Disusun oleh :
55222120012
2023
BAB I
Hotel Santika Garut yang dibuka tanggal 9 Agustus 2018 merupakan hotel
dengan konsep mini resort yang dilingkupi suasana asri pegunungan dan
pedesaan. Berkapasitas 102 kamar dengan tipe superior, Deluxe, Family dan
Suite. Fasilitas yang disuguhkan mulai dari spa, restoran, kolam renang, hingga
fitness center memastikan kebutuhan tamu selalu terpenuhi di setiap kunjungan
yang lakukan. Akomodasi kebutuhan bisnis mulai dari meeting, convention, dan
exhibition pun disediakan hingga 3 Santika Meeting Room yang dapat
menampung lebih dari 300 orang. Dengan adanya Hotel Santika Garut,
diharapkan pemenuhan kebutuhan akomodasi bisnis dan pariwisata di Garut
menjadi semakin maju dan berkembang.
Dikenal sebagai “Swiss van Java” di masa kolonial, hotel Santika terletak
di kawasan kota Garut berdekatan dengan gunung Guntur yang indah. Lokasi
tepatnya berada di Jl. Raya Cipanas Baru, Tarogong Kaler, Garut 44151, Jawa
Barat. Lokasi yang strategis ini dikelilingi oleh banyak tempat wisata dan
Kawasan pusat oleh-oleh kota Garut.
Hotel santika garut menerapkan komunikasi organisasi yang sangat baik
dan sesuai dengan alur struktur organisasinya, dalam kaitannya komunikasi
organisasi yang dipergunakan oleh seorang pimpinan kepada para karyawan
menggunakan saluran komunikasi berupa saluran komunikasi ke atas dan ke
bawah, sebab penggunaan saluran komunikasi tersebut dapat menciptakan iklim
komunikasi organisasi yang lebih terbuka guna meningkatkan kreativitas para
karyawan. Akan tetapi para karyawan ikut dilibatkan dalam menghadapi berbagai
masalah yang dihadapi oleh pimpinan yang sekaligus juga merupakan masalah
organisasi. Hal ini merupakan dorongan kepada karyawan untuk lebih
meningkatkan kreativitas dan semangat kerja sesuai dengan batasan kemampuan
masing-masing.
Bentuk dan Pola komunikasi yang ada Hotel Santika Garut, dapat
dirasakan semakin hari semakin bertambah baik dalam penyampaiannya. Hal
tersebut merupakan bukti di mana kegiatan dalam perusahaan selalu
membutuhkan pola komunikasi dalam penerapan informasi, oleh karena itu perlu
diadakan penerapannya secara baik dan benar. Menyadari betapa pentingnya
peranan pola komunikasi dalam suatu organisasi, maka penulis tertarik untuk
memilih judul “Bentuk komunikasi dan Pola Komunikasi manajemen Hotel
Santika Garut.”
BAB II
URAIAN PERISTIWA
PEMBAHASAN
A. Komunikasi
Ilmu komunikasi berkembang dari retorika, yang berasal dari Yunani. Retorika
kemudian secara sistematis dan metodologis dipelajari, diteliti, dan dipraktikkan
oleh Socrates, Plato, Aristoteles, kemudian dilanjutkan oleh Demosthenes, dan
Cicero (Effendy, 2002:9). Publisistik itu sendiri berasal dari kata publizistek, yang
berarti ilmu persuratkabaran. Publisistik ini pada awalnya berkembang di Eropa.
Di antara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di Amerika
Serikat, yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi adalah Carl I.
Hovland. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah “Upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegar asa-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap. Untuk memahami pengertian
komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat sering
mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam
karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.
Berkomunikasi merupakan satu hal yang sederhana dan sangat penting dan
harus dapat dijangkau. Komunikasi yang baik digunakan untuk menjaga agar
segala macam kebutuhan dan keinginan tamu dapat tercapai dengan sebaik
mungkin. Tetapi penulis mengamati bahwa komunikasi ini nilainya sudah
sangat berkurang. Banyak staff hotel terutama di bagian front office yang tidak
begitu mementingkan komunikasi. Semua hanya ingin yang serba instan dan
praktis. Untuk memberikan pelayanan kepada tamu hanya menmgandalkan
pesan yang tertulis di dalam log book front office saja. Tetapi staff front office
hanya menulis beberapa hal yang bagi mereka penting saja. Kegiatan dan
kebutuhan tamu yang seharusnya dapat segera terlaksana menjadi terhambat
dan bahkan tamu tidak mendapatkan apa yang seharusnya beliau dapatkan.
Dan sering terjadi miss communication.
Gangguan
Balikan Response
1. Komunikasi Internal
a) Komunikasi vertical
Komunikasi vertikal merupakan pertukaran gagasan diantara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, lengkap dengan
struktur yang khas.
a. Downward Communication
Yaitu komunikasi dari atas ke bawah yang artinya adalah informasi
yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki
wewenang atau kedudukan lebih tinggi kepada orang yang
kedudukannya lebih rendah
• Terdapat lima jenis informasi (Kahn dan Katz 1966 dalam Pace ):
1. How to job
Jenis informasi ini menyangkut tentang apa yang diharapkan karyawan
dalam bekerja dan bagaimana mereka melakukan semua itu.
2. Rationale for doing jobs
Jenis informasi ini dirancang untuk karyawan agar mereka mengetahui
bagaimana mereka bekerja
3. Organizational policies and practices
Melengkapi informasi tentang tugas atau pekerjaan yang spesifik dan
bagaimana mempersiapkan mereka masuk ke organisasi secara total.
4. Employee performance
Informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu yang baik, dinilai
penting untuk efisiensi dan efektifnya suatu sistem
5. Mission of the organization
Kesetiaan terhadap organisasi, produknya, pelayanan dan kontribusi
kepada masyarakat adalah suatu unsur penting dalam kekuatan
organisasional.
6. Metode memberikan informasi ke bawah
Metode di mana informasi dikomunikasikan ke bawah, di
kelompokkan
ke dalam empat macam, yaitu :
a. Lisan
b. Tulisan
c. Majalah bergambar
d. kombinasi
2. Upward Communication
Yaitu informasi yang berlangsung dari seseorang yang memilki
kedudukan lebih rendah kepada yang lebih tinggi
ØFungsi dan argumentasi
1. Arus informasi ke atas memasok informasi berharga bagi
pengambilan keputusan pemegang organisasi dan kegiatan supervisi
lainnya
2. Komunikasi ke atas membuat supervisor tahu ketika bawahan
menyampaikan informasi
3. Mendorong omelan dan keluhan ke permukaan
4. Memperkuat penghargaan dan kesetiaan terhadp oraganisasi
5. Membolehkan supervisor untuk mnetapkan apakah bawahan
memperoleh pengertian yang dimaksudkan dari arus informasi ke
bawah
6. Membantu karyawan menanggulangi masalah pekerjaan mereka
2. Komunikasi Horisontal
a. Pertemuan kepanitian
b. Interaksi informal sewaktu istirahat
c. Percakapan telepon
d. Memo dan catatan
e. Aktifirtas sosial
f. Lingkaran kualitas
1. Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah, yaitu: Arus informasi yang mengalir dari orang-
orang tingkat atas ke tingkat bawah.
2. Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas, yaitu: Arus informasi yang mengalir berasal dari
bawah kepada atasan dan berlanjut terus ke atas.
3. Komunikasi bersilang
Komunikasi bersilang, yaitu: Arus informasi antara orang-orang pada
tingkat organisasi yang sama, digunakan untuk mepercepat upaya- upaya
dalam rangka mencpai tujuan organisasi.
4. Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan, yaitu: Arus informasi yang mempunyai kelebihan
menyediakan catatan, referensi, dan mempersiapkan pesan dengan
seksama dengan cara pengiriman secara masal.
5. Komunikasi lisan
Komunikasi lisan, yaitu: Arus informasi berbentuk pertemuan tatap muka
antara dua orang (atasan dengan bawahan).
6. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal, yaitu arus informasi menggunakan ekspresi wajah,
gerakan tubuh dan komunikasi nonverbal menopang komunikasi
lisan/verbal.
E. Pengertian Pola Komunikasi Organisasi
Roda Y Rantai
1. Roda
Pola roda merupakan komunikasi dengan dua saluran, di mana setiap
karyawan akan mengirim dan menerima pesan ke pusat komunikasi, dan
pusat komunikasi akan menerima serta mendistribusikan informasi yang
diterimanya. Pada contoh bentuk roda ini, atasan biasanya merupakan
sumber komunikasi, ia dapat mengirimkan informasi ke semua
bawahannya. Masing-masing bawahan dapat mengirim pesan jaringan
yang menggambarkan situasi di mana kedua anggota pada bagian ujung
rantai hanya dapat berkomunikasi dengan orang di antara mereka dan
orang yang berada di pusat. Dengan demikian, kedua orang yang berada di
tengah-tengah menyampaikan informasi ke atas. Jaringan ini dapt
dipandang sebagai sentralisasi informasi, tetapi dengan kadar sentralisasi
lebih rendah dibandingkan dengan jaringan roda.
2. Y
3. Rantai (Chain)
Pola rantai hampir sama dengan pola lingkaran, hanya saja di sini ada dua
individu yang berada di akhir jaringan, sehingga hanya dapat mengirim
dan menerima pesan dari satu posisi.
4. Lingkaran
E. Jaringan Komunikasi
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil penemuan tersebut
berasal dari penelitian sekelompok kecil dan mungkin tidak relevan bagi
kelompok besar. Dapat dibayangkan betapa rumitnya penerapan jaringan semua
saluran bagi sekelompok yang memikul beban informasi berlebih dan karenanya
akan bereaksi sedemikian rupa. Meskipun adanya batasan-batasan itu, para
manajer dapat memperoleh dari pemahaman akan jaringan komunikasi yang dapat
membantu dalam menyusun struktur organisasi
c. Perbedaan status.
Komunikasi yang baik jarang terjadi begitu saja. Terlalu sering orang-
orang mulai berbicara atau menulis tanpa memikirkan, merencanakan, dan
menyatakan tujuan pesan terlebih dahulu. Padahal, penyeleksian saluran
yang paling sesuai, dan pemilihan waktu yang tepat dalam meningkatkan
pemahaman dan mengurang penolakan terhadap perubahan.
c. Distorsi semantik
f. Komunikasi impersonal
a. Komunikasi intrapribadi
b. Komunikasi antarpribadi
Pola komunikasi massa yang terjadi di Hotel Santika Garut terdiri dari
beberapa tahap, di mana organisasi menggunakan alat-alat teknis atau alat-alat
penghubung untuk mengirimkan pesan secara luas dan cepat. Alat yang
dipergunakan berupa surat kabar, telepon, email, dan internet.
1) Internal
2) Eksternal
1. Perencanaan ide/gagasan
Ide atau gagasan yang berasal dari karyawan masih bersifat abstrak atau
tidak nyata yang masih butuh persetujuan dari organisasi seluruh karyawan untuk
dimusyawarahkan.
2. Penyusunan ide/gagasan
Ide atau gagasan yang telah disetujui secara musyawarah oleh seluruh
organisasi karyawan perusahaan lalu diajukan ke dewan pimpinan untuk direvisi.
Setelah direvisi oleh dewan pimpinan dan berubah menjadi pesan, maka
pesan yang berupa informasi diserahkan kembali kepada organisasi karyawan
untuk dijadikan dokumen.
4. Pesan dikirim
5. Pesan disetujui
1) Telepon
2) Komputer
3) Internet
4) Email
3. Distorsi semantic
Yaitu penyampaian ide atau gagasan yang berupa pesan dari karyawan
disampaikan secara mentah atau melalui ungkapan kosong, karena tidak
berwujud, seperti dokuman atau berkas dan tidak melalui persetujuan musyawarah
organisasi karyawan.
Yaitu sering terjadi pergiliran bidang kerja yang sebetulnya bukan keahlian
karyawan di bidang tersebut, waktu pengaturan kelompok organisasi karyawan
dalam bekerja berubah setiap harinya.
Pada tahap yang terakhir. Pada pola komunikasi organisasi yaitu langkah-
langkah penerapan pola komunikas. Pada tahap ini seluruhnya sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Carl I. Hovland dan Webster’s New World Dictionary.
Kelebihan/kebanyakan informasi yang disampaikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran