di lapangan nantinya.