Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

PUTRI ULUL AZMI


NIM: PO7120421062

Preceptor Institusi Preceptor Klinik

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2022

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)
A. Pengertian
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher,
2013).Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil,
yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak
sehat (Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya
komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini
mungkin (Saifuddin, dkk., 2014)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal,
karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya ( Departemen Kesehatan, 2010)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan
(Handayati, 2012).
B. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :
1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan
sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
C. Tanda dan gejala kehamilan
1. Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi Hal ini terjadi karena tonus otot menurun
disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
1) Pipi   : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
2) Perut   : - Striae livide
Striae albican, Linea alba makin menghitam
3) Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena pengaruh
estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis serta payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel.
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks.
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
D. Pathway
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella
Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Tes Lab Nilai Normal
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, Diabetes
dalam urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO
Darah
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur
cacing dan
parasit
2. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan
ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi – kondisi
a. Diperlukan tanda pasti hamil
b. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
c. Mencari sebab dari hidraamnion
d. Untuk menentukan kelainan anak
3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
(Marjati dkk, 2014:95-97)
F. Penatalaksanaan
Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T
1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil
dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 -
0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil
dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang
sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah ( T2).
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di
bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT)
dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama
dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Usia Kehamilan sesuai Jarak dari simfisis
minggu
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28  Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )


5. Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang
wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada
minggu ke-4. Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi Selang Waktu minimal Lama Perlindungan
TT pemberian Imunisasi TT
TT1 - Langkah awal
pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun

6. Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia,
maka harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb
menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan..
8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein
atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) 
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10. Perawatan Payudara ( T10 )
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali
sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
G. Proses Keperawatan
Pengkajian dasar pada klien:
1. Aktifitas dan istirahat
a. Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu
pertama. Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu
kehamilan akhir
b. Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
c. Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume darah
d. varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester
III
e. Episode sinkope
2. Integritas Ego
a. Menunjukkan perubahan persepsi diri
b. Body image rendah
3. Eliminasi
a. Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
b. Peningkatan frekuensi berkemih
c. Peningkatan berat jenis urin
d. Timbulnya hemoroid
4. Makanan dan Cairan
a. Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
b. Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada
trimester II &III
c. Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi
perdarahan
d. Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
e. Glukus dan edema
5. Nyeri dan Ketidaknyamanan
a. Kram kaki
b. Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c. kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
d. Nyeri punggung
6. Pernafasan
a. Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b. frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran /
tinggi uterus
c. pernafasan thorakal
7. Keamanan
a. suhu tubuh 36 – 37ºC
b. DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
c. gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d. Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e. Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8. Sexualitas
a. Berhentinya menstruasi
b. Perubahan respon / aktifitas seksual
c. Leukhorea
d. Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e. Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
f. Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema,
spindernevi, strie gravidarum
g. Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9. Interaksi sosial
a. Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b. Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
c. Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
10. Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap
anak, dan keadaan ekonomi
11. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal: Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
c. Tes serologi: Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan
kelamin.
d. Skrining: Terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
e. Titer rubella: > a : ad menunjukkan imunitas
f. Papanicoloan Smear: Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex
tipe II
g. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal).
H. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
a. Risiko tinggi terhadapperubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah
b. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan
hormonal
c. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan
dengan hilangnya cairan yang berlebihan ( muntah )
2. Trimester II
a. Risiko tinggi terhadap perubahan citra tubuh berhubungan dengan
biofisik, respon orang lain
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus
c. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan
statis urinarius dan higienis buruk
3. Trimester III
a. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat
seksual, ketidaknyamanan
b. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan
untuk persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan
kurangnya pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
I. Intervensi Keperawatan
Trimester 1
1. Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan, mual atau muntah.
Hasil yang di harapkan
a. BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
b. Mengikuti diet yang dianjurkan
c. Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
d. Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang
dengan mengunakan batasan 24 jam.
b. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal
an suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
c. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-
hal yang tabu selama kehamilan
d. Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
f. Pantau kadar HB atau HL
g. Tes urin aleton, albumin dan glukosa
h. Ukur pembesaran uterus
Kolaborasi: Buat rujukan sesui indikasi
2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal
Hasil yang di harapkan
a. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidak nyamanan
b. Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidak nyamanan
Intervensi
a. Catat adanya rasa tidak nyaman
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
c. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
d. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari
cara untuk memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari
yang di beri pelumas. Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran.
Anjurkan mandi Anjurkan secara perodik meningikan bokong
dengan bantal
e. Kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki
diekstensikan serta menggurangi makan keju dan susu.
f. Lokhea: anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal,
menggunakan celana dari katun, dari tepung kanji untuk
mengabsorbsi
g. Hindari penggunaan bedak talk
h. Mual atau muntah :anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat
saat banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-
bauan yang menyengat
i. Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di
lembabkan dan hindari semprotan nasal dan obat yang
menghilangkan mampet
j. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Kolaborasi: Penambahan suplemen kalsium per hari
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan (muntah)
Hasil yang diharapkan :
a. Menurunkan keparahan mual dan muntah.
b. Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
c. Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi
a. Auskultasi DJJ
b. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
c. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis,
kolesistisis)
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin
dan penurunan BB per hari
e. Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah,
masukan dan haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan
dengan standar
f. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat,
makan 6x/hr dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat
(popcorn,roti sebelum tidur)
Trimester II
1. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan
persepsi perubahan biofisik, respon orang lain
Hasil yang diharapkan :
a. Menggunakan adptasi secara bertahap untuk mengubah citra tubuh
b. Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan
kepuasan penampilan keseluruhan berpakaian dengan pakaian yang
tepat dan berhak tinggi.
Intervensi
a. Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh
b. Mendiskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap
perubahan.
c. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil.
d. Diskusikan metode perawatan kulit dan berias, menggunakan kaos
kaki penyokong pemeliharaan postur dan program latihan sedang.
e. Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan kelas-kelas menjadi
orang tua.
2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diafragma dank arena pembesaran uterus.
Hasil yang diharapkan :
a. Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
b. Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi
pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)
b. Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
c. Kaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
d. Berikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan
istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan
latihan ringan seperti berjalan.
e. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi
masalah, missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit
tapi sering, posisi semi fowler.
3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius praktik hygiene yang buruk.
Hasil yang diharpkan :
a. Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
b. Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
c. Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan
perlunya melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan
kesehatan serta tidak minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
b. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh
sebelum dan saat memegang makanan serta setelah toileting.
c. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
d. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
e. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi
dengan menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
Kolaborasi :
a. Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
b. Lekosit, kultur dan sensitifitas.
Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Hasil yang diharapkan :
a. Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas
pada trimester III.
b. Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Intervensi :
a. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
b. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap
satu sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan
dengan perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi tentang
kenormalan perubahan.
c. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk
mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
d. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
e. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat
menurunkan hasrat untuk koitus.
Kolaborasi : Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.
2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :
a. Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan
persalinan.
b. Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan
informasi tentang perawatan bayi.
c. Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal
berkenaan persalinan.
b. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan
persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan
tahap-tahap persalinan.
c. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi,
perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
d. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2011. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC


Departemen Kesehatan RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbangkes
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Doenges, Marylinn E 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC:
Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati, dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Mochtar, Rustam. (2011). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi.
EGC: Jakarta.
Saifuddin, A. (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo.

Anda mungkin juga menyukai