Anda di halaman 1dari 17

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI CV.

INTAN MULTI PRIMA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat job training


Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Disusun Oleh:
Malvien Reza Al Amin
NPM: 24071117093

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS GARUT
KONSENTRASI JURNALISTIK
GARUT 2022
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI CV. INTAN MULTI PRIMA
Malvien Reza Al Amin, Heri Hendrawan S.I.Kom., M.I.Kom
Jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Garut
Jl. Cimanuk No. 285A, Tarogong Kidul, Garut
24071117093@fikom.uniga.ac.id

ABSTRAK
Pola komunikasi organisasi merupakan penyampaian dari berbagai pesan/informasi organisasi di
dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Pola komunikasi organisasi adalah
suatu cara berkomunikasi yang berupa penyampaian atau pengiriman informasi dari pengirim kepada
penerima dan dapat dipahami. Fakta yang terjadi dalam proses pola komunikasi organisasi di CV.
Intan Multi Prima terdapat berbagai macam pola dan pendapat yang ada di dalam organisasi.
Mengenai pendapat yang terjadi diorganisasi terdapat dua perbedaan sisi positif dan negatif. Pendapat
mengenai sisi positif di CV. Intan Multi Prima, yaitu sikap saling keterbukaan dalam semua kegiatan
yang terjadi di dalam perusahaan. Antara lain, pengekspresian ide-ide dengan melalui keputusan
bersama dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pola Komunikasi
Organisasi di CV. Intan Multi Prima dan apa saja faktor pendukung dan penghambat didalam
prosesnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara terhadap sejumlah
informan.

Kata Kunci: Pola Komunikasi Organisasi, CV. Intan Multi Prima

ABSTRACT
Organizational communication patterns are the delivery of various organizational
messages/information within formal and informal groups of an organization. Organizational
communication patterns are a way of communicating in the form of conveying or sending
information from the sender to the recipient and can be understood. Facts that occur in the
process of organizational communication patterns in CV. Intan Multi Prima there are various
kinds of patterns and opinions that exist within the organization. Regarding the opinions that
occur in the organization, there are two differences on the positive and negative sides.
Opinions about the positive side of CV. Intan Multi Prima, namely mutual openness in all
activities that occur within the company. Among other things, the expression of ideas through
joint decisions within the organization. This study aims to find out how Organizational
Communication Patterns in CV. Intan Multi Prima and what are the supporting and inhibiting
factors in the process. Data collection techniques used are observation, interviews with a
number of informants.
Keywords: Organizational Communication Patterns, CV. Intan Multi Prima
LEMBAR PENGESAHAN

Pola Komunikasi Organisasi Di CV. Intan Multi Prima

Karya Tulis Ilmiah

Penyusun: Malvien Reza Al Amin


NPM: 24071117093
Jurusan: Ilmu Komunikasi

Garut, 11 November 2022


Menyetujui,
Pembimbing Akademik

Heri Hendrawan S.I.Kom., M.I.Kom

Mengetahui,

Sekretaris Prodi Ketua Prodi

Heri Hendrawan S.I.KOM., M.I.Kom Dr. Zikri Fachrul Nurhadi, M.Si


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perusahaan mengalami perkembangan akibat pesatnya kemajuan teknologi
komunikasi sangat penting dalam berorganisasi, walaupun komunikasi penting dalam semua
tingkat manajemen, tetapi memiliki maksud sebagai sarana memadukan aktivitas-aktivitas
dalam berorganisasi atau sarana penghubung antar orang di dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama. Oleh karena itu pentingnya suatu komunikasi menentukan maju mundurnya
suatu perusahaan.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha penanganan suatu perusahaan tidak lepas dari suatu
pola komunikasi, dalam perusahaan pola komunikasi dalam organisasi diharuskan saling
merespon dan selalu tanggap dalam menghadapi suatu masalah yang akan dihadapi, agar
tidak ada sikap saling curiga atau saling menyalahkan baik dengan atasan maupun dengan
karyawan.
Tujuan komunikasi antara lain adalah mengadakan perubahan-perubahan untuk
mempengaruhi tindakan dan untuk mencapai kesejahteraan perusahaan. Misalnya,
memerlukan informasi tentang harga, kompetisi, teknologi, dan keuangan, serta informasi
tentang daur usaha dan aktivitas perusahaan. Komunikasi penting artinya karena komunikasi
memadukan fungsi fungsi manajemen. Secara khusus, komunikasi diperlukan untuk
menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan, menyusun rencana untuk mencapai
tujuan, mengorganisasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya, dengan cara yang
paling efektif dan efisien, menyeleksi, mengembangkan, dan menilai anggota organisasi.
Secara grafis, menunjukkan bahwa komunikasi tidak hanya memperlancar fungsi
manajemen, tetapi komunikasi juga menghubungkan perusahaan dengan lingkungan
eksternal. Melalui komunikasi setiap organisasi merupakan sistem terbuka yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
Telah diutarakan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari
satu pihak kepada pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian. Yang dimaksud dengan
komunikasi dalam organsasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide, di antara
para anggota secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam organisasi pada dasarnya
merupakan suatu kegiatan intern di dalam organisasi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa
dalam praktik, kegiatan komunikasi dalam organisasi itu dapat melampaui batasan-batasan
organisasi itu sendiri. Publikasi-publikasi yang sebenarnya bersifat khusus dan terbatas untuk
anggota organisasi sering mendapat perhatian dari publik (orang-orang diluar organisasi).
Oleh karena itu masalah komunikasi dalam organisasi menyangkut dua segi, yaitu masalah
itu sendiri dan masalah organisasi, masalah itu sendiri yaitu masalah yang timbul diakibatkan
kesalahan antarpribadi baik itu seorang pimpinan atau pun seorang karyawan, sedang
masalah organisasi yaitu masalah yang timbul di dalam perusahaan dan harus diselesaikan
secara berorganisasi. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera teratasi
apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus informasi dalam
organisasi diterapkan secara sempurna, sehingga tidak terjadi suatu hambatan dalam
penerapan sistem komunikasi organisasi.
Pentingnya pola komunikasi dalam organisasi perlu dilakukan dengan sistem yang
baik dan benar di dalam berogranisasi. Di mana kegiatan dalam perusahaan berorganisasi
tidak hanya ada hubungan antar atasan dengan para karyawan, tetapi secara sistem penerapan
komunikasi organisasi dalam penciptaan gag sehingga dapat terjalin hubungan timbal balik
dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Komunikasi memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai
sumber informasi, dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi (Ig. Wursanto, 2002: 12).

CV. Intan Multi Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang
seperti mesin mesin perahu, kapal nelayan tangkap, pelampung dan juga mesin mesin perahu
kecil lainnya perusahaan ini juga bergerak di jasa konstruksi seperti pembangunan gedung,
jalan dan juga irigasi.
Dalam CV. Intan Multi Prima Komunikasi organisasi yang digunakan cukup baik dan
sesuai dengan alur struktur organisasinya, dalam kaitannya komunikasi organisasi yang
dipergunakan oleh seorang direktur kepada para pegawai menggunakan saluran komunikasi
berupa saluran komunikasi ke atas dan ke bawah, sebab penggunaan saluran komunikasi
tersebut dapat menciptakan iklim komunikasi organisasi yang lebih terbuka
Tersadar akan pentingnya peranan pola komunikasi dalam suatu organisasi, maka
peneliti tertarik untuk memilih judul “POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DI CV.
INTAN MULTI PRIMA”

TUJUAN
a. Untuk mengetahui Pola Komunikasi organisasi yang berlangsung di CV. Intan Multi
Prima.
b. Untuk mengetahui faktor hambatan dan pendukung dalam pola organisasi di CV.
Intan Multi Prima

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan kata kata atau kalimat dari individu,
buku, atau sumber lain. Dengan ini menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
untuk melakukan eksplorasi dan memperkuat prediksi apa yang akan terjadi pada suatu gejala
yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Dengan ini maka penelitian
kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan mencari sebuah fakta kemudian menjelaskan apa
yang ditemukan di lapangan.
Wawancara secara mendalam dilakukan di kantor CV. Intan Multi Prima dan untuk
observasi dilakukan kepada Bapak Yaih Novari, SE. Selaku direktur dari perusahaan tersebut.
Saat dimulai nya penelitian ada beberapa tahap sebelum terjun ke lapangan, seperti
mempersoalkan macam macam persiapan sebelum terjun meneliti ke lapangan itu sendiri
seperti pertimbangan logistik dalam memilih tempat penelitian.
Pada bahasan kali ini peneliti berusaha agar sungguh sungguh memahami latar
penelitian juga peneliti melakukan penelitian dengan segala daya dan tenaga untuk
mempersiapkan penelitian di lapangan. Maka dari itu diberikan petunjuk bagaimana data
hasil yang dikemukakan pada bagian tahap pelaksanaan pengumpulan data dan juga analisis
data sudah dimulai.
Peneliti terlebih dahulu mewawancara pegawai CV. Intan Multi prima dan juga
Direktur dari perusahaan tersebut sebagai tindakan awal untuk memperoleh beberapa
informasi dan data tentang pola komunikasi organisasi dan hambatan komunikasi yang terjadi
di perusahaan tersebut.
Bagian terakhir dikemukakan konsep analisis data, peneliti berusaha mereduksi data,
menyajikan data serta verifikasi sehingga sesuai dengan prosedur penelitian.
Penulisan laporan adalah bagian yang paling akhir dari penelitian ini, setelah beberapa
proses seperti sebelum memasuki lapangan dan analisis data yang selanjutnya adalah
penulisan laporan. Dan untuk penulisan laporan itu sendiri dilakukan setelah data semua
terkumpul dan lengkap.
Metode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati langsung di lapangan
bagaimana kendala yang ada di CV. Intan Multi Prima antara para pegawai pegawai nya
terkait metode komunikasi yang tidak terlalu canggih.
Untuk menggali informasi tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
pertanyaan yang sudah tersusun dan melakukan wawancara secara mendalam kepada
beberapa pegawai dan pihak terkait yang ada di CV. Intan Multi Prima. Untuk mendapatkan
informasi yang rinci terkait Pola komunikasi organisasi dan hambatan yang ada pada pegawai
dan pihak terkait yang ada di perusahaan tersebut.
Pengoleksian data pun dilakukan dengan menggunakan beberapa alat penunjang yang
membantu penelitian agar lebih efektif dan efisien salah satu nya yaitu agar dapat menyeleksi
hanya bagian bagian data yang diperlukan dan yang penting. Penelitian ini juga
menggunakan dokumentasi seperti foto dan rekaman saat melakukan wawancara.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Pengertian Komunikasi

Mengenai Komunikasi, Komunikasi adahal hal yang paling vital dan berperan sangat
penting di dalam organisasi karena organisasi terdiri dari beberapa individu yang bersatu
melakukan sesuatu atau tujuan yang sama tetapi individu tersebut memiliki pemikiran dan ide
yang berbeda beda. Maka dari itu kenapa komunikasi sangat dibutuhkan di organisasi. Setiap
anggota di perusahaan atau di organisasi memiliki peran yang berbeda beda dan fungsi yang
berbeda maka demikian dibutuhkan komunikasi sebagai media untuk menyatukan semua
pemikiran atau ide setiap individu untuk meraih tujuan yang sama.
Komunikasi memiliki definisi yang banyak dan berbeda dari beberapa ahli tetapi tetap
mimiliki pengertian yang sama seperti yang dikatakan Gerald R. Muller yang merupakan
profesor dari amerika serikat di bidang komunikasi menyebutkan bahwa sebuah komunikasi
dapat terjadi ketika seseorang menyampaikan pesan ke penerima untuk mempengaruhi si
penerima pesan tersebut dan menurut Theodore M. Newcomb yang merupakan profesor,
penulis, dan psikologi sosial asal amerika serikat mengatakan bahwa komunikasi adalah
sebuah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari penyampai ke
penerima nya.
Dari beberapa pengertian dari ahli diatas, bisa disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses pemindahan berita atau pesan dari sesesorang ke penerima dengan tujuan untuk
mengubah perilaku atau keputusan si penerima pesan.
Agar komunikasi lebih efektif kedua belah pihak harus memiliki keterampilan
menggunakan bahasa dan media yang tepat. Pengirim pesan berusaha untuk mengirimkan
pesan sejelas mungkin agar mudah dipahami dan diterima dan juga penerima pesan berupaya
agar pesan yang disampaikan jelas dan dapat diterima sehingga menimbulkan umpan balik.

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi merupakan suatu tugas yang selalu digunakan dalam kegiatan sehari-hari
di mana orang akan bertukar pesan atau informasi kepada orang lain sebagai penerima
informasi. Kedua belah pihak saling berinteraksi untuk mencapai kepentingannya masing-
masing. Dalam hal ini, kegiatan komunikasi dapat dilakukan antar individu dengan
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami kedua belah pihak.

Komunikasi ini disebut juga sebagai komunikasi antar pribadi atau interpersonal
communication. Dengan kata lain, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang
dilakukan antar individu dalam masyarakat tertentu dengan menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi antar pribadi
bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi dilakukan saat sedang
bersama keluarga, tetangga, teman, ataupun dengan rekan kerja dalam pekerjaan, untuk
mencapai tujuan tertentu. Penerima pesan dengan mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan oleh penyampai pesan, karena mempunyai bahasa dan karakter yang sama.
Dalam suatu organisasi sangat sering digunakan antar sesama karyawan karena di antara
mereka saling memahami bahasa yang digunakan.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Fungsi komunikasi dalam organisasi merupakan suasana untuk memadukan tugas-


tugas terorganisasi. Ada empat fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain sebagai
berikut:

a. Pengungkapan Emosi, individu dan kelompok dalam organisasi merupakan


sumber daya pertama yang berinteraksi secara sosial. Komunikasi yang terjadi
dalam organisasi tersebut merupakan mekanisme yang mendasar pada masing-
masing individu atau kelompok dalam organisasi tersebut yang menunjukkan rasa
kecewa dan kepuasannya. Dengan demikian, komunikasi merupakan sarana dalam
melepaskan rasa emosi sebagai rasa pemenuhan kebutuhan sosial.
b. Sebagai Motivasi, dengan memberi penjelasan kepada para karyawan tentang apa
yang harus mereka lakukan, bagaimana prestasi karyawan dan bagaimana cara
bekerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja. Menyusun sasaran yang lebih
spesifik dan mendorong karyawan agar mau melaksanakan tugasnya dengan baik
akan merangsang untuk lebih giat bekerja, motivasi, dan menurut komunikasi
yang efeketif.
c. Fungsi Pengawasan, setiap organisasi mempunyai struktur dan garis komando.
Berdasarkan garis komando tersebut, bila karyawan mengkomunikasikan
keluhannya kepada atasannya berkaitan dengan pekerjaannya, sesuai dengan
deskripsi pekerjan dan kebijakan perusahaan, maka komunikasi tersebut sudah
menjalankan fungsi pengawasan. Di samping itu, komunikasi informal juga dapat
mengendalikan perilaku. Misalnya apabila kelompok-kelompok kerja melecehkan
anggota yang memproduksi barang yang terlalu banyak sehingga bagian lain
terlihat buruk, maka mereka secara informal sudah berkomunikasi dan
mengendalikan perilaku anggota.
d. Informasi, fungsi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Melalui kegiatn
komunikasi dapat memberikan informasi kepada individu atau kelompok dalam
pengambilan keputusan. Dari keempat fungsi ini tidak bisa dipandang bahwa satu
fungsi lebih penting dan fungsi lainnya. Semua fungsi ini mempunyai kepentingan
secara tersendiri

Proses Komunikasi Telah dijelaskan sebelumnya komunikasi adalah


penyampaian pesan yang disampaikan oleh pengirim ke penerima pesan melalui
media. Secara lebih rinci, menjelaskan proses komunikasi dalam penyampaian
pesan ini, pengirim menyampaikan pesan ke penerima pesan melalui beberapa
tahap antara lain:
1. Pengirim mempunyai ide
2. Pengkodean ide
3. Penyampaian pesan melalui media komunikasi
4. Penerimaan pesan
5. Penafsiran pesan
6. Umpan balik

Tahapan-tahapan penyampaian pesan ini merupakan proses komunikasi


(communication process). Dalam proses komunikasi tersebut yang paling
diharapkan oleh penyampai pesan di sini adalah adanya umpan balik atas pesan
yang disampaikan kepada penerimaan pesan. Dengan adanya umpan balik berarti
pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipahami dengan baik dan
menarik bagi si penerima pesan, karena inilah yang merupakan tujuan dari
komunikasi.
1. Pengirim mempunyai ide

Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah pengirim mempunyai ide.


Langkah ini dilakukan sebelum terbentuk pesan yang akan disampaikan ke
penerima pesan. Ide yang ingin disampaikan dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang kompleks pada diri pengirim, seperti suasana hati, latar belakang budaya,
keadaan fisik, situasi, dan lain sebagainya. Setiap orang punya cara yang
berbeda dalam menyampaikan pesan, tergantung pada bagaimana seseorang
tersebut memaknai suatu ide. Cara seseorang dalam memaknai suatu objek
berbeda-beda sehingga berbeda pula cara menyampaikannya dalam bentuk
pesan kepada orang lain (penerima pesan).

2. Pengkodean Ide

Tahap berikutnya dalam proses komunikasi adalah pengkodean (encode). Hal


ini berarti mengubah ide menjadi symbol agar dapat dengan mudah dipahami
oleh penerima pesan dengan jelas. Dalam tahap pengkodean ini, pengirim
pesan perlu denga cermat agar pesan yang akan disampaikan tidak salah
paham oleh penerima sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman
pemaknaan pesan (bypassing). Oleh karena itu komunikator perlu secara
cermat melakukan pengkodean terhadap ide.

3. Penyampaian Pesan Melalui Media Komunikasi

Pesan dapat disampaikan melalui media komunikasi seperti media komunikasi


elektronik maupun non elektronik. Penyampaian komunikasi dapar dilakukan
secara tertulis maupun lisan. Penyampaian komunikasi secara lisan sangat baik
digunakan bila pesan yang disampaikan relatif pendek. Namun, pesan yang
relatif panjang baik digunakan secara tertulis. Oleh karena itu, dalam memilih
saluran yang terbaik perlu diketahui sifat pesan yang disampaikan.

4. Penerimaan Ide

Setalah pesan dikirim melalui media komunikasi yang tepat, maka langkah
selanjutnya pesan diterima oleh pengirim pesan. Penerima pesan menerima
dengan membaca atau mendengar tergantung pesan yang disampaikan oleh
pengirim pesan. Penerima pesan membaca bila pesan yang disampaikan dalam
bentuk tulisan, dan mendengar bila pesan yang disampaikan dalam bentuk
lisan. Pada umunya, pihak penerima pesan lebih suka mendengar dari pada
membaca, berarti pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan adalah bentuk
lisan. Demikian sebaliknya, umumnya penyampai pesan lebih suka
menyampaikan pesan secara lisan daripada tertulis, hal ini karena
membutuhkan waktu yang relatif lama.

5. Penafsiran Pesan

Setelah penerima menerima pesan, maka langkah selanjutnya adalah


menafsirkan pesan. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting
dalam proses komunikasi, karena berkaitan dengan pemahaman penerima
penting pada langkah ini berkaitan dengan cara dan jenis saluran yang
digunakan dalam kegiatan komunikasi. Keberhasilan penyampai pesan dalam
kegiatan komunikasi apabila pesan yang disampaikan itu dapat dipahami
dengan jelas oleh penerima pesan.

6. Umpan Balik

Tahap terakhir dalam proses komunikasi adalah umpan balik (feed back).
Umpan balik merupakan tanggapan (respon) penerima pesan atas pesan yang
disampaikan oleh pengirim pesan. Adanya umpan balik dalam proses
komunikasi bergantung pada hasil penafsiran pesan. Pesan yang dapat
dipahami dengan baik oleh penerima pesan menimbulkan adanya respon,
sebaliknya pesan yang sulit dipahami tidak akan direspon oleh penerima pesan
sehingga tidak menimbulkan umpan balik atas pesan tersebut.

Pola komunikasi Organisasi

Menurut Effendy (dalam Gunawan 2013) pola komunikasi adalah suatu proses yang
dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautanya unsur-unsur yang dicakup beserta
keberlangsungannya guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. Pola
komunikasi dapat diartikan sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam
pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Pola komunikasi dan aktivitas organisasi sangat bergantung pada tujuan,
gaya manajemen, dan iklim organisasi yang bersangkutan, artinya bahwa komunikasi itu
tergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja dalam organisasi tersebut, yang ditujukan
oleh mereka yang melakukan pengiriman dan penerimaan pesan.
Studi tentang pola komunikasi dilakukan dalam usaha untuk menemukan cara terbaik
dalam berkomunikasi. Walaupun sebenarnya tidak ada cara yang benar-benar baik secara
universal dibidang komunikasi dikarenakan informasi dapat dikirimkan dengan tujuan yang
berbeda-beda. Selain itu dalam sebuah komunikasi tentu berbicara tentang bagaimana
komunikasi itu tersalurkan, Berikut implementasi pola komunikasi organisasi yang ditetapkan
dalam saluran komunikasi organisasi yang dapat digunakan untuk berinteraksi agar sesuai
dengan apa yang diharapkan dan komunikasi tersebut dapat terstruktur dengan baik dan
mudah dipahami. Adapun saluran komunikasi organisasi:

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Aliran komunikasi dari atasan kebawahan terkait dengan tanggung jawab dan
wewenang seseorang dalam suatu organisasi. Seorang manajer menggunakan jalur
komunikasi ke bawah dengan tujuan mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan berbagai kegiatan yang ada dilevel bawah. Komunikasi dari atas ke
bawah berbentuk perintah, intruksi dan prosedur yang harus dijalankan para bawahan.

Menurut Katz dan Kahn sebagaimana dikutip Sri Astuti Pratminingsih,


komunikasi dari atas ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu:

1. Tujuan memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu.


2. Untuk memberikan informasi tentang prosedur dan praktik harus dilaksanakan.
3. Untuk memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional.
4. Untuk memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
5. Untuk menyajikan informasi mengenai hal ideologi dalam membantu.

b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Dalam struktur organisasi komunikasi dari bawah ke atas (botton up atau


upward communication) berarti alur informasi berasal dari bawah menuju ke atasan.
Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan
mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manager memperhatikan
dan mendengarkan aspirasi yang berasal dari bawah. Dengan kata lain, partisipasi
bawahan dalam proses pengambilan keputusan akan sangat membantu dalam
pencapaian tujuan organisai.

Untuk mencapai keberhasilan organisasi, para atasan atau pimpinan harus


mempercayai bawahannya. Komunikasi kebawah dalam sebuah organisasi berarti
bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang
berotoritas lebih rendah (Nurani Soyomukti:2010). Informasi yang biasa
dikomunikasikan dengan cara ini, misalnya:

1. Mengenai bagaimana melakukan pekerjaan


2. Mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Mengenai kebijakan dan praktik organisasi
4. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas

Menurut Smith sebagaimana dikutip Arni, Muhammad (2014) komunikasi ke


atas atau komunikasi dari bawah ke atas berfungsi sebagai balikan bagi pimpinan
memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kepada
bawahan dan dapat memberikan stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi
dalam merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan bagi departemennya atau
organisasinya.. Misalkan seorang bawahan memberikan informasi yang negative,
seperti munculnya kegagalan di bidang pemasaran, kebocoran anggaran,
menumpuknya utang, dan sejenisnya di dalam organisasi.

a. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orangorang yang


sama tingkatan otoritasnya didalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi
dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Kebanyakan manajer suka melakukan
tukar menukar informasi dengan teman-temannya di dapartemen yang berbeda

b. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orangorang yang


memiliki Hirarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan dengan kewenangan
secara langsung. Misalnya, komunikasi antara manager pemasaran dengan
kewenangan secara langsung.

Secara umum terdapat beberapa pola atau struktur komunikasi dalam


organisasi, yaitu: bentuk roda, Y, lingkaran, rantai, dan informasi untuk semua arah.
Carl I. Hovland dan Webster’s News World Dictionary dikutip dari buku (Arni,
Muhammad, 2014: 45). Secara rinci menjabarkan hal tersebut sebagai berikut:

a. Pola Roda
Merupakan komunikasi dengan dua saluran, di mana setiap karyawan akan
mengirim dan menerima pesan ke pusat komunikasi, dan pusat komunikasi akan
menerima serta mendistribusikan informasi yang diterimanya. Pada contoh bentuk
roda ini, atasan biasanya merupakan sumber komunikasi, ia dapat mengirimkan
informasi ke semua bawahannya. Masing-masing bawahan dapat mengirim pesan
jaringan yang menggambarkan situasi di mana kedua anggota pada bagian ujung
rantai hanya dapat berkomunikasi dengan orang di antara mereka dan orang yang
berada di pusat. Dengan demikian, kedua orang yang berada di tengahtengah
menyampaikan informasi ke atas.

Pola komunikasi tersebut jelas mempunyai dampak terhadap organisasi.


Jaringan komunikasi yang desentralisasi seperti yang diilustrasikan dengan bentuk
roda dan rantai boleh jadi cocok untuk menghimpun informasi guna menanggulangi
masalah-masalah rutin. Untuk menghindarkan komunikasi yang tidak diperlukan,
figur sentral juga memiliki kesempatan besaruntuk mempengaruhi yang lain dan
untuk mempraktikkan keorganisasian. Jaringan komunikasi mempunyai karakteristik
lain, yang biasanya disebut dengan pola atau bentuk. Pola atau bentuk jaringan ini
mempengaruhi kinerja organisasi.

Sentralisasi menunjukkan pada tingkat di mana suatu kelompok berpurat di


sekitar satu orang. Posisi yang paling sentral adalah seseorang yang berinteraksi
dengan semua atau sebagian besar anggota organisasi. Pola atau struktur komunikasi
sentralisasi akan efisien untuk tugas bersifat komplek. Seorang individu pada saat-saat
tertentu hanya dapat menangani sejumlah informasi tertentu, dan dalam tugas-tugas
yang komplek seseorang akan kelebihan informasi, yang disebut dengan kejenuhan
informasi. Ke atas tersebut, namun tidak dapat mengirim dan menerima pesan
langsung dari karyawan.

b. Pola Y
Pada pola Y ini pusat komunikasi tidak dapat berkomunikasi langsung dengan
seluruh individu, tetapi ada indivu yang komunikasinya harus melalui individu lain.

c. Pola Rantai
Pola rantai hampir sama dengan pola lingkaran, hanya saja di sini ada dua
individu yang berada di akhir jaringan, sehingga hanya dapat mengirim dan menerima
pesan dari satu posisi.

d. Pola Lingkaran
Pola komunikasi lingkaran memungkinkan masing-masing individu untuk
mengirim pesan ke sebelah kiri atau ke sebelah kanannya. Namun demikian individu
tidak dapat mengirim dan menerima pesan secara langsung ke seluruh karyawan.

e. Pola Semua Arah (Lingkaran)


Pada pola ini, semua individu pada semua posisi dimungkinkan untuk
mengirim dan menerima informasi kesegala arah. Jaringan, struktur, pola ini
digunakan untuk menentukan tipe interaksi antara individu dalam perusahaan.
Perkembangan komunikasi sejalan dengan kemajuan suatu masyarakat.Pada
masyarakat yang telahmaju seperti Amerika, maka bidang ilmu komunikasi ini
mendapat perhatian yang relatif besar. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
universitas yang membuka jurusan komunikasi, banyak penelitian-penelitian
mengenai komunikasi,serta berkembangnya produk teknologi yang mendukung
komunikasi seperti: televisi, telepon, internet, dan satelit.

Di Indonesia, pada awalnya pemahaman tentang komunikasi ini belum


mendapatkan perhatian dari masyarakat. Namun dengan berkembangnya
perekonomian dan masyarakat pada umumnya, maka perhatian terhadap komunikasi
menjadi sangat besar pula. Lebih dari itu, dalam era globalisasi, di mana batasan-
batasan dunia menjadi kabur, maka perkembangan komunikasi tidak dapat dibendung
lagi. Orang-orang di benua yang berbeda dapat berkomunikasi dengan cepat. Selain
itu tersedia banyak pilihan komunikasi.

Dalam uraian diatas, CV. Intan Multi Prima menggunakan pola komunikasi
silkular yang dalam prakteknya ada komunikasi timbal balik atau feed back dari antar
pegawai. Media komunikasi yang dipakai adalah dengan menggunakan beberapa
gadget yang kurang memadai, dan sitem manual atau tertulis. Maka pada saat
pekerjaan di lapangan tidak efisien dan jalur komunikasi kurang efektif sehingga
berbagai pekerjaan yang diterima tidak terorganisir sehingga menambah beban kerja
dan waktu. Oleh karena itu, pekerjaan sering tertunda dan memakan waktu yang lebih
lama.

Hambatan Komunikasi Organisasi

Setiap kegiatan yang mempunyai tujuan selalu menghadapi berbagai macam


hambatan dan kebuntuan. Demikian dengan pola komunikasi yang kadang-kadang tidak
mencapai sasaran yang seperti diharapkan. Yang disebut hambatan dalam komunikasi
organisasi adalah komunikasi yang menyebabkan terjadinya masalah-masalah dalam
berorganisasi. Komunikasi organisasi dapat terjadi secara formal maupun informal, namun
prinsipnya adalah membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan. Hal-
hal yang menyebabkan komunikasi dalam organisasi tidak efektif, yaitu:

1. Kelebihan/kebanyakan informasi yang disampaikan.


2. Tingkat kerumitan pesan.
3. Penerimaan pesan ganda.
4. Perbedaan status
5. Kurangnya kepercayaan komunikasi yang tidak berstruktur.
6. Komunikasi yang tidak berstruktur.
7. Kesalahan pemilihan media.
8. Iklim komunikasi yang tertutup
9. Komunikasi yang tidak etis
10. Komunikasi yang tidak efektif
11. Halangan yang bersifat Fisik
12. Halangan Teknis
Di samping masalah-masalah yang terjadi di atas, ada pula yang dikemukakan
dalam pola komunikasi yang harus diperhitungkan dalam sistem sosial, yaitu:

a. Kurangnya perencanaan dalam berkomunikasi


Komunikasi yang baik jarang terjadi begitu saja. Terlalu sering orangorang mulai
berbicara atau menulis tanpa memikirkan, merencanakan, dan menyatakan tujuan
pesan terlebih dahulu. Padahal, penyeleksian saluran yang paling sesuai, dan
pemilihan waktu yang tepat dalam meningkatkan pemahaman dan mengurang
penolakan terhadap perubahan.

b. Asumsi yang tidak jelas


Meskipun sangat penting, tetapi yang sering terjadi diabaikan adalah asumsi yang
mendasari pesan yang tidak dikomunikasikan.

c. Distorsi Semantik
Hambatan lain bagi komunikasi yang efektif adalah yang mungkin disengaja atau
tidak disengaja.

d. Pesan yang diungkapkan secara tidak baik


Penggunaan kalimat yang tidak tepat, kurang diperhatikan struktur kalimatnya.
Sehingga implikasi pesan yang disampaikan tidak mampu dijelaskan.

e. Kurang menyimak dan evaluasi terlalu dini


Terdapat banyak pembicara tetapi hanya sedikit orang menyimak. Setiap orang
barangkali pernah mengamati orang-orang mengikuti diskusi dengan komentar-
komentar yang tidak berkaitan dengan topik diskusi.

f. Komunikasi Impersonal
Komunikasi yang efektif lebih dari sekedar upaya penyampaian informasi.
Kejadian ini menunjukkan bahwa peningkatan informasi komuniasi yang nyata
sering tidak memerlukan adanya media komunikasi yang mahal dan canggih (dan
impersonal), tetapi melakukan komunikasi tatap muka.

g. Ketidakpercayaan, ancaman, dan rasa takut


Ketidakpercayaan seorang atasan yang berasal dari perilaku yang tidak konsisten,
dalam suasana yang berisi faktor-faktor itu, setiap pesan akan dipandang dengan
skeptis.

Dari uraian diatas ada beberapa hambatan yang mengurangi kinerja di CV.
Intan Multi Prima salah satunya yaitu evaluasi terlalu dini dan halangan teknis,
evaluasi terlalu dini terjadi karena penerima pesan kurang menyimak apa yang
dikatakan penyampai pesan lalu tidak mengkonfirmasi pesan nya dan mengambil
tindakan terlalu dini, lalu hambatan teknis yaitu beberapa pegawai masih
menggunakan gadget seperti handphone atau laptop yang kurang maksimal dan
beberapa yang tidak menggunakan sama sekali mengakibatkan pekerjaan atau
informasi penyampai tidak menyebar dan tidak sampai disaat bersamaan
mengakibatkan pekerjaan tidak terorganisir

Untuk mengurangi hambatan tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana


komunikasi yang lebih baik dengan teknologi, karena adanya teknologi akan
memudahkan pekerjaan para pegawai di perusahaan tersebut juga membantu
penyampaian pesan dan penerimaan pesan menjadi lebih efektif dan efisien.

KESIMPULAN

Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan,
dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam organisasi dan perusahaan. Pola
komunikasi organisasi yang digunakan adalah roda yang memiliki fokus kepada seorang
pemimpin, pola roda menjadikan pemimpin CV. Intan Multi Prima di pusat pola dan
langsung mengirim pesan ke seluruh pegawai-pegawainya. Untuk kegiatan komunikasi di
perusahaan tersebut memiliki hambatan yaitu evaluasi terlalu dini dan hambatan teknis yang
menyebabkan informasi yang disampaikan kurang akurat, penyimpulan yang salah dan
kurang nya teknologi sebagai media komunikasi kurang memadai. Teknologi banyak
digunakan didalam maupun diluar organisasi karena membantu berjalan nya perusahaan agar
lebih maksimal namun di CV. Intan Multi Prima belum memanfaatkan teknologi, beberapa
pegawai masih menggunakan media komunikasi yang kurang memadai bahkan beberapa
yang tidak menggunakan sama sekali yang menyebabkan tidak efektif nya pekerjaan dan
menjadi hambatan di organisasi itu sendiri menyebabkan bertambah nya beban pekerjaan dan
waktu yang diperlukan menjadi lebih lama. Dengan adanya proses konfirmasi pesan atau
informasi dan teknologi yang memadai maka perusahaan tersebut bisa bekerja dengan
maksimal tanpa menambah waktu dan membuang buang waktu secara percuma.
DAFTAR PUSAKA

Gunawan, Imam.2013.Metode Peneltian Kualitatif. Jskarta; PT. Bumi Aksara


Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Bogor. Penerbit Ghalia Indonesia
Wursanto. Ig. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi
Don F. Faules. 2015. Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fiske, John. 2014.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Hardjana, Andre.2016. Komunikasi Organisasi, Strategi dan Kompetensi. Jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara
Mulyana, Dedi. 2001. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai