Anda di halaman 1dari 6

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA.2020/2021

NAMA MATA KULIAH : ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK


(KODE:AP619222)
DOSEN : Yeni Widyastuti, S.Sos.,M.Si
SEMESTER /KELAS : IV (Empat) /3 SKS / Kelas IVA dan IV B
HARI DAN TANGGAL : Selasa, 20 April 2021
WAKTU UJIAN : 1 (satu) minggu s.d Selasa, 27 April 2021
SIFAT : Online Test (Assignment SPADA)

Instruksi Soal : Bacalah Soal Berikut Ini dan Buatlah Analisis Berdasarkan Informasi yang Tersedia
Etika diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dan apa yang salah. Etika
merupakan bidang normative karena menentukan dan menyarankan apa yang seharusnya orang lakukan atau
hindarkan, dimana setiap manusia melakukan tindakan. Terkait dengan jabatan publik, dalam realitanya kita
masih sering menyaksikan masih banyak pejabat publik yang menunjukkan perilaku yang jauh dari nilai-nilai
moral dan norma etika. Pejabat publik masih ada yang berperilaku tidak mencerminkan kualitas
kepemimpinannya yang baik, misalnya membuat peryataan yang kontroversi, masih melakukan praktek-
praktek KKN dan sebagainya. Tindakan para pejabat publik di Indonesia wajib menjunjung tinggi Pancasila
dan UUD 1945 dan secara khusus memiliki etika tersendiri sesuai dengan tugas dan fungsinya pada jabatan
publik tertentu.
Disarikan dari Buku :
Kadir, Adies. 2018. Menjaga Moral Pejabat Publik: Peran Lembaga Etik dalam Lingkaran
Kekuasaan. Jakarta: Merdeka Book
Pertanyaan:
1. Berdasarkan ilustrasi, jelaskan apa perbedaan antara Etika Umum dan Etika Khusus serta beri
contohnya masing-masing (Skor:30)
2. Buat analisis terkait penerapan nilai-nilai etika dan penerapan etika politik sesuai ilustrasi di atas
(Skor: 70)
Ketentuan Jawaban:
1. Jawaban diketik dalam Template Lembar Jawaban (terlampir setelah Soal UTS)
2. Minimal Jawaban adalah minimal 5 (lima) halaman; huruf Arial 12; Spasi 1,5 dan disebutkan
Sumber Pustaka untuk analisis soal Nomor 2.
3. Selanjutnya diupload di Assignment SPADA dalam Format PDF.

Diusulkan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh


Tanggal/Bulan/Tahun Serang,14 April 2021 Ketua Prodi AP Ketua Prodi AP
Tandatangan

Nama Lengkap Yeni Widyastuti,M.Si Dr. Arenawati, M.Si Dr. Arenawati, M.Si
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER


NAMA MATA KULIAH : ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (KODE:AP619222)
DOSEN : Yeni Widyastuti, S.Sos.,M.Si
SEMESTER /KELAS : IV/ 3 (tiga) SKS / Kelas 4A dan 4B
Hari Dan Tanggal Waktu Ujian : 20 April 2021 s.d. 27 April 2021 (1 minggu)
Sifat : Penugasan Online (Assignment SPADA)
Nama Lengkap Mahasiswa & NIM : Muhammad Abdul Fattah (6661190091) 4A
Kelas :

Jawaban

1. etika umum, mengajarkan tentang kondisi-kondisi & dasar-dasar bagaimana


seharusnya manusia bertindak secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis,
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan
sedangkan Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana seseorang bersikap dan
bertindak dalam kehidupannya dan kegiatan profesi khusus yang dilandasi dengan
etika moral, etika Husus dibagi 2 yaitu ; Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban
dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial, yaitu mengenai sikap dan
kewajiban, serta pola perilaku manusia sebagai anggota bermasyarakat.

Dalam Ilustrasi Tersebut etika umum bisa digambarkan sebagai bagaimana


seorang pejabat publik melakukan tindakan – tindakan dasar seperti memberikan
contoh yang baik bagi masyarakat sebagaimana seharusnya seorang pejabat
bertindak dan tetep ramah dan sopan dalam berbicara walapun jabatan yang
dimilikinya lebih tinggi. Dan etika Khusus dalam etika individual hanya terkait dirinya
sendiri sedangkan dalam hal etika social menyangkut dengan orang lain, yang mana
dari illustrasi diatas banyak etika yang dilanggar seperti KKN, disfungsi jabatan dan
banyak hal terkait tanggung jawabnya yang juga dilanggar dan bertentangan dengan
Pancasila.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

Contohnya :

Etika Khusus :

KPK resmi menetapkan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi sebagai


tersangka atas kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pertambanga (IUP) di daerah itu.
Dalam kasus ini, negara tercatat mengalami kerugian hingga Rp 5,8 triliun dan 711
ribu dolar AS. Supian yang juga kader PDIP ini diduga menguntungkan diri sendiri dan
korporasi dalam pemberian IUP kepada tiga perusahaan yakni PT. Fajar Mentaya
Abadi (PT. FMA), PT. Billy Indonesia (PT. BI) dan PT. Aries Iron Maining (PT. AIM)
pada periode 2010-2015.Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson
Yuntho menyebut kasus korupsi Bupati Kotawaringin Timur menjadi salah satu kasus
Korupsi terbesar yang ditangani oleh KPK."Jadi ini satu kerugian negara paling besar
yang kami tahu yang ditangani KPK," kata Emerson.

Etika Umum :

Banyaknya PNS malas dan mempunyai kinerja kurang baik itu, menurut Ahok,
menjadi salah satu alasan mengapa dirinya melakukan perombakan besar-besaran di
lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ahok bahkan stres menghadapi jajarannya yang
kerap malas bekerja itu. Meskipun dia tak memungkiri masih banyak PNS yang
mempunyai kinerja baik. "Gimana nggak 'gendeng' saya. Makanya saya ingin pecat-
pecati PNS yang malas saja. Ini mah ngulur waktu, saya pecat saja. Masih banyak
yang bagus kok, PNS dan honorer di DKI banyak yang pintar," cetus Ahok.Banyaknya
PNS malas tersebut, sambung dia, terbukti dari masih belum optimalnya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kelurahan dan kecamatan. Khususnya, pelayanan
administrasi kependudukan di kelurahan dinilainya kurang memuaskan."Pelayanan
terpadu itu harusnya efektif. Hanya sektoralnya kurang ajar. Kalau Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil sudah bagus pelayanannya. Sekarang yang jadi
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

masalahnya, sektoral tak ingin membagi tugas kerja," ujar dia. Karena itu, tutur dia,
dalam waktu dekat akan sering melakukan sidak ke kantor-kantor PTSP di tingkatan
Kelurahan hingga Kota. Dia mengaku tak segan-segan untuk mencopot PNS yang
malas-malasan dan memberi pelayanan yang buruk kepada masyarakat. "Minggu
depan akan saya cek, begitu nggak mau bagi tugas kerja, saya kasih tindakan tegas.
Seharusnya model kerja seperti bank. Semua loket bisa melayani. Nggak karena
bukan bidangnya, lalu dilempar ke orang lain," tandas Ahok. (Mut/Ndy). Dalam hal ini
ahok menunjukan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin

2. Dalam ensiklopedi Indonesia, etika disebut sebagai ilmu kesusilaan yang


menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup dalam masyarakat; apa yang baik
dan apa yang buruk. Sedangkan secara etimologis, etika berasal dari kata ethos
(bahasa Yunani) yang berarti kebiasaan atau watak. Dalam konteks administrasi
public etika adalah pertanggungjawaban administrasi secara etis dan secara moral
kepada masyarakat, dimana administrastor dan para birokrat seharusnya tidak
melakukan perbuatan terceladan merugikan rakyat (misalnya melakukan KKN)
karena perbuatan tersebut tidak etis dan tidak bermoral serta bertentangan dengan
nilai-nilai agama dan budaya di Indonesia sendiri pacasila dan UUD 1945 menjadi
junjungan untuk beretika dalam politik, Sri Rahayu (2020) Etika Pancasila adalah etika
yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentanan dengan nilai-
nilai Pancasila tersebut, tetapi bagaimana meniggikan nilai-nilai yang ada menjadi
suatu hal yang lebih memberikan manfaat kepada yang lain. Kehidupan politik rakyat
Indonesia selalu didasari oleh nilai-nilai pancasila. Pancasila merupakan landasan
dan tujuan kehidupan politik bangsa kita. Berkaitan dengan hal tersebut, proses
pembangunan politik yang sedang berlangsung di negara kita sekarang ini harus
diarahkan pada proses reaktualisasi sistem politik demokrasi pancasila yang handal,
yaitu sistem politik yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki kualitas kemandirian
tinggi yang memungkinkannya untuk membangun atau mengembangkan dirinya
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

secara terus-menerus sesuai dengan tuntutan aspirasi masyarakatnya dan


perubahan zaman.

Di Indonesia sendiri penerapan etika masih belum maksimal, sebagaimana ilustrasi


diatas, masih banyak pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat politik,
baik dalam pelanggaran berat maupun ringan. Contohnya seperti KKN, dalam sila
kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”, praktek KKN ini
bertentangan dengan sila tersebut dimana orang yang melakukan KKN bisa dibilang
tidak beradab, karena sudah melakukan pelanggaran yang merugikan banyak orang.
Tidak hanya KKN, Moral yang buruk serta pelanggaran norma kesusilaan yang sering
dilakukan oleh pejabat juga mencerminkan keburukan dari etika politik diindonesia,
contohnya seperti dikutip dalam Kompas dengan judul Kasus Suap di Indramayu, KPK
Panggil 3 Anggota DPRD Jabar, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Jawa Barat terkait kasus dugaan suap pengaturan proyek di lingkungan
Kabupaten Indramayu tahun 2019. Mereka yang diperiksa yakni Anggota DPRD
periode 2019-2024 bernama Cucu Sugyati, Al Maida Rosa Putra dan M Hasbullah
Rahmad. "Pemeriksaan saksi suap terkait pengaturan proyek di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2019 dilakukan di Kantor Komisi
Pemberantasan Korupsi Jl Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan," kata
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Rabu
(14/4/2021). Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus yang menjerat mantan
Bupati Indramayu Supendi bersama mantan Kadis PUPR Kabupaten Indramayu
Omarsyah, mantan Kabid Jalan Dinas PUPR Pemkab Indramayu Wempi Triyoso, dan
wiraswasta Carsa ES dalam perkara suap terkait proyek infrastruktur di lingkungan
Pemkab Indramayu. Dalam Kasus ini jika dilihat dari dimensi etika politik yang
menyebutkan dimensi politis manusia adalah dimensi dimana manusia menyadari diri
sebagai anggota masyarakat secara keseluruhan yang menentukan kerangka
kehidupannya dan ditentukan kembali oleh perilakunya. Etika politik menuntut agar
segala klaim atas hak untuk menata masyarakat dipertanggungjawabkan pada prinsip
moral dasar.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Program Studi: Ilmu Administrasi Publik Ilmu Komunikasi Ilmu Pemerintahan
Raya Jakarta KM 4 Phone (0254) 280330 Ext. 228, Fax 281254 Pakupatan Serang
Website : fisip-untirta.ac.id kontak@fisip-untirta.ac.id

Dalam hal ini pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat public sama sekali tidak
mencerminkan etika Pancasila serta etika politik sehingga kepercayaan masyarakat
terhadap para pejabat politik semakin berkurang dan tingkat tanggung jawab pejabat
politik mulai diragukan, dan dalam sila Kedua, Nilai Kemanusiaan: Suatu perbuatan
dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam
nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan
keseimbangan, antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu dan sosial,
makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Maka
dari itu pemahaman terhadap Pancasila kepada para pejabat politik sangatlah penting
guna menghindari pelanggaran – pelanggaran yang akan menyebabkan kerugian
bagi negara dan apabila etika tersebut berhasil ditanamkan maka pelanggaran seperti
itu bisa berkurang atau bahkan hilang.

Sumber

Holilah, 2013 : Etika Administrasi Publik. IAIN Sunan Ampel. Surabaya.

Amri, Sri Rahayu. 2020 : Pancasila Sebagai Sistem Etika. VOLUME 08 No. 01
Halaman 760 – 768. Palopo

Cakra Dunia, Penerapan Nilai-nilai Pancasila Sebagai Etika Politik di Indonesia


(https://cakradunia.co/news/penerapan-nilai-nilai-pancasila-sebagai-etika-
politik-di-indonesia/index.html) diakses pada 22 April 2021

Kompas, Kasus Suap Indramayu


(https://nasional.kompas.com/read/2021/04/14/11234191/kasus-suap-di-
indramayu-kpk-panggil-3-anggota-dprd-jabar) Diakses pada 22 april 2021

Anda mungkin juga menyukai