Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan S2

Program Studi
Magister Ilmu
Kesehatan
MasyarakatUniver
sitas Udayana

MODUL KULIAH
KESEHATAN DAN
GENDER
Disusun oleh:
Dinar Saurmauli Lubis, SKM, MPH,
PhD
Dr dr Dyah Pradyaparamita Duarsa,
M.Si
dr. Pande Putu Januraga, M.Kes ,
DrPh
Putu Suariyani, SKM, MHlth&IntDev
Daftar ISI
Sesi 1.....................................................................................................................................3
Sesi 2.....................................................................................................................................5
Sesi 3....................................................................................................................................7
Sesi 4.....................................................................................................................................8
Sesi 5.....................................................................................................................................9
Sesi 6...................................................................................................................................10
Sesi 7...................................................................................................................................11
Sesi 8...................................................................................................................................12
Sesi 9...................................................................................................................................14
Sesi 10.................................................................................................................................16
Sesi 11.................................................................................................................................17
Sesi 12................................................................................................................................19
Sesi 13.................................................................................................................................20
Sesi 14................................................................................................................................21

1
Sesi 1

Tanggal : 30 Agustus 2019

Pengampu : Ni Luh Putu Suariyani, SKM,MHlth&IntDev

Tujuan : Menjelaskan definisi dan perbedaan sex dan gender


Pembelajar
an
Abstrak : Gender adalah ilmu yang multidisiplin dan terus berkembang
sesuai dengan kebutuhan manusia. Sejak di sekolah menengah
hingga kini pemilahan sex sangat jelas pada ranah budaya dan
medis. Tetapi ranah sosial telah meng-evolusi jenis kelamin (sex)
menjadi peran dan fungsi sosial yang dikenal sebagai gender.
Adanya gender yang sehat dan tentunya ada gender yang sakit
sebagai evolusi dari kemanusiaan. Untuk menelusuri evolusi
tersebut, diperlukan alat penelusuran kepentingan, terutama dalam
upaya upaya yang yang menyehatkan posisi gender dalam
masyarakat. Peran ganda, triple roles atau multifungsi dari gender
berubah menurut ruang dan waktu sehingga sehat atau sakit perlu
ditelusuri dengan alat ukur yang tepat. Misalnya menggunakan
teknik ideal dan fakta bagaimana tiga peran (produktif, reproduktif
dan komunitas) digeluti oleh masing-masing gender. Alat
penelusuran ini dapat berbentuk kesehatan reproduksi dan status
sehat yang dievaluasi dengan sikap sosial (pembagian kerja secara
seksual, sikap terhadap perempuan, ideologi patriarki dll) yang
berguna bukan hanya untuk upaya promosi kesehatan dan
advokasi kesehatan reproduksi yang lebih utuh, tetapi sebagai
jembatan dalam peningkatan kualitas hidup manusia.

Topik :  Definisi sex dan gender (perempuan atau laki-laki ada


bedanya?)
 Kesehatan reproduksi sebagai salah satu perbedaan dalam
evolusi gender

Bahan : Sebelum sesi ini mahasiswa diharapkan membaca :


Kuliah  Maria H (2004, senin 19 Juli) Laporan Pembangunan
Manusia 2004: melupakan praktik budaya yang menindas
perempuan, Harian Kompas: Jakarta.
 Pan American Health Organization (PAHO): Gender and
Health
http://www.paho.org/english/DD/PUB/TopicHome.asp?-
TP=Gender%20and
%20Health&KW=reviewedPublicationsGH&Lang=-
E&Title=Gender%20and%20Health
(tambahahan referensi kalau ada)

Strategi : Kuliah/tatap muka : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajar Latihan individu : Identifikasi tiga jenis peran gender

2
an disusul diskusi di disusul diskusi tentang hubungan peran
kelas gender dengan kesehatan
Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam penugasan individu dan
Evaluasi diskusi
Evaluasi Hasil : -
Ringkasan perkuliahan

3
Sesi 2

Tanggal : 6 September 2019

Pengampu : Dinar SM Lubis, SKM, MPH, PhD

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami konsep gender dalam


Pembelajaran tatanan sosial baik secara local maupun nasional
Mahasiswa mampu menjelaskan dampak ketimpangan
gender dalam kehidupan perempuan berdasarkan bukti
bukti ilmiah
Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai fakta empiris
terkait kekerasan terhadap perempuan
Mahasiswa mampu menjelaskan peluang pendekatan
gender dalam intervensi kesehatan masyarakat

Abstrak : Gender merupakan tugas dan tanggung jawab sosial


berdasarkan jenis kelamin seseorang. Perbendaan gender
menyebabkan adanya ketimpangan hak dan kewajiban
perempuan dan laki laki. Dalam kuliah ini dibahas tentang
perbedaan hak dan kewajiban sosial antara laki laki bagi
masyarakat Bali.

Topik : Gender dalam tatanan sosial baik secara lokal (Bali) dan
nasional
Dampak gender dalam kehidupan perempuan khususnya
Kekerasan terhadap perempuan

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca: Widayani, Ni Made Diska & Hartati, Sri, 2014,
Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pandangan
Perempuan Bali: Studi Fenomenologis Terhadap Penulis
Perempuan Bali Jurnal Psikologi Undip Vol.13

Strategi : Kuliah : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran
Diskusi : Dibagi sesuai minat pembelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil :

4
Sesi 3

Tanggal : 13 September 2019

Pengampu : Ni Luh Putu Suariyani, SKM., MHlth&IntDev

Tujuan : Memahami penggunaan kerangka analisis gender dan


Pembelajaran kesehatan

Abstrak : Kesetaraan posisi gender dalam berbagai situasi dapat


dianalisis dengan menggunakan model-model tertentu,
seperti model Moser dan Harvard. Pada setiap model analisa
itu diidentifikasikan aspek-aspek yang berkaitan dengan
peran laki-laki dan perempuan. Berdasarkan analisa dari
aspek-aspek tersebut dapat dilihat apakah ada keseimbangan
atau justru diskrepansi gender. Model analisa itu dapat pula
diterapkan untuk memahami perbedaan status kesehatan
laki-laki dan perempuan dan menganalisis faktor-faktor yang
berkaitan dengan perbedaan status kesehatan itu.

Topik : Metode dan model analisis status kesehatan berdasarkan


gender

Bahan Kuliah : Sebelum sesi ini mahasiswa diharapkan membaca :


 Handout: Gender-sensitive appraisal and planning –
Moser method and Harvard framework, in the Oxfam
Gender Training Manual by Suzanne Williams et al,
Oxfam Publication, UK, 1994
 AusAID (2007). Gender Equality in Australia’s AID
program-why and how. Bisa diunggah pada:
http://www.ausaid.gov.au/publications/pdf/gender
policy.pdf
 Lin V, L’Orange HL and Silburn K (2007). Gender-
sensitive indicators: Uses and relevance.
International Journal of Public Health 52:S27-S34.
Bisa diunggah pada
http://www.springerlink.com/content/y54173265264
772x/fulltext.pdf

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Diskusi kelompok dengan topik: arti
Kelompok dari gender dan kesehatan

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil : -

5
Sesi 4

Tanggal : 20 September 2019

Pengampu : dr Pande Januraga, M.Kes, DrPH

Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan


Pembelajaran angka kesakitan dan kematian pada perempuan dan laki-
laki

Abstrak : Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan gender


dalam pola penyakit dan angka kematian. Agar dapat
menyusun program kesehatan yang dapat menanggulangi
secara aktif penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
gender, perlu di buat analisis gender dan identifikasi
faktor2 yang mempengaruhi pola epidemiologi beberapa
jenis penyakit.

Topik : Analisis gender dan identifikasi faktor2 yg mempengaruhi


pola epidemiologi beberapa jenis penyakit, yaitu penyakit
menular (penyakit seksual, HIV/AIDS, dsb); gangguan
kesehatan terkait dengan gaya hidup; masalah kesehatan
perempuan dan gizi (kerja kelompok)

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca
 Studi kasus untuk beberapa jenis penyakit
 Agnivesh S., Mani R and Angelika Koster-Lossack
(Friday 25 November 2005) Missing: 50 million
Indian girls. Herald Tribune, Paris.

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil :

6
Sesi 5

Tanggal : 27 September 2019

Pengampu : dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH

Tujuan : Menjelaskan dan menganalisis perbedaan angka kesakitan


Pembelajaran dan kematian pada laki-laki dan perempuan

Abstrak : Penyakit-penyakit tertentu menunjukkan karakteristik dan


pola penyebaran yang berbeda menurut gender. Salah satu
contohnya adalah HIV/AIDS. Begitu pula dengan angka
kematian. Pada umumnya perempuan berusia lebih
panjang daripada laki-laki. Kajian terhadap aspek-aspek
yang mungkin dapat menyebabkan perbedaan gender ini
diharapkan akan memperluas wawasan dan memperdalam
analisa terhadap perbedaan angka kesakitan dan kematian
pada laki-laki dan perempuan.

Topik : Gender dan status kesehatan

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca
 Data epidemiologi beberapa jenis penyakit pada
laki-laki dan perempuan di Indonesia atau di Bali
 Bird CE, Rieker PP (1999). Gender Matters: an
integrated model for understanding men’s and
women’s health. Social Science and Medicine
48:745-755, bisa diunggah lewat google scholar
atau Sirius

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil :

7
Sesi 6

Tanggal : 6 September 2019

Pengampu : Ni Luh Putu Suariyani, SKM., MHlth&IntDev


Tujuan : Mengkaji gender dan intervensi kesehatan dalam masyarakat
Pembelajaran yang mengutamakan kesetaraan dan kemitrasejajaran
Abstrak : Meyakinkan masyarakat untuk merubah perilaku yang bias
gender membutuhkan kiat dan strategi intervensi. Untuk itu
isyu-isyu gender yang memihak pada kesehatan reproduksi
ketika diintervensi haruslah tepat sasaran dan dapat
dievaluasi.
Topik : Kesetaraan gender dan kemitrasejajaran (Gender equity and
equality) dalam kesehatan masyarakat
Hak2 gender (pendidikan, pekerjaan, hukum, kesehatan,
sosial).
Hak perempuan dalam kesehatan dan hubungan sex.
Kekerasan terhadap perempuan
Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah
membaca
 Keberpihakan RUU dan KUHP Terhadap Permasalahan
yang berkaitan dengan gender
 Baca artikel mengenai keberpihakan RUU dan KUHP

terhadap permasalahan gender yang ... permasalahan


reproduksi perempuan sesungguhnya ada di RUU
Kesehatan no 23.
 International Journal for Equity in Health
http://www.equityhealthj.com/content/4/1/11

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Hasil : 5 Baris kalimat dalam 1 kerangka
Evaluasi

8
“KESETARAAN GENDER”

Sesi 7

Tanggal : 1 November 2019

Pengampu : Dinar SM Lubis, SKM, MPH

Tujuan : Menganalisis kaitan antara gender dan akses pelayanan


Pembelajaran kesehatan di beberapa negara dan di Indonesia
Abstrak : Dalam tatanan masyarakat yang adil, pelayanan kesehatan
masyarakat dimaksudkan untuk mencapai semua golongan
kelompok masyarakat yang berbeda-beda umur, status
sosial-ekonomi, gender maupun tempat tinggalnya. Namun
kondisi semacam ini tidak selalu dapat dicapai. Berbagai
faktor dapat menghambat akses warga masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Perbedaan akses terhadap pelayanan
kesehatan juga tampak pada kelompok gender yang berbeda.
Seringkali prioritas untuk memperoleh pelayanan kesehatan
diberikan kepada laki-laki. Hal ini logis, sebab pembuatan
keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan dibuat
didalam keluarga, sedangkan tokoh penentu di dalam
keluarga di kebanyakan budaya adalah laki-laki. Bagitu juga
dengan keputusan untuk menggunakan kontrasepsi, ada di
tangan laki-laki. Posisi perempuan yang lebih rendah
daripada laki-laki membuat perempuan tidak diberi hak
otonomi terhadap tubuhnya sendiri, dibatasi kekuasaannya
untuk mengatur kesehatan diri sendiri (termasuk memelihara
gizinya), menentukan jumlah anak, waktu (‘timing’) dari
kehamilannya ataupun menghentikan proses kehamilan
(aborsi) dengan alasaan apapun juga. Diskrepansi gender ini
lebih nampak di daerah pedesaan (kalangan masyarakat
tradisional) daripada di perkotaan (masyarakat modern).

Topik : Stereotipe gender dalam rumah tangga, pembuatan


keputusan dlm masalah kesehatan keluarga dan
KB/kesehatan reproduktif;. Diskrepansi gender.
Keterbatasan kses dan kekuasan untuk mengatur berbagai
sumber, termasuk akses terhadap penggunaan pelayanan
kesehatan.

Bahan Kuliah : Sebelum sesi ini mahasiswa diharapkan membaca :


 Glasier, Doyal L ( 2001). Sex, Gender and Health:
the need for a new approach, British Medical Journal
323: 1061-1063, bisa diunggah pada situs:
http://www.bmj.com/cgi/reprint/323/7320/1061
 Hawkes S (1998) why include men? Establishing
sexual health clinics for men in rural Bangladesh.

9
Health Policy and Planning, 13(2): 121-130, bisa
diunggah melalui Situs
Ringkasan sessi:

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi kelas


Evaluasi Evaluasi Hasil :

10
Sesi 8

Tanggal : 25 Oktober 2019

Pengampu : Putu Suariyani SKM, MHlth & IntlDev

Tujuan : Belajar dari pengalaman negara-negara lain di dunia yang


Pembelajaran berpenduduk usia lanjut tentang peran gender dan
kesehatan.

Abstrak : Jepang dapat dikatakan memiliki populasi penduduk yang


tingkat harapan hidupnya terpanjang. Terutama bagi kaum
perempuan orang Jepang. Begitu juga beberapa negara-
negara di Eropa. Sayangnya di Indonesia ilmu gerontologi
dan penuaan penduduk dengan bertambahnya jumah
Lansia (lanjut usia) belum menjadi pokok pemikiran yang
serius.

Topik : Masyarakat dan kesehatan berorientasi gender dan penuaan


penduduk. Kasus2 di beberapa negara maju yang
penduduknya sudah tua (older population)

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca
 Jepang perpanjang masa tinggal calon perawat &
pengasuh lanjut ...20 Jan 2011... para calon perawat,
dan pengasuh lanjut usia dari Indonesia diwajibkan ...
Selain itu, mulai ujian tahun 2012 Kementerian
Kesehatan, ...
www.halojepang.com/.../845-jepang-perpanjang-masa-
tinggal-calon-perawat-a-pengasuh-lanjut-usia-dari-
indonesia

 Potret buram pelayanan kesehatan lanjut usia di


indonesia - FKM UI Jurnal Kesehatan Masyarakat
arrow ABSTRAK VOL. 1 NO. 5, APRIL 2007 arrow
Potret Buram Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di
Indonesia ...
www.fkm.ui.ac.id/index.php?option=com...task...

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil :

11
Sesi 9

Tanggal : 1 November 2019

Pengampu : Dinar SM Lubis, SKM, MPH, PhD

Tujuan : Memahami berbagai strategi dan metode peningkatan


Pembelajaran kesadaran gender

Abstrak : Seperti dalam suatu penelitian, teknik advokasi yang


sensitif gender bisa dimulai dengan melalukaan wawancara
mendalam hingga focus group discussion yang langsung
dievaluasi di tempat. Pada individu tertentu, kelompok dan
masyarakat yang terbatas pengetahuannya, strategi dalam
melakukan advokasi kesehatan sangat dibutuhkan. Antara
lain strategi peer evaluation untuk jangka panjang kepada
penderita HIV, strategi mendebat pelaksana dalam suatu
program kesehatan masyarakat di suatu banjar dan strategi
lainnya yang akan berdampak dalam jangka pendek,
menengah dan jangka panjang.

Topik : Teknik-teknik sensitisasi gender bagi individu, kelompok


dan masyarakat luas, termasuk teknik berdebat dan
melakukan advokasi

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca

[PDF] Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender


di Daerah ...Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - Tampilan Cepat
Ada kebutuhan untuk pelatihan: 1. teknik advokasi dan
penyembuhan trauma; 2. advokasi untuk pengadaan layanan ...
Pengadilan militer yang sensitif gender. ...
indonesia.unfpa.org/Brochure%20GBV%20Seminar%20Bali
%20%2001.pdf –

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Suatu Tantangan


Menuju Sistem ...18 Agu 2010 ... 2) Melakukan advokasi hukum,
sosialisasi, dan pelatihan sensitif gender; .... Langkah untuk
menuju adanya sistem hukum yang responsif gender masih
butuh .... Pelatihan Teknik Perundang-undangan (Training on
Legislative ...
djpp.depkumham.go.id/.../652-undang-undang-nomor-23-
tahun-2004-suatu-tantangan-menuju-sistem-hukum-yang-
responsif-gender.html

12
Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka
Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok dalam memformulasi intervensi

Rencana : Evaluasi Proses : Topik/tema yang diangkat


Evaluasi Evaluasi Hasil : Sebagai nilai UTS (ujian tengah
semester)

13
Sesi 10

Tanggal : 8 November 2019

Pengampu : Dr dr Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si

Tujuan : Mendiskusikan teori-teori advokasi yang peka gender


Pembelajaran dalam keterkaitannya dengan rencana tindakan yang tepat
sasaran (evaluasi diri dalam memformulasi plan of action)

Abstrak : Teori advokasi dalam ranah komunikasi massa amat luas


dan memerlukan kajian mendalam. Namun analisis dalam
kelompok untuk mengevaluasi diri dapat dimulai dengan
SWOT (strength, weakness, opportunity and threat) dan
ProBa (problem solving). Untuk itu rencana tindakan yang
telah dievaluasi dalam kelompok dapat diperdebatkan di
muka kelas.

Topik : Dalam kelompok memilih metode intervensi untuk


melakukan advokasi/sensitisasi gender dalam kesehatan
untuk kondisi dan kelompok sasaran yang berbeda-beda.

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca
 Contoh Debat Dalam Advokasi Kesehatan -
Dapatkan artikel terkait contoh debat dalam advokasi
kesehatan di ... jilid 1 – Erlangga – Kesehatan Mental
oleh Drs.Yustinus Semiun, OFM – Teori- Teori ....
Aplikasi Psikologi Perkembangan Dalam Dunia
Pendidikan · Dunia Kebidanan ...
Debat Dalam Advokasi Kesehatan -
Kumpulan artikel dengan topik debat dalam advokasi
kesehatan serta contoh

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan program advokasi


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Kerja kelompok


Evaluasi Evaluasi Hasil : Kinerja kelompok dan
kepemimpinannya

14
Sesi 11

Tanggal : 22 November 2019

Pengampu : Dr dr Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si

Tujuan : Mempresentasi rencana tindakan (kelompok)


Pembelajaran
Abstrak : Rencana tindakan (action plan) yang sensitif gender and
tepat sasaran mengikuti teknik analisis yang dikembangkan
oleh ahli gender seperti Moser, Harvard atau GAP (Gender
Analysis Pathways) yang dikembangkan oleh BAPPENAS
dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Rencana
Tindakan ini formatnya telah disepakati oleh kelompok
dan dosen pengampu. Misalnya untuk masalah HIV/AIDS
oleh dr Pande masalah pengembangan komunitas oleh
Suariyani, SKM, MHlth & IntDev dan masalah sosio-
antropobiologi oleh dr Mitha, dan masalah remaja oleh
Dinar Lubis

Topik : Tindakan kepada kelompok sasaran:


1. Perempuan di perkotaan
2. Laki-laki di pedesaan
3. Masyarakat yang termarginalkan

Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah


membaca
 PENYUSUNAN KERANGKA STRATEGIS
KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER
(1.1.4.1)
Jenis Berkas: Microsoft Word - Tampilan Cepat
Posisi perempuan dalam melindungi kesehatan
reproduksi juga lemah. ..... Menyusun atau
menyediakan
indikator yang sensitif gender, baik yang kuantitatif
maupun .... Metode GAP adalah alat analisis gender
yang dikembangkan oleh BAPPENAS dan
Kementrian,

Apakah hasil program intervensi tsb sudah responsif


gender? ..
ferrylaurensius.files.wordpress.com/2010/09/nadis-
gender.doc

 Peran Kepala Dinas Kesehatan13 Apr 2010 ... Sensitif


Gender dan Kelompok Miskin 4. ... namun hanya 80
desa yang berhasil dilaksanakan dengan metode
partisipatory asessment atau ... peningkatan

15
ekonominya, 279 KK diantaranya berada di daerah
intervensi WSLIC-2. ...
www.docstoc.com/docs/34029117/Peran-Kepala-
Dinas-Kesehatan
Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka
Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil :

16
Sesi 12

Tanggal : 22 November 2019

Pengampu : Dr dr Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si

Tujuan : Debat mengenai isu gender dalam kesehatan


Pembelajaran
Abstrak : Kompetensi berdebat amat dibutuhkan dalam upaya
meyakinkan masyarakat untuk merubah perilaku dan
menerima tindakan atau intervensi yang netral secara
gender. Untuk itu isyu-isyu gender dan kesehatan yang
memihak pada kesehatan reproduksi ketika diintervensi
haruslah tepat sasaran dan dapat dievaluasi (format
intervensi dan advokasi terlampir).

Topik : Mempraktekkan debat tentang gender dalam kesehatan.


(tugas kelompok á 2 orang)

Bahan Kuliah : Bacaan sebelumnya, ditambah bahan lain yang


direkomendasikan oleh pembimbing topik

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil : Sesuai dengan pertemuan ke 11

17
Sesi 13

Tanggal : 29 November 2019

Pengampu : Dinar SM Lubis, SKM, MPH, PhD

Tujuan : Merangkum kegiatan sebelumnya dan mempersiapkan


Pembelajaran intervensi dan advokasi yang layak tampil pada media
massa yang lebih luas. Berbagai pilihan dapat dilakukan
kelompok yaitu dengan talk show, menulis pada media
cetak dan atau menyuarakan di radio.

Abstrak : Isu-isu gender dan kesehatan yang memihak pada


kesehatan reproduksi ketika diintervensi haruslah tepat
sasaran dan dapat dievaluasi oleh khalayak yang lebih luas.
Intervensi ini perlu diwacanakan oleh pebelajar untuk
mendapat tanggapan dan hasil tanggapan tersebut
merupakan hasil evaluasi akhir (UAS = Ujian Akhir
Semester).

Topik : Menganalisis rencana intervensi secara individu/modul


(tugas kelompok á 2 orang)
Kelompok lain sebagai penyangga

Bahan Kuliah : Bacaan sebelumnya, ditambah bahan lain yang


direkomendasikan oleh pembimbing topik

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil : Sesuai dengan pertemuan ke 12

18
Sesi 14

Tanggal : 6 Desember 2019

Pengampu : Dinar SM Lubis, SKM, MPH, PhD

Tujuan : Presentasi rencana Intervensi/modul


Pembelajaran
Abstrak : Kompetensi ‘sebagai manajer program’ yang mampu
mendesign sebuah rencana aksi untuk mengatasi masalah
gender dan kesehatan sangat dibutuhkan dalam upaya
meyakinkan masyarakat untuk merubah perilaku dan
menerima tindakan atau intervensi yang netral secara
gender. Intervensi tersebut haruslah tepat sasaran dan dapat
dievaluasi (format intervensi dan advokasi terlampir).

Topik : Mempraktekkan kompetensi sebagai menejer pada


masyarakat umum tentang gender dalam kesehatan.
(tugas kelompok á 2 orang)
Kelompok lain sebagai penyangga

Bahan Kuliah : Bacaan sebelumnya, ditambah bahan lain yang


direkomendasikan oleh pembimbing topik

Strategi : Kuliah/tatap : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran muka
Diskusi : Dibagi sesuai minat pebelajar
Kelompok

Rencana : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Evaluasi Hasil : Sesuai dengan pertemuan ke 13

19

Anda mungkin juga menyukai