Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
RENDI A.SALEH (241422011)
Mengetahui gaya kepemimpinan mana yang paling cocok untuk Anda adalah bagian dari
menjadi pemimpin yang baik. Mengembangkan gaya tanda tangan dengan kemampuan untuk
memperluas ke gaya lain sesuai situasi dapat membantu meningkatkan efektivitas kepemimpinan
Anda.
Lingkungan bisnis saat ini penuh dengan tantangan karena perubahan demografi dan ekspektasi
karyawan terhadap tenaga kerja yang beragam. Ini mungkin membutuhkan generasi pemimpin
baru yang merupakan campuran dari sebagian besar gaya kepemimpinan yang dibahas di sini.
Seperti pepatah Cina, orang bijak menyesuaikan diri dengan keadaan, seperti air membentuk
dirinya sendiri ke kendi. Gaya kepemimpinan yang gesit mungkin merupakan gaya
kepemimpinan tertinggi yang diperlukan untuk memimpin bakat masa kini.
Kepemimpinan ialah sarana penting guna mencapai tujuan. Dengan melihat apakah tujuan
tercapai atau tidaknya dengan cara mencapai tujuan itu, maka dari itu kita dapat mengetahui jiwa
kepemimpinan terhadap orang tersebut.
Tujuan kepemimpinan adalah guna membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan
serta meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik ialah
pemimpin yang dapat memotivasi pengikut atau bawahan guna mencapai tujuan bersama.
Seorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan akan menjadi formula kebijakan administrasi di
dalam sebuah organisasi serta menyediakan semua fasilitasnya.
Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Dia akan memberikan gambaran masa
depan yang jelas serta menarik memotivasi orang lain supaya bisa meraihnya.
Kalau Anda sedang memegang jabatan sebagai manager, memotivasi serta mendorong rekan tim
menjadi tugas utama Anda agar tujuan perusahaan tercapai. Hal tersebut termasuk bisnis yang
baru berkembang.
Kepemimpinan juga mencakup integritas serta kejujuran yang tinggi. Lakukan apa yang pernah
Anda katakan serta mereka akan melakukan hal yang sama. Dalam beberapa isu, bawahan atau
tim akan menanyakan beberapa pertanyaan menjebak.
Wajib untuk menjawabnya dengan jujur. Walaupun mereka pada akhirnya tak menyukai jawaban
Anda, Tapi mereka pasti dapat menerima serta melewati dengan baik asal Anda tetap bekerja
bersama mereka.
Seorang pemimpin terlatih serta terpilih guna menyelesaikan masalah serta mencari peluang
pasar. Tak hanya kecerdasan namun kemampuan menganalisa yang baik serta skill lain yang
tidak dipunyai oleh rekan lainnya.
Supaya Hasilnya Tercapai, Beberapa orang biasanya hanya menonton di belakang serta melihat
prosesnya. Tapi seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya supaya tujuan organisasi
tercapai dengan baik. Seorang leader mempunyai ketekunan, patuh serta dorongan yang tinggi
supaya targetnya tercapai di waktu yang tepat.
d. Komunikasi Baik
Ada banyak sekali cara berkomunikasi seorang pemimpin dengan timya. Ada yang memakai
skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya. Sehingga hal-hal taktis bisa segera
terlaksana.
Hal yang paling penting untuk pemimpin ialah tugas selesai dengan baik serta targetnya tercapai.
Apa saja media komunikasinya. Tak lupa dia memberikan detail job yang jelas serta terus
berkomunikasi dengan tim supaya pekerjaan berjalan di jalan yang benar.
Kepemimpinan juga wajib mengikutsertan hubungan yang erat antar anggota. Dia percaya pada
bawahan berlaku sebaliknya. Seorang pemimpin memegang tanggung jawab yang besar atas
pekerjaan timnya. Berarti hubungan yang baik di lingkaran mereka wajib tercipta dengan baik.
f. Bersikap Profesional
Seorang pemimpin wajib mempunyai keahlian yang khusus yang dapat memberikan teladan bagi
para anggota atau pengikutnya. Dengan kata lain dengan bersikap profesional akan menimbulkan
kharismatik secara personal bagi dirinya sendiri.
g. Memberikan Strategi
Pemimpin tentu saja mempunyai visi jangka panjang. Dia tahu bagaimana menghindari
kesalahan fatal yang akibatnya pada perkembangan bisnis. Mereka harus menjadi orang yang
taktis dalam menghadapi persaingan pasar.
h. Bersifat Membangun
Kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman mengikutkan aspek
pembangunan. Berarti, pemimpin yang baik harusnya terus belajar mengembangkan skill teknis
serta profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan yang paling menjanjikan serta memberikan
training yang baik sehingga mampu menjadi generasi penerus perusahaan.
i. Melakukan Inovasi
Dalam bidang bisnis, inovasi bukan merupakan hal baru. Bahkan secara langsung pasar
menggeret pelaku bisnis serta perusahaan untuk terus berinovasi supaya mampu bertahan di
tengah kompetisi yang ketat.nah begitupun kepemimpinan sama halnya dengan bisnis,tak
ayalnya bisnis akan maju karena jiwanya yang terus maju ke depan,mengulik,dan kreatif untuk
terus melakukan terobosan.
Demikian tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan.
Kawan Muda harus mencoba berlatih agar kedepan mampu menjadi pemimpin yang di idolakan
para anggotanya.
Berbicara mengenai Kepemimpinan dan Pelayanan Publik tentulah tidak terlepas dari hasil kerja
pemimpin dan seluruh stakeholder didalamnya. Pelayanan public (public service) yang memadai
dan berkualitas kebanyakan hanya ditemukan di negara demokrasi dan negara maju.
Negara-negara yang mengatur sistem otoriter dan fasis, sekalipun maju dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, namun cenderung mempunyai sistem pelayanan publik yang buruk, karena warga
hanya boleh menerima apa yang diberikan oleh negara tanpa ikut andil secara langsung.
Di negara kita Indonesia, sejak tahun 1998 masyarakat mulai dilibatkan dalam kebijakan publik.
Setelah desentralisasi (otonomi daerah), pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
berlomba-lomba memperbaiki pelayanan publik. Sayangnya, pelayanan publik yang merupakan
hak-hak dasar warga negara yang seharusnya dipenuhi oleh negara, terutama mereka yang tidak
mampu memenuhinya seperti warga miskin, disabilitas (penyandang cacat), dan anak-anak justru
menjadi komoditas politik.
Publik harus terlibat untuk mengoreksi setiap kebijakan pelayanan publik, termasuk
implementasinya. Untuk terlibat, publik harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
mengenai instrumen dan kebijakan-kebijakan teknisnya.
Negara tidak sekedar menyediakan pelayanan publik yang merupakan kewjibannya, tetapi
pelayanan tersebut harus memenuhi standar-standar kemanusiaan. Saat ini di Indonesia
dikembangkan standar pelayanan minimal (SPM) untuk institusi pelayanan seperti Pendidikan,
kesehatan, perijinan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan sebagainya. Namun,
SPM juga ironi karena standar yang dikembangkan adalah standar minimal, bukan standar yang
layak dan merupakan ukuran yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki negara, baik
SDM maupun sumber anggaran yang terbatas.
Kondisi SDM dilembaga layanan tidak hanya terbatas dalam hal jumlah, tetapi juga kualitas
yang berada dibawah rata-rata.standar yang rendah ditambah dengan model penerimaa tenaga di
lembaga layanan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah profesionalisme menghasilkan tenaga-
tenaga layanan yang tidak profesional. Layanan tidak lebih dari pencari kerja yang mengisi
lembaga layanan tersebut. Jadi, bukanlah hal yang aneh jika ada banyak persoalan pelayanan
yang terjadi, semisal di Rumah Sakit yang terkadang ada pasien yang tidak mampu membayar
biaya persalinan, atau ada pasien yang ditolak oleh pihak RS. Jika mereka adalah tenaga
profesional maka mereka mampu menempuh cara yang lebih manusiawi dan standar untuk
menanganinya. Begitupun di beberapa lembaga pendidikan yang masih terjadi kekerasan oleh
tenaga pendidik yang mempunyai pengetahuan rendah, keterampilan rendah dan tidak
mempunyai kemampuan mengolah emosi.
Selain harus memenuhi standar yang layak, pelayanan publik juga harus memihak pada pro
gender. Pelayannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan baik laki-laki,
perempuan, disabilitas, ibu hamil, ibu menyusui, Lansia, warga miskin dan anak-anak.