KELOMPOK 3 SEMESTER V
Anggota :
- Nikken Indri Astuty
- Millenia Siska Ayu F.
- Kania Riski Salsabila
- Lidia Eka Hartanti
- Siti Diana Rizki
- Ainun Fadzielah
- Khairunnisa Ridha Miranti
- Rizki Widya Kurniawan
- Titis Subekti
- Anggita Dyah Puspita D.
- M. Ilham Saputra
- Lisa Indah Sari
- Fina Millatul Husna
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakatdalam hal;
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/keperawatan.
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri(self care).
h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i. Menunjang fungsi puskesmas dalam merunkan angka kematian bayi, ibu, dan balita
serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
j. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya
di bidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).
F. Sasaran Pelayanan
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok /
masyarakat berisiko tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
hamil).
1. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko
tinggi, lansia, penderita penyakit menular (tuberkulosis paru, kusta, malaria,
demam berdarah, diare dan ISPA atau pneumonia) serta penderita penyakit
degeneratif seperti diabetes mellitus dan stroke.
2. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang
termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau resiko tinggi
(high risk group) dengan prioritas sebagai berikut:
a. Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan tumbuh
kembang balita, kesehatan reproduksi, dan penyakit menular.
c. Keluarga yang tidak termasuk miskin, tidak mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
3. Kelompok / Masyarakat
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan, baik yang terikat dalam suatu institusi
maupun tidak. Contoh kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu
institusi misalnya warga sekolah, pesantren, panti asuhan, panti wreda, rutan dan
lapas. Sedangkan kelompok masyarakat khusus yang tidak terikat dalam institusi
khusus misalnya posyandu, kelompok balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit
tertentu dan pekerja informal.
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap timbulnya
masalah kesehatan, seperti:
a. Masyarakat di suatu wilayah yang (1) jumlah bayi meninggal lebih tinggi dari
wilayah lain, (2) jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dari wilayah
lain, (3) cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari wilayah lain.
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
c. Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana alam atau akibat
lainnya
d. Masyarakat di tempat yang kondisi geografisnya sulit (daerah terpencil)
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru yang sulit dijangkau transportasi,
misalnya di daerah transmigrasi.
Makhfudli & Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Efendi, F & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. https://books.google.co.id/books?
id=elW8DwAAQBAJ&pg=PA89&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q
&f=false (Diakses pada tanggal 24 September 2020).
http://www.erwinedwar.com/2018/06/keperawatan-kesehatan-komunitas.html?m=1