1. Visioner
Seorang pemimpin menentukan arah dan tujuan. Seorang pemimpin harus
dapat memandu tim, organisasi, dan perusahaannya menuju suatu arah yang
lebih baik. Ia harus dapat melihat ke depan, beberapa langkah lebih maju dari
orang lain dalam timnya. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu
membangun dan mengkomunikasikan visi.
Apa yang akan terjadi di masa depan? Kemana organisasi menuju dalam
beberapa tahun ke depan? Dan bagaimana organisasi dapat menuju ke arah
yang dituju itu?
Kompetensi ini bisa diukur dan dilatih dari pemahaman akan perubahan
konstan di business environment, inovasi, dan kemampuannya berpikir maju,
misalnya dengan kompetensinya dalam Design Thinking and Innovation.
4. Conflict Management
Kompetensi berikutnya adalah kemampuan untuk menangani konflik yang
terjadi dalam aktivitas harian organisasi dan perusahaan. Konflik adalah hal
yang lumrah dan akan terjadi saat organisasi melibatkan semakin banyak orang
yang berbeda. Seorang leader harus mampu mengatasi konflik internal
ataupun internal secara bijak, berbasis efisiensi operasional.
5. Problem Solving
Kompetensi Problem Solving bergantung pada kemampuan leadership
seseorang dalam melakukan pertimbangan terhadap berbagai tantangan yang
ada, dan mengambil cara terbaik untuk melalui hambatan atau halangan
tersebut. ‘Problem’ disini bisa merupakan hambatan operasional, hambatan
resources, hambatan external, ataupun kemungkinan lainnya.
Kompetensi kepemimpinan ini bisa ditingkatkan dengan pelatihan problem
solving dengan modul
analisa Ishikawa Diagram (Fishbone), Five Whys, FMEA, dan sebagainya.
6. Decision Making
Salah satu fungsi pemimpin adalah kemampuannya mengambil keputusan
yang menghasilkan hasil terbaik untuk organisasi. Inilah kompetensi wajib yang
disebut kompetensi kepemimpinan Decision Making.
Dalam mengukur penguasaan kompetensi ini, leaders harus mampu
melakukan pertimbangan reasoning dalam pengambilan keputusan, meliputi
pemahaman akan situasi, mempertimbangkan berbagai faktor,
pertimbangan cost- benefit, opportunity cost, dan pertimbangan lainnya untuk
hasil terbaik, dan menyampaikannya dengan tegas pada tim.
8. Coaching Skill
Kompetensi kepemimpinan berikutnya adalah kemampuan Coaching. Bukan
sekedar membimbing, mengajarkan, atau menyuruh, menggunakan
kompetensi Coaching yang benar sebagaimana dituangkan dalam 11 Core
Competencies of ICF adalah cara dan kompetensi coaching yang benar dan
wajib dimiliki dalam leadership.
Leadership adalah tentang kemampuan mendengarkan dan mengembangkan
potensi tim, menggunakan Powerful Questioning dan Active
Listening disamping memberikan tugas dan delegasi.
b. Anda mendeligasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian untuk
Anda
Pembahasan:
Apabila Anda adalah seorang pemimpin, tindakan apa yang akan Anda ambil
dalam mendeligasikan sebuah tugas pada staf-staf Anda....
b. Anda mendeligasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian untuk
Anda
Skor 4: Tidak terlihat proporsi pembagian tugas yang baik dan memperlihatkan
bahwa Anda seperti memanfaatkan posisi Anda.
Skor 5: Proporsi pembagian tugas yang baik, Anda meunjukan bahwa diri Anda
memiliki kepemimpinan dan kemapuan mengoordinir yang baik.
(2) INTEGRITAS
Integritas merupakan sikap jujur, patuh, konsisten, dan tanpa kompromi atas
prinsip, etika, dan nilai moral yang tepat.
Seseorang yang memiliki integritas akan bersikap jujur dan akurat dalam
melakukan tindakan.
Umumnya, soal yang muncul berupa soal cerita pemahaman dan penerapan
sikap integritas dalam kehidupan kerja.
Kesembilan nilai integritas itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
A. Agama
B. Kesusilaan
C. Kesopanan
D. Hukum
E. Adat
Jawaban: B. Kesusilaan
Pembahasan:
Sikap yang ditunjukkan oleh Hatta pada cerita di atas merupakan salah satu
cerminan dari nilai-nilai integritas, khususnya …
A. Peduli
B. Berani
C. Rela berkorban
D. Patriotisme
E. Pantang Menyerah
Jawaban: B. Berani
Pembahasan:
Nilai integritas yang ditunjukkan Hatta pada cerita diatas adalah berani,
ditunjukkan oleh kalimat “Hatta Berkali-kali ditangkap dan diasingkan, namun
perjuangannya tak pernah berhenti.”
Hal ini membuktikan bahwa Hatta berintegritas “berani”, yaitu mantap hati
dan percaya diri, tidak gentar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan
sebagainya.
Hal yang tak kalah penting adalah memberikan rambu-rambu kode etik
sebagai arahan dalam bertindak, serta sanksi-sanksi bila ada pelanggaran.
Ada sembilan nilai integritas dalam antikorupsi yang terbagi dalam 3 aspek,
yaitu…
Pembahasan :
(3) Kemandirian
Kemandirian merupakan sikap (perilaku) dan mental yang
memungkinkan seseorang untuk berperan lepas sama sekali, aci, dan
bermanfaat; berusaha menerapkan segala sesuatu dengan jujur dan aci atas
dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan
hak dan kewajibannya, sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya; serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah
diambilnya melewati berbagai pertimbangan sebelumnya.
Mandiri merupakan kondisi yang bisa berdiri sendiri; tidak tergantung
pada orang lain. Kemandirian merupakan hal atau kondisi bisa berdiri sendiri
tanpa bergantung pada orang lain.,Pengertian singkat dari "mandiri" dan
"kemandirian" dari KBBI-PB tersebut merupakan ringkasan dari pengertian dan
ciri-ciri sebagaimana di atas.
Pengertian singkat ini seyogyanya dimaknai secara lapang, tidak secara
sempit. Kenapa ? karena tidak berada orang di bumi ini yang tidak tergantung
pada orang lain. Setiap manusia pasti bergantung pada orang lain, karena
manusia merupakan makhluk sosial. Ketergantungan seseorang kepada orang
lain berbeda-beda kadar serta komitmennya. Sah pengertian yang lapang
mengenai "dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain" merupakan
sebagaimana dijabarkan pada delapan ciri tersebut di atas.
Ciri-ciri seseorang diceritakan mandiri merupakan yang memiliki semua
kemampuan di bawah ini (bukan salah satu kemampuan, tetapi semua
kemampuan).
Pasien insomnia tidak boleh meminum obat tidur dengan kadar melebihi obat
D. Terdapat 5 alternatif obat tidur selain D. Kadar obat F tidak kurang dari D.
Kadar obat A tidak ada yang melebihi. Kadar obat E setara dengan kadar obat
D. Kadar obat B dan C sama, serta tidak melebihi kadar obat E. Obat yang boleh
dikonsumsi pasien insomnia selain D adalah ⋯⋅
A. B dan C D. C dan F
B. B dan F E. E dan F
C. A dan C
A. Struktur Soal
Soal logika analisis umumnya memuat bacaan yang terdiri dari beberapa
kalimat dengan sebuah pertanyaan. Struktur soal biasanya terdiri dari intro
(pengenalan), syarat batas, dan pertanyaan.
Intro:
Pasien insomnia tidak boleh meminum obat tidur dengan kadar melebihi
obat D.
Syarat Batas:
Terdapat 5 alternatif obat tidur selain D. Kadar obat F tidak kurang dari D.
Kadar obat A tidak ada yang melebihi. Kadar obat E setara dengan kadar
obat D. Kadar obat B dan C sama, serta tidak melebihi kadar obat E.
Pertanyaan:
Obat yang boleh dikonsumsi pasien insomnia selain D adalah