Anda di halaman 1dari 8

Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam

Volume x, Nomor x, xxxx, xx-xx


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/irsyad

Muatan Sila-Sila dalam Pancasila


Satria Aji Utomo 1, Ghaziyah Lailatun Najah2, Nida Rahmawati 3, Jihan
Ierene4
Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi , UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung

*Email : Ghiziyyahn@gmail.com sabelnida@gmail.com jihanzeereen@gmail.com satriaajiutomo8@gmail.com

ABSTRAK

Pancasila pertama kali diciptakan oleh Soekarno sebagai dasar negara, tetapi
pada saat presiden Soeharto berkuasa diubah menjadi milik bangsa Indonesia.1
Pancasila merupakan landasan dan ideologi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara, melainkan juga
merupakan falsafah hidup bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur dan budaya
nenek moyang yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sebelum negara
Indonesia terbentuk2. Dengan adanya pancasila ini, menjadikan indonesia
bangsa yang satu, apabila segenap warga negara indonesia memahami dan
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila. Namun pada
kenyataanya, saat ini banyak dari warga negara indonesia sendiri kurang
memahami dan mengamalkan muatan sila-sila yang terkandung dalam
pancasila. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar setiap pembaca
dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalam
pancasila.
Kata Kunci : Muatan; sila-sila ; pancasila

ABSTRACT

Pancasila was first created by Soekarno as the basis of the state but when president Soeharto
came to power, it was changed to belong to the Indonesian nationpancasila is the foundation
and ideology in the life of the nation and state. Pancasila is not just a state ideology, but also a
philosophy of national life that is extracted from the noble values and culture of ancestors that
the Indonesian people already had before the formation of the Indonesian state. With the
existence of Pancasila, Indonesia becomes one nation, if all Indonesian citizens understand and
practice the values contained in Pancasila. But in fact, at this time many of the Indonesian
citizens themselves do not understand and practice the content of the precepts contained in
Pancasila. The purpose of writing this paper is so that every reader can understand and apply
the values contained in Pancasila.
Keywords : content; perecpts ; pancasila

1
Kencana Inu, “Ilmu Negara” Bandung: PUSTAKA REKA CIPTA ) hlm. 152
2
Ismatullah Dedi, M.H. “ Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan” ( Bandung : CV. PUSTAKA
SETIA ) hlm.5.
PENDAHULUAN
Pancasila merupakan landasan pokok negara Republik Indonesia, yang dimana
mengandung nilai-nilai fundamental yang menjadi pedoman bagi bangsa indonesia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan identitas nasional
yang dapat menyatukan kelompok-kelompok yang memiliki banyak perbedaan. Akan
tetapi, peranan pancasila bukan hanya sebagai dasar dan identitas nasional saja, lebih
dari itu pancasila juga bisa menjadi ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan
sumber-sumber hukum. Hal ini dibuktikan dengan terwujudnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Akan tetapi, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
pancasila masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dengan kurangnya pemahaman
dan penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari . sehingga, dalam
penulisan makalah ini kami akan membahas mengenai apa saja muatan yang
terkandung dalam sila-sila pancasila dan bagaimana penerapan muatan sila-sila
pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman para
pembaca dalam memahami dan mengamalkan pancasila .

LANDASAN TEORITIS
Pada pembahasan dalam makalah ini, kita akan menjelaskan mengenai tiga kata utama
yaitu ; muatan, sila-sila dan pancasila . yang pertama muatan, menurut KBBI muatan
berasal dari kata muat yang artinya ruang untuk diisi. Sila—sila berasal dari kata “syila”
vokal I pendek artinya dasar dan “syiila” vokal I panjang yang artinya peraturan tingkah
laku yang baik, yang penting atau yang senonoh3. Adapun pengertian pancasila, berasal
dari bahasa sansakerta yaitu panca dan syila yang secara harfiah berarti dasar yang
memiliki lima unsur dan secara istilah berarti lima aturan tingkah laku yang penting.4 Jadi,
maksud dari muatan sila-sila pancasila adalah makna yang terkandung didalam lima dasar
negara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Muatan Sila- Sila Pancasila

Pancasila bersifat dinamis dan terbuka, sifat keterbukaan pancasila dapat dilihat
pada muatan pancasila yang merupakan perpaduan antara nilai-nilai keindonesiaan
yang majemuk dan nila-nilai yang bersifat universal.5 pancasila memiliki 5 sila
dasar yaitu; ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Setiap sila memiliki makna yang mendalam dan berbeda. Sebagai warga negara
indonesia, kita harus mengetahui muatan dari sila-sila tersebut, diantaranya :

3
Kaelan “Pendidikan Pancasila”( Yogyakarta : PARADIGMA ) hlm.12.
4
Kaelan “Pendidikan Pancasila”( Yogyakarta : PARADIGMA ) hlm.12
5
Hidayat Komarudin, “ Pendidikan Kewargaan”( Jakarta : KENCANA) hlm. 22
Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini merupakan sila pertama yang menjiwai keempat sila lainya. Maksud
dari sila ini, adalah setiap warga negara berhak untuk memeluk agamanya
masing masing tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Bahkan negara
sekalipun tidak berhak untuk mencampuri wilayah keimanan dan ketakwaan
setiap warga negaranya.6 Dengan demikian Negara Indonesia yang
berketuhanan yang Maha Esa adalah negara yang bukan atheis 7, atau negara
yang tidak percaya akan adanya tuhan.
Berikut makna sila pertama pancasila :
a. Pengakuan dan keyakinan
Keyakinan seluruh bangsa Indonesia terhadap adanya tuhan yang Maha
Esa sebagai pencipta alam semesta yang telah menentukan arah setiap
manusia yang beriman.
b. Taat beragama
Dengan adanya agama di Indonesia telah membuktikan bahwa warga
negara Indonesia senantiasa taat dalam menjalakan agama sebagaimana
yang diatur dalam ajaran-ajaran yang mereka yakini.
c. Kebebasan beragama
Dengan adanya perbedaan agama di Indonesia, membuktikan bahwa
setiap masyarakat di Indonesia diberikan kebebasan untuk memeluk dan
mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.
d. Menghargai antar umat beragama
Tumbuhnya pola hidup yang saling menghargai antar umat beragama
serta menjauhi sikap diskriminatif yang terjadi antar umat beragama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi hak-hak dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Oleh karena itu kehidupan kenegaraan terutama
dalam peraturan perundang undangan negara harus mewujudkan
tercapainya tujuan harkat dan martabat manusia, terutama hak hak, kodrat
manusia sebagai hak dasar ( hak asasi ) harus dijamin dalam peraturan
perundang undangan baik dalam politik, sosial, ekonomi, hukum, budaya,
keamanan serta dalam kehidupan keagamaan
3. Persatuan Indonesia
Indonesia adalah bangsa majemuk paripurna karena kemajemukan sosial,

6
Kaelan, M.S. “Pendidikan Pancasila” ( Yogyakarta, Paradigma, 2014 ) hlm. 73.
7
Kaelan, M.S. “Pendidikan Pancasila” ( Yogyakarta, Paradigma, 2014 ) hlm. 73.
2 Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam xx(x) (xxxx) xx-xx
Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)
kultural, dan teritorial dapat menyatu dalam suatu komunitas politik
kebangsaan Indonesia. Indonesia memiliki prinsip dan kebangsaan yang
kuat, bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam
pembaharuan komunitas politik bersama, melainkan juga mampu memberi
kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak terlepas dari akar
tradisi dan kesejarahan masing-masing. Nilai-nilai etis ini harus mengakar
kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum
menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh lagi.8
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Sila ini, memiliki kandungan nilai filosofis, bahwa hakikat negara adalah
sebagai wadah pelaksanaan dari sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia bergantung pada kehidupan orang lain,
dan dengan interaksi ini, biasanya menciptakan persatuan yang terbentuk
berdasarkan tujuan dan kepentingan bersama. Dalam sila kerakyatan,
terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan oleh
negara. Nilai demokrasi ini, bukan hanya berdasarkan pada kebebasan
individu, akan tetapi mendasarkan juga kepada moral ketuhanan,
kemanusiaan, dan nilai persatuan. Oleh karena itu demokrasi yang didasari
oleh hikmat kebijaksaan meletakkan kedaulatan ditangan rakyat, dengan
didasari moral kebijaksaan untuk kehidupan bersama yang harmonis, bukan
persaingan bebas dan menguasai lainya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Didasari dan dijiwai oleh sila ketuhanan yang maha esa, sila kemanusiaan
yang adil dan beradab, sila persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
mengandung arti bahwa nilai keadilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bersama, dengan didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan
kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia secara individu,
hubungan manusia dengan masyarakat, bangsa dan negara serta hubungan
dengan tuhan yang maha esa. Nilai keadilan adalah nilai menjunjung tinggi
norma yang didasarkan pada keadilan, keseimbangan dan kesetaraan dalam
setiap hal. Terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bangsa dan negara. Oleh karena itu, jika sila kelima
yang dimaksudkan adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itu
berati keadilan yang tanpa dibedakan oleh status sosial, status dan
kebudayaan yang terdapat di Negara Kesatuan Republik Indonesia

8
Kaelan, M.S. “Pendidikan Pancasila” ( Yogyakarta, Paradigma, 2014 ) hlm. 75
Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam xx(x) (xxxx) xx-xx 3
Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

B. Penerapan Sila-Sila Pancasila

Dalam proses penjabaran muatan sila-sila pancasila, sangat diperlukan


penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dari sila pertama hingga
sila kelima dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Saling menghormati antar umat beragama, saling toleransi dalam kegiatan umat
beragama, memeluk agamanya masing- masing tanda adanya paksaan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan ras, suku, dan agama.
Meghormati hak asasi manusia, tidak mengintimidasi orang lain dengan hak
dan kekuasaan kita.
3. Persatuan indonesia
Menanamkan cinta tanah air dan bangsa indonesia, mengharumkan nama
bangsa lewat prestasi di berbagai bidang akademik maupun nonakademik,
mengutamakan kerukunan bangsa, gotong royong, rela berkorban demi
kepentingan bangsa
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Meghormati pendapat orang lain, menjunjung tinggi keadilan dalam demokrasi,
bersikap aktif dalam musyawarah dengan memberikan pendapat
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Berlaku adil pada semua orang sesuai dengan hak dan kewajibanya, merawat
keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri, menhormati hak-hak orang lain

4 Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam xx(x) (xxxx) xx-xx
Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

PENUTUP
Pancasila memiliki nilai nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
berbangsa dan benegara. Penanaman dan penerapan nilai nilai pancasila sangat
peting dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter dan
bermoral serta mampu bersaing dalam berbagai bidang. Nilai nilai yang
terkandung dalam pancasila diharapkan dapat diterapkan oleh seluruh lapisan
masyarakat tidak hanya sekedar mengetahuinya namun juga mengamalkan dalam
kehidupan sehari hari

DAFTAR PUSTAKA
Saidurrahman, (2020). Pendidikan Kewarganegaraan NKRI Harga Mati,
Jakarta : KENCANA
Kaelan, (2014). Pendidikan Pancasila,Yogyakarta : PARADIGMA
Ismatullah Dedi, 2012. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bandung:
CV. PUSTAKA SETIA
Yohana,R.U.Sianturi (2021). Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dan sebagai pendidikan karakter: jurnal
kewarganegaraan , 5,1.
Kencana Inu, (2013). Ilmu Negara, Bandung : PUSTAKA REKA CIPTA
Hidayat Komarudin, (2009). Pendidikan Kewargaan, Bandung : KENCANA
Azizah Andi. 2019. Pendidikan Pancasila Hakikat Sila-Sila dalam
Pancasila.https://id.scribd.com/document/428501578/93618-makalah
Muatan-Sila-Sila-Pancasila. Diakses tanggal 7 Maret 2024.

Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam xx(x) (xxxx) xx-xx 5
Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

6 Irsyad : Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam xx(x) (xxxx) xx-xx

Anda mungkin juga menyukai