Pendekatan keahlian punya fokus yang sama dengan pendekatan sifat yaitu individu
pemimpin. Bedanya, jika pendekatan sifat menekankan pada karakter personal pemimpin
yang bersifat pemberian dari Tuhan, maka pendekatan keahlian menekankan pada keahlian
dan kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapapun yang ingin menjadi
pemimpin organisasi.
Jika pendekatan sifat mempertanyakan siapa saja yang mampu untuk menjadi
pemimpin, maka pendekatan keahlian mempertanyakan apa yang harus diketahui untuk
menjadi seorang pemimpin. Definisi pendekatan keahlian adalah kemampuan seseorang
untuk menggunakan pengetahuan dan koompetensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai
seperangkat tujuan. Keahlian, menurut pendekatan pendekatan keahlian dapat dipelajari,
dilatih, dan dikembangkan.
Menurut Katz, pendekatan ketrampilan dibagi menjadi dua bagian. Yaitu ketrampilan
administratif dasar dan model keahlian baru.
Model keahlian baru dikenal juga dengan nama model keahlian kapabilitas.
Model ini menguji hubungan antara pengetahuan dan keahlian seorang pemipin
dengan kinerja yang ditunjukkan oleh pemimpin tersebut dalam memimpin suatu
organisasi. Ciri-ciri utama yang diidentifikasi antara lain adalah :
Model ini memiliki 5 komponen antara lain adalah atribut individual, kompetensi,
kepemimpinan berorientasi hasil, pengalaman karier dan pengaruh lingkungan.
Pengetahuan
Pengetahuan terkait erat dengan aplikasi dan implementasi
keterampilan pemecahan masalah dalam sebuah organisasi. Secara langsung
memengaruhi kapasitas pemimpin untuk mendefinisikan permasalahan
organisasi yang kompleks dan bagaimana cara ia memecahkannya.
Kinerja
D. Pengalaman Karier
E. Pengaruh lingkungan
Garis Besar
Kekuatan
Kritik
Seperti pendekatan kepemimpinan yang lain, pendekatan keterampilan memiliki
kelemahan. Seperti luasnya pendekatan ketrampilan terkadang diluar batas-batas
kepemipinan. Maksudnya terlalu banyakanya variable yang dipertimbangkan terkadang dapat
keluar dari kepemimpinan itu sendiri. Kelemahan lain dari pendekatan ini adalah lemah
dalam meprediksi nilai variabel. Tidak ada penjelasan bagaiman variasi dari penilain sosial
dan penilain dalam kemapuan memecahkan masalah. Komponen dalam pendekatan ini
memang saling terkait tapi tidak ada penjelasan secara kongkrit nilai-nilai tiap komponen
dalam mempengaruhi kinerja pemimpin.
Penerapan
Dalam aspek yang lebih luas, pendekatan ini dapat digunakan dalam jangka panjang
sebagai desain program pengemabagan keterampilan dalam memimpin. Sehingga pemimpin
dapat mengembangan dalam aspek menyesaikan masalah, penilain sosial, dan pengetahuan.
Skill Approach
Disusun Oleh
Kelompok 12
Surakarta
2019