Anda di halaman 1dari 7

NAMA:Avelinda Oktavia Makota Ogur

Nim:K.20.01.006

A.     HOLISTIC CARE


1.      Pengertian Holistic Care
  
    Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek
dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritually.

A.    Teori Sistem
                                   Kesatuan atau Nonsumatisivitas. Suatu sistem yang dicirikan oleh sifat-
sifat kesatuan. Keseluruhan lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya, dan merupakan cara
yang lazim untuk mendefinisikan konsep ini (Wright dan Leahey, 18984, young, 1982).Sistem
sendiri mempunyai beberapa aspek yaitu :
     b. Sistem Sosial
                  Sistem sosial ialah suatu model organisasi sosial, sistem sosial merupakan                 
suatusistem yang hidup, yang memiliki suatu sistem unit yang berbeda-beda dengan bagian-
bagian komponennya dan dapat dibedakan dari lingkungan
 
           c. Sistem Terbuka
                         Sistem yang dicirikan oleh tingkat interaksi sistem tersebut dengan
lingkunga   sekitarnya.          
 d. Sistem Tertutup
            Secara teoritis, sebuah sistem tertutup berbeda dengna sistem terbuka, sistem       ini tidak
berinteraksi dengan lingkungan.

Konsep Paradigma keperawatan


Konsep dapat disebut juga ide-ide, yaitu kesan-kesan yang abstrak dari lingkungan yang
diorganisir melalui symbol-symbolyang nyata. Misalnya konsep mengenai obyek, sifat-sifat
dankejadian. Kumpulan dari konsep-konsep ini akanmenyusun kerangka konseptual atau model
konseptual yang tersusun dari ide-ide abstrak, umum dan preposisi yangmenspesifikasi
hubungan diantaranya.
Konsep keperawatan dikembangkan berdasarkan filosofi dan paradigma keperawatan. Pada
filosofi keperawatan terdapat tiga unsur utama yang menjadi keyakinan dan proses berpikir kritis
dalam mengembangkan ilmu keperawatan, yaitu humanism, holism dan care. Dari ketiga unsur
utama, diyakini bahwa manusia merupakan pusat/sentral asuhan keperawatan dan care sebagai
landasan utama dalam praktik/asuhan keperawatan
Adapun 5 tingkatan dalam teori Hierarki Kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut:

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis dasar mungkin cukup jelas — ini termasuk hal-hal yang penting bagi
kelangsungan hidup kita. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis meliputi:

Makanan
Air
Pernafasan
Homeostasis

Selain persyaratan dasar nutrisi, pengaturan suhu dan udara, kebutuhan fisiologis juga mencakup
hal-hal seperti tempat tinggal dan pakaian. Maslow juga memasukkan reproduksi seksual pada
tingkat hierarki kebutuhan ini karena sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Ketika naik ke tingkat kedua hierarki kebutuhan Maslow, tahapan mulai menjadi sedikit lebih
kompleks. Pada level ini, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan menjadi yang utama.
Orang ingin kontrol dan ketertiban dalam hidup mereka, jadi kebutuhan akan keselamatan dan
keamanan ini berkontribusi besar pada perilaku di tingkat ini.

Beberapa kebutuhan dasar keamanan dan keselamatan meliputi:

Keamanan keuangan
Kesehatan dan kesehatan
Keselamatan dari kecelakaan dan cedera

Mencari pekerjaan, mendapatkan asuransi kesehatan dan perawatan kesehatan, tabungan, dan
pindah ke lingkungan yang lebih aman adalah semua contoh tindakan yang dimotivasi oleh
kebutuhan keamanan dan keselamatan.

Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial dalam hierarki Maslow mencakup hal-hal seperti cinta, penerimaan, dan
kepemilikan. Pada tingkat ini, kebutuhan akan hubungan emosional mendorong perilaku
manusia. Beberapa hal yang memenuhi kebutuhan ini meliputi:

Pertemanan
Keluarga
Kelompok sosial
Kelompok masyarakat

Untuk menghindari masalah seperti kesepian, depresi, dan kecemasan, penting bagi orang untuk
merasa dicintai dan diterima oleh orang lain. Hubungan pribadi dengan teman, keluarga, dan
kekasih memainkan peran penting, seperti halnya keterlibatan dalam kelompok lain yang
mungkin termasuk kelompok agama, tim olahraga, klub buku, dan kegiatan kelompok lainnya.

Penghargaan

Pada tingkat keempat dalam hierarki Maslow adalah kebutuhan untuk penghargaan dan rasa
hormat. Ketika kebutuhan di tiga tingkat terbawah telah terpenuhi, kebutuhan penghargaan mulai
memainkan peran yang lebih menonjol dalam memotivasi perilaku.
Pada titik ini, menjadi semakin penting untuk mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari
orang lain. Orang-orang memiliki kebutuhan untuk mencapai hal-hal dan kemudian upaya
mereka diakui.

Selain kebutuhan akan perasaan puas dan gengsi, kebutuhan penghargaan mencakup hal-hal
seperti harga diri dan nilai pribadi. Orang-orang perlu merasakan bahwa mereka dihargai dan
oleh orang lain dan merasa bahwa mereka memberikan kontribusi kepada dunia. Partisipasi
dalam kegiatan profesional, prestasi akademik, partisipasi atletik atau tim, dan hobi pribadi
semuanya dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan penghargaan.

Orang yang mampu memenuhi kebutuhan penghargaan dengan mencapai harga diri yang baik
dan pengakuan orang lain cenderung merasa yakin dengan kemampuan mereka. Mereka yang
kurang percaya diri dan menghargai orang lain dapat mengembangkan perasaan rendah diri.

Bersama-sama, penghargaan dan tingkat sosial membentuk apa yang dikenal sebagai kebutuhan
hierarki psikologis.

Kebutuhan Aktualisasi Diri

Di puncak hierarki Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri. Maslow menjelaskan, merujuk
pada kebutuhan orang-orang untuk mencapai potensi penuh mereka sebagai manusia.

Menurut definisi Maslow tentang aktualisasi diri:

"Ini dapat secara umum digambarkan sebagai penggunaan penuh dan eksploitasi bakat,
kemampuan, potensi, dll. Orang-orang tersebut tampaknya memenuhi diri mereka sendiri dan
melakukan yang terbaik yang mampu mereka lakukan ... Mereka adalah orang-orang yang telah
mengembangkan atau sedang berkembang menuju kepribadian penuh yang mereka mampu. "
Orang yang mengaktualisasikan diri akan sadar diri, peduli dengan pertumbuhan pribadi, dan
tertarik untuk memenuhi potensi mereka. 
Konsep Teori Peplau
Hildegard Peplau, seorang perawat psikiatri, mengenalkan konsep interpersonalnya pada tahun
1952. Inti dari teori Peplau adalah pemanfaatan hubungan yang terapeutik antara perawat dan
klien. Teori dan konsep keperawatan menurut Peplau tertuang dalam bukunya yang berjudul
“Interpersonal Relations in Nursing”.

TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

Filosofi dan teori dalam keperawatan merupakan dua istilah sering tertukar. Filosofi perawat
akan menentukan teori dan model keperawatan yang akan perawat gunakan. Filosofi
keperawatan menjelaskan mengenai apa itu keperawatan dan memberikan wawasan mengapa
perawat melakukan praktik.
 Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand
theory, middle range theory, dan practice theory.

a.    Meta-theory (level 4)
Meta-theory adalah tingkatan yang paling abstrak dari semua level teori. Isu dari teori ini
berhubungan dengan mengarahkan pada pencarian jawaban dari sebuah pertanyaan ilmiah (Higgins&
Moore, 2004). Meta-theory berhubungan dengan isu-isu ilmiah dan di kenal dengan filsafat ilmu, yang
memfokuskan pada pengujian dari sebuah ilmu, proses dan hasil produknya. Teori ini menghasilkan
dasar dari ilmu pengetahuan.
b.    Grand theory (level 3)
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu keperawatan ( Higgins &
Moore,2004).  Teori ini bersifat formal, merupakan sistem teori yang bersifat abstrak dari kerangka
disiplin keilmuan.
Grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta pemisahan
c.    Middle range theory (level 2)
.
d.    Micro theory (practice theory)
Micro range theory merupakan tingkatan teori yang tidak formal dan bersifat sementara
dibandingkan tingkatan teori lainnya. dan sangat terbatas dalam hal waktu dan lingkup aplikasinya
(Higgins & Moore 2004). Meskipun biasanya menggunakan pendekatan penilaian, para ilmuan dan
praktisi selalu memberikan gambaran, mengorganisir dan melakukan test terhadap ide-ide
mereka.Micro range theory memiliki dua tingkatan, yaitu higher level dan lower level.
Konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan, yaitu:
1)        Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2)        Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3)        Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.
4)        Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
5)        Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6)        Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7)        Mempertahankan eliminasi.
8)        Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9)        Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan
kompensasi.
10)    Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11)    Mempertahankan fungsi sensorik.
12)    Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
13)    Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan penyakit
organic.
14)    Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
15)    Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16)    Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17)    Menghasilkandan / atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18)    Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi,
dan perkembangan yang berbeda.
19)    Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosional.
20)    Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang muncul akibat daripenyakit.
21)    Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
munculnya suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai