Abstrak:. Pancasila merupakan landasan negara dan pandangan bangsa Indonesia. Sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia, Pancasila merupakan kristalisasi nilai adat istiadat, nilai nilai budaya dan agama yang
terkandung dalam pandangan kehidupan di Indonesia. Penulisan jurnal ini didasari analisis dan pandangan kritis
penulis terhadap implementasi ideologi pancasila dalam mendukung kesatuan di dalam masyarakat terkhusus di
daerah terluar, yang didasari fakta dan data aktual yang dikutip dari beberapa sumber, baik mengenai hal positif
maupun negatifnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan implementasi ideologi Pancasila
sebagai dasar pedoman kesejahteraan masyarakat, terutama daerah terluar Indonesia kepada seluruh pembaca,
sekaligus mengurai pengaruhnya dalam menjamin kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal di daerah
terluar.
Kata Kunci: ideologi, Pancasila, kesejahteraan, masyarakat, pengaruh.
Abstract: Pancasila is the foundation of the state and the views of the Indonesian nation. As the ideology of the
Indonesian nation, Pancasila is a crystallization of the values of customs, cultural and religious values
contained in the outlook of life in Indonesia. The writing of this journal is based on the analysis and the author's
critical view of the implementation of the Pancasila ideology in supporting unity in society, especially in the
outermost areas, which is based on facts and actual data cited from several sources, both positive and negative.
The purpose of this research is to find out and explain the implementation of the Pancasila ideology as the basis
for guidelines for the welfare of the community, especially the outer regions of Indonesia, to all readers, as well
as to describe its influence in ensuring the welfare of the people living in the outermost regions.
Keywords: ideology, Pancasila, welfare, society, impact.
PENDAHULUAN
Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memelihara integrasi nasional, terutama
di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia (Ubaidillah, 2000). Istilah ideologi berasal dari kata
‘idea’ berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan ‘logos’ berarti ilmu. Kata ‘idea’ sendiri berasal
dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada kata ‘idein’ yang artinya melihat. Dengan
demikian secara harfiah ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap yang
harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham
(Kaelan, 2005). Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan
hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogi-
ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara, dengan lain
perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila (Kaelan
dan Achmad Zubaidi, 2007).
Pancasila sebagai ideologi nasional mengatasi faham perseorangan, golongan, suku bangsa, dan agama.
Ideologi Pancasila menjadi pedoman untuk menjembatani keraguan masyarakat dan menjamin kehidupan
masyarakat yang sejahtera, hingga ke daerah terluar. Sehingga semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ diterapkan
bagi segala masyarakat Indonesia dalam kesatuan yang utuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi nasional berupaya meletakkan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia ditempatkan dalam
kedudukan utama di atas kepentingan yang lainnya, secara adil dan bertanggung jawab ke seluruh masyarakat
Indonesia.
Fokus penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi ideologi Pancasila berlangsung
dalam menjamin kesejahteraan hidup masyarakat daerah terluar Indonesia terutama kinerja pemerintah, dan juga
untuk menjabarkan bagaimana pengaruhnya kepada masyarakat daerah terluar Indonesia.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pentingnya suatu penelitian
kualitatif adalah untuk menjelaskan data-data yang berbentuk lisan dan tulisan, peneliti dapat memahami lebih
mendalam tentang fenomena atau peristiwa setting sosial yang berhubungan dengan fokus masalah yang diteliti
(Iskandar, 2013: 189). Tidak jauh berbeda dengan pandangan Zainal Arifin (2011: 141) yang menyatakan kajian
“penelitian kualitatif adalah fenomena atau kejadian yang berlangsung dalam situasi sosial tertentu, peneliti
terjun langsung ke lapangan, untuk membaca, memahami dan mempelajari situasi. Kegiatan peneliti adalah
mengamati, mencatat, bertanya dan menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang sedang
terjadi saat itu.”
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa informasi yang didapat dari observasi,
dokumen, peristiwa, dan media jurnalistik. Data-data dan informasi ini dimanfaatkan berikutnya untuk
mendukung teori dan hipotesis kami dan untuk menemukan jawaban dari persoalan dan isu yang kami maksud.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia
menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun didaerah.
Pancasila harus dibawa sebagai identitas setiap masyarakat Indonesia. Realisasi setiap kebijakan akan
menghasilkan hasil yang memuaskan apabila kita memiliki kesamapahaman dalam memandang tujuan
yang sama. Sebagai bagian dari Indonesia, daerah terluar menjadi prioritas tersendiri terutama dalam aspek
sosial dan ekonomi. Banyaknya permasalahan di daerah terluar harus menjadi fokus bersama untuk
membebaskan Indonesia dari ketertinggalan dan fokus kepada inovasi yang lebih modern. Segala
kebijakan harus dilandasi tanggung jawab dan akuntabilitas, dan setiap tenaga pemerintahan harus
memiliki integritas dalam mengerjakan tugasnya. Masyarakat harus lebih proaktif dalam memahami setiap
permasalahan yang ada dan turut aktif membantu menemukan solusinya. Pancasila harus menjadi landasan
berpikir dan berperilaku setiap warga negara.
2. Saran
Observasi data dan informasi untuk membantu konstruksi argumen sebaiknya dilakukan selama dua
minggu atau lebih mengingat luasnya aspek materi yang ingin dibahas. Penulis juga menyarankan untuk
memperhatikan format penulisan jurnal ilmiah dengan komprehensif agar tidak menemui pekerjaan yang
sia-sia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewantara, A. 2017. Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.
2. https://core.ac.uk/download/pdf/234118568.pdf
3. Sumpeno, 2011Wahjudin. Perencanaan Desa Terpadu. Read Indonesia
4. kemenkeu.go.id
5. bbc.com
6. dikutip dari beragam jurnal ilmiah lainnya