KESEHATAN REPRODUKSI
KEPUTIHAN DENGAN GONORE PADA
An.K UMUR 12 TAHUN
DI PUSKESMAS SLEMAN
Rizqi Amalia 1, Siti Nurunniyah 2, Retna Purwanti 3
Latar Belakang : Keputihan merupakan masalah kedua setelah gangguan haid dan hampir semua
wanita pernah mengalami keputihan. Keputihan salah satu tanda dan gejala penyakit infeksi organ
reproduksi wanita seperti gonore. Dari hasil studi pendahuluan di Puskesmas Sleman pada tanggal
19 Januari 2016 dalam satu tahun terakhir terdapat 36 remaja yang mengalami gangguan kesehatan
reproduksi yang terdiri dari Infeksi Menular Seksual sebanyak 15 kasus, Infeksi Saluran
Reproduksi sebanyak 21 kasus.
Tujuan : Mampu memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja keputihan dengan
gonore di Puskesmas Sleman.
Metode : Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional. Studi kasus di Puskesmas
Sleman pada remaja keputihan dengan gonore, dilakukan pengumpulan data dengan wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, catatan asuhan kebidanan, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
Analisis data menggunakan asuhan kebidanan dengan tujuh langkah Varney dan catatan
perkembangan menggunakan SOAP.
Hasil : An. K umur 12 tahun keputihan dengan gonore dan status pasien masih dalam
perawatan lebih lanjut.
Kesimpulan : Dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada remaja keputihan dengan gonore di
Puskesmas Sleman, semua pelaksanaan telah dilakukan.
Kata Kunci : Keputihan, Gonore
1
Mahasiswa Kebidanan DIII Universitas Alma Ata Yogyakarta
2
Dosen Kebidanan DIII Universitas Alma Ata Yogyakarta
3
Bidan Puskesmas Kretek
i
Pendahuluan pernah mengalami keputihan. Pada
Menurut WHO masalah kesehatan umumnya, orang menganggap keputihan pada
mengenai reproduksi wanita yang buruk telah wanita sebagai hal yang normal. Pendapat ini
mencapai 33% dari jumlah total beban tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai
penyakit yang menyerang pada wanita sebab yang dapat mengakibatkan keputihan.
diseluruh dunia dan jumlah wanita di dunia Keputihan yang normal memang merupakan
yang pernah mengalami keputihan 75%, hal yang wajar. Namun, keputihan yang
sedangkan wanita Eropa yang mengalami tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya
keputihan sebesar 25%. Angka ini lebih besar penyakit yang harus diobati.
dibandingkan dengan masalah reproduksi Kesehatan reproduksi di
pada kaum laki-laki yang hanya mencapai kalangan wanita harus memperoleh perhatian
12,3% pada usia yang sama dengan kaum yang serius. Beberapa penyakit-penyakit
wanita. Data tersebut menunjukkan bahwa infeksi organ reproduksi wanita adalah
keputihan pada wanita di dunia, harus trikomoniasis, veginosis bakterial,
memperoleh perhatian yang serius, salah kandidiasis
satunya adalah keputihan yaitu masalah yang vulvaginitis, gonore, klamida, sifilis, ulkus
berhubungan dengan organ seksual wanita. motechncroid. Salah satu gejala dan tanda-
Keputihan biasanya disebabkan oleh jamur tanda penyakit infeksi organ reproduksi
atau virus bakteri yang tentu saja masalah ini wanita adalah terjadinya keputihan.
amat mengganggu penderita. Karena biasanya Keputihan merupakan salah satu masalah
wanita akan mengeluarkan aroma yang tidak yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum
1
sedap dari organ intim nya . Menurut wanita. Keputihan (Fluor Albus) adalah
Depkes RI dalam Andi keputihan merupakan cairan berlebih yang keluar dari vagina 2.
gejala yang sering dialami oleh sebagian Diketahui bahwa sistem
besar wanita. Gangguan ini merupakan pertahanan dari alat kelamin wanita cukup
masalah kedua setelah gangguan haid. baik yaitu mulai dari sistem asam- basahnya.
Keputihan seringkali tidak ditangani dengan Pertahanan lain dengan pengeluaran lendir
serius oleh para remaja,padahal keputihan
yang selalu mengalir kearah luar
bisa jadi indikasi adanya penyakit. Hampir
menyebabkan bakteri dibuang dan dalam
semua perempuan
bentuk menstruasi. Sekalipun demikian
sistem pertahanan
1
ini cukup lemah, sehingga infeksi sering tidak Dari hasil studi pendahuluan di
dapat dibendung dan menjalar kesegala arah, Puskesmas sleman pada tanggal 19 Januari
menimbulkan infeksi mendadak dan menahun 2016 dalam satu tahun terakhir terdapat 36
dengan berbagai keluhan. Salah satu keluhan remaja yang mengalami gangguan kesehatan
klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat
reproduksi yang terdiri dari Infeksi Menular
kelamin adalah leukorea (keputihan)
Seksual sebanyak 15 kasus, Infeksi
3
. Saluran Reproduksi sebanyak 21 kasus.
Leukorea (keputihan) yaitu cairan
Tujuan penulisan Mampu
putih yang keluar dari liang sanggama secara
memberikan dan melaksanakan asuhan
berlebihan. Leukorea dapat dibedakan dalam
kebidanan pada An.K Umur 12 Tahun
beberapa jenis diantaranya leukorea normal
keputihan dengan gonore di Puskesmas
(fisiologis) dan leukorea abnormal
Sleman.
(patologis). Leukorea normal dapat terjadi
pada masa menjelang dan sesudah METODE
menstruasi, pada sekitar fases ekresi antara
Desain studi kasus ini merupakan
hari ke 10-16 menstruasi, juga terjadi melalui laporan studi kasus dengan metode deskriptif
rangsangan seksual. Leukorea abnormal dapat observasional adalah suatu metode yang
terjadi pada semua infeksi alat kelamin dilakukan dengan tujuan utama untuk
(infeksi bibir kemaluan, liang sanggama, memaparkan atau membuat gambaran
mulut rahim, rahim, jaringan penyanggah dan tentang studi keadaan secara obyektif. Studi
3
pada infeksi penyakit hubungan kelamin) . kasus merupakan mengkaji suatu
Keputihan bukan suatu penyakit permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri
tersendiri, tetapi dapat merupakan suatu dari unit tunggal. Studi kasus ini
gejala dari suatu penyakit. Keputihan yang menggunakan asuhan kebidanan dengan
berlangsung terus menerus dalam waktu yang manajemen Varney yang terdiri dari 7
cukup lama menimbulkan keluhan, dan perlu langkah 5. Studi Kasus ini dilakukan di
dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut Puskesmas Sleman, waktu pelaksanaan Studi
4
untuk mengetahui penyebabnya . kasus ini dilaksanakan mulai bulan januari
sampai
dengan bulan juni 2016.
Subjek dalam penyusunan studi kasus DTV (Duh Tubuh Vagina) dengan hasil PMN
ini adalah remaja yang mengalami keputihan (Polimorfonuklear)/Servik (+), DIP
dengan gonore di Puskesmas Sleman. (Diplokokus intrasel/serviks) (+), TV (-),
Dalam penelitian ini data primer Camp (-), Clue Cells (-), PITC (-), Sipilis (-).
diperoleh dengan wawancara, observasi, Hasil laboratorium yang menunjukan
pemeriksaan fisik, catatan asuhan kebidanan. bahwa pasien terkena penyakit gonore adalah
Data sekunder diperileh dari studi dari DIP (Diplokokus intrasel serviks) yang
dokumentasi dan studi kepustakaan. (+).
Pada tahap interprestasi data dapat
HASIL dirumuskan diagnosa kebidanan An.K umur
Pada tahap pengkajian data subyektif 12 tahun keputihan dengan gonore.
An.K mengatakan keputihan semenjak hari Diagnosa potensial yang mungkin
sabtu tanggal 14 - 05 – 2016. Keputihan yang terjadi adalah, bartolinitis, penyakit radang
banyak berwarna kuning kental,dan sakit saat panggul, tetapi pada kasus ini diagnosa
buang air kecil, setelah dikasi obat potensial tidak muncul karena adanya
keputihannya berkurang. Sebelumnya sudah antisipasi yang baik serta kolaborasi dengan
periksa di puskesmas Tridadu, periksa ke dokter untuk pemberian terapi obat.
Dokter dan lanjut periksa ke puskesmas Tahap perencanaan yang dilakukan
Sleman. An.K belum menikah dan belum adalah lakukan kolaborasi dengan dokter
datang bulan. untuk pembacaan hasil laboratorium,
Sedangkan pada data obyektif beritahu hasil
didapatkan keadaan umum anak baik, pemeriksaan, jelaskan kepada pasien tentang
kesadaran composmetis, tinggi badan penyakit gonore, jelaskan kepada pasien
146 cm, berat bada 32 kg, nadi 78 kali/menit, tentang gejala penyakit gonore, lakukan
o
respirasi 24 kali/menit, suhu 36,7 C, kolaborasi dengan dokter dalam memberikan
genetalia ada pembengkakan pada labia terapi, beritahu pasien cara penularan IMS,
mayora, keluar cairan seperti keputihan anjurkan pasien mematuhi pengobatan secara
berwarna kuning kental dan berbau nanah.
tuntas, lakukan kolaborasi denga psikolog,
Hasi pemeriksaan laboratorium pada tanggal
anjurkan pasien kunjungan
25 Mei 2016
1
9. http://www.alodokter.com/penyakit-
menular-seksual-pms/ diakses pada
tanggal hari Sabtu11-06-2016 jam
12:02.
10. Sparling PF. Biology of Neiserria
gonnorhoeaea. Dalam; Holmes KK,
Sparling PF, Stamm WE, Piot P, editor.
Sexually transmitted disease. Edisi ke4.
New york ; McGraw-Hill, 2008 : 608.?,
1. Puspitasari D, Nurunniyah S. Dukungan Keluarga dalam Keikutsertaan KB pada
Pasangan Usia Subur di Desa Argomulyo Sedayu Bantul Yogyakarta Family Support in
Family Planning Participation of Reproductive Age. J Ners Kebidanan Indones
[Internet]. 2014;3(2):93–8. Available from:
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/102