Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS DHYANA PURA

(UNDHIRA BALI)
SK. MENDIKNAS RI NOMOR 142/E/O/2011
Jalan Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta Utara 80361, Badung, Bali, Indonesia
Tlp. (0361) 426450/1, Fax. (0361) 426452
Email : undhirabali@undhirabali.ac.id, undhira@yahoo.co.id, pplp-dp@indo.net.id
Website : www.undhirabali.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

KODE MK : UDP1101

JUMLAH SKS : 2 SKS

TANGGAL UJIAN : SESUAI JAM PERKULIAHAN

WAKTU : 100 MENIT

DOSEN : I NYOMAN SUBRATHATAPA, S.H., M.H.

Bacalah soal secara teliti sebelum mengerjakan !

1. Pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila.

Dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai
mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma social yang hidup
dimasyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui
pendidikan Pancasila. Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif)
mulai meninggalkan dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang menghormati
fatsoen politik dan kering dari jiwa kenegarawanan.

Pertanyaan : Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat


memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun
pemahaman masyarakat, antara lain: ……… ?
-2-
2. Masalah Korupsi

Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun
didaerah. Beberapa hari yang lalu Komisioner KPK Wahyu Setiawan ditangkap oleh
KPK dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) diduga menerima suap pada
Pergantian Antar Waktu (PAW) seorang anggota DPR RI dari satu partai politik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang
kurang sesuai dengan standar nilai/moral Pancasila.

Pertanyaan : Agar perilaku koruptif tersebut ke depan dapat makin direduksi, apa
yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini ? Apa yang harus dilakukan oleh
Mahasiswa saat ini sebagai kelompok orang yang berpendidikan tinggi?
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini ? Jelaskan.

3. Masalah Disintegrasi Bangsa

Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia.


Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik
Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa
kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana
publik bahwa ada segelintir elit politik didaerah yang memiliki pemahaman yang sempit
tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk
keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya
mereka menghendaki daerahnya diistimewakan dengan berbagai alasan.

Bukan itu saja, fenomena primordialisme pun terkadang muncul dalam kehidupan
masyarakat. Beberapa kali kita menyaksikan di berbagai media massa yang
memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara
kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya.

Pertanyaan : Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan tersebut ? Berikan


argumentasi.

4. Periode Perumusan Pancasila.

Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli 1945
adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal
dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan
kemerdekaan Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan
Pancasila.

Pertanyaan : Apa isi alinea ke 4 “Piagam Jakarta” tersebut ?


-3-

5. Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara Secara etimologis, istilah dasar
negara maknanya identik dengan istilah grundnorm (norma dasar), rechtsidee (cita
hukum), staatsidee (cita negara), philosophische grondslag (dasar filsafat negara).
Banyaknya istilah Dasar Negara dalam kosa kata bahasa asing menunjukkan bahwa
dasar Negara bersifat universal, dalam arti setiap negara memiliki dasar negara.
Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan sebagai landasan
dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Dasar negara juga
dapat diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Secara teoretik,
istilah dasar negara, mengacu kepada pendapat Hans Kelsen, disebut a basic norm
atau Grundnorm (Kelsen, 1970: 8). Norma dasar ini merupakan norma tertinggi yang
mendasari kesatuan-kesatuan system norma dalam masyarakat yang teratur termasuk
di dalamnya negara yang sifatnya tidak berubah (Attamimi dalam Oesman dan Alfian,
1993: 74). Dengan demikian, kedudukan dasar negara berbeda dengan kedudukan
peraturan perundang-undangan karena dasar negara merupakan sumber dari
peraturan perundang-undangan. Implikasi dari kedudukan dasar negara ini, maka dasar
negara bersifat permanen sementara peraturan perundang-undangan bersifat fleksibel
dalam arti dapat diubah sesuai dengan tuntutan zaman.

Pertanyaan : Bagaimana kalau dasar Negara Indonesia diubah dengan dasar


Negara lain ? Berikan penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai