Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ivana Rebecca Untu

NIM : 2501991391

Code-Course : CHAR6013 /Character Building: Pancasila

Class : LC51

1. Setelah Anda menyimak sejarah perumusan Pancasila pada sidang-sidang BPUPKI


dan PPKI, pelajaran atau hikmah apa yang dapat Anda petik/peroleh? (10 poin,
jumlah kata: 100-150 kata)

Pada hari pertama BPUPKI, Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno menyampaikan
beberapa gagasan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia. Penyampaian ini
didasarkan pada Arahan Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat, pada sidang sidang
pembukaan.
Menurut Soepomo, negara merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua
warganya dan menghargai individualitasnya, serta mempersatukan dirinya dengan
berbagai kebijakan rakyat.
Ini adalah suatu alasan-alasan atau hikmat yang dapat kita pelajari dalam proses
Pancasila bagi masyarakat di Indonesia, yaitu dengan menghargai dan mendengarkan
pendapat orang lain dalam percakapan sehari-hari, mendengarkan dan menghargai
pendapat orang lain adalah salah satu contoh yang penting untuk dilakukan. Kita
mempunyai kerendahan hati untuk mendengarkan orang terlebih dahulu. Dan belajar
untuk menghargai pendapat orang-orang. Dan yang kedua hikmat yang kita bisa ambil
yaitu, rela berkorban. Pengorbanan menjadi sangat bermanfaat bagi masa depan bangsa
dan negara. Demi kepentingan bangsa dan negara, perumusan Pancasila membutuhkan
banyak sekali pengorbanan baik itu tenaga, waktu dan lain-lain.
2. Kalau Anda membandingkan ideologi Pancasila dengan Liberalisme dan
Sosialisme, jelaskan perbedaan antara Pancasila dengan Liberalisme dan
Sosialisme, khususnya dalam aspek ekonomi! (10 poin, jumlah kata: 100-150 kata)

Setiap ideologi memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai, serta seperangkat
"kecenderungan" yang unik untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam ekonomi, liberalisme didasarkan pada prinsip kebebasan pribadi, kepemilikan


pribadi, dan intervensi pemerintah yang terbatas. Kepentingan terbaik masyarakat
dilayani ketika setiap individu mengejar kepentingannya sendiri. Produksi, pertukaran,
dan distribusi akan diatur oleh kekuatan ekonomi pasar dengan cara yang tidak dapat
diubah oleh pemerintah. Dengan demikian, peran pemerintah hanya sebatas melindungi
hak milik, menegakkan kontrak penyediaan barang publik, dan menjaga keamanan
negara baik internal maupun eksternal. Dengan demikian, kapitalisme mendapat manfaat
dari liberalisasi.

Sosialisme adalah ideologi yang menekankan hak-hak kelompok masyarakat dari


sudut pandang hak-hak individu dalam masyarakat.
Sebagai tujuan diperhatikan keamanan dan kesejahteraan ekonomi bagi seluruh rakyat.
Keamanan dan kesejahteraan ekonomi merupakan salah satu indikator kesehatan
ekonomi yang baik bagi masyarakat. Ideologi sosialisme juga berkontribusi pada
pembangunan suatu negara melalui satu tujuan.

3. Mengapa bisa dikatakan bahwa Pancasila itu sangat relevan atau cocok dengan
masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman suku, ras, agama maupun
golongan? (10 poin, jumlah kata: 100-150 kata)

Tidak peduli apa suku, agama, ras, bahasa dan sistem kepercayaan kita, Sebagai
sebuah tim, berkomitmen untuk membangun dan memperkuat federasi Indonesia.
Pedoman dan rambu-rambu penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengatasi
kemajuan jaman secara efisien dan memajukan kesatuan dan kepentingan bangsa yang
lebih luas. Karena Pancasila, kita dapat memperoleh perspektif penuh globalisasi dan
juga bisa mengidentifikasi atau mengetahui pengaruh buruk. Dengan kata lain, Indonesia
semakin maju jamannya tanpa ada perpecahbelahan masyarakat.
Pancasila memberikan pedoman tentang kehidupan, kesehatan, masalah hukum,
norma, hukum, dan masalah peradilan dalam konteks yang sama. Oleh karena itu,
keragaman tersebut bukanlah paradigma fundamental yang harus menjadi perhatian kita,
karena prinsip fundamental yang sama juga dapat ditarik dari persatuan, kesatuan, dan
hukum Bangsa Indonesia.

4. Jelaskan pendapat Anda mengenai penggunaan istilah-istilah negatif yang


bernuansa body shaming (mengolok kekurangan/keburukan fisik) dalam konteks
pemenuhan sila ke-2 Pancasila! (10 poin, jumlah kata: 100-150 kata)

Dengan mencatumkan sila ke-2 yaitu, Kemanusiaan yang adil dan beradap,
bagaimana kita sebagai manusia yang mempunyai nilai kemanusiaan, Mengolo
kekurangan, keburukan fisik sangatlah tidak layak untuk diikuti di dalam kehidupan kita.
Manusia adalah mahluk sosial yang berbudaya. Tujuan dari sila kedua adalah untuk
mengajarkan orang bagaimana mempunyai sikap yang adil. Kita harus mecontohkan
sebagai masyarakat yang adil, tidak melihat keburukan atau kekurangan orang-orang.
Nilai-nilai seperti ini yang harus kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Body
shaming adalah perilaku buruk. Ini bisa menyakiti orang-orang sekitar. Ini adalah salah
satu tindakan kejam dengan membuat ejekan negatif tentang ukuran atau bentuk tubuh.
Sebagai warga Negara Indonesia dengan menghina atau mengejek fisik orang, artinya
kita belum sepenuhnya mengerti arti dari pancasila itu. Kita belum menerapkan pancasila
itu di kehidupan hari-hari. Maka dari itu pentingnya untuk mengerti dan memahami
dahulu, dan terus kita terapkan maka kita akan menjadi manusia yang bijaksana yang adil
dan beradap.

5. Analisalah kasus di atas berdasarkan teori multikulturalisme dan berikan solusi


untuk mengembangkan toleransi agar tercipta suasana yang lebih kondusif
(persatuan) di kalangan pecinta sepakbola tanah air dan masyarakat pada
umumnya! (30 poin, jumlah kata: 200-300 kata)

Indonesia adalah negara multikultural dengan beragam budaya, termasuk suku, ras,
bahasa, dan agama. Keberagaman ini adalah aset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan
dirawat bersama. Keberagamaan dalam beragama merupakan kesan yang tidak dapat
dihindari. Akibatnya, setiap manusia memiliki kebutuhan untuk memahami dan
menghormati agama lain tanpa terpengaruh olehnya.
Seperti contoh kasus kekerasan supporter fanatik Bonek dan stigma, menurut
sumber, Bonek kerap dicap perusuh dan dekat dengan kekerasan. Bermula dari
bentroknya Bonek dan Aremania. Ketersinggungan itulah membuat sebuah gesekan kecil
yang berubah menjadi bentrokan yang melebar sampai ke sekitar Stasiun Gubeng.
Menurut Dhion Prasetya, pakar sejarah Persebaya, yang paling penting diingat adalah
rivalitas tradisional Persebaya dengan tim-tim Perserikatan, bukan tim Galatama seperti
Arema. "Tapi pendukung elemen sudah mulai paham sekarang. Bonek juga semakin
populer, kok. Namun, hal ini tidak boleh dilakukan yaitu adanya provokasi dari satu atau
dua orang yang menilai awal mula Bonek atau hal lain yang meresahkan,” kata Dhion.
Bukan hanya Bonek, jika kondisi persepakbolaan nasional sudah mencapai titik tidak bisa
kembali, suporter lain pun tak segan-segan bergabung dengan kaum anarkis yang kini
berusaha mengambil alih klub. "Pendukung akan menyelidiki masalahnya sendiri" (untuk
berlaku baik). Kita juga harus belajar dari Eropa. Saat ini, mereka masih menawarkan
diskon kepada penggemar setia tim. Artinya masing-masing dapat berivalitas dalam
batas-batas sepakbola. Selain itu, meskipun tidak memiliki kekuatan politik, mafia sepak
bola tidak ada. Secara signifikan mengurangi jumlah pendukung," imbuhnya.
Untuk merubah moralistas supporter dimulai dari kemapanan sepakbola nasional.
Supporter harus berdamai, jangan saling bunuh antar supporter apalagi aksi-aksi rasisme.

6. Kasus di atas mencerminkan kelemahan dalam interaksi budaya yang masih terjadi
di Indonesia. Analisalah kasus itu berdasarkan teori interaksi budaya dan berikan
solusi terbaik (jadikan teori interaksi budaya sebagai teori landasan Anda)! (30
poin, jumlah kata: 200-300 kata)

Dengan kejadian seperti ini atau kasus-kasus seperti ini, hal pertama yang kita harus
mengerti dan lakukan yaitu untuk berdamai. Berdamaila dulu dengan diri sendiri dan
setelah itu dengan orang atau lawan kita. Masih banyak dari kita sulit untuk berdamai.
Tetapi inilah menjadi salah satu cara untuk kita bisa menciptakan toleransi persatuan di
kalangan masyarakat Indonesia. Interaksi dengan orang lain dapat dicirikan sebagai
ikatan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antar
individu atau kelompok dengan kelompok lainnya.
Dalam interaksi juga terdapat simbol yang diartikan sebagai suatu keadaan atau
peristiwa yang diberikan kepada orang yang menggunakannya. Menurut H. Bonner,
interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih dimana kemampuan
seseorang membantu, meningkatkan, atau meningkatkan kemampuan-kemampuan orang
lain atau sebaliknya. Definisi ini menyoroti pentingnya interaksi sosial antara dua orang
atau lebih. Alasan mengapa banyak orang masi membuat kesalahpahaman atau
mempunyai kesulitan dalam berkomunikasi dari agama lain selain agama mereka sendiri
adalah karena agama adalah perangkat rumit berdasarkan nilai-nilai yang terpolarisasi
oleh citra yang berisi pandangan dengan keistimewaannya.Karena hambatan – hambatan
komunikasi tersebut juga sering disebut sebagai hambatan komunikasi antar budaya,
perbedaan budaya ini merupakan salah satu faktor penghambat dalam komunikasi antar
budaya. Hal ini dapat digambarkan sebagai batu sandungan dalam proses komunikasi
yang disebabkan oleh perbedaan kepribadian antara orang yang mengirim pesan
(komunikator) dan orang yang menerima pesan (penerima) (komunikan).
Untuk menciptakan toleransi antar budaya penting adanya kerjasama. Kerja sama
terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama, sehingga mereka sepakat untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama.
REFERENSI

- Text Book (CBDC) Pancasila 2022


- https://lpmpbabel.kemdikbud.go.id/perpustakaan/index.php?p=bonek

Anda mungkin juga menyukai