Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK ( PKSA ) OLEH DINAS

SOSIAL
( Studi Pada Kota Bandar Lampung )

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Social (S.Sos)
Dalam Bidang Ilmu Ushuluddin

Oleh :

TETANIA CARELLINA
NPM : 1831040028

Jurusan : Pemikiran Politik Islam

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1442 / 2021
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
Alamat : jl letnan Kolonel H.Endro Suratmin Sukarame 1 Bandar Lampung 35131 telp: ( 0721 )
780887

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Proposal : “ IMPLEMENTASI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK


( PKSA ) OLEH DINAS SOSIAL ( Studi Pada Kota Bandar Lampung ) “

Nama : Tetania carellina


Npm : 1831040028
Program studi : Pemikiran Politik Islam

MENYETUJUI

Untuk Digunakan Sebagai Judul Proposal Pada Program Studi Pemikiran Politik Islam
Fakultas Ushuddin Dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung.

Pembimbing Akademik Pemohon

Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc., M.A. Tetania carellina


NIP. 195808231993031001 NPM. 1831040028

Mengetahui
Ketua Program Studi PPI

Dr. Tin Amalia Fitri, M.


NIP. 197801302011012004
OUTLINE SEMENTARA

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
SURAT PERNYATAAN
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
B. Alasan Memilih Judul
C. Latar Belakang Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Metode Penelitin
H. Kajian Pustaka

BAB II Peran Dan Fungsi Dinas Sosial Terhadap Anak Jalanan


A. PERAN DAN FUNGSI DINAS SOSIAL TERHADAP ANAK JALANAN
1. Pengertian Dinas Sosial …………………………………………………………………………
2. Peran Dinas Sosial Terhadap Anak Jalanan ……………………………………………………..
3. Fungsi Dinas Sosial Terhadap Anak Jalanan ……………………………………………………
B. PEMBERDAYAAN, PERLINDUNGAN SERTA PEMBINAAN ANAK JALANAN
1. Pengertian Pemberdayaan, Perlindungan Serta Pembinaan Anak Jalanan ……………………...
2. Tujuan Melakukan Kebijakan Kepengurusan Anak Jalanan ……………………………………
3. Hak Dan Kewajiban Pihak Yang Menerima Bantuan ( Anak Jalanan ) …...……………………
4. Besaran Bantuan / Bentuk Bantuan ……………………………………………………………..

C. PENGENTASAN KEMISKINAN
1. Pengertian Kemiskinan Secara Umum ………………………………………………………….
2. Indicator Kemiskinan ……………………………………………………………………………
3. Program Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia ………………………………………………..

E. VISI DAN MISI DINAS SOCIAL KOTA BANDAR LAMPUNG ……………………………

BAB III Gambaran Lokasi Penelitian


A. Profil kota Bandar lampung …………………………………………………………………….
B. Profil Masyarakat kota Bandar lampung ………………………………………………………..
C. Profil anak jalanan Penerima bantuan dinas social kota Bandar lampung ……………………

BAB IV Analisis Peran Dan Fungsi Dinas Sosial Dalam Mengimplementasikan Kebijakannya
Terhadap Anak Jalanan
A. Peran dan fungsi dinas sosial dalam keberhasilannya mengimplementasikan kebijakan ……...
B. Efektivitas Program Kepengurusan Anak Jalanan Oleh Dinas Social di kota Bandar lampung
…………………………………………………………………………………………………..

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………...
B. Saran-Saran ………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Judul karya ilmiah yang penulis bahas dalam proposal skripsi ini adalah :
IMPLEMENTASI PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK ( PKSA ) OLEH DINAS
SOSIAL ( Studi Pada Kota Bandar Lampung ) .
Dalam menghindari salah pengertian dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu
akan penulis uraikan beberapa istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut.Hal ini selain
dimaksudkan untuk mengarahkan pada pengertian yang jelas sesuai dengan yang dikehendaki
penulis.
Implementasi adalah suatu penerapan atau suatu tindakan untuk melaksanakan rencana yang
telah disusun dan ditetapkan secara rinci dan matang melalui tahap-tahap tertentu. Implementasi
mengacu pada suatu aturan-aturan untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan.
Dengan begitu, implementasi hanya dapat dilakukan ketika memiliki sebuah rencana.
Implementasi akan mendapatkan hasil yang memuaskan atau maksimal apabila dilakukan sesuai
rencana yang telah dibuat.1
Program kesejahteraan social anak (PKSA) merupakan suatu program yang terarah ,
sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak. PKSA ini meliputi :
bantuan atau subsidi yang memenuhi kebutuhan dasar, aksesbilitas pelayanan sosial dasar,
penguatan orangtua atau keluarga serta penguatan lembaga yang tentang kesejahteraan sosial
anak. Tujuan dari PKSA adalah untuk mewujudkan pemenuhan hak dasar anak dan perlindungan
terhadap anak dari penelantaran, eksploitasi dan diskriminasi, sehingga tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup serta partisipasi anak dapat terwujud.2
Dinas sosial adalah unsur pelaksana dalam pemerintah yang mempunyai tugas mengurus dan
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang sosial atau suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan masyarakat.

1
Nurdin, Asrul. Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2008 Tentang
Pembinaan Anak Jalanan, Gelandagan, Pengemis, Dan Pengamen Di Kota Makassar. Diss.
2013, Hal:4
2
Wikipedia Ensiklopedia Bebas,“PKSA”<https://sosial.bantulkab.go.id/berita/129-progam-
kesejahteraan-sosial-anak-pksa
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan maksud dari judul skripsi ini adalah untuk
mengatasi masalah social dan ekonomi yang berfokus pada problem kehidupan anak jalanan
yang sering ditemukan di berbagai tempat/ area Kota Bandar Lampung.

B. Alasan Memilih Judul


a. Alasan objektif
Melihat banyaknya kasus penelantaran anak dan maraknya anak jalanan yang sering
ditemukan diberbagai tempat di Kota Bandarlampung seperti di lampu merah, tempat
makan, pinggiran rel kereta, pusat pembelanjaan, pom bensin, dibawah playover dan
lainnya menjadikan penulis merasa implementasi tentang perlindungan, pembinaan serta
kesejahteraan anak belum mampu terealisasikan dengan baik, baik itu implementasi dari
pemerintah ataupun orangtua ditambah lagi dimasa pandemic hampir seluruh warga
dunia menjadi tidak bebas beraktivitas dan banyaknya karyawan yang di phk dan pekerja-
pekerja lainnya yang terhambat pekerjaannya yang menyebabkan masalah ekonomi dan
tingkat pengangguran akan naik sehingga tidak menutup kemungkinan semakin
maraknya anak jalanan, pengemis, pengamen, dll sehingga menjadikan penulis tertarik
untuk mengkaji.
b. Alasan subjektif
1. Lokasi penelitian mudah dijangkau dengan sarana dan biaya yang tidak berlebihan.
2. Literature atau referensi cukup tersedia sehingga penulisan skripsi ini dapat
diperkirakan selesai dengan baik.
3. Judul diangkat sesuai dengan jurusan atau relevansinya.

C. Latar Belakang Masalah


Dinas  Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembatuan di bidang sosial.

Fungsi dinas social :
1. Perumusan kebijakan teknis pada bidang sosial.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelayanan umum pada bidang sosial.
3. Training dan pelaksanaan tugas pada bidang sosial.
4. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.
5. Penyelenggaraan pembinaan, pengelolaan, serta supervise/pengawasan Unit Pelaksana Teknis 
(UPT) dinas.
6. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Walikota, serta melakukan sinkronisasi tugas
tersebut.3

3
Wikipedia Ensiklopedia Bebas,“fungsi dinsos”<https://info.metrokota.go.id/dinas-sosial-tenaga-kerja-dan-pemberdayaan-
masyarakat/#:~:text=Dinas%20Sosial%20mempunyai%20tugas%20melaksanakan,tersebut%2C%20Dinas%20Sosial
%20menyelenggarakan%20fungsi%20%3A&text=Penyelenggaraan%20urusan%20pemerintahan%20dan%20pelayanan
%20umum%20di%20bidang%20sosial.
Keberadaan anak jalananan terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu akibat eksklusif
dari pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Seorang anak merupakan bagian dari keluarga
yang tidak bisa memenuhi kebutuhan fisik, ekonomi, psikis, sosial serta spiritualnya sendiri.
Namun diindonesia sendiri belum terdapat undang-undang spesifik mengenai anak jalanan,
akibatnya aparat penegak hukum sulit untuk mengadakan tindakan hukum dan pencegahan anak-
anak untuk tidak berada dijalanan. Sehingga perlu adanya dukungan atau perlindungan dari
keluarga maupun pemerintah untuk memulihkan keberfungsian proteksi atau perlindungan sosial
kepada anak.

Salah satu program yang dibuat untuk menangani anak jalanan adalah Program Kesejahteraan
Sosial Anak (PKSA). Program ini dibentuk atas dasar factor maraknya anak jalanan yang ada di
Indonesia. Secara konseptual PKSA lebih komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan
program pelayanan sosial anak pada tahun-tahun sebelumnya karena sudah sesuai pendekatan
anak. Orangtua serta keluarga ( family based care ).

PKSA dirancang sebagai upaya yang terarah, sistematis serta berkelanjutan yang dilakukan
pemerintah, pemerintah daerah dan rakyat dalam bentuk pelayanan dan bantuan kesejahteraan
sosial anak bersyarat disuatu daerah yang meliputi bantuan sosial subsidi pemenuhan kebutuhan
dasar, peningkatan aksebilitas terhadap pelayanan sosial dasar seperti ( akte kelahiran,
pendidikan, tempat tinggal dan air bersih, kesehatan , rekreasi, keterampilan, dll ) ,Penguatan
tanggung jawab orangtua/keluarga dalam pengasuhan dan perlindungan anak, dan penguatan
kelembagaan kesejahteraan sosial anak.4

Tujuan dibentuknya PKSA adalah untuk mewujudkan pemenuhan hak dasar anak serta
perlindungan terhadap anak dari penelantaran, eksploitasi, dan diskriminasi, sehingga tumbuh
kembang, kelangsungan hidup dan partisipasi anak dapat terwujud.

Komponen Progam.
PKSA dibagi menjadi 5 komponen utama program, yaitu:
1. Program Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar/Jalanan (PKS-Antar/PKS-Anjal)
2. Acara Kesejahteraan Sosial Anak Menggunakan Kecacatan (PKS-ADK)
3. Acara Kesejahteraan Sosial Anak Yang Berhadapan Menggunakan Hukum (PKS-ABH)
4. Program Kesejahteraan Sosial Anak Batira (PKS-AB)
5. Acara Kesejahteraan Sosial Anak Menggunakan Perlindungan Khusus (PKS-AMPK)

Kriteria Penerima PKSA

4
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “PKSA”<http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13256
Penerima manfaat program ini diprioritaskan kepada anak – anak yang memiliki kehidupan yang
tidak layak secara humanism dan memiliki kriteria masalah sosial seperti kemiskinan,
ketelantaran, kecacatan, penyimpangan prilaku, korban bencana, keterpencilan wilayah tempat
tinggal, dan korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
Prioritas penerima manfaat PKSA dibagi dalam 5 kelompok, yaitu mencakup :
1. Anak balita terlantar serta/membutuhkan perlindungan spesifik ( 5 tahun kebawah )
2. Anak terlantar/tanpa asuhan orangtua ( 6-18 tahun ) meliputi : anak yang mengalami
perlakukan senonoh atau kekerasan serta ditelantarkan sang orangtua/family atau anak yang
kehilangan hak asuh dari orangtua/keluarganya.
3. Anak terpaksa bekerja dijalanan ( 6-18 tahun ) mencakup : anak yang rentan bekerja
dijalanan, anak yang bekerja dijalanan, anak yang bekerja serta hidup dijalanan.
4. Anak dengan kecacatan ( 0-18 tahun ) meliputi : anak memiliki kecacatan fisik, anak dengan
kecacatan mental serta anak dengan kecacatan ganda.
5. Anak berhadapan dengan aturan ( 6-18 tahun ) mencakup : anak yang diindikasi melakukan
pelanggaran aturan, anak yang mengikuti proses peradilan, anak yang berstatus diversi, anak
yang sudah menjalani masa eksekusi pidana, dan anak yang sebagai korban perbuatan
pelanggaran hukum.
6. Anak yang memerlukan proteksi khusus lainnya ( 6-18 tahun ) mencakup : anak dalam
situasi darurat, anak korban trafficking ( perdagangan ), anak korban kekerasan baik fisik
atau mental, anak dari gerombolan minoritas dan terisolasi serta berasal dari komunitas
istiadat terpencil, anak korban eksploitasi, anak yang sebagai korban dari penyalahgunaan
narkotika, alkoho;, psikotropika dan zat adiktif lainnya ( NAPZA ) serta anak yang terinfeksi
HIV/AIDS.
Persyaratan Serta Kewajiban Penerima Manfaat/Layanan
Target penerima layanan PKSA baik anak, orangtua, keluarga maupun lembaga
kesejahteraan yang sebagai teman pendamping harus memenuhi conditionalities (persyaratan)
sebagai berikut :
a. Adanya perubahan perilaku ( fungsi sosial ) kearah yang lebih positif
b. Intensitas kehadiran pada layanan sosial dasar dari banyak organisasi/forum semakin tinggi.
c. Kiprah forum kesejahteraan sosial anak yang bermitra dengan instansi sosial dalam
mendampingi anak sehingga anak dapat terhindar dari kekerasan, penelantaran, eksploitasi,
serta diskriminasi.
Kerangka Kerja Konseptual PKSA
Yang dimaksud dengan kerangka kerja konseptual PKSA ialah suatu upaya peningkatan
kesejahteraan serta perlindungan anak berbasis family yang dilaksanakan berdasarkan suatu
proses sosial.
a. Asesmen masalah dan kebutuhan anak, termasuk orangtua/keluarga dan lingkungan sosial.
b. Pendampingan sosial oleh Peksos, TKSA atau Relawan Sosial sampai anak memperoleh
bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, akses terhadap pelayanan sosial dasar, dan
meningkatnya tanggungjawab orangtua/keluarga dalam pengasuhan dan perlindungan
terhadap anak, serta semakin berperannya lembaga kesejahteraan sosial anak.
c. Verifikasi/pemantauan terhadap keberlanjutan pemenuhan hak-hak anak dalam system
pengasuhan dan perlindungan orangtua/keluarga, komunitas atau lembaga kesejahteraan
sosial anak, yang sesuai dengan karakteristik perkembangan fungsi sosial anak.
(red : kemensos ri).5
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pemerintah telah menyediakan suatu layanan
atau program untuk anak seperti program PKSA tetapi masih banyak masalah social dan
ekonomi yang berfokus pada problem kehidupan anak bahkan kasus-kasus penelantaran anak, dll
( khususnya dikota Bandar Lampung ). Untuk itu penulis tertarik untuk menganalisis program
PKSA tersebut dalam bentuk penelitian dengan judul : “ IMPLEMENTASI PROGRAM
KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK ( PKSA ) OLEH DINAS SOSIAL ( Studi Pada Kota
Bandar Lampung ). “

D. Identifikasi Masalah dan batasan masalah


Dinas sosial telah memberikan bantuan kepada anak anak diindonesia yang kurang terpenuhi
kebutuhan vinancialnya dan merupakan upaya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak
berbasis keluarga yang dilaksanakan berdasarkan proses social, dengan program yang disebut
PKSA ( program kesejahteraan social anak ) tetapi pada realitanya masih banyak kasus kasus
penelantaran anak, maraknya anak jalanan sehingga peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai peran dinas social serta factor dari permasalahan tersebut.

E. Rumusan Masalah
1. Apa hambatan yang dihadapi dinas social dalam menerapkan program PKSA?
2. Mengapa diindonesia khususnya dikota Bandar lampung masih marak anak jalanan?
3. Bagaimana cara penanggulangan masalah penelantaran anak dan kasus maraknya anak
jalanan tersebut?

F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kenapa adanya kasus penelantaran
anak
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor penyebab dari maraknya fenomena anak
jalanan dikota bandarlampung

5
 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “kerangka kerja PKSA”<https://sosial.bantulkab.go.id/berita/12
9-progam-kesejahteraan-sosial-anak-pksa
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran dan implementasi dinas
social dalam program PKSA
4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hambatan yang dialami oleh dinas
social dalam proses penerapan program tersebut

G. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk tambahan ilmu pengetahuan dan bahan
bacaan untuk masyarakat umum ataupun untuk pihak yang membutuhkan.
b. Manfaat praktis
Manfaat dari penelitian ini adalah agar mengetahui cara-cara mengatasi permasalahan
social anak sehingga bisa mengurangi permasalahan-permasalah social tersebut seperti
maraknya kasus orangtua yang menelantarkan anak, anak tidak dapat sekolah karena biaya,
dan fenomena maraknya anak jalanan.

H. Kajian Penelitian Terdahulu


Tajian pustaka merupakan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu. Selain itu, penelitian yang terdahulu juga dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan
bagi penulis untuk melakukan penelitian yang saling terkait. Di antara penelitian terdahulu yang
terkait dengan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Dian Nurkholis “Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) Untuk Anak
Rentan Jalanan Di Yayasan Domore“. Universitas Negeri Yogyakarta. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana caranya mendeskripsikan proses kegiatan
Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) dan kegiatan yang dilakukan oleh
Yayasan DoMore dalam pelaksanaan program tersebut dan penelitian ini tujukan untuk
anak rentan jalanan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Skripsi Nurul ibrisiyah “Dampak pelaksanaan program layanan Lembaga kesejahteraan


sosial anak (suatu studi tentang evaluasi dampak pelaksanaan program Layanan
lembaga kesejahteraan sosial anak di lembaga Hidayatul muhtadin kecamatan
pangarengan kabupaten sampang)“. Universitas Madura. Permasalahan dalam
penelitian ini adalahbagaimana peran kementrian sosial untuk menyelamatkan anak-
anak yang rentan mengalami atau sedang berada dalam situasi krisis membutuhkan
perlindungan yang membahayakan kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif.

3. Skripsi Novita Atika “ Dampak Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) Terhadap
Kebutuhan Dasar Anak Balita Terlantar Di Yayasan Jannatul Ikhram Madani “.
Universitas Sumatera Utara. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar
dampak positif dari Program Kesejahteraan Sosial Anak ( PKSA ) terhadap kebutuhan
dasar anak balita yang terlantar karena faktor kemiskinan di Yayasan Jannatul Ikhram
Madani yang dianalisis secara kuantitatif.

I. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena
penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan secara mendalam
dan bermaksud untuk mendapatkan gambaran umum tentang Program Kesejahteraan Social
Anak Dikota Bandarlampung. Dan penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan studi dokumen sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari data
primer dan data sekunder
1. Jenis Penelitian
Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan ( field research ), yaitu
pengamatan atau penelitian dilakukan secara langsung dilapangan atau responden guna
untuk mendapatkan data yang relevan.
2. Sifat Penelitian

Menurut sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan sesuatu yang saat ini berlaku. Dimana didalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, menganalisis, mencatat, dan menginterprestasikan atau menafsirkan
kondisi-kondisi yang saat ini terjadi atau ada. Dalam penelitian ini mendeskripsikan
tinjauan mengenai Program Kesejahteraan Social Anak Dikota Bandar Lampung.

3. Sumber Data
Fokus penelitian ini lebih mengarah pada persoalan yang terkait dengan implementasi
dan efektivitas Program Kesejahteraan Anak ( PKSA ) oleh dinas sosial kota Bandar
Lampung. Oleh karena itu sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden
sumber pertama ( narasumber ).6 Pengumpulan data dilapangan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu dengan wawancara. Hasil wawancara dalam penelitian ini diperoleh dari
responden langsung, yaitu dari pihak Dinas Sosial Kota Bandar Lampung yang
berkaitan dengan Implementasi Program Kesejahteraan Sosial Anak ( PKSA ).
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui orang lain, buku –
buku, dokumen, dan sumber data lainnya yang mempunyai relevansi dengan

6
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Dan Penelitian Hukum (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 30.
permasalahan yang hendak diteliti.7 Adapun data sekunder dari penelitian ini, itu
tinjauan pustaka online, tinjauan pustaka skripsi terdahulu, serta buku – buku dan
jurnal.

4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan suatu langkah strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan data. 8 Tanpa
mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar. Untuk itu dalam penelitian ini, pengumpulan data akan menggunakan
beberapa metode, yaitu:
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab dalam sebuah penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka dan
mendengarkan secara langsung mengenai informasi serta keterangan yang diberikan. 9
Dalam hal ini penulis mewawancarai lembaga dinas sosial yang mengurus tentang
program PKSA tersebut.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa buku,
catatan, majalah, agenda, transkip, surat kabar, dan sebagainya.10

5. Metode Pengolahan Data


Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data,
yang diproses sesuai dengan kode etik penelitian dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Editing
Editing merupakan suatu proses pemilihan, peganggabungan data, pemeriksaan
daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuannnya yaitu
untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didalam daftar pertanyaan
yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin.11
b. Koding
Koding adalah suatu kegiatan mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden/narasumber kedalam sebuah kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan

7
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008),
h. 137.
8
Ibid, h. 224.
9
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 83.
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (JKT : Rineka Cipta, 2006), h 188.
11
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), h.
153.
dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing
jawaban.12
c. Sistemating
Sistemating adalah suatu proses pengecekan terhadap data-data yang telah
diperoleh secara sistematis, terarah dan beraturan sesuai dengan klasifikasi data yang
diperoleh. Dengan tujuan untuk menempatkan data menurut kerangka sistematika
bahasan berdasarkan urutan masalah dengan melakukan sebuah pengelompokan data
yang telah diedit dan kemudian diberi tanda menurut kategori-kategori dan urutan
masalah.13
d. Analisis Data
Setelah data diperoleh maka selanjutnya data tersebut akan dianalisis. Proses
analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusundata secara sistematika yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Yaitu dilakukan
dengan cara menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang harus dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain.14

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
metode berfikir induktif. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala yang
atau kaidah-kaidah dilapangan yang umum mengenai fenomena yang diselidiki.15

12
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), h.
154.
13
Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta : Bumi aksara, 2006), h. 21.
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (JKT : Rineka Cipta, 2006), h 188.
15
Susiadi, Metodelogi Penelitian (Bandar Lampung, 2015), h. 4.
J. Kerangka Teoritik
Kerangka teoritik merupakan suatu konsep-konsep abstraksi dari sebuah hasil pemikiran atau
kerangka serta acuan yang ditujukan untuk dapat mengadakan maupun menarik kesimpulan
suatu penelitian.16

Table.1

Kasus anak diindonesia

Penelantaran anak Anak dengan kecacatan Anak jalanan

Faktor penyebab

Solusi pemerintah

Pembentukan PKSA

Pemenuhan kebutuhan Implementasi evalusi


anak

 Bidang kesehatan
 Bidang pendidikan
 Bidang sosial

Anak sejahtera

 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “kerangka teoritik”<http://repository.uma.ac.id/bitstream/1234
16

56789/1062/5/1384000040_file5.pdf
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Dan Penelitian Hukum (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 30.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008),
h. 137.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008),
h. 224.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (JKT : Rineka Cipta, 2006), h 188.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), h. 153.

Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta : Bumi aksara, 2006), h. 21.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), h. 154.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (JKT : Rineka Cipta, 2006), h 188.

Susiadi, Metodelogi Penelitian (Bandar Lampung, 2015), h. 4.

Sumber online/Internet :

Wikipedia Ensiklopedia Bebas,“PKSA”<https://sosial.bantulkab.go.id/berita/129-progam-


kesejahteraan-sosial-anak-pksa

Wikipedia Ensiklopedia Bebas,“fungsi dinsos”<https://info.metrokota.go.id/dinas-sosial-tenaga-


kerja-dan-pemberdayaan-masyarakat/#:~:text=Dinas%20Sosial%20mempunyai%20tugas
%20melaksanakan,tersebut%2C%20Dinas%20Sosial%20menyelenggarakan%20fungsi
%20%3A&text=Penyelenggaraan%20urusan%20pemerintahan%20dan%20pelayanan%20umum
%20di%20bidang%20sosial

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “PKSA”<http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13256


Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “kerangka kerja PKSA”<https://sosial.bantulkab.go.id/berita/129
-progam-kesejahteraan-sosial-anak-pksa

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “kerangka teoritik”<http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456
789/1062/5/1384000040_file5.pdf

Skripsi :

Nurdin, Asrul. Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2008 Tentang


Pembinaan Anak Jalanan, Gelandagan, Pengemis, Dan Pengamen Di Kota Makassar. Diss.
2013, Hal:4

Anda mungkin juga menyukai