Anda di halaman 1dari 10

(1) Kepemimpinan

10 Kompetensi Kepemimpinan Wajib


Setelah memahami pentingnya pengukuran kompetensi ini dalam perusahaan,
maka selanjutnya adalah mengenal apa saja Leadership Competencies yang
wajib dimiliki oleh leaders dalam suatu organisasi. Ada beberapa kompetensi
kepemimpinan utama yang berbeda dalam berbagai versi, berikut adalah top
10 kompetensi kepemimpinan yang WAJIB dimiliki.

1. Visioner
Seorang pemimpin menentukan arah dan tujuan. Seorang pemimpin harus
dapat memandu tim, organisasi, dan perusahaannya menuju suatu arah yang
lebih baik. Ia harus dapat melihat ke depan, beberapa langkah lebih maju dari
orang lain dalam timnya. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu
membangun dan mengkomunikasikan visi.
Apa yang akan terjadi di masa depan? Kemana organisasi menuju dalam
beberapa tahun ke depan? Dan bagaimana organisasi dapat menuju ke arah
yang dituju itu?
Kompetensi ini bisa diukur dan dilatih dari pemahaman akan perubahan
konstan di business environment, inovasi,  dan kemampuannya berpikir maju,
misalnya dengan kompetensinya dalam Design Thinking and Innovation.

2. Social Intelligence / Social Skills


Selalu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya, kompetensi individu dalam
hubungan sosial dengan rekan, stakeholder, hingga tim yang dipimpinnya
merupakan esensi penting kompetensi kepemimpinan. Bagaimana ia bisa
menjalin hubungan dengan orang lain? Bagaimana ia bisa dipercaya oleh
timnya? Bagaimana ia bisa memahami hubungan berbagai pihak yang terlibat?
Kemampuan sosial seorang pemimpin bisa diukur dari interaksinya dan
pemahamannya mengenai orang lain.

3. Team Building and Delegation


Disebut sebagai pemimpin, artinya ada yang dipimpin. Tim, organisasi, dan
rekan. Kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki, termasuk
potensi karyawan dan orang yang berbeda- beda dalam timnya adalah
kompetensi kepemimpinan wajib berikutnya.
Kemampuan ini dapat diukur dan dilatih dengan mengukur efektifitas individu
dalam membentuk tim, menyusun anggota tim dengan memanfaatkan talent
yang berbeda, dan kemampuan melakukan delegasi tugas dengan memahami
talent setiap orang dalam timnya.
Kemampuan ini bisa dilengkapi dengan pemahaman potensi setiap anggota tim
dan mengetahui cara delegasi untuk mengoptimalkan potensi setiap orang.

4. Conflict Management
Kompetensi berikutnya adalah kemampuan untuk menangani konflik yang
terjadi dalam aktivitas harian organisasi dan perusahaan. Konflik adalah hal
yang lumrah dan akan terjadi saat organisasi melibatkan semakin banyak orang
yang berbeda. Seorang leader harus mampu mengatasi konflik internal
ataupun internal secara bijak, berbasis efisiensi operasional.
5. Problem Solving
Kompetensi Problem Solving bergantung pada kemampuan leadership
seseorang dalam melakukan pertimbangan terhadap berbagai tantangan yang
ada, dan mengambil cara terbaik untuk melalui hambatan atau halangan
tersebut. ‘Problem’ disini bisa merupakan hambatan operasional, hambatan
resources, hambatan external, ataupun kemungkinan lainnya.
Kompetensi kepemimpinan ini bisa ditingkatkan dengan pelatihan problem
solving dengan modul
analisa Ishikawa Diagram (Fishbone), Five Whys, FMEA, dan sebagainya.

6. Decision Making
Salah satu fungsi pemimpin adalah kemampuannya mengambil keputusan
yang menghasilkan hasil terbaik untuk organisasi. Inilah kompetensi wajib yang
disebut kompetensi kepemimpinan Decision Making.
Dalam mengukur penguasaan kompetensi ini, leaders harus mampu
melakukan pertimbangan reasoning dalam pengambilan keputusan, meliputi
pemahaman akan situasi, mempertimbangkan berbagai faktor,
pertimbangan cost- benefit, opportunity cost, dan pertimbangan lainnya untuk
hasil terbaik, dan menyampaikannya dengan tegas pada tim.

7. Effective and Persuasive Communication


Kemampuan komunikasi efektif dan persuasif, bagaimana menyampaikan
sesuatu yang membuat orang ingin bertindak dan bergerak melaksanakannya
secara natural, adalah kemampuan komunikasi tertinggi yang merupakan
bagian dari kompetensi leadership wajib. Sebagai bagian dari kemampuan
komunikasi ini adalah kemampuan memberikan perintah, melakukan
negosiasi, dan melakukan Public Speaking yang layak untuk seorang pemimpin

8. Coaching Skill
Kompetensi kepemimpinan berikutnya adalah kemampuan Coaching. Bukan
sekedar membimbing, mengajarkan, atau menyuruh, menggunakan
kompetensi Coaching yang benar sebagaimana dituangkan dalam 11 Core
Competencies of  ICF adalah cara dan kompetensi coaching  yang benar dan
wajib dimiliki dalam leadership.
Leadership adalah tentang kemampuan mendengarkan dan mengembangkan
potensi tim, menggunakan Powerful Questioning dan Active
Listening disamping memberikan tugas dan delegasi.

Untungnya, kompetensi ini pun dapat dilatih dan dikembangkan dengan


praktek.

9. Analytical Thinking and Data Driven Decision Making


Lebih dalam dan semakin dibutuhkan dalam era digital, kompetensi
kepemimpinan ini berbicara lebih dalam mengenai kemampuan analisis
seseorang yang akan duduk di posisi leadership organisasi Anda. Pengambilan
keputusan bukan sekedar dilakukan begitu saja, tapi harus mampu dilakukan
berdasarkan data, khususnya data digital, dan mampu mengolah data ini
melalui analisa untuk menemukan makna.
Pemahaman big data, meta data, dan metoda penerjemahan data
menjadi actionable plan, apa artinya sebuah data? Apa pengaruhnya? Apa
kemungkinan yang akan terjadi? Dan apa keputusan langkah yang harus
diambil.

10. Digital Mindset and Competencies


Sebuah kompetensi kepemimpinan yang wajib dimiliki dalam Disruptive
Innovation era, adalah kompetensi yang tidak terlalu dikenal sebelum era
digital. Seorang pimpinan tim harus memiliki pemahaman dan kompetensi
dasar digital. Minimum, ia harus memiliki mindset yang tepat untuk
beroperasional di era digital.
Kompetensi kepemimpinan ini adalah tentang kemampuan untuk
bersikap dinamis, melakukan Agile, adaptif dan mampu menyikapi perubahan
dengan cepat, keluar dari batasan dan cara kerja lama, memiliki keleluasaan
untuk menerapkan freedom to operate, dan mampu menghindari micro
managing serta menerapkan shared- leadership dalam aktivitas tim.
Seorang pimpinan era digital harus mempelajari dan memahami Digital
Competencies dan mampu menerapkannya, dalam situasi dinamis era
transformasi digital.

Contoh Soal dan Jawaban Materi Kepemimpinan,


1. Apabila Anda adalah seorang pemimpin, tindakan apa yang akan Anda
ambil dalam mendeligasikan sebuah tugas pada staf-staf Anda....

a. Anda mendeligasikan semua tugas kepada staf dan menyisakan tugas


pengontrolan serta pengawasan untuk Anda

b. Anda mendeligasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian untuk
Anda

c. Anda mendeligasikan tugas-tugas biasa kepada staf dan tugas-tugas penting


untuk Anda

d. Anda tidak mendeligasikan tugas apapun kepada staf

e. Anda jarang mendeligasikan tugas kepada staf

Jawaban: c. Anda mendeligasikan tugas-tugas biasa kepada staf dan tugas-


tugas penting untuk Anda

Pembahasan:

Apabila Anda adalah seorang pemimpin, tindakan apa yang akan Anda ambil
dalam mendeligasikan sebuah tugas pada staf-staf Anda....

a. Anda mendeligasikan semua tugas kepada staf dan menyisakan tugas


pengontrolan serta pengawasan untuk Anda

Skor 3: Menunjukan kemampuan menggerakan dan mengoordinir staf yang


berlebihan.

b. Anda mendeligasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian untuk
Anda

Skor 4: Tidak terlihat proporsi pembagian tugas yang baik dan memperlihatkan
bahwa Anda seperti memanfaatkan posisi Anda.

c. Anda mendeligasikan tugas-tugas biasa kepada staf dan tugas-tugas penting


untuk Anda

Skor 5: Proporsi pembagian tugas yang baik, Anda meunjukan bahwa diri Anda
memiliki kepemimpinan dan kemapuan mengoordinir yang baik.

d. Anda tidak mendeligasikan tugas apapun kepada staf


Skor 1: Tidak menunjukan kemampuan Anda dalam menggerakan dan
mengoordinir staf.

e. Anda jarang mendeligasikan tugas kepada staf

Skor 2: Sikap tersebut menunjukan kemampuan Anda yang rendah dalam


menggerakan dan mengoordinir staf

(2) INTEGRITAS

Apa yang dimaksud dengan integritas?

Integritas merupakan sikap jujur, patuh, konsisten, dan tanpa kompromi atas
prinsip, etika, dan nilai moral yang tepat.

Seseorang yang memiliki integritas akan bersikap jujur dan akurat dalam
melakukan tindakan.

Umumnya, soal yang muncul berupa soal cerita pemahaman dan penerapan
sikap integritas dalam kehidupan kerja.

Kita perlu memahami sembilan nilai integritas yang dirilis oleh Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kesembilan nilai integritas itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

1. Jujur dalam perkataan dan perbuatan, menghormati sesama manusia dan


membantu orang lain yang membutuhkan adalah contoh dari norma?

A. Agama

B. Kesusilaan

C. Kesopanan

D. Hukum

E. Adat

Jawaban: B. Kesusilaan
Pembahasan:

Kesusilaan merupakan norma yang berasal dari hati nurani manusia


yang membedakan antara kebaikan dan keburukan.

Sikap jujur dalam perkataan dan perbuatan, menghormati sesama manusia


dan membantu orang lain yang membutuhkan merupakan norma kesusilaan
karena bersumber dari hati nurani.

2. “Karena pengaruhnya yang besar, Hatta berkali-kali ditangkap dan


diasingkan oleh pemerintah kolonial. Namun, perjuangannya tak pernah
berhenti hingga menjadi sosok yang mendampingi Ir. Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 1945. Selain menjadi wakil
presiden, Hatta juga sempat menjabat menteri luar negeri dan perdana
Menteri.”

Sikap yang ditunjukkan oleh Hatta pada cerita di atas merupakan salah satu
cerminan dari nilai-nilai integritas, khususnya …

A. Peduli

B. Berani

C. Rela berkorban

D. Patriotisme

E. Pantang Menyerah

Jawaban: B. Berani

Pembahasan:

Nilai integritas yang ditunjukkan Hatta pada cerita diatas adalah berani,
ditunjukkan oleh kalimat “Hatta Berkali-kali ditangkap dan diasingkan, namun
perjuangannya tak pernah berhenti.”

Hal ini membuktikan bahwa Hatta berintegritas “berani”, yaitu mantap hati
dan percaya diri, tidak gentar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan
sebagainya.

3. Nilai-nilai integritas yang diterapkan mampu menguatkan budaya


antikorupsi.
Dalam mewujudkan budaya antikorupsi diperlukan keteladanan dari atasan
(pimpinan), lingkungan kerja yang baik sebagai faktor pendukung harus
diciptakan agar budaya antikorupsi tidak sekadar menjadi wacana.

Hal yang tak kalah penting adalah memberikan rambu-rambu kode etik
sebagai arahan dalam bertindak, serta sanksi-sanksi bila ada pelanggaran.

Ada sembilan nilai integritas dalam antikorupsi yang terbagi dalam 3 aspek,
yaitu…

A. Personal, perilaku, dan norma

B. Inti, sikap, dan etos kerja

C. Inti, personal, dan sikap

D. Nilai, norma, dan kepribadian

E. Kepribadian, agama, dan etos kerja

Jawaban: B. Inti, sikap, dan etos kerja

Pembahasan :

Sembilan nilai pokok integritas (jujur, peduli, disiplin, mandiri, tanggung jawab,


sederhana, kerja keras, adil dan berani) dalam anti korupsi terbagi menjadi tiga
aspek yaitu inti, sikap, dan etos kerja.

(3) Kemandirian
Kemandirian merupakan sikap (perilaku) dan mental yang
memungkinkan seseorang untuk berperan lepas sama sekali, aci, dan
bermanfaat; berusaha menerapkan segala sesuatu dengan jujur dan aci atas
dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan
hak dan kewajibannya, sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya; serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah
diambilnya melewati berbagai pertimbangan sebelumnya.
Mandiri merupakan kondisi yang bisa berdiri sendiri; tidak tergantung
pada orang lain. Kemandirian merupakan hal atau kondisi bisa berdiri sendiri
tanpa bergantung pada orang lain.,Pengertian singkat dari "mandiri" dan
"kemandirian" dari KBBI-PB tersebut merupakan ringkasan dari pengertian dan
ciri-ciri sebagaimana di atas.
Pengertian singkat ini seyogyanya dimaknai secara lapang, tidak secara
sempit. Kenapa ? karena tidak berada orang di bumi ini yang tidak tergantung
pada orang lain. Setiap manusia pasti bergantung pada orang lain, karena
manusia merupakan makhluk sosial. Ketergantungan seseorang kepada orang
lain berbeda-beda kadar serta komitmennya. Sah pengertian yang lapang
mengenai "dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain" merupakan
sebagaimana dijabarkan pada delapan ciri tersebut di atas.
Ciri-ciri seseorang diceritakan mandiri merupakan yang memiliki semua
kemampuan di bawah ini (bukan salah satu kemampuan, tetapi semua
kemampuan).

1. Memiliki kemampuan untuk selalu berusaha berinisiatif dalam segala


hal.
2. Memiliki kemampuan mengerjakan tugas yang dipertanggung-jawabkan
padanya.
3. Memperoleh kepuasan dari aktivitas yang dipekerjakannya (yang
dikerjakannya).
4. Memiliki kemampuan mengatasi rintangan yang dihadapinya dalam
mencapai kesuksesan.
5. Memiliki kemampuan untuk selalu berperan jujur dan aci sesuai hak dan
kewajibannya.
6. Memiliki harapan untuk membantu orang lain atau menerapkan tingkah
laku yang dibuat yang berguna untuk orang lain dan anggota yang
terkaitnya.
7. Memiliki kemampuan berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap
sesuatu yang dikerjakannya atau ditetapkannya, adun dalam bidang
faedah atau keuntungannya, maupun bidang negatif dan kerugian yang
akan dialaminya.
8. Tidak merasa rendah diri bila mesti berlainan argumen dengan orang
lain, berani mengemukakan argumennya walaupun berlainan, dan dapat
menerima argumen yang lebih aci.
(4) PENALARAN ANALITIS DAN LOGIS
Logika analisis, atau kadang disebut sebagai penalaran analisis, merupakan
salah satu subtes potensi akademik. Soal logika analisis perlu dipelajari oleh
para CPNS yang hendak mengikuti seleksi, mahasiswa yang ingin melanjutkan
studinya, dan sebagian orang yang berniat mengikuti TPA untuk tujuan
tertentu.
Subtes ini menghabiskan banyak waktu untuk dikerjakan. Selain karena bacaan
soalnya yang cukup panjang, diperlukan keterampilan yang tinggi untuk
memahami dan menganalisis kondisi yang diberikan pada soal yang
bersangkutan. Untungnya, soal logika analisis kebanyakan berbentuk pilihan
ganda sehingga teknik eliminasi opsi dapat kita lakukan untuk membantu
proses analisis nantinya.

Pasien insomnia tidak boleh meminum obat tidur dengan kadar melebihi obat
D. Terdapat 5 alternatif obat tidur selain D. Kadar obat F tidak kurang dari D.
Kadar obat A tidak ada yang melebihi. Kadar obat E setara dengan kadar obat
D. Kadar obat B dan C sama, serta tidak melebihi kadar obat E. Obat yang boleh
dikonsumsi pasien insomnia selain D adalah ⋯⋅

A. B dan C                        D. C dan F
B. B dan F                         E. E dan F
C. A dan C

A. Struktur Soal

Soal logika analisis umumnya memuat bacaan yang terdiri dari beberapa
kalimat dengan sebuah pertanyaan. Struktur soal biasanya terdiri dari intro
(pengenalan), syarat batas, dan pertanyaan.

Intro:
Pasien insomnia tidak boleh meminum obat tidur dengan kadar melebihi
obat D.
Syarat Batas:
Terdapat 5 alternatif obat tidur selain D. Kadar obat F tidak kurang dari D.
Kadar obat A tidak ada yang melebihi. Kadar obat E setara dengan kadar
obat D. Kadar obat B dan C sama, serta tidak melebihi kadar obat E.

Pertanyaan:
Obat yang boleh dikonsumsi pasien insomnia selain D adalah 

Anda mungkin juga menyukai