Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Fadel Asyhar

006410152021
Kelas : A3

1. Jelaskan dengan contoh fungsi mental model dan hambatan dalam berfikir sistem !
Mental model merupakan model kerangka kerja dalam setiap individu untuk melihat
bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan kata
lain, model mental bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang yang dengan konsep
tersebut, dia akan mengambil keputusan terbaiknya. Sebagai contoh dalam melihat
efek dari rokok pada nagara, apabila di lihat dari aspek kesehatan maka rokok menjadi
salah satu penyumbang masalah kesehatan paru di Indonesia. Seiring dengan
meningkatnya angka konsumerisme rokok di Indonesia maka semakin tinggi pula
angka penyakit paru di Indonesia. Akan tetapi apabila melihat darinaspek
perekonomian Indonesia cukai rokok hingga saat ini measih menjadi penyumbang
terbesar pendapatan negara dari cukai, bahkan beacukai mencatat kontribusi cukai
rokok mencapai 96 persen. Tak dapat dipungkiri keberadaan industri ini menjadi
bantalan pendapatan negara. Dari contoh ini dapat kota lihat perbedaan sudut pandang
memiliki pengaruh besar dalam kepeminpinan dan mengambil kebijakan. Hambatan
dalam berpikir sistem salah satunya karena selalu berpikir mengenai penyebab dari
sesuati, tanpa melihat akibat dari sauatu tersebut. Dari kasus diatas dalam berpikir
sistem kita tidak boleh mengindahkan efek cukai rokok dalam menigkatkan ekonomi
negara, akan tetapi kita harus berkonsentrasi pada kausalitas, dampak dari rokok
adalah menurunnya angka kesahatan di Indonesia hal ini dapat juga memudia memicu
penurunan perekonomian Indonesia karena harus membiayai kesehatan orang yang
terkena dampak akibat rokok.

2. Sebutkan dan jelaskan kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin dalam orhanisasi kesmas !
A. Social Intelligence / Social Skills
Selalu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya, kompetensi individu dalam
hubungan sosial dengan rekan, stakeholder, hingga tim yang dipimpinnya
merupakan esensi penting kompetensi kepemimpinan. Bagaimana ia bisa
menjalin hubungan dengan orang lain? Bagaimana ia bisa dipercaya oleh
timnya? Bagaimana ia bisa memahami hubungan berbagai pihak yang terlibat?
B. Team Building and Delegation
Disebut sebagai pemimpin, artinya ada yang dipimpin. Tim, organisasi, dan
rekan. Kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki, termasuk
potensi karyawan dan orang yang berbeda- beda dalam timnya adalah
kompetensi kepemimpinan wajib berikutnya.
Kemampuan ini dapat diukur dan dilatih dengan mengukur efektifitas individu
dalam membentuk tim, menyusun anggota tim dengan memanfaatkan talent
yang berbeda, dan kemampuan melakukan delegasi tugas dengan memahami
talent setiap orang dalam timnya.
C. Visioner
Seorang pemimpin menentukan arah dan tujuan. Seorang pemimpin harus dapat
memandu tim, organisasi, dan perusahaannya menuju suatu arah yang lebih
baik. Ia harus dapat melihat ke depan, beberapa langkah lebih maju dari orang
lain dalam timnya. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu membangun
dan mengkomunikasikan visi.
Apa yang akan terjadi di masa depan? Kemana organisasi menuju dalam
beberapa tahun ke depan? Dan bagaimana organisasi dapat menuju ke arah yang
dituju itu?

D. Conflict Management
Kompetensi berikutnya adalah kemampuan untuk menangani konflik yang
terjadi dalam aktivitas harian organisasi dan perusahaan. Konflik adalah hal
yang lumrah dan akan terjadi saat organisasi melibatkan semakin banyak orang
yang berbeda. Seorang leader harus mampu mengatasi konflik internal ataupun
internal secara bijak, berbasis efisiensi operasional.
E. Problem Solving
Kompetensi Problem Solving bergantung pada kemampuan leadership
seseorang dalam melakukan pertimbangan terhadap berbagai tantangan yang
ada, dan mengambil cara terbaik untuk melalui hambatan atau halangan
tersebut. ‘Problem’ disini bisa merupakan hambatan operasional, hambatan
resources, hambatan external, ataupun kemungkinan lainnya.
F. Decision Making
Salah satu fungsi pemimpin adalah kemampuannya mengambil keputusan yang
menghasilkan hasil terbaik untuk organisasi. Inilah kompetensi wajib yang
disebut kompetensi kepemimpinan Decision Making.
Dalam mengukur penguasaan kompetensi ini, leaders harus mampu melakukan
pertimbangan reasoning dalam pengambilan keputusan, meliputi pemahaman
akan situasi, mempertimbangkan berbagai faktor, pertimbangan cost-
benefit, opportunity cost, dan pertimbangan lainnya untuk hasil terbaik, dan
menyampaikannya dengan tegas pada tim.
G. Effective and Persuasive Communication
Kemampuan komunikasi efektif dan persuasif, bagaimana menyampaikan
sesuatu yang membuat orang ingin bertindak dan bergerak melaksanakannya
secara natural, adalah kemampuan komunikasi tertinggi yang merupakan bagian
dari kompetensi leadershipwajib. Sebagai bagian dari kemampuan komunikasi
ini adalah kemampuan memberikan perintah, melakukan negosiasi, dan
melakukan Public Speaking yang layak untuk seorang pemimpin.
H. Coaching Skill
Kompetensi kepemimpinan berikutnya adalah kemampuan Coaching. Bukan
sekedar membimbing, mengajarkan, atau menyuruh, menggunakan
kompetensi Coaching yang benar sebagaimana dituangkan dalam 11 Core
Competencies of ICF adalah cara dan kompetensi coaching yang benar dan
wajib dimiliki dalam leadership.
I. Analytical Thinking and Data Driven Decision Making
Lebih dalam dan semakin dibutuhkan dalam era digital, kompetensi
kepemimpinan ini berbicara lebih dalam mengenai kemampuan analisis
seseorang yang akan duduk di posisi leadership organisasi Anda. Pengambilan
keputusan bukan sekedar dilakukan begitu saja, tapi harus mampu dilakukan
berdasarkan data, khususnya data digital, dan mampu mengolah data ini melalui
analisa untuk menemukan makna.
Pemahaman big data, meta data, dan metoda penerjemahan data
menjadi actionable plan, apa artinya sebuah data? Apa pengaruhnya? Apa
kemungkinan yang akan terjadi? Dan apa keputusan langkah yang harus
diambil.
J. Digital Mindset and Competencies
Sebuah kompetensi kepemimpinan yang wajib dimiliki dalam Disruptive
Innovation era, adalah kompetensi yang tidak terlalu dikenal sebelum era
digital. Seorang pimpinan tim harus memiliki pemahaman dan kompetensi dasar
digital. Minimum, ia harus memiliki mindset yang tepat untuk beroperasional di
era digital.
Kompetensi kepemimpinan ini adalah tentang kemampuan untuk
bersikap dinamis,melakukan Agile, adaptif dan mampu menyikapi perubahan
dengan cepat, keluar dari batasan dan cara kerja lama, memiliki keleluasaan
untuk menerapkan freedom to operate, dan mampu menghindari micro
managing serta menerapkan shared- leadershipdalam aktivitas tim.

3. Jelaskan 3 contoh bentuk aplikasi personal mastery dilingkungan kerja Anda masing-
masing !
a. Dalam memaksimalkan pelayanan fasilitas kesehatan di RS tempat kerja,
dihadirkan tambahan pemeriksaan penunjang seperti MRI, namun tenaga ahli
dalam mengoperasikan alat ini masih kurang. Akhirnya pihak RS
memberangkatkan tenaga medis untuk mengikuti pelatihan guna memaksimalkan
fasilitas kesehatan MRI dan mengoperasikannya dengan baik. Dalam konsep
personal mastery muncullah ketegangan kreatif yang menuntun kita memberikan
solusi.
b. Seorang pemimpin diharapkan menciptakan suasana atau lingkungan yang
kondusif untuk mengahasilkan dan menciptakan personal mastery. Tetunya hal itu
dapat terwujud dengan cara mengenali reaksi dari tenaga kesehatan. Saling
menyadarkan bahwa adanya ketergantungan antar elemen tenaga kesehatan baik
antara dokter dan perawat, perawat dan petugas administrasi dll.
c. Penetapan SOP kerja masing-masing tenaga kesehatan. Hal ini agar tidak adanya
pekerjaan yang saling tumpang tindih antara satu sama lain, sehingga setiap
tenaga kesehatan mengetahui proporsi kerjanya masing-masing dalam
menyelamatkan dan melayani pasien.

4. Jelaskan mengenai tantangan dalam berpikir kreatif dilingkungan Anda masing-


masing !
Kritik pada hakikatnya membantu manusia untuk tetap berpijak pada kenyataan.
Kritik tidak selamanya bersifat membangun, namun juga kadang dapat menjahukan.
Dalam proses berfikir kreatif tentunya kita tidak boleh menutup diri dari kritikan,
sehinga yang harus disadarkan bagi tiap orang bahwa memandang kritikan bukan
sebagai batu sandungan yang dapat menjatuhkan kita, akan tetapi memandannya
sebagai batu loncatan agar kita menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai