Sumber Kepustakaan :
1. Sweet R Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Banlet Publishers,
London S : 1997 (BU-2)
2. YPKP. 2013. Modul Perspektif Gender dan HAM dalam Asuhan Kebidanan Komunitas.
YPKP: Jakarta
3. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & bart1et Publisher, London S: 1997 (BA-1).
4. Elita V, 2014. Asuhan Kebidanan Komunitas, Jakarta: EGC
A. PENDAHULUAN
Derajat kesehatan perempuan dan anak, juga layanan kesehatannya tidak hanya dipengaruhi
oleh faktor kesehatan namun juga dipengaruhi oleh faktor non-kesehatan (sosial, budaya,
ekonomi, dll) termasuk isu gender. Berkenaan dengan kesenjangan dan ketimpangan gender,
ditengarai ada sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut, yakni:
1. Tata nilai sosial budaya dan adat istiadat
2. Kebijakan, peraturan dan perundang-undangan
3. Penafsiran ajaran agama dan atau praktik keagamaan
4. Sikap dan persepsi masyarakat, khususnya perempuan sendiri
5. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang gender
6. Kemiskinan dan kebodohan/keterbelakangan
B. ISI
Dalam upaya mengidentifikasi kesenjangan dan ketimpangan gender, termasuk faktor-
faktor yang mempengaruhinya, maka perlu dilakukan analisis gender. Berdasar alur kerja
analisis gender pathway (GAP), maka tahapan terpokok adalah mengidentifikasi ada tidak
kesenjangan gender dengan menggunakan 4 indikator, yakni: akses, partisipasi, kontrol, dan
pemanfaat/beneficiares. Identifikasi kesenjangan ini akan menghantarkan pada pertanyaan
“apa bentuk kesenjangan?” dan “mengapa terjadi kesenjangan?”. Jawaban atas pertanyaan
mengapa, bisa mengarah pada identifikasi faktor-faktor penyebab langsung dan faktor
penyebab tidak langsung.
Alur kerja Gender Analisis Pathway (GAP)
Outcome
kebijakan:
Identifikasi kesenjangan dan faktor-faktor yang melatar belakanginya bisa menggunakan atau
memanfaatkan beberapa alat analisis gender (tools of gender analysis), misalnya: kerangka
Harvard, Analisis Moser, dll.
1. Alat Analisis Gender
Dalam upaya menjamin perancangan kegiatan/proyek/program bahkan kebijakan layanan
kebidanan di komunitas yang tanggap/responsive gender, maka tahap analisis masalah dan
kebutuhan dilakukan melalaui proses analisis gender. Yakni, analisis yang dilakukan dengan
menggunakan kacamata/lensa gender. Artinya, identifiaksi analisis atas masalah, kebutuhan,
serta faktor yang melatarbelakanginya perlu mempertimbangkan faktor jenis kelamin (dan
usia), guna memberikan gambaran yang tepat tentang peran gender dan relasi gender.
a) Kerangka Analisis Harvard
Alat analisis gender Harvard ini dikembangkan di Harvard Institute, Amerika sekitar
tahun 1986. Asumsi yang mendasarinya bahwa ada hubungan ekonmi dalam alokasi
sumber daya alam dengan pembagian peran kerja antara perempuan dan laki-laki. Alat ini
bertujuan membantu perencana dalam merancang proyek yang efisien dan meningkatkan
produktivitas secara menyeluruh yang dilakukan melalui pemetaan kerja laki-laki dan
perempuan dalam sebuah komunitas. Kerangka analisis Harvard ini dikenal sebagai
perencanaan yang berorientasi manusia (people-oriented planning).
Tujuan dari alat analisis ini adalah:
1) membedah alokasi sumberdaya ekonomis laki-laki dan perempuan;
2) membantu perencanaan proyek untuk lebih efisien dan meningkatkan produktivitas
secara keseluruhan.
Tiga data utama yang diperlukan:
1) Siapa melakukan apa, kapan, di mana, dan berapa banyak alokasi waktu yang
diperlukan? Hal ini dikeanl sebagai Profil Aktivitas
2) Siapa yang memiliki akses dan control (seperti pembuatan kebijakan) atas sumber
daya tertentu? Hal ini kerap dikenal dengan Profil Akses dan Kontrol. Siapa yang
memiliki akses dan control atas “benefit” seperti produksi pangan, uang, dsb?
3) Faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam pembagian kerja berbasis gender, serta
akses dan control yang ada pada “profil aktivitas” dan “profil akses dan control”
Peran komunikasi
Peran Reproduktif Peran produktif
kemasyarakatan
Kegiatan-kegiatan, atau Kerja-kerja yang dilakukan Kerja-kerja yang berkaitan
tugas tugs yang lebih dalam rangka mendapatkan nilai dengan
diorientasikan pada tukar baik dalam bentuk uang keterlibatan/partisipasi laki-
pemenuhan kebutuhan dan natura. Misalnya: laki maupun perempuan
orang lain dan berkaitan dagang,bertani, dll. Baik diberbagai kegiatan di
dnengan upaya menjaga perempuan maupun laki-laki masyarakat, baik sosial,
keseimbangan dan dapat terlibat dalam kegiatan- keagamaan, politik, dll.
keberlanjutan kehidupan kegiatan produktif tapi Kegiatan atau peran ini
bersama (keluarga, seringkali kedudukan/status dan jarang dipertimbangkan atau
komunitas, masyarakat, tanggung jawab mereka berbeda. dilihat dari analisis ekonomi
Negara, dll). Misalnya Kerja produktif perempuan lebih suatu masyarakat, meskipun
dalam keluarga, dianggap sebagai pendapatan kegiatan tersebut menyita
perempuan mengasuh „penunjang‟, karena yang utama waktu dan dilakukan secara
anak, mengurus rumah bagi perempuan adalah sukarela. Kegiatan in
tangga, menjaga pekerjaan reproduktifnya. penting bagi pengembangan
kesehatan keluarga, Bahkan peran produktif kapasitas baik pada level
mengambil air, dll. perempuan seringkali „invisible‟ individu maupun
Kegiatan ini dianggap (tidak nyata) dan kurang di masyarakat. Kegiatan ini
tidak produktif karena hargai dibandingkan dengan juga bissa mensejahterakan,
tidak ada nilai tukar laki-laki, karena laki laki keterlibatan/partisipasi
(upah baik secara uang dianggap pencari nafkah utama. dalam kegiatan sosial
maupun natura). kemasyarakatan juga
Kegiatan ini dilekatkan mengindikasikan adanya
pada perempuan, pembagian kerja berdasar
dianggap kewajiban, gender.
bahkan kodrat
perempuan.
SIAPA Analisis dilakukan oleh suatu kelompok dalam masyrakat yang idealnya terdiri
dari perempuan dan laki-laki yang jumlahnya berimbang
Matriks ini memilki empat tingkat analisis dan empat kategori analisis. Ke-empat
tingkat ini adalah perempuan, laki-laki, rumah tangga (termasuk anak anak dan anggota
keluarga yang tinggal atau hidup bersama), dan satu unit yang lebih besar, yakni: masyarakat.
C. EVALUASI
Buatlah analisis Gender yang ada di lingkungan sekitar rumah berdasarkan salah satu alat
analisis gender:
1. Kerangka Analisis Harvard
2. Kerangka Analisis Moser
3. Gender Analisis Matrik
4. Kerangka Pemberdayaan Sarah Longwee
Ketua Jurusan