1
atau sarana untuk hidup secara produktif. Sehingga upaya kesehatan yang
dilakukan, diarahkan pada upaya yang dapat membawa masyarakat memiliki
kesehatan yang cukup agar bisa hidup produktif.
Pandangan sehat-produktif, telah banyak diterima dan dianut oleh beberapa
Negara maju. Optimasi pandangan sehat-produktif dapat dilakukan melalui
pemberian nilai dalam rentang sehat sakit. Keadaan ini sering disebut sebagai
kesehatan prima. Konsep dasar kesehatan prima, antar lain mencakup tanggung
jawab individu, pencapaian tujuan, dinamis, pertumbuhan proses, dan
pengambilan keputusan sehari-hari daalam area nutrisi, pengelolaan stress, olah
raga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan emosi, dan aspek kesehatan
lain dalam individu.
Menurut Travis dan Ryan (1988) seperti dikutip oleh Sumijatun, dkk (2006),
mengatakan bahwa sehat prima adalah kemampuan individu untuk memilih jalan
hidupnya, mampu berproses, penggunaan enegi yang efisien, terjadinya integrasi
yang baik antara tubuh, akal, dan perasaan dan dapat menerima serta mencintai
apa yang dipunyainya. Kesehatan prima adalah suatu keadaan yang sejahtera,
yang berarti adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan kualitas hidup yang
tinggi serta adanya tingkat potensi yang maksimal dari individu (Anspauhg,
Hamrick & Rosata, 1991 : Kozier et al, 1997).
Optimasi kesehatan dan kesejahteraan prima manusia harus memenuhi lima
dimensi yaitu :
1. Dimensi fisik
Secara umum manusia dalam dimensi ini mampu mempraktekkan gaya hidup
yang positif. Kemampuan untuk menyelesaikan tugasnya sehari-hari,
pencapaian kebugaran (seperti kardiovaskuler, paru-paru dan gastrointestinal),
menjaga nutris tetap adekuat dan ketepatan proporsi tubuh dari timbunan
lemak, bebas dari penggunaan obat-obatan, alcohol dan rokok.
2. Dimensi Sosial
2
Kemampuan berinteraksi secar baik dengan sesama dan lingkungannya, dapat
menjaga dan mengembangkan keakraban individu dan dapat menghargai serta
toleransi pada setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda.
3. Dimensi Emosional
Kemampuan untuk mengelola stress dan mengekpresikan emosinya yang
dapat diterima oleh pihak lain. Kesehatan emosi mencakup kemampuan untuk
bertanggung jawab, menerima dan menyampaikan perasaannya serta dapat
menerima keterbatasan orang lain.
4. Dimensi Intelektual
Kemampuan untuk belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar
personal, keluarga dan pengembangan karier. Kesehatan intelektual meliputi
usaha untuk secara terus menerus tumbuh dan belajar guna beradaptasi efektif
dengan perubahan baru.
5. Dimensi spiritual
Meliputi percaya adanya beberapa kekuatan (seperti alam, ilmu pengetahuan,
Agama dan bentuk kekuatan lain) yang diperlukan manusia dalam mengisi
kehidupannya. Setiap individu memiliki nilai, moral dan etika yang dianutnya.
Setiap komponen dalam dimensi di atas, dapat terjadi tumpang tindih, factor
dalam komponen satu secara langsung mempengaruhi factor lain, contoh :
seseorang yang belajar mengontrol tingkat stress dari fisiknya diharapkan juga
dapat menjaga stamina emosinya yang digunakan dalam menanggulangi krisis.
Kesehatan prima mencakup semua aspek kerja dalam model. Identifikasi
kesehatan dari berbagai dimensi merupakan hal penting dalam meningkatkan
kesadaran kompleksitas konsep sehat.
3
A. Kesimpulan
Pengertian Sehat dalam kamus bahasa indonnesia artinya terbebas dari
segala penyakit. Atau dalam arti luas Kesehatan adalah sesuatu kondisi normal
yang sangat berguna bagi kita semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi
setiap orang untuk melakukan segala aktivitas dengan baik dan maksimal.Siapa
yang tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua orang selalu menanamkan kata
itu kedalam kehidupannya, mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang
dewasa, namun tidak hanya memilikinya , tapi harus di terapkan. Baik dalam
postingan saya kali ini , saya akan memberikan penjelasan secara menyeluruh
tentang konsep sehat menurut dimensi-dimensinya, mengetahui pengertian,
sejarah perkembangan kesehatan mental, serta disuguhkannya kedua penjelasan
tersebut menurut macam-macam teori kepribadian sehat menurut aliran-aliran
dalam psikologi.
4
DAFTAR PUSTAKA