Anda di halaman 1dari 76

ANALISIS SITUASI

dan
PEMECAHAN MASALAH

Willa Follona, SST, MKeb


Masalah

– Kesenjangan antara fakta/realita dan harapan


– Diperlukan data valid (pengukuran tepat) dan bukan persepsi dari
satu pihak
– Tergambar jelas (siapa yang terkena masalah, dimana terjadinya
dan kapan waktunya)
– Masalah untuk satu orang belum tentu sama dengan orang lain
– Masing-masing hal dipandang dgn sudut pandang yg berbeda
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
MASALAH

Monitoring & evaluasi Prioritas Masalah

Penetapan Kegiatan Penentuan tujuan


ANALISIS YANG DIGUNAKAN

– Analisis situasi (orang, waktu dan tempat) –


(Siapa, kapan, dan dimana)

– Analisis Sosial
Analisis Situasi

– Merupakan proses sistematis untuk melihat fakta, data atau


kondisi dan dimensi waktu
– Berdasarkan siapa, dimana dan kapan
– Untuk menemukan masalah kesehatan dan faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
ANALISIS SITUASI
HL. Bloom GENETIKA /
KEPENDUDUKAN

DERAJAT
Kesehatan Pelayanan
Lingkungan KESEHATAN Kesehatan
PEREMPUAN

Perilaku kesehatan
GENETIKA/
KEPENDUDUKAN

– Jumlah penduduk berdasar umur & jenis


kelamin
– Pertumbuhan penduduk
– Mobilitas penduduk
– Jumlah penduduk rentan (penduduk miskin,
ibu hamil, bayi, balita, hamil, usia lanjut,
pekerja seks komersil, dll)
Perilaku Kesehatan

1. Kepercayaan kesehatan
2. Gaya hidup
3. Life style
4. Pola pencarian pengobatan
5. Pertolongan persalinan
6. Pemberian ASI
Kesehatan Lingkungan

– Lingkungan merupakan penyebab utama terjadinya penyakit


infeksi yang diakibatkan karena lingkungan yang kotor.
– Elemen yang perlu dilihat terkait lingkungan:
– Vektor penyakit
– Air
– Tempat buang air besar
– Lantai rumah
– Sampah
Pelayanan Kesehatan

– Fasilitas atau akses pelayanan kesehatan yang diberikan oleh


pemerintah
– Untuk menilai baik atau tidaknya suatu program diperlukan
analisis, bagaimana kinerja program dan dampak yang ditimbulkan
– Perlu mengetahui hal berikut:
– Tenaga kesehatan, sarana dan biaya yang disediakan untuk program dan
layanan
– Proses dan hasil (output) dari kinerja program dan pelayanan
Analisis Sosial
Cerita anak monyet dan ikan mas
DEFINISI, FUNGSI DAN
PENTINGNYA ANALISIS
SOSIAL
Tujuan

Peserta mampu :
a. Memahami pengertian, dan fungsi analisis sosial
b. Memahami siklus analisis sosial
c. Memahami peran dan fungsi analisis sosial dlm upaya
melakukan perubahan di komunitas
d. Memahami fungsi dan teori dalam analisis sosial
– Analisis sosial merupakan bagian lain yang saling melengkapi
dengan analisis situasi
– Analisis situasi sdh menyinggung masalah sosial di masyarakat.
Contoh : Konsep sehat (sangat dipengaruhi budaya dan
pengetahuan setempat)
PERBEDAAN ANALISIS SITUASI DAN
ANALISIS SOSIAL

– Analisis situasi : ilmu kesehatan yang terdiri dari hubungan independent dan
dependent (Faktor determinant dgn derajat kesehatan), ada ukuran yg jelas
(indikator, target, statistik) .
Contoh : target, pencapaian K1, K4, KN1 dll

– Analisis sosial : gambaran yang jelas (deskripsi) ttg makna yang ditangkap dari suatu
fakta sosial. Tdk menggunakan ukuran kuantitatif (angka), relasi antara fakta sangat
penting.
Contoh : kebiasaan merawat tali pusat dengan popok yang dilapisi daun sirih tdk
berdiri sendiri tapi ini diturunkan dari nenek moyang, dan keyakinan bersama
masyarakat bahwa daun sirih adalah tanaman obat
Definisi Analisis Sosial

– Usaha memperoleh gambaran yg lebih lengkap tentang situasi


sosial dgn menggali hubungan-hubungan historic dan
strukturalnya
– Serangkaian kegiatan membedah suatu masalah dari berbagai
sudut pandang memetakan situasi yg berhubungan dengan
masalah dan selanjutnya mengidentifikasi dasar-dasar
penyelesaian masalah
Tiga hal dalam analisis sosial

– Identifikasi dan perumusan masalah


– Identifikasi dan perumusan faktor penyebab
– Strategi penyelesaian masalah
Siklus Analisis Sosial
Cara Pandang
Teori
Situasi
ipoleksosbud
Refleksi

Pengalaman

aksi Masalah sosial

Menentukan
strategi akar masalah
Analisis Sosial
Berperspektive Gender
– Mempertanyakan hubungan kekuasaan laki-laki dan perempuan
– Memetakan masalah-masalah sosial dalam lingkup domestik dan
publik
– Memperlakukan pengalaman perempuan sebagai basis analisis
– Mendengarkan suara-suara kaum yang terpinggirkan
– Melibatkan perempuan aktif dalam proses analisis sosial
Keuntungan…

– Kepedulian dan informasi


– Membangun hubungan
– Pengakuan dan status sosial
– Memiliki nilai hiburan
– Kepercayaan dan saling memberi
– Persatuan
– Kepemilikan kelompok
– Jaringan dan hubungan
– Melihat gambar yang lebih besar
METODE Dan ALAT ANALISIS
SITUASI MASYARAKAT
(ANALISIS GENDER)
4 jenis alat analisis gender
1. Alat analisis Harvard dipakai utk melihat relasi perempuan dan laki-
laki berdasarkan waktu kerja
2. Alat analisis Moser dipakai utk melihat relasi perempuan dan laki-
laki berdasarkan kerja produktif, reproduktif dan kerja
kemasyarakatan
3. Matriks analisis gender merupakan alat yg digunakan utk
mengukur dampak program terhadap laki-laki dan perempuan
sehingga terlihat hasil dari sebuah pembangunan
4. Kerangka pemberdayaan perempuan digunakan utk mengukur
keberdayaan perempuan didasarkan pd 5
tingkatan :kesejahteraan, akses, keyakinan, partisipasi,dan kontrol
ALAT ANALISIS HARVARD

– Dikembangkan oleh Harvard Institute Amerika


– Asumsi : Ada hubungan ekonomi dalam alokasi sumber daya alam dengan
pembagian peran kerja antara perempuan dan laki-laki

– Alat ini disusun untuk membantu perencanaan dalam merancang proyek yang
efisien & produktif, yg dilakukan melalui pemetaan kerja laki-laki dan
perempuan di komunitas
CONTOH

Waktu Kegiatan Laki-laki Perempuan Anak Anak Produktif Repro-


Laki-laki Perempuan duktif

05.00 Bangun X X X

05.30 Memasak X X X
06.00 Mencuci X X X
06.30 Makan X X X X X
Pagi
07.00 Kekantor X X
Dst ………… …….... ………
Kelebihan Harvard

– Praktis
– Memberikan gambaran yang jelas dan sederhana
– Membedakan antara akses dan kontrol sumber daya
– Dapat dengan mudah diadaptasi
– Tidak bersifat mengancam (netral gender) semua didasarkan pada fakta.
Keterbatasan Harvard

– Penekanan pada pemisahan peran daripada pengkaitan


– Terlalu teknis
– Tidak memperdulikan ketidaksetaraan mendasar yang lainnya
Kerangka analisis
moser
Kerangka Analisis Moser

– Dikembangkan oleh Caroline Moser


– Membawa suatu agenda pemberdayaan perempuan ke dalam
proses perencanaan berbasis gender
Konsep utama Kerangka Moser
– Peran lipat tiga (triple roles) perempuan pada tiga areas: kerja
reproduksi, kerja produktif dan kerja komunitas
 berguna untuk pemetaan pembagian kerja gender dan alokasi
kerja
– Berupaya untuk membedakan antara kebutuhan yang bersifat
praktis dan strategis bagi perempuan dan laki-laki.
– Kebutuhan strategis berelasi dengan kebutuhan transformasi status
dan posisi perempuan (spt subordinasi, penghapusan pembagian
kerja berdasarkan jenis kelamin dll).
– Pendekatan analisis kebijakan – dari fokus pada kesejahteraan
(welfare), kesamaan (equity), anti kemiskinan, effisiensi dan
pemberdayaan
TUJUAN KERANGKA
ANALISIS MOSER

1. Identifikasi peran gender


tiga peran : - reproduktif
- produktif,
- sosial kemasyarakatan
2. Pengujian kebutuhan gender
Kebutuhan gender praktis : penyediaan air bersih, peningkatan
pendapatan dalam rumah tangga, pemberian makanan untuk ibu hamil,
pemberian kebutuhan khusus perempuan di pengungsian: pakaian dalam,
pembalut, penambahan jumlah wc khusus perempuan di tempat umum,
perawatan kesehatan, dll
Kebutuhan gender strategis : Penghapusan pembagian kerja berdasarkan
jenis kelamin, hak-hak hukum, kekerasan domestik, kesetaraan upah dan
kontrol perempuan atas dirinya sendiri dll
Lanjutan

3. Data terpilah di tingkat rumah tangga


(control terhadap sumber daya rumah tangga)
4. Matrix kebijakan (kesejahteraan, persamaan/keadilan, anti kemiskinan, efisiensi
dan pemberdayaan)
5. Perencanaan yg menyeimbangkan 3 peran
6. Kerjasama di antara perempuan itu sendiri
Komponen Utama Alat Analisis Moser
Alat Analisis 1: Tiga peran gender

SIAPA (L/P) MENGERJAKAN APA?


Peran Kerja Reproduktif Peran Kerja Produktif Peran Kerja Komunitas
 (termasuk pelayanan sosial)
 Pemeliharaan rumah tangga dan  Pekerjaan di luar rumah yang  Perayaan-petrayaan dan upacara-upacara
anggotanya, termasuk biasanya dibayar seperti (agama, budaya)
melahirkan dan pengasuhan produksi barang, jasa dan  Kegiatan politik lokal.
anak, pemeliharaan kesehatan perdagangan.  Tidak dipertimbangkan dalam analisa
keluarga (anak, orangtua, orang  Lebih dihargai dibandingkan ekonomi.
cacat, dll). pekerjan reproduktif. Kerja komunitas terbagi dua:
 Pekerjaan ruma-tangga seperti:  Fungsi, tanggungjawab dan upah 1. Kegiatan Pengelolaan Komunitas
memasak, menyediakan laki-laki dan perempuan  Peran perempuan adalah perpanjangan
makanan, menyediakan air dan seringkali berbeda. tangan dari pekerjaan reproduktif di
bahan bakar (kayu, minyak tanah,  Perempuan seringkali kurang tingkat komunitas. Mis. memasak dalam
gas, dll), berbelanja, dilihat dan dinilai dibandingkan pesta/selamatan tetangga.
pemeliharaan (membersihkan laki-laki.  Pekerjaan sukarela yang tidak dibayar.
rumah). 2. Kegiatan Politik Komunitas
 Disebut juga ”ekonomi  Secara umum dijalankan oleh laki-laki,
pengasuhan” (care economy, yang berkaitan dengan organisasi politik
Diane Elson), tidak formal, sering dalam kerangka politik
dipertimbangkan dalam analisa nasional.
ekonomi.  Umumnya dibayar
 Bermanfaat secara tidak langsung,
berkaitan dengan peningkataan status/
kekuasaan
GENDER
ANALISIS
MATRIKS
(GAM)
GENDER ANALISIS MATRIKS

– Dikembangkan Rani Parker (1993)


– Tujuan :
a. Memberi suatu teknis berbasis masyarakat utk identifikasi & analisis
perbedaan gender guna menguji pengaruh yang berbeda dari
pembangunan thd masing-masing gender
b. Mengajukan suatu proses analisis & menantang asumsi-asumsi ttg peran
gender dgn cara konstruktif
Lanjutan

– APA, MENGAPA, SIAPA, KAPAN


– Empat analisis : perempuan, laki-laki, Rumah tangga, Masyarakat
– Aturan, kelebihan dan kekurangan
CONTOH: Manfaat pembangunan posyandu
bagi masyarakat Desa X
Tenaga Kerja Waktu Sumberdaya Budaya

Perempuan Tidak lagi harus Hemat waktu, •Kader tersedia - Mengurangi Mobilitas
pergi ke puskesmas ada waktu •Bidan dekat dengan
u/imunisasi dll luang masyarakat

Laki-laki Mendapatkan
kesempatan untuk
berpartisipasi dalam
memelihara
kesehatan
Rumah Meningkatkan peran
tangga serta semua anggota
keluarga

Masyarakat Komisi masyarakat


terlatih untuk
perawatan kegiatan
Community
Diagnostic
dalam
Perspektif
Gender
Diagnosa Komunitas

– Di tahun 2022 wilayah kecamatan Pulo Gadung, dari 100 bayi terdapat 30%
bayi yang mengalami infeksi tali pusat karena budaya masyarakat yang
membubuhkan daun sirih di tali pusat bayi dan…
– Pada bulan November-Desember tahun 2022 di wilayah kecamatan Pandeglang
dari 50 ibu hamil terdapat 15% tidak melakukan pemeriksaan ANC karena
kompetensi nakes yang belum merata, masih ada desa yang belum memiliki
bidan, Desa siaga tidak aktif, dan program dan media promosi Kesehatan masih
kurang
Langkah pelaksanaan analisis

– Persiapan masyarakat
– Identifikasi data yang akan dikumpulkan berdasarkan
pedoman pembuatan diagnosis
– Pengumpulan data primer atau sekunder, kualitatif dan
kuantitatif
– Pengelompokan dan klasifikasi data
– Penyajian data
– Analysis dan interpretasi data
– Identifikasi dan penjelasan masalah
– Prioritas masalah
– Usul-usul dan rekomendasi
– Konsultasi dan pembahasan data dengan masyarakat
– Rencana aksi kesehatan
Out-Line Diagnosis

Latar belakang dan setting masyarakat


Analisis penduduk
Analisis sektor ekonomi
Analisis sektor kesehatan
Membuat daftar masalah kesehatan ( RH )
Diskusi dan penjelasan
Prioritas masalah kesehatan reproduksi
Analisis pohon masalah
Rencana Aksi Kesehatan
Latar Belakang dan Setting Masyarakat

– Sejarah
– Geografi (batas-batas, cuaca/iklim)
– Kondisi tanah dan produksinya
Analisis Kependudukan

– Ukuran / besarnya populasi penduduk


– Distribusi (kota, kecamatan, kelurahan; pinggiran dan desa )
– Komposisi umur dan jenis kelamin
– Beberapa data vital statistik : CBR,CDR, IMR,MMR
– Catatan pada vital statistik
– Data awal/kasar sebagai dasar untuk membuat keputusan
tentang kesenjangan/ketidakadilan dalam status kesehatan.
Analisis sosial budaya yang berhubungan
dengan faktor sosial ekonomi

Indikator ekonomi
Alokasi anggaran kesehatan
Prosentasi ( % ) Status pekerjaan laki-laki dan perempuan
Pekerjaan

Indikator sosial
Pendidikan laki-laki dan perempuan
Perguruan Tinggi
Sekolah menengah
Sekolah Dasar
Tidak Sekolah
Indikator Agama
Perumahan; kondisi perumahan ; % penerangan atau
LANJUTAN

– Indikator Lingkungan
Penyediaan air bersih
– Sumur dalam
– Air hujan
– Air pipa ( ledeng )
– Lain-lain sumber
WC dan kamar mandi
% pemilikan dan pemakaian wc
Status nutrisi/gizi
% kasus laki-laki dan perempuan yang malnutrisi
(tingkat I,II dan III )
Catatan tentang Faktor Sosial Ekonomi

– Bagaimana faktor ini mempengaruhi status kesehatan


– Harapan dan keinginan akan pelayanan kesehatan
– Tingkat kemudahan dan kesulitan memperoleh pelayanan
kesehatan
– Kemampuan penduduk untuk memenuhi kbutuhan
pelayanan kesehatannya.
– Perlu memilih data sosial ekonomi yang dikumpulkan
untuk digunakan segera.
Analisis sektor kesehatan

– Analisis antar/ lintas sektor


Kerjasama antar sektor kesehatan dan sektor
lainnya (kesepakatan)
– Analisis lintas program
Kerjasama antar pelayanan kesehatan dasar,
sekunder dan tertier
– Analisis fasilitas kesehatan
Rumah Sakit ; jarak, daya tampung, akses oleh
penduduk, peralatan
Puskesmas ; struktur, tatalaksana ruang dan alur
pelayanan, fasilitas, peralatan dan bahan
Lanjutan

Analisis tenaga kesehatan


o Ratio dokter dan penduduk
o Ratio Bidan dan Penduduk
o Ratio tenaga kesehatan dan penduduk
o Pelatihan yang pernah diikuti
o Keterampilan nakes
Analisis Program Kesehatan

– Keluarga Berencana ;
% akseptor, unmeet need,
– Sektor KIA ;
prenatal, persalinan dan kelahiran, immunisasi dll

Catatan tentang analisis sector kesehatan


 hal ini masih harus dipelajari secara terus menerus terutama komponen utama
yang mungkin berubah.
LATIHAN SKORING

– List 10 masalah terbesar di wilayah Saudara saat ini


Penentuan Prioritas Masalah
Kesehatan
LANGKAH - LANGKAH

1. Mengidentifikasi semua kemungkinan masalah yang ada di


Masyarakat
2. Membuat skala prioritas berdasarkan
a. Besarnya masalah (magnitude)
b. Kerugian yg ditimbulkan (Severity)
c. Ketersediaan teknologi / obat yg ada utk mengatasi masalah
(vulnerability)
d. Kemauan/kesadaran para pengambil keputusan (community
& political concern)
e. Ketersediaan sumber daya termasuk dana (affordability)
MATRIK INDIKATOR
Besar Kerugian yg Ketersediaan Political Ketersedian BOBOT
masalah ditimbulkan obat & concern dana dll
teknologi
Masalah

1 2 3 4 5

50% ibu belum ber- 3 3 3 3 2 13


KB karena…..

30% remaja 5 5 2 3 2 17
menikah dini
karena….

40% ibu hamil 3 3 3 3 3 15


Anemia karena…

Note : Sangat Besar (5) Besar (4)


Sedang (3)
Kecil (2) Sangat Kecil (1)
1. Metode Bryant
Metode Bryant

• Metode ini dilakukan dengan memberikan Community


skor pada masing-masing kriteria dan Masalah Magnitude Severity Vulnerability Cost Concern
Total

mengalikan setiap skor.


A 2 2 4 2 5 160
• Contoh: Masalah dengan magnitude yang
tinggi diberi skor 4 atau 5, bila magnitude nya B 2 4 2 2 4 128

rendah, diberi nilai 2 atau 1. Demikian halnya C 1 2 2 4 2 32


dengan severity, vulnerability, dan public
concern. Namun untuk Affordability, bila D 4 2 2 4 2 128

biaya mahal diberi skor rendah. E 4 5 2 1 5 200


2. Metode Delbeque dan Delphi

• Metoda kualitatif dimana prioritas masalah penyakit ditentukan secara


kualitatif oleh panel expert.
• Dalam penentuan prioritas masalah kesehatan disuatu wilayah pada
dasarnya kelompok pakar melalui langka-langkah :
-Penetapan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
-Memberikan bobot masalah
-Menentukan skoring setiap masalah.
Penetapan kriteria berdasarkan seriusnya
permasalahan menurut pendapat para pakar dengan
contoh kriteria persoalan masalah kesehatan
berupa: Para expert kemudian
-Kemampuan menyebar/menular yang tinggi menuliskan urutan prioritas
masalah dalam kertas tertutup.
-mengenai daerah yang luas
Kemudian dilakukan semacam
-mengakibatkan penderitaan yang lama perhitungan suara.
-mengurangi penghasilan penduduk Hasil perhitungan ini
disampaikan kembali kepada
-mempunyai kecendrungan menyebar meningkat para expert dan setelah itu
dan lain sebagainya sesuai kesepakatan parapakar. dilakukan penilaian ulang oleh
para expert dengan cara yang
sama.
• Delbeque berbeda dengan metoda Delphi. Dalam metoda Delphi sejumlah pakar
(panel expert) melakukan diskusi terbuka dan mendalam tentang masalah yang
dihadapi dan masing-masing mengajukan pendapatnya tentang masalah yang
perlu diberikan prioritas. Diskusi berlanjut sampai akhirnya dicapai suatu
kesepakatan (konsensus) tentang masalah kesehatan yang menjadi prioritas.

• Kelemahan : waktunya yang relative lebih lama dibandingkan dengan


metoda Delbeque serta kemungkinan pakar yang dominan
mempengaruhi pakar yang tidak dominan.
• Kelebihannya : metoda ini memungkinkan telahaan yang mendalam
oleh masing-masing pakar yang terlibat.
Contoh simulasi Metoda Delbeque dan Delphi bila
dituangkan dalam matrik seperti tabel
3. Metoda Estimasi Beban Kerugian (Disease Burden)

• Metoda Estimasi Beban Kerugian dari segi teknik perhitungannya lebih


canggih dan sulit, karena memerlukan data dan perhitungan hari produktif
yang hilang yang disebabkan oleh masing-masing masalah.
• Pada tingkat global penggunaan metoda Disease Burden dalam penetapan
prioritas masalah kesehatan telah dilakukan oleh Bank Dunia. Atas dasar
perhitungan tersebut Bank Dunia menyarankan agar dalam program
kesehatan prioritas diberikan pada masalah kesehatan esensial terdiri dari,
TBC, Pemberantasan Penyakit Menular, Penanganan Anak Gizi
Kurang/Buruk.
4. Metoda Perbandingan antara Target dan Pencapaian
Program Tahunan

Membandingkan antara target yang

ditetapkan dari setiap program dengan hasil

pencapaian dalam suatu kurun waktu 1 tahun.

Penetapan prioritas masalah kesehatan

digunakan oleh pemegang atau pelaksana

program kesehatan di tingkat Puskesmas dan

Tingkat Kabupaten/Kota pada era

desentralisasi saat ini.


Metoda Penetapan Prioritas Alternatif /
Pilihan Pemecahan Masalah untuk
Intervensi
1. Metoda Analisis Pembiayaan (Cost Analysis)

Keterangan:
•M: Magnitude (besarnya masalah yang
dihadapi)
•I: Important (pentingnya jalan keluar
menyelesaikan masalah)
•V: Vulnerability (ketepatan jalan keluar untuk
masalah)
•C : Cost (biaya yang dikeluarkan)
Metoda Analisis Pembiayaan (Cost Analysis)

Masalah Magnitude Important Vulnerability Cost Score Prioritas

Contoh:
Kriterinya ditetapkan: A 2 2 4 2 8 III

•Nilai l =Biaya sangat murah


B 3 4 2 2 12 II
•Nilai2 =Biaya murah
•Nilai3 =Biaya cukup murah C 1 3 2 4 1,5 V

•Nilai4 =Biaya mahal


•Nilai5 =Biaya sangat mahal D 4 2 2 4 4 IV

E 4 5 2 2 20 I
2. Metoda Hanlon

Penggunaan metoda Hanlon dalam penetapan altematif prioritas jenis


intervensi yang akan dilakukan menggunakan 4 kriteria masing-masing:
•Kelompok kriteria 1 yaitu besamya masalah (magnitude)
•Kelompok kriteria 2 yaitu Tingkat kegawatan masalah
(emergency/seriousness)
•Kelompok kriteria 3 yaitu kemudahan penanggulangan masalah (causability)
•Kelompok kriteria 4 yaitu dapat atau tidaknya program dilaksanakan
menggunakan istilah PEARL faktor.
Kelompok kriteria 1 yaitu besamya masalah (magnitude)

• Tahap pertama, Menetapkan


Kriteria Kelompok 1 Besarnya
masalah (magnitude)
• Dimulai dengan menentukan
faktor-faktor yang dapat
menentukan besarnya masalah Contoh,
yang akan terjadi. •Besarnya persentasi/ prevalensi
penduduk yang menderita langsung
karena penyakit tersebut
•Besarnya pengeluaran biaya yang
diperlukan per-orang rata-rata per-
bulan untuk mengatasi masalah
kesehatan tersebut
•Besarnya kerugian yang diderita
3

1 2
Kelompok kriteria 2 yaitu Tingkat kegawatan masalah
(emergency/seriousness)

Banyak menggunakan data kuantitatif


untuk menentukan nilai. Menentukan
tingkat kegawatan lebih bersifat
subjektif. Pada langkah ini kelompok
menentukan tingkat kegawatan
misalnya dengan melihat faktor-faktor
berikut ini:
(a) Tingkat urgensinya
(b) Kecendrungannya
(c) Tingkat keganasanriya.
Berdasarkan 3 faktor ini anggota
menentukan nilai dengan skala 0-10.
3. Menetapkan Kriteria Kelompok III: Kemudahan
Penanggulangan
Masing-masing anggota katakanlah jumlah anggota 6 orang memberikan
nilai antara 1-5 berdasarkan prakiraan kemudahan penanggulangan masing-
masing masalah. Angka 1 berarti bahwa masalah tersebut sulit ditanggulangi
dan angka 5 berarti bahwa masalah tersebut mudah dipecahkan. Kelompok
menentukan kriteria berdasarkan kemampuan dan tersedianya sumberdaya
untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan kriteria
1 = amat sulit
2 = sulit Contoh simulasi hasil konsensus yang
3 = cukup sulit/ cukup mudah dicapai pada langkah ini memberikan
4 = mudah nilai rata-rata sebagai berikut :
5 = sangat mudah.
Masalah A= 3+2+1+4+3+2+4 dibagi
6=19/6=3,17
Masalah B=2+2+3+2+2+3+3 dibagi 6
=17/6=2,83
Masalah C=3+4+5+3+3+5+4 dibagi
6=27/6=4,5
4. Menetapkan Kriteria kelompok kriteria IV yaitu PEARL faktor

Kelompok kriteria IV terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan


dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan dan faktor tersebut meliputi:
P = Kesesuaian(Appropriateness)
E = Secara ekonomi murah (Economicfeasibility)
A = Dapat diterima (Acceptability)
R = Tersedia sumber daya (Resourcesavailability)
L = Legalitas terjamin (Legality)
Jawaban hanya dua yaitu ya atau tidak.
Jawaban ya nilai 1
jawaban tidak nilainya 0.
Dengan cara voting maka tiap faktor
dapat diperoleh angka 1 atau 0 untuk
masing-masing masalah.
1
Dengan mengalikan angka dalam kolom
PEARL diperoleh nilai PEARL masalah C
bernilai 0 dari hasil perhitungan. Hal ini
disebabkan faktor tersedianya sumber daya
masih tanda tanya.

Menetapkan Nilai Prioritas Total Setelah nilai 2


rata-rata kelompok I, II, III dan IV ditetapkan
maka nilai rata-rata tersebut dimasukan dalam
tabel berikut untuk penetapan skor tertinggi.
Skor tertinggi pada setiap pemecahan masalah
akan menjadi prioritas untuk intervensi
program seperti tabel berikut.
Berdasarkan rekapitulasi nilai rata-rata
dari ke empat kelompok kriteria yang
ditetapkan maka rangking 1 untuk
intervensi kegiatan ada pada pemecahan
masalah dan rangking 2 pemecahan
masalah B dan pemecahan masalah C
tidak dapat dilaksanakan karena dari nilai
faktor PEARL tidak layak untuk
dilaksanakan.
Latihan

– Mohon Identifikasi masalah kesehatan reproduksi saat ini yang


mungkin terjadi di masyarakat
– Buatlah prioritas masalah berdasarkan metode “ skoring “ diatas
dengan menggunakan list masalah yang dipresentasikan
– Hasil penghitungan prioritas masalah di presentasikan di depan
Perencanaan Kegiatan
O MASALAH PENYEBAB MATERI/ BAHAN HARI/ METODE/MEDIA ANGGARAN PELAKSANA
TANGGAL
1. 50% ibu hamil di Desa Jarak fasilitas pelayanan Membuat 1. 17 Juni 1. Mengusulkan Desa dan Bidan dan kader
Sukasirna tidak Kesehatan jauh, sulit proposal kegiatan 2020 pembentukan posyandu Puskesmas
memeriksakan transporasinya, tidak punya   terdekat
kehamilannya ke waktu , tidak bisa  
tenaga Kesehatan meninggalkan anak yg  
karena jarak terlalu maish kecil  
jauh   1. 22 Juni
  2020
 
2. 50% ibu hamil di Desa … …. …. …. …. ….
Sukasirna tidak
memeriksakan
kehamilannya ke
tenaga Kesehatan
karena sudah periksa
dengan paraji
3. 35 % PUS tidak …. …. …. …. ….
menggunakan
kontrasepsi karena
….
Monitoring Evaluasi
O MASALAH PENYEBAB MATERI/ HARI/ METODE/ ANGGARAN PELAKSANA Monitoring
BAHAN TANGGAL MEDIA Evaluasi
1. 50% ibu hamil di Desa Jarak fasilitas pelayanan Membuat 1. 17 1. Mengusulk Desa dan Bidan dan Terlaksana…
Sukasirna tidak Kesehatan jauh, sulit proposal Juni an Puskesmas kader bagaimana
memeriksakan transporasinya, tidak kegiatan 2020 pembentuk prosesnya?
kehamilannya ke punya waktu , tidak bisa   an Bagaimana
tenaga Kesehatan meninggalkan anak yg   posyandu tindak
karena jarak terlalu maish kecil   terdekat lanjutnya?
jauh    
  1. 22
Juni
2020
 
2. 50% ibu hamil di Desa … …. …. …. …. ….
Sukasirna tidak
memeriksakan
kehamilannya ke
tenaga Kesehatan
karena sudah periksa
dengan paraji
3. 35 % PUS tidak …. …. …. …. ….
menggunakan
kontrasepsi karena
….

Anda mungkin juga menyukai