Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PENURUNAN ANGKA

KEMATIAN IBU
Masalah Pada Negara Dengan AKI Tinggi
Kemiskinan
Tingkat pendidikan wanita rendah
Status wanita rendah
Sanitasi buruk
Status gizi buruk
Transportasi terbatas
Pelayanan kesehatan terbatas
1

MASALAH

DIATASI

TIDAK DAPAT
DIATASI DALAM
WAKTU SINGKAT

AKI TURUN
STRATEGI
INTERVENSI
MEMUTUSKAN
RANTAI PENYEBAB
2

STRATEGI
HAMIL

MENCEGAH

KOMPLIKASI

KEMATIAN

Mencegah/memperkecil kemungkinan
wanita untuk menjadi hamil

Hamil

KB

Ya

Risiko kematian
ibu (+)

Tidak

Risiko kematian
ibu (-)

Mencegah/memperkecil kemungkinan
wanita hamil mengalami komplikasi
dalam kehamilan/persalinan
Komplikasi
Kehamilan
Persalinan
Nifas

Upaya
Antenatal care
Pertolongan
persalinan yang
aman
Fasilitas pelayanan
obstetri yang mudah
dijangkau

Komplikasi Dalam Kehamilan

abortus,
hiperemesis gravidarum,
perdarahan per vaginam,
hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia),
kehamilan lewat waktu,
ketuban pecah dini.

Komplikasi Dalam Persalinan


kelainan letak/presentasi janin,
partus macet/distosia,
hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia),
perdarahan pasca persalinan,
infeksi berat/sepsis,
kontraksi dini/persalinan prematur,
kehamilan ganda
7

Komplikasi Dalam Nifas


hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia)
infeksi nifas
perdarahan nifas

Mencegah/memperkecil kematian
wanita yang mengalami komplikasi
dalam kehamilan/persalinan
Sebagian ibu hamil akan
mengalami komplikasi
obstetrik
Sebagian besar
komplikasi obstetrik
tidak dapat diperkirakan
atau dicegah
Ibu hamil yang
mengalami komplikasi
harus mendapat
pelayanan obstetri agar
diri dan janinnya dapat
diselamatkan

Mendekatkan
pelayanan
obstetri
kepada setiap
ibu hamil

Perkiraan Kontribusi Intervensi Terhadap


Pencegahan Kematian Ibu
Intervensi

Perdarah
an

Infeks
i

Eklamp
si

Partus
lama

Pelatihan dukun
bayi

10

80

Pelayanan ante
natal

33

80

KB

20

20

20

20

50

20

Peningkatan
fungsi
pelayanan
kesehatan dasar

30

50

10

10

30

55

75

65

80

75

10
55

Peningkatan
fungsi
pelayanan
kesehatan dasar
dan pelayanan
rujukan primer,

Abortu Tetanu
s
s

Strategi Mempercepat Penurunan AKI


di Indonesia
1. Penggerakan Tim Dati II dalam perencanaan,
penggerakan Puskesmas dan jajarannya
termasuk bidan di desa dalam upaya
penurunan AKI
2. Pengembangan daerah binaan intensif di setiap
Dati II yang secara bertahap diperluas
jangkauannya agar dapat mencapai minimal
60%

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan


Pelayanan di tingkat dasar mampu memberi
pertolongan pertama pada kegawatan obstetri
Ibu dengan risiko tinggi/komplikasi obstetri
terselamatkan
11

3. Penerapan penjagaan mutu pelayanan


kesehatan ibu

Peningkatan keterampilan klinis


Kegiatan audit maternal-perinatal

Pendataan sasaran
Penggerakan sasaran untuk memanfaatkan
pelayanan KIA
Pengenalan dini tanda bahaya
Pengaturan transportasi setempat yang tersedia
setiap saat untuk merujuk kasus gawat darurat
Pengaturan untuk mengatasi masalah biaya
rujukan kasus gawat darurat yang tidak mampu

4. Bimbingan teknis yang terstruktur


5. Peningkatan KIE yang terkait langsung
dengan upaya promotif dan preventif
kesakitan dan kematian ibu untuk berbagai
kelompok sasaran
6. Pemantapan peran serta masyarakat

12

Upaya Akselerasi Penurunan


AKI

13

Pemantapan Manajemen
Untuk memastikan intervensi yang
dilakukan tepat
sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi
masalah kesehatan ibu setempat
dilaksanakan secara efektif dan efisien
mencapai sasaran yang ditetapkan

Meliputi
Pengelolaan sumber daya (input)
SDM, dana, materi

Optimalisasi proses manajemen (proses)


Perencanaan, penggerakan pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi program

Penilaian cakupan pelayanan kesehatan


14
ibu (output)

Pengembangan Teknis
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu
Meliputi
Penanganan komplikasi obstetri
Pemantapan fungsi fasilitas rujukan
Pentingnya kesinambungan pelayanan obstetri dan
rujukannya di tingkat pelayanan dasar (bidan di desa
dan Puskesmas) sampai ke fasilitas rujukan primer
(rumah sakit Dati II)
Bidan di desa memberikan pertolongan pertama
kegawatdaruratan obstetri;
Puskesmas memberikan pelayanan obstetri-neonatal
emergensi dasar (PONED);
RS Dati II memberikan pelayanan obstetri-neonatal
emergensi komprehensif (PONEK) dalam 24 jam

Dipantau melalui penilaian pola kesakitan dan kematian


ibu yang terjadi di masyarakat dan di fasilitas
kesehatan
15

Pengembangan Teknis
Audit maternal-perinatal
Identifikasi faktor medik dan nonmedik yang berpengaruh terhadap
kesakitan dan kematian ibu
Pendampingan persalinan yang
ditolong oleh dukun oleh bidan
Meningkatkan kualitas pertolongan
persalinan
Memastikan tindakan tepat segera
diambil bila terjadi komplikasi
obstetri
Pencatatan kesakitan dan kematian
ibu
16

PONED (Pelayanan Obstetrik dan


Neonatal Emergensi Dasar)
Kemampuan untuk menangani dan merujuk

hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)


tindakan pertolongan distosia bahu dan ekstraksi vakum pada
pertolongan persalinan
perdarahan post partum
infeksi nifas
BBLR dan hipotermi, hipoglikemia, ikterus, hiperbilirubinemia,
masalah pemberian minum pada bayi
asfiksia pada bayi,
gangguan nafas pada bayi,
kejang pada bayi baru lahir,
infeksi neonatal,
persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan obstetrineonatal antara lain kewaspadaan universal standar
17

PONEK (Pelayanan Obstetrik dan


Neonatal Emergensi Komprehensif) di
Rumah Sakit

Kemampuan untuk melakukan tindakan

seksio sesaria
histerektomi
reparasi ruptura uteri, cedera kandung/saluran
kemih
perawatan intensif ibu dan neonatal
transfusi darah

18

Peningkatan KIE
Tujuan
Mendorong peran serta setiap jenis
sasaran dalam mendukung
keberhasilan upaya penurunan AKI

Sasaran
Masyarakat umum
Kader
Dukun bayi
Ibu hamil
Lintas program dan sektor terkait
19

Pemanfaatan Pelayanan
Obstetri
Pelayanan Obstetri
Tersedia

Rujukan

Tepat waktu

Pelayanan
Obstetri
Dimanfaatkan

Terlambat

Pelayanan
Obstetri Tidak
Dimanfaatkan
20

Jenis Keterlambatan Dalam


Rujukan

21

Keterlambatan Dalam Pengambilan


Keputusan Untuk Merujuk
Ketidak mampuan ibu/keluarga mengenali
tanda bahaya
Ketidaktahuan kemana mencari pertolongan
Faktor budaya
Keputusan tergantung pada suami dan atau
mertua
Ketakutan akan besarnya biaya transportasi
Ketakutan akan besarnya biaya perawatan di
rumah sakit
Ketidak percayaan akan kualitas pelayanan
kesehatan
22

Keterlambatan Dalam Mencapai


Fasilitas Kesehatan
Jarak
Ketersediaan dan efisiensi sarana
transportasi
Biaya

23

Keterlambatan Dalam Memperoleh


Pertolongan di Fasilitas Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan


Keterampilan tenaga kesehatan
Ketersediaan alat
Ketersediaan obat, darah dan
bahan habis pakai
Manajemen fasilitas kesehatan
Kondisi fasilitas kesehatan
24

Anda mungkin juga menyukai